buku panduan mahasiswa, bhl 1

9
BUKU PANDUAN MAHASISWA BLOK BIOETHICS AND HEALTH LAW 1 Tim Penyusun : dr. Amalia Muhaimin, M. Sc dr. Viva Ratih Bening Ati dr. Pamela Kusuma Dewi Putri T Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Jurusan Kedokteran Purwokerto 2013

Upload: re-aya-san

Post on 19-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

doc

TRANSCRIPT

BUKU PANDUAN MAHASISWABLOK BIOETHICS AND HEALTH LAW 1

Tim Penyusun :dr. Amalia Muhaimin, M. Sc dr. Viva Ratih Bening Atidr. Pamela Kusuma Dewi Putri T

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Jenderal SoedirmanFakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu KesehatanJurusan KedokteranPurwokerto

2013

DESKRIPSI BLOK

Nama Blok : Bioethics & Health Law (BHL) 1 Kode Blok : KUB 124 Ruang Lingkup : Ilmu Etika Kedokteran & Hukum Kedokteran SKS: 1 Jadwal Pelaksanaan:Semester II Deskripsi singkat:Blok BHL 1 merupakan blok yang memberikan materi dasar-dasar mengenai humaniora, bioetika, etika, kaidah dasar moral dan profesionalisme dalam dunia kedokteran yang sangat penting sebagai bekal untuk mengikuti blok BHL selanjutnya sekaligus memberikan wawasan dalam mengikuti blok kedokteran klinis

KARAKTERISTIK PESERTA

Mahasiswa yang mengikuti blok BHL 1 adalah mahasiswa semester 2 dan atau mahasiswa yang mengulang blok ini. Tidak ada prasyarat khusus tertentu untuk mengikuti blok ini.ORGANISASI PENGELOLA BLOK

Agar proses pembelajaran pada blok BHL 1 berjalan dengan baik, langkah koordinasi dibuat sebagai berikut : PIC 1: dr. Amalia Muhaimin, M.Sc PIC 2: dr. Viva Ratih Bening Ati PIC 3: dr. Pamela Kusuma Dewi Putri T Administrasi Blok: Alvikarini, SE Caraka: Ngadenan

JADWAL GLOBAL

Aktivitas Waktu

Pelaksanaan Proses PembelajaranSenin Kamis, 1 4 Juli 2013

Pelaksanaan AssessmentJumat, 5 Juli 2013

Pelaksanaan RemedialSenin, 8 Juli 2013

LOKASI BERBAGAI METODE PEMBELAJARAN

Metode PembelajaranKelompokTempat

KuliahRuang Kelas Smt 2

Diskusi Kelompok1 - 15Ruang PBL

Moral Games1 7, 8 15 Ruang Kelas smt 2 & 4

DAFTAR TUTOR

KLPKNAMA TUTORNO HP

1dr. JOKO SETYONO, MSc.08121570458

2dr. M. ZAENURI SH,Sp.KF, Msi.Med.081804724556

3dr. R. BUSONO BOENJAMIN0811261404

4dr. CATHARINA WIDIARTINI, M.Med.Ed08886654394

5dr. RETNO WIDIASTUTI, MS0816690815

6dr. VIDYA DEWANTARI085727548888

7AGENG BRAHMADHI, S.Si, MSc.085747728874

8M. NANANG HK, SPd., MSc.SpoMed.087737048929/087812938833

9NURLAELA, S.Ag, M.Ag081229152379

10RAHMAWATI WULANSARI, S.Psi., Msi081327592457

11MADE SUMARWATI, S.Kep, MN08161690993

12UKI DWI PUTRANTO,Grad.Dip.Sc.,MSc.085869469637

13Dra.GRATIANA EKANINGSIH W, Ph.D08122675085

14DR. EDI BASUKI085726038888

15Drs.HENDRO PRAMONO, MSc.081327627788

TUTOR CADANGAN :NO.NAMA TUTORNO HP

1.dr. FIBI NIKEN DWI SARI08568771911

2.dr. GEMA CITRA08570000444

3.dr. ISMIRALDA OKE PUTRANTI, Sp.KK08174158180

4.dr. PAMELA KUSUMA DEWI PUTRI T081298919928

5.dr. SUSIANA CANDRAWATI, Sp.KO081327229814

SKENARIO DISKUSI KASUS

DISKUSI KASUS 1 (DK 1)Orangutan Dibantai Demi Kelapa Sawit-Batubara

VIVAnews- Orangutan, sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat hanya hidup di hutan tropis Indonesia dan Malaysia--khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Namun, di sejumlah wilayah di Indonesia, nasib hewan itu justru terlunta-lunta.

