buletin kemanusiaan bulanan indonesia · tetap menjadi bencana alam yang paling umum. ˜ meskipun...

6
SOROTAN Bencana hidrometeorologi tetap menjadi bencana alam yang paling umum. Meskipun terjadi lebih sedikit kejadian banjir selama beberapa bulan terakhir, dampak kemanusiaan meningkat dengan 16 orang tewas dan lebih dari 197.000 orang yang terkena dampak. Lebih dari 17.000 orang telah dievakuasi setelah aktivitas letusan Gunung Sinabung menjadi intensif pada bulan November. ANGKA-ANGKA Bencana Alam (September – November.) Bencana alam 218 Total populasi terdampak 247,323 Korban Meninggal 53 Dampak Bencana Alam Meningkat Bencana hidrometeorologi tetap menjadi bencana alam yang paling umum dan berlanjut memiliki dampak kemanusiaan terbesar. Angin puting beliung terjadi lebih sering selama November dan Oktober dengan peningkatan pada angka kematian dan kerusakan struktural di daerah yang terkena dampak. Setelah mengalami musim hujan yang berkepanjangan hingga Agustus 2013, Indonesia mengalami musim kemarau yang singkat, yang pada akhir Oktober dan November, telah berganti menjadi musim hujan tahun 2013-2014 di sebagian besar wilayah Indonesia. Badan Nasional Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan musim hujan 2013-2014 normal, diperkirakan berlangsung mulai Oktober hingga Maret 2014 Pada bulan November, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan secara sementara adanya 82 1 kejadian bencana - dengan angin puting beliung yang paling umum terjadi, diikuti oleh tanah longsor dan banjir - menyebabkan total 35 korban, setidaknya 38.686 orang yang terkena dampak dan total 6.648 rumah rusak. Hampir setengah dari jumlah orang yang terkena dampak adalah hasil dari evakuasi masyarakat sekitar Gunung Sinabung. Pada bulan Oktober, BNPB melaporkan 88 kejadian bencana - dengan angin puting beliung yang paling umum terjadi, diikuti oleh banjir dan kemudian longsor - sehingga total sembilan korban jiwa dan 149.579 orang yang terkena dampak. Banjir menyebabkan dampak kemanusiaan terbesar, yang mendampak pada 137.076 orang; diikuti oleh angin puting beliung yang mendampak pada 9.021 orang. Sebanyak 4.153 rumah rusak, serta 49 fasilitas umum. Jumlah yang lebih besar atas kerusakan properti 1 Harap dicatat bahwa angka-angka ini adalah angka indikatif dan memungkinkan untuk berubah sesuai revisi dari pemerintah. Isi Ikhtisar kejadian bencana H.1 Respon Bencana dan Kesiapsiagaan H.4 Pendanaan H.5 TNI Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia Edisi 5 | September – November 2013 LETUSAN GUNUNG BERAPI KEKERINGAN BANJIR & TANAH LONGSOR KEBAKARAN HUTAN AIR PASANG PUTING BELIUNG TANAH LONGSOR BANJIR 13 18 6 8 9 55 5 1 1 2 2 11 September Oktober JUMLAH KEJADIAN BENCANA ALAM SEPTEMBER - NOVEMBER 2013 14 12 54 6 November 1* 1 *Aktivitas letusan gn.Sinabung masih terus berlanjut sepanjang October sampai akhir November

Upload: vuhanh

Post on 07-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SORO TAN

� Bencana hidrometeorologi

tetap menjadi bencana

alam yang paling umum.

� Meskipun terjadi lebih

sedikit kejadian banjir

selama beberapa bulan

terakhir, dampak

kemanusiaan meningkat

dengan 16 orang tewas

dan lebih dari 197.000

orang yang terkena

dampak.

� Lebih dari 17.000 orang

telah dievakuasi setelah

aktivitas letusan Gunung

Sinabung menjadi intensif

pada bulan November.

ANGK A-ANGKA

Bencana Alam (September – November.)

