buku panduan psbn 2015

37
PANDUAN Pemberdayaan Sekolah Bebas Narkoba (PSBN) 2015 BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2015

Upload: juliannathanael

Post on 04-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Buku

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Panduan PSBN 2015

PANDUAN

Pemberdayaan Sekolah Bebas

Narkoba (PSBN)

2015

BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2015

Page 2: Buku Panduan PSBN 2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba menunjukkan

intensitas yang semakin meningkat dari hari ke hari di hampir semua

tataran kehidupan, baik pada tingkat pendidikan, status sosial, ekonomi

maupun usia. Bahwa pemerintah sangat menaruh perhatian terhadap

kejahatan apalagi terhadap sindikat Narkoba, tentu hal ini harus mendapat

dukungan dan peran serta aktif dari seluruh unsur

masyarakat/lembaga/intitusi yang peduli dan mempunyai komitmen tinggi

untuk bersama-sama melakukan upaya memerangi bahaya

penyalahgunaan narkoba.

Salah satu indikator penting dalam menentukan Indeks

Pembangunan Manusia adalah meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat, yang tentunya hal ini menjadi prioritas utama dalam

mencapai segala sesuatu yang mengarah pada aktivitas positif dalam

pencapaian suatu prestasi. Dampak dari penyalahgunaan narkoba dapat

mengakibatkan sindrom ketergantungan berkepanjangan, yang pada

akhirnya akan merusak kesadaran, kemauan, dan kemampuan seseorang

dalam menjalani kehidupan dan menatap masa depannya. Ancaman

bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah berkembang

pesat, dan bahkan sudah mengancam eksistensi generasi penerus

bangsa. Maka dari itu permasalahan narkotika psikotropika dan bahan

adiktif lainnya merupakan persoalan nasional maupun internasional yang

perlu segera kita tangani bersama. Terkait dengan hal tersebut negara-

negara Asia Tenggara termasuk Indonesia sepakat mewujudkan Bebas

Narkoba 2015 (Drugs Free 2015).

Page 3: Buku Panduan PSBN 2015

2

Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di

Indonesia sudah sampai tingkat yang sangat memprihatinkan/

mengkhawatirkan. Hampir tidak ada satupun daerah/wilayah yang bebas

dari penyalahgunaan narkoba, bahkan korbannya telah menjangkau ke

semua lapisan masyarakat.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia saat ini dalam

keadaan darurat narkoba. Prevalensi penyalahguna narkoba nasional

tahun 2011 adalah 2,2 atau 4,2 juta jiwa dan diproyeksikan akan

mencapai 2,8 pada tahun 2015. Dari jumlah tersebut, sejumlah 1,2 juta

jiwa tidak lagi bisa direhabilitasi, dan 50 orang meninggal tiap harinya

karena narkoba. Selain itu ± 60% penghuni penjara saat ini adalah pelaku

kriminal terkait kejahatan narkoba. Menindaklanjuti hal tersebut, pada

tanggal 31 Januari 2015, Badan Narkotika Nasional bersama dengan TNI,

Polri, dan pihak terkait melakukan Deklarasi 2015 Gerakan Rehabilitasi

100.000 Penyalahguna Narkoba. Pendekatan rehabilitasi adalah bentuk

komitmen pemerintah untuk menyelamatkan generasi muda yang telah

terjerumus dalam dunia narkoba untuk dapat kembali berdaya dan

berfungsi secara optimal baik demi masyarakat maupun bangsa dan

negara.

Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2011 dengan jumlah

penduduk 3,54 juta jiwa dan luas wilayah 3.185,80 km, menurut hasil

penelitian BNN dengan Puslitkes Universitas Indinesia tahun 2011 DIY

menduduki rangking ke 5 dari 33 provinsi di Indonesia dengan prevalensi

2,8 % dari jumlah penduduk rentan (usia 10-59 tahun) atau sekitar 69.700

orang. Dan dari jumlah tersebut baru sekitar 300 orang yang dapat

dilayani rehabilitasi setiap tahunnya. Sedangkan data ungkap kasus tindak

pidana narkoba di wilayah DIY dari Polda DIY dan BNNP DIY

menyatakan di tahun 2014 ditemukan kasus tindak pidana narkoba

sejumlah 397 kasus, dengan sejumlah 120 pelajar dan mahasiswa terlibat

di dalamnya.

Page 4: Buku Panduan PSBN 2015

3

Dari data tersebut menunjukkan bahwa dampak yang ditimbulkan

dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba tidak hanya

mengancam kelangsungan hidup dan masa depan penyalahgunanya saja,

namun juga masa depan bangsa dan negara. Sebagian besar

penyalahguna narkoba adalah generasi muda yang merupakan modal dan

aset bangsa di masa depan. Di kalangan pelajar dan mahasiswa, narkoba

menjadi ancaman terhadap masa depannya. Hasil penelitian BNN bekerja

sama dengan Puslitkes UI tahun 2009 menunjukkan bahwa

penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar menghasilkan pelajar

dengan nilai rata-rata kelas lebih rendah, tingkat absensi dan tinggal kelas

lebih tinggi, aktivitas terganggu (mudah sedih, malah sekolah, sulit tidur,

prestasi menurun, cemas berlebihan), perilaku agresif (berkelahi, mencuri,

merusak barang), bermasalah dengan polisi dan guru.

Untuk mencapai Drugs Free 2015, pemerintah Indonesia telah

menetapkan suatu kebijakan dan strategi, yaitu

a. ekstensifikasi dan intensifikasi pencegahan penyalahgunaan narkoba

b. penyediaan fasilitas terapi dan rehabilitasi bagi korban

penyalahgunaan yang dapat terjangkau seluruh lapisan

masyarakat, dan

c. pemberantasan jaringan peredaran gelap narkoba.

Dari kebijakan tersebut disusun suatu strategi sebagai berikut:

1. mendorong masyarakat menjadi imun narkotika, yaitu

mempertahankan kondisi masyarakat yang belum menggunakan

narkoba agar tetap tidak menggunakan/menyalahgunakan narkoba;

2. membantu korban penyalahgunaan narkoba agar pulih kembali, yaitu

memulihkan atau menyembuhkan warga masyarakat yang menjadi

korban penyalahgunaan narkoba dan mengupayakan tidak relapse;

dan

3. memberantas jaringan peredaran gelap narkoba, termasuk

memberantas produksi dan sindikat/jaringan peredaran gelap

Page 5: Buku Panduan PSBN 2015

4

narkoba. Kebijakan dan strategi yang pertama dan ke dua

dimaksudkan untuk mengurangi permintaan (demand reduction),

sedangkan yang terakhir untuk pengurangan pasokan (supply

reduction).

