documentc
DESCRIPTION
dTRANSCRIPT
![Page 1: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/1.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 1 dari 117
BAB VI PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS
DAN BAHAN PEMBANGUNAN GEDUNG UTAMA KANTOR KECAMATAN GEDEBAGE
DAN PENDOPO
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Nama Kegiatan dan Pekerjaan
Nama kegiatan adalah Pembangunan Gedung Kantor, Pekerjaan Pembangunan Gedung
Utama Kantor Kecamatan Gedebage dan Pendopo,Tahun Anggaran 2009.
Lingkup Pekerjaan, meliputi :
• Pembangunan Kantor Kecamatan Gedebage
• Pembangunan Pendopo
1.2 Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan yang dimaksud pada item 1.1 pasal ini adalah di jalan Raya Gedebage
Kota Bandung.
1.3 Lingkup Pekerjaan Pemborongan
Lingkup pekerjaan adalah pembangunan sesuai dengan item 1.1 pasal ini di jalan Raya
Gedebage Kota Bandung dengan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pemborong
termasuk pula pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, alat – alat dan segala keperluan
yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan yang akan dilaksanakan. Hal ini
meliputi :
� Pekerjaan Persiapan
� Pekerjaan Tanah dan Pondasi
� Pekerjaan Struktur
� Pekerjaan Arsitektur
� Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
![Page 2: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/2.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 2 dari 117
Pasal 2
Penjelasan RKS dan Gambar
2.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar serta Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwizjing).
2.2. Bila gambar tidak sesuai dengan RKS, yang berlaku adalah RKS dan setelah disetujui
konsultan pengawas.
2.3. Ukuran
a. Pada dasarnya ukuran utama yang tertera dalam gambar kerja dan gambar
pelengkap meliputi :
As - As
Luar - Luar
Dalam - Dalam
Luar - Dalam
b. Ukuran-ukuran yang digunakan semuanya dinyatakan dalam m (meter), cm (centi
meter) kecuali ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam inci atau mm (mili
meter).
c. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka kontraktor wajib meneliti
terlebih dahulu Ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar arsitektur maupun
gambar-gambar kerja lainnya yang dimuat dalam dokumen lelang/kontrak, terutama
untuk peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lain.
d. Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti Ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan direksi. Segala
akibat yang terjadi adalah tanggung jawab kontraktor dari segi waktu maupun biaya.
e. Khusus ukuran-ukuran dalam gambar arsitektur, pada dasarnya adalah gambar jadi
seperti dalam keadaan selesai.
2.4. Perbedaan Gambar
a. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja,
gambar yang mempunyai skala lebih besar yang berlaku.
![Page 3: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/3.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 3 dari 117
b. Bila ada perbedaan antara gambar arsitektur dengan sipil/struktur yang berlaku
adalah gambar kerja struktur mengingat gambar struktur telah dilaksanakan terlebih
dahulu.
c. Bila ada perbedaan antara gambar arsitektur dengan sanitasi
elektrikal/listrik/mekanikal yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional
dalam gambar kerja arsitektur.
d. Bila perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam
pelaksanaan akan menimbulkan kesalahan, kontraktor wajib menanyakan kepada
konsultan pengawas/pengelola proyek, dan kontraktor harus mengikuti keputusan
tersebut.
2.5. Istilah
a. AR : Arsitektur.
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan bangunan secara
menyeluruh dari semua disiplin kerja yang ada baik teknis maupun estetika.
b. SR : Struktur.
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan konstruksi, bahan
konstruksi utama dan spesifikasinya, serta dimensionering beton struktur.
c. M/E : Mekanikal/Elektrikal
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan daya listrik, sistem distribusi.
d. PL : Plumbing.
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan serta sistem instalasi air bersih dan
kotor.
![Page 4: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/4.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 4 dari 117
Pasal 3
Standar Rujukan
3.1 Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia,
Standar Konstruksi Indonesia dan peraturan nasional lainnya yang berhubungan dengan
pekerjaan, antara lain :
a. NI-2 (PBI-1991) : Peraturan Beton Indonesia (1991)
b. PUBI-1992 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia
c. NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
d. NI-4 : Persyaratan cat Indonesia
e. NI-5 PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
f. NI-8 : Peraturan semen Portland Indonesia
g. NI-10 : Bata Merah sebagai Bahan Bangunan
h. PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia
i. PUIL-1977 : Peraturan Umum Instalasi Listrik
j. SNI 3976 : Standar Tatacara Pengadukan dan Pengecoran Beton
k. SNI 3449 : Tatacara Pembuatan Campuran Beton Ringan dgn Agregat
Ringan.
l. SNI 2834 : Standar Tatacara Pembuatan Rencana Campuran Beton
Normal
3.2. Jika tidak terdapat dalam peraturan, standar dan normalisasi tersebut di atas maka
berlaku peraturan, standar dan normalisai internasional atau dari negara asal produsen
bahan/material yang bersangkutan.
![Page 5: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/5.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 5 dari 117
Pasal 4
Tanggung Jawab Kontraktor
4.1. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas semua hasil pekerjaan sesuai dengan
kontrak yang telah ditandatangani.
4.2. Kehadiran direksi selaku wakil dari pemberi tugas untuk melihat, mengawasi, menegur
atau memberi nasihat tidak mengurangi tanggung jawab penu tersebut di atas.
4.3. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu, kontraktor berkewajiban memperbaiki
kerusakan tersebut dengan biaya kontraktor sendiri.
4.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
kontraktor wajib memberikan saran-saran perbaikan kepada pemberi tugas melalui
direksi. Apabila hal ini tidak dilakukan, kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan
yang timbul.
4.5. Kontraktor bertanggung jawab menanggung biaya yang timbul akibat kelalaian
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.
4.6. Kontraktor harus menjaga keamanan baik material, barang milik proyek, direksi, pihak
ketiga yang ada di lapangan maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap
serah terima. Apabila terjadi kehilangan atas semua itu, kontraktor harus bertanggung
jawab, dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
4.7. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
4.8. Kontraktor bertanggung jawab bila terjadi kebakaran, dan menanggung segala
akibatnya baik yang berupa barang maupun keselamatan jiwa.
4.9. Apabila pekerjaan telah selesai, kontraktor bertanggung jawab atas biaya pengangkutan
bahan bongkaran dan sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar
lokasi pekerjaan.
![Page 6: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/6.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 6 dari 117
Pasal 5
Kuasa Kontraktor di Lapangan
5.1. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas semua hasil pekerjaan sesuai dengan
kontrak yang telah ditandatangani.
5.2. Kehadiran direksi selaku wakil dari pemberi tugas untuk melihat, mengawasi, menegur
atau memberi nasihat tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.
5.3. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu, kontraktor berkewajiban memperbaiki
kerusakan tersebut dengan biaya kontraktor sendiri.
5.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
kontraktor wajib memberikan saran-saran perbaikan kepada pemberi tugas melalui
direksi. Apabila hal ini tidak dilakukan, kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan
yang timbul.
5.5. Kontraktor bertanggung jawab menanggung biaya yang timbul akibat kelalaian
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.
![Page 7: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/7.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 7 dari 117
Pasal 6
SITUASI
6.1. Hal mana pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya
pada waktu rapat penjelasan, untuk itu para calon pemborong wajib meneliti situasi
medan terutama kondisi tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang
berpengaruh terhadap harga penawaran.
6.2. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk klaim
dikemudian hari.
6.3. Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan dimana pembangunan akan dilaksanakan.
![Page 8: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/8.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 8 dari 117
Pasal 7
PEKERJAAN PERSIAPAN TAPAK
Pekerjaan persiapan tapak meliputi :
7.1. Pembersihan lahan daerah pembangunan, dengan penebangan semak–semak/alang–
alang, rumput, tanah humus (top soil) 15 – 20 cm berikut pembuangannya. Menebang
pohon jika ada, termasuk mencabut akarnya serta membuang ketempat sesuai petunjuk
Direksi.
7.2. Penggalian / cut dan pengurugan tapak, termasuk mendatangkan tanah dari luar site atau
membuang tanah keluar site.
7.3. Pembuatan jalan masuk sementara untuk lalu lintas orang dan bahan. Perletakan jalan
masuk sementara, diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas kerja.
7.4. Pembuatan saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar areal pekerjaan selalu
dalam keadaan kering.
7.5. Pengadaan air untuk keperluan pekerja dan pekerjaan, kualitas air harus baik dan
memenuhi persyaratan kerekatan. Pengadaan listrik kerja dan pembuatan tempat
pembuangan air kotor sementara.
![Page 9: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/9.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 9 dari 117
Pasal 8
PEKERJAAN PERSIAPAN BANGUNAN
8.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan persiapan meliputi :
− Papan Nama Proyek
− Mobilisasi dan demobilisasi
− Direksi Keet dan Gudang Bahan (Los Kerja)
− Air dan Listrik Kerja
− Biaya Administrasi, Dokumentasi dan Perizinan
− Pasang Bouwplank
8.2. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan inc.
8.3. Permukaan atas lantai ubin (P ± 0.00) adalah ; ± 80 cm dan tanah sekitarnya / tanah
rencana, kecuali ditetapkan lain pada waktu rapat penjelasan.
8.4. Ukuran penduga dibuat dari besi pipa atau kayu terentang 5/7 cm x 3 m yang diketam,
rata semua sisinya, kemudian sebagian ditanam dalam tanah asli sedalam 1 m1 dan di
cor beton ukuran penduga tersebut merupakan titik pikat tetap yang harus dibuat
pemborong di bawah pengamatan Direksi Lapangan yang dipelihara selama
pelaksanaan.
8.5. Ketentuan letak bangunan diukur di bawah pengawasan Direksi dengan patok–patok
yang dipancang dan papan bouwplank yang diketam pada sisinya. Pemborong harus
menyediakan paling sedikit 3 (tiga) orang pembantu yang paham dalam pengukuran,
penyipat datar, penunjuk / prisma silang, tali busur dan lainnya yang diperlukan.
8.6. Pekerjaan papan Bouwplank
a. Semua papan bouwplank menggunakan kayu Borneo Super, diserut rata dan
terpasang waterpass dengan peil ± 0.00.
b. Jarak papan bouwplank minimal 1.5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah
kelongsoran terhadap galian tanah pondasi.
![Page 10: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/10.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 10 dari 117
c. Patok – patok harus dipancang sedemikian rupa sehingga kedudukannya benar –
benar stabil (tidak goyang). Tanda – tanda sumbu / As (dinding dan pondasi
struktur), harus ditentukan secara teliti dan dibuat dengan jelas.
Jenis kayu yang digunakan untuk keperluan ini adalah jenis kayu kelas II yang lurus
dan kering.
d. Ukuran – ukuran patok lainnya, harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang
tercantum pada gambar kerja. Apabila terdapat perbedaan atau keraguan pada
gambar, maka Pemborong harus melaporkannya secara tertulis kepada Direksi
supaya dapat memberikan suatu keputusan.
e. Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai. Pemborong wajib memintakan
pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari Direksi.
8.7. Pembuatan Direksi Keet (Kantor Direksi)
Luas yang dibutuhkan adalah ± 12 m2, dengan menggunakan bahan-bahan sebagai
berikut :
a. Rangka bangunan dari kayu Borneo Super
b. Dinding dari bahan tripleks 4 mm
c. Lantai bangunan diplester
d. Atap dari bahan seng gelombang BJLS 30
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pembuatannya antara lain :
a. Bangunan / ruangan tidak bocor
b. Cukup penerangan / ventilasi
c. Pintu / jendela dapat dikunci
Untuk kelengkapan direksikeet yang dipakai proyek ini pemborong harus menyediakan
perlengkapan–perlengkapan direksi seperti : meja kerja dan kursi, tempat untuk
menempelkan gambar–gambar dan lain – lain yang diperlukan.
![Page 11: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/11.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 11 dari 117
Pasal 9
PEKERJAAN TANAH
9.1 Lingkup pekerjaan ini meliputi :
a. Pembongkaran dan penebangan pohon / semak dan pemindahan barang – barang
yang merintangi pekerjaan.
b. Urugan Tanah Areal Bangunan ± 50 cm2
c. Urugan Tanah Peninggian Feil ± 20 cm2 dari setelah pengurugan utk feil bangunan
d. Urugan Tanah Peninggian Feil ± 10 cm2 dari setelah pengurugan utk feil selasar
bangunan
e. Pemadatan tanah urugan dan pada setiap lapisan timbunan
f. Galian Tanah untuk Pondasi Batu Kali dan Pondasi Telapak
9.2 Pembongkaran dan Pembersihan
Pembersihan lapangan pekerjaan dilakukan dengan membuang rumput / tanah humus /
top soil 20 cm, sampah atau bahan lainnya yang mengganggu, menebang pohon dan
mencabut akarnya serta membuang sesuai petunjuk.
9.3 Pekerjaan Galian
a. Galian tanah harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai tanah yang
dianggap cukup menahan beban bangunan. Apabila diperlukan untuk mendapatkan
daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan / ditumbuk.
b. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun kembali dan
dipadatkan sampai kepadatan maksimum.
c. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung
ketempat yang direncanakan, atau tempat sementara yang disetujui oleh Direksi.
9.4 Pekerjaan Urugan/Timbunan dan Pemadatan
a. Pengurugan tanah setinggi 50 cm dari permukaan jalan.
b. Tanah yang dipergunakan untuk pengurugan harus dari tanah yang baik dan
memenuhi syarat teknis, bebas dari akar, bahan – bahan organis, barang bekas /
sampah dan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan Direksi dan jika di
ijinkan dapat digunakan tanah bekas galian.
![Page 12: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/12.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 12 dari 117
c. Tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu
bouwplank dan lobang pondasi.
d. Urugan tanah peninggian lantai, harus dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
Ukuran yang tercantum dalam gambar kerja adalah ukuran tanah urugan dalam
keadaan padat. Untuk urugan tanah peninggian lantai dengan tinggi ukuran lebih
dari 20 cm, maka pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis dimana tebal setiap
lapisan adalah 20 cm (maksimal).Pemadatan tanah peninggian lantai, harus
menggunakan stamper .
e. Urugan pasir dilaksanakan pada bagian – bagian : di bawah lantai, di bawah saluran
air hujan / grevel, serta tempat – tempat lain seperti ditunjukan pada gambar.
Lapisan pasir urug, harus dipadatkan dengan cara ditimbris setelah terlebih dahulu
disiram air secara merata, sehingga urugan pasir tersebut benar – benar padat.
9.5 Pek. Urugan Tanah Peninggian Lantai
Pekerjaan Urugan Tanah Peninggian Lantai Bangunan yaitu setinggi 30 cm dari
permukaan tanah setelah pengurugan setinggi 50 cm (30 cm dari permukaan jalan dalam
site).
9.6 Harga Satuan
Harga satuan yang tercantum dalam penawaran harus sudah mencakup semua biaya :
Pekerja–pekerja, pembersihan, penimbunan/pemadatan dan pembuangan hasil galian.
![Page 13: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/13.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 13 dari 117
Pasal 10
PEKERJAAN PONDASI
10.1 LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Pondasi ini meliputi :
− Urugan Pasir di Bawah Pondasi Batu Kali t = 5 cm
− Urugan Pasir di Bawah Pondasi Telapak t = 5 cm
− Pondasi Aanstamping Batu Kali t = 15 cm
− Pondasi Batu Kali 1 : 3
− Pondasi Batu Kali 1 : 5
− Pek. Lantai Kerja di bawah Pondasi Telapak t = 5 cm (campuran 1:3:5)
− Pondasi Telapak 60x60x20 cm P1
− Pondasi Telapak 80x80x20 cm P2
− Sloof Beton 15/20 Beton K-175
− Sloof Beton 20/25 Beton K-175
10.2 PEKERJAAN PONDASI BATU KALI
10.2.1 Pondasi bangunan yang dipakai diantaranya pondasi lajur batu kali dan pondasi
setempat batu kali yang terdiri dari :
a. Alas pondasi : dilaksanakan dengan urugan pasir yang dipadatkan, ditimbris setebal
5 cm.
b. Lantai kerja : aanstamping adalah pasangan batu belah kosong, berdiri tegak
setinggi 15 cm, ditimbris pasir atau batu pecah hingga kokoh.
c. Pasangan batu kali : Material batu kali / batu belah harus keras, bermutu baik dan
tidak poreus, batu kapur, batu berpenampang bulat, berpori besar dan terbungkus
lumpur tidak diperkenankan untuk dipakai.
- Adukan yang digunakan untuk pasangan pondasi adalah 1 pc : 5 ps, untuk
bagian atas pondasi ± 30 cm dari pondasi teratas (pasangan trasram dengan
adukan 1 pc : 3 ps).
- Air yang dipakai harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimiawi yang dapat
merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.
![Page 14: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/14.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 14 dari 117
- Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran organik
dan bahan kimia yang dapat merusak pondasi.
10.2.2 Penggalian pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out, titik as
pondasi lebar dan kedalaman pondasi sesuai dengan gambar dan disetujui Direksi.
10.2.3 Pemasangan turap batu kali lereng tanah dan tangga terlebih dahulu diratakan atau
dikupas sesuai dengan peil kemiringan.
10.2.4 Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan sloof ke
pondasi dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.
10.2.5 Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran penempatannya,
kedalaman, besaran lebar, letak dan kondisi dasar galian. Sebelum pemasangan
pondasi dimulai, pemborong harus mendapat ijin dari Direksi mengenai hal tersebut
secara tertulis.
10.3 PEKERJAAN PONDASI SETEMPAT
10.3.1 Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan pengeboran pondasi telapak/Plat ini meliputi dan
tidak terbatas dari seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar. Prinsip pembuatan
penggalian Plat, adalah membuat lubang dari permukaan ke dalam tanah, dengan alat,
memasukkan besi tulangan (steel cage) lalu diikuti dengan pengecoran dimulai dari
dasar lubang sampai ketinggian tertentu (yang ditetapkan).
10.3.2 Persyaratan Pelaksanaan
- Penggalian dilakukan tepat pada patok-patok/titik-titik yang ditentukan di lapangan
dan memulai pelaksanaan harus mendapat persetujuan dari pengawas untuk
selanjutnya.
- Setelah semua persiapan dan penemapatan posisi dinyatakan baik oleh pengawas,
maka penggalian bisa di mulai, sampai diteruskan pada kedalaman yang telah
ditetapkan.
![Page 15: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/15.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 15 dari 117
- Pelaksanaan penggalian dilakukan secara terus menerus untuk setiap lubang
pondasi Plat, kedalam penggalian harus mencapai lapisan pendukung tanah yang
telah ditentukan, atau sesuai dengan instruksi dari pengawas lapangan.
- Lubang penggalian yang dibuat harus sesuai ukuran dan tegak lurus dari tanah
datar/horizontal.
- Toleransi ukuran diameter lubang pondasi Plat tidak boleh kurang dari yang
tercantum dalam gambar, pergeseran yang diizinkan tidak lebih dari 5 cm untuk
kedua arah.
- Selama penggalian pondasi Plat, kontraktor harus mengadakan pengambilan
contoh tanah, pada kedalaman terakhir dari 1 titik lubang galian yang akan
ditentukan oleh pengawas.
- Kontraktor harus menjaga agar dinding dari lubang penggalian tidak terjadi
kelongsoran, selama pekerjaan berlangsung, misalnya dengan penanaman casing
sedalam tanah yang dianggap rawan atau dengan cara lain sehingga pekerjaan
tetap lancar.
- Pemasukan casing dipasang setelah penggalian mencapai kedalaman 3 s/d 4 m,
pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang sampai casing mencapai elevasi yang
ditentukan dan lubang mencapai kedalaman yang ditetapkan.
- Pengangkutan tanah dilakukan terus menerus dan perlahan lahan sehingga tidak
terjadi longsoran tanah galian. Pembersihan dasar galian dari genangan air
dilakukan dengan melakukan pengisapan oleh mesin hisap sehingga sedimen-
sedimen tanah atau lumpur masuk kedalam pipa hisap, kemudian dibuang, proses
ini dilakukan 3-5 kali, sampai dasar lubang dinyatakan bersih oleh pengawas dan
siap dilakukan pemasangan baja tulangan.
10.3.3 Pelaksanaan Pengecoran
- Pengecoran lubang pondasi Plat, setelah baja tulangan terpasang sedemikian rupa
dan telah dilakukan pemeriksaan oleh konsultan pengawas
- Beton dituangkan kedalam lubang galian sampai pada ketinggian dan ketebalan
dasar pondasi Plat tertentu, dan pekerjaan pembuatan dasar Plat terbentuk diatas
dinyatakan selesai.
![Page 16: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/16.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 16 dari 117
- Lain-lain yang harus diperhatikan, bilamana dalam saat pengecoran tanahnya
longsor maka lubang harus dipasang casing penahan longsoran.
- Setelah terbentuk dasar pondasi Plat, maka pemasangan tiang pondasi bias
dilanjutkan setelah ada pemeriksaan oleh konsultan pengawas.
10.4 Pekerjaan Urugan Pasir di bawah Pondasi Batu Kali dan Pondasi Telapak
Pasir yang digunakan harus berkualitas baik, tidak mengandung lumpur. Tebal urugan
pasir, baik di bawah pondasi batu kali maupun di bawah pondasi telapak yaitu setebal 5
cm.
10.5 Pekerjaan Sloof Beton
Dimensi Sloof yang digunakan yaitu 15/20 cm dan 20/25 cm. (Persyaratan bahan dapat
dilihat pada Pasal 11 “Pek. Beton”).
![Page 17: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/17.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 17 dari 117
Pasal 11
PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG
11.1 Yang termasuk lingkup pekerjaan ini, meliputi :
a. Pekerjaan beton bertulang terdiri dari :
• Kolom Struktur dan Kolom Praktis, Balok Struktur, Balok Listplank, Balok Anak,
dan Plat Lantai Dak.
b. Pekerjaan beton tidak bertulang terdiri dari :
• Neut – neut bawah kusen setingi 10 cm.
• Rabat untuk seluruh bangunan dan keliling bangunan, kansteen dan segala
sesuatu yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini sesuai dengan gambar.
