buletin paud dan dikmas bule gajah mada 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan...

40
edisi edisi edisi Januari-Juni 2017 Buletin PAUD dan Dikmas GAJAH MADA 173 BP-PAUD dan Dikmas Provinsi NTB BP-PAUD dan Dikmas Provinsi NTB BP-PAUD dan Dikmas Provinsi NTB Buletin PAUD dan Dikmas MEDIA KOMUNIKASI MEDIA KOMUNIKASI MEDIA KOMUNIKASI ISSN : 97724BDBD1DD4 “Mengnyinergikan “Mengnyinergikan ProgramUPTdanDaerah” ProgramUPTdanDaerah”

Upload: phammien

Post on 12-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

edisiedisiedisiJanuar i-Juni2017

B u l e t i n PA U D d a n D i k m a s

GAJAH MADA 173B P - P A U D d a n D i k m a s P r o v i n s i N T BB P - P A U D d a n D i k m a s P r o v i n s i N T BB P - P A U D d a n D i k m a s P r o v i n s i N T B

B u l e t i n PA U D d a n D i k m a s

M E D I A K O M U N I K A S IM E D I A K O M U N I K A S IM E D I A K O M U N I K A S I

ISSN : 97724BDBD1DD4

“Mengnyinergikan“MengnyinergikanProgram�UPT�dan�Daerah”Program�UPT�dan�Daerah”

Page 2: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

alai Pengembangan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD Bdan Dikmas NTB) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BP-PAUD dan Dikmas NTB memulai peran aktifnya dalam ikut menopang visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya di provinsi NTB dan Bali dimulai pada tahun 2008, dan sejak tahun 2008 sampai dengan saat ini telah mengalami tiga kali perubahan nomenklatur yaitu BPPNFI Regional 7 berubah menjadi BPPAUDNI Regional 5 pada tahun 2012 dan yang terakhir adalah perubahan menjadi BPPAUD dan Dikmas NTB pada tahun 2015.

BP-PAUD dan Dikmas NTB melalui berbagai program kerjanya selalu berupaya agar layanan dibidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat dapat secara langsung menyentuh masyarakat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat.

Pimpinan Redaksi

Salam Redaksi

GAJAH MADA 173

B P - P A U D d a n D i k m

a s N u s a

T e n g g a r a B a r a t

Bu l et i n

I novas i

PAUD dan D

i kmas

Page 3: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

Daftar Isin Salam Redaksi

n Daftar Isi

n Review dan Sinkronisasi

n Rapat Koordinasi

n Penguatan Kelembagaan PAUD Angkatan I dan II

n Penguatan Kelembagaan PKBM

n Penguatan Kelembagaan LKP

n Pelatihan Penyusunan Program Pembelajaran PAUD Implementasi Kurikulum 2013

n �Pelatihan Pengembangan APE PAUD Bagi Guru PAUD Provinsi NTB

n Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pamong Belajar Provinsi NTB Tahun 2017

n Diskusi Kelompok Terpumpun Draft Naskah Model Keaksaraan dan Kesetaraan

n Menuju Standarisasi Penyelenggaraaan

Program PAUD dan Dikmas

n Hasil dan Tindak Lanjut Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas

n Peluncuran Wajib PAUD Satu Tahun Pra SD Tahun 2017 di Kabupaten Sumbawa Barat

n Pemusatan Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi NTB di BP-PAUD dan Dikmas NTB

n Pembinaan Kepegawaian�n Kita Bisa, Harus Bisa, Pasti Bisa

i

ii

1

2

4

7

8

9

10

11

13

16

18

21

22

23

24

Edis i Januar i - Juni 2017

Narasumber : Drs. Eko Sumardi, M.Pd., Hizbul Maududi, S.S., DR. Syarifuddin, M.Hum., Dr. KadriRedaktur : Lalu Mukti Dwinata, S.Kom

Penyunting/Editor : Rieza Bayu Putra, S.T., Indah Septia Perdana, S.E.Desain Grafis : Iskandar Zulkarnaen, S.T.,

Sekretariat : Akhmad Satriya Arpan, S.E., Eliana Widiastuti, S.E., Yandri Fachrinaldi, S.Kom

Tim Redaksi

Tim Redaksi

Tim Redaksi

n Assesmen Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

n Perayaan HARDIKNAS 2 Mei 2017

n Lomba Kreatifitas : Membaca Mewujudkan Generasi Cerdas

n Pelepasan dan Apresiasi Seni Anak Didik PAUD Semai Harapan

n Hari Kartini: Indonesia Kaya Adat dan Budaya

n Menguatkan Kesadaran Literasi dalam Keluarga

n Tips Memotivasi Anak Agar Salat Berjamaah

25

27

28

30

32

33

36

GAJAH MADA 173

B P - P A U D d a n D i k ma s N u s a T e n g g a r a B a r a t

Bu l e t i n I n ovas i

PAUD dan D i kmas

Page 4: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

Review dan Sinkronisasi Berita�Utama

erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan Pkegiatan yang tepat. Data dan informasi yang kredibel menjadi acuan yang berguna bagi semua pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan, monitoring, dan evaluasi program dalam rangka mencapai rencana

yang efektif dan efisien. Selain itu, adanya rencana strategis yang jelas, relevan, dan terukur, yang di dalamnya terdapat berbagai ukuran kinerja dalam bentuk output dan outcome merupakan langkah awal yang menentukan keberhasilan suatu program kerja.

Review dan sinkronisasi terhadap program kerja yang terdapat pada BP-PAUD dan Dikmas NTB memegang peranan penting dalam mendukung terwujudnya kinerja yang efektif dan efisien selama satu tahun anggaran, dengan selalu mengacu pada visi balai.

Seperti yang disampaikan oleh kepala balai pada pertemuan dalam rangka membahas Rencana Kerja Tahunan (RKT) BP-PAUD dan Dikmas NTB tahun 2017, bahwa kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan harus terjadwal dengan baik, sehingga antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya baik itu yang berada dalam satu unit maupun lintas unit kerja akan terlaksana dengan baik pula.

Bertempat di Ruang Sangkareang BP-PAUD dan Dikmas NTB pada tanggal 7 Februari 2017 pembahasan rencana kerja tahunan balai yang dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan dan juga staf dipaparkan rencana waktu pelaksanaan kegiatan pada masing-masing unit kerja dengan maksud agar seluruh kegiatan terkoneksi dengan baik dan saling menunjang satu dengan lainnya.

Review dan Sinkronisasi “Koordinasi antar unit kerja

yang terdapat di BPPAUD dan Dikmas NTB memegang

peranan penting dalam mendukung terwujudnya

pelaksanaan program kerja yang efektif dan efisien

selama satu tahun anggaran dengan selalu

mengacu pada visi balai” Seluruh unit kerja BPPAUD dan Dikmas NTB melakukan review pada program kerjanya masing-masing

1 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Page 5: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

2Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

Penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh pejabat BP-PAUD dan Dikmas NTB

Rapat KoordinasiRapat Koordinasi

Sesuai amanat Undang-Undang No.23 Tahun 2014 yang mengalihkan urusan PAUD dan Dikmas dari Provinsi ke Kabupaten/Kota maka posisi BP-PAUD dan

Dikmas NTB sebagai kepanjangan tangan dari Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas harus mampu memfasilitasi permasalahan PAUD dan Dikmas yang ada di setiap daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dengan demikian BP-PAUD dan Dikmas NTB memandang sangat perlu melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka m e n s i n k ro n ka n p ro g ra m / ke g i a ta n yg a d a d i Kabupaten/Kota dengan program/kegiatan yang ada di BP-PAUD dan Dikmas NTB.

Berita�Utama

“BP-PAUD dan Dikmas NTB memandang sangat perlu melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka mensinkronkan program/kegiatan yg ada di Kabupaten/Kota dengan program/kegiatan yang ada di BP-PAUD dan Dikmas NTB.”

Page 6: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

3 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Pelaksanaan Rapat koordinasi BP-PAUD dan Dikmas NTB diselenggarakan selama 4 hari mulai dari tanggal 21 hingga 24 Maret 2017 bertempat di Hotel Fave, Jalan Langko No.21 Kota Mataram. Kegiatan ini diikuti oleh 62 peserta dari Kabupaten/Kota maupun dari Provinsi NTB yang terdiri dari Kepala Bidang PAUD dan PNF, Kepala Seksi, dan Organisasi Mitra (HIMPAUDI, IGTKI, HIPKI dan Forum PKBM), Perwakilan Penilik serta Perwakilan SKB yang sudah beralih menjadi satuan pendidikan.

Sedangkan Narasumber pada kegiatan rapat koordinasi ini yaitu dari direktorat jendral yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, dari Badan Akreditasi Provinsi dan dari BP-PAUD dan Dikmas NTB. Kegiatan rapat koordinasi ini dibuka langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Dr. Wartanto yang dilanjutkan dengan pemaparan materi. Dalam pembukaannya, beliau menyampaikan bahwa Rapat koordinasi ini merupakan langkah strategis dalam mensinergikan program UPT dan daerah. Rapat koordinasi tingkat UPT yang digelar ini seharusnya sudah tidak banyak teori, kegiatan ini ditujukan untuk membuat kesepakatan kerja tingkat operasional, mewujudkan semua kebijakan dan program yang ada di Kabupaten/Kota bekerjasama dengan UPT dalam hal ini BP-PAUD dan Dikmas sebagai perwakilan dari pemerintah pusat, tambahnya.

Pembahasan pada kegiatan rapat koordinasi kali ini difokuskan pada 5 permasalahan diantaranya :1. Dana BOP dan DAK PAUD dan Dikmas2.Penelusuran Anak Usia Sekolah Tidak

Sekolah (ATS), Program Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar

3.Koordinasi data satuan pendidikan PAUD dan Dikmas yang akan dipetakan mutunya serta di supervisi dalam rangka pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan menuju Akreditasi.

4.Tempat Uji Kompentesi (TUK) yang diharapkan ada di setiap Kabupaten/Kota, dan

5. SKB sebagai satuan pendidikan.

Dalam rangkaian acara pembukaan rapat ko o rd i n a s i i n i j u ga d i l a n g s u n g ka n penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh pejabat BP-PAUD dan Dikmas NTB yang disaksikan langsung oleh Sekretaris Jenderal PAUD dan Dikmas, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTB dan seluruh peserta rapat koordinasi.

