bulu baribayan - kotakata.files.wordpress.com filekata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku...

12

Upload: vubao

Post on 26-Apr-2019

327 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

1

Page 2: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

1

Bulu Baribayan

Karya Zaidinoor

KAMAR kecil itu terletak di sudut paling belakang rumahku. Ukurannya hanya 3x2 meter. Tak ada jendela dan ventilasi. Kalau siang hampir tak ada cahaya yang masuk. Penerangan malam hari hanya lampu 5 watt, itu pun sering lupa dinyalakan. Setelah kamar itu, tak ada ruangan lain. Jadi dalam setahun hampir tak ada orang yang melewati kamar itu. Bagiku itu bukan kamar, melainkan kubus tripleks. Beberapa waktu belakangan ini, akulah satu-satunya manusia yang tiap hari keluar masuk di situ.

”Aku tak sudi lagi memberi makan iblis itu!” teriak ibuku lima tahun lalu. Airmatanya berderai setelah keluar dari kamar itu. Piring seng dilemparkannya sembarang. Nasi berhamburan di mana-mana. Kupeluk ibuku. Aku tahu ibu menangis bukan karena membenci Datu yang tergolek tak berdaya di dalam sana. Ibu mungkin merasa sudah terlalu lelah dengan semua ini, dengan kehidupan kami, dengan gunjingan orang-orang sekampung tentang Datu.

Seluruh tubuh Datu lumpuh, satu-satunya yang menghalangi Datu dengan malaikat maut hanyalah kepalanya yang masih sehat dan tak terlihat tua. Kulit mukanya masih kencang seperti pria berumur 40-an. Namun bicaranya tak jelas. Seperti orang menggerutu. Hal ini tentu membuat mantri di kampung kami hanya bisa geleng-geleng kepala. Sang mantri tak bisa menjelaskan penyakit apa yang diderita Datu. Dan itu adalah hari ayahku memanggil mantri.

Sejak ayah meninggal, kami hanya tinggal berdua di rumah ini. Ibu menggantikan ayah mengurus Datu yang telah sakit sejak almarhum kakekku masih hidup. Pada mulanya ibu sangat telaten memenuhi segala keperluan Datu. Ia tak pernah minta bantuan kepadaku, anaknya sekaligus Datu.

Page 3: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

2

”Aku ingin berbakti dan membantu ibu,” kataku memohon izin untuk mengurus Datu.

Aku kasihan melihat ibu. Pagi buta ia sudah bangun dan memasak untuk kami. Sebelum berangkat ke sawah, ibu terlebih dahulu memberi makan Datu. Setelah seharian di sawah, sepulangnya pada sore hari ibu masih saja harus memandikan Datu. Dan tak jarang pada malam buta ibu harus membuang kotoran Datu.

Aku pernah mendengar dari pengajian di surau bahwa membantu ibu adalah hal yang mesti dilaksanakan oleh seorang anak. Atas dasar itulah aku menawarkan diri pada ibu untuk mengurus Datu.

”Akan tiba saatnya nak, akan tiba...,” hanya itu jawaban ibu. Pada hari berbeda ibu pernah menjelaskan padaku bahwa jika saat itu tiba, bukan hanya aku yang akan mengurus Datu. Kata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila aku sudah tiada.

Namun belum lagi aku menikah, kondisi Datu memburuk. Tangan dan kakinya yang telah lumpuh mulai bernanah. Kulit tubuhnya mengelupas seperti ular berganti kulit. Ibu tak lagi memandikan Datu karena jangankan digosok, dipegang saja daging tubuh Datu akan lengket dan luluh. Bau busuk pun mulai menyebar ke seluruh ruangan.

