(c) 2015 rumah inspirasi. ebook juga dilindungi uu hak cipta.minat... · mengapa penting untuk...
TRANSCRIPT
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
STIMULASI MINAT & BAKAT ANAK
Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat & dipublikasikan oleh RumahInspirasi www.RumahInspirasi.com
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Pengantar
Beberapa tahun terakhir ini, passion menjadi sebuah “mantra sakti”
di dunia pengembangan diri. Passion dipercaya sebagai pintu masuk yang
memadukan antara kualitas pekerjaan dan kebahagiaan menjalaninya.
Dulu, bekerja baik berarti harus melakukan apapun yang dibutuhkan
oleh tuntutan pekerjaan. Bahkan jika harus bekerja keras dan
mengorbankan kebahagiaan, semuanya tak apa dijalani demi prestasi kerja,
karir dan kualitas pekerjaan. Berbahagia dan bersenang-senang dianggap
kelemahan yang tak mungkin membawa orang untuk sukses dan
berprestasi di dunia profesional. Dua hal tersebut sering dianggap bertolak-
belakang bagi banyak orang.
Tapi seiring perjalanan waktu, dua hal tersebut dianggap perlu dicari
titik temunya. Sebab, financial reward dianggap tak lagi mencukupi jika
semuanya harus dibayar dengan stress yang mengakibatkan aneka penyakit
modern.
Demikian pun, kebahagiaan ternyata justru bisa menjadi pemicu
kerja keras dan kualitas pekerjaan yang hebat. Orang yang mencintai
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
pekerjaan yang dilakukannya rela mencurahkan waktu yang banyak dan
ketahanan menyelesaikan pekerjaan dalam jangka panjang.
Di titik inilah muncul passion, paduan antara minat dan bakat yang
dapat membuat seseorang menghasilkan pekerjaan-pekerjaan dan prestasi
yang hebat. Pengembangan minat dan bakat dipercaya menjadi kunci
penting untuk kesuksesan, oleh karenanya perlu disiapkan sejak kecil.
Pengembangan Minat & Bakat Anak
Mengapa penting untuk belajar mengenai pengembangan minat dan
bakat anak?
Banyak hal yang menjadi alasan bagi kita sebagai orangtua untuk
peduli dengan minat dan bakat anak. Beberapa hal diantaranya adalah:
Sebagai orangtua, kita ingin mengantarkan anak-anak kita
pada keberhasilan dan pencapaian terbaiknya.
Kesuksesan bukan hanya perihal gaji dan karir bagus, tetapi
juga perlu menjadi sebuah proses yang dinikmati anak.
Pengembangan minat dan bakat memberikan kesempatan kita
untuk mengubah paradigma kesuksesan yang hanya berupa
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
tuntutan eksternal yang dipaksakan kepada anak, menjadi
proses eksploratif pada diri anak.
Minat dan Bakat Anak
Salah satu peluang besar dalam homeschooling anak-anak adalah
menggali minat dan bakat anak. Sebab, homeschooling melibatkan desain
pendidikan dan proses-proses yang sepenuhnya berada dalam kontrol
orangtua dan keluarga. Dengan kehadiran orangtua secara aktif dan
interaksi yang berkualitas, potensi-potensi anak secara alami (seharusnya)
lebih mudah diidentifikasi.
Belum lagi, fleksibilitas dalam homeschooling memberikan ruang
yang luas bagi setiap anak untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang
dilakukannya. Keluarga bisa memilih untuk memberikan alokasi waktu yang
besar pada hal-hal yang ditekuni anak-anak.
Tentu saja, penggalian minat dan bakat anak bukan hanya milik
keluarga homeschooling, tetapi juga merupakan kesempatan besar bagi
seluruh keluarga terhadap putra-putrinya.
Untuk memulainya, kita perlu menyamakan persepsi tentang minat
dan bakat.
