buku sistem sirkulasi untuk siswa sma/ma
TRANSCRIPT
1
2
Kata Pengantar
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta
alam yang telah membantu dan memudahkan
Penulis dalam menyelesaikan buku yang berjudul
“Sistem Sirkulasi” dengan segala kemampuan yang
Allah berikan.
Karya ini merupakan salah satu langkah
dalam menyelesaikan tugas pada mata kuliah
Media dan Teknologi Pembelajaran IPA-Biologi.
Karya ini sekaligus menjadi media pembelajaran
bagi para siswa tingkat SMA yang memmpelajari
mata pelajaran Biologi. Buku yang berjudul “Sistem
Sirkulasi” diharapkan akan menjadi salah satu
bahan pembantu dalam mempelajari materi Biologi.
Pembuatan karya ini tidak lepas dari
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang
3
telah membantu dan mencurahkan segenap pikiran.
Oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Yanti
Herlanti, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Media dan Teknologi Pembelajaran IPA-Biologi,
Ayahanda Uyoh dan Ibunda Emi yang senantiasa
selalu memberikan dorongan spiritual, serta seluruh
pihak yang terlibat dalam penulisan buku ini.
“Tiada Gading Yang Tak Retak”, begitulah kata
pepatah yang mengungkapkan bahwa di dalam
buku ini pun mungkin ada hal-hal yang perlu
direvisi atau diperbaiki. Sekiranya terdapat
kekurangan, diharapkan para Pembaca untuk
memberikan saran yang bersifat membangun untuk
kelangsungan penyempurnaan buku selanjutnya.
Jakarat, Desember 2014
Penulis
4
Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN.......................... 1
BAB 2 KOMPONEN SISTEM DARAH... 4
A. Darah.................................................... 4
B. Pembuluh Darah................................. 32
C. Jantung................................................ 39
BAB 3 PEREDARAN DARAH MANUSIA...................................................
45
A. mekanisme peredaran darah manusia.................................................
45
B. kelainan/penyakit.............................. 49
C. teknologi sistem peredaran darah.... 51
BAB 4 PEREDARAN DARAH HEWAN 57
A. Peredaran Darah Terbuka Dan Tertutup.................................... ...........
57
B. Ikan.................................... ................... 66
C. Katak.................................... ................ 68
D. Reptil.................................................... 72
E. Aves.................................... .................. 75
BAB 5 PERTUKARAN CAIRAN DALAM KAPILAR DAN SISTEM LIMFATIK...................................................
79
5
A. Mekanisme Pertukaran Cairan Dalam Kapiler......................................
79
B. Sistem Limfatik.................................... 84
BAB 6 PENUTUP........................................ 95
BAB 7 EVALUASI...................................... 99
6
Peta Konsep Sistem Sirkulasi
SISTEM SIRKULASI
Sirkulasi manusia
membahas tentang
Sirkulasi hewan
meliputi
Alat peredaran darah
pada
Terdiri dari
Teknologi
sistem sirkulasi
diatasi
dengan
Kelainan/
penyakit
Struktur
dan Fungsi
Darah
memiliki komponen
Plasma Sel darah
Terdiri dari
Terdiri dari
jantung Pembuluh darah
Vena Trombosit Leukosit Eritrosit Arteri
Terdiri dari
Aves
Reptil
a
Katak
Ikan
7
SISTEM SIRKULASI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari buku ini, siswa diharapkan dapat:
Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses sistem sirkulasi
pada manusia dan hewan tertentu
Menjelaskan struktur dan fungsi jantung, serta pembuluh
darah pada manusia dan hewan tertentu.
Mengaitkan struktur dan fungsi dengan proses kerja sistem
sirkulasi pada manusia dan hewan tertentu.
Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem sirkulasi
manusia dan hewan tertentu.
Memberi contoh teknologi yang berhubungan dengan kelainan
yang terjadi pada sistem sirkulasi
8
PENDAHULUAN
Apa yang dimaksud
sistem sirkulasi?
Sistem sirkulasi
adalah penghubung
antara lingkungan
eksternal dan
lingkungan internal
cairan tubuh. Sistem
limfatik juga bagian
dari sistem sirkulasi.
Sistem ini terdiri dari pembuluh limfe dan nodus
limfe yang terletak di dalam pembuluh limfe besar.
Organ pembentuk dan penyimpan darah seperti
limfe, hati, sum-sum tulang, kelenjar timus, dan
jaringan limfe, juga berhubungan dengan istem
1
Gambar 1.1
9
sirkulasi. 1 Pertukaran molekuler yang dilakukan
oleh hewan-hewan dengan lingkungannya
memeproleh O2 dan nutrien-nutrien sambil
membuang CO2 dan produk-produk buangan lain
pada akhirnya harus melibatkan setiap sel tubuh.2
Dalam hidupnya, organisme memerlukan
makanan dan oksigen untuk melangsungkan
metabolisme. Proses metabolisme, selain
menghasilkan zat-zat berguna, juga menghasilkan
sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan oleh
tubuh.3 Zat-zat hasil metabolisme tersebut
diedarkan di dalam tubuh melalui sistem peredaran
darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen
diangkut dan diedarkan oleh darah ke seluruh
jaringan tubuh. Sebaliknya sisa-sisa metabolisme
diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh
menuju organ-organ pembuangan.
1 Ethel Sloane, Anatomi dan Fisiologi (Jakarta : Buku Kedokteran EGC, 2012), hlm. 218 2 Neil A. Campbell, Biologi Jilid 3, (Jakarta: Airlangga, 2008), edisi VIII, hlm. 56 3 D. A. Pratiwi dkk, Biologi SMA Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2007 ), hlm. 80
10
Seperti apa peran sistem sirkulasi?
1. Transpor. Makanan, gas, hormon, mineral,
enzim, dan zat-zat vital lainnya dibawa darah
ke seluruh sel tubuh. Sedangkan zat-zat sisa
dibawa darah menuju paru-paru, ginjal, atau
kulit, untuk dikeluarkan dari tubuh.
2. Mempertahankan suhu tubuh. Pembuluh
darah berkontruksi untuk mempertahankan
panas tubuh dan berdilatasi untuk melepaskan
panas pada permukaan kulit.
3. Perlindungan. Sistem darah dan sistem limfatik
melindungi tubuh terhadap cedera dan invasi
benda asing melalui sistem imun. Mekanisme
pembekuan darah mencegah kehilangan darah.
4. Pendaparan (buffering). Protein darah
memberikan sistem bufer asam-basa untuk
mempertahankan pH optimum. 4
4 Ethel Sloane, Anatomi dan Fisiologi (Jakarta : Buku Kedokteran EGC, 2012), hlm. 218
11
APA SAJA KOMPONEN
SISTEM PEREDARAN DARAH ?
Sistem peredaran darah pada manusia
tersusun atas darah, pembuluh darah, dan jantung
sebagai pusat peredaran darah.
Darah
Pada vertebrata darah adalah jaringan
terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan,
disebut plasma darah yang di dalamnya terkandung
sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keping darah (trombosit). Komposisi plasma darah
sekitar 55%, sedangkan sel-sel darah dan trombosit
sekitar 45%. Sel dan keping darah lebih berat
dibandingkan plasma sehingga dapat dipisahkan
melalui prosedur transfugasi (Marieb 2004;
Solomom et. Al 2005). Fungsi utama darah pada
manusia adalah sebagai berikut:
2
A.
12
1. Mengangkut oksigen ke jaringan seluruh tubuh
2. Mengangkut sari-sari makanan (nutrien) ke
seluruh tubuh.
3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya
karbon dioksida, urea, dan asam laktat ke alat
ekskresi.
4. Mengedarkan hormon (hasil sekresi) dari
kelenjar hormon ke tempat yang
membutuhkan.5
1. Plasma Darah
Plasma darah berguna dalam pengaturan
tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya
jumlahnya dalam tubuh akan diatur, misalnya
dengan proses ekskresi. Plasma darah juga bertugas
membawa sari-sari makanan, sisa metabolisme,
hasil ekskresi, dan beberapa gas.6
Pada manusia, plasma darah mengandung
sekitar 92% air, protein, dan senyawa organik
lainnya. Selain itu terdapat juga garam anorganik,
5 D. A. Pratiwi dkk, Biologi SMA Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2007 ), hlm. 80 6 Ibid
13
terutama NaCl. Protein yanng larut dalam darah
disebut protein darah, terdiri atas albumin,
globulin, dan protein pembentuk darah. Molekul-
molekul ini cukup besar sehingga tidak dapat
menembus dinding kapiler. Plasma darah yang
tidak mengandung protein penggumpalan darah
(misalnya fibrinogen dan protrombin) disebut
serum. Dalam serum terdapat antibodi, yaitu protein
yang membanatu melawan infeksi.7
2. Sel-sel Darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup.
Kebanyakan sel-sel darah tidak membelah,
melainkan langsung diganti oleh sel-sel baru dari
sum-sum tulang belakang. Ada tiga macam sel-sel
darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), keping-keping darah (trombosit).
Bangun utam sel-sel darah adalah eritrosit. 8
7 Ibid., hlm. 81 8 Ibid
14
Tabel 2.1 Tabel komposisi sel darah dalam
tubuh manusia.9
Tipe Sel Deskripsi Jumlah (Sel/m
m3)
Masa Hidup
Fungsi
Eritrosit Bikonkaf, tidak berinti, diameter 7-8µm
4-6 juta 100-120 hari
transpor oksigen dan karbondioksida
Leukosit Bulat, berinti 4.800-10.000
9 Ibid
Gambar 2.1 Bentuk sel darah
15
granulosit *Neutrofil
Nukleus multilobus, granula terlihat samar, diameter 10-12µm
3.000-7.000
6 jam-beberapa hari
memfagosit (memakan) bakteri
*Eosinofil
Nukleus bilobus, granula sitoplasma berwarna merah, diameter 10-14µm
100-400 8-12 hari
membunuh cacing parasit, menghancurkan kompleks antigen-antibodi, mencegah alergi
*basofil
Nukleus berlobus, granula besar berwarna biru, diameter 8-10µm
20-50
beberapa jam-beberapa hari
melepas zat pencegah alergi, mengandung hepoarin (zat antikoagulan)
Agranulosit
*Limfosit
Nukleus bulat, sitoplasma berwarna biru pucat, diameter 5-17µm
1.500-3000
beberapa jam-beberapa tahun
mengaktifkan sistem kekebalan.
