buku karakter kristen kelas viii pendidikan karakter kristen: buku siswa kementerian agama republik...

141
i BUKU SISWA KARAKTER KRISTEN KELAS VIII DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN DIREKTORAT PENDIDIKAN KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TEOLOGI KRISTEN (SMPTK)

Upload: others

Post on 19-Apr-2021

39 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

i

BUKU SISWA

KARAKTER KRISTEN

KELAS

VIII

DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN DIREKTORAT PENDIDIKAN KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TEOLOGI KRISTEN (SMPTK)

Page 2: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

ii

Hak Cipta © 2019 pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Direktorat Pendidikan Kristen, Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Penulis : Yethie Bessie

Niwalmars C. Sikotti

Penelaah Materi : Daniel Stefanus

Editor : Prof. Dr. Tanwey Gerson Ratumanan, M.Pd.

Katalog dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kemenag RI Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019.

Untuk SMPTK Kelas VIII ISBN 000-000-000-00-0 (jilid lengkap) ISBN 000-000-000-00-0 (jilid 0)

1. Kristen -- Studi dan Pengajaran II. Kementerian Agama Republik Indonesia

Cetakan ke-1, 2019 Disusun dengan huruf Calibri, 12 pt.

Page 3: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

iii

Cetakan ke-1, 2019

KATA SAMBUTAN DIRJEN

Page 4: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

iv

Page 5: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

v

Soli Deo Gloria. Segala pujian syukur hanya bagi Dia yang memimpin, menyertai, dan memberkati sehingga

tulisan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Buku ini dituliskan berdasarkan Standar Isi Kurikulum yang telah di tetapkan oleh Kementerian

Agama Republik Indonesia, dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dan kebutuhan

pada tumbuh kembangnya, serta perkembangan dan tuntutan kurikulum untuk

mengembangkan keterampilan abad 21, yaitu kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir

kritis. Buku ini tidak hanya menyajikan uraian materi berdasarkan Alkitab sebagai landasan

iman Kristen tetapi memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan melalui

pembelajaran

aktif dengan langkah-langkah atau sintaks belajar menggunakan model dan metode

pembelajaran

yang bervariasi. Hal ini akan menolong guru saat menyiapkan pengelolahan kelas menjadi

pengalaman belajar yang menarik dan bermakna.

Diharapkan, proses pembelajaran di kelas dapat memenuhi tuntutan kurikulum, memenuhi

kebutuhan belajar peserta didik, dan secara khusus menyajikan pendidikan iman Kristen

yang meneguhkan keyakinan peserta didik untuk hidup meneladani Kristus. Semoga buku ini

turut menyiapkan generasi gereja yang berkompeten dan menjadi generasi yang takut akan

Tuhan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kerjasama tim

yang memungkinkan buku ini tersajikan, dan para guru yang menggunakan buku ini untuk

menyajikan proses pembelajaran yang efektif di kelas. Tuhan Yesus memberkati.

Penulis

KATA PENGANTAR

Page 6: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

vii

1. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Inti (KI) Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK), adalah:

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong),

santun, percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, menyaji, dan menalar dalam ranah konkrit (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

2. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan dan Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK) Pendidikan Karakter Kristen SMPTK Kelas VII dirumuskan

sebagai berikut:

Tabel 1 Tabel Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

1.1 Menghayati adanya karakter baik dari raja-raja Israel sebagai anugerah Allah

1.1.1

1.1.2

1.1.3

Mengakui adanya karakter baik dari raja-raja Israel Meneladani karakter baik dengan sikap takut akan Tuhan Mensyukuri karakter baik sebagai anugerah Allah yang harus dilakukan dalam pergaulan remaja Kristen

KOMPETENSI INTI (KI), KOMPETENSI DASAR (KD), dan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

Page 7: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

viii

2.1 Meneladani karakter dari raja-raja Israel

2.1.1

2.1.2

Bersikap positif terhadap semua teladan yang diterima dalam pembelajaran Membiasakan diri berperilaku baik sesuai karakter yang diajarkan Alkitab melalui rajaraja Israel

2.1.3 Mengembangkan perilaku sesuai karakter baik yang diteladankan raja-raja Israel

3.1 Mengenal karakter raja-raja Israel

3.1.1

3.1.2

Mengidentifikasi karakter-karakter yang dimiliki oleh raja-raja Israel Menjelaskan karakter-karakter baik yang diteladankan oleh raja-raja Israel

3.1.3 Menguraikan pentingnya karakter baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai remaja Kristen

3.1.4 Menghubungkan konsep Alkitab tentang karakter raja-raja Israel dengan tantangan dalam pergaulan remaja Kristen

4.1 Menyajikan identifikasi karakter raja-raja Israel

2.1.1

2.1.2

Merancang peta konsep tentang karakter satu raja Israel Mempresentasikan peta konsep di hadapan teman-teman dan guru

1.2 Menghayati adanya karakter baik dari hakim-hakim sebagai anugerah Allah

1.2.1

1.2.2

1.2.3

Mengakui adanya karakter baik dari raja-raja Israel Meneladani karakter baik dengan sikap takut akan Tuhan Mensyukuri karakter baik sebagai anugerah Allah yang harus dilakukan dalam pergaulan remaja Kristen

2.2 Meneladani karakter baik dari hakim-hakim Israel

2.2.1 Bersikap positif terhadap semua teladan yang diterima dalam pembelajaran tentang hakim- hakim

2.2.2 Membiasakan diri berperilaku baik sesuai karakter yang diajarkan Alkitab melalui hakim- hakim

2.2.3 Mengembangkan perilaku sesuai karakter baik yang diteladankan oleh hakim-hakim

3.2 Mengenal karakter hakim-hakim Israel

3.2.1

3.2.2

Mengidentifikasi karakter baik hakim-hakim Israel Menguraikan latar belakang keadaan pada saat hakim-hakim Israel memerintah

3.2.3 Menghubungkan karakter hakim-hakim dengan tantangan pelayanan di Israel saat itu

3.2.4 Membandingkan keadaan pada zaman hakim- hakim Israel memerintah dengan tantangan remaja Kristen sapada masa kini

Page 8: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

ix

3.2.5 Merumuskan cara meneladani karakter baik hakim-hakim Israel sesuai tantangan masa kini, sesuai nilai-nilai Alkitabiah

4.2 Menyajikan hasil identifikasi karakter baik hakim-hakim Israel

4.2.1

4.2.2

Memilih satu karakter baik dari satu tokoh hakim-hakim Istael Merancang alur cerita karakter sesuai dengan kisah hakim-hakim di dalam Alkitab

4.2.3 Menyajikan hasil di hadapan teman-teman dan guru, dalam bentuk lisan, tertulis atau dalam bentuk gambar, sesuai kemampuan peserta didik

1.3 Menghayati karakter Tuhan Yesus

1.3.1

1.3.2

Menerima teladan Tuhan Yesus yang diberikan melalui karakter mulia Meyakini bahwa karakter yang diteladankan Tuhan Yesus adalah perilaku sesuai dengan ajaranya

1.3.3 Mensyukuri semua ajaran dan perilaku Tuhan Yesus sebagai panduan berperilaku di mana saja berada

2.3 Menladani karakter Tuhan Yesus

2.3.1

2.3.2

Melakukan semua tindakan sesuai ajaran Tuhan Yesus Membiasakan diri berperilaku sesuai teladan Tuhan Yesus sebagai proses menjadi serupa dengan Kristus

2.3.3 Meneladani Tuhan Yesus dalam pergaulan setiap hari sebagai remaja Kristen Meninggalkan gaya hidup yang tidak sesuai karakter Tuhan Yesus

3.3 Memahami karakter Tuhan Yesus

3.3.1

3.3.2

Menjelaskan karakter yang diteladankan Tuhan Yesus Menguraikan berbagai konteks yang dihadapi Tuhan Yesus dalam hubungannya dengan karakter-Nya

3.3.3 Membandingkan keadaan pada masa Tuhan Yesus mengajarkan karakter tersebut dengan keadaan saat ini sebagai tantangan remaja Kristen

3.3.4 Merumuskan cara meneladani karakter Tuhan Yesus dalam pergaulan remaja Kristen di zaman milenial

4.3 Membuat karya kreatif karakter Tuhan Yesus

Membuat peta konsep atau lukisan atau tulisan atau bentuk lain, yang berhubungan dengan karakter Tuhan Yesus

Page 9: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

x

1.4 Menghayati karakter baik saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus sebagai anugerah Tuhan

1.4.1

1.4.2

Mengimani bahwa karakter baik yang dimiliki oleh saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus adalah anugerah Tuhan Mengimani bahwa peristiwa yang dialami oleh para gembala dan orang majus ada dalam rencana Tuhan

2.4 Meneladani karakter baik saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

2.4.1 Meneladani karakter baik yang dimiliki saksisaksi kelahiran Tuhan Yesus Menunjukkan sikap yang memiliki karakter baik

3.4 Mengenal karakter saksisaksi kelahiran Tuhan Yesus

3.4.1 3.4.2

Menjelaskan pengertian saksi-saksi Mengidentifikasi karakter baik dan karakter yang tidak baik dari saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

3.4.3 Menjelaskan masing-masing karakter baik saksi- saksi kelahiran Tuhan Yesus

3.4.4 Menjelaskan makna dari peristiwa gembala adalah saksi-saksi kelahiran Yesus

3.4.5 Menjelaskan makna dari peristiwa orang Majus dari Timur adalah saksi-saksi kelahiran Yesus

3.4.6 Menyelidiki latar belakang orang Majus Menganalisis lebih dalam kisah orang majus sebagai saksi kelahiran Tuhan Yesus

4.4 Menyajikan karakter saksisaksi kelahiran Tuhan Yesus

4.4.1 Mempresentasikan karakter saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

4.4.2 Membuat Film kisah saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

1.5 Menerima karakter baik 12 murid Tuhan Yesus sebagai anugerah Tuhan.

1.5.1 1.5.2

Mengimani bahwa karakter baik yang dimiliki oleh 12 murid Tuhan Yesus adalah anugerah Tuhan Mensyukuri keberadaan murid-murid Tuhan Yesus dalam Alkitab

2.5 Mengekspresikan karakter baik 12 murid Tuhan Yesus

2.5.1 Mengekspresikan karakter baik yang dimiliki 12 murid Tuhan Yesus

2.5.2 Menunjukkan sikap yang memiliki karakter baik

3.5 Mengenal karakter 12 murid Tuhan Yesus

3.5.1 3.5.2

Menyebutkan 12 murid Tuhan Yesus Mengenali karakter yang dimiliki 12 murid Tuhan Yesus

3.5.3 Mengidentifikasi karakter baik dan karakter yang tidak baik dari saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

Page 10: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

xi

3.5.4

3.5.5

Menyebutkan persamaan dan perbedaan 12 murid-murid Tuhan Yesus Menjelaskan masing-masing karakter baik 12 murid-murid Tuhan Yesus

4.5 Menyajikan hasil identifikasi karakter 12 murid Tuhan Yesus

4.5.1 Mempersentasikan karakter yang dimiliki murid- murid Tuhan Yesus melalui film

Page 11: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

xii

KATA SAMBUTAN DIRJEN BIMAS KRISTEN ...................................................................... iv

KATA PENGANTAR DIREKTUR PENDIDIKAN .................................................................... v

KOMPETENSI INTI (KI), KOMPETENSI DASAR (KD), DAN INDIKATOR

KATA PENGANTAR PENULIS ............................................................................................. vi

PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... xv

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

BAB 1 .................................................................... MENGENAL KARAKTER RAJA-RAJA 1

A. SAUL, RAJA PERTAMA DI ISRAEL .................................................................. 2

B. DAUD, TIDAK PENDENDAM ............................................................................. 7

C. SALOMO, RAJA YANG BIJAKSANA ................................................................. 14

D. YEROBEAM DAN REHABEAM .......................................................................... 17

E. YOSAFAT ............................................................................................................ 20

RANGKUMAN ........................................................................................................... 22

UJI KOMPETENSI .................................................................................................... 23

BAB 2 MENGENAL KARAKTER HAKIM-HAKIM ................................................................ 26

A. GIDEON .............................................................................................................. 27

B. YEFTA ................................................................................................................. 31

C. DEBORA ............................................................................................................. 34

D. SIMSON .............................................................................................................. 36

E. EHUD .................................................................................................................. 40

RANGKUMAN ........................................................................................................... 43

UJI KOMPETENSI ..................................................................................................... 43

BAB 3 MENGENAL KARAKTER KRISTUS ......................................................................... 46

A. PENCOBAAN DI PADANG GURUN .................................................................. 47

B. MEMBERITAKAN FIRMAN ................................................................................ 50

C. MENDERITA DI KAYU SALIB ............................................................................ 52

D. DATANG SEBAGAI HAKIM ................................................................................ 54

RANGKUMAN ........................................................................................................... 55

UJI KOMPETENSI .................................................................................................... 55

BAB 4 MENGENAL SAKSI-SAKSI KELAHIRAN TUHAN YESUS ...................................... 58

A. PARA GEMBALA ................................................................................................ 59

DAFTAR ISI

Page 12: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

xiii

B. ORANG MAJUS DARI TIMUR SAKSI KELAHIRAN TUHAN YESUS ............... 66

RANGKUMAN ........................................................................................................... 70

UJI KOMPETENSI ..................................................................................................... 70

BAB 5 KARAKTER DUA BELAS MURID YESUS ............................................................... 73

A. SIMON PETRUS ................................................................................................. 75

B. ANDREAS ........................................................................................................... 82

C. YAKOBUS ANAK ZEBEDEUS ........................................................................... 85

D. YOHANES ANAK ZEBEDEUS ........................................................................... 89

E. FILIPUS ............................................................................................................... 93

F. BARTOLOMEUS/NATANAEL ............................................................................ 95

G. MATIUS ............................................................................................................... 98

H. TOMAS ................................................................................................................ 103

I. YAKOBUS ANAK ALFEUS ................................................................................. 105

J. SIMON ORANG ZELOT ..................................................................................... 107

K. THADEUS/ YUDAS ............................................................................................. 108

L. YUDAS ISKARIOT .............................................................................................. 111

RANGKUMAN ........................................................................................................... 114

UJI KOMPTENSI ...................................................................................................... 115

GLOSARIUM ......................................................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 120

DAFTAR INDEKS .................................................................................................................. 122

BIODATA PENULIS .............................................................................................................. 124

Page 13: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

xiv

Gambar 1. 1 Raja-Raja Israel ......................................................................................... 1

Gambar 1. 2 Saul bersama bujang mencari keledai ayahnya ......................................... 3

Gambar 1. 3 Saul diurapi menjadi raja ........................................................................... 4

Gambar 1. 4 Samuel mengurapi Daud menjadi raja ....................................................... 8

Gambar 1. 5 Daud melawan Goliat ................................................................................ 9

Gambar 1. 6 Daud dan Yonatan..................................................................................... 11

Gambar 1. 7 Salomo menjadi raja ketiga ....................................................................... 15

Gambar 1. 8 Kerajaan terpecah ..................................................................................... 18

Gambar 1. 9 Yosafat mencari Tuhan.............................................................................. 21

Gambar 1. 10 Yosafat mengalahkan musuh .................................................................. 22

Gambar 2. 1 Hakim-Hakim Israel ................................................................................... 26

Gambar 2. 2 Gideon ...................................................................................................... 28

Gambar 2. 3 Yefta disambut oleh puteri tunggalnya ...................................................... 32

Gambar 2. 4 Hakim Debora ........................................................................................... 35

Gambar 2. 5 Debora dan raja Barak............................................................................... 35

Gambar 2. 6 Simson mencabik singa ............................................................................. 36

Gambar 2. 7 Simson dan Delila ...................................................................................... 37

Gambar 3. 1 Yesus dan anak kecil.................................................................................. 46

Gambar 3. 2 Yesus dicobai di padang gurun .................................................................. 49

Gambar 3. 3 Tuhan Yesus memberitakan Firman .......................................................... 51

Gambar 3. 4 Tuhan Yesus di taman Getsemani ............................................................. 53

Gambar 3. 5 Tuhan Yesus menanggung dosa manusia .................................................. 53

Gambar 4. 1 Para Gembala dan Orang Majus ................................................................ 58

Gambar 4. 2 Gembala menjumpai bayi Yesus ................................................................ 60

Gambar 4. 3 Orang Majus ............................................................................................. 66

Gambar 5. 1 Yesus dan kedua belas murid .................................................................... 73

Gambar 5. 2 Tuhan Yesus bersama dua belas murid-murid-Nya .................................... 74

Gambar 5. 3 Bercerita di depan kelas ............................................................................ 97

DAFTAR GAMBAR

Page 14: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

xv

Tabel 1 Tabel Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) .......... vii

Tabel 1. 1 Format wawancara ......................................................................................... 13

Tabel 3. 1 Identifikasi Sikap Tuhan Yesus ......................................................................... 48

Tabel 4. 1 Penjelasan Masing-Masing Karakter ............................................................... 62

Tabel 4. 2 Refleksi Pribadi ............................................................................................... 66

Tabel 4. 3 Identifikasi Karakter Orang Majus ................................................................... 69

Tabel 5. 1 Format Wawacara Pertobatan ........................................................................ 80

Tabel 5. 2 Karakter Petrus ............................................................................................... 81

Tabel 5. 3 Karakter Diri ................................................................................................... 88

Tabel 5. 4 Identifikasi Karakter Baik dan Buruk ............................................................. 91

Tabel 5. 5 Identifikasi Hal-Hal Positif .............................................................................. 92

Tabel 5. 6 Identifikasi Kelebihan dan kelemahan ............................................................. 96

Tabel 5. 7 Jenis Pekerjaan Benar dan Tidak Benar .......................................................... 99

Tabel 5. 8 Identifikasi Cara Meneladani Karakter Matius .............................................. 102

Tabel 5. 9 Refleksi Pengalaman ..................................................................................... 106

Tabel 5.10 Penyelesaian Masalah .................................................................................... 114

DAFTAR TABEL

Page 15: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

Karakter Kristen/Kelas VIII|

Buku ini merupakan buku pelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Karakter Kristen,

kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK). Buku ini diharapkan dapat

memberi pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa-siswi karena disusun

berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan proses belajar-mengajar yang

membuka ruang bagi para siswa untuk terlibat secara aktif, kritis, dan kreatif. Para siswa akan

belajar dari beberapa tokoh Alkitab, tokoh-tokoh dunia, kisah-kisah ilustrasi, puisi, lagu, dan

sebagainya. Melalui pembelajaran yang kreatif diharapkan karakter siswa akan terbentuk dan

menjadi habitus dalam kehidupan keseharian mereka sehari-hari.

Buku ini dibagi dalam lima bagian dengan materi ajar sebagai berikut:

1. Bagian pertama membahas tentang karakter Raja-raja Israel. dimana raja Israel juga adalah

manusia biasa, yang memiliki karakter yang baik, tetapi juga karakter yang tidak baik

2. Bagian kedua membahas tentang karakter Hakim-hakim Israel.

3. Bagian ketiga membahas tentang karakter dan keteladanan Tuhan Yesus

4. Bagian keempat menjelaskan karakter saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus yakni para

gembala dan orang Majus dari Timur

5. Bagian kelima membahas tentang karakter kedua belas murid-murid Tuhan Yesus

Pembelajaran demi pembelajaran dirancang untuk mengembangkan nilai-nilai kristiani

yang menjadi dasar bagi pembentukan karakter siswa. Materi pelajaran dikemas dengan

kreatif sehingga siswa belajar melalui berbagai metode dan aktivitas yang beragam. Pada

setiap bab materi pelajaran diakhiri dengan evaluasi untuk mengukur pencapaian kompetensi

siswa. Penilaian kompetensi sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan

melalui proses yang berlangsung dalam berbagai aktivitas yang melibatkan siswa secara

langsung.

Buku ini tentu membutuhkan kritik dan saran dari para pengguna atau pembaca

sehingga jika direvisi diharapkan buku ini akan semakin baik. Demikian penjelasan petunjuk

penggunaan buku mata pelajaran Pendidikan Karakter Kristen, selamat belajar dan selamat

bertumbuh menjadi anak-anak Tuhan yang memiliki dan mempraktikkan karakter kristiani

yang baik.

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Page 16: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

1

BAB 1. MENGENAL KARAKTER RAJA-RAJA

Gambar 1. 1 Raja-raja Israel Sumber: www.teologiareformet.com

KOMPETENSI DASAR

1.1 Menghayati adanya karakter baik dari raja-raja Israel sebagai anugerah Allah

2.1 Meneladani karakter baik dari raja-raja Israel

3.1 Mengenal karakter raja-raja Israel

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakter baik raja-raja Israel

Bab pertama dalam buku ini memuat pelajaran karakter yang disajikan berdasarkan muatan

materi pokok pada pasangan kompetensi dasar pertama, yaitu mengenal karakter beberapa

raja yang pernah memerintah sebagai raja atas Israel. Memang tidak semua raja memiliki

karakter yang sempurna tetapi dalam keterbatasan mereka ada karakter baik yang dapat

dijadikan teladan. Raja-raja yang akan diperkenalkan karakternya adalah raja Saul, raja Daud,

raja Salomo, raja Yerobeam dan Rehabeam, serta raja Yosafat. Mereka memiliki karakter yang

berbeda-beda dan hal itu mewarnai hubungan mereka dengan Tuhan, Allah Israel. Peta

konsep ini memberikan gambaran proses pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk

mengenal raja-raja Israel tersebut.

Page 17: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

2

PETA KONSEP

Pernahkah kamu mengetahui raja-raja yang telah memerintah Kerajaan Israel? Mereka

adalah orang-orang yang telah dipilih dan ditetapkan oleh Allah untuk menjadi pemimpin

Israel. Mengapa Allah memilih mereka untuk tugas besar tersebut? Pertanyaanpertanyaan

tersebut akan terjawab melalui uraian materi selanjutnya. Mari kita mempelajari

kehidupan dan kepribadian beberapa raja Israel untuk belajar dari karakter mereka.

Mari Menyanyi: Kemurahan Tuhan

Oleh kar’na kemurahan Tuhan

„ku ada sampai hari ini

Oleh kar’na kebaikan Tuhan janji-Mu

terjadi bagiku Kusembah Kau Tuhan

„ku mengangkat tanganku

slamanya Kau ajaib bagiku Kusembah Kau

Tuhan ku mengangkat wajahku slamanya Kau

hebat bagiku

Bacaan Alkitab: 1 Samuel 8-31, 2 Samuel, 1-2 Raja-Raja

A. SAUL, RAJA PERTAMA DI ISRAEL

Page 18: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

3

1. Siapakah Saul?

Saul adalah anak Kish, berasal dari keluarga yang kaya, suku Benyamin dan tinggal di

daerah Benyamin. Perawakannya lebih tinggi dibanding orang-orang Israel pada

umumnya. Parasnya elok dan tidak ada yang menandinginya. Dalam 1 Samuel 9:1-26, Saul

menaati perintah ayahnya untuk mencari keledai-keledai betina milik mereka yang hilang.

Seperti perintah ayahnya, Saul berangkat bersama seorang bujang, yaitu seorang hamba,

tetapi mereka tidak menemukan keledai-keledai betina milik ayahnya. Atas saran

bujangnya, Saul mencari abdi Allah, yang juga disebut pelihat, untuk menanyakan dimana

mereka dapat menemukan keledai-keledai betina milik ayahnya. Abdi Allah itu adalah

Samuel, pemimpin bangsa Israel. Inilah pertemuan Saul dan Samuel yang pertama kali.

2. Saul Terpilih Menjadi Raja

Pada saat itu bangsa Israel sedang

meminta seorang raja yang akan

berkuasa atas mereka, seperti bangsa-

bangsa lainnya. Samuel telah

menyampaikan penjelasan tentang

konsekuensi yang harus mereka terima

apabila mereka dipimpin oleh seorang

raja. Pada waktu Saul dan bujangnya

datang, Samuel mengajak Saul dan

bujangnya itu

menginap, menjamu mereka dengan

daging dan makanan. Tetapi Allah telah

berkenan

Gambar 1. 2 Saul bersama bujang mencari keledai ayahnya Sumber: https://www.alkitab.sabda.org

kepada Saul dan memilihnya menjadi raja pertama bagi bangsa Israel, Allah telah

memberitahukan hal itu kepada Samuel sebelum kedatangan Saul (1 Samuel

9:15-17). Keesokan harinya atas petunjuk Allah, Samuel mengurapi Saul untuk

menjadi raja atas Israel, dan memberitahukan apa yang akan terjadi terhadap Saul

(1 Samuel 10:1-16). Tetapi ayahnya, Kish, dan seluruh kaum keluarganya belum

mengetahuinya. Saul menjadi raja pertama di Kerajaan Israel. Saul menaati

semua perkataan dan petunjuk Samuel. Bangsa Israel menerima Saul sebagai

raja mereka dan menaati semua perintahnya.

Page 19: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

4

3. Kehidupan Raja Saul?

Selama menjadi raja atas Israel, Saul selalu mendapatkan bimbingan dan nasihat dari

Samuel. Roh Allah menyertainya. Pada masa itu bangsa Israel menghadapi bangsa Filistin

yang hendak mengalahkan dan menjajah mereka. Tentara Israel gemetar menghadapi

Panglima Perang bangsa Filistin yang bernama Goliat. Tetapi perubahan terjadi ketika Daud

yang masih muda belia mengalahkan Goliat, panglima tentara Filistin yang sangat ditakuti

oleh seluruh tentara Israel itu. Raja Saul menunjukkan penghargaannya terhadap Daud

dengan mengundangnya ke istana. Tetapi raja Saul menjadi cemburu terhadap Daud,

karena pada saat Daud dan tentara Israel kembali dari medan perang, keluarlah orang-

orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan

menari-nari dengan memukul rebana, dengan

bersukaria dan dengan membunyikan

gemerincing. Mereka menari sambil menyanyi

berbalas-balasan; katanya: “Saul mengalahkan

beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” (1

Samuel 18:6-7). Mendengar nyanyian itu hati Saul

sebal dan sejak saat itu hatinya mendengki

terhadap Daud. Gambar 1.3 Saul diurapi menjadi raja Sumber: https://www.wordpress.com

Beberapa kali Saul berusaha membunuh Daud tetapi tidak berhasil. Saul menjadi takut

kepada Daud karena Tuhan menyertainya. Tetapi ini menjadikan Saul semakin membenci

Daud. Saul adalah raja yang diurapi oleh Tuhan dan Daud menghormatinya. Dua kali Daud

mendapat kesempatan untuk membunuh Saul tetapi ia tidak melakukannya, karena dalam

pemandangannya, Saul adalah rajanya. Roh Allah meninggalkan Saul. Hatinya hanya

merasa tenang apabila Daud memainkan kecapi di dekatnya. Inilah pemandangan yang

kontras di istana. Sebab orang yang dibencinya justru yang dapat menghibur dan

menenangkan hatinya. Saul juga beberapa kali tidak menepati janjinya kepada Daud;

meskipun demikian Daud tidak pernah berniat atau bertindak jahat kepadanya.

Saul telah menyingkirkan para pemanggil arwah dan roh peramal dari seluruh negeri Israel.

Ia memimpin bangsa Israel untuk menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan semua

bentuk penyembahan berhala. Setelah kematian Samuel, orang Filistin berkumpul dan

Page 20: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

5

bergerak maju hendak menyerang Israel. Raja Saul pun mengumpulkan tentaranya. Tetapi

ketika ia melihat tentara Filistin itu maka takutlah ia dan hatinya sangat gentar. Ia bertanya

kepada Tuhan tetapi Tuhan tidak menjawabnya sebab Roh Tuhan telah meninggalkannya.

Saat itulah Saul berpaling dari Tuhan dan mencari pertolongan kepada para pemanggil

arwah. Hal ini adalah dosa di hadapan Allah. Raja Saul semakin jauh berjalan menjauhi

Tuhan dengan cara hidupnya. Allah tidak berkenan kepada raja Saul. Itu sebabnya mereka

mengalami kekalahan, dan Allah menghukum raja Saul. Allah tidak pernah merancangkan

kejahatan, Ia selalu merencanakan yang baik. Namun Saul tidak menaati-Nya, dan

berpaling dari kehendak Allah.

4. Karakter Raja Saul

Dari kehidupan raja Saul, kita dapat mempelajari beberapa karakter yang baik maupun yang

buruk. Raja Saul adalah raja pilihan Allah dan diurapi melalui Samuel (1 Samuel 10:1). Allah

menentukan Saul menjadi raja pertama yang dikehendaki-Nya, dan dipenuhi oleh Roh Allah

(1 Samuel 10:7, 10). Allah memimpin Saul menjadi raja pertama, memerintah atas kedua

belas suku Israel (1 Samuel 10:24). Bangsa Israel pun mempersembahkan korban

keselamatan di hadapan TUHAN, dan mereka merasa senang karena mereka telah memiliki

seorang raja (1 Samuel 11:15). Tuhan mempunyai rencana yang baik untuk kehidupan raja

Saul serta bangsa Israel, dan Roh Allah menyertainya. Namun setelah berkuasa sebagai raja

beberapa waktu lamanya, raja Saul tidak hidup dekat lagi dengan Tuhan. Ia tidak menaati

firman Tuhan. Ketakutannya menghadapi tentara Filistin membuatnya mencari jalan yang

salah yaitu menemui pemanggil arwah di En-Dor (baca: 1 Samuel 28:1-25). Tindakan ini

membuat Saul akhirnya kehilangan pegangan karena tidak mencari Tuhan. Raja Saul

berdosa di hadapan Allah.

Alkitab secara jujur menyampaikan semua sisi kehidupan raja Saul. Tidak hanya karakter

yang baik untuk diteladani tetapi juga karakter yang buruk untuk dihindari. Allah

menghendaki agar manusia mencari Allah dan menaati kehendak-Nya. Remaja Kristen

hidup di era milenial, menghadapi banyak tantangan dalam pergaulan. Apabila tidak hidup

mengandalkan Allah, remaja Kristen akan kehilangan pegangan hidup. Akibatnya tidak

dapat lagi membedakan manakah yang benar dan manakah yang salah, sehingga mudah

jatuh ke dalam berbagai-bagai cobaan. “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap

Page 21: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

6

hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala

lakumu,maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri

bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan

tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.” (Amsal 3:5-8). Mencari kehendak Allah,

melakukan firman-Nya, adalah cara hidup yang benar.

AKTIVITAS 1. Ayo Berdiskusi

Kegiatan pembelajaran dalam

kelompok Membaca kisah raja Saul (1

Samuel 9-15)

a. Merumuskan pertanyaan tentang Saul, misalnya:

• Mengapa Saul memberanikan diri mempersembahkan korban

bakaran kepada Allah padahal hanya Samuel yang boleh

melakukannya? (ps.13)

• Mengapa Saul tidak menaati Samuel pada waktu menghadapi

orang FIilistin?

• dan seterusnya

b. Mengumpulkan informasi untuk mendapatkan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. Informasi dapat

diperoleh dari berbagai sumber, dan dapat juga bertanya kepada

orang lain yang lebih memahaminya.

c. Diskusikan dan rumuskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

yang telah dirumuskan.

d. Mengecek kembali kebenaran rumusan dengan cara mendapatkan

ayat Alkitab yang dapat dijadikan dasar untuk menguatkan

rumusan tersebut.

e. Merumuskan kesimpulan, karakter apakah yang dimiliki oleh raja Saul?

