buku keterampilan klinis edited-1

30
BUKU PETUNJUK KETERAMPILAN KLINIS BLOK MENTAL HEALTH KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN JURUSAN KEDOKTERAN PURWOKERTO 2014 R Bagas W – G1A011006 - @rbgsw

Upload: ismail-satrio-wibowo

Post on 18-Dec-2015

244 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pojop

TRANSCRIPT

BUKU PETUNJUK KETERAMPILAN KLINIS

BLOK MENTAL HEALTH

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANJURUSAN KEDOKTERANPURWOKERTO2014

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan modulan anamnesis dan pemeriksaan psikiatri, mahasiswa diharapkan mampu :1. Menjelaskan pengertian gangguan jiwa.2. Mengenali gejala dan tanda gangguan jiwa3. Melakukan anamnesis psikiatri (alloa dan auto) dengan baik dan benar4. Menentukan diagnosis banding TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan jiwa merupakan gangguan fungsi luhur otak oleh karena faktor organik atau anorganik dengan gejala klinik nyata dan menimbulkan distress serta ketidakmampuan dalam fungsi sosial. Gangguan jiwa ditegakkan bilamana terdapat gejala klinis yang nyata berupa sindroma perilaku dan psikologi (terdapat gangguan fungsi kognitif, afektif dan psikomotor), ditemukan kondisi penderitaan atau distress berupa rasa nyeri, tak nyaman, disfungsi organ, dan lainnya serta timbulnya disabilitas dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup (mandi, berpakaian, makan, pekerjaan, social, dan lainnya).Proses diagnosis gangguan jiwa mengikuti prosedur klinis yang lazim dilakukan dalam praktek kedokteran klinis, yaitu meliputi langkah-langkah sebagai berikut :Anamnesis, merupakan pemeriksaan yang terpenting dalam mendiagnosis gangguan jiwa. Ada dua jenis anamnesis yaitu :1. Allo anamnesis, merupakan anamnesis yang dilakukan kepada keluarga, saudara atau teman dekat penderita dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang : Gejala gangguan jiwa saat ini Riwayat gangguan jiwa sebelumnya Riwayat perkembangan Riwayat penyakit dalam keluarga (keluarga inti dan keluarga besar) Silsilah keluarga Riwayat pribadi penderita Stressor psikososial2. Autoanamnesis, menggali informasi, tanda dan gejala langsung kepada penderita Menggali gejala yang ada, karena penderita psikotik memiliki insight yang buruk Menggali stressor yang dialami bagi penderita non psikotik Menggali riwayat kehidupan, pekerjaan dan informasi lainnya bagi penderita non psikotik.

Pemeriksaan, terdiri dari fisik diagnostik, status mentalis, laboratorium, radiologik, evaluasi psikologik, dan lainnya.

