buku hukum maritim
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
1/60
PENGERTIAN HUKUM MARITIM
a. Pengertian Hukum
Hukum adalah Himpunan peraturan-peraturan yang bersifat memaksayang mengurus tata
tertib suatu lingkungan maasyarakat.
Pada lingkungan masyarakat semua orang menjadi pendukung dan kepentingan yang
akan mereka amankan sebaik mungkin. Pengamanan kepentingan ini akan dapat
menjamin keseimbangan dalam hubungan antara hubungan masyarakat.
Hukum hanya berlaku dalam suatu pergaulan masyarakatPada lingkungan inilah kepentingan-kepentingan dapat bertubrukan satu dengan lainnya.
Peraturan hukum memiliki ciri memaksayaitu adanya perintah atau larangan dan harus
ditegakkan dengan cara paksa. Bila tidak ditaati, hakim dapat mengenakan cara-cara
paksa tertentu (sanksi), hukuman atau ganti kerugian (dalam hukum perdata).
b. Sumber Hukum
Sumber hukum yaitu segala sesuatu dari mana orang dapat mengenal bermacam-macam
peraturan yang berlaku di dalam masyarakat dan oleh hukum dianggap sebagai yang pada
hakekatnya merupakan peraturan-peraturan yang mempunyai ketentuan hukum.
Sumber hukum dapat berupa
!ulisan-tulisan, dokumen-dokumen, naskah-naskah dari mana dapat diketahui hukum
yang berlaku di suatu bangsa dalam masa tertentu.
Sumber hukum yang utama Undang-undang.
Undang-undang yaitu setiap keputusan pemerintah yang menentukan peraturan-
peraturan yang mengikat. Peraturan keselamatan kapal termasuk "ndang-undang dalam
arti luas (materiil). Sedangkan pengertian undang-undang dari segi formil # $etetapan
yang diputuskan berdasarkan undang-undang %asar oleh pemerintah bersama %e&an
Per&akilan 'akyat.
$ekuatan perundang-undangan bersumber dari "ndang-"ndang %asar. Setiap produk
hukum, kebijaksanaan pemerintah harus berlandaskanbersumberkan peraturan yang lebih
tinggi dan dapat dipertanggung ja&abkan pada ""% *+.
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
2/60
Selain "" maka Kebiasaandapat menjadi sumber hukum. Bila kebiasaan itu diterima
masyarakat, maka timbul kebiasaan hukum yang oleh pergaulan hidup dipandang sebagai
hukum.
Sumber hukum ketiga Yurisprudensi ($eputusan Hakim). Bila kebiasaan tidak
memberikan peraturan yang dapat dipakai untuk menyelesaikan suatu perkara, maka
Hakimharus membuat peraturan sendiri yang dikemudian hari dalam mengadili perkara
serupa dapat dijadikaan Sumber Hukum bagi pengadilan.
Sumber hukum yang lainPengetahuan
Sebelum mnegeluarkan keputusan para hakim mengkaji dalam buku-buku dan
penerbitan-penerbitan ilmiah mengenai suatu persoalan.
Perjanjianmerupakan sumber hukum selanjutnya.Bila dua pihak atau lebih mengadakan kata sepakat tentang sesuatu hal yang melahirkan
suatu perjanjian, maka pihak-pihak yang bersangkutan akan terikat isi perjanjian yang
mereka adakan itu. Berarti harus ditepati dan ditaati.
c. Pembidangan Hukum
Hukum dapat dibagi menurut aasnya antara lain
. Menurut Kekuatan bekerjanya
- "ndang-"ndang %asar,
- !ap P',
- "ndang-"ndang
- Perpu (Peraturan Pemerintah),
- $eppres ($eputusan Presiden),
- $epmen ($eputusan enteri),
- $eputusaan %irjen Perla.
/. Menurut Isinya
a. H"$" P'012! (Sipil)
3aitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain
dengan menitik beratkan kepentingan perorangan.
- Hukum Sipil arti luas Hukum Perdata dan Hukum %agang.
- Hukum Sipil arti sempit Hukum Perdata saja.
Hakekatnya Hukum %agang dan Hukum Perdata tidak ada suatu perbedaan yang
pokok, keduanya mengandung prinsip dan pengertian yang sama.
/
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
3/60
!erkaitnya kedua hukum tersebut dalam pasal $"H% bah&a untuk segala
peristi&a dan perbuatan dalam lapangan perniagaan itu diliputi oleh peraturan-
peraturan yang termuat baik $"H% maupun $"HPer, kecuali diatur tersendiri dalam
$"H%.
$ekurangan dalam $"H% (peraturan khusus) akan dilengkapi oleh peraturan umum
dari $"HPer.
b. H"$" P"B40$ (5egara)
3aitu hukum yang mengatur hubungan antara 5egara dan alat-alat perlengkapannya,
5egara dengan perseorangan dan 5egara dengan 5egara.
Hukum Publik terdiri dari
- Hukum !ata 5egara- Hukum 2dministrasi 5egara
- Hukum Pidana (Hukuman) hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan apa
yang dilarang dan hukumnya serta mengatur cara-cara mengajukan perkara-
perkara.
- Hukum 0nternasional
HUKUM LAUT
3aitu rangkaian peraturan dan kebiasaan hukum mengenai laut yang bersifat
- Keperdataan: menyangkut kepentingan perorangan
- Publik : menyangkut kepentingan umum
Hukum Laut Keperdataan mengatur hubungaan-hubungan perdata yang timbul karena
perjanjian-perjanjian perdata.
6ontoh
- Perjanjian-perjanjian pengangkutan menyeberang dengan kapal laut niaga.
Hukum ini merupakan matra dari hukum pengangkutan.
Hukum pengangkutan merupakan bagian dari Hukum %agang termasuk Hukum Pri7at.
Hukum Laut Publik Kenegaraan!
8byek dari peraturan-peraturan dan kebiasaan-kebiasaan baik nasional maupun
internasional adalah laut dan berisikan hak-hak dan ke&ajiban bagi negara yang
berbatasan pada laut tersebut.
Hukum 4aut 5asional telah berkembang pesat akibat dari perkembangan 0nternasional
yang memerlukan adanya ketentuan-ketentuan Hukum 4aut yang dapat menja&ab
9
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
4/60
kebutuhan keadaan mendesak. "ntuk menjamin terselenggaranya sejumlah kepentingan
nasional. Hukum Publik 0nternasional dapat menjadi sarananya.
%alam Hukum 4aut Publik termasuk 4aut :ilayah, ;ona !ambahan dan ;one >
mil.
48: 42"! :04 ;85
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
5/60
KONVENSI HUKUM MARITIME
International Maritime Organiation ! IMO "
%alam rangka meningkatkan keselamatan kerja dan keselamatan pelayaran, PBB dalam
koperensinya pada tahun *+@ telah menyetujui untuk membentuk suatu badan 0nternasional
yang khusus menangani masalah-masalah kemaritiman. Badan tersebut dibentuk pertama kali
dengan nama 0nter ?o7ermental aritime 6onsuktati7e 8rganiation ( 068 ). Sepuluh
tahun kemudian, yakni pada tahun *@ organisasi tersebut baru diakui secara 0nternasional.
$emudian berubah nama menjadi 0nternational aritime 8rganiation ( 08 ) sejak tanggal,
// ei *@/.
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
6/60
T#e Te(#ni(al &)-O*eration &ommittee
!ugasnya mengkoordinir bantuan teknik dari 08 di bidang maritim terutama untuk negara
berkembang. $omite teknik ini merupakan komite pertama dalam organisasi PBB yang
diakui sebagai bagian dari kon7ensi. Badan ini dibentuk tahun * dan merupakan agen
pertama PBB yang membentuk technical cooperation dalam bentuk struktur organisasi.
!ujuannya adalah menyediakan program bantuan untuk setiap negara terutama negara
berkembang untuk meratifikasi dan kemudian melaksanakan peraturan yang dikeluarkan oleh
08. 08 menyediakan tenaga bantuan konsultan di lapangan dan petunjuk dari
HeadCuarters kepada pemerintah yang memintanya untuk melakukan training keselamatan
kerja maritim dan pencegahan pencemaran terhadap 2B$ bagian deck, mesin dan personil
darat. elalui $omite ini 08 melakukan seminar dan &orkshop dibeberapa negara setiap
tahun dan sudah mengerjakan banyak proyek bantuan teknik di seluruh dunia. Proyek
ambisius yang dilakukan $omite ini adalah mendirikan D!he :orld aritime "ni7ersityE di
almo S&edia pada tahun *@9, dengan tujuan untuk mendidik dan menyediakan tenaga
trampil dalam bidang keselamatan dan lingkungan maritim, dari negara berkembang yang
sudah mempunyai latar belakang pendidikan yang mencukupi di negara masing-masing.
Se+retariat IMO
Sekretariat 08 dipimpin oleh Secretary ?eneral yang dibantu oleh F 9>> tenaga dari
berbagai negara termasuk para penterjemah ke dalam A bahasa yang diakui dapat digunakan
berkomunikasi dalam sidang komite, yakni bahasa inggris, Perancis, 'usia, Spanyol, 2rab,
6hina dan 9 bahasa teknis
!ugas dan Pekerjaan 08
!ugas "tama 08 adalah membuat peraturan-peraturan keselamatan kerja dilaut termasuk
keselamatan pelayaran dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan
perairan. Seperti halnya S842S +@ diberlakukan oleh pemerintah 0ndonesia dengan
$eputusan Presiden 5o. A tahun *@> dan 2'P84 9@ dengan $eputusan Presiden 5o.
+A tahun *@A. $edua $eputusan Presiden tersebut sudah tercakup dalam "" 5o. / tahun
**/ tentang Pelayaran.
$on7ensi-kon7ensi 08 paling penting yang sudah dikeluarkan adalah sebagai berikut
A
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
7/60
- Safety 8f 4ife 2t Sea ( S842S ) 6on7ention *+*@
- arine Pollution Pre7ention ( 2'P84 ) 6on7ention *9*@
- Standard of !raining 6ertification and :atchkeeping for Seafarers
(S6!:) 6on7ention *@ termasuk beberapa amandements dari setiap kon7ensi.
%alam ketiga kon7ensi tersebut digariskan peraturan keselamatan kerja di laut, pencegahan
pencemaran perairan dan persyaratan pengetahuan dan ketrampilan minimum yang harus
dipenuhi oleh a&ak kapal. S842S 6on7ention, menangani aspek keselamatan kapal
termasuk konstruksi, na7igasi dan komunikasi. 2'P84 6on7ention, menangani aspek
lingkungan perairan khusus untuk pencegahan pencemaran yang asalnya dari kapal, alat
apung lainnya dan usaha penanggulangannya. S!6: 6on7ention, berisi persyaratan
minimum pendidikan atau training yang harus dipenuhi oleh 2B$ (2nak Buah $apal) untuk
bekerja di atas kapal sebagai pelaut.
Peraturan Sa$et% O$ Li$e At Sea ! SOLAS "
Peraturan Safety 8f 4ife 2t Sea (S842S) adalah peraturan yang mengatur keselamatan
maritim paling utama. %emikian untuk meningkatkan jaminan keselamatan hidup dilaut
dimulai sejak tahun *+, karena saat itu mulai dirasakan bertambah banyak kecelakaan
kapal yang menelan banyak korban ji&a dimana-mana. Pada tahap permulaan mulai dengan
memfokuskan pada peraturan kelengkapan na7igasi, kekedapan dinding penyekat kapal serta
peralatan berkomunikasi, kemudian berkembang pada konstruksi dan peralatan lainnya.
odernisasi peraturan S842S sejak tahun *A>, mengganti $on7ensi *@ dengan S842S
*A> dimana sejak saat itu peraturan mengenai desain untuk meningkatkan faktor
keselamatan kapal mulai dimasukan seperti
- desain konstruksi kapal
- permesinan dan instalasi listrik
- pencegah kebakaran
- alat-alat keselamatan
- alat komunikasi dan keselamatan na7igasi
"saha penyempurnaan peraturan tersebut dengan cara mengeluarkan peraturan tambahan
(amandement) hasil kon7ensi 08, dilakukan berturut-turut tahun *AA, *A, * dan
*9. 5amun demikian usaha untuk memberlakukan peraturan-peraturan tersebut secara
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
8/60
0nternasional kurang berjalan sesuai yang diharapkan, karena hambatan prosedural yaitu
diperlukannya persetujuan /9 dari jumlah 5egara anggota untuk meratifikasi peratruran
dimaksud, sulit dicapai dalam &aktu yang diharapkan.
