buku putih bab ii inhu

30
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. 2.1. GEOGRAFI, GEOGRAFI, ADMINISTRATIF DAN KONDISI FISIK ADMINISTRATIF DAN KONDISI FISIK Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu terletak di bagian selatan Provinsi Riau yang secara geografis terletak pada posisi 00 0 03’00’’ Lintang Utara - 01 0 07’ 45” Lintang Selatan dan 101 0 46’ 22” - 102 0 42’ 23” Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu lebih kurang 8.198,26 Km 2 atau 819.826 Ha dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara dengan Kabupaten Pelalawan Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bungo Tebo (Propinsi Jambi) Sebelah Barat dengan Kabupaten Kuantan Singingi Sebelah Timur dengan Kabupaten Indragiri Hilir Letak Kabupaten Indragiri Hulu yang dekat dengan Pantai Timur Pulau Sumatera dan berada pada bagian hilir dari alur Sungai Indragiri menyebabkan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu pada umumnya merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara 5 sampai dengan 400 meter dari permukaan laut. Bagian yang terluas dari dataran rendah terletak pada ketinggian 25 sampai dengan 100 meter di atas permukaan laut yang sebagian besar ditutupi oleh hutan dan tanah gambut. Struktur topografi Kabupaten Indragiri Hulu kawasan selatan dan barat pada umumnya merupakan perbukitan rendah, sedangkan kawasan utara dan timur merupakan daratan rendah yang umumnya berupa rawa bergambut.

Upload: yus-yusnedi

Post on 26-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB II

GAMBARAN UMUMWILAYAH

2.1.2.1. GEOGRAFI, GEOGRAFI, ADMINISTRATIF DAN KONDISI FISIKADMINISTRATIF DAN KONDISI FISIK

Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu terletak di bagian selatan Provinsi Riau yang

secara geografis terletak pada posisi 000 03’00’’ Lintang Utara - 010 07’ 45” Lintang

Selatan dan 1010 46’ 22” - 1020 42’ 23” Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Indragiri

Hulu lebih kurang 8.198,26 Km2 atau 819.826 Ha dengan batas-batas wilayah sebagai

berikut :

Sebelah Utara dengan Kabupaten Pelalawan

Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bungo Tebo (Propinsi Jambi)

Sebelah Barat dengan Kabupaten Kuantan Singingi

Sebelah Timur dengan Kabupaten Indragiri Hilir

Letak Kabupaten Indragiri Hulu yang dekat dengan Pantai Timur Pulau Sumatera

dan berada pada bagian hilir dari alur Sungai Indragiri menyebabkan wilayah Kabupaten

Indragiri Hulu pada umumnya merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian

berkisar antara 5 sampai dengan 400 meter dari permukaan laut. Bagian yang terluas dari

dataran rendah terletak pada ketinggian 25 sampai dengan 100 meter di atas permukaan

laut yang sebagian besar ditutupi oleh hutan dan tanah gambut. Struktur topografi

Kabupaten Indragiri Hulu kawasan selatan dan barat pada umumnya merupakan

perbukitan rendah, sedangkan kawasan utara dan timur merupakan daratan rendah yang

umumnya berupa rawa bergambut. Topografi wilayah tersebut turut mempengaruhi

kondisi suhu dan tingkat kelembaban udara yang terjadi. Pada tahun 2008 Suhu udara

maksimum yaitu 33,1 OC, dan minimum berkisar pada 22,0 0C, dengan tingkat

kelembapan udara rata-rata 85 0C.

Selain itu, kondisi topografi Kabupaten Indragiri Hulu yang demikian menyebabkan

hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Indragiri Hulu memiliki potensi terhadap

terjadinya bencana banjir. Potensi banjir tersebut tidak hanya disebabkan oleh faktor

topografi wilayah yang rendah tapi juga dikontribusi oleh banjir kiriman dari daerah lain,

mengingat beberapa sungai di daerah ini hulunya berada pada daerah lain. Diantara

sungai yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu yang memiliki peranan penting dan

strategis adalah Sungai Indragiri dengan panjang ± 550 Km. Karena, Sungai Indragiri

bukan saja melintasi Kabupaten Indragiri Hulu tetapi juga beberapa Kabupaten lainnya di