*Monosit
Nukleus bentuk U, sitoplasma berwarna biru kelabu
100-700 beberapa bulan
fagositosis, berkembang menjadi makrofag
Trombosit
Berbentuk cakram, bergranula, diameter 2-4µm
150.000-400.000
5-10 hari proses
berperan dalam pembekuan darah
16
a. Eritrosit (Sel Darah Merah)
1) Ciri dan Fungsi
Erirosit manusia tidak berinti sehingga tidak
memiliki DNA. Eritrosit mamalia berbentuk
bikonkaf, yaitu bentuk cakram denngan bagian
tengah agak gepeng. Bentuk ini berfungsi untuk
mengoptimalkan pertukaran oksigen. Warna
eritrosit tergantunng kepada hemoglobin. Fungsi
hemoglobin adalah membantu eritrosit mengikat
oksigen (O2). Jika hemoglobin mengikat O2, maka
eritrosit akan berwarna merah. Jika O2 telah
dilepaskan , maka warnanya menjadi merah
kebiruan. Hemoglobin tersusun atas protein globin
yanngbterikat pada pigmen heme merah10
Kadar hemoglobin (Hb) dalam darah
bervariasi, tergantung pada jenismkelamin dan
umur seseorang. Pada kondisi normal, kadar Hb
laki-laki dewasa adalah 13-18 gram per ml (g/ml)
darah, kadar Hb wanita dewasa adalah 12-16 g/ml
darah; sedangkan kadar Hb bayi 14-20 g/ml darah.
Oleh karenanya, sullit untuk menentukan nilai 10 Ibid., hlm. 82
17
standarnya. Dapat disimpulkan bahwa semakin
muda seseoranng semakin tinggi kadar Hbnya, dan
sebaliknya.
Eritrosit juga mengkatalisis reaksi antara
kerbonn dioksida (CO2) dan air karena eritrosit
mengandung karbonat anhidrase dalam jumlah
besar. Reaksi ini memungkinkan darah bereaksi
dengan sejumlah besar CO2 dan mengangkutnya
dari jaringan ke paru-paru.11
Jumlah eritrosit bervariasi, tergantung jenis
kelamin, usia, dan ketinggioan tempat tinggal
seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki
normal adalah 5,1-5,8 juta per milimeter kubik
darah dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta per
milimeter kubik darah. Orang yang hidup di
dattran tinggi cenderung memiliki jumlah eritrosit
lebih banyak. Jumlah eritrosit dapat berkurang,
misalnya karena luka yanng mengeluarkan banyak
darah atau karena anemia.
Tubuh kita memerluka oksigen untuk proses
oksidasi makanan guna memnghasilkan energi.
11 Ibid
18
Oksigen akan diedarkan sampai ke jaringan tubuh
melalui penganngkutan oleh darah dalam bentuk
ikatan yang mudah lepas berupa oksihemoglobin.
Dalam waktu satu menit, 5 liter darah yang
dipompa jantung dapat melepaskan lebih kuranng
250 ml oksigen yang terikat pada hemoglobin dalam
eritrosit. Sebagian kecil oksigen juga diangkut oleh
plasma darah . dari jaringan tubuh, hemoglobin
akan mengikat sebagian karbon dioksida dalam
bentuk karbaminoglobin.12
Banyaknya oksigen yang dilepaskan dari Hb
seperti niali di atas, terjadi saat seseeorang dalam
keadaan istirahat. Aktivitas seseorang dapat
berpenngaruh pada peredaran darah sehingga
oksigen yang dilepaskan akan berbeda-beda pula
untuk tiap orang (Marieb 2004; Solomon et. al.
2005)13
2) Pembentukan Eritrosit
Proses pembentukan eritrosit disebut
eritropoiesis. Pada beberapa minggu pertama
12 Ibid 13 Ibid
19
kehidupan embrio di dalam kandungan, eritrosit
dihasilkan dalam kantong kuning telur. Beberapa
bulan kemudian, pembentukan eritrosit terjadi di
hati, limfa, dan kelenjar limfa. Sesudah bayi lahir,
eritrosit dibentuk oleh sum-sum tulang. Produksi
eritrosit distimulasi oleh hormon eritropoirtin. Kira-
kira di usia 20 tahun, sum-sum bagian proximal
tulang panjang sudah tidak menghasilkan erirosit
lagi. Sebagian besar eritrosit akan dihasilkan dalam
sum-sum tulang membranosa (tulanng belakang,
dada, rusuk, dang panggul). Dengang
meningkatnya usia, sumsum tulang
menjadimkurnag produktif. 14
Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah
hemositoblas atau sel batang meiloid yang mampu
berkembang menjadi berbagai jenis sel darah
(bersifat pluripoten). Sel ini terdapat di sumsum
tulang dan akan membentuk berbagai jenis
Leukosit, eritrosit, dan mengakariosit
(pembentukan keping darah). Eritrosit yang
terbentuk akan keluar dan menembus membran
(kemampuan ini disebut diapedesis) dan memasuki
14 Ibid
20
kapiler darah. Selain membentuk eritrosit,
hemositoblas juga membentuk sel plasma, limfosit
b, limfosit t, monosit, dan fagosit-fagosit lain.15
Dalam keadaan normal erirosit bertahan
selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran
sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan di
organ limfa (lien) dan hati. Hemoglobin dicerna
oleh sel-sel retikuloendotalium. Zat besi di lepas
kembali ke dalam darah untuk kemudian di angkut
kembali ke sumsum tulang dan hati. Hemoglobin
diubah menjadi pigmen empedu (bilirubin) dan
disekresi oleh hati ke dalam empedu. 16
b. Leukosit (Sel Darah Putih)
Terdapat enam jenis leukosit dalam darah,
yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, limfosit,
dan sel plasma. Neutrofil, eosiniofil dan basofil
memiliki granula-granula sehingga serinng disebut
granulosit, sedangkna limfosit dan mosoit disebut
juga agranulosit (tidak bergranula).
15 Ibid., hlm. 83 16 Ibid
21
Gambar 2.2 diferensiasi sel-sel darah
Sebagian leukosit dibentuk dalam sumsum
tulang (granulosit, monosit, dan limfosit) dan
sebagian lain dalam jaringan limfa Limfosit dan sel-
sel lasma). Bahan-bahan yang diperlukan untuk
membentuk leukosit adalah vitamin dan asam
amino seperti halnya sel-sel lainnya. Sesudah
dibentuk, sel-sel tersebut ditranspor dalam darah ke
berbagai bagian tubuh. Orang dewasa memilliki
22
sekitar 4.800-10.800 leukosit per mililiter kubik
darah, terdiri dari
62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4% basofil,
5,3% monosit, dan 30% llimfosit. 17
Masa hidup lomfosit berbeda-beda, granulosit
sekitar 12 jam, monosit sullit di nilai karena selalu
mengembara, tetapi diduga selama beberapa
minggu atau bulan, lim fosit umumnya bertahan
selama 100-300 hari.
Secara umum, manfaat leukosit adalah untuk
membantu pertahanan tubuh terhadap infejsi yang
masuk. Leukosit bbergerak amoeboid dan bersifat
fagositik (memnagsa).
c. Kepng-keping Darah (Trombosit)
Saat ada bagian tubuuh kita yang terluka,
misalnya jari kita tetriris pisau, bagian itu akan
mengeluarkan darah. Namun setelah beberapa saat,
keluarnya darh akan terhenti dengan sendirinya.
Memngapa demikian?
Di dalam tubuh kita terdpat keping-keping
darah (trombosit) yang dapt menggumpalkan
darah. Keping darah berbentuk cakram dan tidak
17 Ibid., hlm. 84
23
berinti. Masa hidupnya sekitar 8-10 hari. Stelah itu
keping darah akan di bawa ke limpa untuk
dihancurkan. Jumlah keping darah adalah 150ribu-
400 ribu per mm3 darah. Fungsi utamamnya adlah
sebagai sistem pertahanan yaitu untuk
mengaktifkan mekanisme penggumpalan darah.
Penggumpalan darah adalah suatu proses dimana
dinding pembuluh darah yang rusak di tutup oleh
gumpalan fibrin agar pendarahan berhenti,
penggumpalan darah juga membantu memperbaiki
dindinng pembuluh darah yang rusak. 18
3. Mekanisme Penggumpalan Darah
Sebelumnya, perlu diingat kembali bahwa plasma
darah mengandung protein-protein penggumpal
darah, yaitu protrombin dan fibrinogen.
Protrombin berupa senyawa globulin dan selalu
dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K.
Fibrinogen adalah protein dalam plasma yanng
umumnya dibentuk di hati.
18 Ibid
24
Gambar 2.3 pembekuan darah
Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap,
yaitu sebagai berikut.
a) Jaringan yang luka terpapar ke darah.
Trombosit akan menempel ke kolagen jaringan
dan mengeluarkan zat-zat yang membuat
trombosit yang salling berdekatan saling
menempel.
b) Trombosit akan membentuk sumbat yang
memberikan perlindungan darurat sehingga
tidak terjadi kehilangan darah. Sumbat itu akan
diperkuat oleh benang-benang fibrin.
25
c) Pembentukan benang-benang fibrin adalah
sebagai berikut.
1) Faktor penggumpal darah dari trombosit
bercampur dengan faktor penggumpal
darah dari plasma darah (antara lain
tromboplastin, trombokinase, ion kalsium,
dan vitamin K). Faktor-faktor penggumpal
darah itu bersama-sama akan mengubah
protrombin menjadi enzim trombin.
2) Trombin akan mengkatalisis perubahan
fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.
Benang-benang fibrin salin menjalin dan
membentuk sumbat yang kuat untuk
menutup luka.
(Campbell et al. 2005; Marieb 2004; Solomon et
al. 2005).
4. Penggolongan darah
Golongan darah pada manusia itu herediter
(keturunan) yang ditentukan pula oleh alel ganda.
Berhubung denga itu golongan darah seseorang
dapat mempunyai arti penting dalam kehidupan.
26
Sampai saat ini telah dikenal cukup banyak sistem
golongan darah. Disini akan diterangkan beberapa
sistem saja yang dianggap penting untuk diketahui
sebagai dasar, yaitu:
a) Golongan darah menurut sistem ABO
Pada permulaan abad 19 (tahun 1900 dan
1901) K. Landsteiner menemukan bahwa
penggumpalan darah (agglutinasi) kadang-kadang
terjadi apabila eritrosit (sel darah merah) seseorang
dicampur dengan serum darah orang lain. Akan
tetapi pada orang lain, campuran tadi tidak
mengakibatkan penggumpalan darah. Berdasarkan
reaksi tadi, maka Landteiner membagi darah
menjadi 3 golongan, ialah A, B dan O. Golongan
yang ke empat jarang sekali dijumpai, yaitu
golongan darah AB, telah ditemukan oleh dua
27
orang mahasiswa Landsteiner dalam tahun 1902,
ialah A. V. Von Decastello dan A. Struli. 19
Dikatakan bahwa antigen atau agglutinogen
yang dibawa oleh eritrosit orang teretntu dapat
mengadakan reaksi dengan zat anti atau antibodi
atau agglutinin yang idbawa oleh serum darah.
