cagar alam panua.docx

12
Cagar Alam Panua, Dulu Rumah Maleo Kini “Istana” Tambang dan Perkebunan Cagar Alam Panua, dengan luas menyusut dari 45.575 hektar menjadi 36.575 hektar, dengan RTRW baru pada 2010. Nasib cagar alam ini pun di ambang kehancuran. Foto: Christopel Paino

Upload: retno-wati

Post on 02-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cagar Alam Panua.docx

Cagar Alam Panua, Dulu Rumah Maleo Kini “Istana” Tambang dan Perkebunan

Cagar Alam Panua, dengan luas menyusut dari 45.575 hektar menjadi 36.575 hektar, dengan RTRW

baru pada 2010. Nasib cagar alam ini pun di ambang kehancuran. Foto: Christopel Paino

Page 2: Cagar Alam Panua.docx

Cagar alam merupakan suatu kawasan suaka alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Cagar alam termaktub dalam kawasan hutan konservasi.

Pengertian hutan konservasi, konservasi adalah pelestarian atau perlindungan (harfiah) sedangkan hutan konservasi merupakan kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.

Hutan Konservasi terdiri dari :

1. Kawasan hutan suaka alam : a. Cagar Alam dan b. Suaka Margasatwa2. Kawasan hutan pelestarian alam : a. Taman Nasional, b. Taman Hutan Raya dan c.

Taman Wisata Alam3. Taman Buru

Kawasan hutan konservasi mempunyai kerakteristik sebagai berikut :

1. Karakteristik, keaslian atau keunikan ekosistem (hutan hujan tropis/’tropical rain forest’ yang meliputi pegunungan, dataran rendah, rawa gambut, pantai)

2. Habitat penting/ruang hidup bagi satu atau beberapa spesies (flora dan fauna) khusus: endemik (hanya terdapat di suatu tempat di seluruh muka bumi), langka, atau terancam punah (seperti harimau, orangutan, badak, gajah, beberapa jenis burung

Page 3: Cagar Alam Panua.docx

seperti elang garuda/elang jawa, serta beberapa jenis tumbuhan seperti ramin). Jenis-jenis ini biasanya dilindungi oleh peraturan perundang-undangan.

3. Tempat yang memiliki keanekaragaman plasma nutfah alami4. Lansekap (bentang alam) atau ciri geofisik yang bernilai estetik/scientik.5. Fungsi perlindungan hidro-orologi: tanah, air, dan iklim global.6. Pengusahaan wisata alam yang alami (danau, pantai, keberadaan satwa liar yang

menarik).

Di Indonesia, kebijakan konservasi diatur ketentuannya dalam UU 5/90 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. UU ini memiliki beberapa turunan Peraturan Pemerintah (PP), diantaranya :

1. PP 68/1998 terkait pengelolaan Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA)

2. PP 7/1999 terkait pengawetan/perlindungan tumbuhan dan satwa3. PP 8/1999 terkait pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar/TSL4. PP 36/2010 terkait pengusahaan pariwisata alam di suaka margasatwa (SM), taman

nasional (TN), taman hutan raya (Tahura) dan taman wisata alam (TWA)

Salah satu contoh cagar alam di indonesia adalah pulau sempu. Pulau Sempu, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Pulau jawa. Pulau ini berada dalam wilayah kabupaten malang, jawa timur.

Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu ditetapkan berdasarkan SK. GB No. 46 Stbl. 1928 No. 69 tahun 1928 ( Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie ) dengan luas 877 Ha. Penetapan kawasan tersebut sebagai Cagar Alam karena keadaan alamnya yang khas, juga diperuntukan bagi kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan. Letak kawasan Cagar Alam Pulau Sempu di perairan Samudera Indonesia yang secara administratif pemerintahan termasuk ke dalam desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing wetan Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Malang.

