buku panduan magang akper 2014-2

41
BUKU PANDUAN UJIAN AKHIR PROGRAM Akper Sawerigading Pemda Luwu Tahun Akademik 2013/2014 0

Upload: galapuang

Post on 26-Dec-2015

115 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

buku panduan magang

TRANSCRIPT

Page 1: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

BUKU PANDUAN UJIAN AKHIR PROGRAMAkper Sawerigading Pemda Luwu

Tahun Akademik 2013/2014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU

0

Page 2: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

TAHUN 2014

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPendidikan tinggi keperawatan diharapkan mampu menghasilkan lulusan

yangmenguasai berbagai kompetensi, baik hard-competency maupun soft-competency sehingga dapat berkompetisi dalam dunia kerja yang makin kompetitif. Kenyataan di lapangan seringkali menunjukkanbahwa lulusan perguruan tinggi (fresh graduate) belum mampu secara optimal mengaplikasikan pengetahuan yang didapatnya ke dalam dunia kerja. Hal itu disebabkan karena adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh dengan kenyataan di lapangan dengan makin kompleksbilitasnya permasalahan kesehatan serta makin berkembangnya IPTEK dibidang kesehatan. Untuk melengkapi kemampuan mahasiswa dengan pengalaman praktis di lapangan, Akper Sawerigading Pemda Luwu mengembangkan program magang untuk melakukan pendalaman mata kuliah keahlian di bidang keperawatan dalam rangka Ujian Akhir Program.

Magang merupakan program terstruktur berupa kegiatan praktek kerja mahasiswa untuk melakukan pendalaman keahlian dalam keperawatan yang tidak terpisahkan dari proses ujian akhir program. Pada dasarnya kegiatan ini adalah kegiatan intrakurikuler yang berupa kegiatan belajar di lapangan yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada para mahasiswa dalam menggunakan aplikasi teori ke dalam praktek keperawatan.

Hasil survey yang dilakukan oleh PPNI bekerjasama dengan HPEQ Project pada tahun 2010 diidentifikasi bahwa terdapat kesenjangan antara harapan masyarakat dengan kompetensi perawat yang ada saat ini. Hasil survei ini mengindikasikan bahwa perlu adanya peningkatan kompetensi perawat baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. (Tim HPEQ Project Komponen I, 2010). Keberadaan pendidikan tinggi keperawatan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Permasalahan yang ada adalah distribusi dan pendayagunakan tenaga kesehatan/lulusan pendidikan tinggi belum tertata dengan baik. Hal ini mengakibatkan belum meratanya jangkauan pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh para lulusan pendidikan tinggi. Lulusan dari berbagai jenjang pendidikan ini perlu diatur pendayagunaannya secara baik berdasarkan asas keadilan dan pemerataan keterjangkauan.

Masalah kesehatan yang semakin kompleks menyebabkan semakin tingginya kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh para perawat untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk memberikan jaminan kepada masyarakat, bahwa pelayanan perawat diberikan oleh Perawat yang kompeten perlu dibuktikan melalui uji kompetensi yang telah dilakukan oleh lembaga yang berwenang. Sejak tahun 2007 sistem uji kompetensi telah dikembangkan oleh Organisasi profesi (PPNI) terhadap para perawat khususnya yang akan bekerja ke luar negeri dan lulusan baru dimana pelaksanaannya dilakukan oleh Komite Nasional Uji Kompetensi Perawat (KNUKP). Dengan dikeluarkannya Kepmenkes Nomor 1796 tahun 2011 yang mengatur tentang Registrasi Tenaga Kesehatan termasuk Perawat, maka setiap lulusan baru harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). STR merupakan persyaratan bagi para tenaga perawat untuk melakukan praktik mulai

1

Page 3: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

diberlakukan pada tahun 2013. Pelaksanaan uji kompetensi berdasarkan peraturan menteri kesehatan tersebut merupakan kewenangan dari lembaga/Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI). Dalam menjalankan tugasnya tersebut, MTKI bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi (LPUK) untuk mengembangkan sistem termasuk soal uji kompetensi. Bukti dari kelulusan seorang perawat dalam uji kompetensi berupa Surat Tanda Registrasi (STR) identik dengan Registered Ners (RN) di luar negeri.

Berdasarkan pola pengembangan tenaga keperawatan salah satu jenis dan jenjang pendidikan keperawatan adalah jenjang pendidikan Diploma III keperawatan memangku peran dan fungsi sebagai tenaga perawat vokasi yang proses pendidikanya menggunakan kurikulum berbasis kompetensi.Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat diobservasi yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas dengan standar kinerja performance yang ditetapkan.

Penyelenggaran pendidikan diharapkan menyiapkan lulusannya memiliki keunggulan sesuai dengan kebutuhan stekholder sehingga dapat berkompetisi dalam dunia kerja. Untuk itu pada pelaksanaan ujian akhir program tahun akademik 2013/2014 diselenggarakan dengan melakukan pendalaman bidang keperawatan khusus dengan metode magang.

B. Tujuan1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti pendalaman keilmuan keperawatan sesuai peminatan, mahasiswa diharapkan mampu menguasai seperangkat kompetensi dalam memberikan pelayanan keperawatan baik secara konseptual, teknikal maupun interpersonal.

2. Tujuan Instruksional Khususa. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan konsep dan prinsip etika

keperawatan, komunikasi dalam praktek keperawatan profesionab. Melaksanakan pelayanan dan atauasuhan keperawatan secara tuntas melalui

pengkajian keperawatan, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi, baik bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada pasien yang mempunyai masalah keperawatan dasar sesuai batas kewenangan, tanggung jawab, dan kemampuannya serta berlandaskan etika profesi keperawatan

c. Mendokumentasikan asuhan keperawatan secara sistematis dan memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

d. Bekerjasama dengan anggota tenaga kesehatan lain dan berbagai bidang terkait dalam menerapkan prinsip manajemen, menyelesaikan masalah kesehatan yang berorientasi kepada pelayanan dan asuhan keperawatan.

C. Manfaat1. Manfaat Teoritis

Setelah mengikuti ujian akhir program akan mambantu mahasiswa dalam penguasaan kasus sesuai konsep keperawatan.

2. Manfaat PraktisSetelah mengikuti ujian akhir program akan membantu penguasan keterampilan teknis keperawatan sesuai kompetensi peminatan yang dipilih.

2

Page 4: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

BAB IIDESKSRIPSI AREA PEMINATAN

A. Ruang LingkupArea peminatan pilihan pada ujian akhir program antara lain :1. Keperawatan medikal bedah (sub peminatan : keperawatan sistem respirasi,

sistem cardiovaskuler, sistem digestivus, sistem persarafan, sistem endokrin, sistem perkemihan, dan sistem muskuloskletal.

2. Keperawatan anak3. Keperawatan maternitas4. Keperawatan gawat darurat5. Keperawatan ICU6. Keperawatan luka modern

B. Kompetensi dasar:1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi diagnosis medik dari kasus yang

dikelola.2. Mahasiswa mampu menyebutkan etiologi kasus klien yang dikelola.3. Mahasiswa mampu menyebutkan faktor risiko penyebab kasus klien yang dikelola.4. Mahasiswa mampu mengenal tanda dan gejala penyakit yang diderita klien.5. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan menemukan data tanda dan

gejala yang merupakan masalah yang timbul pada sistem tubuh yang lain akibat penyakit yang diderita oleh klien tersebut.

6. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian fisik dengan teknik yang benar.7. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pemeriksaan diagnostik yang

abnormal dengan membandingkannya dengan indikator yang normal.8. Mahasiswa mampu melakukan analisis data: klasifikasi data subjektif, data

objektif, dan melengkapi PQRST untuk tiap data menulis dalam bentuk skema.9. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosis keperawatan actual (PES) dan

atau risiko (PE) berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.10. Mahasiswa mampu membuat urutan prioritas diagnosis keperawatan yang

telah dirumuskan mengacu pada tingkat kebutuhan menurut Hierarki Maslow. 11. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tujuan keperawatan: tujuan jangka

panjang dan tujuan jangka pendek.12. Mahasiswa mampu menentukan kriteria evaluasi rencana tujuan keperawatan

tersebut. 13. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tindakan keperawatan mandiri dan

kolaborasi yang relevan untuk mengatasi masalah klien sesuai diagnosis keperawatan yaitu: preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitasi.

14. Mahasiswa mampu menuliskan rasional yang tepat dari tindakan keperawatan tersebut.

15. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan urutan prosedur yang benar.

3

Page 5: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

16. Mahasiswa mampu menemukan masalah pendidikan kesehatan klien dan memberikan pendidikan kesehatan (komunikasi): rencana pengajaran tertulis (materi).

17. Mahasiswa mampu mengaplikasikan sikap profesional:mengawali/mengakhiri pertemuan dengan kontrak,memelihara komunikasi selama berinteraksi denganklien/ keluarga terutama saat melakukan prosedur tindakankeperawatan.

18. Mahasiswa mampu melakukan berbagai keterampilan klinik untuk mengatasi masalah keperawatan pada kasus kelolaan.

C. Deskripsi area peminatan1. Keperawatan medical bedah

a. Deskripsi :Program peminatan Keperawatan Medikal Bedah merupakan pengalaman kerja klinik yang memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh kesempatan melaksanakan praktek keperawatan medikal bedah pada situasi tatanan nyata. Kegiatan selama praktek magang Keperawatan Medikal Bedah ini dirancang agar mahasiswa memahami pelaksanaan asuhan keperawatan individu maupun keluarga yang memiliki masalah kesehatan yang lazim pada kondisi medikal bedah. Pada mata ajar ini, diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan keterampilan dan prosedur khusus dalam ilmu keperawatan yang telah dipelajari selama proses akademik yang terkait dengan keperawatan medikal bedah.

b. Kompetensi :1) Sub peminatan keperawatan sistem respirasi

Sistem Respirasi meliputi : TBC Paru, PPOM, Ca Paru, Pneumoni, Empyema, Emphysema, Asma, Effusi pleura, dan Tumor Paru. Kompetensi :a) Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigenb) Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan

pemenuhan oksigenc) Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigend) Melakukan tindakan keperawatan :

(1) Pemeriksaan fisik respirasi(2) Mengatur posisi tidur pasien (3) Memberikan oksigen melalui nasal kanul dan masker(4) Melatih Pasien napas dalam (5) Melatih Pasien batuk efektif(6) Melakukan pengisapan lendir(7) Pengambilan specimen/sputum(8) Melakukan postural drainage dan fisioterapi dada(9) Melakukan inhalasi, nebulasi(10) Melakukan perawatan WSD(11) Melakuan perawatan tracheostomi.(12) Pendidikan kesehatan(13) Melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur diagnostik

, operasi dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.

4

Page 6: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

(14) Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat obatan sesuai order dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian)

e) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen

f) Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen

2) Sub peminatan keperawatan sistem cardiovaskulerSistem Kardiovaskular meliputi: IMA , Angina Pektoris, gagal jantung , Hipertensi , pericarditis, gangguna irama jantung, Miocarditis, kelainan katup, dan RHD.Kompetensi :a) Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem cardiovaskulerb) Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem cardiovaskulerc) Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem cardiovaskulerd) Melakukan tindakan keperawatan :

(1) Pemeriksaan fisik cariovaskuler(2) Pemasangan EKG dan interpretasinya(3) Menghitung kebutuhan cairan dan balance cairan(4) Monitoring infuse pump & syringe pump(5) Persiapan transaksi : mengambil sampel, mengisi formulir darah

ke PMI(6) Pengambilan spesimen darah vena(7) Pengambilan spesimen darah arteri(8) Pemberian dan pengawasan transfusi darah(9) Pendidikan kesehatan(10) Melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur diagnostik

, operasi dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.

(11) Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat obatan sesuai order dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian)

e) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem cardiovaskuler

f) Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem cardiovaskuler

3) Sub peminatan keperawatan sistem digestivusSistem Gastrointestinal : Gasttric ulcer, GEA, Tyus abdominalis , hepatitis, Sindroma malabsorbsi, Kolesistitis/ Kolelitiasis, kanker kolorectal, , pancreatitis kronis, peritonitis, Hernia , appendic, hepatoma, Sirosis Hepatis.Kompetensi :

5

Page 7: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

a) Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem digestivus

b) Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem digestivus

c) Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem digestivus

d) Melakukan tindakan keperawatan :(1) Pemeriksaan fisik digestivus(2) Menghitung BMI dan kebutuhan nutrisi(3) Memberikan makan peroral(4) Memasang NGT(5) Bowel training(6) Evakuasi fecal (7) Memberikan makan melalui NGT(8) Perawatan luka laparotomy(9) Bilas lambung(10) Perawatan kolostomi(11) Pemberian supposituria(12) Persiapan kolon preop(13) Pengambilan spesimen fekal(14) Pendidikan kesehatan(15) Melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur diagnostic

, operasi dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.

(16) Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat obatan sesuai order dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian)

e) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem digestivus

f) Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem digestivus.

4) Sub peminatan keperawatan sistem perkemihanSistem Perkemihan : GGA, GGK / GGT, Hemodialisa , Sindrom Nefrotik, Infeksi saluran kemih, Batu saluran kemih, BPH, Ruptur Uretra, Strikrtur Uretra, Ca Ginjal, Ca daerah Perkemihan, Varikokel.Kompetensi :a) Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem perkemihanb) Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem perkemihanc) Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem perkemihand) Melakukan tindakan keperawatan :

(1) Pemeriksaan fisik perkemihan(2) Pemasangan kateter kondom(3) Pemasangan folley kateter(4) Perawatan selang Kateter(5) Bladder training

6

Page 8: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

(6) Pengambilan specimen urin(7) Kegel exercise(8) Pemberian Diuretic(9) Pendidikan kesehatan(10) Melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur

diagnostic, operasi dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.

(11) Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat obatan sesuai order dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian)

e) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem perkemihan

f) Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem perkemihan.

5) Sub peminatan keperawatan sistem persayarafanSistem Persyarafan : CVA , Eilepsi, Trauma Kepala, ,GBS, Tumor SOP, Miastenia Gravis, HNP,Infeksi saluran syaraf pusat dan perifer.

Kompetensi :a) Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem persayarafanb) Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem persayarafanc) Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem persayarafand) Melakukan tindakan keperawatan :

(1) Pemeriksaan fisik persayarafan(2) Pemeriksaan GCS(3) Melakukan latihan ROM aktif dan pasif(4) Memindahkan dan transportasi pasien(5) Persiapan lumbal punksi(1) Pendidikan kesehatan(2) Melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur

diagnostic, operasi dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.

(3) Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat obatan sesuai order dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian)

e) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem persayarafan

f) Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem persayarafan.

6) Sub peminatan keperawatan sistem endokrin

7

Page 9: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

Sistem Endokrin : Diabetus Militus, komplikasi akut dan kronis DM, Hipertyroid/Hipotyroid , Struma Basedow, Ca tyroid, Tumor HypofisisKompetensi :a) Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem endokrinb) Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem endokrinc) Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem endokrind) Melakukan tindakan keperawatan :

(1) Pemeriksaan fisik endokrin(2) Pemeriksaan gula darah(3) Injeksi insulin(4) Perawatan luka ganggren(4) Pendidikan kesehatan(5) Melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur

diagnostic, operasi dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.