ALAT DAN BAHAN

Tidak diperlukan alat dan bahan

D.PROSEDUR TINDAKAN/PELAKSANAAN

1. Mempersiapkan lembar catatan medik2. Melakukan allo anamnesis Identitas penderitaData identifikasi ini memberikan ringkasan demografi yang ringkas tentang nama pasien, usia, status perkawinan, jenis kelamin, pekerjaan, bahasa, latar belakang etnis dan agama. Disamping data pasien, penting juga data anggota keluarga yang diwawancarai. Identitas sumber informasi (keluarga, saudara, teman dekat, dll) Sebab dibawa kedokter Riwayat Penyakit sekarangBagian ini memberikan gambaran yang lengkap dan kronologis tentang peristiwa yang menyebabkan keadaan sekarang yang dialami pasien. Hal-hal yang harus digali adalah : Mengapa pasien datang ke dokter saat itu ? Bagaimana keadaan hidup pasien saat onset gejala atau perubahan perilaku dan bagaimana mereka memperlakukan pasien? Apa peristiwa pencetus di masa lalu yang menyebabkan peristiwa sekarang ? Dengan cara apa penyakit pasien telah mempengaruhi aktivitas kehidupannya Apakah terdapat gejala psikofisiologi ?Perkembangan gejala pasien harus digambarkan dan diringkaskan di dalam cara yang tersusun dan sistematis. Gejala yang tidak tampak juga harus digambarkan. Semakin rinci riwayat penyakit sekarang, semakin dokter membuat diagnosis yang akurat.Meliputi :a. Onsetb. Gejala yang ditunjukkanc. Lama sakitd. Factor pencetus Penyakit sebelumnyaDitanyakan : apakah sebelumnya pernah mengalami sakit yang serupa ? jika pernah, gejalanya seperti apa? Beratnya penyakit ? jenis pengobatan yang pernah diterima ? derajat kepatuhan ? apakah ada penyakit medis atau bedah yang berat dan trauma berat ( trauma kepala, penyakit neurologis, tumor dan kejang ) riwayat konsumsi alkohol dan zat lain Riwayat pribadia. Riwayat prenatal dan perinatal Kebiasaan makan ( ASI atau susu formula, masalah makan ) Perkembangan awal ( berjalan, berbicara, pertumbuhan gigi, perkembangan bahasa, perkembangan motorik, pola tidur, kecemasan pada orang asing, kecemasan akan perpisahan, dll ) Toilet training ( usia, sikap orangtua, dll ) Gejala masalah perilaku ( mengisap ibu jari, temperamen pemarah, tiks, menubrukkan kepala, ngompol, menggigit jari, masturbasi, dll ) Kepribadian saat anak-anak ( pemalu, tidak dapat diam, overaktif, menarik diri, ramah, dll )b. Masa anak-anak Identifikasi jenis kelamin Hukuman yang diberikan dirumah Siapa yang menegakkan disiplin, Pengalaman sekolah saat pertama kali Apakah anak mampu bekerjasama dengan teman-temannya? Mengerti dan mematuhi aturan? Dllc. Masa pubertas sampai remaja Hubungan sosial Riwayat sekolah Perkembangan kogniif dan motorik Masalah emosional dan fisik Seksualitasd. Masa dewasa Riwayat pekerjaan Riwayat perkawinan dan persahabatan Riwayat pendidikan Keagamaan Aktifitas sosial Situasi hidup sekarang Riwayat hukume. Riwayat psikoseksualf. Riwayat keluarga3. Melakukan autoanamnesis (mengenai istilah psikiatri dan pengertiannya, silahkan merujuk pada modul simtomatologi)I. Kesan Umum : Penampilan ( postur, ketenangan, pakaian, dandanan, rambut, dan kuku ).Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penampilan adalah : tampak sehat, sakit, agak sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan muda, kusut, seperti anak-anak, kacau, gelisah Tatapan mata : berbinar, hidup, kosong, terarah pada suaraII. Kesadarana. Kualitatif : menurun (kesadaran berkabut,somnolen sampai koma)b. Kuantitatif : compos mentis Sikap ( datar, menggoda, bekerjasama, menantang, agresif, gaduh ) Tingkah laku (mengiringi sikapnya, kalau merunduk : hipoaktif, kalau menantang: hiperaktif, kalau aneh : disaktif Orientasia. Waktu : baik/burukb. Tempat : baik/burukc. Orang : baik/burukd. Situasi :baik/buruk Kesadaran Proses fikirPikiran dibagi menjadi bentuk, isi dan progressi pikir. Bentuk piker dimaksudkan sebagai cara dimana seseorang menyatukan gagasan dan asosiasi yaitu bentuk dimana seseorang berpikir. Proses ataubentukpikiranmungkinlogisataukoherenatausamasekalitidaklogisdanbahkantidakdapatdimengerti. Isi pikiran dimaksudkan pada apa yang sesungguhnya dipikirkan oleh seseorang, gagasan, keyakinandanobsesi. a. Bentuk fikir: realistic/nonrealisticb. Isi fikir : wahamcuriga, idea of referencec. Progresi fakir: remming,blocking Roman muka : normo/sedikit/banyak mimic/tegang AfekMood adalah emosi yang meresap dan terus-menerus yang mewarnai persepsi seseorang akan dunia. Pernyataan tentang mood seseorang harus memasukkan kedalaman, intensitas, lama dan fluktuasinya. Bisa berupa : depresi, kecewa, marah, cemas, euforik, bersalah, ketakutan, dsb.Afek adalah respon emosional pasien yang tampak. Afek adalah apa yang disimpulkan oleh pemeriksa dari ekspresi wajah pasien. Afek mungkin sesuai dengan mood atau tidak sesuai. Afek digambarkan dalam : normal, terbatas, tumpul, ataudatar, appropriate/in appropriate, disforik, elasi, eufori Perhubungan jiwa: baik, mudah, sukar Perhatian Gangguan persepsiGangguan persepsi seperti halusinasi atau ilusi mungkin dialami berkenaan dengan diri sendiri atau lingkungan. System sensoris yang terlibat ( auditorius, visual, olfaktorius, atautaktil ) dan isi pengalaman ilusi atau halusinasi harus digambarkan. Contoh pertanyaan yang bias digunakan : Apakah anda pernah mendengar suara atau bunyi lain yang tidak dapat didengar oleh orang lain atau saat tidak ada orang lain di sekitar anda? Apakah anda mengalami sensasi aneh pada tubuh anda yang tampaknya tidak dialami oleh orang lain? Apakah anda pernah mempunyai penglihatan atau melihat sesuatu yang tampaknya tidak dilihat orang lain? Gangguan memori : amnesia, amnesia anterograd, amnesia retrograd Gangguan intelegensia : baik, kurang, buruk Insight : baik, kurang, buruk4. Merencanakan pemeriksaan medis dan atau non medis lainnya bila diperlukan5. Menentukan diferensial diagnosis

