buku belajar baca quran (bbq)

46
Belajar Baca Qur’an (BBQ) www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 1 Belajar Baca Qur’an (BBQ) DAFTAR ISI MODUL #1: MUQODIMAH / PENDAHULUAN MODUL #2: MENGENAL HURUF HIJAIYAH DAN MAKHORIJUL HURUF MODUL #3: SIFATUL HURUF DAN MEMAHAMI HUKUM MAD MODUL #4: HUKUM NUN SUKUN ATAU TANWIN DAN HUKUM MAD SILAH THOWILAH DAN MAD SILAH QOSHIROH MODUL #5: HUKUM MIM SUKUN, HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID (GHUNNAH), HUKUM ALIF LAM MODUL #6: HUKUM MAD, FAWATIHUSSUWAR DAN MACAM-MACAM IDGHOM MODUL #7: WAQOF, TAFKHIM DAN TARQIQ, NUN IWADH MODUL #8: MEMAHAMI AL-QURAN DAN HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA MODUL #9: GHORIB (ISTILAH-ISTILAH DALAM AL-QURAN) 44 MODUL #10: PENUTUPAN KHOTMIL QURAN 46 2 3 9 17 22 26 33 37

Upload: irfan-irawan-cbn

Post on 15-Sep-2015

199 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Buku ini disusun berdasarkan kaidah ilmu tajwid dasar dan bacaan quran berdasarkan qiroah Imam Ashim riwayat imam Hafs. Analogi contoh dan penjelasan dalam buku ini salah satunya kami ambil dari ilmutajwid.com dan beberapa pesantren di Indonesia. Untuk peraga atau contoh pengajar kepada murid bisa menggunakan metode Iqro’ atau Metode Qiroati. Adapun untuk materi pendalaman kaidah / adab terhadap Al-Quran kami ambil dari nukilan kitab At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran karya imam Nawawi.

TRANSCRIPT

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 1

    Belajar Baca Quran (BBQ)

    DAFTAR ISI

    MODUL #1: MUQODIMAH / PENDAHULUAN

    MODUL #2: MENGENAL HURUF HIJAIYAH DAN MAKHORIJUL HURUF

    MODUL #3: SIFATUL HURUF DAN MEMAHAMI HUKUM MAD

    MODUL #4: HUKUM NUN SUKUN ATAU TANWIN DAN HUKUM MAD SILAH THOWILAH DAN MAD SILAH QOSHIROH

    MODUL #5: HUKUM MIM SUKUN, HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID (GHUNNAH), HUKUM ALIF LAM

    MODUL #6: HUKUM MAD, FAWATIHUSSUWAR DAN MACAM-MACAM IDGHOM

    MODUL #7: WAQOF, TAFKHIM DAN TARQIQ, NUN IWADH

    MODUL #8: MEMAHAMI AL-QURAN DAN HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA

    MODUL #9: GHORIB (ISTILAH-ISTILAH DALAM AL-QURAN) 44

    MODUL #10: PENUTUPAN KHOTMIL QURAN 46

    2

    3

    9

    17

    22

    26

    33

    37

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 2

    MODUL #1: PENDAHULUAN

    Al-Quran adalah Kalamullah (firman Allah SWT), merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril. Di dalam surah Muzzammil ayat 5, Allah SWT berfirman: "... dan bacalah olehmu Al-Quran ini dengan pelan/tartil (bertajwid)." Hukum orang yang mempelajari Ilmu Tajwid adalah Fardhu Kifayah. Dan hukum mengamalkannya adalah Fardhu Ain. Dan umat Islam yang dapat membaca Al-Quran, wajib hukumnya belajar Tajwid, supaya terpelihara huruf, makhraj, ghunnah, dan Mad-nya. Mari kita belajar dan tidak bosan membaca dan menggali isi Al-Quran, serta mengamalkannya. "... dan katakanlah: 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan'." (QS. Thaahaa: 114).

    Buku ini disusun berdasarkan kaidah ilmu tajwid dasar dan bacaan quran berdasarkan qiroah Imam Ashim riwayat imam Hafs. Analogi contoh dan penjelasan dalam buku ini salah satunya kami ambil dari ilmutajwid.com dan beberapa pesantren di Indonesia. Untuk peraga atau contoh pengajar kepada murid bisa menggunakan metode Iqro atau Metode Qiroati. Adapun untuk materi pendalaman kaidah / adab terhadap Al-Quran kami ambil dari nukilan kitab At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran karya imam Nawawi.

    TUJUAN PROGRAM

    Memahami hukum-hukum bacaan dan mampu menerapkannya secara benar dalam membaca Al-Quran serta trampil mengajarkannya

    Mengenal Al-Quran dan hal-hal yang berhubungan dengannya, serta trampil mengajarkannya Mendeskripsikan ayat-ayat Al-Quran dan mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan

    sehari-hari serta trampil mengajarkannya

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 3

    MODUL #2: MENGENAL HURUF HIJAIYAH DAN MAKHORIJUL HURUF HURUF HIJAIYAH

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 4

    MAKHORIJUL HURUF Pengertian dan Pengelompokan Makharijul Huruf

    Makhraj artinya tempat keluar. Makharijul Huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf pada saat dilafalkan. Pembaca Al-Quran yang baik, bukan saja harus mengetahui hukum-hukum tajwid, tetapi juga harus memperhatikan dan memahami makhraj dan sifat dari huruf-huruf yang dibacakan. Sejumlah ulama dan ahli-ahli qiraat memiliki perbedaan dalam pengelompokan (pengklasifikasian) Makharijul Huruf, namun secara garis besar intinya adalah sama. Terdapat 17 Makhraj yang diklasifikasikan menjadi 5 tempat, yaitu: 1. Al-Halqi / Tenggorakan, terdapat 3 Makhraj : Tenggorakan Dalam (Pangkal Tenggorakan): huruf dan .

    Ingat, di dalam hukum Mad Badal sudah dijelaskan bahwa huruf Hamzah ( ) dan Alif ( ) adalah sama. Dapat dikatakan sebagai saudara kembar yang sama dalam pengucapannya, namun berbeda fungsi dan tugasnya apabila masuk ke Hukum Mad, misalnya Hukum Mad Munfashil dan Mad Muttashil.

    Hamzah dapat dijadikan sukun (berharakat Sukun), sementara Alif tidak ada harakat sukun. Di sini kami tulis Hamzah-Alif ( ) untuk memudahkan mengingat

    Tenggorakan Tengah: huruf , Tenggorakan Luar dekat pita suara: huruf ,

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 5

    2. Al-Lisani / Lidah, terdapat 10 Makhraj: Pangkal lidah dekat tenggorakan menyentuh sekitaran anak tekak atau berada di atas pita

    suara: Pangkal lidah menyentuh langit-langit belakang: Lidah bagian tengah menekan langit-langit atas: , , Ujung lidah dirapatkan pada Gigi Geraham atas, dan Tepi Lidah (kiri dan kanan) ditekan ke

    Gigi Geraham: Ujung permukaan lidah ditekan ke Gusi di atas Gigi Seri atau Gigi Atas Bagian Tengah: Ujung lidah ditekan sedikit lebih ke atas dari makhraj Lam: Ujung lidah dinaikkan ke langit-langit atas sedikit melengkung, sehingga terlihat lidah bagian

    belakang : Ujung lidah ditekan ke Pangkal Gigi Seri bagian atas (Gigi Seri adalah Gigi Tengah): ,

    , Ujung lidah ditekan ke belakang Gigi Seri bagian bawah : , , Ujung lidah dikeluarkan sedikit dan ditekan di ujung Gigi Seri bagian atas: , ,

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 6

    3. Asy-Syafawi / bibir, terdapat 2 Makhraj:

    Bibir Bawah ditekan ke Gigi Seri bagian atas : Bibir Bawah dan Atas posisi tertutup atau merapat, yaitu , ,

