ca kandung kemih 246
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
1/35
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
2/35
ahli urologi dan harus diperkuat oleh perawat.
Tumor-tumor kecil yang sedikit menjangkiti lapisan jaringan dapat ditolong
dengan sempurna dengan fulgurisasi transuretra atau dieksisi. Foley kateter biasanya
dipasang setelah pembedahan. Air kemih berwarna kemerahan tetapi tidak terjadi
perdarahan gross. Rasa panas saat berkemih dapat diatasi dengan minum yang banyak
dan buli-buli hangat pada daerah kandung kemih atau berendam air hangat. Klien
boleh pulang beberapa hari kemudian setelah bedah. Bila tumor tumbuh pada kubah
kandung kemih harus dilaksanakan reseksi segmental dari kandung kemih. Sistektomi
atau pengangkatan seluruh kandung kemih harus dilaksanakan bila penyakit sudah
benart-benar ganas.
Radiasi kobalt eksternal terhadap tumor yang invasif sering dilakukansebelum bedah untuk memperlambat pertumbuhan. Radiasi supervoltase dapat
diberikan kepada klien yang fisikinya tidak kuat menghadapai bedah. Radiasi bukan
kuratif dan mutunya hanya sedikit dalam pengelolaan bila tumor tidak mungkin bisa
dioperasi. Radiasi internal jarang dipakai karena efeknya yang berbahaya.
Chemotherapy merupakan paliatif. 5- Fluorouracil (5-FU) dan doxorubicin
(adriamycin) merupakan bahan yang paling sering dipakai. Thiotepa dapat
diamsukkan ke dalam kandung kemih sebagai pengobatan topikal. Klien dibiarkan
menderita dehidrasi 8 sampai 12 jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat
diabiarkan dalam kandung kemih selama dua jam.
DIAGNOSA KEPERAWATAN & TINDAKAN PADA KLIEN DENGAN KANKER
KANDUNG KEMIH
1. Cemas / takut berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, sosio
ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian, pemisahan dengan
keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan, mengekspresikankecanggungan peran, perasaan tergantung, tidak adekuat kemampuan menolong diri,
stimulasi simpatetik.
Tujuan :
1. Klien dapat mengurangi rasa cemasnya
2. Rileks dan dapat melihat dirinya secara obyektif.
3. Menunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi dalam
pengobatan.Tindakan :
a. Tentukan pengalaman klien sebelumnya terhadap penyakit yang dideritanya.
b. Berikan informasi tentang prognosis secara akurat.
2
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
3/35
c. Beri kesempatan pada klien untuk mengekspresikan rasa marah, takut,
konfrontasi. Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai.
d. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping. Bantu klien mempersiapkan
diri dalam pengobatan.
e. Catat koping yang tidak efektif seperti kurang interaksi sosial, ketidak
berdayaan dll.
f. Anjurkan untuk mengembangkan interaksi dengan support system.
g. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
h. Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan sentuhlah dengan wajar.
Rasional:
a. Data-data mengenai pengalaman klien sebelumnya akan memberikan dasar untuk penyuluhan dan menghindari adanya duplikasi.
b. Pemberian informasi dapat membantu klien dalam memahami proses
penyakitnya.
c. Dapat menurunkan kecemasan klien.
d. Membantu klien dalam memahami kebutuhan untuk pengobatan dan efek
sampingnya.
e. Mengetahui dan menggali pola koping klien serta mengatasinya/memberikan
solusi dalam upaya meningkatkan kekuatan dalam mengatasi kecemasan.
f. Agar klien memperoleh dukungan dari orang yang terdekat/keluarga.
g. Memberikan kesempatan pada klien untuk berpikir/merenung/istirahat.
h. Klien mendapatkan kepercayaan diri dan keyakinan bahwa dia benar-benar
ditolong.
2. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan
syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), efek samping
therapi kanker ditandai dengan klien mngatakan nyeri, klien sulit tidur, tidak mampu
memusatkan perhatian, ekspresi nyeri, kelemahan.
Tujuan :
1. Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas
2. Melaporkan nyeri yang dialaminya
3. Mengikuti program pengobatan
4. Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melaluiaktivitas yang mungkin
Tindakan :
a. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas
3
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
4/35
b. Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi, khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien
dan keluarga tentang cara menghadapinya
c. Berikan pengalihan seperti reposisi dan aktivitas menyenangkan seperti
mendengarkan musik atau nonton TV
d. Menganjurkan tehnik penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi,
bimbingan), gembira, dan berikan sentuhan therapeutik.
e. Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu.