Rupanya rasa kemanusiaan ibuku dikalahkan perasaan emosi akan warisan ”busuk” yang ditinggalkan suaminya. Ibu segukukan dalam dekapanku setelah menyebut Datuku iblis. Aku tahu ibu mulai kelelahan dan jenuh melakoni ini semua. Saatnya sekarang giliranku membaktikan diri kepada ibu. ”Mulai sekarang aku yang akan mengurus Datu bu,” janjiku kepada ibu.

Setelah kejadian itu aku langsung ke pasar membeli satu sak semen. Hari itu juga tubuh Datu yang telah membusuk kulumuri dengan semen. Wajah Datu terlihat tidak senang. Namun ia tak berdaya untuk mencegahnya. ”Supaya bau busuk tubuh piyan tidak tercium,” kataku sambil mengolesi semen di tangannya. ”Jadi ulun bisa memberi makan

Page 4: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

3

piyan dengan leluasa. Dari ujung kaki sampai leher tak kusisakan sedikit pun. Sejak itu, aku tiap hari keluar masuk kubus tripleks itu.

Tubuh ringkih itu hanya bisa meringkuk tak berdaya di sudut ruangan. Lengannya yang kurus mendekap erat anak bungsu dan isterinya yang tersedu. Di antara mereka bertiga, hanya lelaki kurus itu tak menangis. Bukan karena tak ingin menangis, tapi karena kesedihan yang telah melampaui batas yang membuatnya tak lagi mengeluarkan air mata.

Ia memang pernah mendengar bahwa tentara Jepang akan mengambil pemuda-pemuda tanggung untuk mereka latih kemiliteran. Kabarnya pemuda-pemuda pribumi itu akan dikirim untuk berperang melawan musuh yang hebat di tempat antah berantah. Namun lelaki itu tak menyangka perekrutan pemuda pribumi juga dilakukan di kampungnya. Mungkin Jepang sudah kekurangan orang melawan negara yang katanya adidaya tersebut.

Meski upahnya hanya segenggam garam, selama ini ia tak pernah mencoba mangkir dari kerja paksa yang diterapkan Nippon. Selain takut disiksa jika ketahuan, ia hanya ingin agar Jepang tahu bahwa ia penurut. Dengan begitu para Nippon itu takkan mengambil paksa anak-anaknya. Namun beberapa saat tadi apa yang ia lakukan ternyata tak berpengaruh banyak. Nippon tetap mengambil paksa anaknya.

Lelaki itu berusaha menghalangi lima orang Nippon yang akan membawa anak sulungnya. Namun laras senapan bayonet segera bersarang di dadanya. Tepat di ulu hati. Isteri dan si bungsu hanya bisa merangkulnya. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya meringkuk di sudut ruangan.

Setelah mengatur nafas menahan perih ulu hati bekas hantaman laras bayonet tadi, lelaki itu kemudian berdiri perlahan. ”Timah, hapus hapus air matamu isteriku. Aku bersumpah bahwa keluarga kita tak akan disentuh oleh siapa pun juga. Tidak oleh tentara Nippon, garong atau bahkan iblis sekalipun,” katanya bergetar.

Page 5: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

4

”Beberapa bulan lagi mungkin si bungsu yang akan mereka jemput,” kata sang isteri sambil mendekap erat anak bungsunya yang sudah menjadi pemuda tanggung.

”Demi apa pun juga, anak kita tak akan bisa mereka jemput,” kali ini lebih mantap lelaki itu berujar.

Besoknya lelaki itu langsung menghilang dari kampung. Tak ada yang tahu ke mana ia pergi. Sang isteri pun tak pernah berbicara mengenai kepergian suaminya kepada para tetangga. Santer tersiar kabar dari orang-orang pedalaman Kalimantan bahwa lelaki itu melanglang pegunungan Meratus. Keluar masuk goa dan menjelajahi belantara yang belum pernah diinjak manusia.

