bupati natuna provinsi kepulauan riau ...jdih.natunakab.go.id/peraturan/data_lampiran/perbub...
TRANSCRIPT
BUPATI NATUNA
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
PERATURAN BUPATI NATUNA
NOMOR 61 TAHUN 2019
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA STAF
AHLI, SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN, INSPEKTORAT DAN
BADAN KABUPATEN NATUNA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI NATUNA,
Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pedoman
Nomenklatur dan Unit Kerja Sekretariat Daerah Provinsi
dan Kabupaten/Kota perlu dilakukan penyesuaian
terhadap Nomenklatur dan Unit Kerja Sekretariat
Daerah di Kabupaten Natuna.
b. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Natuna Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah
beberapakali terakhir dengan Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Daerah tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah, maka perlu disusun kembali susunan
organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja pada
Perangkat Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi, Tugas
-2-
dan Fungsi Serta Tata Kerja Staf Ahli, Sekretariat
Daerah, Sekretariat Dewan, Inspektorat Dan Badan
Kabupaten Natuna;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan
Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,
Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten
Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902)
sebagaimana telah di ubah beberapakali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang
Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun
1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4880);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah di ubah
dengan Undang –Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2011
Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara republik
Indonesia nomr 6398);
-3-
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6402);
8. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2016
Nomor 6) sebagaimana telah diubah beberapakali
dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2018 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan daerah tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Natuna (Lembaran Daerah Kabupaten
Natuna Tahun 2018 Nomor 9);
-4-
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI,
TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA STAF AHLI,
SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN,
INSPEKTORAT DAN BADAN KABUPATEN NATUNA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Natuna;
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom;
3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Natuna;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Natuna;
5. Perangkat Daerah adalah unsur Pembantu Bupati dan
DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah;
6. Sekretariat Daerah adalah unsur staf yang dipimpin oleh
Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati yang mempunyai
tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam
penyusunan dan pengordinasian administratif terhadap
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan
administratif;
7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Natuna;
8. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya
disebut Sekretaris Dewan adalah Pimpinan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
-5-
9. Staf Ahli adalah Pejabat Struktural yang bertugas
membantu Bupati dalam bidang-bidang tertentu, dalam
pelaksanaan tugasnya secara administratif
dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah;
10. Asisten adalah Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten
Natuna;
11. Kepala Bagian adalah Kepala Unit Kerja pada Sekretariat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah;
12. Inspektur adalah unsur pengawas penyelenggaraan
Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab langsung
kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah;
13. Badan Daerah adalah unsur penunjang urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
14. Unit Pelaksana Teknis adalah Organisasi yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/ atau
kegiatan teknis penunjang tertentu pada Dinas atau
Badan Daerah.
BAB II
STAF AHLI
Pasal 2
(1) Staf Ahli, merupakan jabatan eselon IIb atau jabatan
pimpinan tinggi pratama.
(2) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati dan secara
administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah.
(3) Staf Ahli terdiri dari:
a. Staf Ahli bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
b. Staf Ahli bidang Pembangunan, Ekonomi dan
Keuangan; dan
c. Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM (Sumber
Daya Manusia).
-6-
Bagian Kesatu
Tugas Pokok dan Fungsi
Staf Ahli
Pasal 3
(1) Staf Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf b, memiliki ikhtisar jabatan melakukan telaahan
kajian dan memberi saran, masukan serta pertimbangan
kepada Bupati.
(2) Staf Ahli mempunyai tugas membantu Bupati dalam hal
memberi telaahan mengenai masalah pemerintahan
daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
Paragraf 1
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
Pasal 4
(1) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf a,
memiliki ikhtisar jabatan melakukan telaahan kajian
dan memberi saran, masukan serta pertimbangan
kepada Bupati di bidang pemerintahan, hukum dan
politik sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan.
(2) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penetapan
kebijakan di bidang pemerintahan, hukum dan politik.
(3) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. membuat rencana kerja di bidang pemerintahan,
hukum dan politik;
b. memberikan saran tindak baik secara lisan maupun
tertulis di bidang pemerintahan, hukum dan politik
berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan;
c. membuat analisis dan kajian di bidang
pemerintahan, hukum dan politik berdasarkan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
-7-
d. melakukan koordinasi dan konsultasi secara
vertikal, horizontal dan diagonal dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi sesuai bidang tugasnya; dan
e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
(4) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
dalam melaksanakan tugasnya menjalankan fungsi
sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja program dan kegiatan;
b. penyusunan telaahan di bidang pemerintahan,
hukum dan politik;
c. penganalisaan dan pengkajian permasalahan di
bidang pemerintahan, hukum dan politik;
d. pengoordinasian dan konsultasi; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Bupati.
Paragraf 2
Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan
Pasal 5
(1) Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf b,
memiliki ikhtisar jabatan melakukan telaahan kajian
dan memberi saran, masukan serta pertimbangan
kepada Bupati bidang pembangunan, ekonomi dan
keuangan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan.
(2) Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penetapan
kebijakan di bidang pembangunan, ekonomi dan
keuangan.
(3) Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan
memiliki uraian tugas sebagai berikut:
a. membuat rencana kerja di bidang pembangunan,
ekonomi dan keuangan;
b. memberikan saran tindak baik secara lisan maupun
tertulis di bidang pembangunan, ekonomi dan
-8-
keuangan berdasarkan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan;
c. membuat analisis dan kajian di bidang
pembangunan, ekonomi dan keuangan berdasarkan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
d. melakukan koordinasi dan konsultasi secara
vertikal, horizontal dan diagonal dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi sesuai bidang tugasnya; dan
e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
(4) Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan
dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja program dan kegiatan;
b. penyusunan telaahan di bidang pembangunan,
ekonomi dan keuangan;
c. penganalisaan dan pengkajian permasalahan di
bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan;
d. pengoordinasian dan konsultasi; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Bupati.
Paragraf 3
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia
Pasal 6
(1) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya
Manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf b, angka 3 memiliki ikhtisar jabatan melakukan
telahaan kajian dan memberi saran, masukan serta
pertimbangan kepada Bupati di bidang kemasyarakatan
dan sumber daya manusia sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku sebagai bahan masukan
pengambilan kebijakan.
-9-
(2) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya
Manusia mempunyai tugas membantu Bupati dalam
penetapan kebijakan di bidang kemasyarakatan dan
sumber daya manusia.
(3) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya
Manusia mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. membuat rencana kerja di bidang kemasyarakatan
dan sumber daya manusia;
b. memberikan saran tindak baik secara lisan maupun
tertulis di bidang kemasyarakatan dan sumber daya
manusia berdasarkan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan;
c. membuat analisis dan kajian di bidang
kemasyarakatan dan sumber daya manusia
berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan;
d. melakukan koordinasi dan konsultasi secara
vertikal, horizontal dan diagonal dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi sesuai bidang tugasnya; dan
e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
(4) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya
Manusia dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
fungsi:
a. penyusunan rencana kerja program dan kegiatan;
b. penyusunan telaahan di bidang kemasyarakatan
dan sumber daya manusia;
c. penganalisaan dan pengkajian permasalahan di
bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia;
d. pengoordinasian dan konsultasi; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Bupati.
-10-
BAB III
SEKRETARIAT DAERAH
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 7
(1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah, terdiri dari:
a. Sekretariat Daerah;
b. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
terdiri dari:
1. Bagian Tata Pemerintahan, terdiri dari:
a) Subbagian Administrasi Pemerintahan;
b) Subbagian Administrasi Kewilayahan; dan
c) Subbagian Otonomi Daerah.
2. Bagian Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari:
a) Subbagian Bina Mental Spiritual;
b) Subbagian Kesejahteraan Sosial; dan
c) Subbagian Kesejahteraan Masyarakat.
3. Bagian Hukum, terdiri dari:
a) Subbagian Perundang-undangan;
b) Subbagian Bantuan Hukum; dan
c) Subbagian Dokumentasi dan Informasi.
4. Bagian Kerja Sama, terdiri dari:
a) Subbagian Fasilitasi Kerja Sama Dalam
Negeri;
b) Subbagian Fasilitasi Kerja Sama Luar
Negeri; dan
c) Subbagian Evaluasi Kerja Sama;
c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, terdiri
dari:
1. Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam,
terdiri dari:
a) Subbagian Pembinaan BUMD Dan BLUD;
b) Subbagian Perekonomian; dan
c) Subbagian Sumber Daya Alam;
-11-
2. Bagian Administrasi Pembangunan terdiri dari:
a) Subbagian Penyusunan Program;
b) Subbagian Pengendalian Program; dan
c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan;
3. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa terdiri
dari:
a) Subbagian Pengelolaan Pengadaan
Barang dan Jasa;
b) Subbagian Pengelolaan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik; dan
c) Subbagian Pembinaan dan Advokasi
Pengadaan Barang dan Jasa.
d. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari:
1. Bagian Organisasi terdiri dari:
a) Subbagian Kelembagaan dan Analisa
Jabatan;
b) Subbagian Pelayanan Publik dan Tata
Laksana; dan
c) Subbagian Kinerja dan Reformasi
Birokrasi.
2. Bagian Umum terdiri dari:
a) Subbagian Tata Usaha Pimpinan Staf Ahli
dan Kepegawaian;
b) Subbagian Keuangan; dan
c) Subbagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan.
3. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan,
terdiri dari:
a) Subbagian Protokol;
b) Subbagian Komunikasi Pimpinan; dan
c) Subbagian Dokumentasi Pimpinan.
(2) Bagan susunan organisasi Sekretariat Daerah tercantum
dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
-12-
Bagian Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Sekretariat Daerah
Paragraf 1
Sekretariat Daerah
Pasal 8
(1) Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 ayat (1) huruf a, dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang
memiliki ikhtisar jabatan merumuskan dan menetapkan
kebijakan strategis pada bidang pemerintahan, ekonomi
dan pembangunan, serta administrasi umum.
(2) Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam penyusunan kebijakan dan
pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif.
(3) Sekretaris Daerah memiliki uraian tugas meliputi:
a. merumuskan kebijakan strategis dalam penyusunan
rencana strategis Perangkat Daerah;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. merumuskan kebijakan strategis dalam penyusunan
rencana kerja tahunan Perangkat Daerah;
d. melakukan pembinaan dalam penyusunan laporan
pelaksanaan program kerja dan kegiatan Perangkat
Daerah;
e. melakukan pembinaan dalam penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja Perangkat Daerah dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan program
kerja dan kegiatan;
f. melakukan pengoordinasian penyusunan kebijakan
daerah;
g. melakukan pengoordinasian pelaksanaan tugas
satuan kerja Perangkat Daerah;
h. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan daerah;
-13-
i. melakukan pelayanan administratif dan pembinaan
aparatur sipil negara pada instansi daerah;
j. memberikan arahan dan motivasi kepada bawahan;
k. melakukan pengembangan terhadap kompetensi
bawahan;
l. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
m. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
(4) Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja
Perangkat Daerah;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah;
d. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur
sipil negara pada instansi daerah; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Asisten Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat
Pasal 9
(1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a,
memiliki ikhtisar jabatan mengkoordinasi dan
mengevaluasi pelaksanaan bidang administrasi
pemerintahan, otonomi daerah, hukum kesejahteraan
rakyat dan kerja sama.
(2) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat,
mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam
melaksanakan koordinasi dan penyusunan kebijakan
-14-
daerah di bidang administrasi pemerintahan, otonomi
daerah, hukum, kesejahteraan rakyat dan kerja sama.
(3) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
memiliki uraian tugas meliputi:
a. melakukan pengoordinasian penyusunan kebijakan
pemerintahan daerah di bidang tata pemerintahan,
hukum dan perundang-undangan serta
kesejahteraan rakyat dan kerja sama;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. melakukan pengoordinasian dalam pelaksanaan
kegiatan di bidang tata pemerintahan, hukum dan
perundang-undangan serta kesejahteraan rakyat
dan kerja sama;
d. melakukan pengoordinasian dan pembinaan
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah sesuai dengan
ruang lingkupnya;
e. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan Pemerintah Daerah di bidang tata
pemerintahan, hukum dan perundang-undangan
serta kesejahteraan rakyat dan kerja sama;
f. melakukan pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang tata pemerintahan, hukum dan perundang-
undangan serta kesejahteraan rakyat dan kerja
sama;
g. memberikan arahan dan motivasi kepada bawahan;
h. melakukan pengembangan terhadap kompetensi
bawahan;
i. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
j. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas dan fungsi; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
-15-
(4) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan kebijakan daerah di bidang tata
pemerintahan, hukum, kesejahteraan rakyat dan
kerja sama;
b. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di
bidang kesejahteraan rakyat;
c. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang tata pemerintahan, hukum,
kesejahteraan rakyat dan kerja sama;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang tata pemerintahan, hukum,
kesejahteraan rakyat dan kerja sama;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah terkait pencapaian tujuan kebijakan,
dampak yang tidak diinginkan, dan faktor yang
mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan di
bidang kesejahteraan rakyat;
f. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh
Sekretaris Daerah di bidang tata pemerintahan,
hukum, kesejahteraan rakyat dan kerja sama yang
berkaitan dengan tugasnya;
g. pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan dengan ruang
lingkup bidang pengawasan, tugas pembantuan,
perbatasan pemerintahan umum, pemerintahan
desa, kecamatan dan kelurahan, kesatuan bangsa
dan politik, perlindungan masyarakat, perumahan
rakyat, kawasan pemukiman dan pertanahan,
penyusunan Peraturan Perundang-undangan,
kependudukan dan catatan sipil, ketentraman dan
ketertiban;
h. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan dengan ruang lingkup bidang
pengawasan, tugas pembantuan, perbatasan
pemerintahan umum, pemerintahan desa,
kecamatan dan kelurahan, kesatuan bangsa dan
politik, perlindungan masyarakat, perumahan
-16-
rakyat, kawasan pemukiman, pertanahan,
penyusunan Peraturan Perundang-undangan,
kependudukan dan catatan sipil, ketentraman dan
ketertiban, kesra dan kerja sama;
i. pelaksanaan evaluasi, pengoordinasian, terhadap
penyelenggaraan urusan Perangkat Daerah ruang
lingkup pemerintahan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Pasal 10
(1) Bagian pada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat Sekretariat Daerah terdiri atas:
a. Bagian Tata Pemerintahan;
b. Bagian Kesejahteraan Rakyat;
c. Bagian Hukum; dan
d. Bagian Kerja Sama.
(2) Tiap-tiap Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
Paragraf 3
Bagian Tata Pemerintahan
Pasal 11
(1) Bagian Tata Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan
melaksanakan urusan penyelenggaraan pemerintahan
daerah dengan menyusun program, merumuskan
kebijakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan bidang
administrasi pemerintahan, administrasi kewilayahan,
dan bidang otonomi daerah sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
(2) Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan
daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas
Perangkat Daerah, pemantauan dan evaluasi
-17-
pelaksanaan kebijakan daerah, pelaksanaan
pembinaan administrasi di bidang administrasi
pemerintahan, administrasi kewilayahan dan
otonomi daerah.
(3) Bagian Tata Pemerintahan memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyusun penyiapan bahan perumusan kebijakan
daerah di bidang administrasi pemerintahan,
administrasi kewilayahan dan otonomi daerah;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menyusun penyiapan bahan pengoordinasian
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di bidang
administrasi pemerintahan, administrasi
kewilayahan dan otonomi daerah;
d. menyusun rencana program dan kegiatan bidang
beserta target capaiannya dengan mengacu kepada
standar pelayanan minimal;
e. menyusun penyiapan bahan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
administrasi pemerintahan, administrasi
kewilayahan dan otonomi daerah;
f. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
g. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang
berkaitan dengan tugasnya.
(4) Bagian Tata Pemerintahan dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di
bidang administrasi pemerintahan, administrasi
kewilayahan dan otonomi daerah;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan
kebijakan daerah di bidang administrasi
pemerintahan, administrasi kewilayahan dan
otonomi daerah;
-18-
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah di bidang administrasi
pemerintahan, administrasi kewilayahan dan
otonomi daerah;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
administrasi pemerintahan, administrasi
kewilayahan dan otonomi daerah;
e. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan
administrasi pemerintahan, administrasi
kewilayahan dan otonomi daerah: dan
f. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat yang berkaitan dengan tugasnya.
Pasal 12
(1) Bagian Tata Pemerintahan terdiri dari:
a. Subbagian Administrasi Pemerintahan;
b. Subbagian Administrasi Kewilayahan; dan
c. Subbagian Otonomi Daerah;
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Tata Pemerintahan.
Pasal 13
(1) Subbagian Administrasi Pemerintahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan menyusun program dan perencanaan
Administrasi Pemerintahan dengan mengolah data,
merumuskan kebijakan berdasarkan petunjuk atasan
dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
pelaksanaan tugas penyelenggaraan administrasi
pemerintahan.
(2) Subbagian Administrasi Pemerintahan mempunyai
tugas menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan
operasional dan mengoreksi terkait dengan
penyelenggaraan administrasi pemerintahan.
-19-
(3) Subbagian Administrasi Pemerintahan memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kegiatan di
Subbagian Administrasi Pemerintahan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan daerah
bidang administrasi pemerintahan;
d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan daerah di
bidang administrasi pemerintahan;
e. melaksanakan administrasi persuratan dan
administrasi kepegawaian bagian tata
pemerintahan;
f. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan
tugas di bidang kependudukan dan pencatatan sipil,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat;
g. melaksanakan menyusun bahan kebijakan
pelimpahan sebagai kewenangan Kepala
Daerah kepada Camat;
h. melaksanakan menyusun bahan kebijakan
pengelolaan dana kelurahan:
i. memfasilitasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah;
j. melaksanakan menyusun bahan kebijakan
pengelolaan dana kelurahan; dan
k. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah bidang administrasi
pemerintahan;
l. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
m. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
-20-
Pasal 14
(1) Subbagian Administrasi Kewilayahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan melakukan fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan pembentukan pemekaran wilayah
kecamatan dan kelurahan, menyusun program dan
perencanaan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
dan kelurahan dengan merumuskan kebijakan,
mengolah serta memproses data berdasarkan petunjuk
atasan dan ketentuan perundang-undangan sebagai
langkah dalam penyelenggaraan dan pembinaan
pemerintahan kecamatan dan kelurahan.
(2) Subbagian Administrasi Kewilayahan mempunyai tugas
melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan
pembentukan pemekaran wilayah kecamatan dan
kelurahan, menyusun program dan perencanaan
penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan
kelurahan dengan merumuskan kebijakan, mengolah
serta memproses data berdasarkan petunjuk atasan dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
langkah dalam penyelenggaraan dan pembinaan
pemerintahan kecamatan dan kelurahan.
(3) Subbagian Administrasi Kewilayahan sebagaimana
dimaksud:
a. menyiapkan rencana program kegiatan di
Subbagian Administrasi Kewilayahan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi
pembentukan, penghapusan, penggabungan dan
pemekaran wilayah kecamatan dan/atau kelurahan;
d. melaksanakan koordinasi penegasan batas daerah,
kecamatan, kelurahan, serta nama lain dan/atau
pemindahan ibukota kecamatan;
e. melaksanakan fasilitasi toponimi dan pemetaan
wilayah;
f. menyiapkan bahan penetapan kode dan data
kewilayahan;
-21-
g. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi
penataan adminstrasi kewilayahan yang
meliputi desa kelurahan dan kecamatan;
h. menyiapkan penyusunan aturan berkenaan
dengan adminsitrasi kewilayahan;
i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah bidang
administrasi kewilayahan;
j. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
k. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
Pasal 15
(1) Subbagian Otonomi Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (1) huruf c, memiliki ikhtisar
jabatan menyusun program dan perencanaan dalam
penyelenggaraan otonomi daerah dengan mengolah data,
merumuskan kebijakan berdasarkan petunjuk atasan
dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
langkah penyelenggaraan otonomi daerah.
(2) Subbagian otonomi daerah mempunyai tugas
menyiapkan, mengkonsep, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan otonomi daerah.
(3) Subbagian Otonomi Daerah memiliki uraian meliputi:
a. menyiapkan rencana program kegiatan di
Subbagian Otonomi Daerah;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menyiapkan menyusun bahan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD);
d. menghimpun Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (ILPPD);
e. melaksanakan fasilitasi penyusunan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Organisasi Perangkat
Daerah;
-22-
f. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi proses
pengusulan, pengangkatan dan pemberhentian
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
g. memfasilitasi pengusulan Izin dan Cuti Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
h. menyiapkan, menyusun bahan laporan Akhir Masa
Jabatan (AMJ) Bupati;
i. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi persiapan
dan pelaksanaan Pemilihan Umum;
j. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi proses
administrasi pergantian antar waktu pimpinan dan
anggota legislatif;
k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah bidang otonomi
daerah;
l. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
m. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
Paragraf 4
Bagian Kesejahteraan Rakyat
Pasal 16
(1) Bagian Kesejahteraan Rakyat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar
jabatan menyusun dan mengkoordinasikan kebijakan
pada Bidang Bina Mental Spiritual, Kesejahteraan Sosial
dan Kesejahteraan Masyarakat sesuai dengan prosedur
dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan agar
terwujud penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
baik.
(2) Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas
merencanakan, memfasilitasi, mengkoordinasikan,
menyusun program dan rencana kerja berdasarkan
kebijakan, regulasi dan petunjuk teknis dalam
pembinaan dan pemantauan bantuan kesejahteraan
-23-
serta perkembangan kegiatan Bagian Kesejahteraan
Rakyat.
(3) Bagian Kesejahteraan Rakyat memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyusun rencana dan program kerja meliputi
bidang bina mental spiritual, kesejahteraan sosial
dan kesejahteraan masyarakat berdasarkan
petunjuk atasan dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
memberikan disposisi agar bawahan mengetahui
tugas dan tanggungjawab masing-masing;
c. menyusun, memfasilitasi dan mengkoordinasikan
program dan rencana kerja Subbagian Bidang Bina
Mental Spiritual, Subbagian Kesejahteraan Sosial
dan Subbagian Kesejahteraan Masyarakat;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan
rencana kerja Subbagian Bina Mental Spiritual,
memfasilitasi pelaksanaan kebijakan pengembangan
sarana peribadatan, pendidikan dan pelatihan
keagamaan dan lembaga-lembaga keagamaan,
kerukunan beragama, penyelenggaraan dakwah-
dakwah agama, pembinaan peserta STQ/MTQ dan
koordinasi penyelenggaraan haji;
e. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan
rencana kerja Subbagian Kesejahteraan Sosial,
memfasilitasi pemberian bantuan kesejahteraan
anak yatim, kegiatan pelayanan kesejahteraan
sosial, dan jadwal safari ramadhan Pemerintah
Kabupaten Natuna;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan
rencana kerja Subbagian Kesejahteraan
Masyarakat, memfasilitasi dalam penyaluran
bantuan musibah, usaha peningkatan
kesejahteraan masyarakat, korban bencana alam,
fakir miskin;
-24-
g. menyusun dan asistensi tugas bagian kesra dengan
cara konsultasi, kunjungan kerja, sosialisasi dan
bimbingan teknis berbasis IT.
h. mengevaluasi tugas bagian kesra berdasarkan
informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan
penyempurnaan lebih lanjut serta melaksanaan
tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya;
i. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
j. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
(4) Bagian Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan fungsi:
a. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis pembinaan di bidang bina mental
spiritual, kesejahteraan sosial dan kesejahteraan
masyarakat;
b. pengumpulan dan pengelolaan data serta
penyampaian saran dan pertimbangan dalam
peningkatan dalam bidang bina mental spiritual,
kesejahteraan sosial dan kesejahteraan masyarakat;
c. pengkoordinasian dan pemantauan pelaksanaan
pemberian bantuan di bidang bina mental spiritual,
kesejahteraan sosial dan kesejahteraan masyarakat;
d. pengevaluasian tugas pembinaan Subbagian Bina
Mental Spiritual, Kesejahteraan Sosial dan
Kesejahteraan Masyarakat; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan.
Pasal 17
(1) Bagian Kesejahteraan Rakyat terdiri dari:
a. Subbagian Bina Mental Spiritual;
b. Subbagian Kesejahteraan Sosial; dan
c. Subbagian Kesejahteraan Masyarakat.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
-25-
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Kesejahteraan Rakyat.
Pasal 18
(1) Subbagian Bina Mental Spiritual sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar
jabatan menyiapkan perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan program dan rencana kerja, memberi
tugas, memberi petunjuk, memfasilitasi, monitoring dan
evaluasi serta pelaporan agar terlaksana rencana kerja
Subbagian Bina Mental Spiritual.
(2) Subbagian Bina Mental Spiritual mempunyai tugas
merencanakan, mengorganisasikan, menyusun, program
dan rencana kerja dan membina pelaksanaan tugas
Subbagian Bina Mental Spiritual.
(3) Subbagian Bina Mental Spiritual memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan program kerja kegiatan Subbagian
Bina Mental Spiritual;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. membuat konsep program kerja Subbagian Bina
Mental Spiritual meliputi pembinaan bidang
keagamaan berdasarkan petunjuk atasan dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan kebijakan program kerja
pengembangan sarana peribadatan, pendidikan dan
pelatihan keagamaan dan lembaga keagamaan,
kerukunan beragama, penyelenggaraan dakwah-
dakwah agama, pembinaan STQ/MTQ dan
koordinasi penyelenggaraan ibadah haji;
e. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
dalam rangka program kerja Subbagian Bina
Mental Spiritual;
f. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
dalam even lokal maupun nasional di bidang bina
mental spiritual;
-26-
g. melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja atau
instansi terkait dalam rangka kelancaran tugas;
h. menyiapkan tugas kepada bawahan dengan cara
tertulis atau secara lisan agar di proses lebih lanjut;
i. membuat konsep kepada bawahan dengan cara
tertulis atau secara lisan agar bawahan mengerti
dan memahami pekerjaannya;
j. mengoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
untuk mengetahui adanya kesalahan atau
kekeliruan serta upaya penyempurnaannya;
k. melaksanakan penilaian terhadap prestasi kerja
bawahan berdasarkan capaian hasil kerja bawahan
sebagai bahan untuk peningkatkan karier;
l. melaksanakan dan mempelajari Peraturan
Perundang–undangan, kebijakan teknis, pedoman
dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang
berhubungan dengan Subbagian Bina Mental
Spiritual secara rutin maupun berkala untuk
pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
m. menyiapkan saran pertimbangan kepada atasan
tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu
diambil baik secara tertulis maupun secara lisan
sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan
keputusan;
n. mengoreksi permasalahan-permasalahan sesuai
bidang tugas Subbagian Bina Mental Spiritual
secara rutin maupun berkala sebagai bahan
pemecahan masalah;
o. menyiapkan naskah dinas sesuai bidang tugas
Subbagian Bina Mental Spiritual berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas
yang dibutuhkan;
p. mengoreksi tugas pembinaan Subbagian Bina
Mental Spiritual berdasarkan data, informasi dan
laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan
lebih lanjut;
-27-
q. mengoreksi hasil kerja bawahan berdasarkan
petunjuk yang sudah diberikan untuk
penyempurnaan hasilnya;
r. mengoreksi pelaksanaan tugas kelembagaan kepada
atasan secara lisan maupun tertulis secara berkala
berdasarkan hasil kerja sebagai evaluasi bagi
atasan;
s. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
t. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
Pasal 19
(1) Subbagian Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar
jabatan menyiapkan perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan program dan rencana kerja, memberi
tugas, memberi petunjuk, memfasilitasi, monitoring dan
evaluasi serta pelaporan agar terlaksana rencana kerja
Subbagian Kesejahteraan Sosial.
(2) Subbagian Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas
merencanakan, mengorganisasikan, menyusun, program
dan rencana kerja dan membina pelaksanaan tugas
Subbagian Kesejahteraan Sosial.
(3) Subbagian Kesejahteraan Sosial memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan program kerja kegiatan Subbagian
Kesejahteraan Sosial;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
fungsinya agar semua pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik;
c. mengoreksi data Subbagian Kesejahteraan Sosial;
d. melaksanakan operasional kegiatan di lapangan;
e. melaksanakan tugas Subbagian Kesejahteraan
Sosial;
f. menyiapkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan
berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi;
-28-
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
atasan berdasarkan tugas dan fungsi;
h. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pemberian
bantuan sosial dan kegiatan pelayanan sosial;
i. melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja atau
instansi terkait dalam rangka kelancaran tugas;
j. menyiapkan tugas kepada bawahan dengan cara
tertulis atau secara lisan agar diproses lebih lanjut;
k. menyiapkan serta memberi petunjuk kepada
bawahan dengan cara tertulis atau secara lisan agar
bawahan mengerti dan memahami pekerjaannya;
l. mengoreksi dan menilai kinerja bawahan
berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan
dalam pembinaan dan peningkatan karier;
m. melaksanakan dan mempelajari Peraturan
Perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman
dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya
yang berhubungan dengan Subbagian
Kesejahteraan Sosial secara rutin maupun berkala
untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
n. mengoreksi dan menginventarisasi permasalahan-
permasalahan sesuai bidang tugas Subbagian
Kesejahteraan Sosial secara rutin maupun berkala
sebagai bahan pemecahan masalah;
o. mengkonsep naskah dinas sesuai bidang tugas
Subbagian Kesejahteraan Sosial berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas
yang dibutuhkan;
p. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
q. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
-29-
Pasal 20
(1) Subbagian Kesejahteraan Masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf c, memeliliki
ikhtisar jabatan menyiapkan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan program dan rencana
kerja, memberi tugas, memberi petunjuk, memfasilitasi,
monitoring dan evaluasi serta pelaporan agar terlaksana
rencana kerja Subbagian Kesejahteraan Masyarakat.
(2) Subbagian Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas
merencanakan, mengorganisasikan, menyusun, program
dan rencana kerja dan membina pelaksanaan tugas
Subbagian Kesejahteraan Masyarakat.
(3) Subbagian Kesejahteraan Masyarakat memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan program kerja kegiatan Subbagian
Kesejahteraan Masyarakat;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. melaksanakan koordinasi dalam penyaluran
bantuan usaha peningkatan kesajahteraan
masyarakat, korban bencana alam, fakir miskin dan
lain-lain;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
program-program di bidang kesejahteraan
masyarakat;
e. melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja atau
instansi terkait dalam rangka kelancaran tugas;
f. menyiapkan kegiatan Subbagian Kesejahteraan
Masyarakat;
g. menyiapkan tugas kepada bawahan dengan cara
tertulis atau secara lisan agar diproses lebih lanjut;
h. mengoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
untuk mengetahui adanya kesalahan atau
kekeliruan serta upaya penyempurnaannya;
i. mengoreksi kinerja bawahan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
-30-
j. melaksanakan dan mempelajari Peraturan
Perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman
dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya
yang berhubungan dengan Subbagian penanganan
masalah kesejahteraan secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan
pengetahuan dan kemampuan;
k. mengoreksi data Subbagian Kesejahteraan
Masyarakat;
l. membuat dan mengonsep naskah dinas sesuai
bidang tugas Subbagian Kesejahteraan
Masyarakat berdasarkan disposisi atasan agar
tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
m. melaksanakan operasional kegiatan di lapangan;
n. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
o. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
Paragraf 5
Bagian Hukum
Pasal 21
(1) Bagian Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (1) huruf c, memiliki ikhtisar jabatan melaksanakan
urusan perumusan perundang-undangan, bantuan
hukum, dokumentasi dan informasi dengan menyusun
dan mengkoordinasikan program dan rencana kerja
pelaksanaan perumusan perundang-undangan, bantuan
hukum, dokumentasi dan informasi sebagai pedoman
pelaksanaan program dan rencana kerja perumusan
perundang-undangan, bantuan hukum, dan
dokumentasi dan informasi.
(2) Bagian Hukum mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah,
-31-
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang
perundang-undangan, bantuan hukum dan dokumentasi
dan informasi.
(3) Bagian Hukum memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyusun program kerja meliputi bidang
perundang-undangan, bantuan hukum,
dokumentasi dan informasi;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menyusun dan merumuskan kebijakan teknis di
bidang perundang-undangan, bantuan hukum,
dokumentasi dan informasi;
d. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis penyelenggaraan kegiatan bidang
perundang-undangan, bantuan hukum,
dokumentasi dan informasi;
e. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan di
bidang perundang-undangan, bantuan hukum,
dokumentasi dan informasi;
f. mengkoordinasikan penyusunan produk hukum
daerah;
g. mengkoordinasikan pengajuan propemperda;
h. mengkoordinasikan pengajuan rancangan peraturan
daerah (Ranperda) ke DPRD dan penyampaian
rancangan peraturan daerah (Ranperda) kepada
Pemerintah Provinsi untuk di fasilitasi, evaluasi dan
harmonisasi;
i. mengkoordinasikan harmonisasi peraturan daerah
dengan Peraturan Perundang-undangan dan
harmonisasi antar bidang urusan pemerintahan
dalam wilayah kabupaten dengan pemerintah pusat
dan pemerintah provinsi;
j. mengkoordinasikan persiapan pembahasan
Ranperda dengan DPRD dan instansi terkait
lainnya;
k. merencanakan operasional kerja bidang
perundang-undangan;
-32-
l. merencanakan operasional kerja bidang bantuan
hukum, penyelesaian sengketa hukum dan
pelaksanaan penyuluhan hukum;
m. merencanakan operasional pengembangan sistem
bidang dokumentasi dan informasi;
n. merencanakan operasional kerja kepada bawahan
dengan cara disposisi atau secara lisan agar
bawahan mengetahui tugas dan tanggung jawab
masing-masing;
o. merencanakan operasional tugas bagian hukum
dengan cara konsultasi, kunjungan kerja,
penyuluhan hukum dan sosialisasi Peraturan
Perundang-undangan;
p. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang
perundang-undangan, bantuan hukum,
dokumentasi dan informasi dengan cara mengukur
pencapaian program kerja yang telah disusun untuk
bahan laporan kepada atasan dan kebijakan tindak
lanjut;
q. mengevaluasi tugas bawahan agar pelaksanaan
tugas dan tanggungjawab berjalan dengan efektif
dan efisien;
r. mengevaluasi kinerja bawahan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
s. mengevaluasi tugas bagian hukum berdasarkan
informasi, data dan laporan yang diterima untuk
bahan penyempurnaan lebih lanjut;
t. mengevaluasi pelaksanaan tugas bagian hukum
untuk laporan kepada atasan baik secara tertulis
maupun lisan;
u. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
v. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
w. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
(4) Bagian Hukum dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
-33-
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di
bidang perundang-undangan, bantuan hukum dan
dokumentasi dan informasi;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan
kebijakan daerah di bidang perundang-undangan,
bantuan hukum dan dokumentasi dan informasi;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan
tugas di bidang perundang-undangan, bantuan
hukum dan dokumentasi dan informasi;
d. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi di bidang perundang-undangan, bantuan
hukum dan dokumentasi dan informasi;
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang
berkaitan dengan tugasnya;
f. pengumpulan dan pengolahan data/perumusan
Peraturan Perundang-undangan ;
g. pengumpulan bahan dan perumusan produk
hukum lainnya;
h. pengumpulan bahan dan perumusan kebijaksanaan
pelaksanaan bantuan hukum;
i. pelaksanaan sosialisasi produk hukum daerah,
produk hukum nasional;
j. pengevaluasian tugas bagian hukum;
k. pelaporan pelaksanaan tugas bagian hukum; dan
l. pelaksanaan tugas lainnya di bidang hukum yang
diberikan oleh pimpinan.
Pasal 22
(1) Bagian Hukum terdiri dari:
a. Subbagian Perundang-undangan;
b. Subbagian Bantuan Hukum; dan
c. Subbagian Dokumentasi dan Informasi.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Hukum.
-34-
Pasal 23
(1) Subbagian Perundang-undangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan menyusun dan mengerjakan program
dan perencanaan perundang-undangan dengan
menelaah dan mengevaluasi produk hukum daerah
untuk disesuaikan dengan Peraturan Perundang-
undangan.
(2) Subbagian Perundang-undangan mempunyai tugas
mengkoordinasikan, memfasilitasi, menyusun,
menyiapkan, menelaah serta mengevaluasi perumusan
rancangan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati,
Keputusan Bupati dan peraturan lainnya.
(3) Subbagian Perundang-undangan memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Perundang-undangan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan produk hukum
daerah;
d. melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi produk
hukum daerah;
e. menyiapkan bahan analisa dan kajian produk
hukum daerah;
f. melaksanakan pembinaan penyusunan produk
hukum daerah;
g. menyiapkan bahan administrasi pengundangan dan
autentifikasi produk hukum daerah;
h. menyusun program pembentukan Peraturan
Daerah;
i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan produk hukum daerah;
j. memfasilitasi dan mengevaluasi produk hukum
daerah;
k. menyiapkan program kerja Subbagian Perundang-
undangan berdasarkan petunjuk atasan dan
-35-
ketentuan perundang-undangan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
l. menyiapkan bahan telaahan dan pertimbangan
dalam rangka pembentukan produk hukum daerah
(Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan
Bupati dan Keputusan bersama Bupati);
m. menyiapkan tugas–tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab;
n. mengkonsep rancangan Peraturan Perundang-
undangan dan produk hukum daerah atas petunjuk
atasan yang terdiri dari Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Keputusan
Bersama Bupati;
o. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas
Subbagian Perundang-undangan berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas
yang dibutuhkan;
p. membuat konsep surat keluar dan surat masuk
yang berhubungan dengan Subbagian
Perundang-undangan;
q. melaksanakan koordinasi, klarifikasi, harmonisasi
dan fasilitasi produk hukum daerah berdasarkan
petunjuk dan arahan atasan;
r. melaporkan pelaksanaan tugas pembinaan
perundang-undangan kepada atasan secara lisan
maupun tertulis berdasarkan hasil kerja sebagai
bahan evaluasi bagi atasan;
s. melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan
pimpinan sesuai tugas, fungsi dan tanggungjawab;
t. mengontrol hasil kerja bawahan untuk mengetahui
adanya kesalahan atau kekeliruan serta memberi
petunjuk upaya penyempurnaan untuk pembinaan
dan peningkatan karier;
u. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
v. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
w. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
-36-
Pasal 24
(1) Subbagian Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar
jabatan menyusun dan mengerjakan program dan
perencanaan bantuan hukum dengan mengolah program
kerja bantuan hukum untuk pelayanan dan pembinaan
bantuan hukum berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan dan petunjuk atasan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas.
(2) Subbagian Bantuan Hukum mempunyai tugas
mengkoordinasi, menyiapkan, pelayanan bantuan
hukum, pembinaan dan pengawasan terhadap produk
hukum daerah.
(3) Subbagian Bantuan Hukum memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan rencana program kegiatan di
Subbagian Bantuan Hukum;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. melaksanakan koordinasi permasalahan hukum
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;
d. melaksanakan fasilitasi bantuan hukum, konsultasi
hukum dan pertimbangan hukum serta
perlindungan hukum bagi unsur Pemerintah Daerah
dalam sengketa hukum baik di dalam maupun di
luar pengadilan;
e. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kerja sama
dalam penanganan perkara hukum;
f. melaksanakan koordinasi dan evaluasi penegakan
dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM);
g. menyiapkan bahan penyusunan pendapat hukum
(legal opinion); dan
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap
hasil penanganan perkara sengketa hukum;
i. menyiapkan program kerja Subbagian Bantuan
Hukum berdasarkan petunjuk atasan dan
ketentuan perundang-undangan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
-37-
j. menyiapkan pemberian bantuan hukum yang
menyangkut perkara kedinasan bagi perangkat
daerah;
k. membuat konsep untuk penyelesaian sengketa
hukum dan analisa kebijakan daerah;
l. melaksanakan operasional untuk penyelesaian
sengketa pidana atau perdata yang menyangkut
perkara kedinasan bagi Perangkat Daerah;
m. menyiapkan pemberian bantuan hukum di dalam
dan di luar pengadilan kepada pengawai Pemerintah
Daerah Kabupaten Natuna yang tersangkut perkara
kedinasan;
n. melaksanakan operasional pengolahan bahan
perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan
terhadap produk hukum daerah;
o. menyiapkan pemberian bantuan hukum dalam
sengketa hukum baik di dalam maupun di luar
sidang pengadilan kepada semua unsur Pemerintah
Daerah;
p. melaksanakan operasional untuk koordinasi,
evaluasi, klarifikasi, pembinaan dan pengawasan
terhadap produk hukum daerah;
q. menyiapkan pemberian bantuan hukum dan
pelanggaran HAM;
r. menyiapkan laporan tahunan Rencana Aksi
Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM);
s. menyiapkan penyuluhan hukum;
t. menyiapkan bantuan hukum litigasi dan non ltigasi;
u. menyiapkan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab;
v. membuat konsep dan mengoreksi perjanjian kerja
sama/Mou, nota kesepahaman dan Naskah
Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang masuk;
w. melaksanakan operasional kerja dan membagi tugas
kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan
agar dapat di proses lebih lanjut;
x. melaksanakan operasional dengan mempelajari
Peraturan Perundang-undangan, kebijakan teknis,
-38-
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Subbagian
Bantuan Hukum secara rutin maupun berkala
untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
y. melaksanakan operasional untuk menindaklanjuti
putusan verstek;
z. melaksanakan operasional dengan cara
menginventarisasi permasalahan sesuai bidang
tugas Subbagian Bantuan Hukum berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas
yang dibutuhkan;
aa. mengoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
untuk mengetahui adanya kesalahan atau
kekeliruan serta upaya penyempurnaannya untuk
pembinaan dan peningkatan karier bawahan;
bb. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
cc. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terakait tugas pokok dan fungsi; dan
dd. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
Pasal 25
(1) Subbagian Dokumentasi dan Informasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf c, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan, menyusun, memproses
dan mengerjakan program kerja Subbagian Jaringan
Dokumentasi dan Informasi berdasarkan petunjuk
atasan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
(2) Subbagian Dokumentasi dan Informasi mempunyai
tugas melakukan dokumentasi dan publikasi produk
hukum daerah, menerbitkan lembaran daerah, mengatur
penyebaran dokumentasi hukum, mensosialisasikan
Peraturan Perundang-undangan, melayani informasi
dokumen hukum serta pengendalian kegiatan jaringan
dokumentasi dan informasi hukum.
