buku modul panduan un ipa fisika smp

Upload: aditya-pratama

Post on 31-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 1 Besaran Pokok

    Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.

    Ada tujuh besaran pokok seperti berikut:

    No. Besaran Pokok

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    panjang

    massa

    waktu

    suhu

    kuat arus

    intensitas cahaya

    jumlah molekul

    2. Pengukuran

    a. Panjang

    Contoh :

    b. Massa

    Contoh :

    Massa benda yang diukur adalah = 0 gr + 40 gr + 7 gr + 0,52 gr =

    c. Volume

    Hari ke- : 1 Materi Pokok

    Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.

    Ada tujuh besaran pokok seperti berikut:

    Satuan Alat Ukur

    meter

    kilogram

    sekon

    kelvin

    ampere

    kandel

    mol

    Mistar, Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup

    Neraca ( 2 lengan dan 3 lengan )

    Stopwatch

    Termometer

    Amperemeter

    Massa benda yang diukur adalah = 0 gr + 40 gr + 7 gr + 0,52 gr = 47,52 gr

    Materi Pokok : BESARAN POKOK DAN PENGUKURAN

    Panjang p

    Perhatian :

    Dalam soal UN, pengukuran panjang

    biasanya tidak dimulai dari angka nol!

    Massa benda di A adalah :

    = 1000 gr + 500 gr + 100 gr + 50 gr

    = 1650 gr

    = 1,65 kg

    Volume batu = 30 cm

    Page 1

    FISIKA SMP

    Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.

    Mistar, Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup

    ( 2 lengan dan 3 lengan )

    47,52 gr

    BESARAN POKOK DAN PENGUKURAN

    Panjang pensil = 2,8 cm

    Perhatian :

    Dalam soal UN, pengukuran panjang

    biasanya tidak dimulai dari angka nol!

    Massa benda di A adalah :

    = 1000 gr + 500 gr + 100 gr + 50 gr

    = 1650 gr

    = 1,65 kg

    Volume batu = 30 cm3 20 cm

    3

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • 3. Massa Jenis

    Massa jenis ( ) = massa Volume

    Contoh :

    4. Pemuaian

    Contoh aplikasi yang memanfaatkan pemuaian pada zat padat:

    a. Air panas untuk membuka tutup botol

    b. Pemasangan bingkai besi pada roda (bingkai besi dipanaskan terlebih dahulu )

    c. Pemasangan kaca jendela (diberi celah agar kaca tidak pecah ketika suhunya naik)

    d. Pemasangan rel kereta api

    e. Kawat telepon dibuat kendor ( agar tidak putus waktu suhunya turun)

    f. Bimetal : dua logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang dikeling jadi satu,

    dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil.

    5. Kalor

    Jika air yang berwujud es (padat) terus menerus diberi kalor akan mencair dan menguap. Besarnya kalor dan

    perubahan suhu air dapat dibuat grafik s

    T

    0C

    100

    0

    Q2

    Q1

    Contoh :

    100

    Q3

    60

    Hari ke- : 2 Materi Pokok

    Pada suhu kamar ketika dipanaskan ketika didinginkan

    Hari ke- : 3 Materi Pokok

    massa (m)

    Volume (V) dengan satuan kg/m

    3 atau gr / cm

    3

    Contoh aplikasi yang memanfaatkan pemuaian pada zat padat:

    Air panas untuk membuka tutup botol

    Pemasangan bingkai besi pada roda (bingkai besi dipanaskan terlebih dahulu )

    kaca jendela (diberi celah agar kaca tidak pecah ketika suhunya naik)

    Pemasangan rel kereta api

    Kawat telepon dibuat kendor ( agar tidak putus waktu suhunya turun)

    Bimetal : dua logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang dikeling jadi satu,

    dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil.

