bupati konawe selatan provinsi sulawesi tenggara … konsel no. … · pembentukan organisasi dan...
TRANSCRIPT
1
BUPATI KONAWE SELATANPROVINSI SULAWESI TENGGARA
PERATURAN BUPATI KONAWE SELATANNOMOR : 28 TAHUN 2016
TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN BUPATI KONAWE SELATANNOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN DISIPLIN
APARATUR SIPIL NEGARADI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KONAWE SELATAN,
Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka
dalam rangka meningkatkan disiplin dan kinerja aparatur
guna tertibnya pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang
baik, perlu mengatur kembali Disiplin Aparatur Sipil Negara
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati
Konawe Selatan tentang Perubahan Peraturan Bupati Konawe
Selatan Nomor 19 Tahun 2015 tentang Peningkatan Disiplin
Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Konawe Selatan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Konawe Selatan di Provinsi Sulawesi Tenggara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 24,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4267);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
2
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Deerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Penetapan Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 5135);
6. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja
di Lingkungan Lembaga Pemerintahan;
7. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21
Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil;
8. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi
Kewenangan Pemerintah Sulawesi Tenggara (Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 Nomor 2);
9. Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 74 Tahun
2014 tentang Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Provinsi Sulawesi Tenggara;
3
10. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 1 Tahun
2011 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah
Kabupaten Konawe Selatan Nomor 14 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD dan Sataf Ahli Pemerintah Daerah
Kabupaten Konawe Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten
Konawe Selatan Tahun 2011 Nomor 01);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 26
Tahun 2013 Perubahan Keempat atas Peraturan Daerah
Kabupaten Konawe Selatan Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Konawe Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten
Konawe Selatan Tahun 2013 Nomor 26);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 27
Tahun 2013 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan
Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 4 Tahun 2010
Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Konawe Selatan (Lembaran Daerah
Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2013 Nomor 27);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 28
Tahun 2013 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan
Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 2 Tahun 2010
Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga
Lain Sebagai Bagian Perangkat Daerah Kabupaten Konawe
Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Konawe Selatan Tahun
2013 Nomor 28);
4
MEMUTUSKAN :
Menetapkan: PERATURAN BUPATI KONAWE SELATAN TENTANGPERUBAHAN PERATURAN BUPATI KONAWE SELATAN NOMOR19 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN DISIPLINAPARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAHKABUPATEN KONAWE SELATAN
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Konawe Selatan;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan;
3. Bupati adalah Bupati Konawe Selatan, selanjutnya dalam peraturan ini
disebut sebagai Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten Konawe Selatan;
4. Sekretaris Daerah Kabupaten adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe
Selatan;
5. Perangkat Daerah adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut
SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Konawe Selatan;
6. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan;
7. Disiplin ASN adalah sikap dan prilaku Aparatur Sipil Negara yang dalam
melaksanakan tugasnya mentaati segala kewajiban dan larangan sesuai
peraturan perundang-undangan;
8. Disiplin Kerja adalah mentaati kehadiran dan kepulangan Aparatur Sipil
Negara sesuai jam kerja yang telah ditentukan dan melaksanakan setiap
tugas yang diberikan atasan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
9. Hari Kerja adalah hari dimana Aparatur Sipil Negara harus melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya selama jam kerja yang ditentukan;
10. Hukuman Disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada Aparatur Sipil
Negara karena melanggar Peraturan Disiplin Aparatur Sipil Negara;
11. Sanksi adalah Sanksi yang diberikan kepada Aparatur Sipil Negara karena
melanggar peraturan Disiplin Aparatur Sipil Negara;
12. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam Struktur
Organisasi Lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan;
13. Jabatan Non struktural adalah unsur pembantu pada eselon terendah;
14. Jabatan Fungsional adalah Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Konawe Selatan.
5
BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2Maksud disiplin Aparatur Sipil Negara adalah untuk mewujudkan Aparatur Sipil
Negara yang handal, profesional dan bermoral sebagai penyelenggara
pemerintahan yang menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good
govermance), maka Aparatur Sipil Negara sebagai unsur Aparatur Negara di
tuntut untuk setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
pemerintah serta bersikap disiplin, jujur, adil, transparan dan akuntabel dalam
melaksanakan tugas.
