bupati banyuasin provinsi sumatera selatan...peraturan pemerintah nomor 54 tahun 2017 tentang badan...
TRANSCRIPT
BUPATI BANYUASIN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN
NOMOR 8 TAHUN 2019
TENTANG
PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM DAERAHSEI SEMBILANG BANYUASIN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANYUASIN,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik
Daerah, perlu menetapkan Pedirian Perusahaan Umum Daerah Sei Sembilang Banyuasin;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan KabupatenBanyuasin di Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4181);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4756);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan
Usaha Milik Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah Tahun
2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 547);
7. Peraturan . . .
2
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2018
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi Badan
Usaha Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 700);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 118 Tahun 2018
tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran, Kerja Sama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 155).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN
dan
BUPATI BANYUASIN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN
UMUM DAERAHSEI SEMBILANG BANYUASIN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Banyuasin.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten
Banyuasin.
3. Bupati adalah Bupati Banyuasin.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
5. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
6. Perusahaan Umum Daerah Sei Sembilang Banyuasin
selanjutnya disebut Perumda Sei SembilangBanyuasin adalah Perusahaan Umum Daerah Kabupaten Banyuasin.
7. Kepala . . .
3
7. Kepala Daerah Yang Mewakili Pemerintah Daerah Dalam
Kepemilikan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Pada Perusahaan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat KPM
adalah organ perusahaan umum daerah yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan umum daerah dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada
Direksi atau Dewan Pengawas.
8. Direksi adalah Direksi Perusahaan Umum Daerah Sei
Sembilang Banyuasin.
9. Dewan Pengawas adalah organ Perusahaan Umum Daerah
yang bertugas melakukan pengawasan dalam memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan perusahaan umum daerah.
10. Penyertaan Modal adalah setiap usaha dalam penyertaan modal daerah pada suatu usaha bersama antar daerah,
dan/atau dengan badan usaha swasta/badan lain dan/atau pemanfaatan modal daerah/badan usaha/badan lain dengan
suatu maksud, tujuan dan imbalan tertentu.
11. Laporan Keuangan adalah laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan umum daerah dengan tujuan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, laporan laba/rugi, arus
kas, perubahan ekuitas selama 1 (satu) periode akuntansi.
12. Ujian Kelayakan dan Kepatutan yang selanjutnya disingkat
UKK adalah proses untuk menentukan kelayakan dan kepatutan seseorang untuk menjabat sebagai Direksi dan Dewan Pengawas.
13. Bakal Calon Anggota Dewan Pengawas adalah seseorang yang dengan sadar mendaftar menjadi Calon Anggota Dewan
Pengawas dan mengikuti proses penjaringan.
14. Bakal Calon Anggota Direksi adalah seseorang yang dengan
sadar mendaftar menjadi Calon Direksi dan mengikuti proses penjaringan.
15. Calon Anggota Dewan Pengawas adalah nama-nama yang telah
mengikuti UKK.
16. Calon Anggota Direksi adalah nama-nama yang telah
mengikuti UKK.
17. Panitia Seleksi adalah panitia yang dibentuk untuk melakukan
seleksi Bakal Calon Anggota Dewan Pengawas dan Bakal Calon Anggota Direksi.
BAB . . .
4
BAB II
PENDIRIAN
Bagian Kesatu
Nama
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini, didirikan BUMD dengan nama
Sei Sembilang Banyuasin.
(2) BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk
Perusahaan Umum Daerah.
(3) Pendirian Perusahaan Umum Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) didasarkan pada:
a. kebutuhan Daerah; dan
b. kelayakan bidang usaha.
Pasal 3
PerumdaSei Sembilang Banyuasin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, berstatus badan hukum, yang berhak melaksanakan
usaha-usaha berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua Tempat Kedudukan
Pasal 4
(1) Perumda Sei Sembilang Banyuasin sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 berkantor pusat di Pangkalan Balai dan dapat mendirikan unit usaha dan/atau anak perusahaan.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Perumda Sei Sembilang Banyuasin dapat berkantor pusat di Kota Pangkalan Balai apabila:
a. dalam proses perpindahan kantor pusat dari luar Daerah ke Daerah akibat akuisi badan usaha;
b. berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi; dan/atau
c. untuk kelangsungan usaha tidak dimungkinkan berkantor
pusat di Pangkalan Balai atas persetujuan Bupati.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 5
Maksud pendirian Perusahaan Umum Daerah adalah untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
mempercepat proses pembangunan daerah.
Pasal …
5
Pasal 6
(1) Tujuan pendirian Perusahaan Umum Daerah adalah untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah yang
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap Pendapatan Asli Daerah untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Banyuasin yang sesuai dengan prinsip
perekonomian nasional.