-39-
(3) Subbagian Dokumentasi dan Informasi memiliki uraian
tugas :
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Dokumentasi dan Informasi;
b. menbagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi
produk hukum daerah dan praturan perundang-
undangan lainnya;
d. menghimpun serta mengolah data dan informasi
sebagai bahan dalam rangka pembentukan
kebijakan daerah;
e. melaksanakan pengelolaan jaringan dokumentasi
dan informasi;
f. memberikan pelayanan administrasi informasi
produk hukum;
g. melaksanakan sosialisasi, penyuluhan dan
desiminasi produk hukum daerah maupun
Peraturan Perundang-undangan lainnya; dan
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap
dokumentasi dan informasi produk hukum daerah;
i. menyiapkan program kerja Subbagian
dokumentasi dan informasi berdasarkan petunjuk
atasan dan ketentuan perundang-undangan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
j. menyiapkan pengembangan sistem jaringan
dokumentasi dan informasi;
k. menyiapkan bahan dalam rangka pengundangan
produk hukum daerah untuk didokumentasikan;
l. membuat konsep laporan tahunan jaringan
dokumentasi dan informasi hukum sebagai bahan
acuan evaluasi di JDIH;
m. melaksanakan fasilitasi penerbitan penomoran
untuk pendokumentasian Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi
Bupati;
-40-
n. melaksanakan operasional dalam pengelolaan
sistem jaringan dokumentasi dan informasi melalui
web JDIH;
o. melaksanakan operasional kerja dengan membagi
tugas kepada bawahan dengan cara tertulis
ataupun lisan agar dapat diproses lebih lanjut;
p. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
Subbagian dokumentasi dan informasi kepada
atasan secara lisan maupun tulisan berdasarkan
hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan;
q. mengoreksi hasil kerja bawahan untuk mengetahui
adanya kesalahan dan kekeliruan serta upaya
penyempurnaannya guna menilai kinerja bawahan
untuk pembinaan dan peningkatan karier;
r. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
s. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
Paragraf 6
Bagian Kerja Sama
Pasal 26
(1) Bagian Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 ayat (1) huruf d, memiliki ikhtisar jabatan menyusun
dan mengkoordinasikan pelaksanaan kerja sama sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Bagian Kerja Sama mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah, dan pelaksanaan pembinaan administrasi di
bidang fasilitasi kerja sama dalam negeri, fasilitasi kerja
sama luar negeri dan evaluasi kerja sama.
(3) Bagian Kerja Sama memiliki uraian tugas meliputi;
-41-
a. menyusun program kerja sama dan perencanaan
kerja sama;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan
kebijakan daerah di bidang kerja sama dalam negeri,
kerja sama luar negeri dan evaluasi kerja sama;
d. menyusun rencana program dan kegiatan bidang kerja
sama dalam negeri, kerja sama luar negeri dan
evaluasi kerja sama;
e. merencanakan penyiapan bahan pengkoordinasian
pelaksanaan tugas perangkat daerah di Subbagian
Kerja Sama Dalam Negeri, Kerja Sama Luar Negeri dan
Evaluasi Kerja Sama;
f. mengevaluasi penyiapan bahan pemantauan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kerja sama
dalam negeri, kerja sama luar negeri dan evaluasi
kerja sama;
g. mengevaluasi penyiapan bahan pelaksanaan
pembinaan administrasi di Bagian Kerja Sama; dan
h. merencanakan pelaksaaan fungsi lain yang diberikan
oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
yang berkaitan dengan tugasnya;
i. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
j. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
(4) Bagian Kerja Sama menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di
Subbagian Kerja Sama Dalam Negeri, Kerja Sama
Luar Negeri dan Evaluasi Kerja Sama;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan
kebijakan daerah di Subbagian Kerja Sama Dalam
Negeri, Kerja Sama Luar Negeri dan Evaluasi Kerja
Sama;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah di Subbagian Kerja Sama
-42-
Dalam Negeri, Kerja Sama Luar Negeri dan Evaluasi
Kerja Sama;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah di Subbagian Kerja
Sama Dalam Negeri, Kerja Sama Luar Negeri dan
Evaluasi Kerja Sama;
e. memfasilitasi pelaksanaan program kerja bagian
kerja sama dalam negeri, kerja sama luar negeri dan
evaluasi kerja sama;
f. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di Subbagian Kerja Sama Dalam Negeri,
Kerja Sama Luar Negeri dan Evaluasi Kerja Sama;
g. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan
administrasi di Subbagian Kerja sama; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang
berkaitan dengan tugasnya.
Pasal 27
(1) Bagian Kerja Sama terdiri dari:
a. Subbagian Fasilitasi Kerja Sama Dalam Negeri;
b. Subbagian Fasilitasi Kerja Sama Luar Negeri; dan
c. Subbagian Evaluasi Kerja Sama.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Kerja Sama.
Pasal 28
(1) Subbagian Fasilitasi Kerja Sama Dalam Negeri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf a,
memiliki ikhtisar jabatan melaksanakan urusan kerja
sama dalam negeri serta sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Subbagian Fasilitasi Kerja Sama Dalam Negeri
mempunyai tugas menyusun program kerja dalam
lingkup fasilitasi kerja sama dalam negeri
mengumpulkan dan menganalisa data bahan perumusan
-43-
kebijakan Pemerintah Daerah lingkup kerja sama dalam
negeri.
(3) Subbagian Fasilitasi Kerja Sama Dalam Negeri memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Fasilitasi Kerja Sama Dalam Negeri;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan
kebijakan di Subbagian Fasilitasi Kerja Sama
Dalam Negeri;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan
kebijakan teknis operasional di Subbagian
Fasilitasi Kerja Sama Dalam Negeri;
e. menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis lingkup
kerja dalam negeri;
f. melaksanakan asistensi dan konsultasi lingkup
kerja sama dalam negeri;
g. melaksanakan pengolahan data kerja sama daerah
dalam negeri;
h. melaksanakan pengendalian dan perumusan data
hasil kerja sama daerah dalam negeri;
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan tugas-tugas Subbagian Fasilitasi
Kerja Sama Dalam Negeri;
j. melaksanakan fasilitasi forum dan asosiasi
Pemerintah Daerah;
k. melaksanakan pembinaan dan pengawasan kerja
sama daerah dalam negeri yang dilakukan oleh
Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah
kabupaten/kota;
l. mengoreksi kinerja bawahan berdasarkan hasil
kerja yang di capai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier ;
m. melaksanakan penyusunan laporan hasil
pelaksanaan kerja sama daerah dalam negeri;
n. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
-44-
o. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
Pasal 29
(1) Subbagian Fasilitasi Kerja Sama Luar Negeri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf b,
memiliki ikhtisar jabatan melaksanakan urusan
perumusan fasilitasi kerja sama luar negeri sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbagian Fasilitasi Kerja Sama Luar Negeri mempunyai
tugas menyusun program kerja serta melaksanakan
asistensi dan konsultasi lingkup kerja sama luar negeri.
(3) Subbagian Fasilitasi Kerja Sama Luar Negeri memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Fasilitasi Kerja Sama Luar Negeri;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan
kebijakan di bidang kerja sama luar negeri;
d. menyiapkan program dan rencana kerja Subbagian
Fasilitasi Kerja Sama Luar Negeri;
e. melaksanakan pengolahan data kerja sama luar
negeri;
f. menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis lingkup
kerja sama luar negeri;
g. melaksanakan asistensi dan konsultasi lingkup
kerja sama luar negeri;
h. melaksanakan fasilitasi lingkup kerja sama luar
negeri;
i. membuat laporan bulanan dan tahunan;
j. melakukan pengendalian dan perumusan data hasil
kerja sama daerah luar negeri;
k. melakukan pengendalian dan perumusan data hasil
kerja sama daerah luar negeri;
-45-
l. menyiapkan bahan penyusunan laporan hasil
pelaksanaan kerja sama daerah luar negeri;
m. melaksanakan pembinaan dan pengawasan kerja
sama daerah luar negeri yang dilakukan oleh
Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah
kabupaten/kota;
n. menyiapkan bahan penyusunan laporan hasil
pelaksanaan kerja sama daerah luar negeri;
o. menyiapkan tugas kepada bawahan dengan cara
tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;
p. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
q. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
Pasal 30
(1) Subbagian Evaluasi Kerja Sama sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 ayat (1) huruf c, memiliki ikhtisar
jabatan melaksanakan urusan evaluasi kerja sama
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbagian Evaluasi Kerja sama mempunyai tugas
menyiapkan pelaksanaan perumusan evaluasi kerja
sama menyusun analisis jabatan, beban kerja pada
bagian kerja sama.
(3) Subbagian Evaluasi Kerja sama memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Evaluasi Kerja sama;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan
kebijakan di bidang pemantauan dan evaluasi kerja
sama luar negeri dan dalam negeri;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan
kebijakan di bidang pemantauan dan evaluasi kerja
sama luar negeri dan dalam negeri;
-46-
e. menyiapkan dan menyusun standar operasional
prosedur pada bagian kerja sama;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi kerja sama
daerah dalam dan luar negeri;
g. melaksanakan penyusunan laporan hasil evaluasi
kerja sama daerah dalam dan luar negeri;
h. mengoreksi kinerja bawahan berdasarkan hasil
kerja yang di capai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
i. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
j. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.
Paragraf 7
Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Pasal 31
(1) Asisten Perekonomian dan Pembangunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) memiliki ikhtisar
jabatan mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan
bidang perekonomian dan sumber daya alam,
administrasi pembangunan dan pengadaan barang dan
jasa dan pengelola perbatasan.
(2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan mempunyai
tugas membantu Sekretaris Daerah dalam
pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah,
penyusunan kebijakan daerah dan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perekonomian dan sumber daya alam, administrasi
pembangunan, pengadaan barang/jasa dan sumber daya
alam mengkoordinasikan perumusan kebijakan
Pemerintah Daerah dan mengkoordinasikan
penyelengaraan pemerintahan di bidang minyak dan gas,
ekonomi, administrasi pembangunan dan pengadaan
barang dan jasa dan pengelola perbatasan.
-47-
(3) Asisten Perekonomian dan Pembangunan memiliki
uraian tugas meliputi:
a. melakukan pengoordinasian penyusunan kebijakan
pemerintahan daerah di bidang minyak dan gas,
ekonomi, pembangunan dan pengadaan barang dan
jasa dan pengelola perbatasan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. melakukan pengoordinasian dalam pelaksanaan
kegiatan di bidang minyak dan gas, ekonomi,
pembangunan dan pengadaan barang dan jasa dan
pengelola perbatasan;
d. melakukan pengoordinasian dan pembinaan
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah sesuai dengan
ruang lingkupnya;
e. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan pemerintahan daerah di bidang minyak
dan gas, ekonomi, pembangunan dan pengadaan
barang dan jasa dan pengelola perbatasan;
f. melakukan pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang minyak dan gas, ekonomi, pembangunan
dan pengadaan barang dan jasa dan pengelola
perbatasan;
g. memberikan arahan dan motivasi kepada bawahan;
h. melakukan pengembangan terhadap kompetensi
bawahan;
i. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
j. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
(4) Asisten Perekonomian dan Pembangunan dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di
bidang perekonomian, administrasi pembangunan,
dan sumber daya alam;
-48-
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang perekonomian, administrasi
pembangunan, pengadaan barang dan jasa dan
sumber daya alam;
c. penyusunan kebijakan daerah di bidang pengadaan
barang dan jasa;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang pengadaan barang dan jasa;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah terkait pencapaian tujuan kebijakan,
dampak yang tidak diinginkan, dan faktor yang
mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan di
bidang perekonomian, administrasi pembangunan,
dan sumber daya alam;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
sekretaris daerah perekonomian, administrasi
pembangunan, pengadaan barang dan jasa dan
sumber daya alam yang berkaitan dengan tugasnya.
g. Pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan dengan ruang
lingkup bidang pariwisata dan kebudayaan,
kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, sosial, pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, pemberdayaan masyarakat dan
desa, perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha
mikro, pendidikan, kepemudaan dan olahraga,
tenaga kerja, transmigrasi, pekerjaan umum,
penataan ruang, perhubungan, pertanian, kelautan,
perikanan, lingkungan hidup, ketahanan pangan,
minyak dan gas, ekonomi, administrasi
pembangunan dan pengadaan barang dan jasa dan
pengelola perbatasan;
h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan dengan ruang lingkup bidang
pariwisata dan kebudayaan, kesehatan,
pengendalian penduduk keluarga berencana, sosial,
pemberdayaan perempuan, perlindungan anak,
pemberdayaan masyarakat dan desa, perindustrian,
-49-
perdagangan, koperasi, usaha mikro, pendidikan,
kepemudaan dan olahraga, tenaga kerja,
transmigrasi, pekerjaan umum, penataan ruang,
perhubungan, pertanian, kelautan, perikanan,
lingkungan hidup, ketahanan pangan, minyak dan
gas, ekonomi, pembangunan dan pengadaan barang
dan jasa dan pengelola perbatasan;
i. pelaksanaan evaluasi, pengoordinasian, terhadap
penyelenggaraan urusan perangkat daerah ruang
lingkup pemerintahan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Pasal 32
(1) Asisten Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari:
a. Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam;
b. Bagian Administrasi Pembangunan;
c. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.
(2) Tiap-tiap Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Asisten Perekonomian dan
Pembangunan.
Paragraf 8
Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Pasal 33
(1) Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam dimaksud
dalam Pasal 32 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar
jabatan menyiapkan perumusan kebijakan, menyusun
rencana strategis, rencana kerja dan kegiatan, regulasi,
melaksanakan fasilitasi, koordinasi dan monitoring
penyelenggaraan di bidang perekonomian di daerah yang
meliputi Kasubbag Pembinaan BUMD dan BLUD,
Kasubbag Perekonomian dan Kasubbag Sumber Daya
Alam untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
-50-
(2) Bagian Perekonomian dan Sumber daya Alam
mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian
perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang
perekonomian, BUMD dan BLUD serta sumber daya
alam.
(3) Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyusun program kerja dan kegiatan di bidang
perekonomian, pembinaan BUMD dan BLUD serta
sumber daya alam berdasarkan petunjuk atasan
dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan;
c. menyusun bahan pengoordinasian perumusan
kebijakan daerah di bidang perekonomian,
pembinaan BUMD dan BLUD serta sumber daya
alam;
d. menyusun bahan pengoordinasian pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah di bidang perekonomian,
pembinaan BUMD dan BLUD serta sumber daya
alam;
e. memfasilitasi dan mengkoordinasikan sebagian
tugas Sekretariat Daerah bidang perekonomian
dalam pengembangan pariwisata, koperasi dan
UMKM, perbankan, investasi, perindustrian dan
perdagangan, pengembangan bidang Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD), serta bidang sumber daya alam
yaitu pertanian, perkebunan, ketahanan pangan,
pertenakan, perikanan, sumber daya mineral dan
lingkungan hidup;
f. memimpin, mengkoordinasikan, membina dan
mengawasi pelaksanaan tugas Bagian Perekonomian
dan Sumber Daya Alam;
g. memberi petunjuk serta membagi tugas kepada
bawahan dengan cara memberikan disposisi atau
-51-
lisan agar bawahan mengetahui tugas dan tanggung
jawab masing-masing;
h. mengatur pelaksanaan tugas berdasarkan prioritas
kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan
agar tugas dapat diselesaikan sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan;
i. mengevaluasi dan menilai pekerjaan bawahan
berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya
kesalahan atau kekeliruan serta upaya
penyempurnaannya dan sebagai bahan untuk
pembinaan dan peningkatan karier;
j. mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia terkait peningkatan
perekonomian masyarakat;
k. mensosialisasikan peraturan-peraturan terkait
perekonomian, BUMD dan BLUD serta sumber daya
alam;
l. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
m. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
(4) Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan pengoordinasian perumusan
kebijakan Daerah di bidang pembinaan BUMD dan
BLUD, perekonomian, dan sumber daya alam;
b. Penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah di bidang pembinaan
BUMD dan BLUD, perekonomian, dan sumber daya
alam;
c. Penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah terkait pencapaian
tujuan kebijakan, dampak yang dinginkan, dan
faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan
kebijakan di bidang perekonomian, pembinaan
BUMD dan BLUD serta sumber daya alam;
-52-
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten
Perekonomian dan Pembangunan yang berkaitan
dengan tugasnya.
Pasal 34
(1) Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam terdiri
dari:
a. Subbagian Pembinaan BUMD dan BLUD;
b. Subbagian Perekonomian; dan
c. Subbagian Sumber Daya Alam.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Ekonomi dan Sumber daya Alam.
Pasal 35
(1) Subbagian Pembinaan BUMD dan BLUD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan menyusun program dan perencanaan
Subbag Pembinaan BUMD dan BLUD dengan
melaksanakan fasilitasi dan koordinasi meliputi bidang
pertanian, peternakan, perindustrian dan perdagangan,
pariwisata, seni dan budaya serta BUMD untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat berdasarkan
petunjuk atasan dan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbagian Pembinaan BUMD dan BLUD mempunyai
tugas menyusun dan menyiapkan perumusan kebijakan
teknis serta program kerja pengelolaan BUMD dan BLUD
berdasarkan petunjuk atasan dan Peraturan Perundang-
undangan.
(3) Subbagian Pembinaan BUMD dan BLUD mempunyai
uraian tugas sebagai berikut:
a. menyiapkan rencana kerja dan kegiatan terkait
bidang Subbagian Pembinaan BUMD dan BLUD
berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan sebagai pedoman
dalam melaksanakan tugas;
-53-
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. menyiapkan bahan perumusan penetapan kebijakan
teknis pengelolaan BUMD dan BLUD;
d. menyiapkan bahan Pembinaan pengelolaan BUMD
dan BLUD;
e. melakukan analisa perkembangan dan pencapaian
kinerja BUMD dan BLUD;
f. melakukan monitoring dan evaluasi BUMD dan
BLUD;
g. menyiapkan regulasi terkait bidang Subbagian
BUMD dan BLUD berdasarkan petunjuk atasan dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
pedoman dalam melaksanakan tugas;
h. menyiapkan dan mempelajari Peraturan Perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Subbagian BUMD dan BLUD
secara rutin maupun berkala untuk pengembangan
wawasan pengetahuan dan kemampuan;
i. melaksanakan operasional program kerja BUMD
dan BLUD berdasarkan petunjuk atasan dan
Peraturan Perundang-undangan;
j. memberi petunjuk serta membagi tugas kepada
bawahan dengan cara disposisi atau lisan agar
bawahan mengetahui tugas tanggung jawab masing-
masing;
k. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
l. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Pasal 36
(1) Subbagian Perekonomian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan
menyiapkan perumusan kebijakan, program kerja,
-54-
bahan, data serta fasilitasi dan koordinasi meliputi di
Subbagian Perekonomian.
(2) Subbagian Perekonomian mempunyai uraian tugas
menyusun dan menyiapkan perumusan kebijakan,
program kerja, bahan, data serta fasilitasi dan koordinasi
meliputi bidang pengembangan pariwisata,
perkoperasian, UMKM, perbankan, perindustrian dan
perdagangan berdasarkan petunjuk atasan dan
Peraturan Perundang-undangan.
(3) Subbagian Perekonomian mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
a. menyiapkan rencana kerja dan kegiatan Subbagian
Perekonomian berdasarkan petunjuk atasan dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menyiapkan serta menyusun bahan, data serta
analisa pengembangan pariwisata, koperasi, UMKM,
perbankan, perindustrian dan perdagangan;
d. menyiapkan dan menyusun bahan perumusan
kebijakan pengembangan pariwisata, koperasi,
UMKM, perbankan, investasi, perindustrian dan
perdagangan;
e. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi dengan
instansi terkait terhadap pelaksanaan kegiatan
pengembangan pariwisata, koperasi, UMKM,
perbankan, investasi, perindustrian dan
perdagangan;
f. menyiapkan serta menyusun bahan penyusunan
petunjuk pelaksanaan dan pedoman umum
pengembangan pariwisata, koperasi, UMKM,
perbankan, investasi, perindustrian dan
perdagangan;
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi serta
pelaporan pengembangan pariwisata, koperasi,
UMKM, perbankan, investasi, perindustrian dan
perdagangan;
-55-
h. memfasilitasi dan pembinaan di bidang
pengembangan pariwisata, koperasi, UMKM,
perbankan, investasi, perindustrian dan
perdagangan;
i. memfasilitasi kegiatan di bidang pengembangan
pariwisata, koperasi, UMKM, perbankan, investasi,
perindustrian dan perdagangan;
j. menyiapkan rencana kerja dan kegiatan terkait
bidang Subbagian Perekonomian berdasarkan
petunjuk atasan dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas;
k. melaksanakan operasional program kerja
Subbagian Perekonomian di bidang pengembangan
pariwisata, koperasi, UMKM, perbankan, investasi,
perindustrian dan perdagangan;
l. menyiapkan dan mempelajari Peraturan Perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Subbagian Perekonomian
secara rutin maupun berkala untuk pengembangan
wawasan pengetahuan dan kemampuan;
m. memberi petunjuk serta membagi tugas kepada
bawahan dengan cara disposisi atau lisan agar
bawahan mengetahui tugas tanggung jawab masing-
masing;
n. mengoreksi dan menilai pekerjaan bawahan
berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya
kesalahan atau kekeliruan serta upaya
penyempurnaannya dan sebagai bahan untuk
pembinaan dan peningkatan karier;
o. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
p. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
-56-
Pasal 37
(1) Subbagian Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34 ayat (1) huruf c, memiliki ikhtisar
jabatan menyusun program dan perencanaan Subbagian
Sumber Daya Alam meliputi koordinasi bidang
perikanan, kehutanan, perkebunan, mineral,
pertambangan, lingkungan hidup, energi dan sumber
daya mineral untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat berdasarkan petunjuk atasan dan Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Subbagian Sumber Daya Alam mempunyai uraian tugas
menyusun dan menyiapkan perumusan kebijakan,
program kerja, bahan, data serta fasilitasi dan koordinasi
meliputi bidang pertanian, perkebunan, ketahanan
pangan, peternakan, perikanan, energi dan sumber daya
mineral dan lingkungan hidup berdasarkan petunjuk
atasan dan Peraturan Perundang-undangan.
(3) Subbagian Sumber Daya Alam mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
a. menyiapkan rencana kerja dan kegiatan terkait
bidang Subbagian Sumber Daya Alam
berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan sebagai pedoman
dalam melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. menyiapkan dan menyusun bahan, data serta
analisa di bidang pertanian, perkebunan, ketahanan
pangan, peternakan, perikanan, energi dan sumber
daya mineral dan lingkungan hidup;
d. menyiapkan dan menyusun bahan perumusan
kebijakan di bidang pertanian, perkebunan,
ketahanan pangan, peternakan, perikanan, energi
dan sumber daya mineral dan lingkungan hidup;
e. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi dengan
instansi terkait terhadap pelaksanaan kegiatan
bidang pertanian, perkebunan, ketahanan pangan,
-57-
peternakan, perikanan, energi dan sumber daya
mineral dan lingkungan hidup;
f. menyiapkan serta menyusun bahan penyusunan
petunjuk pelaksanaan dan pedoman umum bidang
prtanian, perkebunan, ketahanan pangan,
peternakan, perikanan, energi dan sumber daya
mineral dan lingkungan hidup;
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi serta
pelaporan bidang pertanian, perkebunan,
ketahanan pangan, peternakan, perikanan, energi
dan sumber daya mineral dan lingkungan hidup;
h. memfasilitasi dan pembinaan di bidang pertanian,
perkebunan, ketahanan pangan, peternakan,
perikanan, energi dan sumber daya mineral dan
lingkungan hidup;
i. memfasilitasi kegiatan di bidang pertanian,
perkebunan, ketahanan pangan, peternakan,
perikanan, energi dan sumber daya mineral dan
lingkungan hidup;
j. menyiapkan rencana kerja dan kegiatan terkait
bidang Subbagian Sumber Daya Alam
berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan sebagai pedoman
dalam melaksanakan tugas;
k. melaksanakan operasional program kerja
Subbagian Sumber Daya Alam di bidang pertanian,
perkebunan, ketahanan pangan, peternakan,
perikanan, energi dan sumber daya mineral dan
lingkungan hidup;
l. menyiapkan dan mempelajari Peraturan Perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Subbagian Sumber Daya
Alam secara rutin maupun berkala untuk
pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
m. memberi petunjuk serta membagi tugas kepada
bawahan dengan cara disposisi atau lisan agar
-58-
bawahan mengetahui tugas tanggung jawab masing-
masing;
n. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
o. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Paragraf 9
Bagian Administrasi Pembangunan
Pasal 38
(1) Bagian Administrasi Pembangunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan merumuskan, mengkoordinasikan,
membina dan mengendalikan kegiatan di Subbagian
Penyusunan Program, Subbagian Pengendalian Program
dan Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan kegiatan
pembangunan, serta kelengkapan data administrasi
pelaksanaan kegiatan pembangunan Daerah.
(2) Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pengoordinasian perumusan
kebijakan daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas
perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah bidang penyusunan
program, pengendalian program, dan evaluasi dan
pelaporan.
(3) Bagian Administrasi Pembangunan memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyusun rencana program kerja meliputi
Subbagian Penyusunan Program, Subbagian
Pengendalian Program, Subbagian Evaluasi dan
Pelaporan berdasarkan kebijakan pimpinan dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
disposisi atau secara lisan agar bawahan
-59-
mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-
masing;
c. mengkoordinasikan penyusunan program kerja
pembangunan daerah dan melakukan administrasi
pelaksanaan tugas;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan kualitas dan
desain serta pengendalian pembangunan;
e. melakukan monitoring terhadap pelaksanaan
pembangunan, pengumpulan bahan dan melakukan
analisa dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
serta menyiapkan bahan penyusunan laporan;
f. mengkoordinasikan dan memberi petunjuk kepada
bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar
pelaksanaan tugas efektif dan efisien;
g. mengkoordinasikan dan menginventarisasi
permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas
Bagian Administrasi Pembangunan secara rutin
maupun berkala sebagai bahan pemecahan
masalah;
h. mengkoordinasikan terhadap asistensi tugas Bagian
Administrasi Pembangunan dengan cara konsultasi,
kunjungan kerja sosialisasi dan bimbingan teknis;
i. mengkoordinasikan dan mengatur pelaksanaan
tugas berdasarkan prioritas agar tugas dapat
diselesaikan sesuai dengan sasaran yang
ditetapkan;
j. mengevaluasi, mengoreksi dan mengontrol hasil
kerja bawahan untuk mengetahui adanya kesalahan
atau kekeliruan serta upaya penyempurnaannya;
k. mengevalusai kinerja bawahan berdasarkan hasil
kerja yang di capai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
l. mengevaluasi tugas Bagian Administarsi
Pembangunan berdasarkan informasi, data, laporan
yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih
lanjut;
-60-
m. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bagian
Administrasi Pembangunan kepada atasan secara
lisan maupun tertulis;
n. mengkoordinasikan tugas-tugas lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya;
o. mengkoordinasikan melaksanakan penyelenggaraan
tugas-tugas Pemerintah Daerah;
p. mengkoordinasikan menyampaikan bahan-bahan
perumusan kebijakan di bidang administrasi
pembangunan yang meliputi perencanaan
pmbangunan, penyusunan pedoman dan petunjuk
teknis pelaksanaan pembangunan serta
penyusunann laporan tahunan program
pembangunan;
q. mengkoordinasikan perumusan kebijakan di bidang
administrasi pembangunan;
r. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
s. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
t. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
(4) Bagian Administrasi Pembangunan dalam melaksanakan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan
kebijakan daerah di bidang penyusunan program,
pengendalian program dan evaluasi dan pelaporan;
b. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan
tugas perangkat daerah di bidang penyusunan
program, pengendalian program, dan evaluasi dan
pelaporan;
c. pengumpulan bahan dan administrasi program
kegiatan pelaksanaan kegiatan pembangunan dari
pemerintah provinsi, pemerintah pusat dan bantuan
pihak ketiga;
d. pelaksanaan fasilitasi penyusunan program kerja
pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah;
-61-
e. persiapan bahan pemantauan dan evaluasi dan
kebijakan daerah terkait pencapaian tujuan
kebijakan, dampak yang ditimbulkan dan faktor
yang mempengaruhi pencapai tujuan kebijakan di
dalam penyusunan program, pengendalian program
serta evaluasi dan pelaporan;
f. pengevaluasian tugas administrasi pelaksanaan
kegiatan pembangunan;
g. pelaporan pelaksanaan tugas Bagian Administrasi
Pembangunan; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan.
Pasal 39
(1) Bagian Administrasi Pembangunan terdiri dari:
a. Subbagian Penyusunan Program;
b. Subbagian Pengendalian Program; dan
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Administrasi Pembangunan.
Pasal 40
(1) Subbagian Penyusunan Program sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan bahan perumusan rencana
penyusunan program dan kegiatan administrasi
pembangunan.
(2) Subbagian Penyusunan Program mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan dan melaksanakan
serta mengkoordinasikan penyusunan rencana program
dan kegiatan pembangunan daerah.
(3) Subbagian Penyusunan Program memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan dan menyusun program kerja
sekretariat daerah;
-62-
b. mempersiapkan dan menyusun rencana program
pembangunan daerah;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
tugas bidangnya;
d. menyiapkan bahan rekomendasi atau saran
mengenai kebijakan pelaksanaan program
pembangunan daerah;
e. melaksanakan operasional kegiatan dan
pemantauan pelaksanaan program pembangunan
daerah;
f. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan
pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksanaan penyusunan program pembangunan
daerah;
g. melaksanakan koordinasi dengan pemerintah pusat,
propinsi, dan daerah kota lain serta pihak swasta
dalam rangka penyusunan sinergitas program
pembangunan daerah;
h. menyiapkan konsep keputusan pengguna anggaran
tentang penunjukan Pejabat Pelaksanaan Teknis
Kegiatan (PPTK);
i. menyiapkan tugas kepada bawahan dengan cara
tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;
j. menyiapkan petunjuk kepada bawahan dengan
cara tertulis atau secara lisan agar bawahan
mengerti dan memahami pekerjaannya;
k. mengoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
untuk mengetahui adanya kesalahan atau
kekeliruan serta upaya penyempurnaannya;
l. mengoreksi kinerja bawahan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
m. menyiapkan dan mempelajari Peraturan Perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Subbagian Penyusunan
Program secara rutin maupun berkala untuk
-63-
pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
n. menyiapkan bahan tentang langkah-langkah atau
tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis
maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam
pengambilan keputusan;
o. menyiapkan konsep atas permasalahan-
permasalahan sesuai bidang tugas Subbagian
Penyusunan Program secara rutin maupun berkala
sebagai bahan pemecahan masalah;
p. menyiapkan konsep naskah dinas sesuai bidang
tugas Subbagian Penyusunan Program
berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep
naskah dinas yang dibutuhkan;
q. mengoreksi tugas pembinaan bidang perencanaan
pembangunan daerah berdasarkaan informasi, data,
laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan
lebih lanjut;
r. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas pembinaan
bidang perencanaan pembangunan daerah kepada
atasan secara lisan maupun tertulis berdasarkan
hasil sebagai bahan evaluasi bagi atasan;
s. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
akutanbilitas kinerja;
t. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
u. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
v. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Pasal 41
(1) Subbagian Pengendalian Program sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan bahan perumusan
kebijakan di Subbagian Pengendalian Program.
(2) Subbagian Pengendalian Program mempunyai tugas
menghimpun bahan-bahan untuk penyusunan
-64-
pengendalian pelaksanaan program pembangunan yang
di biayai dari anggaran pendapatan dan belanja daerah,
bantuan pembangunan dan dana pembangunan lainnya
serta melaksanakan pengendalian program
pembangunan yang di biayai dari anggaran pendapatan
dan belanja daerah, bantuan pembangunan dan dana
pembangunan lainnya serta penyiapan saran
penyempurnaannya.
(3) Subbagian Pengendalian Program memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan serta menyusun rencana kegiatan
pengendalian program pembangunan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
tugas bidangnya;
c. menyiapkan, menyusun bahan kebijakan
pengendalian pembangunan yang di selenggarakan
oleh pemerintah maupun swasta agar pembangunan
sesuai dengan program pembangunan daerah;
d. melaksanakan, menyusun pedoman, petunjuk
teknis dan petunjuk pelaksanaan pembangunan
dalam rangka pengendalian program pembangunan
daerah;
e. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi dalam
rangka pengendalian pelaksanaan, desain dan
kualitas program pembangunan;
f. melaksanakan pembinaan dan fasilitas jasa
kontruksi;
g. menyiapkan program kerja Subbagian
Pengendalian Program berdasarkan petunjuk atasan
dan ketentuan Peraturan Perundangan-undangan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
h. menyiapkan tugas kepada bawahan dengan cara
tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;
i. menyiapkan petunjuk kepada bawahan dengan cara
tertulis atau secara lisan agar bawahan mengerti
dan memahami pekerjaannya;
-65-
j. menyiapkan Surat Keputusan pelaksanaan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Subbagian Pengendalian
Program;
k. menyiapkan bahan data dan informasi sebagai
bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan
petunjuk teknis program pembangunan daerah;
l. melaksanakan operasional dan koordinasi dengan
unit kerja terkait di lingkungan Pemerintah Pusat,
Provinsi, dan Daerah lain dalam melaksanakan
pengendalian pembangunan berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan;
m. melaksanakan monitoring dan mengumpulkan
bahan untuk evaluasi pengendalian pelaksanaan
pembangunan;
n. menyiapkan bahan data serta petunjuk teknis
terkait kebijakan dan pelaksanaan bidang
pengendalian program;
o. mengoreksi dan mempelajari Peraturan Perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Subbagian Pengendalian
Program secara rutin maupun berkala untuk
pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
p. mengoreksi dan menginventarisasi permasalahan-
permasalahan sesuai bidang tugas Subbagian
Pengendalian Program secara rutin maupun berkala
sebagai bahan pemecahan masalah;
q. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
r. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
-66-
Pasal 42
(1) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) huruf c, memiliki
ikhtisar jabatan mengumpulkan dan mengolah bahan
perumusan kebijakan pelaksanaan pengawasan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan serta koordinasi
dalam penyusunan evaluasi dan pelaporan
pembangunan daerah.
(2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
mengumpulkan dan mengolah bahan perumusan
kebijakan pelaksanaan pengawasan, monitoring, evaluasi
dan pelaporan.
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Evaluasi dan Pelaporan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. menyiapkan, menyusun rencana monitoring dan
pelaporan program pembangunan daerah;
d. melaksanakan monitoring dan pelaporan
pelaksanaan program pembangunan daerah;
e. melaksanakan, menyusun pedoman, petunjuk
teknis dan petunjuk pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program pembangunan
daerah;
f. menyiapkan pengumpulan bahan untuk evaluasi
pelaksanaan pembangunan;
g. melaksanakan kordinasi dan fasilitasi dalam rangka
pelaksanaan monitoring dan evaluasi program
pembangunan daerah;
h. mencatat, menyusun rekomendasi dan
menindaklanjuti hasil temuan monitoring dan
evaluasi program pembangunan daerah;
i. mengoreksi tugas bawahan dengan cara tertulis
atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;
-67-
j. mengoreksi dan memberi petunjuk kepada bawahan
dengan cara tertulis atau secara lisan agar bawahan
menegerti dan memahami pekerjaannya;
k. menyiapkan dan menghimpun serta mempelajari
Peraturan Perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Subbagian
Evaluasi dan Pelaporan secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan
pengetahuan dan kemampuan;
l. menyiapkan Surat Keputusan pelaksanaan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Subbagian Evaluasi dan
Pelaporan;
m. menyiapkan data pelaksanaan dan juga
permasalahan dalam rangka evaluasi penyerapan
anggaran daerah;
n. menyiapkan bahan dan membuat laporan mengenai
hasil pelaksanaan pembangunan daerah;
o. mengoreksi dan menginventarisasi permasalahan-
permasalahan sesuai bidang tugas Subbagian
Evaluasi dan Pelaporan secara rutin maupun
berkala sebagai bahan pemecahan masalah;
p. mengoreksi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
staf Subbagian Evaluasi dan Pelaporan;
q. menyiapkan hasil pelaksanaan kegiatan Subbagian
Evaluasi dan Pelaporan kepada Kepala Bagian;
r. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
s. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
t. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
-68-
Paragraf 10
Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
Pasal 43
(1) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf c, memiliki
ikhtisar jabatan melaksanakan urusan pengadaan
barang dan jasa dengan menyusun program dan
merumuskan kebijakan teknis, regulasi dan
menyelenggarakan dukungan pengadaan barang dan
jasa sebagai pedoman pelaksanaan proses pengadaan
barang dan jasa.
(2) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah,
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang
pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan
layanan pengadaan secara elektronik, pembinaan dan
advokasi pengadaan barang dan jasa.
(3) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyusun, melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan daerah;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. menyusun, melaksanakan pengoordinasian
perumusan kebijakan daerah;
d. melaksanakan pengoordinasian pelaksanaan tugas
Perangkat Daerah;
e. melaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang
pengelolaan pengadaan barang dan jasa;
f. melaksanakan pengelolaan layanan pengadaan
secara elektronik;
g. melaksanakan pembinaan dan advokasi pengadaan
barang dan jasa;
h. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
-69-
i. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
(4) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di
bidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa,
pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik,
pembinaan dan advokasi pengadaan barang dan
jasa;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan
kebijakan daerah di bidang pengelolaan pengadaan
barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan
secara elektronik, pembinaan dan advokasi
pengadaan barang dan jasa;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah di bidang pengelolaan
pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan
pengadaan secara elektronik, pembinaan dan
advokasi pengadaan barang dan jasa;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah terkait pengelolaan
pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan
pengadaan secara elektronik, pembinaan dan
advokasi pengadaan barang dan jasa; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten
Perekonomian dan Pembangunan yang berkaitan
dengan tugasnya.
Pasal 44
(1) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa terdiri dari:
a. Subbagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan
Jasa;
b. Subbagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik; dan
-70-
c. Subbagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan
Barang dan Jasa.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Pengadaan Barang dan Jasa.
Pasal 45
(1) Subbagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa
sebagaimana dalam Pasal 44 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan menyusun program dan perencanaan
sistem pengadaaan barang dan jasa sebagai wadah
proses pemilihan penyedia barang dan jasa.
(2) Subbagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa
mempunyai tugas merencanakan, merumuskan,
membina, mengembangkan, mengawasi, memfasilitasi
dan mengkoordinasikan pengelolaan sistem pengadaaan
barang dan jasa.
(3) Subbagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa
memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. melaksanakan inventarisasi paket pengadaan
barang dan jasa;
d. melaksanakan menyusun penyusunan strategi
pengadaan barang dan jasa;
e. menyiapkan dan mengelola dokumen pemilihan
bersama PPK dan Pokja Pemilihan beserta dokumen
pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan;
f. melaksanakan pemilihan penyedia barang dan jasa;
g. melaksanakan penyusunan dan pengelolaan katalog
elektronik lokal/sektoral;
h. membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak
pengadaan barang dan jasa pemerintah; dan
-71-
i. melaksanakan pemantauan dan mengevaluasi
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
pemerintah;
j. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
k. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Pasal 46
(1) Subbagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat
(1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan menyusun
program dan perencanaan pelaksanaan pengadaaan
secara elektronik dengan mengolah data dan Informasi
kegiatan atau paket pekerjaan dan Kelompok Kerja
(POKJA) untuk melaksanakan pengadaan secara
elektronik.
(2) Subbagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik mempunyai tugas merencanakan,
merumuskan, membina, mengembangkan, mengawasi,
memfasilitasi dan mengkoordinasikan proses
pelaksanaan pengadaan secara elektronik.
(3) Subbagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. melaksanakan pengelolaan seluruh sistem informasi
pengadaan barang dan jasa (termasuk akun
pengguna sistem pengadaan secara elektronik) dan
infrastrukturnya;
d. melaksanakan pelayanan pengadaan barang dan
jasa pemerintah secara elektronik;
-72-
e. memfasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi
pengguna seluruh sistem informasi pengadaan
barang dan jasa;
f. melaksanakan identifikasi kebutuhan
pengembangan sistem informasi;
g. melaksanakan pengembangan sistem informasi yang
dibutuhkan oleh UKPBJ;
h. melaksanakan pelayanan informasi pengadaan
barang dan jasa pemerintah kepada masyarakat
luas;
i. mengelola informasi kontrak; dan
j. mengelola informasi manajemen barang dan jasa
hasil pengadaan;
k. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
l. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Pasal 47
(1) Subbagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang
dan Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1)
huruf c, memiliki ikhtisar jabatan menyusun program
dan perencanaan pembinaan dan advokasi barang dan
jasa.
(2) Subbagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang
dan Jasa mempunyai tugas merencanakan,
merumuskan, membina, mengembangkan, mengawasi,
memfasilitasi dan mengkoordinasikan pembinaan dan
advokasi barang dan jasa dan pelaksana pengadaan
barang dan jasa.
