caesar 8

32
Tinjauan Pustaka Sistem Kardiovaskular serta Pemeriksaan untuk Mengetahui Fungsi Jantung Caesar Swempi Gaidaka (102013312) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 - Jakarta Barat Email: [email protected] Abstrak Jantung adalah organ yang berfungsi untuk memompa darah, dan terletak medial di antara paru-paru di sepanjang garis tengah tubuh di daerah thoraks. Jantung memompa darah beroksigen ke tubuh dan darah terdeoksigenasi kembali ke paru-paru. Sistem kardiovaskuler merupakan sistem transportasi dalam tubuh yang berfungsi menghantarkan berbagai nutrisi, oksigen, air dan elektrolit menuju jaringan tubuh dan membawa berbagai sisa metabolisme jaringan ke alat ekskresi. Sistem kardiovaskular termasuk sistem transpor tertutup yang terdiri atas jantung sebagai organ pemompa, komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi, dan pembuluh darah sebagai media yang mengalirkan komponen darah. Sistem kardiovaskuler merupakan sistem transportasi dalam tubuh dan penting dalam mempertahankan Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 1

Upload: berlieneonufa

Post on 14-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dx

TRANSCRIPT

Tinjauan Pustaka

Sistem Kardiovaskular serta Pemeriksaan untuk Mengetahui Fungsi JantungCaesar Swempi Gaidaka (102013312)Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 - Jakarta BaratEmail: [email protected]

Abstrak Jantung adalah organ yang berfungsi untuk memompa darah, dan terletak medial di antara paru-paru di sepanjang garis tengah tubuh di daerah thoraks. Jantung memompa darah beroksigen ke tubuh dan darah terdeoksigenasi kembali ke paru-paru. Sistem kardiovaskuler merupakan sistem transportasi dalam tubuh yang berfungsi menghantarkan berbagai nutrisi, oksigen, air dan elektrolit menuju jaringan tubuh dan membawa berbagai sisa metabolisme jaringan ke alat ekskresi. Sistem kardiovaskular termasuk sistem transpor tertutup yang terdiri atas jantung sebagai organ pemompa, komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi, dan pembuluh darah sebagai media yang mengalirkan komponen darah. Sistem kardiovaskuler merupakan sistem transportasi dalam tubuh dan penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Tidak hanya jantung yang berperan tetapi ada juga pembuluh darah, yaitu : arteri, vena, yang berperan sebagai jalan untuk menyampaikan nutrisi, karbohidrat, oksigen ke organ tertentu.Kata Kunci : Sistem kardiovaskuler, jantung, arteri, venaAbstractThe heart is an organ which functions to pump blood, and is located between the medial lungs along the midline of the body area of the thoraks. The heart pumps oxygenated blood to the body and blood of the terdeoksigenasi back to the lungs. The cardiovascular system is a transport system within the body that function delivers a variety of nutrients, oxygen, water and electrolytes to body tissues and carries a variety of metabolism to the tool chain excretion. Cardiovascular system including closed transport system consisting of heart-pumping organs, as a component of blood, as the carrier material, oxygen and nutrients and blood vessels as a medium that drains blood components. The cardiovascular system is a transport system in the body and is important in maintaining human life. Not only the heart of the role but there are also veins: arterial, venous, which acts as a way to deliver nutrients, carbohydrates, oxygen to certain organs. Key words: Cardiovascular System, heart, arteries, veins

Pendahuluan1Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga thorax. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang melebar (dasar) mengarah ke bahu kanan; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.Isi1. Struktur Jantung1Jantung merupakan organ muscularis yang mempunyai rongga di dalamnya dan berbentuk kerucut (conus) dengan ukuran sebesar kepal/tinju pemiliknya. Jantung bersandar pada diaphragma diantara bagian inferior kedua paru dan dibungkus oleh membran khusus yang disebut perikardium. Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Jantung terletak di dalam mediastinum media pars inferior, di sebelah ventral, ditutupi oleh sternum dan cartilage costalis II/III-V/VI. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal.Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.