Page 22: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

7

Mari Menyanyi: Ada Satu Sobatku

1. Siapakah Daud?

Daud adalah cicit dari Rut dan Boas. Rut, neneknya, adalah perempuan Moab, menantu

yang mengikuti Naomi kembali ke Betlehem setelah suami dan anak-anak Naomi

meninggal di Moab. Ayahnya bernama Isai. Memang Alkitab tidak menulis nama ibu raja

Daud tetapi menurut Talmud ibunya bernama Nitzevet. Daud bertumbuh menjadi pemuda

yang dibersarkan dengan hukum Taurat seperti anak-anak Yahudi lainnya. Ayahnya

memiliki ternak, dan setiap hari Daud yang masih muda ini menggembalakan domba ternak

ayahnya. Pekerjaan inilah yang menempa Daud menjadi pemuda pemberani. Ia ahli dalam

menggunakan ali-ali atau pengumban. Sebab ia juga harus melindungi domba-dombanya

dari binatang buas dan serangan lainnya di padang rumput.

Daud yang masih muda mengalami masa perubahan; masa ketika Samuel memerintah

sebagai hakim atas Israel berganti ketika bangsa Israel menginginkan seorang raja. Raja Saul

diurapi menjadi raja atas Israel, dan Samuel tetap sebagai hakim yang mengawasi dan

menasihati raja Saul setiap saat. Sama seperti terhadap raja Saul, Samuel yang telah

mendapatkan petunjuk Allah untuk mengurapi Daud menjadi raja pengganti Saul; namun

Daud harus menunggu dalam waktu yang lama sampai ia naik tahta menjadi raja.

B. DAUD, TIDAK PENDENDAM

Ada satu sobatku yang setia

yang tak pernah Dia tinggalkan diriku

Diwaktu aku susah, waktu ku sendiri, Dia

slalu menemani diriku

Nama-Nya Yesus 2x

Nama Yesus yang menghibur hatiku

Nama-Nya Yesus 2x

Nama Yesus yang menghibur hatiku

Page 23: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

8

2. Daud Diurapi Menjadi Raja Israel

Daud adalah anak kedelapan, anak bungsu dalam keluarga Isai. Ketika Samuel datang untuk

mempersembahkan korban bakaran di Betlehem, Allah menyuruhkan menguduskan

keluarga Isai. Satu per satu anak Isai lewat di hadapan Samuel tetapi tidak seorang pun

yang dipilih Allah. Masih ada seorang anak yang tidak bersama mereka pada saat itu, ia

sedang menggembalakan domba, ternak ayahnya, di padang. Namanya Daud. Samuel

menyuruh memanggilnya, karena mereka tidak akan duduk makan sebelum semua anak

Isai datang. Pada saat Daud datang, Tuhan berfirman, “Bangkitlah, urapilah

dia, sebab inilah dia.” (1 Samuel 16:12). Ia

kemerah- merahan, matanya indah dan

parasnya elok. Allah memilih Daud menjadi raja

untuk menggantikan raja Saul. Samuel

mengambil tabung tanduk berisi mintak dan

mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-

saudaranya. Maka Roh Allah berkuasa atas

Daud. Daud telah diurapi menjadi raja tetapi

Saul masih menjadi raja Israel.

Gambar 1.4 Samuel mengurapi Daud menjadi raja Sumber: https://www.blogspot.com

3. Daud Menjadi Pahlawan Israel

Pada waktu itu, orang Filistin menjadi musuh terbesar kerajaan Israel. Bangsa Israel

ketakutan menghadapi orang Filistin. Tentara mereka sangat kuat. Mereka mempunyai

seorang pendekar bernama Goliat, orang Gat, tingginya enam hasta sejengkal. Ia

mengenakan ketopong tembaga di kepalanya, memakai baju zirah yang bersisik, berat

bajunya lima ribu syikal tembaga. Raja Saul dan bangsa Israel cemas dan sangat ketakutan.

Tetapi pada waktu Daud tiba di medan perang, ia berkata, “Janganlah seseorang menjadi

tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” Saul

menanggalkan baju perangnya lalu mengenakan baju itu kepada Daud.

Tetapi Daud tidak dapat berjalan dengan baju perang itu. Ia menanggalkan baju perang

Saul lalu mengambil tongkat di tangannya, memilih lima batu yang licin dan memegang

umban di tangannya. Daud tidak pernah merasa takut menghadapi singa pada saat

Page 24: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

9

menggembalakan kambing domba milik ayahnya, saat itu pun tidak takut menghadapi

orang Filistin dan Goliat. Melihat Daud datang menghampirinya, Goliat berkata,

“anjingkah aku, maka aku mendatangi aku dengan tongkat?” Tetapi Daud sangat

mengandalkan Allah, ia menjawab, “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak

dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah

segala barisan Israel yang kau tantang itu.” (1 Samuel 17:43,45). Daud memasukkan batu

yang licin ke dalam umban dan mengayunkan

pengumbannya itu kepada Goliat. Maka terbenamlah

batu yang licin itu ke dalam dahi Goliat, ia terjatuh

dengan mukanya ke tanah. Demikianlah Daud

mengalahkan orang Filistin itu tanpa pedang di

tangannya. Daud seorang pemberani yang

mengandalkan Allah, ia percaya Allah selalu

menolongnya. Ia tidak takut kepada siapapun yang

melawan Allah, tetapi ia juga menghormati raja Saul.

Gambar 1.5 Daud melawan Goliat Sumber: https://www.wordpress.com

Meskipun banyak orang Israel memuji-muji keberaniannya mengalahkan tentara Filistin,

tetapi ia tetap rendah hati dan melayani raja Saul dengan memainkan kecapinya di istana

Karena tangan Allah menyertai Daud, maka Daud selalu berhasil dalam perang. Allah juga

menghindarkan Daud dari semua kejahatan yang dilakukan raja Saul kepadanya. Meskipun

demikian, Daud tidak pernah mendendam kepada Saul. Daud selalu menghindari dan

melarikan diri ketika Saul hendak berbuat jahat kepadanya. Sebab Daud tidak ingin melawan

rajanya sendiri. Pada suatu saat Daud mendapatkan kesempatan untuk membunuh Saul.

Tetapi Daud tidak mau menjamah orang yan diurapi Allah.

4. Karakter Baik Raja Daud

a. Nasionalis

Daud yang masih muda sangat terusik ketika mendengar Goliat menghina bangsanya,

menghina Allah Israel. Daud menunjukkan jati diri kebangsaannya yang kuat sebagai

bangsa Israel, sekaligus kehidupan spiritualnya sebagai umat Allah. Karakter ini tidak

Page 25: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

10

menumbuhkan sikap ekstrim yang negatif tetapi sebaliknya menumbuhkan sikap positif

yang mengutamakan kebenaran dan takut akan Tuhan.

Remaja Kristen dapat memiliki sikap nasionalis yang benar apabila memiliki kehidupan

rohani yang baik dalam hubungan pribadi dengan Tuhan. Saat ini banyak ditemui sikap-

sikap negatif yang sering saling menghina, suka meremehkan orang lain, atau bahkan

perbuatan kekerasan terhadap orang lain. Remaja yang takut akan Tuhan tidak akan

mudah terprovokasi untuk ikut serta dalam perilaku negatif tersebut. Sikap tegas dan

menjunjung tinggi kebenaran akan terekspresi dalam perilaku membawa damai dimana

pun berada. Menegakkan kebenaran dapat dilakukan juga dengan cara menyelesaikan

masalah, mendamaikan pihak-pihak yang berselisih, mengutamakan persatuan dan

kesatuan diatas kepentingan golongan tanpa melihat latar belakang atau perbedaan.

b. Religius

Daud melakukan segala sesuatu dengan sikap mengandalkan Allah. Ia menghadapi

Goliat dengan nama Allah (1 Samuel 17:45). Selama menjadi raja ia selalu minta

petunjuk kepada Tuhan. Bahkan ketika raja Daud jatuh ke dalam dosa ia tidak menjauh

meninggalkan Allah melainkan mencari wajah Allah untuk mendapatkan pengampunan

atas dosa-dosanya. Pengakuan dosanya secara terbuka disampaikan kepada Allah

dengan penuh penyesalan, dan masih dapat dibaca sampai hari ini dalam Mazmur 51.

Mazmur- Mazmur yang ditulis raja Daud menggambarkan hubungan yang akrab dan

dekat dengan Tuhan. Raja Daud selalu berhasil karena tangan Allah menyertainya.

Apakah kamu sebagai remaja Kristen telah membangun hubungan pribadi secara rutin

dengan Tuhan? Mengandalkan Allah dalam segala hal adalah yang utama agar tidak

salah menentukan pilihan. Apapun yang dilakukan harus dilakukan demi kemuliaan

nama Tuhan. Apabila melakukan dosa, bersegera memohon pengampunan dari Tuhan

agar berkat- berkatNya tetap menjadi bagian hidupmu.

Page 26: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

11

Gambar 1.6 Daud dan Yonatan Sumber: https://www.google.co.id/lubukhati.org

c. Menghormati Pemimpin

Daud adalah rakyat dari kerajaan Israel, selama raja Saul menjadi pimpinan. Daud tidak

pernah melawan raja Saul karena ia tahu bahwa raja Saul adalah raja yang dipilih dan

diurapi oleh Tuhan. Meskipun Daud mendapatkan kesempatan untuk membalas

kejahatan raja Saul, tetapi ia tidak melakukannya. (1 Samuel 24, 26). Raja Daud sangat

menghormati pemimpin apapun keadaannya, karena ia menghormati pengurapan Allah

atas orang pilihannya.

Menghormati pemimpin adalah sikap yang harus didasarkan pada sikap takut akan

Tuhan. Paulus mengajarkan kepada jemaat di Roma, “Tiap-tiap orang harus takluk

kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari

Allah; dan pemerinta-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Tuhan. Sebab itu

barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang

melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.” (Roma 13:1-2).

d. Rendah hati

Berwajah tampan, muda belia, menjadi pahlawan orang Israel, bahkan menjadi orang

yang diurapi oleh Allah, tidak menjadikan Daud tinggi hati. Sebaliknya dengan rencah

hati ia bersedia memainkan kecapi untuk menenangkan hati raja Saul. Ia juga menjadi

seorang pelarian untuk menyelamatkan diri dari kejaran rencana jahat raja Saul. Pada

saat telah menjadi raja, Daud jatuh ke dalam dosa, ia bertobat setelah mendengar

nasihat nabi Natan. Ia meratap dan berduka mohon pengampunan Allah atas dirinya.

Mazmur 51 dituliskan sebagai pengakuan dosa secara terbuka kepada Allah, di hadapan

Page 27: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

12

semua rakyatnya. Daud menyadari bahwa ia sangat membutuhkan Allah; karakter ini

mendatangkan belas kasihan Allah.

Kerendahan hati menghindarkan kita dari perselisihan, dan mendatangkan damai

sejahtera. Remaja Kristen harus menumbuhkan karakter ini dalam dirinya, dimulai

dengan pengakuan dosa dan penyerahan diri secara total kepada Allah. Hanya karakter

ini yang memampukan seseorang dapat bekerja sama dengan orang lain, menerima

kekurangan dan mengakui kelebihan orang lain, serta memampukan seorang remaja

Kristen mengakui dosa-dosanya kepada Tuhan untuk mendapatkan pengampunan dan

keselamatan.

e. Bersahabat

Daud bersahabat dengan Yonatan. Hati mereka berpadu dan mereka saling mengasihi.

Daud telah berjanji kepada Yonatan bahwa mereka akan menjadi sahabat dan tidak akan

pernah menghapus nama Yonatan dari keturunannya. Setelah menjadi raja

menggantikan Saul, Daud memenuhi janjinya kepada Yonatan. Ia tidak menyingkirkan

keturunan Saul dan Yonatan. Raja Daud mencari keturunan Saul dan Yonatan; akhirnya

ia dapat menemukan Mefiboset. Mefiboset adalah keturunan Yonatan, sahabatnya.

Kakinya pincang karena cacat. Mefiboset di bawa ke istana raja Daud, diberikan

pelayanan khusus layaknya anakanak raja, tinggal bersama raja Daud di dalam istana

tersebut. Setiap hari mereka makan sehidangan dan Daud memerintahkan kepada Zilpa

sebagai hamba yang akan melayani Mefiboset. (Bandingkan 2 Samuel 9).

Bagaimana dengan persahabatanmu? Memang tidak selamanya persahabatan itu

langgeng. Terkadang persahabatan rusak oleh pengkhianatan, tidak setia, ingkar janji,

dan sebagainya. Banyak persahabatan terlihat langgeng ternyata karena banyak

kompromi yang dilakukan, untuk menutupi dosa atau melakukan dosa bersama-sama.

Tetapi remaja yang takut akan Tuhan akan memelihara persahabatan dengan cara-cara

yang terpuji.

AKTIVITAS 2. Ayo Mewawancara

Mengapa seseorang sulit memaafkan orang lain? Apakah termasuk dirimu sendiri? Untuk

menjawab pertanyaan ini lakukanlah beberapa tahapan berikut menggunakan format

berikut.

Page 28: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

13

Tabel 1.1 Format Wawancara

No. Pertanyaan Informan

1 2 3 4 5

1. Pernahkah merasa sakit hati karena

perkataan atau perilaku seseorang?

Apakah yang kamu lakukan atau

pikirkan?

2. Apakah semua orang harus dapat

mengampuni sesamanya?

Mengapa?

3. Apakah kamu termasuk orang yang

mudah atau sulit mengampuni?

4. Menurut pendapatmu mengapa banyak

orang tidak dapat mengampuni atau

berdamai dengan sesamanya?

Petunjuk kegiatan:

1. Wawancarailah minimal 5 orang temanmu yang pernah disakiti orang lain, atau

hatinya terluka oleh perilaku maupun perkataan sesamanya. Jawaban mereka tentu

akan sesuai dengan pengalaman atau pemahaman mereka. Tuliskan jawaban mereka

pada kolom yang sudah disediakan di atas.

2. Kumpulkan semua jawaban yang diperoleh lalu klasifikasikan menjadi beberapa

kelompok.

3. Diskusikan hasil klasifikasimu, rumuskan penemuanmu berdasarkan klasifikasi

tersebut.

4. Bandingkan dengan ajaran Alkitab tentang mengampuni orang lain, apakah jalan

keluarnya?

5. Rumuskan kesimpulan:

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………………………….

Page 29: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

14

Mari Menyanyi: Bapa Kudatang Pada-Mu

1. Siapakah Salomo

Salomo adalah anak Daud yang kedua dari Batsyeba. Salomo mempunyai seorang kakak,

yaitu anak yang ditulahi oleh Allah karena dosa Daud, ketika ia masih kecil. Daud berpuasa

dan berdoa, mohon pengasihan Allah untuk menyembuhkan dan mengijinkan anaknya

hidup (1 Samuel 12). Ia berpuasa dengan tekun dan semalam-malaman ia berbaring di

tanah. Setelah anak itu mati, Batsyeba melahirkan seorang anak laki-laki. Daud menamai

anaknya Salomo, Tuhan mengasihi Salomo, dan dengan perantaraan Natan, Tuhan

menamakan anak itu Yedija, artinya oleh karena Tuhan. Salomo hidup di istana bersama

anak-anak raja lainnya. Tetapi Daud telah berjanji bahwa yang akan menjadi raja

menggantikan dirinya adalah Salomo. Salomo bertumbuh dalam asuhan ibunya di istana,

dan diajarkan tentang hukum-hukum Allah. Ia menjadi pemuda yang takut akan Tuhan

pada masa mudanya.

2. Salomo Diurapi Menjadi Raja

Perjuangannya menuju tahta tidaklah mudah. Sebelumnya, kakak tirinya, Absalom

memberontak melawan raja Daud karena ingin menjadi raja. Pada waktu Daud telah tua,

Adonia, adik Absalom, mengangkat dirinya menjadi raja hendak menggantikan Daud.

Melihat hal itu nabi Natan mengingatkan Batsyeba tentang janji raja Daud bahwa Salomo

akan menjadi raja yang menggantikan Daud. Mendengar nasihat nabi Natan, Batsyeba

menghadap raja Daud (1 Raja-Raja 1:15-27). Daud mengingat janjinya, lalu ditetapkannya

Salomo menjadi raja atas seluruh kerajaan Israel (1 Raja-Raja 1:28-40).

C. SALOMO, RAJA YANG BIJAKSANA

Bapa ku datang pada-Mu naikkan ucapan

syukur Atas kasih anugerah-Mu yang indah

setiap hari Pagi hari, siang hari,

sore dan malan hari

Tak hentinya mengucap syukur,

atas kebaikan-Mu

Page 30: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

15

Setelah dilantik menjadi raja menggantikan

rajanya, Salomo memulai semua tanggung

jawabnya bersama dengan Tuhan. Dalam

doanya ia memohon kepada Allah, “Maka

berikanlah kepada hambamu ini hati yang

faham menimbang perkara untuk menghakimi

umat-Mu dengan dapat membedakan antara

yang baik da yang jahat, sebab siapakah yang

sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat

besar ini?” (1 Raja-raja 3:9).

Gambar 1.7 Salomo menjadi raja ketiga Sumber: https://www.jw.org

3. Kehidupan Raja Salomo

Pada masa pemerintahan raja Salomo, kerajaan Israel menjadi kerajaan yang disegani oleh

bangsa-bangsa lain. Raja Salomo termasyur karena kebijaksanaannya. Ia disertai

dengan hikmat Allah, sebagaimana doa permohonannya.

Bangsa-bangsa lain datang ke Israel untuk menyaksikan kebijaksaan raja Salomo

memerintah Israel. Ia juga bersahabat dnegan semua bangsa yang berada di sekitarnya.

Sebagai raja yang dihormati, dan kerajaan yang termasyur, kerajaan Israel menerima

banyak upeti atau pemberian dari kerajaan lain.

4. Karakter Raja Salomo

a. Religius

Menjadi seorang raja bukanlah tugas yang mudah. Ia harus dapat memimpin rakyat

dengan benar, menyelesaikan berbagai masalah yang ada diantara rakyat, melindungi

bangsa dan menjamin kesejahteraan mereka. Untuk itu raja Salomo memulai semuanya

dengan doa permohonan hikmat kepada Tuhan (1 Raja-raja 3:9). Ia mengutamakan

pimpinan Tuhan, selalu mengikuti petunjuk dari Tuhan, dan mengandalkan kuasa Tuhan.

Remaja Kristen tidak terlepas dari berbagai masalah dalam pergaulan sehari-hari.

Remaja yang takut akan Tuhan akan mohon pimpinan dan petunjuk dari Tuhan. Ini dapat

terjadi apabila memiliki hubungan pribadi yang akrab dengan Tuhan. Sudahkah kamu

membangun relasi pribadi dengan Allah melalui doa pribadi, membaca Alkitab,

Page 31: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

16

bersekutu dengan sesama orang percaya, dan bertekun dalam pengajaran Alkitab?

b. Adil

Raja Salomo memerintah dengan adil, tidak bersikap pandang bulu. Ketika dua orang ibu

datang kepadanya karena memperebutkan seorang bayi, raja Salomo memberikan jalan

keluar yang tepat sekaligus untuk menguji kesejatian hati seorang ibu. “Ambilkan aku

pedang. … Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua an berikanlah setengah kepada

yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain” (1 Raja-raja 3:24-25). Dengan cara

ini Salomo dapat mengetahui siapa ibu bayi itu yang sebenarnya. Bersikap adil dapat

menyelesaikan masalah dengan baik sekaligus menegakkan kebenaran.

Remaja Kristen seringkali diperhadapkan dengan pilihan-pilihan untuk menentukan

manakah keputusan yang tepat dan benar. Berteman dengan tidak pandangan bulu,

mengasihi semua teman, mengutamakan keluarga dan memenuhi semua kewajiban,

adalah cara melakukan keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, remaja Kristen

yang berkarakter adil akan mendahulukan memenuhi kewajibannya daripada menuntut

hak, serta mematuhi semua perintah Tuhan.

c. Bersahabat

Sebagai bangsa yang disegani oleh bangsa-bangsa lain, raja Salomo bisa saja merasa

dirinya lebih tinggi daripada bangsa yang lain. Ia dapat memilih akan bergaul dengan

siapa. Tetapi raja Salomo yang termahsyur karena kebijaksaannya itu justru bersahabat

dengan semua bangsa. Inilah yang memperkuat kemahsyurannya sehingga semua

bangsa segan terhadap bangsa Israel dan tidak ada yang memusuhinya.

Bersahabat dengan semua orang memang tidak mudah. Tetapi dalam pergaulan setiap

hari remaja Kristen dapat menunjukkan keramahan, kesantunan, kejujuran dan

ketulusannya kepada semua orang tanpa pandang bulu. Melalui persahabatan yang

terbuka dengan siapa saja, remaja Kristen dapat menunaikan kewajibannya menjadi

pembawa damai dimana pun berada, dan menjadi teladan yang mencerminkan kasih

Kristus kepada semua orang.

Page 32: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

17

AKTIVITAS 3. Ayo Bercerita

Mari Menyanyi: Hari Ini Kurasa Bahagia

D. YEROBEAM DAN REHABEAM

Hari ini kurasa bahagia

Berkumpul bersama saudara seiman

Tuhan Yesus tlah satukan kita

Tanpa memandang di antara kita

Bergandengan tangan dalam kasih

dalam satu hati

Reff.

Berjalan dalam terang kasih

Tuhan

Kau sahabatku, kau saudaraku

Tiada yang dapat memisahkan

Page 33: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

18

1. Siapakah Yerobeam dan Rehabeam

Yerobeam adalah kepala para pekerja dari suku utara. Yerobeam melarikan diri dan

dibuang ke Mesir oleh Salomo karena hendak memberontak. Yerobeam menilai Salomo

menindas rakyat dengan pekerjaan-pekerjaan yang berat. Ia kembali ke Mesir ketika

mendengar bahwa Salomo telah mati. Ia hendak menjadi pembela rakyat sehingga

memberanikan diri menghadap Rehabeam, anak Salomo. Mereka minta agar pajak rakyat

dikurangi tetapi Rehabeam menolak, sebaliknya menambah berat beban itu (baca: 1 Raja-

Raja 12).

Mendengar keputusan Rehabeam, rakyat memberontak sehingga kerajaan terpecah,

hanya suku Yehuda dan suku Benyamin yang setia kepada Rehabeam sedang kesepuluh

suku lainnya memilih Yerobeam sebagai pemimpin mereka. Yerobeam memerintah

kerajaan Israel Utara atau disebut Samaria sedangkan Rehabeam menjadi raja atas

kerajaan selatan atau disebut Yehuda.

Gambar 1.8 Kerajaan terpecah Sumber: https://www.wikipedia.org

Rehabeam adalah ahli waris Salomo, tetapi ia lebih jahat daripada ayahnya karena

menindas rakyat dengan beban yang lebih berat. Pada masa itu orang Yehuda juga

melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. “Sebab mereka pun juga mendirikan

tempattempat pengorbanan dan tugu-tugu berhala dan tiang-tiang berhala di atas setiap

bukityang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun. Bahkan ada pelacuran bakti di

negeri itu. Mereka berlaku sesuai dengan segala perbuatan keji bangsa-bangsa yang tealh

dihalau TUHAN dari orang Israel” (1 Raja-Raja 14:23-24).

Page 34: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

19

2. Kerajaan Terpecah Menjadi Dua

Di kerajaan Utara, Yerobeam mendirikan tempat beribadah yang baru agar rakyatnya tidak

perlu kembali ke Yehuda untuk melakukan ibadah. Ibadah yang baru itu adalah

penyembahan berhala, menjadi pusat ibadah yang memberontak melawan Allah (baca 1

Raja-raja 12:25-33). Raja Yerobeam dan Rehabeam menjadi contoh yang buruk.

Mereka haus kekuasaan, menilai orang lain lebih rendah dan tidak memikirkan kepentingan

rakyat yang mereka pimpin. Bangsa Israel terpecah menjadi dua, mereka seperti orang

yang bermusuhan, padahal mereka adalah saudara kandung, keturunan Yakub.

AKTIVITAS 4. Ayo Menelaah Ayat Alkitab

Untuk mengetahui karakter raja Yerobeam dan raja Rehabeam, kamu diminta untuk

membentuk dua kelompok. Masing-masing kelompok akan memusatkan perhatian pada

satu tokoh raja Israel. Sesudah itu lakukan telaah ayat Alkitab dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Page 35: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

20

Mari Menyanyi: Jalan serta Yesus

1. Siapakah Yosafat?

Yosafat adalah raja Yehuda yang keempat, ia berumur 35 tahun pada waktu menjadi raja

sekitar tahun 870 SM dan memerintah selama 25 tahun di Yerusalem. Seluruh riwayatnya

tercatat dalam 1 Raja-raja 22:41-51, dan 2 Tawarikh 17:1-20;37. Yosafat menjadi raja atas

kerajaan Yehuda dengan cara yang berbeda. Ia tidak mencari baal seperti Yerobeam atau

Rehabeam atau Asa, ayahnya. Sebaliknya raja Yosafat menjauhkan segala bukit

pengorbanan dan tiang berhala dari seluruh Yehuda.

2. Kehidupan Raja Yosafat

Yosafat hidup menurut perintah Tuhan dan dengan tabah ia mengikuti jalan yang

ditunjukkan Tuhan baginya. Dalam pemerintahannya terjadi pembaruan dan pemulihan

secara rohani. Ia berkeliling ke banyak tempat di Yehuda dan menyuruh seluruh rakyatnya

agar berbalik kepada TUHAN, Allah nenek moyang Israel. Ini dilakukan secara sistematis.

Bukan hanya menempatkan tntara di seluruh kota berkubu di Yehuda demi keamanan,

Yosafat juga menata kehidupan rohani bangsa Israel. Ia melibatkan kaum Lewi dan para

imam untuk mengajarkan Taurat kepada seluruh rakyat Israel di segala penjuru Yehuda.

Tuhan menyertai raja Yosafat dan membuat bangsa-bangsa lain gentar sehingga mereka

tidak berani melawannya.

Bahkan orang Filistin membawa persembahan kepada Yosafat. Tidak berhenti sampai

disitu, Yoram anak Yosafat menikah dengan Atalya, anak raja Ahab dari kerajaan Israel.

Jalan serta Yesus, jalan serta-Nya setiap hari Jalan serta Yesus, serta Yesus slamanya Jalan dalam duka, jalan dalam suka Jalan serta-Nya setiap hari Jalan dalam duka, jalan dalam suka Serta Yesus slamanya

E. YOSAFAT

Page 36: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

21

Pernikahan ini meneguhkan perdamaian dan persahabatan kembali diantara kedua

kerajaan yang tadinya pecah. Persahabatan Yehuda dengan raja Ahab yang fasik menyeret

Yosafat masuk dalam peperangan melawan orang Aram. Meskipun raja Ahab telah

mendapat peringatan dari nabi Mikha namun ia tidak mendengarkannya. Dalam

peperangan itu raja Ahab mati tetapi Tuhan menyertai Yosafat dan tentara Yehuda.

Keajaiban terjadi, orang Aram hanya mau berperang dengan orang Israel dan raja Ahab

sehingga mereka mundur atau menghindar jika melihat orang Yehuda dan raja Yosafat.

Mendengar kekekalahan raja Ahab, bani Moab

dan bani Amon bangkit melawan Yosafat. Dalam

petunjuk Tuhan, tentra Yehuda maju tanpa

bertempur dan Yosafat mengangkat orang-orang

yang akan menyanyi dan memuji Tuhan. Allah

membuat semua musuh saling membunuh.

Demikianlah cara Allah memberikan kemenangan

kepada umat-Nya. Gambar 1.9 Yosafat mencari Tuhan Sumber: https://www.wordpress.com

Keberhasilan ini adalah penyertaaan Allah, manusia tidak berhak menentukan apapun sesuai

keinginan hatinya. Allah menilai isi hati dan kekudusan Yosafat dan rakyatnya. Ia

menetapkan yang baik meskipun dalam keadaan yang buruk.

3. Karakter baik Raja Yosafat

a. Religius

Raja Yosafat hidup takut akan Tuhan. Dalam segala hal ia selalu minta petunjuk Tuhan

dan berjalan sesuai dengan pimpinan Tuhan. Karena Yosafat mengutamakan Tuhan

maka Tuhan selalu melindunginya, menjauhkan dari musibah dan membuat semua

rencananya berhasil. Apakah kamu pun sudah belajar hidup bergantung pada pimpinan

dan petunjuk Tuhan? Semua manusia memerlukan Tuhan. Tetapi tidak semua orang

mau mencari Tuhan. Hidup kudus di hadapan Tuhan adalah cara hidup yang dikenan-

Nya. Religiusitas seorang remaja Kristen dapat tercermin ketika ia berbicara, bercanda,

bersenda gurau, atau marah dan kecewa. Apakah perkataan, sikap dan tindakannya

memuliakan Tuhan?

b. Kolaborasi

Page 37: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

22

Raja Yosafat menyadari bahwa ia tidak dapat melaksanakan tanggung jawab memimpin

umat Tuhan, seorang diri. Ia memerlukan orang-orang yang bersedia menjadi rekan

sekerja dan bekerja bersama-sama membangun kehidupan rohani, sosial dan politik

yang baik dan benar sesuai kehendak Allah. Itu sebabnya raja Yosafat berkolaborasi

dengan kaum Lewi dan orang-orang Israel . Ia bekerja dalam tim, menghargai setiap

orang dan melibatkan kaum Lewi, Imam, dan seluruh rakyat dalam pembangunan

kerajaan Yehuda. Dengan cara inilah raja Yosafat membangun dan memerintah dalam

keadaan aman. Kemampuan berkolaborasi bukan sekedar karakter, melain kemampuan

yang harus dimiliki oleh semua orang. Sebab tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri.

Berkolaborasi menuntut kesediaan menghargai kelebihan orang lain dan mengakui

kelemahan diri sendiri.

Gambar 1.15 Yosafat mengalahkan musuh Sumber: https://www.jawaban.com

RANGKUMAN

1. Setiap raja yang dipilih Tuhan menjadi pemimpin Kerajaan Israel, bertanggung jawab

terhadap Tuhan untuk memimpin dan memerintah atas rakyatnya agar mereka

menyembah kepada Allah Israel.

2. Tidak ada manusia yang sempurna, demikian juga halnya dengan raja. Diperlukan

kerendahan hati agar dapat bekerja sama dengan semua perangkat di dalam kerajaan

untuk membangun kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah.

3. Karakter baik yang telah diteladankan oleh raja-raja Israel merupakan tantangan bagi

para remaja di zaman milenial ini agar dapat menerjemahkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 38: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

23

Pilihan Ganda

1. Ketika Saul membenci Daud karena cemburunya, ia dirasuk oleh roh jahat dan berniat

membunuh Daud, ini disebabkan karena….

A. Roh Allah meninggalkan Saul

B. raja Saul takut kehilangan tahta

C. ingin menguasai seluruh kerajaannya

D. Daud adalah saingan yang harus dihadapi

2. Saul adalah raja pemberani. Dalam ketakutanpun ia berani melakukan tugas imam,

yaitu….

A. mendoakan semua rakyatnya

B. mengumumkan perang kepada Daud

C. memberikan korban persembahan kudus

D. mengejar Daud ke mana saja Daud pergi

3. Daud menghadapi semua ancaman Saul yang membahayakan nyawanya. Tetapi ia

menghormati Saul sebagai raja, sebab Daud seorang yang berkarakter….

