burung garuda sebagai lambang negara kesatuan …
TRANSCRIPT
BURUNG GARUDA SEBAGAI LAMBANG NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN CHOCOLATE
SHOWPIECE
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh ujian akhir
Program diploma III
Oleh:
SEKAR ARUM SIVA ANKHOLBI
Nomor induk: 201621619
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PATISERI
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI
BANDUNG
2019
SURAT PERNYATAANN
PERNYATAAN MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : SEKAR ARUM SIVA ANKHOLBI
Tempat/Tanggal Lahir : MAGELANG, 2 JANUARI 1998
NIM : 201621619
Program Studi : MANAJEMEN PATISERI
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:
”BURUNG GARUDA SEBAGAI LAMBANG NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA DENGAN CHOCOLATE SHOWPIECE”
ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri, bukan merupakan hasil
penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang atau pihak lain atau cara-cara lain yang tidak
sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STP Bandung dan etika yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan kecuali arahan dari Tim Pembimbing.
2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai
acuan dalam naskah dengan disebutkan sumber, nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah Tugas Akhir/Proyek
Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya nyatakan di atas, atau
pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya
tulis ini dan sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung ini serta peraturan-peraturan terkait lainnya.
4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Bandung,…………………… 2019
Yang membuat pernyataan,
SEKAR ARUM SIVA ANKHOLBI
NIM. 201621619
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul:
“BURUNG GARUDA SEBAGA LAMBANG NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN CHOCOLATE SHOWPIECE”
Penyelesaian Tugas Akhir ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam
mengikuti ujian akhir program Diploma III Jurusan Hospitaliti, program studi
Manajemen Patiseri di Sekolah tinggi pariwisata NHI Bandung.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis mendapatkan banyak sekali
bantuan dari berbagai pihak, baik secara moral maupun material. Untuk itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Bapak Faisal, MM. Par.,CHE selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata NHI
Bandung.
2. Bapak Andar Danova L. Goeltom selaku Kepala Bagian Administrasi
akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
3. Bapak Edison, S.Sos., MM. selaku Ketua Jurusan Hospitality Sekolah Tinggi
Pariwisata NHI Bandung.
4. Bapak Tedi Sutadi, SST. Par., MM. Par selaku Ketua Program Studi
Manajemen Patiseri Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
5. Bapak H. Susilo Dwi Prabowo, Drs., M. Pd selaku Pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan dukungan ide yang besar pada penulis serta motivasi
yang kuat.
ii
6. Ibu Tristy Firlyanie Luthfi, MM. Par selaku Pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan dukungan ide yang besar pada penulis serta motivasi
yang kuat.
7. Seluruh jajaran Dosen dan Staff pengajar program studi Manajemen Patiseri
Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat.
8. Keluarga penulis yang telah banyak memberikan do’a dan menjadi sumber
motivasi terbesar bagi sang penulis.
9. Ghina, Nurul, Nadya, Ghozy, Binar dan seluruh kerabat seperjuangan yang
telah membantu dalam pembuatan Usulan Penelitian.
10. Seluruh teman-teman Manajemen Patiseri 2016 khususnya Gilingan
Gandum yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas
akhir.
11. Dan semua pihak yang telah mendukung yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu penulis ucapkan banyak terimakasih.
i
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan tugas akhir ini. Penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran sebagai bahan perbaikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Atas perhatian pembaca, penulis mengucapkan terimakasih.
Bandung, .............. 2019
Sekar Arum Siva Ankholbi
NIM: 201621619
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1
1. Design product ......................................................................................... 7
B. Tinjauan Produk ........................................................................................... 9
1. Standar recipe .......................................................................................... 9
2. Kebutuhan alat ........................................................................................ 10
3. Recipe Costing ........................................................................................ 15
4. Purchase Order ...................................................................................... 17
5. Selling Price ........................................................................................... 17
C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan .................................................. 18
1. Lokasi ..................................................................................................... 18
2. Waktu ..................................................................................................... 18
BAB II ................................................................................................................... 19
PELAKSANAAN KEGIATAN LATIHAN ......................................................... 19
PRESENTASI PRODUK...................................................................................... 19
A. Perencanaan Latihan Presentasi Produk..................................................... 19
B. Time Table .................................................................................................. 21
C. Pelaksanaan Pelatihan Presentasi Produk .................................................. 22
D. Kendala Latihan Presentasi Produk ........................................................... 28
BAB III.................................................................................................................. 29
PELAKSANAAN KEGIATAN PRESENTASI PRODUK ................................. 29
A. Persiapan/ Mise En Place ........................................................................... 29
B. Pelaksanaan presentasi produk ................................................................... 31
C. Evaluasi dari Penguji Sidang ..................................................................... 38
BAB IV ................................................................................................................. 39
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 39
iii
A. Kesimpulan ............................................................................................... 39
B. Saran ........................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 41
iv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 ............................................................................................................ 7
v
DAFTAR TABEL
TABEL 1. 1 ........................................................................................................... 11
TABEL 1. 3 ........................................................................................................... 16
TABEL 1. 4 ........................................................................................................... 16
TABEL 1. 5 ........................................................................................................... 16
TABEL 1. 6 ........................................................................................................... 17
TABEL 1. 7 ........................................................................................................... 18
TABEL 3. 1 ........................................................................................................... 30 TABEL 3. 2 ........................................................................................................... 32
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kakao termasuk order sterculiaceae, merupakan suatu jenis yang
sangat bervariasi dan dikonsumsi oleh manusia. Tanaman ini tumbuh di
daerah khatulistiwa, mulai berbuah pada umur 4-5 tahun dan dapat
memproduksi buah secara bagus pada umur 12 tahun. Tanaman ini dapat
bertumbuh sampai berusia 50 tahun jika cara penanaman serta perawatan
yang benar.