$arena itu pada tahun *+ dibuat kon7ensi baru S842S *+ dengan prosedur baru, bah&a
setiap amandement diberlakukan sesuai target &aktu yang sudah ditentukan, kecuali ada
penolakan 9 dari jumlah 5egara anggota atau > G dari pemilik tonnage yang ada di dunia.
$ecelakaan tanker terjadi secara beruntun pada tahun *A dan *, karena itu atas prakarsa
Presiden 2merika Serikat 03 62'!
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
9/60
6hapter 00 I - 6onstruction I Subdi7ision, and Stability, achinery and
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
10/60
Sejak peluncuran kapal pengangkut minyak yang pertama ?4"6$2"J pada tahun @@
dan penggunaan pertama mesin diesel sebagai penggerak utama kapal tiga tahun
kemudian, maka fenomena pencemaran laut oleh minyak mulai muncul.
Baru pada tahun *+ atas prakarsa dan pengorganisasian yang dilakukan olehPemerintah 0nggris ("$), lahirlah D8il Pullution 6on7ention, yang mencari cara untuk
mencegah pembuangan campuran minyak dan pengoperasian kapal tanker dan dari kamar
mesin kapal lainnya.
Sebagai hasilnya adalah sidang 08 mengenai Dinternational 6onference on arine
PollutionE dari tanggal @ 8ktober sampai dengan / 5opember *9 yang menghasilkan
Dinternational 6on7ention for the Pre7ention of 8il Pollution from ShipsE tahun *9,
yang kemudian disempurnakan dengan !SPP (!anker Safety and Pollution Pre7ention)
Protocol tahun *@ dan kon7ensi ini dikenal dengan nama 2'P84 *9*@ yang
masih berlaku sampai sekarang.
%ifinisi mengenai DShipE dalam 2'P84 9@ adalah sebagai berikut
%&hip means a 'essel () any type *hats(e'er (perating in the marine en'ir(nment and
includes hydr()(il b(ats+ air cushi(n 'ehhicles+ su'mersibles+ )icating ,ra)t and )ied (r
)l(ating plat)(rm.
adi DShipE dalam peraturan lindungan lingkungan maritim adalah semua jenis bangunan
yang berada di laut apakah bangunan itu mengapung, melayang atau tertanam tetap di
dasar laut.
ISI PERATURAN MARPOL
Peraturan mengenai pencegahan berbagai jenis sumber bahan pencemaran lingkungan
maritim yang datangnya dari kapal dan bangunan lepas pantai diatur dalam 2'P84
6on7ention 9@ 6onsolidated
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
11/60
$arena itu peraturan dalam 2'P84 6on7ention *9 dan Protocol *@ harus
dibaca dan diinterprestasikan sebagai satu kesatuan peraturan.
Protocol of *@, juga memuat peraturan mengenai
- Protocol 0
$e&ajiban untuk melaporkan kecelakaan yang melibatkan barang beracun dan
berbahaya.
Peraturan mengenai ke&ajiban semua pihak untuk melaporkan kecelakaan kapal
yang melibatkan barang-barang beracun dan berbahaya. Pemerintah 5egara
anggota diminta untuk membuat petunjuk untuk membuat laporan, yang
diperlukan sedapat mungkin sesuai dengan petunjuk yang dimuat dalam 2nneK
Protocol 0.
Sesuai 2rticle 00 2'P84 9@ 2rticle 000 D6ontents of reportE laporan tersebutharus memuat keterangan
engenai identifikasi kapal yang terlibat melakukan pencemaran.
:aktu, tempat dan jenis kejadian
umlah dan jenis bahan pencemar yang tumpah
Bantuan dan jenis penyelamatan yang dibutuhkan
5ahkoda atau perorangan yang bertanggung ja&ab terhadap insiden yang terjadi
pada kapal &ajib untuk segera melaporkan tumpahan atau buangan barang ataucampuran cairan beracun dan berbahaya dari kapal karena kecelakaan atau untuk
kepentingan menyelamatkan ji&a manusia sesuai petunjuk dalam Protocol
dimaksud.
- Protocol 00 mengenai 2rbitrasi
Berdasarkan 2rticle >Esetlement of disputeE. %alam Protocol 00 diberikan
petunjuk menyelesaikan perselisihan antara dua atau lebih 5egara anggota
mengenai interprestasi atau pelaksanaan isi kon7ensi. 2pabila perundingan antara
pihak-pihak yang berselisih tidak berhasil menyelesaikan masalah tersebut, salah
satu dari mereka dapat mengajukan masalah tersebut ke 2rbitrasi dan diselesaikan
berdasarkan petunjuk dalam Protocol 00 kon7ensi.
Selanjutnya peraturan mengenai pencegahan dan penanggulangan pencemaran
laut oleh berbagai jenis bahan pencemar dari kapal dibahas daam 2nneK 0 sd 1
2'P84 9@, berdasarkan jenis masing-masing bahan pencemar sebagai
berikut
2nneK 0 Pencemaran oleh minyak ulai berlaku / 8ktober *@9
2nneK 00 pencemaran oleh 6airan Beracun (5uKious Substances) dalam bentuk
!erbungkus ulai berlaku / 8ktober *@9
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
12/60
2nneK 000 Pencemaran oleh barang Berbahaya (Hamful Sub-Stances) dalam
bentuk !erbungkus ulai berlaku uli **/
2nneK 01 Pencemaran dari kotor anusia he&an (Se&age) ulai berlaku
/ September />>9
2nneK 1 Pencemaran Sampah ulai berlaku 9 %esember *@@
Peraturan 2'P84 6on7ention 9@ yang sudah diratifikasi oleh Pemerintah
0ndonesia, baru 2nneK 0 dan 2nneK 00, dengan $eppres 5o. +A tahun *@A.
TUGAS AN TANGGUNG ,A.A/ NEGARA ANGGOTA MARPOL 01203
. enyetujui 2'P84 9@ I Pemerintah suatu negara
/. emberlakukan 2nneKeKes 0 dan 00 I 2dministrasi hukum maritim
9. emberlakukan optimal 2nneKes dan melaksanakan I 2dministrasi hukum maritim.
+. elarang pelanggaran I 2dministrasi hukum maritim
. embuat sanksi I 2dministrasi hukum maritim
A. embuat petunjuk untuk bekerja I administrasi maritim
. emberitahu 5egara-negara yang bersangkutan I administrasi maritim.
@. emberitahu 08 I 2dministration maritim
*. emeriksa kapal I 2dministrasi maritim>. emonitor pelaksanaan I 2dministrasi maritim
. enghindari penahanan kapal I 2dministrasi kapal
/. 4aporan kecelakaan I 2dministrasi maritim hukum
9. enyediakan laporan dokumen ke 08 (2rticle ) I 2dministrasi maritim
+. emeriksa kerusakan kapal yang menyebabkan pencemaran dan melaporkannya I
2dministrasi maritim.
. enyediakan fasilitas penampungan yang sesuai peraturan I 2dministrasi maritim.
ST&. 03 AMANEMEN 45 ! S T & . 6 45 "
PENAHULUAN
. !ahun *AA dicanangkan sebagai tahun bahari
. 0ndonesia dengan .A pulau dihadapkan pada tuntutan kualitas pelaut, yaitu
dengan pemberlakukan stc& *@ amandemen ** (stc& @ amandeman *).
/
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
13/60
/.
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
14/60
'esolusi training and crisis management and human beha7iour for personal
ser7ing on board ro-ro passenggers shipsM
'esolusi A training of personal on passenggers ships M
'esolusi monitoring the implication of alternati7e certificationM
'esolusi @ promotion of technical kno&lodge, skills and profesionalsm of
seafarers M
'esolusi * de7elopment of 0nternational standars of medical fitness for seafarers
M
'esolusi > training of maritime pilots, 7essel traffics ser7ice personal and
maritime personal employed on mobile offshore units M
'esolusi promotion of technical cooperation M
'esolusi / contribution of the &orld maritime uni7ersity (7mu) in the
achie7ement of enhanced standards of maritime training M
'esolusi 9 re7ision of model courses published by the international maritime
organiation M
'esolusi + promotion of the participation of &omen in the maritime industry M
ISM &OE ! INTERNATIONAL SAET; MANAGEMENT &OE "
ELEMEN 7 : UMUM
.. %efinisi
... 0S 6ode
2dalah standard manajemen 0nternasional mengenai pengoperasian kapal secara aman
dan pencegahan pencemaran
../. 6ompany (Perusahaan)
Pengusaha kapal atau pencarteran bareboat
Bertanggung ja&ab atas pengo-perasian kapal dan 0S 6ode
..9. 2dministration (Pemerintah)
Pemerintah 5egara Bendera
elakukan pengaturan agar 0S 6ode dilaksanakan oleh perusahaan.
elakukan 7ertifikasi Penilaian atau menunjuk suatu lembaga untuk
melaksanakan
+
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
15/60
emberikan sertifikasi
./. Sasaran
./.. Sasaran 0S 6ode secara umum adalah
$eselamatan di laut
Pencegahan pencemaran (polusi) lingkungan, khususnya lingkungan laut.
././. Sasaran Sistem anajemen $eselamatan (Sms) Perusahaan
enyusun cara melaksanakan operasi kapal dan menyediakan lingkungan kerja
yang aman.
Siap menghadapi segala resiko yang mungkin terjadi
!erus menerus meningkatkan ketrampilan personil di darat dan di kapal di dalam
melaksanakan manajemen keselamatanM
$esiapan menghadapi keadaan darurat dalam hal keselamatan dan perlindungan
lingkungan.
./.9. Sistem $eselamatan $erja Harus enjamin
%ipatuhinya ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan M
emperhatikan ketentuan-ketentuan dan standard-standard yang dianjurkan oleh
08, Pemerintah, Badan $lasifikasi maupun organisasi maritim lainnya.
.9. Peerapan 0S 6ode
%apat ditetapkan bagi semua kapal
%iatur oleh pemerintah masing-masing negara bendera N
.+. Persyaratan-Persyaratan %alam Sistem anajemen $eselamatan 3ang Harus %ibuat,
%ilaksanakan %an %ipelihara 8leh Setiap Perusahaan.
$ebijakan dan prosedur untuk menjamin pengoperasian kapal
Petunjuk dan prosedur untuk menjamin pengoperasian kapal secara aman dalam
perlindungan lingkungan sesuai dengan ketentuan nasional dan internasional.
Prosedur pelaporan bila terjadi kecelakaan atau ketidaksesuain dengan ketentuan
dalam sistem manajemen.
Prosedur persiapan dan respon terhadap keadaan darurat,
Prosedur untuk internal audit dan tinjauan manajemen.
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
16/60
PENERAPAN HUKUM KEPELAUTAN
%efinisi %efinisi menurut PP 5o !ahun />>
%alam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan
. $epelautan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penga&akan, pendidikan,
pensertifikatan, ke&enangan serta hak dan ke&ajiban pelautM
/. 2&ak kapal adalah orang yang bekkerja atau diperkerjakan di atas kapal oleh pemilik atau
operator kapal untuk melakukan tugas di atas kapal sesuai dengan jabatannya yang tercantum
dalam buku sijilM
9. Pelaut adalah setiap orang yang mempunyai kualifikasi keahlian atau keterampilansebagai a&ak kapalM
+. Sertifikat kepelautan adalah dokumen kepelautan yang sah dengan nama apapun yang
diterbitkan oleh enteri atau yang diberi ke&enagan oleh enteriM
. Perjanjian $erja 4aut adalah perjanjian kerja perorangan yang ditandatangani oleh pelaut
0ndonesia dengan pengusaha angkutan di perairanM
A. !onase $otor yang selanjutnya disebut ?! adalah satuan 7olume kapalM
. $ilo&att yang selanjutnya disebut $: adalah satuan kekuatan mesin kapalM
@. enteri adalah enteri yang bertanggung ja&ab di bidang pelayaran.
