buku saku akreditasi

21
 Buku Saku Akreditasi SASARAN KESELAMAT AN P ASIEN (SKP) 1. Apayang andak etahuitentangs asarank eselamata npasien di RSML?  Jawab : Ada 6 sasarankeselamatanpasien di RSMLyaitu : 1) Ketep atan iden tifk asip asie n. 2) e ning kat ank !muni kas i yang e"ek ti" . #) e ning kat ank eamanan! $at yang perl udi%aspa dai. &) Kep astiantepatl!kasi' tepatpr!sedur dan tepatpasien!perasi. () engur anganrisik !in"eksiterk aitpelaya nankes ehatan. 6) e ngur anga nris ik! pasi ena tuh. 2. *agaimana pr!sedur identifk asipasien di RSML?  Jawab : 1) +ata pas ien di ident ifk asi sesua i dengan K, atau ka rtu ident ita s yan g $er lak u sep ert i KK'ak te Kelahiran dll. 2) -dentifka si dilak ukan sek urangk urangnya dengan mengg unakan 2 data %a i$ yaitu nama pasien dan nama ibu kandung pasien . #) a sien n!n MRS /r a%at a lan da n penun ang) diid entifkasi dengan karcis pasien. &) asien MRS /ra %at ina p) diid entifkas i denga n gelang identifkasi pasien. () Sela lu gunaka n kalimat terbuka dalam pr!ses pengidentifkasian pada pasien 6)  Jangan melakukan prosedur ap apun pada pasien yang tidak bisa teridentifkasi dengan jelas /t idak mengguna ka n gela ng atau ti da k terpenuhi 2 data %a i $) . Pengecualian pada k!ndi si ke ga%a tdar uratan pasi en di -0+' -- -3 dan kamar !per asi sert a pen! lakan pas ien deng an tetap memperhatikan data identitas pasien. #. Kap an dila kuk an pr!s es 4eri fka si ident itas pa sien ?  Jawab : 1) Se$ elum p em$eri an !$a t. 2) Se$e lum pem$ eria n trans "usi dara h. #) Se$elum p engam$ilan sampel un tuk pemerik saaan la$!rat!rium dan pemeri ksaan r adi!l!gi. &) Se$elum dilakukan tinda kan medis. &. 0ela ng iden tifk asi pas ien apa s aa ya ng digun akan di RSML?  Jawab : 1) 5arn a gel ang i dent ifk asi p asie n : a. as ien laki l aki : BIRU. $. asien perempuan : MER! MU". . as ien ti dak e las : PU#I!. d. a sien Kas us Kep!li sian peng ania yaan : MER!. 2) -dent Al ert : a. Alergi : MER!. $. Ri si k! 7a tu h : $U%I%&. . +8R /Do Not Resuscitate) : U%&U. d. -dentitas sama : PU#I!. (. *aga iman a pr!se dur pema sang an gela ng identi fka si pasie n?  Jawab : asien -dentifkasi /K,)  enelasan "ungsi gelang  asang gelang /sesuai p!in &). 6. +apa tka h anda mene lask an ara k !muni kasi ya ng e"ekti " di RSML?  Jawab : 1) RSML meng gunakan teknik 'BR /Situation9Background9  Assessment  9 Recommendation ) dalam melap!rkan k!ndisi pasien sehinggameningkatkan e"ekti4itas k!munikasi antar pem$eri layanan. 1) 'ituation : K!ndisi terkini yang teradi pada pasien. 2) Background : -n"!rmasi penting apa yang $erhu$ungan dengan k!ndisi pasien terkini. #) ssessment : asil pengkaian k!ndisi pasien terkini. &) Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat ini. 2) RSML k!ns iste n dala m mela kuk an 4er ifka si terhadap ak uras i dari k!mun ika si lisan dengan teknik Atat' *Aa kem$ali dan K!nfrmasi ulang / (B$ ) terhadap perintah yang di$erikan. #) elap!ran k!ndisi pasien kepada +7 pasien menadi tanggunga%a$ d!kter ruangan yang $ertugas. ;. Apa saa yang ter masu k ! $at! $ata n high aert medication di RSML?  Jawab : <$at!$atan yang termasuk dalam high aert medication terantum dalam panduan !$at %aspada tinggi' diantaranya : 1) =lektr!l it pekat : a! K" (K aium K orida) # $ mE%&m. '! Kai um os at # * mmo& m. c! Natri um K ori da + ,!-. ( "ontoh / P 0 *.). d! Ma gnesium Su at # 1,.

