(c) 2015 rumah inspirasi. ebook juga dilindungi uu hak cipta.minat... · mengapa penting untuk...

22
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Upload: trinhthuan

Post on 08-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

STIMULASI MINAT & BAKAT ANAK

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat & dipublikasikan oleh RumahInspirasi www.RumahInspirasi.com

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Pengantar

Beberapa tahun terakhir ini, passion menjadi sebuah “mantra sakti”

di dunia pengembangan diri. Passion dipercaya sebagai pintu masuk yang

memadukan antara kualitas pekerjaan dan kebahagiaan menjalaninya.

Dulu, bekerja baik berarti harus melakukan apapun yang dibutuhkan

oleh tuntutan pekerjaan. Bahkan jika harus bekerja keras dan

mengorbankan kebahagiaan, semuanya tak apa dijalani demi prestasi kerja,

karir dan kualitas pekerjaan. Berbahagia dan bersenang-senang dianggap

kelemahan yang tak mungkin membawa orang untuk sukses dan

berprestasi di dunia profesional. Dua hal tersebut sering dianggap bertolak-

belakang bagi banyak orang.

Tapi seiring perjalanan waktu, dua hal tersebut dianggap perlu dicari

titik temunya. Sebab, financial reward dianggap tak lagi mencukupi jika

semuanya harus dibayar dengan stress yang mengakibatkan aneka penyakit

modern.

Demikian pun, kebahagiaan ternyata justru bisa menjadi pemicu

kerja keras dan kualitas pekerjaan yang hebat. Orang yang mencintai

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

pekerjaan yang dilakukannya rela mencurahkan waktu yang banyak dan

ketahanan menyelesaikan pekerjaan dalam jangka panjang.

Di titik inilah muncul passion, paduan antara minat dan bakat yang

dapat membuat seseorang menghasilkan pekerjaan-pekerjaan dan prestasi

yang hebat. Pengembangan minat dan bakat dipercaya menjadi kunci

penting untuk kesuksesan, oleh karenanya perlu disiapkan sejak kecil.

Pengembangan Minat & Bakat Anak

Mengapa penting untuk belajar mengenai pengembangan minat dan

bakat anak?

Banyak hal yang menjadi alasan bagi kita sebagai orangtua untuk

peduli dengan minat dan bakat anak. Beberapa hal diantaranya adalah:

Sebagai orangtua, kita ingin mengantarkan anak-anak kita

pada keberhasilan dan pencapaian terbaiknya.

Kesuksesan bukan hanya perihal gaji dan karir bagus, tetapi

juga perlu menjadi sebuah proses yang dinikmati anak.

Pengembangan minat dan bakat memberikan kesempatan kita

untuk mengubah paradigma kesuksesan yang hanya berupa

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

tuntutan eksternal yang dipaksakan kepada anak, menjadi

proses eksploratif pada diri anak.

Minat dan Bakat Anak

Salah satu peluang besar dalam homeschooling anak-anak adalah

menggali minat dan bakat anak. Sebab, homeschooling melibatkan desain

pendidikan dan proses-proses yang sepenuhnya berada dalam kontrol

orangtua dan keluarga. Dengan kehadiran orangtua secara aktif dan

interaksi yang berkualitas, potensi-potensi anak secara alami (seharusnya)

lebih mudah diidentifikasi.

Belum lagi, fleksibilitas dalam homeschooling memberikan ruang

yang luas bagi setiap anak untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang

dilakukannya. Keluarga bisa memilih untuk memberikan alokasi waktu yang

besar pada hal-hal yang ditekuni anak-anak.

Tentu saja, penggalian minat dan bakat anak bukan hanya milik

keluarga homeschooling, tetapi juga merupakan kesempatan besar bagi

seluruh keluarga terhadap putra-putrinya.

Untuk memulainya, kita perlu menyamakan persepsi tentang minat

dan bakat.