Dikenal dua macam antigen yaitu antigen-A dan
antigen-B, sedangkan zat antinya dibedakan atas
anti-A dan anti-B. Orang ada yang memiliki
antigen-A, lain lagi memiliki antigen-B. Ada juga
yang memiliki kedua antigen, yaitu antigen-A dan
antigen-B, sedangkan ada pula yang tidak memiliki
antigen-A dan antigen-B. 20
Orang yang memiliki antigen-A tidak
memiliki anti-A, melainkan anti-B di dalam serum
atau plasma darah. Orang demikian dimasukkan
19 Suryo, Genetika, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013), cet XIII, hlm. 255. 20 Ibid
28
dalam golongan darah A. Orang dari golongan
darah B mempunyai antigen-B dan anti-A. Apabila
antigen-A bertemu dengan anti-A, begitu pula
antigen-B dengan anti-B, maka darah akan
menggumpaldan dapat mengakibatkan kematian
pada orang yanng menerima darah. Darah tipe A
tidak dapat diteransfusikan kepada orang golongan
darah B, demikian pula sebaliknya.21
Tabel 2.2
Hubungan antara golongan darah (fenotip) seseorang dengan
macamm antigen dan zat anti yang diimiliki.
Golongan
darah
(Fenotip)
Antigen
dalam
eritrosit
Zat anti dalam
serum/plasma
darah
O - anti-A dan anti-B
A A anti B
B B anti A
AB A dan B -
21 Ibid
29
Orang yang tidak memilik antigenm-A
maupun antigen-B, tetapi memiliki anti-A dan anti-
B di dalam serum plasma darah, dimasukkan dalam
golongan darah O. Adapun orang yang memiliki
antigen-A maupun antigen-B, teta[i tidak memiliki
anti-A maupun anti-B di dalam serum atau plasma
darah, dimasukkan dalam golongan darah AB. 22
Untuk menghindari jangan sampai terjadi
penggumpalan darah, maka sebelum dilakukan
transfusi darah, baik daerah si-pemberi (donor)
maupun darah si-penerima (resipien) harus
diperiksa terlebih dahulu berdasarkan sistem ABO.
b) Golongan darah menurut sistem Rhesus
Faktor Rhesus (Rh) yang kini sangat terkenal
ditemukan oleh Landsteiner dan Wiener dalam
22 Ibid., hlm. 256
30
tahun 1940. Dikatakan bahwa apabila seekor kelinci
disuntik dengan darah dari kera Macaca
rhesus, maka kelinci membentuk antibodi. Antibodi
ini akan menyebabkan menggumpalnya eritrosit
dari semua kera rhesus. Ini berarti bahwa di
permukaan eritrosit dari kera itu terdapat antigen
yang disebutnya antigen-Rh. Jika antiserum dari
kelinci yang mengandung anti-Rh itu digunakan
untuk membuat tes Rh pada darah manusia,
ternyata bahwa orang dibedakan atas dua
kelompok :
1. Orang yang darahnya menunjukkan reaksi
positif, artinya terjadi penggumpalan eritrosit
pada waktu dilakukan tes dengan anti-Rh,
digolongkan sebagai orang Rh positif (disingkat
Rh +). Berarti mereka ini memiliki antigen-Rh.
2. Orang yang darahnya menunjukkan reaksi
negatif, digolongkan sebagai orang Rh negatif
31
(disingkat Rh -). Berarti mereka ini tidak
memiliki antigen-Rh.23
Seperti halnya dengan golongan darah A, B,
AB dan O, maka faktor Rh mempunyai arti penting
dalam klinik. Dalam keadaan normal, serum dan
plasma darah orang tidak mengandung anti-Rh.
Akan tetapi orang dapat distimulir (dipacu) untuk
membentuk anti-Rh, yaitu dengan jalan :
Transfusi Darah
Jika misalnya seorang perempuan Rh – karena
sesuatu hal harus ditolong dengan transfusi dan
kebetulan darah yang diterimanya itu berasal dari
seorang Rh +, maka darah donor itu membawa
antigen-Rh. Akibatnya sserum darah perempuan itu
yang semula bersih dari anti-Rh, kini mengandung
anti-Rh. Lebih-lebih jika transfusi itu dilakukan
23 Ibid., hlm. 265
32
lebih dari sekali, maka banyaknya anti-Rh yang
dibentuk akan bertambah.
Perkawinan
Apabila seorang wanita Rh negatif menikah
dengan laki-laki Rh+ maka fetus bersifat Rh+
heterozigotik. Fetus berhubungan dengan ibu
melalui perantara plasenta (ari-ari), namun sirkulasi
darah dari fetus terpisah sama sekali dari sirkulasi
darah ibu. Tetapi karena urat darah fetus mencapai
khorion, maka masih ada kontak antara fetus
dengan ibu. Fungsi utama dari plasenta adalah
untuk terselenggaranya penukaran substansi dari
ibu ke fetus yang berlangsung secara difusi seperti
halnya penukaran gas, air, berbagai macam
elektrolit dan nutrisi.24
24 Ibid., hlm. 268
33
Faktor Rh menggambarkan adanya partikel
protein (antigen D) di dalam sel darah seseorang.
Bagi yang ber-Rh negatif berarti ia kekurangan
faktor protein dalam sel darah merahnya.
Sedangkan yang ber-Rh positif memiliki protein
yang cukup.
Gambar 2.3 perpindahan antibodi anti - Rh pada ibu hamil
terhdap bayinya
Bila seorang wanita dengan rhesus negatif
mengandung bayi dari pasangan yang mempunyai
rhesus positif, maka ada kemungkinan sang bayi
mewarisi rhesus sang ayah yang positif. Dengan
demikian akan terjadi kehamilan rhesus negatif
34
dengan bayi rhesus positif. Hal ini disebut
kehamilan dengan ketidak cocokan rhesus (rhesus
inkompatibilita).25
Kehadiran janin sendiri di tubuh ibu merupakan
benda asing, apalagi jika Rh janin tak sama dengan
Rh ibu. Secara alamiah tubuh bereaksi dengan
merangsang sel darah merah (eristrosit) membentuk
daya tahan atau antibodi berupa zat anti Rh untuk
melindungi tubuh ibu sekaligus melawan „benda
asing‟ tersebut. Inilah yang menimbulkan ancaman
pada janin yang dikandung. Efek ketidakcocokan
bisa mengakibatkan kerusakan besar-besaran pada
sel darah merah bayi yang disebut erytroblastosis
fetalis26
Philiv Levine seorang ahli serologi amerika
mengemukakan bahwa penyakit kuning pada bayi
25 Ibid., 26 Ibid., hlm. 269
35
(eritroblastosis fetalis) disebabkan olehs el-sel darah
bayi yang mati oleh aglutinin yang bersal dari
ibunya. Pertolongan yang dapat diberikan ialah
mengganti darah bayi seluruhnya.27
c) Golongan darah menurut sistem MN
Dalam tahun 1927 Landsteiner dan Levine
menemukan antigen baru lagi, yang disebut
antigen-M dan antigen-N. mereka berpendapar
bahwa sel darah merah seseorang dapat memiliki
salah satu atau kedua macam antigen tersebut. Jika
dilakukan tes dengan antiserum yang mengandung
anti-M tampak adanya agglutinasi sedangkan anti-
N tidak maka orang itu termasuk golongan M. jika
antiserumnya mengandung anti-N terjadi
agglutinasi sedangkan anti-M tidak maka orang itu
dinyatakan sebagai orang bergolongan darah N.
27 D. A. Pratiwi dkk, Biologi SMA Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2007 ), hlm. 86
36
akan tetapi jika tes dilakukan dengan anti-M dan
anti-N menunjukkan terjadinya agglutinasi, maka
orang itu masuk golongan MN.28
5. Transfusi Darah
Pada transfusi darah, orang yang mendapat
darah disesbut resipien dan pemberi darah disebut
donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien
adalah senyawa protein. Jika tida sesuai, berarti sel
darah tersebut bersifat sebagai antigen sehingga sel
darah akan digumpalkan atau mengalami
aglutinasi. Golongan darah O dapat memberikan
darahnya ke semua golongan darah sehingga
disebut donor universal. Hal ini terjadi karena sel-sel
golongan darah O tidak mengandung kedua
aglutinogen sehingga sejumlah kecil dari darah ini
28 Op, cit., hlm 262
37
dapat ditransfusikan ke hampir setiap resipien
tanpa terajdi reaksi aglutinasi dengan cepat. 29
Golongan darah AB disebut resipien universal
karena dapat menerima dari semua golongan darah.
Lihat tabel 2.2 Akan tetapi, transfusi darah
sebaiknya di lakukan antargolongan darah yang
sama.30
Tabel 2.2 Skema Tranfusi Darah
Golongan
darah resipien
Golongan darah donor
A B AB O
A □ ■ ■ □
B ■ □ ■ □
AB □ □ □ □
O ■ ■ ■ □
■ terjadi penngumpalan
□ tidak terjadi penggumpalan
29 D. A. Pratiwi dkk, Biologi SMA Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2007 ), hlm. 87 30 Ibid.,
38
Pada umumnya, transfusi dilakukan pada
orang yang dalam kondisi bentuk ini:
a. Orang yang mengalami kecelakaan atau luka-
luka
b. Tubuh yang terbakar
c. Waktu tubuh kehilangan darah, misalnya operasi
d. Oranng yang kekurangan darah akut
e. Orang yang mengidap penyakit kronis.
Pada setiap tranfusi, darah yang dipakai rata-
rata antara 300-1000 cc. Darah yanng diambil
tersebut dimasukkan ke dalam botol steril terlebih
dahulu. Kemudian, darah diberi larutan natrium
sitrat 2,5% untuk mrncegah penggumpalan. Lalu,
darah disimpan di tempat bersuhu di bawah 00C.31
31 Ibid
39
Pembuluh Darah
Bagaimana darah dapat beredar ke seluruh
tubuh manusia mulai dari jantung hingga mencapai
sel-sel yang terkecil?
Pada abad ke-17, penyelidikan tentang
peredaran darah telah dilakukan oleh para ahli.
Penelitian tersebut menemukan bahwa darah di
dalam tubuh mengalir melalui pembuluh-
pembuluh darah. Pembuluh balik (vena) ditemukan
oleh seseorang ahli fisiologi Inggris, yakni William
Harvey (1578-1657). Beliau mengadakan percobaan
dengan mengikat lengan atasnya tepat di atas siku.
Ternyata, saat meraba lengan bawah, ia merasakan
ada suatu pembesaran pembuluh yang kemudian
dengan berbagai percobaan ahli lain disimpulkan
bahwa pembuluh tersebut adalah pembuluh balik
(vena) yang membawa darah menuju jantung. Tiga
puluh tahun lalu kemudian, seorang ahli anatomi
B.
40
Italia Marcello Malpighi, berhasil menemukan
adanya pembuluh kapiler.32
Gambar 2.4 struktur pembulih darah (Campbell, et al, 2008)
1. Pemmbuluh Nadi (Arteri)
Pada saat jantung berkontraksi (sistol), darah
akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi
(arteri). Pembuluh nadi adalah pembuluh yanng
membawa darah dari jantung dan umummnya
memngandung banyak oksigen. Pembuluh ini tebal,
32 Ibid., hlm. 88
41
elastis, dan memiliki sebuah katup (valvula
semilunaris) yang berada tepat di luar jantung. Letak
pembuluh nadi biasanya di dalam tubuh, hannya
beberapa yang terletak di dekat permukaan
sehingga dapat dirasakan denyutnya.33
Secara anatomi, pembuluh nadi tersusun atas
tiga lapis jaringan. Lapisan luar berupa jaringan ikat
yang kuat dan elastis. Lapisan tengah berupa otot
polos yang berkontraksi secara tak sadar. Otot
ppolos akan mereganng pada saat darah
melewatinnya sehingga lapisan ini tidak melipat.