Potensi kawasan cagar alam pulau sempu :

1. Ekosistem hutan Mangrove : 

Bakau (Rhizobhara sp), dan Api-api (Avicenia sp) dan jenis-jenis satwa yang umum di jumpai pada daerah perairan hutan mangrove adalah ikan Glodok, Kepiting dan Udang.

2. Ekosistem Hutan Pantai : 

Areal hutan pantai terdapat di utara, barat dan selatan terutama pada tanah yang landai dan mempunyai jenis-jenis tanaman yang terdiri dari ketapang (Terminalia catapa), Baringtonia asitica, Waru laut (Hibicus tidiacus) dan pandan (Pandanum tectorius) serta satwa yang berada di hutan pantai adalah burung Elang Laut (Helicetus leucogaster), burung Dara Laut (Sterna albiforn), Biawak (Varanus sp), Umang Laut dan lain-lain.

3. Ekosistem Danau : 

Page 4: Cagar Alam Panua.docx

Daratan Cagar Alam Pulau Sempu memiliki dua buah danau yaitu Danau Telaga Lele dengan areal seluas ± 2 Ha, yang merupakan danau air tawar. Danau Segoro anakan dengan areal seluas ± 4 Ha yang merupakan danau asin.

Danau Air Tawar Telaga Lele terletak dibagian timur kawasan Cagar Alam, sedangkan Segoro Anakan berada dibagian Barat Daya. Masing-masing memiliki peranan yang pemting sebagai sumber air bagi kehidupan satwa liar, terutama pada musim kemarau.

4. Ekosistem Hutan Tropis Dataran Rendah : 

Type ekosistem ini menempati areal yang terluas dan tersebar hampir di seluruh kawasan, sehingga menjadi ciri utama dari kawasan Cagar Alam Pulau Sempu. Tanaman yang dominan yaitu Bendo (Artocarpus elasticus), Triwulan (Mishocarpatus sundaica), Wedang (Pterocarpus javanicus) danBuchanania arborescens.

5. Flora :

Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu memiliki  223 jenis tumbuhan yang tergolong dalam 144 marga dan 60 suku

6. Fauna :

Satwa liar yang hidup di dalam kawasan Cagar Alam Pulau Sempu sekitar  51 jenis yang terdiri dari 36 jenis Aves, 12 jenis mamalia dan 3 jenis reptil. Yang paling sering di jumpai diantaranya Babi hutan (Sus scopa), Kera hitam (Presbytis cristata), Belibis (Dendrosyqna sp) dan burung Rangkong (Buceros undulatus).

7. Potensi Wisata : 

a. Segara Anakan : 

Segara Anakan merupakan bagian dari air laut yang terperangkap dalam daratan dan dikelilingi oleh bukit-bukit karang yang terjal. Air laut masuk ke Segara Anakan melalui terowongan di bawah tanah. Selain itu air laut masuk ke dalam Segara Anakan melalui karang bolong, namun sebenarnya karang bolong tidak berperan besar dalam mensuplai air laut ke Segoro Anakan.

b. Pantai Waru-Waru :

Terletak di seberang Pantai Sendang Biru. Pantai ini diberi nama Waru-waru karena memang sebagian besar vegetasi yang dijumpai di pantai itu adalah waru.

c. Telaga Lele : 

Telaga Lele yang merupakan satu-satunya danau air tawar yang terdapat di dalam Cagar Alam Pulau Sempu. Luas Telaga Lele mencapai ± 2 hektar. Dinamakan telaga lele, karena di telaga ini terdapat ikan lele yang menurut masyarakat setempat bisa menimbulkan malapetaka jika lele tersebut di tangkap selain itu juga terdapat ikan mujair.

d. Telaga Sat :

Page 5: Cagar Alam Panua.docx

Telaga Sat merupakan danau musiman yang hanya dapat dijumpai di musim penghujan.

e. Goa Macan : 

Goa Macan merupakan salah satu tujuan wisata spiritual di Pulau Sempu.

f. Pantai Air Tawar : 