Upload: ruthmindosiahaan

Post on 03-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

Buku Saku Akreditasi SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

1. Apayang andaketahuitentangsasarankeselamatanpasien di RSML?Jawab :Ada 6 sasarankeselamatanpasien di RSMLyaitu :1) Ketepatanidentifikasipasien.2) Peningkatankomunikasi yang efektif.3) Peningkatankeamananobat yang perludiwaspadai.4) Kepastiantepatlokasi, tepatprosedur dan tepatpasienoperasi.5) Penguranganrisikoinfeksiterkaitpelayanankesehatan.6) Penguranganrisikopasienjatuh.

2. Bagaimana prosedur identifikasipasien di RSML?Jawab :1) Data pasien di identifikasi sesuai dengan KTP atau kartu identitas yang berlaku seperti KK,akte Kelahiran dll.2) Identifikasi dilakukan sekurang-kurangnya dengan menggunakan 2 data wajib yaitu nama pasien dan nama ibu kandung pasien.3) Pasien non MRS (rawat jalan dan penunjang) diidentifikasi dengan karcis pasien.4) Pasien MRS (rawat inap) diidentifikasi dengan gelang identifikasi pasien.5) Selalu gunakan kalimat terbuka dalam proses pengidentifikasian pada pasien6) Jangan melakukan prosedur apapun pada pasien yang tidak bisa teridentifikasi dengan jelas (tidak menggunakan gelang atau tidak terpenuhi 2 data wajib). Pengecualian pada kondisi kegawatdaruratan pasien di IGD, IPI/ICU dan kamar operasi serta penolakan pasien dengan tetap memperhatikan data identitas pasien.

3. Kapan dilakukan proses verifikasi identitas pasien ?Jawab :1) Sebelum pemberian obat.2) Sebelum pemberian transfusi darah.3) Sebelum pengambilan sampel untuk pemeriksaaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi.4) Sebelum dilakukan tindakan medis.

4. Gelang identifikasi pasien apa saja yang digunakan di RSML?Jawab :1) Warna gelang identifikasi pasien :a. Pasien laki-laki : BIRU.b. Pasien perempuan : MERAH MUDA.c. Pasien tidak jelas : PUTIH.d. Pasien Kasus Kepolisian/penganiayaan : MERAH.2) Ident Alert :a. Alergi : MERAH.b. Risiko Jatuh : KUNING.c. DNR (Do Not Resuscitate): UNGU.d. Identitas sama: PUTIH.

5. Bagaimana prosedur pemasangan gelang identifikasi pasien?Jawab :Pasien Identifikasi (KTP) Penjelasan fungsi gelang Pasang gelang (sesuai poin 4).

6. Dapatkah anda menjelaskan cara komunikasi yang efektif di RSML?Jawab :1) RSML menggunakan teknik SBAR (SituationBackground Assessment Recommendation) dalam melaporkan kondisi pasien sehinggameningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberi layanan.1) Situation: Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.2) Background: Informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini.3) Assessment: Hasil pengkajian kondisi pasien terkini.4) Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat ini.2) RSML konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan dengan teknik CAtat, BAca kembali dan Konfirmasi ulang (CABAK) terhadap perintah yang diberikan.3) Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP pasien menjadi tanggungjawab dokter ruangan yang bertugas.

7. Apa saja yang termasuk obat-obatan high alert medication di RSML?Jawab :Obat-obatan yang termasuk dalam high alert medication tercantum dalam panduan obat waspada tinggi, diantaranya :1) Elektrolit pekat : a. KCl (Kalium Klorida) 2 mEq/ml.b. Kalium Fosfat 3 mmol/ml.c. Natrium Klorida > 0.9% (Contoh : PZ 3%).d. Magnesium Sulfat 50%.e. Dextrose hipertonik 20% (Glukose 40% Inj).2) NORUM (Nama Obat Rupa Ucap Mirip)/ LASA (Look Alike Sound Alike) yaitu obat-obatan yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip.Pengelolaan High Alert Medication (HAM)1) Tidak menggunakan instruksi verbal dalam memberikan terapi HAM dan hindarkan penggunaan singkatan yang tidak lazim dalam penulisan resep (Daftar singkatan lazim ada dalam SPO peresepan).2) Menyediakan akses informasi mengenai HAM.3) Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan diberi penandaan yang jelas berupa label / kertas berwarna merah bertuliskan HATI-HATI, OBAT WASPADA TINGGI, HARUS DENGAN RESEP DOKTER.4) NaCI 0,3% DAN KCI tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali di Instalasi Perawatan Intensif (IPI).5) Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat harus memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.6) Menggunakan tabel dosis standar.7) Menggunakan label / tanda peringatan untuk HAM berikut :