Pasal 3Tujuan disiplin Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut :
1. untuk lebih terjaminnya ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Aparatur Sipil Negara;
2. mendorong peningkatan kinerja dan perubahan sikap dan perilaku Aparatur
Sipil Negara;
3. meningkatkan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara;
4. meningkatkan tanggung jawab Aparatur Sipil Negara;
5. mempercepat proses perubahan kearah peningkatan profesionalisme bekerja.
BAB IIIKEWAJIBAN DAN LARANGAN
Pasal 4(1) Kewajiban Setiap Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut :
1. mengucapkan sumpah/janji Aparatur Sipil Negara;
2. mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,Negara Kesatuan RepubliK
Indonesia dan Pemerintah;
4. mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada Aparatur Sipil
Negara dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;
6. menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat
Aparatur Sipil Negara;
7. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang dan/atau golongan;
6
8. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah
harus dirahasiakan;
9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan
negara;
10. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah
dibidang keamanan, keuangan dan materiil;
11. masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja;
12. mencapai sasaran kerjapegawai yang ditetapkan;
13. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
15. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier;
dan
17. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
(2) Larangan setiap Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut :
1. menyalahgunakan wewenang;
2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau
orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
3. tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain
dan/atau lembaga atau organisasi internasional;
4. bekerja pada perusahaan asing,konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing;
5. memiliki, menjual,membeli,menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak,dokumen
atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan,teman sejawat, bawahan,
atau orang lain di dalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi,golongan atau pihak lain,yang secara
langsung atau tidak langsung merugikan negara;
7. memberi atau menyanggupi akan memberikan sesuatu kepada siapapun
baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun
untuk diangkat dalam jabatan;
8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang
berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
7
9. bertindak sewenang-wenangnya terhadap bawahannya;
10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang
dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani
sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
12. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah atau Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dengan cara :
a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai
atau atribut Aparatur Sipil Negara;
c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan Aparatur Sipil Negara
lain; dan/atau
d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden
dengan cara :
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang mnguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye;
dan/atau
b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama dan
sesudah masa kampanye meliputi pertemuan ajakan, himbauan,
seruan atau pemberian barang kepada Aparatur Sipil Negara dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;
14. memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah
atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan
surat dukungan disertai foto copy Kartu Tanda Penduduk atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan
dengan; dan
15. memberikan dukungan calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,
dengan cara :
a. terlibat dalam kegaitan kampanye untuk mendukung calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah;
b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan
kampanye;
8
c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye;
dan/atau
d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama dan
sesudah masa kampanye meliputi pertemuan ajakan, himbauan,
seruan atau pemberian barang kepada Aparatur Sipil Negara dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;
BAB IVPENGATURAN HARI DAN JAM KERJA
Pasal 5Hari/Jam Kerja Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten
adalah 5 (lima) hari kerja dengan ketentuan jumlah jam kerja/minggu adalah
37,5 jam sebagai berikut :
a. hari Senin sampai dengan Hari Kamis : Jam 07.30 – 15.30
waktu istirahat : Jam 12.00 – 12.30
b. hari Jum’at : Jam 07.00 – 15.30
waktu istirahat : Jam 11.30 – 12.30
Pasal 6Jam kerja pada Bulan Ramadhan diatur tersendiri pada setiap bulan Ramadhan
yang pelaksanaannya mengacu pada ketentuan yang berlaku.
Pasal 7Aparatur Sipil Negara yang tidak masuk kerja, meninggalkan ruangan kerja pada
jam kerja harus menyampaikan permohonan izin dan mendapat izin tertulis dari
atasan langsung dengan menggunakan surat izin atas identitas tugas luar.
Pasal 8Format permohonan izin, dan Surat izin dimaksud dalam Pasal 7 tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
Pasal 9(1) Setiap SKPD satuan petugas piket harian sebanyak 2 (dua) orang yang
bertugas menjaga keamanan dan kebersihan ruangan diatur secara bergilir;
(2) Petugas piket harian sebagaimana pada ayat (1) tidak diwajibkan mengikuti
apel pagi dan apel sore.
9
(3) Dalam hal petugas piket harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berhalangan, maka SKPD dapat menunjuk Aparatur Sipil Negara lainnya.
