buletin atki vokal desember 2012

16
SUARANYA BMI, DARI ATKI EDISI DESEMBER 2012 DIPUBLIKASIKAN OLEH ASOSIASI BURUH MIGRAN INDONESIA DI HONG KONG (ATKI-HK) EDITORIAL “Dibalik Sistem Online” Melarang TKI di Hong Kong Pindah Agen, Skema Baru Perampasan Upah “Saya capek keliling cari agen tapi ditolak terus. Katan- ya sekarang peraturan baru tidak boleh pindah agen. Kalau ganti agen harus melunasi sisa potongan dulu atau kerja dulu di Macau selama 2 tahun.” Begitu penuturan Sita (bukan nama sebenarn- ya) kepada Tim Vokal ketika ditemui di shelter Bethune House. Sita sudah bekerja di majikan selama 5 bulan tetapi karena dipaksa kerja ilegal, tidak diberi makanan yang layak dan sering dimaki, dia terpaksa memutuskan kontrak. Dia sudah melapor- kan kondisinya ke pihak agen tetapi malah dimarahi untuk tidak banyak komplain. Salah satu saudaranya kemudian memban- tu dia untuk menulis surat pengunduran diri kepada majikan. “Saya tidak mungkin kembali ke agen lama. Agen pasti marah dan minta saya melunasi 3 bulan sisa potongan. Lalu masih suruh bayar potongan lagi untuk majikan baru. Agen hanya minta uang terus tapi waktu saya butuh per- tolongan, mereka tidak mau bantu” tegas Sita yang sedang menunggu pros- es kasus menuntut majikannya di Departemen Tenaga Kerja Hong Kong. Sita, anak kedua dari tiga bersaudara, masih ingin bekerja di Hong Kong untuk membantu keluarga. Setidaknya dia sudah mendatangi 3 agen di Hong Kong yang menolaknya dan memberi saran yang sama. “Saya pasrah mbak kalaupun harus pulang ke Indonesia. Sebenarnya saya tidak mau masuk PT lagi tetapi apa daya? Ingin kerja saja kok susah seperti ini“ keluhnya dengan wajah sendu dan putus asa.

Upload: infest-yogyakarta

Post on 07-Mar-2016

247 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ATKI Vokal adalah buletin berkala diterbitkan oleh Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) Hongkong. Edisi Desember 2012, menyoroti sistem online yang diberlakukan oleh Kedutaan Jendral Republik Indonesia (KJRI) Hongkong. Sistem online ini menjadi salah satu momok bagi buruh migran Indonesia di Hongkong. Sistem ini menyebabkan buruh migran hanya bisa memperpanjang kontrak melalui agensi. Sistem diskriminatif yang mengharuskan buruh migran untuk hanya memperbarui kontrak kerja melalui agensi menempatkan BMI dalam situasi yang sulit. BMI yang telah berada di Hongkong dan telah bekerja harus mengalami pemotongan gaji akibat masuk ke dalam perangkap aturan agensi. Simak selanjutnya.

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

SUARANYA BMI, DARI ATKIEdisi dEsEmbEr 2012 dipublikasikan oleh asosiasi buruh migran indonesia di hong kong (atki-hk)

EDITORIAL

“Dibalik Sistem Online”Melarang TKI di Hong Kong Pindah Agen,

Skema Baru Perampasan Upah

“Saya capek keliling cari agen tapi ditolak terus. Katan-ya sekarang peraturan baru tidak boleh pindah agen. Kalau ganti agen harus melunasi sisa potongan dulu atau kerja dulu di Macau selama 2 tahun.” Begitu penuturan Sita (bukan nama sebenarn-ya) kepada Tim Vokal ketika ditemui di shelter Bethune House.

Sita sudah bekerja di majikan selama 5 bulan tetapi karena dipaksa kerja ilegal, tidak diberi makanan yang layak dan sering dimaki, dia terpaksa memutuskan kontrak. Dia sudah melapor-kan kondisinya ke pihak agen tetapi malah dimarahi untuk tidak banyak komplain. Salah satu saudaranya kemudian memban-tu dia untuk menulis surat pengunduran diri kepada majikan.

“Saya tidak mungkin kembali ke agen lama. Agen pasti marah dan minta saya melunasi 3 bulan sisa potongan. Lalu masih suruh bayar potongan lagi untuk majikan baru. Agen hanya minta uang terus tapi waktu saya butuh per-tolongan, mereka tidak mau bantu” tegas Sita yang sedang menunggu pros-es kasus menuntut majikannya di Departemen Tenaga Kerja Hong Kong.

Sita, anak kedua dari tiga bersaudara, masih ingin bekerja di Hong Kong untuk membantu keluarga. Setidaknya dia sudah mendatangi 3 agen di Hong Kong yang menolaknya dan memberi saran yang sama.

“Saya pasrah mbak kalaupun harus pulang ke Indonesia. Sebenarnya saya tidak mau masuk PT lagi tetapi apa daya? Ingin kerja saja kok susah seperti ini“ keluhnya dengan wajah sendu dan putus asa.

Page 2: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

E D I T O R IA L V O K A L

2 E d i s i D e s e m b e r

Sistem Online: Cara baru pemerin-tah memaksa TKI melunasi poton-gan agen

Sistem Online diterapkan sejak Maret 2011. Ialah sistem komputerisasi yang diciptakan Konsu-lat Indonesia di Hong Kong (KJRI) untuk memonitor kerjasama resmi (job order) antara PPTKIS (Pelak-sana Penempatan TKI Swasta) dan agen. Untuk meyakinkan penerapan sistem online ini, KJRI kemudian mengeluarkan Surat Edaran susulan (SE 2425) tertanggal 14 Oktober 2011 ditujukan kepada seluruh agen anggota APPIH (Asosiasi Pelaksana Penempatan TKI Hong Kong).

SE 2524 menyebutkan: “Agen dilarang meng-hijak atau mengam-bil TKI dari agen lain, agen tidak boleh memindahkan TKI ke agen lain, mela-rang agen menitipkan atau mengirim TKI yang sedang menunggu visa ke Macau dan China”.

Menurut keterangan Ba-pak Bambang Susanto, pejabat KJRI, surat ini juga bertujuan untuk mencegah praktek pemungutan biaya agen selangit (overcharging) yang sering dike-luhkan TKI. Berdasarkan Un-dang-Undang No. 39/2004, agen wajib mencarikan majikan baru bagi TKI k o r -ban terminetan dan kewajiban TKI hanya melunasi sisa potongan. Jika agen meminta lagi maka TKI disa-rankan lapor ke KJRI agar agen tersebut bisa ditindak.

“Tetapi KJRI tidak memberikan celah bagi TKI yang dirugikan (misalnya membayar lebih dari 7 bulan) untuk bisa menuntut kembali uangn-ya dari agen. Sedangkan sanksi kepada agen han-ya sebatas surat peringatan dan pelarangan mem-proses TKI baru. Ini tetap saja tidak adil bagi kami” jelas Ganika Diristiani, ketua ATKI-HK.

Peraturan serupa juga pernah dikeluarkan KJRI di tahun 2007 yaitu SE 2258 ditengah ban-yaknya yang mengkritisi tingginya biaya penempa-tan dan TKI sendiri mulai berani menolak memba-yar potongan agen. Namun kuatnya persatuan dan

perlawanan para organisasi progresif buruh mi-gran yang didukung oleh masyarakat lokal dan Indonesia, akhirnya KJRI mencabut aturan ini. Kini aturan pelarangan pindah agen tersebut dit-erapkan secara terselubung melalui sistem online.