NOURAIANKERTAS / LABELTULISAN

1ELEKTROLIT PEKAT (KCL, D40, NA.BICARBONAT)MERAHELEKTROLIT PEKAT, HARUS DIENCERKAN

2(KHUSUS) PZ 3 %MERAHLARUTAN NATRIUM HIPERTONIK 3 %

3HAM YANG MENGGUNAKAN POMPA INFUSLABEL PADA POMPA INFUS, SPUIT DAN SELANG (DISTAL)NAMA OBAT, DOSIS / KECEPATAN /, NAMA PERAWAT YANG MENGENCERKAN

4KHUSUS INFUS AGEN BLOK NEUROMUSKULAR (Suksinilkolin, rokuronium, vekoronium, atrakurium, pankuronium)LABEL PADA BOTOL INFUSPERINGATAN : AGEN PARALISISDAPAT MENYEBABKAN HENTI NAPAS)

8. Bagaimana prosedur penandaan lokasi pada pasien yang akan dioperasi di RSML?Jawab :1) Orang yang bertanggungjawab untuk membuat tanda pada pasien operasi adalah operator/dokter yang melakukan tindakan operasi.2) Operator yang membuat tanda harus hadir pada operasi tersebut.3) Penandaan titik lokasi yang akan dioperasi adalah sebelum pasien dipindahkan ke ruang dimana operasi akan dilakukan.Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan sadar serta sebaiknya dilakukan sebelum pemberian obat pre-medikasi.4) Tanda berupa X pada lokasi yang akan dioperasi.5) Tanda itu harus dibuat dengan spidol berwarna HITAM untuk pasien dengan kulit cerah dan spidol berwarna MERAH untuk pasien dengan kulit gelap dan jika memungkinkan, harus terlihat sampai pasien disiapkan dan diselimuti.6) Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan, tusukan, perkutan atau penyisipan instrument harus ditandai.7) Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat pengecekkan hasil pencitraan pasien diagnosis misalnya sinar-X, scan, pencitraan elektronik atau hasil test lainnya dan pastikan dengan catatan medis pasien dan gelang identifikasi pasien.8) Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi (laterality), struktur multiple (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multipel level (tulang belakang).Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan yaitu :1) Kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi caesar).2) Kasus intervensi seperti kateter jantung.3) Kasus yang melibatkan gigi.4) Prosedur yang melibatkan bayi premature di mana penandaan akan menyebabkan tato permanen.Dalam kasus-kasus di mana tidak dilakukan penandaan, alasan harus dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan. Pada kasus-kasus seperti operasi spinal, dapat dilakukan proses dua tahap yang meliputi penandaan pre operatif per level spinal (yang akan dioperasi) dan interspace spesifik intra operatif menggunakan radiographic marking.

9. Tahukah Anda bagaimana prosedur check list keselamatan operasi?Jawab :Proses check list ini merupakan standar operasi yang meliputi pembacaan dan pengisian formulir sign in dilakukan sebelum pasien dianestesi, time out dilakukan sesaat sebelumincisi/tindakanpasien operasi dan sign out setelah operasi selesai. Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh perawat sirkuler/on loop dan diikuti oleh operator, dokter anestesi serta, perawat.

10. Bagaimanakah standar prosedur cuci tangan yang benar di RSML?Jawab :Semua petugas di RSML termasuk dokter melakukan kebersihan cuci tangan pada 5 MOMEN yang telah ditentukan, yaitu :1) Sebelum kontak dengan pasien.2) Sesudah kontak dengan pasien.3) Sebelum tindakan asepsis.4) Sesudah terkena cairan tubuh pasien.5) Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Terdapat 6 LANGKAH CUCI TANGAN, dengan 2 cara yaitu :1) HANDWASH dengan air mengalirWaktu yang dibutuhkan : 40 60 detik.2) HANDRUB dengan gel berbasis alcoholWaktu yang dibutuhkan : 20 30 detik.