Pembukaan dan penyampaian materi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, Dr. Wartanto

Suasana pembukaan kegiatan rapat koordinasi BP-PAUD dan Dikmas NTB

Page 7: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

4Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

rogram Pendidikan Anak Usia Dini dari semula Pdicanangkan, telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Secara kuantitas, hal ini dapat dilihat

dari pertambahan jumlah lembaga PAUD yang ada di masyarakat, sedangkan secara kualitas, sudah banyak metode pelatihan yang dikembangkan guna menunjang penyempurnaan kegiatan pembelajaran program PAUD.

Pengelolaan administrasi lembaga PAUD merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan program PAUD, lebih-lebih untuk menuju akreditasi. Fakta dilapangan yang dapat dilihat dari hasil pemetaan mutu lembaga PAUD masih lemah dalam mengelola administrasi. Penyelenggara/pengelola tidak dapat menyediakan administrasi secara efektif dan efisien untuk menunjang lembaganya sehingga kemajuan lembaga tidak dapat dipantau dengan baik, terutama administrasi berkaitan delapan standar nasional pendidikan.

BP PAUD dan Dikmas Nusa Tenggara Barat sebagai lembaga penjamin mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2016, melalui program kerjanya akan melaksanakan program peningkatan mutu

Penguatan Kelembagaan PAUD Angkatan I dan II

kelembagaan melalui kegiatan pelatihan penguatan Kelembagaan PAUD Angkatan I dan II.

Angkatan I dilaksanakan pada tanggal 15 s.d 18 Mei 2017, bertempat di Hotel Mataram Square Kota Mataram, dengan jumlah peserta 40 orang. Angkatan II dilaksanakan pada tanggal 28 s.d 31 Mei 2017, bertempat di Hotel Grand Madani Kota Mataram, dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang.

Diharapkan hasil dari pelatihan ini adalah peserta memahami kebijakan Dirjen PAUD dan Dikmas, kebijakan pengembangan BPPAUD Dan DIKMAS NTB, alur dan mekanisme akreditasi PAUD, serta memahami 8 Standar Nasional Pendidikan dalam penyelenggaraan Pendidikan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini , Sehingga tercapai percepatan akreditasi lembaga.

“Pengelolaan administrasi lembaga PAUD merupakan

salah satu unsur yang sangat penting dalam

penyelenggaraan program PAUD menuju akreditasi.”

Peningkatan�Mutu

Kepala Balai saat menyampaikan materi tentang kebijakan pada kegiatan penguatan kelembagaan PAUD

Suasana peserta kegiatan saat pembukaan kegiatan berlangsung

Page 8: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan
Page 9: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan
Page 10: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

7 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

enguatan Kelembagaan PKBM yang dilaksanakan oleh PBPPAUD dan Dikmas NTB pada hari Minggu s.d Rabu, tanggal 4 s.d 7 Juni 2017, bertempat di Hotel Grand

Madani Kota Mataram, adalah salah satu upaya agar PKBM dapat memberikan jaminan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bermutu, profesional dan berdaya saing.

Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan mutu layanan PKBM bagi masyarakat dengan pemenuhan delapan standar pendidikan nasional, dengan harapan PKBM dapat terakreditasi dan masyarakat memperoleh layanan bermutu.

Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 40 orang perwakilan dari PKBM di kabupaten/kota se Provinsi NTB dengan prioritas adalah lembaga yang menjadi sasaran pemetaan mutu, agar setelah mengikuti pelatihan ini para peserta dapat mengaplikasikan hasil pembelajaran dan dapat pula melengkapi berkas akreditasi di lembaga masing-masing.

Penguatan Kelembagaan PKBM

“Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan

mutu layanan PKBM bagi masyarakat dengan

pemenuhan delapan standar pendidikan nasional, dengan

harapan PKBM dapat terakreditasi dan masyarakat

memperoleh layanan bermutu.”

Peningkatan�Mutu

Tampak para peserta kegiatan saat mengikuti materi yang disampaikan narasumber

Page 11: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

8Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

eiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks, kebutuhan Smasyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal juga semakin berkembang. Termasuk di dalamnya adalah kebutuhan atas layanan yang diwadahi oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP).

Dengan segala variasinya. diharapkan LKP sebagai penyelenggara satuan pendidikan menjadi bagian peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan nonformal di lingkungan binaan masing-masing.

BPPAUD dan DIKMAS NTB melalui program peningkatan mutu kelembagaan mengalokasikan program-program peningkatan mutu bagi satuan, dan salah satunya adalah melalui Pelatihan Penguatan Kelembagaan Lembaga Kursus dan Pelatihan menuju lembaga yang terakreditasi, dengan pelatihan ini diharapkan satuan pendidikan LKP tersebut dapat mempersiapkan diri dan diberi penguatan agar bisa diusulkan untuk diakreditasi.

Tujuan dilaksanakannya penguatan kelembagaan ini adalah untuk meningkatkan mutu layanan LKP bagi masyarakat dengan pemenuhan delapan standar pendidikan nasional, dengan harapan LKP dapat terakreditasi dan masyarakat memperoleh layanan bermutu.

Bertempat di Hotel Mataram Square Kota Mataram, selama empat hari mulai tanggal 12 s.d 15 Juni 2017, menghadirkan 40 orang perwakilan dari lembaga yang berada di kabupaten/kota se provinsi NTB.

Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, peserta diharapkan mendapatkan bekal informasi, pengetahuan, keterampilan dan sikap di bidang:

1. Kebijakan BAN PNF tentang Akreditasi Lembaga LKP2. Kebijakan program BP PAUD dan DIKMAS tentang 8 Standar Nasional Pendidikan.3. Mekanisme Akreditasi lembaga LKP4.Implementasikan 8 standar nasional pendidikan dalam instrumen Akreditasi lembaga LKP yaitu:

- Standar Kompetensi Lulusan- Standar isi- Standar proses pendidikan- Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan- Standar Sarana dan Prasarana- Standar Pengelolaan- Standar Pembiayaan Pendidikan- Standar Penilaian Pendidikan

Penguatan Kelembagaan LKP “Dilaksanakannya

penguatan kelembagaan ini adalah untuk meningkatkan

mutu layanan LKP bagi masyarakat dengan

pemenuhan delapan standar pendidikan nasional, dengan

harapan LKP dapat terakreditasi dan

masyarakat memperoleh layanan bermutu.”

Salah satu narasumber saat memberikan contoh pembuatan media informasi melalui leaflet (brosur) kepada peserta

Peningkatan�Mutu

Page 12: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

9 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Pelatihan Penyusunan Program Pembelajaran PAUD Implementasi Kurikulum 2013

enin (27/2/2017) BP-PAUD dan Dikmas NTB mengadakan Spelatihan penyusunan program pembelajaran PAUD implementasi kurikulum 2013 propinsi NTB yang bertempat di

Hotel Mataram Square, Mataram. Peserta yang mengikuti kegiatan meliputi 10 Kabupaten/Kota di Provinsi NTB seluruhnya berjumlah 40 lembaga, dimana masing-masing kabupaten mengirimkan 4 lembaga yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari kedepan.

Drs. Sukran Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB membuka kegiatan secara resmi, beliau mengatakan dalam sambutannya mengarahkan agar para guru menjalankan kurikulum berbasis “tema/tematik”, tematik artinya adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Karena Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya, jadi mau berubah bagaimanapun kurikulumnya kalau basisnya sudah tema maka itu bisa dipakai jika terjadi perubahan kurikulum tidak berpengaruh pada bahan ajar yang sudah dimiliki oleh pihak sekolah, jadi tidak ada masalah dengan KTSP, kurikulum 2013 hingga kurikulum 2080, demikian tegas beliau dengan nada bercanda dengan para peserta.

Pemateri yang menyampaikan meliputi akademisi yang menjadi mitra Balai dan Pamong Belajar BP-PAUD dan Dikmas NTB. Kegiatan ini memiliki dampak yang jelas dan dapat berkontribusi nyata pada salah satu upaya penjaminan mutu pendidikan. Pelatihan ini juga di lakukan untuk mendorong percepatan pelaksanaan akreditasi kelembagaan dan program PAUD pada satuan pendidikan PAUD dan Dikmas. Peserta juga diharapkan dapat mengimplementasikan delapan standar pendidikan yang terdapat pada kurikulum 2013 (K13) dilembaga masing-masing.

Seluruh Peserta Kegiatan sedang menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pembukaan kegiatan

Drs. Sukran memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan pelatihan penyusunan program pembelajaran PAUD implementasi kurikulum 2013 propinsi NTB, di Hotel Mataram Square (27/2/2017)

Drs. Eko Sumardi, M.Pd (Kepala BP-PAUD dan Dikmas NTB) saat menyampaikan materi Kebijakan Direktur Pembinaan PAUD Ditjen PAUD dan Dikmas

“kurikulum berbasis “tema/tematik”, tematik

artinya adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga

dapat memberikan pengalaman bermakna

kepada siswa.”

Peningkatan�Mutu

Page 13: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

10Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

enin 13 Maret hingga 16 Maret 2017 BP-PAUD dan Dikmas NTB mengadakan Spelatihan pengembangan APE PAUD bagi guru PAUD Provinsi NTB yang bertempat di Hotel Fave, Kota Mataram. Peserta adalah 40 lembaga yang

berasal dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi NTB. Dimana masing-masing kabupaten mengirimkan 4 peserta yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari.

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB dalam kesempatan ini diwakilkan oleh Drs. Sukran selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB. Setelah pembukaan dilanjutkan dengan materi dari Kepala BP-PAUD dan Dikmas NTB Drs. Eko Sumardi, M.Pd. Materi yang disampaikan adalah tentang Kebijakan Dana Alokasi Khusus Non Fisik BOP PAUD dan Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2017.

Narasumber lainnya pada pelatihan ini berasal dari akademisi dan Pamong Belajar BP-PAUD dan Dikmas NTB. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelola dan pendidik PAUD dalam mengembangkan APE PAUD bagi penguatan mutu pembelajaran Anak Usia Dini.

Pelatihan Pengembangan APE PAUD Bagi Guru PAUD Provinsi NTB

“Bertujuan dengan pelaksanaan kegiatan ini meningkatkan kemampuan pengelola dan pendidik PAUD dalam mengembangkan APE PAUD bagi peningkatan mutu pembelajaran Anak Usia Dini”

Pembukaan kegiatan tampak khidmat saat menyanyikan lagu Indonesia Raya

Peningkatan�Mutu

Page 14: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

11 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Dalam rangka peningkatan kompetensi dan pembinaan Pamong Belajar BP-PAUD dan Dikmas NTB menggelar persiapan pelaksanaan uji kompetensi Pamong Belajar

pada 2017 yang bertempat di hotel Puri Indah, Jalan Sriwijaya Nomor 132 Mataram NTB selama 4 (empat) hari dari tanggal 18 s.d 21 April 2017.