Untuk mengimplementasikan kebijakan dan strategi nasional

tersebut, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

diberikan instruksi yang ditujukan kepada Menteri Kabinet Indonesia

Bersatu II, para kepala lembaga pemerintah non kementerian, gubernur

dan bupati/walikota. Instruksi tersebut dikemas dalam bentuk Rencana

Aksi Nasional (RAN) yang tertuang dalam Inpres Nomor 12 tahun 2011

tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan

Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Instruksi tersebut antara lain berisi perintah untuk mengambil langkah-

langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan dalam

rangka pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional P4GN 2011-2015

meliputi bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, dan

pemberantasan.

Fokus utama dalam instruksi tersebut yang perlu mendapatkan

prioritas utama dalam P4GN adalah lingkungan pendidikan (terutama

pendidikan menengah dan tinggi), instansi pemerintah, dan tempat kerja.

Usaha-usaha preventif terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba di

lingkungan pendidikan telah dilakukan, baik berupa persyaratan-

persyaratan tidak menggunakan narkoba bagi calon siswa/mahasiswa,

atau adanya peraturan kampus/sekolah yang memberikan sanksi berat

bagi pelajar/mahasiswa penyalahguna narkoba. Selain itu, setiap satuan

pendidikan juga sering mengadakan upaya dalam bentuk ceramah,

sosialisasi penanggulangan, pameran, seminar dan lain sebagainya.

Kementerian Pendidikan Nasional pada tanggal 14 April 2008

membuat langkah yang bernilai strategis dalam upaya pencegahan

Page 6: Buku Panduan PSBN 2015

5

bahaya narkoba di lingkungan pendidikan, yaitu dengan mengadakan

MoU dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) perihal pelaksanaan

pencegahan bahaya narkoba melalui kegiatan usaha kesehatan sekolah

(UKS) dan unit kegiatan mahasiswa (UKM). Tindak lanjut selanjutnya

adalah program Anti Drugs Campaign 2008 Goes to School and Campus

dengan tema “Sobat Anti Madat”. Dalam kegiatan tersebut Mendiknas

juga melantik satgas UKS dan UKM anti narkoba dengan harapan

tentunya para satgas tersebut dapat melakukan tindakan-tindakan nyata

yang terprogram berhubungan dengan P4GN. Namun apa yang

dicanangkan Menteri kelihatannya perlu mendapat dorongan yang lebih

intensif.

Dampak penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba sangat

membahayakan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh

karena itu sesegera mungkin harus dicari solusi yang lebih bisa dipahami

dan menyentuh masyarakat dalam hal ini khususnya pelajar, di mana

salah satunya adalah dengan pemberdayaan peran serta pelajar.

Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba ada di tengah-tengah

masyarakat dan salah satunya yang menjadi sasaran adalah pelajar, oleh

karena itu pelajar diharapkan agar dapat lebih tahu sehingga nantinya

lebih mampu menangani dan mengatasi masalah tersebut. Peran serta

pelajar dalam mengatasi permasalahan Narkoba menjadi sangat penting

dan harus didorong secara terus menerus sehingga bisa secara mandiri

mampu mengatasi permasalahannya sendiri. Untuk menindaklanjuti

program pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkup pendidikan

menengah pada tahun 2015 ini Badan Narkotika Nasional Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta merencanakan “Pemberdayaan Satuan

Tugas/Organisasi dalam rangka mewujudkan Sekolah Bebas dari

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba” (PSBN) yang pada

tahun ini menyasar satgas pelajar anti narkoba dari SMA di DIY yang

berstatus swasta. Melalui kegiatan ini diharapkan didapatkan optimalisasi

Page 7: Buku Panduan PSBN 2015

6

pelaksanaan program kerja dalam rangka pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan Narkoba oleh pelajar di lingkungan

sekolah mereka masing-masing. Selain itu program ini diharapkan dapat

menciptakan gerakan yang masif, menimbulkan “snow ball effect” dalam

upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah

menengah atas sehingga dapat mewujudkan pendidikan menengah atas

bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010

tentang Badan Narkotika Nasional

3. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pelaksanaan Kebijakan Strategi Nasional Pencegahan dan

Pemberantasan Penyalahgunaan da Peredaran Gelap Narkoba

Tahun 2011-2015

4. Peraturan Kepala BNN Nomor 16 Tahun 2014 tentang Organisasi

dan Tata kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi; Badan Narkotika

Nasional Kabupaten/Kota

5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 0461/U/1984 tentang Pembinaan Kesiswaan

6. Perda Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Peredaran Gelap Narkoba/ Napza

7. Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kawasan

Dilarang Merokok

8. Keputusan Kepala BNNP DIY Nomor: KEP/11/II/Ka/Pm.00.00/

2015/BNNP DIY tentang Pembentukan Tim Penilai “Pemberdayaan

Satuan Tugas/Organisasi dalam rangka mewujudkan Sekolah

Bebas dari Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba”

Daerah Istimewa Yogyakarta

Page 8: Buku Panduan PSBN 2015

7

9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BNNP TA 2015, Nomor:

DIPA-066.01.2.682494/2015 tanggal 14 November 2014.

C. Maksud Dan Tujuan

1. Maksud

Menciptakan gerakan yang masif dan menciptakan efek bola salju

dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan

Sekolah Menengah Atas (SMA) berstatus Swasta sehingga dapat

meminimalisir dan mencegah secara totalitas penyalahgunaan

narkoba di kalangan pelajar.

2. Tujuan

Mewujudkan pendidikan menengah atas bebas dari penyalahgunaan

dan peredaran gelap narkoba

3. Manfaat

a. Meningkatkan kesadaran segenap warga sekolah (kepala

sekolah, guru, siswa, komite sekolah, pengurus sekolah, dewan

pendidikan sekolah, dll) akan perilaku hidup bersih, sehat dan

menjauhkan diri dari bahaya penyalahgunaan narkoba,

sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan

yang harmonis dan produktif dalam proses belajar-mengajar.

b. Bertambahnya pengetahuan, sikap dan keterampilan warga

sekolah untuk melaksanakan prinsip hidup sehat anti narkoba,

serta berpartisipasi aktif di dalam usaha meningkatkan

kesehatan di sekolah, rumah tangga, maupun di lingkungan

masyarakat.

c. Terjalin kerjasama di antara instansi-instansi terkait dalam

mensukseskan program/kegiatan Pencegahan dan

Pemberantasan Penyalahgunaan dan Perdaran Gelap Narkoba

(P4GN) di sekolah.