P
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
17/60
(/) enis sertifikat kepelautan yang dimaksud dalam ayat () terdiri dari
a. Sertifikat $eahlian PelautM
b. Sertifikat $eterampilan pelaut.
Pasal +
() enis Sertifikat $eahlian Pelaut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (/) huruf a
terdiri dari
a. Sertifikat $eahlian Pelaut 5autikaM
b. Sertifikat $eahlian Pelaut !eknik PermesinanM
c. Sertifikat $eahlian Pelaut 'adio
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
18/60
e. Sertifikat $eterampilan Pemadaman $ebakaran !ingkat 4anjut (2d7ance Jire Jighting)M
f. Sertifikat $eterampilanPertolongan Pertama (edical
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
19/60
(+) 0in penyelenggaraan pendidikan kepelautan sebagaimana dimaksud ayat (/) dapat
dicabut oleh enteri yang bertanggung ja&ab di bidang pendidikan nasional apabila
pemegang iin tidak memenuhi ke&ajibannya setelah mendengar pendapat dari enteri.
Pasal >() $urikulum pendidikan kepelautan disusun dengan memperhatikan
a. aspek keselamatan pelayaranM
b. tingkat kemampuan dan kecakapan pelaut sesuai standar komptensi yang adaM
c. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta manajemen di bidang pelayaranM
(/) $etentuan lebih lanjut mengenai kurikulum pendidikan kepelautan sebagaimana
dimaksud dalam ayat () diatur dengan $eputusan enteri yang bertanggung ja&ab di
bidang pendidikan nasional setelah mendengar pendapat dairi enteri.
Pasal
() Pendidikan kepelautan sebagaimana dimaksud dalam Pasal *, dilaksanakan melalui jalur
sekolah, yang terdiri dari
a. pendidikan professional kepelautanM
b. pendidikan teknis fungsional kepelautanM
(/) enjang pendidikan professional kepelautan sebagaimana dimaksud dalam ayat () huruf
a terdiri dari
a. Pendidikan pelaut tingkat dasarM
b. Pendidikan pelaut tingkat menengahM
c. Pendidikan pelaut tingkat tinggi.
(9) Pendidkan !eknis fungsional kepelautan sebagaimana dimaksud dalam ayat () huruf b
terdiri dari
a. %0$42! teknis profesi kepelautanMb. %0$42! keterampilan pelaut.
(+) $etentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pendidikan professional kepelautan dan
pendidikan teknis fungsional kepelautan sebagaimana dimaksud ayat () diatur dengan
$eputusan enteri.
Bagian $edua
Pengujian
Pasal /
() "jian untuk mendapatkan sertifikat keahlian pelaut sebagaimana dimaksud pasal
dilaksanakan oleh %e&an Penguji yang mandiri sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.
(/) $etentuan lebih lanjut mengenai tata cara ujian sebagaimana dimaksud dalam ayat ()
diatur dengan $eputusan enteri.
Pasal 9
"ntuk mengikuti pendidikan dan ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal dan Pasal /
dipungut biaya yang besarnya ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah tersendiri.
Bagian $etigaSertifikat $epelautan
*
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
20/60
Pasal +
() Bagi peserta pendidikan kepelautan yang lulus ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
/, diberikan sertifikat keahlian pelaut sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan kepelautan
yang ditempuh.(/) Bagi peserta yang telah mengikuti pendidikan kepelautan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal ayat (9) huruf b diberikan sertifikat keterampilan pelaut sesuai dengan jenis dan
jenjang pendidikan kepelautan yang ditempuh.
(9) $etentuan lebih lanjut mengenai tatacara penerbitan Sertifikat $eahlian Pelaut dan
Sertifikat $eterampilan Pelaut sebagaimana dimaksud dalam ayat () dan ayat (/) diatur
dengan $eputusan enteri.
P
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
21/60
(/) Perjanjian $erja 4aut sebagaimana dimaksud ayat () harus memuat hak-hak dan
ke&ajiban dari masing-masing pihak dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlakuM
(9) Hak-hak dan ke&ajiban dari masing-masing pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (/)
sekurang-kurangnya adalah a. Hak pelaut
enerima gaji, upah, lembur, uang pengganti hari-hari libur, uang delegasi, biaya
pengankutan dan upah saat diakhirinya pengerjaan, pertanggungan untuk barang-barang milik
pribadi yang diba&a serta kecelakaan pribadi serta perlengkapan untuk musim dingin untuk
yang bekerja di &ilayah yang suhunya derajat celcius atau kurang yang berupa pakaian
dan peralatn musim dinginM
b. $e&ajiban pelaut
elaksanakan tugas sesuai dengan jam kerja yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian,
menanggung biaya yang timbul karena kelebihan barang ba&aan di atas batas ketentuan yang
ditetapkan perusahaan, menaati perintah perusahaan dan bekerja sesuai dengan jangka &aktuperjanjia.
c. Hak pemilikoperator
emperkerjakan pelaut
d. $e&ajiban pemilikoperator
emenuhi semua ke&ajian yang merupakan hak-hak pelaut sebagaimana dimaksud dalam
huruf a.
(+) Bagi pelaut yang bekerja pada kapal- kapal asing di luar negeri tanpa melalui
penempatan tenaga kerja pelaut sebagaimana dimaksud dalam ayat (/) berke&ajiban
a. embuat perjanjian kerja laut sesuai dengan ketentuan yang berlakuM
b. Perjanjian kerja laut sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus memuat hukum manayang berlaku apabila terjadi perselisihan yang menyangkut pelaksanaan perjanjian kerja lautM
c. elapor kepada per&akilan 'epublik 0ndonesia dimana pelaut tersebut bekerja.
() Bagi pelaut yang tidak melaksanakan ke&ajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (+) ,
menanggung sendiri akibat yang timbul apabila terjadi perselisihan yang menyangkut
pelaksanaan perjanjian kerja laut .
(A) $etentuan lebih lanjut mengenai tata cara penempatan tenaga kerja pelaut sebagaimana
dimaksud dalam ayat () dan ayat (/), diatur dengan $eputusan enteri yang bertanggung
ja&ab di bidang ketenagakerjaan setelah mendengar pendapat dari enteri.
Pasal />"saha penempatan tenaga kerja pelaut sebagaimana dimaksud dalam pasal * dilakukan
dengan memperhatikan
a. penciptaan perluasan kesempataan kerja pelaut khususnya yang bekerja di kapal-kapal
berbendera asingM
b. pengembangan fasilitas pendidikan kepelautan yang memenuhi persyaratan sesuai
ketentuan internasionalM
c. peningkatan kemampuaan dan keterampilan pelaut sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang pelayaran.
Bagian $eempat
$esejahteraan 2&ak $apal
/
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
22/60
Pasal /
() am kerja bagi a&ak kapal ditetapkan @ (delapan) jam setiap hari dengan (satu) hari
libur setiap minggu dan hari-hari libur resmiM
(/) Perhitungan gaji jam kerja bagi a&ak kapal ditetapkan ++ (empat puluh empat) jam setiap
minggu.(9) am kerja melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (/) dan dipekerjakan
pada hari-hari libur sebagaimana dimaksud dalam ayat () dihitung lemburM
(+) Setiap a&ak kapal harus diberikan &aktu istirahat palin sedikit > (sepuluh) jam dalam
jangka &aktu /+ (dua puluh empat) jam yang dapat dibagi / (dua), yang salah satu
diantaranya tidak kurang dari A (enam) jam kecuali dalam keadaan darurat.
() Pelaksanaan tugas tugas darurat demi keselamatan berlayar dan muatan termasuk latihan-
latihan di kapal atau untuk memberikan pertolongan dalam bahaya sesuai peraturan
keselamatan pelayaran tidak dihitung lembutM
(A) Pelaut muda atau pelaut yang berumur antara A tahun sampai @ tahun dan dipekerjakan
sebagai apapun diatas kapal tidak diperbolehkan untuk a. %ipekerjakan melebihi @ (delapan) jam kerja sehari dan +> jam semingguM
b. %ipekerjakan pada &aktu istirahat, kecuali dalam hal-hal sebagaimana dimaksud dalam
ayat ()
Pasal //
() "pah minimum bagi a&ak kapal dengan jabatan terendah ditetapkan oleh enteri yang
bertanggung ja&ab di bidang ketenagakerjaan, berdasarkan ketentuan upah m inimum tenaga
kerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(/) "pah lembur per jam dihitung dengan rumus
"pah inimum K ,/ *>
Pasal /9
Hari libur yang dibayar dihitung untuk setiap bulan + (empat) hari kerja, yang besarnya setiap
hari 9> (sepertigapuluh) dari gaji minimum bulanan.
Pasal /+
() Setiap a&ak kapal berhak mendapatkan cuti tahunan yang lamanya paling sedikit /> (dua
puluh) hari kalender untuk setiap jangka &aktu (satu) tahun bekerjaM
(/) 2tas permintaan pengusaha angkutan di perairan, a&ak kapal yang mendapatkan hak
cuti tahunan dapat mengganti hak cutinya dengan imbalan upah sejumlah hari cuti yang tidakdinikmatinya.
Pasal /
() Pengusaha nagkutan di perairan &ajib menyediakan makanan dan alat-alat pelayanan
dalam jumlah yang cukup dan layak untuk setiap pelayaran bagi setiap a&ak kapal di atas
kapal.
(/) akanan harus memenuhi jumlah, ragam serta nilai gii dengan jumlah minimum 9A>>
kalori perhari yang diperlukan a&ak kapal untuk tetap sehat dalam melakukan tugas-tugasnya
di kapal.
(9) 2ir ta&ar harus tetap tersedia di kapal dengan jumlah yang cukup dam memenuhi standarkesehatan.
//
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
23/60
(+) 2lat-alat pelayanan seperti peralatan dapur dan atau peralatan memasak, serta
perlengkapan ruang makan harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan baik.
Pasal /A
() 2&ak kapal yang habis masa kontrak kerjanya harus dikembalikan ke tempat domisilinyaatau ke pelabuhan ditempat perjanjian kerja laut ditandatangani.
(/) ika a&ak kapal memutuskan hubungan kerja atas kehendak sendiri, pengusaha angkutan
dibebaskan dari ke&ajiban pembiayaan untuk pemulangan yang bersangkutan.
(9) 2pabila masa kontrak dari a&ak kapal habis masa berlakunya pada saat kapal dalam
pelayaran, a&ak kapal yang bersangkutan di&ajibkan meneruskan pelayaran sampai di
pelabuhan pertama yang disinggahi dengan mendapat imbalan upah dan kesejahteraan
sejumlah hari kelebihan dari masa kontrak.
(+) Biaya-biaya sebagaimana dimaksud ayat () dan ayat (9), merupakan tanggungan
pengusaha angkutan di perairan yang meliputi biaya-biaya pemulangan, penginapan dan
makanan sejak diturunkan dari kapal sampai tiba ditempat domisilinya.
Pasal /
() 2pabila pemutusan hubungan kerja oleh pengusaha angkutan di perairan karena kapal
musnah atau tenggelam, pengusaha angkutan di perairan &ajib membayar pesangon kepada
a&ak kapal yang bersangkutan sebesar / (dua) kali penghasilan bulan terakhir dan hak
lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(/) 2pabila terjadi pemutusan hubungan kerja oleh pengusaha di perairan karena kapal
dianggurkan, atau dijual, pengusaha di perairan &ajib membayar pesangon kepada a&ak
kapal sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal /@
() Pengusaha angkutan di perairan &ajib menanggung biaya pera&atan dan pengobatan bagi
a&ak kapal yang sakit atau cidera selama berada di atas kapal.
(/) 2&ak kapal yang sakit atau cidera akibat kecelakaan sehingga tidak dapat bekerja atau
harus dira&at, pengusaha angkutan di perairan selain &ajib membiayai pera&atan dan
pengobatan juga &ajib membayar gaji penuh jika a&ak kapal tetap berada atau dira&at di
kapal.
