buku panduandosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 3. 28. · buku panduan green office:...
TRANSCRIPT
BUKU PANDUAN
GREEN OFFICE: MEMBANGUN KANTOR YANG RAMAH LINGKUNGAN DAN
BERKELANJUTAN
Oleh: Dino Rimantho
ISBN: 978-602-53164-3-2
Cetakan ke-1 Revisi – Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat FTUP, 2019
50 halaman
Hak Cipta ©2019, pada penulis
Hak publikasi pada Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat FTUP
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seijin dari penerbit.
Desain sampul : Dino Rimantho
Layout : Fajari Ramadhania
BUKU PANDUAN
GREEN OFFICE MEMBANGUN KANTOR YANG RAMAH
LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN
DINO RIMANTHO
PENERBIT UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FTUP
2019
i
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-Nya sehingga
buku panduan Green Office: Membangun kantor yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan dapat diselesaikan tanpa menemui kendala yang berarti.
Memberikan kontribusi nyata dalam upaya melindungi dan menyelamatkan
lingkungan tidak harus dengan kegiatan yang memerlukan tenaga, waktu dan biaya
yang besar tetapi cukup dengan kegiatan yang biasanya dianggap sepele tetapi
perannya dalam penyelamatan lingkungan sangat signifikan. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan penghijauan di lingkungan sekitar seperti dengan
menerapkan prinsip green office dalam kegiatan sehari-hari.
Buku ini hadir memenuhi harapan agar dapat menjadi pedoman atau panduan dalam
pengelolaan kantor yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, Buku ini disusun untuk
memberikan pengetahuan dasar terkait dengan pengelolaan kantor yang ramah
lingkungan.
Beberapa aspek yang dibahas dalam buku ini meliputi ramah lingkungan,
pembangunan berkelanjutan, green office, konsep green building, dan strategi
green office.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kami terbuka terhadap berbagai saran dari semua pihak agar kualitas buku ini terus
meningkat. Semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih bagi kelestarian
lingkungan di sekitar kantor secara khusus dan secara umum di Indonesia yang kita
cintai.
Salam hijau,
Dino Rimantho
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Lampiran iv
Daftar Gambar v
Daftar Singkatan vi
1 Pendahuluan 1
1. Pendahuluan 1
2. Mengapa “Ramah Lingkungan”? 3
3. Sustainable Development Goals (SDGs) 3
2 Green Office 7
1. Green Office 7
2. Green Building Council Indonesia 8
3. Konsep Green Building (bangunan hijau/ramah lingkungan) 8
a. Tepat Guna Lahan (land Efficient) 8
b. Efisiensi Energi 11
c. Efisiensi Air 11
d. Material Lokal dan Ramah Lingkungan 15
e. Udara sehat dalam ruangan 16
f. Perilaku hijau/ramah lingkungan 17
3 Strategi Green Office 21
1. Energi/listrik 21
2. Peralatan kantor 24
3. Penggunaan teknologi energi terbarukan 27
a. Panel surya 27
b. Biogas 28
c. Pengadaan pembelian peralatan listrik yang hemat energi 29
d. Pengurangan limbah padat dan penggunaan kembali 30
e. Pemisahan sampah 35
f. Daur ulang limbah 37
g. Pengomposan limbah dapur 37
h. Konservasi air dan penggunaan air di kantor/kampus 38
i. Penggunaan kembali air limbah 38
j. Menciptakan lingkungan kantor/kampus yang sehat 39
k. Kualitas udara dalam ruangan 42
l. Kebersihan 43
m. Latihan dua menit 45
Daftar Pustaka 49
Lampiran 51
1
1. Pendahuluan
Dalam beberapa dekade terakhir ini manusia dihadapkan pada masalah kerusakan
lingkungan yang makin serius dan makin kompleks. Sebagai contoh, banjir,
kemarau, kebakaran hutan, pencemaran udara, sampah, pencemaran air, dan lain
sebagainya. Dalam rangka memberikan solusi atas kerusakan alam yang meningkat
setiap harinya ini, diperlukan aktivitas yang lebih arif dan bijak dalam pengelolaan
Sumber Daya Alam (SDA). Dengan demikian, ekosistem dapat terselamatkan dan
terlindungi seiring dengan aktifitas pembangunan.
Konektivitas antara lingkungan dan berbagai sektor kegiatan, khususnya sektor
perdagangan dan industri menjadi topik diskusi di berbagai forum internasional
karena adanya anggapan bahwa kebijakan lingkungan di suatu negara, dapat
berperan sebagai pembatas atau pengganggu kebijakan perdagangan negara
lainnya. Oleh karena itu, masalah lingkungan perlu menjadi bagian integral masalah
pembangunan. Dampak kebijakan perdagangan terhadap lingkungan pada
umumnya berkaitan dengan pola produksi dan konsumsi, dan pola eksploitasi
sumber daya alam.
Memberikan kontribusi dalam upaya penyelamatan lingkungan tidak harus dengan
kegiatan yang memerlukan tenaga, waktu dan biaya yang besar tetapi cukup dengan
kegiatan yang biasanya dianggap sepele tetapi perannya dalam penyelamatan
lingkungan sangat signifikan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
penghijauan di lingkungan sekitar seperti dengan menerapkan prinsip green office
dalam kegiatan sehari-hari.
Menurut alamat Badan Lingkungan Hidup (BLH) memberikan definisi tentang eco
office atau kantor peduli lingkungan merupakan refleksi kebijakan kantor yang
menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dalam upaya menciptakan
lingkungan kerja kantor bersih dan nyaman yang melibatkan seluruh aktivitas
individu yang berada di dalam kantor.
Aktivitas perkantoran dan administrasi adalah suatu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas sehari-hari suatu organisasi. Dalam hal ini kegiatan
perkantoran berkembang pesat seiring dengan perkembangan niaga dan jasa.
Berbagai aktivitas di kantor banyak menggunakan energi (listrik & air) dan
menghasilkan sampah yang berdampak negatif terhadap lingkungan hidup seperti
kertas dan plastik. Akan tetapi perusahaan-perusahaan atau perkantoran–
perkantoran tersebut tidak menyadari dampak yang akan timbulkan akibat aktivitas-
aktivitas yang ditimbulkan seperti polusi, keracunan, kebisingan, hingga perusakan
lingkungan. Sehingga perusahaan atau perkantoran harus memperhatikan sistem
1 Pendahuluan
2
manajemen lingkungannya agar mengahsilkan produk baik barang maupun jasa
yang nantinya aman dan ramah lingkungan.
Sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi, Universitas Pancasila juga tidak
terlepas dari aktivitas perkantoran dan administrasi. Universitas Pancasila yang
terletak di jalan Srengsengsawah Jagakarsa tengah berupaya untuk merealisasikan
eco office atau green campus. Program ini telah dimulai dari tahun 2016 yang
diinisiasi oleh wakil rektor II sebagai upaya peningkatan efektivitas dan efisiensi
terutama dalam hal penggunaan sumber daya alam. Selain itu, program ini telah
mendapatkan pengakuan dari UI Green Metric pada tahun 2016 yang menempatkan
Universitas Pancasila pada ranking 485 dari sekitar 800 perguruan tinggi di seluruh
dunia. Berbagai upaya dilakukan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penggunaan sumber daya.