    1. Menutup bibir lebih ringan: huruf 2. Menutup bibir sedikit lebih kuat: huruf 3. Membulatkan bibir atas dan bawah :

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 7

    4. Al-Jaufi / Rongga Mulut, terdapat 1 Makhraj: Merupakan makraj untuk huruf-huruf Mad yang dilepaskan ke dalam Rongga Mulut : , ,

    5. Al-Khaisyhumi / Pangkal Hidung, terdapat 1 Makhraj: Pangkal Hidung bagian dalam, yaitu huruf-huruf yang dibaca dengung (ghunnah):

    pada hukum Nun Sukun ( ) dan tanwin ( , , ), yaitu Ikhfa Haqiqi, Iqlab, dan Idgham Bighunnah.

    pada hukum Mim Sukun ( ), yaitu Ikhfa Syafawi dan Idgham Mitslain, hukum Ghunnah Musyaddadah, yaitu huruf Mim Bertasydid ( ) dan Nun

    Bertasydid ( ). hukum Idgham Mutajanisain hanya untuk Ba Sukun ( ) bertemu dengan huruf

    Mim Berharakat ( ). hukum Mad Lazim Harfi Mukhaffaf hanya dikhususkan untuk huruf Ain tanpa

    harakat ( ).

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 8

    Dari pengelompokan Makharijul Huruf ini perlu diperhatikan bahwa terdapat beberapa huruf yang memiliki Makhraj yang sama. Namun, ketika dilapalkan bunyi atau suara dari huruf-huruf tersebut tidaklah sama. Maka yang membedakannya terletak pada sifat huruf.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 9

    MODUL #3: SIFATUL HURUF DAN MEMAHAMI HUKUM MAD SIFATUL HURUF Menurut Ibn Jazari sifatul huruf dibagi menjadi 17 golongan dari dua sifat. Sifat huruf dibagi menjadi 2 yaitu Sifat yang mempunyai lawan dan Sifat yang tidak mempunyai lawan. Sifat yang mempunyai lawan Ash-Shifatul Mutadhadah- ) disebut juga Sifat Lazimah - yaitu: Ciri kekal yang pasti ada pada setiap pengucapan huruf dalam semua keadaan, baik itu pada keadaan berbaris maupun mati, mempunyai 10 golongan.

    Sedangkan Sifat lawan nya ini disebut juga dengan Ash-Shifatul Ghairu Mutadhadah -

    atau Sifat Aridhah - . Ash-Shifatul Ghairu Mutadhadah atau sifat 'Aridhah yaitu: Ciri

    yang berubah-ubah bagi suatu huruf, seperti tarqiq (tipis), tafkhim (tebal), ghunnah (dengung), idgham (meleburkan huruf), atau ikhfa' (menyamarkan huruf), panjang atau pendek dan seumpamanya, mempunyai 7 golongan.

    Sifat Lazimah -

    (Sifat yang mempunyai lawan)

    Sifat Aridhah -

    (Sifat yang tidak mempunyai lawan)

    1. ~ Al-Hamsu

    Menurut bahasa adalah: Suara yang

    disembunyikan/ disamarkan.

    Menurut istilah adalah:

    Keluarnya/berhembusnya nafas ketika

    mengucapkan huruf.

    Terdapat 10 huruf yang bersifat Hams.

    Dikelompokkan dalam lafadz: :

    [fahatsahu syakhshun sakata: ,,,,

    ,,,, ]

    1. Safir ()

    Menurut bahasa adalah: Suara yang

    menyerupai suara unggas/burung.

    Menurut istilah adalah: Suara tambahan yang

    keluar dengan kuat diantara ujung lidah dan gigi

    seri.

    Hurufnya ada 3, yaitu : shd (), zy ( ), dan

    sn ().

    Bunyi desiran yang berlaku pada huruf sd

    paling kuat dibanding zy dan berikutnya.

    Perbedaan sifat Safir dengan Hams adalah:

    desiran nafas yang lebih kuat dibanding dengan

    Hams yang sekadar membunyikan hurufnya

    dengan hembusan nafas yang lebih ringan.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 10

    2. ~ Al-Jahru/Al-Jahr

    Menurut bahasa adalah: Jelas, terang dan

    nyata. Menurut istilah adalah: Tertahannya

    nafas ketika mengucapkan huruf.

    Huruf-hurufnya ialah 18 huruf, yang berwarna

    abu-abu; yaitu ;

    Al-Hamsu lawan-nya Al-Jahru maksudnya: "Bila

    sifat Al-Hams mengeluarkan nafas bersama

    pengucapan huruf sebaliknya Al-Jahr menahan

    nafas, ketika pengucapan huruf-hurufnya."

    ~ Asy-Syiddah, lawan-nya ~ Ar-

    Rakhawah

    2. Qalqalah () memantul

    Menurut bahasa adalah: Bergetar

    Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf

    sukun (mati) yang disertai getaran (pantulan)

    suara pada makhrojnya sehingga terdengar

    suara yang kuat.

    Huruf qalqalah ada lima

    Dikelompokkan dalam lafaz

    qutubujaddin: ,,,,

    Qalqalah terbagi menjadi dua jenis:

    a. Qalqalah kecil (shugra) yaitu: apabila salah

    satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati

    dan baris matinya adalah asli karena harakat

    sukun dan bukan karena waqaf.

    Contoh: ,

    b. Qalqalah besar (kubra) yaitu: apabila salah

    satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan

    karena waqaf atau berhenti. Dalam keadaan ini,

    qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkan

    tetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan

    diteruskan.

    Contoh: ,

    Huruf , pantulannya mendekati suara o.

    Sedangkan untuk huruf lainnya terdengar

    mendekati lafazh e.

    Harus kelihatan lebih jelas dan kuat ketika

    waqaf pada huruf yang bertasydid, seperti;

    , ,

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 11

    3. ~ Asy-Syiddah

    Menurut bahasa adalah: Kuat.

    Menurut istilah adalah: Tertahannya suara

    sejenak di tempat makhroj, kemudian

    melepaskannya secara tiba-tiba bersama udara.

    Terdapat 8 huruf yang bersifat Syiddah

    Dikelompokkan dalam lafadz : : ajidu

    qattun bakat yaitu : ,,,,,, dan

    3. Lin ( ) - lembut

    Menurut bahasa adalah: Lembut dan Mudah.

    Menurut istilah: Mengeluarkan huruf dari mulut

    tanpa memberatkan lisan.

    Hurufnya ada 2, yaitu waw dan y'

    Pembunyian dengan sifat lin hanya berlaku

    apabila huruf itu mati, dan sebelumnya ada

    huruf berbaris atas.

    Contohnya; dan

    4. ~ Ar-Rakhawah

    Menurut bahasa adalah: Lunak atau lemah

    lembut. Menurut istilah adalah: Mengeluarkan

    suara ketika melafadzkan huruf tanpa ada

    hambatan.

    Hurufnya ada 15, yaitu selain huruf Syiddah

    dan At-Tawas-suth/Mutawassith , yaitu;

    4. Inhiraf () - miring

    Menurut bahasa: Condong atau miring.

    Menurut istilah adalah: huruf yang

    pengucapannya miring setelah keluar dari ujung

    lidah.

    Hurufnya ada 2, lam () dan ra' ( )

    Ra' () miring bagian punggung lidah dan Lam

    () miring bagian permukaan lidah

    5. ~ Al-Isti'la'

    Menurut bahasa adalah: Terangkat. Menurut

    istilah adalah: Pengucapan huruf dengan

    terangkatnya sebagian besar lidah ke langit-

    langit.

    Hurufnya ada 7.

    Dikelompokkan dalam lafadz : :

    khush-sha haghin qiz,

    yaitu : ,,,,,, .