(2) Selain tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pendirian
badan usaha milik daerah bertujuan untuk mendatangkan keuntungan, melindungi industri daerah dan usaha
kerakyatan.
BABIV
JENIS DAN BIDANG USAHA
Pasal 7
Perumda Sei Sembilang Banyuasin bergerak dalam bidangusaha :
a. agrobisnis (perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan);
b. konstruksi dan jasa/perdagangan;
c. energi dan sumber daya mineral serta minyak dan gas;
d. pariwisata dan perhotelan.
BAB V
MITRA KERJA
Pasal 8
Perumda Sei Sembilang Banyuasin sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 dapat mengadakan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi dan Swasta sesuai
dengan Peraturan Peraturan Perundang-undangan.
BAB VI
MODAL
Pasal 9
(1) Modal PerumdaSei Sembilang Banyuasin diperoleh dari kekayaan daerah yang dipisahkan, dengan modal dasar
sebesar Rp. 3.000.000.000 (tiga milyar rupiah).
(2) Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk
uang dan barang.
Pasal 10
(1) Selain modal dasar dalam bentuk penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada Pasal 9, sumber modal Perumda
Sei Sembilang Banyuasin terdiri atas :
a. pinjaman . . .
6
a. pinjaman;
b. hibah; dan
c. sumber modal lainnya.
(2) Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat bersumber dari :
a. Daerah;
b. BUMD lainnya; dan/atau
c. sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat
bersumber dari :
a. Pemerintah Pusat;
b. Daerah;
c. BUMD lainnya; dan/atau
d. sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Sumber modal lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf d meliputi :
a. Kapasitas cadangan;
b. Ketentuan revaluasi aset; dan
c. Agio saham.
BAB VII
ORGAN PERUMDA SEI SEMBILANG BANYUSIN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 11
Organ PerumdaSei Sembilang Banyuasin terdiri dari :
a. KPM;
b. Dewan Pengawas; dan
c. Direksi.
Bagian Kedua
KPM
Pasal 12
KPM tidak bertanggungjawab atas kerugian PerumdaSei Sembilang
Banyuasin, apabila dapat membuktikan :
a. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun
tidak langsung;
b. tidak terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Perusahaan Umum Daerah Sei Sembilang
Banyuasin; dan/atau
c. tidak . . .
7
c. tidak terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
menggunakan kekayaan Perusahaan Umum Daerah Sei Sembilang Banyuasin secara melawan hukum.
Pasal 13
(1) KPM, Dewan Pengawas, dan Direksi melakukan rapat dalam
pengembangan usaha PerumdaSei Sembilang Banyuasin.
(2) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. rapat tahunan;
b. rapat persetujuan RKAP Perumda Sei Sembilang
Banyuasin; dan
c. rapat luar biasa.
Bagian Ketiga
Dewan Pengawas
Pasal 14
(1) Anggota Dewan Pengawas dapat terdiri dari unsur independen
dan unsur lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Unsur lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pejabat Pemerintah Daerah yang tidak bertugas melaksanakan pelayanan publik.
Pasal 15
(1) Anggota Dewan Pengawas diangkat oleh KPM
(2) Untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. sehat jasmani dan rohani;
b. memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman,
jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan perusahaan;
c. memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah;
d. memahami manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen;
e. menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya;
f. berijazah paling rendah Strata I (S-1);
g. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saat
mendaftar pertama kali;
h. tidak pernah dinyatakan pailit;
i. tidak pernah menjadi anggota Direksi, Dewan Pengawas,
yang dinyatalan bersalah menyebabkan badan usaha yang dipimpin dinyatakan pailit;
j. tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
k. tidak . . .
8
k. tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon kepala
daerah atau calon wakil kepala daerah, dan/atau calon anggota legislatif.
Pasal 16
(1) Proses pemilihan anggota Dewan Pengawas dilakukan melalui
seleksi.
(2) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
melalui tahapan :
a. seleksi administrasi;
b. seleksi UKK;
c. wawancara akhir.
Pasal 17
(1) PanitiaSeleksi Dewan Pengawas berjumlah ganjil dan paling
sedikit beranggotakan :
a. Perangkat Daerah;
b. unsur independen dan/atau perguruan tinggi.
(2) Panitia Seleksi bertugas :
a. menentukan jadwal waktu pelaksanaan;
b. melakukan penjaringan Bakal Calon Anggota Dewan Pengawas;
c. membentuk tim atau menunjuk Lembaga Profesional untuk melakukan UKK;
d. menentukan formulasi penilaian UKK;
e. menetapkan Calon Anggota Dewan Pengawas;
f. menindaklanjuti Calon Anggota Dewan Pengawas untuk
diproses lebih lanjut menurut ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau kebijakan pemerintah.