Peserta pelatihan adalah pamong belajar yang telah melaksanakan Uji Kompetensi (UJK) Pamong Belajar pada tahun 2015, khususnya yang memperoleh nilai di bawah 65 (sebanyak 35 orang) dan juga Pamong belajar Baru yang belum pernah mengikuti Uji Kompetensi (sebanyak 5 orang). Jadi total keseluruhan peserta adalah sebanyak 40 orang.

Pada acara pembukaan kegiatan, Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Dikpora Prov. NTB, H. Aidy Furqon, S.Pd.,M.Pd. menyampaikan bahwa “pamong juga harus meningkatkan kompetensinya dalam pemanfaatan teknologi, contohnya seperti saat memberikan soal/tes kepada warga belajar menggunakan metode online/internet dengan memanfaatkan gadget/handphone dan tablet warga belajar dalam pengerjaan tugasnya selain menggunakan metode pembelajaran tatap muka yang dilakukan pamong belajar“.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari sesditjen berharap kepada peserta kegiatan agar SKB segera merubah statusnya menjadi “Satuan Pendidikan” Karena sudah tertuang dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 yang berbunyi Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan

“Aidy Furqon: pamong belajar harus meningkatkan

kompetensinya dalam pemanfaatan teknologi,

mengikuti perkembangan jaman“.

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pamong Belajar Provinsi NTB Tahun 2017

Peningkatan�Mutu

H. Aidy Furqon, S.Pd.,M.Pd. saat memberikan sambutan dalam kegiatan peningkatan kompetensi Pamong Belajar Provinsi NTB

Page 15: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

12Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Oleh karena itu jika sudah berubah menjadi satuan Pendidikan maka SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) dapat menjalankan program-program yang berasal dari pusat.

Tujuan umum kegiatan ini difokuskan pada Pemahaman dan kemampuan peserta dalam pengimplementasi seluruh kompetensi pamong belajar, yang meliputi : Kompetensi pedagogi, Kepribadian, sosial, profesional, dan penelitian serta pengembangan dalam m e l a k s a n a k a n t u g a s d a n f u n g s i kepamongan.

Sedangkan tujuan khusus kegiatan adalah :

1. Peserta memahami arah dan kebijakan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD dan DIKMAS.

2. Peserta memahami arah dan kebijakan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat Nusa Tenggara Barat.

3. Peserta memahami dan mampu mengimplementasikan Teori dan pr ins ip-pr ins ip pembelajaran pedagogi dan andragogi.

4. Peserta memahami dan mampu m e n g i m p l e m e n t a s i k a n Perencanaan, Pelaksanaan dan penilaian pembelajaran 9 Panduan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pamong Belajar Provinsi NTB Tahun 2017

5. Peserta memahami dan mampu mengimplementasikan Pengkajian Program dan Pengembangan Model

6. Peserta memahami dan mampu mengimplementasikan Prinsip-pr ins ip , metode dan tekn ik penelitian

7. Peserta memahami dan mampu mengimplementasikan Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial.

8. Peserta memahami dan mampu mengimplementasikanPengembangan Pengetahuan dan Ketrampilan fungsional.

DR. Syukri, M.Hum (Narasumber) menyampaikan materi tentang Implementasi Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial

Drs. Eko Sumardi, M.Pd menyampaikan kebijakan BP-PAUD dan Dikmas tahun 2017

Suasana pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi pamong belajar.

Page 16: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

13 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Pendidikan merupakan suatu dasar yang penting untuk kemajuan masyarakat. Dengan pendidikan, masyarakat dapat mengembangkan diri untuk kebutuhan hidupnya. Pendidikan juga sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, memahami nilai-nilai dan keberagaman budaya serta meningkatkan keadilan sosial bagi

masyarakat itu sendiri. PAUD dan Dikmas sebagai pelaku pendidikan harus dapat melihat peluang dan tantangan tersebut hingga mampu menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat untuk bersaing dalam ranah nasional dan global.

Disadari atau tidak PAUD dan Dikmas juga berkontribusi terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui program pendidikan anak usia dini secara keseluruhan juga melalui program pendidikan masyarakatnya.

BPPAUD dan Dikmas Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai UPT dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki tugas pokok dan fungsi mengembangkan model, program dan mutu pendidikan khususnya di Propinsi NTB. Dalam kurun waktu 9 tahun ini telah menghasilkan banyak sekali model-model yang telah dikembangkan oleh Pamong Belajar, hanya kebanyakan model yang telah dikembangkan belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satu faktor yang paling dominan adalah hasil pengembangan model yang telah dilakukan tidak disosialisasikan kepada masyarakat pengguna.

Pada tahun 2017 ini BPPAUD dan Dikmas NTB juga mengembangkan produk-produk model yang dibutuhkan masyarakat (sesuai hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh Pamong Belajar BPPAUD dan Dikmas NTB). Model yang dikembangkan tahun ini sebanyak 8 naskah model yang sekarang ini masih dalam tahap pengembangan. Adapun judul naskah model yang dikembangkan dan tim pengembang yang terlibat adalah sebagaimana tabel berikut:

Diskusi Kelompok Terpumpun Draft Naskah Model Keaksaraan dan Kesetaraan“Draft naskah model/program yang telah disusun oleh Pamong Belajar BPPAUD dan Dikmas NTB secara

konseptual maupun secara operasional dibahas oleh pembahas

dari berbagai bidang keilmuan yang ahli juga dari praktisi yang

terlibat langsung dalam pengembangan model dimaksud.” Kegiatan dibuka langsung oleh Drs. Eko Sumardi, M.Pd

(Kepala BP-PAUD dan Dikmas NTB)

M. Romadhony, S.Pd selaku penyaji draft model kursus tentang house keeping

Peningkatan�Mutu

Page 17: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

14Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

No Judul Draft Model Pokja/Tim1

Pendidikan Kecakapan Wirausaha Melalui Pendekatan Pembelajaran Experiential

Kursus

1.

Baharudin, S.S. 2. Muhammad Irfan, S.Pd. MM

2

Pengembangan Kepribadian House Keeping Level II

Program Kecakapan Kerja Unggulan

Kursus 1.

M. Romadoni, S.Pd

2. L.Muhammad Fahrurrozi, S.Kom

3

Pendidikan MultikeaksaraanPendekatan Literasi Teknologi

Keaksaraan 1.

Dra. Dani Soraya

2. Irham Yudha Permana, S.Pd

4

Sistem Pembimbingan Akreditasi

Lembaga PKBM

Kesetaraan 1. Mohammad Hisyam, S.Pd2. Suharliyanto, S.Pd 3. Nur Diya’ul Fajri, S.Pd

5

Pengembangan Kemampuan Keaksaraan Awal Pada Anak Usia 4 - 6 Tahun di Taman Kanak-Kanak Melalui Buku Cerita Kearifan Lokal

PAUD

1. Rizky Rachmadiniar, M.Pd

2. Baiq Vina Handayani, S.Pd

6

Stimulasi Kemampuan Komunikasi Anak Tunagrahita Ringan

Dengan

Pendekatan “AKTIF”

di Taman Kanak - Kanak

PAUD

1.

L. Mustawil Suprawangi, S.Pd

2.

Noviani Tri Purna H, S.Pd

7

8

1.2.

Model Pelibatan Orangtua/Keluarga Pada Satuan Pendidikan SMP

di Kabupaten Lombok Tengah

Keluarga Erni Isis Aisyah Amini, M.Pd

Fauziah Syahrawati, S.Pd

Model Pelibatan OrangtuaDengan Satuan Pendidikan

di Sekolah Dasar

Keluarga1.

Syamsul Mujahidin, M.Hum

2.

Mahayudin Syafari, M.Pd

Judul Naskah Pengembangan model/program yang telah dilakukan oleh tim pengembang dapat berubah sesuai dengan kondisi di lapangan tergantung penerapan dan pendekatan yang dilakukan oleh tim pengembang.

Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 02 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Model Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, telah dijelaskan step by step dalam Prosedur Pengembangan Model sebagai berikut:1. Langkah Pertama (Studi Pendahuluan)

a. Studi Pendahuluanb. Studi Literatur

2. Langkah Kedua (Penyusunan Draft Model)a. Penyusunan Draf Model b. Validasi Draf Model Konseptualc. Fokus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Terpumpun.

3. Langkah Ketiga (Ujicoba Model Konseptual dan Model Operasional) 4. Langkah Keempat ( Pembakuan Model, Diseminasi, Implementasi dan Replikasi)

Page 18: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

Dengan dibuatnya Juknis ini memberikan kemudahan bagi Tim Pengembang untuk melakukan tahapan pengembangan model. Pada tanggal 21 Juli 2017 berlangsung Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Terpumpun Draft Model Kursus dan Pelatihan, hari sebelumnya pada tanggal 13, 14 dan 20 Juli juga telah dilakukan Diskusi Terpumpun untuk Draft Model Pendidikan Keluarga, Draft Model Anak Usia Dini dan Draft Model Keaksaraan dan Kesetaraan. Pada tahapan ini (FGD), draft naskah model/program yang telah disusun oleh Pamong Belajar BPPAUD dan Dikmas NTB secara konseptual maupun secara operasional dibahas oleh pembahas dari berbagai bidang keilmuan yang ahli juga dari praktisi yang terlibat langsung dalam pengembangan model dimaksud.

Pengembangan Model yang telah disusun memang perlu pengujian lebih lanjut dan diharapkan dapat melahirkan formulasi yang dapat dilaksanakan dengan mudah oleh pihak-pihak yang menginginkan ataupun melaksanakan produk model/program tersebut. Dengan adanya tahapan ini (Diskusi Terpumpun) merupakan wadah yang tepat agar ada penyerapan aspirasi, masukan dan gagasan dari elemen masyarakat, termasuk para pakar atau akademisi sehingga draft naskah model/program yang dihasilkan bisa menjadi naskah model/program yang berkualitas serta bermanfaat bagi masyarakat.

Tampak pembahas sedang memberikan masukan terkait draf naskah model

15 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Page 19: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

16Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

Menuju Standarisasi Penyelenggaraan Program PAUD dan Dikmas“Pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas difokuskan pada dua aspek, yakni tingkat ketercapaian dan ketidaktercapaian SNP berdasarkan indikator-indikator yang dirumuskan oleh BAN PAUD dan PNF, serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi pendidik dan pengelola satuan PAUD dan Dikmas.”

