buku 3 (wariki)

32
DAFTAR BUKU DAFTAR BUKU Judul buku Judul buku : Menjadi Guru : Menjadi Guru Profesional Profesional Pengarang Pengarang : Dr. E. Mulyasa, M.Pd. : Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Penerbit Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya : PT. Remaja Rosdakarya Bandung Bandung Tahun Tahun : 2005 : 2005 Halaman Halaman : 215 halaman : 215 halaman

Upload: wariki

Post on 13-Jan-2015

8.529 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Buku 3 (Wariki)

DAFTAR BUKUDAFTAR BUKU

Judul bukuJudul buku : Menjadi Guru Profesional: Menjadi Guru Profesional

PengarangPengarang : Dr. E. Mulyasa, M.Pd.: Dr. E. Mulyasa, M.Pd.

PenerbitPenerbit : PT. Remaja Rosdakarya Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung

TahunTahun : 2005: 2005

HalamanHalaman : 215 halaman: 215 halaman

Page 2: Buku 3 (Wariki)

BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN

Terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam Terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkotribusi terhadap pembangunan pendidikan agar dapat berkotribusi terhadap peningkatan kualitas SDM, yakni :peningkatan kualitas SDM, yakni :

1.1. Sarana gedung.Sarana gedung.2.2. Buku yang kualitasBuku yang kualitas3.3. Guru dan tenaga kependidikan yang profesionalGuru dan tenaga kependidikan yang profesional

Untuk mewujudkan masyarakat madani dalam NKRI Untuk mewujudkan masyarakat madani dalam NKRI yang lebih demokratis, transparan, dan menunjung tinggi yang lebih demokratis, transparan, dan menunjung tinggi HAM hanya dapat dilakukan melalui pendidikan. HAM hanya dapat dilakukan melalui pendidikan. Melakui pendidikan yang benar bangsa ini dapat Melakui pendidikan yang benar bangsa ini dapat membebaskan diri dari belenggu kritis multidimensi membebaskan diri dari belenggu kritis multidimensi yang berkepanjangan. yang berkepanjangan.

Page 3: Buku 3 (Wariki)

Pendidikan diperlukan untuk senantiasa meningkatkan Pendidikan diperlukan untuk senantiasa meningkatkan kualitas secara terus menerus dan berkesinambungan. kualitas secara terus menerus dan berkesinambungan. Kualitas guru daapt ditunjau dari dua segi, yaitu :Kualitas guru daapt ditunjau dari dua segi, yaitu :

1.1. Segi proses, yaitu guru dikatakan berhasil apabila mampu Segi proses, yaitu guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran.

2.2. Segi hasil, gurur dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang Segi hasil, gurur dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberiakan mampu mengubah perilaku sebagian besar peserta didik diberiakan mampu mengubah perilaku sebagian besar peserta didik ke arah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik.ke arah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik.

Guru dituntut untuk menjadi ahli penyebar informasi Guru dituntut untuk menjadi ahli penyebar informasi yang baik, karena tugas utamanya antara lain yang baik, karena tugas utamanya antara lain menyampaikan informasi kepada peserta didik. Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik. Guru juga berperan sebagai perencana, pelaksana, dan penilai juga berperan sebagai perencana, pelaksana, dan penilai pembelajaran.pembelajaran.

Page 4: Buku 3 (Wariki)

RefleksiRefleksi

Melalui pendidikan bangsa ini dapat mengembangkan sumber Melalui pendidikan bangsa ini dapat mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki rasa percaya diri untuk daya manusia yang memiliki rasa percaya diri untuk bersanding dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Tanpa bersanding dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Tanpa pendidikan yang kuat dapat dipastikan bangsa ini akan terus pendidikan yang kuat dapat dipastikan bangsa ini akan terus tenggelam dalam keterpurukan. Tanpa pendidikan yang tenggelam dalam keterpurukan. Tanpa pendidikan yang memadai bangsa ini akan terus dililit oleh kebodohan, memadai bangsa ini akan terus dililit oleh kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan.keterbelakangan dan kemiskinan.