Mari kita mulai dengan minat.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, minat adalah

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Dalam

bahasa Inggris, padanan untuk minat adalah passion, yang artinya adalah

minat yang kuat yang disertai keinginan yang juga kuat.

Menurut Gede Prama, seorang penulis produktif di bidang

manajemen sumber daya manusia, minat bisa lahir dari dalam atau dari luar

diri anak. Terkadang minat itu tumbuh dari dalam diri anak dan kadang-

kadang anak tidak bisa menjelaskan alasan mengapa dia menyukai hal itu.

"Kenapa ya? Pokoknya suka aja..." begitu kira-kira minat yang berasal dari

dalam diri anak.

Minat yang berasal dari dalam diri anak itu bersifat alami, tidak

dibuat-buat. Minat seperti itu bersifat spontan, seperti bawaan lahir. Jika

anak Anda memiliki minat yang seperti itu, Anda layak bersyukur karena itu

adalah salah satu pintu penting pengembangan minat dan bakat anak.

Selain minat yang berasal dari dalam, minat juga bisa lahir dari luar

karena pengaruh lingkungan. Sebagai contoh, karena seluruh anggota

keluarga suka bola, mulai bapak, om, kakak, tetangga, dan orang-orang

penting yang ditemui sehari-hari, anak menjadi berminat pada bola dan

ingin menjadi pemain bola.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Karena saat ini sedang tren tentang game, maka anak berminat pada

game, suka bermain game dan segala hal yang berhubungan dengan game.

Game seolah-olah menjadi dunia mereka dan tak bisa dilepaskan

Sesuai namanya, minat dari luar itu bisa berubah-ubah, tergantung

pada apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Minat ini tidak bersifat menetap

dan alami pada anak.

Nah, sekarang kita bahas tentang bakat.

Bakat adalah potensi bawaan lahir. Karena bawaan lahir, bakat bukan

merupakan hasil dari proses pembentukan dari luar. Bakat adalah karunia

dan titipan Tuhan. Bakat sudah ada sejak anak lahir. Bakat menjadi bersinar

ketika ditemukan, kemudian diasah, serta ditempa.

Bakat adalah bagian dari misteri Tuhan. Kita tidak bisa meminta bakat

tertentu untuk anak-anak kita. Anak yang tidak berbakat menari tidak akan

bisa menjadi penari luar biasa walaupun dilatih. Berkat pelatihan, anak yang

tidak berbakat memang bisa dididik menjadi penari. Tetapi kemampuan

menarinya akan kalah dibandingkan anak yang memang memiliki bakat

menari.

Karena bakat itu sendiri bersifat misteri dan seringkali tidak mudah

terlihat pada anak-anak, hal penting yang perlu diperhatikan orangtua

adalah tidak memaksakan anak pada sebuah bidang tertentu seperti yang

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

diinginkan orangtua karena alasan status sosial, gaji tinggi, masa depan

cerah, dan sejenisnya.

Filosofinya, jika anak kita ditakdirkan berbibit mangga, jangan dia

diarahkan menjadi pohon apel hanya karena buah apel sedang laris dan

berharga mahal. Jangan karena dunia entertainment seperti artis dan

penyanyi memberikan peluang pendapatan besar, kemudian anak dipaksa

untuk diarahkan ke sana. Padahal, kita tahu bahwa anak tidak memiliki

bakat untuk menjadi penghibur.

Jadi, bakat itu tak berhubungan dengan prospek dan besarnya

pendapatan. Bakat berkaitan dengan kemampuan alami anak mengerjakan

sebuah hal dengan kualitas tinggi. Bakat berkaitan dengan kemampuan

anak menghasilkan output dan menjadi excellent.