Setelah enam bulan berlalu, tiba-tiba lelaki itu pulang. Penampilannya kali ini jauh berbeda daripada saat meninggalkan rumah. Kalau dulu ia adalah lelaki ringkih, sekarang lebih besar dan berisi. Rambutnya panjang awut-awutan. Kulitnya yang dulunya legam berubah menjadi hitam kehijauan. Matanya yang dulu sayu sekarang tajam dan ada kegelapan dalam sorotannya.

Seminggu setelah kepulangannya tujuh orang tentara Jepang datang ke kampung untuk menjemput anak bungsunya. Dengan berani lelaki itu berkacak pinggang di depan pintu rumahnya. Lantang pria itu menantang para Nippon yang datang. Demi melihat lelaki itu, seketika para tentara Jepang itu lari pontang-panting ketakutan. Tentara Jepang tak pernah lagi datang.

Kejadian itu membuat orang-kampung yakin bahwa lelaki itu menemukan bulu hantu Bariyaban di pegunungan Meratus. Manusia yang memakai bulu hantu Bariyaban dipercaya apabila sedang marah maka akan terlihat seperti makhluk besar dengan taring dan bulu hitam menyeramkan.

Aku pernah mendengar cerita tentang lelaki yang menjelajahi pegunungan Meratus itu dari ayahku. Cerita itu tak bisa hilang begitu saja dari ingatanku karena menurut ayah, lelaki pemakai bulu Bariyaban itu adalah Datuku dan anak bungsunya adalah kakekku sendiri.

Page 6: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

5

Sekarang aku sedang berada di hadapan lelaki itu. Namun sekarang ia tak lebih dari mayat hidup. Seluruh tubuhnya dilapisi semen. Dan aku sedang menyuapinya.

Suapan terakhir maka sepiring nasi dan sepotong ikan asin habis. Saat akan menyuapi, Datu menggeleng pelan. Dalam keremangan kamar itu, aku mendengar Datu berbicara tak jelas. Tak lebih dari gerutuan singkat. Aku pun mendekatkan telinga ke mulutnya.

”Aku ingin mati cu...,” kali ini terdengar lebih jelas.

”Bukalah mulutmu!” kata Datu makin jelas terdengar.

Seperti dihipnotis, aku segera membuka mulut. Dan ”Cuih!” Datu meludahkan air liurnya tepat ke mulutku. Aku terkejut tak menduga dengan apa yang dilakukan Datu. Saat ludah itu masuk ke mulutku, lidahku merasa ada sesuatu yang lembut tercampur dengan ludah liur Datu. Sesuatu seperti kapas akan tetapi lebih panjang. Bulu!... sehelai bulu dalam mulutku! Entah bagaimana bulu itu langsung masuk ke sela-sela gigiku.

Seketika aku merasa seluruh bulu di tubuhku berdiri. Tanganku membesar. Kuku-kukuku memanjang dan badanku serasa memenuhi kubus tripleks ini. Aku merasa berani, merasa digdaya. Dalam perasaan yang wah itu sempat kulirik wajah Datuku yang terpejam dan tak bernapas.

Keterangan:

Datu: Kakek Buyut | Ulun: Aku halus | Piyan: Kamu Halus, Sampeyan

Cerpen ini pertama kali dipublikasikan di harian Kompas, 26 Oktober 2014.

Page 7: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

6

Terakhir

Karya Arma

Pagi ini aku terbangun dari tidur lelapku semalam, basah embun pagi menyambut kehadiranku di pagi ini. Di iringi dengan sinar mentari pagi yang begitu cerah, secerah hariku di pagi ini.

Disinilah awal perjumpaan ku dengan seseorang yang begitu dekat dengan ku saat ini dan untuk seterusnya. Orang yang tak akan pernah mampu tergantikan oleh siapa pun di dunia ini posisinya di dalam hidupku. Orang yang begitu spesial dalam kehidupanku. Doalah keyza sahabatku.

