bupati gowa provinsi sulawesi selatan peraturan...
TRANSCRIPT
BUPATI GOWAPROVINSI SULAWESI SELATAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWANOMOR 03 TAHUN 2014
TENTANG
PENERTIBAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATANTANAH NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GOWA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka PenatagunaanTanah, maka perlu dilakukanpenertiban penggunaan danpemanfaatan tanah negara yangmeliputi pengaturan persediaan,peruntukan dan rencanapenggunaan tanah yang sesuaidengan arahan fungsi kawasandalam Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten.
1
b. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud padahuruf a, perlu membentukPeraturan Daerah Kabupaten Gowatentang Penertiban Penggunaandan Pemanfaatan Tanah Negara.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) UndangUndangDasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945;
2. UndangUndang Nomor 29
Tahun 1959 tentang PembentukanDaerah Tingkat II di Sulawesi(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1959 Nomor 74,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 1822);
3. UndangUndang Nomor 5Tahun 1960 tentang PeraturanDasar PokokPokok Agraria(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1960 Nomor 104,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 2043);
4. UndangUndang Nomor 51Tahun 1960 tentang LaranganPemakaian Tanah Tanpa Izin YangBerhak atau Kuasanya (Lembaran
2
Negara Republik Indonesia Tahun1960 Nomor 158, TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 2106);
5. UndangUndang Nomor 26Tahun 2007 tentang PenataanRuang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4725);
6. UndangUndang Nomor 12Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundangundangan(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 82,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);
7. UndangUndang Nomor 23Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 244,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5587);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 24Tahun 1997 tentang PendaftaranTanah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1997 Nomor 59);
3
9. Peraturan Pemerintah Nomor 16Tahun 2004 tentang PenatagunaanTanah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 45,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4385);
10.Peraturan Pemerintah Nomor 38Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007Nomor 82, Tambahan LembaranNegara Republik IndonesiaNomor 4737);
11.Peraturan Pemerintah Nomor 11Tahun 2010 tentang Penertibandan Pendayagunaan TanahTerlantar (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010Nomor 16, Tambahan LembaranNegara Republik IndonesiaNomor 5098);
12.Peraturan Pemerintah Nomor 15Tahun 2010 tentangPenyelenggaran Penataan Ruang(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 21,
4
Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5103);
13.Keputusan Presiden Nomor 34Tahun 2003 tentang KebijakanNasional di Bidang Pertanahan(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 60);
14.Peraturan Daerah Kabupaten GowaNomor 10 Tahun 2005 tentangPenyidik Pegawai Negeri Sipil(PPNS) di Lingkungan PemerintahKabupaten Gowa (LembaranDaerah Kabupaten Gowa Tahun2005 Nomor 10);
15.Peraturan Daerah Kabupaten GowaNomor 3 Tahun 2008 tentangUrusan Pemerintahan yang MenjadiKewenangan PemerintahKabupaten Gowa (LembaranDaerah Kabupaten GowaTahun 2008 Nomor 3);
16.Peraturan Daerah Kabupaten GowaNomor 15 Tahun 2012 tentangRencana Tata Ruang WilayahKabupaten Gowa Tahun 2012–2032 (Lembaran Daerah KabupatenGowa Tahun 2012 Nomor 15,Tambahan Lembaran DaerahKabupaten Gowa Nomor 10).