(9) ika a&ak kapal sebagaimana dalam ayat (/) harus diturnkan dari kapal untuk pera&atan
di darat, pengusaha angkutan di perairan selain &ajib membiayai pera&atan dan pengobatan,
juga &ajib membayar sebesar >>G dari gaji minimumnya setiap bulan pada bulan pertamadan sebesar @>G dari gaji minimumnya setiap bulan pada bulan berikutnya sampai yang
bersangkutan sembuh sesuai surat keterangan petugas medis, dengan ketentuan tidak lebih
dari A (enam) bulan untuk yang sakit dan tidak lebih dari / (dua belas) bulan untuk yang
cedera akibat kecelakaan.
(+) Bila a&ak kapal diturnkan dan dira&at di luar negeri, selain biaya pera&atan dan
pengobatan, pengusaha angkutan di perairan juga menanggung biaya pemulangan kembali ke
tempat domisilinya.
Pasal /*
/9
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
24/60
Besarnya ganti rugi atas kehilangan barang-barang milik a&ak kapal akibat tenggelam atau
terbakarnya kapal, sesuai dengan nilai barang-barang &ajar dimilikinya yang hilang atau
terbakar.
Pasal 9>() ika a&ak kapal setelah dira&at akibat kecelakaan kerja menderita cacat tetap yang
mempengaruhi kemampuan kerja besarnya santunan ditentukan
a. 6acat tetap yang mengakibatkan kemampuankerja hilang >> besarnya santunan minimal
'p. >.>>>.>>>,>> (seratus lima puluh juta rupiah)M
b. 6acat tetap yang mengakibatkan kemampuan kerja berkurang besarnya santunan
ditetapkan persentase dari jumlah sebagaimana ditetapkan dalam huruf a sebagai berikut
) $ehilangan satu lengan +>GM
/) $ehilangan dua lengan >>GM
9) $ehilangan satu telapak tangan 9>GM
+) $ehilangan kedua telapak tangan @>GM
) $ehilangaan satu kaki dari paha +>GM
A) $ehilangan dua kaki dari paha >>GM
) $ehilangan satu telapak kaki 9>GM
@) $ehilangan dua telapak kaki @>GM
*) $ehilangan satu mata 9>GM
>) $ehilangan dua mata >>GM
) $ehilangan pendengaran satu telinga GM
/) $ehilangan pendengaran dua telinga +>GM
9) $ehilangan satu jari tangan >GM
+) $ehilangan satu jari kaki GM
(/) ika a&ak kapal kehilangan beberapa anggota badan sekaligus sebagaimana dimaksuddalam ayat () huruf b, besarnya santunan ditentukan dengan menjumlahkan persentase
dengan ketentuan tidak melebihi jumlah sebagaimana ditetapkan dalam ayat () huruf a.
Pasal 9
() ika a&ak kapal meninggal dunia di atas kapal, pengusaha angkutan di perairan &ajib
menanggung biaya pemulangan dan penguburan jenasahnya ke tampat yang dikehendaki
oleh keluarga yang bersangkutan sepanjang keadaan memungkinkan.
(/) ika a&ak kapal meninggal dunia, pengusaha angkutan di perairan &ajib membayar
santunan
a. "ntuk meninggal karena sakit besarnya santunan minimal 'p. >>.>>>.>>>,>> (seratusjuta rupiah)M
b. "ntuk meninggal dunia akibat kecelakaan kerja besarnya santunan minimal 'p
>.>>>.>>>,>> (seratus lima puluh juta rupiah).
(9) Santunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (/) diberikan kepada ahli &arinya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Bagian $elima
2komodasi 2&ak $apal
Pasal 9/
() 2komodasi a&ak kapal di atas kapal harus memenuhi persyaratan keamanan dankesejahteraan a&ak kapalM
/+
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
25/60
(/) Penempatan, tata susunan dan pengaturan serat hubungan dengan ruangan lain dari
akomodasi a&ak kapal harus sedemikian rupa sehingga menjamin keselamatan a&ak kapal
yang cukup, perlindungan terhadap cuaca dan air laut dan disekat dari panas dan dingin serta
kebisingan dari ruangan-ruangan mesin dan ruangan-ruangan lainnya serta tidak ada pintu-
pintu langsung ke kamar tidur dari ruang muatan, ruangan mesin atau dari ruangandapur dan ruangan Iruangan penyimpanan.
(9) Bagian dari sekat harus memisahkan ruangan-ruangan sebagaimana dimaksud ayat (/)
dari kamar tidur dan sekat luar harus dibuat dari baja atau bahan sejenis yang diakui dan
kedap air dan kedap gasM
(+) Semua kamar tidur harus terletak lebih tinggi dari garis muat di lambung kapalM
() $etentuan sebagaimana dimaksu dalam ayat (+) dapat dikecualikan bagi kapal-kapal
tertentu atau kapal-kapal penumpang tertentuM
(A) Semua ruangan tenpat tinggal a&ak harus dilengkapi dengan pencegah masuknya
serangga melalui pintu-pintu, jendela-jendela dan lubang-luban ke dalam ruanganM
() Semua ruangan tempat tinggal a&ak kapal harus tetap dira&at dan dijaga dalam keadaanbersih dan baik dan tidak boleh diisi dan digunakan untuk menyimpan barang-barang lainnya.
Pasal 99
() $etentuan luas lantai ruang tidur untuk a&ak kapal adalah
a. Paling sedikit /.>> m/untuk kapal-kapal kecil dari ?!.>>M
b. Paling sedikit /.9 m/untuk kapal-kapal dengan ukuran ?!.>> keatasM
c. Paling sedikit /.@ m/untuk kapal-kapal dengan ukuran ?!. 9>>> keatas.
(/) Setiap per&ira harus mempunyai satu kamar tidur untuk sendiri, sedangkan untuk rating
satu kamar tidur / (dua) orang, kecuali di kapal-kapal penumpangM
(9) "ntuk kamar tidur rating di kapal-kapal penumpang yang satu kamar tidur terdapat +
(empat) tempat tidur , maka luas lantai per orang minimal /,// /.
(+) 4uas lantai sebagaimana dimaksud dalam ayat (9) , termasuk luas lantai untuk
menempatkan tempat tidur, meja, lemari, laci tempat menyimpan dan kursi.
() Bagi setiap a&ak kapal diharuskan disediakan sebuah tempat tidur yang layak tidak boleh
diletakkan rapat satu sama lain.
(A) !inggi langit-langit kamar tidur minimal *> cm dari lantai.
() ika suatu kamar tidur dilengkapi tempat tidur bertingkat, tempat tidur terba&ah
tingginya minimal 9>cm dari lantai, dan tempat tidur atas , di pertengahan tinggi antara
tempat tidur ba&ah dan sisi ba&ah langit -langit.
(@) Semua kamar tidur yang telah dilengkapi dengan tempat tidur, lemari, laci tempat
menyimpan, meja dan kursi harus mempunyai kenyamanan yang layak.
Pasal 9+
Setiap kapal harus dilengkapi dengan ruang makan baik untuk per&ira maupun rating yang
dilengkapi dengan pantry, meja dan kuris makan yang layak.
Pasal 9
() Setiap kapal harus dilengkapi ruangan atau ruangan-ruangan untuk bersantai bagi a&ak
kapal jika tidak sedang bertugas yang cukup luas disesuaikan dengan ukuran kapal dan
jumlah a&ak kapal.
/
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
26/60
(/) Setiap kapal dengan ukuran lebih besar dari ?!.9>>> harus mempunyai ruangan rekreasi
yang terpisah dari ruang makan untuk per&ira dan rating yang baik letaknya dan dilengkapi
dengan peralatan dan perabotan yang cukup untuk fasilitas rekreasi.
(9) 'uangan untuk bersantai dan rekreasi sebagaimana dimaksud dalam ayat () dan ayat (/)
di tempat yang terbuka harus dilengkapi dengan atap tenda tetap pencegah sinar matahari.
Pasal 9A
() Setiap kapal harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang cukup dan layak untuk
seluruh a&ak kapal.
(/) Jasilitas sanitasi berupa jamban untuk setiap kapal, selain kapal penumpang adalah
a. $apal lebih kecil daei ?!.@>> minimum sebanyak 9 (tiga) buahM
b. $apal dengan ukuran ?!.@>> keatas minimum + (empat) buahM
c. $apal dengan ukuran ?!.9>>> keatas minimum sebanyak A (enam) buah.
(9) Jasilitas sanitasi berupa kamar mandi dan tempat cuci untuk setiap kapal selain kapal
penumpang diluar fasilitas kamar mandi yang ada ditentukan
a. inimum (satu) kamar mandi untuk @ (delapan) orang a&ak kapalM
b. inimum (satu) tempat cuci untuk @ (delapan) orang a&ak kapal
(+) "ntuk kapal-kapal penumpang dengan jumlah a&ak kapal lebih dari >> (seratus) orang
jumlah fasilitas sanitasi ditentukan sesuai keperluan.
() Setiap kapal harus dilengkapi dengan fasilitas air ta&ar yang cukup yang bersuhu dingin
maupun panas yang disesuaikan dengan daerah pelayaran kapalM
(A) Semua ruangan sanitasi harus dilengkapi dengan 7entilasi ke udara luar.
Pasal 9
() Setiap kapal dengan jumlah a&ak kapal (lima belas) orang atau lebih harus dilengkapi
dengan ruang pera&atan kesehatan yang layak dan memiliki kamar mandi dan jambantersendiriM (/) Jasilitas ruang pera&atan kesehatan tidak boleh dipergunakan untuk keperlua-
keperluan lain selain untuk pera&atan orang sakit.
(9) Pada setiap kapal harus tersedia obat-obatan dan bahan-bahan pembalut dalam jumlah
yang banyak.
(+) "ntuk pemberian pelayanan kesehatan dikapal, 5ahkoda dalam keadaan tertentu dapat
meminta bantuan
nasehat dari tenaga medis di darat.
() $etentuan lebih lanjut mengenai jenis obat-obatan dan tata cara permintaan bantuan
nasehat sebagaimana dimaksud dalam ayat (9) dan (+) diatur dalam $eputusan enteri.
Pasal 9*
Bagi kapal-kapal dengan ukuran ?!.>> atau lebih harus menyediakan akomodasi
sebagaimana dimaksud pada pasal 9/ dan Pasal 99 untuk para tarunacalon per&ira sebagai
a&ak kapal yang melakukan praktek berlayar.
Pasal +>
() $etentuan Pasal 9/ sampai dengan Pasal 9@ tidak berlaku untuk kapal penangkap ikan,
kapal sungai dan danau.
(/) 2komodasi a&ak kapal untuk kapal penangkap ikan, kapal sungai dan danu diatur
tersendiri dengan $eputusan enteri.TANGGUNG ,A.A/ A.AK KAPAL
/A
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
27/60
8rganisasi $apal
8rganisasi kapal untuk tiap Itiap perusahaan kadang tidak sama.
!etapi bagan diatas dapat dijadikan pedoman organisasi di atas kapal pada umumnya.
TUGAS ARI A.AK KAPAL
/. 0agian 1eck 1eck 1epartement !
78 Na#+oda
enurut ps. 9+ $"H% nahkoda memimpin kapal, kepadanya diberikan kekuasaan umum
atas semua orang yang berada di kapal ( pelayar ). Pelayar harus mentaati perintah yang
diberikan demi keselamatan serta tegaknya ketertiban. Sedangkan kekuasaan terhadap a&ak
kapal lebih besar kekuasaan disipliner. %engan kekuasaannya nahkoda dapat menjatuhkan
hukuman sanksi terhadap pelanggar.
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
28/60
i. Pemeliharaan alat-alat muat bongkar, kecuali &inches ,peralatan jangkar, tangki-
tangki air, akomodasi, dunnage dan lashing.