Bencana alam 218

Total populasi terdampak

247,323

Korban Meninggal

53

Dampak Bencana Alam Meningkat Bencana hidrometeorologi tetap menjadi bencana alam yang paling umum dan berlanjut memiliki dampak kemanusiaan terbesar. Angin puting beliung terjadi lebih sering selama November dan Oktober dengan peningkatan pada angka kematian dan kerusakan struktural di daerah yang terkena dampak. Setelah mengalami musim hujan yang berkepanjangan hingga Agustus 2013, Indonesia mengalami musim kemarau yang singkat, yang pada akhir Oktober dan November, telah berganti menjadi musim hujan tahun 2013-2014 di sebagian besar wilayah Indonesia. Badan Nasional Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan musim hujan 2013-2014 normal, diperkirakan berlangsung mulai Oktober hingga Maret 2014

Pada bulan November, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan secara sementara adanya 821 kejadian bencana - dengan angin puting beliung yang paling umum terjadi, diikuti oleh tanah longsor dan banjir - menyebabkan total 35 korban, setidaknya 38.686 orang yang terkena dampak dan total 6.648 rumah rusak. Hampir setengah dari jumlah orang yang terkena dampak adalah hasil dari evakuasi masyarakat sekitar Gunung Sinabung.

Pada bulan Oktober, BNPB melaporkan 88 kejadian bencana - dengan angin puting beliung yang paling umum terjadi, diikuti oleh banjir dan kemudian longsor - sehingga total sembilan korban jiwa dan 149.579 orang yang terkena dampak. Banjir menyebabkan dampak kemanusiaan terbesar, yang mendampak pada 137.076 orang; diikuti oleh angin puting beliung yang mendampak pada 9.021 orang. Sebanyak 4.153 rumah rusak, serta 49 fasilitas umum. Jumlah yang lebih besar atas kerusakan properti

1 Harap dicatat bahwa angka-angka ini adalah angka indikatif dan memungkinkan untuk berubah sesuai revisi dari pemerintah.

IsiIkhtisar kejadian bencana H.1

Respon Bencana dan Kesiapsiagaan H.4

Pendanaan H.5

TNI

Buletin Kemanusiaan Bulanan IndonesiaEdisi 5 | September – November 2013

LETUSANGUNUNG BERAPI

KEKERINGANBANJIR &TANAH LONGSOR

KEBAKARANHUTAN

AIR PASANGPUTING BELIUNGTANAH LONGSOR

BANJIR

13 18

6 8

9 55

5 1

12

2

11

SeptemberOktober

JUMLAH KEJADIAN BENCANA ALAMSEPTEMBER - NOVEMBER 2013

14

12

54

6

November

1* 1

*Aktivitas letusan gn.Sinabung masih terus berlanjut sepanjang October sampai akhir November

Buletin Kemanusiaan Indonesia | 2

http://indonesia.humanitarianresponse.info | www.unocha.org United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives

sebagian besar disebabkan oleh peningkatan jumlah angin puting beliung yang terjadi di daerah-daerah selama bulan tersebut.

Pada bulan September, BNPB melaporkan 49 kejadian bencana - banjir yang paling umum diikuti oleh kekeringan dan angin puting beliung - sehingga total sembilan korban jiwa dan 58.975 orang yang terkena dampak. Sebanyak 687 rumah dan puluhan fasilitas umum rusak.

rijnaBSecara keseluruhan, frekuensi banjir tetap rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, namun dampak kemanusiaan yang terjadi tahun ini lebih tinggi. Pada bulan November, BNPB melaporkan bahwa 14 kejadian banjir mengakibatkan 10 kematian, berdampak pada 19.256 orang dan merusak sekitar 4.748 rumah dengan berbagai tingkat keparahan. Banjir paling parah terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo ketika hujan lebat memicu banjir dan tanah longsor yang mendampak pada 11.175 orang di tiga kecamatan pada kabupaten tersebut. Pada bulan Oktober dan September tercatat total 31 kejadian banjir - sebagian besar terkonsentrasi di Sumatera, Sulawesi dan daerah Kalimantan - dengan enam orang luka serius dan total 178.441 orang yang terkena dampak atau mengungsi sementara.