5
Dengan Persetujuan Bersama
Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupaten Gowa
dan
Bupati Gowa
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANGPENERTIBAN PENGGUNAAN DANPEMANFAATAN TANAH NEGARA
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Gowa;2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Gowa beserta
Perangkat Daerah sebagai unsur PenyelenggaraPemerintahan Daerah Kabupaten Gowa;
3. Bupati adalah Bupati Gowa;4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
selanjutnya di singkat DPRD adalah DewanPerwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gowa;
6
5. Badan adalah Sekumpulan orang dan/ataumodal yang merupakan kesatuan, baik yangmelakukan usaha maupun yang tidak melakukanusaha yang meliputi Perseroan Terbatas,Perseroan Komanditer , Perseroan lainnya, BadanUsaha Milik Negara (BUMN), atau badan UsahaMilik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalambentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, danapensiun, Persekutuan, Perkumpulan, yayasan,Organisasi massa, Organisasi Sosial Politik atauOrganisasi lainnya, lembaga dan bentuk badanlainnya termasuk kontrak investasi kolektif danbentuk usaha tetap;
6. Penertiban adalah usaha untuk mengambiltindakan administratif agar penggunaan danpemanfaatan tanah Negara sesuai denganRencana Tata Ruang Wilayah;
7. Penggunaan tanah adalah wujud tutupanpermukaan bumi baik yang merupakan bentukanalami maupun buatan manusia.
8. Pemanfaatan tanah adalah kegiatan untukmendapatkan nilai tambah tanpa mengubahwujud fisik penggunaan tanahnya;
9. Tanah Negara adalah tanah yang tidak dilekatioleh Hak Atas Tanah tertentu sebagaimanadimaksud didalam UndangUndang Pokok Agrariayang dikuasai langsung oleh Negara ;
10. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yangselanjutnya disingkat RTRW kabupaten adalahrencana tata ruang yang bersifat umum dari
7
wilayah kabupaten yang merupakan penjabarandari Rencana Tata Ruang wilayah provinsi danyang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataanruang wilayah kabupaten, rencana pola ruangwilayah kabupaten, penetapan kawasan strategiskabupaten, arahan pemanfaatan ruang wilayahkabupaten dan ketentuan pengendalianpemanfaatan ruang wilayah Kabupaten;
11. Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnyadisingkat RDTR adalah rencana secara terperincitentang tata ruang wilayah kabupaten yangdilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten;
12. Data Fisik adalah keterangan mengenai letakbatas dan luas bidang tanah, termasukketerangan mengenai adanya bangunan ataubagian bangunan diatasnya;
13. Data Yuridis adalah keterangan mengenaistatus hukum bidang tanah, pemegang haknyadan hak pihak lain serta bebanbeban lain yangmembebaninya.
BAB IIASAS DAN TUJUAN
Pasal 2Penertiban penggunaan dan pemanfaatan tanahnegara berasaskan: a. keterpaduan;b. berdaya guna dan berhasil guna;c. serasi dan seimbang;
8
d. berkelanjutan;e. keterbukaan;f. persamaang. keadilan; dan h. perlindungan hukum.
Pasal 3Penertiban, penggunaan dan pemanfaatan tanahnegara bertujuan untuk:a. mengatur penggunaan dan pemanfaatan tanah
negara bagi berbagai kebutuhan kegiatanpembangunan yang sesuai dengan RTRWdan/atau RDTR
b. mewujudkan penggunaan dan pemanfaatantanah negara agar sesuai dengan arahan fungsikawasan dalam RTRW dan/atau RDTR
c. mewujudkan tertib pertanahan yang meliputipenggunaan dan pemanfaatan tanah negara,termasuk pemeliharaan serta pengendalianpemanfaatan tanah negara;
d. menjamin kepastian hukum untuk menggunakandan memanfaatkan tanah negara bagi masyarakatyang mempunyai hubungan hukum dengan tanahnegara sesuai dengan RTRW dan/atau RDTR.
BAB III
PENGATURAN PENERTIBAN PENGGUNAAN DANPEMANFAATAN TANAH NEGARA
Pasal 4
9
(1) Penertiban penggunaan dan pemanfaatan tanahnegara, dilakukan terhadap tanah negara baikyang telah dikuasai oleh orang perorang atauBadan Usaha maupun tanah negara lainnya.
(2) Terhadap tanah negara sebagaimana dimaksudpada ayat (1), penggunaan dan pemanfaatantanahnya harus sesuai dengan RTRW.
(3) Ketentuan mengenai penggunaan danpemanfaatan tanah negara sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalamPeraturan Bupati.
