bupati boven digoel provinsi papua · 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara dan pasal 333 ayat...

21
- 1 - BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH PD. BvD SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOVEN DIGOEL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 6 Tahun 2017 tentang Pendirian BUMD PD. BvD Sejahtera ; b. bahwa guna operasional BUMD PD. BvD Sejahtera sebagaimana dimaksud huruf a, perlu dilakukan penyertaan modal pemerintah daerah; c. bahwa ketentuan Pasal 41 ayat (5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Pasal 333 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Daerah ditetapkan dalam Peraturan Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Boven Digoel pada Badan Usaha Milik Daerah PD. BvD Sejahtera;

Upload: vuonghuong

Post on 17-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

- 1 -

BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

NOMOR 12 TAHUN 2017

TENTANG

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH PD. BvD SEJAHTERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOVEN DIGOEL,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pertumbuhan

perekonomian, meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, Pemerintah

Kabupaten Boven Digoel telah menetapkan Peraturan

Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 6 Tahun 2017

tentang Pendirian BUMD PD. BvD Sejahtera ;

b. bahwa guna operasional BUMD PD. BvD Sejahtera

sebagaimana dimaksud huruf a, perlu dilakukan

penyertaan modal pemerintah daerah;

c. bahwa ketentuan Pasal 41 ayat (5) Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Pasal

333 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan

Usaha Milik Daerah ditetapkan dalam Peraturan Daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk

Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah

Kabupaten Boven Digoel pada Badan Usaha Milik Daerah

PD. BvD Sejahtera;

- 2 -

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi

Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4151); sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001

tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4884);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang

Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Kerom,

Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat,

Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo,

Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten

Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Asmat,

Kabupaten Mappi, Kabupaten Teluk Bintuni, dan

Kabupaten Wondama di Provinsi Papua (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 129,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4245);

4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

- 3 -

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 01

Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah

Kabupaten Boven Digoel Tahun 2017 Nomor 01);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 12

Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kabupaten Boven Digoel Tahun 2016-

2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Boven Digoel Tahun

2016 Nomor 12);

- 4 -

14. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 6

Tahun 2017 tentang Pendirian BUMD PD. BvD Sejahtera

(Lembaran Daerah Kabupaten Boven Digoel Tahun 2017

Nomor 6).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

dan

BUPATI BOVEN DIGOEL

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL PADA BADAN

USAHA MILIK DAERAH PD. BvD SEJAHTERA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:

(1) Daerah adalah Kabupaten Boven Digoel.

(2) Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

(3) Bupati adalah Bupati Boven Digoel.

(4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat

DPRD adalah Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah

Kabupaten Boven Digoel.

(5) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya

disingkat APBD adalah Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel.

(6) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha

Milik Daerah yang selanjutnya disebut Penyertaan Modal

adalah bentuk investasi Pemerintah Daerah pada Badan

Usaha Milik Daerah PD. BvD Sejahtera sebagai hak

kepemilikan.

(7) Modal Daerah adalah kekayaan daerah dalam bentuk uang

dan/atau asset daerah baik yang dikelola sendiri maupun

yang statusnya dipisahkan serta dapat dinilai dengan uang

- 5 -

seperti tanah, bangunan, mesin-mesin inventaris, surat-

surat berharga, fasilitas dan hak-hak lainnya yang

tercantum dalam Daftar Kekayaan atau Neraca Daerah;

(8) Penyertaan modal daerah adalah penempatan dan/atau

penanaman dana dan/atau pemisahaan kekayaan daerah

dalam bentuk uang dan/atau barang yang dapat dinilai

dengan uang yang dimiliki oleh pemerintah daerah.

(9) Kekayaan Daerah adalah kekayaan daerah yang dikelola

sendiri atau oleh pihak lain, termasuk kekayaan yang

dipisahkan pada BUMD PD. BvD Sejahtera;

(10) Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disebut BUMD

adalah Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Boven

Digoel yang seluruhnya modalnya berasal dari asset daerah

yang dipisahkan, berada yang berada di luar organisasi

pemerintah daerah, dalam bentuk Perusahaan Daerah yang

selanjutnya disebut PD. BvD Sejahtera.