Keyza adalah sahabtaku yang kutemui ketika aku masih duduk dibangku SMA kelas 1, pertemuan kami dimulai saat kami baru menjadi anak SMA. Lebih tepatnya ketika kami menjalani MOS ( Masa Orientasi Siswa ).

Waktu itu dihari pertama aku datang terlamabat akibatnya aku mendapatkan hukuman atas keterlambatanku, aku pun di hukum untuk berjoget di tengah lapangan diantara kerumunan anak-anak peserta MOS yang lain, tak hanya itu aku disuruh oleh seniorku untuk memberikan bekal ku kepada peserta MOS yang lainnya. Dan saat itu aku memilih untuk memberikan bekal ku kepada keyza. Ternyata keyza waktu itu lupa membawa bekal, untungnya aku memberikannya kepada Keyza sehingga Kyza dapat terhindar dari hukuman para senior.

“Ini bekal ku, Ambilah.”

Keyza mengambilnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, sebab kakak senior melarangnya untuk berbicara.

Istirahat makan siang pun akhirnya tiba, kami pun menuju tempat makan siang masing-masing untuk makan. Saat makan siang Keyza menghampiriku.

Page 8: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

7

“Hai.. Nama ku Keyza Stephia. Nama kamu siapa ?

Ucap Keyza sambil mengulurkan tangannya. Dan akupun membalas uluran tangan Keyza tersebut.

“hai juga...aku Karin kamila”. Balasku kepadanya sambil tersenyum.

“Aku boleh duduk disini ?” ucap Keyza kepadaku.

“Oh tentu, silahkan kau boleh duduk di sini.”

“aku mau ngucapin makasih banyak sama kamu, karna kamu udah ngasih bekal kamu ke aku, aku merasa bersalah karna harus memakan bekal kamu ini, aku minta maaf”. Ucap Keyza padalu.

“iya sama-sama key, gak papa kok lagian itu hukuman yang harus aku terima karna hari ini aku datang terlambat. Kamu gak perlu merasa bersalah. Sebenarnya aku membawa roti ini ( sambil mengeluarkan roti dri balik baju ). Karna tadi pagi aku gak sempet sarapanjadi aku bawa aja roti ini buat makan di jalan, namun karna tergesa-gesa aku tidak sempat untuk memakannya dari pada aku buang ak simpan saja dibalik baju ku, biar tidak ketahuan sama kakak senior itu. Dan kamu jangan bilang-bilang ya Key.”

“hahaha... Kamu ini karin, Hari pertama udah berani buat masalah aja. Ehh tapi makasih banget ya rin, sebenarnya aku juga lupa bawa bekal hari ini. Jangan bilang sama siapa-siapa yah.”

Sejak saat itulah aku dan Keyza mulai berteman dan pertemanan kami pun semakin hari semakin erat bahkan sampai dengan detik ini pun kami masih menjalin hubungan yang baik ini.

Ketika kami lulus dari masa SMA kami melanjutkan jejak hidup kami masing-masing. Aku memilih melanjutkan pendidikan ku di Universitas Padjajaran Bandung sedangkan Keyza memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Setelah hampir 3 tahun kami tak bertemu, Tuhan kembali mempertemukan kami di waktu yang tak pernah kami duga sebelumnya,

Page 9: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

8

saat aku berkunjung ke Yogyakarta aku bertemu dengannya. Ketika itulah aku melihat sosok perempuan yang sangat aku kenal dan aku yakin itu Keyza. Namun ada yang berbeda ketika kau melihatnya, Keyza terlihat lebih kurus sekarang dan ia terlihat seperti orang yang sedang mengalami sakit.

“Keyza.. Kamu apa kabar ?” sudah lama kita tidak bertemu sahabat, aku sangat merindukanmu, dan bagimana kabar kuliahmu sekarang, apakah kamu sangat menikmatinya ? Mengingat waktu SMA dulu kamu selalu mengimpi-impikan untuk dapat berada di posisi sekarang ini, kamu terlihat lebih kurus ya sekarang”. Ucapku padanya sambil memegang tangannya.