Gambar 1 Pencapaian Universitas Pancasila berdasarkan pengelolaan lingkungan
Berdasarkan Gambar 1 di atas menunjukkan bahwa terdapat banyak unsur yang
menjadi penilaian dalam kaitannya mewujudkan eco office atau green campus.
Sebagai contoh, infrastruktur, energy, limbah padat dan cair, air, transportasi,
pendidikan. Selain itu, nilai yang diperoleh juga relative masih rendah dan masih
3
jauh dari nilai maksimal yang ditentukan. Dengan demikian terdapat banyak
peluang yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai-nilai tersebut.
2. Mengapa “Ramah Lingkungan”?
Terdapat beberapa alasan yang sangat baik untuk menjadikan kantor/kampus
tempat yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Pertama, pembelian dan penggunaan peralatan hemat energi dapat menghemat
uang. Selain itu juga dapat memotong 20-30% dari tagihan AC karena telah
mengurangi jumlah panas yang dihasilkan peralatandan yang perlu didinginkan.
Biaya kertas dapat dihemat hampir setengahnya hanya dengan mencetak dua sisi,
dan dapat menghemat tinta dengan mengisi ulang printer dan kartrid toner.
Kemudian juga menghemat biaya pembuangan limbah karena jumlah limbah yang
dihasilkan berkurang.
Kedua, manfaat lingkungan dari penggunaan peralatan hemat energi luar biasa.
Dengan mengurangi listrik yang digunakan, akan mengurangi polusi udara dan air
dari pembangkit listrik dan menghemat satu ton gas rumah kaca untuk setiap 1.000
kilowatt-jam listrik yang dihemat.
Pengisian ulang, penggunaan kembali, dan mendaur ulang bahan yang digunakan
akan mengurangi jumlah limbah dan polusi yang dihasilkan. Selain itu, pembuatan
peralatan dari logam daur ulang, plastik dan bahan lainnya menghemat setidaknya
dua kilogram gas rumah kaca per kilogram produk.
Menggunakan kertas daur ulang dapat menghemat jutaan pohon. Setiap 100 rim
kantor daur ulang kertas yang dicetak dua sisi menghemat dua pohon, lebih dari
satu ton gas rumah kaca dan hampir satu meter kubik ruang TPA dibandingkan
dengan 100 rim kertas yang tidak didaur ulang atau dicetak dua sisi.
Ketiga, menjadikan kantor "ramah lingkungan" akan melibatkan seluruh karyawan
dan staf dalam melakukan sesuatu untuk lingkungan. Mengetahui bahwa tindakan
mereka bias benar-benar membuat perbedaan akan meningkatkan motivasi alami
untuk bertindak dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Karena
staf yang termotivasi adalah staf yang produktif, sehingga pada akhirnya dapat
mengharapkan peningkatan produktivitas. Karena sebagian besar tempat kerja
berbasis kantor/kampus akan menghabiskan sekitar 100 kali lebih banyak untuk
upah daripada energi, kenaikan kecil dalam produktivitas staf dapat berdampak
besar pada profitabilitas dan laba perusahaan Anda.
3. Sustainable Development Goals (SDGs)
Keberlanjutan berasal dari kata Latin “Sustinere”. Arti kata keberlanjutan dapat
ditafsirkan dalam banyak cara, tetapi interpretasi yang paling umum mengacu pada
perkembangan manusia di Bumi. Ada beberapa definisi istilah “keberlanjutan”.
Sementara itu, beberapa ahli telah mendefinisikan keberlanjutan dalam kaitannya
dengan kemampuan manusia untuk melestarikan sumber daya alam yang tersedia
dan tidak berlebihan dalam menggunakan sumber daya dengan cara-cara yang
dapat menimbulkan kekurangan di masa depan. Definisi yang diberikan oleh
Komisi PBB untuk Pembangunan Ekonomi dalam laporan Brundtland 1987
tampaknya secara umum dapat diterima. Dalam laporannya berjudul Our Common
4
Future, keberlanjutan didefinisikan sebagai sesuatu yang “memenuhi kebutuhan
saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi tujuan
mereka sendiri”.
Konsep triple bottom line (TBL), membahas pentingnya mengintegrasikan dimensi
sosial dan ekonomi ke pembangunan berkelanjutan untuk mencapai kemajuan
lingkungan. Konsep tersebut menyerukan perusahaan untuk melayani kepentingan
pemangku kepentingan mereka daripada hanya memaksimalkan keuntungan
pemegang saham. Stakeholder mungkin khawatir tentang masalah lingkungan dan
sosial di samping kinerja keuangan. Konsep TBL juga biasa disebut sebagai tiga
pilar keberlanjutan. Gambar 1 menggambarkan hubungan antara berbagai bentuk
modal berkelanjutan. Setiap bentuk modal memiliki batasannya sendiri yang
diletakkan pada modal. Persimpangan ketiga bentuk modal digambarkan sebagai
area di mana pembangunan berkelanjutan berlangsung.
Gambar 2 Tiga pilar pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup yang digunakan
disini adalah merupakan terjemahan dari “suistainable development” yang sangat
populer dipergunakan di negara-negara Barat. Istilah Pembangunan berkelanjutan
yang berwawasan Lingkungan Hidup” digunakan dalam UU No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Konsep pembangunan berkelanjutan telah menjadi konsep yang populer dan fokus
dunia internasional sejak dipertegasnya pendekatan ini pada KTT Bumi di Rio de
Jenairo pada tahun 1992. Hampir seluruh negara kemudian menggunakan
pembangunan berkelanjutan sebagai jargon pembangunannya. Akhir-akhir ini
popularitas konsep pembangunan berkelanjutan menjadi semakin mengemuka
dengan digadang-gadangnya Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai
pengganti dari Millennium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir pada
2015.
Pembangunan berkelanjutan menjadi sebuah kesepakatan mengenai pembangunan
yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan generasi yang akan datang. Di dalamnya terdapat dua konsep
penting: (a) gagasan “kebutuhan” yaitu kebutuhan esensial untuk memberlanjutkan
Lingkungan
Sosial Ekonomi
5
kehidupan manusia, dan (b) gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi
teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan kini dan hari depan. Pembangunan berkelanjutan merupakan proses
perubahan yang di dalamnya, seluruh aktivitas seperti eksploitasi sumberdaya, arah
investasi, orientasi pengembangan teknologi, dan perubahan kelembagaan berada
dalam kondisi yang harmoni serta meningkatkan potensi masa kini dan masa depan
untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Jadi tujuan pembangunan
ekonomi dan sosial harus diimplementasikan dengan keberlanjutan.
Konsep keberlanjutan merupakan konsep yang sederhana, namun kompleks
sehingga pengertian keberlanjutan sangat multidimensi dan multi interpretasi.
Konsep keberlanjutan, paling tidak mengandung dua dimensi yaitu pertama,
dimensi waktu karena keberlanjutan pasti menyangkut apa yang terjadi di masa
mendatang. Kedua, adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumberdaya alam dan lingkungan. Keberlanjutan terdiri dari sisi yang berbeda,
yaitu dari pengertian statik dan dinamik.