DIAGNOSIS

Diagnosis, pada pemeriksaan psikiatri diagnosis dibagi kedalam lima aksis sebagai berikut :1. Aksis I: a. Gangguan klinis b. Kondisi lain yang menjadi focus perhatian klinis2. Aksis II: a. Gangguan kepribadian b. Retardasi mental3. Aksis III: Kondisi medik umum4. Aksis IV: Masalah psikososial dan lingkungan5. Aksis V: Penilaian fungsi secara global (GAF)Setelah diagnosis ditegakkan, terapi dapat diberikan berupa farmakoterapi, psikoterapi, terapi social, terapi okupasional, dan lainnya. Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III di Indonesia, gangguan jiwa dibagi menjadi :1. Gangguan mental organik2. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif3. Skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham4. Gangguan mood/afektif5. Gangguan neurosis, gangguan somatoform, dan gangguan terkait stress6. Gangguan kepribadian dan perilaku dewasa7. Sindroma perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan factor fisik8. Retardasi mental9. Gangguan perkembangan psikologis10. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset usia anak dan remaja

Suplemen Pemeriksaan psikiatri dan aloanamnesis (TOT 29 April 2014)Dr. Hilma Paramitha SpKJ

i. Sedapat mungkin melakukan pemeriksaan psikiatri/autoanamnesis dilakukan terlebih dahulu sebelum alloanamnesis. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter dan mengurangi kecurigaan mengenai persekongkolan keluarga pasien dengan dokter terutama pada penderita-penderita dengan tilikan diri yang burukii. Alloanamnesis dilakukan setelah autoanamnesis sebagai konfirmasi terhadap hasil pemeriksaan psikiatrik. Jika pasien tidak kooperatif, dapat dilakukan alloanamnesis terlebih dahulu.iii. Yang pertama kali harus dilakukan adalah membina hubungan baik dengan pasien. Tempatkan diri pemeriksa sebagai kawan bercerita pasien, agar pasien dapat bercerita mengenai masalahnya/apa yang dipikirkan/dirasakan dengan cerita yang mengalir. Oleh karena itu, kesan pertama perlu ditekankan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan diri, menunjukkan kontak mata dan sikap menerima. Pada pasien yang kooperatif dapat dijelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan, tekankan bahwa pemeriksaan bertujuan membantu pasien memecahkan masalah yang dihadapi dan kerahasiaan yang diceritakan pasien akan terjamin di tangan pemeriksa.iv. Gunakan pertanyaan terbuka untuk menggali keluhan pasien. Misalnya: Bisa diceritakan kenapa datang kesini? atau Ada yang bisa saya bantu? . pemilihan kata-kata sebaiknya yang menunjukkan bahwa dokter memberi perhatian kepada pasien. Jika pasien bersikap tertutup/kurang kooperatif, dapat digunakan kalimat tertutup yang sesuai dengan gejala/tingkah laku/sikap yang ditunjukkan oleh pasien. Misalnya pada pasien yang tampak sedih, wawancara dapat dibuka dengan pertanyaan: Ibu X, kelihatan sedih, boleh saya tahu mengapa? Pada pasien dengan emosi yang meningkt, gunakan kata-kata yang bersifat memperhalus, misalnya kata kesal menggantikan marah, dan lain-lainv. Untuk menggali proses berfikir pasien, kita perlu membedakan apakah pasien memiliki waham atau ide. Pertanyaan yang dapat diajukan seperti : Anda merasa Anda selalu diikuti oleh orang lain, itu hanya perasaan saja atau yakin ada orang yang mengikuti? Jika pasien yakin dengan wahamnya, dapat dilanjutkan dengan bukti keyakinan pasien terhadap wahamnya, misalnya dengan pertanyaan: Pak X merasa selalu diikuti, darimana bapak tahu mengenai hal itu? Kalau pasien tetap pada pendiriannya, maka hal itu disebut sebagai waham, jika keyakinan pasien dapat digoyahkan oleh orang lain, hal ini masih berupa ide.vi. Cara memeriksa perhatian: Jika pemeriksa dengan mudah mengajak pasien berinteraksi, maka perhatian mudah ditarik dan sebaliknya, jika selama pemeriksaan, pemeriksa dapat mempertahankan perhatian pasien kepada pemeriksa maka ditambahkan mudah dicantum dan seterusnya.vii. Cara memeriksa gangguan memori. Gangguan ini biasanya diperiksa secara mendalam pada pasien dengan Gangguan mental organik. Bila secara umum pasien tidak mengarah ke sindrom gangguan mental organik, maka pemeriksaan gangguan memori dapat dilakukan secara superfisial. Gangguan memori dapat diperiksa untuk gangguan memori jangka pendek (misalnya: tadi pagi sudah makan apa ? Kesini tadi naik apa?), Gangguan memori jangka menengah dapat ditanyakan mengenai peristiwa yang terjadi beberapa waktu silam, misalnya, dulu pernah sakit seperti ini? Dulu waktu sakit dirawat dimana? , dll. Gangguan memori jangka panjang dapat ditanyakan mengenai riwayat masa kecil, dll. Tentu saja jawaban harus dikonfirmasi kepada pihak yang kompeten. viii. Cara memeriksa gangguan intelegensia. Seperti gangguan memori, gangguan ini biasanya diperiksa secara mendalam pada pasien dengan Gangguan mental organik. Bila secara umum pasien tidak mengarah ke sindrom gangguan mental organik, maka pemeriksaan gangguan intelegensia dapat dilakukan secara superfisial. Misalnya dengan pertanyaan, sudah berapa hari Anda dirawat? sudah berapa hari mengalami sakit? sekarang hari apa? dll. Tentu saja jawaban harus dikonfirmasi kepada pihak yang kompeten. Jika dilakukan secara mendalam, dapat digunakan pertanyaan perhitungan sederhana, logika sederhana, dll.