Struktur Makroskopis Jantung Perikardium2Pericardium terbagi menjadi dua yaitu pericardium fibrosa dan serosum.a) Perikardium fibrosaPerikardium ini merupakan lapisan kuat yang menyelimuti jantung. Berbentuk konus dan akan berlanjut ke superior menjadi fascia pretrachealis dan juga bergabung dengan pangkal dari pembuluh besar. Perikardium ini di sisi inferior atau kaudal, melekat kuat dengan centrum tendineum (tendon sentral) dari diafragma. Di sisi anteriornya, dibatasi oleh pleura dan paru terhadap dinding anterior thorax, sedangkan di sisi posterior berbatasan dengan trakea, oesophagus dan aorta descendens. Perikardium fibrosa juga melakukan suatu perlekatan dengan sternum melalui 2 ligamentum, yaitu ligamentum pericardiacosternalis superior untuk berikatan dengan ujung superior corpus sternum dan ligamentum pericardiacosternalis inferior untuk berikatan dengan ujung inferior dari corpus sternum.b) Perikardium serosaPerikardium serosa terdiri atas 2 bagian, yaitu pars parietalis dan pars visceralis. Pars parietalis dari pericardium ini berlekatan dengan perikardium fibrosa dan terletak di inferior perikardium fibrosa, sedangkan pars visceralisnya ialah apa yang disebut sebagai epikardium, yang berlekatan langsung dengan jantung. Perikardium serosa memiliki permukaan yang halus dan berfungsi sebagai bantalan bagi jantung. Di antara 2 bagian dari perikardium ini terdapat dua sinus yang penting, yaitu sinus transversus, yang terletak di antara vena cava superior dan atrium sinister di bagian posterior serta truncus pulmonalis dan aorta di bagian anterior dan sinus obliquus, yang terletak di posterior dari atrium sinister, dan dibatasi oleh vena cava superior et inferior dan vv. pulmonalis yang berjumlah 4 buah. Ruang-ruang pada Jantung3Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang yaitu atrium kanan, atrium sinstrum, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium kanan terletak anterior terhadap atrium kiri dan ventrikel kanan anterior terhadap ventrikel kiri.Dinding jantung tersusun atas otot jantung, miokardium, yang di luar terbungkus oleh perikardium serosum, yang disebut epikardium, dan di bagian dalam diliputi oleh selapis endothel, disebut endokardium.a) Atrium kanan Atrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel kanan. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui vena kava superior, vena kava inferior dan sinus koronarius. Dalam muara vena kava tidak terdapat katup-katup sejati. Yang memisahkan vena kava dari atrium jantung ini hanyalah lipatan katup atau pita otot yang rudimenter. Oleh karena itu, peningkatan tekanan atrium kanan akibat bendungan darah disisi kanan jantung akan dibalikan kembali ke dalam vena sikulasisistemik. Sekitar 75% aliran balik vena kedalam atrium kanan akan mengalir secara pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. 25% sisanyaakan mengisi ventrikel selama kontraksi atrium. Pengisian ventrikel secara aktif ini disebut atrialkick. Hilangnya atrialkick pada disritmia jantung dapatmenurunkan pengisian ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel. b) Atrium kiriAtrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempat vena pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati. Oleh karena itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograd ke dalam pembuluh paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan bendungan paru. Atrium kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.c) Ventrikel kananVentrikel kanan berhubungan dengan atrium kanan melalui ostium atrioventriculare kanan dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Waktu rongga mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti corong, tempat ini disebut infundibulum.Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dibandingkan dengan atrium kanan dan menunjukkan beberapa rigi menonjol ke dalam, yang dibentuk oleh berkas-berkas otot. Rigi-rigi yang menonjol ini menyebabkan dinding ventrikel terlihat seperti busa dan dikenal sebagai trabeculae carneae. Trabecula carneae terdiri atas tiga jenis. Jenis pertama terdiri atas musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat melalui basisnya pada dinding ventrikel, dan bebas pada bagian tengahnya. Salah satu di antaranya adalah trabecula septomarginalis, menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior. Trabecula septomarginalis ini membawa fasciculus atriventricularis crus kanan yang merupakan bagian dari sistem konduksi jantung. Jenis ketiga hanya terdiri atas rigi-rigi yang menonjol.d) Ventrikel kiriVentrikel kiri berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventriculare kiri dan dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding ventrikel kiri tiga kali lebih tebal daripada dinding ventrikel dexter. Pada penampang melintang, ventrikel kiri berbentuk sirkular; ventrikel dexter kresentik (bulan sabit) karena penonjolan septum interventriculare ke dalam rongga ventrikel dexter. Terdapat trabeculae carneae yang berkembang baik, dua buah musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat trabecula septomarginalis. Bagian ventrikel di bawah ostium aortae disebut vestibulum aortae.