Mari kita mulai dengan minat.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Dalam
bahasa Inggris, padanan untuk minat adalah passion, yang artinya adalah
minat yang kuat yang disertai keinginan yang juga kuat.
Menurut Gede Prama, seorang penulis produktif di bidang
manajemen sumber daya manusia, minat bisa lahir dari dalam atau dari luar
diri anak. Terkadang minat itu tumbuh dari dalam diri anak dan kadang-
kadang anak tidak bisa menjelaskan alasan mengapa dia menyukai hal itu.
"Kenapa ya? Pokoknya suka aja..." begitu kira-kira minat yang berasal dari
dalam diri anak.
Minat yang berasal dari dalam diri anak itu bersifat alami, tidak
dibuat-buat. Minat seperti itu bersifat spontan, seperti bawaan lahir. Jika
anak Anda memiliki minat yang seperti itu, Anda layak bersyukur karena itu
adalah salah satu pintu penting pengembangan minat dan bakat anak.
Selain minat yang berasal dari dalam, minat juga bisa lahir dari luar
karena pengaruh lingkungan. Sebagai contoh, karena seluruh anggota
keluarga suka bola, mulai bapak, om, kakak, tetangga, dan orang-orang
penting yang ditemui sehari-hari, anak menjadi berminat pada bola dan
ingin menjadi pemain bola.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Karena saat ini sedang tren tentang game, maka anak berminat pada
game, suka bermain game dan segala hal yang berhubungan dengan game.
Game seolah-olah menjadi dunia mereka dan tak bisa dilepaskan
Sesuai namanya, minat dari luar itu bisa berubah-ubah, tergantung
pada apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Minat ini tidak bersifat menetap
dan alami pada anak.
Nah, sekarang kita bahas tentang bakat.
Bakat adalah potensi bawaan lahir. Karena bawaan lahir, bakat bukan
merupakan hasil dari proses pembentukan dari luar. Bakat adalah karunia
dan titipan Tuhan. Bakat sudah ada sejak anak lahir. Bakat menjadi bersinar
ketika ditemukan, kemudian diasah, serta ditempa.
Bakat adalah bagian dari misteri Tuhan. Kita tidak bisa meminta bakat
tertentu untuk anak-anak kita. Anak yang tidak berbakat menari tidak akan
bisa menjadi penari luar biasa walaupun dilatih. Berkat pelatihan, anak yang
tidak berbakat memang bisa dididik menjadi penari. Tetapi kemampuan
menarinya akan kalah dibandingkan anak yang memang memiliki bakat
menari.
Karena bakat itu sendiri bersifat misteri dan seringkali tidak mudah
terlihat pada anak-anak, hal penting yang perlu diperhatikan orangtua
adalah tidak memaksakan anak pada sebuah bidang tertentu seperti yang
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
diinginkan orangtua karena alasan status sosial, gaji tinggi, masa depan
cerah, dan sejenisnya.
Filosofinya, jika anak kita ditakdirkan berbibit mangga, jangan dia
diarahkan menjadi pohon apel hanya karena buah apel sedang laris dan
berharga mahal. Jangan karena dunia entertainment seperti artis dan
penyanyi memberikan peluang pendapatan besar, kemudian anak dipaksa
untuk diarahkan ke sana. Padahal, kita tahu bahwa anak tidak memiliki
bakat untuk menjadi penghibur.
Jadi, bakat itu tak berhubungan dengan prospek dan besarnya
pendapatan. Bakat berkaitan dengan kemampuan alami anak mengerjakan
sebuah hal dengan kualitas tinggi. Bakat berkaitan dengan kemampuan
anak menghasilkan output dan menjadi excellent.