    Jika air yang berwujud es (padat) terus menerus diberi kalor akan mencair dan menguap. Besarnya kalor dan

    perubahan suhu air dapat dibuat grafik sebagai berikut:

    Q5

    Q4

    Q3

    t

    Q4

    Materi Pokok : MASSA JENIS DAN PEMUAIAN

    Jika massa benda A 3 kg, maka massa jenis

    benda A adalah

    = 3 kg

    750-600

    =

    =

    Pada suhu kamar ketika dipanaskan ketika didinginkan

    Materi Pokok : KALOR

    Q1 =

    Q2 =

    Q3 =

    Q4 =

    Q5 = m c

    Jika massa air 2 kg, kalor jenis air

    uap 2.260.000 J kg-1

    , berapa

    mengubah air pada suhu 60

    Penyelesaian :

    QTotal = Q3 + Q4 = m cair T + m U

    = (2 kg x 4200 J kg-1

    = 336000 J + 4520000 J

    QTotal = 4856000 J atau = 4.856 kJ

    Page 2

    Pemasangan bingkai besi pada roda (bingkai besi dipanaskan terlebih dahulu )

    kaca jendela (diberi celah agar kaca tidak pecah ketika suhunya naik)

    Kawat telepon dibuat kendor ( agar tidak putus waktu suhunya turun)

    Bimetal : dua logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang dikeling jadi satu, dan jika

    dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil.

    Jika air yang berwujud es (padat) terus menerus diberi kalor akan mencair dan menguap. Besarnya kalor dan

    ENIS DAN PEMUAIAN

    Jika massa benda A 3 kg, maka massa jenis

    benda A adalah

    ml

    = 20 gr /cm3

    Pada suhu kamar ketika dipanaskan ketika didinginkan

    = m ces T Q = Kalor

    = m L m = massa

    = m cair T c = kalor jenis

    = m U L = kalor lebur

    = m cuap T U = kalor uap

    kg, kalor jenis air 4.200 J kg-1

    C-1

    dan kalor

    , berapa kalor yang diperlukan untuk

    mengubah air pada suhu 60oC menjadi uap air seluruhnya?

    1 C

    -1 x 40C) + (2 kg x 2260000 J kg

    -1)

    = 336000 J + 4520000 J

    4.856 kJ

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • Page 3

    6. Gerak Lurus

    Benda dikatakan bergerak jika mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan.

    Benda yang bergerak mempunyai kelajuan dan kecepatan. Kelajuan adalah perubahan jarak terhadap posisi

    awalnya dalam suatu selang waktu tertentu tanpa memerhatikan arahnya, sedangkan kecepatan adalah

    kelajuan dengan memerhatikan arahnya.

    V = kelajuan (m/s)

    =

    s = jarak ( m )

    t = selang waktu ( t )

    a. Gerak lurus beraturan (GLB)

    Ciri : - lintasannya lurus

    - kecepatannya tetap ( pada selang waktu yang sama, jarak yang ditempuh sama)

    - bentuk ketikan pada ticker timer

    F

    - Grafik V t

    V

    t

    b. Gerak lurus berubah beraturan ( GLBB)

    Ciri: - lintasannya lurus

    - percepatannya tetap ( perubahan kecepatan tiap sekon)

    - bentuk ketikan pada ticker timer

    F contoh GLBB dipercepat

    F contoh GLBB diperlambat

    - Grafik V t

    V V

    t t

    GLBB dipercepat GLBB diperlambat

    - Contoh GLBB dipercepatt - Contoh GLBB diperlambat

    1. Benda yang dijatuhkan 1. Benda yang dilempar ke atas

    2. Benda yang menuruni bidang miring 2. Benda yang naik pada bidang miring

    3. Mobil bergerak dan ditekan pedal gas 3. Mobil bergerak dan ditekan pedal rem

    Hari ke- : 4 Materi Pokok : GERAK

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • 7. Tekanan

    a. Tekanan pada zat padat

    b. Tekanan pada zat cair

    Tekanan hidrostastik

    P = g h

    c. Hukum Pascal

    Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.

    Contoh Aplikasi

    d. Hukum Archimedes

    Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung ( ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda

    Contoh : 1.

    2.

    Hari ke- : 5 Materi Pokok

    Fa = v. c .g

    Tekanan pada zat padat

    Tekanan pada zat cair

    Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.

    Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung ( ke g besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda

    Fa = Gaya apung ( N )

    v = volume benda yang tercelup

    c = massa jenis zat cair ( kg/m g = percepatan gravitasi bumi ( m/s

    Materi Pokok : TEKANAN

    P = tekanan (N/m

    F = gaya (N)

    A = luas bidang sentuh gaya (m

    P = tekanan hidrostatis (N/m2)

    = massa jenis zat cair (kg/m3) g = percepatan gravitasi (m/s

    2)

    h = kedalaman (m) (jarak terhadap permukaan air

    P1 = P2

    !