Kolaboratif:
f. Disusikan penanganan nyeri dengan dokter dan juga dengan klien.
g. Berikan analgetik sesuai indikasi seperti morfin, methadone, narcotik dll
Rasional:a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk merencanakan asuhan.
b. Untuk mengetahui terapi yang dilakukan sesuai atau tidak, atau malah
menyebabkan komplikasi.
c. Untuk meningkatkan kenyamanan dengan mengalihkan perhatian klien dari
rasa nyeri.
d. Meningkatkan kontrol diri atas efek samping dengan menurunkan stress dan
ansietas.
e. Untuk mengetahui efektifitas penanganan nyeri, tingkat nyeri dan sampai
sejauhmana klien mampu menahannya serta untuk mengetahui kebutuhan
klien akan obat-obatan anti nyeri.
f. Agar terapi yang diberikan tepat sasaran.
g. Untuk mengatasi nyeri.
3. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik
yang berhubungan dengan kanker, konsekwensi khemotherapi, radiasi, pembedahan
(anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea), emotional distress,
fatigue, ketidakmampuan mengontrol nyeri ditandai dengan klien mengatakan intake
tidak adekuat, hilangnya rasa kecap, kehilangan selera, berat badan turun sampai 20%
atau lebih dibawah ideal, penurunan massa otot dan lemak subkutan, konstipasi,
abdominal cramping.
Tujuan :
1. Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak adatanda malnutrisi
2. Menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat
3. Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan
4
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
5/35
penyakitnya
Tindakan :
a. Monitor intake makanan setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan
kebutuhannya.
b. Timbang dan ukur berat badan, ukuran triceps serta amati penurunan berat
badan.
c. Kaji pucat, penyembuhan luka yang lambat dan pembesaran kelenjar parotis.
d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori dengan intake
cairan yang adekuat. Anjurkan pula makanan kecil untuk klien.
e. Kontrol faktor lingkungan seperti bau busuk atau bising. Hindarkan makanan
yang terlalu manis, berlemak dan pedas.f. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan misalnya makan bersama teman
atau keluarga.
g. Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi, latihan moderate sebelum makan.
h. Anjurkan komunikasi terbuka tentang problem anoreksia yang dialami klien.
Kolaboratif
i. Amati studi laboraturium seperti total limposit, serum transferin dan albumin
j. Berikan pengobatan sesuai indikasi
Phenotiazine, antidopaminergic, corticosteroids, vitamins khususnya A,D,E
dan B6, antacida
k. Pasang pipa nasogastrik untuk memberikan makanan secara enteral, imbangi
dengan infus.
Rasional:
a. Memberikan informasi tentang status gizi klien.
b. Memberikan informasi tentang penambahan dan penurunan berat badan klien.
c. Menunjukkan keadaan gizi klien sangat buruk.
d. Kalori merupakan sumber energi.
e. Mencegah mual muntah, distensi berlebihan, dispepsia yang menyebabkan
penurunan nafsu makan serta mengurangi stimulus berbahaya yang dapat
meningkatkan ansietas.
f. Agar klien merasa seperti berada dirumah sendiri.
g. Untuk menimbulkan perasaan ingin makan/membangkitkan selera makan.
h. Agar dapat diatasi secara bersama-sama (dengan ahli gizi, perawat dan klien).i. Untuk mengetahui/menegakkan terjadinya gangguan nutrisi sebagi akibat
perjalanan penyakit, pengobatan dan perawatan terhadap klien.
j. Membantu menghilangkan gejala penyakit, efek samping dan meningkatkan
5
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
6/35
status kesehatan klien.
k. Mempermudah intake makanan dan minuman dengan hasil yang maksimal
dan tepat sesuai kebutuhan.
4. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya informasi, misinterpretasi, keterbatasan kognitif ditandai dengan
sering bertanya, menyatakan masalahnya, pernyataan miskonsepsi, tidak akurat dalam
mengikiuti intruksi/pencegahan komplikasi.
Tujuan :
1. Klien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan pengobatan pada
ting-katan siap.2. Mengikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alasan mengikuti
prosedur tersebut.
3. Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam
pengo- batan.
4. Bekerjasama dengan pemberi informasi.
Tindakan :
a. Review pengertian klien dan keluarga tentang diagnosa, pengobatan dan
akibatnya.
b. Tentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatannya, ceritakan pada
klien tentang pengalaman klien lain yang menderita kanker.
c. Beri informasi yang akurat dan faktual. Jawab pertanyaan secara spesifik,
hindarkan informasi yang tidak diperlukan.
d. Berikan bimbingan kepada klien/keluarga sebelum mengikuti prosedur
pengobatan, therapy yang lama, komplikasi. Jujurlah pada klien.
e. Anjurkan klien untuk memberikan umpan balik verbal dan mengkoreksi
miskonsepsi tentang penyakitnya.
f. Review klien /keluarga tentang pentingnya status nutrisi yang optimal.
g. Anjurkan klien untuk mengkaji membran mukosa mulutnya secara rutin,
perhatikan adanya eritema, ulcerasi.
h. Anjurkan klien memelihara kebersihan kulit dan rambut.