(11) Modal Disetor adalah bagian modal dasar yang telah disetor

secara efektif oleh Pemilik pada Badan Usaha Milik Daerah

PD. BvD Sejahtera dan telah mendapat pengesahan.

(12) Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang

Daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung

seluruh penerimaan Daerah dan digunakan untuk

membayar seluruh pengeluaran Daerah.

(13) Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip

akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan

laporan keuangan pemerintah;

(14) PD. BvD SEJAHTERA adalah Perusahaan Daerah

Kabupaten Boven Digoel, yang bergerak pada kemanfaatan

umum berupa membeli, menampung, mengolah dan

mendistribusikan hasil produksi masyarakat berupa hasil-

hasil pertanian serta hasil pengembangan ekonomi kreatif

masyarakat serta Aneka Usaha.

(15) Aneka usaha adalah salah satu jenis usaha PD. BvD

Sejahtera yang bergerak pada jasa penggandaan, penjilidan

dan penyediaan Alat Tulis Kantor.

- 6 -

BAB II

ASAS, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Penyertaan modal dilaksanakan dengan berdasarkan asas :

a. kepastian hukum;

b. akuntabilitas;

c. kepastian nilai;

d. fungsional; dan

e. efisiensi.

Pasal 3

(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Daerah ini adalah sebagai

landasan hukum bagi Pemerintah Daerah dalam

melaksanakan penyertaan modal pada BUMD PD. BvD

Sejahtera.

(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Daerah ini adalah:

a. menciptakan kemampuan operasional BUMD PD. BvD

Sejahtera;

b. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan

masyarakat; dan

c. meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

d. meningkatkan Pendapatan Asli Daerah;

BAB III

RUANG LINGKUP, JENIS USAHA DAN PENGEMBANGAN USAHA

Bagian Kesatu

Ruang Lingkup

Pasal 4

Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Daerah ini meliputi :

a. Penyertaan Modal;

b. penganggaran dan realisasi penyertaan modal;

c. penatausahaan dan pertanggungjawaban;

d. sanksi.

Bagian Kedua

Pengembangan Usaha

- 7 -

Pasal 5

(1) Selain jenis usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat (3) PD BvD Sejahtera dapat membuat rencana

pengembangan jenis usaha lainnya;

(2) Rencana pengembangan setiap jenis usaha harus diawali

melalui kegiatan studi kelayakan yang dilakukan oleh Dewan

Komisaris dan Direksi yang bertujuan untuk mendapatkan

gambaran secara lebih konkrit untuk dijadikan masukan

dalam memperhitungkan jenis usaha sebagaimana dimaksud

pada ayat (1).

(3) Setiap jenis usaha yang dimohonkan harus melampirkan

dokumen hasil studi kelayakan dan proposal yang sekurang-

kurangnya memuat:

a. Nama jenis usaha;

b. Lokasi tempat usaha;

c. Rincian anggaran biaya yang dibutuhkan atau estimasi

modal dasar;

d. Prakiraan peluang pasar;

e. Prospek usaha dalam jangka waktu

pendek/menengah/panjang; dan

f. Pihak-pihak lain yang akan ikut serta melakukan

kerjasama usaha.

(4) Rencana pengembangan setiap jenis usaha sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus dibahas bersama oleh Dewan

Komisaris dan Direksi dan dilaporkan pada dewan pengawas

untuk mendapat persetujuan.

BAB IV

PENYERTAAN MODAL DAERAH, SUMBER DANA DAN

BENTUK DANA

Bagian Kesatu

Penyertaan Modal

Pasal 6

(1) Pemerintah Daerah melakukan Penyertaan Modal pada

BUMD PD. BvD Sejahtera;

(2) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud ayat (1)

dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi

perusahaan yang transparan dan akuntabel;

- 8 -

(3) Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Boven Digoel

pada BUMD milik Kabupaten Boven Digoel sebagaimana

dimaksud pada Ayat (1), merupakan Modal Dasar BUMD

PD. BvD Sejahtera;

Bagian Kedua

Sumber Dana

Pasal 7

(1) Penyertaan modal dilakukan untuk operasional dan/atau

penambahan modal BUMD PD. BvD Sejahtera;