Keberlanjutan statik diartikan sebagai pemanfaatan sumberdaya alam terbarukan
dengan laju teknologi yang konstan, sementara keberlanjutan dinamik diartikan
sebagai pemanfaatan sumberdaya yang tidak terbarukan dengan tingkat teknologi
yang terus berubah. Karena adanya multi dimensi, dan multi interpretasi, maka
terdapat dua hal yang secara implisit menjadi perhatian yaitu pertama, menyangkut
pentingnya memperhatikan kendala sumberdaya alam dan lingkungan terhadap
pola pembangunan dan konsumsi. Kedua, menyangkut perhatian terhadap
kesejahteraan (well being) generasi mendatang. Dengan demikian, prinsip
pembangunan berkelanjutan dihasilkan dengan memperhatikan 3 aksioma yaitu: (a)
perlakukan masa kini dan masa mendatang yang menempatkan nilai positif dalam
jangka panjang, (b) menyadari bahwa aset ling kungan memberikan kontribusi
terhadap economic well being, dan (c) mengetahui kendala akibat implikasi yang
timbul pada aset lingkungan.
Pemikiran tentang dimensi pembangunan juga terus berkembang. Namun
pemikiran yang paling mengemuka dan dipergunakan oleh banyak pihak adalah
pembangunan berkelanjutan yang mengusung tiga dimensi, ekonomi, social dan
lingkungan. Walau mengusung dimensi yang sama, pandangan tentang keterkaitan
antar ketiga dimensi tersebut ternyata juga cukup bervariasi. Pembangunan
berkelanjutan juga sering dijabarkan dengan perbaikan kualitas hidup yang
disesuaikan dengan daya dukung lingkungan (carrying capacity). Secara umum,
keberlanjutan diartikan sebagai continuing without lessening yang berarti
melanjutkan aktivitas tanpa mengurangi.
Namun demikian, pembangunan berkelanjutan sering menjadi konsep yang elusive,
walaupun sudah menjadi jargon pembangunan di seluruh dunia. Masih belum ada
ukuran yang pasti tentang tingkat keberlanjutan sebuah pembangunan. Indikator-
indikator yang diusung selama ini masih bersifat parsial dan terpisah-pisah. Masih
tersedia ruang yang sangat luas untuk mendiskusikan apa ukuran yang dapat
dipergunakan untuk menyatakan tingkat keberlanjutan pembangunan.
Tujuan pembangunan berkelanjutan terdiri dari 17, yaitu:
a. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di semua tempat
6
b. Mengakhiri kelaparan, meraih ketahanan pangan dan meningkatkan gizi,
serta mendorong pertanian berkelanjutan
c. Memastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua
d. Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang
e. Meraih kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dan anak-anak
perempuan
f. Memastikan akses pada air bersih dan sanitasi untuk semua
g. Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan,
berkelanjutan dan modern
h. Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif,
lapangan pekerjaan dan pekerjaan yang layak untuk semua
i. Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi
berkelanjutan dan mendorong inovasi
j. Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara-negara
k. Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan
l. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
m. Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan
dampaknya
n. Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan
secara berkelanjutan
o. Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi
gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan
kepunahan keanekaragaman hayati
p. Mendorong masyarakat adil, damai, dan inklusif
q. Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan
Gambar 3 17 tujuan pembangunan berkelanjutan
7
1. Green Office
Salah satu upaya untuk mencegah dan mengurangi pencemaran yang disebabkan
oleh aktivitas perkantoran adalah dengan menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan dari ISO 14000 di lingkungan perkantoran melalui konsep Green
Office. Green Office adalah salah satu upaya yang efektif untuk mewujudkan
komunitas kantor yang ramah lingkungan yaitu dengan terciptanya lingkungan
kantor yang bersih, indah, nyaman dan menyehatkan yang digagas semenjak tahun
2006.
Green Office telah banyak dirasakan manfaatnya baik oleh pegawai maupun
pengelola kantor pemerintah yang menerapkan Green Office sesuai dengan anjuran
pemerintah melalui Inpres NO.2/2008 tanggal 5 Mei 2008 dan Instruksi Menteri
Pekerjaan Umum Tahun 2008 tentang Penghematan Energi dan Air. Green Office memiliki makna sebuah kantor peduli lingkungan yang telah mewujudkan
penerapan sistem manajemen lingkungan dalam kegiatan perkantorannya serta
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaian sumber daya alam yang tersedia.
Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kantor yang bersih, indah, nyaman serta
menyehatkan. Di sisi lain, pengertian Green Office menurut web site Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Surabaya, adalah sebagai kantor peduli lingkungan yang
merupakan refleksi kebijakan kantor yang menerapkan sistem manajemen
lingkungan (SML). Adanya Green Office ini diprakarsai pertama kali di lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI sejak 2006 dengan sasaran mengubah
sikap dan perilaku individu kantor untuk lebih peduli lingkungan dan melakukan
penghematan biaya operasional kantor terkait aspek lingkungan sehingga akan
memberikan kenyamanan bagi individu yang berada di lingkungan kantor dan
sekitarnya. Berdasarkan Green Building Council Indonesia (GBCI), ada lima aspek
sebuah kantor bisa dikatakan memiliki konsep Green Office, diantaranya yaitu:
a. Pertimbangan terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Hal ini bisa dilihat dari penerangan ruangan yang menggunakan
pencahayaan alami. Dengan memakai cahaya alami, maka tentu
penggunaan energi listrik untuk menyalakan lampu dapat dikurangi.
Meskipun hal ini terdengar sederhana, tapi dampaknya akan menjadi besar
jika banyak yang melakukan. Berdasarkan data Green Office Network yang
didirikan oleh WWF pada tahun 2010, 119 kantor berhasil mengurangi
konsumsi listrik hingga mencapai 2,9 juta KWh dibandingkan pada tahun
2009.
b. Tingkat kenyamanan yang tinggi.
Faktor kenyamanan tersebut meliputi segi visual, akustik, dan termal bagi
si penghuninya. Contoh untuk kenyamanan visual adalah merancang sebuah
ruangan yang memiliki kesan natural sehingga ruangan tersebut akan
terlihat segar dan hidup. Meminimalkan suara bising dari sistem HVAC
2 Green Office
8
(Heating, Ventilation and Air Conditioner) termasuk usaha untuk
menciptakan kenyamanan dari segi akustiknya. Sedangkan, menghindari
titik panas dari sinar matahari langsung melalui penempatan ventilasi yang
benar adalah demi kenyamanan dari segi termal.
c. Desain yang mengikuti perubahan.
Ketika fungsi sebuah ruangan ingin diganti, tidak perlu melakukan
perombakan secara besar-besaran melainkan perubahan kecil saja sudah
cukup. Hal ini sangat efisien dan bermanfaat karena bisa meminimalkan
timbulnya sampah elektronik dan perabot.
d. Pemanfaatan teknologi terkini.
Teknologi yang digunakan biasanya merupakan teknologi nirkabel
(wireless) maupun penggunaan kabel serat optik untuk pengiriman data dan
konferensi video berbasis internet. Pemanfaatan teknologi seperti ini dapat
mengurangi pengunaan kertas. Selain itu, penggunaan peralatan teknologi
informasi yang tahan lama dan hemat energi juga perlu diimplementasikan.
e. Pelatihan sumber daya manusia.
