buku saku tu

46
DATA DASAR DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 (Base line Data Health Services of South Sulawesi Province 2008) DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

Upload: desi-reski-fajar

Post on 24-Nov-2015

84 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hjijiijiji

TRANSCRIPT

Diterbitkan oleh :

DATA DASAR DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

(Base line Data Health Services of South Sulawesi Province 2008)

DINAS KESEHATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008

Diterbitkan oleh :Sekretariat Data dan Informasi

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Pengarah :

dr. H. Rachmat Latief, Sp.PD, M.Kes

dr. H.Muchlis Manguluang, M.Kes

Shermina Oruh, SKM, DESS

Penyusun :

Sudarianto, SKM, M.Kes

Mursalim, SE, MPH

Muhammad Nur, SKM

Syahrir, S.Kom

Nurmiyati

Ismail Haruna

Ernawati Parura, S.Kom

Agusyanti, SKM

Hj. Marwiyah, AMd.Kom

Judul :

Data Dasar Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008Alamat :

Jl. Perintis Kemerdekaan Km.11 Makassar 90245

Telp. (0411) 580502 586393

Fax. (0411) 586451 580502

Weblog : http://datinkessulsel.wordpress.come-mail : [email protected]

Dicetak :

Pebruari 2009KATA PENGANTARPuji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatnya sehingga buku Data Dasar Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dapat diterbitkan sebagai wujud hasil kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Disadari bahwa buku Data Dasar Dinas Kesehatan ini masih banyak kekurangan dan masih perlu ditingkatkan mutunya. Untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak, khususnya dalam upaya mendapatkan dan menyajikan informasi.

Bagaimanapun berat dan sulitnya suatu pekerjaan jika dilandasi dengan niat baik, tekad untuk maju dan selalu berbuat lebih baik dari sebelumnya secara ikhlas, maka kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga terbitnya buku Data Dasar Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan ini diucapkan terima kasih.

Kepala Bagian Tata Usaha

Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Selatan,

H. Muchlis Manguluang, M.Kes

NIP. 19530606 198102 1 004 DAFTAR ISIHalaman Judul ............ 1Kata Pengantar ... 3Daftar Isi .4Bab IPendahuluan 5Bab IISituasi Umum Provinsi Sulawesi Selatan 9

A. Kependudukan ................................. 10

B. Keadaan Ekonomi ........................... 14

C. Keadaan Pendidikan ....................... 16

D. Keadaan Kesehatan ....................... 18

Bab IIISituasi Khusus Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Selatan ................................. 24

A. Situasi Derajat Kesehatan .............. 24

B. Struktur Organisasi ........................ 26

Bab IVSituasi Pelayanan Minimal Bidang -

Kesehatan .......................................... 43

Bab VPenutup ............................................. 48

Data dasar kesehatan sangat dibutuhkan untuk mendukung salah satu strategi utama (grand strategy) Departemen Kesehatan yaitu meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan dengan salah satu produknya adalah berfugsinya sistem informasi kesehatan yang berdasarkan data (evidence based) bukan saja berskala nasional, tetapi juga harus menggambarkan indikator kesehatan minimal sampai tingkat kabupaten.

Adapun data dasar kesehatan yang diperlukan meliputi semua indikator kesehatan yang utama tentang kasus kesehatan (angka kematian, angka kesakitan, dan angka kecacatan), kesehatan lingkungan (lingkungan fisik, biologi, dan sosial), perilaku kesehatan (perilaku hidup bersih dan gaya hidup), dan berbagai aspek mengenai pelayanan kesehatan (akses, mutu layanan, pembiayaan kesehatan).