Katup pada Jantung4Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atrium ke ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup-katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan tekanan pintu satu arah. Gradient tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu dengan mendorong salah satu sisinya, sementara gradient tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup, seperti anda mendorong ke pintu sisi lain yang berlawanan untuk menutupnya. Perhatikan bahwa gradient ke arah belakang dapat mendorong katup menutup, tetapi tidak dapat membukanya. Keempat katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik - bilik jantung. Ada 2 jenis katup: katup atrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan ventrikel dan katup semilunaris,yang memisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup-katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.a) Katup Atrioventrikularis (AV)Katup atrioventrikularis terdiri dari katup trikuspidalis dan katub mitralis. Daun-daun katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalisyang terletak antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup.Katup mitralis yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah daun katup. Daun katup dari kedua katup initertambat melalui berkas-berkas tipis jaringan fibrosa yang disebutkordatendinae. Kordatendinae akan meluas menjadi otot kapilaris, yaitu tonjolanotot pada dinding ventrikel. Kordatendinae menyokong katup pada waktukontraksi ventrikel untuk mencegah membaliknya daun katup ke dalam atrium.Apabila kordatendinae atau otot papilaris mengalami gangguan (rupture, iskemia),darah akan mengalir kembali ke dalam atrium jantung sewaktu ventrikel berkontraksi. Pencegahan pembalikan katup AV, pembalikan katup AV dicegaholeh ketegangan pada daun katup yang timbulkan oleh korda tendine sewatktu otot papilaris berkontraksi.b) Katup SemilunarisKedua katup semilunaris sama bentuknya; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam keadaan istirahat. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding aorta dan arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria terletak di dalam kantung-kantungtersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara koronaria tersebut dari penyumbatanoleh daun katup, pada waktu katup aorta terbuka.

Struktur Mikroskopis Jantung5 EpikardiumEpikardium adalah lapisan paling luar dari jantung, tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat. Pada epikardium terdapatperikardium. Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaputyang membungkus jantung dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidakada gesekan antara perikardium dan epikardium. Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung yang dibentuk oleh lamina viseralis dari perikardium. Epikardium berupa membrana serosa yang padat dengan ketebalan yangbervariasi, banyak mengandung serabut elastis yang berbentuk lembaran, terutama dibagian provundal. Epikardium melekat erat pada miokardium, membungkus vasa, nervi dan corpus adiposum, jaringan lemak banyak ditemukan pada jantung. Kumpulan ganglion padat terdapat pada subepikardium terutama pada tempat masuknya vena kava kranialis. Lamina parietalis perikardium juga berupa membran serosa yaitu suatu membran yang terdiri dari jaringan ikat yang mengandung jala serabut elastis, kolagen, fibroblast, makrofafiksans dan ditutup oleh mesothelium. Epikardium tersusun atas lapisan sel-sel mesotelial yangberada diatas jaringan ikat. Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang terpenting dan memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri coronaria. Miokardium Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal dibandingkanpada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat menghasilkan atriopeptin, ANF (AtrialNatriuretic Factorkardiodilatin dan kardionatrin yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium terdiri dari 2 jenis serat otot yaitu serat kondukdi danserat kontraksi. Serat konduksi pada jantung merupakan modifikasi dari serat otot jantung dan menghasilkan impuls. Serat konduksi terdiri dari 2 nodus di dinding atrium yaitu nodus SA dan AV, bundle of HIS dan serat purkinje. Serat purkinje merupakan percabangan dari nodus AV dan terletak disubendokardial. Sel purkinje mengandung sitoplasma yang besar, sedikit miofibril, kaya akanmitokondria dan glikogen serta mempunyai 1 atau 2 nukleus yang terletak di sentral.Serat kontraksi merupakan serat silindris yang panjang dan bercabang. Setiap serat terdirihanya 1 atau 2 nukleus di sentral. Serat kontraksi mirip dengan otot lurik karena memilikistriae. Sarkoplasmanya mengandung banyak mengandung mitokondria yang besar. Ikatan antara dua seratotot adalah melalu fascia adherens, macula adherens ( desmosom), dan gap junction. EndokardiumEndokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokarium homolog dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri dari endotelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan epitel selapis pipih dimana terdapat tight/occludingjunction dangap junction lapisan subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan subendokardial terdapat vena, saraf, dan sel purkinje.