(6) Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat obatan sesuai order dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian)

e) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem endokrin

f) Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem endokrin.

7) Sub peminatan keperawatan sistem musculoskeletalSistem muskuloskeletal : Patah tulang, ,rematoid artritis, Osteomyilitis, osteomalacia, low back pain klien dengan pemasangan traksi dan gips.

Kompetensi :a) Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem muskuloskeletalb) Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem muskuloskeletalc) Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem muskuloskeletald) Melakukan tindakan keperawatan :

(1) Pemeriksaan fisik muskuloskeletal(2) ROM aktif dan pasif(3) Perawatan gips(4) Skin test(5) Perawatan traksi(6) Balutan (7) Pengelolaan nyeri(8) Perawatan luka(9) Angkat jahitan(10) Melatih pasien dengan alat bantu jalan

8

Page 10: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

(7) Pendidikan kesehatan(8) Melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur

diagnostic, operasi dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.

(9) Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat obatan sesuai order dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian)

e) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal

f) Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem musculoskeletal.

2. Keperawatan Gawat darurata. Deskripsi

Mahasiswa akan dapat menampilkan Asuhan Keperawatan dan memperagakan tindakan-tindakan Life saving secara profesional sesuai prioritas pada kegawatan daruratan dengan memperhatikan aspek etik dan legal, yang disertai dengan teknik komunikasi yang efektif.

b. Kompetensi :1. Mendapatkan kompetensi dalam melakukan pengkajian pada pasien

dengan kondisi emergensi/darurat (secara lengkap mulai survey primer dan skunder)

2. Mendemonstrasikan ketrampilan dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien dengan kondisi emergensi/darurat

3. Memberikan intervensi dalam situasi dimana kondisi sistem bantuan kehidupan pasien terancam dan mampu memberikan asuhan keperawatan kritis sesuai dengan kebijakan dan praktik ruangan

4. Memberikan intervensi keperawatan yang sesuai kepada pasien dengan kondisi emergensi/darurat

5. Mendemonstrasikan tingkatan komunikasi yang sesuai dengan fungsi dan praktek ruang emergensi

6. Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang aman. Menampilkan penerapan prinsip kewaspadaan universal dalam tindakan keperawatan yang dilakukan

7. Mampu menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim dan pemberian asuhan keperawatan dengan mempertahankan hubungan kolaboratif

8. Mampu menerapkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan

9. Melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur diagnostic, operasi dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.

10. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat obatan sesuai order dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian)

11. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien kegawatdaruratan12. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien

kegawatdaruratan.

9

Page 11: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

Kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa profesi di unit perawatan gadar meliputi:a. Melakukan Triaseb. Memberikan BHD (Bantuan Hidup Dasar)/BLS(Basic Life Support)c. Melakukan monitoring hemodinamik non invasive d. Terapi oksigene. Merawat pasien tidak sadarf. Stabilitasi frakturg. Menghentikan perdarahanh. Melakukan bilas lambung.i. Mengeluarkan benda asing pada saluran pernapasan atasj. Melakukan fisioterafi dadak. Memberikan terapi inhalasil. Analisa gas darahm. Mengukur saturasi oksigen dengan pulse oximetrin. Mempersiapkan pemberian terafi melalui syringe pump dan infuse pumpo. Intubasi Endotrakheal/ Nasotrachealp. Suction Endotrakheal/ Nasotrachealq. Ventilasi mekanikr. Melakukan perekaman dan Monitoring EKG s. Pemasangan servical collar

3. Keperawatan anaka. Dekripsi

Proses belajar dilaksanakan dalam bentuk belajar aktif, dimana mahasiswa diberikan kegiatan – kegiatan untuk mendapatkan kesempatan mengaplikasikan dan menerapkan konsep yang diperoleh pada mata kuliah keperawatan anak I. Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi maslah – maslah yang berhubungan dengan biopsikososial melalui interaksi dengan pasien dan keluarganya, merencanakan dan melaksanakan tindakan yang tepat pada berbagai tatanan klinik atau situasi nyata.

b. Kompetensi1) Melakukan pengkajian sesuai tumbuh kembang2) Menentukan masalah keperawatan 3) Merencanakan tindakan keperawatan 4) Mengintegrasikan konsep bermain dalam intervensi keperawatan 5) Memberi tindakan keperawatan :

a) Pemeriksaan fisik b) Pemeriksaan DDSTc) Pemasangan infusd) Pemberian obat IM, SC, IVe) Suctionf) Fisoterapi dadag) Postural drainageh) NGTi) Tepid Water Spongej) Memandikan k) Terapi bermainl) Pemberian imunisasi

10

Page 12: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

6) Mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan 7) Menampilkan tehnik komunikasi terapeutik pada anak dan keluarga 8) Menerapkan konsep perawatan anak yang sedang dirawat dan

keluarganya 9) Menerapkan konsep perawatan atraumatik dalam melakukan intervensi

khusus anak sesuai dengan kasusnya 10) Memberikan pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga

4. Keperawatan Maternitasa. Deskripsi

Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pelayanan keperawatan maternitas secara aktif dan akurat di bawah bimbingan serta mempersiapkan peserta didik agar mampu menganalisa, menerapkan pelayanan keperawatan maternitas sesuai kebutuhan pasien dan keluarganya

b. Kompetensi1) Melakukan pengkajian

Memperoleh data tentang perempuan dan keluarganya yang didapatkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, catatan medis dan catatan keperawatan

2) Menganalisa data dan merumuskan diagnosa keperawatana) Mengidentifikasi masalah aktual, potensial, dan risikob) Menganalisa dan menginterpretasikan masalah sesuai dengan

kerangka teoritis3) Menetapkan tujuan keperawatan

a) Menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendekb) Menetapkan kriteria hasil/evaluasi

4) Merencanakan tindakan keperawatana) Menetapkan rencana asuhan keperawatan melalui kolaborasi dengan

keluargab) Menetapkan dan mengkoordinasikan tujuan yang ingin dicapai

berdasarkan prioritas5) Mengimpelentasikan tindakan keperawatan

a) Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnyab) Memberikan pendidikan kesehatanc) Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal dan berisikod) Menolong persalinan normale) Mengelola bayi baru lahir normal dan berisikof) Mengelola pelayanan keluarga berencanag) Mengelola perawatan pre dan post operasi

6) Mengevaluasi tindakan keperawatana) Respon fisik dan psikologisb) Modifikasi lingkunganc) Pendidikan kesehatan untuk klien dan keluargad) Perencanaan pulang, tindak lanjut dan rujukan

7) Mendokumentasikan asuhan keperawatan

Target keterampilan :1. Prenatal

a) Pemeriksaan fisik ibu hamil

11

Page 13: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

b) Pemeriksaan hb, urinec) Pemberian imunisasid) Perawatan payudarae) Senam hamilf) Pendidikan kesehatan pada ibu hamil (metode persiapan persalinan)

2. Intranatala) Pengelolaan persalinan normalb) Pengelolaan persalinan patologisc) Observasi tindakan sectio sesarea, ekstraksi vakum, ekstraksi forcepd) Perhitungan apgar’s scoree) Perhitungan ballard’s score

3. Postnatala) Pemeriksaan fisik ibu nifasb) Vulva higienec) Senam nifasd) Perawatan payudarae) Pengelolaan klien post partum normalf) Pengelolaan klien post sectio sesarea (mengganti balutan, angkat

jahitan, mobilisasi)g) Pengelolaan klien post partum dengan komplikasi (perdarahan, infeksi,

dll)h) Perawatan tali pusati) Memandikan bayij) Penyuluhan bayi berisikok) Observasi bayi dengan komplikasi (BBLR, Hiperbilirubinemia,