Kebutuhan data/informasi yang akurat semakin meningkat, namun ternyata sistem informasi yang ada saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu, walaupun sudah dilengkapi dengan sarana yang terintegrasi dari pusat, provinsi sampai ke kabupaten/ kota. Berbagai masalah masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, diantaranya adalah belum adanya persepsi yang sama diantara penyelenggara kesehatan terutama penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Sistem pencatatan dan pelaporan yang ada saat ini belum terkoordinasikan dalam satu mekanisme kerjasama. Pemanfaatan data dan informasi kesehatan oleh masyarakat cenderung meningkat, tetapi sistem informasi kesehatan belum dapat mengimbanginya.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan berupaya untuk memenuhi kebutuhan akan data/informasi yang berdasarkan data (evidence based), khususnya data/informasi yang dibutuhkan oleh seluruh bagian yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya dengan menerbitkan buku Data Dasar Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008. Buku Data Dasar Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan memuat tentang gambaran situasi umum Provinsi Sulawesi Selatan, situasi khusus Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan situasi pelayanan minimal bidang kesehatan di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2008.

Dengan demikian jelas bahwa tujuan diterbitkannya buku Data Dasar Dinas Kesehatan ini adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Sistematika penyajian buku Data Dasar Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 ini adalah dalam bentuk narasi, tabel dan grafik.

Buku Data Dasar Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 ini terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya buku Data Dasar Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan sistematika dari penyajiannya.

Bab II : Situasi Umum Provinsi Sulawesi Selatan

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Selatan. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lain. Misalnya faktor-faktor kependudukan, kondisi ekonomi, perkembangan pendidikan dan lain-lain.

Bab III: Situasi Khusus Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Bab ini berisi uraian tentang Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan secara umum dan Bagian Tata Usaha secara khusus pada tahun 2008.

Bab IV : Situasi Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Tahun 2008

Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan selama tahun 2008 yang menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan meliputi cakupan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan promosi kesehatan / pemberdayaan masyarakat.

Bab V: Penutup

Provinsi Sulawesi Selatan terletak di jazirah selatan Pulau Sulawesi, yang beribukota di Makassar terletak antara 012 - 8 Lintang Selatan dan 11648 - 12236 Bujur Timur. Secara administratif berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat di sebelah utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di sebelah timur, batas sebelah barat dan timur masing-masing adalah Selat Makassar dan Laut Flores.

Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 45.519,24 km2 yang secara administrasi pemerintahan terbagi menjadi 20 kabupaten dan 3 kota, dengan 296 kecamatan dan 2.946 desa/kelurahan. Kabupaten Luwu Utara merupakan kabupaten terluas dengan luas 7.502,68 km2 atau luas kabupaten tersebut merupakan 16,48% dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan (tabel 3). Sedangkan Sulawesi Selatan, 42% dari luas seluruh pulau Sulawesi atau 4,1% dari luas seluruh Indonesia.

Kabupaten/ kota dengan jumlah desa/ kelurahan terbanyak di Sulawesi Selatan adalah Kab. Bone yaitu sebanyak 372 desa (12,62%) dari jumlah desa/ kelurahan yang ada di Sulawesi Selatan.

Tabel 1Jumlah Kecamatan, Desa Kelurahan dan Nama Ibukota Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan

Sumber : BPS Prov. Sulsel

A. Kependudukan

Penduduk Sulawesi Selatan berdasarkan Sulawesi Selatan dalam Angka tahun 2007 berjumlah 7.675.893 jiwa yang tersebar di 23 kabupaten/kota, dengan jumlah penduduk terbesar yakni 1.235.118 jiwa (16,09%) mendiami Kota Makassar. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Kota Makassar dimungkinkan karena terjadinya arus urbanisasi dari daerah lainnya di Sulawesi Selatan terutama untuk melanjutkan pendidikan, disamping daerah ini merupakan pusat pemerintahan dan konsentrasi kegiatan ekonomi.