2. Mekanisme Kerja Jantung Aktivitas Listrik jantung5Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprotkan darah dipicu oleh potensial aksi yang menyapu ke seluruh membran sel otot. Jantung berkontraksi, atau berdenyut, secara ritmis akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, suatu sifat yang dinamai otoritmisitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung: Sel kontraktil, yang membentuk 99% dari sel-sel otot jantung, melakukan kerja mekanis memompa darah. Sel-sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk sen-diri potensial aksinya. Sebaliknya, sel-sel jantung sisanya yang sedikit tetapi sangat penting, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil.Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka, yang membranya tetap berada pada potensial istirahat yang konstan yang kecuali apabila dirangsang. Sel-sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel tersebut memperlihatkan aktivitas pemacu( pacemaker activity),yaitu membrane merakasecara perlahan mengalami depolarisasi, atau bergeser, atara potensial-potensialaksi sampai ambang tercapai, pada saat membrane mengalami potensial aksi. Melalui siklus pergeseran dan pembentukan potensial aksi yang berulang-ulang tersebut, sel-sel otoritmis ini secara siklis mencetuskan potensialaksi, yang kemudia menyebar keseluruh jantung untuk mencetuskan denyut secara berirama tanpa perangsangan saraf apapun. Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan dilokasi-lokasi berikut ini: Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang (muara) vena kava superior. Nodus SA melepaskan impuls sebanyak 72 kali per menit. Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis system saraf otonom, yang akan mempercepat atau memperlambat iramanya. Nodus SA juga mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung. Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantungkhusus didasar atrium kanan dekat septum, tepat diatas peraturan atriumdan ventrikel. Berkas his (berkas atrioventrikel),suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel, tempat berkastersebut bercabang membentuk berkas kanan dan kiri yang berjalankebawah melalui spetum, melingkari ujung bilik septum, melingkari ujung bilik ventrikel, dan kembali ke atrium di sepanjang diding luar. Serat purkinje, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas hisdan menyebar keseluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.Sel-sel jantung yang memiliki kecepatan pembentukan potensial aksi tertinggi terletak di nodus SA. Sekali potensial aksi timbul disalah satu otot jantung, potensial aksi tersebut akan menyebar ke seluruh miokardium melalui gap junction dan system penghantar khusus. Oleh karena itu, nodus SA yang dalam keadaan normal memprlihatkan kecepatan otoritmisitas tertinggi, yaitu 70-80 potensial aksi/menit, menjalankan bagian jantung sisanya dengan kecepatan ini dikenal sebagai pemacu (pacemaker, penentu irama) jantung. Jaringan otoritmik lain tidak mampu menjalankan kecepatan mereka yang rendah, karena merekasudah diaktifkan oleh potensial aksi yang berasal dari nodus SA sebelum mereka mencapai kambang dengan irama mereka yang lebih lambat.Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal dengan otoritmisitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu 99% sel otot jantung kontraktil yang melakukan kerja mekanis,yaitu memompa. Sel sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya adalah, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja. Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik. Penyebab pergeseran potensial membran ke ambang masih belum diketahui. Secara umum diperkirakan bahwa hal itu terjadi karena penurunan siklis fluks pasif K+ keluar yang langsung bersamaan dengan kebocoran lambat Na+ ke dalam. Di sel sel otoritmik jantung, antara potensial-potensial aksi permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel saraf dan sel otot rangka. Permeabilitas membran terhadap K+ menurun antara potensial potensial aksi, karena saluran K+ diinaktifkan, yang mengurangi aliran keluar ion kalium positif mengikuti penurunan gradien konsentrasi mereka.Karenainfluks pasif Na+ dalam jumlah kecil tidak berubah, bagian dalam secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser ke arah ambang. Setelah ambang tercapai, terjadi fase naik dari potensial aksisebagai respon terhadap pengaktifan saluran Ca2+ dan influks Ca2+ kemudian; fase ini berbeda dari otot rangka, dengan influks Na+ bukan Ca2+ yang mengubah potensial aksi ke arah positif. Fase turun disebabkan seperti biasanya, oleh efluks K+ yang terjadi karena terjadi peningkatan permeabilitas K+ akibat pengaktifan saluran K+.Setelah potensial aksi usai, inaktivasi saluransaluran K+ ini akan mengawali depolarisasi berikutnya. Selsel jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas His dan serat purkinje. Perjalanan impuls yang terjadi adalah impuls yang dihasilkan dari simpul SA yang kemudian melalui gap junction keseluruh atrium kanan. Kemudian impuls dari SA melalui cabang berkas Bachman ke atrium kiri kemudian oleh gap junction menyebar ke atrium kiri. Depolarisasi dan kontraksi atrium kiri dan kanan terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan. Impuls SA melalui internodular pathway yang lain menuju ke simpul VA. Di simpul VA terjadi hambatan yang disebut AV delay berlangsung sekitar 0,08-0,12 detik. Hal ini terjadi karena pada bagian awal dari simpul AV serat-serat simpul AV tidak mengadung gap junction. Setelah melewati bagian yang tidak mengadung gap junction dan memasuki serat saraf yang mengadung gup junction impuls saraf akan dihantarkan dengan sangat cepat ke berkas His dan kemudian serat purkinye yang mengakibatkan miokardium ventrikel mengalami kontraksi serentak. Irama jantung normal atau frekuensi denyut jantung normal merupakan hasil impuls dari simpul SA yang disebut irama sinus. Simpul SA di sebut peacemaker atau pemicu jantung. Bila simpul SA gagal membentuk impuls spontan maka fungsi simpuls SA diambli oleh sistem penghantar khusus lain yaitu simpul AV.