Page 9: Buku Panduan PSBN 2015

8

d. Optimalisasi program kerja satgas anti Narkoba dalam rangka

implementasi P4GN di lingkungan pendidikan

e. Mendorong peran serta pelajar agar dapat mandiri dalam

mengatasi permasalahan Narkoba di lingkungan sekolah

masing-masing

f. Tumbuh daya cegah dan daya tangkal warga sekolah terhadap

pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, dan kebiasaan

merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah masalah

sosial lainnya melalui kegiatan “Pemberdayaan Satuan

Tugas/Organisasi dalam rangka mewujudkan Sekolah Bebas

dari Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba” dan

program UKS Anti Narkoba.

D. Ruang Lingkup

Seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK/MA) berstatus Swasta

di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tanpa kecuali dalam upaya

implementasi program P4GN di sekolah. Pelaksanaan PSBN meliputi

beberapa tahapan dan akan melibatkan guru, siswa bahkan orang tua,

dan masyarakat, serta instansi pemerintah terkait.

E. Sasaran

1. Sasaran Pokok dari PSBN 2015 meliputi siswa, kepala sekolah, para

guru, pamong belajar/tutor, pengelola pendidikan, dan pengelola

kesehatan.

2. Sasaran Pendukung dari PSBN 2015 meliputi

Lingkungan sekolah

Lingkungan keluarga

Lingkungan masyarakat sekitar sekolah (tokoh masyarakat, tokoh

agama)

Page 10: Buku Panduan PSBN 2015

9

Lingkungan aparat keamanan setempat

Lembaga/organisasi sosial/LSM yang peduli terhadap pencegahan

penyalahgunaan narkoba

Page 11: Buku Panduan PSBN 2015

10

BAB II

BENTUK KEGlATAN PROGRAM

A. Tahap Persiapan

1. Melakukan kegiatan yang bersifat administratif, termasuk

pembentukan Panitia Penyelenggara Tingkat DIY, Panitia

Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota, Tim Penilai, masing-masing

ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala BNNP DIY

2. Tim Penilai berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari unsur Dinas

Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Dinas Kesehatan DIY,

Polda DIY, Setwan DPRD DIY, dan Akademisi dari Universitas

Ahmad Dahlan Yogyakarta

3. Perumusan tujuan pelaksanaan kegiatan dan penyusunan rencana

kerja yang mencerminkan partisipasi stakeholders dalam gerakan

P4GN

4. Menyusun blanko penilaian administratif bagi peserta PSBN dan

penetapan jadwal penyampaian kepada Tim Penilai sebagai dasar

evaluasi awal penilaian

5. Sosialisasi PSBN 2015

6. Kegiatan lain yang mendukung persiapan kegiatan

B. Tahap Pelaksanaan

1. PSBN tingkat kabupaten/kota se-DIY

Kabupaten/kota se-DIY melaksanakan PSBN di masing-masing

wilayah dengan penyelenggara adalah BNNK/BNK masing-masing.

Dari seleksi tersebut selanjutnya dipilih 5 (lima) sekolah terbaik untuk

diajukan mewakili ke tingkat DIY dengan SK Bupati/Kepala BNNK.

Page 12: Buku Panduan PSBN 2015

11

2. Kelengkapan administratif di provinsi (evaluasi dan penilaian

data yang disampaikan oleh peserta)

Bentuk kegiatan ini dilakukan dengan cara menyerahkan formulir

profil sekolah terkait P4GN. Batas penyerahan profil tersebut

ditentukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi DIY melalui

Badan Narkotika Kabupaten/Kota yang sebelumnya telah

melaksanakan PSBN di tingkat kabupaten/kota.

3. Presentasi Program/Kegiatan Sekolah dalam Rangka P4GN

Satgas pelajar anti narkoba di masing-masing sekolah

mempresentasikan program kegiatan terkait P4GN yang dibedakan

dalam 2 periode waktu:

a. Kegiatan yang telah dilaksanakan (s.d. Mei 2015)

b. Kegiatan yang akan dilaksanakan dan difasilitasi oleh BNNP DIY

(Juni-November 2015)

Penyampaian program/kegiatan tersebut dilakukan secara tertulis

dan dipresentasikan di BNNP DIY sesuai dengan jadwal terlampir.

25 sekolah akan melaksanakan presentasi dalam 1 hari dengan

model presentasi terbuka di mana nominator lain dapat menyaksikan

presentasi dari sekolah lainnya. Tujuannya agar dapat terjadi tukar

informasi untuk pengayaan masing-masing rencana program satgas

dan sekaligus media untuk memperkuat jaringan satgas pelajar anti

narkoba. Setelah presentasi Tim Penilai dan BNNP DIY akan

menentukan sekolah yang selanjutnya mendapatkan supervisi.

4. Supervisi Pelaksanaan Pemberdayaan Satuan Tugas/Organisasi

Sekolah Bebas Narkoba

Pelaksanaan Supervisi dilaksanakan oleh Tim Penilai dan BNNP DIY

yang pelaksanaan teknisnya dilaksanakan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut

diselenggarakan langsung di sekolah yang telah ditetapkan oleh

BNNP DIY. Pedoman supervisi oleh Tim Penilai sesuai dengan

pedoman yang ditetapkan oleh BNNP DIY.

Page 13: Buku Panduan PSBN 2015

12

5. Pemberian Penghargaan

Kepada Sekolah yang mendapat dukungan dari BNNP DIY akan

dilakukan pembinaan lebih lanjut. Kegiatan pemberian Penghargaan

tersebut akan dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo pada Puncak

acara HANI pada tanggal 26 Juni 2015.

6. Fasilitasi Sekolah Bebas Narkoba

Dari hasil penilaian melalui presentasi dan supervisi, Tim Penilai dan

BNNP DIY menentukan 5 (lima) sekolah yang mendapatkan

dukungan fasilitasi untuk pemberdayaan operasional P4GN.

Dukungan berupa dana tersebut merupakan dana pemberdayaan

yang akan digunakan lima sekolah terpilih untuk melaksanakan

program kegiatan satgas pelajar anti narkoba seperti yang telah

dipaparkan dalam presentasi di tingkat provinsi. Periode

pelaksanaan kegiatan adalah dari bulan Juni-November 2015.

C. Tahap Monitoring dan Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut

Monitoring dan Evaluasi PSBN dilaksanakan secara komprehensif

dan melibatkan seluruh stakeholders terkait. Untuk selanjutnya disusun

laporan dan Rencana Tindak Lanjut sebagai bahan penyusunan program

dan kegiatan P4GN di lingkungan Sekolah.