Ada orangutan yang dibantai, diambil daging dan kerangkanya, atau dihabisi begitu saja karena dianggap hama bagi tanaman kelapa sawit di Kalimantan Timur. Konflik hewan tersebut dengan manusia makin meruncing, khususnya di Kalimantan Timur, mereka terdesak karena habitat yang makin menyempit.

Pusat Peneliti Hutan Tropis (PPHT) Universitas Mulawarman Kaltim menyebutkan, selain karena tergerus lahan kelapa sawit, populasi orangutan juga semakin berkurang karena tempat hidupnya dicaplok pertambangan batubara.

"Ada dua ancaman sekarang. Karena tempat hidup mereka dijadikan kebun kelapa sawit dan areal batubara yang semakin meluas," kata Dr. Yaya Riyadin, peneliti PPHT kepadaVIVAnews.com.

Kasus pembantaian di Kutai Timur, dia menceritakan, terjadi karena tempat mencari makan orangutan itu kini menjadi areal kelapa sawit. Karena tak ada makanan, Orangutan pun menjadikan buah kelapa sawit sebagai pangan.

Di sisi pengusaha, aksi orangutan memang merugikan. Dari pengamatan PPHT, satu orangutan bisa merusak 30-50 kelapa sawit yang berumur di bawah 1 tahun. Merusak di sini dalam artian menjadikan kelapa sawit itu sebagai makanan.

Namun bukan tanpa alasan orangutan menyantap kelapa sawit. "Karena adanya konversi kawasan habitat orangutan menjadi kelapa sawit. Pengalihan lahan itu dilakukan tanpa perencanaan matang dan tak memikirkan habitat yang sebelumnya berada di lokasi tersebut," tuturnya. "Kelapa sawit, bagi orangutan hanya panganan alternatif."

Pembantaian orangutan ini menjadi masalah serius yang mesti segera dicari solusi. Sejauh ini, Yaya sangat menyayangkan sikap lamban dari pemerintah. Bukan hanya lamban dalam bergerak, pemerintah juga terkesan tak punya sikap dalam menghadapi masalah ini. Tak ada solusi yang ditawarkan untuk menangani konflik antara lahan kelapa sawit dengan orangutan.Perlakuan buruk terhadap orangutan di Indonesia menjadiperhatian dunia. Setidaknya sudah ada 750 ekorPongo pygmaeusdibantai oleh warga dalam waktu yang lama. (Laporan: Ikram, Kutai Kartanegara | kd)

Panduan Pertanyaan:1. Menurut Anda, apakah perlakuan terhadap orang utan pada kasus tersebut diperbolehkan? Jelaskan alasannya!2. Menurut Anda, apakah tumbuhan dan hewan memiliki hak yang sama untuk hidup? 3. Menurut Anda, manakah yang lebih penting untuk dilindungi, perkebunan kelapa sawit ataukah orangutan? 4. Jika anda adalah pengusaha perkebunan kelapa sawit, apa yang akan Anda lakukan terhadap orang utan tersebut?5. Upaya apa sajakah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut?

DISKUSI KASUS (DK 2)Promosi Industri Rokok Berkedok CSRPenulis : Lusiana Indriasari |Rabu, 23 Mei 2012 | 09:05 WIBDiunduh dari: http://health.kompas.com/read/2012/05/23/09051885/Promosi.Industri.Rokok.Berkedok.CSR.JAKARTA, KOMPAS.com Industri rokok di Indonesia semakin gencar memanfaatkan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibilities/CSR) untuk membangun reputasi usaha.

Upaya pencitraan diri "berbungkus" CSR ini dilakukan di berbagai bidang kegiatan, mulai dari pendidikan, olahraga, konser musik, festival film, dan seni pertunjukan.

Pencitraan diri ini dibarengi dengan iklan, promosi, dan sponsor rokok yang juga semakin gencar dilakukan di berbagai media luar ruang dan televisi. Sponsor lebih banyak dilakukan pada konser musik.

Aktivis Lingkar Studi CSR, Jalal, Rabu (23/5/2012), mengatakan, industri rokok memanfaatkan ketidakpahaman masyarakat tentang substansi dan konsep CSR.

CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari kegiatan industrinya (manajemen dampak).

"Selama ini apakah kegiatan yang dilakukan perusahaan rokok dalam rangka CSR itu adalah upaya penanggulangan dampak. Industri rokok selama ini hanya memberikan bantuan untuk sektor-sektor yang membutuhkan bantuan dana," ungkap Jalal.Ia menambahkan, para ahli CSR di dunia tidak ragu untuk menyatakan bahwa industri rokok tidak bisa dianggap sebagai industri yang bertanggung jawab sosial.

Promosi rokok berkedok CSR ini dibahas dalam acara diskusi publik "Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Intervensi Industri Rokok" yang diselenggarakan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).Ironisnya, upaya pencitraan positif industri rokok ini justru didukung oleh orang-orang yang seharusnya menjadi teladan di masyarakat.

Peneliti danlegal drafterPusat Pengkajian, Pengelolaan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI, Rohani Budi Prihatin, mengatakan, di berbagai kegiatan CSR, industri rokok menggandeng pejabat negara, pejabat daerah, tokoh masyarakat, pesohor di dunia hiburan, bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden beberapa waktu lalu mengunjungi perusahaan rokok PT Putra Pacitan Indonesia Sejahtera. Di lain kesempatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memberikan penghargaan kepada perusahaan rokok besar di Indonesia karena dianggap memajukan pendidikan.

Panduan Pertanyaan :1. Apakah yang Anda ketahui tentang CSR?2. Apakah Anda setuju penggunaan istilah kedok atau pencitraan pada kasus di atas?3. Apakah Anda setuju dengan pendapat para ahli CSR yang menyatakan bahwa industri rokok tidak bisa dianggap sebagai industri yang bertanggung jawab sosial? Jelaskan alasan Anda! 4. Apakah Anda pernah mendengar tentang sebuah perusahaan rokok yang memberikan bantuan dana dalam bidang pendidikan? Bagaimanakah pendapat Anda tentang hal ini?5. Jika Anda ditawari dana pendidikan untuk melanjutkan sekolah dari sebuah perusahaan rokok, apakah Anda akan menerimanya? Jelaskan alasan Anda!

DISKUSI KASUS 3 (DK 3)Kisah Pak GinoPak Gino, 70 tahun, didiagnosa terkena kanker paru bilateral invasif dengan metastasis ke tulang, beberapa hari setelah ia dikirim ke rumah sakit. Dokter menjelaskan diagnosis dan kondisi Pak Gino kepada keluarganya. Menurut dokter, Pak Gino hanya memiliki waktu sekitar 6 12 bulan lagi. Karena penyakit Pak Gino sudah masuk stadium lanjut, dokter tidak menyarankan untuk dilakukan tindakan bedah. Atas permintaan keluarga, dokter memberikan kemoterapi meski peluang keberhasilan sangat kecil. Atas desakan keluarga juga, Pak Gino tidak diberitahu tentang kondisi sebenarnya. Pak Gino agak cemas dengan kondisinya, sementara semua orang di sekelilingnya sudah dipesan untuk tidak menceritakan yang sebenarnya kepada Pak Gino(Cross Cultural Introduction to Bioethics, Eubios Ethics Institute UNESCO, 2004)

Panduan Pertanyaan:1. Apakah Anda ingin mengetahui jika Anda menderita kanker stadium akhir? Mengapa?2. Apakah Anda akan memberitahu orangtua Anda jika mereka menderita kanker stadium akhir? Mengapa?3. Bagaimana perasaan Anda jika Anda menemukan / mengetahui pada saat-saat terakhir kehidupan Anda bahwa keluarga Anda menyembunyikan informasi tentang penyakit Anda?4. Menurut Anda, apakah manfaat dan kerugian berterus terang menyampaikan berita buruk kepada pasien?5. Menurut Anda apakah sikap untuk menyampaikan yang sebenarnya (truth telling) tentang suatu berita buruk itu tergantung pada budaya? Bagaimana di Indonesia? Bandingkan dengan budaya lain di dalam negeri maupun di luar negeri!6. Pada kasus tersebut di atas, menurut Anda apakah yang dilakukan oleh keluarga Pak Gino sudah tepat?7. Pada kasus tersebut di atas, menurut Anda apakah yang dilakukan oleh dokter Pak Gino sudah tepat?