18 Mualim II
a. !ugas jaga na7igasi.
b. embantu 5ahkoda dalam hal na7igasi.
c. Bertanggung ja&ab terhadap peralatan 5a7igasi dan pera&atannya.
d. engoreksi peta dan buku-buku na7igasi , menarik garis haluan route
e. !ugas tambahan bertanggung ja&ab terhadap peralatan ?%SS.
f. embuat 7oyage report.
g. embuat permintaan dan menyimpan barang-barang store stationeri.
h. enerima, menyimpan dan penyerahan benda I benda pos dan administrasinya.
i. Sebagai per&ira kesehatan, menyimpan obat-obatan bila di atas kapal tidak ada tenaga
medis.j. embantu mualim 0 dalam pelaksanaan bongkar muat muatan.
=8 Mualim III
a. !ugas jaga na7igasi.
b. enjaga dan memelihara alat-alat pemadam kebakaran, alat-alat keselamatan, dan
bendera.
c. embuat permintaan mengenai alat-alat keselamatan dan pemadam kebakaran.
d. era&at lampu na7igasi ( listrik minyak tanah ).
e. embuat roll kebakaran dan roll sekoci.k. embantu mualim 0 dalam pelaksanaan bongkar muat muatan.
58 Mualim IV
a. !ugas jaga na7igasi.
b. embantu mualim 0 dalam pelaksanaan bongkar muat muatan.
c. embantu mualim 000 mera&at alat-alat keselamatan.
d. embantu 5ahkoda di anjungan.
>8 Serang 2 /o9un
Sebagai kepala kerja dan mengatur pelaksanaan kerja di bagian deck , menerima
perintah kerja dari ualim 0.
08 ,uru mudi 2 A/
!ugas jaga baik di laut atau di pelabuhan.
embantu Bosun.
0. 0agian mesin 2ngine 1epartement !
78 Ke*ala Kamar Me9in
/@
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
29/60
Bertanggung ja&ab terhadap kelancaran pengoperasian semua peralatan permesinan
dan penunjangnya yang ada di kamar mesin dan juga yang ada di deck, termasuk
perbaikan dan pera&atannya. Sebagai atasan dari semua a&ak kapal bagian mesin.
+.>> I >@.>> A.>> I />.>>.
Betanggung ja&ab terhadap pera&atan mesin induk.
enggantikan $$ bila berhalangan.
18 Ma9ini9 III
Bertugas jaga pada jam >>.>> I >+.>> /.>> I A.>>.
Bertanggung ja&ab terhadap pera&atan mesin bantu di dalam kamar mesin.
enerima tugas kerja dari asinis 00.
=8 Ma9ini9 IV
Bertugas jaga pada jam >@.>> I /.>> />.>> I /+.>>.
Bertanggung ja&ab terhadap pera&atan pesa&at bantu di deck, mesin sekoci, ketel
uap, 8il :ater Separator dan mesin kemudi
enga&asi spare part.
Bertanggung ja&ab terhadap tangki bahan bakar, pemakaiannya dan bunkering.
58 Ma9ini9 V
enerima tugas dari asinis 00, membantu asinis 000 mera&at pesa&t bantu didalam kamar mesin, menga&asi buku jaga kamar mesin.
>8 Mandor 2 oreman 2 No8 7 Oiler
Sebagai kepala kerja dan mengatur pelaksanaan kerja di bagian mesin yang menerima
perintah dari asinis 00.
08 ,uru min%a+
melaksanakan tugas jaga, membantu mandor.
/*
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
30/60
A#AK KAPA&
/. Ke*ajiban /nak 0uah Kapal
. ematuhi perintah 5ahkoda , juga orang lain yang bertindak atas nama atau untuk
5ahkoda, apabila 5ahkoda memberikan perintah di luar batas ke&enangannya, 2B$mempunyai Hak untuk menuntut atau mengadukan ke yang ber&enang.
/. inta ijin setiap kali meninggalkan kapal
9. inta ijin 5ahkoda atau penggantinya untuk mempunyai, menyimpan atau
menggunakan barang-barang yang bukan merupakan kebutuhan &ajar , eK minuman
keras, senjata
. elakukan tugas tambahan bila dianggap perlu
/. elakukan tugas denga penuh dedikasi
9. Bersedia untuk cadangan !50 I 24 atau &ajib militer+. Bertindak dan bertingkah laku sopan dan baik sesuai dengan tugas, jabatan dan
ketentuan perusahaan
. empelajari situasi keadaan kapal sehubungan dengan alat-alat keselamatan
B. Hak 2nak Buah $apal
Pada umumnya hak antara 5ahkoda, per&ira maupun ba&ahan adalah sama &alaupun ada
perbedaan yang tidak begitu berarti. Hak-hak a&ak kapal dapat dibagi menjadi
78 Ha+ ata9 U*a#
"pah yang menjadi haknya adalah yang sesuai dengan yang tercantum di P$4 ( perjanjian
kedua belah pihak ) selama tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan yang
berlaku. "pah yang dimaksud di P$4 tidak termasuk tunjangan atau lembur atau premi.
"pah dibayarkan semenjak dia mulai bekerja dan sampai berakhirnya hubungan kerja.
2B$ juga berhak atas upah &alaupun belum bekerja bila a&ak kapal telah menyediakan
diri untuk bekerja akan tetapi belum diperkerjakan oleh majikan.
Pemotongan "pah
Pemotongan upah yang sah menurut hukum
a. 2lasan umum
. ?anti rugi yang harus dibayar oleh a&ak kapal
/. %enda yang harus dibayar kepada majikan
9. 0uran untuk dana
+. Se&a rumah ruangan diluar kepentingan dinas
. Harga pembelian barang-barang yang dipergunakan oleh a&ak kapal diluar
kepentingan dinas
A. Persekot atas upah yang telah diterima
. $elebihan upah yang lalu
9>
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
31/60
@. Biaya pengobatan yang harus dibayar oleh a&ak kapal
*. "pah yang dikirim ke istri atau keluarga maksimum /9 dari upah
b. 2lasan lain
a. %enda oleh 5ahkoda sesuai dengan undang-undang dan peraturan
b. Pengurangan upah karena sakit yang membuat a&ak kapal tidak dapat bekerja
c. 0katan kerja terputus karena alasan-alasan yang sah
Penambahan "pah
"pah dapat bertambah bila
. bekerja pada hari libur
/. Pembayaran kerja lembur
9. Pembayaran untuk &aktu tambahan pelayaran
+. Pembayaran kerja khusus istime&a, eK muat muatan berbahaya, menunda, berlayar
ke daerah perang musuh
. mengemban tugas yang lebih tinggi yang bersifat 0nsidental
A. kenaikan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah
. $elambatan pembayaran upah dari &aktu yang ditentukan jika akibat dari kelalaian
perusahaan
@. !idak diberikan makan atau makanan yang diberikan berkurang dari Hak a&ak
kapal
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
32/60
=8 Ha+ a?a+ +a*al ?a+tu 9a+it atau +e(ela+aan
Hak ini juga berlaku buat 5ahkoda.
%ibedakan ke dalam berbagai jenis
a. &akit biasa ps. 3#4 KUH1 !
2&ak kapal yang telah bekerja pada perusahaan selama tahun dan menderita sakit
se&aktu bertugas di kapal berhak
. Pengobatan sampai sembuh
Pengobatan bila diturunkan dari kapal paling lama / minggu, dan bila berada di
kapal hak pengobatan sampai sembuh.
/. "pah penuh selama berada diatas kapal atau selama P$4 belum berakhir, jika
diturunkan dari kapal untuk pengobatan berhak atas upah sebanyak @>G dari
upah penuhnya sampai sembuh tetapi tidak lebih dari /A minggu.
9. Pengangkutan 6uma-6uma ke 'umah Sakit atau ke tempat dimana dira&at atau
ke tempat penandatangana P$4 beserta penginapan dan makannya.
ika pelaut sakit atau kecelakaan bukan sedang tugas di kapal, dia hanya berhak atas
@>G dari upah selama sakit akan tetapi tidak boleh lebih dari /A minggu. $etentuan
tersebut sudah tercakup dalam jaminan asuransi 2nak Buah $apal, jadi tidak boleh ada
tuntutan ganda baik dalam pera&atan atau upah selama sakit.
Hak jaminan diatas bisa ditolak bila
a. 2nak buah kapal menghindari pengobatan dokter.
b. 2nak buah kapal tidak mempergunakan kesempatan berobat atau pera&atan yang
telah berjalan dan tidak segera mencari dokter pengganti di tempat ia berada.
c. !unjangan upah dapat tidak dibayar bila sakit atau kecelakaan tersebut karena
kesengajaan atau tidak hati-hati dari 2nak buah kapal.
b. &akit karena kecelakaan
Sakit karena kecelakaan 2nak buah kapal berhak atas tuntutan ganti rugi bila
disebabkan atas kelalaian pihak pengusaha dalam pengelolaan pekerjaan atau
penyediaan sarana prasarana.
Bila meninggal dunia , ganti rugi diberikan kepada ahli &arisnya.
c. Kapal tenggelam
$apal dan a&ak kapal biasanya diasuransikan ke PQ0 club yaitu suatu organisasi
yang hakekatnya adalah perusahaan asuransi.
9/
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
33/60
enurut $"H% ps. +9/.a pengusaha kapal &ajib memberi ganti rugi kepada a&ak
kapal berupa
. umlah upah paling lama / bulan
/. umlah upah sampai tiba kembali di tempat penanda tanganan P$4 dalam
ketentuan di atas tidak berlaku.
9. ?anti rugi berupa barang milik a&ak kapal dan kerugian lainnya.
+. Biaya penguburan dan pengiriman jenaah sampai ke ahli &arisnya bila meninggal
dunia.
58 Ha+ Pengang+utan
a. Semua a&ak kapal setelah berakhir P$4 berhak atas angkutan 6uma-6uma ketempat dimana P$4 ditanda tangani atau ke tempat tinggal 2B$ atau ke tempat lain
sesuai dengan perjanjian.
b. Pelaut 0ndonesia yang terlantar berhak mendapat pengangkutan pulang ke 0ndonesia
.
5ahkoda kapal 0ndonesia &ajib berusaha mengangkut pelaut 0ndonesia yang
terlantar ke 0ndonesia atas perintah $onsul atau pejabat setempat. ( ps. 9@
$"H% ).
>8 Ha+ menggugat atau menuntut
2nak buah kapal mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan kebebasan serta hak-hak
untuk menuntut jika diperlakukan tidak adil.
%iantara hak-hak 2nak buah kapal tersebut
a. enuntut ganti rugi atas penghinaan atau merusak nama baik.
b. enuntut ijin mempelajari P$4 dan sijil kapal.
c. engadukan 5ahkoda bila perintahnya bertentangan dengan hukum.
d. enuntut penjelasan bila tidak diijinkan turun di pelabuhan.
e. 5aik banding ke pengadilan negeri atas hukuman yang dijatuhkan.f. engetahui tujuan kapal.
g. enuntut penyelidikan atas makanan apakah pantas atau memenuhi syarat gii atau
sesuai perjanjian bila dikehendaki oleh min 9 dari 2nak buah kapal.
h. inta ganti rugi bila makan tidak diberikan.
99
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
34/60
PERATURAN USAHA PELA;ARAN
Pengertian $apal
2ngkutan laut diselenggarakan oleh kapal-kapal laut. 2dapun yang dimaksud dengan kapallaut adalah kapal yang digunakan untuk pelayaran di laut ( $"H %agang Pasal 9> ).
Sedangkan tentang pengertian $apal, terdapat dalam $"H %agang pasal 9>* D$apal adalah
semua alat berlayar dengan nama dan dari jenis apapunE. enurut ketentuan ini dengan kapal
dianggap termasiuk alat perlengkapannya, yaitu segala sesuatu yang tidak merupakan bagian
dari kapal dan diperuntukkan pemakaian secara terus menerus seperti jangkar, pedoman,
sekoci dan lain-lain. 6atatan ini penting, khususnya dalam penjabaran dari berbagai
persetujuan mengangkut kapal.