PENILAIAN KETRAMPILAN ANAMNESIS JIWA

Nama Mahasiswa :NIM :

No Aspek yang dinilaiSkor

0123

1Menunjukkan kontak mata, sikap menerima, memberi salam, mempersilahkan duduk dan mempersiapkan medical record

2Memperkenalkan diri, meminta persetujuan untuk pemeriksaan, menjaga kerahasiaan (membina raport)

3Berbicara dengan lafal yang jelas/bahasa mudah dimengerti, memahami dan menggunakan bahasa non verbal

4Menanyakan identitas penderita yang meliputi :

Nama

Umur

Alamat

Pekerjaan/pendidikan

5Menanyakan Keluhan Utama

Onset

Kronologis

6Melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada pasien (dinarasikan)

Pemeriksaan Psikiatri

7Kesan Umum

a. Penampilan

b. Tatapan mata

8Sikap

9Tingkah Laku

10Orientasi

a. Waktu

b. Tempat

c. Orang

d. Situasi

11Kesadaran

12Proses Pikiran

a. Bentuk fikir

b. Isi fikir

c. Progresi fikir

13Roman Muka

14Afek

15Gangguan Persepsi

16Hubungan jiwa

17Perhatian

18Gangguan memori

19Gangguan intelegensia

20Insight/Tilikan

Alloanamnesis (dilakukan setelah pemeriksaan pasien, sebagai konfirmasi)

21Menanyakan identitas sumber informasi (keluarga, saudara, teman dekat, dll)

22Menanyakan Riwayat Penyakit sekarang :

a. Keluhan dan gejala yang bisa diamati oleh keluarganya

b. Faktor pencetus

c. pernah/tidak mengalami sembuh sempurna

d. pernah/tidak berusaha melukai diri sendiri/orang lain

23Menayakan Riwayat penyakit sebelumnya :

a. psikiatrik

keluhan yang pernah dialami oleh penderita

pernah/tidak sembuh sempurna

riwayat pengobatan

b. Medis

c. Riwayat alcohol dan zat lain

24Menanyakan Riwayat Pribadi :

a. Prenatal dan perinatal

b. Masa anak-anak

c. Masa remaja

d. Masa dewasa

Riwayat pendidikan

Riwayat pekerjaan

Keagamaan

Aktivitas sosial

Kebiasaan

Lainnya

e. Riwayat psikoseksual

f. Riwayat keluarga

g. Silsilah Keluarga

h. Mimpi, khalayan, nilai hidup

25Meringkas hasil dan mengemukakan sindrom yang didapatkan dari hasil anamnesis

26Memberi kesempatan untuk bertanya dan menutup pembicaraan

27Mengucapkan salam

TOTAL

Keterangan :0 : tidak dilakukan sama sekaliPurwokerto, ................. 20141 : dilakukan tapi jauh dari sempurnaPenguji2 : dilakukan tapi sedikit tidak sempurna3 : dilakukan dengan sempurnaNilai batas lulus : 66 ...............................