    !

    Untuk contoh di samping:

    Akan didapatkan

    Berat benda pejal di udara = 50 N

    Berat benda pejal di dalam air = 45 N

    Berarti, air memberikan gaya apung sebesar:

    F = w di udara wair = 50 N

    Jadi, besar gaya apung yang dialami benda itu adalah 5 N.

    F = v c g

    5 = v 103 10

    v = 5 104

    m3

    Jadi, volume benda pejal tersebut adalah 5 10

    V1

    V2

    "# $%

    $ & "%

    V2 = volume benda yang tercelup

    V1 = volume benda yang muncul dalam

    Vb = volume benda

    b = massa jenis bendac = massa jenis zat cair

    Page 4

    Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.

    Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung ( ke g besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.

    = volume benda yang tercelup (m3)

    = massa jenis zat cair ( kg/m3)

    g = percepatan gravitasi bumi ( m/s2)

    = tekanan (N/m2)

    = luas bidang sentuh gaya (m2)

    permukaan air)

    2

    '!'

    # = x )*)+

    Untuk contoh di samping:

    Akan didapatkan F2 = 10 N x 5 = 50 N

    di udara = 50 N

    di dalam air = 45 N

    Berarti, air memberikan gaya apung sebesar:

    = 50 N 45 N = 5 N

    Jadi, besar gaya apung yang dialami benda itu adalah 5 N.

    Jadi, volume benda pejal tersebut adalah 5 104

    m3.

    ; " = $ - $%

    $ & "%

    = volume benda yang tercelup

    = volume benda yang muncul dalam permukaan

    = volume benda

    = massa jenis benda

    = massa jenis zat cair

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • 8. Perubahan Energi

    Energi tidak pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.

    Beberapa contoh perubahan Energi :

    1)

    2) Buah jatuh dari batang pohon.

    Energi Potensial Energi Mekanik

    3)

    4) Lampu sepeda yang menyala

    Energi kinetik energi listrik

    5) Sepeda Listrik yang sedang melaju

    Energi Kimia Energi kinetik

    9. Usaha

    usaha = gaya x jarak

    Contoh:

    Hari ke- : 6 Materi Pokok

    ABG

    W = F x d = 25 N x 0,5 m = 12,5 N

    Energi tidak pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.

    Beberapa contoh perubahan Energi :

    Buah jatuh dari batang pohon.

    Energi Mekanik Energi Kalor + Bunyi

    Lampu sepeda yang menyala

    energi listrik Energi Cahaya

    5) Sepeda Listrik yang sedang melaju

    Energi kinetik

    jarak atau W = F x d

    Materi Pokok : ENERGI, USAHA, PESAW

    Energi Kimia Energi Listrik Energi Kalor

    Energi Kinetik Energi Potensial

    Dan seterusnya

    W = F x d = 25 N x 0,5 m = 12,5 N

    5 m

    F= 10N

    W = F x d = 10 N x 5 m = 50 N

    Page 5

    Energi tidak pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.

    ENERGI, USAHA, PESAWAT SEDERHANA

    Energi Kalor Energi Cahaya

    Energi Kinetik

    F 10N

    W = F x d = 10 N x 5 m = 50 N

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • Page 6

    10. Pesawat Sederhana

    1) Pengungkit / Tuas

    a. Jenis Pertama

    b. Jenis Kedua

    c. Jenis Ketiga

    2) Katrol

    KM = 1 KM = 2 KM = 4

    Katrol Tetap Tunggal Katrol Bebas Tunggal Katrol Gabungan

    3) Bidang Miring

    B

    T K

    Tumpuan terletak diantara gaya beban dan gaya kuasa

    B

    T

    K

    Gaya beban terletak diantara tumpuan dan gaya kuasa

    T

    K B

    Gaya kuasa terletak diantara tumpuan dan gaya beban

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • Page 7

    11. Besaran pada Getaran / Gelombang

    1) Getaran

    2) Gelombang

    Contoh

    Seutas tali yang panjangnya 8 m direntangkan lalu digetarkan. Selama 2 sekon terjadi gelombang

    seperti pada gambar berikut!