(3) Panitia Seleksi ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 18
Dalam melakukan seleksi, Panitia Seleksi melakukan penjaringan Bakal Calon Anggota Dewan Pengawas.
Pasal 19
(1) Panitia Seleksi melakukan seleksi administrasi berdasarkan hasil penjaringan sebagaimana dimaksud Pasal 18.
(2) Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap unsur independen dan Pejabat Pemerintah Daerah dengan memenuhi paling sedikit persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf f sampai dengan huruf k.
(3) Panitia . . .
9
(3) Panitia Seleksi menetapkan Bakal Calon Anggota Dewan
Pengawas berdasarkan hasil seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Pasal 20
(1) Panitia Seleksi melakukan UKK berdasarkan hasil seleksi
administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3).
(2) UKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh :
a. tim; atau
b. lembaga profesional.
Pasal 21
(1) UKK yang dilaksanakan oleh tim sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a, melibatkan konsultan perorangan.
(2) Tim atau Lembaga Profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) bertugas :
a. melaksanakan proses UKK sesuai dengan indikator penilaian UKK;
b. menetapkan hasil penilaian UKK; dan
c. menyampaikan hasil penilaian kepada Panitia Seleksi.
(3) Tim atau Lembaga Profesional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 22
(1) Indikator penilaian UKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf a paling sedikit meliputi :
a. pengalaman mengelola perusahaan;
b. keahlian;
c. integritas dan etika;
d. kepemimpinan;
e. pemahaman atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; dan
f. memiliki kemauan yang kuat dan dedikasi tinggi.
(2) Setiap indikator penilaian UKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dirinci sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh
Panitia Seleksi.
(3) Klasifikasi nilai akhir UKK meliputi :
a. di atas 8,5 (delapan koma lima) direkomendasikan sangat disarankan;
b. di atas 7,5 (tujuh koma lima) sampai dengan 8,5 (delapan
koma lima) direkomendasikan disarankan;
c. di atas 7,0 (tujuh koma nol) sampai dengan 7,5 (tujuh
koma lima) direkomendasikan disarankan dengan pengembangan;
d. di bawah . . .
10
d. di bawah 7,0 (tujuh koma nol) direkomendasikan tidak
disarankan.
(4) Perhitungan indikator penilaian UKK tercantum dalam
lampiran Peraturan Daerah ini.
Pasal 23
UKK Calon Anggota Dewan Pengawas paling sedikit melalui tahapan :
a. psikotes;
b. ujian tertulis keahlian;
c. penulisan makalah strategi pengawasan;
d. presentasi makalah strategi pengawasan; dan
e. wawancara.
Pasal 24
(1) Anggota Dewan Pengawas sebanyak 5 (lima) orang terdiri atas 1 (satu) orang Pejabat Pemerintah Pusat, 2 (dua) orang Pejabat
Pemerintah Daerah, dan 2 (dua) orang independen.
(2) Pejabat Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu jabatan pimpinan tinggi madya atau jabatan
pimpinan tinggi pratama.
Pasal 25
(1) Bakal Calon Anggota Dewan Pengawas yang diangkat menjadi
Calon Anggota Dewan Pengawas yaitu Bakal Calon yang memenuhi klasifikasi penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf a sampai dengan huruf c.
(2) Panitia Seleksi menyampaikan nama Calon Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
Bupati.
Pasal 26
(1) Bupati melaksanakan seleksi tahapan wawancara akhir terhadap Calon Anggota Dewan Pengawas.
(2) Wawancara akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu menetapkan Ketua Dewan Pengawas.
(3) Bupati dapat meminta masukan Ketua Dewan Pengawas atau Calon Ketua Dewan Pengawas terpilih sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) untuk menetapkan Calon Anggota Dewan Pengawas lainnya.
Pasal 27
(1) Pengangkatan Calon Anggota Dewan Pengawas terpilih
dilakukan dengan keputusan KPM.
(2) Pengangkatan . . .
11
(2) Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
bersamaan waktunya dengan pengangkatan anggota Direksi, kecuali untuk pengangkatan pertama kali pada saat pendirian.
(3) Anggota Dewan Pengawas yang diangkat, wajib menandatangani kontrak kinerja.
(4) Penandatanganan kontrak kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) dilakukan sebelum pengangkatan Dewan Pengawas.
(5) Anggota Dewan Pengawas diangkat untuk masa jabatan paling lama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1
(satu) kali masa jabatan.