D. Koordinasi

Program/Kegiatan “Pemberdayaan Satuan Tugas/Organisasi dalam

rangka mewujudkan Sekolah Bebas dari Penyalahgunaan dan Peredaran

Gelap Narkoba” dilaksanakan dengan melibatkan Instansi/lembaga

terkait antara lain:

1. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa

Yogyakarta

a. Menyiapkan panduan pelaksanaan “Pemberdayaan Satuan

Tugas/Organisasi dalam rangka mewujudkan Sekolah Bebas

Page 14: Buku Panduan PSBN 2015

13

dari Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba/PSBN”

Tahun 2015.

b. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait.

c. Melaksanakan fasilitasi, supervisi, dan monev PSBN Tingkat

Kabupaten/Kota

d. Mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan

e. Mengoordinir teknis pencairan dana pemberdayaan untuk fasilitasi

operasional P4GN satgas

f. Menyusun rencana tindak lanjut program dan kegiatan yang

terkait dengan “Pemberdayaan Satuan Tugas/Organisasi dalam

rangka mewujudkan Sekolah Bebas dari Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkoba pada tahun 2016.”

2. Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dengan dinas/lembaga

terkait.

b. Memberikan dukungan operasional pelaksanaan “Pemberdayaan

Satuan Tugas/Organisasi dalam rangka mewujudkan Sekolah

Bebas dari Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba”

Tingkat Kabupaten/Kota.

c. Melaksanakan supervisi serta monitoring dan evaluasi kegiatan

“Pemberdayaan Satuan Tugas/Organisasi dalam rangka

mewujudkan Sekolah Bebas dari Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkoba” Tingkat Kabupaten/Kota.

3. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY/Kabupaten/Kota

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pencegahan

penyalahgunaan narkoba di lingkungan Sekolah.

b. Mendorong dan menggerakkan partisipasi lembaga pendidikan

dan masyarakat di sekitar sekolah dan orangtua untuk

melaksanakan program P4GN.

Page 15: Buku Panduan PSBN 2015

14

c. Memfasilitasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran

gelap narkoba berbasis Sekolah yang mencakup antara lain:

penyusunan kebijakan tentang penanggulangan narkoba di

lingkungan Sekolah, kampanye anti narkoba, promosi hidup

sehat, penyusunan sistem rujukan bagi korban narkoba, dll.

d. Melakukan monitoring secara berkala pada program pencegahan

berbasis sekolah.

4. Kepala Sekolah

a. Dalam menjalankan perannya sebagai pendidik, kepala sekolah

harus mampu membimbing baik guru, karyawan, siswa, maupun

staf lainnya dalam upaya P4GN.

b. Sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu menyusun

program, menyusun organisasi/kepegawaian di sekolah,

menggerakkan staf, dan mengoptimalkan sumber daya sekolah

dalam upaya P4GN.

c. Kepala sekolah sebagai penyedia harus mampu dalam menyusun

program supervisi, melaksanakan supervisi, dan memanfaatkan

hasil supervisi yang terkait dengan P4GN.

d. Pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai pemimpin, harus

memahami visi dan misi sekolah, mampu mengambil keputusan,

dan memiliki kemampuan berkomunikasi dalam permasalahan

P4GN.

e. Kepala sekolah sebagai inovator dan motivator harus mampu

mencari/menemukan gagasan baru sehingga pembaharuan-

pembaharuan di sekolah dalam upaya P4GN dapat dilakukan.

f. Membimbing Satgas Anti Narkoba dan seluruh pelajar dan

stakeholders terkait di Sekolah yang bersangkutan untuk

terciptanya kondisi yang menguntungkan upaya P4GN.

g. Mendorong, mengarahkan dan menggerakkan serta

meningkatkan partisipasi seluruh komunitas di masing-masing

Page 16: Buku Panduan PSBN 2015

15

sekolah untuk berperan serta dalam mencegah timbulnya

gangguan Kamtibmas termasuk penyalahgunaan dan peredaran

gelap narkoba.

h. Memelihara dan melindungi lingkungan sekolah dari segala

macam pengaruh yang bersifat negatif antara lain adalah bebas

dari pengaruh narkoba.

i. Menetapkan peraturan dan tata tertib di sekolah aman dan

terhindar dari permasalahan narkoba.

j. Mengawasi pelaksanaan dan mensosialisasikan kebijakan/

program/kegiatan PSBN dan kebijakan lain dalam upaya P4GN.

k. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

program pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba di sekolah, termasuk program/kegiatan “Pemberdayaan

Satuan Tugas/Organisasi dalam rangka mewujudkan Sekolah

Bebas dari Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba”

l. Membina dan menjalin kerjasama dengan lembaga kesehatan,

sosial, agama, penegak hukum, tokoh-tokoh masyarakat dan

tenaga profesi lain yang terkait dalam kegiatan P4GN.

m. Memfasilitasi dan mendukung kegiatan-kegiatan Satgas Anti

Narkoba di sekolah.

n. Mendorong dan memfasilitasi terbentuknya Forum Komunikasi/

Jaringan Anti Narkoba antar Sekolah

5. Tim Pembina UKS/Guru BP didukung oleh guru lainnya

a. Memberikan layanan bimbingan dan konseling secara proaktif

dalam upaya P4GN.

b. Mendata faktor resiko tinggi siswa dalam kaitanya dengan

Narkoba.

c. Melaksanakan pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba.

d. Melatih siswa sebagai konselor sebaya.

e. Mendata kasus penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan

pelanggaran disiplin.

Page 17: Buku Panduan PSBN 2015

16

f. Merujuk kasus-kasus yang tidak mampu ditangani kepada ahlinya,

seperti tenaga medis, psikolog, psikiater dan aparat penegak

hukum.

g. Menyelenggarakan pertemuan teratur dengan orang tua siswa

dan warga di sekitar sekolah, termasuk sekolah lain, untuk

membahas dan mengevaluasi pelaksanaan program P4GN.

h. Bersama-sama dengan semua stakeholders yang ada di Sekolah

menerapkan program/kegiatan untuk mendukung P4GN melalui

program/kegiatan UKS termasuk pencegahan penyalahgunaan

narkoba.

i. Membantu meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia

dalam program anti narkoba di sekolah.

j. Memberikan advokasi dan sosialisasi kepada pelajar tentang

keberadaan program anti narkoba di sekolah.