Provinsi Riau, bahkan hulunya berada pada Danau Singkarak yang merupakan wilayah

Propinsi Sumatera Barat. Jika dilihat dari posisi wilayah sungai mulai dari hulu sampai ke

hilir, maka letak wilayah Kabupaten Indragiri Hulu berada pada bagian hilir Sungai

Indragiri. Selain memberikan berkah, Sungai Indragiri juga sering mendatangkan musibah

bagi kehidupan masyarakat Indragiri Hulu terutama yang tinggal disepanjang aliran

sungai tersebut.

Pertumbuhan ekonomi yang masih mengandalkan pada eksploitasi sumberdaya

alam telah menyebabkan laju degradasi lingkungan yang semakin cepat. Dampak nyata

yang dirasakan di Kabupaten Indragiri Hulu adalah terjadinya pendangkalan Sungai

Indragiri yang diakibatkan dari pemanfaatan sumberdaya lahan yang kurang terkendali

baik untuk pemukiman, perkebunan, lahan pertanian maupun aktivitas masyarakat

lainnya. Akibatnya kemampuan sungai untuk menampung volume air semakin menurun

dan pada musim penghujan volume air yang melebihi daya tampung sungai

menyebabkan terjadinya bencana banjir. Disisi lain, pada musim kemarau wilayah

Kabupaten Indragiri Hulu yang pada umumnya merupakan rawa bergambut juga

berpotensi terjadinya kebakaran lahan yang bukan saja berdampak negatif terhadap

aspek kesehatan tapi juga menghambat aktivitas ekonomi masyarakat.

Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu

No Nama DASLuas

(Km)

1 DAS Indragiri 18.631,3

2 DAS Gaung 3.060,8

3 DAS Terus Batang 287,0

4 DAS Merusi 446,9

5 DAS Beting 18,7

JUMLAH LUASAN WS INDRGIRI 24.219,2

Sumber : PDSA 4.0

Peta 2.1. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS)

2.2.2.2. DEMOGRAFIDEMOGRAFI

Jumlah Penduduk di Kabupaten Indragiri Hulu berdasarkan registrasi tahun

2011 sebanyak 376.578 jiwa, terdiri dari laki-laki 194.212 jiwa dan perempuan 182.366

jiwa. Masalah kependudukan di Kabupaten Indragiri Hulu sama seperti halnya seperti

daerah lain di Indonesia. Untuk mencapai manusia yang berkualitas dengan jumlah

penduduk yang tidak terkendali akan membutuhkan upaya-upaya yang serius. Program

kependudukan yang meliputi pengendalian kelahiran, menurunkan tingkat kematian ibu

dan bayi, perpanjangan usia dan harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang

serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang harus

ditingkatkan

Peta 2.2. Peta Administrasi Kabupaten Indragiri Hulu

Pada Tahun 2009, kondisi berdasarkan data yang didapat dari Kabupaten Indragiri Hulu, Jumlah penduduk seluruh kecamatan adalah

336.716 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 82.917 KK. Jumlah penduduk tersebut terdistribusi hampir merata di setiap

kecamatan. Jumlah terbesar terdapat di Kecamatan Rengat, Rengat Barat dan Kecamatan Seberida. Jumlah terkecil di Kecamatan Batang

Peranap. Disebabkan oleh adanya pemekaran wilayah kecamatan, hal ini mengakibatkan perkiraan pertumbuhan penduduk tiap kecamatan

sulit dilakukan.

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Indragiri Hulu periode 2008-2010 cenderung

menurun bila dibandingkan dengan periode 2000-2005. Rata-rata pertumbuhan penduduk

pada periode 2000-2005 yaitu 4,82% setiap tahunnya dan turun menjadi 3,01% pada

periode 2005-2010. Terdapat beberapa kecamatan yang pertumbuhannya cenderung

meningkat pertumbuhan penduduknya bila dibandingkan periode sebelumnya yaitu

Kecamatan Batang Peranap, Lubuk Batu Jaya, Lirik, dan Seberida.

Untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk untuk tahun berikutnya,

digunakan angka kecendurungan (tren) dari rata-rata laju pertumbuhan jumlah

penduduk tahun 2006 - 2010 rumus :

Dimana :

N+1 : Jumlah Penduduk proyeksi 1 tahun berikutnya

N : jumlah penduduk tahun 2011

r : rata-rata prosentase pertambahan penduduk tahun 2008-2011

Proyeksi penduduk Tiap Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011-

2015 disajikan dalam tabel di bawah i

(N+1) = N x (100+r) / 100

2.32.3 KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAHKEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH

a. Gambaran APBD Kabupaten Indragiri Hulu

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 disebutkan bahwa

Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) adalah rencana keuangan

tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat daerah

(DPRD). APBD terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah.

Kekuasaan pengeloaan keuangan daerah dilaksanakan oleh kepala/pimpinan

satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku pejabat pengelola APBD dan

kepala/pimpinan SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/barang daerah.

Kapasitas keuangan daerah pada dasarnya ditempatkan sejauh mana

daerah mampu mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah.

Berbagai objek penerimaan daerah dianalisis untuk memahami perilaku

atau karakteristik penerimaan selama ini. Sedangkan analisis belanja

daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah bertujuan untuk

memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan

pengeluaran pembiayaan daerah. Gambaran tentang APBD Kabupaten

Indragiri Hulu dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.5Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Indragiri Hulu

Tahun 2008 – 2012

No Realisasi AnggaranTahun Rata2

pertumbuhan2008 2009 2010 2011 2012

A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 810,188,394,656.

95 860,524,475,641.0

4 789,372,274,543.5

0 966,395,545,558.0

0 1,103,337,858,541.0

0 8.64 a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 23.596.370.501,00 25.995.385.905,00 24.416.920.572,00 26.453.907.573,00 33.110.054.737,00 9.40 a.1.1 Pajak daerah 3.185.000.000,00 3.185.000.000,00 2.435.000.000,00 4.828.625.000,00 7.360.000.000,00 31.79 a.1.2 Retribusi daerah 8.519.927.616,95 8.519.927.617,00 8.995.522.736,00 12.846.859.737,00 13.209.723.000,00 12.81 a.1.3 Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan 980.258.288,00 980.258.288,00 2.901.197.836,00 2.049.764.987,00 1.554.500.000,00 35.61 a.1.4 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 10.911.184.596,00 13.310.200.000,00 10.085.200.000,00 6.728.657.849,00 10.985.831.737,00 6.94 a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 757.525.892.315,00 811.779.340.296,04 708.143.323.221,00 837.327.072.156,00 978.162.882.804,00 7.36 a.2.1 Dana bagi hasil 487.101.885.663,00 531.264.090.296,00 473.648.960.221,00 388.869.852.156,00 444.225.351.804,00 (1.36)a.2.2 Dana alokasi umum 250.954.260.000,00 269.236.250.000,04 220.101.763.000,00 437.090.320.000,00 487.476.121.000,00 24.79 a.2.3 Dana alokasi khusus 19.469.746.562,00 11.279.000.000,00 14.392.600.000,00 11.366.900.000,00 46.461.410.000,00 68.31 a.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 29.066.131.913,00 22.749.749.440,00 56.812.030.750,50 102.614.565.829,00 92.064.921.000,00 49.58 a.3.1 Hibah 3.500.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - a.3.2 Dana darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - a.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kab./kota 21.311.102.913,00 22.749.749.440,00 30.080.460.150,50 31.249.021.349,00 29.298.323.000,00 9.15 a.3.4 Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus 4.255.029.000,00 0,00 26.731.570.600,00 69.403.544.480,00 53.766.598.000,00 34.28

a.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah daerah lainnya 0,00 0,00 0,00 1.962.000.000,00 9.000.000.000,00 89.68

B Belanja (b1 + b.2) 936,437,030,756.