    5. Takrir () - berulang

    Menurut bahasa adalah: Mengulangi

    Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf yang

    disertai bergetar secara berulang pada ujung

    lidah

    Hurufnya 1 sahaja, yaitu ro' ().

    Walau bagaimanapun, getaran yang dibenarkan

    adalah sekali saja, lebih-lebih lagi pada keadaan

    tasydid.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 12

    6. ~ Al-Istifal

    Menurut bahasa adalah: Menurun.

    Menurut istilah adalah : Pengucapan huruf

    disertai dengan menurunkan sebahagian besar

    lidah ke dasar permukaan mulut.

    Hurufnya ada 21 yaitu selain huruf-huruf Isti'la

    Al-Isti'la' lawan-nya Al-Istifal, maksudnya : "Bila

    Al-Isti'la' terangkatnya sebagian besar lidah ke

    langit-langit sebaliknya Al-Istifal menurunkan

    sebahagian besar lidah ke dasar permukaan

    mulut."

    ~ Al-Itbaq lawan-nya ~ Al-Infitah

    6. Tafasysyi ( ) - menyebar

    Menurut bahasa adalah: Menyebar dan meluas.

    Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf

    disertai menyebarnya angin di dalam mulut

    Hurufnya 1 saja, yaitu syin ()

    7. ~ Al-Itbaq

    Menurut bahasa adalah: Menutup.

    Menurut istilah : Pengucapan hurufnya, dengan

    lingkaran sekeliling lidah menutup ke arah

    langit-langit.

    Hurufnya ada 4.

    Dikelompokkan dalam lafadz yaitu

    ,,,

    7. Istithollah () - memanjang

    Menurut bahasa adalah: Memanjang

    Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf yang

    disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah

    sampai ujungnya, di sebelah kiri atau kanan

    lidah.

    Hurufnya 1 saja, yaitu had ().

    8. ~ Al-Infitah

    Menurut bahasa adalah: Terpisah. Menurut

    istilah adalah: Pengucapan hurufnya, dengan

    merenggangkan lidah dari langit-langit.

    Hurufnya ada 24, semua huruf hijaiyah selain

    ,,,

    Al-Itbaq lawan-nya Al-Infitah maksudnya: "Bila

    Al-Itbaq, lingkaran sekeliling lidah menutup ke

    arah langit-langit sebaliknya Al-Infitah

    meregangkan lidah dari langit-langit

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 13

    9. ~ Al-Izhlaq

    Menurut bahasa adalah: Bagian lancip lidah.

    Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf

    dengan ringan dan cepat, karena makhrojnya di

    ujung lidah dan sebagian lagi keluar dari dua

    bibir.

    Hurufnya ada 6.

    Dikelompokkan dalam lafadz : firra min

    lubbin yaitu ;

    10. ~ Al-Ishmat

    Menurut bahasa adalah: Tercegah.

    Menurut istilah adalah: Pengucapan hurufnya

    agak berat dan tidak dapat dilafadzkan dengan

    cepat, karena makhrojnya jauh dari ujung lidah.

    Hurufnya ada 22, yaitu selain huruf Idzlaq.

    Al-Izhlaq lawan-nya Al-Ishmat makskudnya:

    "Bila Al-Izhlaq pengucapan huruf dengan ringan

    dan cepat, sebaiknya Al-Ishmat pengucapan

    hurufnya agak berat dan tidak dapat

    dilafadzkan dengan cepat karena makhrojnya

    jauh dari ujung lidah.

    MEMAHAMI HUKUM MAD Menurut bahasa, Mad artinya tambahan atau melebihkan. Di dalam istilah ilmu tajwid, Mad adalah memanjangkan bacaan ketika bertemu dengan huruf-huruf yang mengandung hukum Mad. Dapat dikatakan bahwa Hukum Mad adalah hukum yang mengatur panjang bacaan di dalam Al-Quran.

    Sebelum membahas lebih jauh tentang Hukum Mad, ada baiknya mengenal sedikit tentang ketukan dalam membaca Al-Quran:

    Panjang suara atau bacaan yang dipakai harus rata, tetap, dan teratur.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 14

    Huruf berharakat fathah dan fathatan ( ); dhammah dan dhammatain ( ) ; kasrah dan kasratain ( ) dibaca 1/2 alif atau 1 harakat (ketukan)

    Huruf yang mengandung Hukum Izhar harus dibaca 1 harakat Huruf yang mengandung dengung (ghunnah) seperti Idgham Bighunnah, Iqlab, Ikhfa

    dibaca antara 1 alif hingga 1 1/2 alif atau sekitar 2 hingga 3 harakat Huruf ber-tasydid dibaca 2 harakat.

    Di dalam hukum-hukum Mad, jika aturannya harus dua harakat, maka harus dibaca 2 harakat secara rata, tetap dan teratur. Jika 6 harakat harus dibaca 6 harakat.

    Apabila aturannya harus 6 harakat, namun dibaca 2 harakat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan makna pada kata/kalimat, maka hukum bacaan tersebut adalah haram.

    Hukum MAD terdiri dari 2 cabang, yaitu Mad Thobii (Mad Ashli) dan Mad Fari.

    a. Memahami mad asli atau mad thobii Mad Thobii artinya biasa atau alami, yaitu tidak kurang dan tidak lebih. Dibaca panjang

    1 alif atau 2 harakat. Di dalam ilmu tajwid, Mad Thobii sering disebut juga dengan Mad Ashli, artinya asal-muasal atau asal mula kejadian, dan merupakan kunci dasar dalam mempelajari hukum-hukum Mad Fari. Mad Thobii berlaku apabila: huruf berharakat Fathah ( ) bertemu dengan huruf Alif ( ); huruf berharakat Kasrah ( ) bertemu huruf Ya Sukun ( ); dan Dhammah ( ) bertemu Waw sukun ( ) maka huruf-huruf tersebut dibaca panjang dua harakat.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 15

    b. Memahami mad jaiz munfashil

    Jaiz artinya boleh. Sedangkan Munfashil artinya di luar kata atau terpisah Mad Jaiz Munfashil berlaku apabila huruf Mad Thobii ( ; ; ) bertemu dengan huruf Alif berharakat Fathah, Kasrah, atau Dhammah ( ) Cara membacanya boleh panjang 2 harakat, 4 harakat, atau 6 harakat. Di dalam Al-Quran, Mad Jaiz Munfashil diberi tanda garis tipis melengkung di bagian atas huruf Mad Thobii atau berada di antara huruf Mad Thobii dan huruf Alif > Mad Jaiz Munfashil adalah contoh :

    c. Memahami mad wajib muttashil

    Hukum Mad Wajib Muttashil adalah hukum tajwid yang berlaku apabila huruf Mad Thobii ( ; ; ) bertemu dengan huruf Hamzah berharakat Fathah / Fathatain, Kasrah / Kasratain, atau Dhammah / Dhammatain ( /// ). Kuncinya adalah Huruf Mad Thobii dan Hamzah dalam keadaan bersambung atau

    dalam satu kata .Panjang bacaan Hukum Mad Wajib Muttashil adalah harus 6 harakat (tidak dapat ditawar). Hukum Mad Muttashil diberi tanda (simbol) garis lengkung tebal yang mirip dengan

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 16

    gambar pedang, yang diletakkan di atas huruf Mad Thobii atau berada di antara Huruf

    Mad Thobii dan Hamzah. Contoh :

    d. Memahami mad aridh lissukun Mad Arid Lissukun adalah cara memanjangkan bacaan pada saat berhenti (wakof) baik di akhir maupun di tengah ayat. Memutuskan bacaan di tengah ayat karena terpaksa disebut WAQOF IDHTHIRARI dan memutuskan bacaan di tengah ayat pada saat pertemuan huruf Mad Arid Lissukun. Mad adalah panjang bacaan. Arid artinya yang bertemu. Lis artinya karena Sukun artinya mati Hukum Mad Arid Lissukun berlaku apabila huruf Mad Thobii ( ; ;