Tabel 2Jumlah Penduduk Berdasarkan Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2004-2008

Sumber : BPS Prov Sulsel

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada periode 1990-2000 rata-rata sebesar 1,35% per tahun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan pada periode 2002-2007 rata-rata sebesar 1,51% per tahun. Sedangkan jumlah penduduk tahun 2008 adalah merupakan data proyeksi.Tabel 3

Kepadatan Penduduk dan Tingkat Hunian Rumah Berdasarkan Kab./ Kota di Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber : BPS Prov Sulsel

Diantara 23 Kab./ kota di Sulawesi Selatan yang terpadat penduduknya jika dibanding dengan luas wilayahnya adalah Kota Makassar yaitu rata-rata 7.026 orang per km2), sedangkan Kab/Kota yang terendah adalah Kabupaten Luwu Timur yaitu rata-rata hanya 32 orang per km2 atau dapat dilihat secara jelas pada gambar berikut.

Gambar 1

Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kab./ Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2008

Sumber : BPS Prov. Sulsel yang diolah

B. Keadaan EkonomiKeadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari banyaknya penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi.

Tabel 4Persentase Keluarga Miskin di Sulawesi Selatan Tahun 2007-2008

Sumber : Seksi JPKM Dinkes Prov. Sulsel

Data Profil Kesehatan Kab./Kota di Sulsel pada tahun 2007 tercatat sebanyak 1.437.918 KK miskin. Dari jumlah KK miskin tersebut, yang mendapat pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan hanya mencapai 64,72%.

Sedangkan menurut laporan Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2008 terdapat sebanyak 2.449.563 masyarakat yang memiliki kartu miskin atau 31,73 % dari jumlah penduduk Sulawesi Selatan.

Tabel 5

Penduduk 15 Tahun ke atas Berdasarkan Jenis Kegiatan di Sulawesi Selatan

Sumber : BPS Prov. Sulsel

Selain dari data kemiskinan, tingkat ekonomi dapat juga dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan jenis kegiatannya, seperti pada tabel 5 di atas. Dari tabel tersebut dapat di lihat bahwa penduduk produktif di Sulawesi Selatan yang menganggur sebanyak 6, 87%.C. Keadaan PendidikanKemampuan membaca dan menulis atau baca tulis merupakan keterampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.

Menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan data dari BPS tahun 2007 terlihat bahwa variasi angka melek huruf berkisar antara 71 sampai 96. Angka melek huruf tertinggi terdapat di empat kabupaten/kota yaitu Kota Palopo 96.71%, Makassar 96.31%, Parepare 95.73% dan Kabupaten Luwu Timur sekitar 93.4%. Sementara itu kabupaten yang angka melek hurufnya 71 yaitu Kabupaten Jeneponto.

Di Sulawesi Selatan pada tahun 2007, persentase penduduk yang hanya tamat SD yaitu sekitar 16,73% dan yang tidak tamat SD sekitar 26,71%, yang tamat SLTA sekitar 15,26%. Sedangkan yang tamat SLTA ke atas terdapat sekitar 24,51%. Apabila dibanding tahun 2002 dan 2003, maka proporsi penduduk usia 10 tahun ke atas yang tidak tamat SD mengalami penurunan dari 37,58% pada tahun 2002 turun menjadi 36,97% tahun 2003, kemudian turun lagi menjadi 16,73% pada tahun 2007. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk di Sulsel semakin membaik.

Tabel 6Presentase Penduduk Berusia 10 Tahun ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Per Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan

Sumber : BPS Prov. Sulsel

Situasi geografis, kependudukan dan pendidikan di Sulawesi Selatan sejak tahun 2005 2007 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7Situasi Geografis dan Kependudukan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005-2007