Pelatihan ini salah satunya bisa berupa bagaimana cara menggunakan
sebuah teknologi tertentu. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena
secanggih apapun teknologinya, jika tidak digunakan dengan benar maka
manfaat dari teknologi tersebut tidak akan maksimal dan bahkan bisa
mengalami kerusakan.
2. Green Building Council Indonesia Green Building merupakan suatu konsep dalam pengembangan suatu bangunan
yang ramha lingkungan. dalam penerapan Green Building ini terdiri dari 6
aspek/parameter yang disebut sebagai sistem rating Indonesia yaitu greenship.
Greenship merupakan sebuah perangkat penilaian yang disusun oleh Green
Building Council Indoensia (GBCI) untuk menentukan apakah suatu bangunan
dapat dinyatakan layak bersertifikat "bangunan hijau/ramah lingkungan" atau
belum. enam aspek tersebut terdiri dari :
1. Tepat Guna Lahan - Appropriate Site Development (ASD)
2. Efisiensi dan Konservasi Energi - Energy Efficiency & Conservation (EEC)
3. Konservasi Air - Water Conservation (WAC)
4. Sumber & Siklus Material - Material Resources & Cycle (MRC)
5. Kualitas Udara & Kenyamanan Udara Dalam Ruang - Indoor Air Health &
Comfort (IHC)
6. Manajemen Lingkungan Bangunan - Building & Enviroment Management
(BEM)
3. Konsep Green Building (bangunan hijau/ramah lingkungan)
Berikut penjelasan untuk setiap aspek penilaian yang teleh disusun oleh Green
Building Council Indoensia (GBCI) untuk menentukan apakah suatu bangunan
dapat dinyatakan layak bersertifikat "bangunan hijau" atau belum.
a. Tepat Guna Lahan (land Efficient) Tepat guna lahan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
9
1. Land Efficient:
Adanya vegetasi bangunan taman dengan luas area minimum 10 % kuas total lahan atau 50% dari ruang terbuka hijau
Memiliki komposisi vegetasi 50% lahan tertutupi luasan pohon
ukuran kecil, ukuran sedang, ukuran besar, perdu setengah pohon,
semak dalam ukuran dewasa dengan jenis tanaman
2. Site Selection
Membangun di dalam kawasan perkotaan yang masih berdensitas rendah yaitu tingkat okupansi/hunian< 300 orang/Ha
Pembangunan yang berlokasi dan melakukan revitalisasi diatas lahan yang bernilai negatif dan tak terpakai karena bekas
pembangunan/dampak negatif pembangunan
3. Community Accessibility
Terdapat minimal 7 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan utama dengan jarak pencapaian jalan utama sejauh 1500 m dari tapak.
Membuka akses pejalan kaki ke minimal 3 fasilitas umum sejauh 300
m
Menyediakan fasilitas/akses yang aman, nyaman dan bebas dari perpotongan akses kendaraan bermotor ke minimal 3 fasilitas umum
atau dan dengan stasiun transportasi massal
Membuka lantai dasar gedung sehingga dapat menjadi akses pejalan kaki yang aman dan nyaman selama minimum 10 jam sehari
4. Public Transportation
Adanya halte atau stasiun transportasi umum dalam jangkauan 300 m
(walking distance) dari gerbang lokasi bangunan
Menyediakan shuttle bus untuk pengguna tetap gedung dengan jumlah unit minimum untuk 10% pengguna tetap gedung
Menyediakan fasilitas jalur pedestrian di dalam area gedung untuk menuju ke stasiun transportasi umum terdekat yang aman dan nyaman
5. Bicycle
Adanya parkir sepeda yang aman sebaganyak 1 unit parkir per 20 pengguna gedung
Menyediakan shower sebanyak 1 unit untuk setiap 10 tempat parkir
sepeda
6. Site Landscaping
Adanya area lansekap berupa vegetasi mnimal 40% luas total lahan termasuk taman diatas basement, roof garden, terrace garden dan
wall garden.
Penambahan nilai sebesar 1 poin untuk setiap penambahan sebesar 10% area lansekap dari luas lahan di tolok ukur 1 diatasnya
10
Pengguna tanaman lokal dalam provinsi sebesar 60% luas tajuk/jumlah tanaman
7. Micro Climate
Menggunakan material pada area atap gedung sehingga nilai albedo (daya refleksi panas matahari) minimum 0,3
Manggunankan material pada area non atap sehingga nilai albedo
(daya refleksi panas matahari) minimum 0,3
Desain menunjukkan adanya pelindungan pada sirkulasi utama pejalan kaki di daerah luar ruangan area luar ruang gedung
Desain lansekap menunjukan adanya fitur yang mencegah terpaan angin kencang kepada pejalan kaki di daerah luar ruangan area gedung
8. Sistem Water Management
Pengurangan beban volume limpasan air hujan hingga 50% volume
hujan harian
Pengurangan beban volume limpasan air hujan hingga 85% total volume hujan harian
Menunjukkan adanya upaya penanganan pengurangan beban banjir lingkungan dari luar lokasi bangunan
Gambar 4 Pencahayaan alami
Sumber gambar: https://www.livingloving.net
11
Menggunakan teknologi yang dapat mengurangi debit limpasan air hujan
b. Efisiensi Energi Efisiensi energi dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan cahaya
dan ventilasi alami.
1. Cahaya alami, penempatan cahaya alami pada tangga, toilet, lift lobby
dan gudang. Ditambahkan pintu sehingga lobby lift bisa menggunakan
ventilasi mekanis.
2. Ventilasi, penempatan ventilasi pada lux sensor yang akan mematikan
lampu secara otomatis.
c. Efisiensi Air Efisiensi air dilakukan dengan cara,
1. Pemasangan meteran air
Pemasangan alat meteran air di setiap sistem keluaran sumber air bersih seperti sumber PDAM atau air tanah.
Pemasangan alat meteran air untuk memonitor keluaran sistem air
daur ulang.
Pemasangan alat meteran air untuk mengukur tambahan dari keluaran air bersih apabila dari sistem daur ulang tidak mencukupi.
Gambar 5 Ventilasi Alami
Sumber gambar: http://architectaria.com/
12
2. Mengurangi pemakaian air
Merencanakan kebutuhan air bersih dari sumber primer sebesar maksimum 80% dari SNI 03-7065-2005 tentang tata cara pelaksanaan
sistem plambing.
3. Penggunaan water fixture
Penggunaan water fixture pada tekanan air 3 bar, sejumlah minimum 25%, 50%, atau 75% dari jumlah unit total pengadaan produk water
fixture.
Gambar 6 Efisiensi pemakaian air
Gambar 7 Water fixture
Sumber gambar: https://www.hometips.com
13
4. Daur ulang air
Instalasi daur ulang air dengan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan seluruh sistem flushing, irigasi dan make up water cooling tower.
(Lihat gambar)
Gambar 8 Daur Ulang Air
5. Penggunaan sumber air alternatif
Menggunakan salah satu dari tiga alternatif sebagai berikut: air kondensasi AC, air bekas wudhu, atau air hujan menjadi sumber air
bersih setara standar PAM.