Rasional:
a. Menghindari adanya duplikasi dan pengulangan terhadap pengetahuan klien. b. Memungkinkan dilakukan pembenaran terhadap kesalahan persepsi dan
konsepsi serta kesalahan pengertian.
c. Membantu klien dalam memahami proses penyakit.
6
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
7/35
d. Membantu klien dan keluarga dalam membuat keputusan pengobatan.
e. Mengetahui sampai sejauhmana pemahaman klien dan keluarga mengenai
penyakit klien.
f. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga mengenai nutrisi yang adekuat.
g. Mengkaji perkembangan proses-proses penyembuhan dan tanda-tanda infeksi
serta masalah dengan kesehatan mulut yang dapat mempengaruhi intake
makanan dan minuman.
h. Meningkatkan integritas kulit dan kepala.
5. Resiko tinggi kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan efek samping
kemotherapi dan radiasi/radiotherapi.Tujuan :
1. Membrana mukosa tidak menunjukkan kerusakan, terbebas dari inflamasi
dan ulcerasi
2. Klien mengungkapkan faktor penyebab secara verbal.
3. Klien mampu mendemontrasikan tehnik mempertahankan/menjaga
kebersihan rongga mulut.
Tindakan :
a. Kaji kesehatan gigi dan mulut pada saat pertemuan dengan klien dan secara
periodik.
b. Kaji rongga mulut setiap hari, amati perubahan mukosa membran. Amati
tanda terbakar di mulut, perubahan suara, rasa kecap, kekentalan ludah.
c. Diskusikan dengan klien tentang metode pemeliharan oral hygine.
d. Intruksikan perubahan pola diet misalnya hindari makanan panas, pedas,
asam, hindarkan makanan yang keras.
e. Amati dan jelaskan pada klien tentang tanda superinfeksi oral.
Kolaboratif
f. Konsultasi dengan dokter gigi sebelum kemotherapi
g. Berikan obat sesuai indikasi, analgetik, topikal lidocaine, antimikrobial
mouthwash
preparation.
h. Kultur lesi oral.
Rasional:a. Mengkaji perkembangan proses penyembuhan dan tanda-tanda infeksi
memberikan informasi penting untuk mengembangkan rencana keperawatan.
b. Masalah dengan kesehatan mulut dapat mempengaruhi pemasukan makanan
7
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
8/35
dan minuman.
c. Mencari alternatif lain mengenai pemeliharaan mulut dan gigi.
d. Mencegah rasa tidak nyaman dan iritasi lanjut pada membran mukosa.
e. Agar klien mengetahui dan segera memberitahu bila ada tanda-tanda tersebut.
f. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan gigi dan gusi.
g. Tindakan/terapi yang dapat menghilangkan nyeri, menangani infeksi dalam
rongga mulut/infeksi sistemik.
h. Untuk mengetahui jenis kuman sehingga dapat diberikan terapi antibiotik
yang tepat.
6. Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan output yang tidak normal (vomiting, diare), hipermetabolik, kurangnya intake
Tujuan :
Klien menunjukkan keseimbangan cairan dengan tanda vital normal, membran
mukosa normal, turgor kulit bagus, capilarry ferill normal, urine output normal.
Tindakan :
a. Monitor intake dan output termasuk keluaran yang tidak normal seperti
emesis, diare, drainase luka. Hitung keseimbangan selama 24 jam.
b. Timbang berat badan jika diperlukan.
c. Monitor vital signs. Evaluasi pulse peripheral, capilarry refil.
d. Kaji turgor kulit dan keadaan membran mukosa. Catat keadaan kehausan pada
klien.
e. Anjurkan intake cairan samapi 3000 ml per hari sesuai kebutuhan individu.
f. Observasi kemungkinan perdarahan seperti perlukaan pada membran mukosa,
luka bedah, adanya ekimosis dan pethekie.
g. Hindarkan trauma dan tekanan yang berlebihan pada luka bedah.
Kolaboratif
h. Berikan cairan IV bila diperlukan.
i. Berikan therapy antiemetik.
j. Monitor hasil laboratorium : Hb, elektrolit, albumin
Rasional:
a. Pemasukan oral yang tidak adekuat dapat menyebabkan hipovolemia.
b. Dengan memonitor berat badan dapat diketahui bila ada ketidakseimbangancairan.
c. Tanda-tanda hipovolemia segera diketahui dengan adanya takikardi, hipotensi
dan suhu tubuh yang meningkat berhubungan dengan dehidrasi.
8
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
9/35
d. Dengan mengetahui tanda-tanda dehidrasi dapat mencegah terjadinya
hipovolemia.
e. Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang.
f. Segera diketahui adanya perubahan keseimbangan volume cairan.
g. Mencegah terjadinya perdarahan.
h. Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang.
i. Mencegah/menghilangkan mual muntah.
j. Mengetahui perubahan yang terjadi.
7. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh
sekunder dan sistem imun (efek kemotherapi/radiasi), malnutrisi, prosedur invasif Tujuan :
1. Klien mampu mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam tindakan pecegahan
infeksi
2. Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi dan penyembuhan luka berlangsung
normal
Tindakan :
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. Pengunjung juga dianjurkan
melakukan hal yang sama.
b. Jaga personal hygine klien dengan baik.
c. Monitor temperatur.
d. Kaji semua sistem untuk melihat tanda-tanda infeksi.
e. Hindarkan/batasi prosedur invasif dan jaga aseptik prosedur.
Kolaboratif
f. Monitor CBC, WBC, granulosit, platelets.
g. Berikan antibiotik bila diindikasikan.
Rasional:
a. Mencegah terjadinya infeksi silang.
b. Menurunkan/mengurangi adanya organisme hidup.
c. Peningkatan suhu merupakan tanda terjadinya infeksi.
d. Mencegah/mengurangi terjadinya resiko infeksi.
e. Mencegah terjadinya infeksi.
f. Segera dapat diketahui apabila terjadi infeksi.g. Adanya indikasi yang jelas sehingga antibiotik yang diberikan dapat
mengatasi organisme penyebab infeksi.
9
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
10/35
8. Resiko tinggi gangguan fungsi seksual berhubungan dengan deficit
pengetahuan/keterampilan tentang alternatif respon terhadap transisi kesehatan,
penurunan fungsi/struktur tubuh, dampak pengobatan.
Tujuan :1. Klien dapat mengungkapkan pengertiannya terhadap efek kanker dan therapi
terhadap seksualitas
2. Mempertahankan aktivitas seksual dalam batas kemampuan
Tindakan :
a. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang proses seksualitas dan reaksi
serta hubungannya dengan penyakitnya.
b. Berikan advise tentang akibat pengobatan terhadap seksualitasnya.c. Berikan privacy kepada klien dan pasangannya. Ketuk pintu sebelum masuk.
Rasional:
a. Meningkatkan ekspresi seksual dan meningkatkan komunikasi terbuka antara
klien dengan pasangannya.
b. Membantu klien dalam mengatasi masalah seksual yang dihadapinya.
c. Memberikan kesempatan bagi klien dan pasangannya untuk mengekspresikan
perasaan dan keinginan secara wajar.
9. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan
kemotherapi, deficit imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia.
Tujuan :
1. Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan dengan kondisi
spesifik
2. Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan penyembuhan
Tindakan :
a. Kaji integritas kulit untuk melihat adanya efek samping therapi kanker, amati
penyembuhan luka.
b. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk bagian yang gatal.
c. Ubah posisi klien secara teratur.
d. Berikan advise pada klien untuk menghindari pemakaian cream kulit, minyak,
bedak tanpa rekomendasi dokter.
Rasional:
a. Memberikan informasi untuk perencanaan asuhan dan mengembangkan
identifikasi awal terhadap perubahan integritas kulit.
b. Menghindari perlukaan yang dapat menimbulkan infeksi.
10
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
11/35
c. Menghindari penekanan yang terus menerus pada suatu daerah tertentu.
d. Mencegah trauma berlanjut pada kulit dan produk yang kontra indikatif.
11
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
12/35
PENGKAJIAN DATA
Nama Mahasiswa : Subhan
NIM : 010030170 B
Tempat Praktek : Ruang Bedah D
Tanggal Pengkajian : 8 Mei 2001
I. IDENTITAS
Nama : Tn. M.
Umur : 45 tahun.Jenis Kelamin : Laki-laki.
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Buruh tani.
Pendidikan : SD (tidak tamat).
Alamat : Jl. Jarah, Siman, Ponorogo.
Alasan Dirawat: BAK tidak lancar dan terasa nyeri, badan panas sejak 2 minggu
yang lalu.
Keluhan Utama Sebelumnya:
Mulai 2 minggu yang lalu kencing hanya bisa menetes, tidak dapat tuntas, terasa
ada sisa, pancaran tidak jauh dan terasa nyeri.
Saat Pengkajian : Klien cemas menunggu jadwal operasi karena masalah
keuangan.
Upaya yang telah dilakukan:
Berobat ke RS Ponorogo dan mendapat obat, ke-mudian dirujuk ke RSUD Dr.Soetomo.
Terapi/Operasi yang pernah dilakukan: tidak ada.
II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)
2.1 Riwayat Penyakit Sebelumnya:
Klien ada riwayat kencing batu 3 bulan yang lalu dan 2 bulan yang lalu ada
kencing darah. 6 bulan yang lalu selama 1 minggu klien merasa ada
benjolan diperut bagian bawahnya.
2.2 Riwayat Penyakit Sekarang:
BAK tidak lancar, terasa nyeri dan panas, sifatnya terus menerus sejak 2
minggu yang lalu. Klien juga merasa kesulitan dalam BAB, konsistensi keras
12
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
13/35
dan lama baru keluar.
2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga:
Dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita
oleh klien sekarang ini.