Prematur, dll )4. Keluarga berencana

a) Pemeriksaan pada calon akseptorb) Memberikan pelayanan kontrasepsi suntikanc) Observasi pemasangan alat kontrasepsi

AKDR Norplant Kontap

d) Melaksanakan penyuluhan tentang KB

5. Keperawatan ICUa. Deskripsi

Intensive Care Unit (ICU) merupakan bidang life support atau organ support pada pasien-pasien sakit kritis yang kerap membutuhkan monitoring intensif. Pendalam peminatan ICU akan membantu mahasiswa melakukan pengelolaan pasien kritis dengan pendekatan asuhan keperawatan kritis.

b. Kompetensi :

1. Mendapatkankompetensi dalam melakukan pengkajian pada pasien dengan kondisi emergensi/darurat (secara lengkap mulai survey primer dan skunder)

2. Mendemonstrasikan ketrampilan dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien dengan kondisi kritis

12

Page 14: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

3. Memberikan intervensi dalam situasi dimana kondisi sistem bantuan kehidupan pasien terancam dan mampu memberikan asuhan keperawatan kritis sesuai dengan kebijakan dan praktik ruangan

4. Memberikan intervensi keperawatan yang sesuai kepada pasien dengan kondisi emergensi/darurat

5. Mendemonstrasikan tingkatan komunikasi yang sesuai dengan fungsi dan praktek ruang emergensi

6. Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang aman. Menampilkan penerapan prinsip kewaspadaan universal dalam tindakan keperawatan yang dilakukan

7. Mampu menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim dan pemberian asuhan keperawatan dengan mempertahankan hubungan kolaboratif

8. Mampu menerapkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan

9. Melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur diagnostic, operasi dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.

10. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat obatan sesuai order dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian)

11. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien kondisi kritis12. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien kondisi kritis.Kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa profesi di unit ICU meliputi:a. Melaksanakan pengkajian Airway, Breathing, Circulation (ABC)b. Membebaskan jalan napasc. Memberikan pernapasan buatand. Melaksanakan Resusitasi Jantung Parue. Melakukan monitoring hemodinamik non invasive f. Mempersiapkan pemberian terafi melalui syringe pump dan infuse pumpg. Balancing cairanh. Terapi oksigeni. Mengukur saturasi oksigen dengan pulse oximetrij. Mempertahankan bersihan jalan nafas pasien yang terpasang ETTk. Mempertahankan potensi jalan nafas dengan menggunakan ETTl. Intubasi Endotrakheal/ Nasotrachealm. Suction Endotrakheal/ Nasotrachealn. Ventilasi mekaniko. Melakukan perekaman dan Monitoring EKG

6. Perawatan luka modernPeminatan ini akan membantu mahasiswa mendalami teknis-teknik dasar perawatan luka dengan prinsip moisture. Lingkungan luka yang lembab dapat diciptakan dengan tehnik membalut tertutup (occlusive) atau semi occlusive dan dengan menggunakan balutan luka modern: hidrokoloid, transparan film dll.Kompetensi :a. Mampu melakukan pengkajian lukab. Mendidentifikasi masalah keperawatan actual dan resikoc. Menyusun rencana keperawatan

13

Page 15: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

d. Melakukan tindakan perawatan :1) Memilih jenis balutan 2) Membersihkan luka3) Perawatan luka dengan eksudat dan jaringan nekrotik4) Perawatan luka nektorik5) Perawatan luka infeksi6) Perawatan luka granulasi7) Perawatan luka epitelisasi

e. Evalusi dan monitoring Dimensi luka : size, depth, length, width Photography Wound assessment charts Frekuensi pengkajian Plan of care

f. Dokumentasi Perawatan Luka Potential masalah Komunikasi yang adekuat Continuity of care Mengkaji perkembangan terapi atau masalah lain yang timbul Harus bersifat faktual, tidak subjektif Wound assessment charts

14

Page 16: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

BAB IIIPENGORGANISASIAN KEGIATAN

A. Tahap PersiapanTahap adminitrasi :1. Melakukan registrasi sebagai peserta ujian akhir program pada bagian evaluasi;2. Bagian evaluasi melakukan verifikasi faktual persyaratan administrasi dan

akademik calon peserta ujian program, selanjutnya menyusun daftar nama-nama mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan untuk diajukan ke ketua prodi

3. Ketua program studi menetapkan dan membuat draf surat keputusan peserta ujian akhir program;

4. Mahasiswa peserta ujian akhir program melakukan pendaftaran jenis peminatan keperawatan ke sekretaris panitia ujian akhir program;

5. Panitia menyusun draf pembimbing dan jenis peminatan untuk diajukan ke ketua prodi

6. Ketua Prodi membuat draf surat keputusan untuk mendapat pengesahan direktur;

7. Panitia mempersiapkan lahan praktik sesuai dengan program peminatan.Tahap orientasi :Sebelum mahasiswa melakukan praktik keperawatan dilakukan orientasi program :1. Penugasan selama melakukan praktik2. Indikator penilaian3. Pengaturan dan regulasi praktik

B. Tahap Pelaksanaan1. Waktu dan tempat

Waktu : Ujian akhir program dengan bobok 4 SKS sehingga waktu yang digunakan adalah 4 x 16mg x 4jam = 256 jam = 5 minggu, dengan pambagian sebagai berikut :

No Kegiatan Waktu Metode Ket.1. Praktik klinik

keperawatan3 minggu Studi kasus 1 kasus per

minggu3. Laporan karya tulis

ilmiah2 minggu Portofolio Panduan

penulisan laporan ilmiah

Tempat : lokasi praktik adalah RS Batara Guru kab. Luwu, BLUD RSUD Sawerigading Palopo, adapun ruangan yang akan digunakan adalah Ruangan IRD, ICU, Ruangan rawat inap : Interna, Bedah, Anak dan Maternitas. Klinik Perawatan Luka An-Nida Palopo dan Klinik Perawatan Luka Leony Belopa.

2. MetodeMetode yang digunakan dalam ujian akhir program adalah studi kasus sesuai program peminatan. Metode Studi kasus diarahkan pada kasus-kasus sesuai peminatan dengan pendekatan asuhan keperawatan.

15

Page 17: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

a. Beban kasus untuk setiap mahasiswa sebanyak 3 jenis kasus berbeda sehingga memungkinkan penguasaan standar kompetensi pada setiap peminatan. Kasus yang diambil diharapkan kasus baru masuk sampai pasian pulang sehingga memungkinkan mahasiswa melakukan proses keperawatan secara komprehensif mulai dari pengkajian sampai evaluasi. Pada program peminatan gawat darurat sebanyak 6 kasus dengan jenis kasus yang berbeda.

b. Ujian kasus dilaksanakan dengan metode ujian komperehensif : tes tulis dan tes keterampilan. Tes tertulis dibuat dalam bentuk case test merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes tertulis dan diukur secara objektif. Tujuan metode ini adalah untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep asuhan keperawatan yang komprehensif. Melalui metode ini mahasiswa akan terorientasi dengan ujian kompetensi. Sedangkan ujian Direct Observasional of Preocedure Skill adalah metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan CI/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien di lahan praktik. Penguji menggunakan daftar tilik atau check list yang berisi urutan prosedur kerja pelaksanaan tindakan keperawatan, misalnya pemasangan infus, pemasangan NGT, pemasangan sungkup oksigen, memasang kateter, dan lain-lain.

c. Laporan kasus dibuat dalam bentuk portofolio yaitu suatu koleksi atau kumpulan atas bukti yang menunjukkan penguasaanketerampilan, pengetahuan, sikap, pemahaman, dan prestasi secara berkelanjutan, sebagai bagian dari proses refleksi terhadap pembelajaran, pengembangan, dan aktifitas individu. Laporan portofolio memuat tinjauan kasus dari 2 perspektif yaitu perspektif medic dan asuhan keperawatan.

d. Ujian sidang menggunakan metode Student Oral Case Analysis (SOCA) merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan diukur secara objektif dalam ujian sidang. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep yang komprehensif.Mahasiswa diharapkan untuk menganalisis kasus dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya permasalahan tersebut; membuat diagnosis keperawatan yang tepat dan intervensi yang rasional; dan menjelaskan pemberian terapi/ interensi dengan menerapkan berbagai ilmu-ilmu dasar.Biasanya diawali dengan menggambarkan peta pikiran dari suatu kasus klinis (menggambarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dari munculnya suatu permasalahan).