“kakao” adalah nama lain dari coklat yang sering disebut dalam
dunia perhotelan lebih tepatnya di pastry, pengertiannya sendiri yaitu
bahan-bahan yang memiliki hubungan dengan buah atau biji coklat
ataupun pohonnya. Kata ini digunakan menjadi kata sifat untuk pohon,
bunga, kulit, biji mentega dan sebagainya, contohnya “biji kakao”, “pohon
kakao”, “kulit kakao”.
Asal usul pertama kali kakao masuk ke Indonesia pada tahun 1880
saat zaman penjajahan Belanda. Trinitario adalah nama jenis kakao yang
pertama kali masuk ke Indonesia, yaitu jenis kakao dengan kualitas yang
sedikit dibawah mutu biji kakao yang dihasilkan oleh criollo dengan
aroma yang segar dan rasa yang tidak terlalu pahit serta warna yang tidak
terlalu tua atau pekat. Seiring berjalannya waktu kakao sangat berkembang
dengan pesat di tanah air. Sehingga memicu belanda
2
untuk mendirikan asosiasi perkebunan yang membahas mengenai
pembudidaya dan menggarap masalah- masalah yang sering muncul
mengenai kakao yang bertujuan untuk mendapatkan biji kakao yang
unggul.
Pada tahun 1990 di daerah salatiga resmi dibuka perkebunan
tanaman coklat yang besar. Dari perkebunan tersebut kualitas coklat di
Indonesia menjadi tinggi dan menghasilkan omset yang sangat besar.
tahun demi tahun berlangsung tanaman coklat ini mulai di perjual belikan
ke pasar eropa dengan nilai jual yang tinggi. Tanaman coklat pun makin
tersebar luas di Indonesia dan mulai saat itu di tetapkan pula hari Kakao
Indonesia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober (Cacao Organic Fairtrade,
2011).
Showpiece adalah suatu bentuk seni dalam skala besar yang
menjulang tinggi bertujuan untuk menjadi pajangan. Tidak untuk
dikonsumsi dengan tema dan bentuk yang bervariasi sesuai dengan
kreativitas seorang chef (Tristar Culinary University, 2015). Negara –
Negara di bagian benua eropa adalah negara yang unggul dalam
pembuatan showpiece. Umumnya showpiece terbuat dari tiga jenis media
yaitu gula, coklat, pastillage (Kennedyl, 2015).
Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis mengangkat chocolate
showpiece sebagai topic utama dalam pembuatan tugas akhir. Coklat
merupakan salah satu contoh media artistic para chocolatier dan pattisier
dalam memperlihatkan teknik, estetika serta kreativitas seni kepada
khalayak luar dan media ini juga memiliki banyak keunggulan
3
dibandingkan dengan media yang lain. Seiring dengan berkembangnya
zaman dan kemajuan tekhnologi coklat pun perlahan telah mendominasi
dalam bidang pastry. Cokelat biasanya dijadikan hadiah atau bingkisan
hari raya. Dengan keunikan yang dimiliki, cokelat sering sekali digunakan
sebagai sebuah ungkapan disaat sedih dan senangnya seseorang. Sampai
saat ini cokelat salah satu rasa yang paling dikenal dan disenangi di dunia,
selain sebagai cokelat batangan yang paling general untuk dikonsumsi,
dan sekarang cokelat juga bisa digunakan dalam pembuatan chocolate
showpiece. Dalam proses pembuatan chocolate showpiece diketahui
berbagai macam teknik untuk membuatnya lebih indah. Terdapat berbagai
macam teknik dan metode dalam pembuatan chocolate showpiece.
Menurut buku “The Art of Chocolatier” ada beberapa metode atau teknik
yang sering dipakai dalam pembuatan chocolate showpiece secara umum,
yaitu:
1. Chocolate base
Digunakan sebagai alas sebuah chocolate showpiece yang bertujuan
sebagai pondasi dan penopang sebuah kerangka. Ada beberapa teknik
yang digunakan didalamnya salah satunya adalah teknik yang
menggunakan ice batu, dengan cara coklat dilelehkan lalu dituang
didalam wadah yang berisi ice batu, sehingga menghasilkan base dengan
motif abstrak seperti terumbu karang.
2. Casting
Teknik ini adalah salah satu teknik yang sangat mudah untuk di
aplikasikan. Hanya dengan melelehkan coklat lalu di tuangkan ke
4
cetakan atau wadah berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan. Media yang
digunakan dalam tekhnik ini bisa terbuat dari silicon,stryrofoam, pipa
ataupun gelatin.
3. Sculpture
Salah satu tekhnik mengukir sebuah blok coklat dengan berbagai
macam ukuran.
Selain teknik yang disebutkan di atas, penulis juga menggunakan
teknik atau metode plastic chocolate dalam bahan utama dalam
pembuatan chocolate showpiece. Plastic chocolate merupakan pasta
coklat yang berbahan dasar coklat dan corn syrup atau glucose.