A. membiarkan orang jahat hidup

B. menunggu cara yang tepat

C. mengandalkan Allah

D. lemah berpikir

4. Ketika berbuat dosa, Daud mengakui dan mohon pengampunan dari Allah. karakter yang

ditunjukkan oleh raja Daud adalah….

A. percaya diri

B. kerendahan hati

C. malu pada Tuhan

D. seorang sahabat sejati

5. Salomo sangat termasyur tetapi ia hidup takut kepada Tuhan. Karakter yang diteladankan

oleh Salomo adalah….

A. bersahabat

B. penuh kuasa

UJI KOMPETENSI 1

Page 39: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

24

C. takut bertindak

D. raja yang religius

6. Seseorang dapat membangun karakter religius apabila ia telah melewati proses ….

A. membuat keputusan pribadi

B. memenuhi semua tuntutan agama

C. berdamai dengan Allah dan sesama

D. baptisan dan pengakuan iman pribadi

7. Yang menghalangi seseorang menjadi pribadi yang rela berkorban demi kesejahteraan

orang lain adalah ….

A. masa depannya

B. keegoisan dirinya

C. tidak ada kesempatan

D. kebutuhan hidup sendiri

8. Daud mampu mengakui seluruh dosanya secara terbuka, karena ia tahu bahwa Allah

maha pengasih. Ini menjadi teladan untuk semua orang yaitu ….

A. selalu ada pengampunan

B. mengumumkan dosa pribadi

C. tidak menyembunyikan dosa

D. semua dosa akan diampuni

9. Raja Yosafat meneladankan karakter religius. Yang dapat diteladani adalah ….

A. kejujuran di hadapan Allah

B. memberikan persembahan

C. memberitakan kabar baik

D. bercerita tentang Tuhan Allah

10. Remaja Kristen perlu mengasah karakternya menjadi terampil melakukan firman Tuhan,

dan yang paling utama adalah ….

A. berperilaku terhormat

B. rajin berdoa dan puasa

C. tidak menyembah patung

D. menjaga kekudusan hidup

Page 40: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

25

Isian Singkat

1. Apakah janji Daud kepada Batsyeba?

2. Mengapa Roh Allah meninggalkan raja Saul?

3. Apakah yang dilakukan Yosafat untuk memberikan keamanan kepada Israel?

4. Mengapa kerajaan Israel terpecah menjadi dua sesudah masa pemerintahan raja Salomo?

5. Karakter apakah yang utama dalam kehidupan remaja Kristen?

Page 41: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

26

BAB 2. MENGENAL KARAKTER HAKIM-HAKIM ISRAEL

Gambar 2.1 Hakim-Hakim Israel Sumber: www.wordpress.com

1.2 Menghayati karakter baik dari hakimhakim sebagai anugerah Tuhan

2.2 Meneladani karakter baik dari hakim-hakim Israel

3.2 Mengenal karakter hakim-hakim Israel

4.2 Menyajikan hasil identifikasi karakter baik hakim-hakim Israel

Hakim. Apakah yang telah kamu ketahui tentang hakim? Ini bukan tugas yang baru. Pada

zaman dahulu kala, sebelum bangsa Israel menjadi sebuah kerajaan yang dipimpin oleh

seorang raja, mereka dipimpin oleh seorang hakim. Apa saja tugasnya dan mengapa Allah

memilih orang-orang tertentu menjadi hakim atas bangsa Israel? Apa yang dikehendaki Allah

terhadap seorang hakim? Dan apa yang telah dilakukan oleh hakim-hakim tersebut selama

masa kepemimpinannya di tengah bangsa israel? Apa saja kristeria seorang hakim yang telah

ditentukan oleh Allah? Semuanya akan kita pelajari dalam bab ini. Peta konsep berikut

menggambarkan pengalaman belajar yang akan diterima melalui pembelajaran di kelas.

KOMPETENSI DASAR

Page 42: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

27

PETA KONSEP

Tahukah kamu bahwa sebelum Israel menjadi sebuah Kerajaan, mereka dipimpin oleh seorang

Hakim? Hakim adalah orang yang ditetapkan Allah untuk memimpin bangsa Israel. Melalui

hakim, Allah akan menyampaikan kehendak, perintah, nasihat, bahkan teguran dan

penghukuman-Nya. Mereka bertanggung jawab menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi

di antara umat Israel. Mengapa Allah memilih mereka untuk tugas besar tersebut?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab melalui uraian materi selanjutnya. Mari kita

mempelajari kehidupan dan kepribadian beberapa hakim yang pernah memerintah atas

Israel.

Bacaan Alkitab: Hakim-hakim 3, 4, 7, 8, 13-16, Roma 13,

Efesus 6.

A. GIDEON (HAKIM-HAKIM 6-8

Page 43: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

28

1. Siapakah Gideon?

Gideon adalah anak Yoas, dari suku Manasye. Namanya berarti ‘Si penghancur’, Pahlawan

perkasa, atau ‘penebang’. Orang juga menyebutkan Yerubaal, ia tersohor karena berhasil

mengalahkan orang Midian. Yerubaal artinya ‘penyembah berhala’, ‘pemberontak kepada

Allah’, tetapi ia dipilih Allah dan mengalami perubahan menjadi tentara Allah. Ia ditetapkan

Allah menjadi hakim untuk membebaskan Israel dari tangan orang Midian dan mengutuk

penyembahan berhala. Pemilihan Aallah atas dirinya memerlukan proses penerimaan

Gideon sendiri. Sebab ia merasa tidak yakin pada perintah Allah dan pada dirinya sendiri.

Tawar menawar Gideon terhadap perintah Allah (Hakim-hakim 6:36-40) mencerminkan

sikap tidak percaya diri Gideon. Setelah beberapa kali meminta bukti dari Allah, akhirnya

Gideon menerima panggilan Allah sambil terus bertanya untuk mendapatkan petunjuk

yang benar.

2. Kehidupan Gideon Sebagai Hakim

Ketika dipanggil Tuhan menjadi Hakim,

mempimpin bangsa Israel, pada mulanya ia

juga meragukan rencana Allah atas dirinya.

Apa yang dimita Gideon sebagai bukti bahwa

Allah memanggilnya untuk sebuah tugas,

selalu diberikan oleh Allah. Tetapi setelah

menjadi Hakim atas Israel, ia selalu minta tanda

kepada Tuhan untuk meyakinkan dirinya bahwa

mereka dipimpin Tuhan, oleh karena penindasan

Gambar 2.2 Gideon Sumber: https://www.google.co.id/ urlpemudapetra.wordpress.com

yang mereka alami (baca Hakim-Hakim 6). Dibawah pimpinannya, bangsa Israel maju

berperang melawan tentara Midian. Gideon mengumpulkan banyak tentara tetapi Allah

menyeleksi mereka. Hanya 300 orang tentara yang diijinkan Allah maju berperang. Allah

menghendaki agar Gideon dan bangsa Israel mengandalkan Allah, bukan kekuatan

mereka sendiri. Mereka memenangkan peperangan melawan Midian dengan cara yang

diajarkan Allah kepada mereka (Hakim-Hakim 7:1-14). Gideon belajar mengandalkan Allah.

Ia juga belajar menjadi pemimpin yang percaya diri sebagai hakim utusan Allah bagi Israel.

Page 44: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

29

3. Karakter Baik Gideon

a. Kolaborasi

Gideon tidak pernah ingin menjadi pahlawan seorang diri. Ia selalu ingin melakukan

semua kehendak Allah bersama-sama seluruh umat Israel. Berkolaborasi menuntut

kerendahan hati untuk saling menerima dan saling memperlengkapi. Kemampuan ini

menunjukkan bahwa seseorang dapat menerima kehadiran orang lain, menerima

kelebihan dan kekurangannya, dan bersedia melengkapi orang lain seperti dirinya juga

dilengkapi oleh orang lain.

b. Religius

Gideon tidak dikenal orang seperti halnya seorang raja atau nabi. Setiap hari ia berada

di penggirikan gandum sambal bersembunyi dari orang Midian yang saat itu menindas

bangsa Israel. Malaikat Tuhan datang kepadanya, “TUHAN menyertai engkau, ya

pahlawan yang gagah berani.” (Hakim-hakim 6:11-12). Gideon seorang Israel yang

dengan tekun mengikuti perintah Tuhan meskipun umat yang lain telah mengikuti

penyembahan berhala seperti orang kafir. Gideon menerima panggilan Allah menjadi

pahlawan Israel karena ia tahu bhawa penyertaan Tuhan dan rencana-Nya tidak akan

pernah mengecewakan. Bagaimana dengan dirimu?

c. Percaya Diri Gideon seorang yang miskin, tidak memiliki jabatan apapun di dalam masyarakat.

Kesediaannya menjadi hakim atas Israel dilandasi oleh kerendahan hati bahwa Allah

akan memperlengkapi dirinya sehingga dapat menyelesaikan semua tanggung jawab.

Percaya diri yang dimiliki oleh Gideon tidak berasal dari dirinya sendiri tetapi berasal dari

Allah yang telah memilihnya. Ini adalah salah satu wujud mempercayai Allah dan kuasa-

Nya.

Apakah kamu pun memiliki rasa percaya diri seperti Gideon? Banyak remaja Kristen yang

menumbuhkan rasa percaya dirinya dengan cara merokok, minum minuman keras dan

mabuk-mabukkan, bahkan mengonsumsi narkoba. Remaja Kristen mestinya

membangun rasa percaya diri dengan melatih diri melakukan firman Tuhan, tampil apa

adanya dengan segala kelemahannya, dan meningkatkan semua kelebihan agar

bermanfaat bagi orang lain. Allah menyertai dan memberkati remaja yang hidup

bertekun dalam firman-Nya.

Page 45: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

30

d. Mandiri

Hidup di tengah penindasan, tidak dapat merasakan kebebasan sepenuhnya, dilingkupi

oleh rasa takut dan terkekang; itulah situasi bangsa Israel saat itu. Tetapi di sisi lain

Gideon menjadi pribadi yang mandiri, tidak bergantung pada pertolongan orang lain.

Sebaliknya Gideon memimpin kaum marganya sendiri memlai perlawanan terhadap

orang Midian, sampai pada suatu saat mereka mendapatkan kemenangan sebagai hasil

perjuangan mereka. Mulai dengan 300 orang, jumlah mereka bertambah hingga 32.000

orang. Tanpa bergantung pada bangsa yang lebih kuat, mereka memulai perjuangan

mereka untuk menikmati kehidupan yang bebas dan terhormat.

AKTIVITAS 1. Ayo Berkreasi

Kamu diminta untuk merancang dan membuat sebuah kliping dengan

ketentuan berikut:

1. Rancang kliping beralur cerita tentang kehidupan Gideon

2. Jadikan kliping tersebut sebagai sebuah buku yang dapat dibaca orang lain

layaknya sebuah komik

3. Ceritakan isi kliping tersebut di depan teman-teman dan gurumu.

Page 46: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

31

1. Siapakah Yefta?

Kehidupan Yefta menjadi seorang hakim atas Israel bukanlah penunjukkan seperti halnya

Gideon atau Simson. Yefta adalah anak seorang perempuan yang tadinya mandul.

Kelahirannya dianggap sebagai karunia Allah yang membuka rahim. Oleh sebab itu ia di

namakan Yefta, artinya Tuhan membuka. Ketika bangsa Israel memintanya menjadi kepala

pasukan melawan orang Midian, ia mengajukan persyaratan bahwa jika mereka

memilihnya maka ia tidak ingin menjadi pemimpin saat perang saja tetapi seterusnya

sesudah perang usai. Yefta menjadi hakim di antara orang kafir yang mempersembahkan

manusia sebagai korban bakaran kepada ilah-ilah yang mereka sembah. Hukum Taurat

banyak diabaikan dan hanya sedikit yang melakukannya (2 Rajaraja 3:27].

2. Kehidupan Yefta

Peristiwa besar yang terjadi dalam kepemimpinan Yefta sebagai hakim tidak hanya

berhubungan dengan tugasnya memimpin umat Allah, tetapi juga di dalam keluarganya.

Pada saat berperang menghadapi musuh, Yefta berjanji kepada Tuhan, jika Tuhan

menolong mereka sehingga dapat memenangkan peperangan, ia akan memberikan

apapun yang keluar pertama kali mendapatinya pada waktu pulang ke rumah setelah

Perang usai. Yefta bernazar kepada Allah. “Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan

bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk

menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi

kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran.”

(Hakim-hakim 11:30-31). Ia tidak pernah berpikir bahwa puteri tunggalnya yang akan keluar

B. YEFTA (HAKIM-HAKIM 11-12

Page 47: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

32

menyongsong dengan tarian kemenangan karena keberhasilan ayahnya. Hatinya tentu

sangat sedih. Dengan hati perih ia harus merelakan puteri tunggalnya menjadi korban

bakaran sesuai janjinya kepada Tuhan.

3. Karakter Baik Yefta

a. Teguh Pendirian

Yefta adalah hakim yang teguh pendirian. Ia sangat percaya diri sehingga berani

mengikat umat Allah dengan perjanjian. Meski sangat berdukacita karena harus

mengorbankan puterinya sendiri untuk

membayar nazarnya, ia konsekuen sesuai

nazarnya kepada Tuhan. Dan bukan itu saja,

ketika saudara-saudaranya tidak

sependapat dengan dirinya, ia berani

berperang untuk menumpas mereka.

Patriotismenya sangat kuat. Ia percaya

Tuhanpun menyertainya. Gambar 2.3 Yefta disambut oleh puteri tunggalnya Sumber: https://www.google.co.id/url.rubrikkristen.com

b. Integritas

Integritas adalah keselarasan antara perkataan, sikap, pikiran dan perbuatan. Ini

ditunjukkan oleh Yefta ketika ia mengorbankan anak perempuan tunggalnya,

sebagaimana ia berjanji kepada Tuhan. Nazar ini diucapkan untuk memohon

kemenangan dalam peperangan, bahwa “Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan

bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk

menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan

menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban

bakaran.” (Hakim-hakim 11:30-31). Sebagai pemenuhan nazarnya maka ia

menyerahkan anak perempuannya untuk dikorbankan. Remaja Kristen harus

membangun integritas yang tinggi dalam diri sendiri. Hidup adalah keutuhan di hadapan

Tuhan, sebab Ia menghendaki ketaatan yang demikian. Remaja Kristen yang memiliki

integritas diri tinggi akan menunjukkan kehidupan yang seimbang, selaras, dan

konsisten, antara perkataan, sikap, pikiran dan perilaku.

Page 48: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

33

c. Religius

Seluruh karakter baik Yefta bertumbuh kuat karena ia seorang yang takut akan Tuhan.

Ia mengutamakan Tuhan dalam segala hal, maka tidak ada yang dapat menghalanginya

untuk menaati perintah Tuhan. Tidak ada sesuatu yang lebih berharga daripada

melakukan perintah Tuhan. Menghadapi berbagai tantangan kehidupan saat ini, tidak

ada yang dapat memberikan jaminan akan keamanan, masa depan, atau keselamatan

hidup, kecuali Tuhan saja. Memang tidak mudah membangun kehidupan yang akrab

dengan Tuhan, sebab Iblis akan berusaha menghalangi dan menggagalkan. Tetapi

dengan hubungan yang akrab ini sajalah seseorang dapat memahami kehendak Allah

dalam hidupnya, berserah diri kepada Allah dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus.

Page 49: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

34

Bangsa Israel adalah bangsa dengan sistem patriakh. Mereka mengutamakan garis keturunan

laki-laki. Meskipun demikian Alkitab mencatat perempuan-perempuan yang tidak kalah

penting perannya di bandingkan laki-laki. Sederet nama seperti: Sarah, Ribka, Naomi dan Rut,

atau Maria ibu Yesus dan Elisabet, atau Priskila, Lidia, Eunike dan Lois. Mereka berperan dan

telah memberi kontribusi besar dalam perjalanan bangsa Israel.

1. Siapakah Debora?

Debora adalah hakim perempuan satu-satunya. Ia adalah nabiah (nabi perempuan) yang

juga menjadi hakim Israel. Pada masa itu raja Sisera memusuhi dan menindas Israel. Debora

selalu duduk dan menerima orang-orang yang hendak meminta nasihat di sebuah tempat

diantara Betel dan Rama. Ia selalu duduk di bawah pohon kurma. Orang menyebutnya “di

bawah pohon kurma Debora”. Debora menikah dengan seorang laki- laki bernama Lapidat

dan dijuluki sebagai “ibu di Israel” (Hakim-hakim 5:7) atau kota induk Israel (2 Samuel

20:19), yaitu kota Deborat, di kaki gunung Tabor sebelah barat.

2. Kehidupan Debora

Debora adalah hakim berhati lembut layaknya seorang ibu tetapi juga tegas sesuai dengan

ketetapan Allah. Ketika orang Israel menghadap dia untuk berhakim karena penindasan

yang mereka terima dari Sisera, ia menyuruh orang memanggil raja mereka, Barak. Ia tidak

segan memerintahkan kepada Barak untuk maju berperang melawan Sisera dan

tentaranya. (Hakim- hakim 4:6-7).

C. DEBORA (HAKIM-HAKIM 4:1-24)

Page 50: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

35

Tetapi Barak tidak berani seorang diri. “jika engkau

turut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak

turut maju aku pun tidak maju” (Hakim-hakim 4:8).

Debora tidak segan mengingatkan raja Barak bahwa

jika ia turut maju, raja Barak tidak mendapatkan

kehormatan, sebab Tuhan akan menyerahkan Sisera

kepada seorang perempuan. Tidak menghiraukan

kehormatan itu, raja Barak maju berperang dengan

mengandalkan Debora. Ia percaya apa yang di

katakan Debora akan terjadi, mereka Gambar 2.4 Hakim Debora Sumber: https://www.blogspot.com

mengalahkan Sisera dan menjadi bangsa yang merdeka kembali.

Debora bukan hanya seorang ibu berhati lembut,

tetapi ia juga seorang hakim yang mencintai

bangsanya, pemberani dan tegas dalam bertindak,

memiliki percaya diri sebab meyakini penyertaan

Tuhan. Debora adalah pemimpin yang baik sebagai

seorang perempuan dan dapat dijadikan teladan

bagi para pemimpin saat ini.

Gambar 2.5 Debora dan raja Barak

Sumber: https://www.jw.org

3. Karakter Baik Debora

Untuk mempelajari karakter Debora yang dapat dijadikan teladan, kami diminta untuk

melakukan kegiatan pembelajaran melalui Aktivitas 3.

AKTIVITAS 3. Ayo Menelaah

➢ Bacalah Hakim-hakim 4-5, tentukanlah karakter baik dalam diri Debora.

➢ Berikan penjelasan tentang karakter tersebut.

➢ Apa yang harus kamu lakukan agar dapat meneladani karakter tersebut.

➢ Rumuskan kesimpulanmu.

Page 51: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

36

1. Siapakah Simson?

Pernahkan kamu mendengar atau bahkan menonton sebuah film tentang Simson? Tokoh

ini sangat spektakuler sehingga sering dijadikan film yang bersifat heroic namun lemah

dalam hal percintaan. Simson lahir sebagai seorang anak yang telah dinazarkan oleh

orangtuanya sebelum ia lahir. Sebagai anak nazar, orangtuanya atau siapapun tidak boleh

menggunting rambutnya, minum anggur dan makan sesuatu yang haram. Ia harus

memegang dan melakukan perintah Tuhan, sebagai anak nazar dan hakim atas Israel

(Hakim-hakim 13:5,14).

2. Kehidupan Simson

Pada masa itu bangsa Israel menghadapi bangsa-bangsa yang memusuhi mereka. Musuh

terbesar mereka adalah orang Filistin. Tetapi Simon justru jatuh cinta kepada perempuan

Filistin. Dalam perjalanan ke Tamna, tempat

perempuan itu, Simson mengalahkan seekor

singa. Ia mencabik singa itu hingga mati. Saat

melintasi kembali jalan itu kedua kalinya, tampak

lebah bersarang di kerangka singa itu dan Simson

mengeruk madunya dengan tangan. Simson

bersama ayah dan ibunya makan madu tersebut

sambil melanjutkan perjalanan mereka. Gambar 2.6 Simson mencabik singa Sumber: https://www.google.co.id

D. SIMSON (HAKIM-HAKIM 13-16)

Page 52: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

37

Peristiwa ini dijadikan teka-teki yang sampai masa menebak berakhir, selama tujuh hari,

tidak satupun dari antara pengiringnya yang dapat menebaknya.Kisah Simson tidak

berakhir di sini. Setelah ia menyerahkan istrinya kepada para pengiringnya, ia jatuh cinta

lagi dan menikahi Delila. Wanita ini sangat cantik. Sedangkan Simson sangat gagah, elok

parasnya, dan kekuatannya diumpamakan seperti matahari dengan cahayanya yang ajaib.

Tidak ada yang dapat mengalahkan Simson. Orang Filistin memanfaatkan pernikahannya

dengan Delila. Mereka menugaskan Delila merayu Simson untuk mendapatkan informasi

tentang kekuatannya. Setelah tiga kali Simson berhasil memperdaya oraang Filistin, Delila

mulai merengek setiap hari. “Bagaimana mungkin engkau berkata: Aku cinta kepadamu,

padahal hatimu tidak tertuju kepadaku?”(Hakim-hakim 16:15). Rayuan Delila itu

meluluhkan hati Simson, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya

(Hakim-hakim 16:16) “Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan

ibuku aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalalu dicukur, maka kekuatanku akan lenyap

daripadaku, dan aku akan menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain.”(Hakim-

hakim 16:17).

Gambar 2.7 Simson dan Delila

Sumber: https://www.blog.wordpress.com

Pengakuan Simson ini menjadi awal kejatuhannya. Delila yang cerdik menidurkannya dan

memotong rambut panjang Simson. Tentara Filistin dengan mudah menangkapnya karena

Roh Allah telah meninggalkannya. Mereka mencungkil kedua matanya, membawa Simson

ke Gaza dan membelenggunya dengan rantai. Simson dijadikan budak di penjara yang

dipekerjakan sebagai penggiling. Perlahan rambutnya tumbuh kembali. Dalam perayaan

korban sembelihan kepada Dagon, mereka menempatkan Simson diantara tiang untuk

menjadi olok-olokan dan bahan tertawaan.

Page 53: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

38

Dengan segenap hatinya ia memohon agar Tuhan mengembalikan kekuatannya kembali.

“Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah,

supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin”

(Hakim-hakim 16:28). Allah mengabulkan, dan Simson merangkul tiang bangunan,

merobohkannya, sehingga ia mati bersama seluruh orang Filistin yang ada di sana saat itu.

Simson, seorang hakim, pemimpin yang dipilih sejak dalam kandungan. Ia seorang hakim

yang gagah berani. Karakter yang diteladankan adalah kemampuan hidup bersama dengan

orang lain, toleransi, dan kebergantungan kepada Allah. Simson meneladankan keberanian

mengambil resiko dan mempertahankan sesuatu yang dianggapnya benar. Ia seorang

penyayang, pencinta dan pemberani. Ia memerintah sebagai hakim selama 20 tahun.

3. Karakter Baik Simson

a. Toleransi

Pada masa itu hubungan Israel dengan bangsa-bangsa di sekitarnya kurang harmonis.

Orang Filistin memusuhi bangsa Israel. Setiap saat mereka mencari cara mengalahkan

orang Israel. Kehadiran Simson tentu menghalangi mereka untuk melakukannya, sebab

Simson sangat kuat dan tidak dapat dikalahkan oleh siapapun. Tetapi Simson justru

memanfaatkan keadaan tersebut untuk menjalin kehdupan yang damai dengan bangsa

lain. Ia berkunjung ke Filistin, bahkan jatuh cinta kepada Delila tanpa rasa takut. Simson

menjalin relasi dengan siapa saja tanpa menimbulkan kekacauan atau perselisihan.

b. Bersahabat

Tidak hanya berkunjung ke Filistin, Simson bersahabat dengan mereka. Meskipun

persahabatan ini akhirnya dimanfaatkan oleh orang Filistin untuk mengalahkannya

dengan tipu daya, namun Simson telah meneladankan sikap dan karakter yang baik.

Bersahabat dengan semua orang, bahkan dengan orang yang memusuhimu. Remaja

Kristen harus membangun persahabatan yang tulus agar dapat menjadi sahabat bagi

semua orang, meskipun tidak semua orang dapat menjadi sahabat yang baik.

Persahabatan yang didasari oleh ketulusan akan menumbuhkan hubungan yang saling

menghargai, menerima kekurangan orang lain, mengakui kelebihannya dan

memberikan dukungan untuk kemajuan orang lain. Remaja Kristen harus terpaut

kepada Tuhan agar menjadi teladan, garam dan terang dunia dalam persahabatannya.

Page 54: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

39

c. Pemberani

Simson seorang pemberani. Tanpa kenal rasa takut. Ia tidak takut ketika harus berada di

tengah-tengah orang Filistin atau berada di rumah Delila. Ia tidak takut menghadapi

singa di padang, ia bahka mencabik singa tersebut. Dan di penghujung kehidupannya

Simson yang buta matanya, tanpa rasa takut berdiri di tengah-tengah stadion besar lalu

dengan kekuatan yang dari Allah ia merobohkan gedung itu sehingga matilah semua

orang yang berada di dalamnya. Meskipun matanya tidak dapat melihat lagi, ia tidak

takut pada siapapun. Simson menjadi seorang pemberani bukan karena tubuhnya yang

gagah perkasa, tetapi karena ia percaya bahwa Allah senantiasa melindunginya.

d. Religius

Simson dilahirkan dari keluarga Yahudi yang menaati Taurat. Ia ditetapkan Allah menjadi

anak nazar, dan seluruh hidupnya dikhususkan untuk Tuhan. Kedua orang tuanya

berperan dalam pembentukan karakter religius dalam diri Simson. Meskipun orang

Filistin berhasil mengalahkannya, mencungkil matanya, menjadikannya seorang budak

dan mengoloknya setiap hari, Simson tetap percaya bahwa Allah tetap menyertainya.

Itu sebabnya Simson berani meminta kepada Allah untuk yang terakhir kalinya, agar

diberikan kekuatan untuk membunuh semua orang Filistin yang bersama-sama

dengannya di dalam stadion besar itu. Allah mengabulkan permintaannya. Simson tetap

mengalahkan orang Filistin di akhir hidupnya.

AKTIVITAS 4. Ayo Bedah Film/Kisah Tokoh

Pernahkah kamu menyaksikan film berjudul Simson dan Delila,

atau sudahkah kamu membaca kisah Simon dan Delila di dalam

Alkitab? Kami diminta membuat ringkasan film atau kisah Simson

dan Delila di dalam Alkitab. Pada bagian akhir tuliskanlah

pengandaian: jika kamu sebagai Simson, apakah yang akan kamu

lakukan terhadap Delila? Laporkan secara tertulis sebagai bagian

dari portofoliomu masing-masing.

Page 55: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

40

1. Siapakah Ehud?

Tidak banyak orang mengenal sosok ini. Ehud seorang yang kidal, ia bekerja dengan tangan

kirinya, anak Gera dari suku Benyamin. Pada masa itu orang Israel melakukan apa yang

jahat di mata Tuhan. Dan karena kehidupan orang Israel yang keji itu Tuhan

membangkitkan Eglon, raja Moab, untuk berkuasa atas Israel. Bani Amon dan Amalek

bersatu, memukul kalah orang Israel. Selama delapan belas tahun mereka menaklukkan

Israel, sampai Allah memilih bagi mereka seorang hakim sebagai penyelamat yaitu Ehud.

2. Kehidupan Ehud

Dengan mengandalkan Tuhan dan penuh keberanian, sebagai bangsa yang takluk Ehud

mewakili bangsa Israel menyampaikan upeti seperti kepada Eglon, raja Moab. Setelah

menyampaikan upeti, para pembawa upeti kembali ke Israel tetapi Ehud berhenti di Gilgal

lalu berbalik kembali menemui raja Moab itu. “Ada pesan rahasia yang kubawa untuk

tuanku, ya raja.” Kata Ehud dihadapan raja. Lalu seisi istana keluar ruangan sehingga

tinggallah raja bersama Ehud. (Hakim-hakim 3:19). Pada saat itulah Ehud menghunus

pedangnya dan menikam perut raja. Raja Eglon itu mati, tetapi Ehud keluar dari pintu

belakang. Peristiwa ini berlangsung dramatis namun heroic. Ehud melarikan diri sampai ke

pegunungan Efraim dan meniupkan sangkakala disana. Lalu bersama-sama orang Israel

mereka merebut tempat penyebe-rangan sunai Yordan ke Moab dan menewaskan sepuluh

ribu orang Moab. Israel berhasil menundukkan Moab. Maka amanlah Israel selama delapan

puluh tahun lamanya.

E. EHUD (HAKIM-HAKIM 3:12-30)

Page 56: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

41

3. Karakter Ehud

a. Rela

Karakter yang diteladankan oleh hakim Ehud adalah keberanian membela kebenaran,

rela mengorbankan diri untuk bangsanya. Keberaniannya membunuh raja Moab adalah

tindakan yang mempertaruhkan nyawanya sendiri. Ehud dengan penuh keberanian

berdiri bukan sebagai pahlawan bangsa tetapi sebagai pemimpin yang bertanggung

jawab terhadap kelangsungan hidup dan kesejahteraan bangsanya. Banyak tokoh yang

meneladankan keberanian mengorbankan diri untuk suatu bangsa atau untuk orang

lain. Tetapi keberanian yang tidak dilandasi oleh sikap takut akan Tuhan adalah

keberanian yang mengharapkan kemasyuran atau imbalan lainnya. Ehud meneladankan

pengorbanan diri yang tulus ikhlas demi kehidupan bangsanya, atas dasar takut akan

Tuhan.

Apakah kamu dapat menjadi remaja Kristen yang bertanggung jawab terhadap

keluargamu kelak? Saat ini kamu dapat berkorban demi nama baik keluargamu, demi

keberhasilan saudaramu, atau berkorban demi kesejaheraan orang lain. Mengorbankan

semua kepentingan dan keinginan untuk menyatakan kebenaran adalah karakter yang

mulia. Tuhan ingin agar remaja Kristen mengutamakan kepentingan bersama,

kepentingan keluarga, diatas keinginan diri sendiri, dan teristimewa mementingkan apa

yang Tuhan kehendaki untuk dilakukan.

b. Religius

Ehud adalah hakim yang mengandalkan Tuhan dalam seluruh tindakannya. Ia menjadi

pahlawan yang memenangkan bangsa Israel namun tidak membanggakan diri atas

semuanya. Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang telah berkarya melalui dirinya,

memberikan kemenangan kepada bangsanya. Ia hanyalah orang yang ditunjuk dan

diutus oleh Allah untuk melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Menjadi utusan Allah

berarti menanggung kewajiban menyampaikan apa yang Tuhan inginkan, dengan

demikian menuntut terpeliharanya hubungan pribadi dengan akrab dan terus menerus

dengan Allah agar selalu dapat mengenal kehendak-Nya.

Apakah remaja Kristen telah membangun hubungan pribadi dengan Allah melalui doa,

berpuasa, bersekutu, membaca dan merenungkan firman Allah, serta melakukannya?

Apakah remaja Kristen telah menggantungkan dan menyerahkan seluruh hidupnya

Page 57: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

42

menjadi abdi Allah, yang bersedia dengan rela melakukan seluruh kehendak Allah saja?