Nama Pantai Air Tawar berasal dari keberadaan sumber air tawar pada  dinding karang yang terletak di sebelah barat teluk dan sering menjadi tempat persinggahan para nelayan untuk mengambil air tawar.

g. Pantai Pasir Panjang : 

Pantai Pasir Panjang terletak di sisi selatan Pulau Sempu, berhadapan langsung dengan samudra indonesia jadi sangat berbahaya untuk bermain di pantai ini dikarenakan gulungan ombak yang besar.

h. Pantai Pasir Kembar Satu dan Dua : 

Pasir Kembar Satu dan Pasir Kembar Dua terletak di sebelah timur Segara Anakan dan berhadapan langsung dengan samudra indonesia

Pulau sempu memenuhi semua kriteria dan persyaratan untuk menjadi cagar alam, Persyaratan yaitu sebagai berikut :

1. Mempunyai keanekragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistem2. Mewakili formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya3. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan tidak atau

belum diganggu manusia4. Mempunyai luas yang cukup dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang

efektif dan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alam5. Mempunyai ciri khas potensi, dan dapat merupakan contoh ekosistem yang

keberadaannya memerlukan upaya konservasi6. Mempunyai komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya yang langka

atau yang keberadaannya terancam punah

How to get there :

1. Dari Jakarta mengggunakan KA. Matarmaja ( Dari pasar senen menuju malang )2. Dari malang : Arjosari – Gadang = 3.000 (30 menit) – Pilih angkot AMG karena

rutenya lebih dekat. Gadang – Pasar Turen = 4.000 (30 menit) – bis/colt/elf. Pasar Turen – Sendang Biru = 12.000 (90 menit)

3. Sendang biru – Teluk semut – Menggunakan perahu ( 100 ribu / kapal pp )

Masuk ke areal cagar alam pulau sempu wajib membayar retribusi yang tidak jelas biaya pasti nya dan wajib menandatangani surat pernyataan tidak akan merusak alam.

Where to sleep :

Page 6: Cagar Alam Panua.docx

1. Segara anakan

Segara anakan merupakan tempat favorit para pengunjung cagar alam pulau sempu, jarak dari teluk semut menuju segara anakan kira +/- 4 km dengan jarak tempuh 4 jam ( trekking dan tergantung cuaca )

What to do :

1. Jungle trekking2. Swimming3. Sun bathing4. Fishing5. Relaxing6. Eco Tourism * Its a must *

Perlengkapan yang dibawa (bagi yang ingin bermalam):

1. Backpack2. Air mineral 1 liter (2 botol/orang)3. Cemilan4. Baju ganti luar dalam5. Jaket tebal6. Tisu basah7. Headlamp/senter8. Sendal jepit9. Ponco/jas hujan10. Tenda11. Matras12. Kompor13. Snorkel14. Pelampung15. Kamera (underwater)16. Kotak P3K17. Sunblock18. Permen/coklat

Tujuan penulisan cagar alam laguna sempu bukan bertujuan untuk mengajak pejalan ataupun wisatawan untuk mengunjungi cagar alam pulau sempu melainkan untuk menstimuli bahwa keindahan alam indonesia wajib kita jaga bersama. Cagar alam pulau sempu seharus nya tidak boleh ada campur tangan manusia atau manusia tidak boleh memasuki habitat ini, tetapi keadaan mengatakan lain. Banyak pejalan domestik maupun mancanegara yang penasaran ke elokan cagar alam pulau sempu ( termasuk saya, maaf kan ke khilafan saya sodara2 ). Banyak kalangan yang mengkampanye kan untuk tidak ke pulau sempu, itu merupakan langkah positif untuk menjaga cagar alam pulau sempu namun itu tidak menyurutkan kunjungan ke cagar alam tersebut. Jadi di himbau untuk para pengunjung untuk membawa sampah nya masing-masing ketika meninggalkan cagar alam pulau sempu, karena apa yang lo berikan pada alam…alam akan mengembalikannya dengan setimpal.