Pengaruh Minat dan Bakat dalam Kegiatan
Anak yang menekuni kegiatan yang diminatinya biasanya menekuni
kegiatan tersebut dengan intens. Mereka bahagia melakukannya, mereka
ingin mengulanginya, mereka termotivasi untuk melakukan kegiatan yang
diminatinya tersebut.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Sebagai contoh, anak yang meminati bola sangat menikmati kegiatan
bermain bola dan hal-hal yang terkait dengan bola. Mereka seolah tak
pernah merasa lelah bermain bola. Energi mereka saat berinteraksi dengan
bola sangat besar. Jadi, minat berkaitan dengan dampak psikologis yang
diperoleh anak sebagai akibat interaksi dengan kegiatan yang dilakukannya.
Sementara itu, bakat berkaitan dengan kemudahan anak
mempelajari sesuatu dan menghasilkan kualitas bagus pada kegiatan yang
dilakukannya. Anak yang berbakat bola dengan cepat belajar teknik-teknik
baru yang diajarkan oleh pelatih. Mereka bukan hanya mengerti, tapi bisa
mempraktekkan dengan bagus. Bahkan, kemampuan alaminya mungkin
sudah terlihat dalam praktek walaupun dia belum diajari teorinya. Anak-
anak berbakat memiliki kapasitas belajar yang sangat besar melebihi
teman-temannya pada bidang yang ditekuninya.
Pada orang-orang yang berprestasi hebat, biasanya minat dan bakat
saling berkaitan. Sebagai contoh perenang hebat tentu saja suka berenang
dan bermain air. Tapi dia tak hanya suka bermain air dan berenang. Pada
saat berlatih berenang, dia bisa belajar dengan cepat dan kemampuannya
jauh mengungguli teman-temannya.
Tapi ada kalanya minat dan bakat menjadi dua hal yang berbeda.
Anak berminat pada sebuah hal, misalnya menyanyi atau menggambar.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Tetapi ketika melakukan kegiatan bernyanyi, musikalitasnya tidak
berkembang atau sense visualnya tidak terlihat pada saat menggambar.
Dengan kata lain, minat ada tetapi bakat tidak ada. Kondisi ini biasanya
terjadi pada minat-minat yang bersifat eksternal karena pengaruh dari
lingkungan di sekitarnya.
Jadi, minat memang berbeda dengan bakat.
Minat adalah urusan hati dan perasaan. Kita disebut berminat ketika
senang dan sering melakukan sebuah hal. Anak senang bermain bola dan
rajin berlatih adalah pertanda minat. Tapi minat belum tentu berarti
berbakat.
Sedangkan bakat berurusan erat dengan hasil. Anak yang berbakat
belajar dengan cepat, alami, dan memberikan hasil bagus pada hal-hal yang
dikerjakannya.
Wujud Minat dan Bakat Anak
Sekali lagi, minat dan bakat anak adalah dua hal yang berbeda. Minat
menjadi pintu yang penting untuk membangun kebahagiaan, yang pada
ujungnya bisa menjadi sarana meningkatkan kemampuan anak. Bakat
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
penting untuk diperhatikan, tetapi karena sifatnya yang terpendam
terkadang lebih susah untuk ditemukan.
Hal yang perlu disadari oleh orangtua adalah bahwa minat dan bakat
itu bisa mengambil bentuk yang sangat beragam. Minat dan bakat tak
hanya berkaitan dengan dunia seni dan olahraga, tetapi pada segala aspek
kehidupan dan profesi yang ada di dunia ini.
Minat dan bakat anak bisa mengambil bentuk bermacam-macam,
misalnya berhubungan dengan mata pelajaran: matematika, bahasa
Inggris, geografi, dan lain-lain.
Minat dan bakat bisa berhubungan dengan dunia profesi, misalnya:
menyanyi, bermain musik, sepakbola, fotografi, menulis, dan sejenisnya.
Tapi, tak jarang minat dan bakat anak mengambil bentuk yang lebih abstrak,
misalnya: jalan-jalan, melayani, bercerita, dan sejenisnya.
Mengenali dan Mengembangkan Minat
Pertanyaan selanjutnya adalah: bagaimana cara mengenali hal yang
menjadi minat anak? Apa yang harus dilakukan orangtua yang berhubungan
dengan pengembangan minat anak?