(4) Petugas piket harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
menggunakan atribut.
Pasal 10Setiap Unit kerja yang tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pelayanan
langsung kepada masyarakat pada hari libur, dibentuk satuan tugas/piket
dengan memperhatikan volume kegiatan.
Pasal 11(1) Kepala SKPD menunjuk sekretaris dan atau pejabat struktural eselon III yang
membidangi kepegawaian untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan
jam kerja dan penggunaan pakaian dinas serta tanda-tanda atribut di
lingkungan unit kerja masing-masing.
(2) Pejabat yang ditunjuk oleh kepala SKPD sebagaiman dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
untuk lingkup SKPD, melalui Bagian Organisasi dan Kepegawaian untuk
lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten.
BAB VUPACARA BENDERA
Pasal 12Ketentuan pelaksanaan upacara bendera ditetapkan sebagai berikut :
a. upacara bendera dilaksanakan setiap tanggal 17 dipusatkan pada halaman
Kantor Bupati dengan menggunakan pakaian Korps Pegawai Republik
Indonesia (KORPRI) lengkap diikuti semua Aparatur Sipil Negara lingkup
Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan;
b. jika dalam bulan berjalan terdapat hari besar nasional, hari ulang tahun
instansi dan hari ulang tahun daerah, maka upacara tanggal 17 ditiadakan
dan disatukan dengan hari-hari besar dimaksud;
c. upacara sebagaimana dimaksud pada huruf a, dipimpin oleh Bupati/Wakil
Bupati/Sekretaris Daerah Kabupaten, atau pejabat yang telah ditunjuk;
d. petugas upacara Bendera dilaksanakan secara bergilir oleh seluruh SKPD
lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan.
10
Pasal 13(1) setiap hari kerja, apel pagi dan apel sore dilaksanakan pada masing-masing
SKPD;
(2) apel pagi dan apel sore di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten dipimpin
oleh Sekretaris Daerah/Staf Ahli Bupati/Asisten Sekretaris Daerah dan
Kepala Bagian;
(3) Kepala SKPD wajib memimpin apel pagi dan apel sore di lingkungannya
kecuali sedang melaksanakan tugas Dinas luar daerah, apel pagi dan apel
sore dipimpin oleh pejabat struktural eselon III
(4) dalam hal tertentu pelaksanaan apel pagi dan apel sore sewaktu-waktu
dipimpin oleh Bupati/Wakil Bupati.
Pasal 14(1) setiap hari Senin dilaksanakan apel gabungan yang dipusatkan pada
halaman Kantor Bupati Konawe Selatan;
(2) apel gabungan diikuti oleh seluruh SKPD lingkup Pemerintah Daerah
Kabupaten Konawe Selatan;
(2) apel gabungan dipimpin oleh Bupati/Wakil Bupati/Sekretaris Daerah
Kabupaten, atau pejabat yang telah ditunjuk;
(2) petugas apel gabungan dilaksanakan secara bergilir oleh seluruh SKPD
lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan.
Pasal 15Ketentuan pelaksanaan apel pagi dan apel sore sebagaimana dimaksud pasal 13,
ditetapkan sebagai berikut :
a. hari senin s/d kamis, apel pagi dilaksanakan jam 07.30 dan apel sore
dilaksanakan jam 15.30 WITA;
b. hari jum’at, apel pagi ditiadakan dan dilaksanakan senam kesegaran jasmani
pada jam 07.00 dan apel sore dilaksanakan jam 15.30 WITA.
Pasal 16(1) setiap Aparatur Sipil Negara wajib menanda tangani daftar hadir di lapangan
pada apel pagi dan apel sore, serta daftar hadir dalam ruangan;
(2) format daftar hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
11
BAB VIMEKANISME PENGISIAN DAFTAR HADIR
Pasal 17(1) PNS mengisi daftar hadir pada setiap hari kerja dengan menggunakan sistem
daftar hadir elektronik (finger print) di satuan kerja masing-masing;
(2) pengisian daftar hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan satu
kali pada saat masuk kerja dan satu kali pada saat pulang kerja.