Kedudu+an Hu+um Ka*al
enurut $"H Perdata pasal >, $apal tergolong sebagai Dbenda bergerakE. %engan
demikian berlakulah ketentuan-ketentuan benda bergerak untuk segala sesuatu yang
berhubungan dengan kapal. 2da "ndang I "ndang yang menetapkan pengecualian, antara
lain tentang penghipotekan, yang menurut $"H Perdata pasal A/ dibatasi pada benda-
benda tidak bergerak dan tidak berlaku untuk benda-benda bergerak ( pasal A ). $"H
%agang pasal 9+ menetapkan bah&a kapal yang telah di daftar dapat diletakkan hipotek.
%alam pasal yang sama ditambahkan bah&a atas kapal tidak dapat diletakkan hak gadai.
!erlepas dari hal tersebut diatas, sifat sebagai benda bergerak diatur pada penerapan sejumlah
ketentuan $"H Perdata, antara lain dalam pasal
- +9 Penjualan barang bergerak sebagai &arisanM
- +A Berakhirnya kebendaan bergerak ( hilang dicuri )
- $edudukan tubuh benda bergerak dalam proses tuntutan hakim
- @ Perobahan pada hak pakai hasilM
- >/ Pelaksanaan &asiatM
- > Penilaian harga taksirM
- >* Pemasukan benda bergerak pe&arisM
- ++ Hak I hak penjual barang bergerakM
- >*A Penitipan barang bergerak.
Penda$taran Ka*al
"ntuk menghindari suatu ke7akuman hukum diatas kapal, maka kapal &ajib memiliki
kebangsaan. Persyaratan untuk memperoleh kebangsaan, adalah kapal sudah dibukukan
dalam %aftar ( 'egister ) $apal. engingat bah&a ketentuan pasal 9+ $"H %agang
dimaksudkan untuk $apal 4aut ( pasal 9> ), maka yang terkena ketentuan ini adalah $apal
9+
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
35/60
4aut. Sedangkan yang dimaksud dengan $apal 0ndonesia adalah menyangkut pemilikan oleh
&arga negara 0ndonesia ( pasal 9 ). Bah&asannya pendaftaran kapal di 0ndonesia hanya
untuk 0ndonesia di latar belakangi persyaratan pendaftaran untuk memperoleh kebangsaan
yang dokumennya adalah Surat 4aut. %alam dokumen terdapat kalimat tentang perlindungan
5egara kepada pemegangnya. Selain perlindungan tersebut, kapal tunduk pada 0ndonesia dan
berhak mengibarkan bendera 0ndonesia.
:alaupun menurut $"H %agang pasal 9+, pendaftaran DdapatE dibukukan dalam %aftar
( 'egister ) $apal, pada kenyataannya pendaftaran kapal merupakan sesuatau yang &ajib,
mengingat
- erupakan prasyarat untuk memperoleh kebangsaan ( "" 5o. / !ahun **/ pasal
> )M
- $e&ajiban 5ahkoda untuk menyimpan akta. Pendaftaran di $apal ( $"H %agang
pasal 9+ )M
- %i kapal harus ada ikhtisar %aftar $apal ( $"H %agang pasal 9+ )M
- Sanksi pidana untuk 5ahkoda jika tidak mempunyai 2kta Pendaftaran ( $"H Pidana
pasal A ).
%aftar ( 'egister ) $apal adalah susunan administrasi, buku dan lampiran-lampiran yang
diselenggarakan di kantor-kantor Syahbandar dan %irektorat enderal Perhubungan 4aut,
$apal 4aut, $apal Pendalaman dan kantor Syahbandar diselenggarakan
- %aftar Harian pencatatan rincian akta-aktaM
- %aftar 0nduk ringkasan akta-akta.
Sedangkan di kantor %irektorat enderal Perhubungan 4aut diselenggarakan %aftar 0nduk
dari tiap pelabuhan serta untuk menghindari pendaftaran ganda di pelabuhan-pelabuhan lain.
Segera setelah kapal didaftarkan, maka oleh 2hli "kur $apal disela dengan memuat
keterangn tentang tahun, nama tempat pendaftaran dan nomor pendaftaran. 2kta pendaftaran
diterbitkan setelah 2hli "kur $apal menyerahkan pernyataan tentang telah diselarkannya
data-data tersebut diatas. Pendaftaran dicoret dalam kapal
- tenggelam atau dirampas bajak laut atau musuhM
- terkena ketentuan pelepasan hak pihak !ertanggung ( $"H %agang pasal AA )M
- kehilangan kebangsaan 0ndonesia.
9
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
36/60
$apal asing yang sedang dibangun di galangan 0ndonesia dapat di daftarkan sementara yang
berakhir saat kapal digunakan.
$
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
37/60
$eputusan Surat 4aut dan Pas $apal *9+ pasal / yang menyebutkan bah&a kapal 0ndonesia
adalah $apal yang pemiliknya :arga 5egara 0ndonesia atau /9 :arga 5egara 0ndonesia dan
9 penduduk 0ndonesia. %engan pentapan ini diharapkan adanya suatu ikatan dengan
0ndonesia baik yang bersifat perorangan maupun bersifat ke&ilayahan ( teritorial ).
!ermasuk pengertian :arga 5egara 0ndonesia adalah perusahaan-perusahaan yang tempat
pusat kegiatannya berada di &ilayah 0ndonesia ( $eputusan Surat 4aut dan Pas $apal
*9+ pasal / ). Pada hakekatnya sebuah perusahaan bukanlan :arga 5egara 0ndonesia,
mengingat ke&arga negaraan merupakan suatu atribut perorangan, yaitu hubungan orang
dengan kepentingan masyarakat nasional. 5amun demikian, perusahaan dan yayasan dapat
dipersamakanstatusnya dengan &arga negara. %iadakannya ketentuan ini dilatarbelakangi
agar pada kapal-kapal 0ndonesia lebih banyak terpaut kepentingan 0ndonesia.
Pengu+uran Ka*al
enurut 8rdonansi Pengukuran $apal */ pasal , sebuah kapal yang diperuntukkan
berlayar dengan Surat.
Sedangkan dalam peraturan pendaftaran $apal *99 pasal / ditetapkan bah&a pada
permohonan untuk pendaftaran harus disertai Surat 4aut atau Pas $apal 0ndonesia serta
pembebanan Hipotek harus diukur. %engan demikian persyaratan Surat "kur berlaku baik
untuk mendapatkan bukti kebangsaan maupun untuk pendaftaran kapal. $eterkaitan
pengukuran dengan pendaftaran kapal dipertegas dengan penyertaan 2hli "kur $apal dalam
pemasangan !anda Selar sebagai prasyarat penerbitan 2kta Pendaftaran ( Peraturan
Pendaftaran $apal *99 pasal A )
!ujuan dari pengukuran adalah untuk mengetahui besarnya kapal. "kuran kapal diperlukan
dalam penetapan peraturan-peraturan antar lain pendaftaran kapal, kebangsaan, kon7ensi-
kon7ensi 0nternasional, keselamatan pelayaran, pencemarran laut dan penga&akan.
Harus ada keseimbangan antara besarnya kapal dengan isi yang dapat dimanfaatkan
( muatan ), daya angkut dan displacement. $on7ensi Pengukuran $apal *A* merupakan
perangkat penyederhanaan perhitungan pengukuran, dimana dari isi bersih ( nett t(nage )
diketahui ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk muatan maupun penumpang. Pembayaran
sejumlah jasa yang diberikan Pemerintah seperti biaya pelabuhan di dasarkan pada data-data
dari Surat "kur. Hal ini yang melatar belakangi adanya Surat "kur khusus yang berlaku diterusan Sue dan terusan Panama.
9
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
38/60
Peraturan *eraturan Keter+aitan
8rdonansi Surat 4aut dan Pas $apal *9 pasal menetapkan bah&a pada surat permohonan
untuk Surat 4aut di lampirkan
- Surat Pernyataan bah&a kapal memenuhi persyaratan tentang D$apal 0ndonesiaE
( pemilik adalah :arga 5egara 0ndonesia )M
- Petikan 2kta PendaftaranM
- Surat "kur.
Peraturan Pendaftaran $apal *99 pasal / menetapkan penyertaan dokumen-dokumen
berikut pada permohonan untuk $ata Pendaftaran
- Surat "kurM
- Sertifikat ?alangan atau Surat ual BeliM
- Surat Pernyataan Pembuktian $apal 0ndonesia.
8rdonansi Pengukuran $apal */ pasal , berisikan prasyarat pengukuran untuk
kebangsaan. Selain $apal 0ndonesia, kapal asingpun dapat diukur sesuai perjanjian yang ada.
AMINISTRASI MUATAN
Pengangkut adalah pihak yang mengikatkan diri menyelenggarakan pengangkutan barang
melalui laut ( ps. +AA $"H% ).
$e&ajiban utama pengangkut yaitu menjaga keselamatan barang muatan dan mengganti
kerugian apabila barang muatan hilang atau rusak ( ps. +A@ $"H% ).
$e&ajiban pemilik muatan yaitu menyerahkan muatan sesuai perjanjian, pada saat yang
tepat, ditempat yang benar dan dalam keadaan baik.
$on7ensi internasional yang berlaku di negara-negara maritim adalah Hague 5ulestahun
*/+ yang disempurnakan pada tahun *A@ dengan Hague 67isby 5ules mengenai
pembakuan peraturan-peraturan hukum tertentu yang berkaitan dengan konosemen bill of
4ading.
9@
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
39/60
Ke+e@alan +e+e@alan Pengang+ut
Hague 'ules menetapkan hak-hak dan sejumlah kekebalan bagi pengangkut yang berlaku
apabila Pengangkut telah melaksanakan tindak ke&ajaran ( due diligence ) yaitu kapal
harus dalam keadaan
- laik laut
- dia&aki, dilengkapi dan dibekali cukup
- laik muat
$ekebalan I kekebalan yang dimiliki oleh pengangkut
a. !indakan, kelalaian, kesalahan 5ahkoda atau karya&an dalam pelayaran atau
pengelolaan kapal.b. $ebakaran
c. Bahaya, malapetaka dan kecelakaan laut.
d. !indakan diluar kemampuan manusia ( 2ct of ?od ).
e. !indakan perang.
f. !indakan permusuhan umum.
g. !indakan penguasa.
h. Pembatasan karantina
i. $ealpaan pengapal atau pemilik muatan.
j. Pemogokan.
k. $erusuhan.
l. Penyelamatan ji&a di laut
m. $erusakan karena sifat barang.
n. Pembungkusan yang tidak baik.
o. erk yang tidak jelas.
p. 6acat yang tersembunyi
C. Sebab-sebab lain diluar kesalahan pengetahuan pengangkut.
Pergera+an aru9 @arang dan do+umen
A
9 + @ *
/
KAPAL PEMILIK
BARANG
GUDANG
PENGIRIM
GUDANG
PENGANGKUT
9*
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
40/60
. Pemilik barang pengirim menghubungi pengusaha kapal, kadang le&at perantara.
/. membuat surat perjanjian ( engagement sheet )
9. pengirim mengangkut muatan ke gudang pengangkut atau terminal , sambil
- menyiapkan dokumen-dokemennya.
- menyerahkan data-data muatan untuk perhitungan tarif.
+. Persiapan sebelum pemuatan
- dapat dibuatkan B4 untuk dikapalkan ( to be shipped Bill of 4ading )
- membuat tentati7e sto&age plan.
- pemeriksaan ruang muat oleh sur7eyor
. Selama pemuatan dibuat
- &orking sheet jam kerja buruh.
- perhitungan muatan ( tally ).
- cargo eKception report yaitu apabila terjadi kerusakan pada &aktu penerimaan
di
atas kapal, yang nantinya dicantumkan dalam resu mualim.
A. Selesai pemuatan dibuat
- final sto&age plan
- cargo manifest
- hatch list
- perhitungan stabilitas
- bill of lading berdasarkan mateOs reciept.
- letter of indemnity ( surat jaminan )untuk membuat B4 bersih.
. Selama pelayaran jika terjadi kerusakan dibuat
- 6argo damage report.
@. $edatangan kapal di pelabuhan
+>
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
41/60
- agen mengirim 5otice of arri7al kepada pemilik barang ( consignee )
- pemilik barang menyelesaikan ke&ajibannya ( pajak, dokumen yang
dibutuhkan, ).