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Mengenali minat anak adalah sebuah hal yang relatif mudah. Modal
utama untuk mengenal minat anak adalah perhatian orangtua. Segala hal
yang ditekuni anak dan dilakukan secara berulang-ulang, itu berarti adalah
hal yang sedang diminati anak. Minat itu jangka waktunya bisa singkat, bisa
lama.
Apa yang bisa dilakukan dengan minat anak?
Beri waktu dan ruang
Jika anak sedang menekuni hal-hal yang diminatinya, berilah
waktu dan ruang yang cukup baginya. Berikan kesempatan pada anak
untuk mengeksplorasi yang diminatinya. Perhatikan dari jauh dan
masuklah/terlibatlah jika anak menginginkannya.
Batasan untuk keleluasaan ini adalah jika hal yang diminati
anak bertentangan dengan nilai-nilai keluarga. Jika Anda mengalami
ini, beri penjelasan kepada anak dengan bahasa yang mudah
dimengerti dan diterimanya.
Jika hal yang diminati memberikan dampak buruk dalam
keseharian anak (mis: bermain game), lakukan proses negosiasi dan
intervensi untuk mengatur kegiatannya.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Fasilitasi dan perkaya (enrich)
Perkaya kegiatan yang diminati anak menjadi berbagai hal
yang menurut Anda diperlukan sebagai proses belajar anak. Sebagai
contoh, jika anak meminati kegiatan memasak, fasilitasi dengan
menyediakan alat yang memudahkan untuk memasak. Perkaya
dengan aneka jenis masakan dan tingkat kesulitan yang berbeda.
Dari konsumtif menjadi produktif
Sebagian besar hal-hal yang diminati anak biasanya terkait
dengan kegiatan konsumsi. Menjadi penonton film, pemain game,
pembaca buku, adalah contoh-contoh kegiatan mengkonsumsi.
Dorong anak untuk maju satu langkah dengan berproduksi, baik
secara lisan (bercerita, presentasi, bernyanyi), tulisan (laporan, cerita
tertulis) atau proyek.
Proses produksi itu bisa dilakukan pada dengan dua
pendekatan, yang terkait langsung dengan hal yang diminati anak
atau yang tidak langsung. Sebagai contoh, kegiatan produktif
langsung yang berkaitan dengan game adalah membuat game (game
designer, game developer). Kegiatan produktif tak langsung yang
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
berkaitan dengan game adalah membuat review game, cerita
tentang game, penelitian tentang karakter game, dan sebagainya.
Contoh lain adalah kegiatan terkait makanan. Kegiatan
konsumsinya adalah makan. Kegiatan produktif langsung adalah
membuat makanan. Kegiatan produktif tak langsung adalah
membahas makanan, menulis makanan, sejarah makanan, dan
sebagainya.
Memperluas paparan
Karena minat berkaitan dengan pengaruh lingkungan,
orangtua dapat berkontribusi pada hal-hal yang diminati anak. Dalam
hal ini, tugas orangtua adalah membangun minat anak yang baik
(sesuai nilai-nilai keluarga) dan memperluas jenis hal yang diminati
anak.
Untuk membangun minat anak, cara paling efektif adalah
keteladanan. Segala hal yang menurut orangtua baik, maka orangtua
perlu mencontohkan dalam keseharian sehingga anak menjadi
tertarik untuk mengikutinya.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Untuk memperluas minat, orangtua perlu keluar dan
melakukan kegiatan-kegiatan yang bervariasi. Perjalanan (travelling)
adalah sarana yang sering digunakan untuk memaparkan anak-anak
dengan aneka hal baru di luar yang dikenalnya selama ini. Hal lain
yang bisa dilakukan orangtua adalah memaparkan anak-anak dengan
beragam kegiatan, dengan mengikuti keragaman pola kecerdasan
majemuk (Multiple Intelligences).