6. Komite Sekolah dan Orangtua/Wali Murid

a. Komite Sekolah dan Orang tua sebagai mitra sekolah serta

masyarakat di sekitar sekolah mendukung program/kegiatan anti

Narkoba, khususnya dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba

melalui PSBN

b. Memelihara dan membina keluarga supaya terhindar dari masalah

narkoba.

c. Meningkatkan peranan Komite Sekolah/Orang Tua sebagai

contoh teladan, sebagai pengawas untuk mencegah pelajar dari

bahaya narkoba.

Page 18: Buku Panduan PSBN 2015

17

Panitia

Pemberdayaan Sekolah Bebas Narkoba (PSBN)

Daerah Istimewa Yogyakarta 2015

BAB III

PENUTUP

Penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan lingkungan sekolah

telah menjadi permasalahan yang serius. Minimnya pengawasan terhadap

siswa, baik oleh guru maupun orang tua masih sangat minim. Dengan adanya

Pemberdayaan Sekolah Bebas Narkoba sebagai bagian dari program P4GN ini

diharapkan mendapat tanggapan positif dan dilaksanakan secara efektif oleh

semua stakeholders yang berkompeten untuk mengatasi permasalahan

narkoba di sekolah.

Program PSBN 2015 adalah upaya untuk mempertahankan sekolah agar

bebas dari penyalahgunaan narkoba. Dengan koordinasi yang terpadu antara

guru, orang tua, lingkungan, dan instansi terkait, program ini efektif untuk

memberdayakan sekolah khususnya melalui satgas anti narkoba agar dapat

berperan lebih optimal dalam implementasi program P4GN. Melalui kegiatan

pemberdayaan, sekolah didorong agar dapat lebih menaruh perhatian terhadap

bahaya narkoba di kalangan pelajar dan karenanya dapat secara swadaya

menciptakan daya tolak dari dalam lingkungan sekolah dengan motor

penggerak berasal dari pelajar sendiri yang tergabung dalam satgas anti

narkoba sekolah.

Demikian agar buku panduan ini dapat digunakan sebagai pedoman

pelaksanaan bagi pihak-pihak yang akan berpartisipasi dalam penyelenggaraan

PSBN 2015. Hal-hal yang belum tercantum dalam buku panduan ini dapat

dikoordinasikan kemudian.

Salam Generasi Muda Anti Madat Indonesia!

Page 19: Buku Panduan PSBN 2015

BNNP DIY

TAHAPAN / RENCANA JADWAL

KEGIATAN PEMBERDAYAAN SATUAN TUGAS/ORGANISASI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN

SEKOLAH BEBAS DARI PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (PSBN)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015

NO TANGGAL/ JAM BENTUK DAN

TEMPAT KEGIATAN KETERANGAN

PENANGGUNG JAWAB

1 2 3 4 5

1 Jumat, 20 Pebruari 2015

Rapat koordinasi pra persiapan pelaksanaan PSBN Tahun 2015 BNNP DIY.

1. Peserta Rapat internal Bidang Pemberdayaan masyarakat 2. Agenda acara membahas uang pembinaan dan honor Tim Penilai dan masalah

SPJ administrasi PSBN Tahun 2015

BNNP DIY

2 Selasa, 24 Pebruari 2015

Rapat koordinasi Tim Penilai/Evaluasi PSBN BNNP DIY

1. Peserta Panitia DIY dan Tim Penilai BNNK/BNK Kab./Kota, Dinas Pendidikan Kab./Kota se DIY.

2. Membahas persiapan penyusunan buku panduan PSBN

BNNP DIY

3 Jumat, 27 Pebruari 2015

Rapat koordinasi Tim Penilai/Evaluasi PSBN BNNP DIY

1. Peserta rapat Panitia dan Tim Penilai PSBN DIY BNNK/BNK Kab./Kota, Dinas Pendidikan Kab./Kota se DIY.

2. Rapat pembahasan rancangan buku panduan PSBN

BNNP DIY

4. Selasa, 3 Maret 2015

Rapat koordinasi penyusunan Buku pedoman BNNP DIY

1. 1. Peserta rapat Panitia, Tim Penilai, BNNK/BNK Kab./Kota, Pemda Kab./Kota se DIY.

2. Rapat pembahasan/penyusunan buku panduan PSBN

BNNP DIY

5

Jumat, 6 Maret 2015 Rapat Koordinasi Tim Penilai/Evaluasi PSBN

BNNP DIY

1. Peserta rapat Panitia dan Tim Penilai PSBN DIY BNNK/BNK Kab./Kota, Dinas Pendidikan Kab./Kota se DIY.

2. Penyempurnaan dan penggandaan rancangan panduan PSBN

BNNP DIY

Page 20: Buku Panduan PSBN 2015

1 2 3 4 5

6.

Minggu II Maret 2015

Rapat Koordinasi di Kab/ Kota

1. Peserta rapat sebanyak 43 orang terdiri dari Panitia BNNP, Tim Penilai DIY, BNNK/BNK Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Kab/Kota, Rapat membahas rencana pelaksanaan teknis PSBN.

2. Tempat rapat:

Tanggal 9 Maret 2015 di BNK Bantul

Tanggal 10 Maret 2015 di BNK Kulon Progo

Tanggal 11 Maret 2015 di BNNK Sleman

Tanggal 13 Maret 2015 di BNNK Yogyakarta

Tanggal 20 Maret 2015 di BNK Gunung Kidul

7. Minggu III Maret 2015

Sosialisasi Pelaksanaan PSBN Tahun 2015 Tingkat DIY di Kab/Kota.

Peserta Sosialisasi 36 orang yang terdiri dari :

1. BNK/Kota,

2. Kepala Sekolah

3. Tim Penilai, Panitia PSBN tingkat Kabupaten

4. Tempat pelaksanaan Sosialisasi di Kabupaten/Kota;

Tanggal 16 Maret 2015 di BNK Kulon Progo

Tanggal 17 Maret 2015 di BNK Bantul

Tanggal 18 Maret 2015 di BNNK Yogyakarta

Tanggal 19 Maret 2015 di BNNK Sleman

Tanggal 23 Maret 2015 di BNK Gunung Kidul

MATERI SOSIALISASI YANG DISAMPAIKAN OLEH NARA SUMBER :

1. Program P4GN

2. Informasi teknis pelaksanaan PSBN 2015

BNNP DIY

8. Minggu IV Maret 2015

Sosialisasi Pelaksanaan PSBN Tahun 2015 Tingkat Kabupaten

1. Pelaksanaan di Kabupaten/Kota se DIY

2. Peserta sosialisasi Kepala Sekolah SMA/SMK sederajat

3. Materi sosial sama dengan materi sosialisasi tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta.

CATATAN :

Pelaksanaan sosialisasi PSBN Tingkat SMA/SMK sederajat ditetapkan oleh BNNK/BNK Kabupaten/Kota dan dilaksanakan pada Minggu ke IV bulan Maret 2015

BNNK/BNK KAB./KOTA YOGYAKARTA

Page 21: Buku Panduan PSBN 2015

9 Bulan Mei 2015 Pelaksanaan Penilaian Tingkat Kab/Kota.

1. Pelaksanaan PSBN Tingkat Kabupaten/Kota se DIY pesertanya dari Sekolah SMA/SMK sederajat di masing-masing Kabupaten/Kota.