Sumber : BPS Prov. Sulsel yang diolah

D. Keadaan KesehatanKondisi kesehatan masyarakat dapat diukur dari angka kematian dengan dukungan sarana kesehatan. Kematian dilaporkan dari kabupaten/ kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2007 antara lain angka kematian bayi (4,61 per 1.000 kelahiran hidup), angka kematian BALITA (1,33 per 1.000 kelahiran hidup), dan angka kematian ibu (92,89 per 100.000 kelahiran hidup).Sedangkan sarana kesehatan yang dilaporkan pada tahun 2008 di Sulawesi Selatan terdapat 70 rumah sakit, yang terdiri dari 34 rumah sakit pemerintah (1 RSU Pusat (RSUP), 2 RSU provinsi, 24 RSU kabupaten/kota, 7 rumah sakit khusus), 5 rumah sakit TNI/POLRI dan 21 rumah sakit swasta (15 rumah sakit umum dan 16 rumah sakit khusus). Jumlah Puskesmas pada tahun 2008 sebanyak 392 unit dan Puskesmas pembantu sebanyak 1.284 unit, dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 8Rekapitulasi Sarana Puskesmas, Pustu, Pusling, Poskesdes dan Posyandu di Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber : Dinkes Kab/ Kota

Rasio Pustu terhadap Puskesmas yaitu 3 : 1, artinya setiap satu Puskesmas di dukung oleh tiga Pustu. Berdasarkan konsep wilayah kerja Puskesmas, setiap satu Puskesmas melayani 30.000 penduduk. Oleh karena itu jumlah Puskesmas per 30.000 penduduk di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 adalah rata-rata 1,5 unit, artinya di Sulawesi Selatan jumlah Puskesmas sudah dianggap cukup untuk menjangkau penduduk di wilayah kerjanya.Sedangkan data tentang rumah sakit dan tenaga kesehatan di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 dapat di lihat pada tabel 9 13.

Tabel 9Rumah Sakit Menurut Jenis Kepemilikan dan Jenisnya di Sulawesi Selatan Tahun 2008

Sumber : Subdin Yankes & FarmasiTabel 10Persebaran Tenaga Kesehatan Berdasarkan Unit Kerja di Sulawesi Selatan Tahun 2008

Sumber : Dinkes Kab./ Kota

Tabel 11Persebaran Tenaga Kesehatan di Puskesmas Berdasarkan Kab./Kota di Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber : Dinkes Kab./ KotaTabel 12Persebaran Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Berdasarkan Rumah Sakit di Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber : Dinkes Kab./ Kota

Tabel 13

Persebaran Tenaga dr/drg PTT di Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber : Subag Kepegawaian Dinkes SulselRasio masing-masing tenaga medis per 100.000 penduduk di Sulawesi Selatan antara lain, rasio dokter spesialis sebesar 9,23 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum 12,81 per 100.000 penduduk dan rasio dokter gigi sebesar 5,28 per 100.000 penduduk. Rasio untuk tenaga dokter spesialis dan dokter umum telah mencapai target (dokter spesialis 2 per 100.000 penduduk, dokter umum 6 per 100.000 penduduk), namun rasio dokter gigi belum mencapai target (dokter gigi 11 per 100.000 penduduk).BAB III

SITUASI KHUSUS DINAS KESEHATAN PROVINSI

SULAWESI SELATAN

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan terletak di Jalan perintis Kemerdekaan Km 11 Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi kantor yang berada dijalan poros yang menghubungkan Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.

A. Situasi Derajat Kesehatan

Tabel 14Situasi Kematian di Sulawesi Selatan Tahun 2005 - 2008

Sumber : Subag Program Dinkes Prov. Sulsel

Kejadian kematian dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Namun pada tabel di atas diperoleh dari data yang dilaporkan oleh sarana kesehatan saja.

Pada tabel di atas diuraikan bahwa angka kematian bayi yang dilaporkan oleh kabupaten/ kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 8,780 per 1000 bayi, artinya dalam 1000 bayi terdapat 8 bayi yang meninggal. Angka kematian Balita sebesar 0,28 per 1000 Balita, dan angka kematian ibu sebesar 92,89 per 100.000 ibu melahirkan.

Sedangkan data tentang kesakitan, status gizi dan pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel 15-17.