6. Penggunaan tangki air hujan
Instalasi tangki penyimpanan air hujan dengan berkapasitas 50%,
70%, ataupun 100% dari jumlah air hujan yang jatuh di atas atap
bangunan sesuai dengan kondisi intensitas rata-rata curah hujan harian
setempat menurut BMKG.
Pemanfaatan air hujan
Hujan
Atap Penampungan/Menara
System tradisional
Ground water
Water tank Down fit
14
7. Efisiensi air melalui lansekap
Seluruh air yang digunakan untuk irigasi gedung tidak berasal dari sumber air tanah dan atau PDAM.
Menerapkan sistem instalasi untuk irigasi lansekap yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Gambar 2 Penggunaan Tangki Air hujan
Gambar 10 Penggunaan tangki Air Hujan
Gambar 9 Tips pemakaian pompa air
Sumber gambar: https://listrikdirumah.com
15
d. Material Lokal dan Ramah Lingkungan Material lokal yang berasal dari negeri sendiri dan diproduksi sendiri dapat
membantu memmbangkitkan perekonomian. Selain itu materialnya pun
haruslah ramah lingkungan.
1. Pendingin Dasar
Tidak menggunakan Chloro Fluoro Carbon (CFC) sebagai refrigerant dan halon sebagai bahan pemadam kebakaran.
2. Penggunaan Ulang Bangunan dan Material
Menggunakan kembali semua material bekas setara minimal 10% atau 20% dari total biaya material baru fasad, plafon, lantai, partisi, kusen,
dinding.
3. Produk dengan Proses Lingkungan
Menggunakan material yang bersertifikat ISO 14001 terbaru dan/atau
sertifikasi lain yang setara bernilail 30% dari total biaya material.
Menggunakan material yang merupakan hasil proses daur ulang senilai minimal 5% dari total biaya material.
Menggunakan material yang bahan baku utamanya berasal dari sumber daya terbarukan minimal 2% dari total biaya material.
Gambar 11 Efisiensi Lansekap
Sumber gambar: https://greenbuilding.jakarta.go.id
16
4. Penggunaan Non Ozon Depleting Substances (ODS)
Tidak menggunakan bahan perusak ozon pada seluruh system bangunan.
5. Kayu Bersertifikat
Menggunakan bahan material kayu yang bersertifikat legal sesuai
Peraturan Pemerintah asal kayu (Faktur Angkutan Kayu
Olahan/FAKO, sertifikat perusahaan dll) dan sah terbebas dari
perdagangan kayu illegal sebesar 100% biaya total material kayu.
Jika 30% dari butir diatas menggunakan kayu bersertifikasi dari pihak Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) atau Forest Stewardship Council
(FSC).
6. Desain Modular
Desain yang menggunakan material modular atau pra fabrikasi (tidak termasuk equipment) sebesar 30% dari total biaya material.
7. Material Regional
Menggunakan material yang lokasi asal bahan baku utama atau fabrikasi berada di dalam radius 1000 km dari lokasi proyek.
e. Udara Sehat di Dalam Ruangan Udara yang sehat harus dapat masuk ke dala ruangan yang biasanya bisa
masuk melelui ventilasi. Berikut penggambarannya dapat dilihat pada
gambar 4.
1. Pemasukan Udara Luar Ruangan
Desain ruangan yang menunjukan adanya potensi introduksi udara
luar minimal sesuai dengan standar SNI 03-6572- 2001 tentang tata
cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada
bangunan gedung.
Gambar 12 Udara Sehat Dalam Ruangan
Sumber gambar: https://septanabp.wordpress.com
17
2. Pemantauan CO2
Untuk banquet, ruang rapat umum, general office (ruangan dengan kepadatan tinggi) dilengkapi dengan instalasi sensor gas
karbondioksida (CO2) di dalam ruangan tidak lebih dari 1000 ppm.
Sensor diletakkan 1,5 m di atas lantai dekat return air grill.
3. Pengendalian Asap Tembakau
Tidak menyediakan ruangan untuk merokok dan dilengkapi dengan
surat pernyataan pemilik gedung untuk memasang tanda larangan
merokok di seluruh area.
4. Polutan Kimia
Menggunakan cat dan coating yang mengandung kadar Volatile Organic Compounds (VOCs) rendah.
Menggunakan produk kayu komposit dan produk agrifiber, antara lain produk kayu lapis, papan partikel, papan serta, insulasi busa, dan
laminating adhesive. Dengan syarat tanpa tambahan urea
formaldehyde atau memiliki kadar emisi formaldehyde rendah.
Tidak menggunakan material yang mengandung asbes, merkuri, dan Styrofoam.
5. Pandangan ke Luar
Apabila 75% dari Net Lettable Area (NLA) menghadap langsung ke
pemandangan luar yang dibatasi dan transparan apabila ditarik suatu
garis lurus.
6. Kenyamanan Visual
Menggunakan lampu dengan iluminasi (tingkat pencahayaan) ruangan sesuai dengan SNI 03-6197-2000 tentang konservasi energi
dalam pencahayaan.
7. Kenyamanan termal
Menetapkan perencanaan kondisi termal ruangan secara umum pada suhu 25 derajat Celcius dan kelembaban relative 60%.
8. Level Akustik
Tingkat kebisingan pada 90% dari Nett Lettable Area (NLA).
f. Perilaku Hijau/ramah lingkungan Menurut buku saku tahun 2008 Kementerian Pekerjaan Umum badan
pembinaan konstruksi pusat pembinaan kompetensi dan pelatihan
konstruksi, hal penting yang harus dilakukan untuk mencapai kantor yang
ramah lingkungan adalah perubahan perilaku pengguna kantor untuk lebih
memperhatikan pelestarian lingkungan hidup, mulai dari diri sendiri, dari
hal-hal yang kecil tetapi sangatlah bermanfaat. Beberapa hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
18
a. Penghematan listrik
b. Penghematan dan konservasi air
c. Pengelolaan sampah kantor
d. Penghijauan
e. Upaya lainnya
Berikut penjelasan perubahan perilaku yang harus dilakukan untuk
mencapai kantor yang ramah lingkungan menurut badan pembinaan
konstruksi pusat pembinaan kompetensi dan pelatihan konstruksi.
1. Penghematan Listrik Hal-hal yang dilakukan untuk penghematan listrik meliputi:
Mengurangi pemakaian lampu pijar, dan memanfaatkan sinar matahari melalui jendela.
Mengurangi pemakaian AC (alat pendingin ruangan) dengan mulai
menyalakan AC pada jam 10 pagi, dan mengatur temperatur ruangan
sekitar 22-25oC.
Mematikan lampu ruangan kerja dan komputer pada saat istirahat makan siang dan pulang kerja.
Mengganti lampu taman, dengan lampu yang hemat energi.
Menggunakan panel tenaga surya untuk suplai air panas.
Gambar 13 Tips hemat listrik di rumah
Sumber gambar: http://pgsta-gogreen.blogspot.com
19
2. Penghematan dan konservasi air Hal-hal yang dilakukan untuk penghematan dan konservasi air meliputi
Anjuran untuk menggunakan air seperlunya dan membuka kran pada debit air yang minimum.