“alhamdulilah aku baik karin, aku aku juga kangen banget sama kamu, kamu juga apa kabar Karin ? Sekarang kamu makin cantik aja”. Ucap Keyza memuji ku. “aku sangat menikmati kuliah ku saat ini dan kamu karin apakah kamu juga merasakan hal yang sama seperti ku ?” tanya Keyza padaku.

“seperti yang kamu lihat sat ini, aku baik-baik saja dan aku pun sama seperti dirimu, begitu menikmati hari-hari yang melelahkan ini dengan penuh suka dan keceriaan.

Aku pun memutuskan untuk tinggal di kosan Keyza selama aku berada di Yogyakarta ini, berhubung waktuku yang tidak lama disini hanya 5 hari dan akupun masih ingin bercerita banyak bersama keyza. Melepas rasa rindu yang teramat mendalam setelah hampir 3 tahun tak bertemu. Inilah waktu yang diberikan Tuhan pada kami untuk dapat bertemu kembali.

***

Pagi ini Keyza ada kuliah tambahan, ia tampak begitu berat untuk meninggalkan ku sendiri di kos-annya karna besok aku akan kembali ke Bandung, aku pun meyakinkannya bahwa aku tidak apa-apa tinggal sendirian di kosa-an ini lagi pula besok kita masih bisa bertemu lagi, karna besok aku akan kembali ke Bandung pada malam hari. Aku sengaja membeli tiket jadwal keberangkatan ku pada malam hari, agar aku dapat lebih lama bercengkrama dengan sahabat ku ini “Keyza”.

Page 10: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

9

Akhirnya Keyza pun berangkat, dan aku pun memutuskan untuk membersihkan kos-an Keyza, karna besok aku akan segera kembali, hitung-hitung ini tanda terima kasih ku karna telah menumpang di kos-annya, saat aku membersihkan tumpukan buku-buku milik Keyza aku melihat sebuah surat berobat dari rumah sakit yang ada di Yogyakarta dan betapa terkejutnya aku saat aku melihat ternyata Keyza mengalami penyakit gagal ginjal dan ia harus segera melakukan operasi kalau tidak dilakukan segera hal ini dapat mengancam nyawanya.

“ya Tuhan... Selama ini aku tidak tahu bahwa sahabatku mengalami gagal ginjal”. Aku menangis sejadi-jadinya mengetahui kenyataan ini bagaimana tidak sahabatku tempat aku berbagi banyak hal, tentang semua kisah-kisahku. Dan aku tak tahu bahwa ia sekarang sedang mengalami ujian terberat dalam hidupnya..

Keyza pulang dan aku langsung menanyakan hal ini padanya, Keyza diam tak berkutik dan untuk beberapa saat kemudian ia mulai membuka suara dan menceritakan semuanya padaku. Bahwa sudah lama ia mengalami gagal ginjal namun ia tak pernah menceritakannya kepada siapa pun, karna ia takut akan kesepian di saat-saat terakhir hidupnya kelak. Karn aia tak ingin ada orang yang memandang kasihan padanya dan justru malah membuatnya semakin terluka.

***

aku telah kembali ke Bandung sesampainya di Bandung aku kembali beraktivitas seperti biasa. Hari ini keyza akan melakukan operasi ginjal, aku tak tahu apakah ia telah menemukan pendonor yang tepat untuknya.