Pasal 28
(1) Dewan Pengawas bertugas :
a. melaksanakan melakukan pengawasan terhadap Perumda
Sei Sembilang Banyuasin;
b. mengawasi, memberikan masukan dan saran atas
pengelolaan Perumda Sei Sembilang Banyuasin;
c. menerapkan tata kelola Perumda yang baik;
d. antisipasi dan/atau meminimalisasi terjadinya
kecurangan; dan
e. pemenuhan target dalam kontak kinerja.
(2) Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan dokumen paling sedikit terdiri atas :
a. rencana bisnis;
b. rencana kerja dan anggaran Perumda;
c. laporan keuangan;
d. laporan hasil pengawasan;
e. kontrak kinerja; dan
f. risalah rapat dan kertas kerja.
Pasal 29
Jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir apabila :
a. meninggal dunia
b. masa jabatannya berakhir; dan
c. diberhentikan sewaktu-waktu.
Pasal 30
(1) Dalam hal jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir karena masa jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf b, anggota Dewan Pengawas wajib menyampaikan
laporan pengawasan tugas akhir masa jabatan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa jabatannya.
(2) Anggota . . .
12
(2) Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib melaporkan sisa pelaksanaan tugas pengawasan yang belum dilaporkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhir
masa jabatannya.
(3) Laporan pengurusan tugas akhir masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai dasar pertimbangan oleh KPM
untuk memperpanjang atau memberhentikan anggota Dewan Pengawas.
(4) Laporan pengurusan tugas akhir masa jabatan anggota Dewan Pengawas yang berakhir masa jabatannya dilaksanakan
setelah hasil audit dengan tujuan tertentu atau audit tahunan dari kantor akuntan publik kepada KPM.
(5) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan seluruh anggota Dewan
Pengawas, pelaksanaan tugas pengawasan Perumda dilaksanakan oleh KPM.
Pasal 31
(1) Dalam hal jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir karena diberhentikan sewaktu-waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf c, pemberhentian dimaksud wajib disertai
alasan pemberhentian.
(2) Pemberhentian anggota Dewan Pengawas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila berdasarkan data dan informasi yang dapat dibuktikan secara sah, anggota
Dewan Pengawas yang bersangkutan :
a. tidak dapat melaksanakan tugas;
b. tidak melaksanakan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan dan/atau ketentuan anggaran dasar;
c. terlibat dalam tindakan kecurangan yang mengakibatkan
kerugian pada Perumda, negara, dan/ atau Daerah;
d. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
e. mengundurkan diri;
f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan
Pengawas sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan/atau
g. tidak terpilih lagi dalam hal adanya perubahan kebijakan Pemerintah Daerah seperti restrukturisasi, likuidasi,
akuisisi, dan pembubaran Perumda
Pasal 32
(1) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan oleh KPM.
(2) KPM mengatur pelaksanaan pemberhentian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat materi :
a. usulan penguduran diri dari yang bersangkutan;
b. jangka waktu persetujuan pemberitahuan; dan
c. tata cara pemberhentian.
Pasal . . .
13
Pasal 33
(1) Anggota Dewan Pengawas dilarang memangku lebih dari 2 (dua) jabatan Anggota Dewan Pengawas.
(2) Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa diberhentikan sewaktu-waktu dari jabatan sebagai anggota Dewan Pengawas.
(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dilaksanakan oleh KPM paling lama 20 (dua puluh) hari
kerja sejak yang bersangkutan diangkat memangku jabatan baru sebagai anggota Dewan Pengawas, semua jabatan yang
bersangkutan sebagai anggota Dewan Pengawas dinyatakan berakhir.
Pasal 34
(1) Anggota Dewan Pengawas dilarang memangku jabatan
rangkap sebagai :
a. anggota Direksi pada BUMD, badan usaha milik negara,
dan/atau badan usaha milik swasta;
b. pejabat lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan/atau
c. pejabat lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
(2) Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenai sanksi administratif berupa diberhentikan sewaktu-waktu dari jabatan sebagai anggota Dewan Pengawas.
(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dilaksanakan oleh KPM paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak yang bersangkutan diangkat memangku jabatan
baru sebagai anggota Dewan Pengawas, jabatan yang bersangkutan sebagai anggota Dewan Pengawas dinyatakan
berakhir.
Pasal 35
(1) Anggota Dewan Pengawas wajib dengan itikad baik dan tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan BUMD.
(2) Setiap anggota Dewan Pengawas bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya.
(3) KPM dapat mengajukan gugatan ke pengadilan terhadap
anggota Dewan Pengawas yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada perusahaan umum Daerah kecuali anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan
mengganti kerugian yang ditimbulkan tersebut dan disetorkan ke rekening kas umum daerah.
Pasal . . .
14
Pasal 36
(1) Penghasilan anggota Dewan Pengawas ditetapkan oleh KPM.