Lingkup Pekerjaan dan Dimensi No Lokasi
Kolom Struktur Kolom Praktis
Kolom Selasar
Balok Konsol
Ring Balk
Plat Dak
1. Kantor Kecamatan
-K1=20x25cm -K2=20x25cm -Kolom Menara=15x25 -Kolom Entrance=15x15
12x12cm 20x20cm 15x20cm
RB1=15x20cm RB2=20x25
T=10cm
2. Pendopo 40x40cm - - - 15x20cm -
11.2 Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum
pada :
a. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SKSNI T-15-1991-03.
b. PUBB NI-3 tahun 1970, NI-8 tahun 1964.
c. PBI NI-2 tahun 1971 terutama mengenai :
1. Syarat – syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (PBI 1971, NI-2, Bagian
II bab 3 Pasal 3.1 sampai dengan Pasal 3.9).
2. Syarat – syarat pelaksanaan pekerjaan beton (PBI 1971, NI-2, Bagian II bab
4-5-6 seluruh pasal).
3. Syarat – syarat pekerjaan tulangan NI-2 (PBI-1991), Bagian IV bab 8 seluruh
pasal).
![Page 18: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/18.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 18 dari 117
11.3 Persyaratan beton :
a. Untuk beton bertulang yang bersifat struktur mutu beton yang digunakan K-225 dimana
beton harus mempunyai kekuatan tekan karakteristik sebesar 225 kg/cm2 (minimal).
b. Untuk mutu beton yang bersifat praktis, mutu beton yang digunakan K-175 dimana
beton harus mempunyai kekuatan tekan karakteristik sebesar 175 kg/cm2 (minimal)
dengan campuran beton yang disyaratkan adalah 1 pc : 2 ps : 3 kr.
c. Untuk beton yang tidak bertulang, adukan dibuat dengan campuran :
• Untuk Balok lintel dan kolom praktis campuran yang digunakan K-175 adalah 1
pc : 2 ps : 3 kr.
• Untuk lantai kerja, rabat beton dan neut kusen, campuran yang digunakan
adalah beton 1 pc : 3 ps : 5 kr.
11.4 Persyaratan bahan :
a. Semen
Semen yang digunakan terdiri dari satu jenis mutu dari yang baik dan disetujui oleh
Direksi. Semen yang telah mengeras sebagian atau seluruhnya tidak diperkenankan
untuk digunakan. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut di atas. Pemborong
harus memperhatikan syarat – syarat penyimpanan semen yang baik.
b. Pasir Beton
Pasir beton harus terdir dari pasir dengan butiran yang bersih dan bebas dari bahan
organis, lumpur dan sebagainya, sesuai dengan persyaratan yang tercantum di
dalam NI-2 (PBI-1991)
Koral / Kerikil Beton
Koral / kerikil beton yang digunakan harus bersih dari segala macam kotoran serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di
dalam NI-2 (PBI-1991) (ukuran 2/3 dan ½).
c. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan bebas dari bahan – bahan
organis, minyak, garam alkalis, asam yang dapat merusak beton. Apabila
diperlukan, Direksi dapat meminta kepada pemborong untuk memeriksakan air yang
![Page 19: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/19.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 19 dari 117
akan digunakan ke Laboratorium pemeriksaan yang resmi dan syah atas biaya
pemborong.
d. Baja Tulangan
Mutu tulangan yang digunakan adalah U-24, yaitu tulangan dengan tegangan leleh
karakteristik sebesar 2400 kg/cm2.
Tulangan yang akan digunakan harus bebas dari kotoran – kotoran (Lumpur, lemak
dan karat). Kawat pengikat tulangan harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
Kualitas tulangan yang digunakan adalah sekualitas keluaran pabrik baja Krakatau
Steel atau BD.
11.5 Bekisting :
a. Bahan – bahan yang akan digunakan, harus memenuhi ketentuan / persyaratan
yang tercantum di dalam NI-2 (PBI-1991), tebal papan kayu / kayu lapis yang
digunakan, 0.9 cm dengan balok – balok penyangga berukuran 5/7 dan atau dia. 8
cm, kayu yang digunakan adalah jenis KAYU KELAS II yang keras.
b. Untuk pekerjaan bekisting yang sifatnya expose digunakan kayu lapis 9 mm dan
diperkuat dengan rangka kayu borneo kelas II.
c. Untuk pekerjaan sloof, kolom praktis dan balok praktis, bekisting menggunakan
papan cor sekelas kayu alba / meranti.
d. Pasangan bekisting harus rapih, cukup kuat dan kaku untuk menahan getaran dan
kejutan gaya yang dikirim tanpa berubah bentuk kerapihan dan ketelitian
pemasangan bekisting harus diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar
memberikan bidang yang rata.
e. Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah beton mengalami periode
pengerasan sesuai dengan persyaratan di dalam NI-2 (PBI-1991)
f. Semua pekerjaan lainnya yang berhubungan dan lain – lain harus sudah
dipersiapkan.
![Page 20: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/20.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 20 dari 117
11.6 Adukan :
a. Adukan untuk beton bertulang menggunakan perbandingan volume berdasarkan
mutu beton K-175 dengan campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr sesuai dengan ketentuan
rapat.
b. Adukan beton tidak bertulang digunakan perbandingan 1 ps : 3 ps : 5 kr,
penggunaan rabat beton dengan ketebalan 5 cm.
11.7 Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pembengkokan, pemotongan dan penempatan tulangan harus sesuai dengan
gambar kerja dan mengikuti persyaratan yang tercantum di dalam NI-2 (PBI-1991)
(Bab 4 pasal 3-4-5).
b. Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat, sehinga tidak berubah dan
bergeser pada waktu adukan digetarkan. Penyetelan besi tulangan harus
diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran yang ditentukan.
Penampang minimal tulangan adalah 4,52 cm2. Hubungan sloof dan pondasi batu
kali dan kolom dengan dinding harus dipasang besi anker (stek) setiap jarak 1 m.
c. Pengecoran beton baru dapat dilakukan setelah :
• Direksi Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan menyetujui acuan /
bekisting yang dibuat.
• Direksi / Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan menyetujui pembesian
yang akan dicor.
• Direksi / Pengawas Lapangan telah menerima hasil CAMPURAN BETON untuk
pengecoran.
• Pengadukan Beton harus menggunakan Beton Molen dan paling sedikit harus
ada 2 (dua) buah Beton Molen dengan kondisi baik di tempat pekerjaan untuk
menjamin kontinuitas pengecoran.
d. Khusus untuk beton struktur (K-225) Pemborong harus membuat benda – benda uji
berupa kubus – kubus beton (15x15x15) cm, yang pembuatannya harus disaksikan
oleh Direksi / Pengawas Lapangan. Benda – benda uji tersebut harus diberi tanda
![Page 21: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/21.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 21 dari 117
(tanggal pembuatan dan bagian konstruksi) untuk kemudian diperiksakan ke
Laboratorium konstruksi beton milik Pemerintah atau yang ditunjuk oleh Direksi atas
biaya pemborong. Jumlah benda uji yang harus dibuat, sesuai dengan ketentuan di
dalam PBI 1971 (Bab 4 Pasal 5-6-7) dengan jumlah minimal 3 buah atau lebih untuk
tiap pengecoran 5 m3.
e. Pemadatan beton struktur dilakukan dengan menggunakan alat penggetar (vibrator)
dengan kondisi baik.
f. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar dan diperbaiki
atas biaya Pemborong. Konsultan Pengawas berhak memerintahkan
pembongkaran guna perbaikan atas biaya Pemborong.
![Page 22: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/22.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 22 dari 117
Pasal 12
PEKERJAAN STRUKTUR ATAP
12.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan bahan, tenaga, peralatan, dan
perlengkapannya sesuai dengan gambar kerja. Lingkup tersebut meliputi :
− Rangka Atap Kuda-Kuda Baja Ringan (untuk Kantor Kecamatan)
− Pek. Penutup Atap Genteng Metal, Sek. “Multiroof” (untuk Kantor Kecamatan)
− Pek. Bubungan Atap Metal, Sek. “Multiroof” (untuk Kantor Kecamatan)
− Pas. Listplank 3/20 cm, GRC (untuk Kantor Kecamatan)
− Pas. Talang Jurei Seng BJLS 30
− Pas. Talang dak Tegak PVC Ø 2.5”
− Pek. Kuda-kuda Kayu, Kayu Borneo super 8/15 (untuk Pendopo)
− Pas. Gording, Ikatan Angin dan Balok Gapit, Kayu Borneo Super 8/12 (untuk
Pendopo)
− Papan Ruiter 2/20 Kayu Borneo Super (untuk Pendopo)
− Pas. Rangka Atap Kayu Borneo Super (untuk Pendopo)
− Pas. Penutup Atap Genteng “Palentong” Ex. Jatiwangi (untuk Pendopo)
− Pas. Genteng Bubung Palentong Ex. Jatiwangi (untuk Pendopo)
− Pas. Listplank 3/20 Kayu Borneo Super (untuk Pendopo)
− Pek. Sulignem Rangka Atap (untuk Pendopo)
12.2 Prosedur Umum
a. Contoh dan brosur bahan-bahan yang akan digunakan harus diserahkan terlebih
dahulu kepada pengawas lapangan untuk diperiksa dan disetujui sebelum
pengadaan bahan-bahan ke lokasi proyek.
b. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor harus membuat dan menyerahkan
gambar detail yang mencakup ukuran-ukuran, cara pemasangan, dan detail lainnya
kepada pengawas lapangan untuk diperiksa dan disetujui.
c. Bahan-bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh, baru, dan
tidak rusak serta dilengkapi tanda pengenal yang jelas.
![Page 23: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/23.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 23 dari 117
Bahan-bahan harus disimpan di tempat yang kering dan terlindung dari segala
kerusakan.
d. Semua bahan yang tercantum dalam spesifikasi ini harus seluruhnya dalam
keadaan baru, berkualitas baik, serta telah disetujui pengawas lapangan.
12.3 Persyaratan Bahan
12.3.1 Rangka Atap Kuda-kuda Baja Ringan, Sek. SNI atau ISO (untuk Kantor Kecamatan)
• ELEMEN KUDA-KUDA (termasuk RENG dan MURPLAT)
Properti Mekanis Baja (Steel Mechanical Properties):
Mutu Baja (Steel Grade) : G550
Tegangan Leleh Minimum (Minimum Yield Strength) : 550 MPa
Tegangan Tarik Ultimate (Ultimate Tensile Strength) : 550 MPa
Modulus Elastisitas : 2 x 105 MPa
Modulus Geser : 8x 104 MPa
• ALAT PENYAMBUNG
Alat penyambung antar elemen kuda-kuda yang digunakan untuk fabrikasi dan
instalasi adalah "sekrup menakik sendiri" (self driffing screw) dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Kelas Ketahanan Potosi Minimum (Minimum Corrosion Rating) : Class 2
zinc-plated
Kuat Geser Tunggal (Single Shear Strength) : 5.1 kN
Knot Tarik Aksial (Axial Tensile Strength) : 8.6 kN
Kuat Torsi (Torsional Strength) : 6.9 kN
• LAPISAN ANTI KARAT
Lapisan anti karat yang dipakai yaitu Zinc (Galvanis) tidak kurang dari 180 gram/m2
(Z 180).
• Sistem Pengaku / Bracing dan Murplat (Top Plate)
Batang Pengaku / bracing yang harus dipasang terdiri dari:
− Bottom Chord Bracing, pengaku pada batang bawah
− Lateral Tie, pengaku batang (web) tekan
![Page 24: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/24.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 24 dari 117
− Diagonal Web Bracing (ikatan angin), untuk meneruskan gaya dari lateral tie
− Top Chord Bracing, pengaku batang atas, biasanya berupa reng
12.3.2 Genteng Metal, Sek. “Multiroof” (untuk Kantor Kecamatan)
a. Bahan penutup atap ini harus mulus, tidak rusak, tergores permukaannya, atau cacat
lainnya. Penyediaan bahan ini harus lengkap dengan penutup nok flashing arah
memanjang dan melintang/listplank tepi, kaitan untuk gording baja profil, sekrup
dengan hak, sealant, dan aksesoris lainnya sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Adapun spesifikasinya adalah
∼ Tipe /Merk : Sek. “Multiroof”
∼ Bahan : Metal, permukaan berpasir
∼ Mutu : terbaik
∼ Warna : ditentukan kemudian
b. Kontraktor harus menyerahkan contoh semua bahan kepada konsultan pengawas
untuk mendapatkan persetujuan pemasangan.
12.3.3 Kuda-kuda Kayu, Kayu Borneo Super (untuk Pendopo)
No. Uraian Pekerjaan Jenis Kayu Dimensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gording, Ikatan Angin
Balok Gapit
Kuda-Kuda
Rangka Atap
Papan Ruiter
Listplank
Borneo Super
Borneo Super
Borneo Super
Borneo Super
Borneo Super
Borneo Super
8/12
2x6/12 & 5/10
8/15
2/20
3/20
(Persyaratan lebih jelas tercantum dalam pasal 16 Pek. Kayu)
12.3.4 Penutup Atap Genteng Palentong (untuk Pendopo)
Genteng palentong ialah unsur bangunan yang dibuat dari campuran bahan keramik
dan bahan pembantu lainnya yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan
![Page 25: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/25.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 25 dari 117
untuk penutup atap. Jenis genteng yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu Genteng
Palentong Ex. Jatiwangi.
Syarat Mutu
1) Pandangan luar genting harus mempunyai permukaan atas yang mulus, tidak
terdapat retak atau cacat lainnya yang mempengaruhi sifat pemakaian dan
bentuknya harus seragam bagi tiap jenis.
2) Tepi-tepinya tidak boleh mudah dirapihkan dengan tangan.
3) Setiap genteng harus bermerk (Merk Pabrik yang mengeluarkan)
4) Kekuatan lentur genteng-genteng mampu menahan beban lentur sesuai dengan
table:
Tingkat Mutu Beban lentur rata2 dari 10
genteng yang diuji/kg
Beban lentur masing2
genteng dalam kg
I
II
150
80
120
60
5) Daya serap air rata-rata 10 contoh uji tidak boleh lebih dari 10% berat.
6) Ketahanan terhadap perembesan air(Rapat Air)
7) Apabila contoh genteng diuji dengan cara standard maka pada setiap genteng tidak
boleh terjadi tetesan air dari bagian bawahnya.
8) Dalam hal genteng menjadi basah tetapi tidak terdapat tetesan air, maka dinyatakan
tahan terhadap perembesan air.
Referensi : SII 0447-81 (Cara Uji Genting Beton).
12.3.5 Penutup Bubungan, Genteng Palentong Ex. Jatiwangi (untuk Pendopo)
Bubungan genteng serta pertemuan-pertemuannya dipakai bubungan genteng
palentong ex jatiwangi.
12.3.6 Pek. Listplank (untuk Pendopo)
Listplank memakai kayu borneo super ukuran 3/20 cm. Difinishing dengan cat kayu
Synthetic.
![Page 26: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/26.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 26 dari 117
12.3.7 Pek. Listplank (untuk Kantor Kecamatan)
Listplank memakai rangka besi hollow uk. 2 x 4 cm. Penutupnya memakai GRC, ukuran
Listplank 3/20 cm dan difinishing dengan cat Sek. ICI Weathersield.
12.3.8 Pek. Sulignem (untuk Rangka Atap & elemen kayu lainnya di area atap Pendopo)
Pekerjaan sulignem ini merupakan pekerjaan perlindungan rangka atap kayu yaitu
sebagai anti rayap. Merk yang dipakai yaitu Residu.
12.4 Persyaratan Pelaksanaan
12.4.1 Cara pelaksanaan/pemasangan Kuda-kuda Baja Ringan
• Persiapan
Kuda-kuda baja Ringan dan gording harus sudah terpasang kokoh pada
tempatnya sesuai dengan gambar kerja dan telah disetujui konsultan pengawas.
• Pekerjaan pemasangan
1) Sebelum pemasangan, rangka listplank dan semua material harus disetujui
konsultan pengawas.
2) Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus menempatkan tenaga
ahli/supervisi dari pabrik pembuat. Biaya untuk hal ini ditanggung kontraktor.
3) Pemasangan dimulai dari sudut tepi bawah; diselesaikan dahulu satu baris
ke arah atas, kemudian satu baris ke samping, selanjutnya ke arah atas dan
seterusnya hingga atap tertutup semua.
4) Arah tumpang-tindih (overlap) ke samping yaitu lembaran atas menutup
lembaran bawahnya sama dengan arah angin.
5) Selanjutnya sesuai dengan spesifikasi teknis dari pabrik pembuat.
6) Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait harus
dilaksanakan sesuai dengan gambar desain yang telah dihitung dengan
komputer menggunakan software.
7) Semua detail dan hubungan harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
8) Seluruh kelengkapan atau barang dan pekerjaan lain yang diperlukan demi
kesempurnaan pemasangan (walaupun tidak secara khusus diperlihatkan
dalam gambar ataupun dipersyaratkan di RKS ini) harus diadakan/
disediakan / dikerjakan.
![Page 27: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/27.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 27 dari 117
9) Pemasangan sekrup (baik saat perakitan kuda-kuda di workshop maupun
instalasi akhir di lapangan) harus dilakukan dengan mesin screw driver yang
dilengkapi dengan kontrol torsi agar tidak terjadi aus / overtightens
10) Pihak kontraktor bersedia menyiapkan semua struktur balok penopang
dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai
dengan desain sistem rangka atap yang telah disetujui
11) Pihak kontraktor memberi kesempatan kepada, pihak teknis dari baja ringan
tersebut untuk ikut melakukan supervisi penyiapan struktur bangunan untuk
peletakan kuda-kuda.
12) Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda berdasarkan spesifikasi desain dan
pembebanan yang telah disepakati.
13) Struktur yang tidak direncanakan untuk dipakai sebagai tumpuan kuda-kuda
tidak diperkenankan untuk ditambahkan dan / atau diubah sehingga pada
saat pelaksanaannya struktur tersebut menyangga dan / atau menempel
pada bagian dari kuda-kuda.
14) Pihak kontraktor tidak diperkenankan mengubah, menambah, mengurangi
maupun melakukan pengganjalan pada kuda-kuda tanpa supervisi ataupun
persetujuan dari pihak teknis produsen baja ringan tersebut.
15) Pihak kontraktor bersedia menyediakan 8 (delapan) buah Bahan penutup
atap, agar pihak pelaksana/tukang baja ringan dapat memasang reng
dengan jarak yang setepat mungkin. Penyediaan ini sudah dilakukan saat
kuda-kuda tiba di lokasi proyek.
12.4.2 Cara pelaksanaan/pemasangan Kuda-kuda Kayu (untuk Pendopo)
Harus diperhatikan bahwa kayu yang dipasang tidak bengkok atau baling, harus benar-
benar lurus agar lapisan penutup atap tidak lendut atau bergelombang.
Seluruh konstruksi dan spesifikasi lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
rangka atap agar mengikuti petunjuk/ketentuan dari pabrik yang mengeluarkan bahan
penutup atap tersebut dan mengikuti petunjuk Pengawas, sehingga hasilnya dapat
dijamin kebenarannya.
![Page 28: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/28.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 28 dari 117
12.4.3 Cara pelaksanaan/pemasangan Penutup Atap Genteng Palentong (utk Pendopo)
Pemasangggan genteng harus dipasang menurut keakhlian dan sedemikian rupa
sehingga betul-betul tersusun rapih dalam segala arah, kaitan dan saling menutupnya
harus cocok dan rapat.
Teknik pemasangan dan penyelesaian detail-detail yang belum jelas dalam Gambar
Rencana harus diikuti ketentuan dari pabrik genteng tersebut.
![Page 29: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/29.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 29 dari 117
Pasal 13
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
13.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pasangan dinding ini, meliputi :
a. Pasangan dinding Bata Merah Spesi 1:3
b. Pasangan dinding Bata Merah Spesi 1:5
c. Plesteran + acian bata Spesi 1:3
d. Plesteran + acian bata Spesi 1:5
e. Pasangan Angker (utk Ban) besi dia. 8 (utk Kantor Kecamatan)
f. Finishing Acian Kolom dan Balok Expose
g. Pek. Dinding Keramik 20/25 Sek. “Roman”, utk area Toilet (persyaratan pada Pasal
15 Pek. Lapisan Keramik).
h. Pek. Dinding Keramik Pantry 20/25 cm Sek. “Roman”
i. Pek. Lapisan Granit 40x40 cm Sek. “NIRO”, utk dinding aksentuasi pada kantor
kecamatan dan aksentuasi pada dinding penutup kolom pendopo (persyaratan pada
Pasal 15 Pek. Lapisan Keramik).
j. Pek. Pasang Batu Andesit Tipe Alur
13.2 Persyaratan bahan :
13.2.1 Bahan Pasangan Bata Merah
a. Bata merah bermutu baik, pembakaran sesempurna mungkin / merata bebas dari
cacat dan retak, minimum telah menjadi 2 (dua) bagian, produk lokal dan telah
memenuhi standard “Persyaratan bahan – bahan PUBB 1970”.
b. Pasir dari kualitas baik, bersih dan bebas dari lumpur, bahan organis, batu–batuan
harus diayak. Khusus untuk pekerjaan plesteran pasir harus dicuci terlebih dahulu.
c. Semen yang dipakai Standard dan memenuhi persyaratan NI-8 type I menurut
ASTM memenuhi S400 Standard Portland Cement.
13.2.2 Bahan Batu Andesit Alur
Batu alam pelapis dinding yang digunakan yaitu batu andesit alur, dimensi tebal 2 cm,
lebar 30 cm, dan panjang 60 cm. Peruntukannya yaitu pada dinding depan /dinding aksen
Kantor Kecamatan dan Kolom Entrance.
![Page 30: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/30.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 30 dari 117
13.3 Adukan dan Campuran :
a. Adukan transram perbandingan 1 pc : 3 ps, dilaksanakan untuk :
• Semua pasangan bata yang masuk ke dalam tanah.
• 20 cm di atas lantai pada semua dinding.
• Pasangan batu/bata sisi saluran, bak kontrol, serta tempat lain yang diperlukan
sesuai gambar kerja.
• Plesteran dinding bata yang masuk ke dalam tanah seluruhnya pasangan
trasram, plint plesteran, aferking permukaan beton dan plesteran seluruh
pasangan bata perbandingan 1 pc : 3 ps.
• Plesteran topi turap (dinding penahan).
b. Adukan perbandingan 1 pc : 5 ps, dilaksanakan untuk :
• Pasangan dinding batu/bata dan plesteran yang bukan trasram seperti yang
tercantum di atas.
