cacar monyet 2

Upload: dian-andriani-ratna-dewi

Post on 16-Jul-2015

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Cacar Monyet, Ringan, Namun Berpotensi Bahayadr. Dian Andriani, SpKK, M.Biomed (AAM) Kadep Mata, THT dan Kulkel RS Moh. Ridwan Meuraksa Jln. Kramat Raya 174, Jakarta Pusat Barangkali tak banyak orang mengetahui tentang keberadaan cacar monyet. Kulit yang melepuh, namun tidak kaku, bisa sembuh dengan mudah hanya dengan dicuci/mandi dengan sabun. Namun, ternyata ada yang berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal hanya dalam waktu satu bulan. Penyakit kulit pada bayi dan anak berbeda dengan pada orang dewasa. Hal ini disebabkan karena struktur kulit bayi dan anak 40%-60% lebih tipis dan ikatan antar selnya masih longgar, di samping itu sistem pertahanan tubuh (imunitas) anak juga lebih rendah dibandingkan orang dewasa. Perbedaan ini mengakibatkan kulit anak lebih rentan dan lebih mudah berisiko terinfeksi. Infeksi kulit pada bayi dan anak di Indonesia masih sering dijumpai baik yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus maupun parasit. Salah satu penyakit infeksi kulit pada balita yang disebabkan oleh bakteri gram positif atau pioderma yang paling sering ditemukan adalah cacar monyet (impetigo). Meski namanya hampir sama dengan cacar air (sama-sama diawali dengan kata cacar), namun cacar monyet berbeda dengan cacar air. Bila cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus, cacar monyet (impetigo) penyebabnya adalah bakteri. Pada umumnya cacar monyet lebih sering dijumpai pada anak-anak dari keluarga golongan menengah ke bawah. Kenyataannya, sekarang justru ibu-ibu yang middle up anaknya juga terkena cacar monyet. Hal ini disebabkan karena infeksi bakteri ini sangat dipengaruhi oleh higiene balita yang tentunya sangat bergantung pada orangtuanya, Lalu, kenapa dengan higiene yang baik bisa membuat anak-anak tetap bisa terkena? Ternyata hal itu bergantung pada pengetahuan orangtuanya (ibu) yang memiliki persepsi kurang tepat, sehingga justru malah dapat memperburuk cacar monyet. Pada umumnya apabila terdapat kelainan pada kulit anak, orangtua akan mengupayakan agar kulit tersebut tidak kontak dengan air dan sabun, bahkan malah melarang anak mandi agar luka tersebut tetap kering. Padahal pada cacar monyet kebiasaan seperti itu justru akan memperparah, dan cacar akan meluas. Sebab, cacar monyet yang banyak mengandung bakteri, yang seharusnya dibersihkan dengan air dan sabun, justru malah disayang-sayang. Akibatnya menjadi lebih hebat. Dan hal itu yang paling sering terjadi.

1

Hanya di permukaan Cacar monyet ditimbulkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus Grup A. Kedua jenis kuman ini banyak terdapat pada lingkungan dan permukaan kulit kita. Cacar monyet yang disebabkan oleh Streptococcus Grup A (impetigo vesikobulosa), gejalanya sangat superfisial (hanya di permukaan) dan agak kemerahan. Gejala awalnya timbul lenting berair yang hampir sama dengan cacar air. Cairan yang semula bening akan menjadi nanah. Lokasi yang paling sering di daerah ketiak, dada dan punggung. Bedanya cacar air selalu disertai dengan gejala demam, lesu, tenggorokan sakit, dan lentingannya tegang. Sedangkan cacar monyet diawali dengan lenting berair, tetapi lentingannya kendor sekali (ada yang menyebutnya seperti tersundut rokok), dan mudah sekali pecah. Penderitanya juga tidak demam sama sekali, hanya saja kulitnya jelek. Bila lentingan pecah akan timbul lentingan baru di sebelahnya. Lama kelamaan bisa meluas ke kulit sekitarnya. Cacar monyet yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus (impetigo krustosa) pada umumnya terdapat di daerah wajah terutama sekitar lubang hidung dan mulut, daerah lain dapat terkena tetapi pada umumnya terbatas, sekalipun dapat menyebar secara luas. Kelainan kulit diawali oleh bercak kemerahan kecil 1-2 mm, kemudian secara cepat berubah menjadi lenting berair atau bernanah yang mudah pecah meninggalkan kerak atau keropeng yang berwarna kekuningan seperti madu dan menempel yang dapat bergabung sehingga melebar sekitar 1-2 cm. Bila tidak dicuci, akan semakin hebat. Sebenarnya kalau Ibu pertama kali melihat ada lentingan berair, yang sangat superfisial (benarbenar di permukaan), lalu segera dicuci bersih dengan sabun sampai lentingannya hilang, pasti kelainan kulitnya akan segera membaik. Hal itu pun akan memudahkan penyembuhan. Sayangnya, seringkali penanganan yang salah justru memperberat keadaan. Cacar monyet juga mudah menular melalui garukan (rasanya sangat gatal, karena berhubungan dengan dermatitis atopik yang sudah ada sebelumnya). Kalau penyakit sudah melebar, pemberian salep pun sudah tidak efektif, dan harus diberikan obat antibiotika oleh dokter. Kedua jenis kuman penyebab cacar monyet di atas tidak berbahaya, karena sebenarnya merupakan kuman komensal, yakni yang selalu berada di kulit kita. Umumnya yang terkena cacar monyet adalah anak-anak yang sensitif, atau atopik, misalnya memiliki keluarga yang juga mempunyai riwayat atopi, seperti asma, rinitis alergi, gatal-gatal kronis. Jadi, anak seperti itu mudah terkena infeksi oleh kuman yang sebenarnya ada di dalam tubuhnya sendiri. Selain itu, Sekalipun cacar monyet dapat tumbuh pada permukaan kulit yang sebelumnya tampak normal, tetapi pada umumnya sering didahului dengan kelainan kulit yang sudah ada, misalnya dermatitis atopik (gatal-gatal) atau bekas gigitan serangga. Karena ada keluhan gatal, maka sering garukan justru memudahkan masuknya kuman ke dalam jaringan kulit yang lebih dalam dan menginfeksinya. Kalau tidak ada usaha untuk membersihkan, cacar monyet akan meluas dan menghebat. Sedangkan kalau dicuci, hanya dalam tiga hari akan sembuh tanpa 2