BP-PAUD dan Dikmas NTB pada tahun 2016 telah melaksanakan pembinaan, pembimbingan, pendampingan dan fasilitasi terhadap satuan PAUD dan Dikmas sebanyak 100 lembaga melalui program pemetaan mutu PAUD Dikmas. Pada tahun 2017 ini kembali BP-PAUD dan Dikmas NTB melaksanakan program pemetaan mutu dengan jumlah

lembaga yang akan diberikan pendampingan sebanyak 300 lembaga di propinsi NTB, dengan sebaran sebagai berikut:1. Pulau Lombok : Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur.2. Pulau Sumbawa : Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa, dan

Kabupaten Sumbawa Barat

Pemetaan mutu yang dimaksud disini adalah sesuai dengan uraian yang terdapat pada petunjuk teknis pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat, nomor 01 tahun 2016 yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu suatu upaya untuk mengetahui tingkat kelayakan menurut Standar Nasional Pendidikan (SNP). Parameter kelayakan ini adalah indikator-indikator SNP yang dirumuskan oleh BAN PAUD dan PNF yang meliputi delapan standar, makin sesuai dengan indikator-indikator tersebut, satuan PAUD dan Dikmas makin layak sebagai penyelenggara program pendidikan nonformal.

Delapan standar Nasional Pendidikan tersebut adalah :1) standar kompetensi lulusan, 2) standar isi, 3) standar proses, 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar penilaian, 7) standar pengelolaan, 8) standar pembiayaan.

Sasaran dan ruang lingkup pemetaan mutu program dan/atau satuan adalah seluruh satuan PAUD dan Dikmas yang memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang terdiri dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Rumah Pintar, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai satuan pendidikan, dan satuan pendidikan sejenis lainnya.

Pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas difokuskan pada dua aspek, yakni tingkat ketercapaian dan ketidaktercapaian SNP berdasarkan indikator-indikator yang dirumuskan oleh BAN PAUD dan PNF, serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi pendidik dan pengelola satuan PAUD dan Dikmas.

Proses inventarisasi satuan pendidikan yang akan dijadikan sasaran pemetaan mutu PAUD Dikmas 2017

Proses verifikasi hasil isian instrumen pemetaan mutu yang dilakukan oleh satuan pendidikan

Peningkatan�Mutu

Page 20: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program pemetaan mutu ini antara lain adalah:

1. Adanya data dan informasi yang menggambarkan kondisi satuan PAUD dan Dikmas tentang ketercapaian dan ketidaktercapaian SNP.

2. Adanya data dan informasi mengenai permasalahan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan satuan PAUD dan Dikmas.

3. Adanya gambaran mengenai harapan, keinginan atau aspirasi pendidik dan tenaga kependidikan di satuan PAUD dan Dikmas.

4. Adanya data dan informasi tentang peringkat satuan PAUD dan Dikmas berdasarkan kriteria yang ditetapkan.

Hasil dari pemetaan mutu dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk:

1. Rumusan kebijakan dibidang PAUD dan Dikmas.2. Rencana pelaksanaan supervisi.3. Peningkatan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan dan pengelolaan satuan PAUD dan Dikmas.4. Peningkatan sumberdaya pendidik dan tenaga kependidikan.5. Peningkatan mutu pembinaan, pembimbingan dan pendampingan.6. Peningkatan fasilitasi sarana dan prasarana penyelenggaraan satuan PAUD dan Dikmas.7. Komitmen tercapainya akreditasi satuan PAUD dan Dikmas.

Oleh karena itu pemetaan mutu harus dapat dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan agar dapat tercapai tujuan secara optimal

17 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Tim Verifikasi Kabupaten Dompu saat mengecek dokumen naskah pemetaan mutu

Page 21: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

18Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

dan PKBM yang berada di kabupaten/Kota di Propinsi NTB dengan merujuk pada Delapan Standar Nasional Pendidikan.

Buku hasil analisa pemetaan mutu tahun 2017 dengan jumlah lembaga yang dipetakan mutunya sebanyak 321 lembaga (PAUD,LKP dan PKBM) di Propinsi NTB dapat pula dipakai sebagai dasar bagi pembinaan dan pendampingan yang akan dilakukan oleh dinas maupun instansi terkait sehingga lembaga-lembaga tersebut sukses menempuh proses akreditasi.

Harapan kedepannya agar data informasi yang telah tersaji pada buku pemetaan mutu tersebut dapat menjadi salah satu acuan data selain dapodik sehingga pengambil kebijakan dapat menentukan arah program kerja ataupun pendampingan dan pembinaan yang sesuai dengan kondisi sebenarnya dari lembaga atau satuan pendidikan tersebut.

Bertempat di Fave Hotel Kota Mataram pada tanggal 22 s.d 23 Mei 2017 BP-PAUD dan Dikmas NTB melaksanakan kegiatan Pemaparan Hasil dan Tindak

Lanjut Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017.

Kegiatan di buka secara resmi oleh kepala BP-PAUD dan Dikmas NTB Drs. Eko Sumardi, M.Pd didampingi oleh Kepala Seksi Informasi dan Kemitraan Hizbul Maududi, S.S., turut hadir pula pada acara pembukaan yaitu Kasubbag Umum dan Kepala Seksi Program BPPAUD dan Dikmas NTB.

Peserta kegiatan berjumlah 20 orang yang berasal dari unsur Kepala Bidang Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Kabupaten/kota dan ketua forum PKBM Kabupaten/Kota.

Secara garis besar hasil tujuan pelaksanaan kegiatan pemetaan mutu adalah untuk membantu seluruh pemangku kebijakan dan praktisi di bidang pendidikan nonformal dalam melihat data informasi mengenai potret kondisi PAUD, LKP

Hasil dan Tindak Lanjut Pemetaan Mutu PAUD Dikmas 2017

“Data dan informasi yang telah tersaji pada buku pemetaan mutu ini dapat menjadi salah satu acuan data selain dapodik sehingga pengambil kebijakan

dapat menentukan arah program kerja.”

Suasana kegiatan pemaparan hasil pemetaan mutu

Peningkatan�Mutu

Page 22: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

19 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Page 23: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

20Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2016

Page 24: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

21 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2016

Peluncuran Resmi Wajib PAUD Satu Tahun Pra SD Tahun 2017 di Kabupaten Sumbawa Barat

”Pembangunan karakter adalah pondasi utama

membangun pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat,

mulai dari pendidikan formal yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

hingga tingkatan selanjutnya,”

ardiknas Tahun 2017 adalah moment terbaik untuk Hpara insan pendidikan terutama tenaga pendidik. Upacara menyambut Hardiknas pada hari Jumat, 12

Mei 2017 yang dilaksanakan di Lapangan Graha Fitrah di Kabupaten Sumbawa Barat dihadiri oleh Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi NTB Drs. Eko Sumardi, M.Pd, Wakil Ketua DPRD KSB H. Amir Ma’ruf, S.Pd.I., M.M, Kapolres Sumbawa Barat AKBP. Andy Hermawan, S.IK, Sekda KSB, Abdul Azis, S.H., M.H dan jajaran Kepala Daerah hingga camat se-Kabupaten Sumbawa Barat.

”Pembangunan karakter adalah pondasi utama membangun pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat, mulai dari pendidikan formal yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkatan selanjutnya,” kata Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M saat memberikan sambutan dalam upacara Hardiknas Tahun 2017.

Bupati mengatakan, kegiatan sebelum penandatangan komitmen Penuntasan Wajib Belajar PAUD usia 4-6 tahun, Pelepasan Peserta Olimpiade Sains Nasional tingkat SMP dan Olimpiade Olahraga Seni Nasional, Penandatangan Peresmian PAUD, Pemberian Beasiswa kepada Siswa, Penghargaan kepada Guru SD dan PAUD) adalah merupakan bentuk pendidikan.

Untuk peningkatan pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat, di moment yang berharga ini seluruh Camat se-Kabupaten Sumbawa Barat menandatangani komitmen bersama menuntaskan wajib belajar PAUD usia 4-6 tahun di Kabupaten Sumbawa Barat. Peningkatan kualitas pendidikan dari PAUD ini bukan hanya tugas pemerintah pusat dan daerah tetapi hingga pemerintah desa.

Bupati mengharapkan dukungan DPRD KSB dalam mensuport anggaran agar SPM bisa tercapai dan kelengkapan PAUD tahun depan bisa tuntas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga juga tahun ini harus menuntaskan Standar Pelayanan Minimal (SPM) mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan menengah pertama serta untuk tahun 2018 mendatang. Dismping itu harus bisa melengkapi sarana dan prasarana PAUD hingga tuntas 100 persen. Acara selanjutnya adalah pemotongan pita sebagai tanda peresmian PAUD HI (BKB HI) Pariri oleh Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M bersama Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi NTB Drs. Eko Sumardi, M.Pd.

sumber : http://sumbawabaratkab.go.id/v/berita-daerah/627-bupati-hardiknas-moment-perbaikan-citra-dan-kinerja-pendidikan

Bupati KSB, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M beserta jajaran Kepala Daerah hingga camat se-KSB berfoto bersama dengan

Kepala BP-PAUD dan Dikmas NTB Drs. Eko Sumardi, M.Pd,di Aula Sentral Kediaman Bupati KSB

Penandatangan Komitmen Penuntasan Wajib Belajar PAUD usia 4-6 tahun dan Penandatangan Peresmian PAUD Bupati Sumbawa Barat

Peningkatan�Mutu

Page 25: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

22Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

elaksanaan Lomba Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tingkat PProvinsi Nusa Tenggara Barat, di Gedung Asrama BPPAUD dan Dikmas NTB, Rabu, 7 Juni 2017, mencakup berbagai mata lomba

yang terdiri dari lomba bagi guru KB/TPA/SPS, lomba instruktur komputer, tata kecantikan rambut, tata rias pengantin, tata busana, otomotif, lomba pengelola KB/TPA/SPS, PKBM, LKP dan TBM, lomba bagi kepala SKB, pamong belajar SKB, penilik, serta lomba bagi tutor pendidikan paket A, B, C dan keaksaraan.

Kegiatan apresiasi ini merupakan kolaborasi antara BPPAUD dan Dikmas NTB bersama dengan Dewan Pengurus Daerah Himpunan Seluruh Pendidik dan Penguji Indonesia Pendidikan Nonformal (DPD HISPPI PNF) Provinsi NTB, diikuti oleh 119 orang peserta lomba dan merupakan kontingen yang berasal dari kabupaten / kota di Provinsi NTB.