“Ini jelas cara Konsulat memaksa kami me-lunasi potongan agen dan menghancurkan se-

mangat buruh migran melawan menuntut penurunan biaya penem-

patan yang mencekik” tegas Ganika.

Sistem Online: Men-jebak TKI dalam per-budakan hutang dan perdagangan manusia

Tanpa sistem online-pun, buruh migran sudah

terjepit oleh peraturan pemer-intah Indonesia yang harus

membayar biaya penempatan selangit, dilarang kontrak man-diri yang dimanfaatkan PJTKI/agen untuk memeras, diwajib-

kan masuk PJTKI, tidak mendapat-kan pertolongan yang dibutuhkan dari

KJRI, menjadi korban pemalsuan identitas, penahanan dokumen dan pelanggaran kontrak lainnya.

Disisi lain, buruh migran juga terdiskrimi-nasikan oleh berbagai peraturan pemerintah Hong Kong seperti upah yang rendah, tidak diperbo-lehkan pindah majikan atau jenis pekerjaan lain, termasuk pembatasan ijin tinggal maksimal 14 hari (two weeks rule) setelah finish kontrak atau pemutusan kontrak. Adanya two weeks rule me-maksa buruh migran untuk keluar Hong Kong setiap kali terjadi pemutusan kontrak dan men-gulangi proses awal termasuk potongan agen.

Kebanyakan buruh migran di Hong Kong yang tidak finish lebih memilih pindah ke agen baru den-gan pertimbangan biaya agen yang lebih murah. Umumnya di agen lama, buruh migran akan dikena-kan biaya yang lebih mahal bahkan sering mengu-langi potongan 7 bulan gaji. Sistem online yang memaksa tidak boleh pindah agen menjadikan bu-ruh migran sebagai umpan bagi PJTKI/agen, mel-egalisasikan overcharging dan perbudakan hutang.

Page 3: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

V O K A L V O K A L E D I T O R IA L

E d i s i D e s e m b e r 3

Bahkan TKI yang punya majikan sendiripun tetap tidak diijinkan pindah agen kecuali dia ber-sedia membayar denda ke PJTKI/agen pertama. Agen-agen di Hong Kong yang lumayan menjun-jung tinggi prinsip persaingan bebas juga mengeluh-kan sistem online ini. Mereka tidak bisa membantu memproseskan kontrak para TKI meski sudah ada majikan baru dan enggan mempromosikan TKI. Tanpa sungkan, KJRI malah memaksa agen untuk menyertakan paspor asli TKI dan surat keterangan dari Disnaker setempat untuk sekedar membuktikan TKI tersebut benar-benar menunggu visa di Indone-sia. Jelas sistem online merampas hak kerja buruh migran yang hari ini kian tipis di tengah krisis global.

Akibatnya, banyak buruh migran yang ter-paksa menjadi overstay, terdampar di Macau atau China, korban penipuan, dan bahkan terjerumus ke prostitusi demi bertahan hidup. Akhir-akhir ini, jumlah buruh migran Indonesia yang mendaf-tar menjadi pengungsi politik (sylum) juga men-ingkat. Dalam hal ini, pemerintah (KJRI) telah melanggar pasal di UUD 1945 pasal 27 ayat 2: “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

Perlawanan Menghapus Overcharg-ing Terus Berlanjut

Sistem online dan SE 2524 tidak diterima diam oleh buruh migran Indonesia di Hong Kong yang tergabung di dalam organisasi-organisasi progresif. Selama tiga bulan, Aliansi BMI-HK Cabut UUPPTKILN No. 39/2004 yang (gabungan GAMMI, LIPMI, PILAR, IMWU, ATKI) melan-carkan aksi beruntun selama 3 bulan mendesak KJRI untuk segera mencabut kedua aturan tersebut.

Tindakan KJRI sangat tidak konsisten dengan prinsip Konvensi Perlindungan Buruh Migran dan Keluarganya yang disahkan PBB tahun 1990 dan telah diratifikasi pemerintah Indonesia di bulan April 2012. Dengan mengesahkan konvensi internasional ini, Pemerintah seharusnya lebih menghormati hak dan mengakui hak dasar buruh migran termasuk hak untuk bebas pindah agen dan kontrak mandiri.

Dalam pidato pembukaan di depan si-dang ILO tahun 2011, Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono juga berjanji akan lebih melindun-gi Pekerja Rumah Tangga (PRT) di dalam dan luar negeri. Tetapi kenyataan yang dialami bu-ruh migran di Hong Kong berkata sebaliknya.

Pesan penting yang tersirat di penghujung ta-hun 2012 adalah bahwa perjuangan kita mengha-pus aturan yang melegalisasikan pemerasan dan penindasan masih panjang. Tantangan kita kedepan kian berat seiring semakin intensifnya program ek-spor tenaga kerja pemerintah Indonesia dan krisis global yang merampas hak-hak kita diluar negeri.

Namun dengan kerja keras untuk menyadar-kan, mengorganisasikan dan menggerakan buruh migran di Hong Kong dan negara-negara lain, ke-menangan bukan hal mustahil akan kita dapatkan. Hal ini terbukti dalam catatan sejarah perjuangan buruh migran di Hong Kong. Berkat persatuan, gaji kita naik, pajak ditunda 5 tahun, biaya penempatan dirubah dan kemenangan-kemenangan kecil tapi be-rarti lainnya. Tidak ada perubahan tanpa perjuangan.

Page 4: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

4 E d i s i D e s e m b e r

B E R I TA H O N G KO N G V O K A L

Causeway Bay (16/12) di tengah lapangan rumput taman victory terlihat tiga kelompok be-sar BMI(Buruh Migran Indonesia) yang sedang menggelar kegiatan. Mereka menggunakan kostum hitam-hitam sebagai gambaran sedang berduka atas pemerintah yang bersikap hipokrit dan anti raky-at. Mereka juga mengenakan ikat kepala warna putih bertuliskan hapus KTKLN dan tuntutan lain.

Aksi ini diorganisasir oleh Aliansi-BMI HK Cabut UUPPTKILN No.39/2004. Sebe-lum aksi mereka menggalang massa dengan gelar forum terbuka. Dalam forum ini di tampil-

kan beberapa testimony, salah sa-tunya menceritakan bagaimana kere-sahan mereka tidak boleh pindah agen.

Tepat pukul 1 siang, pasukan marshal sudah menyiapkan barisan. Dengan tertib mereka berdoyong – doyong ke KJRI dengan menerikan yel-yel serta menyayikan lagu pro-gresif gubanhan masing – masing or-ganisasi. Dibarisan pertama terlihat pasukan bendera merah sebagai sym-bol Buruh Migran melawan dan di ikuti dengan gimmick yang digambarkan dengan 2 BMI yang di obral SBY dis-

usul barisan karangan bunga tertulis “fare well teguh” dan disambung dengan BMI yang mengu-sung papan bertuliskan 3 musuh Buruh Migran.

“ Tidak ada ceritanya BMI melawan BMI, ka-rena BMI sadar siapa yang telah membuat mereka menderita” begitu seru Ganika selaku juru bicara aksi. Dalam orasinya Ganika menyebutkan hasil survey pelayanan KJRI dari waktu ke waktu tidak ada pe-rubahan. Sementara ini ada 1500 korespondensi dan 95% dari mereka menginginkan KJRI memperbaiki pelayanan dengan memperpanjang jam kerja, mem-buka konter baru dalam pembuatan paspor, paparnya.

Bersambung Halaman 5 “KJRI..”