BAB IVPELAKSANAAN PENERTIBAN PENGGUNAAN DAN
PEMANFAATAN TANAH NEGARA
Pasal 5
Pelaksanaan penertiban penggunaan danpemanfaatan tanah negara dilakukan terhadap tanahnegara baik yang telah dikuasai oleh orang perorangatau Badan Usaha, dilakukan oleh PemerintahDaerah.
BAB VPERIZINAN
Pasal 6(1) Izin penggunaan dan pemanfaatan tanah Negara
dapat diberikan kepada:a. Warga Negara Indonesia;
10
b. Badan Usaha yang ditetapkan olehpemerintah sesuai dengan ketentuanperaturan perundangundangan.
(2) Pemberian izin penggunaan dan pemanfaatantanah Negara untuk Badan Usaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b, dapat diberikanatas tanah yang berkaitan langsung denganbidang usahanya.
Pasal 7(1) Setiap orang atau Badan Usaha yang akan atau
telah menggunakan/memanfaatkan tanah negarawajib memiliki surat izin Bupati.
(2) Kepala Desa/Lurah setempat dilarangmengeluarkan surat keterangan yangmembenarkan bukti penggunaan dan/ataupemanfaatan atas tanah negara dan/atau SuratKeterangan Penguasaan dan pemilikan tanahbekas adat tanpa persetujuan Bupati.
(3) Tanah negara yang diberikan izin penggunaandan/atau pemanfaatan, jika dalam waktu 6(enam) bulan tidak ada kegiatan, maka izin bataldengan sendirinya dan penguasaannya kembalike Pemerintah Daerah.
Pasal 8(1) Surat Izin penggunaan dan pemanfaatan tanah
negara bukan merupakan alas hak atau buktikepemilikan dan alat penguasaan atas tanahNegara.
11
(2) Surat izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan salah satu persyaratan administrasidalam proses permohonan hak atas tanah negara.
Pasal 9(1) Permohonan izin penggunaan dan pemanfaatan
tanah negara diajukan secara tertulis kepadaBupati.
(2) Permohonan izin sebagaimana dimaksud padaayat (1) memuat:a. Keterangan mengenai identitas pemohon;b. Keterangan mengenai tanah yang meliputi
data fisik:1. Letak tanah dan perkiraan luas tanah;2. Rencana penggunaan dan pemanfaatan
tanah; dan3. Denah lokasi.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pemberian izinpenggunaan dan pemanfaatan tanah negarasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Bupati.
BAB VIKEWAJIBAN
Pasal 10Setiap orang atau Badan Usaha berkewajiban:a. melaporkan penggunaan dan pemanfaatan tanah
Negara yang berkaitan dengan bidang usahanyasetiap 1 (satu) tahun kepada Bupati;
b. tidak melakukan kegiatan yang mengakibatkanperubahan peruntukan tanah negara;
12
c. mengembalikan tanah negara kepada PemerintahDaerah apabila Pemerintah Daerah menentukanrencana yang sifatnya mendesak dan strategisbagi kepentingan umum; dan
d. menjaga dan memelihara tanah negara yang telahdigunakan dan dimanfaatkan.
Pasal 11
(1) Penggunaan dan pemanfaatan tanah untukkepentingan usaha dan kepentingan lainnya tidakperlu mendapat pertimbangan teknis dari KantorPertanahan.
(2) Pertimbangan teknis dapat dikeluarkan olehKantor Pertanahan apabila diperlukan dandiminta oleh Pemerintah Daerah.
(3) Pertimbangan teknis sebagaimana dimaksudpada ayat (2) harus sesuai dengan RTRW danRDTR serta sesuai dengan lokasi objekpemanfaatan ruang.
BAB VIIPENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 12
(1) Pengawasan dan pengendalian terhadappenggunaan dan pemanfaatan tanah negaradilakukan oleh Bupati.
(2) Dalam hal Pengawasan dan penertibansebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bupatidapat melimpahkan kewenangannya kepada
13
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkaitsesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengawasan danpengendalian sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.