Atau sebaliknya remaja Kristen masih terikat dengan semua keinginan dagingnya

sehingga tidak dapat meluangkan waktu untuk mengenal Allah?

c. Menjunjung Tinggi Kebenaran

Kebenaran tertinggi adalah Allah. Menjunjung tinggi kebenaran berarti menerima dan

menghormati kebenaran itu serta menaatinya. Menjadikannya panduan atau landasan

dalam seluruh aspek kehidupan. Pada saat seorang remaja Kristen menjunjung tinggi

kebenaran maka semua kebohongan, tipu muslihat atau dusta pun harus ditinggalkan.

Ehud hanya percaya kepada Allah Israel, ia hanya melakukan apa yang dikehendak oleh

Allah, tanpa bergantung pada kesukaan orang disekitarnya. Banyak remaja Kristen masa

kini yang menentukan pilihan berdasarkan pilihan kebanyakan orang, bukan

berdasarkan kebenaran yang ditetapkan oleh Allah. Ehud meneladankan sikap yang

benar, memilih dan menaati apa yang benar menurut Allah bukan menurut manusia.

AKTIVITAS 5. Ayo Memerankan Tokoh

Aktivitas kelompok : Mendemonstrasikan satu tokoh hakim-hakim Israel 1. Bagilah kelasmu menjadi lima kelompok 2. Setiap kelompok memilih satu hakim untuk dijadikan tokoh

dalam drama singkat a. Gideon b. Yefta c. Debora d. Simson e. Ehud

3. Setiap kelompok melakukan kegiatan berikut: a. memilih judul drama b. menyiapkan drama berdurasi 7-10 menit c. membagi tugas diantara anggota d. melatihkan drama tersebut e. latihan terbaik direkam menjadi sebuah video f. video hasil rekaman diserahkan kepada guru untuk

dievaluasi dan mendapatkan saran atau arahan g. berlatih kembali sambal menyempurkanannya h. menyiapkan diri untuk tampil di depan teman-teman i. semua drama direkam sebagai dokumentasi j. guru memberi saran, apresiasi dan penilaian

4. Berdasarkan semua proses pembelajaran, latihan dan penampilan, guru bersama peserta didik melakukan evaluasi

5. Menyimpulkan manfaat, makna, dan tujuan mengenal karakter para hakim di dalam Alkitab.

Page 58: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

43

RANGKUMAN

1. Allah memilih seorang hakim sebagai pemimpin bangsa Israel untuk menyelesaikan

berbagai masalah bangsa, termasuk memimpin perang melawan bangsa-bangsa

yang memerangi mereka. Hakim bertanggung jawab membawa bangsa Israel

menyembah kepada Allah dan hidup menaati perintah-Nya.

2. Tidak semua hakim pilihan Allah hidup sempurna dalam ketaatannya kepada Allah.

Alkitab secara gamblang menyingkapkan semua kehidupan mereka secara terbuka

sebagai pembelajaran tentang kehidupan yang dikehendaki Allah.

3. Remaja Kristen dapat meneladani karakter baik yang telah diteladankan oleh hakim

hakim Israel sebagai jawaban terhadap berbagai tantangan di zaman milenial ini

agar dapat mewujudkan kehidupan pribadi yang berkarakter sesuai Alkitab

Pilihan Ganda

1. Allah menetapkan para hakim sesuai karakter masing-masing, dengan tujuan ….

A. melakukan tugas dengan hati senang

B. melakukan tujuan Allah bagi Israel

C. memanfaatkan kemampuan diri mereka

D. mengurangi pemberontakan umat Israel

2. Pada saat Gideon harus menghadapi perang yang besar, ia maju berperang dengan percaya

diri sebab ….

A. Allah memilih tentaranya

B. tentara Israel sangat tangguh

C. ia berani dan tidak takut

D. Gideon mengandalkan Tuhan

3. Kebiasaan orang kafir pada masa hakim Yefta, yang mempengaruhi orang Israel dalam hal

UJI KOMPETENSI 2

Page 59: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

44

peribadatan adalah ….

A. memberi korban persembahan

B. menjanjikan hadiah kepadaTuhan

C. selalu disambut oleh anak kesayangan

D. mengucapkan janji agar menang perang

4. Kemampuan orang melakukan nazarnya kepada Tuhan di dukung oleh prinsip positif

yaitu….

A. berhati lembut

B. teguh pendirian

C. berani dan percaya diri

D. memenuhi peraturan berlaku

5. Karakter yang dibentuk oleh Tuhan dalam diri seseorang akan menjadi karakter mulia

apabila menjalani pembentukan itu dengan ….

A. bertanggung jawab kepada keluarga

B. motivasi menjadi lebih baik

C. hati yang taat kepada Tuhan

D. cara hidup yang peduli pada sesama

6. Semua hakim yang memerintah akan berhasil apabila memiliki karakter ….

A. takut akan Tuhan

B. senang hal-hal baru

C. lemah lembut dan baik

D. rela berkorban untuk sesama

7. Debora selalu mengandalkan pimpinan Tuhan. Itu sebabnya ia tidak segan memberitakan

firman. Karakter yang diteladankan Debora adalah ….

A. percaya diri

B. lemah lembut

C. rendah hati

D. ketaatan

8. Kemampuan Simson mengalahkan semua lawan oleh karena ….

Page 60: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

45

A. berambut panjang

B. kekuatan dari Tuhan

C. pejuang dan pemberani

D. memiliki tubuh yang besar

9. Simson dikalahkan oleh orang Filistin. Ini adalah akibat dari ….

A. rayuan dari Delila

B. kesalahan dirinya

C. melanggar nazarnya

D. ambisi yang berlebihan

10. Rasa kebangsaan dan keberanian mendorong hakim Ehud sehingga berhasil mengalahkan

semua musuhnya. Karakter ini berhasil oleh karena ….

A. tidak berlaku kasar

B. ketaatannya

C. keberaniannya

D. pimpinan Tuhan Isian Singkat

1. Mengapa Gideon berhasil memimpin Israel?

2. Pilih satu karakter Yefta dan bagaimana cara remaja Kristen meneladani

3. Mengapa Debora menjadi hakim yang menemani Barak?

4. Jelaskan cara Simson bangkit dari kejatuhan atau dosanya?

5. Bagaimana cara meneladani karakter Ehud?

Page 61: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

46

BAB 3. MENGENAL KARAKTER KRISTUS

Gambar 3. 1 Yesus dan anak kecil

Sumber: https://www.wol.jw.org.com

1.3 Menghayati karakter Tuhan Yesus

2.3 Meneladanikarakter Tuhan Yesus

3.3 Memahami karakter Tuhan Yesus

4.3 Membuat karya kreatif karakter Tuhan Yesus

Tentu saja semua telah mengetahui siapa Tuhan Yesus. Alkitab mencatat seluruh kehidupan

dan pelayanan-Nya selama berada di dunia. Ia adalah Tuhan, menjelma menjadi manusia dan

hidup di tengah manusia. Tetapi Ia tidak pernah berbuat dosa. KedatanganNya ke dalam dunia

adalah untuk menggenapi sleuruh rencana Allah bagi manusia dan seluruh dunia. Dalam bab

ini kita akan mempelajari karakter yang ada dalam diri Tuhan Yesus. Apakah kita dapat

meneladani-Nya kelak? Mari kita pelajari dengan seksama. Peta konsep ini memberikan

gambaran tentang apa yang akan dipelajari dari kehidupan Tuhan Yesus, untuk memahami

karakter yang harus diteladani oleh setiap remaja Kristen sebagai orang percaya.

KOMPETENSI DASAR

Page 62: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

47

PETA KONSEP

Tidak ada orang yang sempurna untuk dijadikan teladan. Tetapi Tuhan Yesus pribadi yang

sempurna. Menjadi serupa dengan Kristus tidak berarti menjadi manusia seperti malaikat

melainkan sebuah proses yang akan terus berjalan. Bab ini mengupas karakter Tuhan Yesus

yang harus diteladani oleh orang percaya.

Tuhan Yesus bertumbuh makin besar makin berhikmat. Ia mempelajari hukum Tuarat dan

menaati semua peraturan Yahudi. Yusuf menyunatkan Yesus pada hari kedelapan sesuai

hukum Yahudi. Sejak masa kanak-kanak Yesus sudah belajar Taurat di sinagoge. Pada usia 12

tahun Ia duduk di bait Allah menyoal jawab tentang hukum Taurat. Orang- orang takjub oleh

karena perkataan-Nya. Setelah dewasa, Ia datang menemui Yohanes Pembaptis yang sedang

Bacaan Alkitab: Matius 4:1-11, Lukas 4:1-13, Yohanes 2-17, 18-19

A. PENCOBAAN DI PADANG GURUN

Page 63: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

48

mengajar dan membaptis orang di sungai Yordan. Yohanes Pembaptis membaptis Yesus, hal

ini terjadi maka firman Allah tergenapi.

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia

melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga

yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya-lah Aku berkenan.” (Matius

3:16-17). Yesus memasuki fase pelayanan-Nya dengan berpuasa selama empat puluh hari dan

empat puluh malam. Tentu saja Ia akan merasa lapar. Pada saat itulah Iblis datang untuk

mencobai Tuhan Yesus. Bagaimana Iblis mencobai Tuhan Yesus? Mari kita identifikasi

pencobaan Iblis dan bagaimana sikap atau jawaban Yesus terhadap Iblis.

AKTIVITAS 1. Ayo Mengidentifikasi

Bacalah Matius 4:1-11, kemudian lengkailah tabel berikut untuk mengidentifikasi sikap Tuhan Yesus.

Tabel 3. 1 Identifikasi Sikap Tuhan Yesus

No. Ayat Alkitab Perkatan iblis Sikap Tuhan Yesus

Berdasarkan hasil observasimu di dalam tabel, jelaskan beberapa pokok penting berikut.

a. Apakah yang dijadikan panduan atau pegangan oleh Yesus menghadapi berbagai

pencobaan tersebut? ……………………….…………………………………………………………………

b. Hasil dari berpegang teguh pada panduan atau pedoman tersebut adalah

…………………………………………………………………..……………………………………………………….

Analisis tersebut menunjukkan bahwa Tuhan Yesus mengenal Firman Allah. Ia

memahami apa yang diajarkan oleh Firman Allah melakukan firman itu. Ketika Iblis

mencobaiNya, Tuhan Yesus dapat mengambil keputusan yang tepat dan memilih tindakan

yang benar meskipun itu belum tentu menjadi pilihan orang banyak.

Tuhan Yesus meneladankan dua karakter yang menonjol yaitu integritas dan religius. Ia

tumbuh dengan mempelajari kebenaran, Ia tekun menaatinya setiap saat dan menjadikannya

Page 64: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

49

pedoman dalam tindakan apapun. Firman Allah menjadi satu-satunya standar yang harus

dijadikan pedoman. Selalu terlihat keharmonisan atau keselaran antara perkataan, pikiran,

sikap, dan perilaku Tuhan Yesus. Ini adalah teladan bagi remaja Kristen. Sehingga remaja

Kristen dapat hidup jujur, sportif, mengakui kesalahan, dan menaati semua perintah Tuhan.

Remaja zaman now diperhadapkan dengan banyak sekali tantangan. Banyak remaja

galau, bimbang, dan tidak dapat menentukan keputusan yang benar karena tidak mempunyai

pedoman. Mudah terpengaruh oleh gaya hidup yang buruk hanya karena pertemanan. Banyak

kali didapati remaja tidak teguh pendiriannya karena tidak memiliki landasan yang kokoh.

Mudah terombang-ambing dan mengikuti arus masa karena tidak memiliki tujuan yang pasti.

Karakter religius tercermin dalam cara hidup yang mengandalkan Allah dan melakukan

kebenaran Firman Allah. Bertumbuh dalam iman yang kokoh kepada Kristus. Tuhan Yesus

mengajarkan karakter mengandalkan Allah, percaya kepada-Nya dalam

keadaan apapun. Dalam sikap itulah Yesus taat

pada kehendak Bapa. Penderitaan seperti

apapun tidak pernah mengubah ketaatan yang

dilandaskan pada hati yang percaya kepada

Allah. Jadi kehidupan Tuhan Yesus dalam

pemberitaan firman meneladankan karakter

integritas diri yang tinggi, kejujuran, kebenaran,

lemah lembut dan penuh kasih. Sudahkah kamu

meneladani-Nya? Gambar 3. 2 Yesus dicobai di padang gurun Sumber: https://www.home.blog

Page 65: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

50

Firman adalah kebenaran yang mutlak, kekal, dan tidak pernah berubah. Bangsa Isrel

pada masa Perjanjian Lama selalu menerima firman Tuhan secara langsung dari Allah, atau

melalui para nabi, imam, hakim atau pemimpin mereka. Apa yang disampaikan, itulah yang

dilakukan. Semua firman itu kemudian dituliskan sehingga dapat diajarkan dan ditaati turun

temurun. Tuhan Yesus datang ke dunia bukan hanya untuk mengajarkan Taurat atau hukum

Allah, Ia memberitakan Firman, mengajarkan kebenaran, tetapi Ia sendiri adalah Kebenaran

itu. Apa yang diberitakan bukan hanya sebuah perkataan yang diucapkan, tetapi seluruh

kehidupan-Nya yang dapat dilihat oleh murid-murid dan semua orang pada masa itu. Lalu apa

tujuan Tuhan Yesus memberitakan firman?

Tuhan Yesus memberitakan firman agar orang yang mendengar firman dapat menjadi

pengikut-Nya. Cara Yesus memberitakan firman dengan lemah lembut tetapi juga tegas.

Lemah lembut dengan penuh kasih agar orang yang mendengarkan dapat memahami dan

dengan keyakinan mau melakukan. Tuhan Yesus juga tegas, tidak ada kompromi dengan

apapun, karena firman adalah kebenaran mutlak. Sehingga menjadi jelas perbedaan antara

kebenaran dan kebohongan. Memberitakan firman melalui perkataan tetapi juga melalui

perbuatan atau tindakan.

Apa yang ada di dalam hati Tuhan Yesus, itu yang ada di dalam pikiran-Nya, itu juga yang

diperkatakan dan dilakukan. Selalu ada keselarasan dalam seluruh hidup Tuhan Yesus. Itulah

karakter integritas. Ada kejujuran, ketulusan, kebenaran, dan penuh kasih. Apakah hidupmu

sudah mencerminkan integritas diri yang tinggi? Dengan cara itu orang percaya dapat

B. MEMBERITAKAN FIRMAN

Page 66: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

51

memberitakan firman dan hidupnya meneladankan kebenaran sejati. Kemanapun Tuhan

Yesus pergi, Ia selalu memperkatakan dan melakukan kebenaran. Selain memiliki karakter

integritas diri yang tinggi, Tuhan Yesus juga meneladankan cara hidup yang berpusat pada

kehendak Allah yaitu ketaatan melakukan kebenaran.

Dalam pemberitaan firman, Tuhan Yesus tidak

hanya lemah lembut dan penuh kasih, tetapi

dengan tegas Ia menegur orang-orang munafik,

para pemberontak yang melawan kehendak

Allah. Hidup yang menjunjung tinggi kebenaran

akan selalu berpusat kebenaran, melakukan

segala sesuatu berdasarkan kebenaran itu.

Tuhan Yesus melakukan semuanya karena

ketaatan-Nya kepada Bapa di sorga. Gambar 3.3 Tuhan Yesus memberitakan Firman Sumber: https://www.inspirroni.blogspot.com

Untuk membiasakan karakter yang baik kami diminta melatih diri melalui aktivitas proyek

berikut.

Page 67: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

52

Tidak ada orang yang senang saat dikhianati terlebih oleh orang yang dikenalnya secara

dekat. Juga tidak ada yang ingin menderita sebab semua orang pasti menginginkan

kebahagiaan dan ketenangan. Tuhan Yesus pun tidak mau mengalami penderitaan. Tetapi Ia

datang ke dunia dengan satu misi yaitu misi penyelamatan orang berdosa. Dan ternyata misi

itu hanya dapat dilaksanakan selain dengan cara menderita.

Seperti biasa, Tuhan Yesus selalu pergi menuju bukit Zaitun dan berdoa di taman

Getsemani untuk berdoa. Tetapi kali ini Ia berdoa dengan hati yang sangat sedih, seperti mau

mati rasanya. Kesedihan yang mendalam membuat Tuhan Yesus berdoa sampai tiga kali pada

malam itu. Dan Ia mengulangi doa yang sama. “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambilah

cawan ini dari pada-Ku, tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang

terjadi.” (Lukas 22:42). Yesus sangat takut menghadapi cawan yang harus diminumnya. Ia

sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-peluh-Nya menjadi seperti

titik darah yang bertetesan ke tanah (Lukas 22:44). Ini terjadi pada Yesus bukan karena diri-

Nya lemah dan tak berdaya, tetapi karena Ia harus menghadapi dosa, hal yang kotor dan

menjijikkan. Kekudusan-Nya tidak dapat dikompromikan, tidak dapat bersentuhan dengan

dosa. Namun Ia harus menanggungnya demi ketaatan-Nya kepada Bapa di Sorga, dan kasih

Allah yang besar untuk menyelamatkan manusia berdosa.

Selama menjalankan seluruh kehendak Allah Bapa dalam penderitaan-Nya di kayu salib,

Tuhan Yesus tidak pernah mengeluh. Ia melakukannya dengan sempurna karena ketaatanNya

kepada Allah Bapa. Perhatikan kalimat dalam ayat-ayat ini dan temukan maknanya. “…

C. MENDERITA DI KAYU SALIB

Page 68: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

53

melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan

menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan

diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat

meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada- Nya nama di atas segala nama, supaya dalam

nama Yesus bertekuk lutut l segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada

di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan

Allah, Bapa!” (Filipi 2:7-11).

Bukan hanya karakter ketaatan, tetapi juga kerendahan

hati, sampai dengan mengosongkan diri- Nya sendiri. Ia

yang tidak pernah berdosa justru merendahkan diri untuk

menanggung dosa manusia. Dia kudus dan suci, maha

mulia, menanggung kenajisan akibat dosa bahkan turun ke

alam maut demi menebus dengan sempurna. Tuhan Yesus

meneladankan karakter seorang hamba yang menyerahkan

diri untuk menuruti seluruh kehendak Allah. Tidak ada

keegoisan memikirkan kepentingan diri-Nya. Tuhan Yesus

juga meneladankan kasih sebagai sebuah karakter yang

sangat kuat melebihi apapun, sehingga dengan sempurna

Gambar 3.4 Tuhan Yesus di taman Getsemani Sumber: https://www.blogspot.com

Ia menggantikan posisi orang berdosa, menebusnya dengan nyawa-Nya sendiri, menguduskan

dengan darah-Nya, dan menyerahkan seluruh tubuh-Nya masuk ke dalam alam maut.

Sehingga kemenangan yang sempurna diberikan kepada orang yang menerima-Nya, percaya

kepada-Nya dan menjadi pengikut-Nya.

AKTIVITAS 3. Ayo Merefleksi

Apakah yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus untuk

menebusmu dari dosa, dan menyelamatkanmu dari

murka Allah? Apa yang telah engkau lakukan sebagai

seorang remaja Kristen. Ingatlah, semua itu engkau

perbuat terhadap Tuhan Yesus bukan terhadap

manusia. Tuliskan perenunganmu.

Gambar 3.5 Tuhan Yesus menanggung dosa manusia Sumber: https://www.gbibumianggrek.com

Page 69: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

54

Siapakah hakim itu? Apakah yang dikerjakannya? Dan mengapa diperlukan seorang hakim?

Apakah benar seorang hakim di pengadilan selalu memberikan keadilan? Hakim adalah orang

yang bertugas untuk memutuskan benar dan salahnya seseorang dalam suatu perkara. Ia

memeriksa dan menilai segala sesuatu terkait sebuah perkara. Di dni ini hakim bekerja

berdasarkan undang-undang yang telah ditetapkan. Bagimana dengan Tuhan Yesus yang kelak

akan datang kembali sebagai Hakim atas seluruh dunia?

Alkitab mencatat bahwa kelak sang Hakim itu akan datang untuk menghakimi semua manusia.

Ia akan memisahkan orang-orang yang dinilai-Nya telah menjalani kehidupan sesuai peraturan

atau kebenaran-Nya, dan para pemberontak yaitu orang-orang yang tidak melakukan

kebenaran. Hakim Agung itu menghakimi dan memutuskan berdasarkan catatan dalam buku

kehidupan. Keputusan-Nya adil dan tanpa pandang bulu, tidak pilih kasih. Karakter Hakim

Agung ini mencerminkan nilai-nilai kebenaran, keadilan dan kasih. Dalam bagian ini kamu

diminta untuk melakukan penelitian sederhana berdasarkan kebenaran Alkitab. Hakim Agung

Yesus Kristus, akan digambarkan melalui sebuah perumpamaan yang akan diteliti, kamu

diminta beberapa pokok penting dalam perumpamaan tersebut, terkait seorang karakter baik

yang harus diteladani dan karakter buruk yang harus dijauhi.

D. DATANG SEBAGAI HAKIM

Page 70: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

55

AKTIVITAS 4. Ayo Meneliti

RANGKUMAN

1. Tuhan Yesus adalah teladan yang sempurna dalam seluruh karakter-Nya.

Tidak ada seorang pun manusia dapat sempurna seperti Tuhan Yesus.

Tetapi Allah menghendaki agar manusia meneladani-Nya sehingga

senantiasa hidup benar di hadapan Allah setiap saat.

2. Untuk menjadi serupa dengan Tuhan Yesus, manusia harus menanggalkan

semua kedagingannya, dan meneladani karakter Kristus melalui kehidupan

sehari-hari yang menaati firman Tuhan.

3. Meneladani karakter Tuhan Yesus merupakan salah satu wujud nyata bahwa

seseorang adalah murid-Nya. Sebab murid akan melakukan semua yang

dilakukan oleh Guru, dan menjadi duplikasi Guru dalam segala sesuatu.

Pilihan ganda 1. Roy selalu berjanji akan setia berdoa setiap hari. Tetapi selalu gagal karena godaan bermain

game lebih besar. Roy belum memiliki karakter ….

A. integritas diri

B. kerendahan hati

C. menolak godaan

D. kesabaran terhadap teman

Model pembelajaran discovery learning

1. Bacalah Lukas 18:1-8 (Hakim yang jahat)

2. Tuliskan masalah apa saja yang ada dalam ayat itu

3. Diskusikan, mengapa muncul masalah-masalah tersebut?

4. Diskusikan, bagaimana cara yang tepat agar dapat mengatasi masalah

tersebut, atau bagaimana mestinya seorang hakim bekerja.

5. Karakter apakah yang diajarkan Tuhan Yesus melalui perumpamaan

tersebut?

6. Tuliskan kesimpulanmu.

UJI KOMPETENSI 3

Page 71: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

56

2. Karakter baik akan tumbuh pada diri remaja apabila ….

A. rajin ke gereja dan berdoa

B. bergaul dengan teman yang baik

C. suka melakukan kebaikan

D. menjadi murid yang meneladani Kristus

3. Tuhan Yesus meneladankan keadilan terhadap semua orang. Cara meneladaninya terwujud

dalam perilaku, misalnya….

A. tutur kata yang sopan

B. berteman dengan siapa saja

C. mau merawat barang pinjaman

D. bersedia memberikan bantuan

4. Melakukan kebenaran yang diajarkan oleh firman Allah, berarti telah hidup dengan cara …

A. menaati kehendak Allah

B. gemar melakukan kebaikan

C. berlaku ramah kepada sesama

D. mengejar kebaikan dan bukan keuntungan

5. Ketika Tuhan Yesus menegur orang Farisi karena kemunafikan mereka, Tuhan Yesus sedang

menyatakan ….

A. karakter-Nya

B. kesalahan mereka

C. kebenaran yang kekal

D. apa yang disembunyikan

6. Tuhan Yesus telah memberitakan firman melalui ….

A. para nabi

B. utusan Injil

C. hamba Tuhan

D. seluruh hidup-Nya

7. Melalui peneritaan-Nya di kayu salib Tuhan Yesus meneladankan karakter yang kuat yaitu

A. rajin berdoa

B. ketegasan-Nya

C. ketaatan-Nya

D. kelembutan-Nya

Page 72: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

57

8. Kristus adalah hakim yang akan menyatakan keadilan melalui keputusan-Nya kepada

manusia. Penghakiman Kristus berdasarkan ….

A. Kebenaran

B. pengalaman

C. aturan setempat

D. kebaikan manusia

9. Remaja Kristen dituntut untuk memiliki integritas diri yang tinggi, yang terlihat melalui …

A. kebaikan kepada orang lain

B. sikap, kata, perilaku harus selaras

C. dapat bergaul dengan semua orang

D. mempengaruhi teman dengan kebaikan

10. Tuhan dapat mengalahkan Iblis dalam pencobaan di padang gurun sebab Ia selalu

berlandaskan ….

A. pengetahuan-Nya

B. ajaran ayah-Nya

C. pengalaman-Nya

D. firman Tuhan

Isian singkat

1. jelaskan pengertian dari integritas

2. Mengapa seorang remaja harus memahami kebenaran?

3. Jelaskan pentingnya sikap rendah hati di hadapan Tuhan

4. Mengapa orang berdosa harus di hukum?

5. Mengapa Tuhan Yesus taat melakukan kehendak Bapa meskipun menderita

Page 73: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

58

BAB 4. MENGENAL SAKSI-SAKSI KELAHIRAN TUHAN YESUS

Gambar 4. 1 Para Gembala dan Orang Majus

Sumber: www.agriyanaruto.blogspot, www.wkristenonline.org

1.4 Menghayati karakter baik saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus sebagai anugerah

Tuhan

2.4 Meneladani karakter baik saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

3.4 Mengenal karakter saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

4.4 Menyajikan karakter saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

Pelajaran ini membahas mengenai karakter saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus. Tuhan

Yesus telah datang ke dalam dunia, yang dikandung oleh Roh Kudus, lahir melalui rahim

seorang perawan bernama Maria. Berita itu menggemparkan seluruh Yudea, Yerusalem,

wilayah sekitarnya, bahkan dunia hingga saat ini. Apa yang dinubuatkan oleh para nabi

akhirnya tergenapi. Berita ini tentunya menjadi sukacita besar bagi sebagian orang, bahwa

apa yang dinanti-nantikan telah tergenapi. Para gembala dan orang Majus dari timur adalah

saksi kelahiran Yesus. Bagian ini akan membahas lebih jauh mengenai para saksi tersebut.

KOMPETENSI DASAR

Page 74: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

59

PETA KONSEP

Mari Bernyanyi: KJ. No. 102: 1,2

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, saksi adalah (1) orang yang melihat atau

mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian), (2) orang yang dimintai hadir pada suatu

peristiwa yang dianggap mengetahui kejadian, (3) orang yang memberikan keterangan

dimuka hakim untuk memberikan keterangan tentang kepentingan pendakwa atau terdakwa.

Sehubungan dengan saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus, berarti mereka adalah yang melihat

secara langsung peristiwa kelahiran Tuhan Yesus. Mereka yang mengetahui di mana dan

kapan Yesus lahir. Berikut ini kita akan belajar dari para saksi kelahiran Tuhan Yesus. Mereka

Bacaan Alkitab: Matius 2:1-12, Lukas 2:8-40.

A. PARA GEMBALA

Page 75: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

60

itu adalah para gembala dan orang majus dari Timur.

Kisah mengenai para gembala di padang menjadi

salah satu peristiwa yang selalu mewarnai

perayaan Natal di berbagai gereja. Gembala

sering disebutkan dalam Alkitab, mulai dari kitab

Kejadian, hingga kitab Wahyu. (Kej. 4:2;

Penyingkapan 12:5) Tokoh-tokoh Alkitab yang

identik seperti gembala adalah Abraham, Musa,

dan Raja Daud. Sang pemazmur dengan indahnya

melukiskan tanggung jawab dan kekhawatiran

seorang gembala yang baik. (Mzm. 78:70-72).

Gambar 4. 2 Gembala menjumpai bayi Yesus Sumber: https://www.google.com

Gembala yang baik itu pasti akan membawa domba- dombanya ke padang rumput yang hijau,

dan ke air yang bersih dan tenang (Mzm. 23). Para gembala yang tiap harinya hanya

memikirkan bagaimana menjaga kawanan domba yang dipercayakan kepadanya, kemudian

diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk menyaksikan secara langsung kelahiran Sang bayi

Yesus Kristus. Ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan kejadian ini sudah ada dalam rencana

Allah.

Lukas selalu menyajikan kisahnya dengan sangat baik dan menarik, tetapi harus kita ketahui

bahwa Lukas tidak pernah menuliskan suatu cerita yang lepas dari tujuan penulisan kitabnya.

Cerita ini, di samping menambah data untuk kelengkapan historis, khususnya mengenai

sejarah kelahiran Yesus, juga menambah narasi menarik dengan kelahiran Sang Juruselamat.

Dalam narasi ini, Lukas menampilkan bagaimana para gembala yang selama ini

menggembalakan hewan-hewan kurban, kini menerima kabar gembira atas lahirnya Gembala

Agung, sekaligus Kurban Suci itu sendiri.

Page 76: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

61

AKTIVITAS 1. Ayo Merefleksi

Dalam catatan sejarah, secara umum para gembala hanya dianggap sebagai masyarakat

kelas dua di tengah masyarakat. Statusnya di abad pertama sangat dipandang rendah,

sehingga mereka tidak mendapatkan perlakuan yang sama dengan masyarakat pada umunya.

Menurut kitab Talmud, para gembala tidak bisa memberi kesaksian di pengadilan, karena

mereka adalah golongan yang tidak dipercaya secara sosial. Dalam hal keagamaan pun,

mereka juga dipandang rendah, karena tugas mereka sehari-hari hanya menjaga domba,

sehingga tidak dapat memelihara Sabat dan tidak bisa mempraktekkan ritual dan upacara

agama Yahudi.

Akan tetapi, peristiwa ini sangat ironis, disaat manusia merendahkannya, justru Allah

meninggikan. Kabar baik tentang kelahiran Sang Juruslamat untuk pertama kalinya

diberitakan kepada para gembala. Mengapa demikian? Mengapa bukan orang Farisi atau para

imam yang sehari-harinya taat menjalankan agama Yahudi? bukan sesuatu kebetulan,

melainkan Allah yang telah memilih dan menetapkan berdasarkan kehendak- Nya, dan tentu

saja Allah punya maksud tersendiri. Meskipun dihadapan manusia gembala adalah orang-

orang yang tidak penting, tetapi bagi Allah tidak. Terbukti bahwa Allah memberikan

kesempatan yang tidak dialami oleh orang lain. Berdasarkan fakta tersebut, kita akan

menyelidiki alasan Allah memilih para gembala menjadi saksi kelahiran-Nya. Tentu saja ada

sifat-sifat yang baik dari diri gembala yang patut diteladani.

1. Bagaimana perasaanmu saat menyambut Natal?

Jelaskan!

2. Menurut kamu bagaimana perasaan para gembala ketika melihat bayi Yesus?

3. Tuliskanlah sebuah puisi di buku latihanmu yang mengungkapkan perasaanmu saat

menyambut natal, minimal dua paragraf!