Page 5: Buku 3 (Wariki)

BAB IIBAB IITUJUH KESALAHAN YANG SERING TUJUH KESALAHAN YANG SERING

DILAKUKAN GURUDILAKUKAN GURU

Upaya meningkatkan kualitas guru, antar lain melalui Upaya meningkatkan kualitas guru, antar lain melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya, bahkan melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya, bahkan melalui pendidikan formal dengan menyekolahkan guru pada tingkat pendidikan formal dengan menyekolahkan guru pada tingkat yang lebih tinggi. Namun guru sering melakukan kesalahan yang lebih tinggi. Namun guru sering melakukan kesalahan dalam prose pembelajaran tanpa mereka sadari, kesalahan dalam prose pembelajaran tanpa mereka sadari, kesalahan yang sering dilakukan yaitu :yang sering dilakukan yaitu :

1.1. Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran.Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran.Dalam kaitannya dengan perencanaan gru dituntut untuk Dalam kaitannya dengan perencanaan gru dituntut untuk membuat persiapan mengajar yang efektif dan efisien. Namun membuat persiapan mengajar yang efektif dan efisien. Namun dalam kenyataannya dengan berbagai alasan banyak guru yang dalam kenyataannya dengan berbagai alasan banyak guru yang mengambil jalan pintas dengan tidak membuat persiapan ketika mengambil jalan pintas dengan tidak membuat persiapan ketika mau melakukan pembelajaran, sehingga gruru mengajar tanpa mau melakukan pembelajaran, sehingga gruru mengajar tanpa persiapan.persiapan.

Page 6: Buku 3 (Wariki)

2.2. Menunggu peserta didik berperilaku negatif. Banyak guru yang sering Menunggu peserta didik berperilaku negatif. Banyak guru yang sering mengabaikan perkembangan kepribadian peserta didik, serta lupa mengabaikan perkembangan kepribadian peserta didik, serta lupa memberikan pujian kepada mereka yang berbuat baik namun guru akan memberikan pujian kepada mereka yang berbuat baik namun guru akan memberikan perhatian kepada peserta didik ketika ribut, tidak memberikan perhatian kepada peserta didik ketika ribut, tidak memperhatikan atau mengantuk dikelas.memperhatikan atau mengantuk dikelas.

3.3. Menggunakan destructive discipline. Seringkali guru memberikan hukuman Menggunakan destructive discipline. Seringkali guru memberikan hukuman kepada peserta didik tanpa melihat latar belakang kesalahan yang kepada peserta didik tanpa melihat latar belakang kesalahan yang dilakukannya, tidak jarang guru yang memberikan hukuman melampaui dilakukannya, tidak jarang guru yang memberikan hukuman melampaui batas kewajaran pendidikan dan sesuai dengan jenis kesalahan.batas kewajaran pendidikan dan sesuai dengan jenis kesalahan.

4.4. Mengabaikan perbedaan peserta didik. Setiap peserta didik memiliki Mengabaikan perbedaan peserta didik. Setiap peserta didik memiliki perbedaan yang unik, mereka memiliki kekuatan, kelemahan, minat dan perbedaan yang unik, mereka memiliki kekuatan, kelemahan, minat dan perhatian yang berbeda-beda. Latar belakang keluarga, sosial ekonomi, dan perhatian yang berbeda-beda. Latar belakang keluarga, sosial ekonomi, dan lingkungan yang membuat peserta didik berbeda dalam aktivitas, kreatifitas, lingkungan yang membuat peserta didik berbeda dalam aktivitas, kreatifitas, intelegensi, dan kompetensi.intelegensi, dan kompetensi.

5.5. Merasa paling pandai. Kesalahan ini berangkat dari kondisi bahwa pada Merasa paling pandai. Kesalahan ini berangkat dari kondisi bahwa pada umumnya para peserta didik di sekolah usianya relatif lebih muda dari umumnya para peserta didik di sekolah usianya relatif lebih muda dari gurunya, sehingga guru merasa bahwa peserta didik tersebut lebih bodoh gurunya, sehingga guru merasa bahwa peserta didik tersebut lebih bodoh dibanding dirinya. dibanding dirinya.

Page 7: Buku 3 (Wariki)

6.6. Tidak adil. Keadilan dalam pembelajaran merupakan Tidak adil. Keadilan dalam pembelajaran merupakan kewajiban guru dalam pembelajaran dan hak peserta didik kewajiban guru dalam pembelajaran dan hak peserta didik untuk memperolehnya. Dalam prakteknya banyak guru yang untuk memperolehnya. Dalam prakteknya banyak guru yang tidak adil, sehingga merugikan perkembangan peserta didik tidak adil, sehingga merugikan perkembangan peserta didik terutama dalam penilaian.terutama dalam penilaian.

7.7. Memaksa hak peserta didik. Ini ini merupakan kesalahan Memaksa hak peserta didik. Ini ini merupakan kesalahan guru sering dilakukan sebagai akibat dari kebiasaan guru guru sering dilakukan sebagai akibat dari kebiasaan guru berbisnis dalam pembelajaran sehingga menghalalkan segala berbisnis dalam pembelajaran sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan.cara untuk mendapatkan keuntungan.