Tabel 15Situasi Kesakitan di Sulawesi SelatanTahun 2005 2007

Sumber : Subag Program Dinkes Prov. Sulsel

Tabel 16Situasi Gizi Masyarakat di Sulawesi SelatanTahun 2005 2008

Sumber : Subag Program Dinkes Prov. Sulsel

Tabel 17Persentase Pelayanan Kesehatan Keluarga di Sulawesi Selatan Tahun 2005 -2008

Sumber: Subdin P2PL dan Kesga yang diolah

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 5 Sub Dinas, yaitu Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Promosi dan Kesehatan Masyarakat, Pelayanan Kesehatan dan Farmasi, Kesejahteraan Keluarga dan Gizi, Pengembangan Tenaga/Sarana & Teknologi Kesehatan, dan Bagian Tata Usaha serta 9 Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD), secara jelas dapat dilihat pada bagan struktur organisasi berikut :

Gambar 2Struktur Organisasi Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Selatan

Sumber : Subag Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel

Sedangkan rencana penciutan struktur organisasi berdasarkan PP 41 Tahun 2007, terjadi perubahan antara lain Wakil Kepala dihilangkan, Kepala Bagian Tata Usaha berubah nama menjadi sekretaris, lima subdin berkurang menjadi empat, dan 24 sub bagian/seksi berkurang menjadi 15 sub bagian/seksi. Berikut ini adalah rencana bagan struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan hasil perubahan.

Gambar 3 Rencana Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan PP.41 Tahun 2007

Sumber : Subag Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel

Untuk membantu pelaksanaan kegiatan teknis, maka Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 9 Unit Pelaksanaan Tehnis Dinas (UPTD), antara lain :

a. Rumah Sakit Ibu & Anak (RSIA) Fatimah

b. Rumah Sakit Ibu & Anak (RSIA) Pertiwi

c. Rumah Sakit Umum Haji

d. AKPER Anging Mammiri

e. Rumah Sakit Gigi dan Mulut

f. Balai Kesehatan Kulit & Kosmetika

g. Unit Transfusi Darah (UTD) Pembina

h. Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM)

Dari 6 eselon III pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, salah satu eselon yang akan diuraikan secara rinci pada buku ini, yaitu Bagian Tata Usaha. Bagian ini dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang mempunyai tugas pokok melakukan urusan perencanaan umum dan program, penyediaan data dan informasi kesehatan, monitoring dan evaluasi program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, humas dan protokol, perpustakaan serta hukum kesehatan.

Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan membawahi 4 sub bagian yaitu, Sub Bagian program, Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Umum. Dibawah ini secara rinci disajikan data dan kegiatan masing-masing sub bagian yang ada di Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

1) Sub Bagian ProgramSub bagian program terdiri dari tiga bagian utama berdasarkan kegiatan rutin yang berlangsung di dalamnya, meliputi penyusunan anggaran, evaluasi/ monitoring serta data dan informasi kesehatan.

Tabel 18Alokasi Anggaran Bersumber APBN dan PHLN Perprogram di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005 2008

Sumber : Subag Program Dinkes Prov. Sulsel

Gambar 4Alokasi Anggaran Bersumber APBN dan PHLN Perprogram di Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2008

Tabel 19Alokasi Anggaran Bersumber APBN Murni Perprogram di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008

Sumber : Subag Program Dinkes Prov. Sulsel

Tabel 20Alokasi Anggaran Bersumber PHLN Perkegiatan di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008

Sumber : Subag Program Dinkes Prov. Sulsel

Tabel 21Alokasi Anggaran Bersumber APBD Per Belanja di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber : Subag Program Dinkes Prov Sulsel

Tabel 22Alokasi Anggaran Belanja Langsung Bersumber APBD Perprogram di Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008

Sumber : Subag Program Dinkes Prov Sulsel

Gambar 4

Presentase Anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Berdasarkan Sumber