84 1,099,289,774,346.00 723,428,289,885.3

9 996,119,955,793.7

4 1,281,636,146,189.2

3 12.39 b.1 Belanja Tidak Langsung 357.542.496.398,84 438.406.957.109,23 480.303.820.504,89 511.047.723.290,21 552.820.653.461,65 11.69 b.1.1 Belanja pegawai 255.786.047.720,00 340.909.649.118,00 399.525.814.034,89 434.031.387.706,08 467.992.735.838,83 16.73 b.1.2 Bunga 878.264.638,29 1.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00 - b.1.3 Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -

b.1.4 Hibah 600.000.000,00 4.000.000.000,00 20.796.232.426,00 30.338.182.000,00 28.657.000.000,00 256.73 b.1.5 Bantuan sosial 59.063.172.443,30 54.797.307.991,23 26.066.774.044,00 19.984.044.027,50 9.498.317.622,82 (33.86)b.1.6 Belanja bagi hasil 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - b.1.7 Bantuan keuangan 30.225.000.000,00 34.700.000.000,00 32.915.000.000,00 25.672.200.000,00 42.672.600.000,00 13.47 b.1.8 Belanja tidak terduga 10.990.011.597,25 3.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.021.909.556,63 4.000.000.000,00 38.56 b.2 Belanja Langsung 578.894.534.358,00 660.882.817.236,77 243.124.469.380,50 485.072.232.503,53 728.815.392.727,58 25.18 b.2.1 Belanja pegawai 95.931.637.720,00 108.341.722.030,00 66.435.028.700,00 98.873.589.800,00 85.153.646.870,00 2.30 b.2.2 Belanja barang dan jasa 223.209.583.316,00 230.218.585.560,00 108.045.695.052,77 218.820.610.714,53 330.419.356.517,00 25.90 b.2.3 Belanja modal 259.753.313.322,00 322.322.509.646,77 68.643.745.627,73 167.378.031.989,00 313.242.489.340,58 44.09 C Pembiayaan 126.248.636.027,84 239.985.298.704,96 65.943.984.658,11 29.724.410.235,74 178.298.187.648,23 116.46

Surplus/Defisit Anggaran 126.248.636.027,84 238.765.298.704,96 65.943.984.658,11 29.724.410.235,74 178.298.187.648,23 116.25Sumber : Realisasi APBD tahun 2008 – 2012, diolah

Tabel 2.6 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten tahun 2008-2012

Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Tahun 2008-2012

dari tabel 2.7 terlihat rata-rata sanitasi perkapitasi kabupaten indragiri hulu dalam 5 tahun terakhir sebesar Rp. 12. 681 per jiwa. Angka

ini bisa dikatakan cukup besar bila dibandingkan rata-rata angkas sanitasi per kapita untuk indonesia yaitu sekitar Rp. 5000 per jiwa.

Belanja sanitasi cukup besar karena total anggaran sanitasi dibandingkan dengan jumlah penduduk kabupaten indragiri Hulu yang

masih kecil.

2.42.4 TATA RUANG WILAYAHTATA RUANG WILAYAH

Sesuai dengan Pasal 25 UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (UUPR), maka Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu

mengacu kepada :

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), dan Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Riau;

2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan

3. Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD).

Dengan demikian maka tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Indragiri

Hulu akan dirumuskan dengan mengacu kepada ketiga hal tersebut. Kebijakan

penataan ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hulu merupakan arah tindakan

yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

Selanjutnya strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran

kebijakan penataan ruang ke dalam langkah-langkah operasional untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Secara khusus dan lebih teknis dalam Pedoman Penyusunan Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

16/PRT/M/2009) ditetapkan bahwa : tujuan, kebijakan, dan strategi penataan

ruang wilayah kabupaten merupakan terjemahan dari visi dan misi

pengembangan kabupaten dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai

kondisi ideal tata ruang wilayah kabupaten yang diharapkan.

Kebijakan penataan ruang meliputi :

a. pengembangan wilayah produksi tanaman pangan, holtikultura, perkebunan,

peternakan, kehutanan dan pertambangan;

b. pengembangan wilayah dengan konsep agribisnis dan agroindustri;

c. pengembangan pariwisata dengan konservasi cagar budaya dan kekayaan

sosial budaya;

d. pengembangan pusat pertumbuhan;

e. pengembangan sistem prasarana dan sarana wilayah;

f. pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan berwawasan

konservasi;

g. pengembangan dan pengelolaan kawasan budidaya; dan

h. pengembangan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara.