(3) Subbagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang
dan Jasa memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan
Jasa;
-73-
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. melaksanakan pembinaan bagi para pelaku
pengadaan barang dan jasa pemerintah, terutama
para pengelola pengadaan barang dan jasa dan
personil UKPBJ;
d. melaksanakan pengelolaan manajemen
pengetahuan pengadaan barang dan jasa;
e. melaksanakan pembinaan hubungan dengan para
pemangku kepentingan;
f. melaksanakan pengelolaan dan pengukuran tingkat
kematangan UKPBJ;
g. melaksanakan analisis beban kerja UKPBJ;
h. melaksanakan pengelolaan personil UKPBJ;
i. melaksanakan pengembangan sistem insentif
personel UKPBJ;
j. memfasilitasi implementasi standarisasi layanan
pengadaan secara elektronik;
k. melaksanakan pengelolaan dan pengukuran kinerja
pengadaan barang dan jasa pemerintah;
l. melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan,
dan/atau konsultasi proses pengadaan barang dan
jasa pemerintah di lingkungan pemerintah provinsi,
kabupaten dan desa;
m. melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan,
dan/atau konsultasi penggunaan seluruh sistem
informasi pengadaan barang dan jasa pemerintah,
antara lain SIRUP, SPSE, e-katalog, e-monev, SIKaP;
n. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
o. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
-74-
Paragraf 11
Asisten Administrasi Umum
Pasal 48
(1) Asisten Administrasi Umum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (3) huruf c, memiliki ikhtisar jabatan
mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan
organisasi, protokol dan komunikasi pimpinan dan
umum.
(2) Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas
membantu Sekretaris Daerah dalam penyusunan
kebijakan daerah, pelaksanaan kebijakan,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang umum, organisasi, protokol dan
komunikasi pimpinan, dan perencanaan dan keuangan.
(3) Asisten Administrasi Umum memiliki uraian Tugas
meliputi:
a. melakukan pengkoordinasian penyusunan
kebijakan pemerintahan daerah di bidang
organisasi, protokol dan komunikasi pimpinan dan
umum, pengawasan, perpustakaan, kearsipan,
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu
pintu, kepegawaian, pengelolaan keuangan daerah,
dan aset daerah, serta pengelolaan pajak dan
retribusi daerah, pendapatan, perencanaan,
penelitian dan pengembangan daerah, komunikasi
dan informatika;
b. melakukan pengkoordinasian dalam pelaksanaan
kegiatan di bidang organisasi, protokol dan
komunikasi pimpinan dan umum, pengawasan,
perpustakaan, kearsipan, penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu, kepegawaian,
pengelolaan keuangan daerah, dan aset daerah,
serta pengelolaan pajak dan retribusi daerah,
pendapatan, perencanaan, penelitian dan
pengembangan daerah, komunikasi dan
informatika;
-75-
c. melakukan pengoordinasian dan pembinaan
pelaksanaan tugas perangkat daerah sesuai dengan
ruang lingkupnya;
d. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan pemerintahan daerah di bidang
organisasi, protokol dan komunikasi pimpinan dan
umum, pengawasan, perpustakaan, kearsipan,
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu
pintu, kepegawaian, pengelolaan keuangan daerah ,
dan aset daerah, serta pengelolaan pajak dan
retribusi daerah, pendapatan, perencanaan,
penelitian dan pengembangan daerah, komunikasi
dan informatika;
e. melakukan pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang organisasi, protokol dan komunikasi
pimpinan dan umum, pengawasan, perpustakaan,
kearsipan, penanaman modal dan pelayanan
terpadu satu pintu, kepegawaian, pengelolaan
keuangan daerah dan aset daerah, serta
pengelolaan pajak dan retribusi daerah,
pendapatan, perencanaan, penelitian dan
pengembangan daerah, komunikasi dan
informatika;
f. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
g. memberikan arahan dan motivasi kepada bawahan;
h. melakukan pengembangan terhadap kompetensi
bawahan;
i. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
j. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
(4) Asisten Administrasi Umum dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan daerah di bidang organisasi;
-76-
b. pelaksanaan kebijakan di bidang umum, protokol
dan komunikasi pimpinan, dan perencanaan dan
keuangan;
c. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang organisasi;
d. penyiapan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di
bidang umum, organisasi, protokol dan komunikasi
pimpinan, dan perencanaan dan keuangan;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang organisasi;
f. penyiapan pelaksanaan pembinaan administrasi
dan ASN pada instansi daerah; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Sekretaris Daerah di bidang organisasi, umum, dan
administrasi pimpinan yang berkaitan dengan
tugasnya;
h. pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan
penyelenggaraan Pemerintah Daerah ruang lingkup
di bidang pengawasan, perpustakaan, kearsipan,
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu
pintu, kepegawaian, pengelolaan keuangan daerah,
dan aset daerah, serta pengelolaan pajak dan
retribusi daerah, pendapatan, perencanaan,
penelitian dan pengembangan daerah, komunikasi
dan informatika;
i. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan
pemerintah di bidang pengawasan, perpustakaan,
kearsipan, penanaman modal dan pelayanan
terpadu satu pintu, kepegawaian, pengelolaan
keuangan daerah, dan aset daerah, serta
pengelolaan pajak dan retribusi daerah pendapatan,
perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah,
organisasi, protokol dan komunikasi pimpinan dan
umum;
j. pelaksanaan evaluasi, pengoordinasian, terhadap
penyelenggaraan urusan perangkat daerah ruang
lingkup pemerintahan; dan
-77-
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Pasal 49
(1) Asisten Administrasi Umum terdiri dari:
a. Bagian Organisasi;
b. Bagian Umum; dan
c. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.
(2) Tiap-tiap Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Asisten Administrasi Umum.
Paragraf 12
Bagian Organisasi
Pasal 50
(1) Bagian Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
49 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan menyusun
dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di
bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan
publik dan tata laksana serta kinerja dan reformasi
birokrasi.
(2) Bagian Organisasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di
bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan
publik dan tata laksana dan kinerja dan reformasi
birokrasi.
(3) Bagian Organisasi memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyusun perencanaan program dan kegiatan
Bagian Organisasi;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menyusun kebijakan daerah;
d. menyusun dan mengkoordinasikan pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah;
-78-
e. menyusun, mengkoordinasikan dan mengendalikan
penyelenggaraan di bidang kelembagaan dan
analisis jabatan, dan pelayanan publik dan tata
laksana dan kinerja dan reformasi birokrasi;
f. melakukan penataan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang kelembagaan dan
analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana
dan kinerja dan reformasi birokrasi;
g. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
h. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
(4) Bagian Organisasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di
bidang kelembagaan dan analisis jabatan,
pelayanan publik dan tata laksana serta kinerja dan
reformasi birokrasi;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan
kebijakan daerah di bidang kelembagaan dan
analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana
serta kinerja dan reformasi birokrasi;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah di bidang kelembagaan dan
analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana
serta kinerja dan reformasi birokrasi;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik
dan tata laksana serta kinerja dan reformasi
birokrasi; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten
Administrasi Umum yang berkaitan dengan
tugasnya.
Pasal 51
(1) Bagian Organisasi terdiri dari:
a. Subbagian Kelembagaan dan Analisa Jabatan;
-79-
b. Subbagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana; dan
c. Subbagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Organisasi.
Pasal 52
(1) Subbagian Kelembagaan dan Analisa Jabatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) huruf a,
memiliki ikhtisar jabatan menyiapkan, menyusun,
memproses dan mengerjakan program kerja Subbagian
Kelembagaan dan Analisa Jabatan berdasarkan petunjuk
atasan dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
(2) Subbagian Kelembagaan dan Analisa Jabatan
mempunyai tugas melaksanakan urusan kelembagaan
dan analisa jabatan.
(3) Subbagian Kelembagaan dan Analisa Jabatan memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Kelembagaan dan Analisa Jabatan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan Struktur
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK);
d. menyiapkan menyusun bahan koordinasi
perumusan tugas dan fungsi jabatan organisasi
Perangkat Daerah;
e. menyiapkan dan menyusun bahan evaluasi
kelembagaan Perangkat Daerah dan unit pelaksana
teknis daerah;
f. menyaipkan, menyusun Standar Kompetensi
Jabatan (SKJ);
g. menyusun analisis jabatan, analisis beban kerja,
dan evaluasi jabatan;
h. menyiapkan serta menyusun kajian akademik
terhadap usulan penataan organisasi Perangkat
Daerah; dan
-80-
i. menyiapkan, menyusun profil kelembagaan
Perangkat Daerah;
j. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
k. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Pasal 53
(1) Subbagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) huruf b,
memiliki ikhtisar jabatan menyiapkan, menyusun,
memproses dan mengerjakan program kerja Subbagian
Pelayanan Publik dan Tata Laksana berdasarkan
petunjuk atasan dan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas.
(2) Subbagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana
mempunyai tugas melaksanakan urusan pelayanan
publik dan tata laksana.
(3) Subbagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kegiatan di
Subbagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. menyiapkan serta menyusun pedoman tata naskah
dinas, pakaian dinas, jam kerja, metode kerja,
prosedur kerja, dan pola hubungan kerja;
d. menyiapkan bahan pembinaan serta bimbingan
teknis di bidang ketatalaksanaan dan pelayanan
publik bagi unit kerja/organisasi Perangkat Daerah
di lingkungan Pemerintah Daerah;
e. melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi penyusunan
Standar Pelayanan Publik ;
f. menghimpun dan memfasilitasi Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang disusun oleh masing-masing
Perangkat Daerah;
-81-
g. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi
pelayanan publik; dan
h. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi inovasi
pelayanan publik;
i. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi aduan
pelayanan publik secara online;
j. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
k. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Pasal 54
(1) Subbagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) huruf c, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan, menyusun, memproses
dan mengerjakan program kerja Subbagian Kinerja dan
Reformasi Birokrasi berdasarkan petunjuk atasan dan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
(2) Subbagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi mempunyai
tugas melaksanakan urusan Kinerja dan Reformasi
Birokrasi.
(3) Subbagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kegiatan dan Sub
kegiatan Subbagian Kinerja dan Reformasi
Birokrasi;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. menyiapkan, menyusun bahan kebijakan teknis
Peningkatan Kinerja dan Reformasi Birokrasi;
d. menyiapkan dan menyusun bahan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten;
e. menyusun road map reformasi birokrasi;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan peningkatan kinerja dan reformasi
birokrasi;
-82-
g. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
h. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Paragraf 13
Bagian Umum
Pasal 55
(1) Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 49 ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan
melaksanakan urusan tata usaha pimpinan staf ahli
dan kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah
tangga serta tata usaha pimpinan staf ahli dan
kepegawaian dengan menyusun program dan
merumuskan kebijakan teknis di Bagian Umum dan
Perlengkapan.
(2) Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pelaksanaan kebijakan dan
pemantauan dan evaluasi di bidang tata usaha pimpinan
staf ahli dan kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
rumah tangga.
(3) Bagian Umum memiliki uraian meliputi:
a. merencanakan program kerja meliputi bidang
ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan dan
rumah tangga serta keuangan sekretariat
berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. memfasilitasi program ketatausahaan dan kearsipan
Sekretariat Daerah;
d. memfasilitasi program kerja penyelenggaraan
administrasi keuangan;
-83-
e. memfasilitasi program kerja penyelenggaraan
perlengkapan dan rumah tangga;
f. melaksanakan tugas-tugas lain di bidang
ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian,
perlengkapan, rumah tangga dan keuangan
sekretariat;
g. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
disposisi atau secara lisan agar bawahan
mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-
masing;
h. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara
tertulis atau secara lisan agar bawahan mengerti
dan memahami pekerjaaan;
i. memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja
bawahan untuk mengetahui adanya kesalahan atau
kekeliruan serta upaya penyempurnaannya;
j. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja
yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan
peningkatan karier;
k. menghimpun dan mempelajari Peraturan
Perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman
dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya
yang berhubungan dengan bagian umum dan
perlengkapan secara rutin maupun berkala untuk
pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
l. menginventarisasi permasalahan-permasalahan
sesuai dengan bidang tugas bagian umum secara
rutin maupun berkala sebagai bahan pemecahan
masalah;
m. mengatur pelaksanaan tugas berdasarkan prioritas
agar tugas dapat diselesaikan sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan;
n. memfasilitasi dan asistensi tugas bagian umum dan
perlengkapan dengan cara kunjungan kerja,
sosialisasi, dan bimbingan teknis;
-84-
o. mengevaluasi tugas bagian umum berdasarkan
informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan
penyempurnaan lebih lanjut;
p. melaporkan pelaksanaan tugas bagian umum dan
perlengkapan kepada atasan secara lisan maupun
tertulis;
q. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
r. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
(4) Bagian Umum dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
tata usaha pimpinan, staf ahli dan kepegawaian,
perlengkapan dan rumah tangga;
b. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi di bidang tata usaha pimpinan, staf ahli
dan kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga;
c. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten
Administrasi Umum yang berkaitan dengan
tugasnya; dan
d. pelaksanaan tugas–tugas lain yang diberikan
pimpinan.
Pasal 56
(1) Bagian Umum terdiri dari:
a. Subbagian Tata usaha Pimpinan Staf Ahli dan
Kepegawaian;
b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Umum.
Pasal 57
-85-
(1) Subbagian Tata usaha, Pimpinan Staf Ahli dan
Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56
ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan menyusun
dan perencanaan tentang tata usaha pimpinan staf ahli
dan kepegawaian agar terlaksana sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku.
(2) Subbagian Tata Usaha Pimpinan Staf Ahli dan
Kepegawaian mempunyai tugas menganalisa Tata Usaha,
Pimpinan Staf Ahli dan Kepegawaian.
(3) Subbagian Tata Usaha, Pimpinan Staf Ahli dan
Kepegawaian memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kegiatan di
Subbagian Tata Usaha Pimpinan Staf Ahli;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi
perkantoran yang meliputi kegiatan tata usaha
umum, persuratan, kepegawaian Sekretaris Daerah,
Asisten Sekretaris Daerah, Staf Ahli, dan rapat-
rapat dinas;
d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang
pengelolaan administrasi perkantoran yang meliputi
kegiatan tata usaha umum, persuratan,
kepegawaian Sekretaris Daerah, Asisten Sekretaris
Daerah, Staf Ahli, dan rapat-rapat dinas; dan
e. melaksanakan pengelolaan kearsipan;
f. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
g. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Pasal 58
(1) Subbagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 56 ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan
menyusun program dan perencanaan di Subbagian
Keuangan berdasarkan koordinasi, pedoman dan
-86-
petunjuk teknis dalam pelaksanaan dalam urusan
keuangan.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas merumuskan,
membina, menyusun dan melaksanakan pelaksanaan
keuangan sekretariat.
(3) Subbagian Keuangan memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program di Subbagian
Keuangan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. melaksanakan penatausahaan keuangan Sekretariat
Daerah;
d. melaksanakan penatausahaan barang milik daerah
pada Sekretariat Daerah;
e. menyusun dan melaksanakan kebijakan anggaran,
perbendaharaan dan pertanggungjawaban di
lingkungan Sekretariat Daerah;
f. melaksanakan teknis pengelolaan administrasi
keuangan dan anggaran di lingkungan Sekretariat
Daerah;
g. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi anggaran di
lingkungan Sekretariat Daerah;
h. melaksanakan sistem pengendalian interen;
i. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
j. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Pasal 59
(1) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) huruf c,
memiliki ikhtisar jabatan menyusun program dan
perencanaan di bidang perlengkapan dan rumah tangga
berdasarkan koordinasi, pedoman dan petunjuk teknis
dalam pelaksanaan dalam urusan perlengkapan dan
rumah tangga.
-87-
(2) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai
tugas merumuskan, membina, menyusun dan
melaksanakan pengadaan barang daerah.
(3) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kegiatan di
Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. melaksanakan urusan rumah tangga Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah serta Sekretariat daerah;
d. melaksanakan penyediaan akomodasi, jamuan,
makanan dan minuman untuk kegiatan Pemerintah
Daerah, tamu Pemerintah Daerah dan rapat-rapat;
e. melaksanakan kebijakan pengamanan,
pemeliharaan sarana dan prasarana serta menjaga
kebersihan kantor dilingkup Sekretariat Daerah;
f. melaksanakan kebijakan pengadaan perlengkapan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta
Sekretariat Daerah;
g. melaksanakan kebijakan pengelolaan, penggunaan,
pengendalian dan pemeliharaan kendaraan dinas
Kepala Daerah dan Wakil serta Sekretariat daerah
serta kendaraan dinas operasional dan sewa
kendaraan;
h. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana,
menjaga kebersihan dan pemeliharaan Rumah
Dinas Kepala Daerah dan Wakil serta Rumah Dinas
Sekretariat Daerah;
i. melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana
untuk mendukung kegiatan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah serta Sekretariat Daerah;
j. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
k. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
-88-
Paragraf 14
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan
Pasal 60
(1) Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1) huruf c, memiliki
ikhtisar jabatan melaksanakan urusan protokol dan
komunikasi pimpinan dengan menyusun program dan
merumuskan kebijakan teknis, sebagai pedoman dalam
melaksanakan fungsi protokol dan komunikasi
pimpinan.
(2) Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan kebijakan,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah
pada Subbagian Protokol, Komunikasi Pimpinan, dan
Dokumentasi.
(3) Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyusun rencana program kegiatan di Bagian
Protokol dan Komunikasi Pimpinan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. menyusun perencanaan operasional pemaparan
rencana strategis Perangkat Daerah;
d. menyusun rencana program dan kegiatan beserta
target capaiannya dengan mengacu kepada standar
pelayanan minimum (SPM);
e. menyusun laporan penyelenggaraan urusan
kehumasan dan protokol;
f. mengoordinasikan dan mengendalikan
penyelenggaraan urusan keprotokolan;
g. mengoordinasikan dan mengendalikan
penyelenggaraan urusan protokol dan komunikasi
pimpinan;
h. mengoordinasikan dan mengendalikan
penyelenggaraan urusan dokumentasi dan
informasi;
-89-
i. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi;
j. menyiapkan bahan untuk menyusun laporan
kinerja daerah berkaitan dengan urusan
kehumasan dan protokol;
k. melakukan pembinaan dan pengarahan
penyelenggaraan urusan keprotokolan;
l. melakukan pembinaan dan pengarahan
penyelenggaraan urusan pemberitaan dan
publikasi;
m. melakukan pembinaan dan pengarahan
penyelenggaraan urusan dokumentasi dan
informasi;
n. melakukan pengembangan terhadap kompetensi
bawahan;
o. melakukan evaluasi penyelenggaraan urusan
keprotokolan;
p. melakukan evaluasi penyelenggaraan urusan
protokol dan komunikasi pimpinan;
q. melakukan evaluasi penyelenggaraan urusan
protokol dan komunikasi pimpinan;
r. memberikan arahan dan motifasi kepada bawahan;
s. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
t. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi;
u. melaporkan pelaksanaan tugas bagian hubungan
masyarakat dan protokol kepada atasan secara lisan
maupun tertulis; dan
v. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
(4) Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
protokol, komunikasi pimpinan dan dokumentasi;
b. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah di bidang protokol,
komunikasi pimpinan, dan dokumentasi;
-90-
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah terkait protokol,
komunikasi pimpinan dan dokumentasi; dan
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten
Administrasi Umum yang berkaitan dengan
tugasnya.
Pasal 61
(1) Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan terdiri dari:
a. Subbagian Protokol;
b. Subbagian Komunikasi Pimpinan; dan
c. Subbagian Dokumentasi Pimpinan.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Protokol dan Komunikasi Pimpinan.
Pasal 62
(1) Subbagian Protokol sebagaimana dimaksud dalam Pasal
61 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan
menyiapkan rencana kegiatan pada Subbagian Protokol
dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas menyusun
program dan menyiapkan agenda kegiatan pimpinan
daerah dan melaksanakan koordinasi dengan instansi
terkait dan lembaga pemerintah dalam urusan
keprotokolan.
(2) Subbagian Protokol mempunyai tugas membina dan
mengkoordinasikan dalam melaksanakan kegiatan
keprotokolan Bupati dan Wakil Bupati.
(3) Subbagian Protokol memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana kerja Subbagian protokol;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. melaksanakan tata protokoler dalam rangka
penyambutan tamu Pemerintah Daerah;
d. menyiapkan bahan koordinasi dan/atau fasilitasi
keprotokolan;
-91-
e. menyiapkan bahan informasi acara dan jadwal
kegiatan Bupati dan Wakil Bupati;
f. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
g. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Pasal 63
(1) Subbagian Komunikasi Pimpinan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan menyusun program kerja dan
menyiapkan dan publikasi terhadap kegiatan pimpinan
daerah agar selalu terpublikasi melalui media cetak
ataupun media elektronik.
(2) Subbagian Komunikasi Pimpinan mempunyai tugas
menyiapkan dan melaksanakan pelaporan program kerja
dan kegiatan, melaksanakan penyelenggaraan urusan
pemberitaan dan publikasi pimpinan daerah.
(3) Subbagian Komunikasi Pimpinan memiliki uraian tugas:
a. menyiapkan rencana program kegiatan di
Subbagian Komunikasi Pimpinan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. menjalin hubungan dengan berbagai pihak terkait
pelaksanaan fungsi juru bicara pimpinan daerah;
d. memberi masukan kepada pimpinan daerah tentang
penyampaian informasi tertentu;
e. memberikan informasi dan penjelasan kepada
pihak-pihak terkait sesuai dengan kebutuhan dan/
atau atas arahan pimpinan;
f. menghimpun dan mengolah informasi yang yang
bersifat penting dan mendesak sesuai kebutuhan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
g. menyiapkan dan menggandakan bahan materi rapat
menyiapkan dan menggandakan bahan materi
kebijakan;
-92-
h. menyusun naskah sambutan dan pidato Bupati dan
Wakil Bupati;
i. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
j. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
Pasal 64
(1) Subbagian Dokumentasi Pimpinan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) huruf c, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan rencana kegiatan pada
Subbagian Dokumentasi Pimpinan dengan
memperhatikan Peraturan Perundang-undangan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas menyusun program
kerja dan perencanaan penyelenggaraan kegiatan
Pimpinan Daerah dalam urusan dokumentasi pimpinan
agar pelaksanaan kegiatan pimpinan daerah dapat
didokumentasikan dengan baik.
(2) Subbagian Dokumentasi Pimpinan mempunyai tugas
menyiapkan pelaporan program kerja dan kegiatan,
membuat konsep, melaksanakan pembinaan bidang
urusan dokumentasi pimpinan daerah.
(3) Subbagian Dokumentasi Pimpinan memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan rencana kerja Subbagian Dokumentasi
Pimpinan;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. mendokumentasikan kegiatan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah;
d. menyusun notulen rapat Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah;
e. memfasilitasi peliputan media terhadap kegiatan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
f. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;
-93-
g. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan
diagonal terkait tugas pokok dan fungsi; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang
tugasnya.
BAB IV
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 65
(1) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, terdiri
dari:
a. Sekretariat Dewan;
b. Bagian Umum, terdiri dari;
1. Subbagian Tata usaha dan Kepegawaian; dan
2. Subbagian Rumah Tangga dan Aset.
c. Bagian Persidangan dan Humas terdiri dari:
1. Subbagian Persidangan dan Perundang -
undangan; dan
2. Subbagian Humas dan Protokol.
d. Bagian Keuangan terdiri dari:
1. Subbagian Anggaran dan Verifikasi; dan
2. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan.
(2) Bagan susunan organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah tercantum dalam Lampiran II Peraturan
Bupati ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedua
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Paragraf 1
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Pasal 66
(1) Sekretariat DPRD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 65 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan
-94-
merumuskan kebijakan dan petunjuk teknis di bidang
penyelenggaraan administrasi Sekretariat DPRD,
meliputi Bagian Umum, Administrasi Keuangan,
Persidangan dan mengkoordinasikan ketersediaan SDM,
sarana dan prasarana yang diperlukan oleh
pimpinan/anggota DPRD dalam melaksanakan tugas-
tugas dan fungsi DPRD.
(2) Sekretariat DPRD mempunyai tugas mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dengan
mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi
kesekretariat yang meliputi urusan umum, kepegawaian
dan rumah tangga sekretariat DPRD, merumuskan dan
menetapkan perencanaan tahunan, rencana strategis
Sekretariat DPRD, kebijakan operasional dan teknis,
mengkoordinasikan tenaga ahli bagi DPRD, koordinasi
penyelenggaraan persidangan, pelayanan kehumasan
dan protokol serta penyelenggaraan administrasi
keuangan yang meliputi penatausahaan keuangan
sekretariat DPRD.
(3) Sekretariat DPRD memiliki uraian tugas meliputi:
a. merumuskan dan menyusun rencana kerja dengan
menetapkan rencana kerja tahunan agar pekerjaan
berjalan lancar;
b. mengkoordinasikan dan membagi tugas bawahan
dengan membuat disposisi tugas sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi;
c. merumuskan kebijakan teknis administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan dan
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD;
d. mengkoordinasikan serta memfasilitasi program
kerja penyediaan tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD untuk mendukung pelaksanaan tugas DPRD
sesuai dengan kemampuan keuangan daerah;
e. menetapkan program kerja perumusan kebijakan
pimpinan DPRD;
f. mengkoordinasikan penyelenggaraan persidangan,
pembuatan risalah rapat dan persetujuan produk
-95-
hukum daerah dalam lingkup penetapan dan
peraturan di DPRD dan Peraturan Daerah;
g. mengkoordinasikan keamanan dan ketertiban
jalannya rapat-rapat DPRD;
h. mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat-rapat
DPRD dengan stakeholders dan alat kelengkapan
DPRD;
i. menetapkan dan melaksanakan pengawasan
program-program DPRD sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan;
j. mengkoordinasikan serta melaksanakan evaluasi
kegiatan dengan mengevaluasi laporan kegiatan
agar pekerjaan dapat terevaluasi; dan
k. mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas
kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis;
(4) Sekretariat DPRD menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
a. sumber daya aparatur di Sekretariat DPRD.
penetapan rencana program kerja tahunan dan
rencana strategis Sekretariat DPRD;
b. koordinasi penyelenggaraan administrasi
kesekretariatan dan administrasi keuangan
sekretariat DPRD;
c. penetapan kebijakan teknis dan operasional
sekretariat DPRD;
d. koordinasi dan fasilitasi persidangan dan rapat
rapat DPRD serta pelayanan kehumasan dan
protokoler pimpinan dan anggota DPRD; dan
e. pembinaan dan penilaian kinerja.
Paragraf 2
Bagian Umum
Pasal 67
(1) Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65
ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan menyusun
-96-
tata usaha kepegawaian rumah tangga dan aset
sekretariat DPRD dan DPRD dalam menyelenggarakan
administrasi kesekretariatan, administrasi anggota dan
pimpinan DPRD, tata usaha dan kepegawaian
Sekretariat DPRD, serta rumah tangga dan aset
Sekretariat DPRD.
(2) Bagian Umum mempunyai tugas menyusun,
mengkoordinasikan, merencanakan operasional serta
mengevaluasi pembinaan tata usaha, administrasi
kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga.
(3) Bagian Umum memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyusun rencana program kerja meliputi bidang
ketatausahaan, kepegawaian serta rumah tangga
dan aset sekretariat berdasarkan petunjuk atasan
dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
disposisi atau secara lisan;
c. mengkoordinasikan/merencanakan operasional
kerja yang meliputi tata usaha, kepegawaian, aset,
kearsipan, perlengkapan rumah tangga DPRD dan
perlengkapan Sekretariat DPRD berdasarkan
petunjuk atasan dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas;
d. mengkoordinasikan/merencanakan operasional
program kerja ketatausahaan, kebutuhan dan
inventarisasi peralatan dan perlengkapan aset;
e. mengkoordinasikan/merencanakan operasional
kebijakan penyelenggaraan administrasi
kesekretariatan DPRD;
f. mengkoordinasikan/merencanakan operasional
program/fasilitas kerja rapat, mengurus rumah
tangga, rumah jabatan, gedung DPRD, kendaraan
dinas serta memelihara keamanan kantor DPRD;
g. merencanakan usulan kebutuhan barang/aset
kantor, rumah tangga pimpinan dan anggota DPRD;
-97-
h. merencanakan usulan perbaikan/rehabilitasi
barang aset/inventaris kantor dan rumah pimpinan
DPRD;
i. mengevaluasi tugas Bagian Umum berdasarkan
informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan
penyempurnaan lebih lanjut; dan
j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi tata usaha
sekretariat;
b. pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. pelaksanaan pengelolaan urusan rumah tangga dan
aset;
d. pengkoordinasian dan penghimpunan rencana
kegiatan masing-masing bagian untuk singkronisasi
program kegiatan Sekretariat DPRD;
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Sekretaris DPRD.
Pasal 68
(1) Bagian Umum terdiri dari:
a. Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian; dan
b. Subbagian Rumah Tangga dan Aset;
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Umum.
Pasal 69
(1) Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan laporan bahan fasilitas,
koordinasi dan pembinaan pelaksanaan administrasi
Tata Usaha dan Kepegawaian.
(2) Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai
tugas menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan
-98-
operasional dan mengoreksi penataan tata usaha dan
administrasi kepegawaian serta penyiapan urusan
perlengkapan dan rumah tangga serta Kepegawaian.
(3) Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja di Subbagian
Tata Usaha dan Kepegawaian;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. menerima, mencatat, mendistribusikan serta
mengarsipkan surat masuk dan surat keluar DPRD
dan Sekretariat DPRD;
d. menyiapkan rencana kegiatan dan rencana
kebutuhan barang di Subbagian Tata Usaha dan
Kepegawaian;
e. membuat rekapitulasi surat masuk/keluar DPRD
dan Sekretariat DPRD;
f. mendistribusikan surat-surat pada pihak-pihak
yang berkepentingan dengan menggunakan
ekspedisi surat masuk/keluar;
g. menyiapkan penomoran surat keluar DPRD dan
Sekretariat DPRD;
h. mengelola daftar hadir apel pagi, apel sore dan
kehadiran Pegawai;
i. mengkoordinir pembinaan kegiatan kerohanian dan
kegiatan olah raga;
j. melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian;
k. melaksanakan administrasi pengadaan tenaga ahli
dan kelompok pakar DPRD;
l. menyiapkan administrasi kenaikan gaji berkala dan
mengurus kenaikan pangkat pegawai di lingkungan
Sekretariat DPRD;
m. menyiapkan usul izin, cuti, pensiun pegawai lainnya
di lingkungan Sekretariat DPRD;
n. membuat perencanaan pegawai yang akan
mengikuti pendidikan penjenjangan dan teknis
lainnya;
-99-
o. mengajukan permintaan KARPEG, KARSU/KARIS di
lingkungan Sekretariat DPRD;
p. mengajukan permintaan pengurus asuransi
kesehatan;
q. menyiapkan usulan mutasi pegawai dan membuat
konsep surat usulan pemindahan PNS di
lingkungan Sekretariat DPRD;
r. mengusulkan PNS yang memenuhi persyaratan
untuk mendapatkan tanda kehormatan Satya
Lencana (10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun) ke
Perangkat Daerah yang membidangi urusan
kepegawaian;
s. membuat surat teguran terhadap pegawai yang
melanggar disiplin;
t. menyiapkan usulan pengisian jabatan;
u. membuat daftar urut kepangkatan (DUK);
v. melengkapi data sistem informasi kepegawaian
(SIMPEG) Sekretariat DPRD;
w. membuat laporan perkembangan pegawai;
x. membuat laporan rekapitulasi kehadiran pegawai;
y. membuat buku penjagaan kenaikan pangkat dan
kenaikan gaji berkala; dan
z. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Kepala Bagian.
Pasal 70
(1) Subbagian Rumah Tangga dan Aset sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan melaksanakan bahan koordinasi,
fasilitas dan pembinaan palaksanakan urusan
perlengkapan, rumah tangga dan aset serta keamanan
dan administrasi yang tertib untuk menjadi pedoman.
(2) Subbagian Rumah Tangga dan Aset mempunyai tugas
menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan
operasional dan mengoreksi pelaksanaan rumah tangga
dan aset perencanaan anggaran, evaluasi dan pelaporan
administrasi kegiatannya.
-100-
(3) Subbagian Rumah Tangga dan Aset memiliki Uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan program kerja Subbagian Rumah
Tangga dan Aset berdasarkan petunjuk atasan dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang
tugasnya;
c. mengatur dan menyiapkan fasilitas dan sarana yang
diperlukan bagi terselenggaranya kegiatan
persidangan, rapat-rapat dan pertemuan DPRD dan
Sekretariat DPRD;
d. memelihara kebersihan, kenyamanan dan
keindahan gedung dan taman kantor serta rumah
jabatan/dinas pimpinan dan anggota DPRD;
e. merencanakan dan melaksanakan pengadaan dan
kebutuhan peralatan/perlengkapan kantor dan
rumah jabatan;
f. melaksanakan inventarisasi dan penomoran
peralatan/kelengkapan inventaris kantor dan
rumah jabatan pimpinan;
g. membuat buku dan melakukan pencatatan
terhadap barang-barang inventaris dan aset kantor,
dan daftar kartu inventaris ruangan (KIR);
h. melaksanakan pemeliharaan dan pengusulan
penghapusan barang inventaris/aset kantor dan
rumah jabatan pimpinan;
i. mengkoordinasikan tenaga sopir dan mengelola
sarana transportasi penjemputan dan pengantaran
pimpinan yang ditentukan oleh pimpinan/anggota
dan Sekretariat DPRD;
j. mengkoordinasikan dan mengelola administrasi dan
perbaikan kendaraan dinas, mendistribusikan
pemakaian BBM pimpinan dan operasional
Sekretariat DPRD;
k. merencanakan kebutuhan, penyimpanan dan
pendistribusian barang/ATK serta peralatan kantor
lainnya;
-101-
l. merencanakan, melaksanakan dan
mempersiapkan/memdistribusikan kebutuhan
makan dan minum, kegiatan rapat-rapat pimpinan
dan anggota DPRD, tamu serta kegiatan Sekretariat
DPRD lainnya;
m. mengkoordinasikan terselenggaranya kegiatan
fraksi-fraksi, komisi-komisi dan pembinaan
terhadap Staf Ahli; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai bidang tugas dan tanggung
jawabnya.
Paragraf 3
Bagian Persidangan dan Humas
Pasal 71
(1) Bagian Persidangan dan Humas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 65 ayat (1) huruf c, memiliki ikhtisar
jabatan menyusun dan menyiapkan rencana kerja dan
membuat konsep pelaksanaan kegiatan urusan
persidangan, perundang-undangan dan humas
protokoler serta penyelenggaraan rapat-rapat DPRD,
penyediaan data dan informasi yang dibutuhkan
pimpinan dan anggota DPRD.
(2) Bagian Persidangan dan Humas mempunyai tugas
menyusun, mengkoordinasikan, merencanakan
operasional serta mengevaluasi penyelenggaraan
kegiatan persidangan, rapat-rapat DPRD, produk
hukum, pembinaan dan pengembangan hubungan
masyarakat, keprotokolan dan dokumentasi.
(3) Bagian Persidangan dan Humas memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyusun rencana program kerja meliputi bidang
persidangan dan humas protokoler, berdasarkan
petunjuk atasan dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
-102-
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
disposisi atau secara lisan;
c. mengkoordinasikan/merencanakan operasional
kerja yang meliputi persidangan dan risalah,
dokumentasi dan perundang-undangan;
d. mengkoordinasikan penyusunan acara rapat dan
penyusunan konsep keputusan pimpinan dan
dewan berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan sebagai pedoman
dalam melaksanakan tugas;
e. mengkoordinasikan/merencanakan operasional
program kerja persidangan dan humas protokol,
serta kebutuhan dan inventarisasi persidangan dan
humas ;
f. mengkoordinasikan/agenda kegiatan di dalam
maupun di luar daerah;
g. mengkoordinasikan kegiatan humas protokol dalam
kegiatan/agenda DPRD;
h. mengevaluasi tugas bagian persidangan dan humas
berdasarkan informasi, data, laporan yang diterima
untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut; dan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsi.
(4) Bagian Persidangan dan Humas dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan perencanaan program kegiatan
penyelenggaraan persidangan dan rapat-rapat serta
penataan produk hukum;
b. pelaksanaan penyelenggaraan pengawasan;
c. pelaksanaan perencanaan program kegiatan
hubungan masyarakat, protokol dan dokumentasi;
dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Sekretaris Dewan.
Pasal 72
(1) Bagian Persidangan dan Humas terdiri dari:
a. Subbagian Persidangan dan Perundang -undangan;
-103-
b. Subbagian Humas dan Protokol; dan
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Persidangan dan Humas.
Pasal 73
(1) Subbagian Persidangan dan Perundang-undangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) huruf a,
memiliki ikhtisar jabatan menyiapkan rencana kegiatan
dan membuat konsep kegiatan pelaksanaan urusan
persidangan dan perundang-undangan serta tugas-tugas
penyelenggaraan rapat-rapat persidangan dan
perundang-undangan DPRD dan Sekretariat DPRD,
penyediaan data dan informasi yang dibutuhkan
pimpinan dan anggota DPRD.
(2) Subbagian Persidangan dan Perundang-undangan
mempunyai tugas menyiapkan, membuat konsep,
melaksanakan operasional dan mengoreksi pelaksanaan
persidangan rapat-rapat dan risalah rapat serta menata
produk hukum .
(3) Subbagian Persidangan dan Perundang-undangan
memiliki uraian tugas meliputi:
a. merencanakan dan melaksanakan program kerja
Subbagian Persidangan dan Perundang-undangan
meliputi penyelenggaraan persidangan dan
perundang-undangan serta menyediakan tenaga
ahli yang diperlukan oleh anggota DPRD
berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-
perundangan dan petunjuk atasan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
tertulis atau lisan agar bawahan mengerti dan
memahami pekerjaan;
c. melaksanakan penyusunan dan mempersiapkan
bahan–bahan rapat/sidang, rencana jadwal
kegiatan DPRD, penyelenggaraan rapat-rapat dan
-104-
rapat alat kelengkapan DPRD serta rapat fraksi,
rapat panitia khusus;
d. mempersiapkan serta mendistribusikan bahan-
bahan rapat/sidang yang diselenggarakan DPRD
serta merumuskan naskah dan menghimpun
keputusan rapat/sidang yang diselenggarakan
DPRD;
e. merumuskan, memelihara, mempelajari dan
menyajikan data dalam produk hukum serta
melaksanakan pelayanan perpustakaan bagi
anggota DPRD dan pihak lain yang memerlukannya;
f. mempersiapkan bahan-bahan dalam rangka
pengelolaan produk-produk yang dibahas dalam
rapat/sidang serta penyimpanan dan pengamanan
hasil rapat/sidang DPRD;
g. memfasilitasi penataan produk-produk hukum
DPRD yang memerlukan pengesahan dan
memfasilitasi penugasan pegawai yang
diperbantukan kepada alat kelengkapan DPRD,
fraksi dan panitia khusus;
h. mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
pimpinan dan anggota DPRD pada waktu
rapat/sidang dan mempersiapkan naskah hasil
pembahasan pada rapat/sidang;
i. menyusun dan melaksanakan norma, standar,
pedoman dan petunjuk operasional bidang
persidangan dan perundang-undangan;
j. memeriksa pekerjaan bawahan berdasarkan hasil
kerja untuk mengetahui adanya kesalahan atau
kekeliruan serta upaya penyempurnaan;
k. membuat konsep pedoman dan petunjuk teknis;
l. mengevaluasi tugas Subbagian Persidangan dan
Perundang-undangan berdasarkan informasi, data
laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan
lebih lanjut;
m. melaporkan pelaksanaan tugas Subbagian
Persidangan dan Perundang-undangan kepada
-105-
atasan secara lisan maupun tertulis berdasarkan
hasil kerja sebagai evaluasi bagi atasan; dan
n. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 74
(1) Subbagian Humas dan Protokol sebagaimana dalam
Pasal 72 ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan
penyiapan, pelaksanaan dan mengevaluasi teknis
operasional pelayanan kehumasan dan protokoler
pimpinan dan anggota DPRD berdasarkan ketentuan dan
Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbagian Humas dan Protokol mempunyai tugas
menyiapkan konsep, petunjuk teknis pelaksanaan
operasional pendampingan serta mengevaluasi pelayanan
kehumasan dan protokoler bagi pimpinan dan anggota
DPRD.(3) Subbagian Humas dan Protokol memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan bahan rencana program kerja/kegiatan
Subbagian Humas dan Protokol dan
mengkoordinasikannya ke seluruh staf lingkup
Subbagian humas dan protokol;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
tertulis atau lisan agar bawahan mengerti dan
memahami pekerjaannya;
c. menyiapkan bahan penyusunan pedoman/petunjuk
teknis dengan mempelajari Peraturan Perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
teknis lain serta bahan–bahan yang berhubungan
dengan Subbagian Humas dan Protokol;
d. menyiapkan bahan penyusunan rencana, jadwal
dan operasional pelayanan kehumasan dan
protokoler dalam rangka fasilitasi pendampingan
pimpinan dan anggota DPRD yang akan
melaksanakan perjalanan dinas dalam rangka
kunjungan kerja, reses ataupun bimtek serta acara
lainnya;
-106-
e. memberikan petunjuk, mengatur, dan mengoreksi
kinerja bawahan baik secara tertulis atau lisan
dalam pelaksanaan tugas yang efektif, efisien untuk
mencapai sasaran perioritas yang telah ditetapkan;
f. menilai kinerja bawahan berdasarkan rencana kerja
yang telah ditetapkan dengan memperhatikan
perilaku kerja dan hasil kerja yang dicapai;
g. menyiapkan bahan penyusunan evaluasi pelayanan
kehumasan, protokoler dan dokumentasi untuk
meningkatkan pelayanan kepada pimpinan dan
anggota DPRD dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya;
h. membuat konsep naskah dinas sesuai bidang tugas
Subbagian Humas dan Protokol berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas
yang dibutuhkan;
i. menyiapkan tugas, membimbing serta memberi
petunjuk kepada bawahan secara lisan maupun
tertulis agar dapat melaksanakan tugas sesuai
dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku
sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan tugas; dan
j. menyiapkan dan melaporkan pelaksanaan tugas
kepada atasan secara lisan maupun tertulis sebagai
bahan pertanggungjawaban.