2. Setiap Kabupaten mengirimkan 5 Sekolah terbaik untuk di ajukan mewakili ke tingkat DIY, dengan SK Bupati/ Ketua BNNK

BNNK/BNK KAB/KOTA

10. Bulan Juni 2015 Pelaksanaan Evaluasi PSBN DIY

1. Akan melakukan evaluasi di 25 Sekolahan se Kabupaten/Kota se DIY melalui Presentasi di BNNP DIY selama 2 hari .

2. Dari pelaksanaan presentasi setiap Kabupaten/Kota akan diambil 1 Sekolahan terbaik untuk dilakukan supervisi.

3. Pelaksanaan supervisi ke 5 Kabupaten/Kota.

BNNP DIY

11. Kamis, 25 JUNI 2015

Rapat koordinasi Tim Penilai/Evaluasi DIY

1. Peserta rapat Tim Penilai, Panitia PSBN DIY, BNNK/BNK Kab./Kota, Dinas Pendidikan Kab./Kota se DIY.

2. Rapat penentuan evaluasi PSBN tingkat DIY

BNNP DIY

12 Jumat, 26 Juni 2015 Pemberian Penghargaan PSBN DIY

Pemberian penghargaan PSBN tingkat DIY akan dilaksanakan pada puncak acara Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2015 di Kabupaten Kulon Progo.

BNP DIY

Panitia Pemberdayaan Sekolah Bebas Narkoba

Daerah Istimewa Yogyakarta 2015

Page 22: Buku Panduan PSBN 2015
Page 23: Buku Panduan PSBN 2015

Mg I Mg II Mg III Mg IV Mg I Mg II Mg III Mg IV Mg I Mg II Mg III Mg IV Mg I Mg II Mg III Mg IV Mg I Mg II Mg III Mg IV

1 Persiapan penyusunan bahan Dipersiapkan oleh BNNP DIY

2 Rapat internal BNNP DIY BNNP, Panitia BNNP, Tim Penilai/Narasumber

3 Penyusunan Draf Panduan PSBN - BNNP DIY dan Tim Penilai/narasumber

4 Rapat Koordinasi dg BNK/Kota Rakor antara BNNP DIY, BNK/Kota, Dinas Pendidik

bersama instansi/lembaga terkait an/lembaga terkait Tim Penilai/narasumber

5 Finalisasi dan Pencetakan Buku BNNP DIY dan Penilai/Narasumber

Buku Puanduan PSBN 2015

6 Penyusunan dan Penyelesaian BNNP DIY

surat-surat dan Penetapan SK-SK

7 Rapat Koordinasi Tim Penilai Rakor internal dan eksternal dan difasilitasi BNNP

/Narasumber/Panitia PSBN DIY serta didukung instansi terkait

(Internal dan/atau eksternal)

8 Sosialisasi PSBN 2015 Dilaksanakan oleh BNNP DIY bersama Tim Penilai/

Narasumber bersama instansi/lembaga terkait

peserta terdiri dari BNNP DIY, Tim Penilai, BNNK/BNK

Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.

Selanjutnya BNNK/BNK dan Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota menyampaikan informasi dan

Buku Panduan PSBN 2015 kepada sekolah.

9Pelaksanaan PSBN tingkat kabupaten

Dilaksanakan oleh BNNK/BNK untuk memilih lima

nominator terbaik dari tiap kabupaten

10 Pengiriman nominator dari BNNK/

BNK se DIY

11 Presentasi Nominator juara 1

Tingkat Kabupaten/Kota se DIYdi BNNP DIY

12 Penyusunan Bahan Supervisi

13 Pelaksanaan Supervisi

14 Penentuan sekolah yang akan

diberdayakan oleh tim evaluasi dan

BNNP DIY

15 Penetapan dan Pemberian Kegiatan dilaksanakan pada Peringatan HANI

Penghargaan PSBN 2015 di Kabupaten Kulon Progo.

Yogyakarta, Februari 2015

Kabid Pemberdayaan Masyarakat BNNP DIY

AGUS LEKSONO, S.Sos

TAHUN 2015

APRIL MEINO BENTUK KEGIATAN

FEBRUARI MARET JUNIKETERANGAN

TAHAPAN PEMBERDAYAAN SEKOLAH BEBAS NARKOBA

Page 24: Buku Panduan PSBN 2015
Page 25: Buku Panduan PSBN 2015

PROGRAM/KEGIATAN SEKOLAH

DALAM RANGKA P4GN

Kabupaten/kota :

Nama sekolah :

Alamat :

NO PROGRAM / KEGIATAN Tahun 2013 s.d. Mei 2015 Juni-November 2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5

I Pencegahan

II Pemberdayaan

III Pemberantasan/Penegakan

IV Konseling dan Rehabilitasi

NB : Program kegiatan dikaitkan dengan persoalan kenakalan remaja, bahaya rokok, miras, HIV/AIDS, dan Narkoba

(Dilengkapi dengan data pendukung, foto/video dll dan terdokumentasi dengan baik)

Page 26: Buku Panduan PSBN 2015

PROFIL SEKOLAH

Kabupaten/kota :

Nama Sekolah :

Alamat :

No telp/fax :

E-mail :

NO JENIS DATA JUMLAH (orang)

JUMLAH (Unit)

Ada/Tidak Ada

1 2 3 4 5

A KONDISI INTERNAL

1 Jumlah Siswa(Putra/Putri)

2 Tenaga Pendidik/ Kependidikan :

a. Jumlah Guru tetap

b. Jumlah Guru Tidak tetap

c. Tenaga Kependidikan

d. Lainnya

3 Fasilitas Pendidikan :

a. Lapangan Olah Raga

b. Fasilitas Kegiatan Seni&Budaya

c. Gedung Pertemuan

d. Fasilitas Tempat Ibadah

e. Ruang BP

f. Ruang UKS

g. Kantin

h. Ruang IT/Lab Komputer

Page 27: Buku Panduan PSBN 2015

i. Media (radio/TV)

j. Mading

k. Fasilitas lainnya

B KONDISI EKSTERNAL

4 Sarana Parkir di luar Pagar Sekolah

5 Kegiatan Sektor Informal (PKL. Warung,

dan sejenisnya)

6 Kegiatan Ekonomi/ Pertokoan /Pusat

Perbelanjaan/Mall (Radius 500 meter)

7 Kegiatan Fasilitas Layanan Umum

(Rumah Sakit, Terminal, dan sejenisnya)

dalam radius 1 Km

8 Kegiatan Tempat Hiburan Umum (Dalam

Radius 1 Km)

9 Kegiatan lain di luar lingkungan Sekolah

yang dikhawatirkan berdampak buruk

terhadap Pelajar (sebutkan)

a. ....

b. . ....

c. ...