(2) Penyertaan modal daerah pada PD. BvD Sejahtera bersumber

dari :

a. APBD;

b. Keuntungan hasil usaha;

(3) Penyertaan modal daerah yang bersumber dari APBD,

dilaksanakan dan ditetapkan berdasarkan mekanisme

penyusunan APBD dan tahapan-tahapan sebagaimana

diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;

(4) Penyertaan modal daerah bersumber dari keuntungan hasil

usaha dapat dilaksanakan, dengan persetujuan Bupati;

Bagian Ketiga

Bentuk Dana

Pasal 8

(1) Penyertaan modal pada BUMD dapat berbentuk uang

dan/atau barang milik daerah;

(2) Penyertaan modal dalam bentuk uang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), bersumber pada APBD yang

dialokasikan pada pos anggaran pengeluaran pembiayaan;

(3) Penyertaan modal dalam bentuk barang milik Daerah

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa:

a. tanah dan/atau bangunan;

b. selain tanah dan/atau bangunan.

(4) Penyertaan modal dalam bentuk barang milik Daerah

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dinyatakan dengan

nilai uang sesuai nilai riil pada saat barang milik daerah

akan dijadikan penyertaan modal;

- 9 -

(5) Penilaian terhadap barang daerah yang disertakan sebagai

modal sebagaimana dimaksud ayat (4), dilaksanakan oleh

Panitia Penaksir yang dibentuk oleh Bupati atau dapat

dilakukan oleh Lembaga Independen bersertifikat di bidang

penilaian asset;

(6) Keanggotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pasal 9

(1) Asset daerah yang disertakan dalam BUMD PD. BvD

Sejahtera merupakan asset daerah yang dipisahkan;

(2) Pengelolaan mengenai asset daerah yang dipisahkan

ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB V

PENGANGGARAN DAN REALISASI PENYERTAAN MODAL

Pasal 10

(1) Besaran penyertaan Modal berupa uang pada BUMD PD.

BvD Sejahtera pada tahun anggaran berkenaan dianggarkan

dalam APBD ditetapkan Bupati, dengan memperhatikan

kemampuan keuangan Daerah, kelayakan usaha dan

pertimbangan dari Badan Anggaran Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Boven Digoel;

(2) Penyertaan modal dalam bentuk barang dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Pasal 11

(1) Rencana usulan penyertaan modal kepada Pemerintah

Daerah yang merupakan bagian dari rencana pada BUMD

PD. BvD Sejahtera dan tingkat unit usaha secara jangka

panjang, menengah dan tahunan;

(2) Dalam melakukan usulan penyertaan modal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Direksi wajib menyusun rencana

usaha berdasarkan hasil studi kelayakan usaha dan

investasi, guna menjamin adanya kepastian bagi pihak-pihak

terkait;

- 10 -

(3) Dokumen rencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

minimal memuat ringkasan rencana usaha, uraian produk

yang dihasilkan, analisis persaingan, analisis pasar, strategi

usaha, analisis financial serta dilampiri dengan dokumen

pendukung seperti profil perusahaan dan manajemen,

laporan keuangan, laporan kinerja dan kredibilitas serta

dokumen hukum.

Pasal 12

(1) Direksi menyampaikan usulan penyertaan modal kepada

Bupati dengan melampirkan saran dan pertimbangan Badan

Pengawas/Dewan Pengawas bagi PD. BvD Sejahtera,

dilengkapi dengan saran dan pertimbangan dewan komisaris

serta berita acara keputusan;

(2) Badan Pengawas/Dewan Pengawas yang ditunjuk sebagai

perwakilan pemerintah daerah, dalam melakukan telaahan

sebagai bahan pemberian saran dan pertimbangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus senantiasa

memperhatikan prospek usaha perusahaan, kebutuhan

biaya dan kondisi riil perusahaan serta

mempertimbangkan kepentingan pemerintah daerah sebagai

pemilik;

(3) Badan Pengawas/Dewan Pengawas, selain memperhatikan

ayat (1) harus berpedoman pada Coporate Plan.