• Adukan semen, digunakan siar benam batu kali.
13.4 Pelaksanaan Pekerjaan
13.4.1 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata
a. Pekerjaan pasangan dinding bata/batu kali harus terkontrol waterpass baik arah
vertikal maupun horizontal setiap 8 baris bata harus dipasang anker besi dan kolom,
Pelaksanaan pasangan dinding bata/batu tidak boleh melebihi ketinggian 1 m setiap
hari. Batu/bata sebelum dipasang terlebih dahulu dibasahi air.
b. Sebelum dinding bata diplester siar harus dikorek sedalam 1 cm untuk
mendapatkan ikatan yang lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga
pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan acian semen.
c. Pasangan bata yang selesai harus terus menerus dibasahi selama 14 hari, untuk
dinding septictank harus dihindarkan adanya rembesan air tanah dari sisi luar, untuk
itu plesteran trasram dilakukan pada kedua sisi luar dalam.
d. Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus/aferking permukaan beton perlu
dikasarkan/dipahat dulu kemudian disiram portland cement untuk mendapatkan
ikatan yang baik.
e. Keramik yang akan ditempel harus sudah diseleksi dengan baik sehingga bentuk
dan warna masing–masing keramik sama tidak ada bagian yang retak, pecah –
![Page 31: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/31.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 31 dari 117
pecah sudut atau tepi atau cacat lainnya serta telah disetujui secara tertulis oleh
Konsultan Pengawas.
f. Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak–
retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.
13.4.2 Pekerjaan Pasangan Batu Andesit Alur
Sebelum pekerjaan pemasangan batu andesit, maka harus dilakukan dulu pemilihan
keseragaman ujung batu supaya dalam pemasangannya menjadi rapih dan adu manis.
Pola pemasangannya tanpa nad/spesi sehingga ujung-ujung dan sisi batu saling
menempel satu sama lainnya. Setelah batu andesit terpasang, langkah selanjutnya yaitu
finishing dengan cairan coating khusus batu warna netral/transparant.
13.5 Pada pasangan dinding trasram di atas lantai, sampai ketinggian 30 cm, plesteran
dilaksanakan dengan adukan 1 pc : 3 ps dan dibuat lebih masuk sedalam 1 cm untuk
kemudian dihaluskan/diaci dengan adukan semen kemudian difinishing dengan cat
minyak.
![Page 32: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/32.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 32 dari 117
Pasal 14
PEKERJAAN LANTAI
14.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
− Pek. Urugan Pasir Bawah Lantai t = 5 cm
− Pek. Keramik Lantai 40x40 cm Sek. “Roman” Bagian Dalam dan selasar Kantor
Kecamatan dan Pendopo
− Keramik Border Lantai 40x40 cm Sek. “Roman” Bagian Dalam Kantor Kecamatan
dan Pendopo
− Granit 40x40 cm Sek. “NIRO” utk area lobby/r. tunggu kantor kecamatan
− Keramik Lantai, 20x20 cm utk Lantai KM/WC
− Keramik Dinding, 20x25 cm utk Dinding KM/WC
− Keramik Lantai, 40x40 cm utk Lantai Area Washtafel
− Keramik Dinding, 20x25 cm utk Dinding Area Washtafel
− Keramik 20x20 cm utk Meja Washtafel
− Keramik 20x20 cm utk Meja Pantry
− Pasangan Puzzle 1,5x1,5 m Sek. NIRO utk Lantai Area Luar Entrance
− Pasangan Puzzle 1,2x1,2 m Sek. NIRO utk Lantai Area Dalam/R. Tunggu
− Pek. Lantai Rabat Beton 1 : 3 : 5, t = 6 cm
− Pek. Saluran Air Gravel
14.2 Persyaratan Bahan
− Persyaratan Bahan Urugan Pasir di bawah Pondasi
Pasir urug yang digunakan harus berkwalitas baik, tidak mengandung kadar lumpur
yang terlalu banyak.
− Pesyaratan Bahan Pek. Keramik dan Granit
Pesyaratan Bahan Pek. Keramik dapat dilihat pada Pasal 15 Pek. Lapisan Keramik
dan Granit.
![Page 33: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/33.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 33 dari 117
− Pesyaratan Bahan Rabat Beton
Pekerjaan Rabat beton untuk di selasar. Pekerjaan Rabat Beton ini memakai
campuran 1 : 3 : 5. Campuran Beton Tumbuk ini merupakan beton tak bertulang/non
struktur. Persyaratan bahan dan pelaksanaan dapat dilihat pada bagian sebelumnya,
yaitu Pek. Beton.
− Pesyaratan Bahan Saluran Air Gravel
Gravel yang digunakan yaitu berukuran Ψ 20 cm
14.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan Urugan Pasir Bawah Lantai
Pasir di bawah lantai ini dimaksudkan untuk memadatkan lantai sebelum pemasangan
lapisan keramik. Ketebalan urugan pasir bawah lantai ini yaitu + 5 cm.
Pelaksanaan Pasang Pek. Keramik
Pelaksanaan pemasangan Keramik dapat dilihat pada Pasal 15 Pek. Lapisan Keramik.
Pelaksanaan Rabat Beton
Metode pelaksanaan yaitu site mix. Pekerjaan Rabat Beton ini memakai campuran 1 : 3 :
5. Campuran Beton Tumbuk ini merupakan beton tak bertulang/non struktur. Tebal
selimut beton 6 cm. Finishing dengan acian.
![Page 34: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/34.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 34 dari 117
Pasal 15
PEKERJAAN LAPISAN KERAMIK DAN GRANIT
15.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
− Pek. Keramik Lantai 40x40 cm Sek. “Roman” Bagian Dalam dan selasar Kantor
Kecamatan dan Pendopo
− Keramik Border Lantai 40x40 cm Sek. “Roman” Bagian Dalam Kantor Kecamatan
dan Pendopo
− Pek. Lapisan Granit 40x40 cm Sek. “NIRO”, utk dinding aksentuasi pada kantor
kecamatan dan aksentuasi pada dinding penutup kolom pendopo
− Granit 40x40 cm Sek. “NIRO” utk area lobby/r. tunggu kantor kecamatan
− Keramik Lantai, 20x20 cm utk Lantai KM/WC
− Keramik Dinding, 20x25 cm utk Dinding KM/WC
− Keramik Lantai, 40x40 cm utk Lantai Area Washtafel
− Keramik Dinding, 20x25 cm utk Dinding Area Washtafel
− Keramik 20x20 cm utk Meja Washtafel
− Keramik 20x20 cm utk Meja Pantry
− Pasangan Puzzle 1,5x1,5 m Sek. NIRO utk Lantai Area Luar Entrance
− Pasangan Puzzle 1,2x1,2 m Sek. NIRO utk Lantai Area Dalam/R. Tunggu
Pekerjaan pasangan ubin keramik untuk lantai dalam ruangan dan teras atau sesuai
dengan gambar kerja.
Untuk ruangan seperti ditunjukkan dalam gambar kerja, digunakan puzzle sesuai dengan
ukuran gambar, begitu juga dengan motif lantai/border.
15.2 Persyaratan Bahan
Ubin keramik harus berkualitas baik yang memenuhi ketentuan SII, sekualitas Roman.
Ubin yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudutnya tidak siku,
retak, atau cacat lainnya tidak boleh dipasang.
a. Spesifikasi bahan
Jenis : ubin keramik
Ukuran : 40 x 40, 20 x 20, 20 x 25 cm
Warna : ditentukan kemudian
![Page 35: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/35.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 35 dari 117
Produk : sekualitas Roman
Ubin yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang berlaku di Indonesia.
b. Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang
belum dibuka dan dilindungi label /merek dagang yang utuh dan jelas.
Kontraktor dapat menyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan
terpasang atau dengan jumlah yang dianggap cukup untuk diserahkan kepada
pemilik proyek.
c. Ukuran dan perletakan pasangan ubin keramik
• Ukuran 20 x 20 cm untuk lantai KM/WC harus dari tipe non-slip, warna
disesuaikan kemudian atau sesuai dengan gambar kerja
• Ukuran 20 x 25 cm untuk dinding KM/WC atau sesuai dengan gambar kerja
• Ukuran 40 x 40 cm untuk lantai dan tempat-tempat lain seperti ditunjukkan
dalam gambar kerja.
Tabel Spesifikasi bahan dan peruntukannya :
No. Peruntukan Pelapis Dimensi Merk Warna
1.
2.
3.
4.
5.
- Lantai Area
Lobby/R.Tunggu
- Dinding Aksentuasi
(Luar) Kantor
Kecamatan
- Dinding Penutup
Kolom Pendopo
Seluruh Ruang lainnya
& selasar keliling kantor
kecamatan
Border (yg tertera di
gambar)
Lantai Area KM/WC
Dinding Area KM/WC
Granit
Keramik
Keramik
Keramik
Keramik
40 X 40 cm
40 X 40 cm
40 X 20 cm
20 X 20 cm
20 X 25 cm
Ex. NIRO
Sek. Roman
Sek. Roman
Sek. Mulia
Sek. Mulia
Nuansa Cream
Hitam
Hitam
Putih
Nuansa Hitam
Nuansa Cream
Nuansa Cream
![Page 36: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/36.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 36 dari 117
15.3 Pelaksanaan Pekerjaan Pasang Keramik
a. Persiapan
1) Pekerjaan pasangan ubin keramik boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya
selesai.
2) Pemasangan ubin haris menunggu sampai semua alat penggantung, pengunci
pintu/jendela, dan semua pekerjaan pemipaan air bersih/kotor atau pekerjaan
lainnya yang terletak di belakang atau di bawah pasangan ubin ini telah
diselesaikan terlebih dahulu.
b. Pemasangan
1) Sebelum pemasangan, plesteran harus harus dalam keadaan kering, padat,
rata, dan bersih.
2) Keramik yang akan digunakan direndam dalam air sekitar 10 menit, untuk
menghilangkan kandungan gas / udara yang ada dalam rongga keramik.
3) Adukan untuk pasangan ubin pada lantai, dinding luar, dan bagian lain yang
kedap air, harus terdiri dari campuran 1 pc : 2 ps dan sejumlah bahan
tambahan, kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja.
4) Adukan untuk pasangan ubin pada tempat-tempat lainnya menggunakan
campuran 1 pc : 3 ps.
5) Adukan untuk pasangan ubin pada dinding harus diberikan pada permukaan
plesteran dan permukaan belakang ubin, kemudian dilekatkan pada tempat
yang sesuai dengan yang direncanakan atau gambar kerja.
6) Adukan untuk pasangan ubin pada lantai harus ditempatkan di atas lapisan
pasir dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja. Pasangan ubin untuk
lantai KM/WC, permukaannya harus dimiringkan sedemikian rupa menuju ke
lubang pembuangan (saringan air kotor).
7) Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 2,5 cm, kecuali
ditentukan dalam gambar kerja.
8) Ubin keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga.
Pemeriksaan harus dilakukan untuk menjaga bidang keramik yang terpasang
tetap lurus dan rata. Ubin keramik yang salah letaknya, cacat, atau pecah harus
dibongkar dan diganti.
![Page 37: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/37.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 37 dari 117
9) Ubin keramik mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetris yang
dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
10) Sambungan atau celah-celah antarubin keramik harus lurus, rata, seragam, dan
saling tegak lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6 mm, kecuali bila
ditentukan lain. Adukan harus rapi dan tidak keluar dari celah sambungan.
11) Pemotongan ubin keramik harus dengan keahlian dan dilkaukan hanya pada
satu sisi. Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-sudut pertemuan,
pengakhiran, dan bentuk-bentuk yang lainnya, harus dikerjakan serapi dan
sesempurna mungkin.
12) Siar antar ubin keramik dicor dengan semen pengisi yang berwarna sama
dengan warna keramiknya atas persetujuan pengawas lapangan. Pengecoran
dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar. Setelah
semen pengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera dibersihkan
dengan kain lunak yang baru dan bersih.
13) Lebar nat dibuat maksimal 4 mm dan diisi dengan semen / sejenis AFA Grout.
14) Rencana daerah – daerah yang akan dilaksanakan pekerjaan lantai ,
sebelumnya harus dikordinasikan dengan pekerjaan lain agar pekerjaan yang
sudah dilaksanakan tidak menjadi rusak kembali karena lalu lintas kerja,
terutama untuk pekerjaan keluar masuk barang. Dalam hal ini pekerjaan lantai
dilaksanakan setelah pekerjaan dinding baik plesteran maupun pelapis
dindingnya selesai dikerjakan, pekerjaan plafond berikut finishingnya .
15.4 Penyelesaian lantai granit 40/40 polished
1) Sebelum pemasangan granite tile, kondisi lantai kerja harus bersih dari material
bongkaran, tidak terdapat celah-celah ataupun retak-retak.
2) Sebagai lapisan perekat digunakan semen yang mengandung pasir silica dan
additive polimer yang mempunyai daya rekat tinggi dan mampu mengikuti muai susut
ubin akibat perubahan temperature yang dapat menyebabkan popping.
3) Pemasangan granit untuk penutup lantai menggunakan nat dibuat maksimal 4 mm
dan diisi dengan semen/sejenis AFA Grout.
4) Pemasangan granit untuk pelapis bagian dinding aksentuasi pada bangunan kantor
kecamatan, dengan pola pemasangan tanpa nat.
![Page 38: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/38.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 38 dari 117
15.5 Pembersihan dan Perlindungan
Setelah pemasangan selesai, permukaan ubin harus benar-benar bersih dan tidak ada
cacat. Permukaan ubin harus diberi perlindungan, misalnya dengan sabun anti karat
atau cara lain yang diperbolehkan tanpa merusak permukaan ubin.
![Page 39: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/39.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 39 dari 117
Pasal 16
PEKERJAAN KAYU
16.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat-alat, dan bahan-bahan,
serta pembuatan dan pemasangan pekerjaan kayu arsitektural yang terdiri dari:
Pekerjaan kayu terbagi menjadi:
a. Pekerjaan kayu kasar. Kayu untuk pekerjaan ini adalah kayu borneo super.
b. Pekerjaan kayu halus, yakni pekerjaan daun pintu panel dan kusen pintu. Kayu
untuk pekerjaan tersebut di atas adalah kayu kamper.
c. Lembaran kayu teakwood, multipleks, tripleks, tripleks lapis formika satu muka.
Spesifikasinya adalah :
1) semua kayu lapis untuk pekerjaan interior harus mempunyai permukaan yang
rata, bebas dari goresan, retak, dan noda;
2) kayu lapis harus memiliki kekuatan rekat yang tahan terhadap air dan cuaca,
venir muka dan belakang berkualitas sama, dari mutu IBB standar SII-0404,
dan berasal dari merek dagang yang dikenal baik;
3) kayu lapis yang digunakan harus memiliki ketebalan sesuai dengan petunjuk
gambar kerja dan digunakan di tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam
gambar kerja;
4) semua alat pengencang seperti paku sekrup, baut angkur, dan lainnya harus
dari baja lapis galvanis/antikarat dalam ukuran sesuai dengan petunjuk
gambar kerja atau kebutuhan standar yang berlaku;
5) semua lem dan perekat harus dari jenis kedap air, seperti setara dengan
produk neoprene based/synthetic resin based.
d. Pekerjaan kayu lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja.
16.2 Persyaratan Bahan
a. Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering, lurus, tanpa cacat mata
kayu, putih kayu, dan retak.
b. Sebelum pelaksanaan, material yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh
yang disetujui konsultan pengawas.
![Page 40: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/40.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 40 dari 117
1) Contoh bahan harus diserahkan kepada pengawas lapangan untuk disetujui
terlebih dahulu sebelum pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan.
2) Semua kayu, kayu lapis, dan papan harus terjamin kualitas dan kadar air yang
disyaratkan.
c. Pengiriman dan Penyimpanan
1) Kayu harus didatangkan ke lokasi dalam kondisi terbaik, disimpan dalam
gudang tertutup yang memiliki ventilasi, serta dilindungi dari perubahan cuaca
dan kelembapan.
2) Bahan penyelesaian interior harus disimpan di lokasi tertutup yang disetujui
dan dibawa ke dalam bangunan setelah semua pekerjaan plesteran selesai
serta dalam keadaan kering.
16.3 Persyaratan Teknis
a. Mutu Kayu
Kayu untuk jenis yang ditentukan harus berkualitas baik, kelas awet, dan kelas kuat
sesuai dengan PKKI dan jenis pekerjaan seperti tersebut dalam daftar. Kayu harus
bebas getah, celah, mata kayu besar yang lepas atau mati, susut pinggirannya, dan
cacat yang parah.
b. Kadar Air
Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi teknis ini, semua kayu harus dalam
keadaan kering; Ketika didatangkan ke lokasi, kadar air harus dalam batas-batas
seperti berikut ini:
• Konstruksi dalam, rangka, bilah-bilah 18-20%
• Kayu untuk penyelesaian interior 18%.
Harus diperhatikan agar kadar air dimaksud tidak berubah selama pengangkutan,
penyimpanan, dan pemasangan.
c. Pengawetan
Semua jenis kayu dan kayu lapis yang dipasang tetap dalam bangunan atau
struktur harus diberi bahan pengawet. Bila kayu yang telah diawetkan dipotong,
bagian yang dipotong tersebut harus diulas dengan bahan pengawet yang sama.
![Page 41: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/41.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 41 dari 117
d. Lapisan Pelindung
1) Lapisan transparan
Penyelesaian semua permukaan kayu harus sesuai dengan corak dan warna
kayu di sekitarnya. Jenis lapisan transparan pelitur dan pengerjaannya harus
memenuhi ketentuan pabrik pembuat.
2) Lapisan penutup
Panel pintu bagian dalam ruang KM/WC dilapisi dengan lembaran laminasi
warna putih yang memiliki tebal minimum 0,7 mm atau sesuai dengan gambar
kerja. Bahan laminasi harus disetujui pengawas lapangan.
16.4 Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor wajib mempelajari ukuran, bentuk,
pola penempatan, cara pemasangan, detail gambar kerja, serta pengukuran
keadaan lapangan untuk mendapatkan ketepatan pemasangan.
b. Kontraktor harus selalu berkoordinasi dengan paket pekerjaan ME, SR, PL
khususnya bila pada pekerjaan ini terdapat pemasangan fixtures dan armatur jalur
dari disiplin tersebut.
c. Bentuk, ukuran, profil, nat, dan peil yang tercantum dalam gambar kerja adalah hasil
jadi.
d. Pelaksanaan sambungan seperti klos, baut, pelat penggantung, anker dynabolt,
sekrup, paku, dan lem perekat harus rapi dan sempurna serta tidak diperkenankan
mengotori bidang tampak.
Khusus untuk bahan sambungan dari baja, sebelum terpasang harus sudah diberi
lapisan antikarat. Pada bidang tampak (exposed), tidak diperkenankan pemasangan
paku, tetapi harus disekrup atau cara lain atas persetujuan konsultan pengawas.
e. Bila pada sistem perkuatan yang tertera dalam gambar kerja dianggap kurang kuat,
menjadi kewajiban dan tanggung jawab kontraktor untuk menambahkannya setelah
disetujui konsultan pengawas.
f. Semua pekerjaan pendempulan harus rapi, rata, dan halus; setelah dempul kering,
kemudian digosok dengan ampelas.
![Page 42: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/42.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 42 dari 117
g. Semua pekerjaan kayu yang tidak kelihatan harus diberi meni atau cat dasar.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah penyerutan.
16.5 Pekerjaan Kayu Kasar
a. Pembuatan rangka langit-langit dilakukan langsung pada tempat yang akan
dipasang penutup langit-langit. Bagian permukaan bawah rangka harus rata dan
dapat menjamin pemasangannya rapi dan tidak bergelombang.
b. Pembuatan kuda-kuda dan rangka atap untuk bangunan pos jaga dilakukan sesuai
dengan gambar kerja.
16.6 Pekerjaan Kayu Halus
a. Semua pekerjaan kayu halus khususnya permukaan yang tampak (exposed) dan
permukaan kayu yang dilapis dengan bahan/material finishing, harus diserut halus
dan rata.
b. Proses pengerjaan semua kayu harus menggunakan mesin tanpa kecuali dan tidak
diperkenankan mengerjakan di tempat pemasangan.
c. Pekerjaan kayu harus dilaksanakan menurut pola dan urutan pengerjaan sesuai
dengan yang ditentukan dalam gambar kerja atau konsultan pengawas. Persiapan,
penyambungan, dan pemasangan harus sedemikian rupa sehingga susut di bagian
mana pun tidak akan mempengaruhi kekuatan dan bentuk.
16.7 Pembersihan dan Perlindungan
Sisa potongan kayu harus dibersihkan setelah pekerjaan selesai. Semua kayu yang telah
dipasang harus dilindungi dari segala kerusakan berupa benturan, pecah, retak, dan
cacat lain. Biaya untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab kontraktor dan tidak dapat
dituntut sebagai pekerjaan tambah.
![Page 43: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/43.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 43 dari 117
Pasal 17
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KAYU
17.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pintu, jendela, bouvenlight lengkap seperti
tercantum dalam gambar kerja. (Pekerjaan kayu ini khususnya digunakan pada kusen
dan daun pintu panel di area dalam ruangan).
17.2 Persyaratan Bahan
- Pintu, jendela kayu (untuk Pintu di area Ruang Dalam)
Kusen : Balok Kayu Kamper (kering) uk. 6/15
rangka daun pintu : Papan Kayu Kamper (kering)
daun pintu : Teakwood tebal 4 mm
Ukuran : sesuai dengan gambar kerja
persyaratan bahan : lihat pasal tentang pekerjaan kayu
17.3 Prosedur Umum
a. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor wajib meneliti gambar kerja, dan
melakukan pengukuran lapangan, dan memperhatikan persyaratan pelaksanaan
pekerjaan perlengkapan kayu.
b. Tipe pintu yang terpasang harus sesuai dengan daftar tipe yang tertera dalam
gambar kerja dengan memperhatikan ukuran, bentuk profil, material, detail, arah
bukaan, dan lain-lain.
c. Rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda, lubang, atau
goresan pada permukaan yang tampak, baik selama fabrikasi maupun
pemasangan.
d. Apabila ditemui kerusakan, cacat, atau salah pemasangan karena kontraktor kurang
cermat dan teliti, kontraktor harus mengganti atas biaya sendiri tanpa dianggap
sebagai pekerjaan tambah.