Tanah longsor Aktivitas longsor selama periode pelaporan jauh lebih tinggi dari pada periode yang sama tahun 2012. Pada bulan November, 12 tanah longsor menyebabkan 21 kematian, merusak sekitar 254 rumah dengan berbagai tingkat keparahan, dan memblokir jalan-jalan di Jambi, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah. Pada bulan September dan Oktober, 16 kejadian longsor - kebanyakkan dipicu oleh hujan lebat dan banjir - menyebabkan 10 kematian, tujuh orang luka berat, 421 orang yang terkena dampak dan puluhan rumah dan fasilitas umum rusak.

Angin puting beliung Terjadi peningkatan frekuensi angin puting beliung dan keparahannya selama beberapa bulan terakhir. Pada bulan November tercatat 54 kejadian angin puting beliung yang mengakibatkan tiga korban jiwa dan merusak 1.795 rumah dengan berbagai tingkat keparahan. Aktivitas angin puting beliung melejit pada bulan Oktober menjadi 55 kejadian, meningkat dari hanya sembilan di bulan September. Dalam dua bulan terdapat empat korban jiwa, 26 orang luka berat, 9.021 orang terkena dampak dan 3.559 rumah dan beberapa fasilitas umum rusak.

Gunung berapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang memonitor aktivitas gunung berapi di seluruh negeri, menetapkan status (dengan level 1-4) dari

BANJIR BANJIR &TANAH LONGSOR

TANAH LONGSOR PUTING BELIUNG GEMPABUMI LETUSAN GUNUNG BERAPI

41,365

137,076

2,610 9 412 9,021 3,070 14,991

JUMLAH PENDUDUK TERDAMPAK & MENGUNGSISEPTEMBER - NOVEMBER 2013 September Oktober

19,25615 68

November

19,430

Buletin Kemanusiaan Indonesia | 3

http://indonesia.humanitarianresponse.info | www.unocha.org United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives

Gunung Sinabung telah meletus sejak awal September, ribuan mengungsi. Photo Credit: WFP

beberapa gunung berapi: Gunung Karangetang ditingkatkan menjadi level 3, Gunung Tangkubanparahu ditingkatkan ke level 2, Gunung Lewotobi Perempuan ditingkatkan menjadi Level 2 dan Gunung Iliwerung diturunkan menjadi Level 2. Sekitar 2.400 orang (sekitar 600 rumah tangga) dievakuasi sementara saat Gunung Merapi meletus dan memuntahkan abu vulkanik dan asap hingga 2 km ke langit pada tanggal 18 November. Para pengungsi kembali ke rumah mereka setelah letusan dan PVMBG menetapkan Gunung Merapi status siaga di level 1.

Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus pada tanggal 9 September, memuntahkan abu vulkanik dan debu hingga 1.500 m ke langit dan menutupi desa dan jalan di dekatnya dengan lapisan abu vulkanik. Pemerintah setempat menetapkan radius 2,5 km dari kawah dan menetapkan status siaga gunung berapi di Level 3.

Letusan Gunung Sinabung

Ribuan orang telah mengungsi selama berbulan-bulan karena letusan gunung berapi yang sedang berlangsung dari Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Gunung berapi ini telah memuntahkan abu vulkanik dan asap dan juga memproduksi aliran awan panas sejak awal September. Pada akhir November BNPB melaporkan 17.030 orang telah dievakuasi dan ditampung di 31 pusat-pusat pengungsian. Gunung Sinabung tidak aktif selama berabad-abad hingga menjadi aktif pada bulan Agustus dan September 2010. Pada awal September 2013, bagian pemantauan menemukan peningkatan tremor vulkanik dan tektonik. Pada akhir September aktivitas Gunung Sinabung telah menurun. Selama hampir sebulan, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung tenang sebelum letusan kembali intensif kembali pada pertengahan Oktober, sehingga memicu evakuasi masyarakat sekitar. Aktivitas yang intensif serta letusan pada 24 November menyebabkan PVMBG meningkatkan status siaga gunung berapi menjadi level 4, yaitu tingkat siaga tertinggi, dan mengevakuasi semua masyarakat dalam radius 5 kilometer dari kawah.