KJRI tolak terima petisi

BMI

Page 5: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

E d i s i D e s e m b e r E d i s i D e s e m b e r 5

V O K A L V O K A L B E R I TA H O N G KO N G“KJRI..”Selanjutnya, Sringatin yang juga juru bicara aksi

tersebut dengan tegas menyerukan BMI akan terus berjuang “ hari ini sudah 22 tahun Buruh Migran di-akui namun tetap saja sengsara, itu karena pemerin-tah hanya memikirkan penempatan dan bagaimana mengeruk keuntungan tanpa peduli perlindungan BMI” dia juga menjelaskan bahwa BMI tidak hanya menghadapi kebijakan anti migran dari pemerintah sendiri namun juga harus menelan pahitnya kebi-jakan diskriminasi dari pemerintah Hong Kong.

Di acara puncak beberapa perwakilan or-ganisasi menyerahkan petisi namun belajar dari pengalaman diamana KJRI tidak merespon peti-si mereka, para perwakilan organsaisi mem-inta Satpam KJRI untuk menandatangi petisi se-bagai tanda terima. Namun karena permintaan tanda tangan tersebut Satpam menolak menerima.

“ KJRI selalu menuduh organisasi menu-runkan citra bangsa, sebenarnya merekalah yang sedang mencoret nama bangsa Indonesia yang se-cara internasional terkenal sebagai bangsa yang demokratis” seru Ganika. Hal ini diamini oleh Sringatin dan dia berjanji Aliansi tetap akan men-girim petisi ini secara resmi ke pemerintah bah-kan ke presiden sekalipun, serunya kecewa.

Tidak hanya mereka yang kecewa beberapa anggota lainya-pun tampak kecewa”saya malu pu-nya Indonesia, pemerintah HK lebih baik daripada pemerintah Indonesia, mereka masih menghargai petisi kita dan dengan baik- baik menerimanya” be-gitu tutur salah satu anggota yang keberatan disebut namanya. Pada hari itu juga mereka mengusung tuntutan kepemerintah HK untuk kenaikan gaji ber-sama AMCB (Asian Migrant Coordinating Body).##

Perayaan IMD, MFMW Launching buku panduan PRT di Hong Kong dalam 6 bahasa

“Hari ini adalah bukti menguatnya pergera-kan buruh migran di dunia. Dan buku Know your Right (Pahami Hak Anda ) plus edisi 2013 ini ada-lah bukti keinginan kita untuk lebih menggembang-kan dan memperluas pengetahuan Buruh Migran di Hong Kong, “ begitu pernyataan Cynthia Abdon-Tellez selaku manager Mission For Migrant Woker (MFMW) saat memberikan pidato sambutanya dalam acara peluncuran buku Know Your Right plus yang dibarengkan dengan perayaan Hari Migran Interna-sional ke-22 di kantor ISS (International Social Ser-vice) Cabang Wanchai. Selasa, 18 Desember 2012.

Bersambung ke Halaman 6 “Buku..

Page 6: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

6 E d i s i O k t o b e r

B E R I TA H O N G KO N G V O K A L

Sambungan “ Buku Panduang PRT..”

MFWW satu yayasan yang sejak tahun 1981 telah membantu Buruh Migran menangangi kasusn-ya. Dalam keteranganya Cynthia mengatakan, tu-juan penerbitan dari buku yang berjudul “Know Your Right plus “ atau sering disebut dengan KYR plus tidak lebih untuk mendidik dan menginfor-masikan para migran dan masyarakat umum tentang kondisi dan hak-hak pekerja asing di Hong Kong.

Kali ini mereka sengaja mencetak buku KYR plus ini dalam 6 bahasa yakni bahasa Indonesia, Tagalog, Thailand, Srilanka, Nepal dan bahasa Ing-gris agar mudah dipahami dan lebih menjangkau Buruh Migran dari dengan berbagai macam ke-bangsaan. Penerbitan buku ini di dukung oleh Li Ka Shing melalui program love ideas, love Hong Kong. Cynthia menjelaskan Buku ini akan mu-lai dibagikan di awal tahun 2013 secara gratis, mereka mencetak 3000 buku berbahas Indonesia.

Disisi lain, Amy Sim salah satu pendukung per-juangan Buruh Migran dan salah satu saksi peresmi-an CSPEM saat dijumpai Tim Vokal menyampaikan peringatan hari migran internasional kali ini bertepa-tan dengan ulang tahun kedua CSPEM yaitu koalisi yayasan yang membantu Buruh Migran. Dalam kes-empatan ini pula dia menyampaikan rasa terima kas-inya kepada anggota CSPEM “ Saya mengucapkan

selamat kepada CSPEM yaitu koalisi yang sukarela, mandiri kini telah mampu melakukan lobi ke pemer-intahan Hong kong agar etnis minoritas mendapat-kan hak-haknya. Amy mengatakan tantangan dan terobosan yang harus dilakukan guna memperbaiki kondisi kerja dan hidup bagi kelompok minoritas termasuk Buruh Migran adalah perlunya pendidikan politik dan kesadaran, pengorganisasian dan solidar-itas antar kelompok yang berbeda dan masyarakat.##

1th Anniversary BTM “Merah si Cabe Rawit”

Selasa, (25/12) di lapangan rumput Vic-toria Park terlihat canda tawa ceria anggota BTM yang menggenakan seragam merah- me-rah. Berbagai macam lomba digelar untuk me-meriahkan acara ini. Menurut Sumber selaku ketua BTM (Beringin Tetap Maju) acara ini di-gelar dalam rangka merayakan hari jadi BTM yang pertama. “ Memang acara ini kami gelar secara sederhana supaya untuk mengajari ang-gota lebih militan dan berkomitmen kuat memper-juangkan hak- hak kita sebagai Buruh Migran ”.

Bersambung ke halaman 7 “BTM..”

Page 7: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

E d i s i O k t o b e r 7

V O K A L V O K A L B E R I TA H O N G KO N G

Sambungan”BTM..BTM resmi berdiri pada tanggal 23 De-

sember 2011. Meskipun masih seumur jagung BTM telah mampu mencetak berbagai prestasi. “ Tak semudah membalikan telapak tangan” jawab Sumber ketika ditanya tentang kesulitan apa yang sering menimpa BTM selama setahun ini. “Saat ini masalah pribadi masih mendomina-si” begitu tuturnya. Namun Sumber mengatakan salut dengan semangat anggotanya yang terbu-ka dan selalu semangat dalam kondisi apapun.

Harapnya kedepan BTM makin jaya “ kunci sukses hanya lewat bersatu dan terus berjuang seperti yang digambarkan pada lam-bang BTM” jelasnya penuh semangat. Mereka bertekad mempertahankan nama BTM selain sudah terkenal massa luas juga karena nama tersebut sudah melekat dihati. Saat ini BTM sudah beranggotakan lebih dari 30 orang. Acara tersebut berjalan lancar namun ada sedikit gangguan karena mereka di-minta ATKI-HK yang menjadi pemain latar sebuah film yang mengisahkan kehidupan BMI di HK.##

Tolak deklarasi WSFM, 29 organisasi kirim surat terbuka

WSFM (World Social Forum on Migra-tion) atau Forum sosial dunia dan migrasi adalah satu forum untuk membahas berbagai permasala-han masyarakat di dunia termasuk persoalan mi-grasi. Forum ini awalnya di inisiatifi oleh beberapa masyarakat sipil dan LSM-LSM (Lembaga Swa-

daya Masyarakat). Pertemuan pertama di-gelar pada tahun 2005 di Brasil dan se-menjak itu sepakati akan di gelar disetiap tahunya dan mengangkat tema yang berbeda.