![Page 44: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/44.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 44 dari 117
17.4 Persyaratan Pelaksanaan
a. Pelaksanaan harus memenuhi persyaratan pelaksanaan pekerjaan kayu halus di
pasal tantang pekerjaan kayu.
b. Semua ukuran daun yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran jadi dan harus
lurus tanpa cacat kayu, melenting, cacat akibat benturan, cacat paku, atau retak-
retak yang dapat menurunkan mutu kayu. Jika hal tersebut ditemui, kontraktor harus
mengganti atas biaya sendiri tanpa dianggap sebagai pekerjaan tambah.
c. Untuk panel lembaran kayu, peletakan harus dilakukan dengan lem putih produk
hengkel atau setaraf. Tidak diperkenankan ada rongga udara atau lem yang
berlebihan sehingga mengotori permukaan rangka daun.
d. Finishing pekerjaan pintu dan jendela sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan
pengecatan kayu.
![Page 45: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/45.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 45 dari 117
Pasal 18
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM
18.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pintu, jendela, bouvenlight lengkap seperti
tercantum dalam gambar kerja. (Pekerjaan kayu ini khususnya digunakan pada kusen
dan daun pintu panel di area dalam ruangan).
18.2 Persyaratan Bahan
- Pintu, jendela (untuk Pintu luar)
Kusen : Allumunium 5/10 cm Sek. YKK 4”
rangka daun pintu : Allumunium Sek. YKK
daun pintu : Allumunium Sek. YKK
Ukuran : sesuai dengan gambar kerja
18.3 Prosedur Umum
e. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor wajib meneliti gambar kerja, dan
melakukan pengukuran lapangan, dan memperhatikan persyaratan pelaksanaan
pekerjaan alumunium.
f. Tipe pintu yang terpasang harus sesuai dengan daftar tipe yang tertera dalam
gambar kerja dengan memperhatikan ukuran, bentuk profil, material, detail, arah
bukaan, dan lain-lain.
g. Rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda, lubang, atau
goresan pada permukaan yang tampak, baik selama fabrikasi maupun
pemasangan.
h. Apabila ditemui kerusakan, cacat, atau salah pemasangan karena kontraktor kurang
cermat dan teliti, kontraktor harus mengganti atas biaya sendiri tanpa dianggap
sebagai pekerjaan tambah.
![Page 46: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/46.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 46 dari 117
18.4 Persyaratan Pelaksanaan
a. Semua ukuran daun yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran jadi dan harus
lurus tanpa cacat kayu, melenting, cacat akibat benturan, cacat paku, atau retak-retak
yang dapat menurunkan mutu kayu. Jika hal tersebut ditemui, kontraktor harus
mengganti atas biaya sendiri tanpa dianggap sebagai pekerjaan tambah.
b. Untuk panel, peletakan harus dilakukan dengan pas, tidak diperkenankan ada rongga
udara atau lem yang berlebihan sehingga mengotori permukaan daun.
c. Finishing pekerjaan pintu dan jendela sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan
pengecatan kayu.
![Page 47: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/47.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 47 dari 117
Pasal 19
ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
19.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat penggantung dan
pengunci pada daun pintu dan jendela sesuai dengan petunjuk dalam gambar kerja.
19.2 Prosedur Umum
a. Contoh Bahan dan Data Teknis
Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan pengunci
yang akan dipakai harus diserahkan kepada pengawas lapangan untuk disetujui
sebelum dibawa ke proyek.
b. Ketidaksesuaian
Pengawas lapangan berhak menolak bahan atau pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan. Oleh karena itu, kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai
atas biayanya sendiri.
19.3 Persyaratan Bahan
a. Semua hardware yang digunakan seluruhnya harus baru, kualitas baik, buatan
pabrik yang dikenal, dan sesuai dengan ketentuan spesifikasi. Apabila ada
perubahan atau penggantian hardware, harus mendapat persetujuan dari konsultan
pengawas/direksi.
b. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan
konsultan pengawas/direksi.
c. Perlengkapan pintu ayun :
1) Engsel Pintu
mekanisme : single swing
pemakaian : pintu kayu
spesifikasi : tipe kupu-kupu deng ring nilon, memenuhi SNI
ukuran : standar produk (45 x 75 mm)
jumlah : tiga set per daun pintu
![Page 48: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/48.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 48 dari 117
produk : Sek. “Royal” mutu terbaik utk pintu di dalam ruangan,
Sek. Dorma untuk Pintu Alumunium area Entrance
kantor kecamatan
warna : ditentukan kemudian
2) Kunci Pintu
• mekanisme : double slagh
pemakaian : pintu kayu dan Alumunium
spesifikasi : handel/pegangan dan pelat yang terbuat dari bahan
aluminium, rumah kunci yang terbuat dari bahan baja
lapis seng, dan memenuhi SNI
ukuran : standar produk
jumlah : satu set per daun pintu
produk : Sek. “SES” mutu terbaik, type silinder
warna : ditentukan kemudian
• mekanisme : double slagh
pemakaian : pintu kayu KM/WC
spesifikasi : pegangan dalam dapat diputar dengan tombol penekan
pada pegangan dalam, indikator “Isi/Kosong” pada sisi
luar, dan memenuhi SNI
ukuran : standar produk
jumlah : satu set per daun pintu
produk : Sek. “SES” mutu terbaik
warna : ditentukan kemudian
3) Door Closer
pemakaian : Alumunium (Pintu belakang, kantor kecamatan)
spesifikasi : pelat yang terbuat dari bahan aluminium, rumah kunci
yang terbuat dari bahan baja lapis seng, dan memenuhi
SNI
ukuran : standar produk
jumlah : satu set per daun pintu
produk : mutu terbaik, SNI
warna : ditentukan kemudian
![Page 49: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/49.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 49 dari 117
d. Perlengkapan Jendela
1) Engsel
mekanisme : single swing
pemakaian : daun jendela
spesifikasi : tipe kupu-kupu deng ring nilon, memenuhi SNI
ukuran : standar produk/ditentukan kemudian
jumlah : dua set per daun jendela
produk : Sek. “Royal” mutu terbaik
warna : ditentukan kemudian
2) Slot
pemakaian : daun jendela
ukuran : 5 cm
jumlah : dua set per daun jendela
produk : Sek. “Royal” mutu terbaik
warna : ditentukan kemudian
3) Hak angin
mekanisme : tipe geser
pemakaian : daun jendela
ukuran : standar produk
jumlah : satu set per daun jendela
produk : Sek. “Royal” mutu terbaik
warna : ditentukan kemudian
Seluruh perangkat perlengkapan pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik
sebelum dan sesudah pemasangan.
19.4 Persyaratan Pelaksanaan
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam gambar kerja atau yang diminta direksi/perencana. Shop drawing ini
harus jelas mencantumkan dan menggambarkan semua data yng diperlukan
termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara pemasangan, dan
spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat.
![Page 50: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/50.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 50 dari 117
b. Shop drawing harus disetujui dahulu oleh konsultan pengawas/direksi sebelum
pelaksanaan pekerjaan.
c. Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu dan jendela harus rapi dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan dalam gambar kerja atau petunjuk
konsultan pengawas/direksi.
![Page 51: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/51.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 51 dari 117
Pasal 20
KACA
20.1 Lingkup Pekerjaan
Melaksanakan pemasangan kaca bening dan kaca cermin sesuai dengan gambar kerja.
Kaca bening polos, tebal 5mm : sesuai pada gambar
Kaca Rayband, tebal 5mm : pada daun jendela alumunium
Kaca es, tebal 5mm : pada jendela dan bagian daun pintu kayu
20.2 Persyaratan Bahan
1) Semua kaca yang dipakai dari produk standar dengan memenuhi SII, produk ex
Asahimas.
2) Kaca bening lembaran (clear glass float); tebal 5 mm untuk jendela, daun pintu, dan
bouvenlight
3) Semua kaca harus bebas dari noda dan cat, bebas sulfida atau bercak-bercak lain.
4) Semua kaca yang dipakai harus mendapat persetujuan tertulis dari konsultan
pengawas.
20.3 Persyaratan Umum
Data teknis dan contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada pengawas
lapangan dalam ukuran dan detail yang dianggap memadai untuk dapat diuji
kebenarannya terhadap standar atau ketentuan yang disyaratkan.
20.4 Persyaratan Pelaksanaan
a. Umum
1) Ukuran-ukuran kaca dan cermin yang tertera dalam gambr kerja adalah ukuran
yang mendekati sepenuhnya. Ukuran kaca yang sebenarnya dan besarnya toleransi
harus diukur di tempat oleh kontraktor berdasarkan ukuran di tempat kaca atau
cermin tersebut akan dipasang, atau menurut petunjuk dari pengawas lapangan bila
dikehendaki lain.
2) Setiap kaca harus tetap ditempeli merek pabrik yang menyatakan tipe kaca,
ketebalan kaca, dan kualitas kaca. Merek-merek tersebut boleh dilepas setelah
mendapat persetujuan pengawas lapangan.
![Page 52: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/52.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 52 dari 117
3) Semua bahan harus dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.
Pemasangan harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli di bidangnya.
b. Pemasangan kaca
Sebelum kaca dipasang, daun-daun jendela dan bagian lain yang akan diberi kaca
harus dalam keadaan dapat bergerak dengan baik. Kaca dan tempat kaca harus
dibersihkan dari debu, bahan kimia, dan kotoran sebelum kaca dipasang.
c. Penggantian dan pembersihan
Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua kaca harus dalam keadaan bersih, tidak
ada lagi merek-merek perusahaan, dan kotoran-kotoran dalam bentuk apa pun. Semua
kaca yang retak, pecah, atau kurang baik harus diganti oleh kontraktor tanpa
tambahan biaya.
![Page 53: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/53.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 53 dari 117
Pasal 21
PEKERJAAN PLAFOND
21.1 Batasan dan Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan Plafond ini meliputi :
− Pasang Rangka Plafond Hollow
− Pasang Penutup Plafond Gypsumboard
− Pasang List Profil Gypsum
− Pasang List Profil Datar/Beding Gypsum
− Pasang List Profil Kayu
− Pasang Drop Ceilling
21.2 Material
21.2.1 Material Untuk Langit-langit
Material/ bahan yang dimaksud untuk pekerjaan langit-langit adalah dari bahan Gypsum 9
mm seperti yang tertera dalam Gambar Rencana. Bahan yang digunakan harus yang
berkualitas baik, Sek. “Elephant”, mempunyai suatu bidang datar yang halus, seragam
ukurannya, sisi tepinya lurus dan tidak cacat, tidak melengkung dan cukup keras. Rangka
Plafond memakai Besi Hollow ukuran 4 x 4 cm.
Kontraktor harus menunjukan contoh bahan yang akan digunakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengawas.
21.2.2 List Profil Gypsum
Material/ bahan yang dimaksud untuk List Profil Gypsum adalah dari Profil Gypsum 12 cm
seperti yang tertera dalam Gambar Rencana.
List Profil Gypsum ini terdiri dari dua macam yaitu profil sudut untuk keliling/sudut dinding
dan profil datar untuk pinggiran area drop ceilling.
21.2.3 List Profil Kayu
Material/ bahan yang dimaksud untuk List Profil Kayu berukuran lebar 4 cm dari seperti
yang tertera dalam Gambar Rencana. Lokasi Pemasangan Pada Sudut /Siku pertemuan
Dinding dengan plafond. List Profil Kayu ini dipasang pada plafond toilet.
![Page 54: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/54.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 54 dari 117
21.2.4 Drop Ceilling
Drop Ceilling setinggi 20 cm. Lokasi pemasangan yaitu pada :
− Ruang Pelayanan (Kantor Kecamatan)
− Ruang Rapat
21.3 Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat Shop Drawing untuk persetujuan perencanaan yang dibuat
berdasarkan Gambar Rencana yang tersedia. Shop Drawing menggambarkan detail
hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan, pengangkeran konsruksi dan
pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-ukurannya.
Pekerjaan Langit-langit
a. Pekerjaan Rangka langit-langit
Rangka untuk plafond semua digunakan rangka dari bahan besi hollow 4/4 cm, digantung
dengan root ke rangka atap/dak beton (sesuai kondisi lapangan).
Dimensi untuk rangka utama sesuai dengan spesifikasi bahan dari pabrikan dengan pola
bermodul 60 x 120 cm yang dipasang bersilangan, Sesuai dengan Gambar Rencana dan
petunjuk Pengawas.
Rangka plafond yang menempel pada dinding harus memakai alur/sponimg agar sebelum
dilakukan pemasangan terlebih dahulu supaya dibuat sponing dengan ukuran sesuai
dengan Gambar Rencana atau petunjuk Pengawas.
Setelah rangka tepi plafond/ rangka yang menempel pada dinding atau rangka utama
sudah terpasang seluruhnya, tentunya kedudukan dan elevasi disesuaikan dengan
Gambar Rencana dan disetujui Pengawas, selanjutnya dilakukan pembagian untuk
pemasangan rangka pembagi dengan modul as ke as 60 cm (sesuai dengan Gambar
Rencana).
b. Penyelesaian Langit-langit dengan Gypsum
Pemasangan plafond Gypsum hanya dapat dilakukan bilamana rangka plafond telah
selesai dan sesuai dengan Gambar Rencana serta telah disetujui Pengawas.
Lembaran Gypsum yang dipergunakan untuk plafond adalah dengan ukuran tebal 9 mm,
atau disesuakan dengan Gambar Rencana dan petunjuk Pengawas.
![Page 55: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/55.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 55 dari 117
Pemotongan Gypsum harus dilakukan dengan gergaji halus atau alat lainnya yang
disetujui Pengawas serta diampelas yang tidak terlalu kasar pada bekas pemotongannya
sehingga halus dan rata.
Pemasangan plafond Gypsum dapat dilakukan dengan cara dibout dan disetujui
Pengawas.
Setelah pemasangan plafond keseluruhannya sesuai dan diterima/ disetujui Pengawas,
yang selanjutnya dilakukan pekerjaan finishing dengan material yang telah ditentukan.
![Page 56: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/56.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 56 dari 117
Pasal 22
PEKERJAAN DINDING PARTISI
22.1 Batasan dan Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan dinding partisi ini meliputi :
− Pasang Rangka Dinding Partisi Hollow
− Pasang Kusen Pintu 5/14 cm Kayu samarinda
− Pasang Daun Pintu Panel Rangka Kamper Samarinda
− Pasang Engsel Pintu
− Pasang Kunci Pintu
22.2 Material
22.2.1 Material Untuk Dinding Partisi
Material/ bahan yang dimaksud untuk pekerjaan dinding partisi adalah dari bahan
Kalsiboard 8 mm seperti yang tertera dalam Gambar Rencana. Bahan yang digunakan
harus yang berkualitas baik, Sek. “Kalsiboard”, mempunyai suatu bidang datar yang
halus, seragam ukurannya, sisi tepinya lurus dan tidak cacat, tidak melengkung dan cukup
keras. Rangka Plafond memakai Besi Hollow ukuran 4 x 4 cm setinggi 3,3 m.
Kontraktor harus menunjukan contoh bahan yang akan digunakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengawas.
22.2.2 Kusen dan Daun Pintu Panel
Material/ bahan yang dimaksud untuk kusen pintu adalah kayu kamper samarinda 5/14
cm seperti yang tertera dalam Gambar Rencana.
22.2.3 Engsel dan Kunci Pintu
Engsel yang digunakan pada pintu partisi memakai Sek. “Royal” Sedangkan Kunci yang
digunakan memakai type Double Slagh Sek. “SES”. (Persyaratan lebih jelas dapat dilihat
pada Pasal 19 “Alat Penggantung dan Pengunci”).
![Page 57: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/57.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 57 dari 117
22.3 Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat Shop Drawing untuk persetujuan perencanaan yang dibuat
berdasarkan Gambar Rencana yang tersedia. Shop Drawing menggambarkan detail
hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan, pengangkeran konsruksi dan
pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-ukurannya.
Pekerjaan Dinding Partisi
Rangka untuk dinding partisi semua digunakan rangka dari bahan besi hollow 4/4 cm,
setinggi 3,3 m. (sesuai gambar rencana).
Dimensi untuk rangka sesuai dengan spesifikasi bahan dari pabrikan dengan pola
bermodul 60 x 65 cm yang dipasang bersilangan, Sesuai dengan Gambar Rencana dan
petunjuk Pengawas.
Rangka dinding partisi yang menempel pada dinding harus memakai alur/sponimg agar
sebelum dilakukan pemasangan terlebih dahulu supaya dibuat sponing dengan ukuran
sesuai dengan Gambar Rencana atau petunjuk Pengawas.
Setelah rangka tepi dinding partisi/ rangka yang menempel pada dinding atau rangka
utama sudah terpasang seluruhnya, tentunya kedudukan dan elevasi disesuaikan dengan
Gambar Rencana dan disetujui Pengawas, selanjutnya dilakukan pembagian untuk
pemasangan rangka pembagi dengan modul sesuai dengan Gambar Rencana.
Penyelesaian Lapisan dengan Kalsiboard
Pemasangan lapisan kalsiboard hanya dapat dilakukan bilamana rangka telah selesai dan
sesuai dengan Gambar Rencana serta telah disetujui Pengawas.
Lembaran Kalsiboard yang dipergunakan untuk dinding partisi adalah dengan ukuran
tebal 8 mm, atau disesuakan dengan Gambar Rencana dan petunjuk Pengawas.
Pemotongan Kalsiboard harus dilakukan dengan gergaji halus atau alat lainnya yang
disetujui Pengawas serta diampelas yang tidak terlalu kasar pada bekas pemotongannya
sehingga halus dan rata. Pemasangan plafond Kalsiboard dapat dilakukan dengan cara
dibout dan disetujui Pengawas.
Setelah pemasangan Kalsiboard keseluruhannya sesuai dan diterima/ disetujui
Pengawas, yang selanjutnya dilakukan pekerjaan finishing dengan material yang telah
ditentukan.
![Page 58: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/58.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 58 dari 117
Pasal 23
PENGECATAN
23.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pengecatan Plafond
b. Pengecatan Listplank Beton
c. Pengecatan Listplank GRC
d. Pengecatan Kusen Pintu dan Jendela Kayu
e. Pengecatan Dinding
f. Finishing Melamik utk Kusen dan Daun Pintu Partisi
g. Finishing Coating untuk Lapisan Batu Andesit
23.2 Persyaratan Bahan
a. Cat Kayu
jenis : mengkilat
produk : ex lokal mutu terbaik. Sek. Avian
pemakaian : daun pintu panel atau semua jenis kayu yang harus cat
sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas
warna : ditentukan kemudian
b. Cat Permukaan Dinding, Dinding Partisi, Plafond Gypsum, dan Profil Gypsum
1) Interior
∼ produk : Sek. Vinilex
∼ warna : ditentukan kemudian
2) Eksterior
∼ Produk : Sek. Vinilex
∼ warna : ditentukan kemudian
c. Listplank GRC : Cat. Sek. ICI Weathersield
d. Kusen dan Daun Pintu Partisi : Melamik
e. Batu Andesit : Coating mutu terbaik, warna netral
![Page 59: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/59.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 59 dari 117
23.3 Persyaratan Pelaksanaan
a. Tebal minimum tiap lapisan jadi sama dengan spesifikasi pabrik. Pengecatan harus
rata, tidak bertumpuk, bercucuran, atau ada bekas yang menunjukkan tanda
sapuan, roller, atau semprotan.
b. Apabila cat yang dipakai mengandung bahan dasar beracun, kontraktor harus
menyediakan peralatan pelindung seperti masker, sarung tangan, dan lainnya yang
harus dipakai pada pelaksanaan pekerjaan ini.
c. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan angin berdebu
bertiup. Di dalam keadaan tertentu, misalnya ruangan tertutup, kontraktor harus
menyediakan kipas angin untuk memperlancar pergantian aliran udara.
d. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, vacuum cleaner, semprotan, dan
lainnya harus tersedia dengan kualitas/mutu terbaik dan jumlah yang cukup.
e. Semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya dilakukan
bila disetujui konsultan pengawas.
f. Pengecatan cat dasar untuk komponen bahan material logam harus dilakukan
sebelum komponen tersebut dipasang.
g. Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau finish yang
kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh konsultan pengawas.
Biaya ditanggung kontraktor tanpa diklaim sebagai pekerjaan tambah.
h. Pekerjaan Cat Kayu
1) Pekerjaan Persiapan Sebelum Pengecatan
• Kayu harus dalam keadaan kering.
• Semua pekerjaan kayu telah didempul dengan baik dan rapi. Pendempulan
dan pengampelasan bagian yang tidak rata, cacat berlubang bekas kayu,
dan kotoran lainnya harus dilaksanakan dengan baik.
2) Pekerjaan Cat Metal / Besi
∼ seluruh metal harus dicat dasar dengan zincrhomate, baik yang tampak
maupun tidak;
∼ pekerjaan cat dasar dilaksanakan sebelum komponen bahan/material
dipasang;
![Page 60: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/60.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 60 dari 117
∼ sebelum pengecatan, bersihkan permukaan dari kulit giling, karat, minyak,
lemak, dan kotoran lain secara teliti dan menyeluruh dengan menggunakan
sikat kawat mekanik.
3) Pekerjaan Cat Pipa GIV/BSP
Semua pipa yang terlihat seperti railing tangga, pipa instalasi listrik/air, pipa
pagar harus dicat. Sebelumnya, dilapisi dengan bahan kimia agar cat dapat
bersatu/menyerap lebih lama.
4) Pekerjaan Cat Dinding, Dinding Partisi, Plafond, dan List Plafond
• Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran, atau noda
lain dalam kondisi kering.
• Langkah kerja cat emulsi adalah
∼ lapisan pertama : ±±±± 50% air
∼ lapisan kedua : ±±±± 25% air
∼ lapisan ketiga : ±±±± 25% air
• Pelaksanaan pekerjaan dengan roller; kuas dipakai bila tidak mungkin
menggunakan roller.
• Lapisan pertama
Cat jenis arcylic wall paper dengan menggunakan kape; ketebalan lapisan
adalah 25 - 150 mikron atau daya sebar per liter adalah 10 m2.
• Lapisan kedua
Cat dasar jenis alkali resisting primer dengan menggunakan kuas/roller;
ketebalan lapisan adalah 25 - 40 mikron atau daya sebar per liter adalah 13
- 15 m2.