Paragraf 4
Bagian Keuangan
Pasal 75
(1) Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 65 ayat (1) huruf d, memiliki ikhtisar jabatan
menyusun program dan rencana kerja Sekretariat DPRD
dan DPRD dalam menyelenggarakan keuangan
kesekretariatan, keuangan anggota dan pimpinan DPRD,
anggaran dan verifikasi sekretariat DPRD, serta
perencanaan dan pelaporan sekretariat DPRD;
-107-
(2) Bagian Keuangan mempunyai tugas menyusun,
mengkoordinasikan, merencanakan operasional serta
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan keuangan,
anggaran, verifikasi serta perencanaan dan pelaporan.
(3) Bagian Keuangan memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyusun rencana program kerja meliputi bidang
keuangan, berdasarkan petunjuk atasan dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
disposisi atau secara lisan;
c. mengkoordinasikan/merencanakan anggaran
operasional kerja yang meliputi keuangan, anggaran
dan verifikasi, perencanaan dan pelaporan;
d. mengkoordinasikan/merencanakan operasional
program kerja ketatausahaan, kebutuhan dan
inventarisasi peralatan dan perlengkapan;
e. mengkoordinasikan/merencanakan operasional
kebijakan penyelenggaraan administrasi
kesekretariatan DPRD;
f. merencanakan program anggaran kegiatan DPRD,
mengurus rumah tangga rumah jabatan, gedung
DPRD, kendaraan dinas serta memelihara
keamanan kantor DPRD;
g. mengevaluasi tugas Bagian Keuangan berdasarkan
informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan
penyempurnaan lebih lanjut; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsi.
(4) Bagian Keuangan dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan perencanaan program kegiatan dan
penyelenggaraan keuangan;
b. pelaksanaan penyelenggaraan pengawasan;
c. pelaksanaan penganggaran, verifikasi serta
perencanaan dan pelaporan; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Sekretaris Dewan.
-108-
Pasal 76
(1) Bagian Keuangan terdiri dari:
a. Subbagian Anggaran dan Verifikasi;
b. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan; dan
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Keuangan.
Pasal 77
(1) Subbagian Anggaran dan Verifikasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan laporan administrasi
perencanaan keuangan serta melaksanakan operasional
perencanaan kinerja dan administrasi keuangan yang
tertib untuk pedoman.
(2) Subbagian Anggaran dan Verifikasi mempunyai tugas
menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan
operasional dan mengoreksi pelaksanaan anggaran dan
verifikasi.
(3) Subbagian Anggaran dan Verifikasi memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana kerja dan kegiatan tahunan
Subbagian Anggaran dan Verifikasi berdasarkan
petunjuk atasan dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
disposisi atau secara lisan;
c. mengelola administrasi pengeluaran anggaran
Sekretariat DPRD;
d. menyusun rekapitulasi LRFK kegiatan Sekretariat
DPRD;
e. mempersiapkan bukti setoran pajak;
f. verifikasi SPP-UP/GU, SPP-LS/Nihil, SPP-LS BJ
beserta dokumen kelengkapan;
g. menyusun laporan keuangan sekretariat DPRD;
-109-
h. melakukan verifikasi akhir laporan pertanggung
jawaban (SPJ) setiap kegiatan;
i. menilai bawahan Subbagian Anggaran dan
Verifikasi;
j. mengevaluasi tugas Subbagian Anggaran dan
Verifikasi berdasarkan informasi, data laporan yang
diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;
dan
k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan lingkup tugasnya baik secara
lisan maupun tertulis.
Pasal 78
(1) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan laporan administrasi
perencanaan dan pelaporan serta melaksanakan
operasional perencanaan kinerja dan administrasi
pelaporan yang tertib untuk menjadi pedoman.
(2) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai
tugas menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan
operasional dan mengoreksi pelaksanaan perencanaan
dan pelaporan.
(3) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbagian
Perencanaan dan Pelaporan;
b. memberi tugas kepada bawahan Subbagian
Perencanaan dan Pelaporan;
c. menyiapkan RENSTRA dan RENJA Tahunan
Sekretariat DPRD;
d. menyiapkan RKA Sekretariat DPRD;
e. menyiapkan review RENJA tahunan Sekretariat
DPRD;
f. menyiapkan laporan kinerja instansi pemerintah
(LKjIP) Sekretariat DPRD;
g. menyiapkan dokumen LPPD;
h. menyiapkan laporan tahunan Sekretariat; dan
-110-
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai lingkup tugasnya baik lisan maupun tertulis.
BAB V
INSPEKTORAT
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 79
(1) Inspektorat terdiri dari;
a. Inspektur;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
a. Inspektur Pembantu I;
b. Inspektur Pembantu II; dan
c. Inspektur Pembantu III;
d. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan susunan struktur organisasi Inspektorat
tercantum dalam Lampiran III dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1
Inspektur
Pasal 80
(1) Inspektur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat
(1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan melaksanakan
perencanaan program pengawasan, perumusan
kebijakan dan fasilitasi pengawasan dan pemeriksaan,
pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.
(2) Inspektur mempunyai tugas melaksanakan perencanaan
program pengawasan, membuat perumusan kebijakan
dan fasilitasi pengawasan, melaksanakan pembinaan
dan pengawasan pada Perangkat Daerah/Unit Kerja di
-111-
lingkungan Pemerintah Daerah, kecamatan serta
desa/kelurahan atau sebutan lainnya.
(3) Inspektur memiliki uraian tugas sebagai berikut:
a. merumuskan rencana strategis inspektorat
kabupaten sebagai pedoman untuk melakukan
program pengawasan;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang tugasnya;
c. merumuskan rencana pengawasan;
d. merumuskan kebijakan dan fasilitas pengawasan
intern;
e. merumuskan dan menyampaikan laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKjIP);
f. mengkoordinasikan para inspektur pembantu untuk
melakukan program pengawasan guna tercapainya
visi dan misi organisasi;
g. melaksanakan pengawasan kas setiap 3 (tiga) bulan;
h. mengkoordinasikan dan membawahi langsung
sekretaris, inspektur pembantu dan jabatan
fungsional;
i. mengkoordinasikan terhadap review laporan
keuangan daerah;
j. mengkoordinasikan terhadap evaluasi kinerja
Perangkat Daerah;
k. mengkoordinasikan terhadap evaluasi RKA
Perangkat Daerah;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya;
m. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
rencana kerja inspektorat; dan
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan tugas lain
yang dibebankan oleh Bupati.
(4) Inspektur dalam melaksanakan tugasnya menjalankan
fungsi sebagai berikut:
a. perencanaan program pengawasan;
b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;
c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan; dan
-112-
d. pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
pemerintahan di daerah kabupaten, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan
desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa;
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 81
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat
(1) huruf b, dipimpin oleh seorang Sekretaris dan
memiliki ikhtisar jabatan menyusun dan melaksanakan
kebijakan, standarisasi dan bimbingan teknis serta
melakukan koordinasi, evaluasi dan pelaporan di Bagian
Sekretariat, agar tugas dan fungsi Bagian Sekretariat
pada Inspektorat terlaksana dengan baik berdasarkan
kebijakan Inspektur dan Peraturan Perundang-
undangan.
(2) Sekretariat mempunyai tugas menyiapkan bahan
koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja
pengawasan, penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan
penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat
pengawasan fungsional daerah, penyusunan bahan data
dalam rangka pembinaan teknis fungsional.
penyusunan, penginventarisasian dan pengoordinasian
dan data dalam rangka penatausahaan proses
penanganan pengaduan, pelaksanaan urusan
kepegawaian, surat menyurat dan rumah tangga,
pelaksanaan urusan perencanaan dan keuangan.
(3) Sekretariat memiliki uraian tugas sebagai berikut:
a. menyusun program kerja pengawasan tahunan
(PKPT) yang berpedoman pada kebijakan
pengawasan;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyusun perumusan kebijakan teknis
kesekretariatan;
-113-
d. mengkoordinasikan dan fasilitasi pengawasan
dengan aparat pengawasan internal dan eksternal;
e. menyusun kegiatan administrasi perkantoran dan
rumah tangga inspektorat;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan
kepegawaian inspektorat;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan dan
keuangan;
h. menyusun kegiatan perencanaan dan keuangan
inspektorat;
i. mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan dan
keuangan inspektorat;
j. mengkoordinasikan atas laporan hasil pengawasan
inspektur pembantu;
k. mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan hasil pengawasan inspektorat;
l. mengkoordinasikan pemantauan tindak lanjut hasil
pengawasan;
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas yang telah
dicapai kepada pimpinan sebagai
pertanggungjawaban; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan;
(4) Sekretariat dalam melaksanakan tugasnya memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian
rencana dan program kerja pengawasan;
b. penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan
penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat
pengawas fungsional daerah;
c. penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan
teknis fungsional;
d. penyusunan, penginventarisasian dan
pengkoordinasian data dalam proses penanganan
pengaduan;
e. pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyurat
dan rumah tangga;
-114-
f. pelaksanaan urusan perencanaan dan keuangan;
dan
g. tersiapkannya bahan koordinasi pengawasan dan
memberikan pelayanan adminsitratif dan fungsional
kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat
Kabupaten.
Pasal 82
(1) Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 83
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 82 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan pengelolaan urusan tata usaha surat
menyurat dan kearsipan pengelolaan administrasi,
inventarisasi, pengkajian, analisis pelaporan;
pengelolaan urusan kepegawaian; dan pengelolaan
urusan perlengkapan dan rumah tangga.
(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
pengelolaan urusan tata usaha surat menyurat dan
kearsipan, pengelolaan administrasi, inventarisasi,
pengkajian, analisis pelaporan, penyusunan bahan data
dalam rangka pembinaan teknis fungsional,
penyusunan, penginventarisasian dan pengoordinasian
dan data dalam rangka penatausahaan proses
penanganan pengaduan, pelaksanaan urusan
kepegawaian, surat menyurat dan rumah tangga.
(3) Subbagian Umum dan Kepegawaian memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan program kerja di Subbagian Umum dan
Kepegawaian;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
-115-
c. melaksanakan administrasi surat menyurat, yaitu
mencakup surat masuk dan surat keluar untuk
didistribusikan sesuai dengan disposisi atasan;
d. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengawasan
dengan aparat pengawasan internal dan eksternal;
e. merencanakan kegiatan administrasi perkantoran
dan rumah tangga inspektorat;
f. melaksanaan urusan kepegawaian inspektorat;
g. melakukan monitoring terhadap alur masuk kasus
pengaduan ke inspektorat;
h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian;
dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas yang telah
dicapai kepada pimpinan sebagai
pertanggungjawaban.
Pasal 84
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 82 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan melakukan pengkoordinasian penyiapan
rencana/program kerja pengawasan dan fasilitasi;
penyusunan anggaran inspektorat, penyiapan laporan
dan statistik inspektorat, penyiapan Peraturan
Perundang-undangan dan penyiapan dokumentasi dan
pengolahan data pengawasan.
(2) Subbagian Perencanaan dan Keuangan memiliki tugas
pengoordinasian penyiapan rencana/program kerja
pengawasan dan fasilitasi, penyusunan anggaran
inspektorat, penyiapan laporan dan statistik inspektorat,
penyiapan Peraturan Perundang-undangan, penyiapan
dokumentasi dan pengolahan data pengawasan.
(3) Subbagian Perencanaan dan Keuangan memiliki uraian
tugas sebagai berikut:
a. menyiapkan rencana kerja Subbagian Perencananan
dan Keuangan sebagai pedoman dan pelaksanaan
tugas;
b. membagi tugas bawahan sesuai bidang tugasnya;
-116-
c. membuat konsep rencana strategi inspektorat;
d. melaksananakan operasional penyiapan
rencana/program kerja pengawasan;
e. membuat konsep rencana kerja anggaran
inspektorat;
f. menyiapkan penyusunan dan pengelolaan anggaran
keuangan inspektorat;
g. menyiapkan laporan penggunaan anggaran
pengawasan tiap bulan;
h. menyiapkan Peraturan Perundang-undangan;
i. menyiapkan dokumentasi dan pengelolaan
pengawasan;
j. menyiapkan laporan penggunaan anggaran
pengawasan tiap bulan
k. menyiapkan laporan keuangan yang terdiri dari
laporan realisasi anggaran, neraca, catatan atas
laporan keuangan tiap bulan;
l. menyiapkan laporan dan statistik inspektorat;
m. melaksanakan proses lanjutan laporan hasil
pengawasan inspektorat kepada Bupati serta
pendistribusiannya;
n. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
rencana kerja Subbagian Perencanaan dan
Keuangan;
o. melaporkan pelaksanaan tugas yang telah dicapai
kepada pimpinan sebagai pertanggungjawaban; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
Paragraf 3
Inspektur Pembantu I
Pasal 85
(1) Inspektur Pembantu I sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 79 ayat (1) huruf c, memiliki ikhtisar jabatan
membawahi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan
pada instansi/satuan kerja di lingkungan pemerintah
kabupaten dan kecamatan serta desa/kelurahan atau
sebutan lainnya.
-117-
(2) Inspektur Pembantu I mempunyai tugas pokok
membawahi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan
pada instansi/satuan kerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Natuna.
(3) Inspektur Pembantu I memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyusun program pengawasan di Wilayah I;
b. mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan
pengawasan intern terhadap seluruh kegiatan
Pemerintah Daerah yang terkoordinasi di Wilayah I;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan intern
terhadap seluruh kegiatan Pemerintah Daerah pada
badan, dinas, kantor, organisasi perangkat daerah
lainnya di Wilayah I;
d. mengkoordinasikan petunjuk teknis dan membagi
tugas kepada masing-masing tim pemeriksa
sebelum melakukan pengawasan;
e. melakukan pemeriksaan, pengujian, dan tugas
pengawasan intern terhadap hal-hal umum, khusus
dan/atau pengaduan yang berada pada Wilayah I;
f. mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan
terhadap indikasi tindak penyimpangan di bidang
kekayaan, keuangan dan aparatur;
g. mengkoordinasikan pembinaan dan
pengorganisasian pengawasan intern terhadap
penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Desa;
h. mengevaluasi dan menganalisa pokok-pokok hasil
pengawasan;
i. mengkoordinasikan naskah hasil pemeriksaan (NHP)
kepada objek pemeriksaan untuk ditanggapi;
j. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
rencana kerja Inspektur pembantu Wilayah I;
k. melaporkan hasil-hasil pengawasan kepada
Inspektur; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan.
(4) Inspektur Pembantu I dalam melaksanakan menjalankan
fungsi sebagai berikut:
-118-
a. penyusunan program pengawasan pada masing-
masing wilayah kerja;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan
pengawasan pada masing-masing wilayah kerja;
c. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah kabupaten;
d. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan desa;
e. pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian
dan penilaian tugas pengawasan;
f. pengkoordinasian pembinaan dan pengawasan
terhadap indikasi tindak penyimpangan di
bidang kekayaan, keuangan dan aparatur; dan
g. pengkoordinasian pembinaan dan pengawasan
intern terhadap penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pemerintah desa.
Paragraf 4
Inspektur Pembantu II
Pasal 86
(1) Inspektur Pembantu II sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 79 ayat (1) huruf d, memiliki ikhtisar jabatan
membawahi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan
pada instansi/satuan kerja di lingkungan pemerintah
kabupaten dan kecamatan serta desa/kelurahan atau
sebutan lainnya.
(2) Inspektur Pembantu II mempunyai tugas pokok
membawahi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan
pada instansi/satuan kerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Natuna.
(3) Inspektur Pembantu II memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyusun program pengawasan di Wilayah II;
b. mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan
pengawasan intern terhadap seluruh kegiatan
Pemerintah Daerah yang terkoordinasi di Wilayah II;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan intern
terhadap seluruh kegiatan Pemerintah Daerah pada
-119-
Badan, Dinas, Kantor, Perangkat Daerah lainnya di
Wilayah II;
d. mengkoordinasikan petunjuk teknis dan membagi
tugas kepada masing-masing tim pemeriksa
sebelum melakukan pengawasan;
e. melakukan pemeriksaan, pengujian, dan tugas
pengawasan intern terhadap hal-hal umum, khusus
dan/atau pengaduan yang berada pada Wilayah II;
f. mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan
terhadap indikasi tindak penyimpangan di bidang
kekayaan, keuangan dan aparatur;
g. mengkoordinasikan pembinaan dan
pengorganisasian pengawasan intern terhadap
penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Desa;
h. mengevaluasi dan menganalisa pokok-pokok hasil
pengawasan;
i. mengkoordinasikan naskah hasil pemeriksaan (NHP)
kepada objek pemeriksaan untuk ditanggapi;
j. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
rencana kerja inspektur pembantu Wilayah II;
k. melaporkan hasil-hasil pengawasan kepada
Inspektur; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan;
(4) Inspektur Pembantu II dalam melaksanakan tugasnya
menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan program pengawasan pada masing-
masing wilayah kerja;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan
pengawasan pada masing-masing wilayah kerja;
c. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah kabupaten;
d. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan desa;
e. pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian
dan penilaian tugas pengawasan;
-120-
f. pengkoordinasian pembinaan dan pengawasan
terhadap indikasi tindak penyimpangan di bidang
kekayaan, keuangan dan aparatur; dan
g. pengkoordinasian pembinaan dan pengawasan
intern terhadap penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pemerintah desa.
Paragraf 5
Inspektur Pembantu III
Pasal 87
(1) Inspektur Pembantu III sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 79 ayat (1) huruf e, memiliki ikhtisar jabatan
membawahi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan
pada instansi/satuan kerja di lingkungan pemerintah
kabupaten/kota dan kecamatan serta desa/kelurahan
atau sebutan lainnya.
(2) Inspektur Pembantu III mempunyai tugas pokok
membawahi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan
pada instansi/satuan kerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Natuna.
(3) Inspektur Pembantu III memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyusun program pengawasan di Wilayah III;
b. mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan
pengawasan intern terhadap seluruh kegiatan
Pemerintah Daerah yang terkoordinasi di Wilayah
III;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan intern
terhadap seluruh kegiatan Pemerintah Daerah pada
badan, dinas, kantor, Perangkat Daerah lainnya di
Wilayah III;
d. mengkoordinasikan petunjuk teknis dan membagi
tugas kepada masing-masing tim pemeriksa
sebelum melakukan pengawasan;
e. melakukan pemeriksaan, pengujian, dan tugas
pengawasan intern terhadap hal-hal umum, khusus
dan/atau pengaduan yang berada pada Wilayah III;
-121-
f. mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan
terhadap indikasi tindak penyimpangan di bidang
kekayaan, keuangan dan aparatur;
g. mengkoordinasikan pembinaan dan
pengorganisasian pengawasan intern terhadap
penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Desa;
h. mengevaluasi dan menganalisa pokok-pokok hasil
pengawasan;
i. mengkoordinasikan naskah hasil pemeriksaan (NHP)
kepada objek pemeriksaan untuk ditanggapi;
j. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
rencana kerja inspektur pembantu Wilayah III;
k. melaporkan hasil-hasil pengawasan kepada
Inspektur; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan.
(4) Inspektur Pembantu III dalam melaksanakan
menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan program pengawasan pada masing-
masing wilayah kerja;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan
pengawasan pada masing-masing wilayah kerja;
c. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah kabupaten;
d. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan desa;
e. pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian
dan penilaian tugas pengawasan;
f. pengkoordinasian pembinaan dan pengawasan
terhadap indikasi tindak penyimpangan di bidang
kekayaan, keuangan dan aparatur; dan
g. pengkoordinasian pembinaan dan pengawasan
intern terhadap penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pemerintah desa.
-122-
BAB VI
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 88
(1) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia, terdiri dari;
a. Kepala Badan;
b. Sekretaris, terdiri dari:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pengadaan, Mutasi dan Informasi
Kepegawaian, terdiri dari:
1. Subbidang Pengadaan Pegawai;
2. Subbidang Administrasi Mutasi dan Pensiun;
dan
3. Subbidang Informasi Kepegawaian.
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia,
terdiri dari:
1. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan;
2. Subbidang Pengembangan Karier Pegawai; dan
3. Subbidang Pembinaan dan Kesejahteraan
Pegawai.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, tercantum dalam
Lampiran IV dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 89
(1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88
ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan memimpin
-123-
badan dalam merumuskan kebijakan teknis dan program
di bidang kepegawaian dengan mengkoordinasikan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kebijakan teknis,
program, di bidang kepegawaian dan pengembangan
sumber daya manusia.
(2) Kepala Badan mempunyai tugas pokok
mengkoordinasikan, merumuskan dan menetapkan
penyelenggaraan tugas pengadaan ASN, mutasi ASN dan
pensiun PNS, pemutakhiran data ASN, penyelengaraan
pelatihan dasar, pelatihan kepemimpinan, pelatihan
teknis dan fungsional, pembinaan dan kesejahteraan
pegawai, serta pengembangan karier ASN.
(3) Kepala Badan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. menetapkan rencana kebijakan Badan sebagai
pedoman kerja;
b. merumuskan program dan pengendalian di bidang
kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
d. merumuskan kebijakan teknis dan
mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan
kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia;
e. merumuskan kebijakan teknis dan
mengkoordinasikan pelaksanakan pengadaan,
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian
dalam dan dari jabatan pimpinan tinggi, jabatan
administrasi dan jabatan fungsional Aparatur Sipil
Negara (ASN) dan pemutakhiran informasi
kepegawaian dan pelayanan administrasi
kepegawaian sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan;
f. merumuskan kebijakan teknis dan
mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui
pelatihan dasar, pelatihan kepemimpinan, pelatihan
teknis dan fungsional, pengembangan karier dan
-124-
pembinaan serta kesejahteraan pegawai sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan;
g. menetapkan data, informasi, dan analisa potensi
ASN sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;
h. menetapkan serta melaksanakan tugas lainnnya di
bidang kepegawaian dan pengembangan sumber
daya manusia yang diserahkan oleh Bupati; dan
i. membina, mengkoreksi dan mengevaluasi hasil
kerja bawahan guna penyempurnaan serta
peningkatan kinerja.
(4) Kepala Badan dalam melaksanakan tugasnya
menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. pengkoordinasian kegiatan kesekretariatan, meliputi
perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan,
umum dan kepegawaian;
b. perumusan dan pengendalian di bidang
kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia;
c. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan
pengadaan, mutasi dan pemberhentian aparatur
sipil negara (ASN) sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan;
d. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan
pembinaan dan pengembangan aparatur sipil
negara (ASN) melalui pendidikan dan pelatihan,
pengembangan karier SDM, pengangkatan jabatan
pimpinan tinggi, jabatan administrasi dan jabatan
fungsional sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan;
e. perumusan kebijakan teknis peningkatan
kesejahteraan dan disiplin aparatur sipil negara
(ASN); dan
f. pelaksanaan tugas lainnya di bidang kepegawaian
daerah yang diserahkan oleh Bupati.
-125-
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 90
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 ayat
(1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan memimpin
pelaksanaan tugas Sekretariat dalam menyusun,
mengkoordinasikan dan mengevaluasi penyelenggaraan
urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan
keuangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas
kesekretariatan berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan.
(2) Sekretaris mempunyai tugas pokok menyusun dan
mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan
administrasi persuratan, kearsipan, ketatausahaan,
protokol dan humas, administrasi kepegawaian,
keamanan dan kebersihan kantor, pengolahan data,
keuangan, perbendaharaan, pertanggungjawaban
keuangan dan perlengkapan, serta mengevaluasi konsep
kebijakan teknis perencanaan dan pelaporan, pendataan
dan monitoring dari pelaksanaan program dan kegiatan
Badan.
(3) Sekretariat memiliki uraian tugas sebagai berikut:
a. menyusun rencana program kerja kebijakan
operasional Sekretariat berdasarkan kebijakan
umum Kepala Badan sebagai pedoman kerja;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan
kebijakan tentang program pelayanan, administrasi
perkantoran, program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur, program peningkatan sarana
dan prasarana aparatur, program peningkatan
sumber daya aparatur dan program pembinaan dan
pengembangan kapasitas aparatur;
d. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan
kebijakan tentang program pelayanan administrasi
perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana
-126-
aparatur serta pengembangan sistim perencanaan,
pelaporan kinerja dan keuangan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas;
e. mengkoordinasikan penyiapan bahan dan materi
penyusunan RENSTRA, RENJA, KUA-PPAS, RKA
dan RKAP-Perangkat Daerah, laporan kinerja
bulanan, semesteran dan tahunan serta LKjIP dan
LPPD, berdasarkan bahan dan materi dari unit kerja
terkait sesuai metodologi dan sesuai ketentuan
yang berlaku;
f. mengkoordinasikan dan meneliti kelengkapan
pengajuan SPP dan verifikasi SPP sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
g. mengkoordinasikan pengelolaan surat-menyurat
dan kearsipan, pengadaan dan pendistribusian alat
tulis kantor (ATK), barang perlengkapan dan
peralatan kantor serta pengadaan bahan pustaka;
h. mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan
pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan usulan
penghapusan barang inventaris, penggunaan sarana
dan fasilitas kantor, pengaturan perjalanan dinas,
pemeliharaan kebersihan, perawatan dan
pengamanan kantor serta lingkungannya;
i. mengkoordinasikan penyiapan penyelenggaraan
upacara, rapat dinas dan penerimaan tamu;
j. mengkoordinasikan pemberian dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat dan media massa;
k. mengevaluasi pelaksanaan kebijakan yang
menyangkut program pelayanan administrasi
perkantoran, program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur, program peningkatan sarana
dan prasarana aparatur, program peningkatan
sumber daya aparatur dan program pembinaan dan
pengembangan aparatur;
l. mengevaluasi materi penyusunan RENSTRA,
RENJA, KUA-PPAS, RKA dan RKAP-Perangkat
Daerah, laporan kinerja bulanan, semesteran dan
tahunan serta LKjIP dan LPPD, berdasarkan bahan
-127-
dan materi dari unit kerja terkait sesuai metodologi
dan ketentuan yang berlaku;
m. mengevaluasi kinerja bawahan melalui mekanisme
penilaian yang berlaku untuk mengetahui
pencapaian prestasi kerja;
n. mengevaluasi, melaksanakan tugas lain yang
diberikan Kepala Badan berkaitan dengan tugas
pokok organisasi guna mendukung kinerja
organisasi; dan
o. mengevaluasi hasil kerja bawahan guna
penyempurnaan serta peningkatan kinerja.
(4) Sekretariat dalam melaksanakan tugasnya memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan
organisasi dan tata laksana;
b. penghimpunan, pengkordinasian, perencanaan dan
pelaksana program, ketatausahaan dan urusan
rumah tangga;
c. pengelolaan administrasi keuangan, aset dan
perlengkapan;
d. pengkoordinasian pengelolaan administrasi
kepegawaian, administrasi persuratan, kearsipan;
e. penyiapan data, informasi, hubungan masyarakat
dan penyelenggaraan penyusunan dokumentasi;
f. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain baik
di dalam maupun di luar organisasi dalam kerangka
kelancaran pelaksanaan tugas; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia
sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
Pasal 91
(1) Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
-128-
Pasal 92
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas
Subbagian Umum dan Kepegawaian dalam menyiapkan,
membuat konsep, melaksanakan operasional dan
mengoreksi urusan umum dan kepegawaian Badan
untuk kelancaran pelayanan umum dan kepegawaian
Badan kesekretariatan berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan dan mengelola administrasi persuratan,
kearsipan, ketatausahaan, protokol dan humas,
administrasi kepegawaian, keamanan dan kebersihan
kantor.
(3) Subbagian Umum dan Kepegawaian memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan bahan perencanaan program dan
kegiatan bagian umum dan kepegawaian;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbagian Umum
dan Kepegawaian;
d. mengelola administrasi persuratan, kearsipan, dan
urusan ketatausahaan lainnya;
e. menyiapkan fasilitas akomodasi, fasilitas kantor,
rapat dinas, dan upacara. keprotokolan dan
kehumasan;
f. melaksanakan pengadaan, penyaluran,
penyimpanan dan pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan/aset;
g. melaksanakan administrasi kepegawaian antara lain
kepangkatan, penyusunan DUK, pengurusan
kenaikan gaji berkala, pengurusan pembuatan
KARPEG, KPE, KARIS DAN KARSU, pengusulan
pensiun;
-129-
h. menyiapkan merekapitulasi dan menghitung
kehadiran pegawai;
i. menyiapkan serta mengadministrasikan
permohonan cuti dan izin yang diberikan;
j. menyiapkan dan mengelola arsip dan dokumen
kepegawaian;
k. menyiapkan fasilitas perjalanan dinas, pengurusan
kendaraan bermotor;
l. menyiapkan mengendalikan urusan keamanan dan
kebersihan kantor;
m. membuat konsep naskah dinas yang berkenaan
dengan tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian;
n. mengkoreksi dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan serta peningkatan kinerja;
o. menyiapkan bahan pelaporan dan evaluasi tugas
bidang ketatausahaan; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris
sesuai dengan lingkup tugasnya.
Pasal 93
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas
Subbagian Perencanaan dan Keuangan dalam
menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan
operasional dan mengoreksi urusan perencanaan dan
keuangan Badan untuk perencanaan dan pelaporan
keuangan, program dan kegiatan yang akuntabel
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai
tugas menyiapkan dan mengelola pengolahan data,
keuangan, perbendaharaan, pertanggungjawaban
keuangan dan perlengkapan, serta membuat konsep
kebijakan teknis perencanaan dan pelaporan, pendataan
dan monitoring pelaksanaan program dan kegiatan
Badan.
(3) Subbagian Perencanaan dan Keuangan memiliki uraian
tugas Subbagian Perencanaan dan Keuangan meliputi:
-130-
a. menyiapkan bahan perencanaan program dan
kegiatan perencanaan dan keuangan;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbagian
Perencanaan dan Keuangan;
d. membuat konsep rencana program dan kegiatan,
evaluasi dan pelaporan;
e. menyiapkan bahan dan materi penyusunan
RENSTRA, RENJA, KUA-PPAS, RKA dan RKAP-
Perangkat Daerah, laporan kinerja bulanan,
semesteran dan tahunan serta LKjIP dan LPPD,
berdasarkan bahan dan materi dari unit kerja
terkait sesuai metodologi dan ketentuan yang
berlaku;
f. menyiapkan, menghimpun dan mengoreksi data dan
laporan pelaksana
g. an kegiatan dari masing-masing bidang;
h. melaksanakan penyelarasan dan kompilasi rencana
anggaran;
i. melaksanakan tata usaha keuangan dan
administrasi perlengkapan;
j. melaksanakan urusan administrasi keuangan dan
akuntansi yang meliputi pembukuan,
perbendaharaan, verifikasi atas permintaan
pembayaran dan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan lingkup Badan;
k. melaksanakan administrasi gaji pegawai;
l. melaksanakan penyusunan anggaran tahunan
beserta perubahannya dengan rumusan kebutuhan
belanja Badan;
m. melaksanakan pembinaan administrasi keuangan
kepada bendahara pengeluaran dan pembantu
bendahara pengeluaran;
n. menyiapkan serta menindaklanjuti atas tuntutan
ganti rugi dan tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan lingkup Badan;
-131-
o. membuat konsep naskah dinas yang berkenaan
dengan tugas Subbagian Perencanaan dan
Keuangan;
p. mengkoreksi dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan serta peningkatan kinerja;
q. menyiapkan pelaporan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan;
r. melaksanakan pemantauan, monitoring dan
evaluasi terhadap perkembangan pelaksanaan
kegiatan secara periodik; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris
sesuai dengan lingkup tugasnya.
Paragraf 3
Bidang Pengadaan, Mutasi dan
Informasi Kepegawaian
Pasal 94
(1) Bidang Pengadaan, Mutasi dan Informasi Kepegawaian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 ayat (1) huruf c,
memiliki ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas
bidang pengadaan, mutasi dan informasi kepegawaian
dalam menyusun dan merencanakan serta mengevaluasi
penyelenggaraan dan pengelolaan urusan pengadaan
pegawai, mutasi dan pensiun pegawai dan pemutakhiran
informasi kepegawaian dan pelayanan administrasi
kepegawaian sebagai bahan evaluasi untuk
meningkatkan kompetensi dan kinerja pegawai
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Bidang Pengadaan, Mutasi dan Informasi Kepegawaian
mempunyai tugas pokok merencanakan penyelenggaran,
menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan urusan
perencanaan pengadaan pegawai, mutasi pegawai yang
meliputi pengangkatan, pemindahan, pemberhentian
dalam dan dari jabatan struktural dan fungsional,
pelayanan administrasi kepegawaian, pensiun,
pemutakhiran informasi kepegawaian.
-132-
(3) Bidang Pengadaan, Mutasi dan Informasi Kepegawaian
memiliki uraian tugas meliputi:
a. merencanakan program kerja dan kegiatan bidang
pengadaan, mutasi, pensiun dan informasi
kepegawaian;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyusun kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
di bidang diklat, pengembangan dan pembinaan
pegawai;
d. merencanakan, menyusun dan mengevaluasi
pengadaan pegawai yang meliputi perencanaan
kebutuhan pegawai baik Pegawai Negeri Sipil (PNS)
maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK) serta penyelenggaraan kegiatan
pengadaan pegawai mulai dari pengusulan formasi,
seleksi serta pemberkasan kelulusan pegawai;
e. merencanakan, menyusun dan mengevaluasi mutasi
dan pensiun pegawai meliputi pengangkatan,
pemindahan, pemberhentian dalam dan dari jabatan
struktural dan fungsional, kenaikan gaji berkala
serta usulan pensiun dan pemberhentian pegawai;
f. merencanakan, menyusun dan mengevaluasi
informasi dan administrasi kepegawaian yang
meliputi pemutakhiran data pegawai, pemeliharaan
dan pengembangan sistem informasi, dan
pengurusan administrasi kepegawaian;
g. menyusun serta membuat konsep naskah dinas
yang berkenaan dengan tugas Bidang Pengadaan,
Mutasi dan Informasi Kepegawaian;
h. mengevaluasi, mengkoreksi dan mengontrol hasil
kerja bawahan guna penyempurnaan lebih lanjut;
dan
i. mengevaluasi serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan Kepala Badan sesuai dengan lingkup
tugasnya.
-133-
(4) Bidang Pengadaan, Mutasi dan Informasi Kepegawaian
dalam melaksanakan tugasnya menjalankan fungsi
sebagai berikut:
a. perencanaan pengadaan pegawai;
b. pelaksanaan perencanaan mutasi pegawai;
c. pengelolaan data pensiun dan administrasi
kepegawaian;
d. pengelolaan data informasi kepegawaian; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pengadaan
pegawai, pelaksanaan mutasi, pengelolaan data,
informasi kepegawaian dan administrasi
kepegawaian.
Pasal 95
(1) Bidang Pengadaan, Mutasi dan Informasi Kepegawaian,
terdiri dari:
a. Subbidang Pengadaan Pegawai;
b. Subbidang Administrasi Mutasi dan Pensiun; dan
c. Subbidang Informasi Kepegawaian;
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pengadaan, Mutasi dan Informasi Kepegawaian.
Pasal 96
(1) Subbidang Pengadaan Pegawai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 95 huruf ayat (1) a, memiliki ikhtisar
jabatan menyelengarakan tugas Subbidang Pengadaan
Pegawai dalam menyiapkan, membuat konsep,
mengkoreksi dan melaksanakan urusan pengadaan
pegawai untuk memenuhi kebutuhan formasi daerah
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbidang Pengadaan Pegawai mempunyai tugas pokok
menyiapkan dan menganalisa perencanaan kebutuhan
pegawai baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) serta
mengelola teknis penyelenggaraan kegiatan pengadaan
-134-
pegawai mulai dari pengusulan formasi, seleksi serta
pemberkasan kelulusan pegawai;
(3) Subbidang Pengadaan Pegawai memiliki uraian tugas
Subbidang Pengadaan Pegawai meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbidang
Pengadaan Pegawai;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Pengadaan Pegawai;
d. menyiapkan penyusunan rencana kebutuhan
sumber daya aparatur (SDA) atau besetting
berdasarkan hasil analisa jabatan dan analisa
beban kerja;
e. menyiapkan bahan usulan pengadaan PNS dan
PPPK ke tingkat Pusat dalam bentuk usulan rincian
formasi;
f. melaksanakan operasional kegiatan pengadaan PNS
dan PPPK;
g. menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan
penempatan PNS dan PPPK hasil seleksi;
h. menyiapkan bahan usulan pengadaan PNS dari
jalur khusus maupun jalur pendidikan kedinasan
ke tingkat pusat dalam bentuk usulan rincian
formasi;
i. membuat konsep naskah dinas yang berkenaan
dengan tugas Subbidang Pengadaan Pegawai;
j. mengkoreksi dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan serta peningkatan kinerja;
dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya.
Pasal 97
(1) Subbidang Administrasi Mutasi dan Pensiun
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (1) huruf b,
-135-
memiliki ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas
Kepala Subbidang Administrasi Mutasi dan Pensiun
dalam menyiapkan, membuat konsep, mengkoreksi dan
melaksanakan urusan mutasi dan pensiun pegawai
untuk meningkatkan kinerja aparatur berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbidang Administrasi Mutasi dan Pensiun mempunyai
tugas pokok menyiapkan dan mengkoreksi usulan dan
rekomendasi mutasi pegawai yang meliputi
pengangkatan, pemindahan, pemberhentian dalam dan
dari jabatan struktural dan fungsional, kenaikan gaji
berkala serta melaksanakan proses usulan pensiun dan
pemberhentian pegawai.
(3) Subbidang Administrasi Mutasi dan Pensiun memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbidang
Administrasi Mutasi dan Pensiun;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Administrasi Mutasi dan Pensiun;
d. menyiapkan pelayanan administrasi mutasi yang
mencakup kepangkatan, kenaikan gaji berkala,
penyesuaian gaji pokok, rekomendasi, mutasi dan
peninjauan masa kerja serta pencantuman gelar;
e. menyiapkan administrasi pengangkatan CPNS
menjadi PNS;
f. menyiapkan administrasi pemindahan,
pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam
jabatan struktural/fungsional;
g. menyiapkan bahan usulan pengurusan administrasi
kepegawaian yang meliputi pengurusan kartu
pegawai, kartu istri (Karis)/Kartu Suami (Karsu),
Taspen, tabungan perumahan;
h. membuat dan mengkoreksi konsep naskah dinas
yang berkenaan dengan tugas Subbidang Mutasi
dan Pensiun;
-136-
i. mengkoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan lebih lanjut;
j. melaksanakan operasional lain yang diberikan
Kepala Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
k. menyiapkan administrasi pemberhentian/pensiun
PNS daerah.
Pasal 98
(1) Subbidang Informasi Kepegawaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 95 ayat (1) huruf c, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas Kepala
Subbidang Informasi Kepegawaian dalam menyiapkan,
membuat konsep, mengkoreksi dan melaksanakan
urusan pemutakhiran informasi kepegawaian untuk
bahan analisa pengembangan karier dan kompetensi
pegawai berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas
pokok menyiapkan pengolahan data pegawai,
mengendalikan pemutakhiran data pegawai, mengelola
pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi
kepegawaian.
(3) Subbidang Informasi Kepegawaian memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbidang
Informasi Kepegawaian;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Informasi Kepegawaian;
d. menyiapkan bahan pengelolaan dan penyajian data
base kepegawaian;
e. menyiapkan pengelolaan dan penyajian informasi
kepegawaian secara online melalui website;
f. menyiapkan daftar urut kepangkatan (DUK) dan
peta jabatan ASN;
g. melaksanakan operasional pemeliharaan dan
perawatan sistem jaringan internet, pemeliharaan
-137-
dan perawatan komputer, pemeliharaan dan
perawatan absensi sidik jari dan perangkat lainnya
h. menyiapkan serta menginput data kepegawaian
yang ke sistem aplikasi pelayanan kepegawaian
meliputi kartu pegawai, kartu istri (KARIS), kartu
suami (KARSU), taspen, tabungan perumahan,
kenaikan pangkat, pensiun dan peremajaan dan
perubahan data pegawai;
i. menyimpan dokumen administrasi kepegawaian
yang telah diinput ke sistem aplikasi pelayanan
kepegawaian yang meliputi Kartu Pegawai, Kartu
Istri (KARIS), Kartu Suami (KARSU), Taspen,
tabungan perumahan, kenaikan pangkat, pensiun
serta peremajaan dan perubahan data pegawai;
j. membuat konsep naskah dinas yang berkenaan
dengan Subbidang Informasi Kepegawaian;
k. membuat laporan yang terkait Subbidang Informasi
Kepegawaian; dan
l. melaksanakan operasional lain yang diberikan
Kepala Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya.
Paragraf 4
Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pasal 99
(1) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 ayat (1) huruf d,
memiliki ikhtisar jabatan menyelenggarakan
pelaksanaan tugas Kepala Bidang dalam menyusun dan
merencanakan serta mengevaluasi penyelenggaraan
urusan pendidikan dasar, pelatihan kepemimpinan,
pelatihan teknis dan fungsional, urusan pembinaan dan
penegakkan disiplin ASN, urusan kesejahteraan pegawai
dan urusan pengembangan karier ASN untuk
meningkatkan kompentensi dan kapasitas ASN dalam
melakukan pelayanan sesuai dengan bidangnya
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
-138-
(2) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai
mempunyai tugas pokok merencanakan
penyelenggaraan, menyusun dan mengevaluasi
pelaksanaan urusan kebijakan, pedoman, petunjuk
teknis serta persiapan teknis dan menyelenggarakan
pelatihan dasar, pelatihan kepemimpinan, pelatihan
teknis dan fungsional, pembinaan dan pengawasan
penegakkan disiplin ASN serta mengoreksi hasil
penegakkan disiplin ASN di Perangkat Daerah,
peningkatan kesejahteraan pegawai dan kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan karier ASN.