Tahun adalah pertemuan keV, di gelar pada tanggal 26-30 November 2012. WSFM ke-V mengambil tempat di Miriam Univer-sity, Manila,Filipina. Kali ini mengangkat tema umum “Mobilitas, Hak dan Model Global, Mencari Alternatif”. Dihadiri seban-yak 1.800 orang termasuk delegasi organ-isasi lokal dan internasional dari 50 negara. Di pleno terakhir (29/11) panitia penyeleng-gara memposting sebuah deklarasi final di website mereka (http://www.wsfm2012.org/home/latest-news-a-updates/121-ma-nila-declaration-5th-wsfm) dengan me-nyebutnya sebagai “deklarasi bersama”

Karena menganggap isi deklarasi tidak sesuai dengan kenyataan maka 29 organisasi merasa ke-beratan dan menolak isi dari deklarasi tersebut.

Bersambung ke halaman 8 Tolak Deklarasi

Page 8: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

8 E d i s i O k t o b e r

B E R I TA H O N G KO N G V O K A L

Tolak DeklarasiDalam surat terbukanya mereka menyampaikan

4 poin kritikanya yang antara lain, kritikan pertama mereka tidak setuju jika deklarasi ini dianggap se-bagai deklarasi bersama. Kritikan ini berdasar pada dasar politik anggota forum yang beraneka ragam. Dan berdasarkan prinsip advokasi tidak dapat menun-tut pengakuan homogenitas (persamaan) pandangan.

Selain itu mereka mengkritik pengam-bilan keputusan deklarasi bersama ini tidak melalui proses penyatuan pandangan baik melalui workshop maupun agenda lainya.

Kritikan kedua adalah deklarasi WSFM yang ke-V ini dianggap lebih mengunggulkan program- program GFMD (Global Forum on Migration and Development) dimana hanya fokus tentang remi-tansi yang hasil dari pengiriman migrasi dan men-ganggap ini sebagai sumbangan rakyat miskin un-tuk pembangunan. Argumen mereka deklarasi ini bertolak belakang dengan pemikiran peserta yang mengkritisi kebijakan GFMD hanya membuat Buruh Migran semakin tidak berdaya. Kritikan ketiga adalah proses pembahasan deklarasi diang-gap tidak transparan. Ketika peserta mengajukan untuk menggunkan layar LCD agar semua pe-serta bisa turut membaca draft deklarasi tersebut tetapi di tolak dengan alasan memakan waktu.

Point terakhir, mereka percaya bahwa dokumen tersebut akan digunakan sebagai legitimasi suara Buruh Migran di pertemuan tingkat tinggi PBB (Per-serikatan Bangsa Bangsa) yang akan digelar tahun depan. Meskipun hal ini tidak tertulis namun jika merujuk pada deklarasi nomer point ke 29 ini diarti-kan berkaitan dengan sebuah proposal yang beredar di workshop. Proposal tersebut berjudulkan “A Civil Society Proposal for a Negotiated Outcome in the Form of a 5-Year action Plan at the 2013 UN HLD”

Hanya 2 organisai Buruh Migran Indone-sia di Hong kong yang turut menolak deklarisi WSFM ke-V ini yaitu ATKI-HK dan IMWU-HK.##

TKI Tidak perlu masuk terminal khusus

Di rilis dalam website BPN2TKI (http://www.bnp2tki.go.id/) tertanggal 28 Desember 2012. Dalam rilis tersebut menuliskan pernyataan Mu-haimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja dan Trans-migrasi (Menakertrans) bahwa TKI yang pulang ke Indonesia bebas bebas memilih pulang sendiri atau melalui bantuan angkutan kepulangan khusus TKI di Balai Pelayanan Kepulangan (BPK) TKI Selapajang, Tangerang, Banten. Tatacara Kepu-langan TKI dari Negara Penempatan Secara Mandiri diatur di Permenakertrans 16/2012 yang diterbit-kan pada 26 September 2012 dan mulai diberlaku-kan tiga bulan kemudian atau mulai Rabu (26/12).

Bagi TKI yang memilih pulang dengan cara mandiri harus bertanggung jawab sendiri menge-nai kerawanan keselamatanya masing- masing. Karenanya, sebelum sampai di kampung halaman-nya, TKI tersebut harus sudah bisa mengantisipas-inya dengan cara mengirimkan uang terlebih da-hulu kepada keluarganya di kampung, sehingga di perjalanan hanya membawa uang secukupnya. “Kami berlakukan kebijakan pulang mandiri ini untuk memberikan hak yang sama antara TKI dan masyarakat umum lainnya,” kata cak Imin.

Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, yang diresmikan pemakaiannya oleh Presiden B.J Habibie tahun 1999, sebagai terminal khusus bagi TKI – untuk melayani TKI, terenyata sangat meny-engsarakan para TKI yang baru kembali dari tempat kerja mereka di manca negara. Pengadaan Terminal III tersebut telah menimbulkan pro-kontra berbagai pihak. Pengelolaan pemulangan TKI yang bertujuan melindungi buruh migran yang sebenarnya dimu-lai sejak tahun 1986, jauh dari yang diharapkan itu.

Secara singkat sejarah pengelo-laan pemulangan TKI sebagai berikut:

• 1986 – 1987 : Dikelola oleh PT Panutan, Batu Ceper, Jakarta.

• 1987 – 1988 : Oleh Kanwil Depnaker DKI Jakarta di Cililitan, Jakarta Timur.

Page 9: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

E d i s i O k t o b e r 9

V O K A L O P I N IV O K A L

• 1988 – 1994 : Oleh Asosiasi Perusa-haan Jasa Tenaga Kerja Indonesia yang disebut “IMSA” dibawah kendali Pusat AKAN dan Ditjen Binawas Depnaker. Transit TKI di Ciracas Jakarta Timur.

• 1994 – 1998 : Oleh Perum DAMRI. Transit TKI di Cakung Jakarta Timur.

• 1998 – 1999 : Oleh APJATI yaitu aso-siasi PJTKI. Tempat transit TKI di Ciracas Jakarta Timur. Pertengahan tahun 1998 oleh Surat Keputusan Ditjen Binapenta Dep-naker pemulangan TKI dan tempat transit dipindahkan ke Kemayoran dan Depnaker kembali mengambil alih pemulangan TKI.

• 1999 - 2002 : Oleh Pemerintah, dalam hal ini Depnakertrans sebagai departemen teknis yang membidangi ketenagakerjaan mengambil prakarsa penataan pemulangan TKI dari Bandara Terminal II ke Terminal III. Melalui keputusan Menaker tanggal 31 Agustus 1999 diresmikan Terminal III seba-gai terminal pelayanan pemulangan TKI dan diresmikan oleh Presiden BJ Habibie. Pada tanggal 4 Oktober 2001 melalui Keputu-san Menakertrans No: KEP.172/MEN/2001 dibentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Permasalahan TKI. Dan Keputusan Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Ker-ja Luar Negeri (PPTKLN) No: 172/D.P2TKLN/N/2001, tanggal 8 Oktober 2001 pengelola pemulangan TKI dilakukan oleh Badan Otonomi (BO) kelompok APJATI.

• 2002 – 2003 : Oleh Pusat Kope-rasi Mabes POLRI (PUSKOPOL MA-BES POLRI) berdasarkan Keputu-san Menaker No: 173/MEN/2002.