Rangkaian acara Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi NTB di buka secara resmi oleh Drs. Eko Sumardi, M.Pd (Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB), pada kesempatan tersebut hadir pula Drs. Surya Bahari (Kabid Pembinaan SMA Dinas Dikbud NTB) dan seluruh pengurus HISSPI PNF NTB.

Mewakili Kepala Dinas Dikbud NTB, Drs. Surya Bahari menyampaikan bahwa agar tradisi untuk memenangkan lomba dengan segala keterbatasan yang ada agar tidak mengurangi semangat dan motivasi sebagai wakil atau duta NTB pada tingkat nasional.

“Jadilah diri yang jujur, profesional dengan cara bersaing menjadi yang terbaik pada bidangnya masing-masing, dan semoga semua fasilitas yang terdapat di BPPAUD dan Dikmas NTB dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menunjang kegiatan Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas ini” ujar Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB memberikan semangat dan motivasi bagi peserta apresiasi yang akan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik di tingkat provinsi NTB.

Sebagai hasil dari pelaksanaan Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi NTB tahun 2017, akan dikirim sebanyak 17 orang sebagai Duta Provinsi NTB yang akan berkompetisi di tingkat Nasional.

Pemusatan Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi NTB di BP-PAUD dan Dikmas NTB

“Jadilah diri yang jujur, profesional dengan cara bersaing menjadi yang

terbaik pada bidangnya masing-masing, dan

semoga semua fasilitas yang terdapat di BP-PAUD

dan Dikmas NTB dapat dimanfaatkan seoptimal

mungkin untuk menunjang kegiatan Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas ini”

Sesi foto bersama para pemenang lomba dengan Kepala BPPAUD Dikmas NTB.

Suasana saat peserta lomba saat mempresentasikan naskah dihadapan juri

Peningkatan�Mutu

Page 26: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

23 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

22 Maret 2017, pukul 10.00 s.d 12.30 wita, bertempat di ruang sangkareang BPPAUD dan Dikmas NTB, Kepala Balai menginstruksikan agar seluruh unsur pimpinan dan karyawan-karyawati untuk berkumpul guna mendengarkan dan berdiskusi serta sharing bersama dengan Sesditjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud terkait sumberdaya dan program kerja balai. Pada sambutan awal, Kepala balai menyampaikan agar BPPAUD dan Dikmas NTB dapat menjadi contoh bagi balai-balai yang lain dalam hal penyelenggaraan program kerja serta dapat secara terus menerus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusianya, sehingga kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi tidak akan mengalami kesulitan dan dapat berjalan dengan baik.

Begitu pula fasilitas-fasilitas yang terdapat di balai seperti taman, gedung, dan asrama telah dilakukan penataan dan pembenahan secara bertahap meskipun kepemilikan tanah masih berstatus pinjam pakai dengan pemerintah daerah kota Mataram namun hal tersebut tidak menyurutkan untuk mempercantik dan menjadikan balai sebagai lokasi kantor yang nyaman. Berdasarkan pada

Tugas dan Fungsi PP dan BPPAUD dan Dikmas (UPT Pusat) di era berlakunya Undang-undang No. 23 tahun 2014, telah terjadi perubahan besar yaitu tentang kewenangan PAUD dan Dikmas diserahkan ke Kabupaten/Kota dan pemerintah pusat melaksanakan fungsi penerbitan NSPK, pembinaan dan pengawasan, sehingga otomatis pemerintah propinsi tidak lagi memiliki kewenangan terhadap program PAUD Dikmas dan tidak ada lagi pejabat di pemerintah propinsi yang bertanggungjawab untuk melaksanakan program PAUD Dikmas.

Maka kondisi yang terjadi adalah adanya kekosongan pada pemerintah propinsi dalam hal pembinaan dan pengawasan program PAUD Dikmas sehingga diharapkan agar UPT dapat menutup kekosongan tersebut dengan cara memfasilitasi daerah manakala satuan pendidikan, organisasi mitra yang terdapat di Kabupaten/Kota mengalami kendala dan hambatan dalam penyelenggaraan PAUD dan Dikmas maka wajib bagi UPT untuk mengambil alih peran tersebut. Oleh karena itu pembenahan pada UPT harus dilakukan dalam rangka mengambil alih peran tersebut, pembenahan yang pertama adalah sumberdaya manusia apakah mampu untuk memfasilitasi, apakah mampu untuk mengembangkan model, apakah mampu untuk mengembangkan mutu. Dua hal yang menjadi dasar agar mampu menjawab tantangan tersebut adalah yang pertama dengan meningkatkan mobilitas dan kreatifitas dan yang kedua adalah meningkatkan kerjasama dengan pihak daerah, jangan sampai orang daerah bila ada masalah konsultasinya ke Jakarta berarti fungsi UPT Pusat yang ada di daerah tidak berjalan, UPT yang ada di daerah akan bermanfaat manakala menjadi tempat untuk menemukan solusi atas berbagai permasalahan bagi satuan pendidikan dan organisasi mitra.

Sesditjen mengharapkan adanya peningkatan kompetensi di bidang pengembangan model, pengembangan mutu, dan fasilitasi sehingga dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut dapat dilakukan secara baik dan bertanggungjawab, jangan ada lagi pamong yang tidak jujur, plagiat, atau fiktif, jangan menjadikan pekerjaan hanya sekedar hobi. Pesan berikutnya dari sesditjen adalah taat dan disiplin, melaksanakan perintah sesuai aturan, dan bisa bekerjasama dengan teman lainnya. Sebagai penutup dari pengarahan yang telah disampaikan oleh Sesditjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud, Kepala Balai menyampaikan bahwa balai berkomitmen untuk melaksanakan segala apa yang telah menjadi arah kebijakan pusat dan selaku kepala balai akan mengawal dalam pelaksanaannya.

Drs. Eko Sumardi, M.Pd mendampingi Dr. Wartanto pada saat memberikan pengarahan di BPPAUD dan Dikmas NTB

“Sesditjen mengharapkan adanya peningkatan kompetensi di bidang pengembangan model, pengembangan mutu, dan fasilitasi, dan yang paling penting jangan ada lagi pamong yang tidak jujur, plagiat, atau

fiktif, jangan menjadikan pekerjaan hanya sekedar hobi.”

Peningkatan�Mutu

Pembinaan Kepegawaian Pembinaan Kepegawaian

Page 27: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

24Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

Bisa!KitaHarus

PastiTahapan persiapan berikutnya yang

merupakan rangkaian kegiatan pasca pelaksanaan Apresiasi GTK PAUD Dikmas

Berprestasi Tingkat Provinsi NTB adalah Pemusatan Pelatihan (Training Centre) bagi para pemenang, khususnya peserta apresiasi yang mendapat juara 1, yaitu sebanyak 17 orang.

Training Centre dilakukan untuk meningkatkan kapasitas personal dan materi/naskah karya tulis agar dapat bersaing dengan kontingen dari provinsi lainnya di tingkat nasional.

Pelaksanaan training centre selama 5 hari mulai tanggal 14 s.d 18 Juni 2017 bertempat di BPPAUD dan Dikmas NTB. Narasumber-narasumber yang telah disiapkan oleh BPPAUD Dikmas NTB dan DPD HISPPI NTB akan membimbing peserta untuk bersama sama menemukan strategi dalam hal penyampaian naskah karya tulis secara efektif dan efisien dalam waktu yang terbatas, tetapi dapat tersampaikan seluruh inti dari naskah karya tulis tersebut secara baik dan jelas.

“Training Centre dilakukan untuk meningkatkan kapasitas personal dan materi/naskah karya tulis agar dapat

bersaing dengan kontingen dari provinsi lainnya di tingkat nasional.”

Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB menekankan untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri masing-masing peserta karena hal ini akan berdampak pada penyampaian materi karya tulis secara optimal, selain dari pada itu juga adalah yang tidak kalah pentingnya yaitu kesesuaian antara tema / judul karya tulis dengan isi tulisan, berikut pula dengan penataan bahasa tulisan agar dapat di perhatikan lebih detail.

“Mari kita secara bersama-sama berkomitmen bahwa kita bisa, harus bisa dan pasti bisa untuk melakukan yang terbaik dengan menunjukkan prestasi guna mengharumkan nama NTB di ajang Apresiasi tingkat Nasional, jangan berkecil hati dengan keterbatasan yang ada namun dengan adanya keterbatasan kita bisa menunjukkan hal yang luar biasa ” ujar Eko Sumardi, Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB. Tampak keseriusan peserta mengikuti proses pemusatan latihan

Narasumber memberikan materi kepada para peserta Apresiasi GTKNarasumber memberikan materi kepada para peserta Apresiasi GTKNarasumber memberikan materi kepada para peserta Apresiasi GTK

Peningkatan�Mutu

Page 28: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

25 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

erdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Btentang ASN Pasal 51 yang menjelaskan bahwa manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara) harus

berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja pegawai tanpa membeda-bedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, status pernikahan, umur dan kondisi kecacatan maka Kementerian Pendidikan Kebudayaan sebagai salah satu lembaga pemerintah harus dapat mengukur kompetensi dan kinerja para pegawainya.

Untuk memperoleh data kompetensi pegawai, perlu dilakukan pengukuran melalui asesmen yang hasilnya diharapkan dapat memberikan gambaran tentang profil kompetensi dan potensi pegawai serta untuk mengetahui kesesuaian antara jabatanyang diduduki dengan kompetensi yang dimiliki. Asesmen pegawai Kemententerian Pendidikan dimaksud telah dijadwalkan pada rentang waktu tanggal 24 s.d 28 Juli 2017 yang diikuti oleh 120 Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kemententerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

BP-PAUD dan Dikmas Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga ikut melaksanakan asesmen bagi seluruh pegawai fungsional umumnya.

Asesmen Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

“BP-PAUD dan Dikmas Nusa Tenggara Barat

sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga ikut melaksanakan asesmen

bagi seluruh pegawai fungsional umumnya.”

Suasana ruangan Assesmen BP-PAUD dan Dikmas NTB

Peningkatan�Mutu

Page 29: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

Asesmen yang dilakukan dengan metode daring (online) ini telah dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2017 di BP-PAUD dan Dikmas NTB sesuai jadwal yang yang ditentukan dengan di ikuti oleh 10 Pegawai Negeri Sipi l . Penyelenggaraan asesmen berjalan lancar tanpa kendala yang berarti.