Page 8: Buku 3 (Wariki)

RefleksiRefleksi

Guru harus mampu memahami kondisi-kondisi yang Guru harus mampu memahami kondisi-kondisi yang emungkinkan dirinya berbuat salah, dan yag paling emungkinkan dirinya berbuat salah, dan yag paling penting adalah mengendalikan diri serta menghindari penting adalah mengendalikan diri serta menghindari dari kesalahan-kesalahan.dari kesalahan-kesalahan.

Page 9: Buku 3 (Wariki)

BAB 3BAB 3PERAN GURU DALAM PEMBELAJARANPERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

1.1. Guru sebagai pendidik. Guru adalah pendidik, yang menjadi Guru sebagai pendidik. Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungan. Berkaitan dengan tanggung jawab guru harus lingkungan. Berkaitan dengan tanggung jawab guru harus mengetahui serta memahami nilai, moral, norma, dan sosial mengetahui serta memahami nilai, moral, norma, dan sosial serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma. Berkenaan dengan wibawa guru harus memiliki dan norma. Berkenaan dengan wibawa guru harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional.kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional.

2.2. Guru sebagai pengajar. Terdapat beberapa hal yang perlu Guru sebagai pengajar. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan guru dalam pembelajaran, yaitu :dilakukan guru dalam pembelajaran, yaitu :

1.1. Membuat ilistrasi, menghubungkan sesuatu yang sedang dipelajari Membuat ilistrasi, menghubungkan sesuatu yang sedang dipelajari peserta didik dengan sesuatu yang telah diketahuinya.peserta didik dengan sesuatu yang telah diketahuinya.

2.2. Mendefinisikan, meletakan sesuatu yang dipelajari secara jelas dan Mendefinisikan, meletakan sesuatu yang dipelajari secara jelas dan sederhana.sederhana.

Page 10: Buku 3 (Wariki)

3.3. Menganalisis, membahas masalah yang telah dipelajari bagian demi Menganalisis, membahas masalah yang telah dipelajari bagian demi bagian.bagian.

4.4. Mensintesis, mengembalikan bagian-bagian yang telah dibahas ke Mensintesis, mengembalikan bagian-bagian yang telah dibahas ke dalam suatu konsep yang utuh sehingga memiliki arti.dalam suatu konsep yang utuh sehingga memiliki arti.

5.5. Bertanya.Bertanya.

6.6. Merespon, menanggapi pertanyaan peserta didik.Merespon, menanggapi pertanyaan peserta didik.

7.7. Mendengarkan, memahami peserta didik dan berusaha Mendengarkan, memahami peserta didik dan berusaha menyederhanakan setiap masalah.menyederhanakan setiap masalah.

8.8. Dan sebagainya.Dan sebagainya.

3.3. Guru sebagai pembimbing. Guru harus merumuskan tujuan Guru sebagai pembimbing. Guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalan, menetapkan jalan secara jelas, menetapkan waktu perjalan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menilai kelancaran sesuai dengan yang harus ditempuh, menilai kelancaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

4.4. Guru sebagai pelatih. Proses pendidikan dan pembelajaran Guru sebagai pelatih. Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan baik intelektual maupum memerlukan latihan keterampilan baik intelektual maupum motorik, sehingga menuntut untuk bertindak sebagai pendidik.motorik, sehingga menuntut untuk bertindak sebagai pendidik.

Page 11: Buku 3 (Wariki)

RefleksiRefleksi

Guru sangat berperan dlam membantu perkembagan Guru sangat berperan dlam membantu perkembagan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Betapa besar jaa guru dalam secara optimal. Betapa besar jaa guru dalam membantu perubahan dan perkembangan para peserta membantu perubahan dan perkembangan para peserta didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guru penting dalam membentuk kepribadian anak, guru menyiapkan dan mengembangkan SDM.menyiapkan dan mengembangkan SDM.

Page 12: Buku 3 (Wariki)

BAB IVBAB IVMENCIPTAKAN PEMBELAJARAN KREATIF DAN MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN KREATIF DAN

MENYENANGKANMENYENANGKAN

1.1. Menggunakan ketereampilan bertanya. Keterampilan bertanya sangat Menggunakan ketereampilan bertanya. Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasi guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan perlu dikuasi guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru di menyenangkan karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru di tuntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang tuntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.