Pengaruh Minat dan Bakat dalam Kegiatan

Anak yang menekuni kegiatan yang diminatinya biasanya menekuni

kegiatan tersebut dengan intens. Mereka bahagia melakukannya, mereka

ingin mengulanginya, mereka termotivasi untuk melakukan kegiatan yang

diminatinya tersebut.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Sebagai contoh, anak yang meminati bola sangat menikmati kegiatan

bermain bola dan hal-hal yang terkait dengan bola. Mereka seolah tak

pernah merasa lelah bermain bola. Energi mereka saat berinteraksi dengan

bola sangat besar. Jadi, minat berkaitan dengan dampak psikologis yang

diperoleh anak sebagai akibat interaksi dengan kegiatan yang dilakukannya.

Sementara itu, bakat berkaitan dengan kemudahan anak

mempelajari sesuatu dan menghasilkan kualitas bagus pada kegiatan yang

dilakukannya. Anak yang berbakat bola dengan cepat belajar teknik-teknik

baru yang diajarkan oleh pelatih. Mereka bukan hanya mengerti, tapi bisa

mempraktekkan dengan bagus. Bahkan, kemampuan alaminya mungkin

sudah terlihat dalam praktek walaupun dia belum diajari teorinya. Anak-

anak berbakat memiliki kapasitas belajar yang sangat besar melebihi

teman-temannya pada bidang yang ditekuninya.

Pada orang-orang yang berprestasi hebat, biasanya minat dan bakat

saling berkaitan. Sebagai contoh perenang hebat tentu saja suka berenang

dan bermain air. Tapi dia tak hanya suka bermain air dan berenang. Pada

saat berlatih berenang, dia bisa belajar dengan cepat dan kemampuannya

jauh mengungguli teman-temannya.

Tapi ada kalanya minat dan bakat menjadi dua hal yang berbeda.

Anak berminat pada sebuah hal, misalnya menyanyi atau menggambar.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Tetapi ketika melakukan kegiatan bernyanyi, musikalitasnya tidak

berkembang atau sense visualnya tidak terlihat pada saat menggambar.

Dengan kata lain, minat ada tetapi bakat tidak ada. Kondisi ini biasanya

terjadi pada minat-minat yang bersifat eksternal karena pengaruh dari

lingkungan di sekitarnya.

Jadi, minat memang berbeda dengan bakat.

Minat adalah urusan hati dan perasaan. Kita disebut berminat ketika

senang dan sering melakukan sebuah hal. Anak senang bermain bola dan

rajin berlatih adalah pertanda minat. Tapi minat belum tentu berarti

berbakat.

Sedangkan bakat berurusan erat dengan hasil. Anak yang berbakat

belajar dengan cepat, alami, dan memberikan hasil bagus pada hal-hal yang

dikerjakannya.

Wujud Minat dan Bakat Anak

Sekali lagi, minat dan bakat anak adalah dua hal yang berbeda. Minat

menjadi pintu yang penting untuk membangun kebahagiaan, yang pada

ujungnya bisa menjadi sarana meningkatkan kemampuan anak. Bakat

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

penting untuk diperhatikan, tetapi karena sifatnya yang terpendam

terkadang lebih susah untuk ditemukan.

Hal yang perlu disadari oleh orangtua adalah bahwa minat dan bakat

itu bisa mengambil bentuk yang sangat beragam. Minat dan bakat tak

hanya berkaitan dengan dunia seni dan olahraga, tetapi pada segala aspek

kehidupan dan profesi yang ada di dunia ini.

Minat dan bakat anak bisa mengambil bentuk bermacam-macam,

misalnya berhubungan dengan mata pelajaran: matematika, bahasa

Inggris, geografi, dan lain-lain.

Minat dan bakat bisa berhubungan dengan dunia profesi, misalnya:

menyanyi, bermain musik, sepakbola, fotografi, menulis, dan sejenisnya.

Tapi, tak jarang minat dan bakat anak mengambil bentuk yang lebih abstrak,

misalnya: jalan-jalan, melayani, bercerita, dan sejenisnya.

Mengenali dan Mengembangkan Minat

Pertanyaan selanjutnya adalah: bagaimana cara mengenali hal yang

menjadi minat anak? Apa yang harus dilakukan orangtua yang berhubungan

dengan pengembangan minat anak?