11. Bagaimana cara asesmen pasien risiko jatuh?Jawab :1) Perawat akan melakukan penilaian dengan asesmen risiko Jatuh menggunakan Morse Fall Scale dalam waktu 4 jam dari pasien masuk rumah sakit dan mencatat hasil asesmen awal ke dalam rekam medis pasien.2) Asesmen risiko jatuh pada pasien anak menggunakan scoring HUMPTY DUMPTYdan pada pasien geriatric/lansia(60 th) menggunakan SYDNEYscoring.3) Rencana intervensi akan segera disusun, diimplementasikan, dan dicatat dalam rencana keperawatan dalam waktu 2 jam setelah asesmen awal.4) Skrining farmasi dan atau fisioterapi dilakukan jika terdapat adanya risiko jatuh pada pasien.

MORSE FALL SCALE (SKALA JATUH MORSE)

Faktor RisikoSkalaSkor

Riwayat jatuhYa25

Tidak0

Diagnosis sekunder ( 2 diagnosis medis )Ya15

Tidak0

Alat bantuBerpegangan pada perabot30

Tongkat / alat penopang15

Tidak ada / kursi roda / perawat / tirah baring0

Terpasang infusYa20

Tidak0

Gaya berjalanTerganggu20

Lemah10

Normal / Tirah baring / Imobilisasi0

Status mentalSering lupa akan keterbatasan yang dimiliki15

Sadar akan kemampuan diri sendiri0

Kategori :Risiko tinggi= 45Risiko sedang = 25 44Risiko rendah = 0 24

SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY(BAYI & ANAK)

ParameterKriteriaNilaiSkor

Usia < 3 tahun 3 7 tahun 7 13 tahun 13 tahun4321

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan21

Diagnosis Diagnosis neurologi Perubahan oksigenasi ( diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb. ) Gangguan perilaku / psikiatri Diagnosis lainnya43

21

Gangguan Kognitif Tidak menyadari keterbatasan dirinya Lupa akan adanya keterbatasan Orientasi baik terhadap diri sendiri3

21

Faktor Lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi / perabot rumah Pasien diletakkan di tempat tidur Area di luar rumah sakit4

3

21

Respon terhadap :1. Pembedahan / sedasi / anestesi

2. Penggunaan medikamentosa Dalam 24 jam Dalam 48 jam > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi / anestesi

Penggunaan multipel : sedatif, obat hipnosis, barbiturat, fenotiazin, antidepresan, pencahar, diuretik, narkose Penggunaan salah satu obat di atas Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi321

3

2

1

Skor asesmen risiko jatuh :(skor minimum 7, skor maksimum 23)Risiko rendah: Skor 7 11Risiko tinggi: Skor 12

ONTARIO MODIFIED STATIFY SYDNEY SCORING

Keterangan skor :Risiko rendah: 0 5 Risiko sedang: 6 16Risiko tinggi: 17 30

Asesmendilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar pemberian rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana lebih lanjut.Perawat memasang ident alert berwarna KUNING pada gelang pasien dan mengedukasi pasien dan atau keluarga maksud pemasangan gelang tersebut.

Asesmen ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian risiko jatuh pada pasien dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan.

12. Apa yang dilakukan jika ada pasien yang jatuh?Jawab :Dilakukan tatalaksana kepada pasien jatuh dan membuat laporan insiden keselamatan pasien.

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

1. Tahukah Aanda tentang bagaimana hak pasien di RSML?Jawab :Hak pasienmenurut UU NO 44 Pasal 32 TAHUN 2009 adalah :1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.3) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.5) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.6) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.7) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.8) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.9) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.10) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.11) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.12) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.13) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.14) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.15) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya.16) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.17) Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.18) Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Bagaimana prosedur pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga?Jawab :Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai kebutuhan, dandiberikan oleh petugas dengan kompetensi yang sesuai. Dalam pemberian informasi dan edukasi ini dikoordinasi oleh DPJP.