BAB VIIISANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 13(1) Setiap orang atau Badan Usaha yang
menggunakan dan memanfaatkan tanah negaratanpa izin Bupati, harus mengosongkan tanahtersebut dengan segala barang dan bendabendadi atasnya tanpa ganti rugi.
(2) Bagi Kepala Desa/Lurah yang mengeluarkansurat keterangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 ayat (3) tanpa ada izin Bupati dikenakansanksi administratif berupa teguran tertulis.
(3) Sanksi administratif sebagaimana di maksudpada ayat (2), dikenakan setelah ditemukanadanya bukti pelanggaran berdasarkan laporanhasil pemeriksaan dari Inspektorat KabupatenGowa.
BAB IXKETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 14(1) Pejabat pegawai negeri sipil tertentu dilingkungan
pemerintah daerah diberi wewenang khusus
14
sebagai penyidik untuk melakukan penyidikanatas pelanggaran ketentuan dalam peraturandaerah ini sebagaimana dimaksud dalamketentuan peraturan perundangundanganhukum acara pidana.
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu dilingkungan pemerintah daerah yang diangkat olehpejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuanperaturan perundanganundangan.
(3) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah:a. menerima, mencari, mengumpulkan dan
meneliti keterangan atau laporan berkenaandengan tindak pidana yang diatur dalamperaturan daerah agar keterangan ataulaporan tersebut menjadi lebih lengkap danjelas;
b. meneliti, mencari dan mengumpulkanketerangan mengenai orang pribadi ataubadan tentang kebenaran perbuatan yangdilakukan sehubungan dengan tindak pidanayang diatur dalam peraturan daerah;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dariorang pribadi atau badan sehubungan dengantindak pidana yang diatur dalam peraturandaerah;
d. memeriksa buku, catatan dan dokumen lainberkenaan dengan tindak pidana yang diaturdalam peraturan daerah;
15
e. melakukan penggeledahan untukmendapatkan bahan bukti pembukuan,pencatatan, dan dokumen lain, sertamelakukan penyitaan terhadap bahan buktitersebut;
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidanayang diatur dalam peraturan daerah;
g. menyuruh berhenti dan/atau melarangseseorang meninggalkan ruangan atau tempatpada saat pemeriksaan sedang berlangsungdan memeriksa identitas orang, bendadan/atau dokumen yang dibawa;
h. memotret seseorang yang berkaitan dengantindak pidana yang diatur dalam peraturandaerah;
i. memanggil orang untuk didengarketerangannya dan diperiksa sebagaitersangka atau saksi;
j. menghentikan penyidikan; dan/atauk. melakukan tindakan lain yang perlu untuk
kelancaran penyidikan tindak pidana yangdiatur dalam peraturan daerah menuruthukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepadapenuntut umum melalui penyidik Pejabat PolisiNegara Republik Indonesia sesuai denganketentuan yang diatur dalam undangundanghukum acara pidana.
16
BAB XKETENTUAN PIDANA
Pasal 15
(1) Setiap orang atau Badan Usaha yang melanggarketentuan dalam Pasal 10 dikenakan sanksipidana dengan pidana kurungan paling lama 3(tiga) bulan atau denda sebanyakbanyaknyaRp 50.000.000, (lima puluh juta rupiah).
(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini denganpenempatannya dalam Lembaran DaerahKabupaten Gowa.
Ditetapkan di Sungguminasapada tanggal 2 Oktober 2014
BUPATI GOWA,
17
H. ICHSAN YASIN LIMPO
Diundangkan di Sungguminasapada tanggal 2 Oktober 2014
SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN GOWA,
H. BAHARUDDIN MANGKA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GOWA TAHUN 2014NOMOR 05
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWAPROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2014Salinan sesuai dengan
aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DANPERUNDANGUNDANGAN,
AMBO, SH, MHNip. 19610627 198603 1 011
18