Pasal 18Pengisian daftar hadir secara manual dapat dilakukan apabila terdapat hal-hal
sebagai berikut :
a. sistem daftar hadir elektronik (finger print) mengalami kerusakan atau tidak
berfungsi;
b. Aparatur Sipil Negara belum terdaftar dalam sistem daftar hadir elektronik
(finger print);
c. sidik jari tidak terekam dalam sistem daftar hadir elektronik (finger print);
d. terjadi keadaan kahar (force majeure).
Pasal 19Daftar hadir secara manual sebagaimana dimaksud pada pasal 17 dilakukan
dengan cara Aparatur Sipil Negara mengisi format daftar hadir.
Pasal 20Pengisian daftar hadir Aparatur Sipil Negara yang tidak masuk kerja, diberikan
keterangan sebagai berikut :
a. S (sakit) berturut-turut 3 (tiga) hari atau lebih dibuktikan dengan surat
keterangan dokter;
b. I (izin) yang dibuktikan surat izin tertulis;
c. TL (tugas luar) yang dibuktikan dengan surat perintah tugas;
d. C (cuti) yang dibuktikan dengan surat izin cuti;
e. TB (tugas belajar) yang dibuktikan dengan surat tugas belajar; dan
f. TK (tanpa keterangan) tanpa diketahui alasannya.
12
BAB VIIPELANGGARAN
Pasal 21(1) Aparatur Sipil Negara yang tidak dapat menyampaikan bukti alasan tidak
masuk kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 dan tidak meminta izin
atasan langsungnya dinyatakan melanggar ketentuan disiplin kerja;
(2) Aparatur Sipil Negara yang melanggar ketentuan disiplin kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksi.
Pasal 22(1) perhitungan pelanggaran disiplin kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal
20 ayat (1), dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7 (tujuh setengah) jam
sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja;
(2) penghitungan pelanggaran disiplin kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
secara kumulatif sejak bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun
berjalan.
Pasal 23(1) dalam rangka pelaksanaan pengawasan disiplin Aparatur Sipil Negara di
lingkungan pemerintah daerah, maka dibentuk Tim Penegak Disiplin
Aparatur Sipil Negara yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati;
(2) tim penegak disiplin Aparatur Sipil Negara sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri dari :
a. Pengarah : - Sekretaris Daerah
- Asisten Administrasi Umum
b. Ketua : Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Daerah
c. Sekretaris : Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat
Daerah Kabupaten
d. Anggota : - Inspektur Kabupaten
- Kepala Satuan Pamong Praja dan Linmas
- Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
- Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten
- Unsur terkait lainnya.
13
Pasal 24Pengawasan disiplin di lingkungan Pemerintah Daerah dilakukan oleh Kepala
SKPD.
Pasal 25(1) pengawasan lapangan dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas
(2) pengawasan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
tugas mengkoordinir hasil validasi absensi apel pagi dan apel sore
(3) hasil validasi absensi dilapangan disampaikan kepada Bupati melalui Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten, tembusannya
disampaikan kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selambat-
lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya.
Pasal 26Aparatur Sipil Negara yang tidak mengikuti apel pagi dan apel sore secara
kumulatif 8 (delapan) kali tanpa keterangan yang sah dihitung dengan tidak
masuk kerja selama 1 (satu) hari.
BAB VIIIPAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT
Pasal 27Pedoman pakaian dinas dan atribut/tanda pangkat di lingkungan pemerintah
daerah berpedoman pada Peraturan Bupati Konawe Selatan Nomor 13 Tahun
2014 tentang Pedoman Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan.