(2) Penghasilan anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak terdiri atas:
a. honorarium;
b. tunjangan;
c. fasilitas; dan/atau
d. tantiem atau insentif kinerja.
(3) Ketua Dewan Pengawas menerima uang jasa setinggi-tingginya
40% (empat puluh perseratus) dari gaji Direktur.
(4) Sekretaris Dewan Pengawas menerima uang jasa setinggi-tingginya 35% (tiga puluh lima perseratus) dari gaji Direktur.
(5) Anggota Dewan Pengawas menerima uang jasa setinggi-tingginya 30% (tiga puluh perseratus) dari gaji Direktur.
Bagian Keempat
Direksi
Pasal 37
(1) Direksi Perumda Air Minum Tirta Betuah diangkat oleh KPM.
(2) Untuk dapat diangkat sebagai Direksi, sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. sehat jasmani dan rohani
b. memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman,
jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Perumda Air Minum
Tirta Betuah;
c. memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah;
d. memahami manajemen perusahaan;
e. memiliki pengetahuan yang memadai di bidang air minum;
f. berijazah paling rendah Strata 1 (S-1);
g. pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun di bidang manajerial perusahaan berbadan hukum dan pernah
memimpin tim;
h. berusia paling rendah 35 (tiga puluh lima) tahun dan paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat mendaftar
pertama kali;
i. tidak pernah menjadi anggota Direksi, Dewan Pengawas,
atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan badan usaha yang dipimpin dinyatakan pailit;
j. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara atau keuangan daerah;
k. tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
l. tidak . . .
15
l. tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon Bupati
atau calon Wakil Bupati, dan/atau calon anggota legislatif,
(3) Pengangkatan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 38
(1) Proses pemilihan anggota Direksi dilakukan melalui seleksi.
(2) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit melalui tahapan-tahapan :
a. seleksi administrasi;
b. UKK;
c. wawancara akhir.
(3) Panitia Seleksi berjumlah ganjil dan paling sedikit beranggotakan :
a. Perangkat Daerah; dan
b. unsur independen dan/atau perguruan tinggi.
(4) Panitia Seleksi ditetapkan dengan Keputusan Bupati Banyuasin.
Pasal 39
Dalam melakukan seleksi, Panitia Seleksi melakukan penjaringan
Bakal Calon Anggota Direksi.
Pasal 40
(1) Panitia Seleksi melakukan seleksi administrasi berdasarkan hasil penjaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39.
(2) Panitia Seleksi melakukan seleksi administrasi sesuai
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37ayat (2)
huruf f sampai dengan huruf l.
(3) Panitia Seleksi menetapkan Bakal Calon Anggota Direksi yang
telah lulus persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk mengikuti UKK.
Pasal 41
(1) UKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) huruf b dilaksanakan oleh :
a. tim; atau
b. lembaga profesional.
(2) UKK yang dilaksanakan oleh tim sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, melibatkan konsultan perorangan.
(3) Tim atau lembaga profesional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertugas :
a. melaksanakan . . .
a. melaksanakan proses UKK sesuai dengan indicator
16
menilaian UKK;
b. menetapkan hasil penilaian UKK; dan
c. menyampaikan hasil penilaian kepada Panitia Seleksi.
(4) Tim atau lembaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 42
(1) Indikator penilaian UKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal
41 ayat (3) huruf a paling sedikit meliputi :
a. pengalaman mengelola perusahaan;
b. keahlian;
c. integritas dan etika;
d. kepemimpinan;
e. pemahaman atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; dan
f. memiliki kemauan yang kuat dan dedikasi tinggi.
(2) Setiap indikator penilaian UKK sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dirinci sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Panitia Seleksi.
(3) Klasifikasi nilai akhir UKK meliputi :
a. di atas 8,5 (delapan koma lima) direkomendasikan sangat disarankan;
b. di atas 7,5 (tujuh koma lima) sampai dengan 8,5 (delapan koma lima) direkomendasikan disarankan;
c. di atas 7,0 (tujuh koma nol) sampai dengan 7,5 (tujuh koma lima) direkomendasikan disarankan dengan pengembangan;
d. di bawah 7,0 (tujuh koma nol) direkomendasikan tidak disarankan.
(4) Perhitungan indikator penilaian UKK tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini.
Pasal 43
UKK Calon Anggota Dewan Direksi paling sedikit melalui tahapan
:
a. psikotes;
b. ujian tertulis keahlian;
c. penulisan makalah strategi pengawasan;
d. presentasi makalah strategi pengawasan; dan
e. wawancara.
Pasal . . .
17
Pasal 44
(1) Pengalaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf a, yaitu Bakal Calon Anggota Direksi memiliki rekam
jejak keberhasilan dalam pengurusan organisasi.