- pemilik barang memberikan surat jaminan dalam bentuk garansi bank ( 46 )
untuk
mengambil barang dari pengangkut.
- dengan menggunakan %8 ( deli7ery order ) menerima muatan dari kapal.
*. Selesai pembongkaran
- membuat laporan pembongkaran ( cargo outern report )
- pengajuan tuntutan ganti rugi dalam &aktu hari
/ill o$ lading
$onosemen ( B 4 ) adalah surat bertanggal dimana pengangkut menerangkan telah
menerima barang untuk di angkut ke tempat tujuan dan diserahkan kepada pihak penerima.
(ps. >A $"H% ) !erbagi dalam
- konosemen atas namabisa dialihkan ke penerima lain
- konosemen atas petunjukbisa diperdagangkan
- konosemen kepada pemba&a
8ungsi 09 L :
a. sebagai tanda terima
b. sebagai bukti perjanjian
c. sebagai dokumen kepemilikan
d. sebagai sarana negosiasi
enis-jenis konosemen sebagai
. cara pengapalan Shipped B4 =R 'ecei7ed B4
/. pihak penerima Straight B4 =R 8rder B4
9. pelabuhan tujuan %irect B4 =R !rough B4
+. keutuhan barang 6lean B4 =R Joul B4
+
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
42/60
. kepentingan perdagangan 5egotiable B4 =R 5on 5egotiable B4
Tanggung Ba?a@ *i#a+ *engang+ut
5ahkoda bertanggung ja&ab atas muatan selama penyeberangan sebenarnnya (actual
carriage), 2ctual carriage adalah D from end of tackle to end of tackle D yang mencakup
- melakukan pemuatan sebaik-baiknya
- mengatur pemadatan dengan sempurna
- menjaga kualitas muatan
- menga&asi muatan selama penyeberangan
- melakukan pembongkaran dengan baik
arter
!erdiri dari
. 6harter &aktu
/. 6harter perjalanan
. arter ?a+tu ( time charter ) adalah suatu persetujuan dimana satu pihak ( yang
mencharter ) mengikatkan diri selama &aktu tertentu , pihak lain ( pengusaha kapal )
menyediakan kapal untuk keperluan pencharter dengan pembayaran nilai yang dihitung
menurut lamanya &aktu.
/. arter *erBalanan( 7oyage charter ) adalah suatu persetujuan antara pihak pengusaha
kapal dan pihak pencharter dengan pembayaran nilai pengangkutan dalam satu perjalanan
atau lebih.
Time (#arter
Pihak kapal berke&ajiban mengoperasikan kapal dengan imbalan uang se&a, sedangkan
tanggung ja&ab pencharter membayar biaya-biaya seperti bahan bakar dan biaya pelabuhan.
!ime charter khusus adalah bareb(at charter, dimana pihak pencharter lebih banyak
bertindak sebagai pemilik kapal.
"nsur utama dari time charter
- keterangan tentang kapal
- keterangan tentang pelayaran
- keterangan tentang &aktu
+/
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
43/60
'(yage ,harter
Pihak kapal bertanggung ja&ab atas biaya-biaya running eKspenses ( a&ak kapal,
perbekalan ) dan 7oyage eKspenses ( pelabuhan, bahan bakar ).
Syarat yang harus dipenuhi oleh pihak kapal
- kapal harus sudah tiba ( arri7ed ship )
- kapal siap untuk dimuati ( ready to load )
- notice of readiness
laydays adalah menerangkan jumlah hari untuk bongkar muat,
'e7ersible adalah jika laydays digabung untuk kegiatan bongkar maupun pemuatan.
%emurrage adalah jika &aktu yang sesungguhnya ( actual time ) melebihi Dtime allo&edE.
%espatch adalah jiks &aktu yang sesungguhnya kurang dari Dtime allo&edE.
%ead freight adalah jumlah yang dibayar oleh pencharter jika muatan kurang dari yang
disepakati dalam charter party.
KEPE&AB'HAN
Pelabuhan yaitu suatu tempat dimana kapal biasanya berlabuh atau ditambatkan untuk
keperluan bongkar muat, perbekalan, perlengkapan atau penyimpanan penambatan.
enis I jenis pelabuhan ( ps. // "" no. / th **/ )
. Pelabuhan umum yaitu pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan
masyarakat umum.
/. Pelabuhan khusus yaitu pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan sendiriguna menunjang kegiatan tertentu.
Pelabuhan umum diselenggarakan oleh pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan
kepada badan usaha milik negara.
8rganisasi di lingkungan pelabuhan
Pelabuhan dikepalai oleh seorang 2dministrator Pelabuhan atau kepala pelabuhan sebagai
pimpinan umum di pelabuhan.
+9
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
44/60
Semua instansi pemerintah yang berada di pelabuhan bekerja dengan koordinasi dari
2dministrator Pelabuhan, namun secara hirarki fungsional tetap berada di ba&ah pimpinan
masing-masing.
. $esyahbandaran%ipimpin oleh Syahbandar yang ditunjuk oleh pemrintah sebagai pejabat penga&asan
pelayaran juga yang mengeluarkan surat ijin belayar.
/. $arantina Pelabuhan $esehatan Pelabuhan
3ang bertugas memeriksa kesehatan yang menyangkut penyakit Ipenyakit karantina ,
berhak memeriksa kesehatan di atas kapal yamg menyamgkut ada tidaknya he&an
tikus atau serangga lainnya di atas kapal.uga dapat mengeluarkan deratting certificate
sertifikat hapus tikus.
9. 0migrasiemeriksa orang I orang di atas kapal yang menyangkut ke&arga negaraan dan
memberikan ijin turun ke darat bagi pelaut-pelaut asing.
+. Bea 6ukai
3ang bertugas memeriksa dokumen-dokumen muatan dan barang Ibarang yang
menyangkut bea kepabean.
. $esatuan Penjaga 4aut dan Pantai $P4P
yang bertugas menjaga keamanan dan keselamatan pantai laut dan pelabuhan.
A. %istrik 5a7igasi
3ang bertugas dalam pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan rambu Irambu , bouy dan
peralatan bantu na7igasi yang menjadi &ilayah tugasnya.
. S 2 '
Bertugas memberikan pertolongan kepada kapal-kapal yang dalam keadaan bahaya.
++
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
45/60
HAK AN KE.A,I/AN A.AK KAPAL
NAHKOA
enurut ps. 9+ $"H% nahkoda memimpin kapal, kepadanya diberikan kekuasaan umum
atas semua orang yang berada di kapal ( pelayar ). Pelayar harus mentaati perintah yang
diberikan demi keselamatan serta tegaknya ketertiban. Sedangkan kekuasaan terhadap a&ak
kapal lebih besar kekuasaan disipliner. %engan kekuasaannya nahkoda dapat menjatuhkan
hukuman sanksi terhadap pelanggar.
UNGSI NAHKOA
78 Na#+oda 9e@agai Pemim*in Ka*al ! *98 1=7 KUH "
emimpin dalam arti mengelola, melayarkan, dan mengarahkan kapal. %iatas kapal
nahkoda adalah pemimpin tertinggi sehingga jika direktur perusahaan kapal berada diatas
kapal maka ia harus tunduk atas putusan nahkoda dalam hal pengelolaan kapal.
KUH "
emberikan kekuasaan kepada 5ahkoda untuk menertibkan kapal. 2B$ harus taat dan
patuh kepada 5ahkoda, tidak ada alasan apapun yang memberikan hak kepada 2B$ untuk
menentang 5ahkoda karena setiap penentangan merupakan pelanggaran hukum. !etapi
setiap perintah yang tidak pantas bisa diadukan kepada yang ber&ajib.
18 Na#+oda 9e@agai A@di Hu+um ! *98 130C133C14)C147C14=a C KUH "
%alam hal ini 5ahkoda bertindak sebagai jaksapembantu jaksa dan polisi pembantu polisi,
sehingga 5ahkoda dalam menaggulangi suatu perkara boleh menahan seseorang untuk
pengamanan dan pemrosesan perkaranya untuk dituangkan dalam berita acara yang
kemudian diserahkan kepada kejaksaan kepolisian di pelabuhan berikut.
%alam memroses perkara 5ahkoda sedapat-dapatnya mengajak berunding / per&ira kapal,
maencari bukti-bukti dan saksi-saksi. $emudian menulis semua keterangan dalam buku
+
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
46/60
harian kapal dan buku register hukuman yang kemudian salinannya dilampirkan dalam berita
acara yang diserahkan kepada kejaksaan kepolisian.
%emi untuk keamanan nahkoda boleh menahan mengurung 2B$ yang mengalami
pelanggaran sampai maksimum 9 hari sebagai hukuman disiplin.
=8 Na#+oda 9e@agai Pega?ai Pen(atatan Si*il
$ejadian yang dicatat yang menyangkut catatan sipil kelahiran, kematian, perka&inan.
%ilahat dari kejadian dan peraturan pelaksanaannya hanya kelahiran dan kematian yang
mungkin terjadi diatas kapal, sedang perka&inan memerlukan persyaratan-persyaratan dan
tidak darurat sehingga jarang dilaksanakan.
%alam kelahiran dan kematian nahkoda diharuskan bertindak sebagai petugas catatan sipil
dengan mencatat semua kejadian di dalam buku harian kapal dengan disaksikan / orang
saksi.
%alam mencatat kematian tidak boleh menyebutkan sebab-sebab kematian, karena kepastian
penyebab kematian diberikan oleh orang yang ber&enang akhli otopsi. 5ahkoda
menyerahkan surat keterangan berita acara yang diserahkan ke catatan sipil atau konsulat
di pelabuhan berikutnya, kemudian baru dibuatkan akte kelahiran atau akte kematian.
58 Na#+oda 9e@agai Notari9 ! *98 4=0C410 KUH Perdata "
5otaris secara umum adalah seorang saksi yang mengetahui seluk beluk persoalan yang
disaksikannya dan diakui pemerintah.
Surat-surat yang dibuat notaris
- surat &arisan- surat jual beli
- surat perjanjian
bilamana diminta nahkoda bisa bertindak sebagai notaris dalam pembuatan surat &arisan ,
dimana si pe&aris tidak memungkinkan menemui pejabat yang ber&enang.surat &arisan
tersebut ditanda tangani oleh si pe&aris, nahkoda dan saksi. Surat &arisan hanya berlaku
sampai A bulan semenjak akhir pelayaran, kecuali sesudahnya disimpan oleh notaris setelah
terlebih dulu membuat akte penyimpanan ( ps.*9/, */ $"H Perdata )
>8 Na#+oda 9e@agai ?a+il Peru9a#aan Pela%aran 2 Pengu9a#a Ka*al
+A
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
47/60
5ahkoda dapat me&akili pengusaha kapal dalam hal
- penanda tanganan P$4 ( ps. 9* $"H% )
- pengaturan tugas 2B$
- muatan
- penanda tanganan B4
- pemungutan uang tambang atau upah-upah lain
- memperlengkapi kapalnya untuk pelayaran
- sebagai tergugat atau penggugat untuk perusahaan dalam proses pengadilan
- peminjaman uang denga menggadaikan kapalnya untuk meneruskan pelayaran
- mempekerjakan penumpang gelap ( ps. 9 a $"H% )
- pembatalan sahnya surat-surat atau sertifikat untuk mengajukan peninjauan kembali
08 Na#+oda 9e@agai ?a+il Pemili+ Muatan
ika terjadi
- kapal disita atau ditahan, nahkoda mengambil tindakan sebagai &akil pemilik barang untuk
menanggulanginya ( ps. 9A* $"H% )
- memerlukan biaya untuk muatan, nahkoda boleh menjual muatannya. ( ps. 9 $"H% )
KE.A,I/AN AN .E.ENANG NAHKOA
78 KE.A,I/AN NAHKOA
. elakukan tugas dengan kecakapan pelaut yang baik. ( ps. 9+/ $"H% )
/. entaati peraturan-peraturan laik laut, perlengkapan dan penga&aan. ( ps. 9+9
$"H% )
9. Pemakaian pandu. ( ps. 9++ $"H% )
+. 4arangan meninggalkan kapal bila dalam keadaan bahaya. ( ps. 9+ $"H% )
. Pera&atan barang milik pelayar yang meninggal. ( ps. 9+A $"H% )
A. Penyelenggaraan buku harian kapal. ( ps. 9+ $"H% )
. Penyelenggaraan buku register hukuman. ( ps. 9/ a $"H% )
@. pembuatan kisah kapal sea protest. ( ps. 99 $"H% )
+
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
48/60
*. Pemberian pertolongan kepada orang-orang dalam bahaya. ( ps. 9@ a $"H% )
>. emba&a pelaut-pelaut indonesia dari luar negeri. ( ps. 9@ b $"H% )
. enyusun a&ak kapal dan menyelenggarakan pembongkaran dan pemuatan. ( ps.
