cagar alam

5
Aug 10 Kawasan Pantai Berhutan Bakau Lestrikan Alam Sekitar Kita Mawar Dipoat Hutan Bakau

Upload: miftahol-hidayah

Post on 07-Aug-2015

41 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 2: Cagar Alam

Kawasan suaka alam merupakan kawasan yang memiliki ekosistem khas yang merupakan habitat alam yang memberikan perlindungan bagi flora dan fauna yang khas dan beraneka ragam, dan kawasan ini terdiri dari suaka marga satwa,  cagar alam, kawasan pantai berhutan bakau, taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam, dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengentahuan.

Suaka Margasatwa

CAT HOUSE

CAT HOUSE 

Kawasan Suaka margasatwa di Jwa Timur merupakan kawasan lindung nasional meliputi:

Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang terletak di Kecamatan Krucil, Sumber Malang, Panti, dan Sukorambi, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Jember ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 14.177 ha; dan

Suaka Margasatwa Pulau Bawean terletak di Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 3.832 ha.

Arahan pengelolaan suaka margasatwa antara lain:

Page 3: Cagar Alam

Pelestarian ekosistem yang masih berkembang Memperketat patroli untuk menghindari adanya penebangan pohon liar serta membatasi

merambahnya kawasan budidaya ke kawasan lindung. Penerapan kerjasama antar wilayah dalam pengelolaan kawasan tersebut, terutama dalam

melakukan pengawasan terhadap ancaman berkurangnya lahan kawasan lindung.   

Cagar Alam

Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yangperlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Kawasan cagar alam  yang ada di Jawa Timur meliputi:

Besowo Gadungan di Kabupaten Kediri dengan luas sekurang-kurangnya 7 ha; Cagar Alam Ceding di Kabupaten Bondowoso dengan luas sekurang-kurangnya 2 ha; Cagar Alam Sungai Kolbu Iyang Plateu di Kabupaten Bondowoso dengan luas sekurang-

kurangnya 19 ha; Cagar Alam Watangan Puger I di Kabupaten Jember dengan luas sekurang-kurangnya 2

ha; Curah Manis I–VIII di Kabupaten Jember dengan luas sekurang-kurangnya 17 ha; Gunung Abang di Kabupaten Pasuruan dengan luas sekurang-kurangnya 50 ha; Gunung Picis di Kabupaten Ponorogo dengan luas sekurang-kurangnya 28 ha; Gunung Sigogor di Kabupaten Ponorogo dengan luas sekurang-kurangnya 190,50 ha; Guwo Lowo/Nglirip di Kabupaten Tuban dengan luas sekurang-kurangnya 3 ha; Kawah Ijen Merapi Unggup-Unggup di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten

Banyuwangi dengan luas sekurang-kurangnya 2.468 ha; Manggis Gadungan di Kabupaten Kediri dengan luas sekurang-kurangnya 12 ha; Nusa Barong di Kabupaten Jember dengan luas sekurang-kurangnya 6.100 ha; Pancuran Ijen I dan II di Kabupaten Bondowoso dengan luas sekurang-kurangnya 9 ha; Pulau Bawean di Kabupaten Gresik dengan luas sekurang-kurangnya 725 ha; Pulau Noko dan Pulau Nusa di Kabupaten Gresik dengan luas sekurang-kurangnya 15 ha; Pulau Saobi di Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep dengan luas sekurang-

kurangnya 430 ha; Pulau Sempu di Kabupaten Malang dengan luas sekurang-kurangnya 877 ha; dan Janggangan Rogojampi I/II di Kabupaten Banyuwangi dengan luas sekurang-kurangnya

lebih 7,50 ha 

Arahan Pengelolaan kawasan cagar alam meliputi:

Rehabilitasi tanah rusak/kawasan kritis terutama pada kelerengan 40%;

Page 4: Cagar Alam

Pengelolaan cagar alam; Peningkatan fungsi lindung cagar alam; dan Pengembangan kegiatan secara lebih spesifik berdasarkan karakteristik kawasan dengan

mengedepankan fungsi lindung kawasan.

Kriteria penetapan kawasan pantai berhutan bakau berdasarkan PP No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah koridor di sepanjang pantai dengan lebar paling sedikit 130 (seratus tiga puluh) kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan, diukur dari garis air surut terendah ke arah darat.Arahan pengelolaan sempadan hutan bakau antara lain:

Pengelolaan kawasan pantai berhutan bakau dilakukan melalui penanaman tanaman bakau dan nipah di pantai.

Pengembangan kegiatan budidaya terbatas di kawasan pantai berhutan bakau :o Pengelolaan kawasan pantai berhutan bakau yang dilakukan melalui penanaman

tanaman bakau dan nipah di pantai; dan

Sumber.......http://sitr.jatimprov.go.id/rtrw/rencana-pola-ruang/kawasan-lindung/suaka-alam-dll http://seputar-yogi-afif.blogspot.com/2012/08/kawasan-pantai-berhutan-bakau.html