“Plastic chocolate is not widely used any more in confectionery
work.however, it is very pliable and easy to use and it is an ideal way to
create natural looking, hand molded items, such as roses and other
flowers for use in decorating showpieces”. Kutipan diatas menyimpulkan
bahwa plastic chocolate adalah salah satu media dalam pembuatan
chocolate showpiece yang sangat mudah untuk diaplikasikan,
memberikan sentuhan natural, dan dapat diuleni dengan tangan untuk
membuat variasi dari beberapa bentuk yang diinginkan seperti, bunga,
figure dan lain lain. Plastic Chocolate memiliki tekstur seperti rolled
fondant yaitu elastis, mudah dibentuk, memiliki tekstur yang tidak mudah
patah serta memiliki keunggulan lainnya seperti mempunyai rasa yang
jauh lebih enak dibandingkan dengan rolled fondant yang umumnya
berbahan dasar gula. Adapun kekurangannya yaitu memiliki harga yang
lebih mahal (Niekerk, 2012).
5
Penulis mengkombinasikan chocolate showpiece dengan burung
Garuda Pancasila. Selain itu penulis juga mengaplikasikannya dengan cara
menggunakan media plastic chocolate dengan media pendukung lainnya.
Burung Garuda adalah lambang Negara yang mana semua orang Indonesia
pasti mengetahuinya. Jika kita membayangkan lambang negara kita
sendiri, pasti kita akan dapat terbayangkan seekor burung garuda begitu
yang sangat gagah dengan dua sayap yang besar dan jambul di kepalanya.
Garuda adalah salah satu makhluk mitologis yang terdapat pada
cerita dongeng yakni Mahabarata. Garuda dilambangkan sebagai seekor
burung yang sangat gagah perkasa, setia, dan berani. Burung Garuda adalah
Kendaraan dewa Wisnu disaat berkelana kepenjuru. Terdapat dalam suatu
tradisi di Bali, bahwa Garuda dikenal sebagai burung yang paling
diagungkan diantara para burung lainnya. Lambang Garuda Pancasila yang
dibuat oleh enam tokoh pahlawan Indonesia dimana tergabung pada
kepanitiaan pembuat lambang Garuda Pancasila. Antara lain seperti Ki
Hajar Dewantara, Sultan HamidII Muh Yamin, Moh Natsir, Raden Mas
Ngabehi Poerbatjaraka, dan MA Pellaupessy. Selain para tokoh tersebut,
ada seorang warga berkebangsaan Jerman yang juga terlibat, yaitu Dirk
Rühl Jr.
Awal mula sosok garuda dalam lambang negara memiliki kepala
yang tidak berambut dimana memiliki kemiripan dengan Amerika Serikat
yang memiliki lambang Burung Elang juga. Agar memiliki perbedaan
dengan elang Negara Amerika Serikat, maka ditambahkanlah jambul pada
kepala Burung Garuda Pancasila. Dirk Rühl merupakan pakar semiotic
6
semiotika dan ahli simbol adalah orang yang menambahkan jambul ini.
Disamping itu, Para peneliti kemudian mencari burung yang memiliki
kemiripan dengan sifat- sifat burung Garuda. Dari banyaknya burung di
Indonesia, terdapat salah seekor burung yang memiliki ciri yang persis
disebutkan mirip dengan burung Garuda, yaitu burung Elang Jawa atau
Spizaetus bartelsi. Burung elang Jawa adalah burung khas Pulau Jawa yang
memiliki jumlah yang sedikit dan sulit untuk ditemukan. Diperkirakan
jumlahnya saat ini bisa kurang dari 600 ekor di Pulau Jawa. Proses
pembuahan telur Elang Jawa yang hanya dapat dilakukan 2 tahun sekali
yang menjadi salah satu alasan Elang Jawa semakin langka. Oleh karena
nya, Burung Elang Jawa ditetapkan oleh Lembaga Burung Indonesia (LBI)
sebagai burung yang berada pada tahap terancam kepunahan. Dikatakan jika
terdapat beberapa jenis Burung Garuda di dunia, yaitu Burung Garuda
Harpy di Amerika Selatan sebanyak 4 jenis, yaitu Burung Garuda pemangsa
monyet di Philipina, Burung Garuda pemangsa kanguru di Papua Barat dan
Papua Nugini, dan Burung Garuda Haast (Harpgornis), pemangsa burung
moa dan manusia di New Zealand. Pnduduk Maori di New Zealand
memberi nama Burung Garuda Haast yang besar itu “Hokioi”.
7
Penulis juga mengaplikasikan burung garuda dalam pembuatan
chocolate showpiece, karena ingin mengangkat tema Pancasila agar
masyarakat selalu mengingat Pancasila serta mengamalkan Pancasila dan
bagaimana bisa mengusung kebhinekaan. Oleh karena itu penulis
mengangkat tugas akhir, food presenting yang berjudul “BURUNG
GARUDA SEBAGAI LAMBANG NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA DENGAN CHOCOLATE SHOWPIECE”
1. Design product
GAMBAR 1
SKETSA CHOCOLATE SHOWPIECE
Sumber : Dokumentasi penulis, 2019.
8
Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis menggabungkan beberapa macam
tekhnik atau metode dalam pembuatan chocolate showpiece yang memiliki
kelebihan serta kekurangannya sendiri. Kemudian penulis juga menggunakan
beberapa macam jenis coklat yaitu ada dark chocolate compound dan white
chocolate compound.