(2) Dalam melaksanakan rekam jejak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan paling sedikit :
a. Komunitas Intelijen Daerah; dan/atau
b. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Pasal 45
Bakal Calon Anggota Direksi yang diangkat menjadi Calon Anggota Direksi yaitu Bakal Calon Anggota Direksi yang memenuhi klasifikasi penilaian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 42ayat (1) huruf a sampai dengan huruf c.
Pasal 46
(1) Pelaksanaan seleksi administrasi dan UKK menghasilkan
paling sedikit 3 (tiga) atau paling banyak 5 (lima) Calon Anggota Direksi.
(2) Panitia Seleksi menyampaikan nama Calon Anggota Direksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Bupati.
(3) Calon anggota Direksi yang dinyatakan lulus seleksi wajib
menandatangani kontrak kinerja sebelum diangkat sebagai anggota Direksi.
Pasal 47
(1) Jumlah anggota Direksi ditetapkan oleh KPM.
(2) Jumlah anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 1 (satu) orang dan paling banyak 5 (lima) orang.
(3) Penentuan jumlah anggota direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan berdasarkan asas efisiensi dan
efektifitas pengurusan Perumda.
(4) Direktur utama diangkat dari salah satu anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Pasal 48
(1) Anggota Direksi diangkat untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali
masa jabatan kecuali :
a. ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b. dalam hal anggota Direksi memiliki keahlian khusus dan/atau prestasi yang sangat baik, dapat diangkat untuk
masa jabatan yang ketiga.
(2) Keahlian . . .
18
(2) Keahlian khusus dan/atau prestasi yang sangat baik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit memenuhi kriteria :
a. melampaui target realisasi terhadap rencana bisnis serta rencana kerja dan anggaran Perumda;
b. opini audit atas laporan keuangan perusahaan minimal
Wajar Tanpa Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut di akhir periode kepemimpinan;
c. seluruh hasil pengawasan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. terpenuhinya target kontrak kinerja sebesar 100% (seratus persen) selama 2 (dua) periode kepemimpinan.
Pasal 49
Jabatan anggota Direksi berakhir apabila anggota Direksi:
a. meninggal dunia;
b. masa jabatannya berakhir; atau
c. diberhentikan sewaktu-waktu.
Pasal 50
(1) Dalam hal jabatan anggota Direksi berakhir karena masa jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49
huruf b, anggota Direksi wajib menyampaikan laporan pengurusan tugas akhir masa jabatan paling lambat 3 (tiga)
bulan sebelum berakhir masa jabatannya.
(2) Anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan sisa pelaksanaan tugas pengurusan yang belum
dilaporkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhir masa jabatannya.
(3) Berdasarkan laporan pengurusan tugas akhir masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Komisaris wajib
menyampaikan penilaian dan rekomendasi atas kinerja Direksi kepada KPM.
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) serta penilaian
dan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagai dasar pertimbangan KPM untuk memperpanjang atau
memberhentikan anggota Direksi.
(5) Laporan pengurusan tugas akhir masa jabatan anggota Direksi
yang berakhir masa jabatannya dilaksanakan setelah hasil audit dengan tujuan tertentu atau audit tahunan dari kantor akuntan publik dan disampaikan kepada KPM.
Pasal 51
(1) Dalam hal jabatan anggota Direksi berakhir karena diberhentikan sewaktu-waktu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 49 huruf c, pemberhentian dimaksud wajib disertai alasan pemberhentian.
(2) Pemberhentian . . .
19
(2) Pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan apabila berdasarkan data dan informasi yang dapat dibuktikan secara sah, anggota Direksi yang
bersangkutan:
a. tidak dapat melaksanakan tugas;
b. tidak melaksanakan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan dan/atau ketentuan anggaran dasar;
c. terlibat dalam tindakan kecurangan yang mengakibatkan
kerugian pada Perseroan Daerah, negara, dan/atau Daerah;
d. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
e. mengundurkan diri;
f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Komisaris sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan; dan/atau
g. tidak terpilih lagi karena adanya perubahan kebijakan
Pemerintah Daerah dalam hal Restrukturisasi, likuidasi, akuisisi, dan pembubaran Perumda.
Pasal 52
(1) Direksi diberhentikan oleh KPM.
(2) KPM mengatur teknis pelaksanaan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat
materi :
a. usulan pengunduran diri dari yang bersangkutan;
b. jangka waktu persetujuan pemberhentian; dan
c. tata cara pemberhentian.
Pasal 53
(1) Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagai:
a. anggota Direksi pada BUMD lain, badan usaha milik negara, dan badan usaha milik swasta;
b. jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan/atau
c. jabatan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
(2) Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa diberhentikan sewaktu-
waktu dari jabatan sebagai anggota Direksi.