Gempa bumi

Terdapat total 32 gempa bumi di atas 5.0 Skala Richter selama periode pelaporan, penurunan yang signifikan dari periode yang sama pada tahun 2012. Sebagian besar gempa bumi terkonsentrasi di wilayah Maluku dan Sulawesi, dengan beberapa yang terjadi di Sumatera. Sebuah 5.6 Skala Richter gempa yang melanda Kabupaten Pidie di Banda Aceh menyebabkan beberapa orang terluka dan 547 rumah rusak dengan berbagai tingkat keparahan, yaitu terdiri dari 12 masjid, 17 sekolah, satu puskesmas, empat kantor pemerintah dan 36 toko di seluruh kecamatan yang terkena dampak, di kecamatan Tangse, Mane dan Geumpang.

Ribuan masyarakat telah diungsikan selama berbulan-bulan akibat letusan gunung berapi Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara.

Buletin Kemanusiaan Indonesia | 4

http://indonesia.humanitarianresponse.info | www.unocha.org United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives

Korban evakuasi dari Gunung Sinabung berkumpul bersama di pusat penampungan pengungsi di Kabanjahe, Kabupaten Karo.

Photo Credit: OCHA

Respon Bencana dan Kesiapsiagaan

Respon Gunung

Sinabung: Dalam merespon letusan Gunung Sinabung, Pemerintah Indonesia - yang didukung oleh PMI sejumlah LSM - terlibat dalam kegiatan penanganan pengungsi. Pemerintah terus memantau aktivitas gunung berapi dan sedang dalam proses mempersiapkan rencana kontinjensi jika terjadi letusan besar. Kementerian pemerintah - termasuk PVMBG, Kesehatan, Pekerjaan Umum, dan Kesejahteraan Sosial, membantu BNPB dalam mendukung Pos Komando Tanggap Darurat yang dikelola secara lokal. Pihak berwenang BNPB juga memobilisasi sumber daya (termasuk kendaraan darurat dan peralatan) dari kabupaten dan provinsi di dekatnya. Perwakilan dari OCHA, WFP dan UNICEF melanjutkan misi bersama untuk mengobservasi situasi pengungsi dan tanggap darurat yang sedang berlangsung

Saat ini, terdapat 17.030 pengungsi yang ditampung di 31 pusat-pusat pengungsian. Dapur umum menyediakan pengungsi dengan makanan harian, terdapat pengiriman reguler air bersih, peralatan kebersihan telah didistribusikan, dan pengungsi memiliki akses ke perawatan kesehatan di pos kesehatan di pusat pengungsian. Anak-anak menghadiri kelas di sekolah terdekat. Jumlah pengungsi di pusat-pusat pengungsian berfluktuasi sepanjang hari karena pengungsi kembali ke tanah mereka untuk memanen tanaman sebelum kembali ke pusat-pusat pengungsian di malam hari. Abu vulkanik menimbulkan masalah kesehatan karena partikel abu yang sangat halus dan tajam dapat menyebabkan masalah pernapasan. Kekhawatiran lainnya adalah bahaya sekunder tremor vulkanik dan letusan seperti tanah longsor dan aliran lahar dingin.

Pos Komando Tanggap Darurat - dengan dukungan dari BNPB, PVMBG dan instansi pemerintah kabupaten, menyiapkan rencana kontinjensi jika terjadi kegiatan intensif atau letusan besar mendorong PVMBG untuk mendeklarasikan kawasan rawan bencana dalam radius 10km dari kawah dan mengevakuasi masyarakat di area itu.