2.4 Keadaan Kesehatan Lingkungan:
Klien tinggal di perkampungan yang kondisinya sangat sederhana.
2.5 Alat Bantu Yang Dipakai: tidak ada.
III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum:
Klien tampak pucat, melakukan aktivitas seperlunya. Tidur kurang, seringterbangun tengah malam.
2. Tanda-tanda Vital:
Suhu 36 oC/axilla, nadi kuat dan teratur, 80x/menit, tensi diukur dengan klien
berbaring pada lengan kiri, hasilnya= 130/80 mmHg, pernafasan normal,
18x/menit.
3. Sistem Tubuh (Body Systems):
3.1 PERNAFASAN (B1: BREATHING)
Hidung : tidak ada kelainan.
Trachea : letaknya normal.
Bentuk dada: simetris.
3.2 CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)
Nyeri dada : tidak ada.
Suara jantung: normal.
Edema : pada ekstremitas bawah.
3.3 PERSYARAFAN (B3: BRAIN)Kesadaran: compos mentis.
GCS : E= 4 V=5 M= 6. Total nilai: 15
Kepala dan wajah: tidak ada kelainan, kesan= pucat.
Mata:
- Sklera: icterus.
- Conjunctiva: pucat
-Pupil : isokor.
Leher: tekanan vena jugularis normal. Klien mengalami cegukan.
Persepsi Sensori
Pendengaran: tidak ada kelainan.
Penciuman : tidak ada kelainan.
13
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
14/35
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
15/35
- Anemia.
- Transfusi darah.
- Tipe darah: PRC 2 kolf dan FFP 2 kolf.
3.9 REPRODUKSI
3.10 PSIKOSOSIAL
Konsep diri:
Identitas
Status klien dalam keluarga: suami.
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga: puas.
PeranTanggapan klien terhadap perannya: senang.
Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya: sanggup.
Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas.
Ideal diri/Harapan
Harapan klien terhadap:
Tugas/pekerjaan: dapat melakukan pekerjaan seperti biasa (sebagai
buruh tani).
Tempat/lingkungan kerja: dapat kembali bekerja seperti semula.
Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya:
Klien berharap agar segera dilakukan operasi biar cepat sembuh.
Lainnya: klien menganggap apabila tumornya diangkat dengan operasi
maka ia akan sembuh total.
Harga diri
Tanggapan klien terhadap harga dirinya: sedang.
Sosial/Interaksi
Hubungan dengan klien: tidak kenal.
Dukungan keluarga : aktif.
Dukungan kelompok/teman/masyarakat: kurang.
Reaksi saat interaksi : kontak mata.
Konflik yang terjadi terhadap: peran.
3.11 SPIRITUALKonsep tentang penguasa kehidupan: Allah.
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini: sholat.
Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama
yang diharapkan saat ini: lewat ibadah.
15
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
16/35
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak ada.
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: klien
mempercayainya.
Persepsi terhadap penyebab penyakit: sebagai cobaan/peringatan.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 3 Mei 2001:
- Leukosit : 18,9 x 1000/UL
- Erythrocyt: 4,03 x 1 juta/UL
- Hb : 9,1 g/dl.
- PCV : 30,1%- MCV : 74,7 FL
- Trombosit : 829 x 1000/UL
- Albumin : 3,5 g/dl.
- Diff:
Seg : 85
Lym: 11.
- LED: 91 mm/jam. Pemeriksaan mikrobiologi tanggal 21 April 2001(hasilnya keluar tanggal 30
April 2001)
Bahan urine:
- Kultur/biakan: * mikroba pseudomonas sp.
* jumlah kuman > 10 5CFU/ml.
Test kepekaan antibiotika (sensitivity test).
DAM 10 test = 3 sensitive : 7 resistent.Bahan urine:
Diagnosa tampak sel-sel ganas transitional cell carsinoma.
Keterangan: dalam sediaan ditemukan sel-sel ganas transitional cell
carsinoma.
Pemeriksaan Radiologi
- IVP/BOP tanggal 21 April 2001
Kesimpulan: hidronephrosis grade II III kiri dan hidroureter kiri filling
defect pada buli, suspect massa buli.
- USG urologis tanggal 21 April 2001
Kesimpulan: massa didaerah dasar dan lateral kiri buli hidronephrosis grade
II S.
16
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
17/35
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
18/35
ANALISA DATA
TANGGAL KELOMPOK DATA KEMUNGKINAN
PENYEBAB
MASALAH DIAGNOSA
KEPERAWATAN
8 Mei 2001
9 Mei 2001
S: Klien menanya- kan kapan
operasinya dilaksanakan, karena
biaya selama menunggu jadwal
operasi semakin menipis.
O: -Operasi belum di lakukan.
-Klien gelisah.
-Klien tampak kelelahan.
-Mata klien tam-pak merah kare-
na kurang tidur.
S: Klien mengatakan tubuhnya
lemah & selera makan-nya
berkurang, rasanya ingin mi-num
terus.