Terdapat 10 bagian chocolate showpiece yang akan dibuat oleh penulis,
yaitu:
1. Based yang terbuat dari chocolate modeling yang terbuat dari melted
chocolate dan corn syrup yang berukuran 40 cm x 60 cm.
2. Membuat kerangka burung garuda dengan menggunakan melted chocolate
yang dituang dan didiamkan setengah keras di changeable square.
3. Membentuk sayap, kepala, badan , kaki, ekor dan perisai burung garuda
dengan menggunakan melted chocolate yang dituang dan didiamkan
setengah keras di changeable square.
4. Membuat sayap Garuda dengan menggunakan teknik sculpture yang
bertujuan untuk memberikan detail unik.
5. Membuat bulu garuda dengan menggunakan chocolate modeling
9
B. Tinjauan Produk
1. Standar recipe
Standar Recipe menurut Lasiamana Badresuille (2011) Formula
harus ditentukan untuk dijadikan dasar membuat makanan dalam jumlah
dan rasa secara tertulis. Biasanya meliputi:
a. Nama product
b. Jumlah product yang dihasilkan (yield)
c. Nama bahan beserta satuannya
d. Peralatan yang dipakai
e. Keterangan cara pengolahan
f. Waktu, dari persiapan sampai dimasak
g. Cara penyajian atau menghidangkan
pada pembuatan chocolate showpiece penulis menggunakan
standart recipe Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung yang selalu
digunakan ketika praktik berlangsung, berikut adalah resep yang
digunakan:
10
TABEL 1.1
STANDAR RESEP DARK MODELLING CHOCOLATE
Hasil: 800 gr
Metode Kuantitas Bahan Keterangan
Potong dan
Lelehkan
500 gr
50 gr
Sweet dark
chocolate
Unsweetened
chocolate
Panaskan air
hingga mendidih
(43o C untuk
tempering)
Panaskan dan
Tuang
250 gr Corn syrup Pada temperatur
yang sama, tuang
pada lelehan
cokelat
Gabungkan Setelah tercampur
rata, dingin kan
Tutup dan
Diamkan
Selama 24 jam
Sumber: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, 2019.
2. Kebutuhan alat
Berikut adalah daftar serta kegunaan alat yang bakal di gunakan
untuk membuat showpiece yang bertema “Burung Garuda Sebagai
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia”
11
TABEL 1. 1
DAFTAR PERALATAN DAN FUNGSINYA
No Gambar Kegunaan
1. Timbangan Digital
Sebagai alat pengukur massa
bahan yang akan digunakan
2. Bowl
Sebagai wadah bahan
3 Sauce Pan
Wadah untuk merebus air
dalam proses pelelehan cokelat
Sumber: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, 2019.
12
DAFTAR PERALATAN DAN FUNGSINYA
sumber: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, 2019.
4 Laddle
Digunakan sebagai alat bantu
untuk menuangkan coklat
yang telah dilelehkan
kedalam cetakan.
5 Knee Pallete
Sebagai alat bantu dalam
meratakan coklat.
6 Microwave
Digunakan sebagai alat untuk
melelehkan coklat kembali,
jika coklat sudah mengeras.
7 Pisau
Untuk memotong, men
chopped, dan mengukir
showpiece.
13
DAFTAR PERALATAN DAN FUNGSINYA
8 Rubber Spatula
Untuk mengaduk saat
proses pelelehan coklat.
9 Mixer
Untuk melakukan proses
mixing coklat.
10 Fondant Tools
Alat dekorasi untuk
membuat detail pada
plastic chocolate.
11 Gambar 1. 1:
Alat untuk melukis atau
memberi warna pada
showpiece.
Sumber: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, 2019.
14
DAFTAR PERALATAN DAN FUNGSINYA
12 Chopping Board
Sebagai alas saat memotong
coklat.
13 Side Towel
Sebagai alas chopping
board dan untuk mengelap.
14 Plastic Wrapped
Untuk membungkus adonan
plastic chocolate.
15 Kompor
Untuk mendidihkan air saat
proses pelelehan cokelat,
serta proses bain marie
ketika coklat sudah mulai.
Sumber: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, 2019.
15
DAFTAR PERALATAN DAN FUNGSINYA
16 fondant smooter
Untuk menghaluskan sisi
permukaan yang tidak rata.
17 Food Processor
Digunakan sebagai alat
untuk menghaluskan coklat
dalam pembuatan chocolate
showpiece.
18 rolling pin
Alat bantu untuk
memipihkan chocolate
modeling yang memiliki
bentuk tipis.
Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2019
3. Recipe Costing
Recipe costing adalah biaya produksi bahan makanan untuk disaji
tanpa dimasukkan pengeluaran lain seperti gaji, listrik, sewa dan lain
sebagainya (Barnard, 1999). Berikut perincian mengenai biaya yang akan
dipakai oleh penulis:
16
TABEL 1. 2
RECIPE COSTING WHITE MODELING CHOCOLATE PASTE
Hasil : 341 g
No Ingredients Quantity Unit Price Cost 1. Corn Syrup 113 gr Rp 28,000/700 gr Rp 4,520 2. White chocolate compound 228 gr Rp 50,000/kg Rp 9,120
Recipe Cost Rp 13,640 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019
TABEL 1. 3
RECIPE COSTING WHITE MODELING CHOCOLATE PASTE
Hasil : 3000 g
No Ingredients Quantity Unit Price Cost 1. Corn Syrup 1000 gr Rp 28,000/700 gr Rp 40,000 2. Dark chocolate compound 2 kg Rp 50,000/kg Rp 100,000
Recipe Cost Rp 140,000 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019
TABEL 1. 4
DECORATING ITEMS COSTING
No Ingredients Quantity Unit Price Cost
1 Dark chocolate compound 2200 gr Rp 50,000/kg Rp 110,000 2 Oil based green food
coloring 15 gr Rp 22,500/50 gr Rp 7,500
3 Oil base black food coloring 5 gr Rp 22,500/50 gr Rp 2,250 4 Oil based red food coloring 15 gr Rp 37,500/50 gr Rp 11,250
5 Thick block - Rp 60,000 Rp 60,000 Recipe Cost Rp 191,000
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019
17
4. Purchase Order
TABEL 1. 5
PURCHASE ORDER
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019
5. Selling Price
Penulis menggunakan perhitungan selling price yang telah ditetapkan
pada buku diktat Food & Beverage Cost Control II STP NHI Bandung,
yakni hasil pembagian total ingredient cost dengan desired cost percent.
No Ingredients Quantity Unit Price Total 1 Oil based green food
coloring 50 Gr Rp 22,500/50 gr Rp 22,500
2 Oil based gold food coloring
50 Gr Rp 37,500/50 gr Rp 37,500
3 Oil based black food coloring
50 Gr Rp 22,500/50 gr Rp 22,500
4 Oil based red food coloring
50 Gr Rp37,500/50 gr Rp 37,500
5 Corn Syrup 1200 Gr Rp 40,000/1200 gr Rp 40,000
6 Dark chocolate compound
10 Kg Rp 50,000/kg Rp 500,000
7 White chocolate compound
3 Kg Rp 50,000/kg Rp 300,000
8 Wax Paper 2 Lbr Rp 1,000/Lbr Rp 2,000 9 Plactic Wrap 3 Pck Rp 15,000/Pck Rp 45,000 10 Plastik 1 Pck Rp 1,000/lbr Rp 8,000 11 Thick block - - Rp 60,000 Rp 60,000
Total Price Rp 1,075,000
18
TABEL 1. 6
SELLING PRICE
No Item Recipe Cost 1 White Modeling Chocolate paste Rp 13,640 2 Dark Modeling Chocolate paste Rp 140,000 3 Decorating Items Rp 191,000
Total ingredients cost Rp 344,640 Creativity and art 40% Rp 137,856
Total cost Rp 482,496 Desired cost percent 35%
Preminary selling price Rp 1,378,560 Actual selling price Rp 1,379,000
Sumber: hasil Olahan Penulis, 2019
C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1. Lokasi
a. Pastry Kitchen Enhaii Hotel
b. Jalan Setiabudi belakang, no. 201a
2. Waktu
Maret 2019
19
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN LATIHAN
PRESENTASI PRODUK
A. Perencanaan Latihan Presentasi Produk
Dalam pembuatan chocolate showpiece yang bertema Burung
Garuda sebagai Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
diperlukan perencanaan latihan yang bertujuan untuk mengestimasi waktu
yang diperlukan dalam pembuatan chocolate showpiece serta rencana
yang dimatangkan dan dibuat sempurna untuk dapat hasil yang bisa
memuaskan . Berikut adalah perencanaan yang disusun oleh penulis:
TABEL 2. 1
PERENCANAAN KEGIATAN PEMBUATAN DARK DAN WHITE PLASTIC CHOCOLATE
Waktu Kegiatan
5 Menit Menyiapkan bahan dan peralatan
10 Menit Menimbang bahan
10 Menit Melelehkan cokelat
5 Menit Memanaskan light corn syrup
25 Menit Mencampurkan kedua bahan kedalam mixer, sampai fat dan
chocolate memisah.
24 jam Penyimpanan plastic chocolate
Sumber : Olahan penulis, 2019
20
TABEL 2. 2
PERENCANAAN KEGIATAN PEMBUATAN BURUNG GARUDA
Kegiatan
5 Menit Menyiapkan bahan dan peralatan
20 Menit Membuat sayap dan ekor burung garuda sebagai tumpuan pertama
30 Menit Membuat kepala, badan, kaki dan pita sebagai tumpuan kedua
15 Menit Mengukir detail yang terdapat pada bagian bulu yang berada pada
sayap burung garuda dengan masing-masing bulu sayap berjumlah 17
5 menit Mengukir detail bulu ekor burung garuda dengan jumlah 8
10 menit Mengukir detail bulu leher burung garuda dengan jumlah 45
10 menit Mengukir detail bulu dibawah pangkal ekor/perisai dengan jumlah 19
5 menit Mengukir detail kaki burung garuda
5 menit Mengukir kalimat “Bhinneka Tunggal Ika”
5 menit Membuat lempengan perisai menggunakan white chocolate plastic
dengan diberi black food coloring
10 menit Menempelkan white chocolate platic dengan diberi red food coloring
pada bagian perisai
25 menit Membuat 5 lambang Pancasila dengan white chocolate yang sudah
diberikan food coloring dan menempelkan di lempengan perisai
10 menit Mengukir detail muka burung garuda yang menengok ke sebelah kanan
Sumber : Olahan penulis, 2019
21
B. Time Table
Setelah penulis melakukan pemantapan persiapan dalam pembuatan
showpiece tersebut dan telah melakukan manajemen waktu dalam pembuatan
maka kini penulis membuat rencana pelaksaan dalam pembuatan showpiece.