Mengenali dan Menstimulasi Bakat
Nah, selain minat, hal yang perlu diperhatikan juga adalah mengenai
bakat anak. Bakat ini lebih sulit untuk dikenali. Ada memang anak-anak yang
terlihat bakatnya sejak usia dini. Tetapi banyak sekali anak yang belum
terlihat bakatnya, bahkan hingga remaja dan dewasa.
Seperti yang sudah dibahaskan sebelumnya, bakat berkaitan dengan
kualitas output yang dihasilkan oleh anak-anak saat melakukan kegiatan.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk mengenali
bakat anak:
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Amati dan paparkan
Hal pertama dan utama yang perlu dilakukan orangtua adalah
mengamati. Kita tidak hanya cuek terhadap hal-hal yang dilakukan
anak, tetapi bersifat perhatian terhadap kegiatan-kegiatan yang
dilakukannya. Kita tak hanya peduli dengan nilai ujian, juara kelas,
atau hal-hal yang terkait dengan pelajaran. Tetapi kita juga peduli
dengan kegiatan lain yang sering dianggap remeh, yaitu kegiatan-
kegiatan yang dilakukan anak.
Apa yang perlu diperhatikan? Yang perlu kita lihat adalah
kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak dengan sukarela, tanpa
disuruh. Yang perlu kita amati adalah kegiatan-kegiatan berulang dan
sering dilakukan anak. Yang perlu kita perhatikan adalah kegiatan-
kegiatan yang dilakukan dengan sukacita dan tanpa lelah.
Dan karrena kita tidak tahu apa yang menjadi bakat anak kita,
kita perlu memaparkan, memaparkan dan memaparkan anak pada
berbagai jenis situasi. Tools yang bisa digunakan untuk memaparkan
anak antara lain: kegiatan, buku, film, perjumpaan dengan tokoh,
atau pameran-pameran industri.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Perhatikan hal yang menonjol
Selain memaparkan, hal yang bisa kita lakukan untuk
mengenali bakat anak adalah mengamati jenis-jenis kecerdasan anak
yang menonjol. Jenis kecerdasan itu tak harus satu, tapi bisa juga
beberapa jenis kecerdasan sekaligus.
Untuk melihat jenis kecerdasan yang menonjol pada anak, kita
bisa menggunakan pendekatan teori Kecerdasan Majemuk (Multiple
Intelligences) yang membagi kecerdasan menjadi 8 jenis, yaitu:
kecerdasan logika, kecerdasan tubuh (kinestetis), kecerdasan relasi
(interpersonal), kecerdasan imaji (spasial), kecerdasaan musik,
kecerdasan diri (intrapersonal), kecerdasan bahasa, dan kecerdasan
alam.
Kenali kecepatan belajar
Selain itu, yang perlu kita perhatikan pada anak-anak kita
adalah mengenai kecepatan belajar. Pengetahuan dan keterampilan
baru mengenai apa yang cepat dipelajarinya?
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Apakah dia mudah belajar tentang matematika dan logika,
apakah dia mudah berkomunikasi dengan orang yang berbeda-beda,
apakah dia belajar dengan cepat mengenai bentuk 3 dimensi, dan
seterusnya.
Kualitas karya
Hal berikutnya berkaitan dengan kualitas dari output yang
dihasilkan anak. Pada hal apa anak menghasilkan output lebih baik
dibandingkan anak-anak lain sebayanya? Apakah gambarnya lebih
original? Apakah ide craft yang dibuatnya kreatif? Apakah dia lebih
reflektif dan cepat memperbaiki diri? Apakah dia pandai
berkomunikasi dan meyakinkan orang lain?
Lalu, bagaimana menstimulasi bakat anak?