Tahun 2008

2) Sub Bagian Kepegawaian

Jumlah pegawai Dinas Kesehatan sampai dengan Desember 2008 sebanyak 956 orang dengan distribusi pegawai per unit kerja yaitu pada kantor Dinas Kesehatan (26,4%), RSU Haji (26,9%), RSIA Siti Fatima (13,8%), RSB Pertiwi (8,9%), Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut (5,6%), Balai Pelayanan Kesehatan Kulit, Kelamin & AIDS (2,8%), AKPER Anging Mamiri (3,9%), Unit Transfusi Darah (2,8%) dan Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (0,1%).Distribusi pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008 dapat dilihat secara rinci pada tabel 23 - 25.

Tabel 23Distribusi Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Unit Kerja Tahun 2008

Sumber : Subag Kepegawaian Dinkes SulselTabel 24Distribusi Pegawai Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Selatan BerdasarkanGolongan pada Tahun 2008

Sumber : Subag Kepegawaian Dinkes SulselTabel 25Distribusi Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Berdasarkan Golongan pada Tahun 2008

Sumber : Subag Kepegawaian Dinkes Sulsel

3) Sub Bagian Keuangan

Jumlah anggaran bidang kesehatan yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2008 yang terdiri dari APBD, APBN, dan PHLN sebesar Rp. 94.181.026.492, terealisasi hanya Rp. 72.584.394.773 (77,07%). Tabel 26Laporan Alokasi dan Realisasi Anggaran Perbelanja di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008

Sumber: Subag Keuangan Dinkes Prov. Sulsel

Tabel 27Laporan Alokasi dan Realisasi Anggaran Belanja Langsung di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008

Sumber: Subag Keuangan Dinkes Prov. Sulsel

Tabel 28Laporan Alokasi dan Realisasi APBN Murni di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008

Sumber: Subag Program Dinkes Prov. Sulsel

Tabel 29Laporan Alokasi dan Realisasi PHLN di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber: Subag Program Dinkes Prov. Sulsel

4) Sub Bagian UmumBagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha umum, penatausahaan keuangan, perjalanan dinas, pengelolaan administrasi kepegawaian dan perlengkapan. Untuk melaksanakan tugas, Bagian Umum mempunyai fungsi : (a)pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan dan umum, (b)pelaksanaan kegiatan kearsipan, (c)pelaksanaan urusan keuangan, (d)pelaksanaan tata usaha yang terkait dengan berita sandi dan telekomunikasi, (e)pegelolaan administrasi kepegawaian, (f)pengelolaan sarana dan prasarana, (g)pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Adapun rincian data Gedung kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari tanah sebanyak 7 persil dengan luas 341.430 m dan bangunan sebanyak 29 unit dengan luas 14.564 m pada 4 (empat) lokasi yaitu Jl. Wijaya Kusuma Raya, Jl. Veteran Selatan, Jl. Baji Minasa, dan Jl. Perintis Kemerdekaan masing-masing di Makassar.Tabel.30

Identifikasi Asset Daerah Berdasarkan Status Kepemilikan Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber : Subag UmumTabel 31Luas Kantor Utama Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Berdasarkan Sarana

dan Prasarana Tahun 2008

Sumber : Subag UmumKantor utama Dinas Kesehatan menempati tanah seluas 134.246 m2 dengan luas bangunan 5.471 m2.