Lapisan dalam berupa jaringan endotelium yang
melindungi jarinngan di dalamnya. Lihat gambar xx
sehinnga pemmbuluh nadi yang dilewati yang
dilewati darah adalah sebagai berikut.34
33 Ibid., 34 Ibid.,
42
a) Pembuluh nadi besar (aorta)
Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah
dari bilik kiri jantunng menuju seluruh tubuh. Aorta
bercabang-cabang, makin lama makin kecil, dan
disebut pembuluh nadi (arteri). Arteri bercabang-
cabang lagi makin kecil, disebut arteriola. Erteriola
bercanngn-cabang hallus disebut tubuh dan disebit
kapiler. 35
Kapiler sangat halus dan tersusun oleh satu
lapis jaringan endotelium. Kapiler dapat masuk
sampai ke sel-sel tubuh. Disinilah terajdi
pertukaran gas, air, dan garam mineral ataupun
larutan bahan organik dari kapiler darah dengan
sel-sel tubuh. Kapiler-kapiler akan saling bertautan
dan berhubungan denngan kapiler vena yanng
dinamakan venulaI. Darah yang telah beredar dari
seluruh tubuh melewati venula (perempuan) dan
35 Ibid.,
43
menuju Venu yang lebih besar, kemudian akhirnya
memnuju vena kava (pembuluh balik tiubuh) dan
kembali ke jantung.36
b) Pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis)
Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh
yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-
paru (pulmo). Pembuluh ini banyak mengandung
karbon dioksida yang akan dilepaskan ke paru-
paru. Di dalam paru-paru, yaitu di alveolus, darah
melepas karbon dioksida dan mengikat oksigen.
Dari kapiler di paru-paru, darah akan menuju ke
venula, kemudian ke vena pulmonalis dan kembali
ke jantung.37
2. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik adalah pembuluh yang
membawa darah kembali ke jantung, yang
umumnya mengandung karbon dioksida.
36 Ibid., 37 Ibid
44
Pembulluh balik (vena) lebih mudah dikenali dari
pada nadi karena letaknya did aerah permukaan.
Seperti halnya nadi, pembuluh ballik juga disusun
oleh tiga lapisan, tetapi dinding pembuluh ini lebih
tipis dan tidak elastis. Tekanan pembuluh balik
lebih lemah dibandingkan dengan pembuluh nadi
dan disepanjang pembuluh balik terdapat katup
yang menjaga agar darah tak kembali.38
Saat jantung berelaksasi (diastol) darah dari
tubuh dan paru-paru akan masuk ke jantung
melalui vena. Pembuluh balik ini merupakan
tempat masuknya darah ke jantung. Vena
diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sbeuah
katup, yaitu valvula seminularis.39
Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah
sebagai berikut:
a) Vena Kava
38 Ibid 39 Ibid., hlm. 89
45
Vena kava bercang –cabang menjadi
pembulluh yang lebih kecil yaitu vena. Vena
bercabang-cabang algi menjadi kapiler vena yang
disebut venula. Venula berada di dalam sel-sel
tubuh dan berhubungan dengan kapiler arteri. Ada
dua macam vena kapa, yaitu vena kapa superior
dan vena kava ainferior. 40
1) Vena kapa superior
Vena ini membawa darah yang mengandung
CO2 darai bagian atas tubuh (kpeala, leher, dana
nggota badan atas) ke serambi kanan jantung.
2) Vena kapa inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung
CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan
bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
3) Vena pulmonalis
40 ibid
46
Vena ini membawa darah yang mengandung
O2 dari paru-paru ke serammbi kiri jantung. 41
Jantung
Jantung manusia terletak di rongga dada
senbelah kiri, di atas diafragma.
Jantung manusia mempunyai empat ruang
yang terbagi smepurna dan terletak di dalam
rongga dada serta terbungkus oleh perikardia.
Perikardia terdoro dari dua lapis , yakni lamina
parientalis (sebelah luar) dan lamina vesiralis
(menempel di dinding jantung ). Diantara kedua
laoisan ini terdapat kavum perikardia yang berisi
cairan perikardia.42
41 Ibid 42 ibid
C.
47
Gamar 2.5 struktur luar jantung manusia dan pembuluhan darah
yang ada pada jantung
Jantung terdiri dari empat runag, yakni 2
serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). Pada
dasarnya, fungsi serambi adalah sebagai tempat
lewatnya darah dari luar jantung ke bilik. Akan
tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai pompa
yang lemah sehingga membantu alliran darah dari
48
serambi ke bilik. Bilik memberi tenaga yang
mendorong darah ke apru-pru dan sistem sirkulasi
tubuh. Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis
otot jantung (miokardia), yaitu otot serammbi, otot
balik, serta serabut otot perangsang dan pengantar
khusus.43
Pada sekat antara kedua sermabi terdapat
simpul saraf yang merupakan simpul saraf tak
sadar. Simpul saraf ini bercang-cabang ke otot
serambi jantung kemudian keluar sebagai suatu
berkas yanng disebut berkas His. Berka sini menuju
sekat diantara kedua bilik dan dan akhirnya
bercabang-cabang ke seluruh bilik. Selain itu,
jantung dipengaruhi juga oleh saraf simpatetik dan
para simpatetik (nervus vagus). Rangsangan saraf
parasimpatetik menurun frekuensi denyut jantung,
sedangkan rangsangan saraf simpatetik
43 Ibid
49
meningkatkan frekuensi jantung. Otot bilik jantung
lebih tebal dibandingkan otot bagian serambi dan
bagian sebelah kiri lebih tebal dari pada bagian
sebelah kanan.44
Diantara serambi dan bilik jantung terdpapat
katup artrioventrikuler (valvilia bikuspidalis) yang
berfungsi mencegah aliran darah dari bilik ke
serambi selama sistol. Katup seminularis (katup
aorta dan pulmonalis) mencegah aliran balik dari
aorta dan aerti pulmonalis ke bilik selama diastol.45
Cara kerja jantung
Otot-otot jantung bekerja dengan sendirinya
(berkontraksi) tanpa menurut kehendak kita. Pada
mamnusia yang normal, biasanya jantung
berkontraksi 72 kali ssetiap menit dan memompa
darah 60 cm3. Periode dari suatu akhir kontraksi
44 Ibid., hlm. 90 45 Ibid
50
hingga akhir kontraksi berikutnya disebut siklus
jantung. Siklus jantung terdiri dari periode relaksasi
yang dinamakan diastol, yaitu jika serambi jantung
menguncup dan bilik jantung memngembanng.
Pada saat itu, otot billik mengendur maksimum dan
ruang bilik mengembamg maksimmum. Periode
kontraksi dinamakan sistol, yaitu jika otot bilik
jantung menguncup dan darah di dalam bilik
dipompa ke pembuluh nadi paru-paru (arteri
pulmonalis) ataupun ke aorta secara bersamaan.46
Darah yang dipompa ke luar jantung
memilliki kekuatan dan kecepatan mengalir
tertentu. Kekuatan ini dilanjutkan oleh pembyuluh
nadi. Oleh karena otot pembuluh nadi elastis, maka
nadi ikut berdenyut.
Tekanan darah dapat diukur dengan
tensimeter (sphygmomanometer). Yang diukur adalah
46 ibid
51
tekanan sistol (waktu darah keluar jantung) dan
tekanan diastol (waktu darah masuk jantung). Pada
orang dewasa yang sehat, umumnya sistol sebesar
120 mmHg dan diasto sebesar 80 mmHg atau dapa
juga ditulis sebagai tekanan arteri = 120/80
(sistol/diastol). Pada saat itu, tekanan kapiler 30/10
dan tekanan vena 10/0.47
Seperti halnya organ-organ lain di seluruh
tubuh, jantung yang terus menerus bekerja juga
memerlukan makanan. Makanan itu diproleh dari
pembuluh nadi tajuk (arteri koronaria).
47 Ibid
Gambar 2.6 (a)T ensimeter air raksa, dan (b) tensimeter elektronik
a b
52
BAGAIMANA MEKANISME
PEREDARAN DARAH
MANUSIA ?
Mekanisme peredaran darah manusia
Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh
manusia. Peredaran darah dari bilik kanan jantung
menuju parui-paru melewati arteri pilmonalis dan
kembali ke serambi kiri jantung melewati vena
pulmonalis disebut peredaran darah kecil. Sedangkan
peredaran darah dari bilik kiri jantung keseluruh
tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke
serambi kanan jantung melalui vena kava disebut
peredaran darah besar. Oleh karena pada manusia
terdapat kedua macam peredaran darah tersebut,
3 A.
53
maka manusia di katakan memiliki peredaran darah
ganda. 48
Gambar 3.1 Bagan Peredaran Darah Manusia
48 D. A. Pratiwi dkk, Biologi SMA Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2007 ), hlm. 91
54
Pada tubuh manusia, sari –sari makanan
diedarkan oleh pembuluh darah dan pembuluh
limfa. Kekuatan untuk mengedarkanya ditimbul
oleh denyut jantung.
Pada saat bayi dalam kandungan ( fetus),
jantungnya belum sempurna dan sekat di antara
serambi jantung belum menutup pada sekat
serambi tersebut terdapat lubang yang disebut
foraman ovale sehingga arteri yang menuju paru-
paru dan aorta belum sempurna. Dengan demikian,
oksigen dan sari – sari makanan seluruhnya di
peroleh dari ibu melalui plasenta. 49
49 Ibid
55
Gambar 3.2 Bagan peredaran darah Fetus
Ketika bayi lahir, foramen ovale telah menutup
dan pembuluh darah telah berfungsi. Akan tetapi,
kadang – kadang saat bayi itu lahir arteri belum
berfungsi dan lubang pada sekat di antara serambi
belum menutup. Keadaan ini dinamakan penyakit
jantung bawaan. Bayi yang menderita penyakit
jantung bawaan biasanya berwarna kebiruan
sehingga “ blue baby”. Bayi bewarna biru karena
56
kekurangan oksigen dalam darah. Penyakit jantung
bawaan dapat diatasi dengan pembedahaan. 50
Kelainan Dan Gangguan Pada Sistem
Peredaran Darah
Kelainan dan ganguan pada sistem peredaraan
darah dapat ditimbulkan karena pewaris sifat (
keturunan ), rusaknya alat peredaran akibat
makanan yang di konsumsi banyak mengandung
lemak dan zat kapur. Zat makanan tersebut tersebut
dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah
atau berkuranya elastisitas otot jantung dalam
mekanisme pompa dan isap. 51
Kelainan atau gangguan pada sistem
peredaraan darah antara lain :
50 ibid 51 Ibid., hlm. 92
B.