BAB IXSANKSI DAN KEWENANGAN PENJATUHAN
HUKUMAN DISIPLIN SERTA PEMBERIAN PENGHARGAANBagian Pertama
SanksiPasal 28
Aparatur Sipil Negara yang melanggar ketentuan pasal 4, Peraturan ini diberikan
sanksi sebagai berikut :
(1) teguran lisan bagi Aparatur Sipil Negara yang tidak masuk kerja tanpa alasan
sah selama 5 (lima) hari kerja
14
(2) teguran tertulis bagi Aparatur Sipil Negara yang tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 6 (enam) hari sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja;
dan
(3) pernyataan tidak puas secara tertulis bagi Aparatur Sipil Negara yang tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11 (sebelas) sampai dengan 15
(lima belas) hari kerja;
(4) penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun bagi Aparatur Sipil
Negara yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas)
sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja;
(5) penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun bagi Aparatur Sipil
Negara yang tidak masuk kerja tanpa alasan sah selama 21 (dua puluh satu)
sampai dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja;
(6) penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun bagi
Aparatur Sipil Negara yang tidak masuk kerja tanpa alasan sah selama 26
(dua puluh enam) sampai 30 (tiga puluh) hari kerja;
(7) penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun bagi
Aparatur Sipil Negara yang tidak masuk kerja tanpa alasan sah selama 31
(tiga puluh satu) sampai dengan 35 (tiga puluh lima) hari kerja;
(8) pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi
Aparatur Sipil Negara yang menduduki jabatan struktural atau fungsional
tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan sah selama 36 (tiga puluh
enam) sampai dengan 40 (empat puluh) hari kerja;
(9) pembebasan dari jabatan bagi Aparatur Sipil Negara yang menduduki jabatan
struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan sah
selama 41 (empat puluh satu) sampai dengan 45 (empat puluh lima) hari
kerja;
(10) pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Aparatur Sipil Negara bagi ASN
yang tidak masuk kerja tanpa alasan sah selama 46 (empat puluh enam) hari
kerja atau lebih.
Bagian KeduaTingkatan dan Jenis Hukuman Disiplin
Pasal 29Tingkatan dan jenis hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil mempedomani
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil adalah sebagai berikut :
(1) tingkat hukuman disiplin terdiri dari :
15
a. hukuman disiplin ringan;
b. hukuman disiplin sedang; dan
c. hukuman disiplin berat.
(2) jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
terdiri dari :
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis;
c. pernyataan tidak puas secara tertulis
(3) jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
terdiri dari :
a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;
b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan
c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun;
(4) jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
terdiri dari :
a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
c. pembebasan dari jabatan;
d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai ASN;
e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagi ASN.
Bagian KetigaKewenangan Penjatuhan Hukuman Disiplin
Pasal 30Kewenangan penjatuhan hukuman disiplin dilaksanakan dengan berpedoman
kepada Keputusan Bupati Konawe Selatan Nomor ......Tahun 20 tentang
Pendelegasian kewenangan Bupati kepada para pejabat struktural lingkup
Pemerintah Kabupaten untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada Aparatur
Sipil Negara dan Calon Aparatur Sipil Negara.
Pasal 31Pejabat struktural sebagaimana dimaksud pada pasal 27 dalam menjatuhkan
hukuman disiplin sedang dan hukuman disiplin berat sebagimana dimaksud
pada pasal 26 ayat (3) dan (4) dalam menjatuhkan hukuman disiplin mendapat
pertimbangan dari Tim Majelis Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin.
16
Bagian KeempatPemberian Penghargaan
Pasal 32(1) Pemerintah Daerah memberikan penghargaan kepada Aparatur Sipil Negara
yang mencapai peringkat disiplin tertinggi;
(2) pemberian penghargaan kepada Aparatur Sipil Negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Tim Penilai Disiplin;
(3) Tim Penilai Disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
Pasal 33Biaya dalam penghargaan sebagaimana dimaksud dalam padal 29 ayat (2)
dibebankan pada APBD Kabupaten Konawe Selatan dan sumbangan dari pihak
lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB XKETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 34Kegiatan olahraga dan kerja bakti dilaksanakan setiap hari jum’at dan siraman
rohani dilaksanakan pada hari kamis pada masing-masing SKPD.
Pasal 35Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Peraturan Bupati Konawe Selatan
Nomor 19 Tahun 2015 tentang Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
17
BAB XIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 36Peraturan Bupati ini berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Konawe
Selatan.