• 2003 – 2004 : Karena koreksi penerapan sistem transit juga dilakukan oleh Direktorat Perhubungan Darat karena bertentangan dengan keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor 186/PR.301/DRDJ/99 tang-gal 12 Oktober 1999 tentang pengesahan tariff angkutan khusus pe-mulangan TKI dari Bandara Soekarno Hatta ke daerah asal. Akibatnya tanggung jawab manajemen pengelo-laan pemulangan TKI diam-bil alih oleh Induk Koperasi melalui Surat Perintah KA-POLRI No. Pol. Sprin/755/IV/2003 tgl 22 April 2003.

• 24 Januari 2004 : Oleh Depnakertrans den-gan Keputusan Dirjen Pembinaan dan Pen-empatan Tenaga Kerja Luar Negeri Nomor: KEP.50/D.P2TKLN/I/2005, tetang Prose-dur Tetap (PROTAP) Proses Pemulangan TKILN dari Bandara Soekarno – Hatta.

• Surat Menteri Tenaga Kerja dan Transmi-grasi R.I nomor : B. 221 / MEN / TKLN / IV/ 2005, perihal larangan penjemputan TKI oleh keluarga di terminal III Soekarno – Hat-ta, penanganan pemulangan di atur oleh Dep-nakertrans kerjasama dengan pihak travel-travel yang terdaftar di Depnakertrans pusat.

• Data pemulangan TKI melalui Bandara Soekarno - Hatta tahun 2002 – 2004 berjum-lah 969.395 orang (Lk= 40.056 orang, Pr= 929.339 orang). Dari tahun 2002 – 2004 pengelolaan pemulangan di Terminal III dilakukan Depnaker, Puskoppol, Inkoppol, Depnaker. (data : diambil berbagai sumber)

Berita pembebasan TKI dari terminal khusus ini disambut gembira oleh Buruh Migran Indone-sia (BMI) di Hong Kong. Namun banyak pula yang hilang kepercayaan mereka terhadap janji pemerin-tah. “Ujung-ujungnya peraturan ini juga merepot-kan BMI karena harus lapor dulu ke KJRI sebelum kita pulang” ungkap Nani, salah satu pengurus rant-ing Labas, ATKI-HK. Beberapa sikap tidak percaya pemerintah akan setulus hati memberi perlindungan ke BMI terlihat beberapa komentar mereka di jarin-gan sosial Facebook dalam grup “Tempat kumpulnya seluruh pahlawan devisa diselulur Negara”.

Ganika, ketua ATKI-HK mengatakan ini adalah kemenangan kita, sudah bertahun- ta-hun kita menyerukan untuk dihapuskan termi-nal khusus TKI. Setelah ribuan BMI menjadi korban baru pemerintah mengambil tindakan, harapnya semoga ini benar-benar direalisasi-kan tidak hanya stag dalam sebuah berita saja.##

Page 10: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

1 0 E d i s i O k t o b e r E d i s i O k t o b e r

S E R B A S E R B I V O K A L

Puisiku PuisikuTUJUAN KITA SATU IBU

kutundukkan kepalaku, bersama rakyatmu yang berkabung bagimu yang bertahan di hutan dan terbunuh di gunung di timur sana di hati rakyatmu, tersebut namamu selalu di hatiku aku penyair mendirikan tugu meneruskan pekik salammu “a luta continua.”

Kutundukkan kepalaku kepadamu kawan yang dijebloskan ke penjara negarahormatku untuk kalian sangat dalamkarena kalian lolos dan lulus ujianujian pertama yang mengguncangkan

kutundukkan kepalaku, kepadamu ibu-buhukum yang bisu telah merampas hak anakmutapi bukan hanya anakmu ibuyang diburu dianiaya difitnahdan diadili di pengadilan yang tidak adil inikarena itu aku pun anakmukarena aku ditindas sama seperti anakmu

kita tidak sendirian , kita satu jalan tujuan kita satu ibu:pembebasan!kutundukkan kepalaku kepada semua kalian para korban sebab hanya kepadamu kepalaku tunduk

kepada penindas, tak pernah aku membungkuk aku selalu tegak

Wiji Thukul, 4 Juli 1997Tribute : Wiji Thukul, Munir dan ribuan aktivis yang hilang tanpa jejak

hingga kini. per-juanganmu takkan pernah berhenti

sebentar lagi kita akan merasakan hidup dalam kekangan. Menyikapi rakyat yang semakin kritis, meluasnya organisasi- organisasi massa di Indonesia, Seiring perkembangan situasi akan ke-merosotan hidup rakyat secara ekonomi, tekanan secara politik dan keterbelakangan secara budaya, kebangkitan gerakan rakyat nyaris tak terbendung hampir diseluruh wilayah nusantara negeri ini. Ber-bagai bentuk gerakan rakyat bermunculan, baik yang terorganisir maupun spontan dan sporadic (terpisah-pisah) dalam menuntut pemenuhan atas haknya.

Disisi yang lain, akhir-akhir ini banyak di cip-takan berbagai UU yang merugikan rakyat tapi men-guntungkan bagi pemodal asing. SBY semakin men-jadi- jadi dan semakin menyempitkan kebebasan bersuara dengan melahirkan berbagai kebijakan fa-sis. Setelah Undang-undang (UU) Intelijen diresmi-kan dan Penyelesaian Konflik Sosial (PKS), rakyat bersiap-siap dipukul lagi lewat dua rancangan undang (RUU) yakni RUU Keaman- an Nasional (Kamnas) dan RUU Organisasi Ke- masyarakatan (Ormas).

Menurut pemerintah, latarbelakang RUU ini adalah maraknya tindakan kekerasan yang di-lakukan sejumlah ormas. Pernyataan ini merujuk kebrutalan dan banditisme kelompok-kelompok preman dan ormas-ormas tertentu yang dikoordi-nasikan dan dididik melalui satuan keamanan mau-pun badan tertentu pemerintah seperti halnya yang terjadi diberbagai daerah sekarang ini. Meskipun begitu banyak ormas yang benar- benar memper-juangkan hak- hak sektornya misalnya ormas Bu-ruh Migran dll. Sepertinya pemerintah sengaja menggunakan kerusuhan- kerusuhan tersebut untuk melegitimasi perlunya regulasi yang mengontrol penuh seluruh organisasi rakyat dan kegiatannya.

Seperti UU yang sudah ada sebelumnya kedua RUU itu bertujuan memperkuat instrumen dan poli-tik fasis,

Bersambung ke halaman 11 “ Negara Merampas

RUU Kamnas dan Ormas: Negara merampas kebebasan bersuara & demokrasi rakyat atas nama keamanan

Page 11: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

E d i s i O k t o b e r 1 1

V O K A L V O K A L S E R BA- S E R B I

negara merampasbnyak organisasi mengecam RUU ini karena diangga sebagai per-ampas kebebasan dan hak demokratis, melemahkan seman-gat- semangat yang progresif sehingga rakyat selamanya di buat diam menerima penindasan.

Mengapa RUU ini seperti mimpi buruh bagi rakyat? Dalam Pasal 1 ayat 2 RUU Kamnas menjadikan ide-ologi sebagai anca-man keamanan na-sional. Ini setali tiga uang Pasal 50 ayat 4 RUU Ormas yang menyatakan ormas dilarang menyebar-kan ideologi marx-isme, ateisme, ka-pitalisme, sosialisme serta ideologi lain yang bertentangan dengan dasar ne-gara Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian negara gam-pangan menuduh, menangkap atau bahkan memenjarakan rakyat yang menyerukan suaranya ka-rena dianggap subversif (mem-

bahayakan) dan merampas kebe-basan demokratis rakyat, persis pemerintahan Soeharto saat itu.