Struktur Pengatur Denyut Jantung6Jantung memiliki sistem pembangkit dan penghantar rangsang yang membuat atrium dan ventrikel dapat berkontraksi secara ritmis menghasilkan pola denyut jantung yang teratur. Salah satunya ialah nodus sinoatrial yang merupakan pemicu/pacemaker jantung, karena memiliki aktivitas ritmik yang paling cepat. Nodus SA ini terletak dekat masuknya vena cava superior ke dalam atrium dexter. Sel-sel nodus ialah sel jantung yang mengalami modifikasi, lebih kecil dari sel otot atrium dengan lebih sedikit miofibril. Sel nodus tersusun secara konsentris di sekitar sebuah arteri nodus besar. Traktus internodus terdiri atas sel-sel khusus yang menghantarkan depolarisasi listrik dari nodus SA ke nodus atrioventrikular. Nodus atrioventrikular terletak di bagian bawah dari septum interatrial tepat di atas pintu sinus koronarius. Sel-sel nodusnya serupa dengan yang dimiliki oleh sel nodus SA. Terdapat arteriol besar dan jaringan lemak. Selain kedua jenis nodus di atas, terdapat pula berkas atrioventrikular atau dikenal pula sebagai berkas Hiss yang dibentuk oleh serabut-serabut Purkinje yang menembus kerangka fibrosa dan kemudian pecah menjadi cabang ke kiri dan ke kanan. Berkas kiri akan memecah lagi menjadi 2 fasikel. Berkas serabut Purkinje ini berjalan dalam lapis subendokard menuju apeks jantung, tempat mereka berbalik arah dan mulai bercabang-cabang yang akan berkontak dengan sel otot jantung biasa dengan perangsangan taut rekah. Karena susunan ini lah, rangsang bagi kontraksi ventrikel dihantarkan dengan cepat menuju apeks jantung, yang harus berkontraksi terlebih dahulu untuk memompa darah keluar dari ventrikel. Gelombang kontraksi kemudian akan dihantarkan ke basis jantung, dimana terdapat katup aorta dan katup pumonal. Sel dari serabut Purkinje memiliki diameter yang jauh lebih besar dibanding sel otot jantung pada umumnya. Bunyi jantung41. Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup-dup dan dapat didengar melalui stetoskop. Lup mengacu pada saat katup A-V menutup dan dup mengacu pada saat katup semilunar menutup.2. Bunyi ketiga atau keempat disebabkan vibrasi yang terjadi pada dinding jantung saat darah mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, dan dapat didengar jika bunyi jantung diperkuat melalui mikrofon.3. Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke depan, atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah

Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung41. Istirahat menurunkan frekuensi jantung, sedangkan latihan fisik meningkatkannya2. Peningkatan usia menurunkan frekuensi jantung. Bayi mempunyai frekuensi jantung 120-140 saat lahir dan frekuensi ini akan menurun seiring peningkatan usia. Frekuensi jantung normal orang dewasa berkisar antara 60 sampai 100 denyut per menit, dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit.3. Wanita memiliki frekuensi jantung sedikit lebih cepat dibanding pria.4. Emosi dan eksitasi akan mempercepat denyut jantung.