Menggunakan bak mandi dengan menggunakan shower.
Mengganti kloset dengan kloset “ecofriendly”.
Membuat biopori.
Memanfaatkan air selokan untuk menyiram tanaman.
Menanam tanaman yang tahan terhadap kekeringan (seperti
bougenville, dll).
3. Pengelolaan sampah kantor Hal-hal yang dilakukan untuk pengelolaan sampah kantor meliputi:
Menyediakan tempat sampah terpilah, yaitu untuk sampah kertas, untuk
sampah plastik, sampah botol/besi/aluminium, sampah berbahaya rumah
tangga, seperti batu baterai/dll, dan sampah basah yang dapat dikomposkan.
Memilah sampah sesuai kategori.
Membuat kompos dengan metode yang sederhana.
Bekerjasama dengan pemulung/lapak untuk sampah yang bisa didaur
ulang.
Mengurangi penggunaan plastik untuk acara makan siang atau hidangan rapat
4. Penghijauan Hal-hal yang dilakukan untuk penghijauan meliputi:
Menambah tanaman/pohon di halaman kantor.
Menghijaukan ruangan dengan penambahan pot tanaman hias.
Memilih tanaman yang tahan terhadap kekeringan sehingga dapat menghemat air.
Memanfaatkan kompos hasil olahan sampah organik.
Menyiram tanaman dengan air bekas buangan.
5. Upaya lainnya Hal-hal yang dilakukan untuk upaya lainnya meliputi:
Himbauan untuk tidak merokok di ruang publik seperti di ruang kerja,
untuk itu perlu disiapkan ruang untuk merokok.
Menempelkan stiker-stiker di lokasi startegis yang menghimbau melakukan penghematan.
Melakukan sosialisasi untuk karyawan, dan pengguna kantor.
Membuat stiker yang bertema “Green office” untuk dibagikan.
Membuat film dokumenter untuk sosialisasi.
Himbauan memakai pakaian kantor dari bahan yang nyama, seperti katun tetapi tetap menjaga kesopanan.
20
4. Manfaat Dan Keuntungan Manfaat dan keuntungan dari pelaksanaan Green Office adalah sebagai berikut:
Tamu dan individu kantor merasa betah berada di dalam kantor.
Memberikan image/citra/kesan kepada masyarakat bahwa pengelolaan
kantor dan individu yang berada di dalam kantor memiliki kepedulian
terhadap lingkungan hidup.
Keuntungan yang diperoleh antara lain produktifitas dari penghuni gedung yang semakin meningkat hingga isu pengurangan degradasi lingkungan
yang juga tidak kalah pentingnya.
5. Langkah-langkah Strategis Alternatif yang Dilakukan untuk Tercapainya
Konsep Green Office Berdasarkan kondisi eksisting yang ada di Universitas Pancasila menunjukkan
bahwa belum terdapat langkah-langkah strategis yang disusun selama ini untuk
mewujudkan kantor yang Green Office. Dengan demikian buku pedoman ini
memberikan sebuah rekomendasi langkah-langkah strategis yang disebut “Seven
Resolution Strategy of Green Office” untuk mewujudkan Green Office di
Universitas Pancasila, antara lain:
a. Pembuatan unit khusus di bawah rektorat yang memiliki fungsi pelaksana
green office/green campus.
b. Pembuatan regulasi/peraturan/tata tertib/kebijakan yang lebih jelas terkait
dengan pelaksanaan Green Office
c. Menyusun program lingkungan baik jangka pendek, menengah dan
panjang.
d. Pelaksanaan sosialisasi rutin terkait dengan Green Office yang diikuti oleh
seluruh unit kerja di Universitas Pancasila dan dibarengi dengan kegiatan
laporan rutin dari tiap pimpinan terkait pelaksanaan Green Office di unitnya.
e. Setiap unit kerja yang akan merenovasi maupun merelokasi gedung
kantornya, hendaknya memperhatikan dahulu aspek-aspek Green Office
sehingga gedung kantor yang akan dibangun sesuai dengan kriteria kantor
yang Green Office.
f. Setiap unit kerja di Universitas Pancasila harus memiliki inovasi kegiatan
dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat yang diadakan secara rutin.
g. Diadakan Perlombaan Green Office secara rutin antar unit kerja yang
rincian penilaiannya tiap indikator diumumkan secara terbuka.
Secara rasional konsep Green Office ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
upaya mewujudkan green campus, kampus berkelanjutan berwawasan lingkungan.
21
Masalah lingkungan hidup menjadi perhatian serius dunia dalam beberapa
dasawarsa terakhir ini. Munculnya isu pengelolaan lingkungan hidup merupakan
respon melihat berbagai pola pemanfaatan lingkungan yang tak menentu, sehingga
menyebabkan ketersediaan lingkungan untuk kehidupan sosial kian terdegradasi
secara perlahan-lahan. Belum lagi untuk kelestarian ekosistem tumbuh-tumbuhan
dan hewan yang terus terisolasi menjadi sebuah keharusan masalah lingkungan
hidup ini mendapat perhatian.
Pengelolaan yang bijaksana menuntut adanya pengetahuan yang cukup tentang
lingkungan dan akibat yang dapat timbul karena gangguan manusia. Pengelolaan
yang bijaksana juga menuntut kesadaran akan tanggung jawab manusia terhadap
kelangsungan generasi mendatang. Berdasarkan hal tersebut, maka strategi
pengelolaan lingkungan hidup agar dapat mencapai tujuan green office dapat
dilakukan dengan berbagai cara.
1. Energi/listrik
Beberapa tips yang dapat dilakukan dalam kaitannya dengan pengurangan
energy listrik di kantor/kampus:
Identifikasi mekanisme system pendingin di kantor/kampus dan gunakan
selalu peralatan listrik yang lebih hemat energy. Misalnya penggunaan
lampu LED.
Pencahayaan akan berkontribusi sekitar 10% dari konsumsi listrik. LED
merupakan salah satu solusi paling efisien yang tersedia saat ini untuk
meningkatkan efisiensi energi dalam pencahayaan kantor/kampus.
Gambar 14 Perbandingan cahaya lampu
Sumber gambar: http://www.depo-led.com
3 Strategi Green Office
22
Dengan mengganti lampu tradisional (pijar) dengan LED hemat energy
akan dapat diperoleh penghematan secara langsung hingga 75% dan
bertahan hingga sepuluh kali lebih lama.
Matikan pendingin ruangan dan lampu di ruang kelas atau ruang dosen atau
tempat lainnya yang tidak digunakan. Mengkampanyekan “matikan listrik”
di Universitas Pancasila. Dengan mematikan lampu dan peralatan listrik
lainnya akan diperoleh penghematan dan selalu lebih murah untuk
mematikan peralatan listrik walaupun seberapa pendek waktunya.
Tempatkan stiker di atas sakelar lampu atau peralatan listrik lainnya.
Gunakan poster atau email untuk mengingatkan setiap warga kampus.
Pastikan jendela dan pintu tertutup saat pendingin udara menyala.