• Lapisan ketiga
Cat jenis vynil arcylic emulsion dengan menggunakan roller; ketebalan setiap
lapisan adalah 25 - 40 mikron atau daya sebar per liter adalah 13 – 15 m2.
![Page 61: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/61.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 61 dari 117
Pasal 24
PEKERJAAN PENYELESAIAN
24.1 Batasan Dan Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk lingkup pekerjaan penyelesaian meliputi :
− Pekerjaan Dinding Partisi
− Pekerjaan Built In Meja Counter
− Pekerjaan Railling (utk Pendopo)
Pengukuran hasil kerja
Kontraktor harus menyediakan tenaga, material, juga peralatan yang cukup untuk
menjamin kelancaran dan keamanan dalam pelaksanaan pekerjaan penyelesaian dengan
berpedoman pada Gambar Rencana dan petunjuk Pengawas.
24.2 Persyaratan Bahan
a. Material Untuk Dinding Partisi
Partisi Standar
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan partisi standar adalah yang berbahan dasar
Semen, kapur dan silikat setara Kalsiboard 8 mm yang tahan terhadap rembesan air
dan api.
Untuk Rangka dipakai hollow 4x4 cm.
b. Material Untuk Built In Meja Counter
Bahan dasar yang dipakai terdiri dari Multiplex 18 mm, 15mm, 9 mm dan wood veener
sebagai finishing.
c. Material Untuk Railling (Pendopo)
Railling memakai besi hollow 4/4 cm, biasanya khusus dipakai untuk pagar. Difinishing
dengan cat besi Sek. AVIAN. Metode pengecatan dengan spray/semprot.
24.3 Pelaksanaan/Pemasangan
Kontraktor harus membuat Shop Drawing untuk persetujuan perencanaan yang dibuat
berdasarkan Gambar Rencana yang tersedia. Shop Drawing menggambarkan detail
![Page 62: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/62.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 62 dari 117
hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan, pengangkeran konsruksi dan
pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-ukurannya.
24.3.1 Pekerjaan Dinding Partisi
− Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk persetujuan pengawas berdasarkan
Gambar Kerja.
− Shop Drawing tersebut menggambarkan detail hubungan-hubungan, sambungan-
sambungan, pengangkeran konstruksi dan pemasangan semua komponen lengkap
dengan ukuran-ukuran. Pemasangan rangka partisi ini terbuat dari bahan besi
hollow 4/4 cm tebal 1mm.
− Rangka dinding partisi yang berhubungan dengan tembok/kolom harus dikerjakan
sedemikian rupa seperti dalam gambar kerja dan jangan sampai merusak dinding
atau kolom.
− Detail sambungan yang digunakan dalam pekerjaan dinding rangka partisi ini
dikerjakan sesuai dengan ketentuan, sehingga didapat pertemuan-pertemuan
antara rangka vertical dan horizontal yang saling tegak lurus, rata, rapih sehingga
setelah dipasang panel hasilnya akan kelihatan rapih dan rata.
− Setelah rangka terpasang semua, kontraktor/pengawas agar mengecek kembali
sehubungan dengan kebenaran dari cara-cara sambungan, ketegaklurusan,
kerataan dan kekokohan dari rangka tersebut. Yang selanjutnya untuk mendapat
izin pemasangan panel tersebut.
24.3.2 Pekerjaan Built In Meja Counter
− Bahan yang dipakai Meja Counter adalah Multypleks 12 mm, bahan penutup dipakai
lapisan Haveel warna Dark Brown (Oak). Memakai List Sainless lebar 1 cm.
− Untuk Built in Meja Counter ini ditempatkan si ruang pelayanan sebagai pembatas
antara ruang pelayanan dengan ruang tunggu.
− Setiap bidang permukaan harus benar-benar rata tidak terdapat cacat atau retak
dengan pori-pori harus tertutup sempurna.
![Page 63: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/63.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 63 dari 117
Pasal 25
PERLENGKAPAN SANITER
25.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan, dan pemasangan semua
perlengkapan sanitasi pada tempat-tempat seperti tertera dalam gambar kerja dan
spesifikasi teknis ini, termasuk pengawasan percobaan yang diperlukan agar keseluruhan
sistem dapat berjalan dengan baik.
25.2 Persyaratan Bahan
a. Pemasangan semua unit saniter harus lengkap dengan aksesoris (kran, pipa drain,
dan lainnya).
b. Kloset Jongkok
produk : Ex.Toto
bahan : porselen
tipe : CE 9
pemakaian : semua toilet
warna : Ivory
c. Kloset Duduk
produk : Ex.Toto
bahan : porselen
tipe : CW 420
pemakaian : Toilet R. Kerja Camat
warna : Ivory
d. Bak Air
produk : Sek.Toto
bahan : Fiber
tipe : standar
pemakaian : semua toilet
warna : Ivory
e. Wastafel
produk : Ex.Toto
![Page 64: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/64.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 64 dari 117
bahan : porselen
tipe : wastafel nempel di meja
pemakaian : ruang depan toilet atau sesuai dengan gambar kerja
warna : ditentukan kemudian
f. Kitchen Zink
Produk : Ex. Dalam negeri atau setarafnya
Bahan : Metal/stainlessteel
Pemakaian : Standar
g. Floor Drain
Produk : Ex. Toto atau setarafnya
Bahan : Metal/stainlessteel
Pemakaian : Standar
h. Kran Dinding
Produk : Ex. Toto atau setarafnya
Bahan : Metal
Type : Standar, dia. ½”
Pemakaian : pada Dinding KM/WC
Warna : Standar (metallic)
i. Jet Washer
Produk : Ex. Toto atau setarafnya
Bahan : Metal
Type : Standar
Pemakaian : pada Dinding KM/WC Camat
Warna : Ivory
j. Perlengkapan aksesoris untuk unit-unit tersebut di atas lengkap dari kran sampai
pipa pembuangan. Pipa drain untuk semua unit saniter harus mempunyai leher
angsa.
k. Clean-out, Floor Drain
Floor drain dipasang pada setip KM/WC seperti ditunjukkan dalam gambar kerja.
Floor drain yang digunakan bermerek Ex Dalam negeri atau setarafnya dengan
kualitas memenuhi SNI.
![Page 65: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/65.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 65 dari 117
25.3 Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar kerja, uraian, dan
persyaratan pekerjaan, spesifikasi pabrik pembuat, serta petunjuk konsultan
pengawas.
b. Diperlukan koordinasi kerja dengan disiplin lain, terutama yang bersangkutan
dengan pekerjaan pemasangan, baik jadwal maupun posisi meletakkan peralatan di
tempat.
c. Sebelum dan sesudah pekerjaan, semua peralatan harus disetujui konsultan
pengawas, serta dijaga dari kerusakan atau kehilangan sebelum masa penyerahan
tiba.
d. Perhatikan semua ukuran, peil, pola, dan syarat lain untuk pemasangan baik di
lantai maupun di dinding/meja beton.
e. Pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat agar tidak terdapat bekas
cacat, noda, atau sumbatan-sumbatan.
f. Sambungan pipa dengan menggunakan ulir terlebih dahulu harus dilapisi dengan
Red Lead Cement dan memakai pintalan atau serat halus. Pada tempat-tempat
khusus digunakan sambungan flanged . Penyambungan ini perlu dilengkapi dengan
ring type gasket untuk lebih menjamin kekuatan sambungan.
g. Dilarang menutup dengan plesteran sebelum diadakan pemeriksaan/pengujian oleh
konsultan pengawas.
h. Semua aksesoris yang terpasang di dinding harus diusahakan tepat di tengah atau
pada nad ubin keramik.
![Page 66: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/66.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 66 dari 117
Pasal 26
PEKERJAAN PLUMBING
26.1 Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing
(pembuangan air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di dalam dan di luar
bangunan sampai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang
tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesiflkasikan.
Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi dan
testing terhadap seluruh material, serah tr-rima c.'an pemelihz raan selama 12 (dua
bekas) bulan. Ketentuan-ketentuan yang balk tercantum di dalam gambar maupun pada
spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara
keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
Secara umum pokerjaan yang harus dilaksanakan pada provek ini ada!ah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan
dan perlengkapan sistem plumbing / sanitasi sesuai dengan peraturan / standar yang
berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya
sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Teknis Khusus atau
gambar dokumen.
Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut :
� Instalasi Air Bersih
Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan di luar
bangunan, lengkap berikut sistem pemompaan sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi tekniknya.
Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi plumbing
serta peralatan-peralatannya.
Pembersihan pipa (plushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanan oleh
pompa yang disediakan oleh Kontraktor.
![Page 67: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/67.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 67 dari 117
Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolis secara parsial dan
untuk seluruh sistem pemipaan serta mengadakan pengamatan sampai sistem
bekerja dengan balk dan aman.
Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersih site.
� Instalasi Air Kotor / Air Buangan
− Pengadaan dan Pemasangan pipa air kotor / air buangan Iengkap dengan
peralatan dan berada di dalam bangunan, antara lain WC, urinoir, wastafel, floor
drain, clean out dan lain sebagainya.
− Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan dari dalam bangunan
menuju saluran drainnase dan septictank.
− Pembuatan septic tank lengkap dengan pemipaan vent-out dan filternya.
− Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
− Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dengan tekanan hidrolis.
− Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dan alat-alat kerja yang
diperlukan.
Lingkup Pekerjaan pada RAB, meliputi :
� Pek. Air Bersih PVC Kelas AW 10Kg/cm (untuk Area Gedung Kantor
Kecamatan) :
− Pek. Instalasi Air Bersih Ø ½” Ledeng
− Pek. Instalasi Air Bersih Ø ¾”
− Pek. Instalasi Air Bersih Ø 1”
− Aksesoris Pemipaan
� Pek. Air Bersih Site :
− Pek. Gate valve 1”
− Pek. Gate valve 1,5”
− Pek. Box valve
− Pek. Pipa PVC dia. 1,5” lkp galian&urugan
− Pek. Pipa PVC dia. 1” lkp galian&urugan
− Pek. Pipa PVC dia. ½” lkp galian&urugan
![Page 68: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/68.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 68 dari 117
− Pek. Kran Taman lkp pondasi
− Aksesoris Pemipaan
− Pek. GIP dia. 1” u/pelindung yg melintas jalan
− Pek. GIP dia. 2” u/pelindung yg melintas jalan
� Pek.Pemboran dan Konstruksi Sumur Jet Pump :
− Pek. Pengeboran
− Pek. Pengolahan lumpur dan Air (Site Mix)
− Pek. Pemboran dengan kedalaman 40 m
− Pek. Pipa PVC kelas AW 2” dan 4” u/casing
− Pek. Pipa PVC kelas AW 1 1/4” u/Suction
− Pek. Pipa PVC kelas AW 1” u/Discharge
− Pek. Gate valve 1 ¼”
− Pek. Foot valve 1 ¼”
− Pek. Cek valve 1”
− Pek. Gate valve 1”
− Material bantu, soket,knee, lem dll
� Pek. Air Kotor PVC Kelas AW 10Kg/cm :
− Pek. Instalasi Air Kotor Ø 2½” Ledeng
− Pek. Instalasi Air Kotor Ø 3”
− Pek. Instalasi Air Kotor Ø 4”
− Aksesoris Pemipaan
− Bak Kontrol
− Septictank Kap Tank 1,8 m3 Sek. Bio Master (lengkap Pek. Sipil)
� Pek. Pemasangan Pompa + Panel Control
− Pas. Pompa Jet Pump daya 0.75 kW/1 Phase type JD E Sek. Groundfos
− Water Level control lengkap instalasi
− Rumah Pompa
− Instalasi Listrik
− Pompa transfer 375 watt ke menara air dari grountank
![Page 69: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/69.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 69 dari 117
� Pek. Water Tank
− Menara air kap.2m3 tinggi 4 meter, konstruksi baja
− Grountank kap. 2 bh @ 2m3 (tanki fibre) ditanam dilindungi pas. Bata dan alas
beton. Merk Sek. Excel kwalitas 1
26.2 PERSYARATAN UMUM
Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing / Sanitasi yang diuraikan di sini adalah
persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi
maupun pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum teknis
pekerjaan Mekanikal / Elektrikal adalah bagian dari Syarat-Syarat Teknis ini.
Ukuran (Dimensi)
Ukuran-ukuran pokok dan ukuran-ukuran detail terdapat pada gambar harus ditaati oleh
Kontraktor.
Kontraktor harus meneliti (mempelajari) gambar perencanaan, dan bila terjadi perbedaan
antara suatu dengan yang lain, harus segera dibicarakan dengan Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Kontraktor diwajibkan melakukan seniua pekerjaan pengukuran dan penggambaran yang
diperlukan guna memudahkan pelaksanaan.
26.3 PERSYARATAN BAHAN
26.3.1 INSTALASI AIR BERSIH
Pipa
Pipa dengan 0 1" s/d 2", baik pipa utama maupun pipa cabang, termasuk yang menuju
fixtures menggunakan pipa PVC AW merk Maspion,Paralon
Fitting.
Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
![Page 70: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/70.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 70 dari 117
Valves.
Valve dengan diameter lebih kecil dari 2" diperkenankan menggunakan sambungan
ulir (screwed).
Valve pada fixture dari brass metal atau bahan yang tidak berkarat, khusus dibuat
untuk fixture tersebut, harus mengkilat tanpa cacat.
Semua valve harus mempunyai diameter yang sama besar dengan pipanya.
Semua valve dari merek KITZ atau yang setara. Setiap penawaran harus dilengkapi
dengan brosur / katalog dari pabrik pembuat.
Kelas valve yang digunakan adalah pn 150 (150 psi).
Bak Kontrol untuk Water Meter dan Valve.
Bak kontrol untuk pipa penyambung dari jaringan utama sistem distribusi air bersih,
terbuat dari beton tulangan besi yang lengkap dengan tutup beton yang dapat dengan
mudah dibuka / diangkat serta dikunci.
Pemasangan Pipa :
Pipa Tegak
Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam tembok / lantai. Kontraktor harus
membuat alur-alur dan lubang-lubang yang diperlukan pada tembok sesuai pada
kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, dikiem dan diuji harus ditutup kembali sehingga
tidak keliharan dari luar.
Cara penutupan kembali harus seperti semula dan finish yang rapi sehingga tidak
terlihat bekas-bekas dari bobokan.
Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus dipasang dengan
penyangga (support) atau penggantung (hangger). Jarak antara pipa dengan dinding
penggantungan bisa disesuaikan dengan keadaan lapangan.
![Page 71: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/71.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 71 dari 117
Penyambung Pipa.
a. Sambungan Ulir.
Penyambung an uiir antara pipa derigan fitting dilakukan untuk pipa dengan diameter
sampai 40 mm (11/2").
Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sedemikian rupa, sehingga fitting dapat
masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 uiir. Semua sambungan ulir
harus nenggunakan perapatan henep dan zinkwite dengan campuran minyak.
Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter dengan pisau roda. Tiap ujung
pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas pemotongan dengan reamer.
Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
b. Sambungan Lem.
Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan lem yang sesuai
dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat dilakukan dengan alat
press khusus.
Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa.
c. Sleeves.
Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan balk setiap kali pipa tersebut
menembus beton.
Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan ruang longgar di
luar pipa maupun isolasi.
Penanaman Pipa di Dalam Tanah.
a. Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.
b. Diberi pasir urug padat setebal 10 cm
c. Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya 50 mm
untuk penempatan pipa sambungan pipa.
d. Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.
e. Setelah hasilnya baik, ditimbun kemhali dengan pasir urug padat setebal 15 cm
dihitung dari alas pipa.
![Page 72: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/72.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 72 dari 117
f. Di sekitar fitting dari pipa ha[-us dipasang halok / penguat dari beton agar fitting-fitting
tidak bergerak jika beban tekan diberikan..
g. Keniudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti keadaan semula
Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran.
a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan tekanan
hidrolis Kg/Cm2 selama 24 jam tanpa teijadi perubahan / penur unan tekanan.
b. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh kontraktor.
c. Pengujian harus drsaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi atau yang
kuasakan untuk itu.
d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian Kontraktor harus memperbaiki bagian-
bagian yang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan balk.
e. Dalam, hal ini semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk biaya pemakaian
air dan listrik.
Pengujian Sistem Kerja (Trial Run)
Setelah semua instalasi air bersih lengkap, temasuk penyambungan ke pipa distribusi,
Kontraktor diharuskan melakukan pengujian terhadap sistem-sistem kerja (trial run) dari
seluruh instalasi air bersih, yang disaksikan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi atau yang ditunjuk untuk itu sampai sistem bisa
bekerja dengan baik.
Pekerjaan Lain-Lain
Termasuk di dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah
pembobokan dinding / selokan, penggalian dan pengangkutan tanah dari hasil dan lain-
lain yang ditemui di site, serta memperbaiki kembali seperti semula.
![Page 73: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/73.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 73 dari 117
26.3.2 INSTALASI AIR KOTOR / AIR BUANGAN
Material
− Pipa di Dalam Bangunan.
Pipa dengan ukuran 1'/2"-4" balk pipa utama maupun pipa cabang mengunakan PVC
class AW.
Pipa PVC ex Maspion,Paralon atau setara
− Pipa di luar Bangunan
Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase menggunakan pipa
PVC class AW.
Pipa PVC PVC ex Maspion,Paralon atau setara
− Accessories.
a. Fitting dari pipa PCV harus dari hahan yang sarna (PVC) yang dibuat dengan cara
injection moulding.
b. Floor drain dan clean out dari bahan stainless-steel.
Cara Pemasangan Pipa.
− Pipa di Dalam Bangunan
a. Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1-2 %. Perletakan pipa harus
diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok
maupun pada ruang yang berada di bawah lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus
menggunakan fitting dengan sudut 45° (misalnya Y branch dan sebagainya) jenis
long radius.
b. Pipa di Dalam Tanah.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan dengan tebal / tinggi
timbunan minimal 50 cm diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah / lantai.
![Page 74: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/74.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 74 dari 117
Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir padat
setebal 10 cm.
Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di sekeliling dan di atas pipa kemudian diurug
dengan tanah sampai padat. Kontruksi permukaan tanah / lantai bekas galian
harus dikembalikan seperti semula.
c. Penanaman Pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap sambungan
pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm. Untuk mendapatkan sambungan
pipa pada bagian yang membelok ke atas (vertikal) harus diberi landasan dari
beton. Caranya seperti pada gambar perencanaan.
Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan memiringan 1-2% dari titik mula di
dalam gedung sampai ke saluran drainage.
− Pipa Saluran Luapan Septic Tank.
Pipa dipasang dan ditanam di hawah permukaan tanah / jalan kemiringan 1-2% dari
titik permulaan septic tank ke drainage kota.
Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman kurang dari
90cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10
cm, pelat beton tersebut tidak tertumpu pada pipa.
− Penyambungan Pipa
a. pemipaan disambung dengan solvent cement
b. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih
dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
c. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan dalam dari pipa
yang akan saline mclekat.
d. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang akan
disambung harus bebas dari benda-bcnda / kotoran yang dapat mengganggu
kelancaran air di dalam pipa.
![Page 75: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/75.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 75 dari 117
− Cara Pemasangan Floor Drain dan Clean Out
Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar perencanaan.
Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk
sudut 45 derajat dengan pipa utamanya.
Pengujian
− Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran sebelum
disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8 kg/cm2 dan tekanan
pengujian adalah 12,5 Kg/Cm2
− Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke peralatan ditutup
rapat.
− Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan sebelum
pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan mengisi pemipaan
dengan air.
− Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam kemudian dan harus tidak terjadi
pengurangan volume air.
− Peralatan dan bahan untuk bahan pengujian disediakan oleh kontraktor. Kontraktor
harus memperbaiki seqala cacat dan kekurangan-kekurangannya.
− Konsultan Pengawas dan User berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini
dianggap perlu.
− Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan balk atau kurang memuaskan,
maka biaya pengujian/pengulangan pengujian adalah termasuk tanggung jawab
kontraktor.
− Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan balk oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
26.3.3 PERSYARATAN KONSTRUKSI UMUM MOTOR-POMPA
Pompa Air Bersih.
− Pompa-pompa dari jenis non-self priming denqan efisiensi minimum 70% pada
sekitar + 10 % dari titik kerjanya.
![Page 76: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/76.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 76 dari 117
− Pompa dan motor khusus dirancang untuk mentransfer air minum.
− Seal menggunakan jenis maintenance free-mechanical seal
− Badan pompa menggunakan besi cor (cast iron) kualitas ductile yang khusus untuk
air minum.
− Sudu (impeller) dan guide vane menggunakan stainless-steel atau sejenisnya yang
khusus untuk air minum.
− Poros menggunakan baja tahan karat (stainless-steel), shaft seal faces terbuat dari
tungsten carbide.
− Bantalan menggunakan bantalan luncur tanpa pelumasan khusus selain air.
− Pompa, poros dan kopling harus terbalans secara baik.
− Pompa dikonstrusikan menyatu dengan motornya pada landasan baja yang tunggal
(base plate).
− Setiap pompa harus dibuatkan saluran pembuangan (drainage) bocoran air ke
saluran buangan terdekat (lihat gambar rencana).
− Secara utuh pompa dan motor tidak boleh menimbulkan getaran dan suara di atas
normal (50 dB A).
− Pompa dan motor dihubungkan secara langsung (direct driven) dengan kopling
fleksibel.
− Pompa dilengkapi dengan pipa priming yang diambil dari priming tank.
− Setiap pompa harus dilengkapi dengan automatic stop stwich yang mendapat sinyal
dari water level control yang diletakan di dalam ground reservoir.
Motor untuk pompa air bersih.
− Motor adalah jenis motor induksi rotor sangkar.
− Motor sesuai untuk bekerja pada jaringan listrik 220/380 V, 3 fasa, 50 Hz.
− Belitan motor menggunakaii isolasi kelas F.
− Rotor, poros dan koplinq harus terbalans secara balk.
![Page 77: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/77.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 77 dari 117
26.3.4 SPESIFIKASI POMPA AIR
Pompa Air bersih (Delivery Pump).