meninggalkan bekas. Yang paling utama, perhatikan kuku anak. Kalau semakin panjang biasanya cacar monyet akan semakin hebat.

Gambar 1. Impetigo vesikobulosa. Pada umumnya didaerah ketiak, dada dan punggung. Tampak keropeng/kerak yang melekat dan meluas disertai lenting kendur yang berisi nanah.

Gambar 2. Lenting kendur mudah pecah.yang semula kecil berisi cairan bening melebar dan berisi nanah. Sering diistilahkan sebagai bentuk luka akibat tersundut rokok.

3

Gambar 3. Impetigo krustosa. Terdapat sekitar mulut dan hidung, tampak kerak kekuningan yang menumpuk seperti madu, dapat menjadi sangat luas Bisa menyerang ginjal Mengingat cacar monyet mudah terjadi dan mudah hilang setelah terkena air dan sabun, seringkali orangtua tidak menjumpai lentingannya, yang ada hanya sisa-sisanya saja sebelum akhirnya hilang tanpa menimbulkan bekas/keropeng. Jadi orangtua jarang melihat lentingan cacar monyet. Apalagi tidak disertai demam atau gangguan lain, sehingga anak tidak menjadi rewel.

Meski begitu, Jangan pula menganggap remeh cacar monyet. Kelihatannya sepele, menanganinya cepat, dalam 2-3 hari setelah diberi obat dapat sembuh sempurna. Kalau penyebabnya Streptococcus Grup A, dan kondisi sistem imun anak tidak baik, meskipun jarang ada strain kuman tersebut yang bisa menyerang ginjal. Akibatnya bisa terjadi infeksi ginjal, bahkan bisa sampai membuat ginjal tidak berfungsi, atau gagal ginjal akibat reaksi kompleks imun terhadap bakteri. Tak jarang penyakit impetigo atau cacar monyet ini menyerang orang dewasa. Penyebabnya sama dengan yang terjadi pada balita, melalui kulit yang luka sehingga kuman yang ada di tubuh masuk ke dalam luka. Bahkan pernah menemui kasus yang akhirnya menyebabkan penderitanya cuci darah hanya dalam waktu satu bulan setelah terkena cacar monyet. Hal lain, cacar monyet ternyata bisa menyerang kembali. Tidak seperti cacar air yang disebabkan oleh virus yang hanya menyerang satu kali seumur hidup. Sebab, berkaitan dengan masalah higiene dan kuman penyebabnya adalah kuman komensal (selalu ada dalam tubuh kita), sehingga tidak terbentuk antibodi atau kekebalan tubuh karena bukan berasal dari luar tubuh. Hal yang dapat dilakukan di rumah apabila menjumpai kasus ini adalah :y

Membersihkan kulit dengan baik apabila terdapat luka atau gigitan serangga dengan sabun antiseptik dan air, hindari garukan .

4

y y

Penyakit infeksi dapat menular. Gunakan pakaian dan handuk sendiri-sendiri. Pada umumnya dengan higiene yang baik penyakit infeksi mudah menghilang tetapi sering pula membutuhkan pemberian antibiotik yang dioleskan ke kulit. Bila mengoleskan salep antibiotik cuci tangan sebelum dan sesudahnya.

y

Bila lepuhan cacar monyet telanjur banyak, ia menyarankan lebih baik membawa penderita ke dokter untuk menghindari hal-hal buruk yang mungkin terjadi. -DARD-

5