O: Anemis, pucat, albumin 3,5 g/dl;
BB sebelumnya 70 kg turun
men-jadi 57 kg; TB= 169 cm.
Situasi krisis (kanker) &
sosio ekonomi.
Hipermetabolik
berhubungan dengan
Cemas
Gangguan nut-r is i:
Cemas berhubung-an dengan
situasi krisis (kanker) dan sosio
ekonomi.
Gangguan nutrisi: kurang dari
kebu-tuhan berhubung-an
18
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
19/35
9 Mei 2001
S: Klien berpikir bahwa dengan o-
perasi maka dia pasti sembuh to-
tal.
O: -Pendidikan klien SD tidak sam-
pai tamat.
-Klien selalu ber-tanya tentang
penyakit & jad-wal operasinya.
-Klien merasa ti-dak diperhati-
kan/tidak dioba-ti.
S: Klien mengatakan kencingnya
masih berwarna merah &
menetes.
O:-Warna kencing merah & berbau
amis.
-Produksi urine dalam 24 jam:
600-700 ml.
kanker.
Kurangnya in-
formasi & keter-batasan
kognitif.
kurang dari kebutuhan.
Kurang penge-tahuan
tentang penyakit, prog-
nosis & pengo-batan.
dengan hiper-metabolik yang
berhubungan de-ngan kanker.
Kurang pengeta-huan tentang
pe-nyakit, prognosis &
pengobatan ber-hubungan
dengan kurangnya infor-masi &
keterbatas-an kognitif.
19
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
20/35
10 Mei 2001
Blood Clothing akibat
kanker.
Gangguan eli-minasi
urine (retensi)
Gangguan elimi-nasi urine
(retensi) berhubungan de-ngan
blood clo-thing akibat ada-nya
kanker.
20
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
21/35
RENCANA TINDAKAN PERAWATAN
NO TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN
& HASIL YANG DIHARAPKAN
RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 8 Mei 2001 Cemas berhubungan dengan situasi krisis
(kanker) & sosio ekonomi.
Tujuan:
a. Klien dapat mengurangi ra-sa cemasnya.
b. Klien rileks & dapat meli-hat dirinya secara
objektif.
d. Menunjukkan koping yang efektif.
Kriteria Hasil:
a. Klien melaporkan perasa-an cemasnya
berkurang.
b. Klien menyatakan pema-hamannya tentang
penya-kit.
Rencana Tindakan:
a. Cemas hilang dalam 24 jam.
b. Klien memiliki & mengi-kuti program JPS.
a. Tentukan penga-laman klien se-
belumnya terha-dap penyakit yang
dideritanya.
b.Berikan informasi tentang prognosis
secara akurat.
c. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek
sam-ping. Bantu klien mem-persiapkan
diri da-lam pengobatan.
d. Catat koping yang ti-dak efektif seperti
ku-rang interaksi sosial, ketidak
berdayaan dll.
a. Data-data mengenai pengalaman
klien se-belumnya akan mem berikan
dasar untuk penyuluhan dan
menghindari adanya duplikasi.
b.Pemberian informasi dapat membantu
klien dalam mema-hami proses
penya-kitnya.
c. Membantu klien da-lam memahami
ke-butuhan untuk pe-ngobatan dan
efek sampingnya.
d. Mengetahui dan menggali pola ko-
ping klien serta me-
ngatasinya/membe-rikan solusi dalam
upaya meningkatkan kekuatan dalam
me-ngatasi kecemasan.
21
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
22/35
c. Klien mau menunggu jad-wal operasi.
e. Anjurkan untuk mengembangkan
interaksi dengan support system.
f. Berikan lingkungan yang tenang dan
nya-man.
g. Pertahankan kontak dengan klien,
bicara dan sentuhlah dengan wajar.
h. Jelaskan tentang kebijakan pemerin-tah
& RS tentang penanga-nan bagi klien
tidak mampu serta program JPS.
a. Monitor intake makan an setiap
hari.
e. Agar klien mempe-roleh dukungan
dari orang yang terdekat/keluarga.
f. Memberikan ke-sempatan pada klien
merenung/istirahat.
g. Klien mendapatkan kepercayaan
diri dan keyakinan bahwa dia benar-
benar ditolong.
h. Memberikan infor-masi mengenai
alter-natif pembiayaan.
a. Memberikan infor-masi tentangstatus gizi klien.
22
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
23/35
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
24/35
3.
9 Mei 2001
Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis
& pe-ngobatan berhubungan de-ngan kurangnya
informasi keterbatasan kognitif.
Tujuan:
-Klien dapat mengatakan se-cara akurat tentang
diagno-sa & pengobatan pada ting-katan siap.
-Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya
hidup & berpartisipasi dalam pengo-batan.
-Mengikuti prosedur pengo-batan &
bekerjasama deng-an perawat/dokter.