Curah jantung4Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa oleh ventrikel selama satuan waktu. Curah jantung pada orang dewasa normal sekitar 5 L/menit namun sangat bervariasi, tergantung kebutuhan metabolism tubuh. Curah jantung (CO) sebanding dengan volume sekuncup (SV) kali frekuensi jantung ( HR ). (CO = SV x HR) Volume sekuncup adalah sejumlah darah yang disemburkan setiap denyut. Maka curah jantung dapat dipengaruhi oleh perubahan volume sekuncup maupun frekuensi jantung. Frekuensi jantung istirahat pada orang dewasa rata rata 60 sampai 80 denyut / menit dan rata rata volume sekuncup 70ml/denyut. Siklus Jantung7Siklus jantung secara umum dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu sistol dan diastol. Satu siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi/diastol dan satu periode kontraksi/sistol. Siklus jantung dapat dibedakan menjadi beberapa fase, antara lain: Relaksasi isovolumetrik ventrikel, merupakan awal dari fase relaksasi ventrikel, dimana satu katup aorta tertutup dan katup AV belum terbuka. Tidak ada darah yang masuk ke ventrikel dari atrium. Tidak terjadi perubahan volume/volume tetap. Terjadi pada akhir sistolik. Pengisian cepat ventrikel, terjadi akibat tekanan ventrikel yang lebih rendah dibandingkan tekanan di atrium. Tekanan yang besar di atrium akibat mengumpulnya darah di atrium menyebabkan katup AV terbuka, dan mengisi darah ke ventrikel dengan cepat atau disebut periode pengisian cepat (darah mengalir dengan deras ke ventrikel akibat tekanan yang sangat tinggi di atrium) dan selanjutnya diikuti dengan periode pengisian lambat (aliran darah melambat akibat tekanan di atrium berangsur-angsur menurun dan darah sudah dialirkan hampir seluruhnya ke ventrikel). Kontraksi isovolumetrik ventrikel, merupakan fase saat tekanan ventrikel melebih tekanan atrium dan katup AV sudah menutup. Untuk membuka katup semilunaris, tekanan ventrikel harus lebih tinggi dibanding tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Pada fase ini, ventrikel mengalami kontraksi namun volume ventrikel tetap dan ventrikel menjadi suatu ruang yang tertutup. Tekanan di dalam ventrikel pada fase ini terus meningkat. Ejeksi, merupakan fase ketika tekanan di dalam ventrikel lebih tinggi dibanding tekanan pada aorta dan arteri pulmonalis, sehingga ventrikel dengan cepat meng-ejeksikan darah melalui katup semilunar. Periode ejeksi terdiri atas 2 bagian, yaitu periode ejeksi cepat yang mendominasi 70% pengosongan dan periode ejeksi lambat yang mendominasi 30% pengosongan. Jumlah darah yang dipompa keluar dari masing-masing ventrikel saat kontraksi disebut isi sekuncup dan merupakan hasil dari (volume diastol akhir/VDA volume sistol akhir/VS). Volume diastol akhir ialah volume darah yang dapat ditampung oleh ventrikel ketika proses pengisian ventrikel tuntas, sedangkan volume sistol akhir ialah volume darah yang masih tertinggal di ventrikel ketika ejeksi telah tuntas. Pemeriksaan EKG8Alat ini merekam aktivitas listrik sel di atrium dan ventrikel serta membentuk gelombang dan kompleks yang spesifik. Aktivitas listrik tersebut di dapat dengan menggunakan elektroda di kulit yang dihubungkan dengan kabel ke mesin EKG. Jadi EKG merupakan voltmeter yang merekam aktivitas listrik akibat depolarisasi sel otot jantung.Untuk menghasilkan perbandingan standar, rekaman EKG rutin terdiri dari dua belas system elektroda konvensional, atau lead. Sewaktu sebuah mesin elektroda kardiogram dihubungkan dengan elektroda pencatatan di dua titik pada tubuh, susunan spesifik dari tiap-tiap pasangan koneksi itu disebut lead. Kedua belas lead tersebut masing-masing merekam aktivitas listrik dijantung dari lokasi yang berbeda-enam susunan listrik dari ekstermitas dan enam lead dada di berbagai tempat disekitar jantung. Kedua belas lead tersebut digunakan secara rutin di semua rekaman EKG sebagai dasar untuk perbandingan dan untuk mengenali adanya deviasi dari normal.Interpretasi mengenai konfigurasi gelombang yang direkam dari setiap lead bergantung pada pengetahuan menyeluruh mengenai rangkaian penyebaran eksitasi di jantung serta posisi jantung relative terhadap penempatan elektroda. EKG normal memperlihatkan tiga bentuk gelombang tersendiri: gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T. (huruf-huruf tersebut tidak menyatakan hal khusus kecuali urutan gelombang. Eithoven sekedar menggunakan alphabet tengah ketika member nama gelombang-gelombang tersebut).EKG normal menunjukkan:Gelombang P: dihasilkan oleh kontraksi atrium, selama 0,10 detikKompleks QRS: dihasilkan oleh kontraksi ventrikel, berlangsung sampai 0,09 detikGelombang T: dihasilkan oleh relaksasi ventrikel