(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dilaksanakan oleh KPM paling lama 20 (dua puluh) hari
kerja sejak yang bersangkutan diangkat memangku jabatan baru sebagai anggota Direksi, jabatan yang bersangkutan
sebagai anggota Direksi dinyatakan berakhir.
Pasal 54 . . .
20
Pasal 54
(1) Anggota Direksi wajib dengan ihtikad baik dan tanggung jawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan Umum Daerah.
(2) Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara
pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) KPM dapat mengajukan gugatan ke pengadilan terhadap
anggota Direksi yang karena kesalahan dan kelalaiannya menimbulkan kerugian pada Perumda kecuali anggota Direksi yang bersangkutan mengganti kerugian yang ditimbulkan
tersebut dan disetorkan kas umum daerah.
Pasal 55
(1) Penghasilan Direksi ditetapkan oleh KPM
(2) Penghasilan anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak terdiri atas:
a. gaji;
b. tunjangan;
c. fasilitas; dan/atau
d. tantiem atau insentif pekerjaan.
(3) Besarnya penghasilan Direksi ditetapkan oleh Bupati dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan Perumda Sei Sembilang Banyuasin.
Pasal 56
Direksi dalam mengelola Perumda mempunyai tugas
sebagaiberikut :
a. memimpin dan mengendalikan semua kegiatan Perumda;
b. menyampaikan Rencana Kerja 5 (lima) tahunan dan Rencana Kerja Anggaran Perumda tahunan kepada Badan Pengawas untuk mendapat pengesahan;
c. melakukan perubahan terhadap program kerja setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas;
d. membina pegawai;
e. mengurus dan mengelola kekayaan Perumda;
f. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
g. mewakili Perumda baik di dalam dan di luar pengadilan; dan
h. menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan
termasuk Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi kepada Badan Pengawas.
Pasal . . .
21
Pasal 57
(1) Direksi dalam mengelola Perseroan Daerah mempunyai
wewenang sebagai berikut :
a. mengangkat dan memberhentikan pegawai;
b. mengangkat, memberhentikan dan memindah tugaskan
pegawai dari jabatan di bawah Direksi;
c. menandatangani Neraca dan Perhitungan laba/rugi; dan
d. menandatangani ikatan hukum dengan pihak lain.
(2) Direksi memerlukan persetujuan dari Dewan Pengawas dalam
hal-hal:
a. mengadakan perjanjian-perjanjian kerjasama usaha dan atau pinjaman yang mungkin dapat berakibat terhadap
berkurangnya asset dan membebani anggaran Perseroan Daerah;
b. memindahtangankan atau menghipotekkan atau menggadaikan benda bergerak dan atau tak bergerak milik
Perseroan Daerah; dan
c. penyertaan modal dalam Perusahaan lain.
(3) Direksi berwenang menetapkan tata tertib dan tata kerja
Perumda.
(4) Direksi dalam menjalankan Perumda, berdasarkan kebijakan
umum yang digariskan oleh KPM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(5) Direktur Utama menetapkan Peraturan Perumdadengan persetujuan Dewan Pengawas yang diketahui oleh Bupati.
BAB VIII
KEPEGAWAIAN
Pasal 58
(1) Untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Perumda Air Minum
Tirta Betuah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. warga negara indonesia;
b. berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun;
c. berusia paling tinggi 30 (tiga puluh) tahun untuk SLTP dan
SMU;
d. berusia paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun untuk D3
dan S1;
e. mempunyai pendidikan, kecakapan, dan keahlian yang
diperlukan;
f. tidak pernah dihukum penjara berdasarkan Keputusan
Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
g. tidak . . .
22
g. tidak pernah terlibat dalam gerakan yang menentang
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah;
h. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Instansi Pemerintah atau swasta;
i. mempunyai Ijazah SLTP, SMU/SMK atau yang sederajat,
Diploma atau Sarjana;
j. berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat
keterangan dari Kepolisian setempat;
k. berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan
Dokter;
l. tidak boleh merangkap menjadi Pegawai Negeri atau
Perusahaan lainnya;
m. lulusseleksi.
(2) Sebelum ditetapkan sebagai Pegawai, Direksi menetapkan
persyaratan dalam masa percobaan.
Pasal 59
(1) Sesuai dengan ijazah yang dimiliki, Pegawai diberikan pangkat,
Golongan dan gaji pokok.
(2) Pengaturan pangkat, golongan dan gaji pokok Pegawai Perumda Air Minum ditentukan dengan Keputusan Direksi
sesuai dengan kemampuan keuangan Perumda Sei Sembilang Banyuasin.
Pasal 60
(1) Dengan pertimbangan efisiensi untuk pekerjaan tertentu, Direksi dapat mengangkat tenaga kontrak atau tenaga honorer sesuai kebutuhan.