Hasil asesmen kompetensi dan potensi pegawai nantinya dapat dimanfaatkan : 1) Sebagai bahan dalam pemetaan kompetensi dan potensi pegawai; 2) Sebagai bahan penyusunan kebutuhan serta pelaksanaan pengembangan pegawai; 3) Sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan suksesi dan karir pegawai meliputi promosi, rotasi dan mutasi; dan 4) Sebagai dasar dalam mengidentifikasi pegawai dalam rangka pengembangan manajemen talenta (talent pool).

Tampak keseriusan peserta mengerjakan soal assesmen

26Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

Page 30: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang tepat jatuh pada tanggal 2 Mei 2017, BP-PAUD dan Dikmas NTB bekerja sama dengan HIMPAUDI Kota Mataram dan IGTKI Kota Mataram

untuk menggelar “Lomba Kreatifitas peserta didik PAUD dan orang tua” yang diselenggarakan sejak tanggal 28 s.d 30 April 2017 di Lombok Epicentrum Mall.

Lomba dibuka secara resmi oleh Suharman, SH (Kasubbag Umum BP-PAUD dan Dikmas NTB), dalam sambutannya beliau mengatakan agar peran orang tua jangan terlalu dominan dalam pembuatan karya, karena akan mempengaruhi keaslian karya dari anak, demikian sambutan beliau.

Peserta yang mengikuti lomba berasal dari Taman Kanak-kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB) se-Kota Mataram, adapun tujuan lomba ini diadakan yaitu untuk menumbuh kembangkan bakat anak sekaligus melatih motorik dan kreatifitas anak, ada beberapa mata lomba yang diselengarakan adalah lomba kreatifitas anak dan orang tua, mendongeng bagi para pendidik PAUD, lomba permainan tradisional, lomba menghafal surat pendek Al-Qur’an, tarian kreasi dan fashion show.

Lomba yang paling banyak peminatnya dan antusiasme dari para orang tua untuk mengikutsertakan anaknya pada lomba menggambar, karena orang tua bisa ikut bersama dalam lomba tersebut membantu anak dalam menuangkan kreatifitas dalam menggambar, melipat dan memotong, walaupun juri tidak memperkenankan 100% hasil karya dikerjakan oleh orang tua, peran orang tua hanya sebatas membantu dan mengarahkan anak dalam berkarya.

Perayaan HARDIKNAS 2 Mei 2017“Dalam pembuatan karya, karena akan mempengaruhi keaslian karya dari anak, agar lebih bisa mandiri.”

Berita�

27 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Suasana lomba menggambar di Lombok Epicentrum, dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional

Page 31: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

28Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

upati Sumbawa Barat, Dr. Ir. W. Musyafirin didampingi BPlt. Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Sumbawa Barat, Drs. Tajuddin, M.Si dan Kepala Seksi Informasi dan

Kemitraan BP-PAUD dan Dikmas NTB, Hizbul Maududi, S.S. membuka secara resmi lomba mewarnai peserta didik PAUD dan Lomba Mendongeng bagi Pendidik PAUD Se-Kabupaten Sumbawa Barat di Aula Central, Kediaman Bupati Sumbawa Barat, Senin (08/05/2017).

Kegiatan lomba yang diselenggarakan oleh BP-PAUD dan Dikmas NTB bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga (DIKPORA) Kabupaten Sumbawa Barat ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa Barat, yang puncaknya akan dilaksanakan pada tanggal 12 Mei Tahun 2017 yang sekaligus merupakan acara peluncuran Peraturan Bupati Sumbawa Barat tentang wajib belajar Pra-Sekolah Dasar.

Bupati Sumbawa Barat dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dinilai sangat positif ini. Ia mengatakan untuk mewujudkan generasi yang cerdas dibutuhkan budaya baca karena sebagian besar pengetahuan dapat didapatkan dari membaca. “Tidak mungkin seorang pendidik dapat mendidik dengan baik bila tidak ada referensi yang cukup, jadi harus ada kemampuan membaca entah itu membaca buku maupun fakta-fakta” pangkasnya.

Musyafirin mengaku di Kabupaten Sumbawa Barat untuk tahun 2017 baru jenjang sekolah dasar dan menengah yang digenjot untuk memenuhi standar pelayanan minimal (SPM), namun beliau menegaskan bahwa tahun 2018 ke depan pemerintah daerah akan memfokuskan pada pencapaian standar pelayanan minimal pendidikan anak usia dini.

Lomba Kreativitas: Membaca Mewujudkan Generasi Cerdas

“Bupati Sumbawa Barat: Tidak mungkin seorang

pendidik dapat mendidik dengan baik bila tidak ada referensi yang cukup, jadi

harus ada kemampuan membaca entah itu membaca

buku maupun fakta-fakta”

Semangat : Suasana lomba mewarnai peserta didik PAUD, senin (08/05/2017)

Suasana lomba mewarnai peserta didik PAUD dengan peralatan gambar masing-masing

Salah satu peserta lomba mendongeng beratraksi memperagakan cerita yang dibawakan.

Berita�

Page 32: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

Kepala Bidang PNF Dikpora Sumbawa Barat, M. Solihin sebagai ketua panitia dalam laporannya mengungkapkan bahwa tujuan penyelenggaraan lomba mewarnai bagi anak PAUD ini untuk meningkatkan mutu proses pembela jaran PAUD, meningkatkan kreatifitas dan imajinasi anak, serta memberikan pengalaman dan melatih motorik anak. lomba mendongeng Sebaiknyabagi pendidik PAUD diharapkan dapat melatih keterampilan para pendidik PAUD dalam mendongeng yang berkarakter dan beredukasi.

Solihin menambahkan, Lomba mewarnai ini diikuti oleh 164 peserta yang terdiri dari 109 peserta dari Taman Kanak-kanak dan 55 peserta dari Kelompok Bermain. Selain itu, peserta mendongeng pendidik PAUD sejumlah 17 orang yang mewakili masing-masing kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat.

Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M memberikan hadiah berupa pensil berwarna kepada anak-anak PAUD yang mengikuti lomba mewarnai di Aula Central Kediaman Bupati Sumbawa Barat, Senin (08/05/2017).

Keceriaan anak-anak PAUD disela-sela lomba

29 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Page 33: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

30Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

agi hari pada tanggal 22 Mei 2017, bertempat di Pl ingkungan sekolah PAUD Semai Harapan dilaksanakanlah acara Pelepasan dan Apresiasi Seni

Anak Didik PAUD Semai Harapan Tahun Ajar 2016--2017 dengan tema kegiatan yaitu Belajar Sejak Dini, Sukses di Masa Depan.

Kegiatan diisi dengan penampilan seluruh anak didik PAUD Semai Harapan dari kelompok bermain, TK A, dan TK B, mulai dari membaca ayat pendek Al-Quran, puisi, nyanyian, dan tarian, dengan kegembiraan dan keceriaan terlihat dari raut wajah anak didik yang tampil pada acara tersebut.

Hadir pula di lokasi acara yaitu Ketua Lembaga Semai Harapan Bangsa, Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB, Unsur dari Dinas Pendidikan Kota Mataram, serta Pamong Belajar dari BPPAUD dan Dikmas NTB.

Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB didampingi oleh Ketua Lembaga Semai Harapan Bangsa melepas 44 orang anak didik yang telah lulus dari PAUD Semai Harapan dan akan melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, yaitu Sekolah Dasar.

“Kepala Balai: Cita-cita Indonesia emas yaitu seratus

tahun Indonesia merdeka yang akan diraih pada tahun 2045 merupakan kado bagi anak didik kita saat ini sebagai

generasi emas. Dengan adanya didikan dari guru-guru yang ada di Semai Harapan akan

menjadikan anak didik sebagi kebanggan bagi keluarga dan

masyarakat.”

Pelepasan dan Apresiasi Pelepasan dan Apresiasi Seni Anak Didik PAUD Semai HarapanSeni Anak Didik PAUD Semai HarapanPelepasan dan Apresiasi Seni Anak Didik PAUD Semai HarapanPelepasan dan Apresiasi Pelepasan dan Apresiasi Seni Anak Didik PAUD Semai HarapanSeni Anak Didik PAUD Semai HarapanPelepasan dan Apresiasi Seni Anak Didik PAUD Semai Harapan

Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB memakaikan kalung wisuda kepada salah satu lulusan PAUD Semai Harapan

Berita�

Page 34: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

31 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Rangkaian kegiatan Pelepasan dan Apresiasi Seni Anak Didik PAUD Semai Harapan Tahun Ajar 2016--2017 diakhiri dengan acara outing seluruh pendidik dan anak didik ke lokasi wisata yang berada di kota Mataram.

Sambutan yang disampaikan oleh Ketua Lembaga Semai Harapan Bangsa dan juga pengarahan sekaligus membuka acara secara resmi yang dilakukan oleh Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB dapat kami rangkum sebagai berikut:

Ketua Lembaga Semai Harapan Bangsa:Belajar adalah merupakan dampak atau hasil dari bermain, jadi lembaga PAUD Semai Harapan memfasilitasi anak didik untuk melakukan aktifitas-aktifitas bermain dan dengan bermain itu anak didik mulai mengenal apa yang disebut dengan belajar. Kecerdasan majemuk (multiple intelligence) itu adalah lebih penting untuk menanamkan karakter pada anak dan mengenal cara bersosialisasi, bertanggung jawab, disiplin, mengurus diri secara pribadi, dan mandiri tiu jauh labih penting dari sekedar anak didik menguasai baca dan tulis.

Kami dari pengelola semai harapan mengucapkan terimakasih yang setinggi tingginya karena telah mempercayakan anak-anaknya kepada kami untuk memiliki kecerdasan majemuk tersebut melalui lembaga PAUD Semai Harapan.

Pada tahun 2017 ini PAUD Semai Harapan sudah mandiri dalam artian manajemen pengelolaannya tidak lagi bergantung kepada BPPAUD dan Dikmas NTB, sehingga peningkatan dan pengembangan di bidang layanannya, sarana prasarana, pendidik, dan tentu juga kurikulum harus tetap dilakukan agar mutu pendidikan dapat menjadi lebih baik. PAUD Semai Harapan memiliki 13 orang tenaga pendidik dan dua di antaranya sedang menempuh pendidikan untuk meraih S1, karena berdasarkan peraturan pendidikan semua pendidik harus memiliki tingkat pendidikan S1 dan sesuai dengan bidang studi yang menjadi tugasnya.

Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB :Cita-cita Indonesia emas yaitu seratus tahun Indonesia merdeka yang akan diraih pada tahun 2045 merupakan kado bagi anak didik kita saat ini sebagai generasi emas, dengan adanya didikan dari guru-guru yang ada di Semai Harapan akan menjadikan anak didik sebagi kebanggan bagi keluarga dan masyarakat.

Tri pusat pendidikan yang terdiri atas sekolah, keluarga dan masyarakat merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dan penting dalam hal tumbuh kembang anak didik sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang berdampak kurang baik, seperti saat ini yang sedang dialami bangsa Indonesia yaitu terjadinya krisis karakter.

Atraksi tari modern anak PAUD Semai Harapan

Atraksi drum band anak PAUD Semai Harapan

Para murid PAUD Semai Harapan

Page 35: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

alam rangka turut serta memeriahkan hari kartini yang setiap tahunnya Ddiperingati pada tanggal 21 April maka PAUD Semai Harapan menyelenggarakan beberapa acara yaitu lomba menghias tumpeng, lomba

mewarnai, dan pawai budaya.

Tema yang diangkat kali ini adalah “Dengan Semangat Kartini Kita Kembangkan Daya Kreatifitas dan Imajinasi Anak” kegiatan ini melibatkan para orang tua dan peserta didik untuk ikut dalam berbagai acara yang dilaksanakan tersebut diharapkan akan terjalin komunikasi yang semakin baik antara pihak sekolah, orang tua, dan peserta didik.

Seperti tampak pada pantauan kami bahwa kemeriahan, keakraban, dan keceriaan di lingkungan PAUD Semai Harapan menjadi penyemangat bagi peserta didik yang semenjak pagi telah berkumpul dengan menggunakan busana adat Nusantara, seperti disampaikan oleh salah satu guru bahwa “Dengan menggunakan busana adat Nusantara ini peserta didik diperkenalkan bahwa Indonesia itu kaya akan suku dan budaya”.

Hari Kartini: Indonesia Kaya Adat dan Budaya“Dengan semangat kartini kita kembangkan daya kreatifitas dan imajinasi anak”

32Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

Berita�

Ragam lomba dan pawai dalam rangka memeriahkan Hari Kartiniyang diselenggarakan oleh PAUD Semai Harapan

Page 36: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

33 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

Menguatkan Kesadaran Literasi dalam KeluargaOleh: . (Pamong Belajar SKB Sumbawa)Agus Sadid, M.Pd

PendahuluanBerbagai data riset yang dirilis oleh Asosiasi Literasi Internasional seperti

Program for International Student Assesment (PISA) menyebutkan bahwa rata-rata skor kemampuan membaca siswa Indonesia hanya 402 di tahun 2012 dan turun signifikan ditahun 2014 menjadi rata-rata skor 396. Skor kemampuan membaca inilah yang menempatkan Indonesia pada pringkat 64 dari 65 negara yang disurvei. Data World's Most Literate Nations yang disusun oleh Central Connecticut University (2016) menyebutkan peringkat literasi Indonesia berada di posisi 60 dari 61 negara yang diteliti, dan Indonesia hanya lebih baik dari Bostowana negara di kawasan Afrika Selatan. Jika dikaitkan dengan data survei dari BPS mengenai minat membaca dan menonton anak-anak Indonesia mneyebutan bahwa hanya 17,66% anak-anak Indonesia yang memiliki minat membaca, sementara yang memiliki minat menonton mencapai 91,67%. Data ini juga diperkuat oleh UNESCO yang menyebutkan bahwa anak-anak Indonesia hanya membaca rata-rata 27 halaman buku dalam satu tahun (2014).

Paparan data di atas menegaskan bahwa (1) minat membaca yang rendah anak-anak Indonesia merupakan hal yang sangat serius untuk diperhatikan, (2) program literasi (Gerakan Indoensia Membaca) belum membumi dan masih sangat dangkal implementasinya, dan (3) rendahnya minat membaca anak-anak Indonesia dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bnagsa. Buah dari rendahnya minat membaca anak saat sudah sangat terasa, salah satunya adalah bagaimana sekarang masyarakat percaya sekali dengan berita HOAX di media sosial. mereka menerima informasi yang diterimanya tanpa verifikasi dan konfirmasi data dulu sehingga “menelan mentah-mentah” berita HOAX langsung mem-forward atau broadcast kepada yang lain. Dampaknya sekarang kita lihat, masyarakat kita semakin mudah terprovokasi dan terhasut sehingga masing-masing orang kelompok atau golongan mencurigai dan memberikan stigma buruk terhadap kelompok lain. Inilah yang saya katakan sebagai potensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Literasi dan Budaya Baca Literasi merupakan hal yang berkaitan dengan operasionalisasi aksara dalam kehidupan kita. Literasi bukan saja

menyangkut membaca, tetapi berhitung, dan menulis sekaligus mendoromg kemampuan tersebut dalam implementasi di kesehariannya. Sehingga masyarakat menjadi paham literasi, masyarakat menjadi sadar literasi dan terbentuk budaya membaca. Membaca menjadi sebuah kebutuhan bukan kegiatan “selingan”. Saya sering perhatikan jika di bandara-bandara pada saat menunggu jadwal pesawat, betapa para wisatawan asing (tourists) asyik membaca buku, duduk menyimak buku dengan serius, tetapi coba cermati orang Indonesia jika sedang berada di ruang tunggu bandara, justru asyik berfoto selfi, “ngrumpi” dan makan tak pernah berhenti. Dari pemandangan tersebut kita bisa berpendapat bahwa Indonesia masih sangat suka dengan budaya lisan (ngobrol, ngrumpi, berceramah, dan bertutur). Padahal, dari konsep literasi (Gerakan Indonesia Membaca), tujuannya adalah masyarakat Indonesia minat membaca, menulis, dan berhitung. Kita bisa menulis dengan baik jika kita sering membaca sehingga menambah referensi dalam menuls.

Perpustakaan, Taman Bacaan Masyarakat, Keluarga Literasi dan Rumah Baca atau Rumah Pintar (Rumpin) merupakan elemen penting dalam membangun kesadaran literasi. Perpusatakaan hadir pada setiap desa, masjid, instansi, dan lembaga/ yayasan yang tersebar di desa/kelurahan. Perpustakaan harus selalu meng-update koleksi buku-bukunya dengan bacaan yang menarik dan konstektual. Saya jika mencermati bagaimana kondisi perpustakaan di desa-desa atau di lembaga/ instansi, sangat prihatin. Misalnya di sekolah-sekolah, koleksi buku-buku perpustakaan hampir 90% tentang buku-buku teks pelajaran itupun kanan-kirinya buku sudah robek. Belum lagi penataan ruangan perpustakaannya sangat “tidak menarik”. Saya pernah berkunjung ke ruang perpustakaan sekolah di SD 1 Muhamadiyah Malang, dengan koleksi judul buku yang memadai (lebih dari 5000) dan ruang ber-AC sehingga membuat nyaman pengunjung untuk betah berlama-lama membaca buku.

Sudut�Pandang

Page 37: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

Bagaimana dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Rumah Baca (RB) atau Rumah Pintar (Rumpin)? Dua elemen tersebut tersebar di dusun-dusun. Merekalah yang diharapkan mampu menjangkau wilayah terpencil. Keberadaan TBM dan RB sangat bisa diharapkan juga sebagai instrumen penting mendongkrak minat baca masyarakat. Namun dengan beberapa catatan, yaitu (1) pemerintah (pusat dan daerah) wajib memberikan bantuan buku-buku tematik dan terbaru untuk TBM dan RB, (2) membentuk relawan atau satgas literasi untuuk memotivasi dan memfasilitasi kebutuhan membaca masyarakat, dan (3) memberikan bantuan operasional perpusatakaan (TB dan RB) untuk mendukung program-program budaya literasi seperti gelar membaca anak, festival menulis cerita islami, lomba strory telling membaca, pemilihan duta literasi. Akan lebih kuat juga jika literasi tertanam dalam keluarga-keluarga, sehingga akan tercipta keluarga literasi Indonesia.

Keluarga sebagai Tiang LiterasiLiterasi keluarga merupakan hal yang hampir

terlupakan. Padahal keluarga merupakan tiang utama dalam membangun budaya literasi. Gerakan Indonesia Membaca akan menjadi “pepesan kosong” jika tidak ada peran keluarga. Era digital seperti sekarang, peran keluarga mengalami pergeseran yang kuat. Indikasinya adalah (1) masing-maisng anggota keluarga sibuk dengan dirinya sendiri, (2) keluarga bukan lagi tempat curhat atau berkomunikasi yang hangat, peranya sudah diganti oleh Gadget (HP, Laptop, smartphone). Keluarga merupakan unit organisasi sosial terkecil, terdiri orang tua dan anak. Sebagai kelompk kecil, maka keluarga memiliki makna penting dalam proses perubahan perilaku, sikap, nilai dan budaya pada anggota keluarganya. Seorang ayah sebagai pemimpin (baca: imam) menjadi rujukan dalam membawa kemana “kiblat” keluarga. Kemana visi dan misi yang ingin dicapai. Pada keluarga yang harmonis dengan masing-masing anggota

keluarga membuka diri dan saling menghargai perbedaan satu sama lain, maka nilai-nilai apapun bisa dimasukan, salah satunya adalah bagaimana membangun kesadaran literasi dalam keluarga.

Keluarga membaca ditandai oleh (1) bagaimana seorang ayah dan ibu (baca: orang tua) memberikan teladan kepada anaknya tentang gemar membaca, (2) memiliki kesepakatan membaca bersama dalam satu momen, (3) memiliki referensi bacaan yang menarik dan berdasarkan minat anggota keluarga, (4) mendorong setiap anggota keluarga mengurangi aktifitas ber-Gadget-ria sementara mereka sedang berkumpul dengan orang tua (reading time), dan (5) berpartisipasi aktif membentuk komunitas membaca dala keluarga yang akhirnya memgajak lingkungan untuk datang dan membaca buku. Budaya literasi dalam keluarga hanya mampu dibentuk melalui pembiasaan dan perilaku yang positif. Orang tua sebagai faktor kunci (key persons) wajib memberikan motivasi dan contoh yang baik kepada anak-anaknya tentang membaca. Membaca dalam arti luas tentunya bukan hanya membaca buku atau literatur tetapi membaca kitab suci (Alquran, Bible Injil, Turat, dan Kitab Suci lainnya).