Jenis : Close Couple
Jumlah : 1 (satu) buah
Head nominal : 90 meter
Kapasitas nominal : 90 l/m
Daya pompa : 0,37 kW
Putaran : 1500 rpm
Tegangan kerja : 220 V, 1 fasa, 50 Hz
Starter : DOL c/w WLC
Pompa dan motor ex Grundfos atau setara
Pompa Jet Pump
Jenis : Close Couple
Jumlah : 1 (satu) buah
Head nominal : 25 meter
Kapasitas nominal : 9 l/m
Daya pompa : 0,75 kW
Putaran : 1500 rpm
Tegangan kerja : 220 V, 1 fasa, 50 Hz
Starter : DOL c/w WLC
Pompa dan motor ex Grundfos atau setara
![Page 78: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/78.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 78 dari 117
Pasal 27
TANGKI SEPTIK DAN RESAPAN
27.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja, dan pemasangan
tangki septik dan resapan seuai dengan garis, susunan, lokasi, dan dimensi yang tertera
dalam gambar kerja dan ketentuan spesifikasi teknis. Pekerjaan ini termasuk pada:
• Pengukuran
• Penggalian, pengurugan, dan pemadatan
• Pemasangan dan penyambungan pipa
27.2 Persyaratan Umum
a. Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis bahan kepada pengawas
lapangan untuk disetujui sebelum pengadaan bahan dan pelaksanaan pekerjaan.
b. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar detail pelaksanaan yang
mencakup dimensi, tata letak, jenis bahan, dan detail-detail pelaksanaan untuk
diperiksa dan disetujui pengawas lapangan
c. Ketidak sesuaian
1) kontraktor wajib memeriksa gambar kerja terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah, maupun
pemasangan.
2) Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata tidak sesuai dengan yang telah
disetujui, kontraktor wajib menggantinya atas biaya kontraktor setelah disetujui
pengawas lapangan.
27.3 Persyaratan Bahan
a. Tangki septik dapat dibuat dari pasangan batu bata atau beton bertulang (sesuai
dengan petunjuk gambar kerja) dalam kapasitas, ukuran, bentuk dalam gambar kerja.
b. Pipa-pipa saluran dan rembesan yang dipasang harus pipa PVC kelas 5 kg/cm2
standar JIS K 6741 berdiameter sesuai dengan gambar kerja, sedangkan panjang,
tebal, dan lainnya sesuai dengan standar JIS.
c. Batu bata harus memenuhi persyaratan dalam pasal tentang pemasangan bata.
![Page 79: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/79.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 79 dari 117
d. Bahan beton dan baja tulangan harus memenuhi persyaratan
e. Adukan
1) Bahan adukan untuk pasangan batu bata yang terdiri dari semen, pasir, dan air
harus memenuhi spesifikasi teknis.
2) Semua adukan yang dipakai mempunyai komposisi 1 pc : 2 ps atau sesuai
dengan ketentuan gambar kerja.
f. Resapan
Tangki septik harus dilengkapi dengan sumur resapan dalam ukuran sesuai dengan
petunjuk gambar kerja. Bahan-bahan untuk sumur resapan sesuai dengan petunjuk
gambar kerja atau petunjuk pengawas lapangan.
27.4 Persyaratan Pelaksanaan
a. Umum
1) Seluruh tangki septik dan resapan harus dipasang sesuai dengan petunjuk
gambar kerja, gambar detail pelaksanaan, serta spesifikasi teknis ini.
2) Pekerjaan galian, urugan kembali, dan pemadatan harus memenuhi ketentuan
pasal tentang pekerjaan galian.
3) Pekerjaan beton bertulang harus dilaksanakansesuai dengan ketentuan pasal
tentang pekerjaan beton.
4) Pekerjaan pasangan batu bata harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
pasal tentang pekerjaan pasangan batu bata.
5) Semua pasangan pemipaan harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan pasal
tentang pekerjaan pemipaan.
b. Konstruksi dan Pemasangan
1) Tangki septik harus mempunyai ruang udara tidak kurang dari 0,20 meter dari
langit-langit tangki dan di bawah tutup tangki
2) Tangki harus terbuat dari pasangan batu bata atau beton bertulang yang kedap
air. Dinding bagian tangki diberi plesteran dengan adukan 1 : 2, sedangkan
bagian luar yang berhubungan langsung dengan tanah tidak diplester.
3) Resapan harus dibuat dan dipasang sesuai dengan petunjuk dalam gambar
kerja dan pengawas lapangan.
![Page 80: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/80.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 80 dari 117
Pasal 28
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
28.1 UMUM
Syarat-syarat Khusus Teknis yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam maupun diluar bangunan
gedung. Dalam hal ini Syarat-syarat Teknis Umum Pekerjaan Elektrikal adalah bagian
dari Syarat-syarat Khusus Teknis ini.
28.2 PRINSIP PENYEDIAAN DAYA LISTRIK
Sumber daya listrik bagi-gedung diperoleh dari jaringan tegangan rendah PLN
Daya dari PLN tersebut disalurkan ke panel ukur (kwh meter). Selanjutnya
didistribusikan ke panel-panel utama (LVMDP), sub-distribusi dan panel daya /
penerangan gedung secara radial.
Sistim distribusi tegangan rendah yang digunakan adalah distribusi tiga fase - empat
kawat 220/380 V mengikuti sistim PP (Pentanahan Pengaman).
28.3 LINGKUP PEKERJAAN
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem listrik sebagai
suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-
gambar maupun yang dispesifikasikan.
Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing /
pengujian, pengesahan terhadap seluruh material berikut pemasangan / instalasinya
oleh badan resmi PLN, LMK dan / atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah terima
dan pemeliharaan / garansi selama 6 bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum
dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk
pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam
pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
![Page 81: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/81.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 81 dari 117
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistem listrik sesuai dengan peraturan / standar yang
berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya
sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada syarat-syarat Khusus Teknik atau
gambar dokumen.
Pekerjaan inl meliputi :
� Pekerjaan Kabel Daya
Pengadaan dan pemasangan seluruh kabel daya tegangan rendah jenis NYY dan
TIC yang menghubungkan
a. Dari KWH Meter ke panel daya / penerangan bangunan
b. Dan kabel daya lainnya.
Kabel penghubung tersebut lengkap dengan terminasi (sepatu kebel) yang
diperlukan.
� Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan daya (stop
kontak), lengkap dengan armatur, power receptacle outlet, panel-penel daya /
penerangan dan alat-alat bantu yang diperlukan.
� Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pentanahan, balk pentanahan
sistim listrik maupun badan (body) peralatan listrik.
� Pekerjaan di dalam Gedung
Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel-panel daya / penerangan
termasuk di dalam pekerjaan ini adalah penarikan kebel / konduktor pentanahan
netral / badan panel.
Pengadaan dan pemasangan kebel-kabel jenis NYY, untuk penghubung antar
panel daya / penerangan dan kabel-kabel daya menuju peralatan (pompa-pompa).
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak.
Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan armatur penerangan.
![Page 82: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/82.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 82 dari 117
� Pekerjaan di luar Gedung
Pengadaan dan pemasangan instalasi daya.
Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan luar / taman, termasuk lampu
sorot Gapura
28.4 GAMBAR-GAMBAR
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang di
dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi
tertentu.Iainnya. pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
Gambar-gambar arsitektur, struktur, elektrikal dan kontrak lainnya haruslah menjadi
referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.
Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya
kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksian atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.
28.5 KETENTUAN-KETENTUAN INSTALASI
28.5.1 Peralatan Instalasi Tegangan Rendah
Meliputi pengadaan dan pemasangan power receptacle outlet (stop kontak), saklar,
kontak-kontak tarik (pull box), cabinet / penel daya, kebel, alai-alai bantu dan semua
peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang memuaskan dari
sistern instalasi daya tegangan rendah 220 / 380 V dan penerangan.
� Kotak-kotak(doos) Outlet.
a. Jenis
Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan PUIL, dan kotak-kotak
lainnya yang tertutup rapi harus dipasang dengan baik dan benar.
b. Ukuran
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk kondulit hanya di tempat yang
diperlukan.
![Page 83: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/83.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 83 dari 117
Setiap kotak harus cukup besar unutk menampung jumlah dan ukuran condulit,
sesuai dengan persyarata, tetapi kurang dad ukuran yang ditunjuk atau
dipersyaratkan.
� Saklar dan Stop Kontak.
a. Bahan Doos.
Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kotak outlet untuk saklar
dinding dan receptacles outlet harus
b. Cara Pemasangan.
Saklar-saklar dengan rating minimum 6A / 250 V. Saklar pada umumnya
dipasang rata terhadap permukaan tembok, kecuali ditentukan lain pada
gambar. Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus dipasang pada
ketinggian 140 cm di atas lantai yang sudah selesai. Saklar-saklar tersebut
harus di pasang doos (kotak) yang sesuai. Sambungan hanya diperbolehkan
antara kotak yang berdekatan. Stop kontak harus dipasang rata terhadap
permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari permukaan lantai yang
sudah selesai sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi. Saklar dan
stop kontak ex MK, Clipsal atau setara.
c. Jumlah Kutub.
Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan
pentanahan) dengan ranting minimum 10 A / 220 V. Cara pemasangan harus
disesuaikan dengan peraturan PUIL dan diberi saluran pentanahan.
� Kabel-Kabel
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi kabel
tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan barang-
barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan pemasangan
serta operasi dari semua sistem dan peralatan.
a. Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600 V)
![Page 84: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/84.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 84 dari 117
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL,
SPLN dan LMK untuk pengganguan sebagai kabel instalasi dan peralatan
(mesin), kecuali untuk peralatan khusus seperti disyaratkan atau dianjurkan
oleh pebrik pembuatnya.
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang diizinkan adalah 2,5 mm2 kecuali
untuk pemakaian kontrol pada sistem remote control yang kurang dari 30
meter panjangnya bisa menggunakan kabel dengan ukuran 1,5 mm2.
Kecuali disyaratkan lain, kabel tanah harus jenis NYY yang dilindungi Pipa
PVC dan Pipa GIP bo;a melintas jalan. kabel instalasi di dalam bangunan
dari jenis NYY, NYM .
Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada didalam konduit.
Semua konduit, kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi di
dalam bangunan harus diadakan secara lengkap.
Faktor pengisian konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah 40 %. Kabel
merek SUPREME, Voksel, Eterna,Kabelindo, Kabelmetal & Tranka.
b. Kabel Tanah Tegangan Rendah
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL,
SPLN, dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi yang ditanah
langsung di dalam tanah.
Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 keatas harus berurat banyak
dan dipilin (stranded)
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil adalah 2,5 mm2, kecuali untuk
pemakaian kontrol pada sistem yang perakaian kontrol pada sistem remote
yang kurang dari 30 meter panjangnya (bisa-menggunakan kabel dengan
ukuran 1,5 mm2).
![Page 85: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/85.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 85 dari 117
Cara penanaman kabel secara langsung didalam tanah (direct burial) harus
sesuai dengan gambar rencana, termasuk cara persilangan dengan pipa air
dan kabel telekomunikasi dan kabel tegangan menengah 2U kV. Apabila
diperlukan penyambungan kabel dalam tanah, harus dilakukan dengan alat
penyambung khusus (jointing kit) tegangan rencah jenis epoxy resin-cold
pour system.
Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga yang
benar-benar ahli dengan cara dan metode penyambungan mengikuti anjuran.
Pabrik pembuat jointing kit yang digunakan sehingga diperoleh hasil
penyambungan yang andal, tahan terhadap lembab, mempunyai sifat isolasi
yang tinggi dan mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi. Kabel merek
SUPREME atau setara (4 besar), jointing kit ex RAYCHEM atau setara.
c. Instalasi Kabel Penerangan dan Stop Kontak.
Kabel-kabel listrik untuk penerangan dan stop kontak untuk extension dan
daya harus diadakan dan dipasang lengkap, mulai dari sambungan panel
daya ke sakiar dan titik cahaya serta stop kontak, sebagaimana ditunjukkan
di dalam gambar.
Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop kontak
harus dari jenis NYM dan diletakkan di dalam PVC high-impact heavy gauge.
Luas penampang kabel NYM yang digunakan minimum 2,5 mm2, kecuali
tercatat lain.
d. Splice/ Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya pencabangan (splice) ataupun sambungan-
sambungan di dalam pipa konduit.
Sambungan atau pencabangan harus dilakukan didalam kotak-kotak cabang
atau kotak sambung yang mudah dicapai serta kotak saklar dan stop kontak.
![Page 86: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/86.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 86 dari 117
Sambungan pada kabel harus di buat secara mekanis dan harus kuat secara
elaktris dengan solderless connector jenis tekan, jenis compression atau
soldered. Dalam membuat pencabangan atau sambungan, koncktor harus
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan balk sedemikian rupa,
sehingga semua konduktor tersambung dan tidak ada konduktor telanjang
yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.
e. Pemasangan Kabel
• Pemasangan di Permukaan
− Kabel Instalasi Daya dan Penerangan di dalam Bangunan Semua kabel
harus dipasang didalam konduit PVC high - impact heavy gauge,
dipasang di permukaan plat beton langit-langit dengan klem pendukung
yang sesuai. Pendukung-pendukung tersebut harus di cat dengan cat
anti karat.
Semua kabel harus dipasang lurus / sejajal2-dengan rapi dan teratur.
Pembelokan kabel harus dilaklikan dcnqan jari-jari lengkungan tidak
boleh kurang dari syarat-syarat pabrik (minimum 15 kali ø kabel)
Konduit ex MK, CLIPSAL atau setara
− Kabel Daya Penghubung Antar Panel
Kabel-kabel daya diletakkan di dalam tanah yang direncanakan secara
rapi,di dalam galian setinggi 50 Cm
.
− Kabel daya dari Panel Daya Motor ke Motor-motor Pompa.
Jenis Kabel yang digunakan adalah NYY yang ditempatkan di dalam
konduit metal tahan karat (galvanized / white metal conduit) yang
diletakkan diatas pelat lantai.
Setiap pipa konduit berisi hanya satu jalur kabel menuju motor dengan
faktor pengisian 40 %. Dari pipa konduit yang dipasang horizontal
menuju motor, kabel ditarik ke terminal motor flexible metal konduit yang
juga tahan karat.
![Page 87: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/87.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 87 dari 117
Ukuran konduit fleksible ini harus sesuai dengan ukuran pipa konduit
dan disambung dengan cara sedemikian rupa, sehingga benar-benar
kedap air. Demikian juga penyambungan pipe fleksibel terhadap box
terminal motor.
• Pemasangan di Permukaan
Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang didalam
dinding harus diletakkan didalam konduit PVC hign impact heavy gauge
dengan ukuran minimum 3/4". Penarikan kabel menuju titik saklar atau
stop kontak harus dilakukan setelah pipa selesai ditanam.
• Pemasangan Menembus Dinding
Setiap penembusan kabel pada dinding harus melalui sparing kabel yang
terbuat dari pipa PVC dengan ukuran yang cukup terhadap penampang
kabel.
f. Penggunaan Warna Kabel
Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGby untuk tegangan netral
dan non harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh 2000, yaitu :
- Sistem Tegangan 220 V, 1 fasa
hitam : Fasa
biru : Netral
kuning/hijau : Pentanahan
- Sistem Tegangan 220/380 V, 3 fasa
merah : fasa R
kuning : fasa S
hitam : fasa T
biru : netral (N)
kuning/hijau : pentanahan (G)
![Page 88: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/88.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 88 dari 117
g. Pendukung Kabel
Setiap kotak tarik (pull box) termusuk kotak-kotak yang ada diatas daya dan
panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan peralatan pendukung
Iain-lainnya .
Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang memungkinkan
pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa pendukung.
h. Konduit Tertanam
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi harus juga
dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau langit-
langit.
5.1.4. Kabinet Panel Daya
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan Ketebalan rninimum 1,2 mm
untuk panel yang dipasang menempel di dinding dan minimum 2 mm untuk jenis
floor standing, kecuali yang sering kena basah / hujan, harus dibuat dari jenis
besi tuang yang tahan kelembaban atau konstruksi khusus. Kabinet untuk panel
daya / kontrol harus mempunyai ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan
untuk panel daya yang besarnya menurut kebutuhan, sehingga untuk frame /
rangka panel harus ditanahkan.
Pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan
menyetel panel daya serta penutupnya. Kabinet dengan kawat-kawat through
feeder harus diatur dengan balk, rapi dan benar.
a. Finishing
Semua rangka, penutup, copper plate dan pintu panel listrik seluruhnya harus
dibuat tahan karat dengan cat dasar atau prime coating dan diberi pelapis cat
akhir (finishing paint). Penentuan warna dan merek cat sebelumnya harus
dimintakan persetujuan ke Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pengecatan harus tahan karat, dikerjakan dengan cara galvanized cadmium
plating ataa-crengan zinc chromate dan di cat dengan cat akhir sistem bakar
(oven)
![Page 89: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/89.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 89 dari 117
b. Kunci
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci "flat lock" jenis kunci untuk
setiap kabinet hares dari tipe "common key", sehingga kunci untuk setiap
kabinetnya adalah sama. Pada masing-masing kabinet harus disediakan dua
anak kunci.
c. Tinggi Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa, sehingga setiap peralatan di dalam
panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung pada tipe / macam
panel, bila dibutuhkan alas / pondasi / penumpu / penggantung, Kontraktor
harus menyediakan dan memasang, sekalipun tidak tertera pada
gambar.tinggi pemasangan 1.4 meter bagian bawah panel
d. Label
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator switch
group, pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya harus diberi label
sesuai dengan fungsinya untuk mengindahkan/mengidentifikasikan
penggunaan alat tersebut.
Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam.
� Sistem pemasangan Instalasi
Yang dimaksud adalah tubing conduit dan flexible conduit beserta perlengkapannya
dan semua barang yang diperlukan untuk melengkapi instalasi kabel.
a. Ukuran
Harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa melayani dengan baik
jumlah dan jenis kabel sesuai dengan PUIL dan lain-lain.
ø minimum konduit adalah 20 MM menurut ukuran pasaran dengan faktor
pengisian kabel maksimurn 40 %.
![Page 90: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/90.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 90 dari 117
b. Bahan
Konduit PVC untuk instalasi daya dan penerangan harus dari bahan PVC
high impact heavy gauge yang memenuhi standar BS4607 dan BS6099.
c. Pemasangan
c.1. Instalasi ditanam di Dinding.
Penanaman konduit di dalam dinding yang sudah jadi dilakukan dengan
jalan membobok beton dengan pahat. Kedalaman dan lebar
pembobokan harus dilakukan secukupnya, sesuai dengan ukuran dan
jumlah konduit yang akan dipasang. Kontraktor diwajibkan untuk
mengembalikan kondisi dinding dengan kondisi semula.
Selama dilakukan pengerjaan plesteran ulang, ujung-ujung konduit
hares ditutup untuk mencegah masuknya air atau kotoran-kotoran
lainnya.
c.2. Yang dipasang di Permukaan
Race way yang dipasang di permukaan beton (exposed) harus
dipasang sejajar atau tegak lurus dengan dinding bagian struktur atau
permukaan bidang-hidann vertikal dengan langit-langit.
Apabila beberapa pipa berjalan sejajar pada dinding atau langit-langit,
harus digunakan klem-klem khusus untuk pipa sejajar.
Ujunq-ujung pipa pada peralatan dipasang dengan sekrup dengan kuat.
Sernua ujunq pipa yang bebas harus ditutup / dilengkapi dengan plat
kuningan yang sesuai.
c.3. Race Way yang di pasang di Dalam Tanah
Race way yang dipasang di dalam tanah atau menembus kerikil, harus
mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah luar sebelum
dipasangkan diatas race way tersebut diberi patok petunjuk. Pipa / race
way yang digunakan adalah GIP kelas medium yang memenuhi standar
SII
![Page 91: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/91.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 91 dari 117
c.4. Race Way Melintas / Menembus Dinding
Bila pipa melintas tembok, penyekat ruangan, lantai, langit-langit dan
lain-lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak
mungkin dapat dilalui oleh debu, lembab (uap air) api dan asap.
c.5. Pentanahan
Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari
tegangan ekstra rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif)
Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang
terbuka, termasuk pelindung kabel (sheath / armour), konduit, saluran
metal, rack, tray, doos, stop kontak, armatur, saklar dengan metal harus
dihubungkan dengan konduktor kontinyu untuk pentanahan.
Penggunaan konduit metal sebagai satu-satunya konduktor pentanahan
tidak diperbolehkan.
Dalam hal ini harus digunakan konduktor pentanahan tersediri yang
trerbuat dari tembaga dengan daya hantar yang tinggi.
Luas penampang minimum konduktor pentanahan antara 6 sqmm dan
dimasukkan ke dalam konduit. Penyambungan konduktor pentanahan
harus menggunakan penyambung mekanis yang disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah Pentanahan netral bus-
bar dan panel maksimum 2 ohm.
� Panel Utama Tegangan Rendah dan Perlengkapannya.
a. Umum
Penel daya bertegangan rendah meliputi switch, tombol, circuit breaker,
indikator, magnetic connector, accessories, peralatan dan barang-barang lain
![Page 92: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/92.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 92 dari 117
yang diperlukan untuk pemasangan dan operasi yang sempurna dari
segenap sistem dan peralatan-peralatannya.
Kontraktor harus dapat membuktikan bahwa telah memiliki pengalaman yang
luas di bidang manufacturing dan perencanaan panel-panel tersebut telah
beroperasi dengan baik selama paling sedikit 3 tahun.
Penawaran harus rneliputi reference list sebagai suatu-bukti.
b. Panel-panel
Panel harus seperti ditunjukkan di dalam gambar rencana, kocuali ditentukan
lain.
Seluruh asembly termasuk housing, bus-bar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan bila perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan minimum dengan penyesuaian dan / atau penambahan seperti
disyaratkan di bawah ini :
b.1. Umum
Setiap panel daya utama harus dari jenis inbouw, dead-front, terbuat
dari plat baja (metal cled).
Konstruksi panel harus terbuat dari rangka baja struktur baja struktur
atau rangka profil baja yang diperkuat dan dilas, sehingga kokoh dan
tidak rusak dalam pengiriman atau pemasangan.
Struktur panel harus tahan terhadap gaya elektromekanis serta termal
akibat hubung-singkat (sampai 60 kA dalam waktu 1 detik) Rangka ini
harus secara lengkap ditutup pada bagian bawah, atas dan sisi-sisinya
dengan pelat-pelat penutup yang bisa dilepas. Panel harus bisa dicapai
dari depan maupun belakang.