3. Pembimbing dan pengujie. Pembimbing dan penguji dari lahan praktik adalah perawat yang bertugas

diruangan dimana mahasiswa melakukan praktik yang diusulkan oleh pihak RS dengan persayaratan sebagai berikut :1) Memiliki pengalaman kerja minimal 5 (tahun) tahun dan minimal telah

bekerja minimal 2 (dua tahun) di ruangan dimana mahasiswa melakukan berpraktik.

2) Pendidikan minimal Diploma III keperawatan3) Memiliki sertifikat STR dan sertifikat preceptor klinikTugas pembimbing lahan :1) Memfasilitasi mahasiswa mendapatkan kasus sesuai program pemintan

16

Page 18: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

2) Membimbing mahasiswa melakukan proses asuhan keperawatan3) Mendampingi mahasiswa pada saat melakukan tindakan keperawatan4) Melakukan pre dan post konfrence5) Bertindak sebagai penguji kasus dan memberikan penilaian

f. Pembimbing dan penguji institusi adalah dosen yang sedang aktif melaksanakan tugas sebagai dosen dan diberi wewenang melalui surat keputusan direktur untuk membimbing mahasiswa dalam melaksanakan tugas akhir.

g. Tugas Akhir mahasiswa dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing yang memiliki keahlian dan atau kepakaran dengan persyaratan umum sebagai berikut: 1) Masa kerja dosen lebih dari 2 (dua) tahun dan tidak sedang mendapatkan

sanksi administratif maupun akademis. 2) Dosen/tenaga ahli dari luar prodi dengan keahlian sesuai dengan tugas

akhir yang dikerjakan dan mendapat persetujuan dari Direktur. 3) Dosen pembimbing Tugas Akhir memiliki jabatan akademik sekurang-

kurangnya asisten ahli. h. Tugas pembimbing institusi :

1) Dosen pembimbing berfungsi sebagai fasilitator yang mengarahkan perencanaan, pelaksanaan, dan pembuatan laporan ilmiah, serta mengujinya.

2) Pembimbing I dan II memiliki hak dan wewenang yang sama untuk membimbing dengan ketentuan sebagai berikut; a) Pembimbing I memfokuskan pada bimbingan subtansi keilmuan dan

metode ilmiah dan pembimbing II memfokuskan pada bimbingan teknis penulisan

b) Mampu bekerjasama dengan sesama pembimbing dan mahasiswa. c) Mengedepankan kepentingan akademik dan kepentingan mahasiswa. d) Melayani mahasiswa bimbingannya untuk menyelesaikan tugas akhir

tepat waktu. e) Menjadwalkan waktu pembimbingan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali

dalam seminggu. i. Pembimbing yang karena sesuatu hal tidak bisa melanjutkan pembimbingan

dapat diganti oleh pembimbing lain yang akan ditetapkan oleh Direktur atas usul Ketua program studi.

j. Penguji ditetapkan oleh direktur atas usul ketua Program studi, dengan persyaratan memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli, dengan latar belakang pendidikan di bidang kesehatan.

k. Pembimbing bertanggung jawab kepada direktur.l. Jumlah mahasiswa bimbingan untuk tiap pembimbing sebanyak-banyaknya 12

(dua belas) mahasiswa kecuali seijin Direktur

4. Komunikasi Pembimbingana. Pembimbing I dan Pembimbing II melakukan pertemuan awal untuk

menyamakan persepsi tentang bimbingannya;b. Membuat kesepakatan dan jadual dengan mahasiswa agar penulisan tugas

akhir dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan;

17

Page 19: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

c. Pembimbing I dan pembimbing II menggunakan berita acara pembimbingan dan log book sebagai sarana komunikasi antar pembimbing dan mahasiswa dengan program studi

d. Memberikan pelayanan prima one day respond maksimal 24 jam setelah mahasiswa meletakkan naskahnya baik melaui telephone, SMS, e-mail atau meletakkan komunikasi lewat surat atau selembar kertas

C. Ujian dan Penilaian Laporan Karya IlmiahUjian

1. Ujian dilaksanan sebanyak 2 ( dua ) kali terdiri dari : ujian kasus dan Sidang sarjana (hasil);

2. Komposisi penguji ujian kasus terdiri dari 2 (dua) orang penguji dari institusi dan satu orang penguji lahan.

3. Komposisi ujian sidang terdiri dari 3 (tiga) orang dosen sebagai penguji yang memiliki keahlian dan atau kepakaran.

4. Sidang hasil bersifat sidang terbuka dan dapat dihadiri oleh mahasiswa lain.5. Sebelum ujian sidang dilaksanakan mahasiswa meminta persetujuan dari

masing-masing pembimbing dan penguji untuk menghadiri ujian.6. Laporan karya tulis ilmiah telah diterima oleh pembimbing/penguji minimal 2

hari sebelum ujian dilaksanakan.7. Sidang dilaksanakan maksimum selama 60 menit dengan pembagian waktu :

1) Presentasi maksimum 15 menit2) Tanya jawab maksimum 30 menit3) Resume 15 menit Penambahan waktu hanya dapat dilakukan atas persetujuan ketua sidang.

8. Persyaratan ujian :a) Telah mendapat persetujuan dari pembimbing I dan pembimbing IIb) Dihadiri oleh semua pembimbing dan pengujic) Telah melulusi ujian kasus.

Penilaiana. Setelah ujian selesai, penguji wajib mengumumkan :

1) Lulus tanpa/dengan revisi ringan2) Lulus dengan revisi yang banyak dan perlu diadakan ujian ulang/perbaikan

yang lebih intensif3) Tidak lulus dan wajib dilakukan ujian ulang.

b. Nilai batas lulus ujian kasus dan ujian sidang adalah B (68)c. Penilaian laporan ujian akhir program merupakan nilai rata-rata dari penilaian ujian

kasus dan sidang akhir dengan bobot yang telah ditetapkan pada halaman sebelumnya1) Ujian kasus

a) Nilai diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh semua penguji.b) Nilai batas lulus yang ditetapkan adalah 2,75 (pada rentang nilai 0-4) atau

68 (pada rentang nilai 0-100)c) Perbedaan nilai diantara penguji tidak boleh lebih dari 0,5 (pada rentang

nilai 0-4) atau 12,5 (pada rentang nilai 0-100). Jika terjadi perbedaan lebih dari 0,5 atau 12,5 maka penguji akan membahas dan memusyawarahkan hal ini bersama tim penguji untuk memperoleh kesepakatan.

d) Penilaian menggunakan formulir ujian kasus.2) Sidang Hasil

a) Nilai sidang akhir diberikan oleh semua penguji.

18

Page 20: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

b) Nilai sidang akhir harus lebih tinggi dari nilai seminar kasus.c) Perbedaan nilai diantara penguji tidak boleh lebih dari 0,5 (pada rentang

nilai 0-4) atau 12,5 (pada rentang nilai 0-100). Jika terjadi perbedaan lebih dari 0,5, maka penguji akan membahas dan merundingkan hal ini bersama team penguji untuk memperoleh kesepakatan.

d) Penilaian menggunakan formulir sidang akhir.3) Nilai mahasiswa untuk ujian akhir progtam ditetapkan dengan menggunakan

formulir rekapitulasi nilai ujian akhir program.