2.2. Memberi penguatan. Penguatan merupakan respon terhadap suatu Memberi penguatan. Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat menungkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku yang dapat menungkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan bertujuan untuk :perilaku tersebut. Penguatan bertujuan untuk :

1.1. Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran.Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran.

2.2. Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar.Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar.

3.3. Meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang Meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang produktif.produktif.

Page 13: Buku 3 (Wariki)

3.3. Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasi guru Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasi guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selaku antusias, tekun, dan penuh partisipasi. selaku antusias, tekun, dan penuh partisipasi.

4.4. Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta, dan sesuai dengan waktu dan hukuman yang berlaku. keadaan, fakta, dan sesuai dengan waktu dan hukuman yang berlaku. Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru untuk memberikan penjelasan agar tujuan pembelajaran dapat optimal.untuk memberikan penjelasan agar tujuan pembelajaran dapat optimal.

5.5. Membuka dan menutup pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran yang Membuka dan menutup pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan profesional akam memberikan pengaruh positif terhadap dilakukan profesional akam memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran, misalnya peserta didik memiliki kejelasan kegiatan pembelajaran, misalnya peserta didik memiliki kejelasan mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan, langkah yang harus mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan, langkah yang harus dikerjakan untk menyelesaikan tugas, dan batasan waktu pengumpulan dikerjakan untk menyelesaikan tugas, dan batasan waktu pengumpulan tugas.tugas.

6.6. Membimbing diskusi kelompok kecil. Diskusi kelompok adalah suatu Membimbing diskusi kelompok kecil. Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah.tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah.

7.7. Mengelola kelas. Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk Mengelola kelas. Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.

Page 14: Buku 3 (Wariki)

RefleksiRefleksi

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan. menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan. Diantaranya adalah keterampilan membelajaran atau Diantaranya adalah keterampilan membelajaran atau keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar memiliki keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar memiliki komponen dan prinsip dasar tersendiri. komponen dan prinsip dasar tersendiri.

Page 15: Buku 3 (Wariki)

BAB VBAB VPENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARANPENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Terdapat liam pendektan pembelajaran yang perlu dipahami oleh guru Terdapat liam pendektan pembelajaran yang perlu dipahami oleh guru untuk dapat mengajar dengan baik, yaitu :untuk dapat mengajar dengan baik, yaitu :

1.1. Pendektan kompetensi. Kompetensi menunjuk kepada kemampuan Pendektan kompetensi. Kompetensi menunjuk kepada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melaui pembelajaran dan latihan. melaksanakan sesuatu yang diperoleh melaui pembelajaran dan latihan. Hubungannya dengan proses pembelajaran, kompetensi menunjuk kepada Hubungannya dengan proses pembelajaran, kompetensi menunjuk kepada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar.proses belajar.

2.2. Pendekatan keterampilan proses. Keterampilan ini merupakan pendekatan Pendekatan keterampilan proses. Keterampilan ini merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreatifitas pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3.3. Pendekatan lingkungan. Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekan Pendekatan lingkungan. Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian peserta berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang didik jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan lingkungannya. dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan lingkungannya.

Page 16: Buku 3 (Wariki)

4.4. Pendekatan kontekstual yang sering disebut dengan CTL merupakan Pendekatan kontekstual yang sering disebut dengan CTL merupakan salah satu model pembelajaran berbasis kompetensi yang dapat salah satu model pembelajaran berbasis kompetensi yang dapat digunakan untuk mengefektifkan dan menyukseskan digunakan untuk mengefektifkan dan menyukseskan implementasinya Kurikulum 2004. CTL merupakan konsep implementasinya Kurikulum 2004. CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata.pembelajran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata.

5.5. Pendekatan tematik, merupakan salah satu pendekatan pembelajaran Pendekatan tematik, merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam implementasi Kurikulum 2004, terutama yang digunakan dalam implementasi Kurikulum 2004, terutama Taman Kanak-Kanak dan RA, serta pada kelas rendah di DS dan Taman Kanak-Kanak dan RA, serta pada kelas rendah di DS dan MI. Pendekatan ini merupakan pendekatan pembelajaran untuk MI. Pendekatan ini merupakan pendekatan pembelajaran untuk mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara berbagai aspek mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara berbagai aspek yang mempengaruhi peserta didik dalam proses belajar.yang mempengaruhi peserta didik dalam proses belajar.