Keterangan :

Page 7: Cagar Alam Panua.docx

1. SUAKA MARGASATWA (SM) adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan kebanggaan nasional yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

2. TAMAN NASIONAL (TN) adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan atau satwa, pariwisata dan rekreasi. Pengelolaan Kawasan Taman Nasional dilakukan oleh Pemerintah.

3. TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan jenis asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan atau satwa, budaya, pariwisata dan rekreasi. Pengelolaan Kawasan Taman Hutan Raya dilakukan oleh Pemerintah.

4. TAMAN WISATA ALAM (TWA) adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Pengelolaan Kawasan Taman Wisaha Alam dilakukan oleh Pemerintah.

5. TAMAN BURU (TB) adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu

“Bila manusia kehilangan kemanusiaannya alam semesta akan tertimpa bencana dan bertanya angin kering ”Perlukah memanusiakan manusia?” - unknown

Berikut ini adalah daftar nama-nama cagar alam di Indonesia beserta luas dan daerah tempat cagar alam itu berada:

1. Aceh Raflesia I/II Serbejadi - 300 ha - Nangroe Aceh Darussalam2. Arcadomas - 2 ha - Jawa Barat3. Arjuna-Lalijiwo - 4.960 ha - Jawa Timur4. Baringin Sati - 0,20 ha - Sumatera Barat5. Batang Lupuh - 340 ha - Sumatera Barat6. Batu Gajah - 1 ha - Sumatera Utara7. Batu Gimrit - 0,50 ha - Sumatera Utara8. Batu Kahu -1.762,80 ha - Bali9. Besowo Gadungan - 7 ha - Jawa Timur10. Bojong Larang - 750 ha - Jawa Barat11. Bukit Raya -150.000 ha - Kalimantan Tengah12. Bukit Tangkilang - 3.000 ha - Kalimantan Tengah

Page 8: Cagar Alam Panua.docx

13. Bantimurung -18 ha - Sulawesi Selatan14. Cadas Malang - 21 ha - Jawa Barat15. Cigenteng Cipanyi I/II -10 ha - Jawa Barat16. Cimangkat - 56 ha - Jawa Barat17. Corah Manis Sempolan I/VII -16 ha - Jawa Timur18. Curug Bengkawa -1,5 ha - Jawa Tengah19. Digul Iwul - 9 ha - Jawa Tengah20. Depok - 6 ha - Jawa Barat21. Dolok Laut - 39 ha - Sumatera Utara22. Dolok Sungap - 23.800 ha - Sumatera Utara23. Dolok Tinggi -167 ha - Sumatera Utara24. Dusun Besar -11,65 ha - Bengkulu25. Geding - 2 ha - Jawa Timur26. Gua Nglirip - 3 ha - Jawa Timur27. Gunung Abang - 50 ha - Jawa Timur28. Gunung Barung -195,5 ha - Jawa Timur29. Gunung Gede -1.040 ha - Jawa Barat30. Gunung Indrapura -15.530 ha - Sumatera Barat31. Gunung Krakatau - 2500 ha - Lampung32. Gunung Lokon -100 ha - Sulawesi Utara33. Gunung Lorentz - 320.000 ha - Papua34. Gunung Malabar - 8,3 ha - Jawa Barat35. Gunung Palung - 3.000 ha - Kalimantan Barat36. Gunung Papandayan -126 ha - Jawa Barat37. Gunung Picis - 27,9 ha - Jawa Timur38. Gunung Tangkuban Parahu -1.290 ha - Jawa Barat39. Janggangan Rogojampi I/I - 8,5 ha - Jawa Timur40. Karang Bolong - 0,5 ha - Jawa Tengah41. Kawah Ijen - 2.560 ha - Jawa Timur42. Kelìng I/II - 60 ha - Jawa Tengah43. Kota Waringin/Sampit (Tanjung Puting) - 30.000 ha - Kalimantan Tengah44. Laut Debuk-debuk - 7 ha - Sumatera Utara45. Laut Pasir Tengger - 5.290 ha - Jawa Timur46. Lembah Anai - 221 ha - Sumatera Barat47. Lembah Harau - 298 ha - Sumatera Barat48. Leuwang Sancang - 2.157 ha - Jawa Barat49. Liang Balik - 0,50 ha - Sumatera Utara50. Lopatfunpi - 8 ha - Kalimantan Barat51. Mandor - 2.000 ha - Kalimantan Barat52. Manggis Gadungan - 12 ha - Jawa Timur53. Mega Mendung -12,5 ha - Sumatera Barat54. Moga - 1 ha - Jawa Tengah55. Muara Angke -15 ha - DKI Jakarta56. Nusa Barong - 6.100 ha - Jawa Timur57. Nusa Kambangan -1 ha - Jawa Tengah58. Padang Lauwi -1.000 ha - Kalimantan Selatan59. Panaitan -17.500 ha - Banten60. Penanjung Pangandaran - 457 ha - Jawa Barat61. Pancuran Ijen I/II - 9 ha - Jawa Timur62. Panua -1500 ha - Sulawesi Utara