    Tentukan , f, T, dan v.

    Penyelesaian :

    Dari gambar terjadi gelombang sebanyak 4 . Berarti : 4 = 8 m = 8/4 = 2 m Selama 2 sekon terjadi 4 atau selama 1 sekon terjadi 2. 8 m Jadi, f = 2 gelombang / sekon atau f = 2 Hz

    T = 1/f = sekon v = f = 2 m x 2 Hz = 4 m s-1

    Hari ke- : 7 Materi Pokok : GETARAN , GELOMBANG DAN BUNYI

    Satu kali getaran : Gerakan bandul dari 1 2 3 2 1

    getaran jumlah getaran melakukan waktu(T) periode =

    getaran melakukan waktugetaran jumlah)( frekuensi ====f

    1

    1T

    ffT ========

    v

    T

    = v. T

    = v/f

    v = .f

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • Page 8

    12. Pemanfaatan Bunyi Ultrasonik

    1) Mengukur kedalaman laut dan

    panjang lorong gua (SONAR)

    3) Mendeteksi kerusakan (cacat) pada berbagai benda dan peralatan. Cacat yang dimaksud di sini tidak

    tampak dari luar , misalnya roda as kereta api, cacat pada logam, gigi, dsb

    13. Pembentukan Bayangan

    1) Pada Cermin Cekung

    2) Pada Lensa Cembung

    Hari ke- : 8 Materi Pokok : CAHAYA DAN ALAT OPTIK

    2) Pemeriksaan Kandungan (USG)

    Tip & Trik

    Benda di antara O F akan membentuk bayangan maya tegak, dan diperbesar

    Benda di F akan membentuk bayangan di tak terhingga

    Benda di F - 2F akan membentuk bayangan di >2F, nyata , diperbesar, terbalik

    Benda di > 2F akan membentuk bayangan di F SF dengan sifat nyata, diperkecil, dan terbalik.

    Kalau soal dapat diselesaikan dengan tips & trik ini dapat diselesaikan, mengapa harus pusing dengan menghitung?

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • Page 9

    14. Alat Optik

    Cacat Mata

    Jenis Cacat

    Mata Penyebab Diatasi dengan

    Rumus Kekuatan

    lensa Kacamata

    Miopi

    (Rabun Jauh)

    PRPM

    100=

    PR = Titik jauh mata ( cm)

    Hipermetropi

    (Rabun

    Dekat)

    PPSPH

    100100=

    S = jarak benda di depan

    kacamata (cm)

    PP = titik dekat mata (cm)

    Jika S tidak disebutkan,

    maka S = 25 cm

    15. Gejala Listrik Statis

    1) Benda bermuatan listrik

    2) Sifat benda bermuatan listrik

    Benda yang bermuatan sejenis akan tolak menolak, benda yang bermuatan tidak sejenis akan tarik

    menarik.

    3) Cara kerja elektroskup

    Hari ke- : 9 Materi Pokok : LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS

    Contoh lain :

    Kaca di gosok dg kain sutera,

    kaca bermuatan positif,

    sutera bermuatan negatif.

    Plastik digosok dengan kain

    woll, plastik bermuatan

    negatif, woll bermuatan

    positif

    Perhatian:

    Muatan yang bisa

    pindah dari benda satu

    ke benda yang lainnya

    adalah muatan negatif

    atau elektron.

    Perhatian:

    Keping terbuka karena jenis

    muatannya sama.

    Jenis muatan pada keping

    sama dengan jenis muatan

    benda yg didekatkan.

    Jenis muatan pada keping

    selalu berlawanan dengan

    muatan pada kepala.

    Bola mata terlalu cekung

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • 16. Menghitung besaran pada rangkaian listrik.

    Pada semua rangkaian berlaku rumus V = I R

    1) Rangkaian Seri

    Besar kuat arus (i) di masing

    Vt = V1 +V2 + V3

    Rt = R1 +R2 + R3

    2) Rangkaian Paralel

    3) Rangkaian Campuran

    Pusing dengan banyaknya rumus? Jangan deh!

    Ada tips untuk menyelesaikan soal rangkaian hambatan tanpa perlu pakai rumus!

