c m l
DESCRIPTION
docTRANSCRIPT
C M L
KRONIK MIELOSITIK LEUKEMIA
Insiden pada usia petengahan dengan puncak pada umur 40 – 50 tahun
Perjalanan penyakit CML dibagi menjadi 2 fase :
1. Fase kronik
- Berjalan selama 2 – 4 tahun dan responsif terhadap komoterapi
- Sering dianggap sebagai fase preleukemia
2. Fase akselerasi/transformasi akut :
- Perangi klinik berubah mirip leukemia akut
- Proporsi sel muda meningkat dan akhirnya masuk kedalam blast crisis
Gejala klikin
A. Fase kronik
1. Gejala hipermetabolik : berat badan menurun, lemah anoreksia, berkeringat malam.
2. Splenomegali hampir selalu ada, sering masif
3. Hepatomegali
4. Gejala gout dan periapismus
5. Anemi sering hanya ringa
6. Kadang asimptomatis ditemukan secara kebetulan
B. Fase transformasi akut :
1. Perubahan terjadi pelan-pelan dengan prodromal selama 6 bulan keluhan baru: demam, lelahm nyeri tulang, (setrum) yang
semakin progresif. Respon terhadap kemotrerapi menurun, leukositosis meningkat dan trombosit menurun dan akhirnya
menjadi gambaran leukemia akut.
2. Pada 1/3 penderita perubahan terjadi secara mendadak tanpa didahului masa prodromal disebut krisis penderita
meninggal 1 – 2 bulan
Laboratorium :
1. Darah tepi
a. Leukosis berat : 20.000 – 50.000 pada permulaan kemudian biasanya >100.000 /mm3
b. Anemi mula-mula ringan menjadi progresif pada fase lanjut besifat normokrotik – normokrotik
c. Trombosit bisa meningkat, normal atau menurun
d. Fosfatase alkali netrofil selalu rendah
e. Hapusan darah tepi menunjukkan spektrum lengkap
2. Sumsum tulang
Hiperseluler dengan sistem granulosit dominan. Gambarannya mirip dengan hapusan darah tepi.
3. Sitogenetik : adanya piladepia kromosom
4. Vit B12 serum dan B12 binding capacity meningkat
Tanda-tanda tranformasi akut :
1. Timbulnya demam dan amenia yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
2. Respon penurunan leukosit terhadap kemoterapi tidak adekuat
3. Splenomegali membesar yang sebelumnya sudah mengecil
4. Blast dalam sutul > 10%
Therapi
1. Fase kronik
Obat pilihan
a. Busulpham (myleran) : 0,1 – 0,2 mg/Kg BB/hari leukosit diperiksa tiap minggu. Dosis diturunkan setengah jika leukosit
turun setenganya. Obat dihentikan jika leukosit 20.000/mm3 Terapi dimulai jika leukosit naik menjadi 50.000
Efek samping : aplasia sumsum tulang berkepanjangan, fibrosis paru,
bahwa timbulnya leukemia akut.
b. Hydroxiurea
Memerlukan pengaturan dosis lebih sering, tetapi efek samping minimal kemoterapi pada fase kronik dapat menghilangkan
gejala tetapi tidak memperpanjang ketahanan hidup
2. Fase transformasi akut
Sama dengan terapi leukemia akut, tetapi respon sangat rendah
3. Transflantasi sumsum tulang