Sebagian besar orang merasa nyaman pada suhu 19 ° C. Sehingga, atur AC
hanya jika suhu melebihi 24 ° C.
.Jika ruangan kelas atau ruang dosen sedang direnovasi, perlu
dipertimbangkan untuk memasang tirai berlapis ganda, dan anjurkan
cleaning service untuk menutup tirai / gorden ketika ruang kelas atau ruang
dosen kosong untuk mencegah kehilangan panas saat AC dinyalakan.
Di musim kemarau lebih baik untuk membuka jendela di pagi hari ketika
udara di luar lebih dingin, untuk mendinginkan udara di dalam gedung.
Lebih baik untuk ventilasi ruang kelas atau ruang dosen terbuka penuh
selama kurang lebih 5-15 menit daripada terbuka sebagian dalam waktu
yang lebih lama.
Hindari pemasangan kabel colokan yang berlebihan pada satu saklar listrik
untuk menghindari potensi terjadinya kebakaran karena arus pendek.
Jika memungkinkan regulator pendingin ruangan tidak tersentral pada satu
tempat. Gunakan regulator pendingin ruangan untuk masing-masing ruang
agar pendingin ruangan dapat dimatikan setelah ruangan tidak digunakan
Periksa secara berkala seluruh peralatan listrik dan lampu untuk memastikan
bahwa tidak ada kerusakan maupun peralatan listrik yang mati yang tetap
terpasang.
Gambar 15 Contoh stiker hemat listrik
Sumber gambar: https://tatoposter.blogspot.com
23
Gambar 17 Waspadai Vampir Listrik
Sumber gambar: https://finance.detik.com
Gambar 16 Penggunaan pencahayaan dari dari luar Sumber gambar: https://properti.kompas.com
24
2. Peralatan Kantor
Beberapa peralatan kampus seperti komputer, printer, dan mesin fotokopi
marupakan bagian integral dari aktivitas kampus. Peralatan kampus yang sedang
beroperasi (berjalan) dapat mencapai 20% dari penggunaan listrik. Sehingga
dapat memberikan dampak signifikan terhadap biaya operasional kampus secara
langsung. Peralatan kampus menghasilkan panas yang dapat meningkatkan
penggunaan listrik pada AC hingga 25%. Saat menghitung pembelian biaya
peralatan baru, penting untuk mempertimbangkan 'biaya seumur hidup'. Sebagai
contoh, jika suatu barang memiliki harga lebih mahal tetapi beroperasi dengan
sepertiga dari biaya daya, maka penting untuk memperhitungkan seberapa
banyak listrik yang akan dihemat selama masa pakai peralatan.
a. Komputer
Gunakan komputer atau laptop yang menggunakan listrik hingga 90% lebih
hemat daripada komputer desktop. Karena sebagian besar penggunaan
listrik komputer untuk monitor, pilih monitor LCD atau LED yang
menggunakan kurang dari setengah listrik monitor sinar katoda (jenis
tabung monitor CRT juga berpotensi menyebabkan kelelahan mata)
Pastikan komputer dimatikan di malam hari. tidak perlu meninggalkan
komputer di kampus tetap menyala semalam untuk membuat data cadangan,
jadi matikan dan hemat daya.
Apabila sangat terpaksa meninggalkan komputer tetap menyala pada malam
hari, seperti untuk aplikasi jaringan, pastikan untuk mematikan monitor.
Mengurangi tingkat kecerahan layar monitor ke tingkat kenyamanan
terendah yang juga akan menghemat listrik.
Tambahkan tanda tangan pada email untuk mencegah mencetak email yang
tidak perlu. Misalnya: “Dengan tidak mencetak email ini Anda telah
membantu menghemat kertas, tinta, dan jutaan pohon” atau “Silakan
pertimbangkan lingkungannya, apakah Anda benar-benar perlu mencetak
email ini?”.
FAKTA:
Terdapat potensi keuntungan dari menggantikan lampu pijar dengan lampu hemat
energi sekitar 77% pada biaya listrik per tahun dan pengurangan 77% emisi CO2
per tahun.
Sumber: UNEP/Wuppertal Institute collaborating Center on Sustainable
Consumption and Production.
25
Gambar 18 Penyesuaian tampilan dan daya untuk menghemat energy pada
komputer atau laptop
Gambar 19 Jenis komputer yang lebih hemat energy
Sumber gambar: http://charlesmccain.com
Tanda hemat energi listrik
26
b. Printer
Jika memungkinkan gunakan printer jenis inkjet, hal ini disebabkan karena
jenis printer ini menggunakan listrik sekitar 90% lebih sedikit daripada
printer jenis laser.
Carilah model printer dengan fitur 'daya mati' otomatis guna mengurangi
penggunaan listrik hingga lebih dari 65%.
Mendidik dan melatih staf untuk mematikan printer saat tidak digunakan,
selalu mengingatkan mereka dengan poster yang jelas di sekitar area
pencetakan.
c. Mesin fotokopi
Instruksikan staf untuk mematikan mesin fotokopi bila tidak digunakan.
Nyalakan fitur hemat energi dari mesin fotokopi. Dapat dilihat di buku
manual pabrik atau situs web tentang cara mengaktifkan mode hemat energi
mesin fotokopi tersebut.
Jika memungkinkan, beli printer / fotokopi / scanner gabungan untuk
mengurangi penggunaan listrik dan menghemat ruang dan uang.
Gambar 20 Jenis printer yang lebih hemat energy
Sumber gambar: https://www.bestbuy.com
Tanda hemat energi listrik
Gambar 21 Kombinasi printer, fotocopy dan scanner
Sumber gambar: https://www.imperial.ac.uk
27
d. Perbaikan (reparasi) furniture
Dibandingkan dengan membeli perabot kantor baru, perbaikan atau reparasi
furniture yang lama dapat memberikan penghematan biaya kurang dari
setengah harga. Renovasi dapat memberikan alternatif yang lebih disukai
memberikan keuntungan pada lingkungan daripada membeli produk baru.
Jika memungkinkan mencoba dan mendapatkan perabot kantor baru yang
dibuat secara lokal, ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi barang-
barang sering dibuat lebih baik dan lebih mudah diperbaiki.
3. Penggunaan teknologi energi terbarukan
Energi Terbarukan mengacu pada penggunaan energi dari sumber alami yang
tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan, sebagai contoh sinar matahari,
angin, pasang surut, gelombang, biomassa, sampah dan panas geotermal.
Teknologi energi terbarukan yang tersedia di Indonesia telah banyak digunakan
seperti panel surya, pemanas air tenaga surya, generator angin, pembangkit
listrik tenaga sampah, mikrohidro dan digester biogas. Beberapa dari teknologi
ini dapat dipasang di gedung kantor atau kampus untuk memasok sebagian atau
semua kebutuhan energy yang digunakan pada operasional kampus.