Pertemuan Pengembangan Kemitraan Strategis diselenggarakan oleh OCHA pada tanggal 25 November untuk membangun ketahanan masyarakat Kabupaten Karo dan membantu mereka menyesuaikan diri bilamana hidup di sebelah gunung berapi aktif. Seorang pakar pengembangan masyarakat dari Gunung Merapi di Yogyakarta berbagi pengalaman dengan masyarakat bagaimana keselarasan tinggal dengan gunung berapi. Pertemuan ini membahas dua isu utama: tanggap darurat jangka pendek dan dampak jangka panjang. Sebagai hasil dari diskusi ini tiga kelompok kerja telah dibentuk berdasarkan tema-tema berikut: (i) memperkuat pembagian informasi antara populasi berdasarkan pengalaman dari Komunitas Gunung Merapi, (ii) pendidikan, dan (iii) mata pencaharian. Kelompok kerja telah menyepakati rencana aksi mereka untuk Desember 2013. Pertemuan ini dihadiri oleh 40 peserta dari Pemerintah Indonesia (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan BNPB), perusahaan swasta dan tokoh masyarakat dari daerah Kabupaten Karo, LSM internasional dan nasional, DRP, WFP, dan PMI.

Pemerintah Indonesia bergerak di bidang penanganan pengungsi, terus memantau aktivitas gunung berapi dan sedang dalam proses mempersiapkan rencana kontinjensi jika terjadi letusan besar dari Gunung Sinabung.

Buletin Kemanusiaan Indonesia | 5

http://indonesia.humanitarianresponse.info | www.unocha.org United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives

Lokakarya Kajian Ulang Bersama Rencana Kontinjensi Antar Badan

OCHA dan BNPB bersama-sama mengadakan lokakarya satu hari tentang kajian ulang bersama atas rencana kontinjensi antar badan pada tanggal 17 September, untuk meninjau hasil-hasil pembelajaran dari bencana yang baru-baru ini terjadi dan membuka diskusi tentang cara-cara untuk menyelaraskan sistem cluster internasional dengan cluster Pemerintah Indonesia, dalam rangka mendukung kepemimpinan pemerintah dalam merespon bencana. Diskusi pembelajaran dari respon bencana masa lalu difokuskan pada efektivitas struktur koordinasi, kolaborasi antara PBB dan pemerintah, keterlibatan penduduk yang terkena dampak, dan kajian dampak bencana serta diseminasinya. Kemudian diskusi beralih ke proses perencanaan kontinjensi, termasuk perencanaan kontinjensi nasional dan Mekanisme Reaksi Cepat Antar Badan. Sistem peringatan dini dan isu-isu manajemen informasi bencana juga dibahas. Sekitar 80 peserta dari seluruh cluster dan anggotanya, perwakilan dari kementerian, militer, polisi dan cluster kerja Sistem Tanggap Darurat hadir . Lokakarya ini berfungsi sebagai titik awal untuk diskusi lebih lanjut, walaupun demikian, lokakarya ini menghasilkan rekomendasi awal untuk pelatihan-pelatihan bagi cluster-cluster dan penguatan kesiapsiagaan bersama-sama dengan kementerian.

Pendanaan Karena pengeluaran beberapa proyek yang sedang berlangsung masih di bawah target anggaran, HRF Indonesia memiliki saldo sekitar US $ 50.000 pada akhir Oktober 2013. Pada bulan November, sebuah proposal senilai $ 43.492, dari Humanitarian Forum Indonesia, disetujui dengan tujuan proyek memberdayakan masyarakat menghadapi situasi darurat. Proyek ini akan menargetkan masyarakat Kabupaten Karo, Sumatera Barat, yang terdampak oleh letusan Gunung Sinabung.