Page 77: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

62

1. Karakter Para Gembala saksi kelahiran Tuhan Yesus

Secara umum, gembala yang baik bisa diandalkan, peduli, rajin dan berani . Mereka bahkan

mempertaruhkan nyawa untuk melindungi kawanan. (Band. 1 Samuel 17:34-36). Berikut

karakter dari gembala secara umum yang dapat diteladani.

AKTIVITAS 2. Ayo Berdiskusi

Diskusikanlah masing-masing karakter tersebut bersama kelompokmu. Berikan

penjelasan masing-masing karakter. Kemudian, deskripsikan hasil diskusi kelompokmu

pada tabel berikut.

Tabel 4. 1 Penjelasan Masing-Masing Karakter

No Karakter Penjelasan

1 Bisa diandalkan

2 Peduli

3 Berani

4 Rajin

5 Bersyukur

6 Visioner

7 Bersaksi/Komunikatif

Berdasarkan bacaan Alkitab dalam Lukas 2:8-20, mari mengenal karakter para gembala

sebagai saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus melalui sikapnya sebagai berikut:

a. Sikap cepat merespons kebenaran (ay. 15-16)

Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-

gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk

melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu

mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang

sedang berbaring di dalam palungan (Lukas 2:15-16).

Page 78: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

63

Para gembala tidak melakukan diskusi ilmiah terlebih dahulu untuk membahas hal yang

sedang terjadi. Namun, mereka cepat-cepat merespons. Mereka percaya pada berita

yang disampaikan oleh para malaikat. Karena itulah mereka langsung ke Betlehem dan

menyaksikan apa yang sedang terjadi. Seandainya para malaikat datang kepada kaum

elit, lingkaran istana, penguasa negeri, atau bahkan para imam yang selalu belajar kitab

suci, mungkin saja responsnya sangat berbeda. Mungkin beberapa bulan setelah

peristiwa bersejarah itu, mereka baru mengirim utusan ke Betlehem. Pastinya, setelah

dilakukan rapat dan telaah menyeluruh terhadap informasi yang disampaikan oleh para

malaikat barulah mereka akan pergi. Akan tetapi, lihatlah para gembala! Mereka tidak

butuh waktu lama, mereka segera berangkat menuju ke Betlehem tempat bayi Natal itu

terbaring. (Disadur dari B.J Boland, Tafsiran Alkitab: Injil Lukas)

b. Sikap yang berani bersaksi (Ay. 17-18)

Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan

kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang

apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka (Lukas 2:17-18). Karena

kesederhanaan dan kepolosan para gembala, sehingga mereka tidak menyimpan setiap

perkara yang sedang dialami, tetapi dengan semangat mereka langsung

memberitahukan apa yang disampaikan oleh malaikat kepadanya. Melalui kesaksian

mereka, semua orang yang mendengarnya menjadi terheran-heran dan bisa

menyaksikan peristiwa yang tidak biasa terjadi. Melalui kesaksian mereka banyak orang

akan diberkati dan turut memuliakan Tuhan.

c. Sikap cepat bersyukur dan memuliakan Allah (ay. 20)

Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena

segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang

telah dikatakan kepada mereka (Lukas 2:20). Alkitab mencatat sukacita besar yang

dialami oleh para gembala, kemudian mengekspresikan kegembiraan dan

kesukacitaannya dengan memuji dan memuliakan Allah. Mereka sangat bahagia bahwa

apa yang disampaikan oleh para malaikat, ternyata berita yang benar-benar terjadi.

menjadi pelajaran penting bagi kita bahwa walaupun dalam keseharian mereka kerap

dicap sebagai orang yang tidak menjalankan aturan-aturan agama Yahudi, tetapi dari

responnya terlihat bahwa mereka pun orang yang percaya kitab suci dan menantikan

Page 79: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

64

kedatangan Sang Mesias. Para gembala tidak menganggap peristiwa yang mereka alami

sebagai hal yang biasa, melainkan peristiwa besar dalam sejarah kehidupan mereka.

AKTIVITAS 3. Ayo Menelaah

2. Makna gembala sebagai saksi kelahiran Tuhan Yesus

Adapun makna yang terkandung dari gembala sebagai saksi kelahiran Tuhan

Yesus adalah sebagai berikut:

a. Allah mau mengajarkan kita untuk tidak membeda-bedakan orang lain karena status

sosial di masyarakat.

Pada zaman itu, orang-orang Yahudi terkadang mengekslusifkan dirinya sebagai orang

yang paling benar, karena mereka adalah bangsa pilihan Allah dan mereka taat dalam

Setelah belajar tentang sikap/karakter para gembala sebagai saksi kelahiran

Tuhan Yesus, diskusikanlah pertanyaan berikut dengan teman sebangkumu!

1. Apakah kamu setuju dengan sikap para gembala? Jelaskan! ____________________________________________________________________ _____________________________________________________________

_____________________________________________________________

______________

2. Apakah semua sikap yang ditunjukkan para gembala saat itu masih bisa

diberlakukan dalam kehidupan masa kini? Jelaskan!

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________

3. Mengapa Allah memilih para gembala sebagai saksi kelahiran-Nya, bukan

orang kaya, raja Herodes yang berkuasa pada zaman itu atau para imam

Yahudi? Jelaskan!

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________

4. Apakah kamu pernah mengalami peristiwa yang mirip dengan para gembala?

(menyaksikan sesuatu yang tidak sering terjadi) Ceritakan dengan singkat!

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________

Page 80: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

65

melakukan taurat Tuhan. Karena itu, mereka suka merendahkan orang lain termasuk

orang Samaria, terlebih hanya seorang gembala. Lewat peristiwa ini, mengajarkan kita

bahwa gembala pun berharga dimata Tuhan.

Para gembala sendiri bahkan tidak menyangka akan melihat kehadiran Yesus sebagai

manusia. Gembala ini tidak memiliki status yang terhormat, tidak masuk dalam level

atau standar manusia zaman itu tapi justru Allah melawat mereka. Mereka mungkin

dianggap kaum terbuang atau kaum yang terlupakan tapi Allah tidak melupakan mereka.

Malam yang mereka lewati di padang itu kini menjadi malam yang berbeda. Tadinya

setiap malam menjaga domba adalah sesuatu yang melelahkan dan membosankan tapi

kali ini berbeda. Di tengah rutinitas yang menjemukan dan melelahkan maka Tuhan

hadir di tengah mereka. (disadur dari Surip Stanislaus)

b. Keselamatan yang diberikan Allah berlaku untuk semua umat manusia

Allah turun ke bumi membawa keselamatan tidak kepada orang tertentu saja,

melainkan kepada semua manusia yang percaya kepada-Nya. Melalui peristiwa

kelahiran Kristus adalah moment Allah melawat kaum yang berdosa, yang terlupakan,

yang kotor dan yang hina agar mereka menjadi mulia. Tuhan mau lahir di kandang agar

gembala-gembala bisa menemui-Nya dan melihat kemuliaan Allah. berita kelahiran

Mesias, itu adalah suatu kehormatan besar. Itu adalah suatu berkat dan kasih karunia

yang besar. Seperti Maria merespon saat dijumpai malaikat, maka gembala melihat

berkat dan augerah Ilahi itu dinyatakan langsung kepada mereka.

c. Iman dibuktikan dengan tindakan

Allah Memilih Orang yang merespons dengan Iman. Respon Herodes adalah kemarahan.

Respon orang Farisi dan ahli Taurat di Yerusalem adalah cuek dan tidak peduli. Tetapi

iman para gembala ini luar biasa. Mereka taat dan mereka mengikuti apa kata malaikat.

Mereka juga tidak membawa hadiah istimewa seperti orang majus, apa yang mereka

miliki adalah iman mereka dan itu mereka bahwa kepada Kristus.

Tidak cukup hanya dengan mengaku sebagai orang beriman jika tidak disertakan dengan

perbutatan. Karena itu mari kita meneladani karakter para gembala, bahwa ketika

mendengar Yesus lahir, mereka segera datang, lalu memuliakanNya. Karena itu jika kita

menyebut diri kita sebagai orang beriman, maka lakukanlah Firman Tuhan agar Allah

dipermuliakan dalam setiap perkataan maupun tingkah laku kita.

Page 81: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

66

AKTIVITAS 4. Ayo Merefleksi

Isilah tabel berikut ini! Berikan tanda (√) pada kolom (saya) sesuai dengan keadaanmu!

Tabel 4. 2 Refleksi Pribadi

No. Karakter Para Gembala Saya

Komitmen Saya Sdh Melakukan Blm Melakukan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

AKTIVITAS 5. Ayo Mengamati

Amatilah gambar beikut ini!

Gambar 4. 3 Orang Majus

Sumber: https://www.google.com

B. ORANG MAJUS DARI TIMUR SAKSI KELAHIRAN TUHAN YESUS

Page 82: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

67

Selain kisah para gembala yang mewarnai kelahiran bayi Yesus, kisah orang Majus dari Timur

juga tidak kalah penting dan menarik untuk dibahas dan diselidiki. Kehadiran orang majus

dalam peristiwa kelahiran Yesus memberikan fakta-fakta baru dan menakjubkan, terjadi diluar

pemikiran manusia biasa. Fakta apa sajakah itu? Mari kita menyelidikinya berdasarkan Firman

Tuhan.

1. Siapakah Orang Majus Itu?

Kisah tentang orang Majus tidak terlalu banyak dibahas dalam Alkitab, hanya dicatat dalam

Matius 2:1-12. Namun kisahnya menarik dan mewarnai kisah Natal. Dalam tradisi Kristen,

orang Majus (dalam bahasa latin: magus) atau orang bijak juga Raja-raja dari Timur sering

dianggap sebagai orang dari kerajaan Media. Injil Matius menyatakan bahwa

mereka datang dari Timur mengikuti sebuah bintang menuju Yerusalem untuk menyembah

raja yang baru lahir. Dari Matius 2:1-12, kita memahami magos sebagai “orang-orang yang

memiliki kapasitas pemahaman yang istimewa berdasarkan ilmu perbintangan”. Mereka

sangat bergantung pada penampakan bintang (Matius 2:1). Pada saat lokasi persis yang

ditunjuk oleh bintang itu tidak bisa diketahui, mereka menggunakan cara-cara yang

alamiah dan masuk akal untuk mengetahuinya, yaitu dengan bertanya kepada para

pemimpin Yahudi (Matius 2:2). Seandainya mereka adalah ahli sihir mungkin mereka akan

melakukan ritual-ritual tertentu untuk mengetahui letak tempat raja yang baru dilahirkan.

Matius 2:1-12 menceritakan bahwa orang Majus yang datang menemui bayi Yesus adalah

para astronom atau ahli perbintangan pada masa itu. (disadur dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Orang-orang_majus_dari_Timur).

Gambar ini memperlihatkan tiga orang majus dari timur.

Tuliskan tiga pertanyaan berdasarkan hasil

pengamatanmu!

1.

………………………………………………….........................................................

.....................

2.

Page 83: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

68

2. Dari Manakah Orang Majus Berasal?

Tentang asal-usul orang Majus, Alkitab juga tidak banyak memberikan keterangan. Disana

hanya tertulis bahwa ‘hoi magoi’, berasal dari Timur, itu pun tidak secara langsung. Matius

2:2 hanya mencatat bahwa orang-orang Majus telah melihat bintang itu di timur, lalu

memutuskan untuk mengikutinya sampai ke Yerusalem. Secara hurufiah berarti “tempat

terbitnya matahari”, sehingga tepat jika diterjemahkan “Timur”. Sebagian besar penafsir

Alkitab menduga para Majus berasal dari Babilonia atau Persia. Selain dari sisi geografis

memungkinkan (baik Babel maupun Persia sama-sama terletak di sebelah Timur), kedua

kerajaan ini terkenal karena ilmu perbintangan. Para Majus memahami ilmu perbintangan,

bahwa munculnya bintang besar menandakan ada raja baru yang lahir. Itu sebabnya

mereka pergi ke Yerusalem, lalu ke Betlehem, kea rah tempat bintang besar itu terlihat.

3. Berapa jumlah orang Majus yang datang?

Banyak gambar atau drama Natal yang menampilkan bahwa sebanyak tiga orang Majus

yang datang menjumpai bayi Yesus. Tradisi kekristenan bahkan menyebutkan nama

mereka yaitu Gaspar, Melkhior, dan Balthasar. Sehingga orang Kristen berpikir bahwa

jumlah orang Majus tiga orang. Sebenarnya Alkitab tidak pernah menyebutkan nama atau

jumlah orang Majus yang datang menyembah bayi Yesus, tetapi menggunakan kata ‘magoi’

(sebutan jamak), berarti jumlahnya banyak (Matius 2:1). Mereka memberikan tiga jenis

persembahan kepada bayi Yesus, raja baru yang lahir, yaitu emas, mur, dan kemenyan

(Matius 2:11), Alkitab juga tidak menyebutkan jumlah persembahannya.

Page 84: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

69

AKTIVITAS 7. Ayo Mengidentifikasi

Berdasarkan uraikan diatas, mari kita mengidentifikasi karakter orang-

orang Majus dengan mengisi kolom dibawah ini:

Tabel 4. 3 Identifikasi Karakter Orang Majus

No. Karakter Baik Karakter Buruk

1.

2.

3.

4.

5.

2. Makna Kedatangan Orang Majus

Matius menuliskan kisah kedatangan para Majus, utuk menegaskan bahwa secara alamiah

alam semesta pun mengakui bahwa yang lahir adalah seorang Raja yang besar. Alam

semesta tunduk kepada Raja, kepada Tuhan Yesus, dan para Majus memahami hal itu

sehingga mereka terus mencari dimana bayi Raja itu lahir. Sebab mereka ingin memberikan

penghormatan, penyambutkan dengan persembahan, tanpa harus menelusuri asal usul

bayi tersebut. Raja Herodes tidak memahami hal itu, berpikir bahwa ada Raja lain yang akan

merebut tahtanya, ia merasa terancam. Itu sebabnya setelah tidak menemukan dimana

bayi Raja yang baru dilahirkan, raja Herodes menyuruh membunuh semua bayi berusia 0-

2 tahun (Matius 2:1-12). Ia berharap Yesus ada diantara bayi yang terbunuh. Matius

menegaskan bahwa Yesus adalah Raja Israel. Seperti orang Majus yang terus mencari

dimana bayi Yesus dilahirkan, kekuasaan Yesus memang tanpa batas wilayah, bangsa-

bangsa lain pun menyembah Yesus sampai hari ini.

AKTIVITAS 8. Ayo Merefleksi

Refleksikanlah karakter orang majus, dikaitkan dengan kehidupan kita sehari-hari

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----

Page 85: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

70

RANGKUMAN

1. Para gembala dan orang Majus adalah saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus. Setelah

mendapatkan berita tentang kelahiran Raja yang baru lahir, Yesus, mereka langsung

datang mencari untuk menyembah Dia.

2. Para gembala dan orang Majus menyembah Yesus sebagai Raja, mereka tidak pernah

mempersoalkan asal usul kedatangan Yesus, mereka percaya pada tanda dan berita

besar itu sebagai kebenaran, tidak ada keraguan dalam hati mereka.

3. Menyembah Yesus merupakan ekspresi menerima kelahiran Raja dengan hati penuh

sukacita, sehingga mereka menyembah dan memberikan persembahan yang terbaik.

Pilihan Ganda

1. Perhatikan beberapa kriteria berikut.

1) Orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa.

2) Orang yang dimintai hadir pada suatu peristiwa dan dianggap mengetahui kejadian.

3) Orang yang pandai memberikan kesaksian tentang peristiwa yang telah terjadi.

4) Orang yang memberikan keterangan di depan hakim untuk memberikan keterangan

tentang seorang penuntut atau terdakwa.

Seorang saksi harus memenuhi kriteria yang terdapat pada nomor … .

A. 1, 2, dan 3

B. 1, 2, dan 4

C. 1, 3, dan 4

D. 2, 3, dan 4

2. Menurut kitab Talmud, para gembala tidak dapat memberi kesaksian di depan pengadilan,

karena mereka …….

A. adalah golongan yang tidak dipercaya secara sosial

B. tugasnya hanya menjaga kawanan domba

C. bukan orang yang terhormat

D. bukan dari orang Yahudi asli

UJI KOMPETENSI 4

Page 86: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

71

3. Karena kesederhanaan dan kepolosan para gembala, mereka tidak menyimpan setiap

perkara yang sedang dialami, dengan semangat mereka langsung memberitahukan apa

yang disampaikan oleh malaikat. Para gembala menunjukkan karakter … .

A. berani bersaksi

B. cepat merespon

C. cepat bersyukur

D. pembawa berita pertama

4. Melalui peristiwa para gembala yang pertama kali menyaksikan kelahiran bayi Yesus, mau

mengajarkan kita bahwa .…

A. Tuhan selalu mendahulukan orang-orang yang dipandang rendah

B. keselamatan yang diberikan Allah berlaku untuk semua umat manusia

C. Tuhan tidak pernah memandang orang-orang kaya, karena kesombongannya

D. keselamatan diperuntukkan kepada semua orang Israel termasuk para gembala

5. Alasan Herodes ingin membunuh bayi Yesus adalah karena Herodes…

A. tidak menginginkan kehadiran bayi Yesus

B. tidak suka dengan keberadaan keluarga Yesus

C. takut bahwa Yesus menjadi saingannya sebagai Raja

D. ingin membunuh bayi laki-laki dari bangsa Yehuda di wilayahnya

6. Dengan petunjuk apakah sehingga orang Majus mengetahui jalan menuju tempat Yesus

dilahirkan?

A. bulan

B. bintang

C. pelangi

D. matahari

7. Alasan Matius menampilkan kisah kedatangan orang-orang Majus adalah….

A. karena sangat menarik, dan cocok menjadi narasi kelahiran Yesus

B. karena orang Majus adalah orang yang terkenal dengan harta kekayaannya

C. belum pernah terjadi dalam sejarah seorang bayi disambut oleh orang Majus

D. ingin menjelaskan Yesus sebagai Raja Israel, kuasa-Nya sampai ke seluruh dunia

8. Orang Majus yang datang dari Timur untuk menjumpai Yesus dan membawa persembahan,

mengajarkan kepada kita bahwa ….

A. orang kaya memberikan dari kelebihannya, orang miskin memberikan dari kekurangan

Page 87: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

72

B. orang Majus bersikap rendah hati walaupun mempunyai harta dan kedudukan yang baik

C. setiap orang kaya wajib memberikan persembahan untuk Tuhan, karena sudah diberkati

D. kita harus rela memberikan persembahan yang pantas kepada Tuhan

9. Sebagai pelajar Kristen, cara yang tepat untuk menyaksikan bahwa Yesus telah lahir ke

dalam dunia, adalah ….

A. mengadakan bakti social di gereja

B. mengadakan kunjungan ke rumah sakit

C. memperingati hari kelahiran Kristus di sekolah

D. mengadakan retreat bersama pemuda-pemudi di gereja

10. Perhatikan beberapa karakter berikut.

1) Jujur

2) Berani

3) Pemaaf

4) Bisa diandalkan

5) Rela mempertaruhkan nyawa

Pada umumnya seorang gembala memiliki karakter seperti pada nomor….

A. 1, 2, 3

B. 2, 4, 5

C. 2, 3, 5

D. 3, 4, 5

Isian Singkat

1. Tuliskan lima karakter saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus yang dapat diteladani!

2. Tuliskan tiga contoh penerapan karakter yang dimiliki para gembala saksi kelahiran Tuhan

Yesus!

3. Ceritakan dengan singkat pengalamanmu dalam kehidupan sehari-hari yang mirip dengan

karakter orang majus dari Timur!

4. Jelaskan menurut pendapatmu, alasan mengapa Allah menghendaki para gembala sebagai

saksi kelahiran Yesus!

5. Jelaskan secara singkat karakter orang majus yang dapat diteladani!

Page 88: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

73

BAB 5. KARAKTER DUA BELAS MURID YESUS

Gambar 5. 1 Yesus dan kedua belas murid Sumber: www.Sangsabda/wordpress.com

1.5 Menerima karakter baik 12 murid Tuhan Yesus sebagai anugerah Tuhan.

2.5 Mengekspresikan karakter baik 12 murid Tuhan Yesus

3.5 Mengenal karakter 12 murid Tuhan Yesus

4.5 Menyajikan hasil identifikasi karakter 12 murid Tuhan Yesus

Dapatkah kamu menyebutkan nama keduabelas murid-murid Tuhan Yesus? Mereka

adalah orang-orang yang dipilih dan dipanggil oleh Yesus untuk menjadi murid-Nya. Bab lima

ini, akan memberikan pengalaman belajar untuk mengenak karakter kedua belas murid

tersebut, yaitu: Simon Petrus, Andreas, Yakobus anak Zebedeus, Yohanes anak Zebedeus,

Filipus, Bartolomeus yang disebut juga Natanael, Matius atau disebut juga Lewi, Thomas,

Yakobus, Thadeus atau Yudas, Simon orang Kanaan, dan Yudas Iskariot. Peta konsep ini

merupakan gambaran tentang apa yang akan dipelajari dari kehidupan dan pelayanan kedua

belas murid Tuhan Yesus.

KOMPETENSI

DASAR

Page 89: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

74

PETA KONSEP

Karakter dua belas Murid Tuhan Yesus

Mengenal Kehidupan

Murid Tuhan Yesus

Karakter Murid Tuhan

Yesus

Pelayanan Murid Tuhan

Yesus

Gambar 5. 2 Tuhan Yesus bersama dua belas murid-murid-Nya

Sumber: https://stpetrus-solo.org

Manusia adalah ciptaan yang mulia, diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, yang

diberikan predikat sebagai mahkota dari seluruh ciptaan. Dalam keberadaannya sebagai

mahkota ciptaan, manusia memiliki karakter yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

Perbedaan karakter tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti: pengaruh

lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, ataupun lingkungan sosial tempat seseorang

bertumbuh dan berkembang. Keduabelas murid Tuhan Yesus berasal dari latar belakang yang

berbeda-beda satu dengan yang lain, oleh karena itu sudah dapat dipastikan bahwa mereka

akan mempunyai karakter yang beragam. Untuk itu, mari kita mengenal karakter masing-

masing mereka dengan mempelajari tokoh masing-masing.

Kata Kunci:Saksi, Karakter, Murid, Martir

Page 90: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

75

Mari Menyanyi: NKB.199

Sudahkah yang terbaik kuberikan kepada Yesus Tuhanku

Besar pengurbanan-Nya di Kalvari diharapkan-Nya terbaik dariku Berapa yang terhilang tlah ku cari dan kulepaskan yang terbelenggu?

Sudahkah yang terbaik kuberikan kepada Yesus Tuhanku telah kuperhatikan sesama, atau kubiarkan tegar? Kupatut menghantarnya pada Kristus dan kasih Tuhan

harus kusebar

AKTIVITAS 1. Ayo Merefleksi

1. Mengenal Kehidupan Simon Petrus

Tentu saja kamu sering mendengarkan nama Simon Petrus disebutkan jika berbicara

tentang murid Tuhan Yesus. Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes sering menyebutkan

nama Simon Petrus. Penasaran ingin mengenal kepribadian, kehidupan, dan pelayanan

Simon Petrus? Mari kita menelitinya bersama-sama.

A. SIMON PETRUS

Bacaan Alkitab: Yohanes 1:40-44 dan Matius 4:

18

Setelah mendengarkan lagu di atas, tuliskan pendapatmu sebagai berikut! Menurut kamu, apakah yang terbaik yang dapat kita berikan kepada Tuhan?

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----

Page 91: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

76

AKTIVITAS 2. Ayo Meneliti

Namanya adalah Simon. Setelah bertemu Yesus, kemudian ditambahkan nama Petrus.

Petrus adalah terjemahan Yunani dari kata Kefas - bahasa Aram- yang artinya batu padas,

batu karang. Simon Petrus dilahirkan di Betsaida, mungkin sekali Simon Petrus pindah dan

tinggal serta bekerja sebagai nelayan di Kapernaum. Di sanalah Simon dan Andreas,

saudaranya, berjumpa dengan Yesus. Andreas-lah yang membawa dan memperkenalkan

Simon kepada Yesus (Yohanes 1:40-42). Simon adalah nelayan atau penjala ikan. Ketika

Tuhan Yesus melihat kedua bersaudara itu sedang menebarkan jala di danau, Ia memanggil

mereka, dengan berkata, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala ikan”

(Matius 4:19). Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus.

Simon Petrus mempunyai sifat-sifat alamiah yang amat menarik, ditambah karunia rohani

dan pendidikan yang ia terima dari Yesus membuat banyak orang menyenanginya. Dalam

berbicara dan bertindak, Simon Petrus tidak pernah meniru gaya dan kepribadian orang

lain. Keaslian yang dimilikinya merupakan kemampuan untuk menjadi pemimpin. Ia adalah

seorang yang tidak berpikir dalam-dalam, berhati ramah, suka menurut kata hati dan

bertindak cepat, yang dikuasai oleh dorongan pada saat itu juga. Hal-hal tersebut dapat

dilihat dalam Alkitab, antara lain: Matius 16:16-18; Markus 1:16-17; Kisah Para Rasul 2:38;

3:1-10. (Disadur dari http://abbah.yolasite.com.pdf. Jappy M. Pellokila, 12 Murid Tuhan Yesus)

2. Karakter Simon Petrus

a. Penuh Semangat, Cepat Mengaku, Cepat Mengingkari

Simon Petrus terkenal dengan karakternya cepat berbicara tanpa berfikir panjang, dan

terlalu cepat juga mengingkari. Dalam beberapa kesempatan Petrus menunjukkan sikap

ini, antara lain:

1) Saat Yesus menanyakan tentang siapakah Yesus dalam pandangan murid-murid-Nya,

Petrus cepat menjawab bahwa Yesus adalah Mesias (Matius 16:16; Markus 8:29; Lukas 9:20).

2) Saat Yesus mengatakan bahwa jalan salib yang akan ditempuh Yesus dapat

menggoncangkan iman murid-murid-Nya, Petrus dengan penuh semangat

mengatakan bahwa hal itu tidak akan terjadi pada dirinya, imannya tidak akan pernah

Bersama dengan teman sebangkumu mencari informasi tentang latar

belakang Simon Petrus dari bacaan Yohanes 1:40-44 dan Matius 4: 18

Page 92: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

77

goncang (Matius 26:33; Markus 14:29). Yesus memperingatkan Petrus akan

pernyataannya yang menggebu-gebu ini, bahwa Petrus akan menyangkali Dia. Tetapi

Petrus menyanggah hal itu meski nyawa menjadi taruhannya (Matius 26:35, Markus

14:31). Petrus juga menyatakan siap dipenjara dan mati bersama-sama dengan Yesus

(Lukas 22:33). Saat Yesus sedang diadili di hadapan Mahkamah Agama Yahudi dan

status Petrus sebagai salah seorang murid Yesus dipertanyakan, Petrus segera

menyangkali, bahkan ia mengutuk dan bersumpah bahwa ia tidak mengenal Yesus

(Matius 26:69-75; Markus 14:66-72; Lukas 22:56-62; Yohanes 18:15-18, 25-27).

3) Selain suka bicara secara spontan, tindakan Petrus yang tidak kalah mengejutkan

terjadi pada saat ia melihat Yesus berjalan di atas air. Petrus pun langsung turun dari

perahu yang mengapung di tengah danau. Petrus meniru Yesus berjalan di atas air.

Walau akhirnya ia mulai tenggelam, Petrus telah membagikan pelajaran iman yang

berharga bagi banyak orang percaya (Matius 14:28-31).

4) Pemberani. Ketika Petrus berada jauh dari Yesus, bisa saja ia menyangkal- Nya, tetapi

ia selalu berada tidak jauh dari Yesus, Petrus tampil sebagai pribadi pemberani yang

mau melakukan apapun bagi Yesus, sekalipun tindakannya itu justru ditentang oleh

Yesus. Tindakannya pada saat menebas telinga Malkhus, hamba Imam Besar, yang

datang hendak menangkap Yesus di taman Getsemani mendapat kecaman dari Yesus

(Matius 26:51-54; Markus 14:47; Lukas 22:5-51; Yohanes 18:10-11).

b. Suka Berkomentar

1) Petrus satu-satunya Rasul yang pernah menegur Yesus. Ketika Yesus berkata bahwa

diri-Nya sebagai Anak Manusia yang akan menanggung penderitaan, Petrus langsung

berkomentar dan menegor Yesus (Matius 16:21-23; Markus 8:31-33).

2) Petrus paling cepat merespon segala sesuatu yang disampaikan atau ditanyakan

Yesus, dan terhadap apa yang didengar dan dilihatnya. Ketika Tuhan Yesus

merasakan bahwa ada tenaga yang mengalir keluar dari dirinya, saat seorang

perempuan yang sakit pendarahan menjamah jubah-Nya di tengah kerumunan orang

banyak, Petrus menjawab, “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-

desakkan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”(Markus

5:27-31). Petrus berkomentar tentang pohon ara yang kering karena dikutuk oleh

Yesus (Markus 11:21), tentang pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus (Yohanes

13:6,8-9), meminta Yesus menjelaskan arti perumpamaan-Nya (Matius 15:15),

Page 93: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

78

menanyakan hal pengampunan, dan hal-hal lainnya (Matius 17:4, Markus 9:5, 13:3,

Lukas 9:33, 12:41; Yohanes 6:68; 13:36,37).

3) Rasa ingin tahu yang besar. Mungkin Petrus sendiri menyadari bahwa dari antara

para rasul ia saja yang selalu banyak berkomentar atau bertanya. Namun Petrus tidak

dapat menahan dirinya dari rasa ingin tahu. Karena itu, pada saat Yesus bicara

tentang murid yang akan mengkhianati-Nya, Petrus sangat penasaran dan ingin tahu

siapakah dia. Saat itu, Petrus memilih tidak bertanya langsung kepada Yesus

melainkan meminta Yohanes untuk menyampaikan pertanyaannya tentang siapa

murid yang dimaksudkan oleh Yesus itu (Yohanes 13:24). Di lain pihak, karena Petrus

suka bertanya maka Yesus juga menantang Petrus untuk memberikan pendapatnya

(Matius 17:2526) atau mengajukan pertanyaan yang tidak diduga oleh Petrus

(Yohanes 21:15-17).

c. Cepat menyadari kesalahan dan bertobat

Selain memiliki karakter emosional yang keras, Petrus cepat menyadari kesalahannya.

Beberapa peristiwa menunjukkan hal tersebut, antara lain:

1) Pada saat Yesus berkata kepadanya untuk menebarkan jalanya di tempat yang lebih

dalam agar mendapatkan ikan, Petrus dengan jujur mengakui Yesus bahwa ia mau

melakukannya hanya karena mengikuti arahan Yesus, tetapi sesungguhnya Petrus

meragukan hasilnya sebab ia dan nelayan lainnya telah sepanjang malam

mengusahakan hal itu namun mereka tidak mendapatkan seekor ikan pun. Perkataan Yesus

benar, mereka mendapatkan ikan dalam jumlah yang besar. Jala mereka hamper terkoyak,

perahu-perahu nyaris tenggelam karena sarat dengan ikan. Menyadari bahwa ia sempat

meragukan perkataan Yesus, maka Petrus tersungkur di hadapan Yesus dan mengakui

kesalahannya (Lukas 5:4-8).