Peta 2.3: Rencana pusat layanan Kabupaten

Peta 2.4: Rencana Pola Ruang Kabupaten/Kota

2.52.5 SOSIAL DAN BUDAYASOSIAL DAN BUDAYA

1. Pendidikan

Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu daerah

adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Merujuk

pada amanat UUD 1945 beserta amandemennya (pasal 31 ayat 2), maka

melalui jalur pendidikan, pemerintah (khususnya pemda) secara konsisten

berupaya meningkatkan SDM penduduk Kabupaten Indragiri Hulu.

Peningkatan SDM sekarang ini lebih di fokuskan pada pemberian

kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam

pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah.

Komposisi penduduk menurut pendidikan yang ditamatkan

memberikan gambaran tentang keadaan kualitas sumber daya manusia. Bagi

kepentingan pembangunan, kebutuhan akan tenaga kerjaberpendidikan

tinggi dirasakan sangat penting.Pendidikan menyebabkan meningkatnya

partisipasi dalam angkatan kerja dan meningkatnya produktivitas.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olah Raga

dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Indragiri Hulu, pada tahun 2010

jumlah SD N, SD Swasta, dan MI masing-masing sebanyak 478, 15, dan 58

sekolah, sedangkan untuk SLTP N 50 sekolah, SLTP Swasta 24 sekolah,

dan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 24 Sekolah. Jumlah Swasta 23 sekolah

dan Madrasah Aliyah(MA) sebanyak 4 sekolah. Jumlah perguruan tinggi di

Kabupaten Indragiri Hulu ada 12 buah.

Selanjutnya, Jumlah murid SD/MI sebanyak 81.307 siswa, dengan

guru sebanyak 5.591 orang, sehingga rasio guru : murid sebesar 1 :14,54

Jumlah murid SLTP/MTs sebanyak 35.188 siswa dengan guru sebanyak

2.903 orang, sehingga rasio guru : murid sebanyak 1 : 12,12. Jumlah murid

SLTA/MA sebanyak 21.818 siswa,dengan guru sebanyak 1.916 orang

sehingga rasio guru : murid sebanyak 1 :11,39.

Tabel 2.9 Fasilitas Pendidikan yang Tersedia Menurut Kecamatan

di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011

No. Nama Kecamatan

Jumlah Sarana Pendidikan

Umum Agama

SD SLTP SMA SMK MI MTs MA

1 Peranap 26 5 2 3 - - -

2 Batang Peranap 10 3 - 1 - - -

3 Seberida 22 4 2 1 1 - -

4 Batang Cenaku 25 6 1 - - - -

5 Batang Gansal 15 3 - 1 - - -

6 Kelayang 21 5 2 1 - - -

7 Rakit Kulim 24 3 1 - - - -

8 Pasir Penyu 21 6 2 3 - - -

9 Lirik 15 3 2 2 - - -

10 Sungai Lala 12 4 1 - - - -

11 Lubuk Batu Jaya 11 2 - 1 - - -

12 Rengat Barat 30 5 2 1 - 1 1

13 Rengat 32 6 4 1 1 - -

14 Kuala Cenaku 30 5 2 1 - - -Sumber: Inhu dalam Angka Tahun 2012

Tabel 2.10: Jumlah penduduk miskin per kecamatanNo. Nama Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin (KK)

1 Peranap 1.773

2 Batang Peranap 1.082

3 Seberida 2.352

4 Batang Cenaku 2.348

5 Batang Gansal 1.824

6 Kelayang 3.110

7 Rakit Kulim 2.670

8 Pasir Penyu 2.740

9 Lirik 2.081

10 Sungai Lala 1.240

11 Lubuk Batu Jaya 1.276

12 Rengat Barat 2.834

13 Rengat 2.440

14 Kuala Cenaku 1.822

Sumber: Inhu Dalam Angka 2012

Tabel 2.11: Jumlah rumah per kecamatanNo. Nama Kecamatan Jumlah Rumah

1 Peranap 7.187

2 Batang Peranap 2.283

3 Seberida 12.605

4 Batang Cenaku 7.381

5 Batang Gansal 7.472

6 Kelayang 4.948

7 Rakit Kulim 4.854

8 Pasir Penyu 7.552

9 Lirik 5.999

10 Sungai Lala 3.002

11 Lubuk Batu Jaya 4.819

12 Rengat Barat 9.839

13 Rengat 10.888

14 Kuala Cenaku 2.925

Sumber: Inhu Dalam Angka 2012

2.62.6 KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAHKELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri Hulu

mempunyai landasan/Dasar Hukum pada Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri

Hulu Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintahan

Kabupaten Indragiri Hulu.