C PENERAPAN KAWASAN DILARANG

MEROKOK

10 Jumlah Guru yang merokok

11 Jumlah Tenaga Non Guru yang merokok

12 Jumlah Pelajar Yang merokok

13 Ruang Tempat untuk Merokok

Page 28: Buku Panduan PSBN 2015

14 Jumlah Asbak yang tersedia

D PELANGGARAN DISIPLIN

15 Jumlah Pelanggaran disiplin oleh Guru

(Ringan, Sedang , berat)

R:

S:

B:

16 Jumlah Pelanggaran Disiplin Tenaga Non

Guru (Ringan, Sedang, Berat)

R:

S:

B:

17 Jumlah Pelanggaran Disiplin Oleh Palajar

(Ringan, Sedang, Berat)

R:

S:

B:

18 Pemberian Teguran pelanggaran

ketentuan Sekolah oleh Komunitas yang

ada disekitar luar Pagar Sekolah (PKL,

Parkir, atau lainnya)

E FORUM KOMUNIKASI SEKOLAH

19 Forum Pertemuan Di Internal Sekolah

(termasuk dengan OSIS)

20 Forum Pertemuan Sekolah dengan

Komunitas disekitar luar pagar Sekolah

21 Forum Pertemuan Sekolah dengan Komite

Sekolah

22 Forum Pertemuan Sekolah dengan Komite

Sekolah Dan Orang Tua/Wali Murid

23 Forum Pertemuan Komite Sekolah dengan

Orang tua/Wali Murid

Page 29: Buku Panduan PSBN 2015

24 Forum Pertemuan Sekolah dengan

lembaga/instansi diluar sekolah yang

terkait

25 Forum Pertemuan Sekolah dengan

BNNP/BNK/LSM/Lembaga lain yang

terkait dengan P4GN

26 Forum Komunikasi Antar Sekolah dalam

wilayah satu Kecamatan atau

Kabupaten/Kota terkait dengan P4GN

atau bukan P4GN

F PENGGUNAAN MIRAS/ MINUMAN

BERALKOHOL

27 Pengguna Miras di kalangan Guru dan

Non Guru di Sekolah

28 Pengguna Miras/Mihol di kalangan Pelajar

29 Penjual Miras/Mihol di sekitar Sekolah

(Radius 1 Km)

G BAHAYA PENGGUNAAN NARKOBA

30 Jumlah Guru yang pernah terlibat dengan

penyalahgunaan Narkoba

31 Jumlah Non Guru yang pernah terlibat

dengan penyalahgunaan Narkoba

32 Jumlah Pelajar yang pernah terlibat

dengan penyalahgunaan Narkoba

33 Indikasi Penolakan Penyalahgunaan

Narkoba di lingkungan Guru, Non dan

Pelajar

34 Tindakan untuk penanganan korban

narkoba disekolah dengan melakukan test

urine

Page 30: Buku Panduan PSBN 2015

35 Tindakan untuk penanganan pengedar

narkoba disekolah

36 Jumlah penyalahguna dan/atau pecandu

narkoba yang melaporkan diri di

lingkungan Sekolah

37 Jumlah penyalahguna dan/atau pecandu

narkoba (teratur pakai dan pecandu) yang

mengikuti program Terapi dan Rehabilitasi

di lingkungan Sekolah

38 Jumlah penyalahguna dan/atau pecandu

narkoba (teratur pakai dan pecandu) gagal

program (Drop Out)

39 Jumlah mantan penyalahguna dan/atau

pecandu narkoba (teratur pakai dan

pecandu) yang mengikuti program pasca

rehabilitasi

40 Jumlah mantan penyalahguna dan/atau

pecandu narkoba (teratur pakai dan

pecandu) yang tidak relapse

41 Pembentukan Jaringan Anti Narkoba antar

Sekolah dalam satu Kecamatan dan/atau

satu Kabupaten/Kota

42 Pertemuan/Forum Komunikasi Jaringan

Anti Narkoba antar Sekolah dalam kurun

waktu bulanan/Triwulan/setahun

43 Jumlah layanan konsultasi/ konseling

bagi siswa yang berisiko tinggi oleh guru

BP.

44 Jumlah fasilitasi kegiatan alternatif yang

dilakukan Sekolah yang menarik di

sekolah sebagai kegiatan pengganti atau

pilihan lain untuk membantu

mengembangkan diri atau

mengaktualisasi diri (Berupa berbagai

bentuk kesenian, kekaryaan, olahraga,

Page 31: Buku Panduan PSBN 2015

kegiatan sosial masyarakat.)

45 Prosedur Pelaksanaan Tindakan oleh

Sekolah terhadap jenis pelanggaran

(penggunaan, pemilikan, jual-beli

narkoba)

46 Upaya peningkatan pengetahuan dan

keterampilan para orangtua siswa di

Sekolah tentang "Parenting Skills"

(Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh

Kembang Anak) sebagai strategi

pencegahan penyalahgunaan narkoba.

NB : Cara pengisian Blangko/Formulir : 1. Untuk pengisian kolom 3 diisi terkait dengan jumlah orang. 2. Untuk pengisian kolom 4 diisi terkait dengan jumlah fasilitas, aset yang dimiliki atau

jumlah kegiatan. 3. Untuk pengisian kolom 5 diisi terkait dengan ketersediaan aset/kegiatan.