Hubungan erat UU PKS dan

RUU Kamnas terlihat pada mu-dahnya rejim menggunakan ke-wenangannya pimpinan Dewan Kemanan Nasional menetapkan status konflik dengan darurat sipil atau militer. Konsekuensinya, ger-akan demokratis yang meluas akan

dihadapi dengan tindakan khusus atas nama hukum. Ada kesamaan RUU Kamnas dengan UU PKS, UU Intelijen, UU Pemberantasan Teorisme, UU TNI, dll. Karena

itu aturan disebut dianggap satu paket undang- undang sek-tor keamanan. Salah satu kesamaan itu terletak pada segala usaha menghadapi ancaman tersebut yang meliputi: Per-tama, Pencegahan, m e n i t i k b e r a t k a n operasi intelijen (pengalian info, dis-informasi, intero-gasi, dll) termasuk penindakan dini. Kedua, Penyelesa-ian atau penanggu-langan menekankan mobilisasi kekuatan bersenjata. Ketiga, Pemulihan berarti langkah rehabili-tasi dan konstruksi.

Secara prak-tis, seluruh RUU dan UU keamanan

sekarang ini sesungguhnya telah lama diterapkan oleh pemer-intah. Kepentingan pemerin-tah saat ini, semata-mata hanya

Bersambung ke halanan 12 Negara merampas

Page 12: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

1 2 E d i s i A g u s t u s

B E R I TA R E G I O NA L V O K A L

Negara merampasuntuk mendapatkan legitimasi atas seluruh tindakan fasisnya yang se-lama ini dengan keji telah menin-das rakyat. Faktanya, sepanjang kekuasan SBY hingga periode kedua sekarang ini, kekejamannya tak hanya menyebabkan jutaan kaum tani kehilangan tanahnya, mem-PHK-kan dan mengkrimi-nalkan kaum buruh, namun telah menyebabkan ratusan rakyat ke-hilangan nyawa, ribuan korban luka dan tak terhitung jumlah pen-angkapan dan pemukulan yang di-lakukan dalam menghadapi setiap perlawanan rakyat diseluruh sektor.

Artinya, dengan demikian sudah pasti rejim memiliki kelelu-asaan subyektif menetapkan situ-asi, kemudian dilanjutkan operasi bar-bar dengan menculik, menyik-sa, dan membunuh. Intinya ada-lah keleluasaan menghukum dan mengeksekusi mati tanpa melalui peradilan (extra-judicial). Selain itu, rejim membatasi hak demok-ratis untuk berorganisasi dengan dikeluarkannya RUU Ormas yang terdiri 57 pasal, mengatur legalitas organisasi kemasyarakatan seperti bentuk, ciri, asas, tujuan, kegiatan,

pengawasan pemerintah, larangan, sanksi, dll. Ketentuan ini mengikat bagi ormas berbadan hukum beru-pa perkumpulan dan yayasan (pasal 10 ayat 1) seperti LSM, komunitas, organisasi adat dan keagamaan, dan pastinya organisasi massa.

Selain itu, rejim membatasi hak demokratis untuk berorgan-isasi dengan dikeluarkannya RUU Ormas. Rancangan ini terdiri 57 pasal yang mengatur legal- itas organisasi kemasyarakatan seperti bentuk, ciri, asas, tujuan, kegiatan, pengawasan pemerintah, larangan, sanksi, dll. Ketentuan ini mengikat bagi ormas berbadan hukum beru-pa perkumpulan dan yayasan (pasal 10 ayat 1) seperti LSM, komunitas, organisasi adat dan keagamaan, dan pastinya or- ganisasi massa.

peraturan anti demokrasi menindas kebebasan berorgan-isasi dan berpendapat karena or-ganisasi diwajibkan memiliki surat keterangan terdaftar (SKT) yang dapat diperpanjang, dibeku-kan, bahkan dicabut. Konsekue-nsi SKT, organisasi diwajibkan mendaftarkan kembali organisas-inya berdasar aturan baru sebe-lum disahkan secara sepihak oleh pemerintah. Pendirian organisa-sai berdasar ting- katannya (na-sional, provinsi, kabupaten) juga

dib- eratkan oleh syarat admini-tratif yang meverifikasi jumlah kepengurusan dan cakupan keg-iatannya (penjelasan Pasal 7).

Regulasi ini kelanjutan UU No.8 tahun 1985 tentang Organ-isasi Kemasyarakatan yang men-jadi alat kontrol dan represi (me-nekan) segala jenis organisasi ke dalam satu jenis format organ-isasi sehingga lebih mudah un-tuk dikontrol. Di masa Orde Baru sendiri, banyak organisasi dila-rang karena perlwanan terhadap rejim fasis seperti SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia), AJI (aliansi Jurnalis Independen), dll. Ke depan, represifitas fasis terse-but akan semakin meningkat .

Dalam keadaan demikian, pemerintah telah memposisi-kan diri sebagai mediator “se-olah-olah” menjadi pengayom dan pelindung sejati bagi rakyat. Dengan cara demikian, pemer-intah tak hanya mendapatkan le-gitimasi dan keleluasaan untuk bertindak kejam terhadap rakyat, namun lebih jauh lagi sejatinya pemerintah telah berupaya me-mecah belah persatuan rakyat, membiaskan aspirasi persatuan dan menumpulkan kesadaran politik rakyat untuk berlawan..

Manila : Migrant Tribunal memutuskan 37 Negara melakukan pelanggara & menuntut GFMD di bubarkan

“Dari bukti-bukti yang dis-ajikan sebelum Pengadilan, tidak ada kesimpulan lain kecuali bahwa Tergugat telah berserikat, berkolabo-

rasi, bekerja sama, dan bersekong-kol dengan satu sama lain dalam sengaja melakukan dan mengab-adikan tindakan dan kelalaian seba-gaimana tercantum dalam dakwaan terhadap mereka dalam dakwaan”

Oleh karena itu, Tergugat telah terlibat dengan cara (a) mengejar atau mempromosikan tindakan melang-gar hak-hak migran, atau (b) masih sedikit mempraktekan atau malah diam saja tanpa ada upaya meng-hentikan pelanggaran tersebut dan dengan demikian negaa tersebut di

anggap mengabadikan pelanggarn, (c) atau tidak sistematis dan gagal dalam membuat peraturan untuk me-ringankan penderitaan Buruh Migran. Negara- Negara itulah yang diang-gap bersalah. Pengadilan menerima surat gugatan tanggal 5 November 2012 dari bebarapa antara lain Mi-grante International (MI), GABRI-ELA, Asosiasi Tenaga Kerja Indone-sia (ATKI-Indonesia), CARAVAN, The Voice Refugee Forum and Mov-imiento Migrante Mesoamericano

bersambung ke halaman 15

Page 13: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

E d i s i A g u s t u s E d i s i A g u s t u s 1 3

V O K A L V O K A L K I S A H N YATA

Hanya bermodal tekad aku lolos KTKTLNlapor polisi aku malah disuruh pura-pura nangis

Benar kata pepatah tak ada perjuangan yang sia- sia. Seperti perjuangan Gonet seorang BMI yang menolak KTKLN. Gonet (nama samaran) begitu orang me-manggilnya, BMI (29th) berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Gonet bekerja di Hong kong sejak tahun 2003, dalam 2 tahun terakhir ini dia memutuskan untuk aktif dalam sebuah organisasi. Saat ini Gonet menjabat sebagai wakil ket-ua PILAR (Persatuan BMI Tolak Overcharging). Hampir saja dia tidak terbang hanya gara- gara me-nolak KTKLN. “yach ..perjuangan yang panjang hampir 2 hari saya tertahan di Bandara Soekarno- Hatta, Jakarta” keluhnya kepada Tim Vokal saat di wawancarai melalui seluler genggamnya.