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Mengenali minat anak adalah sebuah hal yang relatif mudah. Modal

utama untuk mengenal minat anak adalah perhatian orangtua. Segala hal

yang ditekuni anak dan dilakukan secara berulang-ulang, itu berarti adalah

hal yang sedang diminati anak. Minat itu jangka waktunya bisa singkat, bisa

lama.

Apa yang bisa dilakukan dengan minat anak?

Beri waktu dan ruang

Jika anak sedang menekuni hal-hal yang diminatinya, berilah

waktu dan ruang yang cukup baginya. Berikan kesempatan pada anak

untuk mengeksplorasi yang diminatinya. Perhatikan dari jauh dan

masuklah/terlibatlah jika anak menginginkannya.

Batasan untuk keleluasaan ini adalah jika hal yang diminati

anak bertentangan dengan nilai-nilai keluarga. Jika Anda mengalami

ini, beri penjelasan kepada anak dengan bahasa yang mudah

dimengerti dan diterimanya.

Jika hal yang diminati memberikan dampak buruk dalam

keseharian anak (mis: bermain game), lakukan proses negosiasi dan

intervensi untuk mengatur kegiatannya.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Fasilitasi dan perkaya (enrich)

Perkaya kegiatan yang diminati anak menjadi berbagai hal

yang menurut Anda diperlukan sebagai proses belajar anak. Sebagai

contoh, jika anak meminati kegiatan memasak, fasilitasi dengan

menyediakan alat yang memudahkan untuk memasak. Perkaya

dengan aneka jenis masakan dan tingkat kesulitan yang berbeda.

Dari konsumtif menjadi produktif

Sebagian besar hal-hal yang diminati anak biasanya terkait

dengan kegiatan konsumsi. Menjadi penonton film, pemain game,

pembaca buku, adalah contoh-contoh kegiatan mengkonsumsi.

Dorong anak untuk maju satu langkah dengan berproduksi, baik

secara lisan (bercerita, presentasi, bernyanyi), tulisan (laporan, cerita

tertulis) atau proyek.

Proses produksi itu bisa dilakukan pada dengan dua

pendekatan, yang terkait langsung dengan hal yang diminati anak

atau yang tidak langsung. Sebagai contoh, kegiatan produktif

langsung yang berkaitan dengan game adalah membuat game (game

designer, game developer). Kegiatan produktif tak langsung yang

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

berkaitan dengan game adalah membuat review game, cerita

tentang game, penelitian tentang karakter game, dan sebagainya.

Contoh lain adalah kegiatan terkait makanan. Kegiatan

konsumsinya adalah makan. Kegiatan produktif langsung adalah

membuat makanan. Kegiatan produktif tak langsung adalah

membahas makanan, menulis makanan, sejarah makanan, dan

sebagainya.

Memperluas paparan

Karena minat berkaitan dengan pengaruh lingkungan,

orangtua dapat berkontribusi pada hal-hal yang diminati anak. Dalam

hal ini, tugas orangtua adalah membangun minat anak yang baik

(sesuai nilai-nilai keluarga) dan memperluas jenis hal yang diminati

anak.

Untuk membangun minat anak, cara paling efektif adalah

keteladanan. Segala hal yang menurut orangtua baik, maka orangtua

perlu mencontohkan dalam keseharian sehingga anak menjadi

tertarik untuk mengikutinya.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Untuk memperluas minat, orangtua perlu keluar dan

melakukan kegiatan-kegiatan yang bervariasi. Perjalanan (travelling)

adalah sarana yang sering digunakan untuk memaparkan anak-anak

dengan aneka hal baru di luar yang dikenalnya selama ini. Hal lain

yang bisa dilakukan orangtua adalah memaparkan anak-anak dengan

beragam kegiatan, dengan mengikuti keragaman pola kecerdasan

majemuk (Multiple Intelligences).