2) Pada peristiwa yang lain, perkataan Yesus bahwa Petrus akan menyangkal-Nya,

benar-benar terjadi. Saat ayam berkokok, dari dalam ruangan sidang Yesus berpaling

memandang Petrus. Petrus menyadari apa yang telah ia lakukan. Petrus

meninggalkan tempatnya, keluar dan menangis dengan sedihnya (Matius 26:75;

Markus 14:72; Lukas 22:61). (Disadur dari buku intisari cerita Alkitab perjanjian baru)

Keadaan sekitar kita bisa saja menekan dan nyaris membuat kita menyangkali iman

kepercayaan kita sebagai umat kristiani, apalagi kita sebagai remaja Kristen yang

Page 94: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

79

hidup ada di zaman ini, ada begitu banyak cobaan yang datang menghampiri kita.

Namun apakah kita harus melakukan hal yang demikian, akankah kita tega

menghianati cinta kasihNya yang begitu dalam bagi kita? Rasul Petrus pernah gagal

dan berkhianat kepada Yesus, tetapi pada akhirnya dia menyadari kekeliruannya dan

memohon ampun kepada Tuhan.

AKTIVITAS 3. Ayo Berkarya Produk: Tugas Mandiri

AKTIVITAS 4. Ayo Mewawancara

Secara berkelompok (4-5 orang) lakukanlah wawancara kepada pendeta di gerejamu

seperti petunjuk berikut dibawah, dan kumpulkan pada pertemuan berikutnya.

1. Buatlah puisi cinta kepada Tuhan Yesus yang menggambarkan tentang:

Permohonan ampun atas perbuatan yang kalian lakukan yang mungkin

telah mengkhianati-Nya, atau melanggar perintah-Nya. Atau

menggambarkan ungkapan syukur atas kebaikan Tuhan Yesus dalam

hidupmu.

2.

3.

Tuliskan pada kertas buffalo, dan di buat sekreatif mungkin.

Wajib dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Bacakan

puisimu di depan kelas (Praktek)

Page 95: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

80

Tabel 5. 1 Format Wawacara Pertobatan

No Pertanyaan Jawaban

1. Adakah anggota jemaat yang mengalami

pertobatan yang sangat signifikan selama

bapak pendeta menjabat sebagai gembala?

2. Jika ada, bagaimana kehidupannya, sebelum

dia bertobat? (sifat-sifat yang lama)

3. Bagaimana kehidupannya setelah

mengalami pertobatan? (perubahan yang

sangat menonjol setelah bertobat)

3. Pelayanan Petrus

Setelah bertemu dengan Yesus, tanpa disadari oleh Petrus sendiri, dia telah mengalami

banyak perubahan. Melalui pemanggilan Petrus menjadi rasul-Nya dan dalam

kebersamaannya dengan Yesus dalam pelayanan bahkan diberbagai kesempatan, telah

membentuk Petrus menjadi pribadi yang lebih baik. Petrus yang sebelumnya adalah orang

yang cepat mengaku, cepat menyangkal, cepat bertindak, dan banyak karakter buruk

lainnya. Setelah Petrus bertobat, ia menerima karunia Roh Kudus sehingga dapat bersaksi

dengan berani, dan banyak jiwa yang percaya melalui pemberitaan Injil yang disampaikan.

Petrus menjadi rasul besar yang gigih berjuang menyebarkan dan& mempertahankan

kemurnian Injil Kristus, ia rela dipenjara bahkan mati dengan cara disalibkan seperti Tuhan

Yesus tetapi dalam posisi yang terbalik, untuk mempertahankan imannya. Ini terjadi di

Roma saat pemerintahan Nero (kr 64 M). Petrus menolak disalibkan dengan kepala di atas

karena ia merasa tidak layak untuk mati dalam posisi yang sama seperti Yesus. Petrus

dimakamkan di tempat yang kini persis di bawah altar utama Basilika Santo Petrus di

Vatikan. Gereja Roma Katolik mencatat Rasul Petrus atau Santo Petrus sebagai Paus

pertama mulai kurang lebih tahun 30 SM sampai dengan akhir hidupnya.

Simon Petrus selalu menempati urutan teratas dalam daftar para rasul dalam setiap kisah

Injil. Hal ini memberi kesan bahwa para penulis Perjanjian Baru menganggap dia sebagai

yang paling penting di antara Kedua belas murid. Ia tidak menulis sebanyak Yohanes atau

Matius, tetapi ia muncul sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di gereja yang mula-

mula. Kisah pelayanannya tercatat di Alkitab, yaitu:

a. Pada hari Pentakosta, ia berkhotbah dan kira-kira 3000 jiwa pengikut yang

Page 96: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

81

bertobat menjadi pengikut Yesus (Kisah Para Rasul 2:14-41).

b. Petruslah yang menyarankan agar para rasul segera mencari pengganti Yudas Iskariot

(Kisah Para Rasul 1:22).

c. Petrus dan Yohanes adalah murid-murid pertama yang mengadakan mukjizat setelah

hari Pentakosta, yaitu menyembuhkan seorang lumpuh di Gerbang Indah Kota

Yerusalem (Kisah Para Rasul 3:1-11).

Kitab Kisah Para Rasul banyak menceritakan mengenai perjalanan Paulus, tetapi Petrus

juga melakukan banyak perjalanan. Ia mengunjungi Antiokhia (Galatia 2:11), Korintus (I

Korintus 1:12), dan mungkin juga Roma. Petrus merasa bebas untuk melayani orang-

orang bukan Yahudi (Kisah Para Rasul 10), tetapi ia lebih dikenal sebagai rasul bagi orang

Yahudi (Galatia 2:8). Gereja Katolik Roma merunut otoritas Paus sampai kepada Petrus,

karena diduga bahwa Petrus adalah Uskup gereja di Roma ketika ia mati. Tradisi

mengatakan bahwa Basilika St. Petrus di Roma dibangun di atas tempat Petrus

dikuburkan. Jika kita membaca kitab-kitab Injil dan bagian awal dari Kitab Kisah Para

Rasul secara teliti, tampak kecenderungan untuk mendukung tradisi bahwa Petrus

adalah tokoh utama gereja yang mula-mula. (Disadur dari https://rubrikkristen.com)

AKTIVITAS 5. Ayo Mengelompokkan

Setelah membaca uraian di atas, kelompokkan mana karakter baik dan harus diteladani

dan karakter yang tidak baik yang harus dihindari dari Simon Petrus! Lalu tuliskan

komitmen pribadimu!

Tabel 5. 2 Karakter Petrus

NO Karakter Baik Karakter tidak baik Komitmen saya

1

2

3

4

5

Dst.

Page 97: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

82

Mari Menyanyi: Ku Mau Cinta Yesus

Ku mau cinta Yesus selamanya (2x)

Meskipun badai silih berganti dalam hidupku

Ku mau cinta Yesus selamanya

Ya Abba, Bapa, ini aku anak-Mu

Layakkanlah seluruh hidupku

Ya Abba, Bapa, ini aku anak-Mu

Pakailah sesuai dengan rencana-Mu

1. Kehidupan Andreas

Dalam bahasa Yunani, Andreas artinya si pria. Andreas adalah sebuah nama Yunani yang

berarti "gagah." Petunjuk lain dalam Injil menunjukkan bahwa Andreas kuat secara fisik dan

seorang yang setia beriman. Andreas adalah saudara kandung dari Simon Petrus, ayahnya

bernama Yunus atau Yohanes, seorang nelayan kaya, yang berasal dari Betsaida (Yohanes

B. ANDREAS

Bacaan Alkitab: Markus 1:16, Kisah Para Rasul 1:13

REFLEKSI:

Petrus adalah manusia biasa yang hidup pada zamannya. Petrus tidak

memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, juga tidak berasal dari orang

yang kaya. Dia hanyalah seorang nelayan, yang sehari-harinya menjala ikan.

Petrus pun bukanlah orang yang sempurna, ia memiliki beberapa karakter

yang kurang terpuji. Akan tetapi setelah mengalami pertobatan dan

penyerahan hidup kepada Tuhan, Roh Kudus melengkapinya dengan

karunia sehingga Petrus dapat melayani sebagai seorang Rasul Kristus. Ia

menjadi tokoh yang sangat berpengaruh pada abad mula-mula.

Remaja Kristen, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Siapapun kita, berasal

dari latar belakang keluarga apa pun kita, Tuhan dapat melengkapimu

dengan karunia-Nya dan engkau dapat memuliakan Allah melalui semua

karyamu.

Page 98: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

83

1:44). Kedua orang muda itu telah bergabung dengan ayah mereka dalam usaha

penangkapan ikan.

Andreas adalah murid pertama yang dipanggil oleh Yesus (Markus 1:16-18; Kisah Para Rasul

1:13). Sebelum menjadi murid Yesus, Andreas adalah murid Yohanes Pembaptis (Yohanes

1:40). Ini merupakan bukti yang menunjukkan bahwa Adreas adalah pribadi yang sangat

memperhatikan nilai-nilai rohani. Ia meneladani dan melakukan ajaran Gurunya, tentang

pertobatan, Kerajaan Allah, juga tentang penghakiman terakhir. Kitab Yohanes

menceritakan pertemuan pertama antara Andreas dengan Tuhan Yesus.

2. Karakter Andreas

a. Menjadi saksi Kristus

Alkitab menceritakan bahwa ketika Yohanes pembaptis menunjuk Yesus sebagai Anak

Domba Allah yang menanggung dosa manusia, Andreas dan Yohanes berpaling untuk

mengikut Dia. Pertemuan Andreas dengan Yesus begitu penting sehingga ia selalu

memberitahukan kepada orang lain tentang siapa Yesus. Andreas bukan saja pengikut

Kristus yang pertama, ia juga pekerja kristen yang pertama, dialah yang pertama-tama

membawa orang lain kepada Tuhan Yesus. Andreaslah yang menyampaikan kepada

orang lain mengenai Kristus, kemudian membawa mereka kepada-Nya.

Adapun orang-orang yang telah dibawa kepada Kristus melalui kesaksiannya adalah

sebagai berikut:

1) Simon Petrus. "Andreas mula-mula bertemu Simon, saudaranya, dan ia berkata

kepadanya, "Kami telah menemukan Mesias, artinya Kristus ". Ia membawanya

kepada Yesus. (Yohanes 1:41).

2) Membawa seorang anak laki-laki yang mempunyai roti jelai dan ikan kepada Tuhan

Yesus, dan Yesus memberkati roti dan ikan itu untuk memberi makan 5000 orang

lebih (Yohanes 6:8-9).

3) Andreas bersama Filipus, membawa sekelompok orang Yunani yang berasal dari

Betsaida di Galilea datang keada Yesus (Yohanes 12:21-22).

Karena alasan ini, kita dapat mengatakan bahwa Andreas dan Filipus adalah

misionaris pertama tentang iman Kristen. Tidak hanya sampai disitu, sejarah dan

tradisi gereja mula- mula mencatat bahwa, Andreas memberitakan Injil sampai di

Rusia Selatan dan Semenanjung Balkan. Kerinduannya untuk bersaksi tentang Kristus

Page 99: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

84

terus dilakukan bahkan sampai akhir kehidupannya. Pada saat ia disiksapun tiada

henti-hentinya ia berkhotbah terus, dua hari sebelum ajalnya tiba. Berkhotbah sambil

dihukum cambuk.

b. Rela Berkorban demi Kristus

Dalam tradisi Katolik Roma diceritakan bahwa Andreas mati dengan cara disalibkan

pada tanggal 30 November di Akhaya - Patras – Yunani, jadi gereja Katolik Roma dan

gereja Ortodoks Yunani memperingati peristiwa itu setiap tanggal 30 November.

Andreas juga dihubungkan dengan Kitab Apokrifa: Acta Andreas. Ia memberitakan Injil

kepada banyak bangsa Asia dan karena keberaniannya dalam bersaksi, ia menjadi

martir di Edessa dengan disalibkan pada kayu salib berbentuk X sebuah simbol religius

yang sekarang dikenal sebagai Salib Santo Andreas. Tidak langsung disalibkan begitu

saja, sebelum meninggal, ia disiksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan

diikat di kayu salib. Dengan hukuman demikian, tentara-tentara itu bisa

memperpanjang masa sakit dan masa siksaannya.

Kisah yang mengharukan bahwa seorang pengikut Andreas yang juga turut

menyaksikan hukuman terhadap Andreas, menceritakan apa yang telah diucapkan

oleh Andreas sebelum meninggal dunia bahwa: “Ternyata keinginan dan cita-cita saya

bisa terkabul, dimana saya bisa turut merasakan saat-saat disiksa dan disalib seperti

YESUS”. Begitu besar cinta Andreas Kepada Yesus, hingga sampai matinya ia

merindukan diperlakukan sama seperti Yesus. (Disadur dari https://rubrikkristen.com)

AKTIVITAS 6. Ayo Merefleksi

1. Dalam pergaulanmu di sekolah, atau di tengah masyarakat, kamu bertemu

dengan orang-orang yang tidak seiman denganmu. Pernahkah kamu mengalami

peristiwa dihina atau dibully karena imanmu kepada Kristus?

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Tuliskan minimal dua sikap yang sudah kamu lakukan yang menunjukkan rela

berkorban demi Kristus!

…………………………………………………………………………………………………………………………

…..……………………………………………………………………………………………………………………..

3. Tuliskan minimal 3 contoh sikap rela berkorban demi Kristus yang dapat kamu

lakukan dalam kehidupan sehari-hari!

Page 100: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

85

a) ………………………………………………………………………………………………………………….

b) ………………………………………………………………………………………………………………….

c) ………………………………………………………………………………………………………………….

Mari Bernyanyi: Kasih Paling Agung (PKJ No. 179: 1, 2) Kasih paling agung dari Tuhanku kini kusadari di

dalam hatiku Yesus Mahakasih dan Mahakudus

korbankan diri-Nya agar ku ditebus Dia menaklukkan maut dan dosaku Dia memberikan s’galanya untukku Ini kan kuingat

s’lama hidupku

Tak kan kulupakan sepanjang umurku Kan kuberitakan sekelilingku dan ke ujung dunia sejauh kuatku Apapun terjadi atas diriku tak kan kulepaskan kasihMu, Tuhanku.

1. Kehidupan Yakobus Anak Zebedeus

Setelah Andreas dan saudaranya Simon Petrus, lalu Yesus pergi berjalan sedikit lebih jauh

lagi di tepi pantai danau Galilea lalu memanggil "Yakobus anak Zebedeus”. Ia adalah

saudara Yohanes yang juga sedang membereskan jala mereka di dalam perahu (Markus

1:19). Yakobus dan Yohanes dengan segera meninggalkan jalanya dan mengikut Yesus.

Nama Yakobus adalah bahasa Yunani berasal dari bahasa Ibrani Ya'qov- berarti si pegang

tumit, penipu. Kemudian diberi makna baru yaitu, Tuhan melindungi. Yakobus dan

adiknya Yohanes, adalah saudara sepupu Yesus, (Yohanes 19: 25), orang tua mereka

adalah Zebedeus dan Salome (Matius 27:56, Markus 15:40). Sebelum menjadi murid

Tuhan Yesus, Yakobus dan Yohanes serta ayah mereka, bekerja sebagai nelayan, (Lukas

5:10-11). Ia bersama Yohanes dan juga Simon Petrus menjadi murid paling dekat dengan

Tuhan Yesus.

Injil tidak pernah menyebutkan Yakobus sendirian, para penulis Injil selalu menyebut

C. YAKOBUS ANAK ZEBEDEUS

Bacaan Alkitab: Yohanes 19: 25; Matius 27:56, Markus 15:40

Page 101: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

86

"Yakobus dan Yohanes." Bahkan ketika mencatat kematiannya, kitab Kisah Para Rasul

menyebutnya sebagai "Yakobus saudara Yohanes" (Kisah Para Rasul 12:2). Yakobus dan

Yohanes mengikuti Yesus pada hari yang sama, keduanya juga hadir ketika Yesus

dipermuliakan di atas gunung (Markus 9:2-13). Yesus menyebut kedua orang ini "anak-

anak guruh" (Markus. 3:17). (Disadur dari https://rubrikkristen.com)

2. Karakter Yakobus Anak Zebedeus

a. Ambisius

Yakobus termasuk murid Tuhan Yesus yang sangat bersemangat dan berambisi.

Bersama Yohanes, mereka berani mengungkapkan pikiran yang cenderung

mengabaikan dan merendahkan orang lain di sekitarnya, sehingga diberi gelar anak-

anak guruh atau Boanerges. Mereka bahkan meminta secara langsung kepada Yesus

agar kelak anak- anaknya itu, Yakobus dan Yohanes, dapat duduk di sisi kiri dan kanan

Yesus, jika kelak Ia datang memerintah sebagai Raja (Markus 10:35-45). Ketika orang

Samaria menolak kehadiran Yesus dan murid-murid-Nya, Yakobus dan Yohanes

berkata, “Tuhan, apakah Engkau mau supaya kami menyuruh api turun dari langit

untuk membinasakan mereka?” (Lukas 9:54). Saat itu Yesus menegor mereka.

b. Berani bersaksi

Sejarah mengatakan bahwa Yakobus merupakan misionaris Kristen pertama ke

Spanyol. Pemimpin Gereja Katolik Roma beranggapan bahwa tulang-tulangnya

dikuburkan di Kota Santiago, bagian barat laut Spanyol. Yakobus bersama dengan

Simon Petrus dan adiknya Yohanes menjadi saksi penting dalam pelayanan Tuhan

Yesus, antara lain: ketika kebangkitan anak Yairus, saat Yesus dimuliakan dan

perubahan wajah Yesus di atas bukit, juga saat kematian Yesus di salib. Mereka

menjadi saksi mata yang menyaksikan semua peristiwa itu kepada orang lain, dalam

pelayanan mereka dikemudian hari.Pemikir yang terencana

Yakobus adalah seorang pemikir yang selalu merencanakan segala hal yang akan

dilakukan. Ia tidak suka bertindak secara terburu-buru. Hal ini sangat baik dimiliki

seorang remaja, untuk berpikir sebelum bertindak ataupun berbicara. Ini dapat

meminimalisir kesalahan dalam bergaul.

Page 102: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

87

c. Emosional dan kasar

Meskipun Yakobus adalah pemikir yang terencana, namun semua itu berubah 180

derajat saat emosi menguasainya. Ia cenderung kasar hingga dapat menunjukkan

kesan yang tidak sopan, meskipun semua yang dilakukannya adalah dengan sebuah

alasan baik, seperti untuk melindungi orang-orang yang dikasihinya.

d. Pioner Martir Kristus

Dari ke dua belas murid Yesus, Rasul Yakobus adalah murid-Nya yang pertama menjadi

martir bagi Kristus (Kisah Para Rasul 12:2). Dia rela mati karena imannya dengan cara

yang sangat tidak manusiawi, kepalanya dipenggal di Yerussalem. Tradisi mengatakan

bahwa hal ini terjadi pada tahun 44, ketika Yakobus masih sangat muda tentunya, atas

perintah Raja Herodes Agrippa I dalam penganiayaan kedua jemaat di Yerusalem.

Kemartirannya menjadi penggenapan dari hal yang diramalkan Yesus tentang ia dan

saudaranya, Yohanes (Markus 10:39). (Disadur dari buku tafsiran Kisah Para Rasul)

Meskipun Perjanjian Baru tidak menjelaskan tentang kematian para rasul yang lain

sebagai martir, tradisi mengatakan bahwa mereka semua mati demi mempertahankan

imannya, kecuali Yohanes. Penulis terkenal, Clemens Alexandrinus, menulis bahwa

ketika Yakobus dibawa menuju tempat eksekusinya, keberaniannya ini menimbulkan

kesan yang mendalam terhadap seorang petugas yang menangkapnya. Petugas

tersebut bertelut di depan Yakobus, meminta ampun kepadanya, dan mengaku bahwa

ia adalah orang Kristen. Ia tidak ingin Yakobus mati sendiri; akibatnya mereka berdua

dipenggal kepalanya. Penganiayaan yang merenggut nyawa Yakobus telah

membangkitkan semangat baru pada jemaat Kristen pada saat itu (Kisah Para Rasul

12:5-25). Herodes Agripa berharap bisa menghancurkan gerakan Kristen dengan

membunuh pemimpin- pemimpin mereka, seperti Yakobus, namun usahanya sia-sia.

Sebab tertulis, "Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang"

(ay. 24). (Disadur dari https://rubrikkristen.com)

Page 103: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

88

AKTIVITAS 7. Ayo Berlatih

AKTIVITAS 8. Ayo Menelaah

Nilailah dirimu sendiri dengan memberi tanda ceklist pada kolom dibawah ini

sesuai dengan kepribadianmu!

Tabel 5. 3 Karakter Diri

No Karakter Yakobus Karakter Saya

Tidak Pernah Jarang Seringkali Selalu

1. Ambisius

2. Berani bersaksi

3. Pemikir yang terencana

4. Emosional dan kasar

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Jika kamu adalah Yakobus, apa yang akan kamu lakukan ketika

hendak dihukum mati dengan cara dipenggal?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………..

2. Menurut kamu, apa yang membuat rasul Yakobus berani dan rela

mati?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………..

3. Buatlah slogan yang mengajak orang percaya untuk tetap setia

dalam mempertahankan imannya, yang dikumpulkan pada

pertemuan berikutnya!

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………..

Page 104: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

89

Mari Bernyanyi: Tetap Setia Selidiki Aku, Lihat hatiku

Apakah ku sungguh mengasihiMu Yesus

Kau yang Maha tau dan menilai hidupku

Tak ada yang tersembunyi bagiku

T’lah kulihat kebaikanmu

yang tak pernah habis dihidupku

Kuberjuang sampai akhirnya

Kau dapati aku tetap setia

1. Mengenal Kehidupan Yohanes

Pada pertemuan sebelumnya, kita telah mempelajari karakter rasul Yakobus yang selalu

disebutkan dalam alkitab sebagai saudara Yohanes, anak-anak Zebedeus. Pada pertemuan

ini, kita akan belajar karakter saudara Yakobus itu , yakni Yohanes. Dalam alkitab, ada

banyak kisah yang memberikan informasi mengenai murid yang bernama Yohanes.

Contohnya:

a. Markus 1:19, Yohanes adalah saudara Yakobus, anak Zebedeus.

b. Markus 1:20, Yakobus dan Yohanes bekerja bersama dengan "orang-orang upahan"

ayah mereka.

c. Markus 15:40, ibu Yohanes, Salome, ikut menyaksikan penyaliban Yesus. Jika Salome

adalah saudara ibu Yesus, seperti yang tersirat dalam Injil Yohanes (Yohanes 19:25),

tentunya Yohanes adalah sepupu Yesus.

Yohanes dalam bahasa Yunani adalah: Ioanes. Dari kata Ibrani Yeho - nah, Yohanan: secara

harfiah berarti Burung Merpati, yang merupakan nama umum pada masa Perjanjian Baru.

Yohanes artinya, YHWH memberikan karunia, TUHAN Allah adalah berkat atau berkat dari

TUHAN Allah. Keluarga Zebedeus berasal dari Galilea, keluarga kaya dan terpandang. Ia

memiliki armada kapal dan beberapa asisten yang menolongnya dalam bisnis perikanan,

D. YOHANES ANAK ZEBEDEUS

Bacaan Alkitab: Markus. 1:19; Markus. 1:19

Page 105: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

90

(Markus. 1:19-20). Yohanes adalah anak bungsu dari pasangan Zebedeus dan Salome.

Bersama dengan Yakobus kakaknya mendapat gelar Anak-anak Guruh, (Markus 3:17).

Panggilan Yohanes menjadi murid Yesus bersamaan dengan saudaranya Yakobus yang

sedang membereskan jala mereka di pinggir Danau Galilea. Yesus menyuruh mereka pergi

agak jauh dari pantai dan menebarkan jala untuk menangkap ikan. Dan saat itu, mereka

mendapatkan hasil tangkapan yang sangat banyak, sesuatu yang mustahil terjadi bagi

mereka, tetapi Yesus membuat mujizat yang meyakinkan mereka akan kuasa Yesus. Karena

itu, sesudah menghela perahu-perahu mereka ke darat, merekapun meninggalkan segala

sesuatu, lalu mengikut Yesus (Lukas 5:11). Pada peristiwa itu, Simon Petrus ada bersama

dengan mereka.

2. Karakter Yohanes

Ketika Yesus memanggil Yohanes menjadi murid-muridNya, Yohanes adalah murid yang

paling muda, mungkin baru meninggalkan masa remajanya atau berada dalam usia dewasa

dini. Ini menunjukkan bahwa ia belum mencapai kedewasaan kepribadian. Hal tersebut

tercermin pada sifat-sifat atau karakternya.

AKTIVITAS 9. Ayo Menemukan.

Buatlah kelompok, yang anggotnya terdiri dari tiga orang. Temukan karakter baik maupun karakter buruk dalam diri Yohanes berdasarkan beberapa data berikut. 1. Dalam Injil yang dituliskan, Yohanes menyebut dirinya sebagai orang ketiga,

ia menyebutkan identitasnya dengan "murid yang dikasihi Yesus". 2. Bertindak bukan karena perasaan tidak enak terhadap sahabat atau

siapapun. Jika benar ia mengatakan benar, jika salah ia mengatakan salah. 3. Yohanes lekas bereaksi hendak melawan orang-orang yang bertentangan

dengan pemahamannya. Reaksinya terlihat ketika penduduk Samaria menolak rombongan Yesus melewati desa mereka (Lukas 9:54).

4. Meminta kepada Yesus, agar dirinya bersama Yakobus diizinkan dapat duduk di sebelah kiri dan kanan Yesus, ketika Yesus datang sebagai Raja (Matius 20:20, Markus 10:27).

5. Jika sudah menemukan karakter-karakter tersebut, tuliskanlah pada tabe; di bawah ini.

6. Berikan penjelasan tentang apakah akibat dari karakter-karakter tersebut dalam pergaulan remaja sehari-hari.

7. Presentasikan hasil kerja kelompokmu, di depan guru dan teman-teman sekelasmu.

Page 106: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

91

Tabel 5.4 Identifikasi Karakter Baik dan Buruk

No. Karakter Baik Karakter Buruk

Beberapa karakter Yohanes, antara lain:

a. Selalu bertindak sesuai hati nurani

Suatu karakter yang terpuji dimiliki oleh Yohanes, adalah bahwa dalam bertidak ia

seorang pemuda yang menuruti kata hatinya. Hal ini penting dimiliki oleh anak-anak

Tuhan, tidak terkecuali remaja seperti kalian. Dalam bertindak, jangan karena mau ikut-

ikutan dengan orang banyak, akhirnya mau melakukan apa saja yang penting diterima

dalam kelompok, walaupun apa yang dilakukan itu bertentangan dengan hati nuranimu.

Mari kita belajar pada Yohanes yang bertindak berdasarkan kata hati, bukan karena

pengaruh-pengaruh dari orang lain.

b. Emosi yang meledak-ledak

Yohanes sering meledak-ledak ketika ia berbicara dengan Yesus, contohnya:

1) Yohanes marah karena ada orang lain melayani dengan menggunakan nama Yesus,

karena ia bukan murid Yesus (Markus 9:38). Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kamu

cegah dia! ... Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita."

2) Yohanes bersama Yakobus dengan ambisius meminta kepada Yesus agar mereka

diizinkan duduk di sebelah kanan dan kiri Yesus di surga. Permintaan ini menimbulkan

kemarahan murid-murid yang lain (Markus 10:35-41). Namun keberanian Yohanes

berguna pada waktu kematian dan kebangkitan Yesus.

c. Seorang martir

Tertulianus mengatakan bahwa Yohanes dibawa ke Roma dan "dimasukkan ke dalam

minyak mendidih, namun ia tidak terluka, dan kemudian ia dibuang ke sebuah pulau."

Pulau itu kemungkinan adalah Pulau Patmos, tempat Kitab Wahyu ditulis. Setelah pulang

dari pembuangan di pulau Patmos, Yohanes melayani dan memimpin jemaat sampai

masa tua dan meninggal di Efesus. Tradisi mengatakan bahwa ia mati dibunuh pada

masa pemerintahan kaisar Traianus, pada awal abad II Masehi. Kegigihannya melayani

Page 107: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

92

Tuhan patut diteladani. Dengan tidak gentar menghadapi ancaman, dia tetap

memberitakan injil kebenaran. Kiranya semangat rasul Yohanes dapat memotivasi kita

sebagai remaja Kristen dalam melayani pekerjaan-Nya.

d. Rasul Kasih

Yesus telah mengubah pribadi Yohanes menjadi Rasul yang penuh Kasih. Yohanes

melakukan kasih Yesus dengan tepat setelah mengenal kasih Yesus yang sejati. Dalam

semua surat-suratnya (Injil I Yohanes, II Yohanes, III Yohanes, dan kitab Wahyu Yohanes)

ia menggunakan kata ‘kasih’ sebanyak 80 kali. Yohanes menunjukkan pengalaman kasih

Yesus melalui tulisan-tulisannya. Tidak hanya secara tertulis, tetapi mempraktekkan

kasihnya kepada Yesus. Yohanes adalah satu-satunya rasul yang berdiri di kaki salib

Tuhan Yesus, dan Yesus menyerahkan Maria, ibu-Nya, kepada Yohanes (Yohanes 19:26-

27). Ketika para murid menerima berita bahwa tubuh Yesus menghilang dari kubur,

Yohanes lari mendahului murid yang lain tetapi membiarkan Petrus masuk terlebih

dahulu ke dalam kubur (Yohanes 20:1-4,8). (Disadur dari http://juankristen.blogspot.com)

Sebagai remaja Kristen seperti kalian, banyak hal yang dapat kalian lakukan untuk

memaknai kasih Yesus dalam kehidupan sehari-hari.

AKTIVITAS 10. Ayo Mengidentifikasi

Daftarkan hal-hal positif yang dapat kalian lakukan dalam kehidupan sehari-hari

sebagai wujud mengasihi Yesus!

Tabel 5. 5 Identifikasi Hal-Hal Positif

No Di Rumah Di Gereja Di Sekolah Di Masyarakat

1

2

3

4.

5.

Page 108: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

93

AKTIVITAS 11. Ayo Merefleksi

1. Mengenal Kehidupan Filipus

Injil Yohanes adalah satu-satunya Injil yang memberikan informasi yang cukup rinci

mengenai murid yang bernama Filipus. Lahir di Betsaida, berasal dari kota yang sama

dengan Petrus dan Andreas (Yohanes 1:44). Filipus ini berbeda dengan Filipus pemberita

Injil (Kisah Para Rasul 21:8). Saat pertama kali bertemu dengan Yesus, Filipus berada di

Betania, di seberang Sungai Yordan (Yohanes 1:28). Sangat menarik bahwa Yesus

memanggil Filipus berbeda dengan murid-murid lain yang dipanggil secara berpasangan.

Filipus dalam bahasa Yunani adalah “Philippos” artinya, sahabat kuda. Mungkin ia masih

keturunan Yunani. (Disadur dari https://id.wikipedia.org/wiki/Filipus).

2. Karakter Filipus

a. Peduli

Nama Filipus disebutkan ketika Yesus memberi makan 5000 orang. Saat itu mereka

sedang berkumpul untuk mendengarkan Yesus, Filipus berkata, "Roti seharga dua ratus

dinar tidak akan cukup untuk mereka, sekalipun masing-masing mendapat sepotong

kecil saja." (Yohanes 6:70). Filipus peduli kepada orang banyak yang membutuhkan

E. FILIPUS

Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 21:8; Yohanes 6:70

1. Tuliskan karakter positif dan karakter negatif yang dimiliki oleh Yohanes

murid Yesus.