Berikut adalah time table yang telah di buat oleh penulis :
TABEL 2. 3
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM MELAKUKAN FOOD PRESENTING (SHOWPIECE)
NO KEGIATAN
WAKTU (MENIT)
10 20 30 40 50 60
1 Menyiapkan peralatan showpiece
2 Menyiapkan bahan showpiece
3 Menyiapkan chocolate casting sebagai base yang akan dibuat
4 Menata semua base dan Menyiapkan chocolate modeling base yang akan didekorasi
5 Menata ornament & figure showpieces yang sudah ditutupi dengan chocolate modeling
6 Finishing touch
Sumber: Hasil Olahan penulis, 2019
22
C. Pelaksanaan Pelatihan Presentasi Produk
TABEL 2. 4
LATIHAN PEMBUATAN CHOCOLATE SHOWPIECE
NO WAKTU GAMBAR KEGIATAN
1 10 Menit
Potong cokelat menjadi potongan
kecil untuk mempermudah
pelelehan.
2 10 Menit
Melelehkan cokelat dengan metode
bain-marie dengan bantuan rubber
spatula.
3 5 Menit
Panaskan corn syrup lalu masukan
kedalam mixer yang telah berisi
melted white chocolate compound.
Sumber: Hasil Olahan penulis, 2019
23
LATIHAN PEMBUATAN CHOCOLATE SHOWPIECE (LANJUTAN)
NO WAKTU GAMBAR KEGIATAN
4 30 Menit Aduk campuran cokelat dan corn
syrup menggunakan mixer dan
bantuan paddle dengan medium
speed hingga lemak pada cokelat
terpisah.
5 24 jam Peras dan pastikan tidak ada minyak
yang masih tertinggal pada plastic
chocolate. Simpan menggunakan
plastic wrapped.
6 10 Menit
Lelehkan cokelat dengan metode
bain-marie dengan bantuan rubber
spatula.
Sumber: Hasil Olahan penulis, 2019
24
LATIHAN PEMBUATAN CHOCOLATE SHOWPIECE (LANJUTAN)
NO WAKTU GAMBAR KEGIATAN
7 10 Menit
Lelehkan cokelat dengan metode
bain-marie dengan bantuan
rubber spatula.
8 5 Menit
Tuangkan melted chocolate
dalam cetakan berukuran
40x60cm yang telah dilapisi
alumunium foil. Ratakan.
Diamkan hingga setengah beku.
9 10 Menit
Ukur chocolate setengah beku
dengan penggaris untuk
membuat sketsa yang diinginkan
sama rata.
Sumber: Hasil Olahan penulis, 2019
25
LATIHAN PEMBUATAN CHOCOLATE SHOWPIECE (LANJUTAN)
NO WAKTU GAMBAR KEGIATAN
10 10 Menit
Membentuk sketsa burung garuda
dengan ukuran yang sudah
ditentukan.
11 10 Menit
Lalu rapihkan setiap sisi coklat
dengan bantuan small knife dan
modeling tools. Berikan detail pada
coklat dengan menggunakan metode
sculpture.
12 5 Menit
Membuat bulu burung garuda
dengan chocolate modeling dengan
menggunakan modeling tools.
Sumber: Hasil Olahan penulis, 2019
26
LATIHAN PEMBUATAN CHOCOLATE SHOWPIECE (LANJUTAN)
NO WAKTU GAMBAR KEGIATAN
13 10 Menit
Menempelkan bulu burung garuda
sesuai dengan jumlah letak bulu
burung garuda.
14 15 Menit
Membentuk bagian kepala dan
meratakan serta merapikan agar
terlihat detail bentuk kepala burung
garuda.
15 10 Menit
Berikan detail yang terdapat pada
sayap burung garuda dengan teknik
sculpture, agar mendapatkan hasil
yang maksimal dan realistis.
Sumber: Hasil Olahan penulis, 2019
27
LATIHAN PEMBUATAN CHOCOLATE SHOWPIECE (LANJUTAN)
NO WAKTU GAMBAR KEGIATAN
16 5 Menit
Berikan detail yang terdapat pada
ekor burung garuda dengan teknik
sculpture, agar mendapatkan hasil
yang maksimal dan terlihat realistis.
17 5 Menit
Membuat bentuk perisai pada burung
garuda.
18 10 Menit
Rapikan lagi dan berikan detail di
setiap sisi burung garuda
menggunakan teknik sculpture yang
bertujuan memberikan efek realistis.
Sumber: Hasil Olahan penulis, 2019
28
D. Kendala Latihan Presentasi Produk
Adapun kendala yang dialami penulis dalam melakukan latihan pembuatan
chocolate showpiece, diantaranya adalah :
1. Proses penempelan bagian-bagian dari chocolate showpiece yang
membutuhkan waktu lama hingga coklat mengeras dan kering. Maka dari itu
penulis akan menggunakan cooling spray dalam pembuatan chocolate
showpiece selanjutnya.
29
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PRESENTASI PRODUK
A. Persiapan/ Mise En Place
Menurut Philip Pauli (1999:24) “Mise en Place is “pre-preparation” and is the
first step in the preparation of dishes or products.” Dari kutipan tersebut diketahui
bahwa Persiapan atau mise en place merupakan langkah awal yang harus dilakukan
dalam setiap pembuatan sebuah produk atau makanan. Mise en place juga diterapkan
dalam kegiatan sebelum praktik di STP NHI Bandung.