3. Bagaimana prosedur pemberian informed consent kepada pasien dan keluarga?Jawab :(Sesuai Permenkes No. 290/MENKES/PER/III/2008 tentang PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN).SPO Pemberian Informed ConsentInformed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan pasien dan atau keluarga setelah mendapat penjelasan yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut dari (DPJP).Yang berhak untuk memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi adalah :1) Pasien sendiri,yaitu pasien yangtelah berumur 18 tahun atau telah menikah.2) Bagi pasien dibawah umur 18 tahun, persetujuan (informed consent) atau penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut :a. Ayah atau Ibu Kandung.b. Kakek atau nenek kandung.c. Saudarasaudara kandung dewasa.3) Bagi pasien dibawah umur 18 tahun dan tidak mempunyai orang tua, persetujuan (informed consent) atau penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut :a. Kakek atau nenek kandung.b. Saudarasaudara kandung dewasa.c. Induk semang atau Wali yang sah.4) Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan (informed Consent) atau penolakan penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut:a. Ayah atau Ibu Kandung.b. Kakek atau nenek kandung.c. Wali yang sah.d. Saudarasaudara kandung dewasa.5) Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampuan (curatelle) atau perwalian. Persetujuanataupenolakantindakan medisdiberikan oleh :a. Wali yang sah.b. Curator (yang bertanggung jawab pada hidup orang yang diampu).6) Bagi pasien dewasa yang telah menikah atau telah mejadi orang tua, persetujuan atau penolakan tindakan medik diberikan oleh mereka menurut urutan hal tersebut.a. Pasien sendiri.b. Suami atau Istri.c. Ayah atau Ibu Kandung.d. Anak kandung dewasa.e. Saudara saudara Kandung dewasa.Informed consent menginformasikan tentang diagnosis, dasar diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi tindakan, data-data, tujuan, risiko, komplikasi, prognosis, alternatif dan risiko serta perkiraan biaya.

4. Bagaimana pasien mendapatkan informasi pelayanan kerohanian di RSML?Jawab :Pasien akan mendapatkanpelayanan kerohanian maksimal 3 x 24 jam dan atau RSML atau staf RSML untuk dihubungkan ke bagian binroh. Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan kerohanian rutdan atas permintaan pasien dan keluarga. SPO Pelayanan Kerohanian

5. Bagaimana RSML melindungi kebutuhan privasi pasien?Jawab :Saat dilakukan pemeriksaan/konsultasi/tata laksana maka antar pasien akan dibatasi dengan tirai.SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien6. Bagaimana RSML melindungi pasien terhadap kekerasan fisik?Jawab :1) Kriteria kekerasan fisik di lingkungan RSML terdiri atas : pelecehan seksual, pemukulan, penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap pasienbaik yang dilakukan oleh penunggu & pengunjung pasien maupun petugas.2) Bila terdapat indikasi sesuai poin 1, petugas RSML dapat melakukan tindakan pemaksaan fisik (seperti pengekangan) sesuai standar medis dan etika rumah sakit yang berlaku.3) Setiap petugaskeamanan sudah terlatih untuk menangani hal tersebut.4) Setiap pasien, pengunjung dan karyawan yang berada di RSMLharus menggunakan tanda pengenal berupa : gelang, identifikasi pasien (pasien), kartu visitor/pengunjung (pengunjung) atau ID card (karyawan).SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik

7. Bagaimana prosedur melindungi barang milik pasien?Jawab :SPO Perlindungan Barang Milik Pasien

8. Apa yang dilakukan RSML jika pasien menolak atau memberhentikantindakan resusitasi atau pengobatan yang diberikan?Jawab :1) RSML menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.2) Keputusan untuk tidak melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP)harusdicatat di rekam medis pasien dan di formulirDoNot Resuscitate(DNR). Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam medis pasien.3) Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan harus dicatat di rekam medis pasien dan formulir DNR. keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat dalam perawatan pasien.SPO Penolakan Tindakan atau Pengobatan

PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK)

1. Siapa yang memberikan edukasi kepada pasien & keluarga?Jawab :Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh petugas yang berkompeten dan dikoordinasi oleh DPJP.

2. Bagaimana prosedur pemberian informasi atau edukasi kepada pasien & keluarga?Jawab :SPO pemberian informasi atau edukasi

3. Bagaimana cara anda mengetahui pencapaian keberhasilan edukasi yang diberikan ?JawabMelakukan validitas/konfirmasi bahwa pasien dan keluarga bisa menerima dan memahami edukasi yang diberikan.

4. Apakah pasien mendapat bukti edukasi yang diberikan?Jawab1) Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan atau keluarga.2) Ada dokumen pemberian edukasi berupa formulir pemberian edukasi yang ditandatangani oleh pemberi edukasi dan penerima edukasi.