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

Pemeriksaan PsikiatriIntepretasiContoh pertanyaan

Kesan Umum

a. Penampilan

1. Tampak sehat2. Tampak sakit jiwa

b. Pandangan mata1. Kosong2. Berbinar3. Hidup

Sikap 1. Kooperatifgampang di ajak komunikasi 2. GrandiusPercaya diri berlebih3. Agresif4. WapadaBiasanya pada orang yang punya waham curiga 5. KatatonTetap pada kondisi tertentu (stuport / rigiditas)

Tingkah Laku1. HiperaktifBanyak melakukan gerakan2. HipoaktifSedikit melakukan gerakan3. Disaktif Hampir tidak melakukan gerakan

Orientasi

a. Tempat Baik / Buruk Dateng ke sini sama siapa pak ? Dari rumah jam berapa pak ? Kesini naik apa pak ? Tadi di jalan rame nggak pak ?

b. Orang Baik / Buruk

c. WaktuBaik / Buruk

d. Suasana Baik / Buruk

Kesadaran1. Komposmentis2. Somnolen

Proses pemikiran

a. Bentuk pikir1. RealistisSesuai kenyataan2. Non-realistisTidak sesuai kenyataan (ada waham ato halusinasi)3. Autisme Menarik diri, diam, suka ketawa-ketawa1. Bapak pernah mendengar ada suara yang bisikin bapak ? Kalo denger suara : suaranya laki-laki atau perempuan pak ? tua atau muda pak ? kalo bisa ngedeskripsiin suaranya kaya apa berati ada halusinasi, kalo ngga bisa ngedeskripsiin suaranya kaya apa berati itu waham2. Merasa ada yang ngikutin nggak pak ?3. Merasa ada yang menyuruh untuk melakukan sesuatu pak ? suaranya terdengar di hari, telinga atau jauh pak ?4. Ada yang suka gangguin pak ?5. Suka ngeliet bayangan gelap nggak pak ?

Yang ini sekali dayung 2-3 pulau terlampaui bisa buat intepretasi proses pemikiran sama gangguan persepsi jugaa :D

b. Isi pikir1. WahamKeyakinan yang salah, tapi terus di pertahanina. Waham logis Waham kebesaran Waham di kejar Waham cemburu Waham curigab. Waham ngga logis / bizare(khas skizofrenia) Thought of insertionAda bisikan yg diyakini, tapi tidak nampak wujud yg bisikin dan nggak bisa ndeskripsiin suaranya kaya apa Thought of withdrawalOrang lain tau apa isi pikiranya (keliatan dari gerak-geriknya)ex : D : kamu lagi mikirin si x ya ?P : kok dokter tau, aku lagi mikirin si x ? Tought of braodcasting Pasien merasa orang lain tau apa isi pikirannyaex : kamu tau isi pikiran saya ya ?? Thought of echo2. Obsesi3. FobiTakut terhadap sesuatu hal4. Preokupasi

c. Progresi pikir1. RemmingMenjawab dengan suara yang pelan / bisik-bisik2. BlockingSaat ngomog tiba-tiba diem / berhenti3. Mutismemembisu 4. LogoreBanyak ngomong dan ngga bisa di interupsi5. Talk aktivBanyak ngomong tapi bisa di interupsi6. InkoherensiJawabnya ngga masuk akal7. InrelevansiJawabnya ngga nyambung8. Ekolalia Kata-kata yang berulang9. EkopraksiMeniru gerakan 10. SerotipiGerakan yang berulang11. SirkumtansialNgomongnya muter-muter tapi ngga ada tujuanya12. Tangensial Ngomongnya muter-muter tapi ada tujuanya13. Flight of idea Ngomongnya lompat-lompat

Roman Muka1. HipomimikEkspresinya dikit2. HipermimikEkpresinya ganti-ganti3. Tegang Disertai waham curiga