Pasal 13

(1) Direksi menyampaikan usulan penyertaan modal

dilengkapi dengan proposal dan kelengkapan lainnya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) dan (3)

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Boven

Digoel;

(2) Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berkewajiban untuk melakukan telaahan atas usulan

penyertaan modal tersebut menyangkup aspek legal,

administrasi, teknis dan ekonomis, serta disampaikan

kepada Tim Anggran Pemerintah Daerah untuk dibahas,

selanjutnya dijadikan bahan pembahasan dengan DPRD;

- 11 -

(3) Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berkewajiban untuk memantau dan mengikuti secara aktif

seluruh proses pembahasan usulan penyertaan modal

dimaksud;

(4) Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berkewajiban melakukan evaluasi dan kajian sebagai bahan

kebijakan penyertaan modal pada BUMD PD. BvD Sejahtera.

Pasal 14

(1) Pencairan dana penyertaan modal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari

rekening Kas Umum Daerah ke rekening BUMD yang

bersangkutan;

(2) Dalam melakukan pencairan dana penyertaan modal,

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah harus terlebih dahulu

memperhatikan hasil telaahan sebagaimana dimaksud pada

Pasal 12 ayat (4)

(3) Direksi BUMD wajib melaporkan realisasi penyertaan

modal daerah kepada Bupati melalui Sekretaris daerah.

BAB VI

PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 15

Penatausahaan dan pertanggungjawaban pengelolaan penyertaan

modal Pemerintah Daerah pada BUMD dilaksanakan sesuai

dengan standar akuntansi pemerintah menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kesatu

Besaran Jumlah Alokasi Dana

Pasal 16

(1) Jumlah alokasi dana penyertaan modal sebesar Rp.

30.000.000.000,- (TIGA PULUH MILYAR RUPIAH) selama 3

tahun;

(2) PD. BvD Sejahtera berkewajiban menyusun rincian rencana

dan program kerja Anggaran operasional dengan

menggunakan modal dasar secara proporsional dan dimuat

- 12 -

dalam Rencana Kerja Tahunan yang disetujui Dewan

Pembina;

(3) Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan;

(4) Tata cara dan besaran penyertaan tiap tahun diatur dengan

Peraturan Kepala Daerah sesuai kemampuan daerah.

Pasal 17

Ketentuan mengenai tata cara pencairan dan pengelolaan dana

penyertaan modal daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

dan Pasal 6 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangan-undangan mengenai pokok-pokok pengelolaan

keuangan dan barang milik daerah.

BAB VII

HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN

Bagian Kesatu

Hak dan Wewenang, dan Kewajiban Pemerintah Daerah

Pasal 18

(1) Hak dan wewenang pemerintah daerah terhadap PD. BvD

Sejehtara meliputi :

a. Menerima keuntungan/laba hasil usaha;

b. Melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi terhadap

seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh PD. BvD

Sejehtara;

c. Melakukan pemeriksaan dan/audit atas pelaksanaan

tata kelola dan penatausahaan keuangan dan barang

daerah pada PD. BvD Sejehtara;

d. Memberikan saran/rekomendasi kepada Direksi

dan/atau Dewan Komisaris untuk perbaikan dan/atau

peningkatan kinerja usaha PD. BvD Sejehtara;

e. Meminta pertanggungjawaban secara hukum kepada

pihak Direksi, baik secara perseorangan atau bersama-

sama jika dapat dibuktikan telah lalai atau dengan

sengaja menyalah gunakan jabatannya yang

menimbulkan kerugian bagi pemerintah daerah;

- 13 -

f. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan

Dewan Direksi PD. BvD Sejehtara;

g. Melaksanakan hal-hal lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(2) Kewajiban pemerintah daerah terhadap PD. BvD Sejehtara

meliputi :

a. Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

terhadap seluruh kegiatan usaha Pembelian,

Penyimpanan, distribusi dan penjualan hasil-hasil

pertanian serta hasil pengembangan ekonomi kreatif

masyarakat dan aneka usaha yang diselenggarakan oleh

PD. BvD Sejehtara;

b. Memfasilitasi kelancaran pelaksanakan dan

pengembangan kegiatan usaha;

c. Memfasilitasi PD. BvD Sejehtara dalam melakukan

perikatan/ kerjasama degan pihak ketiga;

d. Memberikan motivasi, dukungan dana bagi kelancaran

penyelenggaraan dan pengembangan kegiatan usaha.