Page 17: Buku 3 (Wariki)

Memilih metode pembelajaran yang efektif, yaitu :Memilih metode pembelajaran yang efektif, yaitu :1.1. Metode demonstrasi. Melalui metode ini guru memperlihatkan suatu proses, Metode demonstrasi. Melalui metode ini guru memperlihatkan suatu proses,

peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada peserta didik.peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada peserta didik.

2.2. Metode inquiri. Metode inquiri merupakan metode penyelidikan yang Metode inquiri. Metode inquiri merupakan metode penyelidikan yang melibatkan proses mental dengan kegiatan mengajukan pertanyaan, melibatkan proses mental dengan kegiatan mengajukan pertanyaan, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang dan melakukan merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang dan melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan.eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan.

3.3. Metode penemuan. Penemuan merupakan metode yang lebih menekankan Metode penemuan. Penemuan merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar.mengutamakan proses daripada hasil belajar.

4.4. Metode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan Metode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik bekerja dengan benda, bahan, dan peralatan laboraturium, baik peserta didik bekerja dengan benda, bahan, dan peralatan laboraturium, baik secara perseorangan maupun kelompok.secara perseorangan maupun kelompok.

5.5. Metode pemecahan masalah. Pemecahan masalah memegang peran penting Metode pemecahan masalah. Pemecahan masalah memegang peran penting baik dalam pelajaran sains maupun dalam banyak disiplin ilmu lainnya, baik dalam pelajaran sains maupun dalam banyak disiplin ilmu lainnya, terutama agar pembelajaran berjalan dengan fleksible.terutama agar pembelajaran berjalan dengan fleksible.

6.6. Metode karyawisata. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang Metode karyawisata. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademin, tujuan umum pendidikan dapat segera tercapai, bersifat non akademin, tujuan umum pendidikan dapat segera tercapai, terutam berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang terutam berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.dunia luar.

Page 18: Buku 3 (Wariki)

7.7. Metode perolehan konsep. Konsep merupakan dasar bagi proses-Metode perolehan konsep. Konsep merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi untuk memasukan prinsip-prinsip proses mental yang lebih tinggi untuk memasukan prinsip-prinsip dan generalisasi.dan generalisasi.

8.8. Metode punugasan. Peserta didik diberikan tugas setelah akhir Metode punugasan. Peserta didik diberikan tugas setelah akhir pembelajaran agar peserta didik mampu mengukur kemampuan yang pembelajaran agar peserta didik mampu mengukur kemampuan yang mereka miliki.mereka miliki.

9.9. Metode ceramah.Metode ceramah.

10.10. Metode tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam Metode tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam bentuk pertanyaan dan kemudian pertanyaan tersebut dilempar ke bentuk pertanyaan dan kemudian pertanyaan tersebut dilempar ke peserta didik, kemudian peserta didik merespon pertanyaan tersebut peserta didik, kemudian peserta didik merespon pertanyaan tersebut untuk menjawabnya.untuk menjawabnya.

11.11. Metode diskusi.Metode diskusi.

Page 19: Buku 3 (Wariki)

RefleksiRefleksi

Menjadi guru kreatif, profesional, dan menyenangkan dituntut Menjadi guru kreatif, profesional, dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif.memilih metode pembelajaran yang efektif.

Page 20: Buku 3 (Wariki)

BAB VIBAB VIMEMBIMBING KEBERHASILAN PESERTA DIDIK MEMBIMBING KEBERHASILAN PESERTA DIDIK

Kemampuan peserta didik berbeda-beda , sehingga ada bimbingan Kemampuan peserta didik berbeda-beda , sehingga ada bimbingan tersendiri yang dilakukan guru :tersendiri yang dilakukan guru :

1.1. Membimbing peserta didik yang lamban. Guru dan pembimbing dituntut Membimbing peserta didik yang lamban. Guru dan pembimbing dituntut kesabarannya dalam menghadapi peserta didik yang lamban belajar. kesabarannya dalam menghadapi peserta didik yang lamban belajar. Bimbingan yang diberikan tergantung pada kemungkinan masalah atau latar Bimbingan yang diberikan tergantung pada kemungkinan masalah atau latar belakang masalah masing-masing.belakang masalah masing-masing.

2.2. Membimbing peserta didik yang cerdas di atas normal. Guru akan berupaya Membimbing peserta didik yang cerdas di atas normal. Guru akan berupaya mengembnagkan potensi yang dimiliki peserta didik secara optimal. Bagi mengembnagkan potensi yang dimiliki peserta didik secara optimal. Bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan yang lebih diberikan kesempatan peserta didik yang memiliki kecerdasan yang lebih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan suatu program pendidikan dalam jangka waktu yang untuk menyelesaikan suatu program pendidikan dalam jangka waktu yang lebih singkat berbeda dengan seharusnya.lebih singkat berbeda dengan seharusnya.