D. Manajemen dan penugasan1. Manajemen

a. Mahasiswa melakukan shif selama 8 jam setiap hari dengan ketentuan pasien kelolaan yang menjadi tanggungjawabnya di delegasikan kepada mahasiswa seminat sehingga asuhan keperawatan menggambarkan pola 24 jam.

b. Mahasiswa dibagikan dalam 3 shif sehingga memungkinkan terjadi proses pendelegasian kasus/pasien, kecuali pada saat ujian praktik.

c. Setiap kelompok seminat memiliki buku komunikasi.d. Mahasiswa hanya dapat melihat dokumentasi/rekam medic dan keperawatan

pasien 3 (tiga) hari sejak kasus kelolaan dirawat.e. Pembimbing menilai dan memeriksa catatan asuhan keperawatan secara

kontinyu sehingga memungkinkan mahasiswa menyusun laporan karya tulis ilmiah tepat waktu.

f. Pembimbing institusi melakukan supervisi sebanyak 4 kali dengan fokus bimbingan sebagai berikut :1) Kunjungan pertama dilakukan pada saat pertama kali mahasiswa

berpraktik untuk mengorientasikan mahasiswa diruangan dan seleksi kasus.

2) Kunjungan kedua pada minggu ke dua untuk menilai laporan kasus pada minggu pertama dan seleksi kasus kedua.

3) Kunjungan ketiga pada minggu ketiga untuk menilai laporan kasus minggu kedua dan seleksi kasus minggu ketiga.

4) Kunjungan keempat pada saat ujian kasus. Ujian kasus minimal dilaksanakan pada minggu kedua sesuai dengan jadual ujian kasus yang ditetapkan.

g. Setelah menyelesaikan praktik dan dinyatakan lulus mahasiswa diberi waktu menyusun laporan akhir selama 2 minggu.

2. Penugasan a. Setiap mahasiswa membuat 3 (tiga) kasus kelolaan secara komprehensif

sesuai program peminatan ( catatan pemintan gadar 6 kasus)b. Pendokumentasian klien kelolaan menggunakan format asuhan keperawatan

yang sudah baku.c. Membuat laporan pendahuluan kasus keloaan dan SOP tindakan keperawatan

(menggunakan SOP yang berlaku di RS)d. Membuat log book dan mengisi chek list keterampilan yang telah dilakukan

ditandatangani pembimbing;e. Setiap hari sabtu mengumpulan kasus kelolaan dengan lengkap.

19

Page 21: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

BAB IVREGULASI

A. Kode Etik Umum1. Setiap tugas akhir dilaksanakan menurut standart etika dan legal formal yang

berlaku 2. Setiap pembimbing dan mahasiswa harus menegakkan dan menjaga etika moral,

sosial dan ilmiah dalam melakukan praktik maupun dalam menyusun laporan karya tulis ilmiah.

3. Tugas akhir harus menghindari terjadinya research misconduct yang terdiri atas beberapa hal berikut; a. Plagiarism, yaitu apabila sebagian atau bahkan seluruhnya menjiplak atau

menyalin produk karya ilmiah lain tanpa merujuk pada sumbernya. b. Fabrikasi, yaitu apabila data yang disajikan merupakan hasil rekayasa atau

merupakan data yang sebetulnya tidak ada atau tidak pernah dikumpulkan sebelumnya.

c. Falsifikasi, yaitu apabila mahasiswa dengan sengaja mengganti, mengubah, memodifikasi, ataupun merekayasa data yang ada sedemikian rupa sehingga informasi yang dikandung menjadi menyimpangdan bahkan dapat menyesatkan (misleading)

d. Menggunakan ide, informasi, dan konsep orang lain yang masih berupa manuskrip yang sedang dalam proses review.

e. Memasukkan nama orang, organisasi atau lembaga dalam suatu laporan hasil karya ilmiah atau publikasi, padahal orang, organisasi atau lembaga yang dimaksud sama sekali tidak pernah terlibat dalam karya ilmiahyang dilaporkan atau dipublikasikan tersebut.

f. Melakukan studi kasus tanpa mengindahkan peraturan-peraturan setempat yang masih berlaku dan secara jelas dibuat untuk melindungi kepentingan subyek atau kesehatan dan keamanan masyarakat.

g. Secara sengaja melakukan penghapusan, merusak atau menghilangkan data hasil karya ilmia orang lain untuk kepentingan pribadi.

4. Tugas akhir yang melibatkan subyek manusia harus terlebih dahulu mendapatkan surat persetujuan subyek (informed concent) yang menunjukkan bahwa subyek telah mendapat penjelasan mengenai tujuan, manfaat, efek dari tindakan serta setuju untuk menerima tindakan tersebut.

5. Tugas akhir yang menggunakan/melibatkan institusi lain harus mendapatkan persetujuan dari institusi yang dilibatkan.

B. Kode Etik Pembimbing1. Menerima mahasiswa untuk konsultasi sesuai jadwal yang ditetapkan. 2. Tidak menerima dan/atau meminta imbalan dalam bentuk materiil maupun non-

materiil selama proses pembimbingan.

20

Page 22: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

3. Membimbing sesuai kapasitasnya sebagai seorang pembimbing dengan mengedepankan asas dan etika ilmiah.

4. Selalu mengusahakan agar bimbingannya dapat menyelesaikan tugas akhir tepat waktu.

5. Menghadiri ujian kasus dan sidang hasil sesuai waktu yang ditetapkan;6. Memberikan penilaian secara objektif sesuai dengan ketentuan.

C. Kode Etik Penguji1. Tidak menerima dan/atau meminta imbalan dalam bentuk materiil maupun non-

materiil kepada mahasiswa yang diuji. 2. Tidak menyampaikan perihal kelulusan kepada mahasiswa sebelum proses ujian. 3. Menguji sesuai kapasitasnya sebagai seorang penguji dengan mengedepankan

asas dan etika ilmiah 4. Menghadiri ujian kasus dan sidang hasil sesuai waktu yang ditetapkan;5. Memberikan penilaian secara objektif sesuai dengan ketentuan

D. Kode Etik Mahasiswa1. Mahasiswa wajib mengenakan pakaian lengkap beserta name tag yang telah

ditentukan. Bila mahasiswa tidak mengenakan pakaian lengkap (seragam putih atas bawah, kap / jilbab, sepatu hitam tertutup tak berbunyi), rambut rapi, serta asesoris yg berlebihan maka CI berhak untuk memulangkan mahasiswa dan diganti dengan 2x jumlah waktu dinas yang ditinggalkan.

2. Apabila mahasiswa hadir tanpa kelengkapan seragam dan name tag saat berdinas, dapat diberi peringatan. Peringatan 1 berupa peringatan lisan dan tetap melanjutkan dinas, peringatan 2 mahasiswa tidak diperkenankan dinas dan wajib mengganti hari dinas sebanyak 2 kali masa dinas yang hilang.

3. Dinas mengikuti jadwal yang telah ditentukan oleh shift ruangan. Apabila tidak ditentukan, maka mahasiswa wajib mengikuti jadwal yang telah ditentukan kampus, yaitu : Dinas pagi 07.30 – 14.oo dengan waktu istirahat selama 60 menit antara pukul 12.00 – 13.00, Dinas sore 14.00 – 21.00 dengan waktu istirahat selama 60 menit antara pukul 18.00 – 19.00, Dinas malam 19.00 – 07.30 dengan waktu istirahat selama 120 menit antara 01.00 – 03.00. Semua waktu istirahat dilakukan secara bergantian, tidak boleh meninggalkan ruangan dalam keadaan kosong (tanpa mahasiswa).