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban serta Larangan PD BvD Sejehtara

Pasal 19

(1) Hak-hak PD. BvD Sejahtera terhadap pemerintah daerah

meliputi :

a. Menerima dana penyertaan modal dari pemerintah

daerah;

b. Mengadakan perikatan/kerjasama dengan pihak ketiga;

c. Menggunakan/membelanjakan dana/modal secara

rasional sesuai rencana dan program kerja berdasarkan

kebutuhan;

d. Melaksanakan wewenang sesuai Peraturan daerah dan

peraturan Bupati.

(2) Kewajiban PD. BvD Sejahtera terhadap pemerintah daerah

meliputi :

a. Menyetorkan keuntungan/laba hasil usaha pada waktu

yang telah ditentukan;

b. Menyampaikan rencana dan program kerja kegiatan

usaha yang diselenggarakan disertai dengan rincian

alokasi jumlah dana pada setiap jenis usaha kepada

- 14 -

pemerintah daerah dengan tembusan dikirimkan kepada

DPRD dan OPD/Unit OPD terkait;

c. Mengumumkan secara terbuka melalui media massa

keadaan neraca keuangan pada akhir pelaksanaan tahun

anggaran;

d. Mempertanggungjawabkan seluruh dana penyertaan

modal daerah dan aset barang milik daerah yang dikelola;

e. Melaksanakan tindak lanjut terhadap saran/rekomendasi

yang disampaikan oleh pemerintah daerah;

f. Melaksanakan kewajiban lainnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 20

(1) Larangan PD. BvD Sejahtera, dilarang menggunakan modal

dan/atau aset daerah lainnya untuk kepentingan lain yang

tidak diatur dalam Peraturan Daerah ini;

(2) menerima penyertaan modal dari pihak lain;

BAB VIII

PELAPORAN

Pasal 21

(1) PD. BvD Sejehtara wajib menyampaikan laporan fisik dan

keuangan secara rutin setiap triwulan, tengah tahunan, dan

tahunan kepada Bupati dengan tembusan dikirimkan

kepada OPD/unit OPD terkait;

(2) Penyampaian laporan tahunan oleh PD. BvD Sejahtera

kepada Bupati sebagaimana dimaksud ayat (1), setelah

diaudit oleh akuntan publik;

(3) Pemerintah daerah dapat melakukan evaluasi atas kinerja

PD. BvD Sejehtara sesuai rekomendasi akuntan publik.

(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

disampaikan kepada Pemerintah Daerah sebagaibahan

evaluasi dan bahan pertanggungjawaban tahunan

pemerintah daerah atas pelaksanaan APBD.

- 15 -

BAB IX

GANTI RUGI DAN SANKSI

Pasal 22

(1) Setiap kerugian daerah yang diakibatkan oleh kelalaian

dan/atau penyalahgunaan wewenang jabatan atas

pengelolaan keuangan/barang milik daerah merupakan

tindakan pelanggaran yang diselesaikan melalui tuntutan

ganti rugi.

(2) Setiap orang dan/atau lembaga usaha yang berbadan

hukum maupun tidak berbadan hukum yang mengakibatkan

kerugian daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dikenakan sanksi administratif dan/atau sanksi pidana

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Bentuk sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) adalah:

a. Teguran;

b. Peringatan; dan

c. Penarikan kembali penyertaan modal daerah.

BAB X

HASIL USAHA

Pasal 23

(1) Bagian hasil usaha penyertaan modal daerah merupakan

laba usaha berdasarkan audit Akuntan Publik;

(2) Bagian hasil usaha penyertaan modal daerah yang menjadi

hak daerah yang diperoleh selama tahun anggaran

perusahaan, disetor ke Kas daerah dan dimasukan dalam

APBD Tahun berikutnya.

(3) Ketentuan mengenai tata cara penyetoran bagian laba

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Peraturan Bupati.

- 16 -

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya

dalam Lembaran Daerah Kabupaten Boven Digoel.