Mengenali dan Menstimulasi Bakat

Nah, selain minat, hal yang perlu diperhatikan juga adalah mengenai

bakat anak. Bakat ini lebih sulit untuk dikenali. Ada memang anak-anak yang

terlihat bakatnya sejak usia dini. Tetapi banyak sekali anak yang belum

terlihat bakatnya, bahkan hingga remaja dan dewasa.

Seperti yang sudah dibahaskan sebelumnya, bakat berkaitan dengan

kualitas output yang dihasilkan oleh anak-anak saat melakukan kegiatan.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk mengenali

bakat anak:

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Amati dan paparkan

Hal pertama dan utama yang perlu dilakukan orangtua adalah

mengamati. Kita tidak hanya cuek terhadap hal-hal yang dilakukan

anak, tetapi bersifat perhatian terhadap kegiatan-kegiatan yang

dilakukannya. Kita tak hanya peduli dengan nilai ujian, juara kelas,

atau hal-hal yang terkait dengan pelajaran. Tetapi kita juga peduli

dengan kegiatan lain yang sering dianggap remeh, yaitu kegiatan-

kegiatan yang dilakukan anak.

Apa yang perlu diperhatikan? Yang perlu kita lihat adalah

kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak dengan sukarela, tanpa

disuruh. Yang perlu kita amati adalah kegiatan-kegiatan berulang dan

sering dilakukan anak. Yang perlu kita perhatikan adalah kegiatan-

kegiatan yang dilakukan dengan sukacita dan tanpa lelah.

Dan karrena kita tidak tahu apa yang menjadi bakat anak kita,

kita perlu memaparkan, memaparkan dan memaparkan anak pada

berbagai jenis situasi. Tools yang bisa digunakan untuk memaparkan

anak antara lain: kegiatan, buku, film, perjumpaan dengan tokoh,

atau pameran-pameran industri.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Perhatikan hal yang menonjol

Selain memaparkan, hal yang bisa kita lakukan untuk

mengenali bakat anak adalah mengamati jenis-jenis kecerdasan anak

yang menonjol. Jenis kecerdasan itu tak harus satu, tapi bisa juga

beberapa jenis kecerdasan sekaligus.

Untuk melihat jenis kecerdasan yang menonjol pada anak, kita

bisa menggunakan pendekatan teori Kecerdasan Majemuk (Multiple

Intelligences) yang membagi kecerdasan menjadi 8 jenis, yaitu:

kecerdasan logika, kecerdasan tubuh (kinestetis), kecerdasan relasi

(interpersonal), kecerdasan imaji (spasial), kecerdasaan musik,

kecerdasan diri (intrapersonal), kecerdasan bahasa, dan kecerdasan

alam.

Kenali kecepatan belajar

Selain itu, yang perlu kita perhatikan pada anak-anak kita

adalah mengenai kecepatan belajar. Pengetahuan dan keterampilan

baru mengenai apa yang cepat dipelajarinya?

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Apakah dia mudah belajar tentang matematika dan logika,

apakah dia mudah berkomunikasi dengan orang yang berbeda-beda,

apakah dia belajar dengan cepat mengenai bentuk 3 dimensi, dan

seterusnya.

Kualitas karya

Hal berikutnya berkaitan dengan kualitas dari output yang

dihasilkan anak. Pada hal apa anak menghasilkan output lebih baik

dibandingkan anak-anak lain sebayanya? Apakah gambarnya lebih

original? Apakah ide craft yang dibuatnya kreatif? Apakah dia lebih

reflektif dan cepat memperbaiki diri? Apakah dia pandai

berkomunikasi dan meyakinkan orang lain?

Lalu, bagaimana menstimulasi bakat anak?