(3) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai
memiliki uraian tugas meliputi:
a. merencanakan program kerja dan kegiatan Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyusun kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
di Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pegawai;
d. merencanakan, mengevaluasi dan mengevaluasi
pelaksanaan pelatihan dasar, pelatihan
kepemimpinan, pelatihan teknis dan fungsional;
e. merencanakan penyelenggaraan diklat struktural,
diklat teknis dan diklat fungsional;
f. menyusun dan membuat serta mengoreksi konsep
naskah dinas yang berkenaan dengan tugas Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai;
g. menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan urusan
diklat struktural, diklat teknis dan diklat fungsional;
h. merencanakan, menyusun dan mengevaluasi
pelaksanaan pengembangan karier kepegawaian
tugas belajar dan izin belajar serta ujian dinas dan
ujian penyesuaian ijazah dan pengembangan karier
jabatan fungsional;
i. menyusun dan membuat serta mengkoreksi konsep
naskah dinas yang berkenaan dengan tugas Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai;
-139-
j. mengevaluasi,mengkoreksi dan mengontrol hasil
kerja bawahan guna penyempurnaan lebih lanjut;
dan
k. mengevaluasi serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan Kepala Badan sesuai dengan lingkup
tugasnya.
(4) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai
dalam melaksanakan tugasnya menjalankan fungsi
sebagai berikut:
a. pelaksanan perencanaan program pendidikan dan
pelatihan, pengembangan, pembinaan dan
kesejahteraan pegawai;
b. perumusan kebijakan teknis pendidikan dan
pelatihan, pengembangan, pembinaan dan
kesejahteraan pegawai;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai,
pengembangan, pembinaan dan kesejahteraan
pegawai; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pendidikan dan
pelatihan, pengembangan, pembinaan dan
kesejahteraan pegawai.
Pasal 100
(1) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, terdiri
dari:
a. Subbidang Pelatihan Sumber Daya Manusia;
b. Subbidang Pengembangan Karier Pegawai; dan
c. Subbidang Pembinaan Pegawai;
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Pasal 101
(1) Subbidang Pelatihan Sumber Daya Manusia
sebagaimana di maksud dalam Pasal 100 ayat (1)
huruf a, memiliki ikhtisar jabatan memimpin
pelaksanaan tugas Kepala Subbidang Pendidikan dan
-140-
Pelatihan dalam menyiapkan dan menyelenggarakan
urusan pelatihan dasar, pelatihan kepemimpinan,
pelatihan teknis dan fungsional ASN untuk
meningkatkan kompetensi ASN berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Subbidang Pelatihan Sumber Daya Manusia mempunyai
tugas pokok menyiapkan kebijakan, pedoman, petunjuk
teknis serta persiapan teknis dan mengelola kegiatan
pelatihan dasar, pelatihan kepemimpinan, pelatihan
teknis dan fungsional ASN.
(3) Subbidang Pelatihan Sumber Daya Manusia memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja pelatihan dasar,
pelatihan kepemimpinan, pelatihan teknis dan
fungsional ASN;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis pelatihan dasar,
pelatihan kepemimpinan, pelatihan teknis dan
fungsional ASN;
d. menyiapkan dan mengoreksi daftar nominatif calon
peserta pelatihan dasar, pelatihan kepemimpinan,
pelatihan teknis dan fungsional ASN;
e. menyiapkan dan mengelola kegiatan seleksi calon
peserta pelatihan kepemimpinan;
f. membuat dan mengkoreksi konsep naskah dinas
yang berkenaan dengan tugas Subbidang Pelatihan
Sumber Daya Manusia ;
g. menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelatihan
dasar, pelatihan kepemimpinan, pelatihan teknis
dan fungsional ASN;
h. mengkoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan lebih lanjut; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya.
-141-
Pasal 102
(1) Subbidang Pengembangan Karier Pegawai sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 100 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas sebagai
Kepala Subbidang Pengembangan Karier Pegawai dalam
mengkoordinasikan, memfasilitasi dan melaksanakan
pengembangan karier ASN dalam rangka pengembangan
karier ASN sesuai dengan syarat dan kompetensi jabatan
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbidang Pengembangan Karier Pegawai mempunyai
tugas pokok menyiapkan kebijakan, pedoman, petunjuk
teknis dan mengelola kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan karier ASN seperti tugas belajar dan izin
belajar, ujian dinas dan ujian penyesuaian ijazah,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penilaian prestasi
kerja pegawai, penyiapan bahan pengembangan karier
jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi dan
jabatan fungsional dan penyiapan bahan
penyelenggaraan penilaian kompetensi ASN;
(3) Subbidang Pengembangan Karier Pegawai memiliki
uraian tugas Subbidang Pengembangan Karier Pegawai
meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbidang
Pengembangan Karier Pegawai;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Pengembangan Karier Pegawai;
d. menyiapkan dan membuat konsep penyusunan
rencana kebutuhan pengembangan karier pegawai
berdasarkan standar kompetensi jabatan;
e. menyiapkan bahan pengembangan jabatan
fungsional pegawai;
f. menyiapkan bahan penyelenggaraan penilaian
kompetensi ASN;
g. menyiapkan bahan evaluasi terhadap
pengembangan karier pegawai;
-142-
h. menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan ujian
dinas dan ujian penyesuaian ijazah;
i. membuat dan mengkoreksi konsep naskah dinas
yang berkenaan dengan tugas Subbidang
Pengembangan Karier Pegawai;
j. mengkoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan lebih lanjut;
k. menyiapkan bahan pengembangan karier pegawai
melalui melalui peningkatan pendidikan pegawai;
l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan penilaian prestasi kerja; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya.
Pasal 103
(1) Subbidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 ayat (1) huruf c,
memiliki ikhtisar jabatan menyelenggarakan
pelaksanaan tugas Subbidang Pembinaan dan
Kesejahteraan Pegawai dalam mengkoordinasikan,
memfasilitasi dan melaksanakan pembinaan pegawai
dalam rangka penegakkan disiplin dan etos kerja ASN
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
mempunyai tugas pokok menyiapkan kebijakan,
pedoman, petunjuk teknis pembinaan ASN dan
menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan
penegakkan disiplin ASN pada Perangkat Daerah.
(3) Subbidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbidang
Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai;
-143-
d. menyiapkan bahan pengelolaan dan pengurusan
administrasi kepegawaian yang berkenaan dengan
kesejahteraan ASN meliputi pemberian cuti, izin,
jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan ASN, dan
peningkatan kesejahteraan lainnya;
e. menyiapkan bahan usulan pemberian penghargaan
dan tanda kehormatan bagi ASN yang berkinerja
baik;
f. menyiapkan bahan penyelesaian kasus dan
sengketa kepegawaian, meliputi pemberian dan
penolakan terhadap permohonan untuk melakukan
perkawinan dan perceraian bagi ASN serta kasus
sengketa kepegawaian lainnya;
g. menyiapkan bahan perencanaan pembinaan
pegawai melalui penilaian prestasi kerja ASN;
h. melaksanakan fasilitasi kelembagaan profesi ASN
(KOPRI dan lembaga profesi kerja ASN lainnya);
i. menyiapkan dan mengendalikan pencatatan
kehadiran pegawai baik secara elektronik maupun
manual dan melakukan klarifikasi terhadap dugaan
pelanggaran disiplin dan etos kerja ASN;
j. membuat dan mengkoreksi konsep naskah dinas
yang berkenaan dengan tugas Subbidang
Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai;
k. menyiapkan bahan pembinaan dan penegakkan
disiplin pegawai;
l. melaksanakan kegiatan pengawasan dan
pengendalian melalui monitoring dan evaluasi
terhadap pembinaan disiplin pegawai pada
Perangkat Daerah;
m. mengkoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan lebih lanjut; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala
bidang sesuai dengan lingkup tugasnya.
-144-
BAB VII
BADAN PENGELOLA KEUANGAN, DAN ASET DAERAH
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 104
(1) Badan Keuangan dan Aset Daerah terdiri dari;
a. Kepala Badan;
b. Sekretaris, terdiri dari:
1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Anggaran, terdiri dari:
1. Subbidang Penyusunan APBD dan Bina
Anggaran Daerah; dan
2. Subbidang Dana Transfer dan Pembiayaan.
d. Bidang Aset, terdiri dari:
1. Subbidang Perencanaan Kebutuhan; dan
2. Subbidang Inventarisasi dan Penghapusan.
e. Bidang Akuntansi Keuangan Daerah, terdiri dari:
1. Subbidang Akuntansi dan Informasi Keuangan
Daerah; dan
2. Subbidang Perbendaharaan.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Badan Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah tercantum dalam Lampiran V dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 105
(1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104
ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar Jabatan
melaksanakan kebijakan daerah di bidang pengelolaan
keuangan, pendapatan dan aset daerah dengan
merumuskan kebijakan pengelolaan keuangan,
pendapatan dan aset daerah agar dapat melaksanakan
-145-
pelayanan pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan
lingkup tugasnya.
(2) Kepala Badan mempunyai tugas merumuskan,
mengkoordinasikan, dan menetapkan kebijakan daerah
di bidang pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset
daerah serta melaksanakan tugas lainnya yang
diserahkan Bupati sesuai lingkup tugasnya.
(3) Kepala Badan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan bidang
pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset daerah
sesuai perencanaan pembangunan lima tahun dan
tahunan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi
umum, keuangan, kepegawaian, tata usaha, dan
aset/barang persediaan;
d. menetapkan kebijakan pengelolaan keuangan,
pendapatan dan aset daerah yang menjadi tugas
pokok selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD) sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan;
e. mengkoordinasikan program, perhitungan anggaran
dan belanja daerah serta pengelolaan keuangan,
pendapatan dan aset daerah dengan instansi teknis
terkait;
f. mengkoordinasikan penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja daerah dan perubahannya
dengan instansi terkait;
g. mengkoordinasikan sumber–sumber pendapatan
asli daerah, pajak dan retribusi daerah;
h. mengkoordinasikan penyusunan kebijakan
akuntansi keuangan daerah agar dapat
melaksanakan pelayanan penatausahaan keuangan
daerah;
i. menetapkan kebutuhan anggaran belanja langsung
dan tidak langsung Badan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan;
-146-
j. membina dan mengevaluasi kinerja pegawai di
lingkup Badan;
k. mengkoordinasikan, pelaporan dan evaluasi
pelaksanaan tugas kepada atasan;
l. mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian keuangan, pendapatan dan aset
daerah dengan instansi teknis terkait; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan lingkup tugasnya.
(4) Kepala Badan menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan
keuangan, pendapatan dan aset daerah;
b. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan
umum di bidang pengelolaan keuangan, pendapatan
dan aset daerah;
c. pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di
bidang pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset
daerah;
d. pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan
evaluasi kegiatan di bidang pengelolaan keuangan,
pendapatan dan aset daerah; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Bupati sesuai lingkup tugasnya;
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 106
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104 ayat
(1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan memimpin
pelaksanaan tugas sekretariat dalam menyusun,
merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi
urusan perencanaan, pelaporan, keuangan,
kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan,
urusan rumah tangga, kehumasan dan keprotokolan,
serta membantu Kepala Badan dalam
mengkoordinasikan tugas Badan.
-147-
(2) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyusun,
merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi
kebijakan urusan perencanaan, pelaporan, keuangan,
kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan,
urusan rumah tangga, kehumasan dan keprotokolan,
serta mengkoordinasikan tugas Kepala Badan.
(3) Sekretariat memiliki uraian tugas sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja lima tahun dan tahunan
badan dan dilingkup sekretariat;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyusun pengelolaan dan pelaksanaan
administrasi surat menyurat, kearsipan, keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, inventarisasi, dan
rumah tangga;
d. mengkoordinasikan penyiapan data dalam rangka
penyusunan perencanaan dan pelaporan Badan;
e. menyusun pelaksanaan pembinaan organisasi dan
tata usaha;
f. mengkoordinasikan penyusunan perencanaan,
penyusunan pelaporan dan penyelenggaraan tugas-
tugas bidang secara terpadu;
g. menyusun pelaporan Badan;
h. mengevaluasi rencana kerja Sekretariat dan kinerja
Badan;
i. mengevaluasi dan membina kinerja pegawai di
lingkup Sekretariat;
j. menyiapkan dan melaporkan pelaksanaan tugas
kepada atasan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan sesuai dengan lingkup tugasnya.
(4) Sekretariat melaksanakan tugasnya memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. penyusunan kebijakan teknis di bidang urusan
Sekretariat;
b. penyelenggaraan urusan perencanaan, pelaporan,
keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan,
-148-
perlengkapan, urusan rumah tangga, kehumasan
dan keprotokolan;
c. pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas
perencanaan, pelaporan, keuangan, kepegawaian,
ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, urusan
rumah tangga, kehumasan dan keprotokolan;
d. pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan
evaluasi kegiatan perencanaan, pelaporan,
keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan,
perlengkapan, urusan rumah tangga, kehumasan
dan keprotokolan; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Badan.
Pasal 107
(1) Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 108
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana di
maksud dalam Pasal 107 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas
Subbagian perencanaan dan keuangan dalam
menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan
operasional dan mengoreksi urusan perencanaan dan
keuangan badan untuk perencanaan dan pelaporan
keuangan, program dan kegiatan yang akuntabel
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai
tugas menyiapkan dan mengelola pengolahan data,
keuangan, perbendaharaan, pertanggungjawaban
keuangan dan perlengkapan, serta membuat konsep
kebijakan teknis perencanaan dan pelaporan, pendataan
dan verifikasi, monitoring pelaksanaan program dan
-149-
kegiatan Badan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.
(3) Subbagian Perencanaan dan Keuangan memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana kerja lima tahun dan tahunan
di lingkup Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyiapkan rencana strategis dan rencana kerja
tahunan Badan;
d. menyiapkan rekapitulasi LRFK Badan;
e. menyiapkan LjKIP Badan;
f. menyiapkan data LPPD, LKPJ, LKjIP dan segala
bentuk pelaporan lainnya, di lingkup Subbagian
Perencanaan dan Keuangan;
g. membuat konsep surat dan dokumen lain-lainnya
yang menjadi tugas dan tanggungjawab Subbagian
Perencanaan dan Keuangan;
h. melaksanakan operasional penyiapan data
perencanaan dan data LPPD, LKPJ, LKjIP di lingkup
Badan;
i. menyiapkan administrasi keuangan, aset dan
barang persediaan badan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
j. melaksanakan operasional administrasi pengelolaan
perencanaan dan keuangan serta akuntansi
keuangan di lingkup Badan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan;
k. mengoreksi dan menilai hasil kerja pegawai di
Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
l. melaksanakan operasional penggunaan aset dan
barang persediaan Badan;
m. membina pegawai di Subbagian Perencanaan dan
Keuangan;
n. menyiapkan dan melaporkan pelaksanaan tugas
kepada atasan;
o. menyiapkan laporan aset dan barang persediaan
Badan;
-150-
p. menyiapkan laporan keuangan Badan; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai dengan lingkup tugasnya.
Pasal 109
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan administrasi umum dan
kepegawaian, agar dapat melaksanakan urusan
administrasi umum dan kepegawaian untuk
melaksanakan pembuatan surat dan dokumen agar
dapat berjalan dengan tertib.
(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
pengelolaan administrasi umum, pengelolaan
adminsitrasi kepegawaian, pengembangan SDM dan
peningkatan kapasitas organisasi dan menyiapkan
bahan-bahan laporan.
(3) Subbagian Umum dan Kepegawaian memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana kerja lima tahun dan tahunan
di lingkup Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai
bidang tugasnya;
c. menyiapkan urusan umum, kepegawaian dan tata
usaha;
d. menyiapkan data LPPD dan segala bentuk pelaporan
lainnya, di lingkup Subbagian Umum dan
Kepegawaian;
e. menyiapkan profil badan;
f. membuat konsep surat dan dokumen lain-lainnya
yang menjadi tugas dan tanggung jawab Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
g. melaksanakan operasional administrasi tata usaha,
kepegawaian dan urusan umum badan;
h. mengoreksi dan menilai hasil kerja pegawai di
Subbagian Umum dan Kepegawaian;
i. membina pegawai di Subbagian Umum dan
Kepegawaian;
-151-
j. menyiapkan laporan tahunan badan;
k. menyiapkan dan melaporkan pelaksanaan tugas
kepada atasan;
l. melaksanakan operasional penyiapan data
penyusunan laporan tahunan dan profil badan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai dengan lingkup tugasnya.
Paragraf 3
Bidang Anggaran
Pasal 110
(1) Bidang Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal
104 ayat (1) huruf c, memiliki ikhtisar jabatan
melaksanakan perencanaan, koordinasi, penyusunan
program/kegiatan, mengendalikan dan mengevaluasi,
inventarisasi, analisa, dokumentasi, pendataan, serta
membuat laporan hasil kerja di Bidang Anggaran,
berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas.
(2) Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok Perumusan
prosedur penyusunan rancangan APBD dan rancangan
perubahan APBD sesuai ketentuan yang berlaku agar
tertib administrasi keuangan, penyusunan pedoman
dan petunjuk teknis penyusunan anggaran sesuai
ketentuan yang berlaku agar tertib administrasi
keuangan, pengendalian penyusunan anggaran sesuai
peraturan keuangan yang berlaku agar tertib
administrasi, mengkoordinasi pengelolaan anggaran
daerah sesuai dengan prosedur yang berlaku agar
kegiatan berjalan lancar, mengkoordinasikan perumusan
program dan kebijakan teknis penyusunan anggaran dan
belanja sesuai dengan prosedur yang berlaku agar
kegiatan berlaku lancar, penyusunan laporan BLUD,
JKN, penyertaan modal, dana bergulir, investasi jangka
-152-
pendek, tunjangan profesi guru PNSD, tambahan
penghasilan guru PNSD dan piutang.
(3) Bidang Anggaran memiliki uraian tugas meliputi:
a. merencanakan penyiapan bahan penyusunan
nota keuangan tentang APBD;
b. merencanakan penyiapan bahan penyusunan
nota keuangan tentang P-APBD;
c. menyusun pedoman penyusunan RKA Perangkat
Daerah dan RKA-PPKD;
d. menyusun pedoman penyusunan PRKA Perangkat
Daerah dan PRKA–PPKD;
e. mengevaluasi RKA Perangkat Daerah dan RKA
PPKD untuk menyusun rancangan APBD;
f. mengevaluasi PRKA Perangkat Daerah dan PRKA-
PPKD untuk menyusun rancangan perubahan
APBD;
g. mengevaluasi DPA Perangkat Daerah dan DPA-
SKPKD;
h. mengevaluasi DPPA-Perangkat Daerah dan DPPA
SKPKD;
i. mengevaluasi pergeseran anggaran;
j. menyusun anggaran kas Pemerintah Daerah
untuk arus kas masuk dan arus kas keluar;
k. merencanakan pemantauan perkembangan
pelaksanakan APBD;
l. merencanakan koordinasi penyusunan dan
pengajuan RKA Perangkat Daerah dan RKA-PPKD
dalam rangka penyusunan RAPBD;
m. merencanakan penyelenggaraan koordinasi
percepatan pembangunan dan penyerapan
anggaran;
n. merencanakan penyelenggaaraan koordinasi
program-program nasional sesuai bidang yang
dilaksanakan secara bersama antara pemerintah
kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah
pusat;
o. menyusun pengesahan realisasi pendapatan dan
belanja BLUD;
-153-
p. menyusun pengesahan realisasi pendapatan dan
belanja JKN;
q. menyusun laporan penyertaan modal;
r. menyusun laporan dana bergulir;
s. menyusun investasi jangka pendek;
t. menyusun tunjangan profesi guru PNSD;
u. menyusun tambahan penghasilan guru PNSD; dan
v. menyusun piutang hasil temuan.
(4) Bidang Anggaran melaksanakan tugasnya menjalankan
fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan dan perumusan program kerja di
Bidang Anggaran.;
b. pelaksanaan penyiapan dan perumusan kebijakan
teknis petunjuk rencana anggaran pendapatan dan
belanja daerah;
c. pelaksanaan penyusunan rencana perubahan
anggaran pendapatan dan belanja daerah;
d. menyiapkan data dana perimbangan;
e. menyelenggarakan penyertaan modal, dana bergulir
dan pinjaman daerah;
f. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lainnya
sesuai lingkup tugasnya;
g. pelaksanaan penyusunan bahan pelaporan dan
evaluasi tugas Bidang Anggaran;
h. pelaporan pelaksanaan tugas kepada pimpinan
berdasarkan hasil kerja; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai Bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 111
(1) Bidang Anggaran, terdiri dari:
a. Subbidang Penyusunan APBD dan Bina Anggaran
Daerah; dan
b. Subbidang Dana Transfer dan Pembiayaan.
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Anggaran.
-154-
Pasal 112
(1) Subbidang Penyusunan APBD dan Bina Anggaran
Daerah sebagaimana di maksud dalam Pasal 111 ayat
(1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan melaksanakan
perencanaan, koordinasi, penyusunan
program/kegiatan, mengendalikan dan mengevaluasi,
inventarisasi, analisa, dokumentasi, pendataan, serta
membuat laporan hasil kerja di Subbidang Penyusunan
APBD dan Bina Anggaran Daerah, berdasarkan petunjuk
atasan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
(2) Subbidang Penyusunan APBD dan Bina Anggaran
Daerah mempunyai tugas pokok perumusan prosedur
penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan
APBD sesuai ketentuan yang berlaku agar tertib
administrasi keuangan, penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis penyusunan anggaran sesuai
ketentuan yang berlaku agar tertib administrasi
keuangan, pengendalian penyusunan anggaran sesuai
peraturan keuangan yang berlaku agar tertib
administrasi, mengkoordinasi pengelolaan anggaran
daerah sesuai dengan prosedur yang berlaku agar
kegiatan berjalan lancar, mengkoordinasikan perumusan
program dan kebijakan teknis penyusunan anggaran dan
belanja sesuai dengan prosedur yang berlaku agar
kegiatan berlaku lancar.
(3) Subbidang Penyusunan APBD dan Bina Anggaran
Daerah memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan bahan penyusunan nota keuangan
tentang APBD;
b. menyiapkan bahan penyusunan nota keuangan
tentang P-APBD;
c. menyiapkan pedoman penyusunan RKA Perangkat
Daerah dan RKA-PPKD;
d. menyiapkan pedoman penyusunan PRKA Perangkat
Daerah dan PRKA–PPKD;
-155-
e. melaksanakan evaluasi RKA Perangkat Daerah
dan RKA-PPKD untuk menyusun rancangan
APBD;
f. melaksanakan evaluasi PRKA Perangkat Daerah
dan PRKA-PPKD untuk menyusun rancangan
perubahan APBD;
g. memeriksa DPA-Perangkat Daerah dan DPA-
SKPKD;
h. memeriksa DPPA Perangkat Daerah dan DPPA
SKPKD;
i. melakanakan evaluasi pergeseran anggaran;
j. menyiapakan anggaran kas Pemerintah Daerah
untuk arus kas masuk dan arus kas keluar;
k. melaksanakan pemantauan perkembangan
pelaksanaan APBD;
l. melaksanakan koordinasi penyusunan dan
pengajuan RKA Perangkat Daerah dan RKA-PPKD
dalam rangka penyusunan RAPBD;
m. melaksanakan penyelenggaraan koordinasi
percepatan pembangunan dan penyerapan
anggaran;
n. menyiapkan penyusunan standar satuan harga di
Pemerintah Kabupaten Natuna;
o. menyiapkan penyusunan analisis standar belanja di
Pemerintah Kabupaten Natuna;
p. melaksanakan penyelenggaaraan koordinasi
program-program nasional sesuai bidang yang
dilaksanakan secara bersama antara pemerintah
kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah
pusat; dan
q. melakukan koordinasi dan penata usaha dana
transfer pusat dan provinsi.
Pasal 113
(1) Subbidang Dana Transfer dan Pembiayaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 111 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan melaksanakan perencanaan, koordinasi,
penyusunan program/kegiatan, mengendalikan dan
-156-
mengevaluasi, inventarisasi, analisa, dokumentasi,
pendataan, serta membuat laporan hasil kerja di
Subbidang Dana Transfer dan Pembiayaan, berdasarkan
petunjuk atasan dan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
(2) Subbidang Dana Transfer dan Pembiayaan mempunyai
tugas pokok penyusunan laporan BLUD, JKN,
penyertaan modal, dana bergulir, investasi jangka
pendek, tunjangan pprofesi guru PNSD, tambahan
penghasilan guru PNSD dan piutang.
(3) Subbidang Dana Transfer dan Pembiayaan memiliki
uraian meliputi:
a. melaksanakan telaah pengesahan realisasi
pendapatan dan belanja BLUD;
b. melaksanakan telaah pengesahan realisasi
pendapatan dan belanja JKN;
c. melaksanakan telaah laporan penyertaan modal;
d. melaksanakan telaah laporan dana bergulir;
e. melaksanakan telaah investasi jangka pendek;
f. melaksanakan telaah tunjangan profesi guru PNSD;
g. melaksanakan telaah tambahan penghasilan guru
PNSD;
h. melaksanakan telaah piutang hasil temuan; dan
i. melaksanakan telaah dana transfer pusat dan
daerah.
Paragraf 4
Bidang Aset
Pasal 114
(1) Bidang Aset sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104
ayat (1) huruf d, memiliki ikhtisar jabatan penyiapan
penyusunan kebijakan teknis dan pedoman pengelolaan
barang milik daerah yang meliputi perencanaan
kebutuhan, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan,
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan,
-157-
pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian serta inventarisasi.
(2) Bidang Aset mempunyai tugas pokok penyusunan
kebijakan teknis dan pedoman pengelolaan barang milik
daerah.
(3) Bidang Aset memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyusun dan menyiapkan rencana operasional
program dan kegiatan Bidang Aset;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
disposisi maupun lisan agar bawahan mengerti dan
memahami pekerjaannya;
c. menyusun dan menyiapkan rancangan pedoman
peraturan yang berkenaan dengan pengelolaan
barang milik daerah;
d. mengkoordinasikan dan mengendalikan
pemanfaatan barang milik daerah yang ada pada
dinas/badan/unit kerja lainnya secara berkala
melalui inventarisasi guna tertib administrasi
pengelolaan barang milik daerah;
e. menghimpun, menyusun dan menyampaikan
Laporan Barang Pengguna Semester (LBPS) dan
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) dari
masing-masing Perangkat Daerah kepada Bupati
melalui Kepala Badan;
f. menyusun mekanisme penggunaan dan
pemanfaatan barang milik daerah sesuai Peraturan
Perundang-undangan;
g. meneliti, menelaah, memberi pertimbangan dan
menindaklanjuti atas usulan pemindah tanganan
dan penghapusan barang milik daerah;
h. menghimpun, menyimpan dan mengamankan
seluruh bukti asli kepemilikan barang milik daerah;
dan
i. memonitoring dan mengevaluasi hasil kegiatan
pertahun anggaran Bidang Aset berdasarkan
capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaannya.
(4) Bidang Aset menjalankan fungsi sebagai berikut:
-158-
a. pelaksanaan penyusunan rencana program kerja
dan kegiatan lingkup aset;
b. pelaksanaan penyusunan kebijakan, pedoman dan
petunjuk teknis bidang aset;
c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan barang milik daerah;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 115
(1) Bidang Aset, terdiri dari:
a. Subbidang Perencanaan Kebutuhan; dan
b. Subbidang Inventariasi dan Penghapusan;
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Aset.
Pasal 116
(1) Subbidang Perencanaan Kebutuhan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 115 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan merumuskan dan menyusun rencana
kerja, melaksanakan rekapitulasi dan pelaporan barang
milik daerah serta menyusun pedoman standard
kebutuhan barang daerah dan petunjuk teknis
pengelolaan administrasi barang daerah.
(2) Subbidang Perencanaan Kebutuhan mempunyai tugas
pokok penyusunan rencana kerja, rekapitulasi dan
pelaporan BMD, penyusunan pedoman standard
kebutuhan barang daerah dan petunjuk teknis
pengelolaan administrasi barang daerah.
(3) Subbidang Perencanaan Kebutuhan memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana kerja Subbidang Perencanaan
Kebutuhan sesuai dengan program kerja;
-159-
b. membagi tugas dan memberi petunjuk kepada
bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar
bawahan mengerti dan memahami pekerjaannya;
c. menghimpun, mempelajari, mengolah data dan
informasi yang berhubungan dengan rencana
kebutuhan barang daerah;
d. menghimpun dan merekapitulasi laporan barang
pengguna semester dan tahunan menjadi Laporan
Barang Milik Daerah (LBMD);
e. menghimpun, mempelajari dan menindaklanjuti
usulan penggunaan barang milik daerah untuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Perangkat
Daerah;
f. membuat konsep naskah dinas sesuai bidang tugas
Subbidang Perencanaan Kebutuhan berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas
yang diperlukan;
g. membuat evaluasi hasil kegiatan pertahun anggaran
Subbidang Perencanaan Kebutuhan berdasarkan
capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaannya;
h. menyiapkan pedoman standar kebutuhan barang
daerah dan petunjuk teknis pengelolaan
administrasi barang daerah; dan
i. menghimpun dan mempelajari Peraturan
Perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman
dan petunjuk teknis serta bahan bahan lainnya
yang berhubungan dengan Subbidang Perencanaan
Kebutuhan secara rutin maupun berkala untuk
pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan.
Pasal 117
(1) Subbidang Inventariasi dan Penghapusan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 115 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan merumuskan dan menyusun rencana
kerja, melaksanakan inventarisasi, menyusun laporan
mutasi serta melaksanakan penatausahaan barang milik
daerah.
-160-
(2) Subbidang Inventariasi dan Penghapusan mempunyai
tugas pokok penyusunan rencana kerja, inventarisasi
barang milik daerah, penyusunan laporan mutasi BMD,
penatausahaan BMD.
(3) Subbidang Inventariasi dan Penghapusan memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana kerja dan kinerja Subbidang
Inventarisasi dan Penghapusan sesuai dengan
program kerja;
b. membagi tugas dan memberi petunjuk pada
bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar
bawahan mengerti dan memahami pekerjaannya;
c. melaksanakan inventarisasi dan melakukan sensus
barang daerah;
d. menindaklanjuti/mengusulkan perubahan status
hukum terhadap barang milik daerah sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku;
e. menghimpun, dan mengolah data serta informasi
yang berhubungan dengan barang milik daerah
guna pengkajian penggunaan, penatausahaan,
pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan,
penilaian, penghapusan, pemindahtanganan,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta
inventarisasi dan kepastian status kepemilikan
barang daerah;
f. menghimpun, dan menyusun laporan mutasi
barang milik daerah;
g. menghimpun dan mengolah data serta informasi
yang berhubungan dengan barang milik daerah
dalam rangka menyusun buku induk inventaris;
h. membuat laporan pemanfaatan, pemindah
tanganan, penghapusan barang milik daerah serta
laporan yang menyangkut pengelolaan barang milik
daerah;
i. menghimpun dan mempelajari Peraturan
Perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman
dan petunjuk teknis serta bahan lainnya yang
berhubungan dengan Subbidang Inventarisasi dan
-161-
Penghapusan secara rutin maupun berkala untuk
perkembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan; dan
j. melaksanakan evaluasi hasil kegiatan pertahun
anggaran Subbidang Inventariasi dan Penghapusan
berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan penyempurnaanya.
Paragraf 5
Bidang Akuntansi Keuangan Daerah
Pasal 118
(1) Bidang Akuntansi Keuangan Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 104 ayat (1) huruf e, memiliki
ikhtisar jabatan penyusunan kebijakan teknis yang
berkaitan dengan perbendaharaan dan pengelolaan
keuangan daerah sesuai dengan prosedur akuntansi
yang berlaku.
(2) Bidang Akuntansi Keuangan Daerah mempunyai tugas
pokok penyusunan kebijakan teknis yang berkaitan
dengan perbendaharaan, penyusunan kebijakan teknis
yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah,
(3) Bidang Akuntansi Keuangan Daerah memiliki uraian
tugas meliputi:
a. merencanakan dan merumuskan program kerja
berkaitan dengan perbendaharaan berdasarkan
kebijakan pimpinan sesuai dengan ketentuan dan
Peraturan Perundang-undangan;
b. mengendalikan penerimaan, penyimpanan dan
pembayaran atas beban rekening kas umum daerah;
c. menyusun rekapitulasi realisasi gaji PNS di
lingkungan Pemerintah Daerah sebagai lampiran
pencairan DAU setiap bulannya;
d. memeriksa verifikasi SPM, penerbitan SP2D,
penandatanganan bilyet giro Perangkat Daerah,
penerbitan SKPP;
-162-
e. menyusun laporan pemungutan/pemotongan iuran
PFK, iuran wajib pajak dan taperum gaji pegawai,
laporan penempatan uang, laporan pengelolaan
piutang dan utang daerah;
f. menyusun surat pengesahan pendapatan dan
belanja (SP2B) BLUD RSUD dan dana kapitasi JKN;
g. mengadakan evaluasi dengan Perangkat Daerah
terkait rekonsiliasi data penerimaan dan
pengeluaran serta pemungutan/pemotongan atas
SP2D;
h. merencanakan dan merumuskan program kerja
berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah
berdasarkan kebijakan pimpinan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
i. mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang
berkaitan dengan akuntansi pengelolaan keuangan
daerah;
j. menyiapkan pelaksanaan prosedur akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas daerah;
k. mengkoordinasikan penyiapan pelaporan kas;
l. mengkoordinasikan penyiapan laporan keuangan
Pemerintah Daerah tahun anggaran berjalan
Laporan Keuangan Bulanan (LRA) Laporan
Keuangan Triwulan (LRA) dan Laporan Keuangan
Semester (LRA, LO dan Neraca);
m. mengkoordinasikan pendampingan penyusunan
laporan keuangan Perangkat Daerah; dan
n. mengevaluasi laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD tahun anggaran sebelumnya.
(4) Bidang Akuntansi Keuangan Daerah dalam
melaksanakan menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. pelaksanaan penyusunan dan perumusan program
kerja dan kegiatan lingkup Bidang Akuntansi
Keuangan Daerah;
-163-
b. pelaksanaan penyusunan kebijakan, pedoman dan
petunjuk teknis yang berkaitan dengan akuntansi
keuangan daerah;
c. melakukan analisis pemberdayaan dalam
penempatan uang daerah melalui investasi jangka
pendek dalam rangka penerimaan daerah;
d. melaksanakan verifikasi atas SPM dari Perangkat
Daerah dan menerbitkan SP2D;
e. pelaksanaan verifikasi dalam penerbitan SKPP;
f. Pelaksanaan verifikasi atas
pemungutan/pemotongan dan penyetoran PFK;
g. pelaksanaan pengelolaan utang dan piutang daerah;
h. pelaksanaan rekonsiliasi data penerimaan dan
pengeluaran serta pemungutan/pemotongan atas
SP2D dengan instansi terkait;
i. melaksanakan kajian dan pengembangan terhadap
sistem tatausaha keuangan daerah dan penggajian;
j. melaksanakan prosedur akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas daerah;
k. menyusun laporan keuangan daerah;
l. penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan
rancangan Peraturan Bupati tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
m. pelaksanaan evaluasi terhadap realisasi APBD; dan
n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 119
(1) Bidang Akuntansi Keuangan Daerah, terdiri dari:
a. Subbidang Akuntansi dan Informasi Keuangan
Daerah; dan
b. Subbidang Perbendaharaan;
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Akuntansi Keuangan Daerah.
-164-
Pasal 120
(1) Subbidang Akuntansi dan Informasi Keuangan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 ayat (1) huruf a,
memiliki ikhtisar jabatan merumuskan dan menyusun
rencana kerja dan kegiatan, menyusun kebijakan teknis
bidang akuntansi pengelolaan keuangan daerah serta
melaksanakan penatausahaan keuangan dan
pengeluaran Daerah.
(2) Subbidang Akuntansi dan Informasi Keuangan Daerah
mempunyai tugas pokok penyusunan rencana kerja dan
kegiatan serta kebijakan teknis bidang akuntansi
keuangan daerah, melaksanakan monitoring terhadap
laporan keuangan daerah.
(3) Subbidang Akuntansi dan Informasi Keuangan Daerah
memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja bidang
akuntansi dan informasi keuangan daerah;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan
kerja sama di bidang akuntansi keuangan daerah;
c. menyiapkan bahan perumusan program dan
kebijakan teknis bidang akuntansi keuangan
daerah;
d. menyiapkan penerbitan Surat penyediaan Dana
(SPD);
e. memeriksa dan memonitoring laporan realisasi fisik
dan keuangan Perangkat Daerah;
f. memeriksa dan memantau analisa kas daerah setiap
harinya;
g. menyiapkan pelaporan kas;
h. melaksanakan evaluasi dan melaporkan hasil
pelaksanaan tugas dan kegiatan pertahun
Subbidang Akuntansi dan Informasi Keuangan
Daerah berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan
sebagai bahan penyempurnaan;
i. menyiapkan laporan keuangan Pemerintah Daerah
tahun anggaran berjalan Laporan Keuangan
Bulanan (LRA) Laporan Keuangan Triwulan (LRA)
-165-
dan Laporan Keuangan Semester (LRA, LO dan
Neraca);
j. melakukan pendampingan penyusunan laporan
keuangan Perangkat Daerah;
k. menyusun laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD tahun sebelumnya; dan
l. menyiapkan laporan keuangan Pemerintah Daerah
tahun anggaran yang telah berjalan (tahun
anggaran sebelumnya).
Pasal 121
(1) Subbidang Perbendaharaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 119 ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar
jabatan merumuskan dan menyusun rencana kerja dan
kegiatan, menyusun kebijakan teknis bidang akuntansi
pengelolaan keuangan daerah serta melaksanakan
monitoring terhadap laporan keuangan daerah.
(2) Subbidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok
penyusunan program kerja dan kegiatan, pengelolaan
gaji, tunjangan pegawai, IWP, JKK, JKM PNS serta
pengawasan dan pemotongan pajak, memeriksa
keakuratan dan kebenaran dokumen SPM yang akan
diterbitkan SP2D.
(3) Subbidang Perbendaharaan memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyusun program kerja dan kegiatan serta
membuat kerangka acuan kerja Subbidang
Perbendaharaan;
b. menyiapkan bahan-bahan dalam penyusunan
petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan keuangan
daerah;
c. menyusun Standard Operasional Prosedur (SOP)
serta melakukan pengembangan dan pemeliharaan
sistem aplikasi penatausahaan keuangan daerah;
d. menyusun rekapitulasi realisasi gaji PNS di
lingkungan Pemerintah Daerah sebagai lampiran
pencairan Dana Alokasi Umum (DAU) setiap
bulannya;
-166-
e. melaksanakan identifikasi data PNS beserta
tunjangan keluarga, tunjangan jabatan struktural
maupun tunjangan jabatan fungsional;
f. mengawasi pelaksanaan administrasi
pemungutan/pemotongan pajak IWP, PPh Pasal 21,
Taperum serta pemotongan PFK BUD;
g. memeriksa perhitungan pembayaran Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian
(JKM) bagi PNS;
h. memproses pengujian SPM dari pengguna anggaran
dalam rangka proses penerbitan SP2D dan
melaksanakan kajian dan pengembangan terhadap
sistem penggajian;
i. menguji kebenaran perhitungan atas beban
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)
yang tercantum dalam SPM;
j. memeriksa register, verifikasi dan meneliti dokumen
SPM;
k. menyiapkan proses penerbitan SP2D belanja
Perangkat Daerah; dan
l. melakukan penanda tanganan Bilyet Giro (BG).
BAB VIII
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DAERAH
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 122
(1) Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah terdiri dari;
a. Kepala Badan;
b. Sekretaris, terdiri dari:
1. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
3. Subbagian Keuangan.
-167-
c. Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam,
terdiri dari:
1. Subbidang Pengembangan Perekonomian; dan
2. Subbidang Sumber Daya Alam.
d. Bidang Sosial Budaya, terdiri dari:
1. Subbidang Pemberdayaan Masyarakat; dan
2. Subbidang Pendidikan dan Kesehatan.
e. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah,
terdiri dari:
1. Subbidang Infrastruktur; dan
2. Subbidang Pengembangan Wilayah dan
Lingkungan Hidup.
f. Bidang Pendataan, Penelitian, Pengembangan dan
Evaluasi, terdiri dari:
1. Subbidang Pendataan, Pelaporan, Program dan
Evaluasi; dan
2. Subbidang Penelitian dan Pengembangan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Badan Struktur Organisasi Badan Perencanaan,
Penelitian dan Pengembangan Daerah tercantum dalam
Lampiran VI dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 123
(1) Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 122 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan
melaksanakan kebijakan daerah di bidang perencanaan,
penelitian dan pengembangan daerah dengan
merumuskan kebijakan perencanaan, penelitian dan
pengembangan agar dapat melaksanakan pembangunan
daerah.
-168-
(2) Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah mempunyai tugas merumuskan,
mengkoordinasikan dan menetapkan kebijakan daerah di
bidang perencanaan, penelitian dan pengendalian
daerah.
(3) Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah mempunyai uraian tugas
meliputi:
a. merumuskan rencana kerja dengan menetapkan
kebijakan perencanaan lima tahun dan tahunan
sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi
umum, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan dan
aset/barang persediaan;
c. merumuskan dokumen perencanaan, penetilitian
dan pengembangan daerah;
d. merumuskan kebijakan teknis perencanaan,
penelitian dan pengembangan daerah;
e. menetapkan kebijakan bidang, kesekretariatan yang
meliputi perencanaan, evaluasi, keuangan, umum
dan kepegawaian;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian untuk
kepentingan perencanaan pembangunan daerah;
g. mengkoordinasikan pembinaan kinerja pegawai di
lingkup Badan;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi perencanaan pembangunan daerah;
i. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dengan
mengevaluasi laporan kegiatan; dan
j. mengkoordinasikan serta melaksanakan tugas lain
yang diserahkan Bupati sesuai lingkup tugasnya.