    ) bertemu dengan huruf (hidup) berbaris Fathah, Fathatain, Kasra, Kasratain, Dhammah dan Dhammatain ( ) yang berada di dalam satu kata/kalimat. Panjang bacaan Mad Arid Lissukun boleh 2, 4, atau 6 harakat.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 17

    e. Mad liin Kunci mengingat Hukum Mad Lin adalah huruf Waw dan Ya, hampir sama dengan Hukum Mad Thobii, tapi yang membedakan adalah tanda baris (harakat), dan Hukum

    Mad Lin tidak berlaku untuk huruf Alif. Lin artinya lembut atau lunak Mad Lin berfungsi pada saat bacaan berhenti di tanda wakof di ujung ayat ( usul-ayah /

    ) dan juga berlaku sekalipun saat ingin berhenti di tengah ayat karena terpaksa ( Waqof Idhthirari / ). Hukum Mad Lin berlaku apabila huruf berbaris Fathah ( ) bertemu dengan huruf Waw Sukun ( ) dan Ya Sukun ( ), dan berada dalam satu kata/kalimat dengan satu huruf setelahnya. Panjang bacaan Mad Lin boleh 2 harakat, 4 harakat, atau 6 harakat (pilih salah satu), sebagaimana sudah dijelaskan di dalam pengertian hukum Mad, bahwa panjang bacaan harus konsisten (rata, tetap, dan teratur). Contoh :

    MODUL #4: HUKUM NUN SUKUN ATAU TANWIN, HUKUM MAD SILAH THOWILAH DAN MAD SILAH QOSHIROH HUKUM NUN SUKUN ATAU TANWIN Dalam hukum nun sukun atau tanwin dibagi menjadi 6 bagian yaitu :

    a. Idgham Bighunnah Bi artinya dengan. Ghunnah artinya dengung. Sementara Idgham artinya meleburkan satu huruf ke dalam huruf setelahnya, atau bahasa lainnya di-tasydid-kan. Cara membaca Idgham Bighunnah adalah dengan meleburkan atau ,, menjadi suara huruf di

    depannya atau keempat huruf tersebut seolah diberi tanda

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 18

    tasydid, diiring dengan menggunakan suara dengung 1 Alif 1 1/2 Alif atau sekitar 2 3 harakat. Contoh :

    b. Idgham Bilaghunnah

    Bila artinya tidak. Ghunnah artinya dengung. Sementara Idgham artinya meleburkan satu huruf ke dalam huruf setelahnya, atau bahasa lainnya di-tasydid-kan. Cara membacanya adalah dengan meleburkan atau ,, menjadi suara huruf atau , atau lafaz kedua huruf tersebut seolah diberi tanda tasydid, tanpa dikuti suara dengung (ghunnah).

    c. Iqlab

    Apabila huruf Nun Sukun ( ) atau tanwin ( ,, ) bertemu dengan huruf Ba ( ). Menurut bahasa, Iqlab artinya mengubah atau menggantikan sesuatu dari bentuknya.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 19

    Cara membacanya adalah dengan menggantikan huruf atau ,, menjadi suara huruf mim sukun ( ) sehingga pada saat akan bertemu dengan huruf bibir atas dan bawah dalam posisi tertutup, diiringi dengan suara dengung sekitar 2 harakat. Contoh :

    d. Izhar Halqi

    Izhar artinya jelas atau terang. Dinamakan Izhar Halqi karena makhraj dari huruf-hurufnya keluar dari tenggorakan (halq). Hukum Izhar Halqi berlaku apabila Nun Sukun ( ) atau tanwin ( ,, ) bertemu dengan huruf Alif, Ain, Ghain, Ha, Kha, Ha (

    ) dan Hamzah ( ) , namun atau ,, jarang bertemu dengan huruf Hamzah ( ), akan tetapi huruf Hamzah tetap salah satu huruf Izhar Halqi. Cara membaca Izhar Halqi harus jelas/terang, dan tidak berdengung.

    Contoh :

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 20

    e. Izhar Wajib (Mutlaq) Hukum Izhar Wajib atau disebut juga Izhar Mutlaq adalah salah satu cabang dari Hukum Izhar, cara membacanya jelas/terang dan tidak berdengung. yaitu apabila Nun Sukun ( ) bertemu dengan huruf ( ) dalam keadaan SAMBUNG atau DALAM SATU KATA/KALIMAT. Huruf yang sering bertemu dalam satu kata/kalimat (dalam keadaan sambung) adalah Nun Sukun dengan huruf Waw dan Ya. - Ada 4 kata Hukum Izhar Wajib di dalam Al-Quran, yaitu: Dunya, Shinwanun, Bunyanun, dan Qinwanun. Contoh :

    f. Ikhfa Haqiqi Ikhfa secara harfiah berarti menyamarkan atau menyembunyikan. Cara membacanya adalah dengan mengeluarkan suara atau ,, dari rongga hidung sehingga terlihat samar atau menjadi suara N atau NG , kemudian disambut dengan dengung 1 1 1/2 Alif atau sekitar 2 3 harakat, setelah itu baru masuk ke huruf sesudahnya. Ikhfa Haqiqi adalah menyamarkan huruf Nun Sukun ( ) atau tanwin ( ,, ) ke dalam huruf sesudahnya ada 15 huruf yaitu:

    .

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 21

    Untuk mempermudah coba lihat bagan berikut.

    Contoh :

    HUKUM MAD SILAH THOWILAH DAN MAD SILAH QOSHIROH

    Mad Silah Thowilah Mad Shilah Thowilah terjadi apabila Mad Shilah Qoshiroh diikuti Huruf Hamzah. Ukuran panjangnya adalah 4 sampai 5 harakat. Contoh :

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 22

    Mad Silah Qoshiroh Mad Shilah Qashirah yaitu pemanjangan suara pada huruf ha dlomir (suara hii atau huu kata ganti orang ketiga tunggal) dengan syarat tidak diikuti huruf hamzah sesudahnya. Contoh:

    MODUL #5: HUKUM MIM SUKUN, HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID (GHUNNAH), HUKUM ALIF LAM HUKUM MIM SUKUN Hukum Mim Mati (Sukun) adalah hukum tajwid yang berlaku untuk huruf Mim Sukun, apabila bertemu dengan 29 huruf Hijaiyah. Terdiri dari tiga jenis, yaitu: 1. Ikhfa Syafawi Ikhfa Syafawi adalah hukum tajwid yang berlaku apabila huruf Mim Sukun ( ) bertemu dengan huruf Ba ( ) . Ikhfa artinya menyamarkan atau menyembunyikan. Syafawi artinya bibir Dinamakan Ikhfa Syafawi karena makhraj dari huruf Mim dan Ba merupakan pertemuan antara bibir atas dan bibir bawah. Panjang bacaan sekitar 2-3 harokat. Cara membaca Ikhfa Syafawi adalah dengan membaca terlebih dahulu HURUF SEBELUM MIM SUKUN, kemudian masuk ke huruf Mim Sukun dengan mengeluarkan irama dengung ikhfa Syafawi (menahan huruf mim samar-samar); immng.. / ummmng.. / ammmng sehingga pada saat akan bertemu dengan huruf bibir atas dan bawah dalam posisi tertutup.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 23

    Contoh :

    2. Idgham Mitslain / Idgham Mutamasilain / Idgham mimi Idgham Mitslain atau sering disebut dengan Idgham Mimi adalah hukum tajwid yang berlaku untuk huruf Mim Sukun ( ) bertemu dengan huruf Mim Berharakat ( ,, ) . Dinamakan Mitslain karena terjadinya pertemuan dua huruf yang makhraj dan sifatnya sama persis (identik). Dinamakan Idgham karena cara membacanya adalah dengan meleburkan satu huruf ke dalam huruf setelahnya, atau bahasa lainnya di-tasydid-kan. Hukum Idgham Mitslain dibaca dengung (makhraj huruf mim-nya mengalun dan jelas) sekitar 2 3 harakat. Contoh :