2. Yohanes diberikan predikat rasul kasih, karena dia benar-benar

mempraktekkan kasih itu dalam kehidupannya setelah mengikut Yesus.

Tuliskan pengalamanmu yang membuktikan bahwa kamu mengasihi

Yesus. Kalau belum punya pengalaman, tuliskan komitmenmu

bagaimana mewujudkan kasihmu kepada Yesus!

Page 109: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

94

sesuatu saat itu, yaitu makanan. Filipus menyadari mereka tidak akan sanggup memberi

makan orang sebanyak itu, tetapi ia memiliki kepekaan terhadap apa yang diperlukan.

Ketika sekumpulan orang Yunani datang kepada Filipus dan memintanya untuk bertemu

dengan Yesus, Filipus dengan bantuan Andreas mempertemukan mereka dengan Yesus

(Yohanes 12:20-22). Dalam kesempatan lain ketika para murid sedang makan dalam

perjamuan terakhir dengan Yesus, Filipus berkata, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu

kepada kami, itu sudah cukup bagi kami" (Yohanes 14:8). Yesus menjawab bahwa

mereka sudah melihat Bapa di dalam diri-Nya. (Disadur dari Tafsirab Kisah Para Rasul)

AKTIVITAS 12. Ayo Bercerita

b. Lamban

Filipus adalah murid yang sederhana, lambat untuk mengambil keputusan, enggan

bertindak dengan inisiatif sendiri, serta mempunyai pemahaman yang dangkal tentang

Firman Tuhan. Ia teliti namun hampir seperti robot. Dia akan berkata apa adanya, dan

kurang cepat bereaksi terhadap sesuatu sedang dihadapi. Filipus lemah dalam imajinasi

spiritual, intuitif, serta pemahaman, dalam menanggung konsekuensi mengikuti Kristus.

Ketika Yesus bertanya, "Dimanakah kita akan membeli roti, supaya orang banyak ini

dapat makan?” (Yohanes 6:5), Filipus masih menggunakan perhitungan pada umunya

(Yohanes 6:7). Ia terlalu berhati-hati, sikapnya yang praktis, mudah bimbang, karena

terlalu banyak perhitungan. Filipus menjadi bagian dari peristiwa Yesus memberi makan

5000 orang dan menyaksikan kemahakuasaan Yesus melakukan mujzizat.

c. Tidak percaya diri

Filipus juga ternyata seorang "pemandu" yang tidak dapat memimpin. Filipus ragu ketika

hendak memperkenalkan orang-orang Yunani kepada Yesus sehingga ia minta bantuan

Pernahkah kalian mengalami kejadian yang sama atau mirip dengan Filipus

yang peduli kepada orang lain ketika membutuhkan?

1. Jika pernah, ceritakanlah, dan bagaimana kalian melakukannya!

2. Jika tidak, apa yang akan kamu lakukan ketika diperhadapkan situasi seperti

Filipus?

Page 110: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

95

Andreas (Yohanes 12:20–22). Meskipun telah menjadi murid Yesus, namun ia sangat

lamban untuk mengenal Yesus, Guru-nya (Yohanes 14: 7-12).

AKTIVITAS 13. Ayo Berdiskusi

3. Pelayanan Filipus

Bersama-sama murid Yesus yang lain, Filipus menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta.

Filipus menerima karunia Roh Kudus dan melakukan pelayanan pemberitaan Injil di Asia

Kecil, sekarang wilayah Turki. Dalam pelayanannya tersebut, ia mati shahid. Filipus martir

tepat setelah 10 tahun kematian Yakobus, pada tahun 54 M. Karena iman dan

pelayanannya, Filipus menerima dihukum cambuk dan dilemparkan ke dalam penjara dan

disalibkan di Hierapolis di Phrygia. (Disadur dari https://id.wikipedia.org/wiki/Filipus_(diaken)

1. Mengenal Kehidupan Bartolomeus/Natanael

Nama Natanael, berarti "pemberian Allah". Dalam Matius 10:3; Yohanes 1:45 dijelaskan

bahwa Natanael berasal dari Kana, di Galilea. Yohanes 21:2 menjelaskan bahwa Filipus yang

membawa atau memperkenalkan Natanael kepada Yesus. Nama lainnya adalah

Bartolomeus yang artinya “anak Tolmai" atau putra dari Tolmai. Dalam bahasa Aram, kata

bar berarti "anak laki-laki". Jadi nama Bartolomeus secara harfiah berarti "anak laki- laki

Talmai". Alkitab tidak memperkenalkan Talmai kepada kita, tetapi ia mungkin diberi nama

sesuai dengan nama Raja Talmai dari Gesur (II Samuel 3:3). (Disadur dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Bartolomeus)

Dengan beranggapan bahwa Bartolomeus adalah orang yang sama dengan Natanael, kita

F. BARTOLOMEUS/NATANAEL

Bacaan Alkitab: Yohanes 1: 45-51

Diskusikan bersama teman sebangkumu, bagaimana dapat membangun

karakter percaya diri dengan cara yang benar!

Page 111: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

96

belajar sedikit lebih banyak tentang dirinya dari Injil Yohanes. Selain itu, Alkitab tidak

banyak menceritakan identitas rasul yang bernama Natanael/Bartolomeus. Ia hanya

disebutkan dalam daftar para rasul. Dalam kitab-kitab Injil nama rasul tersebut adalah

Bartolomeus, namun Yohanes menyebutnya sebagai Natanael (Yohanes 1:45). Beberapa

pakar percaya bahwa Bartolomeus adalah nama keluarga Natanael.

2. Karakter Bartolomeus/Natanael

a. Cerdas

Natanael adalah seorang yang cerdas, cepat belajar, jenius, dan mempunya banyak

bakat. Satu-satunya kelemahannya adalah kebanggaannya yang berlebihan pada diri

sendiri. Walaupun ia tidak pernah merendahkan orang lain, namun ia sering

menganggap dirinya lebih tinggi. Tuhan Yesus meneladankan sikap rendah hati melalui

seluruh hidup dan pelayanan-Nya. Memiliki kemampuan, kecerdasan atau bermacam-

macam talenta, tidak menjadi alasan untuk menyombongkan diri, karena Tuhan tidak

suka pada orang sombong. Akan tetapi harus dikembangkan agar berguna bukan hanya

untuk diri sendiri, melainkan juga untuk orang lain, terlebih untuk melayani Tuhan.

AKTIVITAS 14. Ayo Mengidentifikasi

Daftarkanlah semua kelebihan dan kekurangan yang kalian miliki!

Tabel 5. 6 Identifikasi Kelebihan dan kelemahan

No Kelebihanku Kelemahanku

1

2

3

4

5

6.

Page 112: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

97

b. Ragu-ragu

Dari antara semua murid Tuhan Yesus, Natanael satu-satunya murid yang ragu menjadi

pengikut Yesus. Ia tidak yakin pada ajakan Filipus untuk mengikut Yesus. Ketika Filipus

berkata kepadanya dalam Yohanes 1: 45, “Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh

Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazareth",

Natanael menjawab dengan kritis: “Mungkinkah sesuatu yang baik dari Nazareth?"

Bartolomeus ragu, sanksi dan tidak mudah percaya, apalagi Yesus datang dari Nazareth,

desa kecil.

c. Tulus dan Jujur

Sebelum mempelajari karakter ini, kamu diminta melaksanakan kegiatan pembelajaran

melalui aktivitas 15. Memang tidak mudah menemukan seseorang yang hidup jujur dan

memiliki hati yang tulus. Untuk itu kamu diminta untuk menceritakan pengalaman

pribadi tentang karakter ini. Bacalah petunjuknya terlebih dahulu.

AKTIVITAS 15. Ayo Bercerita

Pernahkan kalian bersikap tidak jujur (berbohong) dan bersikap tidak tulus

(munafik). Ceritakanlah pengalaman pribadimu bilamana kalian tidak jujur dan

tidak tulus!

Apa yang kalian rasakan ketikan melakukan perbuatan tersebut!

Gambar 5.3 Bercerita di Depan Kelas Sumber: www.bobo.grid.id

Natanael telah mendengarkan apa yang diceritakan oleh Filipus kepadanya. Tetapi ia

ingin membuktikan sendiri, sehingga ia pergi untuk menemui Mesias. Ketika melihat

Natanael datang, Yesus berseru: "Lihat inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan

Page 113: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

98

di dalamnya". Tuhan Yesus menemukan dalam diri Natanael suatu dasar yang kokoh

untuk membangun hidup dan kehidupan iman. Natanael berpandangan terbuka, jujur

dan tanpa kepalsuan, bersikap apa adanya. Ia merasa heran bahwa Yesus berani

menyatakan pendapat tentang sifatnya, padahal mereka belum pernah bertemu.

Natanael berkata, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Dalam batasan hal itu, Natanael

mempunyai pengenalan dan pengakuan terhadap Yesus sebagai Rabi, Engkau Anak

Allah, Engkau Raja orang Israel, (Yohanes 1:48-49).

3. Pelayanan Natanael/Bartolomeus

Dalam tradisi sejarah gereja, Natanael melayani sebagai misionaris di India. Dia melayani di

Mesopotamia, Likoania, dan Armenia, kemudian menjadi misionaris di beberapa negara di

Asia, antara lain di Turki. Natanael juga menerjemahkan Injil Matius ke dalam bahasa India

Timur dan mengajarkannya di negara itu. Natanael meninggal dunia di Armenia setelah ia

mendapat hukuman cambuk yang kejam, kulitnya menjadi hancur sehingga ia seperti

dikuliti hidup-hidup. Bahkan dalam tulisannya, “Venerable Bede” mengatakan bahwa

kepalanya dipancung oleh Raja Astriagis. Tradisi lainnya mengatakan bahwa Natanael

disalibkan dengan kepala di bawah. (Disadur dari https://www.bibleinfo.com).

Mari Bernyanyi

Selanjutnya Yesus memanggil Matius yang disebut juga Lewi, menjadi murid-Nya. Untuk

mengenal Matius, kamu diminta untuk melakukan aktivitas ini terlebih dahulu. Diskusikanlah

G. MATIUS

Page 114: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

99

dengan teman sebangkumu, lalu tuliskan jawaban di setiap kolom tabel yang sudah disiapkan.

AKTIVITAS 16. Ayo Mengelompokkan

Tabel 5. 7 Jenis Pekerjaan Benar dan Tidak Benar

NO Jenis Pekerjaan Keterangan

Pekerjaan Benar Pekerjaan Tidak Benar

1

2

3

4

5

1. Siapakah Matius?

Matius adalah orang Galilea yang lahir di Kapernaum dengan nama Lewi, artinya “bersama-

sama”. Ayahnya bernama Alfeus, dan ibunya adalah Maria (bukan ibu Yesus). Keluarganya

adalah penganut Yudaisme atau agama Yahudi yang taat, bahkan fanatik. Mereka berjiwa

nasionalis dan mempunyai pengabdian yang tinggi kepada Tuhan, juga sangat bangga dan

mencintai keberadaan mereka sebagai orang Yahudi sejati. Sebelum dipanggil menjadi

murid Tuhan Yesus, namanya adalah Lewi. Setelah menjadi murid Yesus, dia lebih dikenal

dengan nama Matius, yang dalam bahasa Yunani berarti “anugerah Allah”

Lewi dikategorikan sebagai seorang yang kaya dalam hal harta. Selain karena profesinya

sebagai pemungut cukai, juga disiratkan oleh Alkitab bahwa dia mengadakan jamuan

makan untuk rekan-rekan seprofesinya (biasanya orang yang mengadakan jamuan makan

malam adalah orang-orang yang mampu saja). “Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan

besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain

turut makan bersama-sama dengan Dia” (Luk. 5:29). Fakta sederhana ini menunjukkan

bahwa Lewi memiliki rumah sendiri dan menunjukkan bahwa ia lebih kaya dari para

pemungut cukai yang lain. (Disadur dari https://id.wikipedia.org/wiki/Matius)

2. Pekerjaannya

Matius bekerja sebagai pemungut cukai, bahkan menjadi kepala kantor pajak atau bea

cukai pada pemerintah Romawi. Dari jenis pekerjaannya, kita merasa cukup yakin bahwa

Page 115: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

100

Matius dapat membaca dan menulis. Dokumen-dokumen pajak pada kertas Papirus yang

berasal dari sekitar tahun 100 menunjukkan bahwa para pemungut cukai cukup menguasai

keterampilan hitung-menghitung. Mereka menggunakan simbol-simbol Yunani yang lebih

sederhana, dan bukan angka-angka Romawi yang rumit.

Pada saat Yesus lahir, bangsa Yahudi sedang dalam masa kekuasaan Romawi. Pada zaman

itu, pemerintah Romawi mengumpulkan beberapa macam pajak dari masyarakat Palestina.

Pajak untuk mengangkut barang melalui jalan darat atau laut ditagih oleh pemungut pajak

swasta, yang membayar jumlah tertentu kepada pemerintah Romawi untuk mendapat hak

menagih pajak ini. Para pemungut pajak ini mengambil keuntungan dengan memungut

jumlah yang lebih besar dari yang sudah ditetapkan. Pemungut pajak yang sah kadang-

kadang menyewa pejabat-pejabat kecil yang disebut pemungut cukai untuk mengerjakan

pekerjaan mereka. Para pemungut cukai ini memperoleh upah mereka dengan menagih

sedikit lebih banyak dari apa yang dituntut oleh atasan mereka. Matius adalah seorang

pemungut cukai yang mengumpulkan pajak di jalan antara Damsyik dan Ako; posnya

terletak sedikit di luar Kapernaum dan mungkin juga ia menarik pajak pendapatan dari para

nelayan. Biasanya, pemungut cukai menarik pajak sebesar 5 persen dari harga beli barang-

barang yang biasa dan 12,5 persen untuk barang-barang mewah. Matius juga menarik pajak

dari para nelayan yang menangkap ikan sepanjang danau Galilea dan para pemilik perahu

yang membawa barang-barang mereka dari kota- kota di seberang danau.

Disisi lain, bekerja sebagai pemungut cukai sangat tidak sukai oleh orang Yahudi, karena

mereka disamakan dengan orang-orang berdosa. Karena pekerjaannya sebagai pemungut

cukai, membuat orang tua Matius yang sangat taat Yahudi menjadi malu dan kecewa.

Orang Yahudi menganggap uang para pemungut pajak sebagai uang haram, jadi mereka

tidak pernah mengambil uang kembali dari para penagih pajak tersebut. Seandainya

seorang Yahudi tidak memiliki uang pas seperti yang dikehendaki si penagih, maka ia akan

meminjam dari temannya. Masyarakat Yahudi memandang rendah para pemungut cukai

sebagai wakil kekaisaran Romawi yang mereka benci dan wakil raja boneka Yahudi. Karena

itu ada beberapa hak-hak yang tidak diberikan kepada pemungut cukai sebagai orang

Yahudi, antara lain:

a. Pemungut cukai dilarang untuk memberikan kesaksian di pengadilan

b. Pemungut cukai tidak boleh memberikan uang persepuluhan di Bait Suci

Page 116: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

101

c. Seorang Yahudi baik-baik tidak mau berhubungan dengan pemungut cukai dalam

kehidupannya (Matius 9:10-13).

Orang Yahudi membagi para penagih pajak menjadi dua golongan:

a. Gabbai, mereka yang menagih pajak umum untuk pertanian dan pajak sensus dari

masyarakat.

b. Mokhsa, yakni petugas yang mengumpulkan uang dari para pedagang keliling.

Kebanyakan mokhsa ini adalah orang Yahudi, karenanya mereka dipandang sebagai

pengkhianat bangsanya sendiri.

3. Karakter Matius

a. Taat pada perintah Tuhan

Ketika Yesus di Kapernaum dan dalam perjalanan menuju pantai, Ia melihat Lewi sedang

berada di rumah pos pemeriksaan bea atau pajak cukai. Yesus berkata kepadanya,

“Ikutlah Aku!”, (Lukas 5:27,28). Seketika itu juga, Lewi (Matius) meninggalkan pekerjaan

dan dosa penipuannya. Injil Matius menceritakan bahwa Yesus mendekati orang yang

dianggap tidak pantas menjadi murid-Nya ini, ketika pada suatu hari ia sedang duduk di

rumah cukainya. Hal yang menakjubkan bahwa Matius adalah seorang yang sudah

nyaman dan berkecukupan dari segi materi, tetapi segera meninggalkan pekerjaannya

dan mengikuti Sang Guru ketika Yesus, “Ikutlah Aku,” dan Matius (Matius 9:9).

b. Sungguh-sungguh dalam pekerjaan

1) Matius adalah pekerja yang tekun sehingga ia dapat memperoleh jabatan sebagai

kepala kantor pajak atau bea cukai. Orang yang mendapatkan jabatan biasanya

karena telah membuktikan kinerja yang baik.

2) Matius juga punya rumah yang mewah. Selain dijelaskan bahwa Matius berasal dari

keluarga yang mampu, tetapi bisa saja kekayaan yang dimiliki ditambahkan dari hasil

pekerjaannya yang dilakukan sungguh-sungguh.

c. Pemberita injil

Menurut tradisi, Matius melakukan pekerjaan pelayanan dan pekabaran Injil di Etiophia,

Afrika. John Foxe, dalam bukunya, Book of Martyrs, menulis bahwa Matius

menghabiskan sisa hidupnya dengan menginjil di Partia dan Etiopia. Matius mati sebagai

martir di kota Nadabah pada tahun 60. Hal ini membuktikan bahwa ketika Matius

Page 117: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

102

mengambil keputusan untuk mengikut Yesus, ia sangat serius menekuni panggilannya.

d. Penulis

Matius menulis Injil yang khusus ditujukan kepada orang-orang Yahudi. Sebagai mantan

kepala kantor pajak, Matius terbiasa mengerjakan pekerjaan dan laporan secara

sistematis dan mendetail. Kemampuan tersebut ia gunakan dalam menulis ulang semua

informasi tentang tentang Yesus secara sistematis. Hasil tulisannya adalah Injil Matius.

Melalui karya Roh Kudus, Matius dimampukan menulis kembali hampir semua

catatan/peristiwa penting tentang Yesus. Mulai dari Kelahiran, Jumat Agung,

Kebangkitan, sampai pesan terakhir sebelum Yesus naik ke Surga, yang di kenal sebagai

Amanat Agung (Matius 28:18-20). (Disadur dari http://abbah.yolasite.com.pdf).

Di antara semua kitab Injil lainnya, Injil Matius mungkin yang paling berpengaruh.

Kepustakaan kristiani dari abad kedua lebih sering mengutip dari Injil Matius daripada

Injil lainnya. Para bapa gereja menempatkan Injil Matius pada permulaan kanon

Perjanjian Baru, kemungkinan karena dinilai memiliki arti yang penting. Tulisan Matius

menekankan bahwa Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama. Injil tersebut

menekankan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, yang datang untuk menebus

seluruh umat manusia.

AKTIVITAS 17. Ayo Meneladani

Matius memiliki beberapa karakter positif. Pikirkan bagaimana caramu meneladani

karakter positif tersebut. Tuliskan pada table berikut.

Tabel 5.8 Identifikasi Cara meneladani Karakter Matius

No. Karakter Matius Cara Meneladani

1. Taat pada perintah Tuhan

2. Sungguh-sungguh dalam pekerjaan

Page 118: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

103

1. Mengenal kehidupan Tomas

Injil Yohanes memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai murid yang bernama

Tomas daripada gambaran yang kita terima dari Injil-Injil Sinoptik atau Kisah Para Rasul.

Dalam injil Yohanes diceritakan bahwa Tomas juga disebut Didimus (Yohanes 11:16),

berasal dari kata Yunani yang berarti "kembar", sama seperti bahasa Ibrani “t'hom”. Alkitab

Vulgata Latin lebih senang menggunakan nama Didimus sebagai nama diri dan gaya ini

diikuti oleh sebagian besar versi Alkitab dalam bahasa Inggris sampai abad ke-20. Versi RSV

dan terjemahan terbaru lainnya menyebut dia "Tomas yang disebut si Kembar." (Disadur dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Tomas)

Alkitab tidak banyak menyebutkan latar belakang Tomas. Yohanes mencatat bahwa Tomas

selain Tomas adalah salah seorang dari enam murid lain yang kembali pada perahu nelayan

mereka yang lama setelah Yesus disalibkan (Yoh. 21:2-3). Hal ini menandakan bahwa

mungkin ia pernah belajar menjadi nelayan ketika masih muda.

2. Karakter Tomas

a. Pemberani

Pada suatu kesempatan, Yesus memberi tahu kepada murid-murid-Nya bahwa Ia

bermaksud kembali ke Yudea untuk membangkitkan Lazarus. Murid-murid-Nya

memperingatkan Dia untuk tidak pergi ke sana karena kebencian masyarakat Yudea

kepada-Nya. Tetapi Tomas berkata, "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama

dengan Dia" (Yohanes 11:16). Ini membuktikan bahwa Tomas berani mengambil resiko,

meskipun ia berpikir bahwa keselamatan dirinya terancam. Namun para pembaca

modern sering melupakan keberanian Tomas ia lebih sering dikenang sebagai orang

yang lemah dan peragu.

b. Ragu-ragu sebelum melihat

Dalam KBBI, kata ragu artinya dalam keadaan tidak tetap hati (dalam mengambil

H. TOMAS

Bacaan Alkitab: Yohanes 3:36

Page 119: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

104

keputusan, menentukan pilihan), bimbang, sangsi,(kurang percaya). Dari kedua belas

murid Tuhan Yesus, yang sangat identik dengan karakter yang ragu-ragu atau kurang

oercaya adalah Tomas. Suatu ketika, di ruang atas, Yesus berkata kepada para murid-

Nya, "Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Tetapi Tomas menjawab,

"Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"

(Yohanes 14:4-5).

Kisah lain yang sangat jelas adalah ketika Yesus bangkit dari antara orang mati, dan

temantemannya bersaksi tentang apa yang mereka lihat sebelumnya, Tomas dengan

cepat berkomentar bahwa "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan

sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku

ke dalam lambung-Nya, sekali-sekali aku tidak akan percaya" (Yohanes 20:25).

Beberapa hari kemudian Yesus menampakkan diri kepada Tomas dan murid-murid yang

lain untuk memberikan bukti fisik bahwa Ia hidup. Pada saat itu Tomas berseru, "Ya

Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28). (disadur dari buku Kristrus di Bumi: Penuturan

kehidupannya oleh murid- murid dan oleh penulis-penulis sezaman)

c. Pemberita Injil

Menurut tradisi Tomas menjadi misionaris sampai di India. Pertama kali membawa

berita Injil ke India khususnya di Malabar dan Tranvancore India Selatan. Disana ia

mendirikan gereja besar yang diberi nama gereja Marthoma. Ia menjadi perintis

Pekabaran Injil di Kerajaan Partia yang berkembang hingga sekarang dan menghasilkan

Pemberita Injil yang membawa Injil ke Indonesia pada abad V di Barus, pantai barat

Sumatera Utara. Ada pun akhir kisah hidup Tomas adalah ketika dia di Calamina India,

ia disiksa oleh orang kafir yang marah, tubuhnya ditusuk tombak dan dilemparkan ke

dalam nyala api oven. Konon ia mati sebagai martir di sana dan dikuburkan di Milapore,

yang sekarang menjadi daerah pinggiran Kota Madras. Namanya terus dikenang oleh

sebuah gereja yang berdiri pada masa pelayanannya yaitu Marthoma, atau gereja "Guru

Tomas".

Kisah hidup rasul Tomas juga telah menunjukkan bahwa ia benar-benar telah menjadi

murid Yesus yang sejati. Seperti rasul yang lain, Rasul Tomas pun rela mempertaruhkan

nyawanya untuk membawa misi Kristus pada orang-orang yang belum percaya pada-

Nya. Meskipun rasul Tomas dikenal karena keraguannya, namun perjumpaan dengan

Yesus sesudah kebangkit-Nya merubah dirinya. Perjumpaan tersebut menjadikan Tomas

Page 120: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

105

menghasilkan iman yang melenyapkan keragu-raguan dalam dirinya, membangkitkan

semangat hidupnya, serta tekad kuat berkarya bagi kemuliaan dan Kerajaan Allah.

(Disadur dari https://www.bibleinfo.com)

AKTIVITAS 18. Ayo meneladani

1. Temukan karakter Tomas yang tidak bisa jadi teladan!

2. Ceritakan bagaimana Thomas bertobat dan mengubah karakternya!

3. Setelah Thomas diubahkan dari karakter yang lama, apa saja yang dilakukannya?

1. Mengenal Kehidupan Yakobus Anak Alfeus

Murid yang selanjutnya adalah Yakobus anak Alfeus. Ada banyak pakar yakin bahwa

Yakobus adalah saudara Matius, karena Alkitab mengatakan bahwa ayah Matius juga

bernama Alfeus (Markus 2:14). Ada pula yang beranggapan bahwa Yakobus yang ini dikenal

sebagai "Yakobus Muda", tetapi kita tidak mempunyai bukti bahwa kedua nama ini

merujuk pada orang yang sama (Markus 15:40). Jika Yakobus anak Alfeus adalah orang yang

sama dengan Yakobus Muda, kemungkinan ia adalah sepupu Yesus sendiri (Matius 27:56,

Yohanes 19:25).

Karena murid Yesus yang bernama Yakobus ada dua, maka untuk membedakan keduanya,

yang satu diberi nama Yakobus Anak Zebedeus (saudara Yohanes) dan yang satu lagi

disebut Yakobus Anak Alfeus. Yakobus dan Matius merupakan anak dari Alfeus dan Maria

(Markus 15:40). Dalam Injil Markus, ia disebut Yakobus muda atau Yakobus kecil. Hal itu

disebabkan karena postur tubuhnya kecil, dan juga usianya yang lebih muda dari Yakobus

Anak Zebedeus, saudara Yohanes. Sebelum menjadi murid Yesus, Yakobus Anak Alfeus

bekerja sebagai seorang pemungut cukai, sama seperti saudaranya Matius, yang bertugas

sebagai kolektor pajak, tanpa paksaan kepada rakyat maupun para pedagang. (Disadur dari

https://jv.wikipedia.org/wiki/Yakobus_anak_Alfeus)

I. YAKOBUS ANAK ALFEUS

Bacaan Alkitab: Matius 10:3, Markus. 3:18 dan Lukas 6:15.

Page 121: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

106

2. Karakter Yakobus Anak Alfeus a. Sederhana

Yakobus selalu bersikap sederhana, tidak kuatir tentang apapun juga, tidak

menonjolkan identitas pribadinya.

b. Mengutamakan karya Tuhan Allah di dunia

Beberapa sumber mengatakan bahwa Yakobus ini mengabarkan Injil di Persia dan

disalibkan di sana. Tetapi kita tidak mempunyai informasi nyata mengenai pelayanan

terakhir dan kematiannya.

c. Pengabdian yang tulus

Yakobus bekerja dan melayani Yesus dengan penuh pengabdian, kemanapun ia diutus

ia melaksanakan tugasnya dengan baik. Yakobus Anak Alfeus menginjil sampai di

Spanyol, Inggris dan Irlandia dan kemudian kembali ke Yeruslem. Akhir pelayanannya di

Persia, dan mati terbunuh di tempat tersebut

d. Beriman teguh

Mempertahankan iman tanpa mengharapkan penghormatan dari siapapun juga.

AKTIVITAS 19. Ayo Merefleksi

Berdasarkan empat karakter Rasul Yakobus yang dituliskan diatas, ceritakanlah

berdasarkan pengalaman pribadi kalian terkait dengan karakter tersebut!

Tabel 5.9 Refleksi Pengalaman

NO KARAKTER PENGALAMAN SAYA

1. Sederhana

2. Mengutamakan karya Tuhan Allah di dunia

3. Pengabdian yang tulus

4. Mempertahankan iman tanpa mengharapkan penghormatan dari siapapun juga

Pilihlah salah satu karakter tersebut, dan tuliskan komitmenmu untuk melaksanakan

dalam kehidupanmu!

Page 122: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

107

1. Mengenal Kehidupan Simon Orang Zelot

Murid yang bernama Simon, dari Zelot, berbeda dengan Simon Petrus. Ia disebut juga

Simon Orang Zelot, atau Simon Orang Kanaan. Injil Matius dan Markus merujuk kepada

seorang murid yang bernama "Simon orang Kanaan", sedangkan Injil Lukas dan Kitab Kisah

Para Rasul menyebutnya "Simon orang Zelot." Kedua nama tersebut mengacu kepada

orang yang sama. Zelot berasal dari sebuah kata Yunani yang artinya "orang yang penuh

semangat". Canaanite (orang Kanaan) adalah sebuah terjemahan bahasa Inggris dari kata

bahasa Aram yang berarti “kanna'ah”, yang juga berarti "orang yang penuh semangat".

Zelot adalah suku atau kelompok yang memberontak kepada pemerintahan Romawi.

Kanaani berasal dari kata Kana yang berarti orang yang sangat rajin, giat dan bersemangat.

Alkitab tidak memberikan banyak keterangan lainnya sehingg untuk membedakan Simon

ini dengan Simon Petrus, ia disebut Simon Orang Zelot, atau Simon Orang Kanaan.

Simon Orang Zelot adalah seorang pengikut Yudas dari Gamala di Galilea. Yudas dari

Gamala adalah keturunan Makabeus, pemimpin Yahudi yang memberontak melawan

pemerintah Romawi. Kelompok ini adalah pengikut "Theokrasi" yang murni, religius dan

fanatik. Gerakan ini disebut Zelot (Kisah Para Rasul 5:37 yang mendidik pengikutnya untuk

berani mati demi kemandirian dan kemajuan bangsa, dan demi agama Yahudi. Mereka

J. SIMON ORANG ZELOT

Bacaan Alkitab: Matius. 4:18-22

KOMITMEN SAYA

------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------

Page 123: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

108

sangat merendahkan orang Romawi yang menjajah orang Yahudi. Mengenai kapan Simon

orang Zelot diundang untuk bergabung bersama para rasul yang lain, tidak terlalu jelas

dalam alkitab, namun tradisi mengatakan bahwa Yesus memanggil dia pada saat yang sama

ketika la memanggil Andreas dan Petrus, Yakobus dan Yohanes, Yudas Iskariot dan Tadeus

(Matius 4:18-22). (Disadur dari http://abbah.yolasite.com.pdf.JappyM.Pellokila, 12 Murid Tuhan Yesus)

2. Karakter Simon Orang Zelot

Ada kemungkinan Simon Orang Zelot menjadi murid Tuhan Yesus dengan harapan, Ia

menjadi pemimpin rovolusioner, yang mampu membebaskan Palestina. Tidak ada kegiatan

yang begitu menonjol selama menjadi murid Tuhan Yesus. Simon Orang Zelot

meninggalkan organisasi politik dan kedudukan politik.

3. Pelayanan Simon orang Zelot

Ada beberapa informasi yang saling bertentangan mengenai pelayanan Simon Orang

Zelot. Gereja Kupti di Mesir mengatakan bahwa ia memberitakan Injil di Mesir, Afrika,

Britania Raya, dan Persia. Sumber-sumber lain mengatakan bahwa ia pernah melayani di

kepulauan Britania. Niceforus dari Konstantinopel menulis: "Simon yang lahir di Kana,

Galilea, yang juga disebut orang Zelot, setelah menerima Roh Kudus dari surga,

mengadakan perjalanan ke seluruh Mesir dan Afrika, lalu ke Mauritania dan Libya, untuk

memberitakan Injil”. Simon Orang Zelot menjadi penginjil di Mesir - Afrika, kemudian di Inggris,

kemudian kembali ke Mesir. Setelah penginjilan di Mesir, Simon Orang Zelot bergabung dengan

Tadeus di Syria dan Persia. Simon Orang Zelot dan Tadeus, mereka berdua disiksa, dirajam batu,

digergaji dan kemudian dibunuh dengan pedang di Persia.