Anak-anak dengan kemampuan menulis hebat menghasilkan karya-karya atau tulisan yang luar biasa umumnya dihasilkan oleh keluarga yang cinta buku, keluarga yang gemar membaca. Peran ini bermakna bahwa keluarga telah mampu menginspirasi anggota keluarganya dalam membangun minat baca yang lebih bermutu. Hal yang cukup memprihatinkan memang terjaid pada keluarga masa kini, dimana tantangan terbesar membangun budaya literasi adalah kehadiran teknologi informasi yang luar biasa pesatnya. Kita sering saksikan bagaimana antar anak-ayah dan ibu justru asyik dengan gadgetnya, daripada menyimak dialog atau percakapan disenja hari dalam satu keluarga. TI seharusnya menguatkan minat baca anak-orang tua, karena dalam TI terdapat fitur atau aplikasi yang sarat dengan bahan

*)Ilustrasi (http://fitfuncreative.blogspot.co.id)

Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017 34

Page 38: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

35 Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173Edis i Januar i - Juni 2017

literasi. Tapi sayangnya, justru fitur atau aplikasi yang sering digunakan adalah facebook, whatsapp, twitter, dan instagram atau BBM padahal fasilitas tersebut hanya berfungsi untuk chats atau ngobrol. Artinya, aplikasi tersebut lebih kepada untuk membangun budaya lisan bukan tulisan. Inilah yang menjadi tantangan terbesar dalam keluarga di era digital.

Kesadaran LiterasiIndonesia termasuk salah satu pengguna facebook, WA, instagram dan twitter lima besar dunia, dan yang

memprihatinkan hampir 50.000 keluarga Indonesia terpapar berita hoax melalui media sosial tersebut, (Kompas, 28/04/2017). Artinya, penggunaan media sosial melalui jaringan internet oleh keluarga Indonesia lebih banyak memberikan informasi “hampa” bahkan cenderung fitnah, bohong, memecah belah, berprasangka buruk dan lain'lain. Literasi Indonesia masih sangat memprihatinkan, literasi baru tumbuh pada tataran ngobrol/ lisan (chats) belum pada tataran membaca, menulis untuk menyebar konsep, gagasan, dan membangun kreatifitas keluarga.

Permasalahan serius yang terjadi pada sisi literasi Indonesia adalah belum adanya program terpadu dan berkesinambungan antara perpustakaan dengan TBM dan RB. Gerakan dan kegiatan yang mengarah kepada upaya penguatan literasi masyarakat harus disinergikan dengan program RPJM kabupaten/kota masing-masing. Saya mengingatkan kepada kepala daerah bahwa (1) lamanya belajar, (2) tingkat melek aksara, dan (3) kualitas literasi, membaca dan menulis merupakan indikator dalam penilaian unsur pendidikan untuk IPM. Angka buta aksara yang masih tinggi (hingga saat ini jumlah buta aksara Indonesia masih 5,1 juta orang usia produktif 15--45 tahun). Misalnya, untuk provinsi NTB, terkait jumlah buta aksara masih terdapat 333.564 orang yang buta huruf dan jumlah ini menempatkan NTB dalam posisi 3 besar provinsi dengan jumlah BH terbanyak di Indonesia. Tahukan dampaknya dari kondisi literasi NTB, NTB hanya menempatkan IPM pada posisi 30 dari 34 provinsi di Indoensia.

Membangun kesadaran literasi dapat dilakukan melalui langkah-langkah (1) menciptakan keluarga literasi yaitu keluarga yang suka membaca dilakukan dengan memberikan teladan dan fasilitasi membaca antar anggota keluarga, (2) memanfaatkan perpustakaan di sekolah/lembaga/instansi dengan baik, perbaiki fasilitas perpustakaan dan lengkapi dengan koleksi buku yang update dan konstekstual, (3) masukan program literasi dalam RPJM setiapk kabupaten/kota sehingga terdapat stimulus anggaran yang memadai untuk operasional perpustakaan, (4) berikan fasilitasi dana untuk program TBM dan RB disetiap desa dan dusun, (5) membuat gebrakan program pro literasi seperti festival membaca, lomba story telling, lomba penulisan surat, lomba penulisan cerita islami, pemilihan duta membaca dan pembentukan satgas relavan literasi, dan (6) membentuk kelompok atau desa percontohan literasi disetiap kecamatan yang selanjutnya dapat dijadikan role model penguatan literasi masyarakat. Yang tidak kalah penting juga adalah bahwa membangun kesadaran literasi dlakukan melalui contoh atau suriteladan yang ditunjukan oleh guru, orang dewasa, pimpinan lembaga yang selalu membaca disela-sela waktunya. Anak-anak akan mencontoh orang dewasa, jadi jangan sampai kita selalu berseru dan mengajak anak-anak kita membaca buku atau menulis buku, sementara kita tidak pernah membaca buku. Mari kita tunjukan dihadapan anak-anak kita bahwa kita senang membaca buku.

SimpulanLiterasi dalam makna yang luas adalah membaca dan menulis. Ketrampilan membaca dan menulis berkonstribusi

positif terhadap pembentukan peradaban manusia yang tinggi. Keluarga sebagai unit organisasi sosial terkecil, sangat penting dalam membangun budaya literasi. Mudahnya msyarakat tersulut emosi, percaya dengan / Hoax, mudah terhasut, bahkan cenderung bersikap intoleransi merupakan dampak nyata rendahnya tingkat literasi manusia. Keluarga harus mengambil peran dalam menguatkan literasi, menanamkan budaya membaca, dan menulis melalui teladan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Lingkungan yang mendukung tumbuhnya budaya membaca seperti ketersediaan sarana TBM, komunitas membaca, dan Rumah Baca sangat sangat penting dibentuk, dan itu semua hanya bisa terbangun melalui kerjasama, sinergi dan komitmen untuk membangun literasi Indonesia terutama dalam keluarga kita.

*)Ilustrasi : (http://www.wikipendidikan.com)

Page 39: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

36Buletin PAUD dan Dikmas Suara Gajah Mada 173 Edis i Januar i - Juni 2017

Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis yang telah menerapkan pembiasaan salat secara berjamaah di masjid bersama anak. Tentunya dalam penerapan praktik baik tersebut, keterlibatan dan keteladanan orang tua mutlak

dibutuhkan. Agar anak termotivasi dan terbiasa untuk salat di awal waktu, maka sebaiknya pembiasaan tersebut, sudah mulai diterapkan sejak dini atau sebelum usia anak mencapai sepuluh tahun.

Secara garis besar, ada 3 (tiga) tips yang sudah saya terapkan untuk membiasakan anak-anak agar shalat diawal waktu yaitu:

Tip pertama, berniat. Sebagaimana halnya ketika kita hendak menunaikan salat wajib lima waktu. Terlebih dahulu kita diwajibkan untuk berniat salat. Begitu juga ketika orang tua mengharapkan anak-anaknya, tumbuh menjadi generasi yang senantiasa menjaga

salat di awal waktu secara berjamaah. Maka orang tua terlebih dahulu mengawalinya dengan niat, yaitu berniat agar tetap istiqomah dalam memberikan keteladanan dan membiasakan anak-anak untuk menunaikan salat secara berjamaah.

Tips Kedua, memberikan bimbingan dan keteladanan kepada anak tentang keutamaan-keutamaan dalam melaksanakan salat di awal waktu, apalagi jika ditunaikan secara berjamaah ke masjid. Dengan begitu, sebelum kita membimbing anak-anak kita untuk solat diawal waktu, maka mau tidak mau, terlebih dahulu orang tualah yang mulai membiasakannya. Mengingat bahwasannya, anak pada masa usia dini lebih mudah untuk meniru tingkah laku orang di sekitarnya berdasarakan penglihatannya.

Tips Ketiga, memberikan motivasi kepada anak agar salat tepat di awal waktu. Beberapa motivasi yang telah saya berikan kepada anak, 1) menceritakan adanya malaekat-malaekat yang senantiasa mencatat siapa saja yang rajin salat berjamaah ke masjid. Pada tahap awal, biasanya motivasi anak untuk salat di awal waktu kadang naik dan kadang motivasinya menurun, layak iman seseorang hamba yang kadang naik dan bisa juga turun setiap saat. Maka bilamana motivasi anak mulai menurun, seperti mulai mencari-cari alasan agar tidak salat berjamaah dan lain-lain. Pada saat itulah saya berupaya untuk meyakinkannya atau mengingatkannya tentang malaekat yang senantiasa menunggu kehadirannya di masjid 2), memberikan penghargaan/penilaian kepada anak setiap kali melaksanakan salat di awal waktu, apalagi jika salat tersebut dilakukan secaara berjamaah di masjid. Misalnya dengan memberikan nilai dengan rentang 80 sampai 100, jika anak salat secara berjamaah ke masjid. Termasuk memberikan nilai kurang dari 80 apabila salatnya terlambat atau mulai malas malasan. Penilaian serupa berlaku juga terhadap saya, sehingga dengan begitu secara alamiah orang tua dan anak tetap akan saling mengingatkan untuk salat di awal waktu secara berjamaah, 3), pada tahap pemandirian, pada saat umur anak menginjak usia tujuh tahun. Saya mulai mengurangi ajakan atau nasehat kepada anak tentang menjaga waktu salat, sebagaimana biasanya. Tentunya hal ini saya lakukan semata-mata untuk memotivasi anak-anak, agar tidak ketergantungan dalam menunaikan salat di awal waktu, hanya ketika orang tuanya sedang bersamanya.

Sebagai orang tua, tentunya tanggung jawab kita bukan hanya bagaimana memenuhi kebutuhan zahiriah kepada anak-anak kita. Namun, lebih dari pada itu, orang tua juga sudah semestinya untuk membekali anak-anaknya sejak dini dengan pengetahuan dan pembiasaan tentang nilai-nilai agama dan moral dilingkungan keluarga. Berbekal dengan niat baik, keteladanan dan pembiasaan. Yakinlah ikhtiar baik tersebut akan dapat berjalan sesuai harapan. Insya Allah

Tips Memotivasi Anak Agar Salat BerjamaahOleh: Syamsul Mujahiddin, SH. M.Hum (Pamong Belajar BP-PAUD dan Dikmas NTB)

*) sumber ilustrasi : www.google.com

Sudut�Pandang

Page 40: Buletin PAUD dan Dikmas Bule GAJAH MADA 173 · erencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan ... Kerja Tahunan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan MasyarakatBalai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas)

Nusa Tenggara Barat