4. Bila terjadi keterlambatan lebih dari 60 menit tanpa alasan yang meyakinkan, mahasiswa diperkenankan kembali dan tidak diperkenankan dinas dihari tersebut serta wajib mengulang 2x masa dinas yang ditinggalkan.

5. Mahasiswa diijinkan tidak mengikuti kegiatan bila disebabkan oleh kondisi tertentu seperti sakit atau ijin (keperluan penting) dengan pemberitahuan sebelumnya kepada preseptor akademik dan klinik dilanjutkan dengan pengajuan surat ke bagian LP2M, kemudian mahasiswa tersebut wajib mengganti waktu dinas sejumlah waktu dinas yang ditinggalkannya;

6. Wajib mengikuti ujian praktik sesuai jadual yang ditetapkan7. Tidak berupaya untuk memberikan sesuatu dalam bentuk apapun ke pembimbing

dan atau penguji untuk mempermudah penyelesaian tugas akhir 8. Berkomunikasi secara baik pada saat melakukan konsultasi9. Menggunakan pakaian putih-putih dan jas alamamater saat mengikuti ujian

sidang.

21

Page 23: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

E. Sanksi-Sanksi1. Sanksi atas pelanggaran kode etik akan ditentukan oleh Direktur setelah

mendapat masukan dari ketua program studi. 2. Hasil karya tugas akhir yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya,

akan memperoleh sangsi sesuai peraturan disiplin mahasiswa dan alumni. 3. Ketidakefektifan pembimbingan tugas akhir dapat dikenakan sanksi 4. Sangsi atas ketidakefektifan pembimbingan tugas akhir ditetapkan Direktur

F. Produk Tugas Akhir1. Naskah publikasi didokumentasikan di perpustakaan Akper Sawerigading Pemda

Luwu dalam bentuk :a. Soft Copy (CD) sebanyak 1 buahb. Hard Copy sebanyak 3 buah

2. Naskah publikasi yang layak, dapat dimasukkan dalam jurnal ilmiah.

G. Pernyataan kelulusan1. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan tugas akhir jika telah lulus sidang

yang diumumkan oleh ketua program studi 2. Mahasiswa dinyatakan telah lulus sarjana jika telah mendapat surat keputusan

Lulus dan Surat Keterangan Lulus yang dikeluarkan oleh Direktur. 3. Pernyataan kelulusan dinyatakan dalam sidang Yudisium yang wajib diikuti oleh

seluruh mahasiswa 4. Surat Keterangan Lulus yang dikeluarkan oleh Direktur dipergunakan untuk

mengambil ijazah dan Transkrip Akademik setelah mengikuti wisuda.

H. Hak Kepemilikan Produk Tugas Akhir1. Produk tugas akhir program sarjana Diploma III adalah hak milik program studi

sebagai sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklusif. 2. Publikasi sebagian atau seluruhnya menjadi hak mahasiswa, pembimbing I, dan

pembimbing II setelah mendapat persetujuan Direktur. 3. Hasil karya yang menyertai karya tulis ilmiah dalam bentuk poster dan alatyang

merupakan bagian dalam penilaian tugas akhir menjadi milik program studi.

I. PENUTUP1. Hal-hal yang menyangkut pelaksanaan tugas akhir yang belum diatur dalam

peraturan ini akan ditentukan oleh ketua program studi setelah mendapat persetujuan Direktur.

2. Dengan berlakunya panaduan ujian kahir program ini, maka panduan tentang tugas akhir yang bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi;

3. Untuk terlaksanya ujian akhir program dengan baik maka diharapkan semua pihak yang terlibat untuk mengacu pada panduan ini dan senantiasa melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik.

Palopo, 1 Juni 2014

DIREKTUR,

22

Page 24: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

Hj.Mahriani Mahmud,S.Sit.M.Kes

Lampiran :

KERANGKA PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

A. BAGIAN AWAL 1. Halaman sampul depan

Pada halaman sampul luar berisi komponen :a. Judul KARYA TULIS ILMIAH, jumlah kata pada judul tidak lebih dari 20 kata.

Contoh : PENERAPANAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN : TBC PARU, PPOM, CA PARU DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD BATARA GURU KABUPATEN LUWU TAHUN 2014.

b. Tulisan KARYA TULIS ILMIAHc. Judul d. Logo Akper Sawerigading Pemda Luwu. e. Nama mahasiswa disertai NIM f. Nama Program Studi, dan nama perguruan tingg. g. Tahun dilaksanakan h. Sampul luar ini tidak dibubuhi nomor halaman i. Halaman ini dijilid (terusan/langsung) dengan kertas buffalo warna hijau tua.

2. Halaman sampul dalam Sama dengan halaman sampul luar, tetapi menggunakan kertas putih

3. Halaman persetujuan Pernyataan persetujuan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa kedua pembimbing telah menyetujui KTI ini untuk dipertahankan (baik dipertahankan dalam seminar sidang akhir). Secara rinci komponen pada pernyataan persetujuan adalah :a. Tempat, bulan dan tahun disetujui b. Nama pembimbing I dan tanda tangan. c. Nama pembimbing II dan tanda tangan d. Ketua Program Studi dan tanda tangan

4. Halaman penetapan panitia penguji 5. Halaman daftar isi 6. Halaman daftar tabel 7. Halaman daftar gambar 8. Halaman daftar lampiran 9. Daftar arti, lambang, singkatan dan istilah

23

Page 25: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

B. Bagian Inti

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang

Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoritis ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah.Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh untuk dikaji secara ilmiah.

B. Rumusan Masalah Perumusan masalah diawali dengan membandingkan kenyataan atau fenomena dengan harapan sesuai dengan teori dan konsep. Penulis akan membuat pernyataan yang sangat mendasar yang pada kasus nantinya akan menjawab tujuan penulisan. Perumusan masalah merupakan rumusan secara konkrit masalah yang ada, dalam bentuk pertanyaan. Contoh : bagaimanakah penerapan standar asuhan keperawatan gangguan sistem pernafasan : TBC Paru, PPOM, Ca Paru di ruang perawatan interna RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu tahun 2014.

C. Tujuan Tujuan penulisan terdiri dari penjelasan tujuan umum dan khusus, sehingga pembaca mengerti tentang pentingnya kajian ilmiah ini dilaksanakan. Tujuan umum merupakan tujuan penulisan secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui studi kasus. Misalnya : untuk mengetahui penerapan standar asuhan keperawatan gangguan sistem pernafasan : TBC Paru, PPOM, Ca Paru di ruang perawatan interna RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu tahun 2014 Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum sifatnya lebih operasional dan spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai maka tujuan umum juga terpenuhi. Kata – kata operasional dalam tujua khusus adalah : mengukur, mengidentifikasi, menganalisa, membandingkan, menilai dan lain-lain. Contoh :1. Untuk mengetahui standar asuhan keperawatan gangguan sistem

pernafasan : TBC Paru di ruang perawatan interna RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu tahun 2014;

2. Untuk mengetahui standar asuhan keperawatan gangguan sistem pernafasan : PPOM di ruang perawatan interna RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu tahun 2014;

3. Untuk mengetahui standar asuhan keperawatan gangguan sistem

24

Page 26: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

pernafasan : Ca Paru di ruang perawatan interna RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu tahun 2014.

D. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan membahas manfaat untuk layanan kesehatan termasuk keperawatan juga perkembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu keperawatan, dan bagi peneliti sehingga hasilnya dapat digunakan oleh ilmuwan lain dalam mengembangkan IPTEK.