3.3. Individualisme pembelajaran. Unutk menciptakan suasana pembelajaran Individualisme pembelajaran. Unutk menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, kreatif, dan menyenangkan, hendaknya pembelajaran tidak yang efektif, kreatif, dan menyenangkan, hendaknya pembelajaran tidak terbatas pada pembelajaran klasikal tetapi perlu diupayakan pembelajaran terbatas pada pembelajaran klasikal tetapi perlu diupayakan pembelajaran yang dapat melayani perbedaan peserta didik secara individual.yang dapat melayani perbedaan peserta didik secara individual.

Page 21: Buku 3 (Wariki)

RefleksiRefleksi

Keberhasilan peserta didik dalam membentuk Keberhasilan peserta didik dalam membentuk kompetensi dan mencapai tujuan itu disebabkan dari kompetensi dan mencapai tujuan itu disebabkan dari bagaimana guru memberikan bimbingan terhadap bagaimana guru memberikan bimbingan terhadap peserta didiknya secara kreatif karena setiap peserta peserta didiknya secara kreatif karena setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda.didik memiliki kemampuan yang berbeda.

Page 22: Buku 3 (Wariki)

BAB VIIBAB VIIPENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS

Cara melakukan penelitian kelasCara melakukan penelitian kelas1.1. Hal terpenting yang harus dipahami dalam memulai suatu penelitian adalah Hal terpenting yang harus dipahami dalam memulai suatu penelitian adalah

memilih topik penelitian yang masuk akal dan bisa menimbulkan motivasi. memilih topik penelitian yang masuk akal dan bisa menimbulkan motivasi.

2.2. Kita harus memahami berbagai pendekatan metode, dan teknik yang Kita harus memahami berbagai pendekatan metode, dan teknik yang tersedia untuk seorang peneliti agar bisa memilih metode yang tepat.tersedia untuk seorang peneliti agar bisa memilih metode yang tepat.

3.3. Membaca merupakan bagian utama dalam prose penelitian.Membaca merupakan bagian utama dalam prose penelitian.

4.4. Mengatur waktu dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas penelitian.Mengatur waktu dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas penelitian.

5.5. Mengumpulkan data baik dari dokumen, wawancara, pengamatan, dan Mengumpulkan data baik dari dokumen, wawancara, pengamatan, dan kuesioner yang dapat membantu dalam penelitian.kuesioner yang dapat membantu dalam penelitian.

6.6. Analisa dataAnalisa data

7.7. Memulai laporan penelitian hanyalah bagian kecil karena ada cara lain Memulai laporan penelitian hanyalah bagian kecil karena ada cara lain untuk mengkomunikasikan hasil penelitian melalui prentasi lisan.untuk mengkomunikasikan hasil penelitian melalui prentasi lisan.

8.8. Mengakhiri penelitian.Mengakhiri penelitian.

Page 23: Buku 3 (Wariki)

Penelitian tindakan. Penelitian tindakan bisa memiliki makna Penelitian tindakan. Penelitian tindakan bisa memiliki makna bermacam-macam bergantung pada referensi yang dugunakan sebagai bermacam-macam bergantung pada referensi yang dugunakan sebagai acuan.acuan.

Cara melakukan penelitian tindakan kelas.Cara melakukan penelitian tindakan kelas.1.1. Tujuan dan kegunaan penelitian tindakan kelas untuk memperoleh dasar Tujuan dan kegunaan penelitian tindakan kelas untuk memperoleh dasar

bagi pertimbangan suatu prosedur kerja, menjamin cara kerja dalam bagi pertimbangan suatu prosedur kerja, menjamin cara kerja dalam pendidikan yang efektif dan efesien.pendidikan yang efektif dan efesien.

2.2. Cara melakukan penelitian tindakan kelas harus perasaan ketidakpuasan Cara melakukan penelitian tindakan kelas harus perasaan ketidakpuasan terhadap praktek pembelajaran, berani dan jujur terhadap diri sendiri.terhadap praktek pembelajaran, berani dan jujur terhadap diri sendiri.

3.3. Menilai hasil penelitian tindakan kelas dapat dilakukan melihat pemecahan Menilai hasil penelitian tindakan kelas dapat dilakukan melihat pemecahan masalah dan perbaikan yang dapat dilakukan dengan sistem pembelajaran, masalah dan perbaikan yang dapat dilakukan dengan sistem pembelajaran, membandingkan keadaan serta perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah membandingkan keadaan serta perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah dilakukan tindakan, membandingkan usaha yang dilakukan dengan hasil dan dilakukan tindakan, membandingkan usaha yang dilakukan dengan hasil dan perubahan yang dapat dicapai. perubahan yang dapat dicapai.