(4) Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah menjalankan fungsi sebagai
berikut:
a. perumusan dan penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah;
b. perumusan kebijakan teknis perencanaan dan
pengendalian pembangunan daerah;
-169-
c. penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD) bersama-sama dengan
Dinas Pendapatan Daerah, Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah dan/atau pihak lain di
bawah koordinasi Sekretaris Daerah;
d. pelaksanaan koordinasi dan mengadakan penelitian
untuk kepentingan perencanaan pembangunan
daerah;
e. koordinasi perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah;
f. pelaksanaan konsultasi perencanaan dan
pengendalian pembangunan daerah;
g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi perencanaan
pembangunan daerah; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Bupati
sesuai lingkup tugasnya.
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 124
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122 ayat
(1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan memimpin
pelaksanaan tugas Sekretariat dalam penyusunan
program dan pelaksanaan pengelolaan urusan
perencanaan, umum, keuangan, kepegawaian,
ketatausahaan, aset dan barang persediaan dengan
mengkoordinasikan bidang-bidang, Subbidang dan
Subbagian untuk menetapkan administrasi,
perencanaan, umum, keuangan, kepegawaian,
ketatausahaan, aset dan barang persediaan.
(2) Sekretariat mempunyai tugas menyusun, merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengevaluasi kebijakan urusan
perencanaan, umum, keuangan, kepegawaian,
ketatausahaan, kearsipan, kehumasan dan
keprotokolan, urusan rumah tangga serta
mengkoordinasikan tugas Kepala Badan.
(3) Sekretariat memiliki uraian tugas sebagai berikut:
-170-
a. mengkoordinasikan pelaksanaan musrenbang;
b. menyusun serta menyiapkan menyelenggarakan
kegiatan administrasi kepegawaian, umum,
perlengkapan, keuangan dan penyusunan program;
c. menyusun rencana kerja dan membuat laporan
tahunan;
d. mengkoordinasikan, membina dan merumuskan
program kerja tahunan;
e. mengkoordinasikan serta mewakili Kepala Badan
apabila yang bersangkutan berhalangan atau tidak
berada ditempat;
f. mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan
Subbagian;
g. mengkoordinasikan, mengarahkan, membina, dan
merumuskan pedoman dan petunjuk administrasi
keuangan, kepegawaian, tata persuratan,
perlengkapan umum dan rumah tangga di
lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah;
h. mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan
dan pengaturan rapat dinas, upacara serta
keprotokolan;
i. mengkoordinasikan, membina, merumuskan
laporan tahunan dan evaluasi setiap Bidang sebagai
pertanggungjawaban Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
j. mengkoordinasikan membina pemeliharaan
kebersihan ketertiban dan keamanan kantor dan
lingkungannya, kendaraan dinas serta
perlengkapan gedung kantor;
k. mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan tugas
Sekretariat kepada atasan secara lisan maupun
tertulis;
l. menyusun dan memfasilitasi dan asistensi tugas
Sekretariat dengan cara konsultasi, kunjungan
kerja, sosialisasi dan bimbingan teknis;
-171-
m. mengevaluasi tugas sekretariat berdasarkan
informasi, data, laporan, yang diterima untuk
bahan penyempurnaannya lebih lanjut; dan
n. mengevaluasikan dan melaksanakan tugas-tugas
lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(4) Sekretariat dalam melaksanakan tugasnya memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. perumusan program kerja sekretariat;
b. pelaksanaan penyusunan program dan evaluasi;
c. pelaksanaan urusan ketatausahaan;
d. pelaksanaan urusan keuangan dan perlengkapan;
e. melakukan koordinasi internal; dan
f. pelaksanaan tugas lainnya di bidang Sekretariat
yang diberikan oleh Kepala Badan.
Pasal 125
(1) Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
c. Subbagian Keuangan.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 126
(1) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 125 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan dukumen perencanaan dan
pelaporan serta dokumen lainnya dengan melakukan
pengumpulan data dari Bidang dan Sekretariat, untuk
menyusun perencanaan dan pelaporan.
(2) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai
tugas menyiapkan dokumen-dokumen perencanaan dan
pelaporan.
(3) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan memiliki uraian
tugas meliputi:
-172-
a. menyiapkan rencana program kerja tahunan
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan
berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan
Peraturan Perundangan-undangan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. menyiapkan dan membagi tugas kepada bawahan
dengan cara disposisi atau secara lisan agar
bawahan mengetahui tugas dan tanggung jawab
masing-masing;
c. menyiapkan dan memberi petunjuk kepada
bawahan dengan cara tertulis atau secara lisan agar
pelaksanaan tugas efisien dan efektif;
d. menyiapkan bahan data dan informasi sebagai
bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan
petunjuk teknis program rencana pembangunan
daerah;
e. melaksanakan operasional rencana kerja Subbagian
perencanaan dan pelaporan agar pekerjaan berjalan
lancar;
f. menyiapkan dan mengumpulkan bahan untuk
pengendalian rencana pembangunan daerah;
g. menyiapkan rencana kerja Pemerintah Daerah;
h. mengoreksi tugas yang telah diberikan kepada
bawahan sebagai bahan evaluasi;
i. melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna
dalam menyusun dan menetapkan rencana kerja
Pemerintah Daerah sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan;
j. menyiapkan serta melaporkan hasil pelaksanaan
tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai
bahan evaluasi dan pertanggungjawaban; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh pimpinan baik tertulis maupun
lisan.
-173-
Pasal 127
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana di
maksud dalam Pasal 125 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan konsep perencanaan
program kegiatan di Subbagian Umum dan Kepegawaian
dengan melaksanakan urusan administrasi umum,
kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan, keprotokolan,
rumah tangga, aset/barang persediaan agar terkeloladan
tertata dengan tertib.
(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
pengelolaan administrasi umum pengelolaan
administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
manusia dan peningkatan kapasitas organisasi dan
menyiapkan bahan-bahan laporan.
(3) Subbagian umum dan kepegawaian memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja tahunan di
Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan
dengan memberikan arahan baik secara tertulis
maupun lisan sesuai dengan permasalaan dan
bidang tugasnya masing-masing;
c. menyiapan serta memberi petunjuk kepada
bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektifitas
dan efisiensi pelaksanaan tugas;
d. menyiapkan konsep naskah dinas sesuai bidang
tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian
berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep
naskah dinas yang dibutuhkan;
e. menyiapkan administrasi persuratan, surat keluar,
surat masuk, kearsipan dan urusan ketatausahaan
lainnya;
f. menyiapkan administrasi kepegawaian, absensi,
surat izin/cuti, kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala, keterangan penghasilan, Karis/Karsu,
tanda kehormatan PNS (Satyalancana Karya Satya),
dan Daftar Urut Kepangkatan (DUK);
-174-
g. menyiapkan administrasi kebutuhan barang dan
keperluan rumah tangga lainnya;
h. menyiapkan kegiatan kebersihan, ketertiban,
kenyamanan ruangan dan halaman kantor serta
pengamanan;
i. menyiapkan urusan keprotokolan dan koordinasi
dengan instansi terkait sesuai bidang tugas
Subbagian Umum dan Kepegawaian;
j. melaksanakan, menginventarisasi permasalahan-
permasalahan sesuai bidang Subbagian Umum dan
Kepegawaian secara tertulis maupun lisan sebagai
alternatif pilihan dalam mengambil keputusan;
k. mengoreksi memeriksa dan mengontrol hasil kerja
bawahan untuk mengetahui adanya kesalahan atau
kekeliruan serta upaya penyempurnaan;
l. mengoreksi pelaksanaan tugas Subbagian Umum
dan Kepegawaian berdasarkan informasi, data dan
laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan
lebih lanjut;
m. menyiapkan dan melaporkan pelaksanaan tugas
Subbagian Umum dan Kepegawaian kepada atasan
berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai dengan lingkup tugasnya.
Pasal 128
(1) Subbagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 125 ayat (1) huruf c, memiliki ikhtisar jabatan
menyiapkan dokumen penatausahaan keuangan dengan
mengoreksi dan memverifikasi untuk kelengkapan
administrasi yang tertib.
(2) Subbagian Keuangan memiliki tugas menyiapkan
rencana kerja penatausahaan keuangan di Subbidang
Keuangan.
(3) Subbagian Keuangan memiliki uraian tugas sebagai
berikut:
-175-
a. menyiapkan rencana program kerja Subbagian
Keuangan;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan
memberikan arahan baik secara tertulis maupun
lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing;
c. menyiapkan administrasi dan dokumen laporan
keuangan;
d. membuat konsep surat dan dokumen lainnya di
lingkup Subbagian Keuangan;
e. melaksanakan operasional aplikasi mengajuan SPM;
f. melaksanakan operasional aplikasi pelaporan
keuangan;
g. mengoreksi dan menilai hasil kerja bawahan di
lingkup Subbagian keuangan;
h. mengoreksi dan memferivikasi SPJ pengeluaran;
i. menyiapkan dan melaporkan pelaksanaan tugas
Subbagian Keuangan kepada atasan berdasarkan
hasil kerja sebagai bahan evaluasi; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai dengan lingkup tugasnya.
Paragraf 3
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Pasal 129
(1) Bidang Perekonomian dan Sumber daya alam
sebagaimana di maksud dalam Pasal 122 ayat (1)
huruf c, memiliki ikhtisar jabatan menyusun
perencanaan dan program kerja di Bidang Perekonomian
dan Sumber Daya Alam dengan mengkoordinasikan
program/kegiatan, mengevaluasi dan memberi petunjuk
serta membuat laporan hasil kerja di Bidang
Perekonomian dan Sumber Daya Alam agar tersusunnya
perencanaan di Bidang Perekonomian dan Sumber Daya
Alam.
(2) Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam
mempunyai tugas pokok menyusun dan
-176-
mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan
di Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam.
(3) Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam memiliki
uraian tugas meliputi:
a. merencanakan operasional program kerja tahunan
di lingkup Bidang Perekonomian dan Sumber Daya
Alam;
b. menyusun dan menyiapkan mendistribusikan tugas
atau kegiatan kepada bawahan baik secara tertulis
maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan
bidang tugasnya;
c. menyusun perumusan kebijakan teknis
perekonomian dan sumber daya alam;
d. menyusun regulasi-regulasi di Bidang Perekonomian
dan Sumber Daya Alam;
e. menyusun bahan-bahan dalam rangka penyusunan
rancangan rencana pembangunan daerah (RPJP,
RPJMD) Bidang Perekonomian dan Sumber Daya
Alam;
f. melaksanakan dan memberi petunjuk kepada
bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
petunjuk dan ketentuan yang berlaku sehingga
tercapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas;
g. mengevaluasi serta menilai kinerja bawahan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
dipergunakan sebagai bahan dalam peningkatan
karier;
h. mengevaluasi tugas di Bidang Perekonomian dan
Sumber Daya Alam berdasarkan informasi, data,
laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan
lebih lanjut;
i. menyusun dan melaporkan pelaksanaan tugas
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam
kepada Kepala Badan secara lisan maupun tertulis;
dan
j. mengevaluasi serta melaksanakan tugas-tugas lain
yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
-177-
(4) Bidang Perekonomian dan Sumber daya alam dalam
melaksanakan tugasnya menjalankan fungsi sebagai
berikut:
a. penyelenggaraan perencanaan pembangunan dalam
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam;
b. pelaksanaan koordinasi dan integrasi perencanaan
dalam Bidang Perekonomian dan Sumber Daya
Alam;
c. pelaksanaan inventarisasi permasalahan dalam
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam;
d. penyelenggaraan atau pelaksanaan koordinasi
penyusunan program tahunan di bidang terkait
dalam rangka pelaksanaan program tahunan
kabupaten atau kegiatan yang diusulkan kepada
pemerintah provinsi atau usulkan kepada
Pemerintah Pusat untuk memasukkan ke dalam
program tahunan nasional; dan
e. pelaksanaan tugas lainnya di Bidang Perekonomian
dan Sumber Daya Alam diberikan oleh Kepala
Badan.
Pasal 130
(1) Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, terdiri
dari:
a. Subbidang Pengembangan Perekonomian; dan
b. Subbidang Sumber Daya Alam.
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam.
Pasal 131
(1) Subbidang Pengembangan Perekonomian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 130 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan konsep perencanaan,
program kegiatan dengan membuat laporan hasil kerja
untuk pengendalian dan evaluasi di Subbidang
Pengembangan Perekonomian.
-178-
(2) Subbidang Pengembangan Perekonomian mempunyai
tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan rencana
dan program pembangunan di bidang pemberdayaan
atau pengembangan perekonomian.
(3) Subbidang Pengembangan Perekonomian memiliki
uraian tugas Subbidang Pengembangan Perekonomian
meliputi:
a. menyiapkan program kerja Subbidang
Pengembangan Perekonomian berdasarkan
petunjuk atasan dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas;
b. melaksanakan serta membagi tugas kepada
bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar dapat
diproses lebih lanjut;
c. menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan
koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan daerah Subbidang
Pengembangan Perekonomian;
d. menyiapkan invetarisasi permasalahan-permasalaan
yang berkaitan dengan Subbidang Pengembangan
Perekonomian;
e. membuat konsep naskah dinas sesuai bidang tugas
Subbidang Pengembangan Perekonomian
berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep
naskah dinas yang dibutuhkan;
f. melaksanakan operasional monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan daerah Subbidang
Pengembangan Perekonomian;
g. mengoreksi serta memberi petunjuk kepada
bawahan di lingkungan Subbidang Pengembangan
Perekonomian dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku
sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan tugas;
h. mengoreksi memeriksa dan mengontrol hasil kerja
bawahan guna penyempurnaan lebih lanjut;
i. mengoreksi tugas Subbidang Pengembangan
-179-
Perekonomian berdasarkan data, informasi dan
laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan
lebih lanjut;
j. menyiapkan serta melaporkan pelaksanaan tugas
Subbidang Pengembangan Perekonomian kepada
atasan berdasarkan hasil kerja; dan
k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
Pasal 132
(1) Subbidang Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 130 ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar
jabatan menyiapkan konsep perencanaan program
kegiatan dengan membuat laporan hasil kerja untuk
pengendalian dan evaluasi di Subbidang Sumber Daya
Alam.
(2) Subbidang Sumber Daya Alam mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program
pembangunan di Subbidang Sumber Daya Alam.
(3) Subbidang Sumber Daya Alam memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyiapkan program kerja Subbidang Sumber Daya
Alam berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan sebagai pedoman
dalam melaksanakan tugas;
b. menyiapkan serta membagi tugas kepada bawahan
dengan cara tertulis atau lisan agar dapat diproses
lebih lanjut;
c. menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan
koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan daerah Subbidang
Sumber Daya Alam;
d. menyiapkan invetarisasi permasalahan-permasalaan
yang berkaitan dengan Subbidang Sumber Daya
Alam;
e. membuat konsep naskah dinas sesuai bidang tugas
Subbidang Sumber Daya Alam berdasarkan
-180-
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas
yang dibutuhkan;
f. melaksanakan operasional monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan daerah Subbidang
Sumber Daya Alam;
g. mengoreksi serta memberi petunjuk kepada
bawahan di lingkungan Subbidang Sumber Daya
Alam dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
petunjuk dan ketentuan yang berlaku sehingga
tercapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas;
h. mengoreksi memeriksa dan mengontrol hasil kerja
bawahan guna penyempurnaan lebih lanjut;
i. mengoreksi tugas Subbidang Sumber Daya Alam
berdasarkan data, informasi dan laporan yang
diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;
j. menyiapkan serta melaporkan pelaksanaan tugas
Subbidang Sumber Daya Alam kepada atasan
berdasarkan hasil kerja; dan
k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
Paragraf 4
Bidang Sosial Budaya
Pasal 133
(1) Bidang Sosial Budaya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 122 ayat (1) huruf d, memiliki ikhtisar jabatan
menyusun perencanaan, program kerja dan kegiatan di
Bidang Sosial Budaya dengan mengkoordinasikan dan
membuat laporan agar tersusun rencana Bidang Sosial
Budaya.
(2) Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas pokok
menyusun dan mengkoordinir kegiatan perencanaan
pembangunan di Bidang Sosial Budaya, yang meliputi
pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
(3) Bidang Sosial Budaya memiliki uraian tugas meliputi:
-181-
a. mengkoordinir kegiatan perencanaan pembangunan
bidang kesejahteraan sosial, budaya, pendidikan,
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
b. menyusun program kerja dan pembangunan bidang
kesejahteraan sosial, budaya, pendidikan kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat;
c. merencanakan inventarisasi data dan permasalahan
perencanaan bidang kesejahteraan sosial, budaya,
pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat serta merumuskan langkah-langkah
pemecahannya;
d. merencanakan serta melaksanakan evaluasi
terhadap pelaksanaan program kerja dan
perencanaan bidang kesejahteraan sosial, budaya,
pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat berdasarkan informasi, data dan
laporan yang diterima untuk penyempurnaan lebih
lanjut;
e. mengevaluasi tugas Bidang Sosial Budaya
berdasarkan informasi, data, laporan yang diterima
untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;
f. mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan tugas
Bidang Sosial Budaya kepada Kepala Badan secara
lisan maupun tertulis; dan
g. merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas lain
yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan lingkup
tugas dan fungsinya.
(4) Bidang Sosial Budaya dalam melaksanakan tugasnya
menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. perencanaan pembangunan di Bidang Sosial
Budaya yang meliputi pendidikan, kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat serta merumuskan
langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya;
b. pengkoordinasian, penyusunan dan pengajuan
rencana program/ kegiatan pembangunan tahunan
di Bidang Sosial Budaya yang meliputi pendidikan,
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
-182-
c. pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program/kegiatan pembangunan daerah di Bidang
Sosial Budaya yang meliputi pendidikan, kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat serta merumuskan
langkah-langkah kebijakan pemecahannya;
d. pelaksanaan inventarisasi dan evaluasi
permasalahan umum perencanaan di Bidang Sosial
Budaya yang meliputi pendidikan, kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat serta merumuskan
langkah-langkah pemecahannya;
e. pengumpulan, penyusunan dan analisa data daerah
di Bidang Sosial Budaya yang meliputi pendidikan,
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
f. Pelaksanaan dokumentasi, pendataan dan
penyusunan laporan hasil pelaksanaan
pembangunan daerah di Bidang Sosial Budaya yang
meliputi pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat; dan
g. Pelaksanaan tugas lainnya di Bidang Sosial Budaya
yang diberikan oleh Kepala Badan.
Pasal 134
(1) Bidang Sosial Budaya, terdiri dari:
a. Subbidang Pemberdayaan Masyarakat; dan
b. Subbidang Pendidikan dan Kesehatan.
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Sosial Budaya.
Pasal 135
(1) Subbidang Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana di
maksud dalam Pasal 134 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan konsep perencanaan
program kegiatan dengan cara membuat laporan hasil
kerja untuk pengedalian dan evaluasi di Subbidang
Pemberdayaan Masyarakat.
-183-
(2) Subbidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas
pokok menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
program pembangunan di Bidang Pemberdayaan
Masyarakat.
(3) Subbidang Pemberdayaan Masyarakat memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan program kerja Subbidang
Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan petunjuk
atasan dan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;
c. mengoreksi serta memberi petunjuk kepada
bawahan dengan cara tertulis atau secara lisan agar
bawahan mengerti dan memahami pekerjaannya;
d. melaksanakan operasional Subbidang
Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan kerangka
acuan kerja program/kegiatan bidang
pemberdayaan masyarakat;
e. menyiapkan bahan data dan informasi sebagai
bahan penyusunan program/kegiatan,
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi Subbidang
Pemberdayaan Masyarakat;
f. melaksanakan inventarisasi permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan Subbidang
Pemberdayaan Masyarakat;
g. melaksanakan analisa terhadap permasalahan yang
terjadi di Subbidang Pemberdayaan Masyarakat
sebagai bahan pemecahan masalah;
h. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan dan
pengendalian program/kegiatan Subbidang
Pemberdayaan Masyarakat;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas Subbidang
Pemberdayaan Masyarakat; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
-184-
Pasal 136
(1) Subbidang Pendidikan dan Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 134 huruf b, memiliki ikhtisar
jabatan menyiapkan konsep perencanaan program atau
kegiatan dengan menganalisa data dan merekap usulan
program pendidikan dan kesehatan untuk pengendalian
dan evaluasi.
(2) Subbidang Pendidikan dan Kesehatan mempunyai tugas
pokok menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
program pembangunan di Bidang Pendidikan dan
Kesehatan.
(3) Subbidang Pendidikan dan Kesehatan memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan program kerja Subbidang Pendidikan
dan Kesehatan berdasarkan petunjuk atasan dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai
pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara
tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;
c. menyiapkan dan memberi petunjuk kepada
bawahan dengan cara tertulis atau secara lisan agar
bawahan mengerti dan memahami pekerjaannya;
d. menyiapkan inventarisasi permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan Subbidang
Pendidikan dan Kesehatan;
e. membuat konsep program kerja Subbidang
Pendidikan dan Kesehatan berdasarkan petunjuk
atasan dan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas;
f. melaksanakan operasional Subbidang Pendidikan
dan Kesehatan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja
program/kegiatan Bidang Pendidikan dan
Kesehatan;
g. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan dan
pengendalian program/kegiatan Subbidang
Pendidikan dan Kesehatan;
-185-
h. mengoreksi bahan data dan informasi sebagai
bahan penyusunan program/kegiatan,
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi Subbidang
Pendidikan dan Kesehatan;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas Subbidang
Pendidikan dan Kesehatan; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Paragraf 5
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Pasal 137
(1) Bidang Infrastruktur dan Pengembangan wilayah
sebagaimana di maksud dalam Pasal 122 ayat (1)
huruf e, memiliki ikhtisar jabatan menyusun
perencanaan, program kerja dan kegiatan di Bidang
Inftrastruktur dan Pengembangan Wilayah dengan
mengkoordinasikan, memberikan petunjuk dan
membuat laporan serta mengevaluasi hasil kerja agar
tersusun rencana Bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah.
(2) Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
mempunyai tugas pokok menyusun dan
mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan
pengembangan wilayah, pekerjaan umum, lingkungan
hidup, perhubungan dan telekomunikasi serta sarana
dan prasarana.
(3) Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyusun rencana program kerja dan kegiatan
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
yang meliputi Subbidang Infrastruktur dan
Subbidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan
Hidup berdasarkan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
-186-
b. menyusun perumusan program kerja perencanaan
pembangunan urusan pekerjaan umum dan
penataan ruang, perumahan dan kawasan
permukiman, lingkungan hidup, kehutanan,
perhubungan, komunikasi dan informatika,
persandian, pertanahan, ketenteraman dan
ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan dalam
pelaksanaan perumusan program kerja
perencanaan pembangunan urusan pekerjaan
umum dan penataan ruang, perumahan dan
kawasan permukiman, lingkungan hidup,
kehutanan, perhubungan, komunikasi dan
informatika, persandian, pertanahan, ketenteraman
dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat;
d. mengkoordinasikan dan merencanakan
operasional pelaksanaan perumusan program kerja
perencanaan urusan pekerjaan umum dan
penataan ruang, perumahan dan kawasan
permukiman, lingkungan hidup, kehutanan,
perhubungan, komunikasi dan informatika,
persandian, pertanahan, ketenteraman dan
ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;
e. merencanakan operasional dalam pelaksanaan
perumusan program/kegiatan Bidang Infrastruktur
dan Pengembangan Wilayah yang meliputi
Subbidang Infrastruktur dan Subbidang
Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup
sesuai dengan program kerja dan kegiatan yang
telah ditetapkan;
f. mengevaluasi serta memberikan petunjuk,
mengatur dan mengoreksi kinerja bawahan baik
secara tertulis atau lisan dalam pelaksanaan tugas
yang efektif, efisien untuk mencapai sasaran
perioritas yang telah ditetapkan;
-187-
g. mengevaluasi kinerja bawahan berdasarkan rencana
kerja yang telah ditetapkan dengan memperhatikan
perilaku kerja dan hasil kerja yang dicapai;
h. mengevaluasi pelaksanaan tugas Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
berdasarkan informasi, data dan laporan dengan
memperhatikan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan;
i. mengevaluasi pelaksanaan program kerja
perencanaan pembangunan urusan pekerjaan
umum dan penataan ruang, perumahan dan
kawasan permukiman, lingkungan hidup,
kehutanan, perhubungan, komunikasi dan
informatika, persandian, pertanahan, ketenteraman
dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat berdasarkan data, informasi dan
laporan sebagai bahan penyempurnanlebih lanjut;
j. menyusun dan melaporkan pelaksanaan program
kerja perencanaan pembangunan urusan
pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan
dan kawasan permukiman, lingkungan hidup,
kehutanan, perhubungan, komunikasi dan
informatika, persandian, pertanahan, ketenteraman
dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat kepada atasan sebagai bahan evaluasi
bagi atasan;
k. melaporkan pelaksanaan tugas Bidang Infrastruktur
dan Pengembangan Wilayah kepada atasan secara
lisan maupun tertulis; dan
l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
(4) Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah dalam
melaksanakan tugasnya menjalankan fungsi sebagai
berikut:
a. pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan
tata ruang, pekerjaan umum, lingkungan hidup,
perhubungan dan telekomunikasi serta sarana dan
-188-
prasarana yang meliputi pemukiman, pengairan dan
air bersih;
b. melaksanakan koordinasi penyusunan dan
pengajuan rencana program/kegiatan
pembangunan tahunan di bidang tata ruang,
pekerjaan umum, lingkungan hidup, perhubungan
dan telekomunikasi serta sarana dan prasarana
yang meliputi pemukiman, pengairan dan air bersih
yang disusun oleh instansi terkait dalam lingkungan
Pemerintah Daerah dalam rangka penyusunan
RAPBD;
c. melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap
pelaksanaan program kerja pembangunan daerah di
bidang tata ruang, pekerjaan umum, lingkungan
hidup, perhubungan dan telekomunikasi serta
sarana dan prasarana yang meliputi pemukiman,
pengairan dan air bersih serta merumuskan
langkah-langkah kebijakan pemecahannya;
d. melaksanakan inventarisasi dan evaluasi
permasalahan umum perencanaan di bidang tata
ruang, pekerjaan umum, lingkungan hidup,
perhubungan dan telekomunikasi serta sarana dan
prasarana yang meliputi pemukiman, pengairan dan
air bersih serta merumuskan langkah-langkah
kebijakan pemecahannya;
e. melaksanakan pengumpulan bahan, penyusunan
dan analisa data daerah di bidang tata ruang,
pekerjaan umum, lingkungan hidup, perhubungan
dan telekomunikasi serta sarana dan prasarana
yang meliputi pemukiman, pengairan dan air bersih;
f. melaksanakan dokumentasi, pendataan dan
penyusunan laporan hasil pelaksanaan
pembangunan daerah di bidang tata ruang,
pekerjaan umum, lingkungan hidup, perhubungan
dan telekomunikasi serta sarana dan prasarana
yang meliputi pemukiman, pengairan dan air bersih;
dan
-189-
g. melaksanakan tugas-tugas lain di Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang
diberikan oleh Kepala Badan.
Pasal 138
(1) Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, terdiri
dari:
a. Subbidang Infrastruktur; dan
b. Subbidang Pengembangan Wilayah dan
Lingkungan Hidup.
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah.
Pasal 139
(1) Subbidang Infrastruktur sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 138 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan
menyiapkan konsep perencanaan program kegiatan
dengan cara membuat laporan hasil kerja untuk
pengendalian dan evaluasi di Subbidang Infrastruktur.
(2) Subbidang 1nfrastruktur mempunyai tugas pokok
mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan
program pembangunan di bidang pekerjaan umum,
perhubungan, pos dan telekomunikasi, serta sarana dan
prasarana yang meliputi pemukiman, pengairan dan air
bersih.
(3) Subbidang Infrastruktur memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja tahunan di
Subbidang Infrastruktur;
b. menyiapkan bahan rencana program kerja
perencanaan pembangunan pada Subbidang
Infrastruktur meliputi urusan pekerjaan umum,
perumahan, kawasan permukiman, perhubungan,
komunikasi, telekominikasi dan persandian;
c. membuat konsep penyusunan program kerja
kelompok kerja perencanaan dalam penyusunan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi terhadap
-190-
perencaan pembangunan daerah pada Subbidang
Infrastruktur;
d. menyiapkan bahan dalam rangka untuk
pelaksanaan koordinasi serta menyiapkan bahan
untuk perencanaan operasional pelaksanaan
perumusan program kerja urusan pekerjaan umum,
perumahan, kawasan permukiman, perhubungan,
komunikasi, telekomunikasi dan persandian;
e. menyiapkan bahan kerja dalam rangka untuk
pelaksanaan operasional dalam pelaksanaan
perumusan program kerja/kegiatan pada Subbidang
Infrastruktur sesuai dengan program kerja dan
kegiatan yang telah ditetapkan;
f. menyiapkan dan memberikan petunjuk, dan
mengoreksi kinerja staf secara tertulis atau lisan
dalam pelaksanaan tugas yang efektif, efisien dalam
rangka untuk mencapai sasaran prioritas yang telah
ditetapkan pada Subbidang Infrastruktur;
g. mengoreksi kinerja staf pada Subbidang
Infrastruktur berdasarkan rencana kerja yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan perilaku kerja
dan hasil kerja yang di capai;
h. menyiapkan bahan kerja dalam rangka untuk
pelaksanaan proses evaluasi pelaksanaan tugas
kegiatan pada Subbidang Infrastruktur;
i. menyiapkan serta melaporkan pelaksanaan program
kerja perencanaan pembangunan urusan pekerjaan
umum, perumahan, kawasan permukiman,
perhubungan, komunikasi dan persandian, kepada
kepala bidang infrastruktur dan pengembangan
wilayah sebagai bahan evaluasi bagi kepala bidang;
j. menyiapkan dan melaporkan pelaksanaan tugas
Subbidang Infrastruktur kepada Kepala Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah secara
lisan maupun tertulis; dan
k. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
-191-
Pasal 140
(1) Subbidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan
Hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 ayat (1)
huruf b, memiliki ikhtisar jabatan mempersiapkan
bahan penyusunan rencana dan program pembangunan
di Bidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan
Hidup.
(2) Subbidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan
Hidup mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan
penyusunan rencana dan program pembangunan di
Bidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup.
(3) Subbidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan
Hidup memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja dan kegiatan
pada Subbidang Pengembangan Wilayah dan
Lingkungan Hidup berdasarkan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan;
b. menyiapkan bahan penyusunan perumusan
program kerja perencanaan pembangunan urusan
lingkungan hidup, kehutanan, ketenteraman dan
ketertiban umum serta perlindungan masyarakat,
pertanahan dan sub urusan penataan ruang;
c. menyiapkan bahan kerja dalam rangka pelaksanaan
operasional pengumpulan data dan inventarisasi
terhadap permasalahan-permasalahan yang sedang
berkembang yang berkaitan dengan pengembangan
wilayah;
d. menyiapkan bahan kerja atasan untuk menganalisa
kondisi yang ada dengan permasalahan yang sedang
berkembang yang berkaitan dengan pengembangan
wilayah;
e. menyiapkan bahan kerja dalam rangka pelaksanaan
operasional penyusunan/pembuatan database
pengembangan wilayah;
f. menyiapkan bahan kerja dalam rangka pelaksanaan
operasional pembaharuan data perencanaan
pengembangan wilayah;
-192-
g. menyiapkan bahan dalam rangka untuk
pelaksanaan koordinasi serta menyiapkan bahan
untuk perencanaan operasional pelaksanaan
perumusan program kerja urusan lingkungan
hidup, kehutanan, ketenteraman dan ketertiban
umum serta perlindungan masyarakat, pertanahan
dan sub urusan penataan ruang;
h. mendistribusikan tugas kepada bawahan dalam
pelaksanaan penyusunan perumusan program kerja
perencanaan pembangunan urusan lingkungan
hidup, kehutanan, ketenteraman dan ketertiban
umum serta perlindungan masyarakat, pertanahan
dan sub urusan penataan ruang;
i. membagi tugas, memberikan petunjuk, mengotrol
dan mengoreksi kinerja staf secara lisan atau
tertulis untuk penyempurnaan sesuai ketentuan
yang berlaku sehingga efektif dan efisien dalam
pelaksanaan tugas untuk mencapai sasaran
prioritas yang telah ditetapkan pada Subbidang
Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup;
j. menilai kinerja bawahan berdasarkan rencana kerja
yang telah ditetepkan dengan memperhatikan
perilaku kerja dan hasil kerja yang dicapai;
k. membuat konsep naskah dinas sesuai bidang tugas
Subbidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan
Hidup berdasarkan disposisi atasan;
l. menyiapkan bahan kerja dalam rangka pelaksanaan
evaluasi program dan kegiatan pada Subbidang
Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup oleh
atasan untuk penyempurnaan lebih lanjut; dan
m. menyiapkan bahan kerja dan melaporkan
pelaksanaan program kerja perencanaan
pembangunan urusan lingkungan hidup,
kehutanan, ketenteraman dan ketertiban umum
serta perlindungan masyarakat, pertanahan dan
sub urusan penataan ruang kepada atasan sebagai
bahan evaluasi bagi atasan.
-193-
Paragraf 6
Bidang Pendataan, Penelitian,
Pengembangan dan Evaluasi
Pasal 143
(1) Bidang Pendataan, Penelitian, Pengembangan dan
Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122 ayat
(1) huruf f, memiliki ikhtisar jabatan menyusun
perencanaan, program kerja dan kegiatan dengan cara
mengkoordinasikan, memberikan petunjuk, membuat
laporan hasil evaluasi kerja bidang pendataan,
penelitian, pengembangan dan evaluasi agar dapat
terlaksana proses perencanaan dan program kerja.
(2) Bidang Pendataan, Penelitian, Pengembangan dan
Evaluasi mempunyai tugas pokok menyusun rencana
program kerja dan kegiatan Bidang Pendataan,
Penelitian, Pengembangan dan Evaluasi,
mengkoordinasikan hubungan kerja bidang pemantauan
dan evaluasi kinerja pembangunan daerah.
(3) Bidang Pendataan, Penelitian, Pengembangan dan
Evaluasi memiliki uraian tugas Bidang Pendataan,
Penelitian, Pengembangan dan Evaluasi meliputi:
a. mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan
program kerja perencanaan pembangunan di bidang
pemerintahan;
b. menyusun program kerja perencanaan
pembangunan di Bidang Pendataan, Penelitian,
Pengembangan dan Evaluasi;
c. menyusun dan melaksanakan dokumentasi data
untuk bahan penelitian dan pengembangan;
d. menyusun dan menghimpun serta menganalisa
data untuk dilakukan penelitian dan pengembangan
dalam rangka pembangunan daerah;
e. menyusun laporan kinerja pelaksanaan
pembangunan;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian
pembangunan daerah;
-194-
g. mengevaluasi pelaksanaan pembangunan
berdasarkan data, informasi dan laporan yang
diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;
h. merencanakan dan melaporkan pelaksanaan
program kerja pendataan, penelitian, pengembangan
dan evaluasi kepada kepala badan secara lisan
maupun tertulis; dan
i. mengevaluasi serta melaksanakan tugas-tugas lain
yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.
(4) Bidang Pendataan, Penelitian, Pengembangan dan
Evaluasi dalam melaksanakan tugasnya menjalankan
fungsi sebagai berikut:
a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis,
program, dan anggaran penelitian dan
pengembangan di bidang pemerintahan dan
pengkajian peraturan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang pemerintahan dan
pengkajian peraturan;
c. penyiapan bahan pelaksanaan pengkajian kebijakan
di bidang pemerintahan dan pengkajian peraturan;
d. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang pemerintahan dan
pengkajian peraturan;
e. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaan penelitian dan pengembangan
Pemerintah Daerah di pemerintahan dan pengkajian
peraturan;
f. pengelolaan data kelitbangan dan peraturan, serta
pelaksanaan pengkajian peraturan;
g. fasilitasi pemberian rekomendasi penelitian bagi
warga negara asing untuk diterbitkannya izin
penelitian oleh instansi yang berwenang; dan
h. pelaksanaan administrasi dan tata usaha.
-195-
Pasal 141
(1) Bidang Pendataan, Penelitian, Pengembangan dan
Evaluasi, terdiri dari:
a. Subbidang Pendataan, Pelaporan, Program dan
Evaluasi; dan
b. Subbidang Penelitian dan Pengembangan.
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pendataan, Penelitian, Pengembangan dan Evaluasi.
Pasal 142
(1) Subbidang Pendataan, Pelaporan, Program dan Evaluasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141 ayat (1) huruf a,
memiliki ikhtisar jabatan menyiapkan data dalam
pelaksanaan program pembangunan daerah di
Subbidang Pendataan, Pelaporan, Program dan Evaluasi
dengan mengevaluasi untuk perencanaan pembangunan
daerah.
(2) Subbidang Pendataan, Pelaporan, Program dan Evaluasi
mempunyai tugas pokok menyiapkan perencanaan
program pembangunan daerah.
(3) Subbidang Pendataan, Pelaporan, Program dan Evaluasi
memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja tahunan
Subbidang Pendataan, Pelaporan, Program dan
Evaluasi;
b. membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan
dengan memberikan arahan baik secara tertulis
maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan
bidang tugasnya masing-masing;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring,
evaluasi dan pengendalian perencanaan dan
pelaksanaan program pembangunan;
d. menyiapkan bahan analisis hasil pemantauan
pelaksanaan rencana pembangunan berdasarkan
hasil evaluasi dari Perangkat Daerah;
-196-
e. menyiapkan bahan penyusunan laporan hasil
pelaksanaan pembangunan secara berkala;
f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan laporan
pertanggungjawaban Bupati akhir tahun anggaran
dan akhir masa jabatan;
g. melaksanakan operasional dengan instansi terkait
dalam pengendalian perencanaan pembangunan;
h. membuat konsep naskah dinas sesuai bidang tugas
Subbidang Pendataan, Pelaporan, Program dan
Evaluasi;
i. mengoreksi serta memberi petunjuk kepada
bawahan di lingkup Subbidang Pendataan,
Pelaporan, Program dan Evaluasi dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektifitas
dan efisiensi pelaksanaan tugas;
j. mengoreksi memeriksa dan mengontrol hasil kerja
bawahan guna penyempurnaan lebih lanjut;
k. mengoreksi tugas Subbidang Pendataan, Pelaporan,
Program dan Evaluasi berdasarkan data, informasi
dan laporan yang diterima untuk bahan
penyempurnaan lebih lanjut;
l. menyiapkan dan melaporkan pelaksanaan tugas
kepada atasan sebagai bahan evaluasi; dan
m. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
Pasal 143
(1) Subbidang Penelitian dan Pengembangan sebagaimana di
maksud dalam Pasal 141 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan data perencanaan,
penelitian dan pengembangan dengan melakukan
penyusunan rencana dan program kerja penelitian untuk
pengembangan pembangunan daerah.
(2) Subbidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai
tugas pokok menyiapkan dan menyusun konsep rencana
-197-
dan program kerja pelaksanaan penelitian dan
pengembangan pembangunan daerah.
(3) Subbidang Penelitian dan Pengembangan memiliki
uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja tahunan
Subbidang Penelitian dan Pengembangan;
b. membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan
dengan memberikan arahan baik secara tertulis
maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan
bidang tugasnya masing-masing;
c. menyiapkan data rencana penelitian dan
pengembangan;
d. membuat konsep naskah dinas sesuai bidang tugas
Subbidang Penelitian dan Pengembangan;
e. melaksanakan operasional koordinasi/kerja sama
dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang penyusunan,
pengelolaan dan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan pembangunan daerah;
f. mengoreksi dan memberi petunjuk kepada bawahan
di lingkup Subbidang Penelitian dan Pengembangan
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas;
g. mengoreksi memeriksa dan mengontrol hasil kerja
bawahan guna penyempurnaan lebih lanjut;
h. mengoreksi tugas Subbidang Penelitian dan
Pengembangan berdasarkan data, informasi dan
laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan
lebih lanjut;
i. mengoreksi serta melaporkan pelaksanaan tugas
kepada atasan sebagai bahan evaluasi; dan
j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
-198-
BAB IX
BADAN PENGELOLA PERBATASAN DAERAH
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 144
(1) Badan Pengelola Perbatasan Daerah, terdiri dari;
a. Kepala Badan;
b. Sekretaris, terdiri dari:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama, terdiri dari:
1. Subbidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama Infrastruktur Kawasan
Perbatasan; dan
2. Subbidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama Potensi Kawasan
Perbatasan.
d. Bidang Koordinasi Pelaksanaan, terdiri dari:
1. Subbidang Koordinasi Pelaksanaan
Infrastruktur Kawasan Perbatasan; dan
2. Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Potensi
Kawasan Perbatasan.
e. Bidang Monitoring dan Evaluasi, terdiri dari:
1. Subbidang Monitoring dan Evaluasi
Infrastruktur Kawasan Perbatasan; dan
2. Subbidang Monitoring dan Evaluasi Potensi
Kawasan Perbatasan.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelola Perbatasan
Daerah tercantum dalam Lampiran VII dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
-199-
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 145
(1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 144 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan
memimpin Badan dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengelolaan kawasan perbatasan
berdasarkan hasil inventarisasi potensi kawasan dan
kondisi infrastruktur kawasan untuk meningkatkan
pembangunan di wilayah perbatasan.
(2) Kepala Badan mempunyai tugas pokok
mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan
kebijakan teknis di bidang pengelolaan perbatasan, tugas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diserahkan
oleh Bupati sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk peningkatan pembangunan di wilayah perbatasan.