Afek1. TumpulEkpresinya dikit

2. DatarNgga ada ekspresi3. DisforikMimik ngga jelas4. ElasiBahagia berlebihan5. EuforikBahagia sangat berlebihan6. Irritable Mudah marah

Gangguan persepsi1. HalusinasiPersepsi tanpa adanya stimulus.Banyak macamnya, tp paling sering halusinasi auditorik sama visual2. IlusiPersepsi salah terhadap stimulus eksternal

Hubungan Jiwa1. MudahDokter mampu memahami pasien2. Sukar Dokter sukar memahami pasien

Perhatian1. Mudah di tarik mudah di cantum (MDMD)kalo di tanya langsung jawab, selama di tanya-tanya memperhatikan dengan seksama apa yang di tanyakan2. Mudah di tarik susah di cantum (MDSD)kalo di tanya jawabnya agak miir-mikir3. Susah di tarik susah di cantum (SDSD)

Gangguan memori 1. Amnesia retrogradLupa pengalaman sebelum sakit2. Amnesia anterogragLupa pengalaman sesudah sakit3. ParamesiaMemori palsu : de javu Bapak udah makan belom ? Makanya lauk apa ?

Sambil konfirmasi ke keluarga yaa bener apa enggaknyaa

Gengguan intelegensi1. Baik2. Kurang 3. Buruk Tanya aja tentang pengetahuan tapi yang gampang-gampang ajahh

Ex : Warna bendera indonesia apa pak ? Presiden indonesia sekarang siapa pak ?

Insight1. BaikTau kalo dia sakit (pada pasien sikotik)2. Buruk Ngga tau kalo dia sakit (pada pasien non-sikotik)D : Bapak di sini mau ngapain ?P : mau berobat dokD : bapak sakit apa ?P : sakit nananaD : gejalanya seperti apa pak ?P : ini, itu, LalalaKesimpulan : insight baikKalo jawabanya : ibu ngapain sih ngajak aku ke sini, orang aku ngga sakit ko berati insight jelek

R Bagas W G1A011006 - @rbgsw

CONTOH KASUS Pemeriksaan PsikiatriSkizofrenia KatatonikSkizofrenia paranoidGangguan ManikGangguan depresiGangguan bipolarGangguan Kecemasan

Kesan Umum

a. PenampilanTampak sakit jiwaTampak sakit jiwaTampak sakit jiwaTampak sakit jiwaTampak sakit jiwaTampak sakit jiwa

b. Pandangan matakosongHidupHidupKosongHidupHidup

Sikap Katatoni : stuporWaspada / berubah-ubahGrandiusdepresifBerubah-ubahKooperatif, cemas

Tingkah LakuHipoaktifHiperaktifHiperaktifhipoaktifHiperaktifHiperaktif

Orientasi

a. Tempat SdnSdn / jelekJelekBaikSdnBaik

b. Orang SdnSdn / jelekJelekBaikSdnBaik

c. WaktuSdnSdn / jelekJelekBaikSdnBaik

d. Suasana SdnSdn / jelekJelekBaikSdnBaik

KesadaranKompos mentisKompos mentisKompos mentisKompos mentisKompos mentisKompos mentis

Proses pemikiran

a. Bentuk pikirSdnNon-realistikNon-realistikRealistisSdnRealistis

b. Isi pikirSdnWaham curiga / thought of insertion / thought of broadcastingWaham kebesaranTidak ada wahamSdnKetidak percayaan terhadap sesuatu

c. Progresi pikirEkolaliInkoherensiLogore, inrelevansiRemmingSdnNormal

Pemeriksaan PsikiatriSkizofrenia KatatonikSkizofrenia paranoidGangguan ManikGangguan depresiGangguan bipolarGangguan Kecemasan

Roman MukaHipomimikTegang / hipermimik / hipomimikHipermimikHipomimikHipermimikTegang

AfekDatarCuriga (sesuai waham) / tumpulEuforia, irritableTumpulDisforikAppropriate

Gangguan persepsiSdnHalusinasi auditorik dan visualHalusiansi visualTidak ada halusinasiTidak ada halusinasiTidak ada halusinasi

Hubungan JiwaSdnBuruk / sedangBaikKurangKurangBaik

PerhatianSdnMDSDSDSDSDSDSDSDMDMD

Gangguan memori SdnSdnTidak ada

Gengguan intelegensiSdn SdnTidak ada

InsightJelekJelekJelekbaikJelekBaik

Keterangan Onset minimal 1 bulanOnset minimal 1 bulanOnset minimal 1 mingguOnset minimal 2 mingguOnset minimal 1 mingguOnset minimal 1 bulan