Page 24: Buku 3 (Wariki)

RefleksiRefleksi

Penelitian tindakan kelas perlu dilakukan untuk mengetahui Penelitian tindakan kelas perlu dilakukan untuk mengetahui metode atau tindakan yang seperti apa yang harus dilakukan metode atau tindakan yang seperti apa yang harus dilakukan oleh guru agar proses pembelajaran efektif dan efisien serta oleh guru agar proses pembelajaran efektif dan efisien serta tidak terjadi kebosanan.tidak terjadi kebosanan.

Page 25: Buku 3 (Wariki)

BAB VIIIBAB VIIIMENDONGKRAK KUALITAS PEMBELAJARANMENDONGKRAK KUALITAS PEMBELAJARAN

Dalam mendongkrak kualitas pembelajaran dapat dilakukan Dalam mendongkrak kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan cara :dengan cara :

1.1. Mengembangkan kecerdasan emosi karena ternyata melalui Mengembangkan kecerdasan emosi karena ternyata melalui pengembangan intelegensi saja tidak mampu menghasilkan manusia pengembangan intelegensi saja tidak mampu menghasilkan manusia yang utuh, seperti yang harapkan oleh pendidikan nasional.yang utuh, seperti yang harapkan oleh pendidikan nasional.

2.2. Mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Guru harus dapat Mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, yang mengarah pada menciptakan suasana belajar yang kondusif, yang mengarah pada kreativitas.kreativitas.

3.3. dalam pembelajaran mendisiplinkan peserta didik harus dilakukan dalam pembelajaran mendisiplinkan peserta didik harus dilakukan dengan kasih sayang dan harus ditunjukan untuk mereka menemukan dengan kasih sayang dan harus ditunjukan untuk mereka menemukan jati dirinya.jati dirinya.

4.4. Membangkitkan nafsu belajar atau motivasi belajar. Membangkitkan nafsu belajar atau motivasi belajar.

Page 26: Buku 3 (Wariki)

RefleksiRefleksi

Guru yang kreatif, profesional dan menyenangkan harus Guru yang kreatif, profesional dan menyenangkan harus memiliki berbagai konsep dan cara untuk mendongkrak memiliki berbagai konsep dan cara untuk mendongkrak kualitas pembelajaran agar para peserta didik bisa menjadi kualitas pembelajaran agar para peserta didik bisa menjadi SDM yang berkualitas dan memiliki intelegensi yang SDM yang berkualitas dan memiliki intelegensi yang dibutuhkan. dibutuhkan.

Page 27: Buku 3 (Wariki)

BAB IXBAB IXUJI KOMPETENSI GURU UJI KOMPETENSI GURU

Uji kompetensi guru baik secara teoritis maupun secara Uji kompetensi guru baik secara teoritis maupun secara praktis memiliki manfaat yang sangat penting terutama praktis memiliki manfaat yang sangat penting terutama dalam rangkan meningkatkan kualitas pendidikan melalui dalam rangkan meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kualitas guru :peningkatan kualitas guru :

1.1. Sebagai alat untuk mengembangkan standar kemampuan Sebagai alat untuk mengembangkan standar kemampuan profesional guru.profesional guru.

2.2. Merupakan alat seleksi penerimaan guru.Merupakan alat seleksi penerimaan guru.3.3. Untuk pengelompokan guru.Untuk pengelompokan guru.4.4. Sebagai bahan acuan dalam pengembangan kurikulum.Sebagai bahan acuan dalam pengembangan kurikulum.5.5. Merupakan alat pembinaan guru.Merupakan alat pembinaan guru.6.6. Mendorong kegiatan dan hasil belajarMendorong kegiatan dan hasil belajar

Page 28: Buku 3 (Wariki)

Materi uji kompetensi :Materi uji kompetensi :1.1. Kemapuan dasar ( kepribadian ) meliputi beriman dan bertakwa, Kemapuan dasar ( kepribadian ) meliputi beriman dan bertakwa,

berwawasan pancasila, mandiri penuh tanggung jawab, berwibawa, berwawasan pancasila, mandiri penuh tanggung jawab, berwibawa, berdisiplin, berdedikasi, bersosialisasi dengan masyarakat, mencintai berdisiplin, berdedikasi, bersosialisasi dengan masyarakat, mencintai peserta didik dan peduli terhadap pendidikannya.peserta didik dan peduli terhadap pendidikannya.