(3) Kepala Badan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. merumuskan kebijakan umum urusan pengelolaan
perbatasan berdasarkan visi dan misi Pemerintah
Kabupaten Natuna sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. merumuskan kebijakan pemerintah dan
menetapkan kebijakan lainnya dalam rangka
otonomi daerah dan tugas pembantuan;
c. menjaga dan memelihara tanda batas;
d. melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan
tugas di Wilayah Kabupaten Natuna;
e. melakukan pembangunan Kawasan Perbatasan
antar Pemerintah Daerah dan/atau antara
Pemerintah Daerah dengan pihak ketiga;
f. menetapkan kebijakan program pembangunan
perbatasan;
g. menetapkan rencana kebutuhan anggaran;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan, dan
melaksanakan evaluasi dan pengawasan;
-200-
i. merumuskan kebijakan strategis dan melaksanakan
koordinasi pelaksanaan penataan ruang kawasan
perbatasan;
j. merumuskan rencana/sasaran stragegis
pelaksanaan pengelolaan perbatasan berdasarkan
kebijakan umum yang telah ditetapkan dan
ketentuan yang berlaku lainnya sebagai acuan
dalam penyusunan program-program dilingkungan
Badan Pengelola Perbatasan;
k. mengkoordinasikan program-program yang telah
ditetapkan di Lingkungan Badan Pengelola
Perbatasan sesuai dengan sasaran strategis untuk
pengendalian pelaksanaan tugas;
l. menkoordinasikan pelaksanaan tugas/program di
lingkungan Badan Pengelola Perbatasan dengan
melakukan pengawasan secara berkala agar
pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien;
m. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas unit
organisasi di lingkungan Badan Pengelola
Perbatasan dengan mengadakan rapat pimpinan
unit agar kegiatan berjalan efektif dan efisien;
n. membina sumber daya manusia (SDM) di
lingkungan Badan Pengelola Perbatasan dengan
memfasilitasi dan mengikut sertakan diklat sesuai
dengan fungsi jabatan untuk menambah wawasan
dan keterampilan sesuai tugas;
o. mengkoordinasikan dan melaksanakan hubungan
kerja dengan instansi dan Perangkat Daerah /Unit
terkait dalam rangka urusan perbatasan melalui
rapat koordinasi untuk bekerjasama pelaksanaan
pengelolaan perbatasan;
p. menetapkan dan melaksanakan kebijakan teknis di
bidang pengelolaan Kawasan Perbatasan
berdasarkan hasil inventarisasi potensi kawasan
dan kondisi infrastruktur kawasan untuk
meningkatkan pembangunan di wilayah perbatasan;
q. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Badan Pengelola Perbatasan dengan
-201-
cara membandingkan antara rencana kerja dan
kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
laporan kegiatan dan rencana yang akan datang;
r. menetapkan dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas di lingkungan Badan Pengelola Perbatasan
sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan
secara berkala sebagai akuntabilitas Badan
Pengelola Perbatasan; dan
s. mengkoordinasikan serta melaksanakan tugas
kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
(4) Kepala Badan dalam melaksanakan tugasnya
menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. penetapan program kerja di bidang pengelolaan
kawasan perbatasan wilayah pesisir dan kerja sama
sebagai bahan pelaksanaan tugas;
b. penyusunan dan penetapan rencana aksi
pembangunan Batas Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan;
c. pengkoordinasian penetapan kebijakan dan
pelaksanaan pembangunan pengelolaan serta
pemanfaatan Batas Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan;
d. pengelolaan dan fasilitasi penegasan, pemeliharaan
dan pengamanan Batas Wilayah Negara;
e. inventarisasi potensi sumber daya dan rekomendasi
penetapan zona pengembangan ekonomi,
pertahanan, sosial budaya, lingkungan hidup dan
zona lainnya Kawasan Perbatasan;
f. penyusunan program dan kebijakan pembangunan
sarana dan prasarana perhubungan dan sarana
lainnya di Kawasan Perbatasan;
g. penyusunan anggaran dan pengelolaan Batas
Negara, kawasan perbatasan sesuai dengan skala
prioritas;
h. pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan serta
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan
-202-
dan pengelolaan Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan;
i. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan
kawasan perbatasan wilayah pesisir dan kerja sama
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan;
j. pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan di bidang
pengelolaan kawasan perbatasan wilayah pesisir
dan kerja sama berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan;
k. pengendalian kegiatan di bidang pengelolaan
Kawasan Perbatasan wilayah pesisir dan kerja sama
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan;
l. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dan
fungsi di bidang pengelolaan kawasan perbatasan
wilayah pesisir dan kerja sama berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan;
m. pemberian rekomendasi untuk perizinan dan
pelayanan umum dibidang pengelolaan kawasan
perbatasan wilayah pesisir dan kerja sama
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan;
n. pemberian saran dan pertimbangan kepada Bupati
berkenaan dengan kebijakan di bidang pengelolaan
kawasan perbatasan wilayah pesisir dan kerja sama
antar daerah;
o. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
pengelolaan kawasan perbatasan wilayah pesisir
dan kerja sama berdasarkan program kerja yang
ditetapkan; dan
p. pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya
dibidang pengelolaan kawasan perbatasan wilayah
pesisir dan kerja sama antar daerah yang
diserahkan oleh Bupati.
-203-
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 146
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144 ayat
(1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan memimpin
pelaksanaan tugas Sekretariat dalam menyusun,
mengkoordinasikan dan mengevaluasi penyelenggaraan
urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan
keuangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas
kesekretariatan berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Sekretaris mempunyai tugas pokok menyusun dan
mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan
administrasi persuratan, kearsipan, ketatausahaan,
protokol dan humas, administrasi kepegawaian,
keamanan dan kebersihan kantor, pengolahan data,
keuangan, perbendaharaan, pertanggungjawaban
keuangan dan perlengkapan, serta mengevaluasi konsep
kebijakan teknis perencanaan dan pelaporan, pendataan
dan monitoring dari pelaksanaan program dan kegiatan
Badan.
(3) Sekretariat memiliki uraian tugas sebagai berikut:
a. menyusun rencana kebijakan operasional
sekretariat berdasarkan kebijakan umum kepala
badan sebagai pedoman kerja;
b. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan
kebijakan tentang program pelayanan, administrasi
perkantoran, program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur, program peningkatan sarana
dan prasarana aparatur, program peningkatan
sumber daya aparatur dan program pembinaan dan
pengembangan kapasitas aparatur;
c. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan
kebijakan tentang program pelayanan administrasi
perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana
aparatur serta pengembangan sistim perencanaan,
-204-
pelaporan kinerja dan keuangan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas;
d. mengkoordinaasikan penyiapan bahan dan materi
penyusunan RENSTRA, RENJA, KUA-PPAS, RKA
dan RKAP-Perangkat Daerah, laporan kinerja
bulanan, semesteran dan tahunan serta LKjIP dan
LPPD, berdasarkan bahan dan materi dari unit kerja
terkait sesuai metodologi dan ketentuan yang
berlaku;
e. mengkoordinasikan dan meneliti kelengkapan
pengajuan SPP dan verifikasi SPP sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
f. mengkoordinasikan pengelolaan surat-menyurat
dan kearsipan, pengadaan dan pendistribusian alat
tulis kantor (ATK), barang perlengkapan dan
peralatan kantor serta pengadaan bahan pustaka;
g. mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan
pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan usulan
penghapusan barang inventaris, penggunaan sarana
dan fasilitas kantor, pengaturan perjalanan dinas,
pemeliharaan kebersihan, perawatan dan
pengamanan kantor serta lingkungannya;
h. mengkoordinasikan penyiapan penyelenggaraan
upacara, rapat dinas dan penerimaan tamu;
i. mengkoordinasikan pemberian dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat dan media massa;
j. mengevaluasi pelaksanaan kebijakan yang
menyangkut program pelayanan administrasi
perkantoran, program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur, program peningkatan sarana
dan prasarana aparatur, program peningkatan
sumber daya aparatur dan program pembinaan dan
pengembangan aparatur;
k. mengevaluasi materi penyusunan RENSTRA,
RENJA, KUA-PPAS, RKA dan RKAP-Perangkat
Daerah, laporan kinerja bulanan, semesteran dan
tahunan serta LKjIP dan LPPD, berdasarkan bahan
dan materi dari unit kerja terkait sesuai metodologi
-205-
dan ketentuan yang berlaku mengevaluasi kinerja
bawahan melalui mekanisme penilaian yang berlaku
untuk mengetahui pencapaian prestasi kerja;
l. mengevaluasi, melaksanakan tugas lain yang
diberikan Kepala Badan berkaitan dengan tugas
pokok organisasi guna mendukung kinerja
organisasi; dan
m. mengevaluasi hasil kerja bawahan guna
penyempurnaan serta peningkatan kinerja.
(4) Sekretariat dalam melaksanakan tugasnya memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja di lingkungan
Sekretariat;
b. penghimpunan, pengkordinasian, perencanaan dan
pelaksana program, ketatausahaan dan urusan
rumah tangga;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
dibidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan
evaluasi;
d. penyelarasan dan kompilasi penyusunan rencana
kerja, monitoring dan evaluasi di lingkungan Badan
Pengelola Perbatasan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan;
e. pengelolaan administrasi keuangan, aset dan
perlengkapan;
f. pengkoordinasian pengelolaan administrasi
kepegawaian, administrasi persuratan, kearsipan;
g. penyiapan data, informasi, hubungan masyarakat
dan penyelenggaraan penyusunan dokumentasi;
h. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain baik
di dalam maupun di luar organisasi dalam kerangka
kelancaran pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Badan
Pengelola Perbatasan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala
badan pengelola perbatasan daerah sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.
-206-
Pasal 147
(1) Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 148
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 147 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas
Subbagian Umum dan Kepegawaian dalam menyiapkan,
membuat konsep, melaksanakan operasional dan
mengoreksi urusan umum dan kepegawaian Badan
untuk kelancaran pelayanan umum dan kepegawaian
Badan kesekretariatan berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan dan mengelola administrasi persuratan,
kearsipan, ketatausahaan, protokol dan humas,
administrasi kepegawaian, keamanan dan kebersihan
kantor.
(3) Subbagian Umum dan Kepegawaian memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana kerja lima tahun dan tahunan
Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. menyiapkan bahan perencanaan program dan
kegiatan Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbagian Umum
dan Kepegawaian;
d. mengelola administrasi persuratan, kearsipan, dan
urusan ketatausahaan lainnya;
e. membuat, menyiapkan laporan Badan;
f. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengawasan
dengan aparat pengawasan internal dan eksternal;
-207-
g. menyiapkan fasilitas akomodasi, fasilitas kantor,
rapat dinas, dan upacara. keprotokolan dan
kehumasan;
h. melaksanakan pengadaan, penyaluran,
penyimpanan dan pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan/aset;
i. melaksanakan administrasi kepegawaian antara lain
kepangkatan, penyusunan duk, pengurusan
kenaikan gaji berkala, pengurusan pembuatan
KARPEG, KPE, KARSU/KARIS dan pengusulan
pensiun;
j. menyiapkan merekapitulasi dan menghitung
kehadiran pegawai;
k. menyiapkan serta mengadministrasikan
permohonan cuti dan izin yang diberikan;
l. menyiapkan dan mengelola arsip dan dokumen
kepegawaian;
m. menyiapkan fasilitas perjalanan dinas, pengurusan
kendaraan bermotor;
n. menyiapkan mengendalikan urusan keamanan dan
kebersihan kantor;
o. menyiapkan bahan pelaporan dan evaluasi tugas
bidang ketatausahaan;
p. membuat konsep naskah dinas yang berkenaan
dengan tugas Subbagian umum dan kepegawaian;
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris
sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
r. mengkoreksi dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan serta peningkatan kinerja.
Pasal 149
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 147 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas
Subbagian Perencanaan dan Keuangan dalam
menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan
operasional dan mengoreksi urusan perencanaan dan
keuangan badan untuk perencanaan dan pelaporan
-208-
keuangan, program dan kegiatan yang akuntabel
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai
tugas menyiapkan dan mengelola pengolahan data,
keuangan, perbendaharaan, pertanggungjawaban
keuangan dan perlengkapan, serta membuat konsep
kebijakan teknis perencanaan dan pelaporan, pendataan
dan monitoring pelaksanaan program dan kegiatan
Badan.
(3) Subbagian Perencanaan dan Keuangan memiliki uraian
tugas Subbagian perencanaan dan keuangan meliputi:
a. menyiapkan bahan perencanaan program dan
kegiatan perencanaan dan keuangan;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbagian
Perencanaan dan Keuangan;
c. membuat laporan keuangan Badan;
d. membuat konsep rencana program dan kegiatan,
evaluasi dan pelaporan;
e. menyiapkan bahan dan materi penyusunan
RENSTRA, RENJA, KUA-PPAS, RKA dan RKAP-
Perangkat Daerah, laporan kinerja bulanan,
semesteran dan tahunan serta LKjIP dan LPPD,
berdasarkan bahan dan materi dari unit kerja
terkait sesuai metodologi dan ketentuan yang
berlaku;
f. menyiapkan,menghimpun dan mengoreksi data dan
laporan pelaksanaan kegiatan dari masing-masing
bidang;
g. melaksanakan penyelarana dan kompilasi rencana
anggaran;
h. melaksanakan tata usaha keuangan dan
administrasi perlengkapan;
i. melaksanakan urusan administrasi keuangan dan
akuntansi yang meliputi pembukuan,
perbendaharaan, verifikasi atas permintaan
pembayaran dan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan lingkup Badan;
-209-
j. melaksanakan administrasi gaji pegawai;
k. melaksanakan penyusunan anggaran tahunan
beserta perubahannya dengan rumusan kebutuhan
belanja Badan;
l. melaksanakan pembinaan administrasi keuangan
kepada bendahara pengeluaran dan pembantu
bendahara pengeluaran;
m. menyiapkan serta menindaklanjuti atas tuntutan
ganti rugi dan tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan lingkup Badan;
n. menyiapkan pelaporan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan;
o. melaksanakan pemantauan, monitoring dan
evaluasi terhadap perkembangan pelaksanaan
kegiatan secara periodik;
p. membuat konsep naskah dinas yang berkenaan
dengan tugas Subbagian perencanaan dan
keuangan;
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris
sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
r. mengkoreksi dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan serta peningkatan.
Paragraf 3
Bidang Koordinasi Perencanaan
dan Fasilitasi Kerja Sama
Pasal 150
(1) Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144 ayat (1)
huruf c, memiliki ikhtisar jabatan memimpin,
merumuskan program kerja, mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Pengelola
Perbatasan Kabupaten Natuna berdasarkan visi dan misi
Pemerintah Kabupaten Natuna dan sasaran strategis
Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Natuna
Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama untuk meningkatkan pengelolaan serta
pemanfaatan kawasan perbatasan.
-210-
(2) Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama mempunyai tugas pokok menyusun program kerja,
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan
Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Natuna
berdasarkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Natuna
dan sasaran strategis Badan Pengelola Perbatasan
Daerah Kabupaten Natuna.
(3) Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyusun dan merumuskan program kerja di
lingkungan Badan Pengelola Perbatasan
berdasarkan sasaran strategis Badan Pengelola
Perbatasan Bidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. menyusun rencana operasional di lingkungan
Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama berdasarkan rencana program dan kegiatan
Badan Pengelola Perbatasan serta petunjuk
pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mengevaluasi dan mendistribusikan tugas kepada
Subbidang di lingkungan Bidang Koordinasi
Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama berdasarkan
tugas dan tanggung jawab serta ketentuan yang
berlaku agar pelaksanaan tugas efektif dan efisien;
d. memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan
Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugas;
e. memeriksa pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Bidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama secara berkala sesuai dengan
peraturan yang berlaku agar mencapai target
kinerja yang diharapkan;
f. merencanakan serta melaksanakan hubungan kerja
dengan instansi dan unit kerja terkait dalam
perencanaan dan fasilitasi kerja sama sesuai dengan
-211-
kebijakan pimpinan agar pelaksanaan tugas
berjalan efektif dan efisien;
g. menyusun konsep perencanaan dan fasilitasi kerja
sama sesuai dengan sasaran strategis Badan
Pengelola Perbatasan Kabupaten Natuna dan
ketentuan yang berlaku agar memudahkan
pimpinan dalam pengambilan kebijakan;
h. menyusun konsep perencanaan dan fasilitasi kerja
sama sesuai dengan sasaran strategis Badan
Pengelola Perbatasan dan ketentuan yang berlaku
agar memudahkan pimpinan dalam pengambilan
kebijakan;
i. menyusun bahan pemantauan, evaluasi dan
analisis pelaporan pengelolaan batas Wilayah
Negara sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku untuk bahan pemantauan, evaluasi
dan analisis pelaporan pimpinan;
j. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Bidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama dengan cara membandingkan
antara rencana operasional dan tugas-tugas yang
telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan
dan rencana yang akan datang;
k. membuat laporan pelaksanaan tugas di lingkungan
Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama sesuai dengan tugas-tugas yang telah
dilaksanakan secara berkala sebagai bahan laporan
pertanggungjawaban dan akuntabilitas Bidang
Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama;
dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
(4) Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama dalam melaksanakan tugasnya menjalankan
fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja dan pelaporan program
kerja dan kegiatan dalam perencanaan dan fasilitasi
kerja sama;
-212-
b. pelaksanaan tugas pengkoordinasian kegiatan
dalam perencanaan dan fasilitasi kerja sama;
c. pelaksanaan dukungan kerja sama perbatasan
daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi;
d. pengkoordinasian dan fasilitasi tugas dan fungsi di
Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama;
e. pembinaan dan pengawasan Bidang Koordinasi
Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan;
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Koordinasi
Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama; dan
g. pelaksanaan tugas lain di Bidang Koordinasi
Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama yang
diserahkan oleh Kepala Badan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 151
(1) Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama, terdiri dari:
a. Subbidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi
Kerja Sama Infrastruktur Kawasan Perbatasan; dan
b. Subbidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi
Kerja Sama Potensi Kawasan Perbatasan.
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama.
Pasal 152
(1) Subbidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama Infrastruktur Kawasan Perbatasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 151 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin dan melaksanakan tugas
mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan
teknis koordinasi perencanaan dan fasilitasi kerja sama
-213-
pengelolaan infrastruktur kawasan perbatasan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan;
(2) Subbidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama Infrastruktur Kawasan Perbatasan mempunyai
tugas pokok menyiapkan dan melaksanakan tugas serta
mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan
teknis koordinasi perencanaan dan fasilitasi kerja sama
pengelolaan infrastruktur kawasan perbatasan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan;
(3) Subbidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama Infrastruktur Kawasan Perbatasan memiliki uraian
tugas meliputi:
a. merencanakan kegiatan Subbidang Koordinasi
Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama
Infrastruktur Kawasan Perbatasan berdasarkan
rencana operasional Bidang Koordinasi Perencanaan
dan Fasilitasi Kerja Sama dan ketentuan yang
berlaku sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk
kelancaran pelaksanaan tugas Subbidang
Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama
Infrastruktur Kawasan Perbatasan;
c. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Subbidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama Infrastruktur Kawasan
Perbatasan setiap saat sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan
berjalan tertib dan lancar;
d. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan
Subbidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi
Kerja Sama Infrastruktur Kawasan Perbatasan
sesuai dengan prosedur dan Peraturan Perundang-
undangan agar terhindar dari kesalahan;
e. menyiapkan bahan perencanaan dan fasilitasi kerja
sama infrastruktur kawasan perbatasan
berdasarkan ketentuan yang berlaku dan arahan
-214-
pimpinan agar pimpinan dapat menyusun rencana
pelaksanaan pengelolaan batas negara;
f. melaksanakan pemantauan kegiatan perencanaan
dan fasilitasi kerja sama infrastruktur kawasan
perbatasan secara periodik sesuai jadwal yang telah
ditetapkan sebagai bahan evaluasi tugas pimpinan;
g. melaksanakan, mengevaluasi perencanaan dan
fasilitasi kerja sama infrastruktur kawasan
perbatasan dengan cara membandingkan rencana
dengan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
pelaporan pelaksanaan kegiatan;
h. menganalisa pelaporan kegiatan perencanaan dan
fasilitasi kerja sama infrastruktur kawasan
perbatasan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan untuk pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan dan pertimbangan pimpinan;
i. mengoreksi, mengevaluasi pelaksanaan tugas di
lingkungan Subbidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama Infrastruktur Kawasan
Perbatasan dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja masa
mendatang;
j. melaksanakan serta menyusun laporan
pelaksanaan tugas lingkungan Subbidang
Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama
sesuai dengan prosedur dan Peraturan Perundang-
undangan untuk pertanggungjawaban dan rencana
yang akan datang; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Pasal 153
(1) Subbidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama Potensi Kawasan Perbatasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 151 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin dan melaksanakan tugas
mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan
teknis perencanaan dan fasilitasi kerja sama pengelolaan
-215-
potensi kawasan perbatasan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Subbidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama Potensi Kawasan Perbatasan mempunyai tugas
pokok menyiapkan memimpin dan melaksanakan tugas
mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan
teknis perencanaan dan fasilitasi kerja sama pengelolaan
potensi kawasan perbatasan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
(3) Subbidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja
Sama Potensi Kawasan Perbatasan memiliki uraian tugas
meliputi:
a. merencanakan kegiatan Subbidang Koordinasi
Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama Potensi
Kawasan Perbatasan berdasarkan rencana
operasional Bidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama dan ketentuan yang berlaku
sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk
kelancaran pelaksanaan tugas Subbidang
Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerja Sama
Potensi Kawasan Perbatasan;
c. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Subbidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama Potensi Kawasan Perbatasan
setiap saat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
d. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan
Subbidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi
Kerja Sama Potensi Kawasan Perbatasan sesuai
dengan prosedur dan Peraturan Perundang-
undangan agar terhindar dari kesalahan;
e. menyiapkan bahan perencanaan dan fasilitasi kerja
sama potensi kawasan perbatasan berdasarkan
ketentuan yang berlaku dan arahan pimpinan agar
-216-
pimpinan dapat menyusun rencana pelaksanaan
pengelolaan batas negara;
f. melaksanakan pemantauan kegiatan perencanaan
dan fasilitasi kerja sama potensi kawasan
perbatasan secara periodik sesuai jadwal yang telah
ditetapkan sebagai bahan evaluasi tugas pimpinan;
g. melaksanakan, mengevaluasi perencanaan dan
fasilitasi kerja sama potensi kawasan perbatasan
dengan cara membandingkan rencana dengan
kegiatan yang telah dilaksanakan untuk pelaporan
pelaksanaan kegiatan;
h. menganalisa pelaporan kegiatan perencanaan dan
fasilitasi kerja sama potensi kawasan perbatasan
sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan
pertimbangan pimpinan;
i. mengoreksi, mengevaluasi pelaksanaan tugas di
lingkungan Subbidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama Potensi Kawasan Perbatasan
dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada
dalam rangka perbaikan kinerja masa mendatang;
j. menyiapkan, menyusun laporan pelaksanaan tugas
lingkungan Subbidang Koordinasi Perencanaan dan
Fasilitasi Kerja Sama sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku untuk pertanggungjawaban
dan rencana yang akan datang; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Paragraf 4
Bidang Koordinasi Pelaksanaan
Pasal 154
(1) Bidang Koordinasi Pelaksanaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 144 ayat (1) huruf d, memiliki ikhtisar
jabatan memimpin, merumuskan program kerja,
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan
Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Natuna
berdasarkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Natuna
-217-
dan sasaran strategis Badan Pengelola Perbatasan
Daerah Kabupaten Natuna Bidang Koordinasi
Pelaksanaan untuk meningkatkan pengelolaan serta
pemanfaatan kawasan perbatasan.
(2) Bidang Koordinasi Pelaksanaan mempunyai tugas pokok
merencanakan memimpin, merumuskan program kerja,
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan
Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Natuna
berdasarkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Natuna
dan sasaran strategis Badan Pengelola Perbatasan
Daerah Kabupaten Natuna Bidang Koordinasi
Pelaksanaan untuk meningkatkan pengelolaan serta
pemanfaatan kawasan perbatasan.
(3) Bidang Koordinasi Pelaksanaan memiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyusun merumuskan program kerja di
lingkungan Badan Pengelola Perbatasan
berdasarkan sasaran strategis Badan Pengelola
Perbatasan Bidang Koordinasi Pelaksanaan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
b. menyusun rencana operasional di lingkungan
Bidang Koordinasi Pelaksanaan berdasarkan
rencana program dan kegiatan Badan Pengelola
Perbatasan serta petunjuk pimpinan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan tugas kepada Subbidang di
lingkungan Bidang Koordinasi Pelaksanaan
berdasarkan tugas dan tanggung jawab serta
ketentuan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
efektif dan efisien;
d. memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan
Bidang Koordinasi Pelaksanaan sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak
terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
e. memeriksa pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Bidang Koordinasi Pelaksanaan secara
berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku agar
mencapai target kinerja yang diharapkan;
-218-
f. merencanakan serta melaksanakan hubungan kerja
dengan instansi dan unit kerja terkait dalam bidang
plaksanaan sesuai dengan kebijakan pimpinan agar
pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien;
g. menyusun konsep bidang sesuai dengan sasaran
strategis Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten
Natuna dan ketentuan yang berlaku agar
memudahkan pimpinan dalam pengambilan
kebijakan;
h. menyusun konsep bidang pelaksanaan sesuai
dengan sasaran strategis Badan Pengelola
Perbatasan dan ketentuan yang berlaku agar
memudahkan pimpinan dalam pengambilan
kebijakan;
i. menyusun bahan pemantauan, evaluasi dan
analisis pelaporan bidang pelaksanaan sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
untuk bahan pemantauan, evaluasi dan analisis
pelaporan pimpinan;
j. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan bidang pelaksanaan dengan cara
membandingkan antara rencana operasional dan
tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan
laporan kegiatan dan rencana yang akan datang;
k. membuat laporan pelaksanaan tugas di lingkungan
bidang pelaksanaan sesuai dengan tugas-tugas yang
telah dilaksanakan secara berkala sebagai bahan
laporan pertanggungjawaban dan akuntabilitas
bidang pelaksanaan; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
(4) Bidang Koordinasi Pelaksanaan dalam melaksanakan
tugasnya menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja dan pelaporan program
kerja dan kegiatan dalam Bidang Koodinasi
Pelaksanaan;
b. pelaksanaan tugas pengkoordinasian kegiatan
dalam Bidang Koodinasi Pelaksanaan;
-219-
c. pelaksanaan dukungan kerja sama perbatasan
daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi;
d. pengkoordinasian dan fasilitasi tugas dan fungsi di
Bidang Koordinasi Pelaksanaan;
e. pembinaan dan pengawasan Bidang Koordinasi
Pelaksanaan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan;
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Koordinasi
Pelaksanaan; dan
g. pelaksanaan tugas lain di Bidang Koordinasi
Pelaksanaan yang diserahkan oleh Kepala Badan
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 155
(1) Bidang Koordinasi Pelaksanaan, terdiri dari:
a. Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Infrastruktur
Kawasan Perbatasan; dan
b. Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Potensi
Kawasan Perbatasan.
(2) Tiap-tiap Subbidang di pimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Koordinasi Pelaksanaan.
Pasal 156
(1) Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Infrastruktur
Kawasan Perbatasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 155 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan
melaksanakan tugas mengumpul dan mengolah bahan
perumusan kebijakan teknis Koordinasi Pelaksanaan
Infrastruktur Kawasan Perbatasan.
(2) Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Infrastruktur
Kawasan Perbatasan mempunyai tugas melaksanakan
tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan
kebijakan teknis Koordinasi Pelaksanaan Infrastruktur
Kawasan Perbatasan sesuai Peraturan Perundang-
undangan.
-220-
(3) Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Infrastruktur
Kawasan Perbatasanmemiliki uraian tugas meliputi:
a. merencanakan kegiatan Subbidang Koordinasi
Pelaksanaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan
berdasarkan rencana operasional Bidang Koordinasi
Pelaksanaan dan ketentuan yang berlaku sebagai
pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk
kelancaran pelaksanaan tugas Subbidang
Koordinasi Pelaksanaan Infrastruktur Kawasan
Perbatasan;
c. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Subbidang Koordinasi Pelaksanaan
Infrastruktur Kawasan Perbatasan setiap saat
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
d. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan
Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Infrastruktur
Kawasan Perbatasan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;
e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan
infrastruktur kawasan perbatasan berdasarkan
ketentuan yang berlaku dan arahan pimpinan agar
pimpinan dapat menyusun rencana pelaksanaan
pengelolaan batas negara;
f. melaksanakan pemantauan kegiatan koordinasi
pelaksanaan infrastruktur kawasan perbatasan
secara periodik sesuai jadwal yang telah ditetapkan
sebagai bahan evaluasi tugas pimpinan;
g. mengevaluasi koordinasi pelaksanaan infrastruktur
kawasan perbatasan dengan cara membandingkan
rencana dengan kegiatan yang telah dilaksanakan
untuk pelaporan pelaksanaan kegiatan;
h. menganalisa pelaporan kegiatan koordinasi
pelaksanaan infrastruktur kawasan perbatasan
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
-221-
untuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
dan pertimbangan pimpinan;
i. menyiapkan pelaksanaan tugas di lingkungan
Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Infrastruktur
Kawasan Perbatasan dengan cara mengidentifikasi
hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja
masa mendatang;
j. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas lingkungan
Subbidang Koordinasi Pelaksanaan sesuai dengan
prosedur dan Peraturan Perundang-undangan
untuk pertanggungjawaban dan rencana yang akan
datang; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Pasal 157
(1) Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Potensi Kawasan
Perbatasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat
(1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan melaksanakan
tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan
kebijakan teknis koordinasi pelaksanaan potensi
kawasan perbatasan.
(2) Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Potensi Kawasan
Perbatasan mempunyai tugas pokok melaksanakan
tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan
kebijakan teknis koordinasi pelaksanaan potensi
kawasan perbatasan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
(3) Subbidang Koordinasi Pelaksanaan Potensi Kawasan
Perbatasan memiliki uraian tugas meliputi:
a. merencanakan kegiatan Subbidang Koordinasi
Pelaksanaan Potensi Kawasan Perbatasan
berdasarkan rencana operasional Bidang Koordinasi
Pelaksanaan dan ketentuan yang berlaku sebagai
pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. menyiapkan membagi tugas kepada bawahan sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing
untuk kelancaran pelaksanaan tugas Subbidang
-222-
Koordinasi Pelaksanaan Potensi Kawasan
Perbatasan;
c. melaksanakan membimbing pelaksanaan tugas
bawahan di lingkungan Subbidang Koordinasi
Pelaksanaan Potensi Kawasan Perbatasan setiap
saat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
d. mengoreksi serta memeriksa hasil kerja bawahan di
lingkungan Subbidang Koordinasi Pelaksanaan
Potensi Kawasan Perbatasan sesuai dengan
prosedur dan Peraturan Perundang-undangan agar
terhindar dari kesalahan;
e. menyiapkan bahan Koordinasi Pelaksanaan Potensi
Kawasan Perbatasan berdasarkan ketentuan yang
berlaku dan arahan pimpinan agar pimpinan dapat
menyusun rencana pelaksanaan pengelolaan batas
negara;
f. melaksanakan pemantauan kegiatan Koordinasi
Pelaksanaan Potensi Kawasan Perbatasan secara
periodik sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebagai
bahan evaluasi tugas pimpinan;
g. melaksanakan Koordinasi Pelaksanaan Potensi
Kawasan Perbatasan dengan cara membandingkan
rencana dengan kegiatan yang telah dilaksanakan
untuk pelaporan pelaksanaan kegiatan;
h. menganalisa pelaporan kegiatan Koordinasi
Pelaksanaan Potensi Kawasan Perbatasan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan
pertimbangan pimpinan;
i. mengoreksi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas di
lingkungan Subbidang Koordinasi Pelaksanaan
Potensi Kawasan Perbatasan dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja masa mendatang;
j. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas lingkungan
Subbidang Koordinasi Pelaksanaan sesuai dengan
prosedur dan Peraturan Perundang-undangan
-223-
untuk pertanggungjawaban dan rencana yang akan
datang; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Paragraf 5
Bidang Monitoring dan Evaluasi
Pasal 158
(1) Bidang Monitoring dan Evaluasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 144 ayat (1) huruf e, memiliki ikhtisar
jabatan memimpin, merumuskan program kerja,
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan
Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Natuna
berdasarkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Natuna
dan sasaran strategis Badan Pengelola Perbatasan
Daerah Kabupaten Natuna Bidang Monitoring dan
Evaluasi untuk meningkatkan pengelolaan serta
pemanfaatan Kawasan Perbatasan.
(2) Bidang Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan merumuskan program kerja,
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan
Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Natuna
berdasarkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Natuna
dan sasaran strategis Badan Pengelola Perbatasan
Daerah Kabupaten Natuna Bidang Monitoring dan
Evaluasi untuk meningkatkan pengelolaan serta
pemanfaatan Kawasan Perbatasan.
(3) Bidang Monitoring dan Evaluasimemiliki uraian tugas
meliputi:
a. menyusun merumuskan program kerja di
lingkungan Badan Pengelola Perbatasan
berdasarkan sasaran strategis Badan Pengelola
Perbatasan Bidang Monitoring dan Evaluasi sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
b. menyusun rencana operasional di lingkungan
Bidang Monitoring dan Evaluasi berdasarkan
rencana program dan kegiatan Badan Pengelola
-224-
Perbatasan Daerah serta petunjuk pimpinan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
c. mengevaluasikan serta mendistribusikan tugas
kepada Subbidang di lingkungan Bidang Monitoring
dan Evaluasi Infrastruktur Kawasan Perbatasan
berdasarkan tugas dan tanggung jawab serta
ketentuan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
efektif dan efisien;
d. memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan
Bidang Monitoring dan Evaluasi sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak
terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
e. memeriksa pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Bidang Monitoring dan Evaluasi secara
berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku agar
mencapai target kinerja yang diharapkan;
f. merencanakan dan melaksanakan hubungan kerja
dengan instansi dan unit kerja terkait dalam
monitoring dan evaluasi sesuai dengan kebijakan
pimpinan agar pelaksanaan tugas berjalan efektif
dan efisien;
g. menyusun konsep monitoring dan evaluasi sesuai
dengan sasaran strategis Badan Pengelola
Perbatasan Daerah Kabupaten Natuna dan
ketentuan yang berlaku agar memudahkan
pimpinan dalam pengambilan kebijakan;
h. menyusun konsep monitoring dan evaluasi sesuai
dengan sasaran strategis Badan Pengelola
Perbatasan dan ketentuan yang berlaku agar
memudahkan pimpinan dalam pengambilan
kebijakan;
i. menyusun bahan pemantauan, evaluasi dan
analisis pelaporan monitoring dan evaluasi sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
untuk bahan pemantauan, evaluasi dan analisis
pelaporan pimpinan;
j. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Bidang Monitoring dan Evaluasi dengan
-225-
cara membandingkan antara rencana operasional
dan tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai
bahan laporan kegiatan dan rencana yang akan
datang;
k. menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan
Bidang Monitoring dan Evaluasi sesuai dengan
tugas-tugas yang telah dilaksanakan secara berkala
sebagai bahan laporan pertanggungjawaban dan
akuntabilitas Bidang Monitoring dan Evaluasi; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
(4) Bidang Monitoring dan Evaluasi dalam melaksanakan
tugasnya menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja dan pelaporan program
kerja dan kegiatan dalam Bidang Monitoring dan
Evaluasi;
b. pelaksanaan tugas pengkoordinasian kegiatan
dalam Bidang Monitoring dan Evaluasi;
c. pengkoordinasian dan fasilitasi tugas dan fungsi di
Bidang Monitoring dan Evaluasi;
d. pembinaan dan pengawasan Bidang Monitoring dan
Evaluasi sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Monitoring
dan Evaluasi; dan
f. pelaksanaan tugas lain di Bidang Monitoring dan
Evaluasi yang diserahkan oleh Kepala Badan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 159
(1) Bidang Monitoring dan Evaluasi, terdiri dari:
a. Subbidang Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur
Kawasan Perbatasan; dan
b. Subbidang Monitoring dan Evaluasi Potensi
Kawasan Perbatasan.
(2) Tiap-tiap Subbidang di pimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
-226-
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Monitoring dan Evaluasi.
Pasal 160
(1) Subbidang Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur
Kawasan Perbatasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 159 ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan
melaksanakan tugas memimpin mengumpul dan
mengolah bahan perumusan kebijakan teknis monitoring
dan evaluasi pengelolaan infrastruktur kawasan
perbatasan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan;
(2) Subbidang Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur
Kawasan Perbatasan mempunyai tugas mengolah bahan
perumusan kebijakan teknis monitoring dan evaluasi
pengelolaan infrastruktur kawasan perbatasan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan;
(3) Subbidang Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur
Kawasan Perbatasan memiliki uraian tugas meliputi:
a. merencanakan kegiatan Subbidang Monitoring dan
Evaluasi Infrastruktur Kawasan Perbatasan
berdasarkan rencana operasional Bidang Monitoring
dan Evaluasi dan ketentuan yang berlaku sebagai
pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk
kelancaran pelaksanaan tugas Subbidang
Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur Kawasan
Perbatasan;
c. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Subbidang Monitoring dan Evaluasi
Infrastruktur Kawasan Perbatasan setiap saat
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
d. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan
Subbidang Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur
Kawasan Perbatasan sesuai dengan prosedur dan
-227-
Peraturan Perundang-undangan agar terhindar dari
kesalahan;
e. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi
infrastruktur kawasan perbatasan berdasarkan
ketentuan yang berlaku dan arahan pimpinan agar
pimpinan dapat menyusun rencana pelaksanaan
pengelolaan batas negara;
f. melaksanakan pemantauan kegiatan monitoring
dan evaluasi infrastruktur kawasan perbatasan
secara periodik sesuai jadwal yang telah ditetapkan
sebagai bahan evaluasi tugas pimpinan;
g. melaksanakan dan mengevaluasi monitoring dan
evaluasi infrastruktur kawasan perbatasan dengan
cara membandingkan rencana dengan kegiatan yang
telah dilaksanakan untuk pelaporan pelaksanaan
kegiatan;
h. menganalisa pelaporan kegiatan monitoring dan
evaluasi infrastruktur kawasan perbatasan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan
pertimbangan pimpinan;
i. mengoreksi, mengevaluasi pelaksanaan tugas di
lingkungan Subbidang Monitoring dan Evaluasi
Infrastruktur Kawasan Perbatasan dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja masa mendatang;
j. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas lingkungan Subbidang Monitoring dan
Evaluasi Infrastruktur Kawasan Perbatasan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
pertanggungjawaban dan rencana yang akan
datang; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Pasal 161
(1) Subbidang Monitoring dan Evaluasi Potensi Kawasan
Perbatasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159
-228-
ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan
melaksanakan tugas memimpin dan melaksanakan
tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan
kebijakan teknis monitoring dan evaluasi pengelolaan
potensi kawasan perbatasan.
(2) Subbidang Monitoring dan Evaluasi Potensi Kawasan
Perbatasan mempunyai tugas pokok memimpin dan
melaksanakan tugas mengumpul dan mengolah bahan
perumusan kebijakan teknis monitoring dan evaluasi
pengelolaan potensi kawasan perbatasan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
(3) Subbidang Monitoring dan Evaluasi Potensi Kawasan
Perbatasan memiliki uraian tugas meliputi:
a. merencanakan kegiatan Subbidang Monitoring dan
Evaluasi Potensi Kawasan Perbatasan berdasarkan
rencana operasional Bidang Monitoring dan
Evaluasi dan ketentuan yang berlaku sebagai
pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk
kelancaran pelaksanaan tugas Subbidang
Monitoring dan Evaluasi Potensi Kawasan
Perbatasan;
c. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Subbidang Monitoring dan Evaluasi
Potensi Kawasan Perbatasan setiap saat sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
d. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan
Subbidang Monitoring dan Evaluasi Potensi
Kawasan Perbatasan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;
e. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi potensi
kawasan perbatasan berdasarkan ketentuan yang
berlaku dan arahan pimpinan agar pimpinan dapat
menyusun rencana pelaksanaan pengelolaan batas
negara;
-229-
f. melaksanakan pemantauan kegiatan monitoring
dan evaluasi potensi kawasan perbatasan secara
periodik sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebagai
bahan evaluasi tugas pimpinan;
g. melaksanakan, mengevaluasi monitoring dan
evaluasi potensi kawasan perbatasan dengan cara
membandingkan rencana dengan kegiatan yang
telah dilaksanakan untuk pelaporan pelaksanaan
kegiatan;
h. mengoreksi, menganalisa pelaporan kegiatan
monitoring dan evaluasi potensi kawasan
perbatasan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan untuk pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan dan pertimbangan pimpinan;
i. mengoreksi, mengevaluasi pelaksanaan tugas di
lingkungan Subbidang Monitoring dan Evaluasi
Potensi Kawasan Perbatasan dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja masa mendatang;
j. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas lingkungan Subbidang Monitoring dan
Evaluasi Potensi Kawasan Perbatasan sesuai dengan
prosedur dan Peraturan Perundang-undangan
untuk pertanggungjawaban dan rencana yang akan
datang; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.
BAB X
BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 162
(1) Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah,terdiri
dari;
a. Kepala Badan;
b. Sekretaris, terdiri dari:
-230-
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pendaftaran, Pendataan, Pembukuan dan
Pelaporan terdiri dari:
1. Subbidang Pendaftaran;
2. Subbidang Pendataan, Pengolahan Data dan
Dokumentasi; dan
3. Subbidang Pembukuan dan Pelaporan.
d. Bidang Penetapan, Penagihan dan Retribusi terdiri
dari:
1. Subbidang Penerbitan dan Pendistribusian
Surat Ketetapan;
2. Subbidang Penagihan dan Keberatan; dan
3. Subbidang Retribusi dan Kerja Sama.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan
Retribusi Daerah tercantum dalam Lampiran VIII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 163
(1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162
ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan memimpin
badan dalam merumuskan kebijakan teknis dan program
di bidang pendapatan dengan mengkoordinasikan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kebijakan teknis,
program, di bidang pendapatan pajak dan retribusi
daerah.