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)

1. Apakah definisi kejadian sentinel?Jawab:1) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius, biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima.2) Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah atau kondisi yang mendasari penyakitnya. Contoh bunuh diri.3) Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak terkait dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya.4) Salah lokasi, salah prosedur dan salah pasien operasi.5) Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan oleh orang yang bukan orang tuanya.6) Pelaporan insiden tidak boleh lebih dari 1 x 24 jam.

2. Bagaimana prosedur pelaporan insiden ?

PelaporJawab diganti flow chart dr. Susi

Lapor Tim/Komite PMKPLapor atasan langsung (/Kasie/Manajer)Lapor direksiLakukan RCA dan rekomendasiLakukan investigasi sederhanadi ganti

Atasan LangsungUnitTIM KPRSDIREKSIKKP PERSIUNIT/ DEPT/INSTInsiden(KTD/KNC)Tangani SegeraLaporan Kejadian 2X24 Jam(2x24 jam)Atasan LangsungGradingBiru/HijauMerah/KuningInvestigasi SederhanaRekomendasiLaporan Kejadian Hasil InvestigasiAnalisa/ RegradingRCAPembelajaran/ RekomendasiFeed Back ke UnitLaporan Laporan

Atasan LangsungUnitTIM KPRSDIREKSIKKP PERSIUNIT//INSTALASIInsiden(KTD/KNC)Tangani SegeraLaporan Kejadian 2X24 Jam(2x24 jam)Atasan LangsungGradingBiru/HijauMerah/KuningInvestigasi SederhanaRekomendasiiLaporan Kejadian Hasil InvestigasiAnalisa/ RegradingRCAPembelajaran/RekomendasiLaporan Laporan

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS)

1. Apa yang anda ketahui tentang program PONEK di RSML?Jawab

1) RSML melaksanakan program PONEK (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif) untuk menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu.2) RSML membentuk tim atau panitia PONEK untuk menjalankan program PONEK RS.3) 2. Apa yang anda ketahui tentang program TB-DOTS di RSML?Jawab :1) RSML melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman strategi DOTS (Direct Observe Treatment Shortcourse).2) RSML membentuk tim atau panitia untuk menjalankan program TB DOTS RS.

AKSES PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN (APK)

1. Bagaimana prosedur skrining di RSML ?Jawab :1) Skrining dilakukan pada kontak pertama di dalam atau di luar RSML untuk menetapkan apakah pasien dapat dilayani dengan baik oleh RSML.2) Skrining dilaksanakan menggunakan kriteria triage, visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik, psikologi, pemeriksaan penunjang (laboratorium dan radiologi) .SPO skrining pasien

2. Bagaimana prosedur penerimaan pasien rawat inap dan rawat jalan ?Jawab:SPO Penerimaan pasien rawat jalanSPO Penerimaan pasien rawat inapSPO observasi pasien

3. Bagaimana prosedur triage?Jawab:RSML melaksanakan proses triage berbasis bukti untuk memprioritaskan pasien sesuai kegawatanya, RSML menggunakan STS (Singapore Triage Scale).

4. Bagaimana RSML mengidentifikasi hambatan di populasinya (pasien-pasien RSML) dalam memberikan pelayanan ?pr bobetJawab:1) RSMLmengidentifikasi hambatan di populasinya dengan membuat dan menganlisis kajian data cakupan antara lain area cakupan, etnis, agama, faktor biologis, psikososialnya dll.2) Untuk mengatasi hambatan/kendala keterbatasan fisik dalam populasinya, RS Muhammadiyah LamongaMLmemiliki prosedur penanganan hambatan-hambatan di populasi RSML sepetiketerbatasan fisik dll.

5. Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di RSML ?

TRANSFER INTRA (DI DALAM) RUMAH SAKIT

PASIENPETUGAS PENDAMPINGKETERAMPILAN YANG DIBUTUHKANPERALATAN UTAMA

Level 0Porter atau Asisten PerawatBLS (Basic Life Support)

Level 0,5(Elderly/ confused)Porter dan Asisten PerawatBLS (Basic Life Support)

Level 1Perawat / Asisten Perawat dan Porter, sesuai dengan kebutuhan pasien

BLS (Basic Life Support) Pelatihan gas cylinder Kompetensi di pemberian obat-obatan yang spesifik Kompetensi di perawatan tracheostomy dan suction. Oksigen Suction (jika trachy) Portable iv stand Battery operated infusors Pulse oximetry

Level 2Perawat dan Porter Keterampilan Level 1 ditambah dengan : Mempunyai pengalaman minimal 2 tahun dalam critical care : menggunakan airway adjuncts, bag and mask, defibrillator, perawatan monitoring invasif. Peralatan Level 1, ditambah dengan : EKG BP monitors Defibrillator