    Contoh:

    EBTANAS-SMP-91-20

    Rangkaian hambatan di bawah ini dapat diganti de

    Besarnya hambatan pengganti dari gambar di bawah ini adalah

    A. 5 ohm

    B. 20 ohm

    C. 55 ohm

    D. 70 ohm

    Menghitung besaran pada rangkaian listrik.

    Pada semua rangkaian berlaku rumus V = I R

    Besar kuat arus (i) di masing-masing hambatan sama; it = i1 = i

    Pusing dengan banyaknya rumus? Jangan deh!

    Ada tips untuk menyelesaikan soal rangkaian hambatan tanpa perlu pakai rumus!

    Rangkaian hambatan di bawah ini dapat diganti dengan sebuah hambatan yang besarnya

    Besarnya hambatan pengganti dari gambar di bawah ini adalah

    It = i1 +i2

    Vt = V1 = V

    Tips :

    Untuk rangkaian paralel, hambatan total

    / pengganti pasti lebih kecil dari

    hambatan yang paling kecil.

    Hambatan paralel harus dicari dulu

    hambatan

    Dari soal

    1/Rp = + = 1

    Rt = 2 + 1 = 3

    It = V/R = 3 V/3

    Tips.

    Untuk rangkaian Seri, hambatan total /

    pengganti pasti lebih besar dari

    hambatan yang paling b sar.

    A. 5 ohm

    B. 20 ohm

    C. 55 ohm

    D. 70 ohm

    Penyelesaian:

    Perhatikan kedua tips pada halaman ini yg saya tebalkan!

    Untuk rangkaian paralel hambatan penggantinya pasti lebih

    kecil dari 10 , sehingga hambatan totalnya pasti diantara

    lebih besar dari 15 dan lebih kecil dari ( 15 + 10) atau 25.

    Pada pilihan option di samping, jawabannya ada pada option

    B

    A. 2 ohm

    B. 5 ohm

    C. 9 ohm

    D. 12 ohm

    Untuk rangkaian paralel hambatan penggantinya

    pasti lebih kecil dari (1+2) atau 3, sehingga

    hambatan totalnya pasti diantara lebih besar dari 3

    dan lebih kecil dari ( 3 + 13) atau 6.

    Pada pilihan option di samping, jawabannya ada

    pada option B

    Page 10

    = i2 = i3

    Ada tips untuk menyelesaikan soal rangkaian hambatan tanpa perlu pakai rumus!

    ngan sebuah hambatan yang besarnya

    + i3

    = V2 = V3

    Untuk rangkaian paralel, hambatan total

    / pengganti pasti lebih kecil dari

    hambatan yang paling kecil.

    Hambatan paralel harus dicari dulu

    hambatan penggantinya.

    = + = 1 Rp = 1

    = 2 + 1 = 3

    = V/R = 3 V/3 = 1 A

    Untuk rangkaian Seri, hambatan total /

    pengganti pasti lebih besar dari

    hambatan yang paling b sar.

    Perhatikan kedua tips pada halaman ini yg saya tebalkan!

    Untuk rangkaian paralel hambatan penggantinya pasti lebih

    ari 10 , sehingga hambatan totalnya pasti diantara

    lebih besar dari 15 dan lebih kecil dari ( 15 + 10) atau 25.

    Pada pilihan option di samping, jawabannya ada pada option

    kaian paralel hambatan penggantinya

    pasti lebih kecil dari (1+2) atau 3, sehingga

    hambatan totalnya pasti diantara lebih besar dari 3

    dan lebih kecil dari ( 3 + 13) atau 6.

    Pada pilihan option di samping, jawabannya ada

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • Page 11

    17. Menghitung rekening listrik

    Rekening langganan listrik dihitung berdasarkan energi listrik yang dipakai (dalam KWh) setiap bulannya (

    30 hari )

    1 KWh = 1000 Watt x 1 jam pemakaian

    Tips mengerjakan soal

    a. Hitung energi yang dipakai per hari dalam Kwh, misal a KWh

    b. Kalikan hasilnya dengan 30 ( untuk satu bulan ) = 30a KWh

    c. Hasilnya (b) kalikan dengan tarif Rp. ...../ Kwh

    o Contoh:

    Seorang ibu rumah tangga mencatat penggunaan alat-alat listriknya dalam sebuah tabel berikut:

    No Alat Listrik Daya Waktu / hari

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Lampu Neon

    Lampu bohlam

    TV

    Kulkas

    Mesin Cuci

    AC

    20 W

    10 W

    100 W

    200 W

    150 W

    120 W

    12 Jam

    12 jam

    12 jam

    24 jam

    2 jam

    12 jam

    Penyelesaian

    - Dalam satu hari energi yang digunakan :

    = 20 x 12 Wh + 10 x 12 Wh + 100 x 12 Wh + 200 x 24 Wh + 150 x 2 Wh + 120 + 12 Wh

    = 240 Wh + 120 Wh + 1200 Wh + 4800 Wh + 300 Wh + 1440 Wh

    = 8100 Wh = 8,1 KWh

    - Dalam satu bulan = 8,1 Kwh x 30 = 243 KWh

    - Biaya pemakain energi listrik = 243 Kwh x Rp. 500 = Rp. 121.500

    - Biaya yang harus dibayar = biaya pemakaian + Abonemen = Rp. 121.500 + 20.000 =

    = Rp 141.500 ( B)

    18. Cara Membuat Magnet

    1) Menggosok

    2) Elektromagnet

    3) Induksi

    Hari ke- : 10 Materi Pokok : ENERGI LISTRIK DAN KEMAGNETAN

    Jika dia harus membayar Rp. 500 / KWh untuk

    penggunaan daya listrik ditambah dengan

    biaya abonemen Rp. 20.000, berapa besar

    biaya yang harus di bayar olehnya setiap

    bulan? ( 1 bulan = 30 hari)

    a. Rp. 121.500 c. Rp. 150.000

    b. Rp. 141.500 d. Rp. 220.500

    U S Pada ujung terakhir besi yang digosok,

    akan mempunyai kutub yang berlawanan

    dengan kutub ujung magnet

    penggosoknya.

    Pada gambar x kutub U dan y kutub S x y

    A B

    A B

    Gunakan aturan tangan kanan:

    U Kalau tidak ada arah arus, arah arus keluar dari kutub positif (

    yg panjang) ke kutub negatif (

    pendek)

    Gambar atas , A kutub U

    Gambar bawah, B kutub U

    S

    U A

    B

    Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan

    terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet

    penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan

    ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B

    besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

  • Page 12

    19. Karakteristik Benda di Tata Surya

    1) Planet

    Merkurius, Venus, Bumi, Mars, mempunyai ukuran dan sifat-sifat permukaannya yang hampir sama,

    sehingga dikelompokkan dalam planet terestrial (menyerupai bumi), sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus,

    dan Neptunus dikelompokkan dalam planet raksasa (giant planet).

    Ciri istimewa planet

    o Planet terbesar : Jupiter

    o Planet yang punya cincin indah: Saturnus

    o Planet yang tidak punya satelit : Merkurius dan Venus

    o Planet dengan satelit terbanyak : Saturnus ( 21 satelit )

    o Planet yang punya dua satelit : Mars

    2) Satelit merupakan benda langit kecil yang gerakannya mengelilingi benda langit yang lebih besar (planet)

    3) Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas

    es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit planet.

    Komet yang terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76

    tahun sekali. Komet sering disebut sebagai bintang berekor.

    4) Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan

    Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil.

    5) Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan

    batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel. Batuanbatuan atau benda langit yang bergesekan

    dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Adapun

    batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut meteorit.

    20. Pasang Surut

    Pasang surut air laut terjadi karena pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari

    Pasang Purnama

    Pasang Perbani

    Hari ke- : 11 Materi Pokok : TATA SURYA

    Pasang Purnama atau pasang sebesar-besarnya

    terjadi pada bulan baru dan bulan purnama.

    Pasang akan maksimum ( paling besar / paling

    tinggi) akan terjadi pada kalau gaya gravitasi bulan

    dan matahari berimpit ( searah ) yaitu pada saat

    gerhana matahari.

    Pasang Perbani

    Pasang perbani terjadi karena pengaruh gravitasi bulan

    dan matahari paling kecil. Pada pasang perbani,

    permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang

    ini terjadi pada saat bulan kuartir pertama dan kuartir

    ke tiga. Pasang perbani dipengaruhi oleh gravitasi

    bulan dan matahari saling tegak lurus.

    Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com