Ditetapkan di Andoolo
pada tanggal 20 September 2016
BUPATI KONAWE SELATAN,
Ttd
H. SURUNUDDIN DANGGA
Diundangkan di Andoolo
pada tanggal 21 September 2016
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN,
Ttd
Hj. SITTI RACHMI A. DJUFRIBERITA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2016 NOMOR 28
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUMSETDA KAB. KONAWE SELATAN
Ttd
H. MATIUS TELLINGPembina Utama Muda, Gol. IV/c
NIP. 19590523 198103 1 011
18
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KONAWE SELATANNOMOR : TAHUN 2016TANGGAL : 2016TENTANG : PERUBAHAN PERATURAN BUPATI KONAWE
SELATAN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANGPENINGKATAN DISIPLIN APARATUR SIPIL NEGARADI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATENKONAWE SELATAN
A. FORMAT DAFTAR HADIR PNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATENKONAWE SELATAN
DAFTAR HADIR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KONAWESELATANSKPD/UNIT ORGANISASI :HARI :TANGGAL :
NO NAMA/NIP JABATANABSENSI
MASUKKERJA
TANDATANGAN
PULANGKERJA
TANDATANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
JUMLAH PEGAWAI : ORANG Andoolo, 20...HADIR : ORANG PENGAWAS LAPANGANTIDAK HADIR : ORANGKETERANGAN TIDAK HADIR : ORANGSAKIT (S) : ORANG .................................CUTI (C) : ORANG NIPDINAS (D) : ORANGTUGAS BELAJAR (TB) : ORANGTANPA KETERANGAN (TK) : ORANG
MENGETAHUI :KEPALA SKPD/PEJABAT YANG DITUNJUK
...............................NIP
19
B. FORMAT SURAT PERMOHONAN IZIN
PERMOHONAN IZIN
Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol :
Jabatan :
Unit Organisasi :
dengan ini mengajukan Permohonan izin untuk tidak masuk kerja, izin
pulang sebelum waktunya, izin keluar kantor ada keperluan lain*)
.............................................
(diisi hari/tanggal/jam/menit dan alasan)
Demikian disampaikan kiranya menjadi maklum
Menyetujui/ Andolo,......................Tidak Menyetujui*) Hormat Kami
Atasan langsung (...........................)
*) Coret yang tidak perlu
20
C. FORMAT SURAT IZIN KELUAR
SURAT IZIN KELUARNomor :
Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol :
Jabatan/Pekerjaan :
Unit Kerja :
Tujuan :
Tanggal :
Waktu/Jam : a. Keluar :
b. Kembali :
Mengetahui : Andolo,......................Atasan langsung Pegawai yang bersangkutan
(................................) (...............................)NIP NIP
............................................................gunting......................................................
SURAT IZIN KELUARNomor :
Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol :
Jabatan/Pekerjaan :
Unit Kerja :
Tujuan :
Tanggal :
Waktu/Jam : a. Keluar :
b. Kembali :
Mengetahui : Andolo,......................Atasan langsung Pegawai yang bersangkutan
(................................) (...............................)NIP NIP
21
D. FORMAT KARTU IZIN KELUAR
Tampak Depan :
Tampak Belakang
BUPATI KONAWE SELATAN,
H. SURUNUDDIN DANGGA
PEMERINTAH KABUPATENKONAWE SELATAN
SKPD....................
KARTU IZINKELUAR
Mengetahui :Kepala SKPD
.........................................
.........................................Pangkat/Gol.................NIP................................
21
D. FORMAT KARTU IZIN KELUAR
Tampak Depan :
Tampak Belakang
BUPATI KONAWE SELATAN,
H. SURUNUDDIN DANGGA
PEMERINTAH KABUPATENKONAWE SELATAN
SKPD....................
KARTU IZINKELUAR
Mengetahui :Kepala SKPD
.........................................
.........................................Pangkat/Gol.................NIP................................
21
D. FORMAT KARTU IZIN KELUAR
Tampak Depan :
Tampak Belakang
BUPATI KONAWE SELATAN,
H. SURUNUDDIN DANGGA
PEMERINTAH KABUPATENKONAWE SELATAN
SKPD....................
KARTU IZINKELUAR
Mengetahui :Kepala SKPD
.........................................
.........................................Pangkat/Gol.................NIP................................
21
D. FORMAT KARTU IZIN KELUAR
Tampak Depan :
Tampak Belakang
BUPATI KONAWE SELATAN,
H. SURUNUDDIN DANGGA
PEMERINTAH KABUPATENKONAWE SELATAN
SKPD....................
KARTU IZINKELUAR
Mengetahui :Kepala SKPD
.........................................
.........................................Pangkat/Gol.................NIP................................