Level 3Dokter, Perawat, dan PorterKompetensi dokter harus sesuai standar minimal atau diatas standar minimal : Mempunyai pengalaman minimal 6 bulan di bidang critical care dan bekerja di intensive care unit. Keterampilan advanced airway minimal level ST 3 atau sederajat. ALS atau ATLS. Pelatihan transfer pasien. Perawat : Mempunyai pengalaman minimal 2 tahun bekerja di critical care. ALS atau ILS. Pelatihan transfer pasien. Full ICU portable monitoring Ventilator Peralatan transfer yang memenuhi standard minimal.

TRANSFER ANTAR RUMAH SAKIT

PASIENPETUGAS PENDAMPINGKETERAMPILAN YANG DIBUTUHKANPERALATAN UTAMA

Level 0Petugas ambulanBLS (Basic Life Support)Kendaraan High Dependency Service (HDS) / Ambulan

Level 0,5(Elderly/ confused)Petugas ambulan dan Asisten PerawatBLS (Basic Life Support)Kendaraan High Dependency Service (HDS) / Ambulan

Level 1Perawat dan Petugas ambulan BLS (Basic Life Support) Pelatihan gas cylinder Kompetensi di pemberian obat-obatan yang spesifik Kompetensi di perawatan tracheostomy dan suction. Kendaraan High Dependency Service (HDS) / Ambulan Oksigen Suction (jika trachy) Portable iv stand Battery operated infusors Pulse oximetry

Level 2Dokter, Perawat, dan Petugas Ambulan Keterampilan Level 1 ditambah dengan : Mempunyai pengalaman minimal 2 tahun dalam critical care : menggunakan airway adjuncts, bag and mask, defibrillator, perawatan monitoring invasif. Mercedes 515 EMS ambulance Peralatan Level 1, ditambah dengan : EKG BP monitors Defibrillator

Level 3Dokter, Perawat, dan Petugas ambulanKompetensi dokter harus sesuai standar minimal atau diatas standar minimal : Mempunyai pengalaman minimal 6 bulan di bidang critical care dan bekerja di intensive care unit. Keterampilan advanced airway minimal level ST 3 atau sederajat. ALS atau ATLS. Pelatihan transfer pasien. Perawat : Mempunyai pengalaman minimal 2 tahun bekerja di critical care. ALS atau ILS. Pelatihan transfer pasien. Mercedes 515 EMS ambulance Full ICU portable monitoring Ventilator Peralatan transfer yang memenuhi standard minimal.

risiko malnutrisi.1) Skor 0 = risiko rendah2) Skor 1= risiko sedang3) Skor > 2 = risiko tinggiLangkah5 :Gunakan panduan tatalaksana untuk merencanakan strategi keperawatan berikut ini.Risiko RendahPerawat rutin: ulangi skrining pada pasien diRSML (tiap minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan), masyarakat umum dengan usia>75 tahun (tiap tahun).Risiko SedangObservasi :1) Catatan asupan makanan selama 3 hari.2) Jika asupan adekuat, ulang skrining pasien di RSML (tiap minggu) pada pasien rawat jalan (tiap bulan), masyarakat umum (tiap 2-3 bulan).3) Jika tidak adekuat, rencana strategi untuk perbaikan dan peningkatan asupan nutrisi pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi secara teratur.1. RisikoRSMLApa saja daftar obat-obatan yang termasuk dalam NORUM?Jawab:Daftar obat-obatan NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) /LASA (Look Alike Sound Alike) dapat ditemukan di Panduan Obat Waspada Tinggi dan akan diperbarui satu tahun sekaliContoh obat look alike adalah obat-obat dengan tampilan yang mirip namun sebenarnya berbeda dosis maupun berbeda nama (misalnya Amlodipin 5 mg dan Amlodipin 10 mg, alloris tab & epexol tab, divask tab & kalnex tab). Sementara contoh obatsound alike adalah azithromycin dan Clarithromycin, blood set dan broadced, polydex dan polygran (terdengar mirip maupun penulisan rawan salah baca).2. Bagaimana kebijakan penyimpanan obat di RSML ?Jawab:1) Obat-obat yang di simpan pada suhu 2-8 oC, data terdapat di SPO penyimpanan2) Obat-obat yang disimpan pada suhu