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 24

    3. Izhar Syafawi Hukum Izhar Syafawi adalah hukum tajwid yang berlaku apabila huruf Mim Sukun ( ) bertemu dengan semua huruf hijaiyah, kecuali huruf Mim dan Ba. Izhar artinya jelas/ terang atau tidak berdengung. Syafawi artinya bibir; karena huruf Mim makhrajnya adalah pertemuan bibir bagian atas dan bibir bagian bawah. Contoh :

    HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID (GHUNNAH) Ghunnah Musyaddadah ( ) adalah hukum tajwid yang berlaku apabila huruf Mim dan Nun dalam keadaan bertasydid ( / ) .Ghunnah artinya dengung; suara yang terdengar jelas dan nyaring yang keluar dari pangkal hidung (khaisyum). Musyaddadah artinya bertasydid. Cara membaca Ghunnah Musyaddadah adalah membaca terlebih dahulu HURUF sebelum MIM/NUN bertasydid ( / ) , kemudian HURUF tersebut masuk ke tanda tasydid ( / ) lalu huruf

    / langsung didengungkan secara jelas ke pangkal hidung (khaisyum), sekitar 2 3 harakat.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 25

    Sehingga ada alunan innn.. / unnn / annn atau atau immm.. / ummm.. / ammm.. Contoh :

    HUKUM ALIF LAM Pengertian hukum bacaan Al Syamsiyah. Apabila Al () atau alif lam mati yang bertemu dengan salah satu huruf Syamsiyah (

    ) dan dibacanya lebur/idghom (bunyi al tidak dibaca). Ciri-ciri hukum bacaan Al Syamsiyah: Dibacanya lebur/idghom Ada tanda tasydid/siddah ( ) di atas huruf alif lam mati Contoh Bacaan Al Syamsiyah:

    Pengertian hukum bacaan Al Qamariyah Apabila Al () atau alif lam mati bertemu dengan salah satu huruf Qamariyah ( ) dan dibacanya jelas/izhar. Ciri-ciri hukum bacaan Al Qomariyah: Dibacanya jelas/izhar Ada tanda sukun di atas huruf alif lam mati Contoh Bacaan Al Qomariyah:

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 26

    MODUL #6: HUKUM MAD, FAWATIHUSSUWAR DAN MACAM-MACAM IDGHOM

    HUKUM MAD a. Mad Badal Badal artinya ganti. Makna ganti disini merujuk pada rumusan tajwid mushaf Timur Tengah. Indonesia umumnya menggunakan qiraat imam Hafhs, yaitu cukup dibaca panjang 2 harakat.

    Mad Badal adalah perpanjangan suara pada huruf Hamzah, sebagai pengganti huruf Hamzah yang dihilangkan, yaitu :

    Panjang bacaan huruf Hamzah berbaris Fatha apabila bertemu dengan Hamzah Sukun ( ) asal mulanya ;

    Panjang bacaan huruf Hamzah berbaris Kasrah apabila bertemu dengan huruf Ya Sukun ( ) asal mulanya ;

    Panjang bacaan huruf Hamzah berbaris Dhammah apabila bertemu dengan huruf Waw Sukun ( ) asal mulanya Contoh :

    b. Hukum mad tamkin Tamkin artinya penetapan. Penetapan ini berlaku pada :

    Apabila huruf berharakat Kasrah ( ) bertemu huruf Ya Sukun ( ), dan huruf setelahnya adalah huruf Ya Berharakat ( , , )

    Dan apabila huruf berharakat Dhammah ( ) bertemu Waw sukun ( ), dan setelahnya adalah huruf Waw Berharakat ( ,, )

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 27

    Maka cara membacanya sama seperti membaca hukum Mad Thobii, serta panjang

    bacaanya adalah 2 harakat. Dan pada pertemuan huruf yang kedua dan ketiga yang sifat dan makhraj-nya sama, cukup

    dibaca 1 harakat Contoh :

    c. Hukum mad iwadh Iwadh artinya ganti ; waqof pada huruf Alif pengganti dari fathatain. Panjang bacaan Mad Iwadh adalah 1 alif atau 2 harakat. Contoh :

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 28

    FAWATIHUSSUWAR a. Mad lazim mukhoffaf harfi Lazim artinya harus / wajib. Harfi artinya huruf; mad terjadi karena huruf ( bukan pada kata/kalimat). Mukhaffaf artinya ringan; cara mengucapkannya. Hukum Mad Lazim Harfi Mukhaffaf merupakan hukum tajwid yang ditujukan untuk kombinasi 14 huruf yang terletak di 13 Ayat pembuka, di 29 Surah di dalam Al-Quran.

    1 huruf Alif ( ), cukup dibaca 1 harakat 5 Huruf haya thahara, yaitu Ha ( ), Ya ( ), Tha ( ), Ha ( ), & Ra ( )

    dibaca panjang 2 harakat 8 Huruf shadqafnun sama lam kaf ain , yaitu shad ( ), qaf ( ) , nun ( ), sin

    ( ), mim ( ), lam ( ), kaf ( ), ain ( ), dibaca 6 harakat. Tidak dibaca dengung (Idgham), kecuali huruf Ain pada surah Maryam dan huruf Mim bertasydid

    Contoh:

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 29

    b. Mad lazim mutsaqqol harfi Adalah Mad thabi'i yang bertemu dengan sukun asli (bukan karena wakaf) pada salah satu huruf hijaiyah yang bertasydid. Dinamakan harfi karena sukun asli tersebut terdapat setelah huruf mad. Hal ini terdapat pada huruf-huruf hijaiyah yang terletak di awal beberapa surat. Dinamakan mutsaqqal karena berat mengucapkannya akibat adanya tasydid pada sukun tersebut. Aturan membacanya wajib panjang, 6 harakat. Contoh, huruf lam dalam: Mad Lazim Mutsaqqal Harfi Contoh :

    c. Mad lazim mukhoffaf kalimi Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi adalah mad yang terjadi dari pertemuan antara Mad Badal dengan khuruf bertanda sukun (mati). Durasi Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi adalah 6 kharokat. Kasus mad ini hanya terjadi di 2 tempat dalam Al-quran, yaitu pada surat Yunus (10) ayat 51 dan 91. Berikut ini adalah Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi (perhatikan tampilan tanda):

    d. Mad lazim mutsaqqol kalimi Lazim artinya pasti / wajib. Kilmi / kalimi artinya perkataan; mad terjadi karena berada di dalam suatu perkataan (kata). Mutsaqqal artinya diberatkan; berat cara mengucapkannya

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 30

    Hukum Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal berlaku apabila huruf Mad Thobii ( ; ;

    ) bertemu dengan huruf bertasydid ( ). Panjang bacaan Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal adalah wajib 6 harakat (tidak dapat ditawar), sama seperti hukum Mad Wajib Muttashil. Kedua hukum ini memiliki tanda (simbol) garis lengkung tebal seperti gambar pedang. Contoh

    MACAM-MACAM IDGHOM

    a. Idghom Mutajanisain Idgham Mutajanisain adalah hukum tajwid yang berlaku apabila terjadi pertemuan dua huruf yang berbeda sifat, namun sejenis tempat keluar suara atau makhraj-nya; satu dalam keadaan sukun dan satu lagi berharakat. Mutajanisain artinya sejenis dan Idgham artinya meleburkan satu huruf ke dalam huruf setelahnya (di-tasydid-kan). Hukum Idgham Mutajanisain berlaku untuk 8

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 31

    huruf, yaitu: ,,,,,,, Perhatikan gambar :

    Contoh bacaan :

    b. Idghom Mutamatsilain Idgham Mutamatsilain adalah hukum tajwid yang berlaku untuk pertemuan dua huruf yang sama sifat dan mahrajnya; satu dalam keadaan sukun dan satu lagi berharakat. Dua huruf tersebut berada di dalam kata/kalimat yang terpisah. Mutamatsilain artinya sama/serupa dan Idgham artinya meleburkan satu huruf ke dalam huruf setelahnya (di-tasydid-kan).