57
1. Anemia ( kurang darah ), dikarenakan kurangnya
kadar Hb atau kurangnya jumlah eritrosit dalam
darah.
2. Varises adalah pelebaran pembuluh darah di betis
3. Hemoroid ( ambeien ), adalah pelebaran
pembuluh darah disekitar dubur (anus )
4. Arteriosklerosis, adalah pengerasan pembuluh
nadi karena timbunan atau endapan kapur.
5. Atherosclerosis, ialah pengerasan pembuluh nadi
karena endapan lema.
6. Embolus, ialah tersebutnya pembuluh darah
karena benda yang bergerak.
7. Thrombus, ialah tersumbatnya pembuluh darah
karena benda yang tidak bergerak.
8. Hemofilia, ialah kelainan darah sukar membeku
karena faktor hereditas atau keturunan.
9. Leukemia ( kanker darah ), ialah bertambahnya
leukosit secara tak terkendali.
58
10. Penyakit kuning pada biaya ( eritroblastosis fetalis
), adalah rusaknya eritrosit bayi atau janin akibat
aglutinasi dari antibody ibu, apabila ibu
bergolongan darah Rh dan embrio Rh, penyakit
ini terjadi pada kandungan kedua, jika
kandungan pertama embrio juga bergolongan
darah Rh.
11. Penyakit jantung konorer (PJK), yaitu penyempitan
arterikoronaria yang mengakut O2 ke jantung.
12. Talasemia, merupakan anemia akibat rusakanya
gen pembentuk hemoglobin yang bersifat
menurun. 52
Teknologi Pada Sistem Peredaran Darah
Berbagai teknologi telah dikembangkan untuk
mendiagonosis gangguan pada sistem peredaran
darah dan upaya pengobatan serta penanganannya.
52 Ibid
C.
59
Beberapa contoh teknologi yang berkaitan dengan
sistem peredaran darah adalah sebagai berikut :
1. Ekokardiograf ( echocardiography, ECG )
ECG merupakan suatu teknik untuk
mengetahui structural internal dan gerakan jantung
serta pembuluh darah yang besar tanpa
memasukan alat ke dalam tubuh pasien. Caranyam,
gelombang ultrasonic diarahkan ke dada pasien
menggunakan transduser. Kemudian, transduser
bertindak sebagai penerima pantulan balik
gelombang ultrasonic ( echo ) untuk membentuk
bayangan. 53
Gambaran yang di bentuk oleh pantulan di
pindahkan ke layar, yang dapat menampilkan
gambaran bagian dalam jantung, ukuran dan
gerakan dinding ventrikel, anatomi dan gerakan
53 ibid
60
katup, arah aliran darah, adanya gumpalan darah,
dan tumor di jantung.
Ekokardiografi berguna untuk mengdiagnosa
penyakit ini dan gangguan pada katup jantung,
penyakit jantung bawaan, gagal jantung, tunor di
jantung, dan gangguan fungsi ventrikel kiri.
2. Pemindahan dengan bahan radio aktif
Cara ini merupakan cara yang aman untuk
mendeteksi penyakit jantung. Pada dasarnya
metode ini di lakukan untuk mengetahui aliran
darah di arteri jantung dan untuk mengetahui
fungsi ventrikel. Pasien disuntik dengan dengan
bahan radioaktif yang tidak berbahaya. Kemudian,
pasien berbaring dan di bagian jantung di periksa
dengan detector sinar gamma. Detector akan
merekam gambar jantung dan dari rekaman
tersebut dapat dibuat foto polaroidnya. Satu-
satunya ketidaknyaman adalah saat pasien disuntik
61
menggunakan jarum suntik. Metode ini hampir
tidak menimbulkan komplikasi. Metode ini
digunakan untuk memeriksa rasa nyeri dada atau
memastikan hasil uji dari penggunaan metode lain,
dan memeriksa hasil terapi jantung atau operasi
bypass. 54
3. Angioplasti
Cara ini dilakukan untuk membuka aliran
darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh
plak (timbunan lemak). Caranya, balon yang masih
kempis di letakkan pada tabungan kecil panjang
(kateter), kemudian dimasukan ke dalam bagian
arteri yang tersumbat. Setelah letaknya tepat, balon
di gelembungkan. Saat balon memperbesar, plak
akan terdorong keluar, arteri melebar, dan aliran
darah kembali lancar. 55
54 ibid 55 ibid
62
Gambar 3.3 Balon Angioplasti
4. Operasi bypass jantung
Operasi bypass sering kali di lakukan terhadap
pasien yang menderita penyumbatan pembuluh
darah arteri jantung. Pada operasi bypass, dilakukan
pencangkokan pembuluh darah baru dari aorta
menuju ke jantung. Untuk itu, diperlukan vena dari
bagian tubuh lain untuk menggantikan jalur arteri
jantung yang tersumbat. 56
56 ibid
63
Kamu telah mempelajari berbagai hal tentang
sistem peredaran darah dalam tubuh manusia.
Sistem peredaran darah manusia begitu lengkap
dan rumit. Oleh karena itu, kita harus bersyukur
dan menjaga kesehatan sistem peredaran darah,
misalnya dengan rajin berolah raga dan
mengkonsumsi makanan yang sehat. 57
57 Ibid
64
BAGAIMANA MEKANISME
PEREDARAN DARAH
HEWAN ?
Pada hewan metazoan ( bersel banyak )
tingkat tinggi, seperti juga pada manusia, peredaran
darahnya melalui pembuluh. Sistem transportasi
hewan metazoan disusun oleh organ –organ berupa
jantung, pembuluh darah, dan darah.
Sistem Peredaran Darah Terbuka Dan
Tertutup
Pada hewan tingkat tinggi terdapat dua tipe
sistem peredaran darah, yaitu sistem peredaran
darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
Berikut ini akan di bahas kedua sistem peredaran
darah tersebut.
4
A.
65
1. Sistem peredaran darah terbuka
Peredaran darah terbuka adalah peredaran
atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan)
yang tidak selalu melewati pembuluh darah.
Kadang darah secara langsung menuju jaringan
tubuh tanpa melalui pembuluh. Dalam sistem
peredaran darah terbuka tidak dapat di bedakan
antara darah dengan cairan intersisial (cairan yang
mengisi ruang antarsel) karena tercampur. Hal ini
merupakan karakteristik dari hewan Arthropoda,
misalnya belalang. 58
Pada Daphina dan Crustacea, plasma darah
umunya tak berwarna dan mengandung sel
ameboid dengan sel darah (korpuskula) yang brebas
dari plasma. Di dalam plasma darah terlarut suatu
pigmen yang disebut hemosianin
58 D. A. Pratiwi dkk, Biologi SMA Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2007 ), hlm. 94
66
(pigmen respirasi) yang berguna untuk
mengedarkan oksigen ke jaringan tubuh. 59
Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari
jantung sebagai pusat peredaran darah, sejumlah
rongga disebut sinus, dan beberapa erteri. Jantung
berbentuk sadel atau tabung terbunngkkus oleh
membran (perikardium). Jantung terletak di bagian
tengah belakang dada dengan dinding otot yang
tebal. Saluran arteri yang berasal dari jantung
memiliki katup-katup (valvula) untuk mencegah
darah masuk kembali ke jantung.60
Arteri-erteri tersebut adalah sebagai berikkut:
a) Arteri optalmik (mata); terletak di median
dorsal di atas lambung dan keluar menuju
bagian muka, kemudian ke bawah
bercabang-cabang menjadi dua.
59 Ibid 60 Ibid
67
b) Dua arteri antena; terletak bersebalahan
dengan arteri optimalik menuju ke bagian
muka, kemudian bercabang-cabang ke
bawah. Arteri ini memberi darah ke daerah
lambung, antena alat ekskresi, otot, dan
jaringan kepala lainnya.
c) Dua saluran arteri hati; meninggalkan
jantung menuju kelenjar pencernaan dan
berada di bawah arteri antena.
d) Saluran arteri dorso abdominalis; menuju
posterior dan berfungsi memberi darah ke
dorsal ataupun abdomen.61
Darah yang berasal dari arteri masuk ke
rongga jaringan yanng disebut sinus. Dari sinus,
darah masuk ke jantung melalui tiga katup (ostiun)
dan di pompa dengan kontraksi otot sampai di
kapiler seluruh tubuh.
61 Ibid., hlm. 95
68
2. Sistem peredaran darah tertutup
Peredaran darah tertuutp adalah sirkkulasi
darah keseluruh tubuh melalui pembuluh-
pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah ini,
darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke
jantung melewati vena.
Untuk membahas peredaran darah tertutup
dapat diambil contoh Annelida dan vertebrata.
Annelida dan Vertebrata telah memiliki
perkembangan yang lebih maju dibandingkan
dengan hewan-hewan lain. Demikian pula tentang
sistem peredaran darahnya, yakni telah adanya
sistem peredaran darah tertutup.
Agar lebih jelas, dalam pembahasan sistem
peredaran darah pada Annellida, kita ambil contoh
cacing tanah (Lumbricus terrestis). Pada cacing tanah,
sistem peredaran darahnya terdiri dari cairan darah,
69
beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai
pusat peredaran.62
Darah cacing tanah terdiri dari plasma darah
dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna
merah disebabkan oleh adanya hemoglobin yang
larut dalam plasma darah. Jantung dan saluran
darahnya memiliki katup sehingga darah tiidak
mengalir kembali ke jantung. Aliaran darah
disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung.
Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal
ke saluran darah ventral, kemudian ke seluruh
tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan
tubuh. Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian
dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah
kembali ke jantung (Campbell et al. 2003; Purves et
al. 2004; Solomon et al. 2005)63
Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata 62 Ibid., hlm. 95 63 Ibid
B.
70
Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan,
sistem peredaran darah pada vertebrata dibedakan
menjadi dua macam, yakni sistem perdaran darah
dan sistem limfatik (peredaran darah getah bening).
Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi
pada vertebrata ada dua macam, yaitu sistem
peredaran darah terbuka pada limfa, dan sistem
peredaran darah tertutup pada darah.
Sistem peredaran darah pada vertebrata
berbeda dengan sistem peredaran darah
invertebrata dalam hal ada tidaknya pusat
koordinasi peredaran. Pada invertebrata tidak
dijumpai suatu pusat koordinasi peredaran.
Sistem peredaran darah vertebrata terdiri dari
jantung, arteri, vena, kapiler, dan darah. Jantung
adalah pusat peredaran. Jantung yang tersusun atas
otot-otot yang kuat memiliki kontraksi yang ritmik
(teratur), biasa kita sebut dengan detak atau denyut.
71
Dengan kekuatan kontraksinya, jantung mampu
mendorong darah meninggalkan jantung.64
Arteri dan vena dapat dijumpai paad hewan
vertebrata. Perhatikanlah kedua macam pembuluh
tersebut saat melakukan pembedahan katak
ataupun ikan.