Semua alat ukur atau tombol pemilih yang dipersyaratkan harus
dikelompokkan pada sisi depan yang berengsel.
![Page 93: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/93.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 93 dari 117
Tutup yang berengsel tersebut harus mempunyai engsel yang
tersembunyi dan gerendel / kunci. Semua sumber yang perlu untuk
rangkaian kontrol, daya dan lain-lain harus dipasang pada sisi belakang
dari penutup yang berengsel tersebut.
Panel harus mempunyai bukaan dalam bentuk grille (louvres) ventilasi
untuk membatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan
arus pada nilai-nilai yang dipersyaratkan dalarn standar VDE/IEC untuk
peralatan yang tertutup. Penutup panel bagian belakang yang bisa
dilepas harus mempunyai konstruksi sekrup (screwed on / bolted on)
Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna
terhadap kemungkinan terkena percikan air. Tebal pilar baja yang
digunakan minimum 2 mm.
Semua panel harus buatan lokal, seperti ASAHI,Strahl,Universal
b.3. Konstruksi
Panel-panel harus seperti yang disyaratkan di sini dan seperti di tunjuk
dalam gambar untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan. Lokasi
yang tepat dan jenis pertengkapan yang diperlihatkan boleh berbeda
menurut keperluan penyesuaian material pabrik, sejauh bahwa fungsi
dan operasi yang dimaksud dapat dicapai.
Akan tetapi, identifikasi gambar, tata letak, skedul dan lain-lain harus
diikuti dalam urutan yang tepat untuk mempermudah pemeriksaan
bangunan (konstruksi)
Tempat struktur bus-bar dan hubungan-hubungannya harus dibangun
dan ditunjang untuk dapat menahan arus hubung-singkat yang terjadi
pada lokasi tertentu tersebut.
![Page 94: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/94.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 94 dari 117
Hubungan-hubungan harus dibaut, dilas atau diklem serta diatur untuk
menjamin daerah kontrak yang baik.
b.6. Cadangan Sambungan di Kemudian Hari
Bila di dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka ruangan-
ruangan tersebut harus dilengkapi dengan pemutus daya cadangan,
terminal, klem-klem pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk
peralatan yang dipasang di kemudian hari.
Kemungkinan penyambungan dikemudian hari dapat berupa peralatan
baru, misalnya saklar, pemutus daya, kontraktor dan lain-lain.
b.7. Bus-Bar / Rel Daya
Bus-bar harus diatur sedemikian rupa, sehingga tersusun secara
mendatar dengan rapih sepanjang panel di dalam ruang yang
berventilasi.
Jarak antar rel daya harys memenuhi ketentuan pemasangan rel daya
di dalam PUIL 2000.
Bus-Bar harus terbuat dari bahan tembaga jenis "hard drawn high
conductivity" yang memenuhi standar B.S. 1433, dilapisi perak pada
bagian luarnya secara menyeluruh dengan ukuran sesuai dengan
kemampuan 150 % dari arus beban terpasang. Ukuran Bus-Bar harus
disesualkan dengan peraturan PUIL 2000. Sernua Bus-Bar harus
dipegang dengan kokoh oleh bahan isolator yang terbuat dari bahan
yang tidak menyerap air (non-hygroscopic) misalnya perselain atau
moulded isulator, sedemikian rupa sehingga mampu menahan gaya
mekanis yang terjadi akibat hubung singkat. Rel daya dicat dengan
warna yang sesuai dengan penandaan fasa menurut PUIL 2000.
Cat tersebut harus tahan terhadap temperatur sampai 70°C
Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral dengan kapasitas penuh
(full netral) yang diisolir terhadap pentanahan dan sebuah bus
![Page 95: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/95.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 95 dari 117
pentanahan yang telanjang, diklem dengan kuat pada kerangka dan
dilengkapi dengan klem untuk pengaman dari peralatan yang perlu
ditanahkan. Dalam hal ini, konfigurasi bus-bar adalah 3 fasa - 4 kawat -
5 bus.
Semua hubungan dari bus-bar menuju pemutus daya atau saklar
dengan arus Iebih besar dari 63 A harus dilakukan melalui batang-
batang tembaga dari jenis yang sama dengan bus-bar. Untuk arus yang
Iebih kecil, diizinkan menggunakan kabel herisolasi PVC (NYY atau
NYA).
Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang
menunjukkan ukuran-ukuran clan bus-bar dan susunannya.
Ukuran dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan
disediakan cara-cara untuk penyambungan di kamudian hari.
Apabila saluran keluar (out going feeder) yang menuju ke satu terminal
terdiri atas beberapa buah kabel, tidak diperkenankan menumpuk lebih
dari 2 (dua) buah sepatu kabel pada satu terminal atau bus-bar.
Bila terjadi hal demikian, harus dilakukan dengan cara memasangkan
batang tembaga tambahan untuk menyatukan sepatu kabel tersebut
pada satu terminal yang berlainan.
b.8. Alat-alat Ukur
Setiap panel harus dilenqkapi dengan alat-alat ukur dan trafo ukur
seperti yang ditunjukkan di dalam gambar rencana.
Bila digunakan amper meter selector switch (saklar pinch), pada saat
pemindahan pengukuran arus, saklar untuk ampere meter harus dalam
keadaan terhubung singkat.
Meter-meter harus dari type besi putar (moving iron) khusus untuk
dipasang secara tegak lurus di pintu panel. Kelas alat ukur yang paling
tinggi 1,5 dengan penunjukan melingkar (minimum 90°), skala linier,
![Page 96: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/96.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 96 dari 117
dipasang secara flush dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 96
mm x 96 mm.
Posisi dari saklar putar untuk volt meter dan amperemeter harus
ditandai dengan jelas.
b.8.1 Amperemeter (A-m)
Semua amperemeter harus mempunyai kemampuan beban lebih
sebesar 120 % dari batas atas penunjukkannya selama 2 jam dan
dilengkapi dengan penunjuk berwarna merah (index pointer) untuk
menandai besarnya arus beban-penuh. Ampere meter harus
dipasangkan untuk beban motor sebesar 5,5 kW atau lebih pada
salah satu fasenya.
Amperemeter harus mampu menahan pergerakan yang timbull
akibat arus start motor dan mempunyai skala overload yang rapat
(compressed) untuk keperluan pembacaan arus start tersebut.
Pada amperemeter harus terdapat mekanisme pengatur
penunjukan nol (zero adjusment) berupa sekrup pemutar dibagian
depan.
b.8.2 Voltmeter (V-m)
Voltmeter harus mempunyai ketepatan kelas 1,5 dan mempunyai
skala penunjukan yang lebar. Voltmeter dipasang di sisi daya
masuk melalui sikring pengaman jenis HRC dengan arus nominal
3 A.
Pada voltmeter harus terdapat mekanisme pengatur penunjukkan
nol (zero adjustment) berupa sekrup pemutar di bagian depan.
b.10 Kabel-kabel Kontrol
Kabel kontrol (control wiring) dari panel-panel harus sudah dipasang di
pabrik / bengkel secara lengkap dan dibundel serta dilindungi terhadap
kerusakan mekanis.
![Page 97: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/97.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 97 dari 117
Ukuran kabel kontrol minimum 1,5 mm2 dari jenis NYMHY dengan
tegangan nominal 600 volt.
Pada setiap ujung kabel kontrol ataupun pengukuran harus
dipasangkan sepatu kabel dengan ukuran kabclnya clan clikencangkan
dengan alat penekan (press-tang / kraft-tang) secara baik, sehingga
dapat dicegah terjadinya hubung longgar (lost contact).
Setiap pemasangan ujung kawat kontrol atau pengukuran pada terminal
peralatan harus cukup kencang dan kokoh.
b.11 Merk Pabrik
Semua peralatan pengamanan harus diusahakan buatan satu pabrik.
Peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan atau
dipertukarkan tempatnya pada rangka panel.
b.12 Peralatan Pengaman / Pemutus Daya
b.12.1 Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
Untuk pemutus daya cabang dengan arus lebih kecil dari 800 A
digunakan jenis rumah tuangan (moulded case circuit breaker -
MCCB) yang memenuhi standar B.S. 4752 Part 1 1977 atau IEC
157.1 dan sesuai untuk temperatur operasi 400C (fully tripicalized)
dan mampu beroperasi untuk tegangan 660 VAC dengan rating
1.000 VAC.
MCCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed" baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
Kontak utama yang harus meneruskan arus beban harus terbuat
dari bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang
untuk menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara
menyapu (wiping action).
![Page 98: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/98.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 98 dari 117
Mekanisme operasi harus dari jenis "quick make" dan "quick
break" secara simultan pada ketiga / keempat kutubnya sewaktu
opening, closing maupun trip.
Mekanisme ini harus trip-free untuk m_ encegah kontak utama
menutup kembali tanpa sengaja.
Handle togel MCCB harus dapat membuka semua kutub (kontak
utama) secara bersamaan (simultan). Suatu arus kesalahan
mengalir pada salah satu kutup harus menyebabkan ketiga kutub
membuka secara bersamaan.
MCCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung pada masing-masing
kutubnya yang dapat disetel (adjustable) untuk arus beban lebih
(overload - inverse time) secara mekanis dengan bimetal,
pengatus arus hubung - singkat (overcurent - instantaneous)
secara mekanis dcngan solenoid (magnetis).
Untuk motor protector, hanya dipasang magnetic overcurrent
protection.
Setiap MCCB harus mempunyai tiga posisi opcrasi, yaitu ON,
OFF dan TRIP.
Kapasitas pemutus arus kesalahan (interrupting / breaking
capacity) tidak kurang dari 50 kA.
b.12.2 Miniature Circuit Breaker (MCB)
MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan B.S. 4752 /
part 1 1977 atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu heroperasi
untuk tegangan sampai 660 VAC dengan rating 1.000 VAC.
![Page 99: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/99.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 99 dari 117
MCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed", baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari
bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang
untuk menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara
menyapu (wiping action).
Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah
kontak utama menutup kembali tanpa sengaja.
RKS Teknis
Handel togel MCB tiga fasa harus dapat membuka semua kutub
(kontak utama) secara bersamaan (simultan).
Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus
menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersarnaan.
MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih
(overload inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan arus
hubung singkat (overcurent instantaneous) secara mekanis
dengan solenoid (magnetis).
Arus nominal dari draw out MCCB dan MCB harus sesuai dengan
gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity)
disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut.
Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa besarnya arus hubung
singkat 3 fasa simetris yang mungkin terjadi pada titik-titik beban
dan menganjurkan jenis MCCB serta MCB yang sesuai.
![Page 100: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/100.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 100 dari 117
Hasil perhitungan dan katalog pemutus daya yang disarankan
untuk digunakan harus disertakan pada saat penawaran
pekerjaan.
Merk Yang diguanakan adalah MG,ABB
� Peralatan Penerangan
a. Umum
Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories, peralatan
serta alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang lengkap dan
sempurna dari semua peralatan penerangan. Fixture harus seperti yang
disyaratkan dan ditunjuk pada gambar-gambar.
b. Kualitas dan Pengerjaan
Semua rnaterial dan accessories, balk yang disebut secara maupun khusus
harus dari kualitas terbaik.
Pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan armature setara dengan
standar komersil yang utama. Armatur harus sesuai dengan gambar dan
skedul, atau seperti yang disyaratkan di sini.
Semua armatur harus buatan Mentari,Artoria, Artolite dan Philips.
c. Jenis armature
c.1. Lampu-lampu Flourescent (TL)
Lampu (bulb) harus dengan warna standar white deluxe.
Perlengkapan lain seperti starter, ballast, pemegang lampu harus
memenuhi standar PLN / SII / LMK.
c.2. Lampu Down Light.
Lampu down light yang dipasangkan di ruang-ruang tertentu
rnenggunakan jenis lampu sesuai dengan gambar rencana. Armatur
lampu Down Pl 11 Watt dia. 125mm, Cup lampu/dudukan mer. Sek.
Artolite, Armatur merk sek. Phillips.
![Page 101: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/101.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 101 dari 117
c.3. Lampu Baret
Lampu baret yang digunakan harus berbentuk persegi, terbuat dari
kaca susu dengan lampu pijar (incandescent) atau lampu TL circle 32
W dan 20 W sesuai dengan kebutuhan.
c.4. Lampu Taman
Bentuk lampu taman sesuai dengan gambar rencana Iengkap dengan
tiang diperlukan. Di bagian bawah tiang dipasang box berisi MCB 2 A
dan terminal penyambung kabel.
Jenis kabel di dalam pipa menuju lampu taman adalah NYY 2 x 2,5
mm2 dalam PVC dia ¾”.
d. Pemasangan
Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh
tukang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui
Konsultan Pengawas
Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan yang
perlu agar di peroleh hasil pemasangan yang baik.
Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa, sehingga
betul-betul lurus.
Armature yang dipasang merata terhadap permukaan (surface mounted)
tidak boleh mempunyai sela-sela di antara bagian-bagian fixture dan
permukaan-perrnukaan di sebelahnya. Setiap badan (rumah) lampu harud
ditanahkan (grounded). Pada waktu diselesaikannya pemasangan armature
penerangan, peralatan
tersebut harus slap untuk bekerja dengan balk dan berada dalarn kondisi
sempurna serta bebas dari semua cacat / kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya harus
menyala secara lengkap.
![Page 102: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/102.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 102 dari 117
28.6 PENGUJIAN / PENYETELAN PERALATAN DAN SISTEM
Pekerjaan ini meliputi ketentuan-ketentuan dasar untuk mengadakan pengujian (testing)
penyetelan serta commissioning dari seluruh peralatan listrik yang dipasang.
Semua tersting, kalibrasi dan penyetelan dari peralatan-peralatan dan kontrol yang
tergabung dalam pekerjaan renovasi sistem listrik ini serta penyediaan semua
instrumentasi dan tenaga kerja harus dilaksanakan oleh kontraktor. Kontraktor harus
menempatkan seorang ahli listrik yang berkompeten dan berpengalaman untuk
melaksanakan pengujian dan commisioning.
Pengujian-pengujian yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah pengawasan
Konsultan Manajemen Konstruksi antara lain :
• pengujian tahanan isolasi kabel baru yang dipasang, baik perbagian (section)
maupun keseluruhan (overall)
• pengujian pentanahan panel
• pengujian kontinuitas konduktor
• penyetelan semua peralatan pengaman (overcurrent dan overload) dan mencatat
data setelah yang dilakukan.
• semua instalasi Iistrik yang baru harus mendapat pengesahan dari PLN atau
badan resmi yang ditunjuk Konsultan Pengawas
Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah diuraikan di
atas atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta dibuatkan berita acara
pengujiannya.
![Page 103: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/103.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 103 dari 117
Pasal 29
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN PENANGKAL PETIR
29.1 Spesifikasi Teknis
Syarat-syarat teknis yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang harus dilaksanakan
kontraktor baik dalam pengerjaan maupun pengadaan material dan peralatan. Pekerjaan
ini meliputi penerangan dalam dan luar bangunan termasuk penangkal petir.
29.2 Sumber Daya Listrik
Diambil dari PLN, kemudian disalurkan dengan kabel feeder ke MDP untuk didistribusikan
ke masing-masing subpanel. Apabila sumber daya PLN putus, sumber listrik tegangan
rendah disuplai dari genset 80% secara otomatis.
Penggantian daya listrik PLN dan genset diatur oleh automatic transfer switch (ATS) yang
bekerja secara interlock.
29.3 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengertian bekerjanya sistem listrik baik sebagai suatu sistem
keseluruhan maupun bagian-bagiannya. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan
barang-barang, instalasi, testing, dan pemeliharaan. Secara garis besar, pekerjaan yang
harus dilaksanakan adalah,
a. Pengadaan dan pemasangan panel daya tegangan rendah/low voltage main
distribution panel (LVMDP), sub distribution panel (SDP), dan panel daya lainnya
sesuai dengan gambar perencanaan termasuk seluruh peralatan bantu yang
dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem instalasi.
b. Pengadaan dan pemasangan panel penerangan termasuk seluruh komponen yang
melengkapi panel tersebut. Komponen panel serta busbar rating ampernya harus
sesuai dengan kebutuhan.
c. Pengadaan dan pemasangan kabel daya tegangan rendah ke seluruh sub distribution
panel . Kabel-kabel yang digunakan untuk menghubungkan panel satu dengan panel
lainnya sesuai dengan gambar perencanaan serta pengadaan peralatan bantu yang
dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem instalasi.
![Page 104: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/104.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 104 dari 117
d. Pengadaan dan pemasangan armatur lampu, fitting, balast, starter, kapasitor, lampu,
serta peralatan lain yang dibutuhkan sesuai dengan gambar perencanaan dan
spesifikasi teknis standar pabrik. Fixture, fitting, balast, starter, dan kapasitor yang
digunakan harus setara Philips.
e. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan stop kontak menghubungkan
panel penerangan dengan fixture lampu dan stop kontak, baik di dalam maupun di luar
bangunan serta peralatan bantu yang dibutuhkan sesuai dengan gambar perencanaan
dan persyaratan teknis.
f. Pengadaan dan pemasangan instalasi daya yang menghubungkan panel daya dengan
peralatan listrik seperti motor listrik, outlet daya, serta peralatan-peralatan lain sesuai
dengan gambar persyaratan dan persyaratan teknis.
g. Pengadaan dan pemasangan penangkal petir dan alat-alat material lain yang
diperlukan sesuai dengan peraturan/standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada
syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem/peralatan meskipun tidak
tercantum pada gambar dokumen dan spesifikasi teknis.
h. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan pengaman meliputi batang elektroda
dan bare copper conductor atau kabel yang menghubungkan peralatan yang harus
diketanahkan dengan elektroda pentanahan termasuk seluruh peralatan bantu yang
dibutuhkan serta sesuai dengan gambar perencanaan dan spesifikasi teknis.
i. Melaksanakan pengurusan penyambungan daya PLN serta memenuhi segala
persyaratan PLN demi terlaksananya penyambungan listrik ke gedung.
j. Melakukan seluruh perijinan ke instansi terkait.
29.4 Gambar-gambar
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang di
dalamnya dicantumkan besaran dan mekanis serta spesifikasi lainnya.
Pengerjaan dan pemasangan peralatan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Gambar-gambar arsitektur, struktur, mekanikal/elektrikal, dan kontrak lainnya harus
menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan. Pemborong
harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya kembali. Setiap
![Page 105: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/105.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 105 dari 117
kekurangan/kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada ahli, direksi/pengawas,
atau pihak lain yang ditunjuk.
29.5 Ketentuan-ketentuan Instalasi
a. Outlet, Kotak-kotak, Kabinet, dan Peralatan Instalasi
Meliputi pengadaan dan pemasangan outlet (stop kontak), kotak-kotak (pull box),
kabinet, kabel, alat-alat bantu, dan semua peralatan lain yang diperlukan.
b. Kotak-kotak Outlet
Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PUIL, AVE, atau standar
lain. Kotak ini bisa berbentuk single/multi gang box empat persegi atau segi delapan.
Ceilling box dan kotak lainnya yang tergantung bersegi delapan. Kotak-kotak yang
dipasang di lantai harus menggunakan jenis adaptor frame tahan air, tertutup rapi, dan
dipasang dengan baik dan benar.
c. Ukuran
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan konduit dan dipasang hanya di tempat yang
diperlukan. Setiap kotak harus dapat menampung jumlah dan ukuran konduit sesuai
dengan persyaratan.
d. Outlet pada Permukaan Khusus
Kotak outlet untuk receptales dan tombol-tombol saklar yang dipasang pada meja,
partisi, blok beton, marmer, frame besi, bata, atau dinding kayu harus berbentuk
persegi, mempunyai sudut, dan sisi tegak.
e. Saklar dan Stop Kontak
Kotak-kotak outlet saklar dinding dan stop kontak harus dari bahan galvanis steel dan
tidak boleh berukuran lebih dari 10,1 x 10,1 cm untuk peralatan tunggal dan 111,9 x
111,9 cm untuk dua peralatan dan kotak-kotak multi gang untuk lebih dari dua
peralatan. Saklar dan stop kontak yang digunakan harus setara dengan legrand/MK.
f. Pendukung Kabel
Setiap pull box, termasuk kotak-kotak yang ada di atas switch board dan pusat kontrol
motor, harus diberi banyak klem. Kabel dipasang dengan rapi dan teratur sehingga
tidak ada kabel yang membentang tanpa pendukung.
g. Kabinet
Semua kabinet terbuat dari baja, kecuali yang sering terkena basah/hujan terbuat dari
jenis besi tuang yang tahan kelembapan atau konstruksi khusus. Kabinet untuk panel
![Page 106: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/106.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 106 dari 117
board mempunyai ukuran yang proporsional, beratnya sesuai dengan kebutuhan.
Kabinet dengan kawat-kawat though feeder harus diatur dengan rapi, baik, dan benar.
h. Finishing
Semua kabinet back box dan pintu untuk panel board listrik harus dibuat tahan karat
dengan cara galvanisasi atau cadmium plating atau dengan zinc chromate primer.
i. Konduit Tersembunyi
Pull box yang dihubungkan pada konduit tersembunyi dipasang penutupnya rata pada
dinding dan langit-langit.
j. Kunci
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kombinasi catch and flat key lock. Untuk setiap
kabinet, kuncinya dari tipe common key sehingga untuk setiap harus disediakan dua
anak kunci.
k. Tinggi Pemasangan Panel
Pemasangan panel harus sedemikian rupa agar setiap peralatan dalam panel dapat
terjangkau dengan mudah. Bila dibutuhkan alas/pondasi/penumpu/penggantung,
kontraktor harus menyediakan dan memasang meski tidak tertera pada gambar.
l. Panel di Dinding
Setiap panel yang pemasangannya di dinding dari shaft electrical, bagian belakangnya
harus dipasang rangka besi terpisah yang ditempelkan ke beton. Hal ini untuk
memungkinkan lewatnya kabel ke lantai berikutnya.
m. Manhole dan Handhole
Penyambungan, pembelokan, dan pertemuan memerlukan manhole yang terbuat dari
beton, tertutup pelat besi dengan tebal 1 cm, dan berangka, terutama untuk jaringan
luar baik di dalam maupun jalur hijau. Pada setiap manhole, kabel harus diberi
tanda/label yang dipres dan dililitkan sehingga dapat dengan mudah dikenal.
n. Label
Semua panel, switch, dan fuse unit, isolator switch group dan peralatan lainnya harus
diberi label sesuai dengan fungsinya. Label ini terbuat dari bahan logam antikarat
dengan huruf-huruf hitam.