Page 9: Cagar Alam Panua.docx

63. Panjalu -16 ha - Jawa Barat64. Parawen - 6200 ha - Kalimantan Tengah65. Penger Wunung Darupono - 30 ha - Jawa Tengah66. Pulau Bokor -15 ha - DKI Jakarta67. Pulau Noko dan Pulau Nusa -15 ha - Jawa Timur68. Pulau Rambut -18 ha - DKI Jakarta69. Pulau Seno -1.250 ha - Maluku70. Pulau Sempu - 877 ha - Jawa Timur71. Raflesia Bengkulu - 2.143 ha - Bengkulu72. Raflesia Cawang - 0,22 ha - Bengkulu73. Raflesia Despasah I/II - 0,26 ha - Bengkulu74. Ranca Danau - 2.500 ha - Jawa Barat75. Ranu Darungan - 380 ha - Jawa Timur76. Ranu Kumbolo -1.340 ha - Jawa Timur77. Ranu Paniregulo - 96 ha - Jawa Timur78. Rimbopanti - 3.500 ha - Sumatera Barat79. Rumphius - 2,5 ha - Maluku80. Sangeh -10 ha - Bali81. Saobi/Kangean - 430 ha - Jawa Timur82. Sibolangit -115 ha - Sumatera Utara83. Sukawayana - 79.100 ha - Banten84. Sungai Kolbu - 9 ha - Jawa Timur85. Takokak - 50 ha - Jawa Barat86. Taman Baru Maelang - 70.000 ha - Jawa Timur87. Tanah Pandauh - 500 ha - Nusa Tenggara Barat88. Takoko Batuangus - 4.446 ha - Sulawesi Utara89. Pelabuhan Ratu - 33 ha - Jawa Barat90. Tanjung Amolenggo - 850 ha - Sulawesi Utara91. Talaga Bodas - 265 ha - Jawa Barat92. Talaga Patengan -150 ha - Jawa Barat93. Talaga Warna - 23,25 ha - Jawa Barat94. Telogo Dringo - 26,10 ha - Jawa Tengah95. Telogo Ranjang -18,5 ha - Jawa Tengah96. Telogo Sumurup - 20,10 ha - Jawa Tengah97. Telogo warno/Pengilon - 39,6 ha - Jawa Tengah98. Tonggala -125 ha - Sulawesi Utara99. Ulolanan Kecubung - 71 ha - Jawa Tengah100. Ulu Tiangko -1 ha - Jambi101. Ujung Honye -10.000 ha - Jawa Barat102. W. Mual -17.500 ha - Maluku103. W. Nua - 20.000 ha - Maluku104. Watanganan Puger I/II -16 ha - Jawa Timur105. Wijayakusuma -1 ha - Jawa Tengah106. Yanlapa - 32 ha - Jawa Barat107. Yunghun - 2,5 ha - Jawa Barat