Pembuluh darah yang meninggalkan jantung
disebut arteri (nadi). Selanjutnya arteri bercabang-
cabang di seluruh jaringan tubuh menjadi arteri
yang halus dan disebut kapiler. Darah dari seluruh
tubuh akan kembali melalui venula (pembuluh baik
kapiler), kemudi mennuju ke vena (pembuluh balik
yang lebih besar) dan akhirnya kembali ke
jantung.65
Plasma darah vertebrata tidak berwarna dan
mengandung sel darah merah (eritrosit). Pada
64 Ibid 65 Ibid., hlm. 96
72
umumnya eritrosit vertebrata berbentuk oval dan
berinti. Akan tetapi, eritrosit pada mamalia
berbentuk bikonkaf dan tidak berinti. Sel darah
putihnya (leukosit) ada beberapa macam dan
masing-masing mempunyai tugas khusus. Selalin
itu, terdapat juga keping-keping darah (trombosit).66
Eritrosit berwarna merah karena adanya
hemoglobin yang berperan dalam pengikatan O2
pada sistem pernapasan. Plasma darah berfungsi
membawa sari-sari makanan, metabolisme, hasil
proses sekresi, dan beberapa gas.
Pada hewan vertebrata, vena yang membawa
darah meninggalkan lambung dan usus di sebut
vena porta karena membawa darah ke susunan
kapiler yang lain. Jika kapiler yang dituju adalah
kapiler dalam hati (hepar) maka vena ini disebut
66 Ibid
73
vena porta hepatika. Pada umumnya, vertebrata
tingkat rendah memiliki vena porta renalis (ginjal)67
1. Sistem Peredaran Darah Pada Ikan
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari
jantung beruang dua, yaitu sebuah billik (ventrikel)
dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak di
bawah faring di dalam rongga perikardium, yaitu
bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior
(muka). Selain itiu, terdapat organ sinus venosus,
yaitu struktur penghubung berupa rongga yanng
menerima darah dari vena dan terbuka di ruang
depan jantung.68
67 Ibid 68 Ibid
74
Gambar 4.1 bagan peredaran darah pada ikan
Darah ikan tampak pucat dan volumenya
relatif sedikit jika dibandingkan dengan vertebrata
darat. Plasma darah mengandung sel darah merah
yang brinti dan sel darah putih
Pada proses pereedaran darah, darah dari
seluruh tuubuh yang mengandung CO2 kembali ke
jantung melalui vena dan berkumpul di sinus
venosus, kemudian masuk ke serambi. Selanjutnya,
darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa
menuju insang melewati konus anterious, aorta
ventralis, dan empat pasang asteri aferen brakialis.
75
Pada arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh
darah, selnajutnya menuju arteri eferen brakialis
dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke
seluruh tubuh. Di jaringan tububh, daranh
mengikat CO2. Dengan adanya sistem vena, darah
di kembalikan dari bagian kepala dan badan
menuju jantung. Beberapa vena yng pentinng
misalnya vena cardialis anterior dan vena cardialis
posterior (membawa darah dari kepala dan badan),
vena porta hepatika (membawa darah dari tubuh
melewati hati), dan vena porta renalis (membawa
darah dari tubuh melalui ginjal). Peredaran darah
pada ikan disebut peredaran darahntunggal, karena
hanya satu kali melewati jantung (Campbell et al.
2004; Purves et al. 2004).69
2. Sistem Peredaran Darah Pada Katak
69 Ibid
76
Sistem peredraan darah katak terdiri dari
jantung beruanng tiga, arteri, vena, sinus, venosus,
kelenjar limfa, dan cairan limfa darah yang terang
(cerah) dan berisi sel – sel darah (korouskula), yakni
sel-sel darah merah, sel darah putih, dan keping sel
darah.
Jantung katak terdiri dari:
a) Sebuah bilik yang berdindinng tebal dan
letaknya di sebelah anterior
b) Dua buah serambi, yakni serambi kanan (atrium
dekster) dans erambi kiri (atrium sinister).
c) Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan
terletak di sebelah dorsal dari jantung.
d) trunkus arterious berupa pembuluh bulat yang
keluar dari bagian dasar arterior bilik.
77
Untuk mencegah terbaliknya aliran darah, di antara
serambi dan bilik terdapat katup (valve),
sedanngkan antara
serambi kanan dan
kiri terdapat sekat
(septum). Di dalam
trunkus srterious
terdpapat katup
spiralis.70
Darah yang
mengandung CO2
dari seluruh tubuh
masuk ke jantung melalui vena kapa (pembuluh
ballik tubuh). Darah ini mula-mula berkumpul di
sinus venosus, dan kemudian karena adanya
kontraksi, maka darah akan amsuk ke serambi
kanan. Pada saat itu drah yang mengandunng O2
70 Ibid
Gambar 4.2
bagan peerdaran darah pada katak
78
yang berasal dari paru-papru masuk ke serambi
kiri. Jika kedua serambi berkontraksi, maka darah
akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik terjadi
sedikit percampuran darah yanng kaya O2 dan
miskin CO2.71
Darah yang kaya O2 dalam bilik kemudian
dipompa melalui trunkus arteriosus menuju arteri
hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil
(kapiler) di seluruh jaringan tubuh. Dari seluruh
jaringan tubuh, darah akan kembali ke jantung
melewati pembuluh balik yang kecil (venula) dan
kemudian ke vena, dan akhirnya ke jantung.
Sementara itu, darah yang miskin O2 dipompa
keluar melewati aretri konus tubular.72
Pada katak dikenal adanya sistem porta, yaitu
suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik
71 Ibid., hlm. 98 72 Ibid
79
(vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari
pembuluh kapiler di suatu sistem porta yang
terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat
tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung.
Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang
menuju jantung. Sistem porta yang penting adalah
sistem porta hepatika pada hati dan sistem porta
renalis pada ginjal (Campbell et al. 2004; Purves et
al. 2004). 73
3. Sistem Peredaran Darah Pada Reptilia
73 Ibid
80
Sistem peredaran darah Reptilia lebih maju jika
dibandingkan
dengan sistem
peredaran amfibi
karena adanya
pemisahan darah
yang beroksigen
dan tidak
beroksigen
dalam jantung.
Jantung repyilia
terletak di
rongga dada di
bagian depan ventral. Jantung terdiri dari sinus
venosus kecil, serambi kiri dan serambi kanan, serta
bilik kiri dan billik kanan.74
74 Ibid., hlm. 99
Gambar 4.3 bagan peerdaran darah reptil
Gambar 4.3 Bagan Peredaran Darah
Pada Reptil
81
Pada umumnya, di antara dua bilik terdapat
sekat (septum) yang tidak sempurna, kecualli pada
buauya. Pada buaya, sekat tersebut hampir
sempurna dan terdapat foramen panizzae, yaitu
lubang yanng terdapat pada tempat pertemuan
arteri sistemik kanan dan kiri. Arteri sistemik
merupakan arteri yang berasal dari jantung menuju
ke aorta.75
Darah dari vena masuk ke jantung melalui
sinus venosus, meneuju ke serambi kanan,
kemudian k ebilik kanan. Darah yang berasal dari
paru-paru, melalui arteria pulmonalis, masuk ke
serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri,
darah di pompa keluar melalui sepasang arkus
aortikus. Dua arkus aortikus ini lalu
menghubungkan diri menjadi satu membentuk
75 Ibid
82
aorta dorsalis yang menyuplai darah ke alat-alat
dalam, ekor, dan alat gerak belakang.76
Dari seluruh jarinngan tubuh, darah menuju
ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan
kembali ke jantung (Campbell et al. 2004; Purves et
al. 2004)
4. Sistem Peredaran Darah Pada Aves
Untuk mempelajari peredaran darah pada
Aves, kita ambil contoh peredaran darah burung.
Peredaran darah burung tersusun oleh jantung
sebagai pusat peredaran darah, darah, dah
pembuluh-pembuluh darah. Darah pada burung
tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.77
76 Ibid., hlm. 100 77 Ibid
gambar 4.4 bagan perdaran darah
Aves
83
Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus
selaput perikandrium. Jantung terdiri dari dua
serambi yang
berdinding tipis
serta dua bilik
yangndindingn
ya lebih tebal.78
Pembuluh-
pembuluh
darah
dibedakan atas
arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri
ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim yang
bercabang lagi memnjadi arteri-arteri yang memberi
darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota
depan; dan sebuah aorta yanng merupakan sisa dari
78 Ibid
Gambar 4.4 bagan peredaran darah pada Aves
84
arkus aortikus yang menuju ke kanan (arkus
aortikus yang menujju ke kiri mereduksi).
Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus
sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi
aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung).
Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya
satu, yakkni arteri pulmonalis (pembuluh nadi
paru-paru), yang kemmudian bercabang menuju
paru-paru kiri dan kanan.79
Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:
a) Pembuluh ballik tubuh bagian atas (vena kapa
superior); vena ini membawa darah dari kepala,
anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis
menuju jantung.
b) Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena
kava inferior); membawa darah dari bagian
bawah tubuh ke jantung.
79 Ibid
85
c) Pembuluh balik yang datang dari paru-paru
(pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta
membawa darah menuju serambi kiri jantung.80
80 Ibid
86
BAGAIMANA PROSES
PERTUKARAN DALAM
KAPILAR DAN
SISTEM LIMFATIK ?
Mekanisme Pertukaran Cairan Dalam
Kapilar
1. Semua perpindahan gas, nutrien, dan produk
sisa metabolic antara darah dan jaringan
berlangsung melalui membrane kapilar dengan
proses- proses fisik seperti difusi, osmosis, dan
fitrasi.
a) Perpindahan dua arah hanya dapat terjadi
pada tingkat kapilar yang memiliki dinding
cukup tipis untuk aliran air dan partikel.
b) Zat – zat bergerak melalui ruang atau “ pori
– pori” kapilar yang ada antara sel – sel
5 A.
87
endothelial yang berdekatan dan melalui
pori – pori molecular pada membrane sel.
2. Dinding kapilar mampu menahan elemen-
elemen pembentuk darah di dalam keadaan
normal, makromolekul protein besar dalam
plasma.
3. Pertukaran air dan zat – zat terlarut bergantung
pada beberapa daya atau tekanan yang
berlawanan.
a) Tekanan hidrostatistik darah ( tekanan
filtrasi ) dalam kapilar cenderung
mendorong cairan dan zat – zat terluar
kapilar.
b) Tekanan osmotik koloid darah ( onkotik )
di bentuk oleh protein plasma. Tekanan ini
cenderung menarik cairan interstisial yang
menyelubungi sel ke dalam kapiler.
c) Tekanan osmotik koloid cairan jaringan (
interstisial) terbentuk karena adanya
88
sejumlah kecil protein yang keluar dari
kapilar. Tekanan ini cenderung menarik
cairan dalam kapilar menuju ruang
interstisial.
d) Tekanan cairan jaringan ( interstisial )
adalah tekanan cairan dalam ruang antar
sel. Tekanan ini berlawanan dengan
tekanan hidrostatistik darah.