“dear keyza.. Maaf di hari yang menegangkan ini aku tak bisa menemani mu disana, tapi aku mohon kepadamu untuk tidak membenci ku. Tetaplah jadi sahabat ku Keyza., sahabat yang selalu ada untukku, selalu menemani ku. Aku tahu kau sangat mengharapkan kehadiranku sahabat, tapi maaf aku tak bisa hadir. Tapi ingatlah sahabat aku kan selalu ada disamping mu dan aku akan selalu berada di hatimu untuk selamanya. Ku mohon jangan lupakan aku sahabat. Aku menyayangi mu sahabat, Karin”

Page 11: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

10

Surat itu adalah surat terakhir yang dapat aku berikan padanya dan pertemuan di Yogyakarta itu merupakan pertemuan terakhirku dengannya. Saat itu aku memutuskan untuk mendonorkan ginjal ku padanya. Berhubung waktu ku yang tak lama lagi. Aku mengalami penyakit kanker payu dara dan aku tahu hidupku tidak akan lama lagi sedangkan Keyza sangat membutuhkan ginjal ini untuk dapat bertahan hidup. Sebelumnya aku telah melakukan pemeriksaan ginjal di rumah sakit tempat Keyza biasa chek up, dan menurut dokter yang merawat keyza ginjal ku cocok dengannya. Aku sengaja tak memberitahu Keyza terlebih dahulu, karna aku tahu pasti Keyza tak akan mau menerimanya, aku katakan kepada dokter yang merawat keyza untuk merahasiakan identitas ku, karna aku tidak ingin Keyza mengetahuinya. Jika informasi ini perlu diberitahukan kepada keyza saya mohon dok untuk meberitahukannya setelah operasinya selesai dilakukan. Unungnya Tuhan telah membuat cerita yang begitu Indah untuk kami. Tuhan memberikan kami kekuatan dan kebersamaan yang tidak akan pernah hilang. Aku tidak pernah menyalahkan Tuhan atas penyakit yang aku dera selama ini. Dan kini aku tahu bahwa jalan hidup yang telah Tuhan buat untukku adalah yang terbaik untukku dan juga untuk orang lain tentunya. Pada saatnya tiba semua akan indah pada waktunya.

Terima kasih Tuhan kau berikan aku sahabat terbaik dalam hidupku, tolong jagalah ia Tuhan, karna aku tak akan mampu menemaninya lagi untuk waktu yang cukup lama. Tak akan bisa bertemu dengannya lagi. Inilah saatnya aku harus menghadapmu. Dan terima kasih untuk semuanya.. Kini aku tahu apa arti persahabtan yang sesungguhnya. Sahabat adalah tempat untukku berbagi banyak hal, tempat untuk ku bercerita, bernaung dan bercengkrama, tempat untuk selalu menyemangati, tempat untuk selalu berbagi kesedihan, maupun keceriaan, bahkan tempat ku untuk dapat menggantungkan harapan. Selamat tinggal keyza sahabtaku, kau kan selalu jadi sahabatku walaupun kini kita telah berbeda dimensi ruang dan waktu. Tetapi itu semua tidak akan mengubah persahabatan kita. Aku akan selalu ada untukmu Keyza lebih tepatnya di hatimu untuk selamya.

Page 12: Bulu Baribayan - kotakata.files.wordpress.com fileKata ibu, kalau aku sudah berkeluarga, anakku nanti akan menggantikan aku mengurus Datu apabila ... Dengan begitu para Nippon itu

11

“Kita tahu bahwa persoalan literasi masih menjadi

masalah dalam masyarakat kita dan menjadi salah

satu penyebab buruknya kualitas manusia Indonesia.

Akan tetapi, kita berkeyakinan bahwa ada usaha-

usaha yang dapat ditempuh untuk mengurangi masalah

tersebut. Salah satunya dengan lebih mengakrabkan

masyarakat dengan kegiatan membaca sastra.

Semakin dekat masyarakat dengan bacaan sastra

maka diharapkan semakin matang pula akal budi dan

kemampuan berpikir sebuah masyarakat. Kota Kata

berharap dapat menjadi ruang alternatif bagi

masyarakat, serta ruang interaksi bagi pembaca sastra

dan penulis sastra di Palembang.”

K O M U N I T A S K O T A K A T A

Laman: http://kotakata.wordpress.com Surel: [email protected]