1. Tugas dan Fungsi

Berdasar Perda tersebut maka Sekretaris Daerah mempunyai tugas

membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan

Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi

Pamong Praja, Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sekretaris

Daerah mempunyai fungsi :

Penyusunan kebijakan pemerintah daerah

Pengkoordinasian pelaksaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah,

Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga Lain,

Kecamatan dan Kelurahan

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah

Pembinaan administrasi dan aparatur Pemerintahan Daerah

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

2. Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri Hulu

1. Sekretariat Daerah (Setda)

1.1 Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

1.1.1 Bagian Administrasi Tata Pemerintahan

1.1.2 Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat

1.1.3 Bagian Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana

1.2 Asisten Perekonomian dan Pembangunan

1.2.1 Bagian Administrasi Perekonomian

1.2.2 Bagian Administrasi Pembangunan

1.3 Asisten Administrasi Umum

1.3.1 Bagian Keuangan

1.3.2 Bagian Umum

1.3.3 Bagian Humas

1.3.4 Bagian Pengelolaan Aset

2. Sekretariat DPRD

3. Dinas Daerah

3.1 Dinas Pendidikan

3.2 Dinas Kesehatan

3.3 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

3.4 Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika

3.5 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

3.6 Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata

3.7 Dinas Pekerjaan Umum

3.8 Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar

3.9 Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

3.10 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

3.11 Dinas Peternakan dan Perikanan

3.12 Dinas Kehutanan

3.13 Dinas Perkebunan

3.14 Dinas Pertambangan dan energi

3.15 Dinas Pendapatan Daerah

4. Lembaga Teknis Daerah Regional Technical Institute

4.1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian

Pengembangan

4.2 Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Penanggulangan Bencana

Daerah

4.3 Badan Lingkungan Hidup

4.4 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan

Ketahanan Pangan

4.5 Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perijinan Terpadu

4.6 Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

4.7 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

4.8 Inspektorat Kabupaten

4.9 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

4.10 Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

4.11 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, Perlindungan Masyarakat dan

Pemadam Kebakaran

4.12 Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat

5. Kecamatan

6. Kelurahan

Desa / Kalurahan194 Desa/ Kelurahan

Kecamatan14 Kecamatan

Inspektorat Badan

BAPPEDA & LITBANG

BKBP & PBD BLHBP4KKPBPMD & PPTBKDBapemas Pemdes

Kantor

1. Kantor KB & Pemberdayaan Perempuan

2. Kantor Perpustakaan & Arsip

3. Kantor Satpol PP

RSUD

DPRD

Bagian UmumBagian KeuanganBagian Perundang-UndanganKelompok Jabatan Fungsional

Bupati

Sekretariat Daerah

Staf Ahli

Assisten Pemerintahan & Kesejahteraan Rakyat

Bagian Administrasi Tata PemerintahanBagian Administrasi Kesejahteraan RakyatBagian Hukum, Organisasi, & Tata Laksana

Assisten Perekonomian & Pembangunan

Bagian Administrasi Perekonomian

Bagian Administrasi Pembangunan

Assisten Administrasi Umum

Bagian KeuanganBagian UmumBagian HumasBagian Pengelolaan Asset

Dinas

Dinas PendidikanDinas KesehatanDinsosnakertransDishubkominfoDisdukcapil DisporabudsataDinas PUDisperindag & Pengelolaan

PasarDiskop UMKMDistan Tanaman Pangan &

HoltikulturaDisnak & PerikananDinas KehutananDinas PerkebunanDistambenDispenda

Wakil Bupati