(2) Pemberian upah terhadap tenaga kontrak atau tenaga honorer sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berdasarkan pada
pekerjaan yang ditugaskan.
Pasal 61
Pegawai berhenti atau diberhentikan karena :
a. meninggal dunia;
b. mengajukan berhenti atas permintaan sendiri;
c. berakhir masa tugasnya setelah mencapai usia maksimal 56
tahun;
d. merugikan Perumda Air Minum Tirta Betuah.
BAB . . .
23
BAB IX
TANGGUNG JAWAB DAN GANTI RUGI
Pasal 62
(1) Semua pegawai perusahaan, termasuk Direksi yang diberi tugas penyimpanan uang, surat-surat berharga, barang-
barang persediaan, yang karena melawan hukum atau melalaikan kewajiban dan tugas yang dibebankan kepada
mereka dengan langsung atau tidak langsung telah menimbulkan kerugian dari perusahaan diwajibkan mengganti
kerugian tersebut.
(2) Surat-surat bukti dan surat lainnya bagaimanapun juga sifatnya yang termasuk kategori tata buku dan administrasi
Perumda disimpan ditempat BUMD atau di tempat lain yang ditunjuk oleh Direksi kecuali jika untuk sementara
dipindahkan ke Dewan Pengawas, dalam hal dianggapnya perlu untuk kepentingan suatu pemeriksaan.
BAB X
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Pasal 63
(1) Selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum tahun buku mulai
berlaku, maka Direksi menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perumda untuk dimintakan persetujuan Bupati melalui Dewan
Pengawas.
(2) Apabila Bupati menolak rencana kerja yang diajukan sebelum menginjak tahun buku baru, maka berlaku Rencana Kerja
tahun sebelumnya.
(3) Tambahan Anggaran pada perubahan Anggaran yang terjadi
dalam tahun buku berjalan harus mendapat persetujuan dari Bupati melalui usulan Dewan Pengawas.
BAB XI
LAPORAN KINERJA
Pasal 64
Laporan kinerja Perumda terdiri atas laporan kinerja organisasi
dan keuangan dikirim secara berkala oleh Direksi kepada Bupati melalui Dewan Pengawas menurut cara dan waktu yang telah
ditentukan.
Bagian Kesatu Laporan Kinerja Organisasi
Pasal 65
Laporan kinerja organisasi meliputi laporan perkembangan
perusahaan, realisasi rencana kerja berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandiran dan
kewajaran.
Bagian . . .
24
Bagian Kedua
Laporan Keuangan
Pasal 66
(1) Laporan Keuangan Tahunan tidak hanya terdiri dari Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi, tetapi terdiri dari Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas dan
CALK (Catatan Atas Laporan Keuangan).
(2) Tahun buku laporan keuangan dimulai tanggal 1 Januari
sampai dengan 31 desember.
(3) Dalam waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah akhir tahun
buku Direksi menyusun laporan tahunan yang ditandatangani oleh Direksi, Dewan Pengawas dan dilaporkan kepada Bupati melalui SKPD yang tugas dan fungsinya melakukan
pembinaan Perumda.
(4) Laporan keuangan Perumda yang terdiri dari neraca dan
laporan laba/rugi harus diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
BAB XII
DEVIDEN
Pasal 67
(1) Pembagian keuntungan dihitung dari laba bersih setelah dikurangi pajak, pemerintah daerah memperoleh Deviden
sebesar 50% (lima puluh per seratus) setelah mendapatkan persetujuan KPM dan Badan Pengawas.
(2) Bagian laba untuk Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetorkan pada kas daerah dan dianggarkan dalam penerimaan APBD.
BAB XII
PERUBAHAN, PEMBUBARAN, PENGGABUNGAN DAN PEMISAHAN
Pasal 68
(1) Perubahan, Pembubaran, Penggabungan dan Pemisahan Perumda ditetapkan dengan Peraturan Daerah berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Semua aset dan tanggungan Perumda setelah dibubarkan menjadi milik dan tanggungjawab Pemerintah Daerah.
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 69
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah
Kabupaten Banyuasin Nomor 26 Tahun 2012 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Banyuasin Mandiri (Lembaran
Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 Nomor 59, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 Nomor 029),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal . . .
25
Pasal 70
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2019
NOMOR 8
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN
PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 9-150/2019
Ditetapkan di Pangkalan Balai
pada tanggal 5 Desember 2019
BUPATI BANYUASIN,
dto.
H. ASKOLANI
H. ASKOLANI
Diundangkan di Pangkalan Balai
pada tanggal 5 Desember 2019
Pj. SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANYUASIN,
dto.
H. M. YUSUF