Dampingi dan benihlah

Sebagian besar bakat anak tidak muncul tiba-tiba dan

kemudian langsung menjadi hebat. Bakat adalah ibarat benih. Dia

baru bisa tumbuh dengan baik jika bertemu dengan lingkungan yang

kondusif untuk perkembangannya.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Selain melakukan proses pengamatan selama masa tumbuh-

kembang anak, proses penting yang melekat pada orangtua adalah

menyediakan lingkungan baik berupa tanah yang subur. Anak tidak

takut untuk menjadi dirinya sendiri, anak merasa aman, anak

diperbolehkan berinisiatif dan mencoba-coba.

Apresiasi inisiatif anak.

Apresiasi adalah ibarat air dan pupuk yang penting untuk

tumbuhnya benih bakat anak. Dia diperlukan dengan takaran yang

tepat. Jika kurang membuat benih tak tumbuh optimal. Jika terlalu

banyak juga akan merusak pertumbuhan benih

Apresiasi tak harus berbentuk hadiah. Apresiasi bisa dilakukan

dalam bentuk-bentuk pertanyaan yang bersifat menggali cerita anak

mengenai kegiatan yang dilakukannya. Obrolan dari hati ke hati yang

dilakukan secara santai seputar kegiatan yang dilakukan anak juga

merupakan salah satu bentuk apresiasi yang dibutuhkan anak untuk

memperkuat pesan bahwa Anda mendukung kegiatannya.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Apresiasi juga tak selalu harus dikaitkan dengan prestasi hasil

output luar biasa yang dilakukan anak. Apresiasi bisa dilakukan untuk

ketekunannya, kerja kerasnya, kreativitasnya, dan sebagainya.

Fasilitasi kegiatan anak

Proses memfasilitasi itu bisa dilakukan dengan aneka jalan.

Intinya adalah untuk meningkatkan kualitas anak, baik kualitas sikap

& mental, kualitas wawasan, dan tentu saja keterampilannya. Proses

memfasilitasi bisa dilakukan dengan memasukkan anak pada tempat

kursus atau mengundang guru. Ini adalah cara paling umum yang bisa

dilakukan untuk memfasilitas minat anak pada sebuah hal.

Hal-hal lain yang bisa dilakukan orangtua untuk memperluas

wawasan anak adalah dengan melibatkannya dalam kegiatan

komunitas dengan minat yang sama atau menghadiri pameran-

pameran dan kegiatan yang terkait dengan bidang yang diminati

anak. Dan tentu saja, pengenalan pada aneka kolaborasi dan

kompetisi juga dapat menjadi sarana untuk pengembangan minat

anak.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Persistensi sebagai prasyarat prestasi

Sebagai pelengkap untuk proses pengembangan minat dan bakat

anak, satu hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah melatih persistensi

anak. Persistensi adalah perihal ketahanan untuk menekuni kegiatan-

kegiatan anak dalam jangka panjang. Persistensi adalah perihal stamina dan

daya tahan mengatasi kesulitan-kesulitan saat melakukan kegiatan dan

proses belajar.

Persistensi adalah menjalani hidup seperti melakukan maraton,

bukan lari cepat (sprint). Dalam kegiatan maraton, kekuatan bertahan

untuk jangka panjang menjadi kunci sukses dan prestasi.

Persistensi ini diperlukan sebagai penyeimbang minat dan bakat.

Minat saja tidak cukup, tapi jika minat dilengkapi dengan persistensi,

niscaya dia akan menjadi sebuah prestasi.

Dan karena pada banyak kondisi bakat tidak mudah diidentifikasi,

maka persistensi dan ketekunan adalah alat pemandu kegiatan anak yang

bisa diandalkan.

(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

Penulis

Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga)

anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama

isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk

pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling sejak

anak-anak mereka lahir hingga saat ini.

Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan

manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik Informatika

ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di Lembaga PPM, Jakarta.

Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola blog

Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah menulis buku

tentang homeschooling berjudul "Apa itu Homeschooling",

“Homeschooling Lompatan Cara Belajar” dan “Warna-warni

Homeschooling”.

Blog: www.RumahInspirasi.com

Facebook: https://www.facebook.com/aar.sumardiono

Twitter: @AarSumardiono

Email: [email protected]