(2) Kepala Badan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan daerah berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantu di bidang pendapatan
pajak dan retribusi daerah.
-231-
(3) Kepala Badan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. menetapkan rencana kebijakan badan sebagai
pedoman kerja;
b. merumuskan dan menetapkan kebijakan Badan
Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah sesuai
perencanaan pembangunan lima tahun dan
tahunan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. merumuskan kebijakan teknis di bidang
pendapatan pajak dan retribusi daerah;
d. merumuskan kebijakan teknis dan
mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan di
bidang pendapatan pajak dan retribusi daerah;
e. merumuskan dan menetapkan penyusunan
kebijakan pemungutan Bea perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan
Bangunan Perkotaan;
f. mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pendaftaran dan pendataan, penetapan dan
penagihan, pembukuan dan pelaporan dan
pengendalian operasional pajak dan retribusi
daerah;
g. mengkoordinasikan sumber–sumber pajak dan
retribusi daerah;
h. menetapkan serta merumuskan pendataan,
penilaian dan penetapan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) perkotaan;
i. merumuskan dan menetapkan penagihan Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) perkotaan;
j. mengkoordinasikan dan pembinaan serta
pelaksanaan tugas di bidang pendaftaran dan
pendataan, penetapan dan penagihan, pembukuan
dan pelaporan dan pengendalian operasional;
k. mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan,
pengawasan, pengelolaan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Badan;
-232-
l. membina, mengkoreksi dan mengevaluasi hasil
kerja bawahan guna penyempurnaan serta
peningkatan kinerja;
m. membina dan mengevaluasi kinerja pegawai di
lingkup Badan; dan
n. melasanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan lingkup tugasnya.
(4) Kepala Badan dalam melaksanakan tugasnya
menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. merumuskan kebijakan teknis pengelolaan pajak
dan retribusi daerah;
b. merumuskan kebijakan teknis di bidang
penerimaan pajak dan retribusi daerah;
c. pelaksanaan penetapan besaran pajak daerah;
d. pelaksanaan penagihan pajak daerah;
e. pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dengan
instansi terkait tentang penerimaan pajak dan
retribusi daerah;
f. pelaksanaan pengawasan terhadap ketaatan wajib
pajak dalam membayar pajak; dan
g. pengelolaan urusan ketatausahaan badan
pengelolaan pajak dan retribusi daerah.
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 164
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162 ayat
(1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan memimpin
pelaksanaan tugas Sekretariat dalam menyusun,
mengkoordinasikan dan mengevaluasi penyelenggaraan
urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan
keuangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas
kesekretariatan berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan serta membantu Kepala Badan dalam
mengkoordinasikan tugas badan.
(2) Sekretaris mempunyai tugas pokok menyusun dan
mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan
-233-
administrasi persuratan, kearsipan, ketatausahaan,
protokol dan humas, administrasi kepegawaian,
keamanan dan kebersihan kantor, pengolahan data,
keuangan, perbendaharaan, pertanggungjawaban
keuangan dan perlengkapan, serta mengevaluasi konsep
kebijakan teknis perencanaan dan pelaporan, pendataan
dan monitoring dari pelaksanaan program dan kegiatan
Badan.
(3) Sekretariat memiliki uraian tugas sebagai berikut:
a. menyusun rencana kebijakan operasional
sekretariat berdasarkan kebijakan umum Kepala
Badan sebagai pedoman kerja;
b. menyusun rencana kerja lima tahun dan tahunan
Badan dan lingkup Sekretariat;
c. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan
kebijakan tentang program pelayanan, administrasi
perkantoran, program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur, program peningkatan sarana
dan prasarana aparatur, program peningkatan
sumber daya aparatur dan program pembinaan dan
pengembangan kapasitas aparatur;
d. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan
kebijakan tentang program pelayanan administrasi
perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana
aparatur serta pengembangan sistem perencanaan,
pelaporan kinerja dan keuangan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas;
e. mengkoordinaasikan penyiapan bahan dan materi
penyusunan RENSTRA, RENJA, KUA-PPAS, RKA
dan RKAP-Perangkat Daerah, laporan kinerja
bulanan, semesteran dan tahunan serta LKjIP dan
LPPD;
f. mengkoordinasikan dan meneliti kelengkapan
pengajuan SPP dan verifikasi SPP sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
g. mengkoordinasikan pengelolaan surat-menyurat
dan kearsipan, pengadaan dan pendistribusian alat
-234-
tulis kantor (ATK), barang perlengkapan dan
peralatan kantor serta pengadaan bahan pustaka;
h. mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan
pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan usulan
penghapusan barang inventaris, penggunaan sarana
dan fasilitas kantor, pengaturan perjalanan dinas,
pemeliharaan kebersihan, perawatan dan
pengamanan kantor serta lingkungannya;
i. mengkoordinasikan penyiapan penyelenggaraan
upacara, rapat dinas dan penerimaan tamu;
j. mengevaluasi pelaksanaan kebijakan yang
menyangkut program pelayanan administrasi
perkantoran, program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur, program peningkatan sarana
dan prasarana aparatur, program peningkatan
sumber daya aparatur dan program pembinaan dan
pengembangan aparatur;
k. mengevaluasi materi penyusunan RENSTRA,
RENJA, KUA-PPAS, RKA dan RKAP-Perangkat
Daerah, laporan kinerja bulanan, semesteran dan
tahunan serta LKjIP dan LPPD, mengevaluasi
kinerja bawahan melalui mekanisme penilaian yang
berlaku untuk mengetahui pencapaian prestasi
kerja;
l. mengevaluasi, melaksanakan tugas lain yang
diberikan Kepala Badan berkaitan dengan tugas
pokok organisasi guna mendukung kinerja
organisasi; dan
m. mengevaluasi hasil kerja bawahan guna
penyempurnaan serta peningkatan kinerja.
(4) Sekretariat dalam melaksanakan tugasnya memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan
organisasi dan tata laksana;
b. penghimpunan, pengkordinasian, perencanaan dan
pelaksana program, ketatausahaan dan urusan
rumah tangga;
-235-
c. pengelolaan administrasi keuangan, aset dan
perlengkapan;
d. pengkoordinasian pengelolaan administrasi
kepegawaian, administrasi persuratan, kearsipan;
e. penyiapan data, penyelenggaraan penyusunan
dokumentasi;
f. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain baik
di dalam maupun di luar organisasi dalam kerangka
kelancaran pelaksanaan tugas; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala
badan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
Pasal 165
(1) Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
(2) Tiap-tiap Subbagian di pimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 166
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana di
maksud dalam Pasal 165 ayat (1) huruf a, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas
Subbagian Umum dan Kepegawaian dalam menyiapkan,
membuat konsep, melaksanakan operasional dan
mengoreksi urusan umum dan kepegawaian Badan
untuk kelancaran pelayanan umum dan kepegawaian
badan kesekretariatan berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan dan mengelola administrasi persuratan,
kearsipan, ketatausahaan, protokol dan humas,
administrasi kepegawaian, keamanan dan kebersihan
kantor.
(3) Subbagian Umum dan Kepegawaian memiliki uraian
tugas meliputi:
-236-
a. menyiapkan bahan perencanaan program dan
kegiatan bagian umum dan kepegawaian;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbagian Umum
dan Kepegawaian;
c. mengelola administrasi persuratan, kearsipan, dan
urusan ketatausahaan lainnya;
d. menyiapkan fasilitas akomodasi, fasilitas kantor,
rapat dinas, dan upacara. keprotokolan dan
kehumasan;
e. melaksanakan pengadaan, penyaluran,
penyimpanan dan pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan/aset;
f. melaksanakan administrasi kepegawaian antara lain
kepangkatan, penyusunan DUK, pengurusan
kenaikan gaji berkala, pengurusan pembuatan
KARPEG, KPE, KARSU/KARIS dan pengusulan
pensiun;
g. menyiapkan merekapitulasi dan menghitung
kehadiran pegawai;
h. menyiapkan serta mengadministrasikan
permohonan cuti dan izin yang diberikan;
i. menyiapkan dan mengelola arsip dan dokumen
kepegawaian;
j. menyiapkan fasilitas perjalanan dinas, pengurusan
kendaraan bermotor;
k. menyiapkan mengendalikan urusan keamanan dan
kebersihan kantor;
l. menyiapkan bahan pelaporan dan evaluasi tugas
bidang ketatausahaan;
m. membuat konsep naskah dinas yang berkenaan
dengan tugas Subbagian Umum Dan Kepegawaian;
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris
sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
o. mengkoreksi dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan serta peningkatan kinerja.
-237-
Pasal 167
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 165 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin pelaksanaan tugas
Subbagian Perencanaan dan Keuangan dalam
menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan
operasional dan mengoreksi urusan perencanaan dan
keuangan badan untuk perencanaan dan pelaporan
keuangan, program dan kegiatan yang akuntabel
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai
tugas menyiapkan dan mengelola pengolahan data,
keuangan, perbendaharaan, pertanggungjawaban
keuangan dan perlengkapan, serta membuat konsep
kebijakan teknis perencanaan dan pelaporan, pendataan
dan monitoring pelaksanaan program dan kegiatan
Badan.
(3) Subbagian Perencanaan dan Keuangan memiliki uraian
tugas Subbagian Perencanaan dan Keuangan meliputi:
a. menyiapkan bahan perencanaan program dan
kegiatan perencanaan dan keuangan;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbagian
Perencanaan dan Keuangan;
c. membuat konsep rencana program dan kegiatan,
evaluasi dan pelaporan;
d. menyiapkan bahan dan materi penyusunan
RENSTRA, RENJA, KUA-PPAS, RKAd dan RKAP-
Perangkat Daerah, laporan kinerja bulanan,
semesteran dan tahunan serta LKjIP dan LPPD,
berdasarkan bahan dan materi dari unit kerja
terkait sesuai ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan, menghimpun dan mengoreksi data dan
laporan pelaksanaan kegiatan dari masing-masing
bidang;
f. melaksanakan penyelarasan dan kompilasi rencana
anggaran;
-238-
g. melaksanakan tata usaha keuangan dan
administrasi perlengkapan;
h. melaksanakan urusan administrasi keuangan dan
akuntansi yang meliputi pembukuan,
perbendaharaan, verifikasi atas permintaan
pembayaran dan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan lingkup badan;
i. melaksanakan administrasi gaji pegawai;
j. melaksanakan penyusunan anggaran tahunan
beserta perubahannya dengan rumusan kebutuhan
belanja Badan;
k. melaksanakan pembinaan administrasi keuangan
kepada bendahara pengeluaran dan pembantu
bendahara pengeluaran;
l. menyiapkan serta menindaklanjuti atas tuntutan
ganti rugi dan tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan lingkup Badan;
m. menyiapkan pelaporan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan;
n. melaksanakan pemantauan, monitoring dan
evaluasi terhadap perkembangan pelaksanaan
kegiatan secara periodik;
o. membuat konsep naskah dinas yang berkenaan
dengan tugas Subbagian Perencanaan dan
Keuangan;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris
sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
q. mengkoreksi dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan serta peningkatan kinerja.
Paragraf 3
Bidang Pendaftaran, Pendataan,
Pembukuan dan Pelaporan
Pasal 168
(1) Bidang Pendaftaran, Pendataan Pembukuan dan
Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162 ayat
(1) huruf c, memiliki ikhtisar jabatan memimpin
-239-
pelaksanaan tugas Bidang Pendaftaran, Pendataan
Pembukuan dan Pelaporan dalam menyusun dan
merencanakan serta mengevaluasi penyelenggaraan dan
pengelolaan urusan sebagai bahan evaluasi untuk
meningkatkan di bidang berdasarkan standar
operasional prosedur yang berlaku.
(2) Bidang Pendaftaran, Pendataan, Pembukuan dan
Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan
koordinasi kegiatan pendaftaran, pendataan,
pembukuan dan pelaporan pengolahan data serta
pelaporan di bidang.
(3) Bidang Pendaftaran, Pendataan, Pembukuan dan
Pelaporan memiliki uraian tugas meliputi:
a. merencanakan program kerja dan kegiatan Bidang
Pendaftaran, Pendataan Pembukuan dan
Pelaporan;
b. menyusun bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis di Bidang Pendaftaran, Pendataan,
Pembukuan dan Pelaporan;
c. merencanakan, menyusun penyelenggaraan
pendataan objek dan subyek pajak daerah, retribusi
daerah;
d. merencanakan perencanaan kebijakan pendaftaran
objek dan subyek pajak daerah, retribusi daerah;
e. menyusun pelaksanaan monitoring dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan administrasi pendaftaran
dan pendataan objek dan subyek pajak daerah;
f. menyusun penyelenggaraan pembukuan terhadap
realisasi seluruh penerimaan pajak dan retribusi
daerah;
g. merencanakan kebijakan pembukuan dan
pelaporan penerimaan pajak dan retribusi daerah;
h. menyusun penyelenggaraan pembukuan terhadap
realisasi seluruh penerimaan pajak dan retribusi
daerah;
i. menyusun penyelenggaraan kegiatan pelaporan
realisasi dan tunggakan penerimaan pajak dan
retribusi daerah;
-240-
j. inventarisasi seluruh penerimaan pajak dan
retribusi daerah;
k. merencanakan penyelenggaraan koordinasi dengan
Perangkat Daerah;
l. menyusun serta membuat konsep naskah dinas
yang berkenaan dengan tugas Subbidang;
m. mengevaluasi serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan Kepala Badan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
n. mengevaluasi, mengkoreksi dan mengontrol hasil
kerja bawahan guna penyempurnaan lebih lanjut;
dan
o. mengevaluasi pelaksanaan tugas lain yang diberikan
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Bidang Pendaftaran, Pendataan, Pembukuan dan
Pelaporan dalam melaksanakan tugasnya menjalankan
fungsi sebagai berikut:
a. perencanaan pendaftaran, pendataan objek dan
subyek pajak daerah, retribusi daerah;
b. penyusunan kebijakan teknis Bidang Pendaftaran,
Pendataan dan Pembukuan, Pelaporan;
c. pengelolaan data pengelolaan pajak dan retribusi
daerah;
d. pengelolaan data informasi pembukuan dan
pelaporan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pendaftaran,
pendataan pembukuan dan pelaporan.
Pasal 169
(1) Bidang Pendaftaran, Pendataan, Pembukuan dan
Pelaporan, terdiri dari:
a. Subbidang Pendaftaran;
b. Subbidang Pendataan, Pengolahan Data dan
Dokumentasi; dan
c. Subbidang Pembukuan dan Pelaporan;
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
-241-
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pendaftaran, Pendataan, Pembukuan dan Pelaporan.
Pasal 170
(1) Subbidang Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 169 huruf ayat (1) huruf a, memiliki ikhtisar
jabatan memimpin pelaksanaan tugas Subbidang
Pendaftaran dalam menyiapkan, membuat konsep,
mengkoreksi dan melaksanakan urusan pendaftaran
sesuai aturan serta Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbidang Pendaftaran mempunyai tugas pokok
melaksanakan pendaftaran objek dan subyek pajak
daerah dan retribusi daerah.
(3) Subbidang Pendaftaran memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbidang
Pendaftaran;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Pendaftaran;
c. menyiapkan melaksanakan penyiapan perencanaan
kebijakan pendaftaran objek dan subyek pajak
daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah
lainnya;
d. melaksanakan pendaftaran objek dan subyek pajak
daerah dan retribusi daerah;
e. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan administrasi pendaftaran objek
dan subyek pajak daerah dan retribusi daerah;
f. melaksanakan pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak
Daerah (NPWPD);
g. membuat konsep naskah dinas yang berkenaan
dengan tugas Subbidang Pendaftaran;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala
bidang sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
i. mengkoreksi dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan serta peningkatan kinerja;
-242-
Pasal 171
(1) Subbidang Pendataan, Pengolahan Data dan
Dokumentasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169
ayat (1) huruf b, memiliki ikhtisar jabatan memimpin
pelaksanaan tugas Kepala Subbidang Pendataan,
Pengolahan Data dan Dokumentasi dalam menyiapkan,
membuat konsep, mengkoreksi dan melaksanakan
urusan pendataan, pengelolaan data dan dokumentasi
untuk meningkatkan kinerja aparatur berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbidang Pendataan, Pengolahan Data dan
Dokumentasi mempunyai tugas pokok menyiapkan dan
melaksanakan pendataan, pengolahan data dan
dokumentasi dan membantu Kepala Bidang Pendaftaran,
Pendataan, Pembukuan dan Pelaporan.
(3) Subbidang Pendataan, Pengolahan Data dan
Dokumentasi memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Bidang
Pendataan, Pengolahan Data dan Dokumentasi;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Pendataan, Pengolahan Data dan Dokumentasi;
c. melaksanakan pengolahan data dan dokumentasi
objek dan subyek pajak daerah dan retribusi
daerah;
d. melaksanakan pendataan pendapatan subjek dan
objek dan retribusi daerah serta mengiventarisasi
dan fasilitasi penerimaan pajak propinsi dan daerah;
e. menghimpun, mengelola, mencatat data objek dan
subjek pajak dan retribusi daerah;
f. mendistribusikan dan menerima kembali formulir
SPTPD yang telah diisi oleh wajib pajak dan
retribusi daerah;
g. membuat surat keterangan perpanjangan fisikal;
h. melaksanakan pembaharuan terhadap data dan
dokumen objek dan subyek pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan daerah lainnya;
-243-
i. menyiapkan dan menyusun bahan kebijakan teknis
di Subbidang;
j. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan administrasi pendataan objek dan
subyek pajak daerah dan retribusi daerah;
k. membuat dan mengkoreksi konsep naskah dinas
yang berkenaan dengan tugas Subbidang;
l. melaksanakan operasional lain yang diberikan
Kepala Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
m. mengkoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan lebih lanjut.
Pasal 172
(1) Subbidang Pembukuan dan Pelaporan sebagaimana di
maksud dalam Pasal 169 ayat (1) huruf c, memiliki
ikhtisar jabatan memimpin dan menyiapkan, membuat
konsep, mengkoreksi dan melaksanakan urusan
pembukuan dan pelaporan berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Subbidang Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas
pokok melaksanakan pembukuan, pelaporan dan
evaluasi di Subbidang dengan penerimaan dan
pemugutan pajak daerah dan retribusi daerah.
(3) Subbidang Pembukuan dan Pelaporan memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbidang
Pembukuan dan Pelaporan;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Pembukuan dan Pelaporan;
c. menyiapkan bahan pengelolaan pembukuan dan
pelaporan di Bidang dan Subbidang;
d. menyiapkan perencanaan kebijakan pembukuan
dan pelaporan penerimaan daerah;
e. menyiapkan penyusunan kebijakan teknis di
Subbidang;
f. melaksanakan penyiapan bahan perencanaan
kebijakan pembukuan yang berhubungan dengan
-244-
penerimaan daerah dan pemugutan pajak daerah
dan retribusi daerah;
g. menyiapkan dan menerima dan mencatat semua
surat ketetapan pajak dan retribusi daerah serta
sesuai dengan yang masuk sehingga dapat
diketahui surat keterangan pajak dan retribusi
daerah yang sudah masuk dan yang belum masuk;
h. menerima dan mencatat surat keterangan pajak dan
retribusi daerah yang telah di bayar lunas dan yang
belum dibayar lunas sesuai dengan keyataannya
untuk mengetahui realisasi dan atau tunggakannya;
i. membuat konsep naskah dinas yang berkenaan
dengan Subbidang;
j. menyiapkan laporan penerimaan pajak dan retribusi
daerah sebagai bahan rapat koordinasi;
k. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan administrasi yang berhubungan
dengan penerimaan pajak dan retribusi daerah;
l. melaksanakan operasional lain yang diberikan
kepala bidang sesuai dengan lingkup tugasnya;
m. mengkoreksi dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan serta peningkatan kinerja;
dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4
Bidang Penetapan, Penagihan Dan Retribusi
Pasal 173
(1) Bidang Penetapan, Penagihan dan Pengendalian
Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162
ayat (1) huruf d, memiliki ikhtisar jabatan melaksanakan
koordinasi kegiatan perhitungan dan angsuran,
penerbitan dan pendistribusian surat ketetapan serta
penagihan dan keberatan di Bidang Pendapatan Daerah
dalam melakukan pelayanan sesuai dengan bidangnya
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
-245-
(2) Bidang Penetapan, Penagihan dan Retribusi mempunyai
tugas pokok melaksanakan koordinasi kegiatan
perhitungan dan angsuran, penerbitan dan
pendistribusian surat ketetapan serta penagihan
retribusi.
(3) Bidang Penetapan, Penagihan dan Retribusi memiliki
uraian tugas meliputi:
a. merencanakan program kerja dan kegiatan Bidang
Penetapan, Penagihan dan Retribusi;
b. menyusun kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
di Bidang Penetapan, Penagihan dan Retribusi;
c. merencanakan dan mengevaluasi pelaksanaan
penetapan, penagihan dan retribusi;
d. menyusun bahan kebijakan teknis Bidang
Penetapan, Penagihan dan Retribusi;
e. menyusun penyelengaraan perhitungan dan
penetapan pajak daerah dan retribusi daerah;
f. merencanakan kebijakan penetapan dan penagihan
pajak daerah dan retribusi daerah;
g. merencanakan penyelenggaraan penagihan
terhadap tunggakan pajak daerah, retribusi daerah
dan pendapatan lainnya;
h. mengevaluasi pelaksanaan fasilitasi terhadap objek
dan subjek pajak daerah dan retribusi daerah yang
mengajukan keberatan;
i. melaksanakan penyelenggaraan koordinasi dengan
Perangkat Daerah/Instansi pengelola pendapatan
pajak dan retribusi daerah;
j. melaksanakan penyelenggaraan monitoring dan
evaluasi terhadap penyelenggaraan administrasi
penetapan dan penagihan pajak daerah dan
retribusi daerah;
k. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan
kebijakan tentang penetapan pajak daerah dan
retribusi daerah;
l. mengevaluasi serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan Kepala Badan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
-246-
m. mengevaluasi, mengkoreksi dan mengontrol hasil
kerja bawahan guna penyempurnaan lebih lanjut;
dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Bidang Penetapan, Penagihan dan Retribusi menjalankan
fungsi sebagai berikut:
a. pelaksanaan perhitungan dan penetapan pajak dan
daerah;
b. perumusan kebijakan teknis penetapan, penagihan
dan retribusi;
c. penyelenggaraan kegiatan penagihan pajak dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penetapan,
penagihan dan retribusi; dan
e. melakukan penerimaan Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang (SPPT), Pajak Bumi dan Bagunan (PBB)
beserta Daftar Himpunan Ketetapan Pajak dan
Pembayaran (DHKP) dan Dokumen Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) lainya yang diterbitkan oleh
Direktorat Jendral Pajak, serta mendistribusikan
kepada para wajib pajak dan kepala unit pelaksana
teknis yang terkait.
Pasal 174
(1) Bidang Penetapan, Penagihan dan Retribusi terdiri dari:
a. Subbidang Penerbitan dan Pendistribusian Surat
Ketetapan;
b. Subbidang Penagihan dan Keberatan; dan
c. Subbidang Retribusi dan Kerja Sama;
(2) Tiap-tiap Subbidang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Penetapan, Penagihan dan Retribusi.
Pasal 175
(1) Subbidang Penerbitan dan Pendistribusian Surat
Ketetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 174 ayat
-247-
(1) huruf a, memiliki ikhtisar jabatan melaksanakan
penerbitan dan pendistribusian surat ketetapan untuk
meningkatkan terhadap pajak daerah sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbidang Penerbitan dan Pendistribusian Surat
Ketetapan mempunyai tugas pokok menyiapkan dan
melaksanakan penerbitan serta pendistribusian surat
ketetapan terhadap pajak daerah dan retribusi daerah
serta menyusun bahan kebijakan teknis di bidang
penertiban dan pendistribusian surat ketetapan.
(3) Subbidang Penerbitan dan Pendistribusian Surat
Ketetapan memiliki uraian tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbidang
Penerbitan dan Pendistribusian Surat Ketetapan;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Penerbitan dan Pendistribusian Surat Ketetapan;
c. menyiapkan melaksanakan penerbitan surat
ketetapan pajak daerah dan surat ketetapan
retribusi daerah atas pajak daerah ditetapkan;
d. melaksanakan pendistribusian surat ketetapan
pajak daerah yang telah diterbitkan;
e. melaksanakan pengolahan data surat ketetapan
pajak daerah dan atas pajak daerah;
f. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
dalam rangka penerbitan dan retribusi daerah;
g. membuat dan mengkoreksi konsep naskah dinas
yang berkenaan dengan tugas bidang dan
Subbidang;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
i. mengkoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan lebih lanjut.
Pasal 176
(1) Subbidang Penagihan dan Keberatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 174 ayat (1) huruf b, memiliki
ikhtisar jabatan melaksanakan penagihan dan
-248-
permohonan keberatan atas ketetapan pajak sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbidang Penagihan dan Keberatan mempunyai tugas
pokok melaksanakan penagihan dan fasilitasi
permohonan keberatan atas ketetapan pajak daerah dan
retribusi daerah dengan penjabaran tugas.
(3) Subbidang Penagihan dan Keberatan memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbidang
Penagihan dan Keberatan;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Penagihan dan Keberatan;
c. melaksanakan penyusunan kebijakan teknis di
Bidang Penagihan dan Keberatan;
d. melaksanakan, menyiapkan bahan perencanaan
kebijakan penagihan dan keberatan atas ketetapan
pajak daerah;
e. menyiapkan bahan evaluasi terhadap kinerja karier
pegawai;
f. melaksanakan penagihan atas pajak daerah dan
retribusi daerah yang telah melampau batas jatuh
tempo;
g. melaksanakan penerbitan surat teguran atas pajak
daerah yang telah melampau batas tempo;
h. menerbitkan surat tagihan atas pajak daerah yang
telah melampaui batas jatuh tempo;
i. menerima pengaduan keberatan atas ketetapan
pajak daerah dan wajib pajak;
j. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
dalam memproses penagihan dan keberatan atas
ketetapan pajak daerah;
k. menyiapkan dan memproses dam memfasilitasi
terhadap permohonan keberatan atas pajak daerah
dan permohonan keberatan atas pajak daerah dan
retribusi daerah;
-249-
l. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan administrasi penagihan dan
keberatan atas pajak daerah;
m. membuat dan mengkoreksi konsep naskah dinas
yang berkenaan dengan tugas bidang dan
Subbidang;
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
o. mengkoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan lebih lanjut.
Pasal 177
(1) Subbidang Retribusi dan Kerja Sama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 174 ayat (1) huruf c, memiliki
ikhtisar jabatan menyiapkan kebijakan retribusi dan
kerja sama dalam mengkoordinasikan dan
melaksanakan kegiatan penerimaan daerah sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbidang Retribusi dan Kerja Sama mempunyai tugas
pokok menyiapkan kebijakan, pengendalian terhadap
operasioal kegiatan penerimaan daerah, dengan
penjabaran tugas tersebut.
(3) Subbidang Retribusi dan Kerja Sama memiliki uraian
tugas meliputi:
a. menyiapkan rencana program kerja Subbidang
Retribusi dan Kerja Sama;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di Subbidang
Retribusi dan Kerja Sama;
c. menyiapkan bahan pembinaan dan penegakkan
disiplin pegawai;
d. menyusun bahan kebijakan teknis di bidang
retribusi dan kerja sama;
e. melaksanakan penyiapan bahan perencanaan
kebijakan terhadap retribusi dan kerja sama;
f. melaksanakan kegiatan retribusi dan kerja sama;
g. menyiapkan rencana retribusi dan kerja sama;
-250-
h. melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait
dalam proses pemungutan retribusi;
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan administrasi retribusi yang
berhubungan dengan penerimaan retribusi daerah;
j. membuat dan mengoreksi konsep naskah dinas
yang berkenaan dengan tugas bidang dan
Subbidang;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
l. mengkoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan
guna penyempurnaan lebih lanjut.
BAB XI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL UMUM
Pasal 178
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat Daerah,
Sekretariat Dewan Inspektorat Kabupaten dan Badan
Daerah mempunyai tugas melaksanakan tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan
berdasarkan Peraturan Perundangan-undangan;
(3) Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing
Perangkat Daerah sebagaimana di maksud pada ayat (1),
di pimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk;
(4) Jumlah Tenaga Fungsional sebagaimana di maksud pada
ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja;
(5) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diatur berdasarkan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
-251-
BAB XII
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 179
(1) Sekretaris Daerah diangkat dan diberhentikan oleh
Gubernur atas usulan Bupati dari Pegawai Negeri Sipil
yang memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
(2) Staf Ahli diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
(3) Asisten diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
(4) Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diangkat
dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil
yang memenuhi syarat dengan Persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
(5) Kepala Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
(6) Inspektur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
(7) Kepala Badan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
(8) Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Kepala Subbidang, dan
Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati atau Sekretaris Daerah atas
dasar pelimpahan kewenangan Bupati dari Pegawai
Negeri Sipil yang memenuhi syarat sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
-252-
BAB XIII
TATA KERJA
Pasal 180
Dalam melaksanakan tugas Staf Ahli, Sekretaris Daerah,
Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Inspektur dan
Kepala Badan wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-
masing organisasi dan antar satuan organisasi sesuai dengan
tugas masing-masing.
Pasal 181
(1) Sekretaris Daerah melaksanakan tugasnya berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.
(2) Sekretaris Daerah berkewajiban membantu Bupati dalam
menyusun kebijakan serta membina hubungan kerja
dengan dinas dan unit pelaksanaan lainnya.
Pasal 182
(1) Setiap pimpinan Perangkat Daerah bertanggung jawab
memimpin bawahannya masing-masing dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari.
(2) Setiap Kepala Badan wajib menyampaikan laporan dan
memberikan penjelasan teknis dan keterangan tentang
tugas masing-masing kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
(3) Setiap Kepala Badan wajib menyampaikan laporan dan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah secara periodik
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
BAB XIV
PEMBIAYAAN
Pasal 183
(1) Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas
desentralisasi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Natuna.
-253-
(2) Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas
dekonsentrasi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Natuna.
(3) Pengelolaan anggaran tugas dekonsentrasi pada
Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dilakukan secara terpisah dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Natuna.
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 184
Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka :
1. Peraturan Bupati Natuna Nomor 63 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, Inspektorat Dan
Badan Kabupaten Natuna;
2. Peraturan Bupati Natuna Nomor 48 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Natuna Nomor 63
Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat
Dewan, Inspektorat Dan Badan Kabupaten Natuna;
3. Peraturan Bupati Natuna Nomor 89 Tahun 2018 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Natuna Nomor
63 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat
Dewan, Inspektorat Dan Badan Kabupaten Natuna;
Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-254-
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 185
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Natuna.
Ditetapkan di Ranai
pada tanggal 20 Desember 2019
BUPATI NATUNA,
ttd
ABDUL HAMID RIZAL
Diundangkan di Ranai
pada tanggal 20 Desember 2019
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN NATUNA,
ttd
WAN SISWANDI
BERITA DAERAH KABUPATEN NATUNA TAHUN 2019 NOMOR 62
SETDA
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LAMPIRAN ISEKRETARIAT DAERAH TIPE A PERATURAN BUPATI NATUNAKABUPATEN NATUNA NOMOR TAHUN 2019
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSISERTA TATA KERJA STAF AHLI, SEKRETARIAT DAERAH,SEKRETARIAT DEWAN, INSPEKTORAT DAN BADAN KABUPATEN NATUNA
BAGIANTATA
PEMERINTAHAN
ASISTEN PEMERINTAHANDAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
BAGIANKESEJAHTERAAN
RAKYAT
BAGIANHUKUM
SUBBAGIANKESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
SUBBAGIANKESEJAHTERAAN
SOSIAL
SUBBAGIANBINA MENTAL
SPIRITUAL
SUBBAGIANOTONOMIDAERAH
SUBBAGIANADMINISTRASIKEWILAYAHAN
SUBBAGIANADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
SUBBAGIANDOKUMENTASIDAN INFORMASI
SUBBAGIANPERUNDANG -
UNDANGAN
SUBBAGIANBANTUANHUKUM
ASISTEN PEREKONOMIANDAN PEMBANGUNAN ASISTEN ADMINISTRASI UMUM
BAGIANKERJA SAMA
BAGIANADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
BAGIANPENGADAAN BARANG
DAN JASA
SUBBAGIANEVALUASI DAN
PELAPORAN
SUBBAGIANPENGENDALIAN
PROGRAM
SUBBAGIANPENYUSUNAN
PROGRAM
SUBBAGIANEVALUASI KERJA
SAMA
SUBBAGIANFASILITASI
KERJA SAMALUAR NEGERI
SUBBAGIANFASILITASI KERJA
SAMA DALAMNEGERI
SUBBAGIANPEMBINAAN DAN
ADVOKASIPENGADAANBARANG DAN
JASA
SUBBAGIANPENGELOLAANPENGADAANBARANG DAN
JASA
SUBBAGIANPENGELOLAAN
LAYANANPENGADAAN
SECARAELEKTRONIK
BAGIANORGANISASI
BAGIANUMUM
SUBBAGIANKINERJA DANREFORMASIBIROKRASI
SUBBAGIANPELAYANANPUBLIK DAN
TATA LAKSANA
SUBBAGIANKELEMBAGAAN DANANALISA JABATAN
SUBBAGIANRUMAH
TANGGA DANPERLENGKAPAN
SUBBAGIANTATA USAHA
PIMPINAN STAFAHLI DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIANKEUANGAN
BAGIANPROTOKOL DAN
KOMUNIKASI PIMPINAN
SUBBAGIANDOKUMENTASI
PIMPINAN
SUBBAGIANPROTOKOL
SUBBAGIANKOMUNIKASI
PIMPINAN
BAGIANPEREKONOMIAN
DAN SUMBERDAYA ALAM
SUBBAGIANPEMBINAANBUMD DAN
BLUD
SUBBAGIANPEREKONOMIAN
BUPATI NATUNA,
ABDUL HAMID RIZAL
SUBBAGIANSUMBER DAYA
ALAM
BAGIANKEUANGAN
SEKRETARISDEWAN
BAGIANPERSIDANGAN DAN HUMAS
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LAMPIRAN IISEKRETARIAT DEWAN TIPE C PERATURAN BUPATI NATUNAKABUPATEN NATUNA NOMOR TAHUN 2019
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSISERTA TATA KERJA STAF AHLI, SEKRETARIAT DAERAH,SEKRETARIAT DEWAN, INSPEKTORAT DAN BADANKABUPATEN NATUNA
SUBBAGIANTATA USAHA DAN
KEPEGAWAIAN
BAGIANUMUM
SUBBAGIANRUMAH TANGGA DAN ASET
SUBBAGIANANGGARAN DAN VERIFIKASI
SUBBAGIANPERENCANAAN DAN
PELAPORAN
BUPATI NATUNA,
ABDUL HAMID RIZAL
SUBBAGIANPERSIDANGAN DAN
PERUNDANG - UNDANGAN
SUBBAGIANHUMAS DAN PROTOKOL
SUBBAGIANUMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIANPERENCANAAN DAN
KEUANGAN
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LAMPIRAN IIIINSPEKTORAT TIPE B PERATURAN BUPATI NATUNAKABUPATEN NATUNA NOMOR TAHUN 2019
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSISERTA TATA KERJA STAF AHLI, SEKRETARIAT DAERAH,SEKRETARIAT DEWAN, INSPEKTORAT DAN BADANKABUPATEN NATUNA
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
SEKRETARIS
INSPEKTUR
INSPEKTUR PEMBANTU I INSPEKTUR PEMBANTU II INSPEKTUR PEMBANTU III
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
BUPATI NATUNA,
ABDUL HAMID RIZAL
SUBBIDANGPENGADAAN PEGAWAI
SUBBIDANGADMINISTRASI MUTASI DAN
PENSIUN
SUBBIDANGINFORMASI KEPEGAWAIAN
SUBBIDANGPENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SUBBIDANGPENGEMBANGAN KARIER
PEGAWAI
SUBBIDANGPEMBINAAN DAN
KESEJAHTERAAN PEGAWAI
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LAMPIRAN IVBADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TIPE C PERATURAN BUPATI NATUNAKABUPATEN NATUNA NOMOR TAHUN 2019
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSISERTA TATA KERJA STAF AHLI, SEKRETARIAT DAERAH,SEKRETARIAT DEWAN, INSPEKTORAT DAN BADANKABUPATEN NATUNA
SEKRETARIS
KEPALA BADAN
BIDANGPENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
BIDANGPENGADAAN, MUTASI DANINFORMASI KEPEGAWAIAN
SUBBAGIANUMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIANPERENCANAANDAN KEUANGAN
BUPATI NATUNA,
ABDUL HAMID RIZAL
SUBBAGIANUMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIANPERENCANAAN DAN
KEUANGAN
BIDANGASET
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL SEKRETARIS
BIDANGAKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LAMPIRAN VBADAN PENGELOLA KEUANGAN, DAN ASET DAERAH TIPE B PERATURAN BUPATI NATUNAKABUPATEN NATUNA NOMOR TAHUN 2019
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSISERTA TATA KERJA STAF AHLI, SEKRETARIAT DAERAH,SEKRETARIAT DEWAN, INSPEKTORAT DAN BADANKABUPATEN NATUNA
KEPALA BADAN
SUBBIDANGPENYUSUNAN APBD DAN
BINA ANGGARANDAERAH
BIDANGANGGARAN
SUBBIDANGDANA TRANSFER DAN
PEMBIAYAAN
SUBBIDANGINVENTARISASI DAN
PENGHAPUSAN
SUBBIDANGPERBENDAHARAAN
SUBBIDANGPERENCANAANKEBUTUHAN
SUBBIDANGAKUNTANSI DAN
INFORMASI KEUANGANDAERAH
BUPATI NATUNA,
ABDUL HAMID RIZAL
SUBBAGIANPERENCANAAN
DAN PELAPORAN
SUBBAGIANUMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIANKEUANGAN
BIDANGINFRASTRUKTUR DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL SEKRETARIS
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LAMPIRAN VIBADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH TIPE A PERATURAN BUPATI NATUNAKABUPATEN NATUNA NOMOR TAHUN 2019
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSISERTA TATA KERJA STAF AHLI, SEKRETARIAT DAERAH,SEKRETARIAT DEWAN, INSPEKTORAT DAN BADANKABUPATEN NATUNA
SUBBIDANGPENGEMBANGAN PEREKONOMIAN
BIDANGPEREKONOMIAN DAN SUMBER
DAYA ALAM
SUBBIDANGSUMBER DAYA ALAM
BIDANGPENDATAAN, PENELITIAN,
PENGEMBANGAN DAN EVALUASI
BIDANGSOSIAL BUDAYA
SUBBIDANGPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SUBBIDANGPENDIDIKAN DAN KESEHATAN
SUBBIDANGPENDATAAN, PELAPORAN,PROGRAM DAN EVALUASI
SUBBIDANGPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SUBBIDANGINFRASTRUKTUR
SUBBIDANGPENGEMBANGAN WILAYAH DAN
LINGKUNGAN HIDUP
BUPATI NATUNA,
ABDUL HAMID RIZAL
KEPALA BADAN
BIDANGMONITORING DAN EVALUASI
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL SEKRETARIS
SUBBAGIANUMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIANPERENCANAANDAN KEUANGAN
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LAMPIRAN VIIBADAN PENGELOLA PERBATASAN DAERAH TIPE A PERATURAN BUPATI NATUNAKABUPATEN NATUNA NOMOR TAHUN 2019
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSISERTA TATA KERJA STAF AHLI, SEKRETARIAT DAERAH,SEKRETARIAT DEWAN, INSPEKTORAT DAN BADANKABUPATEN NATUNA
BUPATI NATUNA,
ABDUL HAMID RIZAL
KEPALA BADAN
SUBBIDANGKOORDINASI PERENCANAAN DAN
FASILITASI KERJA SAMAINFRASTRUKTUR
KAWASAN PERBATASAN
BIDANGKOORDINASI PERENCANAAN DAN
FASILITASI KERJA SAMA
SUBBIDANGKOORDINASI PERENCANAAN DANFASILITASI KERJA SAMA POTENSI
KAWASAN PERBATASAN
BIDANGKOORDINASI PELAKSANAAN
SUBBIDANGMONITORING DAN EVALUASI
POTENSI KAWASAN PERBATASAN
SUBBIDANGKOORDINASI PELAKSANAAN
POTENSI KAWASAN PERBATASAN
SUBBIDANGMONITORING DAN EVALUASIINFRASTRUKTUR KAWASAN
PERBATASAN
SUBBIDANGKOORDINASI PELAKSANAANINFRASTRUKTUR KAWASAN
PERBATASAN
U P T
SUBBAGIANUMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIANPERENCANAANDAN KEUANGAN
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL SEKRETARIS
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LAMPIRAN VIIIBADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TIPE C PERATURAN BUPATI NATUNAKABUPATEN NATUNA NOMOR TAHUN 2019
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DANFUNGSI SERTA TATA KERJA, STAF AHLISEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN,INSPEKTORAT DAN BADAN KABUPATEN NATUNA
KEPALA BADAN
SUBBIDANGPENDAFTARAN
BIDANGPENDAFTARAN, PENDATAAN,
PEMBUKUAN DAN PELAPORAN
SUBBIDANGPENDATAAN, PENGOLAHAN DATA
DAN DOKUMENTASI
BIDANGPENETAPAN, PENAGIHAN DAN
RETRIBUSI
SUBBIDANGPENAGIHAN DAN KEBERATAN
SUBBIDANGPENERBITAN DAN PENDISTRIBUSIAN
SURAT KETETAPAN
BUPATI NATUNA,
ABDUL HAMID RIZAL
SUBBIDANGPEMBUKUAN DAN PELAPORAN
SUBBIDANGRETRIBUSI DAN KERJA SAMA
U P T