Sarana penunjang kantor yang tercatat, antara lain komputer 94 unit (baik 84 unit), laptop 51 unit (baik47 unit), printer 49 unit (baik 44 unit), artinya sebanyak 20 unit elektronik yang memerlukan perbaikan.Sedangkan untuk kendaraan bermotor antara lain mobil sebanyak 69 unit (baik 60 unit) dan motor sebanyak 61 unit (baik 3 unit), artinya 9 unit mobil dan 58 unit motor memerlukan pemeliharaan. Perlu juga diketahui bahwa jumlah mobil yang baik tersebut termasuk dibawah pensiun sebanyak 11 unit dan dibawah pindah 12 unit. Sedangkan motor yang dibawah pensiun sebanyak 12 unit, dibawah pindah sebanyak 8 unit, secara rinci dapat dilihat pada tabel 32 34.Tabel. 32Distribusi Komputer, Laptop, dan Printer pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber : Subag UmumTabel berikut menguraikan distribusi kulkas, AC, kipas angin, dan dispenser per Sub Dinas dan Sexy/Subag pada cantor utama Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Tabel. 33Distribusi Kulkas, AC dan Kipas Angin pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber : Subag Umum

Tabel. 34Distribusi Kendaraan Roda 6, 4 dan 2 pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2008

Sumber : Subag Umum

BAB IV

SITUASI PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN

Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar dengan menggunakan indikator tertentu yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

Berikut ini adalah capaian pelayanan minimal bidang kesehatan di Sulawesi Selatan.

Tabel. 35Situasi Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Sulawesi Selatan Tahun 2004 - 2008

Sumber: Subag Program Dinkes Prov. SulselGambar. 5

Cakupan Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Sulawesi Selatan Tahun 2008

Jika memperhatikan cakupan pelayanan minimal bidang kesehatan di Sulawesi Selatan tahun 2008 sangat menurun jika dibandingkan dengan cakupan pelayanan minimal bidang kesehatan tahun 2007 karena data tahun 2008 yang dilaporkan baru berkisar 44,4% mencakup data satu tahun, dan berkisar 55,5% yang laporannya s/d triwulan III. Selain dari pada itu, standar yang menjadi pembanding adalah merupakan standar nasional sampai dengan tahun 2015.Oleh karena itu, pada tabel di bawah ini dapat dilihat perbandingan cakupan pelayanan minimal bidang kesehatan di Sulawesi Selatan berdasarkan target provinsi tahun 2008.Tabel. 36Cakupan Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Sulawesi Selatan Berdasarkan Target Provinsi Tahun 2008

Sumber: Subag Program Dinkes Prov. SulselJika cakupan pelayanan minimal bidang kesehatan di Sulawesi Selatan dibandingkan dengan target provinsi tahun 2008, maka terdapat 6 indikator (33,33%) yang memenuhi target, antara lain (1)Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4, (2) Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yg Memiliki kompetensi kebidanan, (3) Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas, (4) Persentase Desa / Kelurahan Universal Child Immunisation, (5) Persentase Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan, dan (6) Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan dasar Masyarakat Miskin.

Sedangkan capaian pelayanan bidang kesehatan di Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan kabupaten/ kota berdasarkan standar nasional dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 37Persentase Cakupan Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Sulawesi Selatan Berdasarkan Kabupaten/ Kota Tahun 2008

Sumber : Subdin lingkup Dinkes Prov. Sulsel

Penilaian cakupan pelayanan minimal pada bidang kesehatan di Sulawesi Selatan tahun 2008 berdasarkan kabupaten/ kota masih rata-rata pada kategori sedang (82,6%) dan kategori kurang (17,39%).Kabupaten dengan kategori kurang tersebut antara lain Kab. Bulukumba, Gowa, Barru, dan Tana Toraja.

BAB V

PENUTUP

Buku saku ini secara umum dapat disimpulkan sebagai laporan tahunan dari seluruh kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008.

Mengingat gambaran kegiatan yang berlangsung pada Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan tersebut merupakan sesuatu hal yang harus dipublikasikan, khususnya tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelaksana urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan kantor, baik kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan masyarakat.

Buku ini termasuk menggambarkan kondisi sektor kesehatan hingga tahun 2008 telah memperlihatkan perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang telah dicapai, menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari setiap upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan yang tentunya juga tidak terlepas dari kontribusi lintas sektor terkait.

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

SITUASI UMUM PROVINSI SULAWESI SELATAN

PAGE 20