Proses mise en place sendiri telah dilakukan penulis di Enhaii Hotel yaitu dua
hari sebelum pelaksanaan food presenting seperti mempersiapkan peralatan dengan
benar yang akan digunakan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan pada
saat proses food presenting. Penulis juga harus memperhatikan setiap bahan,
contohnya adalah chocolate modeling sudah disiapkan dikarenakan proses
pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama dan harus didiamkan selama
satu malam. Chocolate modeling tersebut digunakan dalam pembuatan lambang-
lambang pada burung Garuda, pita dan penulisan kalimat Bhinneka Tunggal Ika.
Begitu pula ada beberapa bagian yang rumit serta membutuhkan banyak waktu
seperti pembuatan pada seluruh tubuh burhg garuda yang dimana harus dibentuk
serta diukir sedemikian rupa agar mendapatkan hasil yang realistis atau menyerupai
dengan bentuk aslinya, dan ornament ornament lainnya yang harus dipersiapkan
30
dikarenakan waktu yang diberikan untuk presentasi produk hanyalah 60 menit.
Berikut adalah persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan presentasi produk:
TABEL 3. 1
PERSIAPAN SEBELUM PELAKSANAAN PRESENTASI PRODUK
No Gambar Keterangan
1
Latar atau background dibuat
menggunakan dark chocolate compound
paste dan dijadikan dalam pembuatan
chocolate modeling yang di lining dan di
aplikasikan ke dalam thickblock
berukuran 60cm x 40cm.
2
Pembentukan kasar burung Garuda yang
terbuat dengan metode chocolate
sculpture.
3
Pembentukan perisai sesuai skala yang sudah ditentukan.
31
TABEL 3.1
PERSIAPAN SEBELUM PELAKSANAAN PRESENTASI PRODUK
(LANJUTAN)
No Gambar Keterangan
4
Pelapisan white
chocolate sebagai pita
dalam burung Garuda
dan juga dasar dalam
penulisan Bhinneka
Tunggal Ika.
B. Pelaksanaan presentasi produk
Proses pelaksanaan presentasi produk dilaksanakan pada ruang sidang
2 yaitu, bertepatan pada ruang chocolate room Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung. Pelaksanaan dibagi menjadi tiga sesi dengan waktu sebanyak 120
menit atau satu setengah jam, sesi pertama pada saat proses kegiatan food
presenting yaitu dimulai dengan melakukan presentasi dengan powerpoint di
depan penguji sidang selama 15 menit disertai dengan menunjukan sebuah
video sesi latihan atau trial pada pembuatan chocolate showpiece. Dilanjutkan
dengan sesi produksi dengan waktu 60 menit. Dan sisa waktu yang diberikan
digunakan untuk sesi tanya jawab dengan penguji. Berikut adalah
32
dokumentasi pada saat pelaksanaan kegiatan food presenting di dapur pastry
Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung :
TABEL 3. 2
PELAKSANAAN PRESENTASI PRODUK
NO GAMBAR KETERANGAN
1
Melakukan presentasi selama 10
menit mengenai produk yang akan
dibuat. Presentasi dimulai dari
menjelaskan latar belakang, desain,
konsep dan persiapan sebelum
presentasi dengan menampilkan
video dokumentasi berdurasi 5
menit.
33
TABEL 3.2
PELAKSANAAN PRESENTASI PRODUK
(LANJUTAN)
NO GAMBAR KETERANGAN
2
Proses penempelan lambang
Pancasila pada perisai burung
Garuda.
4
Proses pengukiran kepala
burung Garuda. Proses ini
membutuhkan waktu lebih
karena pendetailan wajah yang
harus sesuai.
34
TABEL 3.2
PELAKSANAAN PRESENTASI PRODUK
(LANJUTAN)
NO GAMBAR KETERANGAN
5
Proses pengukiran sayap kanan
dan kiri pada burung Garuda.
6
Proses pembentukan pangkal
ekor yang harus sesuai dengan
jumlah pada filosofi.
7
Proses pengukiran bulu burung
Garuda.
35
TABEL 3.2
PELAKSANAAN PRESENTASI PRODUK
(LANJUTAN)
NO GAMBAR KETERANGAN
8
Penempelan kata – kata bhinneka
tunggal ika.
9
Proses pembentukan kaki burung
Garuda yang menggenggam pita
Bhinneka Tunggal Ika.
10
Pengukiran bulu pada leher
burung Garuda sesuai dengan
jumlah filosofi lambang burung
Garuda.
36
TABEL 3.2
PELAKSANAAN PRESENTASI PRODUK
(LANJUTAN)
NO GAMBAR KETERANGAN
11
Proses penambahan dan perapihan
lambang pada perisai burung
Garuda.
12
Proses memberikan detail bulu
pada kaki burung Garuda sesuai
dengan jumlah pada filosofi burung
Garuda.
37
TABEL 3.2
PELAKSANAAN PRESENTASI PRODUK
(LANJUTAN)
NO GAMBAR KETERANGAN
13
Proses penambahan
pengukiran pada ekor
agar terlihat lebih
nyata.
14
Proses pada saat
penulis melakukan
diskusi dan evaluasi
dengan penguji sidang
food presesnting.
38
C. Evaluasi dari Penguji Sidang
Setelah proses presentasi produk selesai berikut adalah penilaian
produk pada Burung Garuda Sebagai Lambang Kesatuan Republik
Indonesia dengan Chocolate Showpiece yang telah dipresentasikan akan di
evaluasi dan di diskusikan oleh penguji sidang food presenting kepada
penulis dan penguji sidang memberikan panilaian berupa kritik dan saran.