Pemeriksaan Penunjang Penyakit Jantung9Penegakan diagnosis suatu penyakit membutuhkan data-data keluhan atau gejala, pemeriksaan fisik pasien, dan pemeriksaan penunjang. Kebanyakan penyakit hanya dapat dipastikan setelah pemeriksaan penunjang.Hal yang sama berlaku untuk penyakit jantung. Semua penyakit jantung memerlukan pemeriksaan penunjang untuk tegaknya diagnosis. Kadang diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang baru diagnosis dapat dipastikan.Beberapa pemeriksaan penunjang penyakit jantung bersifat non-invasif. Non-invasif artinya tidak melukai tubuh, atau tidak ada alat yang masuk ke tubuh Anda. Contoh yang sederhana adalah EKG, Treadmill, dan Ekokardiografi. Yang lebih canggih misalnya CT scan dan MRI jantung.Ekokardiografi pada dasarnya adalah pemeriksaan struktur anatomi dan fungsi jantung dengan mesin USG. Pemeriksaan ini sangat bermanfaat bagi seorang dokter jantung, karena memberikan informasi yang lengkap mengenai kondisi jantung dan berbagai kelainan yang mendasarinya. Ekokardiografi dapat dikatakan merupakan perpanjangan mata seorang dokter jantung untuk melihat kondisi jantung Anda secara langsung.CT scan jantung sebetulnya dapat dikatakan semi-invasif, karena walaupun tidak ada alat yang masuk ke dalam tubuh, ada zat kontras yang disuntikkan, ditambah paparan radiasi sinar X. Pemeriksaan ini digunakan terutama untuk melihat kondisi pembuluh koroner.MRI jantung memberi informasi hampir seperti ekokardiografi. Tetapi karena mahal, pemeriksaan ini masih jarang dilakukan.Ada pemeriksaan penunjang penyakit jantung yang bersifat invasif. Invasif artinya ada alat yang masuk ke dalam tubuh pasien. Pemeriksaan yang bersifat invasif biasanya tergolong pemeriksaan canggih. Contohnya adalah Kateterisasi jantung dan Elektrofisiologi jantung.Kateterisasi jantung adalah sekelompok pemeriksaan yang menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk menilai kondisi jantung dengan menggunakan sinar X. Kateterisasi jantung terbanyak bertujuan memeriksa pembuluh koroner.Elektrofisiologi jantung juga menilai aktivitas listrik jantung seperti EKG. Bedanya, EKG merekamnya dari luar, elektrofisiologi merekamnya langsung dari dalam jantung. Bedanya lagi, EKG merekam aktivitas listrik jantung apa adanya, elektrofisiologi memberikan stimulasi tertentu untuk melihat ada tidaknya irama jantung yang tidak normal.