Dampingi dan benihlah
Sebagian besar bakat anak tidak muncul tiba-tiba dan
kemudian langsung menjadi hebat. Bakat adalah ibarat benih. Dia
baru bisa tumbuh dengan baik jika bertemu dengan lingkungan yang
kondusif untuk perkembangannya.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Selain melakukan proses pengamatan selama masa tumbuh-
kembang anak, proses penting yang melekat pada orangtua adalah
menyediakan lingkungan baik berupa tanah yang subur. Anak tidak
takut untuk menjadi dirinya sendiri, anak merasa aman, anak
diperbolehkan berinisiatif dan mencoba-coba.
Apresiasi inisiatif anak.
Apresiasi adalah ibarat air dan pupuk yang penting untuk
tumbuhnya benih bakat anak. Dia diperlukan dengan takaran yang
tepat. Jika kurang membuat benih tak tumbuh optimal. Jika terlalu
banyak juga akan merusak pertumbuhan benih
Apresiasi tak harus berbentuk hadiah. Apresiasi bisa dilakukan
dalam bentuk-bentuk pertanyaan yang bersifat menggali cerita anak
mengenai kegiatan yang dilakukannya. Obrolan dari hati ke hati yang
dilakukan secara santai seputar kegiatan yang dilakukan anak juga
merupakan salah satu bentuk apresiasi yang dibutuhkan anak untuk
memperkuat pesan bahwa Anda mendukung kegiatannya.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Apresiasi juga tak selalu harus dikaitkan dengan prestasi hasil
output luar biasa yang dilakukan anak. Apresiasi bisa dilakukan untuk
ketekunannya, kerja kerasnya, kreativitasnya, dan sebagainya.
Fasilitasi kegiatan anak
Proses memfasilitasi itu bisa dilakukan dengan aneka jalan.
Intinya adalah untuk meningkatkan kualitas anak, baik kualitas sikap
& mental, kualitas wawasan, dan tentu saja keterampilannya. Proses
memfasilitasi bisa dilakukan dengan memasukkan anak pada tempat
kursus atau mengundang guru. Ini adalah cara paling umum yang bisa
dilakukan untuk memfasilitas minat anak pada sebuah hal.
Hal-hal lain yang bisa dilakukan orangtua untuk memperluas
wawasan anak adalah dengan melibatkannya dalam kegiatan
komunitas dengan minat yang sama atau menghadiri pameran-
pameran dan kegiatan yang terkait dengan bidang yang diminati
anak. Dan tentu saja, pengenalan pada aneka kolaborasi dan
kompetisi juga dapat menjadi sarana untuk pengembangan minat
anak.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Persistensi sebagai prasyarat prestasi
Sebagai pelengkap untuk proses pengembangan minat dan bakat
anak, satu hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah melatih persistensi
anak. Persistensi adalah perihal ketahanan untuk menekuni kegiatan-
kegiatan anak dalam jangka panjang. Persistensi adalah perihal stamina dan
daya tahan mengatasi kesulitan-kesulitan saat melakukan kegiatan dan
proses belajar.
Persistensi adalah menjalani hidup seperti melakukan maraton,
bukan lari cepat (sprint). Dalam kegiatan maraton, kekuatan bertahan
untuk jangka panjang menjadi kunci sukses dan prestasi.
Persistensi ini diperlukan sebagai penyeimbang minat dan bakat.
Minat saja tidak cukup, tapi jika minat dilengkapi dengan persistensi,
niscaya dia akan menjadi sebuah prestasi.
Dan karena pada banyak kondisi bakat tidak mudah diidentifikasi,
maka persistensi dan ketekunan adalah alat pemandu kegiatan anak yang
bisa diandalkan.
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Penulis
Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga)
anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama
isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk
pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling sejak
anak-anak mereka lahir hingga saat ini.
Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan
manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik Informatika
ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di Lembaga PPM, Jakarta.
Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola blog
Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah menulis buku
tentang homeschooling berjudul "Apa itu Homeschooling",
“Homeschooling Lompatan Cara Belajar” dan “Warna-warni
Homeschooling”.
Blog: www.RumahInspirasi.com
Facebook: https://www.facebook.com/aar.sumardiono
Twitter: @AarSumardiono
Email: [email protected]