2.2. Kemampuan umum ( kemampuan mengajar ) meliputi menguasai ilmu Kemampuan umum ( kemampuan mengajar ) meliputi menguasai ilmu pendidikan dan keguruan, menguasai kurikulum, menguasai pengelolaan pendidikan dan keguruan, menguasai kurikulum, menguasai pengelolaan kelas, mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi.kelas, mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi.

3.3. Kemapuan khusus ( pengembangan keterampilan mengajar )Kemapuan khusus ( pengembangan keterampilan mengajar )

Pelaksanaan ujian kompetensi guru hendaknya dilakukan Pelaksanaan ujian kompetensi guru hendaknya dilakukan secara berkesinambungan untuk mengetahui perkembangan secara berkesinambungan untuk mengetahui perkembangan profesionalisme guru.profesionalisme guru.

Page 29: Buku 3 (Wariki)

RefleksiRefleksi

Uji kompetensi guru dapat dilakukan secara nasional, Uji kompetensi guru dapat dilakukan secara nasional, regional, maupun lokal. Uji kompetensi guru untuk regional, maupun lokal. Uji kompetensi guru untuk meningkatkan kualitas guru karena peningkatan meningkatkan kualitas guru karena peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan guru.kualitas pendidikan melalui peningkatan guru.

Page 30: Buku 3 (Wariki)

BAB XBAB XUNDANG-UNDANG GURUUNDANG-UNDANG GURU

Pentingnya undang-undang guru untuk mengatur berbagai hal Pentingnya undang-undang guru untuk mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan guru, mereka juga perlu mendapatkan yang berkaitan dengan guru, mereka juga perlu mendapatkan perlindungan hukum agar dapat bekerja secara aman, kreatif perlindungan hukum agar dapat bekerja secara aman, kreatif profesional dan menyenangkan.profesional dan menyenangkan.

Undang-undang Sisdiknas tentang guruUndang-undang Sisdiknas tentang guruo UU RI No. 20 Tahun 2003 :UU RI No. 20 Tahun 2003 :

o Pasal 39 ayat 1 tenaga kependidikan bertugas melaksanakan tugas administrasi, Pasal 39 ayat 1 tenaga kependidikan bertugas melaksanakan tugas administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

o Pasal 40 ayat 1a penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan Pasal 40 ayat 1a penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.memadai.

o Pasal 41 ayat 1 tentang pendidikan dan tenaga kependidikan dapat bekerja Pasal 41 ayat 1 tentang pendidikan dan tenaga kependidikan dapat bekerja secara lintas daerah.secara lintas daerah.

Page 31: Buku 3 (Wariki)

Peratutan pemerintah tentang guru diatur dalam BAB XII Peratutan pemerintah tentang guru diatur dalam BAB XII PERLINDUNGAN HUKUM.PERLINDUNGAN HUKUM.

o Pasal 36 ayat 1 tentang tenaga kependidikan yang bekerja pada satuan Pasal 36 ayat 1 tentang tenaga kependidikan yang bekerja pada satuan pendidikan baik di jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal pendidikan baik di jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal berhak mendapatkan perlindungan hukum.berhak mendapatkan perlindungan hukum.

Guru bantu merupakan guru yang diangkat secara resmi oleh Guru bantu merupakan guru yang diangkat secara resmi oleh pemerintah untuk mengatasi masalah kekurangan guru dalam pemerintah untuk mengatasi masalah kekurangan guru dalam Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No. 007/U/2003, Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No. 007/U/2003, bahwa guru bantu adalah guru bukan pegawai negeri ( pasal 1 bahwa guru bantu adalah guru bukan pegawai negeri ( pasal 1 ayat 1)ayat 1)

Page 32: Buku 3 (Wariki)

RefleksiRefleksi

Perlunya undang-undang guru karena jumlah guru di Perlunya undang-undang guru karena jumlah guru di Indonesia merupakan populasi pegawai negeri yang cukup Indonesia merupakan populasi pegawai negeri yang cukup besar, selain itu pentingnya undang-undang guru untuk besar, selain itu pentingnya undang-undang guru untuk mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan guru, mereka mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan guru, mereka juga perlu mendapatkan perlindungan hukum agar dapat juga perlu mendapatkan perlindungan hukum agar dapat bekerja secara aman, kreatif profesional dan menyenangkan.bekerja secara aman, kreatif profesional dan menyenangkan.