Kriteria Hasil:
-Klien siap untuk dioperasi, baik secara fisik
maupun mental.
-Klien mau berpartisipasi dalam perubahan gayahi-dup.
a. Review pengertian klien &
keluarga ten-tang diagnosa pengo-
batan & akibatnya.
b. Tentukan persepsi klien tentang
kanker & pengobatannya.
c. Berikan bimbingan kepada klien
sebelum mengikuti prosedur
pengobatan, terapi yang lama,
komplika-si. Jujurlan kepada klien.
d. Anjurkan klien untuk memberikan
umpan balik verbal & meng-koreksi
mis komuni-kasi tentang penyakit-nya.
e. Anjurkan klien untuk memelihara
kebersih-an kulit & rambut.
f. Jelaskan kepada klien /keluarga
klien.
b. Memungkinkan di lakukan
pembinaan terhadap kesalahan
persepsi & konsepsi ser ta
pengertian.
c. Membantu klien dalam
memahami proses penyakit &
pengobatannya.
d. Mengetahui sampai sejauhmana
pema-haman klien & ke-luarga.
e. Meningkatkan in-tegritas kulit& ke-pala.
24
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
25/35
Gangguan eliminasi urine (retensi) berhubungan
deng-an blood clothing akibat ada-nya kanker.
Tujuan:
- Retensi urine tidak terjadi.
Kriteria Hasil:
- Klien berkemih volunteer.
- Residu urine kurang dari 50 cc.
- Urine tidak lagi berwarna merah &
menetes.
tentang pentingnya status nut-risi yang
optimal.
a. Anjurkan klien untuk banyak
minum air pu-tih.
b. Kembangkan kemba-li program
latihan kandung kemih atau
pengkondisian kem-bali.
c. Ajarkan klien mere-gangkan
abdomen & melakukan manuver
varsava jika diindika-sikan.
d. Ajarkan klien manu-ver crede jika
diindi-kasikan.
e. Ajarkan klien manu-ver regangan
anal jika diindikasikan.
f. Ukur residu pasca berkemihsetelah usa- ha mengosongkan kandung
kemih jika volume urine lebih dari 100
f . Sebagai upaya per-cepatan
penyembuh an & pencegahan
infeksi.
a. Agar tidak sempat terbentuk
bekuan darah.
b. Agar kandung ke-mih dapat
berfungsi kembali secara nor-mal.
c, d, dan e.
Untuk melatih mengo-songkan kandung
ke-mih secara bertahap/se-suai teknik-
teknik ter-tentu.
25
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
26/35
4.
10 Mei
2001
cc. Jadwal-kan program kateteri-sasi
intermitten.
f. Untuk mengetahui efektifitas latihan
kandung kemih, bila gagal dapat
segera diambil tindakan de-ngan
kateterisasi.
26
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
27/35
TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
8 Mei 2001
9 Mei 2001
11 25 wib
s/d
1300 wib
0845
wib
s/d
0925
wib.
1015 wib
11 20
wib
- Menggali pengetahuan klien tentang penyakitnya.
- Menjelaskan tentang penyakitnya, pengobatan & prognosisnya.
- Menganjurkan istri klien untuk selalu mendampingi & memberikan support pada suaminya.
- Memberi semangat & dukungan pada klien agar sabar dalam menunggu jadwal operasi.
- Menanyakan apakah klien sudah memanfaatkan fasilitas bantuan JPS.
- Membantu klien makan & minum.
- Menimbang BB= 57 kg, TB= 169 cm.
- Menganjurkan klien agar menghabiskan diet yang diberikan atau me-nambahkannya sendiri.
- Membersihkan/mengganti alas tidur.
- Melarang klien klien untuk makan makanan yang berlemak & pedas.
- Menanyakan kembali pada klien & keluarganya tentang keadaan kese-hatan/keluhan pagi ini serta kesiapannya
untuk menjalani perawatan & pengobatan (operasi).
27
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
28/35
11 Mei 2001
1245
wib
0845
wib
0925
wib
1245
wib
1300
wib
0830
wib
0915
wib
- Memberi semangat & dukungan pada klien & keluarga.
- Mengukur tanda-tanda vital: TD= 120/70 mmHg, nadi= 80x/mt, RR= 18x/mt, suhu= 36,2 oC.
- Membantu klien makan & minum, menganjurkan klien untuk mengha-biskan diet.
- Mengukur tanda-tanda vital: TD= 120/70 mmHg, nadi= 80x/mt, RR= 20x/mt, suhu= 36,7 oC.
- Menganjurkan klien untuk memelihara kebersihan kulit.
- Menanyakan kembali tentang penyakit & prognosisnya.
- Menimbang BB klien= 57 kg.
- Menganjurkan klien untuk istirahat.
- Menganjurkan klien untuk banyak minum air putih.
- Membantu klien makan.
- Memberikan motivasi agar klien sabar menunggu saat pelaksanaan ope-rasi.