Sindrom sindrom :Sindrom-sindrom

Sindrom Psikotik1. Halusinasi2. Waham logis3. Realita testing

Sndron skizofrenia1. Waham bizare2. Deteriorasi (kemunduran) fungsi peran

Sindrom manik1. Logore2. Hiperaktif3. Libido meningkat

Sindrom paranoid1. Waham curiga2. Waham kebesaran3. Waham cemburu

Sindrom depresiGejala negativisme

RINGKASAN SIMTOMATOLOGIBy : HasnaSumber : Buku Ajar Psikiatri FK UI 2010

Kesadaran dan KognisiEmosiPerilaku MotorikProses Pikir

Kesadarana. Kompos mentis derajat optimal, sigap terima rangsang dr dlm maupun luarb. Apasia respon lmbt stimulus dr luarc. Somnolen mengantukd. Sopor nyaris tdk respon trhdp stimulus/respon kinimal pd stimulus kuate. Koma tidak respon stimulus kuatf. Berkabut persepsi sensori tak jelas (bingung, sulit konsentrasi, disorientasi)g. Spt mimpi tidak menyadari ap yg dilakukannyah. Twilight statedisertai halusinasi,separuh sadar,respon terbatas,perilaku impulsive, emosi labil dn tak terduga

Kognisia. Perhatian/konsentrasi1) Distraktibilitas Tidak bisa konsentrasi (mudah teralih o/ stimulus disekitar)2) Inatensi Selektif Tidak mampu memusatkan perhatian pd objek tertentu yg mnimbulkan kecemasan (objek memicu fobian)3) Kewaspadaan berlebih pemusatan perhatian berlebih,tmpk tegangb. Orientasi (tempat, wktu,orang,situasi)c. Memori/daya ingat1) Amnesiaa) Anterogradhilang memori stelah kejadianb) Retrograd hilang memori sbelum kejadian2) Paramnesia (distorsi dr ingatan sesungguhnya)a) Konfabulasiingatan palsu mengisi kekosongan memorib) Dj vuIngatan palsu terhadap pengalaman baru, kyk prnh alamic) Jamais vu asing thdp situasi yg justru pernah dialami

3) Hiperamnesia (mendalam dan berlebihan)4) Screen Memory menutupi pengalaman menyakitkan5) Letologika Tidak mampu menemukan kata2 tepat u/deskripsikan pengalamanBerdasar Rentan waktu kehilangan1) Immediate memory (segera)mampu ingat yg br terjadi dlm bbrp detik atau menit2) Recent memory (baru)ingatan dlm bbrp hari terakhirMemori jangka panjangingat peristiwa lamaMood a. Eutimianormal (serasi dg irama hidup)b. Hipotimiasedih dan murungc. Disforiaperasaan tdk menyengangkan (jenuh, jengkel, bosan)d. Hipertimiasemangat dan bergairah (hiperaktif)e. Eforiagembira dan sejahtera berlebihanf. Ekstasiagairah meluap-luap (pada org pke zat psikostimulansia)g. Aleksitimiasulit menghayati perasaanh. Anhedoniakehilangan minat dan kesenangan pd hidupi. Kosongemosi dangkal,sedikit penghayatan (pada skf kronik)j. Labilberubah-ubah tiap waktuk. Iritabelsensitif, mudah tersinggung

Afek (respon emosional skrg, dinilai dr mimic wajah, pembicaraan,sikap)a. Luasrentang normal,ekspresi luasb. Menyempitnuansa emosi terbatas (ekspresi kurang bervariasi)c. Menumpultatapan mata kosong,irama suara monoton,bahasa tubuh kurangd. Mendatarekspresi wjh datar, tatapn kosong,sikap tubuh kaku,gerakan minimal,irama suara spt robote. Serasiserasi antara ekspresi dan suasana hatif. Tidak serasiekspresi tdk sesuai suasana hatig. LabilPerubahan irama perasaan cepat, tdk berhub dg stimulus eksternal

a. Stupor katatoniaLambat => kaku spt patungb. Furor katatoniaKegaduhan motorik tanpa tujuan, tnpa stimulus eksternalc. Katalepsia mmprtahankan sikap tubuh dlm posisi trtntu dlm wktu lamad. Flexibilitas cerea dpt diatur tanpa perlawanane. Akinesiaaktivitas motorik sgt terbatasf. BradikinesiaPerlambatan motorik (niasanya pd parkinsonisme), kaku, hilang gerak spontanGangguan bentuk pikira. Asosiasi longgaride-ide berpindah dr satu ke satu yg lain tnpa hubunganb. Inkoherensiapikiran yg scr umum tdk dpt dimengerti, keluar bersama-sama tnpa hubungan logisc. Flight og ideas/lompat gagasanperpindahan konstan dr 1 ide ke ide lain, ide biasanya berhubunganSirkumstansialmuter2 dlu bru ke tujuanTangensial muter2 ga nyampe ke tujuan