Gonet bertekad menolak KTKLN karena kartu ini tidak berguna, dan dia selalu men-yarankan ke kawan- kawanya agar tidak membuat KTKLN. Alasan lain yang mendasarinya adalah rasa ingin tahu bagaimana sulitnya menghadapi sistem bi-rokrasi di Bandara – Bandara sep-

erti yang dikeluhkan banyak BMI. Berangkat dari panduan yang

dikeluarkan PILAR-HK dan kon-sultasinya dengan Bapak Abdul Rohim Sitorus, S. Ag seorang konsultan dan kuasa hukum TKI. Gonet mengenalnya melalui jar-ingan sosial facebook. Dalam surat kuasa yang diberikan bapak Abdul tersebut tertera dengan je-las bahwa petugas imigras atau-pun maskapai tidak boleh meng-gagalkan TKI tanpa KTKLN kecuali TKI tersebut mempun-yai kasus pidana yaitu melaku-kan tindak kriminal, narkoba dll.

Sejak di Bandara Adisutijpto, Yogyakarta dia sudah dipersulit penerbanganya hanya karena tidak memiliki KTKLN ”Saya diancam sama mereka, katanya akan diter-bangkan sampai Jakarta saja, aneh yang mengancam bukan petugas imigrasi melaikan petugas maska-pai dari Garuda Indonesia Airways ” jelasnya “ Bahkan petugas lain selaian petugas yang menanganin-yapun ikut-ikutan ngotot menan-yakan KTKLN”. Selain berpegang pada panduan kampaye PILAR,

Gonet juga menyiapkan diri den-gan mempelajari dan mengcopy surat kuasa dari LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Yogyakarta. “Un-tung juga ada surat kuasa hukum yang diberikan secara cuma- cuma oleh Bapak Abdul “ jelas Gonet.

Kejadian lucu dan membuat dia benar- benar geram yaitu saat ada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Saat check-in lagi- lagi petugas maskapai menanyakan KTKLN “ pokoknya jawabanku cuma ngeyel tidak mau buat KT-KLN, selain tidak berguna pemer-intah Hong Kong tidak membu-tuhkan KTKLN mereka cuma butuh paspor, visa dan kontrak kerja serta ID card” ceritanya dengan nada geram “setelah aku tunjukan surat kuasa hukum itu, petugas bilang TKI kok kritis” dan akhirnya Gonet bisa lolos.

Yang paling sulit dan berkua-sa disana adalah petugas imigra-si, tukasnya. “Imigrasi menolak memberangkatkan aku, karena itu aku minta mereka menulis surat penolakan penerbangan karena aku tidak punya KTKLN ” jelasn-ya. Gara-gara permintaanya terse-but Gonet disuruh masuk ke kantor imigrasi. “awalnya saya tidak tahu kantor tersebut kantor apa, ada ru-angan kecil berkaca, ternyata itu kantor imigrasi”, Gonet mencerita-kan perlakuan semena- mena petu-gas imigrasi dan baginya mereka sangat tidak sopan. Jika tidak kuat mental pasti kita hanya bisa me-nangis disini, terangnya. “Aku diberondong dengan pertanyaan mau kerja nggak?.. mau terbang enggak?.. jika iya ya bikin KTKLN sana”. Tetap saja aku tidak mau membuat KTKLN mereka malah

Page 14: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

1 4 E d i s i D e s e m b e r E d i s i D e s e m b e r

K I S A H N YATA V O K A L

Vokal adalah sebuah media propaganda yang dikeluarkan oleh ATKI-HK.Vokal menerima tulisan, saran dan kritik dari pembaca. Silahkan kirimkan tulisan, saran atau kritikan anda ke Redaksi Vokal yang beralamat di: c/o APMM G/F No. 2 Jordan Road, Kowloon, Hong Kong. Email: [email protected]. Penanggungjawab VOKAL Ketua: ATKI-HK, Tim Redaksi : Yayan, Dede, Iyan, Indri, Sailo, Brekele, Muna, Yuni, Martin.

VOKALEdisi

Desember 2012

SUARANYA BMI, DARI ATKI

membentak “TKI jangan sok pint-er dan birokrasi di Indonesia ber-beda dengan Hong Kong” petu-gas imigrasi juga bilang “ pejabat saja mau bikin KTKLN” dengan santai Gonet menjawab “ karena mereka mau dan saya tidak mau pak”. Menurut Gonet hal yang paling membuat dia terhina saat petugas itu bertanya dengan cara membentak- bentak dan dengan memalingkan muka seolah jijik memandang wajah seorang TKI.

Saat menunggu respon dari imigrasi untuk menulis surat pe-nolakan pemberankatan itu, Gonet selalu mendengar sindirian yang mengintimidasinya dari para petu-gas imigrasi “jangan terbangkan dia”. Namun tidak sedikitpun dia mundur dan berubah pikiran. Baginya lebih baik kehilangan tiket bahkan pekerjaan sekalipun daripada mengikuti aturan pemer-intah yang merugikan. Jadwal penerbangan sudah lewat, petu-gas maskapai Garuda member-inya kesempatan untuk terbang di penerbangan berikutnya. Se-jauh itu petugas imigrasipun tetap tidak mau menulis surat penolakan pemberangkatan. Atas saran dari Bapak Abdul, Gonet mencari petu-gas security bandara untuk men-gadukan tindakan semena- mena petugas imigrasi dan pencegahan pemberangkatanya ke Hong kong tempatnya bekerja. Menurut penje-lasan dia, jika di Bandara mendapat perlakuan tidak baik dari petugas manapun, segera catat namanya, jam dan dibagian mana dia bek-erja lalu masukan komplinan ter-tulis di security-security terdekat.

Entah karena praktek KKN yang masih kental atau adanya fak-tor lain security bandarapun me-nolak menulis berita acara karena yang dikomplin adalah petugas im-igrasi. Lalu mereka menyarankan untuk ke Angkasa Pura yaitu secu-rity bandara tingkat internasional disanapun menolak dengan alasan yang sama. Seperti bola ping pong, begitu nasib Gonet yang diperm-ainkan dia dilempar ke OIC (Of-ficer in Charge) dan disanapun juga menolak memberikan surat komplinan untuk imigrasi, hanya saja mereka bersedia menjadi sak-si. “nama petugasnya Slamet, dia kasih aku dua pilihan yaitu dian-tar ke BNP2TKI untuk membikin KTKLN atau mau tetap menulis surat komplinan dan aku putuskan untuk tetap meminta surat tersebut. Lalu Bapak Abdul memberikan saran untuk pergi ke kantor polisi guna memperkuat berita acaranya.

Setiba di kantor polisi yang

berada dalam Bandar Soekarno- Hatta itu, Gonet segera menceri-takan permasalahan dan meminta bantuan ke polisi untuk menuliskan berita acara. Polisi menolak den-gan alasan sama- sama kerja untuk cari makan. Mereka menyarankan agar Gonet pura- pura menangis agar bisa lolos, sontak Gonet me-nolak. “bagaimana mungkin aku pura-pura menangis karena aku paham betul apa alasanku meno-lak KTKLN, kalau aku marah iya karena penerbanganku keduapun gagal gara-gara sistem birokrasi ini”. Gonet tetap duduk di kantor polisi menunggu sampai mereka melakukan sesuatu. “mungkin

karena iba melihatku polisi itu bilang, siapa sih yang nggak tahu KTKLN itu tidak berguna? Tapi bagaimana lagi mbak kita sudah terikat sumpah. “Polisi –polisi itu sembat kejebolan omongan, kenapa juga Jumhur menciptakan KTKLN” begitu Gonet meniru-kan kata- kata polisi di bandara. Gonet juga menceritakan ketika di kantor polisi ada petugas De-plu dengan sombongnya bilang sudah meminjami uang untuk se-orang TKI agar bisa buat KTKLN.