4. Masuk atau keluarnya cairan pada kapilar
bergantung pada kesimbangan tekanan yang
berlawan di sepanjang kapilar dari ujung arteri
sampai ujung vena.
a) Tekanan hidrostatik darah dan tekanan
koloid cairan jaringan yang mengeluarkan
jaringan yang mengeluarkan cairan dari
kapilar, berlawannan dengan tekanan
ostomik koloid darah dan tekanan cairan
jaringan yang mengembalikan cairan ke
dalam kapilar.
89
b) Tekanan filtrasi efektif adalah jumlah
aljabar tekanan yang berlawan. Jumlah ini
merupakan jumlah kekuatan bersih yang
mengeluarkan cairan dari darah menuju
jaringan.
5. Hukum starling kapilar adalah hipotesis
mengenai mekanisme pertukaran cairan yang
didasarkan pada gradient tekanan vena/arteri.
a) Tekanan filtrasi efektif pada ujung arteri
kapilar membantu pergerakkan air dan zat
terlarut keluar menuju jaringan. Cairan
jaringan keluar melalui ujung arteri.
b) Jika tekanan darah dalam jaringan –
jaringan kapilar turun drastic, maka
tekanan ini tidak dapat lagi menahan
tekanan lawan untuk absorpsi ke dalam.
Dengan demikian, cairan jaringan akan
bergerak memasuki kapilar melalui ujung
vena.
90
6. Mekanisme starling mengasumsi suatu kapilar
yang ideal. Teori terakhir menyatakan
vasomotion berirama ( konstriksi intermiten
dilatasi sfingter prepakapilar ) dalam jarring-
jaring kapilar kemungkinan akan memperbesar
atau memperendah tekanan pada kapilar
seseorang. Dengan demikian, pergerakan cairan
masuk atau keluar dapat berlangsung di
sepanjang kapilar.
7. Sedikit ketidakseimbangan yang terjadi dalam
mekanisme pertukaran kapilar akan
mengakibatkan tidak terabsorpsinya
seperseluruh cairan jaringan pada ujung vena
jarring-jaring kapilar. Sedikit kelebihan ini
dialirkan menuju sistem sistem limfatik. 81
81 Ethel Sloane, Anatomi dan Fisiologi (Jakarta : Buku Kedokteran EGC, 2012), hlm. 244
91
Sistem Limfatik
1. Definisi
Sistem limfatik adalah komponen tambahan
sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari organ – organ
yang memproduksi dan menyimpan limfosit; suatu
cairan yang bersirkulasi ( limfe ); yang merupakan
derivate cairan ke jaringan dan pembuluh –
pembuluh limfatik yang mengembalikan limfe ke
sirkulasi. 82
2. Fungsi
a) Sistem limfatik mengembalikan kelebihan
cairan jaringan yang keluar dari kapilar. Jika
cairan tidak dikeluarkan, maka cairan tersebut
akan terkumpul dalam ruang antar sel dan
mengakibatkan edema.
82 Ibid., hlm. 245
B.
92
b) Sistem limfatik juga mengembalikan protein
plasma ke dalam sirkulasi. Setiap protein
plasma yang keluar dari kapilar menuju ruang
antar jaringan diabsorpsi ke dalam pembuluh
limfe. Jika protein di biarkan terakumulasi,
maka tekanan ostomotik cairan jaringan akan
meningkatkan dan mengacaukan dinamika
kapilar.
c) Pembuluh limfatik khusus mentranspor
nutrient yang terabsorpsi, terutama lemak dari
sistem percenaan ke dalam darah.
d) Sistem limfatik mengeluarkan zat – zat toksik
dan debris selular dari jaringan setelah infeksi
atau kerusakan ke dalam darah.
e) Sistem limfatik mengendalikan kualitas aliran
cairan jaringan dengan cara menyaringanya
melalui nodus- nodus limfe sebelum
mengembalikanya ke sirkulasi.
3. Anatomi
93
a. Pembuluh limfatik berasal dari kantong
tertutup mikroskopik yang disebut kapilar
limfatik. ( kantong ini berasal dari vilus usus
halus yang di sebut lacteal ).
1) Kapilar limfatik berukuran lebih besar dan
lebih tidak beraturan di bandingkan kapilar
darah. Tetapi struktur dasarnya sama.
2) Limfe adalah cairan jaringan yang
diabsorpsi ke dalam kapilar limfatik.
b. Sirkulasi limfe, limfe mengalir dari kapilar
limfatik utama menuju limfatik penampung,
selanjutnya masuk ke pembuluh yang lebih
besar yang akan bergabung untuk membentuk
trunkus limfatik utama.
1) Duktus toraks adalah trunkus limfatik
utama yang mengumpulkan cairan dari
seluruh tubuh, kecuali untuk kuadran
kanan atas. Duktus ini memasuki vena
94
subklavia kiri sisi pertemuan vena tersebut
dengan vena jugularis interna.
a) Duktus toraks berasal dari sisterna chili
yang mernyerupakan kantong
terdilatasi pada regia lumbar rongga
abdomen. Sisterna chili ini adalah
duktus pengumpul untuk semua
limfatik yang berasal dari hati, usus,
pelvis, dan tungkai bawah.
b) Saat duktus berasenden melalui toraks,
duktus toraks menampung limfe dari
sisi kanan kepala dan leher serta lengan
kanan.
2) Duktus limfatik kanan adalah trunkus
limfatik yang lebih kecil saluran ini
bermuara pada pertumuan vena jugularis
interna dan vena subklavia kanan. Duktus
ini menerima aliran limfe dari sisi kanan
kepala dan leher serta lengan kanan.
95
3) Trunkus bronkomediastinal kanan
menampung limfe dari struktur mediastinal
dan paru – paru, kemudian menyatu
dengan duktus limfatik kanan.
4. Mekanisme aliran limfe
a. Gerakan otot rangka yang bersebelahan
dengan pembuluh limfe akan menggerakkan
limfe ke arah trunkus limfatik.
b. Cara kerja kontraksi periodic pembuluh
limfatik seperti cara kerja pompa limfe.
c. tekanan negatif intratoraks yang terjadi saat
inspirasi member efek pengisapan pada limfe
dalam duktus toraks.
5. Nodus limfe
a. Struktur. Nodus limfe tersusun dari saluran
–saluran sejumlah pembuluh limfe.
96
Permbuluh ini menyaring limfe sebelum
cairan tersebut kembali ke sirkulasi vena.
1) Nodus limfe atau “kelenjar“ adalah
struktur berbentuk oval atau menyerupai
buncis yang berukuran antara 1 mm
sampai 20 mm korteks adalah bagian
terluar suatu nodus; mendula adalah
bagian dalamnya.
2) Limfe memasuki sebuah nodus melalui
suatu kapsul fibrosa yang melewati
beberapa pembuluh limfe aferen dan
keluar melalui sebuah pembuluh limfe
aferen.
3) Katup-katup satu arah dalam pembuluh
aferen dan eferen menjaga limfe tetap
mengalir ke satu arah.
b. Fungsi
1) Saat bergerak dari pembuluh aferen
menuju pembuluh aferen limfe dalam
97
sebuah nodus berperkloasi melalui
jarring serabut reticular yang membentuk
ruang – ruang ireguler disebut sinus,
yang sebagian dilapisi sel – sel reticular
dan makrofag. Makrofag memfagosit
partikel asing seperti bakteri.
2) Area limfosit tersusun rapat yang disebut
nodulus primer ( kortikal ) ditemukan
dalam koprteks nodus. Limfosit
teraktivitas dalam nodulus memberikan
respons imun untuk menghancurkan
penyusup asing.
3) Jika banyak bakteri yang tersaring dari
limfe, nodus akan membengkak beberapa
kali ukuran normalnya karena terjadi
profilrerasi limfosit dan sel – sel lain.
4) Organ –organ limfatik yang fungsinya
berkaitan dengan nodus limfe meliputi
kelenjer timus, amandel, dan limpa.
98
c. Lokasi beberapa nodus limfe berdasarkan
kepentingan klinis
1) Nodus submaksilaris terletak di bagian
dasar mulut
2) Nodus serviks terletak pada leher di
sepanjang otot sternokleir domastoid
3) Nodus supratroklear terletak tepat di atas
lekukan siku
4) Nodus aksilaris terakumulasi jauh di dalam
lengan bawah dan regia dada atas.
5) Nodus inguinal terletak di lipat paha
6. Gangguan dinamika kapilar dan aliran
limfatik
a. Edema adalah akumulasi volume abnormal
cairan interstisial dalam ruang –ruang yang
mengelilingi sel. Hal ini dapat disebabkan
oleh setiap faktor yang meningkatkan aliran
99
cairan dari kapilar menuju jaringan atau
mengurangi aliran baliknya ke kapilar.
b. Faktor – faktor yang dapat menggangu
produksi dan absorpsi normal cairan
interstisial, serta mengakibatkan edema,
meliputi :
1) Peningkatan tekanan hidrostatik (
tekanan filtrasi ) dalam kapilar yang
terjadi akibat gagal jantung.
a) Jantung hipoefektif hanya
memompa sedikit darah yang
mengakibatkan pembendungan
darah dalam sistem vena dan
obstruksi vena. Gagal jantung juga
mengakibatkan hanya sedikit darah
yang mengalir ke ginjal sehingga
terjadi retensi cairan pada ginjal. Ini
akan mengakibatkan peningkatan
volume darah yang tidak sanggup
100
di pompa keluar oleh ginjal yang
gagal.
b) Akibatnya adalah peningkatan
tekanan dalam kapilar, sehingga
semakin banyaknya cairan yang
keluar menuju jaringan.
2) Penurunan tekanan osmotic koloid
plasma yang menggagu dinamika
kapilar dapat disebabkan oleh
kehilangan protein plasma berskala
besar karena penyakit ginjal atau karena
kekurangan protein dalam diet (
malnutrisi ).
3) Obstruksi limfatik mencegah
pengembangan normal cairan
interstisial atau protein ke sirkulasi. Ini
dapat di sebabkan oleh prosedur
pemembedahan atau infeksi yang
101
mengakibatkan pemotongan saluran
limfe.
4) Peningkatan permeabilitas membrane
kapilar akibat proses inflamasi
menyebabkan kebocoran cairan dan
protein ke dalam ruang interstisial.
Histamine dan zat berkaitan yang di
lepas oleh jaringan rusak tersebut akan
meningkatkan permeabilitas kapilar. 83
83 Ibid., hlm. 246
102
PENUTUP
Apa kesimpulan dari buku ini?
Rangkuman
Sistem sirkulasi adalah penghubung antara
lingkungan eksternal dan lingkungan internal
cairan tubuh. Sistem sirkulasi terdiri atas sistem
kardiovaskuler atau sistem peredaran darah dan
sistem limfatik.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas
darah, pembuluh darah, serta jantung. Darah
manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah,
yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Di dalam
6
103
sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat
oksigen dan karbon dioksida, yaitu hemoglobin. Sel
darah putih terdiri dari leukosit granulosit
(neutrofil, eosinofil, basofil) dan leukosit agranulosit
(monosit, limfosit). Trombosit berfungsi
membekukan darah. Did alam serum tetrdapat zat
antibodi (kekebalan).
Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan
pembuluh balik. Peredaran darah manusia
tergolong peredaran darah tertutup dan ganda.
Jantung sebagai alat ppompa sekaligus alat
isap, memiliki empat ruang yang sempurna, pada
sekat antara serambi kanan dengan billik kanan
terdapat valvula trikuspidalis, sedangkan antara
serambi kiri dengan bilik kiri terdapat valvula
biskudpidalis (katup mitral). Keadaan jantung saat
memngempis (kontraksi) disebut sistol dan saat
menegndur (relaksasi) disebut diastol.
104
Darah manusia digolongkan memnjadi
golongan A, B, O dan AB. Selain itu, darah
digolongkan berdasarkan faktor rhesus, menjadi
golongan Rh+ dan Rh- , serta berdasarkan sistem
MN, menjadi golongan darah M, N, dan MN.
Kelainan dengan gangguan sistem ini dapat
ditimbullkan karena pewarisan (keturunan),
rusaknya alat peredaran akibat kecelakaan atau
akibat dari makanan yang dikonsumsi banyak
mengandung baahn-bahan lemak dan zat kapur.
Berbagai teknologi telah dikembangkan untuk
mendiagnosis gangguan pada sistem peredaran
darah, mengupayakan penanganan serta
pengobatannya.
Hewan-hewan tinngkat tinggi memiliki
peredaran melalui pembuluh. Sistem peredaran
darah dengan pembulluh dibagi menjadi dua, yaitu
sistem peredaran darah terbuka dan sistem
105
perdaran darah tertutup. Sistem peredaran darah
terbuka dijumpai pada Mollusca dan Arthopoda.
Sistem peredaran darah terttutup di jumpai pada
Annelida dan Vertebrata.
Jantung ikan beruang dua. Di jantung terjadi
percampuran darah yang mengandung O2 dan
CO2. Peredaran darah pada ikan disebut peredaran
darah tunggal. Katak emmilliki jantung beruang
tiga. Peredran darah pada katak disebut peredaran
darah ganda. Jantung pada reptilia beruang empat
dengan sekat tidak sempurna. Peredaran darah
reptilia, burung, dan mamalia tergolong peredaran
darah ganda.
106
EVALUASI
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
1. Komponen darah yang berfungsi mengangkut
oksigen dan karbon dioksida adalah . . . .
a. Limfosit
b. Trombosit
c. Eritrosit
d. Leukosit
e. limfa
2. Golongan darah yang tidak mempunyai
aglutinin adalah golongan . . . .
a. A
b. AB
7 A.
107
c. O
d. B
e. A ber Rh+
3. Selaput luar pembungkus jantung adalah . . .
a. Perikondria
b. Pleura
c. Perikardia
d. Endokardia
e. miokardia
4. Kelainan bersifat menurun, berupa darah sukar
membeku adalah . . . .
a. Tromosis koroner
b. Leukimia
c. Hipertensi
d. Hemofilia
e. anemia
5. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh pembuluh
darah arteri adalah . . . .
a. Dindingya tipis
108
b. Aliran lambat
c. Banyak katup
d. Cenderung terletak di bagian tepi
e. Cenderung membawa banyak oksigen
6. Hemoglobin memiliki daya afinitas yang lebih
tinggi terhadap . . . .
a. O2
b. N2
c. CO2
d. CaCO3
e. CO
7. Perbedaan yang benar antara sel darah merah
dan sel darah putih adalah...
Perbedaan Sel darah merah Sel darah putih
a. Bentuk Tak teratur bikonveks
b. Perbandingan 5000 1
c. Nukleus Ada Tidak ada
d. Fungsi Transfor oksigen Pertahanan tubuh
e. Kandungan Protein hemoglobin
109
8. pengerasan pembuluh darah akibat timbunan
zat kapur disebut . . . .
a. mikorditis
b. atherosklerosis
c. arteriosklerosis
d. homoroid
e. leukositas fisiologik
9. Valvula trikupidalis terletak diantara . . . .
a. Serambi kanan dan kiri
b. Bilik kanan dan kiri
c. Serambi kanan dan billik kanan
d. Bilik dan aorta
e. Serambi kiri dan bilik kiri
10. Hewan berikut yang sistem peredaran darahnya
terbuka ..
a. Pisces
b. Amphibia
c. Planaria
d. Hydra
110
e. belalang
11. Pernyataan di bawah ini menggambarkan hal-
hal yang terjadi setelah darah keluar dari luka :
L. Trombin dan fibrinogen berekasi
untuk membentuk fibrin
M. Tromboplastin dilepas oleh plasma
darah
N. Ca, tromboplastin dan protrombin
bereaksi membentuk trombin
O. Trombosit pecah bila keluar dari
pembuluh darah
a. M, O, N, L
b. O, M, N, L
c. O, N, M, L
d. L, M, O, N
e. M, L, O, N
12. Dalam transfusi darah, jika darah golongan A
diberikan orang bergolongan darah B maka
111
akan terjadi penggumapalan. Hal ini
disebabkan bertemunya . . .
a. Aglutinin A dengan aglutinin B
b. Aglutinogen A dengan aglutinin a
c. Aglutinogen A dengan aglutinin b
d. Aglutinogen B dengan aglutini a
e. Aglutinogen A dengan Aglutinogen B
13. Foramen panizzae terdapat pada sebagian
kelompok hewan . . . .
a. Mammalia
b. Pisces
c. Aves
d. Reptilia
e. Amphibia
14. Dibawah ini yang merupakan salah satu ciri
khas sistem peredaran darah katak adalah . . . .
a. Setiap kali beredar melewati jantung satu
kali
112
b. Terdpat sistem vena kava, sistem vena
pulmo kutaneus, dan sistem vena portae
c. Terdapat sistem vena kava, sistem vena
pulmonalis, dan sistem vena portae
d. Ada foramen panizzae, sehingga darah
bersih dan darah kotor bercampur
15. Peredaran getah bening membantu dalam
transpor . . . .
a. Gula
b. Lemak
c. Protein
d. Karbohidrat
e. Asam-asam amino
Pilihlah “B” jika pernyataan berikut benar,
dan pilih “S “jika pernyataan berikut salah
1. B – S Peranan trombin dalam pembekuan
darah adalah mengubah fibrinogen
B.
113
menjadi menjadi fibrin
2. B – S Eritroblastosis dapat terjadi pada janin
apabila ibu Rh+ bapak Rh+
3. B – S Masa hidup eosinofil adalah 8-12 hari
4. B – S Kemampuan sel darah putih melawan
bakteri dengan cara fagositosis
5. B - S Tersumbatnya pembuluh darah karena
benda yanng tidak beregrak disebut
trombus
6. B – S Jantung Amphibi memiliki empat
ruanng yang sekatnya tidak sempurna
7. B – S Angioplasti adalah cara yanng
dilakukan untuk membuka aliran
darah pada pembuluh darah yang
tersumbat oleh plak (timbunan lemak)
8. B – S Golongan darah AB memiliki
aglutinogen A dan aglutinogen B
9. B – S Belalang merupakan hewan yang
114
golongan darahnya terbuka
10. B - S Pembuluh balik paru-paru banyak
mengandung O2
Jawablah Pertanyaan Berikut !
1. Buatlah skema urutan aliran darah pada
predaran darah besar dan peredaran darah kecil
manusia !
2. Apa yang dimaksud peredaran darah terbuka
dan tertutup serta peredaran darah tunggal dan
ganda?
3. Bagaimana mekanisme pembekuan darah,
buatlah dalam bentuk skema !
4. Apa yang di maksud diastol dan sistol?
5. Buatlah tabel perbedaan antara peredaran darah
pada pisces, ampibi, reptil, aves, dan mamalia !
C.
115
Teka-Teki Silang
a. Menurun
1. Melepaskan zat pencegah alergi,
mengandung heparin (zat
antikoagulan). . . .
3. Sel dan keping darah dipisahkan
dengan prosedur yang di sebut . . . .
5. Saat jantung berelaksasi . . .
7. Alat pengukur tekanan darah . . . .
9. Jantung beruang dua dan peredran
darah tunggal, pada . . .
11. Sistem peredran darah tertutup pada. . .
13. Sel yang dapat membentuk eritrosit . . .
14. Cairan darah kekuning-kuningan . . .
15. Pembuluh yang membawa darah dari
jantung...
b. Mendatar
2. Sekat anatara serambi kiri dengan bilik
D.
..
116
kiri, valvula . . .
4. Protein globin yang terikat pada
pigmen heme .
6. Jantung beruang empat, dengan sekat
yang belum sempurna. . . .
8. Pembuluh yang membawa darah
kembali ke jantung . . . .
10. Sekat antara serambi kanan dengan
bilik kanan, valvula . . .
12. Mengkatalisis fibrinogen menjadi fibrin
. . . . .
14. Jantung dibungkus oleh membran yang
disebut . . .
16. Sistem peredaran darah terbuka pada. .
.
17. Pelebaran pembuluh darah di sekitar
anus . . .
18. Darah sukar membeku karena faktor
117
hereditas
19. Bikonkaf, tidak berinti, transpor O2 dan
CO2. . .
118
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. C
2. C
3. C
4. D
5. E
6. A
7. D
8. C
9. C
10. E
11. B
12. B
13. A
14. C
15. B
B. B – S
1. B 6. S
2. S 7. B
3. B 8. B
4. B 9. B
5. S 10. S
119
C. TTS
Menurun Mendatar
1. Basofil 2. Bikuspidalis
3. Sentrifugasi 4. Hemoglobin
5. Diastol 6. Reptilia
7. Tensimeter 8. Vena
9. Pisces 10. Trikuspidalis
11. Annelida 12. Trombin
13. Hemositoblas 14. Perikardia
14. Plasma 16. Arthopoda
15. Arteri 17. Hemoroid
18. Hemofilia
19. Eritrosit
120
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. dkk. 2008. Biologi Jilid 3, Jakarta :
Erlangga
Pratiwi, D. A. dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 2,
Jakarta: Erlangga
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk
Pemula. Jakarta: Kedokteran EGC
121
Endah Safitri lahir pada 15
April 1995 di
Palabuhanratu Sukabumi,
Jawa Barat. Menyelesaikan
sekolah dasarnya di MI
Tegal tahun 2007, sejak MI
Endah sudah menyukai
sains khususnya yang
mempelajari tentang makhluk hidup, dan pernah
mengikuti olimpiade IPA pada 2006. Kemudian
lulus dari MTS darussalam pada 2010. Setelah itu
melanjutkan ke MAN Palabuhanratu dan lulus
pada 2013. Sejak MAN Endah sering mengikuti
Olimpiade Sains Nasional khusunya bidang Biologi.
Saat ini sebagai mahasiswa aktif di jurusan
Pendidikan Biologi semester 3 Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai
pengurus aktif di Himpunan Mahasiswa Biologi
(HIMBIO).
Sekilas tentang penulis
122
123