E. Metode Kajian Menjelaskan metode kajian ilmiah yang digunakan, dalam hal ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai proses pemecahan masalah terdiri dari pengkajian, diagnose, rencana, implementasi dan evalusi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKAAdalah landasan teori yang digunakan oleh penulis dengan memberikan kesempatan pada penulis untuk mengembangkan konsep keperawatan sedemikian rupa berbagai sumber yang relevan, autentik dan actual. Peristilahan kerangka kosep memungkinkan penulis menuangkan kemampuan analisis terhadap teori yang dimunculkan dan diprediksi masalah yang mungkin timbul. Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar kasus-kasus yang berasal dari pustaka mutakhir. Bahan-bahan tinjauan pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal, tugas akhir,laporan kasus, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah. Kerangka tinjauan pustaka memuat :1. Tinjauan Medik : pengertian, etiologi, patofisiologi, gambaran klinik,

prognosis, komplikasi dan pengelolaan kasus2. Tinjauan standar asuhan keperawatan : pengkajian, diagnosis,

intervensi dan rasional, implementasi dan evaluasi. (sebaiknya menggunakan NANDA)

BAB III TINJAUAN KASUS Bab ini berisi pengelolaan kasus yang dilakukan oleh penulis, Pengelolaan kasus-kasus dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Tinjauan kasus dibuat dalam bentuk narasi dengan menggambarkan keseluruhan proses keperawatan untuk setiap kasus kelolaan. Dengan sistimatika sebagai berikut :Data yang terkumpul dalam Bab ini antara lain : 1. Pengkajian, meliputi :

a. Identitas klien/keluarga, penanggung jawab b. Riwayat Kesehatan klien c. Pemeriksaan fisik d. Pola fungsional (fokuskan pada permasalahan yang ada) e. Data penunjang f. Perumusan masalah keperawatan

2. Perencanaan (Nursing Care Plan - NCP) Tersajikan dalam bentuk format naratif (sesuai dengan format )

3. Tindakan (Implementasi) Tersajikan dalam bentuk format naratif dan menggambarkan monitoring/ perkembangan pelayanan selama 24 jam

4. Evaluasi disajikan dalam Catatan Perkembangan (Nursing Progress) Tersajikan dalam bentuk naratif

25

Page 27: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

BAB IV PEMBAHASANAdalah kemampuan penulis di dalam mengupas, mengamati dan memberikan solusi dengan alasan-alasan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Pada bab ini penulis berorientasi pada problem solving dengan argumentasi ilmiah/ logis. Permasalahan yang timbul dalam Tinjauan Kasus dan tidak sesuai dengan konsep dasar yang dikemukakan pada Bab II, pengangkatan diagnose keperawatan, rencana tindakan yang ditawarkan ataupun respon manusia yang timbul akibat pelayanan yang diberikan. Pada Bab ini penulis dalam mempertahankan argumentasinya diperbolehkan mengutip sumber-sumber referensi yang relevan. Pada Bab ini sangat tidak disarankan penulisan :1. Penulisan ulang/ sejenis pada Bab sebelumnya dengan redaksi yang

berbeda 2. Membandingkan isi Bab II degan Bab III saja 3. Menyajikan kembali hal-hal yang sudah dituliskan pada Bab III

tanpa memberikan klarifikasi ilmiah 4. Menuliskan tentang teori keperawatan murni.Contoh :Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan edema paru Pembahasan minimal meliputi :1. Apa pengertian diagnosa keperawatan gangguan pertukaran

gas.......muncul atau tidak ??2. Bagaimana masalah keperawatan tersebut muncul ?? (diuraikan

secara pathofisiologis)3. Apa akibat yang terjadi bila masalah tersebut tidak diatasi ??4. Apa rasional tindakan yang telah dilakukan ??5. Bagaimana hasil evaluasi yang dicapai setelah dilakukan

implementasi ??6. Dapat ditambah pembenaran dari data, diagnosa, intervensi,

implementasi, dan hasil evaluasi (konsep/berdasarkan sumber teori)BAB V PENUTUP

Penulisan pada Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi, sedangkan rekomendasi lebih menekankan pada usulan yang sifatnya operasional atau aplikatif. Rekomendasi bisa ditujukan pada institusi, organisasi profesi, anggota profesi, provider, mahasiswa keperawatan. Lebih baik lagi bila rekomendasi disertakan pula prosedur tetap/ protap yang dilaksanakan pada institusi pelayanan yang bersangkutan

C. Bagian Akhir1. Daftar pustaka 2. Lampiran (SOP tindakan keperawatan, daftar cheklis keterampilan keperawatan

SAP pendidikan kesehatan, dll)

26

Page 28: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

TATA CARA PENULISAN

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) di Perguruan Tinggi Keperawatan, khususnya untuk Program D III Keperawatan, baik yang berupa Studi Kasus/Laporan Kasus/Laporan Asuhan Keperawatan Klinis maupun penulisan Riset Keperawatan harus memenuhi persyaratan kaidah-kaidah normatif yang sudah ditentukan.

Agar penulisan KTI benar-benar menjadi Karya Tulis Imiah, maka perlu dipertimbangkan kaidah-kaidah normatif, yaitu aspek estetika (keindahan/kerapihan tulisan), aspek yang menjadi esensi KTI itu sendiri, yaitu contens/isi materi yang benar-benar ilmiah serta aspek yang tidak kalah penting , yaitu etis/etika (tidak melakukan plagiat/menjiplak).

Untuk itu dalam rangka menyamakan pemahaman/persepsi berkaitan dengan kaidah kaidah normatif dan tata cara penulisan KTI anatara mahasiswa, pembimbing maupun penguji KTI diperlukan adanya kerangka acuan yang disepakati dan dibakukan di Akademi Keperawatan Sawaerigading Pemda Luwu.

Penulisan KTI  yang diberlakukan adalah menggunakan  Sistem Harvard dengan pengetikan huruf Time New Roman 12 pts (TNR).  Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam tata cara penulisan dengan menggunakan sistem Harvard adalah sebagai berikut :

A. ISI HALAMAN PENDAHULUAN1. HALAMAN JUDUL............................................(tanpa penomoran)2. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……................……………...i3. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ( I, II).....…...................................ii4. KATA PENGANTAR.................................................................................iii....dst5. DAFTAR ISI…………………………..........................................................iv...dst6. DAFTAR GAMBAR .......kalau ada…(dapat dibuat dalam naskah)..........v...dst

27

Page 29: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

PANITIA UJIAN AKHIR PROGRAMAKPER SAWERIGADING PEMDA LUWUTAHUN AKADEMIK 2013/2014

FORM PENDAFTARAN PEMINATAN PENDALAMAN KOMPETENSI KEKHUSUSAN MK KEPERAWATAN

Berdasarkan minat dan pengalaman proses pembelajaran klinik keperawatan sebelumnya maka saya :

- Nama :- Nim :- Kelas :- Tempat/Tgl Lahir :

Berminat untuk mendalami bidang keperawatan dalam ujian akhir program pada tahun akademik 2013/2014 secara berurutan sebagai berikut :1. ……………………………………………………………2. ……………………………………………………………3. ……………………………………………………………4. ……………………………………………………………(diisi minimal 3 peminatan)

Pilihan peminatan :1. Keperawatan medikal bedah (sub peminatan : keperawatan sistem respirasi, sistem

cardiovaskuler, sistem digestivus, sistem persarafan, sistem endokrin, sistem perkemihan, dan sistem muskuloskletal (isi dengan sub peminatan)

2. Keperawatan anak3. Keperawatan maternitas4. Keperawatan gawat darurat5. Keperawatan ICU6. Keperawatan luka modern

Demikian pendaftaran ini saya berikan untuk dip roses lebih lanjut.

Palopo, ……….. Juni 2014

Mahasiswa,

(……………………)

28

Page 30: BUKU PANDUAN Magang Akper 2014-2

29