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 32

    Cara membacanya adalah dengan memasukkan (meleburkan) huruf yang bersukun ke dalam huruf berharakat secara jelas/terang dan tidak didengungkan.

    Hukum Idgham Mutamatsilain berlaku untuk semua huruf, kecuali:

    - Huruf Mim Sukun ( ) bertemu huruf Mim Berharakat ( ,, ), yang berlaku adalah hukum Idgham Mitslain.

    - Huruf Nun Sukun ( ) bertemu huruf Nun Berharakat ( ,, ), yang berlaku adalah hukum Idgham Bighunnah.

    - Huruf Ya ( ) dan huruf Waw ( ) akan dijelaskan di bagian bawah.

    c. Idghom Mutaqoribain IDGHAM MUTAQORIBAIN ( ) Mutaqoribain artinya dua berdekatan Idgham mutaqoribaini ( ) apabila ada huruf:

    - Tsaa sukun ( ) bertemu dengan huruf Dzal () - Baa sukun () bertemu dengan huruf Mim () - Qaaf sukun ( ) bertemu dengan huruf kaaf ()

    Cara membacanya harus dimasukkan diidghamkan ke dalam huruf yang kedua itu. Umpamanya:

    dibaca

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 33

    dibaca

    dibaca

    MODUL #7: WAQOF, TAFKHIM DAN TARQIQ, NUN IWADH WAQOF Arti dari wakof sendiri adalah berhenti, menurut istilah waqaf ialah menghentikan bacaan sejenak atau putus suara dan berganti nafas akhir atau di tengah ayat. Penerapan waqaf disesuaikan dengan tanda tertentu. Tanda waqaf ada yang terdapat di permulaan ayat atau di tengah tengah ayat. Jenis Waqof perhatikan :

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 34

    TAFKHIM DAN TARQIQ A. Pengertian Tafkhim dan Tarqiq Tafkhim ( ) berarti menebalkan. Sedang yang dimaksud dengan bacaan tafkhim adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara atau bacaan tebal. Pada pengertian itu dapat disimpulkan, bahwa bacaan-bacaan tafkhim itu menebalkan huruf tertentu dengan cara mengucapkan huruf tertentu dengan cara mengucapkan huruf di bibir (mulut) dengan menjorokkan ke depan (bahasa Jawa mecucu), bacaan tafkhim kadang-kadang disebut sebagai isim maful mufakhkhamah ( ). Tarqiq ( ) berarti menipiskan. Sedang yang dimaksud dengan bacaan tarqiq adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara atau bacaan tipis. Pada pengertian itu tampak, bahwa tarqiq menghendaki adanya bacaan yang tipis dengan cara mengucapkan hurur di bibir (mulut) agak mundur sedikit dan tmpak agak meringis. B. Bacaan Tafkhim Huruf hijaiyah yang wajib dibaca tafkhim terdapat tujuh huruf, yaitu huruf istila yang berkumpul

    pada kalimat: , kesemuanya harus dibaca tebal. Contoh:

    . Selain ketujuh huruf tersebut harus dibaca tarqiq, kecuali huruf lam dan ra, yang mempunyai ketentuan sendiri. Pertama, huruf lam tetap dibaca tafkhim jika berada pada lafal jalalah ( ), yakni lam yang terdapat pada lafal: dengan syarat agar lam itu didahului tanda baca fathah atau dammah. Contoh:

    . Kedua, ra wajib dibaca tafkhim (tebal) apabila:

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 35

    - Ra bertanda baca fathah. Contoh:

    - Ra bertanda baca dammah. Contoh: - Ra bertanda sukun (mati), sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang difathah.

    Contoh: - Ra bertanda suku, sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang didammah. Contoh:

    - Ra yang bertanda baca sukun, sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang dikasrah,

    namun kasrah ini bukan asli tetapi baru datang. Contoh: - Ra bertanda baca sukun, sedang huruf di belakangnya berharakat kasrah asli dan sesudah

    ra bertemu dengan huruf istila ( ) yang terdapat tujuh huruf yang terkumpul

    pada kalimat: Contoh:

    C. Bacaan Tarqiq Pertama, huruf lam dibacan tarqiq (tipis), jika huruf lam berada dalam lam jalalah yang didahului huruf yang bertanda baca kasrah. Contoh:

    Semua lam yang tidak berada pada lafal jalalah sebagaimana dijelaskan di atas, maka harus dibaca tarqiq (tipis). Contoh:

    Kedua, huruf ra wajib dibaca tarqiq (tipis) jika:

    - Huruf ra bertanda baca kasrah. Contoh: - Huruf ra bertanda baca hidup yang jatuh setelah ya mati atau huruf lien. Contoh:

    - Huruf ra mati dan sebelumnya ada huruf yang berharakat kasrah asli, sedang sesudah ra

    bukan huruf istila. Contoh:

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 36

    NUN IWADH

    Nun Iwadh : juga dikenali dengan Nun Wasal atau Nun Wiqaayah. Ia juga dipanggil Bacaan Iltiqa Sakinain (pertemuaan dua sukun). Apabila baris Tanwin (baris dua) bertemu dengan Alif Lam ( ) atau Hamzah Wasal ( ), huruf yang bertanwin itu akan dibaca satu baris sahaja dan huruf Nun berbaris kasrah akan ditambah pada bacaan (walaupun ia tidak terdapat pada tulisan). Di antara ayat-ayat yang terdapat Nun 'Iwad:

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 37

    MODUL #8: MEMAHAMI AL-QURAN DAN HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA DIAMBIL DARI KITAB AT-TIBYAAN FII AADAABI HAMALATIL QURAN KARYA IMAM NAWAWI Nama lengkapnya beliau adalah Abu Zakariya bin Syaraf bin Mari bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jumah bin Hizam An- Nawawi Ad-Dimasyqi. Beliau dilahirkan di desa Nawa yang termasuk wilayah Hauran pada tahun 631H. Imam Nawawi mempunyai penguasaan ilmu yang luas, derajat tekun yang mengagumkan, senantiasa hidup warak, zuhud dan sabar dalam kesederhana hidupnya. Banyak karya beliau begitu banyak diantaranya: Syarah Muslim, Al-Irsyad dan At-Taqrib berkenaan dengan segi-segi umum hadits, Tahdzibul Asmaawal Lughaat, Al-Manaasik Ah-Shughra dan Al-Manaasik Al-Kubra, Minhajut Taalibin, Bustaanul Arifiin, khulaasahtul Ahkaam fi Muhimmaaatis Sunan wa Qawaaidil Islam, Raudhatut Taalibiin fii Umdatil Muftiin, Hulyatul Abrar wa Syiaarul Akhyaar fii Talkhiishid Daawaat wal Adzkaar

    yang lebih dikenal dengan nama Al-Adzkaar lin Nawawi dan At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran. Di penghujung usianya, Imam Nawawi bertolak ke negeri kelahirannya dan berziarah ke Al-Quds dan Al-Khalil. Kemudian beliau kembali ke Nawa dan ketika itulah beliau sakit di samping ayah bundanya. Imam Nawawi rahimaullah wafat pada malam Rabu 24 Rajab tahun 676H dan dimakamkan di Nawa.

    - KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QURAN

    Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS Fathiir 35:29-30)

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 38

    Sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW: Barangsiapa membaca Al-Quran dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini. (Riwayat Abu Dawud) Dikatakan kepada pembaca Al-Quran, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca. (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan NasaI)

    - KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QURAN Ibnu Masud Al-Anshari Al-Badri ra meriwayatkan dari Nabi saw, sabdanya yang artinya: Orang yang paling berhak menjadi imam dari suatu kaum adalah orang yang terpandai

    membaca Kitab Allah diantara mereka. Jika mereka sama taraf dari segi bacaan. maka yang lebih mengetahuai tentang sunnah. (Riwayat Muslim) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas raa, Nabi saw bersabda: Adalah para pembaca Al-Quran hadir di majelis Umar ra bermusyawarah dengannya, terdiridari orang tua dan pemuda.

    (Riwayat Bukhari)

    - MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN AL-QURAN Allah Azza wa Jalla telah berfirman:

    Artinya: Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati. (QS Al-Hajj 22:32)

    Artinya : Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. (QS Al-Hajj 22:29

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 39

    Diriwayatkan dari Abu Musa AL-Asy ari, katanya: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya termasuk menggagungkan Allah swt adalah memuliakan orang tua yang muslim dan pengkaji Al-Quran yang tidak melampau batas dan tidak menyimpang dari padanya serta memuliakan penguasa yang adil. (Riwayat Abu Dawud) Sesungguhnya Nabi saw mengumpulkan antara dua orang korban perang Uhud, kemudian berkata, Siapa yang lebih banyak hafal Al-Quran di antara keduanya, beliau mendahulukannya masuk ke liang lahat. (Riwayat Bukhari) Diriwayatkan dari Nabi saw: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, Siapa yang yang mengganggu wali-Ku, maka Aku telah menyatakan perang kepadanya. (Riwayat Bukhari)

    - PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QURAN Pertama-tama yang mesti dilakukan oleh guru dan pembaca adalah mengharapkan keridhaan Allah swt.

    Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah swt dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS Al-Bayyinah 98:5) Dalam HR Bukhari dan Muslim disebutkan :

    - Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada niatnya dan sessungguhnya setiap orang mendapat apa yang diniatkannya.

    - Telah kami terima riwayat dari Ibnu Abbas ra, katanya: Sesungguhnya manusia diberi ganjaran sesuai dengan niatnya."

    - Sesungguhnya orang-orang diberi ganjaran sesuai dengan niat-niat mereka.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 40

    - ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QURAN 1. Jika hendak membaca Al-Quran, hendaklah dia membersihkan mulut dengan siwak

    atau lainnya 2. Jika mulutnya najis kerana darah atau lainnya, maka tidaklah disukai baginya

    membaca Al-Quran sebelum mencucinya, lebih baik mencucinya dulu (dengan Wudhu)

    3. Diutamakan bagi orang yang membaca Al-Quran dalam keadaan suci, orang yang berjunub dan wanita yang haid, maka haram atas keduanya membaca Al-Quran, kecuali diniatkan selain membaca al Quran misal mengucapkan Innaa lillahi wa innaa ilahi raajiuun

    4. Jika berjunub atau perempuan yang haid tidak menemukan air, maka dia bertayamun dan diharuskan baginya membaca Al-Quran, sholat serta lainnya

    5. Membaca Al-Quran disunahkan di tempat yang bersih dan terpilih 6. Diutamakan bagi pembaca Al-Quran di luar sholat supaya menghadap kiblat. 7. Jika hendak mulai membaca Al-Quran, maka dia memohon perlindungan dengan

    mengucapkan: Auudzu billaahi minasy-syaithaanir rajiim (Aku Berlindung kepada Allah s.w.t dari Syaitan yang terkutuk)

    8. Hendaklah orang yang membaca Al-Quran selalu membaca bismillahir Rahmaanir Rahiim pada awal setiap surah selain surah Baraah

    9. Hendaklah membaca Al-Quran dengan tartil 10. Tidak boleh membaca Al-Quran dengan selain bahasa Arab 11. Diharuskan membaca Al-Quran dengan tujuh qiraat seperti bacaan yang disetujui 12. Anjuran membaca Al-Quran oleh jemaah secara bersama-sama dan keutamaan bagi

    orang-orang yang membaca bersama-sama dan yang mendengarkannya 13. Membaca Al-Quran sambung-menyambung secara bergantian 14. Membaca Al-Quran dengan suara kuat atau lemah 15. Sunah mengindahkan suara pada waktu membaca Al-Quran 16. Sunah mencari guru Al-Quran yang baik dan bagus suaranya 17. Makruh membaca Al-Quran dalam keadaan rukuk, sujud dan tasyahud, kecuali jika

    berdiri

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 41

    18. Jika dia membaca sambil berjalan, kemudian melalui sejumlah manusia, diutamakan memutuskan bacaan dan memberi salam kepada mereka, kemudian melanjutkan bacaannya

    19. Diriwayatkan dari Ibrahim An-NakhaI ra bahwa Rasulullah saw tidak suka membaca Al-Quran dengan tujuan urusan dunia

    20. Disunahkan bagi setiap pembaca, sama saja dalam sembahyang atau di luar sembahyang, jika selesai membaca Al-Fatihah agar menguacapkan Aamiin

    21. Sunnah Sujud Tilawah (bertemu ayat Sajadah sejumlah 14). Para ulama sependapat atas perintah melakukan Sujud Tilawah

    - ADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QURAN Diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Tamim Ad-Daariy ra, katanya: Nabi saw bersabda: Agama itu nasihat. Kami berkata, Untuk siapa? Nabi saw menjawab, Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan orang-orang awam mereka.

    1. Kaum muslimin sependapat atas wajibnya mengagungkan Al-Quran yang mulia secara mutlak, menyucikan dan menjaganya

    2. Diharamkan menafsirkan Al-Quran tanpa ilmu dan berbicara tentang makna-maknanya bagi siapa yang bukan ahlinya

    3. Makruh seseorang yang mengatakan, aku lupa ayat ini 4. Para ulama berlainan pendapat berkenaan dengan penulisan Al-Quran dalam bejana,

    kemudian dicuci dan diberi minum kepada orang sakit, sekiranya ditulis di atas sepotong kayu, tidaklah disukai membakarnya

    5. Madzhab Syafii tidak dianjurkan penulisan Al-Quran dan nama-nama Allah swt di atas dinding dan baju

    6. Imam Atha berkata: Tidaklah mengapa jika menulis Al-Quran dalam bentuk azimat, maka Malik berpendapat, tidak ada masalah dengannya kalau ditulis pada sepotong buluk atau kulit kemudian dibalut

    7. Tentang meniup dengan membca Al-Quran sebagai ruqyah adalah sunah muakkad

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 42

    - AYAT DAN SURAH YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU Antara lain karena besarnya perhatian atas mambaca Al-Quran di bulan Ramadhan terutama dalam sepuluh terakhir dan terutama pula di malam-malam yang ganjil. Antara lain sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, hari Arafah, hari Jumaat, sesudah sembahyang Subuh dan ketika malam. Hendaklah dia selalu membaca surat Yassin, Al-Waqiah da termasuk Tabarak Al-Mulk. 1. Sunah membaca dalam sholat Subuh pada hari Jumaat sesudah Al-Fatihah pada rakaat

    pertama surat Alif Lam Mim 2. Dibaca dalam dua rakaat sholat sunah Fajar sesudah Al-Fatihah yang pertama Qul

    Yaa Ayyuhal kaafiruun dan pada rakaat kedua Qul Huwallah hu Ahad 3. Sunah membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumaat berdasarkan hadits Abu Said Al-

    Khudri ra dan lainnya 4. Disunahkan memperbanyak membaca Ayat Kursi disemua tempat dan membacanya

    setiap malam ketika hendak tidur dan membaca Al-Muawwidzatain setiap selesai sholat