Isi pikirPersepsi (gangguan)Tilikan

Kemiskinan isi pikirhanya menghasilkan sedikit info krn ketidakjelasan, pengulangan yg ksong atau frase yg tidak dikenal

Waham/delusiperasaan yakin yg keliru ttg kenyataan eksternala. Bizzare mustahil dan aneh (eg: mkhluk luar angkasa menanamkan elektroda di otak manusia)b. SistematikKeyakinan yg keliru/tergabung dg tema/kejadian (eg:orang yang dikejar-kejar polisi/mafia)c. Nihilistikperasaan keliru bahawa dirinya dan lingkungannya tdk ada atau menuju kiamatd. Somaticmelibatkan fungsi tubuh (yakin otaknya meleleh)e. Paranoid1) Kebesaranyakin bhw dirinya org yg sangat kuat, berkuasa, sgt besar2) Kejaran mengira bahwa dirinya korban dr usaha untuk melukainya atau mndorong gagal dr tindakannya3) Rujukanyakin tingkah laku org lainpasti akan memfitnah, membahayakan, atau menjahati dirinya4) Dikendalikanpikiran atau perasaan dikendalikan dr luara) Thougt withdrawalpikiranya ditarik org lain atau kekuatan lainb) Thougt insertionpikirannya disisipi org lain/kekuatan lainc) Thougt broadcastingpikirannya diketahui org lain, atau tersiar di udarad) Thougt controldikendalikan org lain/kekuatan lain5) Cemburucemburu patologis pd pasangan yg tdk setia6) Erotomaniaseseorang sgt mencintainya

Obsesiide kuat,menetap, tidak rasional disertai kompulsi melakukan perbuatan

Kompulsikebutuhan dan tindakan patologis untuk melakukan suatu impuls jika ditahan jd cemas

Fobia ketakutan patologisa. Fobia spesifikterbatas pd objek atau situasi khusus (eg: takut laba-laba atau ular)b. Fobia sosial takut dipermalukan di depan public (takut tampil,berbicara didepan, makan di depan umum)c. Akrofobiatakut berada di tmpt tinggid. Agorafobia takut berada di tmpt terbuka, ramai atau sulit melarikan dirie. Klaustrofobiatakut berada di tmpt sempitf. Ailurofobiatakut pd kucingg. Zoofobiatakut pd binantangh. Xeofobiatakut pd org asingi. Fobia jarumtakut yg berlebih emnerima suntikana. Depersonalisasitubuhnya tidak nyata (asing, khayal)b. Derealisasilingkungan menjadi asing (tidak nyata)c. ILusipersepsi keliru dari stimulus nyatad. Halusinasipersepsi palsu1) Hipnagogik persepsi sensorik terjadi ketika mulai jatuh tertidur2) Hipnapompikpersepsi sensorik ketika mulai terbangun3) Auditorikpersepsi suara (suara orang, musik)4) Visualpersepsi penglihatan keliru berupa bentuk orang ataupun benda tidak jelas (kilatan cahaya)5) Penciumanpersepsi penghidu keliru6) Pengecapanpersepsi pengecapan keliru,spt rasa tidak enak sbg gjala awal kejang7) Taktilpersepsi perabaan keliru spt phantom libs (anggota tubuh teramputasi), formikasi(sensasi merayap dibawah kulit)8) Somaticsensasi keliru dlm tubuhnya (menyangkut oragan)9) Liliputobjek terlihat lebih kecila. Derajat 1Penyangkalan total terhadap penyakitnyab. Derajat 2Ambivalensi trhdp penyakitnyac. Derajat 3Menyalahkan faktor lain sebagai penyabab penyakitnyad. Derajat 4Menyadari dirinya sakit dan btuh bantuan namun tidak memahami penyebab penyakitnyae. Derajat 5 Menyadari penyakitnya dan faktor-faktor yang berhubungan dg penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnyaf. Derajat 6menyadari sepenuhnya ttg situasi dirinya, disertai motivasi untuk mencapai perbaikan