Ditetapkan di Tanah Merah

pada tanggal : 29 Desember 2017

BUPATI BOVEN DIGOEL,

CAP/TTD

BENEDIKTUS TAMBONOP

Di undangkan di Tanah Merah

pada tanggal : 29 Desember 2017

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BOVEN DIGOEL,

CAP/TTD

EVERT SAFUF

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2017 NOMOR 12

- 17 -

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL, PROVINSI

PAPUA 12/2017

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM

WAHYUDIANA, SH

PEMBINA TK.I

NIP. 19661214 199302 1 001

- 18 -

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

NOMOR 12 TAHUN 2017

TENTANG

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH PD. BvD SEJAHTERA

I. UMUM

Penyertaan modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Daerah

adalah salah satu bentuk kegiatan atau usaha Pemerintah Daerah untuk

meningkatkan pendapatan Daerah guna mensejahterakan masyarakat.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

mengamanatkan pemerintah untuk melakukan investasi dengan tujuan

memperoleh manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan/atau manfaat lainnya.

Investasi tersebut merupakan wujud dari peran pemerintah dalam rangka

memajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimuat dalam Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam Pasal 41 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, disebutkan bahwa pengelolaan Investasi

pemerintah daerah memerlukan dasar hukum yang ditetapkan dengan

suatu peraturan pemerintah untuk menjamin terlaksananya tertib

administrasi dan pengelolaan investasi pemerintah daerah. Sesuai ketentuan

dalam Pasal 41 ayat (5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara dan Pasal 333 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada

Badan Usaha Milik Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Secara umum definisi Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan

Usaha Milik Daerah adalah bentuk investasi Pemerintah Daerah pada

Badan Usaha Milik Daerah sebagai hak kepemilikan.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam upaya meningkatkan pengelolaan

operasional Badan Usaha Milik Daerah, meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat

serta untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Daerah Pemerintah

Kabupaten Boven Digoel telah melakukan penyertaan modal pada Badan

Usaha Milik Daerah, baik Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Boven

Digoel. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

- 19 -

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

beserta perubahannya, menegaskan bahwa investasi Pemerintah Daerah

dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Boven Digoel, termasuk di dalamnya

penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat

dianggarkan apabila jumlah yang disertakan dalam tahun anggaran

berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Penyertaan

Modal Pemerintah Daerah.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka telah diterbitkan Peraturan

Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 6 Tahun 2017 tentang Pendirian

BUMD PD. BvD Sejahtera, guna operasioinalnya serta dalam rangka

mendukung perwujudan usaha, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah

Kabupaten Boven Digoel tentang penyertaan Modal pada Badan Usaha Milik

Daerah PD. BvD Sejahtera.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

huruf a

Yang dimaksud berdasarkan asas “kepastian hukum”adalah penyertaan

modal pemerintah daerah harus dilaksanakan berdasarkan hukum dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

huruf b

Yang dimaksud berdasarkan asas “akuntabilitas”, adalah setiap kegiatan

penyertaan modal pemerintah daerah harus dapat dipertanggung-

jawabkan kepada rakyat dengan memperhatikan rasa keadilan dan

kepatutan.

huruf c

Yang dimaksud berdasarkan asas “kepastian nilai”, adalah penyertaan

modal pemerintah daerah harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah

dan nilai penyertaan modal dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dana,

divestasi serta penyusunan laporan keuangan pemerintah.

huruf d

Yang dimaksud berdasarkan asas “fungsional”, adalah pengambilan

keputusan dan pemecahan masalah di bidang penyertaan modal

pemerintah daerah dilaksanakan oleh BUMD PD. BvD Sejahtera.

- 20 -

huruf e

Yang dimaksud berdasarkan asas “efisiensi”, adalah penyertaan modal

pemerintah daerah diarahkan agar dana penyertaan modal digunakan

sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam

rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

pemerintahan secara optimal.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

Cukup jelas.

ayat (4)

Cukup jelas.

ayat (5)

huruf a

Cukup jelas.

huruf b

Yang dimaksud dengan selain tanah dan/atau bangunan adalah barang

milik Daerah yang tidak berupa tanah dan/atau bangunan seperti

kendaraan dan peralatan/mesin.

ayat (6)

Cukup jelas.

ayat (7)

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

- 21 -

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2017

NOMOR :