![Page 107: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/107.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 107 dari 117
29.6 Kawat dan Kabel
a. Umum
Kawat atau kabel untuk setiap bangunan harus meliputi kabel tegangan rendah, kabel
kontrol, aksesoris, peralatan, dan barang lain yang diperlukan.
b. Kawat dan Kabel Tegangan Rendah (600 V dan Kurang)
Kawat harus memenuhi persyaratan PUIL dan LMK. Semua kawat no. 8 AWG
(penampang 10 mm2) ke atas harus (dipilin) stranded dan tidak boleh dipakai kawat
yang lebih kecil dari no. 14 AWG (penampang 2,5 mm2), kecuali untuk pemakaian
remote control yang kurang dari 30 meter panjangnya. Konduktor harus dari tipe NYY,
NYFGBY, dan NYM. Semua kabel harus berada dalam konduit dan yang digunakan
harus setara kabelindo atau setara kabel 5 besar.
c. Ukuran-ukuran
Semua konduit, kawat, dan sambungan elektrikal harus tersedia lengkap. Konduit dan
kawat-kawat tersebut harus mempunyai ukran sesuai dengan yang ditunjuk atau
dipersyaratkan.
d. Lain-lain
Kawat-kawat untuk penerangan listrik termasuk outlet untuk ekstension dan daya
listrik harus diadakan dan dipasang lengkap dari sambungan titik pelayanan ke semua
outlet yang tertera dalam gambar. Semua kabel harus dalam konduit PVC. Semua
konduktor sirkuit cabang harus no. 14 AWG, kecuali tercatat lain. Home run untuk
sirkuit 220 volt dengan panjang lebih dari 40 meter dari panel ke outlet pertama
minimum no. 12 AWG (penampang 4 mm2) kapasitas 20 A.
e. Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan, baik dalam feeder maupun
cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai.
Sambungan pada kawat sirkuit cabang harus dibuat secara mekanis dan kuat secara
elektris dengan solderless connector jenis kabel tekan, copression, atau soldered.
Dalam membuat splic, konektor harus dihubungkan pada konduktor dengan baik
sehingga semua konduktor tersambung, tidak ada kawat-kawat telanjang yang
kelihatan, dan tidak bisa lepas oleh getaran.
![Page 108: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/108.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 108 dari 117
f. Kabel Kontrol
Konduktor untuk kabel kontrol harus utuh atau standard annealed copper. Isolasi harus
dari karet butyl, tahan lembap dan ozon atau persenyawaan sintetis mirip karet yang
serupa dengan tebal yang sesuai untuk 600 volt. Konduktor individu terisolir harus
dilengkapi dengan bungkus neoprene yang cocok untuk pemasangan konduit bawah
tanah yang lembap dan basah. Konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan.
g. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection, dan lain-lain seperti karet, varnished
cambric, asbes gelas, tape sintetis, resin, splice case, combination, dan lain-lain harus
dari tipe yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, voltase, dan lain-lain dan harus
dipasang memakai cara yang disetujui perwakilan pemerintah atau pabrik.
h. Pemasangan Kabel dan Pengantar
Semua kabel harus dipasang di permukaan dengan klem dan pendukung yang sesuai,
dipasang lurus/sejajar, dan jari lengkungan tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik
(15 kali diameter kabel). Pemborong harus menyediakan penunjang seperti tray, klem,
besi penunjang, penggantung, baik untuk kabel yang dipasang horisontal maupun
vertikal. Kabel NYY, NYM warna merah, kuning, dan hitam dipergunakan untuk seluruh
phasa, warna biru untuk nol, dan kuning bergaris hijau untuk pertanahan.
29.7 Sistem Tegangan Rendah dan Perlengkapannya (Di Bawah 600 Volt)
a. Umum
Sistem tegangan rendah meliputi switch, tombol-tombol, circuit breaker, indikator,
magnetic contractor, aksesoris, peralatan, dan barang lain yang diperlukan.
b. Panel-panel
Panel haru seperti tertera dalam gambar. Seluruh assembly termasuk housing dan
alat-alat pelindung harus direncanakan, dibuat, dicoba, dan diperbaiki sesuai dengan
persyaratan minimum dengan persyaratan atau penambahan seperti peryaratan:
1) Umum
Panel board harus jenis dead-front terdiri dari pelat logam/baja dengan tebal
minimum 2 mm untuk kerangka dan 3 mm untuk pintu/Free Standing Panel (MDP,
panel lift, panel chiller, panel genset), sedangkan panel wall mouting dibuat dari
pelat baja dengan tebal minimum 1,6 mm untuk kerangka dan 2 mm untuk pintu
(panel penerangan, panel kontrol, dan panel-panel kecil lainnya). Konstruksi harus
![Page 109: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/109.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 109 dari 117
terbuat dari rangka baja struktur atau rangka profil baja yang diperkuat & dilas, dan
tidak rusak dalam pengiriman atau pemasangan. Untuk tahan terhadap tegangan
akibat hubung singkat, rangka harus dibungkus pada bagian bawah, atas, dan sisi
dengan pelat penutup yang bisa dilepas dan dicapai baik dari depan maupun
belakang. Semua alat ukur yang dipersyaratkan harus dikelompokkan pada sisi
depan yang berengsel. Tutup yang berengsel tersebut harus mempunyai engsel
yang tersembunyi dan gerendel. Circuit control dan transformer harus dipasang
pada sisi belakang dari penutup yang berengsel. Untuk membatasi kenaikan suhu
dari bagian yang mengandung arus, harus ada cukup grill untuk ventilasi sesuai
dengan nilai-nilai yang dipersyaratkan dalam standar VDE/IEC untuk peralatan
yang tertutup. Panel pencapai belakang yang bisa dilepas tadi harus mempunyai
konstruksi sekrup (screwed on/bolted on). Material yang bertegangan harus
dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan terkena percikan air.
2) Konstruksi
Lokasi yang tepat dan jenis perlengkapan yang diperlihatkan boleh berbeda
menurut keperluan untuk menyesuaikan pabrik sejauh fungsi dan operasinya
dapat dicapai. Identifikasi gambar, tata letak, schedule, dan lainnya harus diikuti
dalam urutan yang tepat untuk mempermudah panel baru switch, circuit breaker,
magnetic contractor, dan lain-lain.
3) Alat-alat Ukur
Beberapa panel harus dilengkapi dengan alat ukur trafo ukur seperti pada gambar.
Meter-meter adalah dari tipe moving ironvane khusus untuk panel dengan skala
sirkular, flush atau semi-flush, dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 15 x 15
cm2 atau 10 x 10cm2, dengan skala linier dan ketelitian 1%. Posisi dan saklar putar
untuk voltmeter harus ditandai dengan jelas.
4) Kawat Pengontrol
Kawat pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik/bengkel secara
lengkap, dibundel, pemeriksaan dan prosedur pemeriksaan bangunan. Tempat
struktur “bus” dan hubungan-hubungan harus dibangun dan ditunjang untuk
menahan arus hubungan yang bisa terjadi pada lokasi tersebut.
![Page 110: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/110.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 110 dari 117
5) Papan Nama
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama di
pintu atau panel dekat pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah. Cara
pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya
atau alat-alat yang tersembung padanya. Keterangan mengenai ini harus diajukan
dalam shop drawing. Mimik diagram berwarna biru harus dilengkapi pada papan
hubung, lengkap dengan komponen-komponen tersebut.
6) Cadangan Sambungan di Kemudian Hari
Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, ruangan-ruangan tersebut harus
dilengkapi dengan terminal, klem pemasangan, pendukung, dan lainnya untuk
peralatan yang akan dipasang di kemudian hari, termasuk terminal. Kemungkinan
penyambungan di kemudian hari dapat berupa equipment dan dilindungi terhadap
kerusakan mekanis. Ukuran minimum adalah no. 14 dari tipe 600 volt.
7) Merek/Pabrik
Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik. Peralatan
sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada frame panel.
8) Peralatan Pengaman/Pemutus Daya
Peralatan pengaman adalah pemutus daya tanpa minyak dengan sikring
pembatas arus, pemutus daya dengan rumah ruangan (molded case) dilengkapi
dengan sikring pembatas arus, dan pemutus sikring. Arus kerja dari circuit breaker
harus sesuai dengan gambar. Dengan sikring berkapasitas interupsi 5.000-60.000
A simetris disesuaikan dengan kapasitas hubung singkat di setiap titik beban,
pemutus sikring harus dari tipe yang membuka dan menutup dengan cepat.
9) Terminal Pembantu
Apabila suatu terminal pada panel tersebut terdiri dari beberapa core kabel yang
disatukan pada terminal tersebut, jika perlu, disatukan melalui terminal pembantu.
Kontraktor harus menyediakan terminal pembantu tersebut pada panel dengan
lubang terminal yang sesuai.
![Page 111: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/111.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 111 dari 117
29.8 Panel Board
a. Umum
Panel penerangan dan panel untuk peralatan lainnya harus dari tipe dead front
(mematikan dari depan), kecuali seperti disyaratkan lain dilengkapi dengan circuit
breaker dan harus mempunya trip rating dan jumlah kutub seperti ditunjuk dalam
schedule.
b. Circuit Breaker
Breaker kutub tunggal untuk penggunaan sirkuit phasa tunggal 220 volt harus memiliki
trip rating seperti termaktub dalam schedule dengan kapasitas interupting sebesar
5.000 ampere simetris. Breaker berkutub dua atau tiga sistem 220/380 volt harus
mempunyai trip rating seperti dalam schedule dan kapasitas interupting sebesar
10.000-50.000 ampere simetris. Breaker yang digunakan harus setara MG (Merlin
Gerin)
c. Grounding
Netral panel harus diisolasikan dari kabinet dan dipasang pada ujung-ujung yang
berlawanan dari mains dan mempunyai terminal yang diberi nomor.Jika tercatat
adanya spare pada gambar-gambar schedule dari panel board dan lain-lain,
penghubung yang perlu dari mounting bracket dan lain-lain harus diadakan untuk
pemasuk circuit breaker di kemudian hari.
d. Pemutus Daya Tegangan Rendah
1) Umum
Pemutus daya tegangan rendah dipasang dalam kabinet besi dapat dilepas
dengan cara menarik ke luar (draw out) atau dipasang dengan menggunakan
klem/sekrup. Pemutus daya manual harus trip face secara mekanis. Pemutus
daya yang bekerja secara elektris, dan alat-alat pembantunya seperti pemutus
stationer primer dan skunder, rail-rail pendukung harus buatan pabrik yang sama.
2) Bekerja secara Elektris
Pemutus daya utama dan pemutus daya lainnya dengan arus kerja 500-1250
ampere harus dilengkapi dengan mekanisme elektris. Mekanisme elektris ini dapat
berbentuk tipe solenoid, tipe daya tersimpan, atau tipe lain seperti tertera dalam
gambar.
![Page 112: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/112.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 112 dari 117
3) Bekerja secara Magnetis
Setiap phasa dari pemutus daya tegangan rendah harus dilengkapi dengan suatu
trip arus lebih bekerja secara selektif dan sesaat, atau secara magnetis sesuai
dengan standar yang berlaku, misalnya NEMA atau setara.
29.9 Sistem Iluminasi dan Peralatan
a. Umum
Sistem iluminasi dan peralatan meliputi amatur, lampu-lampu, aksesoris, peralatan,
serta alat-alat lain yang perlu untuk operasi lengkap dan sempurna dari semua
peralatan penerangan. Fixture harus sesuai dengan peryaratan dan gambar.
b. Kualitas dan Pengerjaan
Semua material dan aksesoris adalah kualitas terbaik. Pengerjaan harus kelas satu
dan menghasilkan armatur setara dengan standar komersial utama. Armatur harus
sesuai dengan gambar dan schedule.
c. Lampu-lampu/Tube/Bulb Fluorescent
Fixture harus sesuai dengan gambar; Bulb berwarna standard white deluxe. Untuk twin
lamp atau double TL, harus dirangkai secara lead lag wiring. Semua fixture harus
dilakukan perbaikan faktor kerja sehingga mencapai PF = 0,90 dengan menggunakan
kapasitor.
d. Lampu Down Light/Baret
Lampu ini harus dari tipe SL/PL. Untuk penerangan koridor/toilet atau yang ditunjuk
pada gambar lengkap dengan ballast, kapasitor dan armatur dengan tutup dari bahan
polyethylene/bjls 8 mm dengan PF tidak boleh kurang dari 0,90. Lampu yang
digunakan harus setara Phillips.
e. Lampu Tanda Exit
Bahan dari epoxy painted 20 gauge mild steel tahan cuaca dan debu, lama pelayanan
empat jam setelah di-charger selama 24 jam; baterai yang digunakan adalah Nicad
tahan terhadap temperatur 500C. Proyek ini menggunakan lampu tanda “EXIT” dengan
tipe ceilling mounted. Lampu yang digunakan setara dengan Phillips.
f. Ballast
Ballast harus leakproof , mempunyai temperatur kerja rendah, noise-less, ballast
dengan rumahan dari polyster. Untuk lampu TL dengan dua lampu disusun/digunakan
twin lamp ballast (Stroboscopic).
![Page 113: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/113.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 113 dari 117
Rated dengan tegangan 220 volt; tipe ballast harus low loss dengan rugi-rugi/losses
ballast tidak lebih dari:
TL 18 watt, losses maksimum 7,5 watt
TL 36 watt, losses maksimum 9,5 watt
Ballast harus dilengkapi dengan connection terminal yang memenuhi standar PLN
setara dengan Phillips.
g. Fittings
Untuk pemasangan lampu flourescent digunakan bahan fittings dari jenis high quality
white polycarbonate tipe L.236 dan L.125 masing-masing untuk lampu TK dan TKO.
h. Starter
Starter untuk lampu flourescent yang digunakan harus mempunyai reliaibility. Terbuat
dari high quality white polycarbonate. Rating starter lampu disesuaikan dengan rating
lampu TL.
29.10 Panel Tegangan Menengah
a. Umum
Semua panel tegangan menengah adalah tipe indoor metal clad, cubicle, floor
mounted, dan free standing yang terdiri dari unit-unit cubicle yang bisa dipisah-
pisahkan. Konstruksi Busbar serta panel keseluruhan selain harus kuat terhadap rating
arus dan tegangan, juga harus tahan terhadap mekanis stres pada saat hubung
singkat. Pada penyerahan panel harus diberikan sertifikat lulus tes dari badan yang
berwenang.
b. Instalasi
Instalasi dikerjakan oleh kontraktor termasuk wiring yang diperlukan dan aksesoris lain
untuk kelengkapan pekerjaan.
c. Operation Schedule
Panel harus dibuat operation schedule supaya memudahkan pengoperasiannya.
Operation schedule ini diberi tanda sesuai dengan sirkuitnya masing-masing dan
ditempelkan pada masing-masing panel.
d. Elektroda Pertanahan
Elektroda pertanahan adalah dari cooper metal clad diameter ¾, ditanamkan sampai
kedalaman minimal enam meter. Penyambungan dilakukan dengan sistem ulir yaitu
memakai bahan bronze kuningan dengan ukuran yang sesuai. Ulir-ulirnya dilapisi
![Page 114: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/114.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 114 dari 117
dengan timah, dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan tanpa ada
rongga-rongga udara yang memudahkan oksidasi pada sambungan. Tahanan
pentanahan yang diijinkan adalah maksimum 2 ohm.
Bila pada kedalaman enam meter tahanan pentanahan tidak dapat mencapai 2 ohm,
kontraktor wajib memperdalam elektroda atau memberi serbuk pada daerah elektroda
sehingga tahanan pentanahan yang diinginkan tercapai. Jarak sistem pentanahan ini
dengan sistem pentanahan dan masuk dalam bangunan.
e. Kawat Konduktor
Pentanahan tegangan sentuh dalam rangka menggunakan pelat tembaga 2 x 4 mm
yang diklem setiap jarak 50 cm secara kokoh dan rapi. Untuk pentanahan netral dari
terminal ke elektroda, digunakan BC dengan penampang 50 mm2. Untuk luar
bangunan, ditanam BC dengan ukuran 50 mm2 pada kedalaman 80 cm yang
menghubungkan titik-titik elektroda pentanahan dan masuk dalam bangunan.
f. Pekerjaan dan Alat Bantu
• Setiap penyambungan, pencabangan dari BC harus digunakan coldweld
connection atau klem sistem jepit;
• Bahan klem harus galvanis, BC pada titik penyambungan harus di-tinned;
• Tempat penyambungan dibungkus dengan sejenis epoxy;
• Terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel harus mempunyai dua
lubang baut;
g. Testing Pemeriksaan Struktural
Kondisi yang menyangkut bahan, konstruksi, finishing, dan kontrak harus diperiksa dan
disesuaikan dengan spesifikasi.
h. Testing Tahanan Isolasi
Tahanan isolasi antarkutub serta bagian yang hidup dan mati harus dites dengan tester
bertegangan 500 volt DC dengan hasil menunjukkan 50 mega ohm atau lebih.
i. Tes Ketahanan Tegangan
Pada testing ketahanan isolasi di atas, harus dimasukkan sampai 3.000 volt. Testing
dianggap sukses kalau dapat menahan tegangan tadi selama satu menit.
![Page 115: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/115.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 115 dari 117
29.11 Instalasi Penangkal Petir
a. Umum
Sistem yang digunakan adalah sistem paraday.
b. Spesifikasi Teknis Peralatan
Semua komponen yang akan dipasang harus dalam keadaan baru, tidak cacat,
masih mempunyai garansi, dan dilengkapi surat ijin dari yang berwenang.
c. Air Terminal
Air terminal terbuat dari batang tembaga masif.
d. Konduktor
Penghantar/konduktor adalah triaxial cable dengan ukuran yang direkomendasikan
pabrik. Konduktor ini harus lulus pengujian dari Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK).
e. Integral Terminating Resistor
Integral terminating resistor di samping harus sanggup menyerap komponen-
komponen frekuensi tinggi dari sambaran petir, juga dapat mengurangi kenaikan
tegangan tanah sampai 50%.
f. Elektroda
Elektroda pentanahan terbuat dari batang tembaga masif atau pelat tembaga masif.
g. Teknis Pelaksanaan
• Air terminal dipasang dengan pipa galvanis dengan tinggi 1,2 meter dan 40x40x1
cm.
• Kawat BC diberi lubang supaya tidak kelihatan dari luar, kemudian dimasukkan
ke pipa PVC berdiameter 5/8” dan dipasang klem.
• Sepanjang dua meter di atas permukaan tanah, kabel triaxil 50 mm2 harus
dilindungi dengan pipa galvanis.
• Tahanan pentanahan dibuat seminimum mungkin (kurang dari 2 ohm).
Kontraktor harus menambah titik pentanahan atau memperdalam elektroda
untuk mendapatkan tahanan yang diinginkan.
• Bak kontrol harus diberi lubang drain dan tes klem.
• Penanaman elektroda harus diberi earth enhancement compound.
• Klem konduktor terbuat dari bahan yang dicat antikarat. Tinggi klem 15 cm.
![Page 116: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/116.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 116 dari 117
Pasal 30
PEKERJAAN PEMBERESAN HALAMAN
Sebelum diserahkan lokasi pekerjaan dan sekitarnya harus bersih dari sisa bahan bangunan
dan ini harus dikerjakan oleh Pihak Pemborong.
Pasal 31
URAIAN PERSYARATAN PEKERJAAN YANG BELUM TERURAIKAN
Jika terdapat jenis pekerjaan yang belum teruraikan / terlewatkan didalam Rencana Kerja dan
persyaratan ini, maka pekerjaan tersebut akan dibuatkan RKS nya / menyusul, yang sama
mengikatnya dalam kontrak.
Pasal 32
PEMBERESAN SETELAH MASA KONSTRUKSI
Seluruh pekerjaan pemberesan setelah masa konstruksi menjadi tanggung jawab Kontraktor
diantaranya :
1. Pembersihan Lantai, Kaca, Kusen dan sebagainya
2. Pembuangan bekas puing-puing bangunan.
3. Pembongkaran Pengawas keet, los kerja, kantor Kontraktor.
4. Pembongkaran Pagar Pembatas.
5. Pembongkaran gundukan-gundukan tanah/batu-batu yang sudah tidak terpakai lagi.
6. Pemberesan Bekas stoot dan papan cetakan/acuan
7. Pembetulan Jalan yang rusak yang diakibatkan oleh pengangkutan material di dalam
komplex.
8. Pembuangan sampah-sampah
9. Dan sebagainya yang diperkirakan akan mengganggu keindahan sehubungan dengan
masa penyerahan pertama.
Seluruh sampah-sampah tersebut harus dibuang keluar site ke tempat pembuangan sampah
telah ditunjuk oleh Konsultan pengawas, serta barang-barang yang masih diperkirakan akan
dipakai harus disimpan tersusun rapih ditempat yang telah ditunjukan oleh Konsultan
Pengawas.
![Page 117: Documentc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/5572123c497959fc0b9045a2/html5/thumbnails/117.jpg)
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
BAB - VI Halaman 117 dari 117
Pasal 33
PEKERJAAN LAIN-LAIN
33.1 Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh direksi dan kontraktor. Bila diperlukan, akan dibicarakan
bersama konsultan pengawas.
33.2 Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, kontraktor diwajibkan pula mengadakan
pengurusan-pengurusan antara lain:
a. Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Surat IMB ini harus sudah diserahkan
kepada pemimpin proyek sebelum angsuran/termin pertama ditagihkan.
b. Surat bukti kir listrik/pengetesan dari PLN dan pengetesan lainnya yang diperlukan.
33.3 Sebelum penyerahan pertama, kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih, halaman harus ditata
rapi, dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.
33.4 Selama masa pemeliharaan, kontraktor wajib merawat, mengamankan, dan memperbaiki
segala cacat yang timbul sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan, pekerjaan
benar-benar telah sempurna.
33.5 Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada penjelasan yang
diperlukan akan dicantumkan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
BAGIAN 34
PENUTUP
Hal-hal di luar ini apabila terdapat ketidakcocokan dalam pelaksanaan akan diselesaikan
dengan musyawarah.