- Menjelaskan tindakan insisi skrotum & sitoskopy.
28
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
29/35
1045
wib
1055
wib
1200
wib
1315
wib
- Menganjurkan klien untuk istirahat & banyak minum air putih.
- Mengajarkan klien meregangkan abdomen & melakukan manuver varsa-va:
a. Sandarkan kepala kedepan pada kedua paha.
b. Kontraksikan otot abdomen jika mungkin & regangan/mengejan, tahan nafas sambil meregangkan (manuver varsava).
c. Tahan regangan/nafas sampai aliran urine berhenti, tunggu 1 menit & regangkan kembali sepanjang mungking.
d. Lanjutkan sampai tidak ada lagi urine yang keluar.
- Mengukur residu pasca berkemih (kurang dari 80 cc).
29
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
30/35
EVALUASI
NO. TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI
1.
2.
8 Mei 2001
9 Mei 2001
1
1
2
- Pengetahuan klien akan penyakit & prosedur pe-ngobatan serta prognosenya masih
perlu dilurus-kan.
- Klien masih bertanya kapan jadwal operasinya.
- Klien & istrinya mengeluh bila terlalu lama me-nunggu karena keuangannya yangsemakin meni-pis.
- Keluarga klien sudah mengurus JPS.
- Klien mau menunggu rencana operasi serta pasrah dengan semua yang akan
dilakukan terhadapnya.
- Klien melaporkan perasaan cemasnya berkurang.
- Klien mau menghabiskan diet & makanan tambah-an yang diberikan.
- BB= 57 kg; TB= 169 cm.
- Albumin masih 3,5 g/dl.
- Klien tidak lagi menanyakan proses & kapan pe-laksanaan operasi yang akan
dilakukan.
30
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
31/35
3.
4.
10 Mei 2001
11 Mei 2001
3
1
2
2
4
- Klien siap dioperasi.
- Klien masih menyatakan siap menunggu jadwal operasi.
- Klien menyatakan dapat tidur/istirahat malam ini.
- Klien dapat menghabiskan diet yang diberikan.
- Klien mengeluh bila BAB lama & keras. Klien ba-ru bisa BAB 2-3 hari.
- BB tetap 57 kg.
- Klien dapat menghabiskan diet yang diberikan, minumnya cukup.
- Klien masih BAB lama & keras.
- BB tetap 57 kg.
- Kencing masih merah & menetes.
Urine residu > 80 cc.
31
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
32/35
CATATAN PERKEMBANGAN
NO. TANGGAL DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
1. 9 Mei 2001 1
1
2
S: Klien mengeluh lama menunggu operasi dilaksana-kan.
O: - Operasi belum dilakukan/terjadwal.
- Klien gelisah.
- Klien tampak kelelahan.
A: - Masalah belum teratasi.
- Teruskan rencana intervensi.
P: - Teruskan rencana intervensi.
S: Klien menyatakan pasrah kapanpun operasi akan di lakukan.
O: - Operasi belum terjadwal.
- Klien sudah bisa tidur.
- Gelisah sudah jauh berkurang.
A: - Masalah teratasi sebagian, lemah belum teratasi.
P: - Teruskan rencana intervensi.
S: - Klien mengatakan tubuhnya masih lemah.O: - BB= 57 kg.
- Klien tampak pucat.
32
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
33/35
3
1
2
- Klien mau menghabiskan makanan/minuman-nya.
A: - Masalah belum teratasi.
P: - Teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan siap & pasrah untuk dioperasi.
O: - Klien tidak lagi bertanya-tanya.
- Klien mau mendengarkan & melaksanakan saran untuk makan & beristirahat yang
cukup.
A: Masalah teratasi.
P: Intervensi tidak diteruskan.
S: -
O: - Klien bisa istirahat.
- Klein sudah tidak tampak gelisah.
A: Rencana teratasi.
P: Intervensi tidak diteruskan.
S: -
O: - BB= 57 kg.- Klien masih tampak pucat.
- Klien mau menghabiskan makanan/minuman- nya.
33
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
34/35
4
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan kencingnya masih berwarna me-rah.
O: - Warna kencing merah & berbau agak amis.
- Produksi urine 24 jam 700 ml.
A: Masalah belum teratasi.
P: Teruskan rencana intervensi.
34
-
8/7/2019 CA KANDUNG KEMIH 246
35/35
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M & Esther Matassarin-Jacobs. 1997. Medical Surgical Nursing :
Clinical Management for Continuity of Care , Edisi 5, W.B. Saunders
Company, Philadelphia
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan . EGC. Jakarta.
Doenges, Marilyn E, et all. 1993. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning and
Documenting Patient Care, Edition 3, F.A. Davis Company,
Philadelphia.
Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi .
EGC. Jakarta.
Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah . Alih Bahasa: Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran Bandung, Edisi 1, Yayasan
IAPK Pajajaran, Bandung.
35