1. Mengenal Kehidupan Thadeus/Yudas

Murid ke sepuluh yang akan kita pelajari pada pertemuan ini adalah murid yang bernama

Thadeus, sering juga disebut Yudas, namun ini bukanlah Yudas Iskariot. Dalam Injil Yohanes,

K. THADEUS/YUDAS

Bacaan Alkitab: Luk. 6:16; Kis. 1:13

Page 124: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

109

dituliskan seorang dari para murid itu sebagai "Yudas, yang bukan Iskariot" (Yohanes

14:22). Perjanjian Baru menyebut beberapa orang dengan nama Yudas, yaitu:

a. Yudas Iskariot (murid Tuhan Yesus)

b. Yudas saudara Yesus (Matius 13:55; Markus. 6:3)

c. Yudas dari Galilea (Kisah Para Rasul 5:37)

d. Yudas, yang bukan Iskariot.

Jelas sekali, dalam tulisannya Yohanes bermaksud untuk menghindari kebingungan

pembaca ketika ia merujuk kepada orang ini, terutama karena murid yang lain yang

bernama Yudas itu mempunyai kisah yang sangat buruk. Dalam Injil Matius, disebutkan

Yudas yang nama keluarganya adalah Tadeus" (Matius 10:3). Lukas menyebutnya sebagai

"Yudas anak Yakobus" (Lukas 6:16; Kisah Para Rasul 1:13). Kita tidak tahu pasti siapa ayah

Tadeus yang sebenarnya, karena nama Yakobus juga banyak disebutkan dalam Alkitab.

Apakah Yudas merupakan anak Yakobus saudara Tuhan Yesus, atau bisa juga Yudas ini

adalah anak rasul Yakobus yang dikenal dengan sebutan Yakobus anak Zebedeus, atau

Yakobus yang lainnya, kita tidak dapat memastikannya.

Ada keunikan yang dimiliki murid ini dibandingkan dengan murid yang lain, karena memiliki

tiga nama sekaligus, yaitu: a). Thadeus, b). Lebbaeus, berasal dari bahasa Ibrani ‘Leb/Lev’

artinya hati, menggambarkan kehangatan dan karakter yang sungguh-sungguh; dalam

bahasa Yunani berarti hati anak-anak, orang yang berani. c). Yudas, nama aslinya Yudah

artinya Yehovah memimpin atau ia akan diakui. (Disadur dari

https://jv.wikipedia.org/wiki/YudasTadeus)

2. Karakter Yudas/Thadeus

Karena Alkitab tidak banyak memberikan penjelasan tentang Yudas/Thadeus, maka kita

akan belajar karakternya melalui kisahnya pada waktu Perjamuan Malam Terakhir saat ia

mengajukan pertanyaan kepada Tuhan Yesus (Yohanes 14:22). Sama seperti murid Yakobus

anak Alfeus, Yudas/Thadeus pun kurang menonjol di antara murid-murid, tetapi bukan

berarti ia kurang beriman. Ketika Yesus berkata, bahwa Ia akan kembali untuk menyatakan

Diri-Nya kepada mereka, Thadeus menjadi bingung, bagaimana Tuhan Yesus menyatakan

Diri-Nya kepada mereka tanpa dilihat oleh orang lain. Sekalipun Ia dapat melakukannya,

mengapa hanya memperlihatkan diri-Nya kepada murid-murid saja, dan bukan kepada

dunia. Kebingungan yang sama pasti dirasakan oleh murid yang lain, hanya Thadeus yang

Page 125: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

110

berani bertanya (Yohanes 14:23). Thadeus memperlihatkan pengabdian, ketekunan, serta

mencurahkan hidup dan kehidupan hanya untuk melayani Tuhan Yesus.

3. Pelayanan Yudas/Thadeus

Setelah benar-benar mengerti dan mendalami ajaran Yesus, Thadeus mengabdikan seluruh

hidupnya untuk melayani Yesus. Ia melakukan pelayanan pekabaran Injil di Syria, tepatnya

di Edesa. di kemudaian hari, setelah kejatuhan Yerusalem, Edesa menjadi pusat kekristenan

dan perkembangan gereja mula-mula. Thadeus dan sebagian muridnya ditangkap di

Schavarschar Syria, dan dihukum mati.

Sejarawan Eusebius menceritakan bahwa Yesus pernah mengutus rasul yang satu ini

kepada Raja Abgar di Mesopotamia untuk berdoa agar raja itu disembuhkan. Menurut

cerita ini, Yudas pergi ke Abgar setelah kenaikan Yesus ke surga, dan ia tetap berada di

Mesopotamia untuk memberitakan Injil di beberapa kota di Mesopotamia (tahun 92).

Tradisi lainnya menyatakan bahwa murid ini dibunuh oleh para penyihir di Kota Suanir di

Persia. Konon ia dibunuh dengan pentungan dan lemparan batu.

Page 126: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

111

Mari Bernyanyi

Seperti wanita mengurapi-Mu

Menangis di bawah kaki-Mu

Demikian hidupku mau mengasihi-Mu

Yesus Engkau baik bagiku

Sampai akhir kumenutup mata

kutetap setia menanti janji-Mu

Sampai kudapatkan mahkota kehidupanku

kutetap setia melayani-Mu

1. Mengenal Kehidupan Yudas Iskariot

Murid teakhir yang akan dikenal pada bab ini bernama Yudas Iskariot. Semua Injil

menempatkan Yudas Iskariot pada urutan terakhir dari keduabelas murid-murid Yesus.

Tidak diragukan lagi, ini menunjukkan reputasi buruk Yudas sebagai murid yang telah

mengkhianati Guru-nya. Nama ini tentu saja tidak asing lagi karena sering disebutkan setiap

kali terdengar kisah penangkapan dan penyaliban Yesus oleh para prajurit Romawi.

Nama Iskariot dalam bahasa Aram secara harfiah berarti "Pria dari Keriot." Keriot adalah

nama sebuah kota kecil dekat Hebron (Yosua 15:25). Jadi Yudas Iskariot adalah Yudas yang

berasal dari Kariot. Dalam bentuk Yunani, yang diadaptasikan dari bahasa Ibrani, Yudas

disebutkan anak dari Simon Iskariot ( Yohanes 6:71; 13:26). Jika benar Yudas berasal dari

kota Keriot, berarti Yudas adalah satu-satunya orang Yudea di antara semua murid Yesus.

Orang-orang Yudea sering mengejek orang-orang Galilea sebagai penduduk perbatasan

yang kasar. Sikap ini mungkin yang membuat Yudas merasa terasing di antara para murid

yang lain. Injil tidak menceritakan secara jelas kapan Yesus memanggil Yudas Iskariot

menjadi murid-Nya. Kemungkinan hal ini dilakukan pada saat mula-mula ketika Yesus

memanggil banyak orang (Matius 4:18-22). (Disadur dari http://juankristen.blogspot.com)

2. Karakter Yudas Iskariot

L. YUDAS ISKARIOT

Bacaan Alkitab: Yohanes 12: 1-8; Yohanes 13:

21-30

Page 127: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

112

a. Kikir

Yudas mendapat kepercayaan sebagai bendahara diantara para murid. Pada suatu

kesempatan ia menunjukkan sifat terhadap uang. Ketika seorang wanita bernama Maria

datang dan mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya, Yudas

mengeluh, "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya

diberikan kepada orang-orang miskin?" (Yohanes 12:5). Dan Yohanes memberi

komentar bahwa Yudas berkata demikian "bukan karena ia memperhatikan nasib orang

miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri" (Yohanes 12:6).

b. Pencuri

Yohanes mengatakan bahwa: “hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan

nasib orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri, ia sering mengambil

uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya” (Yohanes 12:6).

c. Penghianat

Penghianat adalah adalah kata yang sudah melekat pada Yudas Iskaroit, karena

perbuatannya yang tega menghianati Gurunya Yesus hanya karena uang tigapuluh

keping perak. Meskipun akhirnya Yudas menyesali perbuatnnya dan melempar uang

hasil pengkhianatannya, tetapi Yesus sudah ditangkap dan mengalami penderitaan

mendalam. Para pakar mengemukakan beberapa teori mengenai alasan pengkhianatan

Yudas. Sebagian dari mereka berpikir bahwa Yudas merasa sakit hati ketika Yesus tidak

mengindahkannya, pada saat Yudas melarang perempuan yang mengurapi Yesus

(Yohanes 13:4-8). Yang lain lagi berpikir bahwa Yudas melakukan hal itu karena tamak

akan uang yang ditawarkan oleh musuh-musuh Yesus. Sedangkan Lukas dan Yohanes

mengatakan bahwa Iblis yang mendorong perbuatan Yudas (Lukas 22:3; Yohanes 13:27).

(Disadur dari Buku Intisari cerita Alkitab Perjanjian Baru)

AKTIVITAS 21. Ayo Bercerita

1. Apakah kamu pernah mengkhianati sahabat, saudara, atau orang tuamu? Jika

pernah, coba tuliskan secara singkat pengalamanmu tersebut!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Apakah kamu menyadari kesalahanmu tersebut? Jika ya, apa yang kamu lakukan?

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 128: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

113

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Pernahkah kamu dikhianati sahabat atau saudaramu? Jika pernah, coba tuliskan

secara singkat pengalamanmu tersebut!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Tuliskan bagaimana perasaanmu saat dikhianati!

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

d. Putus asa

Matius menceritakan bahwa Yudas menyesal dan berusaha untuk mengembalikan uang

itu kepada para penangkap Yesus tetapi mereka menolaknya. "Maka ia pun

melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung

diri" (Mat. 27:5). Menurut berbagai sumber, Yudas menggantung dirinya di sebuah

pohon yang kuncupnya berwarna merah, yang dikemudian hari banyak orang

menamainya pohon Yudas". Yudas putus asa dan melakukan kesalahan besar, ia

menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan bunuh diri.

AKTIVITAS 22. Ayo Mengidentifikasi

Page 129: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

114

Lalu apa yang kamu lakukan untuk mengatasi masalah-masalahmu itu? Tuliskan pada

tabel penyelesaian masalah.

Tabel 5. 10 Penyelesaian Masalah

NO Masalah Cara Penyeselaian Alasan

1.

2.

3.

RANGKUMAN

1. Dua belas murid Tuhan Yesus berasal dari berbagai latar belakang keluarga,

pekerjaan, bahkan lingkungan yang berbeda-beda. Tentunya hal ini menyebabkan

mereka memiliki karakter yang berbeda-beda pula. Masing-masing murid memiliki

karakter yang khas, karakter yang baik, juga karakter yang buruk. Karena itu, sebagai

remaja Kristen, kita diharapkan dapat membedakan manakah karakter baik dan

manakah karakter buruk dari kedua belas murid Tuhan Yesus tersebut, kemudian

karakter yang baik kita teladani, sebaliknya karakter yang buruk, kita hindari.

2. Banyak hal yang diubahkan setelah kedua belas murid bertemu dengan Tuhan

Yesus. Hal ini terjadi karena para murid percaya, bertobat, dan memberi diri dengan

sungguh-sungguh untuk dipakai oleh Tuhan Yesus dalam meneruskan misi-Nya di

dunia. Kita-pun sebagai remaja Kristen dapat dipakai Tuhan meskipun mempunyai

banyak dosa dan kelemahan, asalkan kita mau percaya, bertobat, dan memberi diri

dengan sungguh-sungguh untuk dipakai Tuhan. Tuhan akan mengampuni kita,

melayakkan kita, bahkan mengubah kelemahan kita, menjadi sebuah kekuatan.

3. Yudas Iskariot adalah satu dari kedua belas murid Tuhan Yesus yang tidak mau

bertobat. Dia bahkan mengkhianati Tuhan Yesus, dan pada akhirnya memilih

mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Page 130: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

115

Pilihan Ganda

1. Perhatikan Pernyataan berikut!

1) Ambisius

2) Suka Berkomentar

3) Selalu bertindak sesuai hati nurani

4) Cepat menyadari kesalahan dan bertobat

5) Penuh Semangat, Cepat Mengaku, Cepat Mengikari

Sifat dan karakter yang khas dari Rasul Petrus ditunjukkan pada nomor….

A. 1, 2, 4 C. 2, 4, 5

B. 2, 3, 5 D. 3, 4, 5

2. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Selalu bertindak sesuai hati nurani

2) Pemikir yang terencana

3) Emosional dan kasar

4) Pioner Martir Kristus

Berdasarkan pernyataan di atas, yang tidak termasuk karakter dar Rasul Yakobus anak

Zabedeus adalah…..

A. 1 C. 3

B. 2 D. 4

3. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Membawa saudaranya sendiri Simon Petrus, kepada Tuhan Yesus. (Yoh. 1:41)

2) Membawa seorang anak laki-laki yang mempunyai roti jelai dan ikan kepada Tuhan

Yesus, sehingga Ia dapat memberi makan 5000 orang lebih (Yoh. 6:8-9)

3) Membawa sekelompok orang Yunani yang berasal dari Betsaida di Galilea datang

kepada Yesus (Yoh. 12: 21-22).

Berdasarkan pernyataan di atas, Rasul yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah….

A. Filipus C. Andreas

B. Yohanes D. Yakobus

4. Rasul yang dimasukkan ke dalam minyak mendidih, namun ia tidak terluka, dan kemudian

UJI KOMPETENSI 5

Page 131: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

116

ia dibuang ke sebuah pulau Patmos adalah Rasul….

A. Petrus C. Andreas

B. Yohanes D. Barttolomeus

5. Perhatikan kutipan kisah rasul berikut!

“Dia menuliskan kehidupan Yesus yang mengasihi manusia sehingga kita dapat

membacanya di dalam Injil. Dia juga mempraktekkan kasihnya kepada Yesus. Dia adalah

satu-satunya murid yang berani berdiri di kaki salib, dan Yesus menyerahkan ibu-Nya untuk

dijaga olehnya. Murid yang dimaksudkan adalah …

A. Petrus yang ragu-ragu

B. Filipus dengan kepeduliaanya

C. Yohanes dengan julukan rasul kasih

D. Thomas yang tidak percaya sebelum melihat

6. Rasul Matius sangat terkenal dengan pekerjaannya sebagai seorang pemungut cukai

sebelum mengenal Yesus. Namun dari pengalamannya dalam bekerja, ada hal-hal yang baik

yang dapat kita teladani darinya adalah kesungguh-sungguhannya dalam bekerja. Hal ini

dibuktikan dengan….

A. Matius diangkat menjadi kepala kantor pajak atau bea cukai

B. Rasul yang sangat ambisius dalam bekerja untuk mendapatkan jabatan

C. Atasannya tidak mau melepaskan saat Matius mau mengikut Tuhan Yesus

D. Kemampuannya untuk menulis surat dan dikirimkan kepada beberapa jemaat

7. Simon yang lahir di Kana, Galilea, yang juga disebut orang Zelot, setelah menerima Roh

Kudus dari surge, lalu memberitakan Injil ke….

A. India C. Mesir dan Afrika

B. Seluruh Yudea D. Amerika dan Samaria

8. Perhatikan Kutipan cerita di bawah ini!

Ketika seorang wanita bernama Maria datang untuk mengurapi kaki Yesus dengan minyak

yang mahal harganya, Yudas mengeluh, "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga

ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Namun Yohanes

berkomentar bahwa Yudas mengatakan demikian bukan karena ia memperhatikan nasib

orang miskin.

Berdasarkan cerita di atas, karakter Yudas yang muncul adalah dia seorang….

A. Kikir dan pencuri C. Munafik dan pengecut

Page 132: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

117

B. Kikir dan Penghianat D. Pencuri dan pembohong

9. Murid yang mengabarkan Injil sampai ke Spanyol, Inggris, Irlandia, kembali ke Yerusalem,

dan mengakhiri pelayanannya mati terbunuh di Persia, adalah ….

A. Yakobus anak Zebedeus

B. Yakobus anak Alfeus

C. Yudas orang zelot

D. Yudas Iskariot

10. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Selalu bermasalah dengan murid-murid yang lain

2) Tidak pernah mengalah dan selalu menang sendiri

3) Cepat tersinggung terhadap hal-hal yang ia anggap tidak benar

4) Melawan orang-orang yang bertantangan dengan pemahamannya

5) Tidak suka menonjolkan diri, tidak menulis namanya dalam surat-suratnya Yohanes

adalah murid termudah yang dipanggil oleh Tuhan Yesus menjadi murid. Karakter

Yohanes terdapat pada nomor …

A. 1, 2, 3 C. 2, 4, 5

B. 2, 3, 4 D. 3, 4, 5

Isian Singkat

1. Ceritakanlah contoh peristiwa sehingga Petrus disebutkan sebagai murid yang penuh

semangat, cepat mengaku, cepat mengikari!

2. Ceritakan bagaimana pengalaman Andreas yang rela berkorban dan mati demi Kristus!

3. Jelaskan mengapa Yohanes disebutkan rasul kasih!

4. Jelaskan bagaimana penghianatan Yudas Iskariot!

5. Ceritakan bagaimana pertobatan Rasul Tomas sehingga dipakai Tuhan secara luar biasa!

Page 133: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

118

Ambisius : berkeinginan keras mencapai sesuatu (harapan, cita-cita); penuh ambisi

Baal : dewa kesuburan yang dipuja oleh orang Israel (disebut dalam

perjanjian lama)

Bersekutu : 1 berekanan (dengan); berkawanan (dengan); menggabungkan diri

(dengan); 2. Berserikat (dengan)

Bertobat : menyesal dan berniat hendak memperbaiki (perbuatan yang salah

dan sebagainya).

Gembala : penjaga atau pemiara binatang (ternak)

Hakim : orang pandai, budiman, dan ahli; orang yang bijak

Karakter : tabiat sifat-sifat kejiwaan, akhalak atau budi pekerti yang membedakan

seseorang dengan yang lain; watak.

Ketaatan : kepatuhan; kesetiaan; kesalehan.

Kolaborasi : perbuatan kerja sama (dengan musuh dan sebagainya)

Lemah lembut : baik hati, peramah

Murid : Orang (anak) yang sedang berguru (belajar, bersekolah).

Martir : sebuah kata yang berasal dari Bahasa Yunani, yaitu μαρτυρ, artinya "saksi" atau

"orang yang memberikan kesaksian". Dalam Gereja Katolik Roma, "Martir"

adalah seseorang yang berani berjuang hingga mati demi membela iman dan

kepercayaannya terhadap Yesus Kristus.

Nasionalis : pencinta nusa dan bangsa sendiri; 2. orang yang memperjuangkan

kepentingan bangsanya; patriot

Peduli : mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan.

Perilaku : tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.

Pertobatan : Sadar dan menyesal akan dosa ( perbuatan yang salah atau jahat) dan

berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan.

Raja : kepala kerajaan; kepala suku; sultan.

Ragu-ragu : dalam keadaan tidak tetap hati (dalam mengambil keputusan, menentukan

pilihan, dan sebagainya); bimbang.

Rasul : utusan Allah. Khususnya kedua belas murid Yesus yang diutus-Nya

untuk turut melakukan pekerjaan-Nya (Mat 10:1-2), tetapi juga orang-

orang lain yang dipanggil untuk memberitakan Injil (Rom 16:7),

teristimewa Paulus, rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi (Rom

11:13).

Réligius : bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut-paut dengan religi

Saksi : orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian).

Suka cita : suka hati, girang hati, kegirangan

GLOSARIUM

Page 134: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

119

Teladan : sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh tentang perilaku,

kelakukan.

Yahudi : 1. bangsa (yang berasal dari) Israel (Yakub); Ibrani; 2. agama orang Israel

(yang berasal dari ajaran Nabi Musa)

Page 135: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

120

Buku:

---------- 2019. Mozaik. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia.

Arthur, Jeffery. 1978. The Canon Of The Old Testament, The Interpreter’s Bible Vol 1. Nashville : Abingdon

Arthur, Jeffery. 1978. The Tex And Ancient Version Of The Old Testament, The Interpreter’s

Bible Vo. 1. Nashville : Abingdon

Beckwith, R. 1985. The Old Testament Canon of The New Testament Church. London : SPCK.

Berten, K., 2001. Etika. Jakarta: Gramedia

Blommendaal, J. 1991. Pengantar Kepada Perjanjian Lama. Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Boland, B.J, 2008. Tafsiran Alkitab: Injil Lukas, Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Brill, J. Wesley, 1994. Dasar Yang Teguh. Bandung : Kalam Hidup.

De Vries, Anne. 1994. Intisarsari Cerita Alkitab Perjanjian Baru, Kampen:

Uitgeversmaatschappij.

Dixon, R. 1997. Tafsiran Kisah Para Rasul, Malang: Gandum Mas.

Douglas, J.D. 1992. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II. Jakarta : YKBK/OMF. Lasor, W.S. 1993.

Pengantar Perjanjian Lama Jilid 1. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Snoek, I. 2002. Sejarah

Suci. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Stanislaus Surip, 2008 Kata-kata Susah Bertuah: Berbahagialah orang miskin, Celakalah orang

kaya, Yogyakarta: KANISIUS

Stifan Taek, naim, Visi Perdamaian Seorang Kristen Palestina, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia,

2009)

Van Bruggen, Jacob, 2004. Kristus di bumi, Jakarta: BPK Gunung Mulia. Walker, D.F.Dr. 1986.

Konkordansi Alkitab. Jakarta : BPK Gunung Mulia.

DAFTAR PUSTAKA

Page 136: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

121

Kamus

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Alkitab

---------- 2005. Alkitab. Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia. LAI. 2007. Alkitab dan Kidung

Jemaat. Jakarta: BPK Gunung Mulia Buku Lagu:

Sinode Am Gereja Kristen Indonesia. 1994. Nyanyian Kidung Baru. Jakarta BPK Gunung Mulia

Yayasan Musik Gereja. 2013. Pelengkap Kidung Jemaat. Jakarta: YAMUGER Yayasan Musik

Gereja 2017 Kidung Jemaat. Jakarta: BPK Gunung Mulia Internet:

https://id.wikipedia.org/wiki/Orang-orang_majus_dari_Timur, Diakses 10 April 2019

http://rec.or.id/article_604_Misteri-Orang-orang-Majus, Diakses 15 april 2019

http://www.sarapanpagi.org/orang-majus-vt249.html, diakses 20 april 2019

https://www.bibleinfo.com, diakses 10 arpril 2019

http://abbah.yolasite.com.pdf. Jappy M. Pellokila, 12 Murid Tuhan Yesus, (diakses, 12

februari 2019. Diakses 22 maret 2019

http://juankristen.blogspot.com. Diakses 20 February 2019 http://abbah.yolasite.com.pdf.

Jappy M. Pellokila, 12 Murid Tuhan Yesus. Diakses 29

September 2019

https://id.wikipedia.org/wiki/Filipus_(diaken), Diakses 20 Januari 2019

https://jv.wikipedia.org/wiki/Yudas_Tadeus, Diakses 22 Januari 2019

https://jv.wikipedia.org/wiki/Yakobus_anak_Alfeus, Diakses 28 Januari 2019

https://id.wikipedia.org/wiki/Tomas, Diakses 5 maret 2019

https://id.wikipedia.org/wiki/Matius, Diakses 10 maret 2019

https://id.wikipedia.org/wiki/Bartolomeus), Diakses 15 maret 2019

Page 137: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

122

Adil, 30 Ambisius, 101, 104, 130, 133, 139 Baal, 34 Berani, 34, 37, 44, 47, 50, 53, 54, 59, 77, 79,

86, 96, 101, 113, 118, 123, 124, 125, 131, 133

Berani bersaksi, 102, 104 Berbicara, 35, 91, 92, 102, 106 Bercanda, 35 Berdosa, 19, 68, 69, 73, 81, 115 Beriman teguh, 121 Berpuasa, 28, 56, 64 Bersahabat, 26, 30, 53, 139 Bersekutu, 29, 56 Bersemangat, 101, 122 Bertobat, 25, 94, 95, 96, 120, 130 Bisa diandalkan, 77 Bukit pengorbanan, 34 Cepat merespon, 86, 93 Cerdas, 111 Diurapi, 11, 18, 19, 21, 22, 23, 25 Emosional, 102, 104, 130 Haus kekuasaan, 33 Iman, 81 Inisiatif sendiri, 109 Integritas, 47, 139 Karakter, 4, 5, 6, 7, 8, 14, 15, 16, 19, 25, 26,

33, 36, 37, 38, 41, 48, 50, 53, 54, 56, 57, 59, 60, 61, 62, 63, 65, 66, 67, 69, 70, 71, 72, 74, 77, 78, 81, 84, 86, 87, 88, 89, 90, 94, 96, 97, 104, 106, 108, 110, 112, 117, 119, 120, 121, 124, 130, 132, 140

Karakter Baik, 23, 44, 47, 50, 53, 84, 97, 106 Kasar, 60, 102, 104, 127, 130 Kebenaran, 24, 30, 56, 57, 65, 66, 67, 70, 72,

73, 78, 107 Kecewa, 35, 115 Kehidupan rohani, 24, 34, 36 Kejujuran, 30, 38, 65, 66, 140 Kekudusan, 35, 38 Kikir, 127, 132, 140 Kolaborasi, 35, 44, 133, 140 Konsisten, 47 Korban keselamatan, 19 Lemah lembut, 60, 65, 66, 67

Marah, 35, 106, 119 Martir Kristus, 102, 130 Melayani, 23, 26, 96, 106, 107, 111, 113, 121,

123, 125, 126 Memimpin umat, 35, 46 Memuliakan Allah, 79 Menaati, 17, 19, 48, 54, 57, 63, 65, 72 Menari, 18 Mencari Tuhan, 11, 19, 35 Mendengki, 18 Mengakui kelemahan, 36 Menghargai, 36, 53 Menghormati pemimpin, 25 Mengutamakan Tuhan, 35, 48 Menindas rakyat, 32 Menjadi saksi Kristus, 98 Menurut perintah Tuhan, 34 Menyadari kesalahan, 94, 130 Menyanyi, 18, 35 Merenungkan firman Allah, 56 Nasionalis, 23, 133 Orang Majus, 7, 14, 74, 83, 84, 85, 87 Para gembala, 74, 76, 78, 79, 81, 86 Peduli, 4, 60, 77, 81, 109 Pemberani, 54, 93, 118, 143 Pemberani., 21, 37, 53, 54 Pemberita Injil, 119 Pengampunan, 24, 25, 26, 37, 38, 94 Penghianat, 127, 132, 143 Penuh kasih, 65, 66, 67 Penyembahan berhala, 18, 33, 43, 44 Percaya diri, 44, 143 Perilaku, 4, 5, 6, 24, 27, 47, 65, 72, 73, 133 Persahabatan, 26, 30, 34, 53 Petunjuk Tuhan, 35 Ragu, 110, 112, 119, 131, 133, 143 Rajin, 38, 72, 77, 122 Rasa ingin tahu, 94 Rela, 56, 88, 99, 143 Religius, 24, 29, 35, 44, 48, 54, 56, 143 Rendah hati, 25, 143 Roh Allah, 18, 19, 22, 37, 39, 52, 64 Saksi kelahiran Yesus, 7, 74, 88 Sebal, 18 Sederhana, 70, 109, 114, 115, 121

DAFTAR INDEX

Page 138: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

123

Sesuai hati nurani, 106, 130 Sikap, 4, 5, 7, 14, 24, 25, 35, 43, 47, 53, 56, 57,

64, 65, 73, 92, 100, 111 Suka berkomentar, 93, 130 Sukacita, 74, 79 Tabah, 34 Takut, 3, 4, 5, 18, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 35,

37, 45, 48, 53, 54, 56, 59, 68, 87 Tanggung jawab, 4, 35, 44, 76 Teguh pendirian, 47, 59 Terkekang, 45 Tiang berhala, 32, 34 Tidak kuatir, 121 Toleransi, 53

Page 139: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

124

Nama : Yethie Bessie, S.Th., M.Pd.K.

Tempat, tgl lahir : Beteleme, 26 September 1973 Pekerjaan

: Guru Pend. Agama Kristen dan Budi Pekerti

Pekerjaan : SMA Negeri 52 Jakarta

No. Telp/Hp : 08119888526

Motto : Biarlah hatiku tetap hidup selamanya

Riwayat Pekerjaan/Profesi 1. Guru di SMA Negeri 52 Jakarta (2004-sekarang) 2. Penulis Modul Agama Kristen dan Budi Pekerti Kurikulum 2013,

Direktorat PSMA Kemendikbud RI (2016-sekarang) 3. Validator dan Penilai E-Modul Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Kurikulum 2013, Direktorat PSMA Kemendikbud RI (2017-sekarang) 4. Penulis Buku Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti SD, SMP SMA/K

Kurikulum 2013 SD, SMP, SMA/K Kurikulum 2013, terbitan BPK Gunung Mulia Jakarta (2013-sekarang)

5. Penulis Buku Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bagi Pendidikan Khusus dan Layanan Berkebutuhan Khusus (PKLK) Kemendikbud RI (2015-2018)

6. Tim Pengembang Kurikulum 2013, Dit. PSMA Kemendikbud RI (2016-sekarang) 7. Narasumber Nasional Kurikulum 2013 dengan SK Menteri (2016) 8. Editor Buku Teks, Sertifikat BNSP tahun 2019 9. Penulis Buku Non Fiksi, Sertifikat BNSP tahun 2019

Riwayat Pendidikan dan Tahun Belajar: 1. S.1 (Theologia) di STT ‘Abdi Tuhan Injili’ Anjungan, Kalimantan Barat (lulus tahun 1999). 2. Akta IV di Universitas Kriten Indonesi Jakarta (tahun 2005). 3. Sertifikat Profesi Guru Pendidikan Agama Kristen, Penyelenggara: STT Jakarta (tahun

2012). 4. S.2 Program Pasca Sarjana: Magister Pendidikan Kristen di Universitas Kristen

Indonesia Jakarta (lulus 2016).

BIODATA PENULIS

Page 140: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

125

Nama : Niwalmars C. Sikotti, S.PAK

Tempat, tgl lahir : Sandana, 5 Juni 1983

Pekerjaan : Guru Pend. Agama Kristen dan Budi Pekerti

Pekerjaan : SMP Negeri 140 Jakarta

No. Telp/Hp : 08222142942

Motto : Aku pasti bisa

Riwayat Pekerjaan 1. Guru di SMP Negeri 1 Pasangkayu, Sulawesi Barat (2009-2014) 2. Guru di SMP Negeri 140 Jakarta (2014- Sekarang) 3. Instruktur Kurikulum 2013 Kota Jakarta Utara (2016-2019) Riwayat Pendidikan dan Tahun Belajar: 1. S.1 Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Tinggi Teologia Injili Arastamar

(Lulus tahun 2005). 2. Sedang menyelesaikan Program Pasca Sarjana: Magister Pendidikan

Kristen di Universitas Kristen Indonesia Jakarta (2018-sekarang). 3. Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan di IAKN Ambon (Lulus 2019)

Page 141: Buku Karakter Kristen Kelas VIII Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019

126