9* $"H% )
/. entaati perintah dari pengusaha kapal selama tidak bertentangan dengan "" . ( ps.
9A+ $"H% )
9. !idak boleh menyimpang dari haluannya , kecuali untuk pertolongan ji&a manusia.
( ps.
9> $"H% )
+. enjaga kepentingan pemilik muatan. ( ps. 9 $"H% )
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
49/60
@. mempekerjakan 2B$ yang belum disijilkan, asalkan disijilkan pada pelabuhan
berikutnya. ( ps. 9@9 $"H% )
*. me&akili perusahaan pelayaran dalam membuat perjanjian dengan 2B$ atau buruh.
( ps. 9* $"H% )
>. me&akili perusahaan menandatangani konosemen ( B4 ). ( ps. > $"H% )
. mengangkut muatan mele&ati pelabuhan tujuan muatan dengan alasan-alasan
tertentu. ( ps. i $"H% )
/. mengeluarkan karcis untuk penumpang yang telah memenuhi syarat. ( ps. 9> $"H%
)
Hu+uman atau 9an+9i
enis hukuman disipliner atau sanksi yang bisa dijatuhkan (leh nahk(da :
. menahan atau mengurung paling lama 9 hari.
/. menjatuhkan denda berupa pemotongan gaji, paling banyak > hari gaji ( hari kerja ),
tetapi tidak boleh melebihi 9 dai upah dalam satu pelayaran.
9. dipecat sign off.
Prosedur pemeriksaan adalah dihadir / orang per&ira dan saksi. ( ps. 9*> $"H% )
Penjatuhan hukuman dilaksanakan paling cepat / jam dan paling lambat hari setelah
kejadian untuk menjamin obyekti7itas dari hukuman. %an dicatat dalam buku register
hukuman.
2&ak kapal dapat naik banding kepada pengadilan negeri yang diajukan dalam &aktu *>
hari.
%enda tidak boleh untuk kepentingan kapal , nahkoda atau pemilik kapal , tetapi digunakan
untuk dana-dana sosial pelaut, janda pelaut atau anak yatim pelaut , dapat juga digunakan
untuk 2B$ secara menyeluruh.
Pelanggaran-pelanggaran yang boleh dijatuhi hukuman ( ps. 9@ $"H% )
. meninggalkan kapal tanpa ijin.
/. kembali ke kapal telambat.
9. menolak melakukan pekerjaan.
+. bekerja tidak baik.
. melakukan perbuatan tidak senonoh.
A. mengganggu ketertiban.
+*
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
50/60
Pengganti Na#+oda
ika nahkoda berhalangan atau tidak mampu memimpin kapal karena sesuatu hal, maka
boleh diganti oleh mualim yang ber&enang berurutan menurut tingkatannya ( mualim 0 ),
mualim ber&enang artinya yaitu mualim yang berijaah. ( ps. 9+ d $"H% ).
A#AK KAPA&
/. Ke*ajiban /nak 0uah Kapal
. ematuhi perintah 5ahkoda , juga orang lain yang bertindak atas nama atau untuk
5ahkoda, apabila 5ahkoda memberikan perintah di luar batas ke&enangannya, 2B$
mempunyai Hak untuk menuntut atau mengadukan ke yang ber&enang.
/. inta ijin setiap kali meninggalkan kapal
9. inta ijin 5ahkoda atau penggantinya untuk mempunyai, menyimpan atau
menggunakan barang-barang yang bukan merupakan kebutuhan &ajar , eK minuman
keras, senjata
A. elakukan tugas tambahan bila dianggap perlu
. elakukan tugas denga penuh dedikasi
@. Bersedia untuk cadangan !50 I 24 atau &ajib militer
*. Bertindak dan bertingkah laku sopan dan baik sesuai dengan tugas, jabatan dan
ketentuan perusahaan
>. empelajari situasi keadaan kapal sehubungan dengan alat-alat keselamatan
B. Hak 2nak Buah $apal
Pada umumnya hak antara 5ahkoda, per&ira maupun ba&ahan adalah sama &alaupun ada
perbedaan yang tidak begitu berarti. Hak-hak a&ak kapal dapat dibagi menjadi
78 Ha+ ata9 U*a#
"pah yang menjadi haknya adalah yang sesuai dengan yang tercantum di P$4 ( perjanjiankedua belah pihak ) selama tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan yang
berlaku. "pah yang dimaksud di P$4 tidak termasuk tunjangan atau lembur atau premi.
"pah dibayarkan semenjak dia mulai bekerja dan sampai berakhirnya hubungan kerja.
2B$ juga berhak atas upah &alaupun belum bekerja bila a&ak kapal telah menyediakan
diri untuk bekerja akan tetapi belum diperkerjakan oleh majikan.
Pemotongan "pah
Pemotongan upah yang sah menurut hukum
a. 2lasan umum
>
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
51/60
. ?anti rugi yang harus dibayar oleh a&ak kapal
/. %enda yang harus dibayar kepada majikan
9. 0uran untuk dana
+. Se&a rumah ruangan diluar kepentingan dinas
. Harga pembelian barang-barang yang dipergunakan oleh a&ak kapal diluar
kepentingan dinas
A. Persekot atas upah yang telah diterima
. $elebihan upah yang lalu
@. Biaya pengobatan yang harus dibayar oleh a&ak kapal
*. "pah yang dikirim ke istri atau keluarga maksimum /9 dari upah
b. 2lasan lain
a. %enda oleh 5ahkoda sesuai dengan undang-undang dan peraturan
b. Pengurangan upah karena sakit yang membuat a&ak kapal tidak dapat bekerja
c. 0katan kerja terputus karena alasan-alasan yang sah
Penambahan "pah
"pah dapat bertambah bila
. bekerja pada hari libur
/. Pembayaran kerja lembur
9. Pembayaran untuk &aktu tambahan pelayaran
+. Pembayaran kerja khusus istime&a, eK muat muatan berbahaya, menunda, berlayar
ke daerah perang musuh
. mengemban tugas yang lebih tinggi yang bersifat 0nsidental
A. kenaikan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah
. $elambatan pembayaran upah dari &aktu yang ditentukan jika akibat dari kelalaian
perusahaan
@. !idak diberikan makan atau makanan yang diberikan berkurang dari Hak a&ak
kapal
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
52/60
Pelanggaran terhadap ketentuan ini merupakan pelanggaran hukum dan juga dapat
memaksa pengusaha membayar ganti rugi kepada a&ak kapal.
18 Ha+ ata9 (uti
3ang dimaksud cuti adalah cuti dengan upah penuh.
a. "ntuk 5ahkoda mempunyai hak cuti selama + hari atau / K A hari kerja bila telah
bekerja selama satu tahun terus menerus. Hak cuti gugur bila diajukan sebelum satu
tahun bekerjanya berakhir. !idak berlaku bagi P$4 yang menurut Pelayaran.
b. "ntuk 2B$ mempunyai hak cuti hari kerja atau / K hari tergantung dari perusahaan,
bila telah bekerja satu tahun terus menerus.
=8 Ha+ a?a+ +a*al ?a+tu 9a+it atau +e(ela+aan
Hak ini juga berlaku buat 5ahkoda.
%ibedakan ke dalam berbagai jenis
a. &akit biasa ps. 3#4 KUH1 !
2&ak kapal yang telah bekerja pada perusahaan selama tahun dan menderita sakit
se&aktu bertugas di kapal berhak
. Pengobatan sampai sembuh
Pengobatan bila diturunkan dari kapal paling lama / minggu, dan bila berada di
kapal hak pengobatan sampai sembuh.
/. "pah penuh selama berada diatas kapal atau selama P$4 belum berakhir, jika
diturunkan dari kapal untuk pengobatan berhak atas upah sebanyak @>G dari
upah penuhnya sampai sembuh tetapi tidak lebih dari /A minggu.
9. Pengangkutan 6uma-6uma ke 'umah Sakit atau ke tempat dimana dira&at atau
ke tempat penandatangana P$4 beserta penginapan dan makannya.
ika pelaut sakit atau kecelakaan bukan sedang tugas di kapal, dia hanya berhak atas
@>G dari upah selama sakit akan tetapi tidak boleh lebih dari /A minggu. $etentuan
tersebut sudah tercakup dalam jaminan asuransi 2nak Buah $apal, jadi tidak boleh ada
tuntutan ganda baik dalam pera&atan atau upah selama sakit.
Hak jaminan diatas bisa ditolak bila
d. 2nak buah kapal menghindari pengobatan dokter.
e. 2nak buah kapal tidak mempergunakan kesempatan berobat atau pera&atan yang
telah berjalan dan tidak segera mencari dokter pengganti di tempat ia berada.
f. !unjangan upah dapat tidak dibayar bila sakit atau kecelakaan tersebut karenakesengajaan atau tidak hati-hati dari 2nak buah kapal.
/
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
53/60
b. &akit karena kecelakaan
Sakit karena kecelakaan 2nak buah kapal berhak atas tuntutan ganti rugi bila
disebabkan atas kelalaian pihak pengusaha dalam pengelolaan pekerjaan atau
penyediaan sarana prasarana.
Bila meninggal dunia , ganti rugi diberikan kepada ahli &arisnya.
c. Kapal tenggelam
$apal dan a&ak kapal biasanya diasuransikan ke PQ0 club yaitu suatu organisasi
yang hakekatnya adalah perusahaan asuransi.
enurut $"H% ps. +9/.a pengusaha kapal &ajib memberi ganti rugi kepada a&akkapal berupa
. umlah upah paling lama / bulan
/. umlah upah sampai tiba kembali di tempat penanda tanganan P$4 dalam
ketentuan di atas tidak berlaku.
9. ?anti rugi berupa barang milik a&ak kapal dan kerugian lainnya.
+. Biaya penguburan dan pengiriman jenaah sampai ke ahli &arisnya bila meninggal
dunia.
58 Ha+ Pengang+utan
c. Semua a&ak kapal setelah berakhir P$4 berhak atas angkutan 6uma-6uma ke
tempat dimana P$4 ditanda tangani atau ke tempat tinggal 2B$ atau ke tempat lain
sesuai dengan perjanjian.
d. Pelaut 0ndonesia yang terlantar berhak mendapat pengangkutan pulang ke 0ndonesia
.
5ahkoda kapal 0ndonesia &ajib berusaha mengangkut pelaut 0ndonesia yang
terlantar ke 0ndonesia atas perintah $onsul atau pejabat setempat. ( ps. 9@$"H% ).
>8 Ha+ menggugat atau menuntut
2nak buah kapal mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan kebebasan serta hak-hak
untuk menuntut jika diperlakukan tidak adil.
%iantara hak-hak 2nak buah kapal tersebut
i. enuntut ganti rugi atas penghinaan atau merusak nama baik.
j. enuntut ijin mempelajari P$4 dan sijil kapal.k. engadukan 5ahkoda bila perintahnya bertentangan dengan hukum.
9
-
7/25/2019 Buku Hukum Maritim
54/60
l. enuntut penjelasan bila tidak diijinkan turun di pelabuhan.
m. 5aik banding ke pengadilan negeri atas hukuman yang dijatuhkan.
n. engetahui tujuan kapal.
o. enuntut penyelidikan atas makanan apakah pantas atau memenuhi syarat gii atau
sesuai perjanjian bila dikehendaki oleh min 9 dari 2nak buah kapal.
p. inta ganti rugi bila makan tidak diberikan