Berikut penjabaran hasil dari diskusi penguji sidang kepada penulis:
1. Time management yang dimiliki oleh penulis sangat baik, sehingga
dapat menyelesaikan pelaksanaan dalam pembuatan produk dengan
tepat waktu.
2. Konsep dan tema yang diambil oleh penulis menarik, sehingga
menghasilkan hasil akhir yang bagus dan sesuai dengan sketsa
yang telah dibuat.
3. Lebih memperhatikan detail pada semua bentuk pada burung
Garuda agar hasil yang diciptakan bisa lebih proposional.
Evaluasi yang telah di berikan oleh tim penguji tersebut diberikan
secara verbal kepada penulis selama proses kegiatan sidang food presenting
berlangsung setelah penguji melihat hasil akhir dari Burung Garuda Sebagai
Lambang Kesatuan Republik Indonesia dengan Chocolate Showpiece.
39
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil akhir produk dapat menggambarkan tema yang dipilih yaitu
Burung Garuda Sebagai Lambang Kesatuan Republik Indonesia Dengan
Chocolate Showpiece. Hal itu dapat dilihat dari hasil jadi chocolate showpiece
yang dibuat penulis menjadi terletak pada lambang burung Garuda itu sendiri
yaitu dari mulai kepala hingga tulisan Bhinneka Tunggal Ika yan tertera di
kaki burung Garuda. Beragam warna juga dapat menjadi titik focus pada
lambang burung Garuda terutama di Perisai yang memiliki beberapa lambang
Pancasila. Hal itu membuktikan bahwa tujuan awal dalam pembuatan
showpiece ini untuk menampilkan kegagahan burung garuda dengan lambang
pancasila yang mempesona membuat kita mengingat sila – sila yang
dibanggakan rakyat Indonesia..
Penggunaan teknik, detail, kebersihan, kerapihan serta ketepatan
waktu yang ditunjukan oleh penulis dalam pembuatan pelaksanaan Burung
Garuda Sebagai Lambang Kesatuan Republik Indonesia Dengan Chocolate
Showpiece, dapat disimpulkan bahwa telah sesuai dengan apa yang
direncanakan sebelumnya.
40
B. Saran
Dari hasil presentasi showpiece, penulis mendapat saran dari kedua penguji
dan beserta dosen yang hadir yaitu :
• Penulis harus memperhatikan kesesuaian bentuk Garuda yang dibuat
dengan lambang burung Garuda aslinya.
• Penulis harus lebih memperhatikan bahan – bahan yang digunakan
menyesuaikan bentuk, dan warna lambang burung Garuda pada
umumnya.
• Penulis harus menyesuaikan penanggalan rencana pelaksanaan
kegiatan dengan kegiatan praktek ujian
Saran yang diberikan juga merupakan saran yang membangun penulis
untuk lebih meperhatikan apa yang harus dituangkan agar lebih sempurna
dengan merealisasikannya kedalam seni berbahan dasar makanan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Nasution. (1976). Pengolahan Coklat. Bogor: IPB-Press.
Notter, E. (2011). The Art of The Chocolatier. New Jersey: John & Sons, Inc.
Pangestu, E. (2012, February 1). Chocolate Descoration / Showpiece Tehnique. Diambil kembali dari Bareca Magazine: http://www.bakerymagazine.com/2012/02/01/chocolate-decoration-showpiece-technique/
Rosfian, E. (2015). Pastry Culinary Art. Bandung: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Sutedi, T. (2015). Food & beverage Cost Control II. Bandung: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Trade, C. F. (2011, Februari 3). Panen Buah Cacao. Dipetik Februari 2011, 2011, dari Cacao Organic Fairtrade: http://cacaoorganikfairtrade.blogspot.com/2011/
University, T. C. (2015, January 3). Membuat Chocolate Showpiece. Diambil kembali dari Membuat “Chocolate Showpiece” di Tristar Institute Kaliwaron : http://tristar-institute-kaliwaron.blogspot.com/2015/05/membuat-chocolate-showpiece-di-tristar.html
Wayne, G. (2001). Baking Professional Third Edition. New York.
42
BIODATA PENULIS `
A. DATA PRIBADI
Nama : Sekar Arum Siva Ankholbi
Tanggal Lahir : 2 Januari 1998
Tempat Lahir : Magelang
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tirta Raharja IV F279 RT 006/RW 010
Jatikramat, Jati Asih, Bekasi 17421
Email : [email protected]
B. DATA ORANG TUA
Nama Ayah : Tatang Mutakin
Pekerjaan : PNS
Nama Ibu : Heni Lusiana
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tirta Raharja IV F279 RT 006/RW 010
Jatikramat, Jati Asih, Bekasi 17421
43
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama Sekolah Tempat Tahun Keterangan
SDN 01 Jatikramat Bekasi 2003 - 2009 Lulus
SMP Negeri 23 Bekasi 2009 – 2012 Lulus
SMA Negeri 3 Bekasi 2012 – 2015 Lulus
Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung
Bandung 2016 -
sekarang
D. PENGALAMAN KERJA
Nama Perusahaan Tempat Jabatan Tahun Keterangan
Sari Pasific Hotel Jakarta Trainee 2018 Praktek Kerja
Nyata 6 Bulan