Enzim-enzim Kardiovaskular10Enzim-enzim di dalam darah dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu, enzim plasma fungsional dan enzim plasma non-fungsional. Enzim plasma fungsional merupakan enzim-enzim yang bekerja secara fisiologis di dalam darah dan sebagian besar disintesis oleh hati. Contoh enzim-enzim plasma fungsional ialah lipoprotein lipase, pseudokolinesterase, dan proenzim koagulasi darah. Sebaliknya, enzim-enzim plasma fungsional ialah enzim-enzim yang fungsinya di dalam darah tidak diketahui. Enzim-enzim ini umumnya berasal dari kerusakan eritrosit, leukosit atau sel lain. Kerusakan atau nekrosis jaringan akibat cedera biasanya disertai dengan peningkatan kadar enzim yang non-fungsional ini. Enzim-enzim ini dapat digunakan dalam enzimologi diagnostik, termasuk dalam mendeteksi infark miokardium. Beberapa enzim yang dapat digunakan untuk mendeteksi infar miokardium ialah aspartat aminotransferase, kreatin kinase, dan laktat dehidrogenase.Setelah kematian jaringan miokard, konstituen sitoplasma sel miokard dilepaskan ke dalam sirkulasi. Kreatin fosfokinase (creatine phospokinase/CPK) dapat dideteksi 6-8 jam setelah infark miokard dan memuncak dalam 24 jam serta kembali menjadi normal setelah 24 jam selanjutnya. Isoenzim (CPK-MB) spesifik untuk otot jantung, namun juga dapat dilepaskan pada kardiomiositis, trauma jantung dan setelah syok yang melawan aliran langsung. Aspartat amino transferase (AAT), suatu enzim non-spesifik yang umumnya diperiksa sebagai bagian screening biokimiawi, dapat dideteksi dalam 12 jam, memuncak pada 36 jam dan kembali normal setelah 4 hari.Peningkatan enzim non-spesifik laktat dehidrogenase (LDH) terjadi pada tahap lanjut infark miokard, peningkatan kadarnya dapat dideteksi dalam 24 jam, memuncak dalm 3-6 hari dengan peningkatan yang tetap, dan dapat dideteksi selama 2 minggu. Isoenzim dari LDH, lebih spesifik namun penggunaannya secara klinis telah dilampaui oleh pengukuran troponin. L-Laktat dehidrogenase ialah enzim tetametrik yang keempat subunitnya terdapat dalam dua bentuk iso yang dinamai H untuk jantung dan M untuk otot. Sub-unit ini dapat berkombinasi untuk menghasilkan isozim L-laktat dehidrogenase yang secara katalitik aktif. Dalam plasma, secara normal terdapat sejumlah kecil laktat dehidrogenase. Setelah suatu infark miokardium, jaringan yang rusak akan membebaskan berbagai bentuk iso laktat dehidrogenase yang khas ke dalam darah. Peningkatan kadar ini dapat dideteksi dengan memisahkan berbagai oligomer laktat dehidrogenase dengan elektroforesis dan dengan mengukur aktivitas katalitiknya.Troponin ialah protein regulator yang terletak dalam aparatus kontraktil miosit. Keduanya merupakan cedera sel miokard pertanda spesifik dan dapat diukur dengan alat tes di sisi tempat tidur. Troponin tampaknya lebih meningkat baik pada infark miokard akut dan pada beberapa pasien risiko tinggi dengan angina tidak stabil bila kadar CPK tetap normal. Kriteria diagnostik untuk infark miokard akut baru-baru ini didefinisikan kembali berdasarkan pengukuran troponin.

Kesimpulan Denyut abnormal yang mengganggu irama jantung normal (ekstrasistol) yang disebabkan karena suatu bangunan menjadi sangat peka rangsang dan mengalami depolarisasi lebih cepat dari nodus SA. Daerah yang tereksitasi secara abnormal ini (fokus ektropik), memicu potensial aksi prematur yang menyebar ke seluruh jantung sebelum nodus SA dapat memulai potensial aksi normalnya. Akibatnya kecepatan jantung menjadi sangat meningkat (berdebar-debar).

Daftar Pustaka1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.h.228-230.2. Winami W, Kindangen K, Listiawati E. Buku ajar anatomi: Sistem kardiovaskular. Jakarta: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran UKRIDA;2010.3. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: EGC; 2006.h.102-12.4. Faiz O, Moffat D. At a glance series anatomi. Jakarta: Erlangga; 2004.h.14-5.5. Singh I. Teks dan atlas histologi manusia. Jakarta: Binarupa Aksara; 2006.h.115-206. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.h.333-47.7. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed ke-11. Jakarta: EGC; 2007.8. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Jakarta: EGC; 2003.h.107-9.9. JJ. Pemeriksaan penunjang penyakit jantung. Edisi ke-21 juli 2013. Diunduh dari http://seputarjantung.com/pemeriksaan-penunjang-penyakit-jantung/, 14 Juni 201310. Murray RK, Graner DK, Rodwell VW. Editor: Wulandari N, Rendy L, Dwijayanthi L, liena, Danny F, Rachman LY. Biokimia Harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC; 2009.h.61-2.

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470Page 1