Page 32: Buku Panduan PSBN 2015

No. INDIKATOR DATA/KEGIATANINTERVAL

NILAIOrganisasi Dasar Pendirian Ada Akte/Kesepakatan 1. Dokumen Pendirian 10 – 20

Struktur organisasi 2. Dokumen Struktur Organisasi dan kejelasan Job

Description10 – 30

3. Proses Pemilihan Pengurus 10 – 20

4. Pertimbangan Pengalaman dengan Narkoba 10 – 20

5. Tingkat partisipasi peserta didik 10 – 20

6. Keterwakilan kelompok Penyalahguna 10 – 20

7. Keterwakilan Gender dan kelompok kelas 10 – 20

Max 150Rencana dan

Implementasi

8. Disusun bersama-sama 10 – 15

9. Disepakati/disahkan oleh pihak sekolah 10 – 20

10. Kegiatan terdokumentasikan 10 – 20

11. Berkesinambungan 10 – 20

Wujud Kegiatan

12. Kegiatan yang berkelanjutan 10 – 30

13. Mencerminkan Misi 10 – 20

14. Tingkat partisipasi dalam pelaksanaan 10 – 20

Wujud Kegiatan

15. Kreativitas dan orisinalitas 10 – 20

16. Mencerminkan Misi 10 – 15

17. Tingkat Partisipasi dalam pelaksanaan 10 – 25

18. Kreativitas dan orisinalitas 10 – 15

19. Mencerminkan Misi 10 – 15

20. Tidak melanggar Etika 10 – 25

Ada Penambahan

pengetahuan

21. Warga sekolah menangkap pesan yang

disampaikan

10 – 15

Terbentuknya

jaringan/komunitas

22. Muncul kesadaran sekolah untuk membentuk

jaringan anti Narkoba

10 – 25

PEDOMAN PENILAIAN

PEMBERDAYAAN SEKOLAH BEBAS NARKOBA TAHUN 2015

Jenis kegiatan

II.

Ada slogan

VERIFIER

I.Bobot 15 %

Kepengurusan Ada pengurus

Kader

Cakupan dan Komposisi

JUMLAH INDIKATOR I

Penyusunan

Program dan

kegiatan

Ada Program dan kegiatan

yang terencana

Pelaksanaan kegiatan yang

maksimal

Ada kegiatan di dalam

lingkungan

Bobot 30 %

Adanya penataan lingkungan

dan Pemanfaatan media

Ruang

Lampiran 4

Page 33: Buku Panduan PSBN 2015

Max 300Fakta dan Kinerja

Organisasi

23. Penyuluhan, pendampingan, Out Bond atau

kegiatan lain yang berkaitan dengan Narkoba,

Penanggulangan HIV/AIDS, Kawasan Dilarang

Merokok dan Miras

10 – 50

24. Melibatkan Satgas lain 10 – 50

Ada Penurunan jumlah kasus

kaitan penurunan kasus dan

program

25. Jumlah turun setelah ada program 10 – 50

Max 150Fakta Penyelamatan 26. Ketersediaan Tempat konseling dan Konsultasi

peserta didik/jumlah penyalahguna Narkoba yang

telah direhabilitasi

10 – 50

27.Dukungan Anggaran Pendamping dalam upaya

Rehabiltasi dan Konsultasi

10 – 50

28. Keberadaan Konselor 10 – 50

29. Keterlibatan Pengurus sekolah 10 – 50

30. Adanya mekanisme Rujukan/alih tangan kasus. 10 – 50

31. Kebijakan terhadap peserta didik yang terkena

kasus penyalahgunaan narkoba (dikeluarkan/tidak)

10 – 50

Max 300Fakta Pendukung peserta didik Data jumlah peserta didik 32. Jumlah peserta didik Menurut Jenis Kelamin 10 – 20

Rokok Data Perokok 33. Jumlah perokok di sekolah 10 – 20

Penjual rokok/miras Data penjual di lingkungan

sekolah

34. Jumlah penjual rokok/miras di lingkungan

sekolah (+/- 100 m)

10 – 20

Minuman Keras Data pemakai miras 35. Jumlah Pemakai/Mantan Pemakai Miras 10 – 20

Narkoba Data penyalahguna narkoba 36. Jumlah Pemakai/Mantan Pemakai Narkoba 10 – 20

Max 100

Max. 1.000

PENILAI

………………………………………………………………..

Konseling dan

Rehabilitasi

JUMLAH INDIKATOR III

IV

Fasilitasi Sarana dan

Prasarana

Bobot 30 %

Sumber Daya Manusia

JUMLAH INDIKATOR II

III Dampak Program

Aktifitas/kegiatan rutin jaringan

Bobot 15 %

JUMLAH INDIKATOR IV

VBobot 10 %

JUMLAH INDIKATOR V

JUMLAH TOTAL ( I + II + III + IV + V )

Standar Operasional Prosedur

Page 34: Buku Panduan PSBN 2015

NILAI TIM

EVALUASI

0

0

0

0

0

0

#VALUE!

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Saran: kaitkan dengan poin 5. Kalau tidak ada sama sekali, poin tinggi.

Page 35: Buku Panduan PSBN 2015

0

0

0

0

0

kapabilitas sekolah untuk tempat rehab. Diganti dengan konseling saja

0

0

0

0

0

#VALUE!

0

0

0

0

0

0

#VALUE!

Page 36: Buku Panduan PSBN 2015

PEDOMAN SUPERVISI PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN SEKOLAH BEBAS NARKOBA TAHUN 2015

Kabupaten/Kota : Nama Sekolah :

KEPESERTAAN GERAKAN

PROSES GERAKAN GERAKAN STAKEHOLDERS

DUKUNGAN KELEMBAGAAN

GERAKAN

KOMPETENSI GERAKAN

MOTIVATOR

1 2 3 4 5

(Indikasi peserta dalam Pemberdayaan Sekolah Bebas Narkoba berdasarkan pada sekedar berpartisipasi ataukah ada dorongan untuk menumbuhkan gerakan di lingkungan sekolahnya)

(Pelaksanaan Pemberdayaan Sekolah Bebas Narkoba dilakukan dengan komitmen dan konsistensi yang tinggi sebagai sebuah gerakan)

(Gerakan yang dilakukan melibatkan seluruh stakeholders di sekolah serta bersifat sinergis atau tidak)

(Keberadaan organisasi/ lembaga yang dibentuk mampu melakukan upaya2 sebagai motor penggerak gerakan di internal dan eksternal)

(Organisasi/lembaga yang dibentuk untuk melaksanakan P4GN harus mampu menjadi motivator antarsekolah dan atau lembaga/organisasi lainya di lingkungan dan sekitarnya)

Yogyakarta, Tim Penilai PSBN 2015

Page 37: Buku Panduan PSBN 2015

SUPERVISI KINERJA PESERTA

PEMBERDAYAAN SEKOLAH BEBAS NARKOBA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015

NO NAMA SEKOLAH KEKUATAN (FAKTOR PENDUKUNG) KELEMAHAN (FAKTOR PENGHAMBAT)

1 2 3 4

Yogyakarta, Tim Penilai PSBN 2015