    5. Jika bangun setiap malam sunah membaca akhir Surat Ali-Imran Inna fii khalqis samaawaati wal ardhi

    6. Para ulama sahabat kami dan yang berkata, sunah membaca surat yasiin di dekatnya berdasarkan hadits Maqil bin Yasar ra : Bacakanlah surat Yasiin untuk mayatmu (Riwayat Abu dawud dan NasaI, dalam Amalul Yaum wal Lailah dan Ibnu Majah)

    - RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QURAN Sebenarnya Kitab Al-Quran sudah mulai ditulis pada masa nabi saw sebagaimana yang tercatat dalam Mushaf-mushaf. Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq ra menjadi khalifah dan banyak penghafaz Al-Quran terbunuh, dia nimbang mereka akan meninggal dunia semua dan terjadi perselisihan berkenaan dengan Al-Quran sesudah mereka. Maka Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat ra untuk mengumpulkannya dalam sebuah Mushaf. Kemudian Abu Bakar ra. menyuruh menulisnya dalam sebuah Mushaf dan menyimpannya dirumah Hafsah Ummul Mukminin ra.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 43

    Ketika Islam sudah tersebar pada masa pemerintahan Usman ra dia takut terjadi perselisihan yang menyebabkan tertinggalkan sesuatu ayat dari Al-Quran atau terjadi penambahan di dalamnya. Kemudian Usman menulis/menyalin kumpulan Al-Quran yang ada pada Hafsah dan disetujui oleh para sahabat dalam Mushaf-Mushaf dan mengirimkannya ke berbagai negeri serta menyuruh melenyapkan tulisan yang bertentangan dengan itu. Adapun Adab penulisan Al-Quran : 1. Para ulama sependapat atas anjuran menulis Muahaf-mushaf dan mengindahkan

    tulisannya, lalu menjelaskannya serta memastikan bentuk tulisannya 2. Tidak bisa menulis Al-Quran dengan sesuatu yang najis dan dihukumkan makruh

    menulisnya di atas dinding menurut madzhab Syafii 3. Kaum Muslimin sependapat atas wajibnya menjaga Muahaf dan memuliakannya 4. Diharamkan pergi membawa Mushaf ke negeri musuh jika ditakutkan Mushaf akan

    jatuh ke tangan mereka 5. Diharamkan atas seorang berhadas menyentuh Mushaf dan membawanya, sama saja

    membawanya dengan cara memegangnya atau dengan lainnya, sama saja dia menyentuh tulisannya, tepinya atau kulitnya

    6. Jika orang yang berhadas atau junub atau perempuan haid menyentuh atau membawa sebuah kitab fiqh atau kitab ilmu lain membawa barang-barang yang di antaranya terdapat Mushaf, maka boleh

    7. Jika pada suatu tempat dari badan yang bersuci terdapat najis yang tidak dimaafkan, haram atasnya menyentuh Mushaf

    8. Barangsiapa tidak menemukan air, kemudian bertayamum sebagaimana dia dibenarkan melakukan tayamum, maka dia bisa menyentuh Mushaf

    9. Apakah wali dan guru wajib memaksa anak kecil yang sudah bisa membedakan (sudah mumayyiz) bersuci untuk membawa Mushaf, maka tidaklah wajib jika memberatkan

    10. Bisa menjual Mushaf dan membelinya dan tidak makruh pembeliannya.

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 44

    - MODUL #9 : GHORIB (ISTILAH-ISTILAH DALAM AL-QURAN) Gharib menurut bahasa artinya tersembunyi atau samar, sedangkan menurut istilah Ulama qurra, gharib artinya sesuatu yang perlu penjelasan khusus dikarenakan samarnya

    pembahasan atau karena peliknya permasalahan baik dari segi huruf, lafadz, arti maupun pemahaman yang terdapat dalam Al-Quran. Adapun bacaan-bacaan yang dianggap gharib (tersembunyi/samar) dalam qiraah Imam Ashim riwayat Hafs diantaranya adalah :

    Imalah, Isymam, Saktah, Tashil, Naql, Badal dan Shilah.

    Imalah Imalah menurut bahasa artinya memiringkan atau membengkokan, sedangkan menurut istilah yaitu memiringkan fathah kepada kasrah atau memiringkan alif kepada ya. Pada riwayat Imam Hafs hanya ada satu lafadz yang harus dibaca imalah yaitu pada lafadz

    dalam QS. Hud: 41 :

    Isymam Isymam artinya mencampurkan dammah pada sukun dengan memoncongkan bibir atau

    mengangkat dua bibir. Dalam qiraah riwayat Hafs, Isymam terdapat pada lafadz

    Saktah Saktah menurut bahasa artinya diam, tidak bergerak. Sedangkan menurut istilah ilmu qiraah, saktah ialah berhenti sejenak sekedar satu alif tanpa bernafas. Dalam qiraah Imam Ashim riwayat Hafs bacaan saktah terdapat di empat tempat yaitu : QS. Al-Kahfi: 1, QS. Yaasiin: 52, QS. Al-Qiyamah: 27 dan QS. Al-Muthafifin: 14 Contoh

    . QS. Yaasiin: 52

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 45

    Tashil Tashil menurut bahasa artinya memberi kemudahan, keringanan atau menyederhanakan hamzah qatha yang kedua, adapun menurut istilah qiraah artinya membaca antara hamzah

    dan alif . Dalam qiraah Imam Ashim riwayat Hafs hanya ada satu bacaan tashil yaitu pada

    QS. Fusshilat: 44 ...

    Naql Naql menurut bahasa artinya memindah, sedangkan menurut istilah ilmu qiraah artinya

    memindahkan harakat ke huruf sebelumnya. Dalam qiraah Imam Ashim riwayat Hafs ada

    satu bacaan naql yaitu lafadz

    pada QS. Al-Hujurat: 11. Alasan dibaca naql pada lafadz adalah karena adanya dua hamzah washal, yakni hamzah al tarif dan hamzah ismu yang mengapit lam, sehingga kedua hamzah tersebut tidak terbaca apabila disambung dengan kata sebelumnya. Faidahnya bacaan naql ialah untuk memudahkan dalam mengucapkannya atau membacanya Badal Badal menurut bahasa artinya mengganti, mengubah, sedangkan maksud badal disini adalah mengganti huruf hijaiyah satu dengan huruf hijaiyah lainnya. Diantara lafadz-lafadz yang di badal dalam Al-Quran menurut Imam Ashim riwayat Hafs yaitu :

    Badal dengan ( ) Yaitu mengganti hamzah mati dengan ya, sebagian besar imam qiraah sepakat mengganti hamzah qatha yang tidak menempel dengan lafadz sebelumnya dan jatuh

    sesudah hamzah washal dengan alif layyinah (). Contoh pada QS. Al-Ahqaf : 4,

  • Belajar Baca Quran (BBQ)

    www.almuhibbin.com | All Rights Reserved 2015 46

    - Badal dengan ( dan ) 1. Yaitu mengganti shad dengan siin, sebagian imam qiraah termasuk Imam Ashim

    mengganti dengan pada lafadz

    dalam QS. Al-Baqarah : 245 dan lafadz

    dalam QS. Al-Araf : 69.

    2. Sedangkan pada lafadz dalam QS. Al-Ghasyiyah : 22, huruf tetap dibaca shad

    3. Adapun pada lafadz dalam QS. At-Thur : 37, huruf boleh tetap dibaca shad dan boleh dibaca siin karena, pertama, mengembalikan pada asal

    lafadznya, yaitu

    Shilah Dalam qiraah Imam Ashim riwayat Hafs ada satu ha dlamir yang tetap dibaca panjang

    walaupun diawali dengan huruf mati, yaitu pada kalimat

    dalam QS.

    Al-Furqan : 69

    MODUL #10 : PENUTUPAN KHOTMIL QURAN