Hingga keesokan harinya, kali ini dia sudah diberi kehilangan 2 kali kesempatan penerbangan dan jadwal penerbanganya kurang 1 jam lagi, melihat pendirian Gon-et yang teguh untuk tidak membuat KTKLN polisi menyarankan dia pergi ke kantor BNP2TKI untuk meminta surat penolakan pembua-tan KTKLN. Karena melihat waktu tidak banyak Gonetpun mengikuti saran polisi. BNP2TKI menolak meberikan surat tersebut karena belum pernah BNP2TKI meno-lak membuat malah menyarankan bikin KTKLN, jelasnya. “disini aku juga dirayu sama petugas, un-tuk bayar asuransi dapat KTKLN-nya gratis” mereka lari ketika dimintai surat tertulis “ aku juga merasa aneh kenapa setiap petu-gas pemerintah takut menulis su-rat, cuma berani sama omongan”.

Di kantor BNP2TKI dia juga mendapat perlakuan tidak baik. “kamu ini TKI, jika nggak ada asuransi siapa yang melindungi kamu? Jangan sok pinter disini” Gonet menirukan kata-kata petu-

Page 15: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

E d i s i D e s e m b e r 1 5

V O K A L V O K A L P O J O K H U K U Mgas yang membentaknya. Merespon itu Gonet menjawab “ majikanku sudah membelikan asuransi pak!” lah memang kamu percaya majikan kamu membelikan asuransi 2 tahun? Gonet menjawab “ aku percaya pak, aku kenal majikan ini lama dan dia sangat baik, saat ini dia bekerja di perusahaan asuransi sehingga dia pa-ham betul apa guna asuransi itu? La memang kamu percaya jika aku bi-lang istriku empat celetuk petugas BNP2TKI den-gan nada yang keras “kamu ini TKI, Ojo minteri kowe”(jangan sok pinter) bentak BNP2TKI ke Gon-et. “ kalau memang profesi saya TKW atau yang sampean sebut TKI lalu apa hubunganya dengan as-uransi dengan KTKLN pak.. “ kemudian ada petu-gas lain yang datang dan membisikan banyak TKI Hong Kong yang selalu menolak membuat KTKLN.

Karena Gonet terus menekan merka untuk menulis surat penolakan pembuatan KTKLN, akh-irnya petugas BNP2TKI menyuruh Gonet mengisi formulir pengajuan KTKLN individu awalnya dia menolak karena tidak mau membuat KTKLN tetapi petugas bilang dia tidak perlu membayar sepeserpun alias gratis. Baginya ini sudah kemenangan tersendi-ri karena KTKLN ini keinginan pemerintah jika me-mang BMI wajib memiliki KTKLN ya harus mudah dan gratis. Dengan perasaan lega dan bangga Gonet keluar ruangan, disana dia disindiri oleh petugas as-uransi “nah KTKLN itu gratis beneran to..” namun dia tidak peduli dan berkat perjuanganya itu dia bisa terbang ke Hong Kong tanpa membayar KTKLN. “bukan karena gratis yang membuat aku bahagia, tetapi karena kemenanganku, aku berjuang lang-sung demi nasibku dan BMI” harapananya semoga kawan- kawan BMI tidak goyah semudah apapun dan semurah-murahnya KTKLN tetap tidak ada gunanya, makanya mari hapus KTKLN begitu pe-nuturanya menutup wawancara dengan Tim Vokal.

Pojok HukumApa Hak-hak kita bila di Interminit?

Hallo… Vokal yang selalu ku tunggu, semoga baik-baik saja.Perkenalkan nama saya lilis, saya bekerja di chai wan sudah 6th.Di majikan yang sama dan saya juga blum per-nah pulang cuti.Tahun 2012 ini kontrakku finish , saya akan pu-lang Indonesia dan tidak bekerja lagi Yang ingin saya tanyakan kepada tim Vokal, Bisakah saya mendapatkan long service...?Untuk saranya saya ucapkan banyak-banyak teri-makasih.

Hallo juga Lilis.Sebelumnya ijinkan kami jelaskan dulu tentang bo-nus jangka panjang.Menurut hukum perburuhan di hongkong , Pem-bantu berhak mendapatkan Long Service jika telah bekerja terus menerus lebih dari 5 tahun. Pembantu berhak apapun alasan majikan memutuskan kon-trak.Dengan perhitungan (2/3) x 1 bulan gaji x tahun kerja Permasalahannya adalah karna lilis sendiri yang tidak ingin melanjutkan untuk bekerja lagi jadi lilis tidak berhak untuk mendapatkan bonus jangka panjang tersebut. Jika lilis kurang paham bisa mendatangi Organisasi ATKI di victoria park pada hari minggu atau tlp di 91667152, terimakasih

Migran TribunalMenurut Eni Lestari, selaku salah satu saksi di pengadilan tersebut mengatakan meskipun ini bukan pengadilan pemerin-tah namun hakim dan semua registrasinya asli seperti layaknya pengadilan. Menurutnya GFMD menjadi terdakwa karena sejak diresmikan pada tahun 2007 terbukti hanya menyengsara-kan Buruh Migran. Meskipun diundang mereka tidak datang tetapi merspon gugatan kita melalui website mereka. ##

Page 16: Buletin ATKI Vokal Desember 2012

1 6 E d i s i D e s e m b e r

S U R AT P E M B A C A V O K A L

• KeluargaBesarATKI-HKmengu-capkanselamatjalankepadaBapakLudovicosMardiono,berpisahuntukbersatu.semogaselamatsampaitujuan.

• SegenapanggotarantingTanderskamengucapkanselamatUlangTahunbagianggotayangberulangtahudibulanDesember,MerryXmas&Tahunbarukepadasemuakawan-kawan:“WishUAllBest...kawanTanderska”terutamabagiAdeYuyun(1),Wiwit(1),Rio(6)danAjay(17),Emy(28).

• SegenapKeluargaBesarATKI-HKRantinglabasmengucapkan:

HappyBirthdaykepadaEga,Memey,Enie,Siswati,Kacrut,Maia,Ryan,Widhy,Ucysemogapanjangumurdansehatselalu,tercapaisegalacita-citadanharapanmu.Tetapsemangatdalamberorganisasiutkmemperjuangkanhak-hakBuruhMigrantyangtertindas.MerryX’mas&HappyNewYear.BMIBERSATUTAKBISADIKALAHKAN.BMIBERJUANGPASTIAKANME-NANG.

KeluargaBesarATKI-HKRantingPlaygroundmengucapakan

selamatulangtahun,MerryChristmast&HappyNewYearkepadakawan-kawanyangmerayakan.Bulatkantekadsatukansemangatuntuktetapsetiadigarisper-juanganmassa.KAYAU!!!!!

NitipucapanselamatULTAHbuatkawankitaIndiradrATKI-HKRantingLAPRUT.SemogaAlloh.SWTsenantiasamemberikankepadanyarejekiyangbarokahdanumurygpanjangygmanfaatduniadanakhirat,aminyarobbalalamin