Pada akhir November, terdapat lima proyek HRF yang sedang berlangsung : proyek WASH di Kecamatan Lindu Sigi, Sulawesi Tengah untuk mengatasi memburuknya kondisi air dan sanitasi yang disebabkan oleh kerusakan utilitas infrastruktur tahun lalu akibat gempa, dua proyek di Kabupaten Sikka dan Ende, Nusa Tenggara Timur, untuk membantu memenuhi kebutuhan kemanusiaan pasca letusan Gunung Rokatenda, sebuah proyek WASH di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, di mana terjadi berulang kali kerusakan pada fasilitas sanitasi akibat sering banjir, dan proyek kelima yaitu untuk menangani kebutuhan perlindungan anak dalam masyarakat Aceh Tengah yang terkena dampak gempa di bulan Juli. Kelima proyek HRF ini telah disetujui dengan total dana US $ 807.835 . LSM yang melaksanakan proyek HRF ini telah diberitahu bahwa Dana akan ditutup pada tahun 2014 .

HRF Indonesia telah menyetujui proposal untuk Humanitarian Forum Indonesia untuk bekerja dengan komunitas yang terkena dampak letusan Gunung Sinabung.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Rajan Gengaje, Head of Office, [email protected], Tel. (+62) 21 314 1308 ext. 215 Andrew Farquhar, Reporting Officer, [email protected], Tel. (+62) 21 314 1308 ext. 126

Buletin Kemanusiaan OCHA dapat diunduh di : http://indonesia.humanitarianresponse.info | www.reliefweb.int

INDONESIA: Humanitarian Snapshot (September - November 2013)

Indonesia: Province Population< 1,5 1,5 - 3,5 3,5 - 7 7 - 12 12 - 43

In million

DKI JAKARTA

PAPUA

RIAU

ACEH

WEST KALIMANTAN

CENTRAL KALIMANTANWEST PAPUA

MALUKU

SOUTHEAST SULAWESI

BALI

NORTH MALUKU

BANTEN

WEST SULAWESI

GORONTALO

NORTH

NUSA TENGGARAEAST

NUSA TENGGARA

BANGKA

RIAU ISLANDS

Legend:Earthquake Points

< 5.9 RS> 5.9 RS

Disaster Events

ANGKA - ANGKA

Ada 219 kejadian bencana alam periode September - November 2013.

53 meninggal dunia Total jumlah populasi terdampak

253,874 jiwa

• Bencana hidrometeorologi tetap menjadi bencana alam yang paling umum dan tetap menjadi bencana alam dengan dampak kemanusiaan terbesar.

The boundaries and names shown and the designations used on this map do not imply official endorsement or acceptance by the United Nations

Highlights• Meskipun terjadi lebih sedikit kejadian banjir selama beberapa bulan terakhir, dampak kemanusia- an meninggi dengan 16 orang tewas dan lebih dari 197.000 orang yang terkena dampak.

• Lebih dari 17.000 orang telah dieva- kuasi setelah aktivitas letusan Gunung Sinabung menjadi intensif pada bulan November.

-

WEST SUMATRA

BELITUNG ISLANDS

DI YOGYAKARTA

SULAWESI

SOUTH

EAST KALIMANTAN

CENTRAL SULAWESI

SOUTH KALIMANTANBENGKULU

WEST

JAMBI

SOUTH SUMATRA

SULAWESILAMPUNG

NORTH SUMATRA

EAST JAVAWEST JAVA

CENTRAL JAVA

GAMBARAN POPULASI TERDAMPAK

Gunungmeletus

Gempabumi

Puting beliung

Tanah longsor

Banjir & tanah longsor

Flood

Creation date: 9 December 2013 Sources: OCHA, BNPB, BPS, BMKG and BIG www.indonesiahumanitarianresponse.info www.unocha.org www.reliefweb.int

4032

5

Kejadian bencana alam (Sep - Nov 2013)

November

Oktober

Angka meninggal dunia (Sep - Nov 2013)

November

Oktober 35

88

September 9

197,6970

• Terjadi peningkatan frekuensi angin puting beliung dan tingkat keparahan- nya selama beberapa bulan terakhir.

9

• Pemerintah Indonesia bergerak di bidang penanganan pengungsi, terus memantau aktivitas gunung berapi dan sedang dalam proses memper- siapkan rencana cadangan jika terjadi letusan besar dari Gunung Sinabung.

82

49September