Sebagian besar suplai energy bergantung pada pemerintah atau perusahaan besar
guna membantu untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan, tetapi
mungkin lebih baik bila dilakukan sendiri dan membangun pembangkit energi
dari sumber daya energi terbarukan. Misalnya memasang panel surya di atap
untuk menghasilkan listrik atau menggunakan sistem biogas untuk pengolahan
air limbah dan produksi energi bersih dari biogas.
a. Panel surya
Panel surya dapat memberikan pasokan kebutuhan energi listrik untuk
pencahayaan dan peralatan seperti komputer, printer dan scanner, serta
pompa air di kampus. Dengan tersedianya panas matahari dimana Indonesia
Gambar 22 Perbaikan furniture kantor
Sumber gambar: http://www.servicekursikantor.com
28
merupakan salah satu Negara tropis yang memperoleh sinar matahari sekitar
180 hari menjadikan panel surya sebagai salah satu alternative sumber daya
energi terbarukan. Baterai diperlukan untuk menyimpan energi matahari
untuk penerangan dan penggunaan lainnya pada malam hari. Panel surya
tersedia di Indonesia, akan tetapi harganya masih dianggap mahal dan belum
terjangkau. Hal ini sebenarnya menjadi tantangan tersendiri bagi kampus
untuk melakukan riset atau studi untuk menemukan dan membuat panel
surya yang lebih murah. Dari sudut pandang sumberdaya manusia,
sebenarnya telah banyak tersedia dan mampu untuk mengoperasikan dan
melaksanakan perawatan.
b. Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh sebuah aktivitas fermentasi atau
biasa disebut anaerobik yang termasuk dari bahan-bahan organik
diantaranya; kotoran hewan, sampah biodegradable, limbah domestik
(rumah tangga), limbah organik yang biodegradable, bahkan kotoran
manusia yang mengalami kondisi anaerobik.
Menghubungkan toilet ke sistem biogas dapat digunakan di kampus sebagai
inovasi untuk pengolahan air limbah dan mendapatkan energi ramah
lingkungan dalam bentuk biogas. Biogas dapat digunakan secara langsung
untuk memanaskan air atau memasak atau dapat dikonversi menjadi listrik.
Produksi gas dari air limbah manusia tentu saja tidak dapat menghasilkan
energi yang cukup untuk menyediakan sumber energi yang signifikan ke
kampus namun hal itu memungkinkan untuk praktik pengolahan air limbah.
Gambar 23 Pemasangan panel surya di atap rumah
Sumber gambar: https://finance.detik.com
29
c. Pengadaan pembelian peralatan listrik yang hemat energi
Membeli produk atau peralatan listrik yang memenuhi kriteria hemat
energy. Pembelian peralatan kantor yang hemat energi akan dapat
mengurangi penggunaan listrik, menghemat uang dan membantu kampus
dalam mengurangi dampak langsung dan tidak langsung pada lingkungan.
Semua bentuk peralatan listrik kampus harus dibeli dengan tujuan
mengurangi konsumsi energi dari lingkungan kampus. Hal ini akan dapat
menurunkan biaya perawatan (karena produk hemat energi membutuhkan
penggantian yang lebih sedikit), mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK),
dan meningkatkan pencegahan polusi dan kegiatan konservasi sumber daya.
Selain pengadaan produk yang hemat energi dapat membantu mengurangi
beban energi, hal tersebut juga akan dapat meningkatkan efektivitas biaya
dari kegiatan efisiensi energi lainnya, seperti peningkatan fasilitas.
Beberapa pertimbangan terbaik yang dapat digunakan untuk pengadaan
pembelian peralatan listrik yang hemat energi:
Pertimbangkan usia peralatan, usabilitas, dapat diperbaiki dan di daur
ulang saat membeli peralatan kantor seperti printer, scanner dan mesin
fotokopi.
Semua unit di kampus harus memastikan bahwa semua peralatan
setidaknya memenuhi persyaratan ENERGY STAR. Berdasarkan
US.EPA (2008) menyatakan bahwa produk hemat energi (Energy Star)
dapat mengurangi biaya energi hingga 25 hingga 50%, atau bahkan lebih,
tanpa mengurangi kualitas atau kinerja.
Gambar 24 Biogas sederhana
Sumbe gambar: http://www.ciptaantangan.com
30
Pengadaan pembelian peralatan kampus yang dapat di daur ulang di akhir
masa pakainya.
d. Pengurangan limbah padat dan penggunaan kembali
Sampah menjadi salah satu masalah lingkungan dan ekonomi yang semakin
sulit di hampir semua negara di dunia. Setiap orang memiliki kontribusi
yang tidak sedikit terhadap tingginya timbulan limbah padat baik di rumah,
di kampus atau di tempat kerja. Sehingga perlu ada upaya pengurangan
pemborosan yang dapat meningkatkan laju timbulan sampah.
Semua limbah yang dihasilkan di kampus memiliki dampak serius pada
lingkungan maupun pada finansial, dan seringkali masalah biaya ini
dianggap remeh. Namun, masalah yang lebih besar yang harus dipahami
adalah darimana limbah padat tersebut dihasilkan, dan apakah mungkin
untuk menghilangkan atau mengurangi limbah ini di sumbernya,
menggunakan kembali atau mendaur ulangnya.
1. Kertas
Pekerja kantor rata-rata menghasilkan sekitar hampir ½ kg kertas
campuran setiap hari dan menggunakan sekitar 10.000 lembar kertas
setiap tahun. 70% dari total sampah di kantor terbuat dari kertas, tetapi
bisa jauh lebih rendah. Selain itu, terdapat sekitar 30% pekerjaan yang
dicetak yang tidak pernah diambil dari printer. Lebih lanjut, sekitar 45%
dari kertas yang dicetak berakhir di tempat sampah pada akhir hari. Hal
tersebut menunjukkan banyak kertas terbuang.
Mungkin ide terbaik untuk mengurangi limbah kertas adalah dengan
menciptakan kantor tanpa kertas. Setiap orang di kampus mungkin bisa
mengatakan tidak pada penggunaan kertas. Jika itu tidak sepenuhnya
memungkinkan, maka harus diidentifikasi untuk tujuan apa harus
menggunakan kertas dan untuk tujuan apa dapat menghindari
penggunaan kertas. Setelah membuat daftar untuk keduanya, maka
Gambar 25 Berbagai jenis limbah padat yang dihasilkan dari kantor
Sumber gambar: https://www.roadrunnerwm.com
31
pastikan untuk mengumumkan kebijakan dengan jelas dan secara
konsisten menegakkannya.
Beberapa trik untuk mengurangi penggunaan kertas antara lain:
a. Pencetakan dua sisi
Dengan mengatur pencetakan dua sisi sebagai default dapat
diperoleh beberapa keuntungan seperti penghematan waktu,
menghindari kelupaan saat memilih dua sis setiap kali pencetakan.
Adapun cara pengaturan pencetakan dua sisi pada computer atau
laptop adalah sebagai berikut:
Klik Start Control Panel Printer
Pilih printer yang diinginkan.
Klik kanan pada printer dan Mencetak (tombol Preferensi)
Klik pada OK
Jika ingin memilih pencetakan dua sisi untuk dokumen tertentu
maka lakukan langkah berikut:
Klik untuk mencetak dokumen dan pilih properti printer
Klik tab OK
Centang kotak untuk Mencetak Pada Kedua Sisi
Klik OK dua kali
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat
mencatat bahwa setiap tahun dunia menghasilkan lebih dari 300 juta
ton kertas.
Konsumsi kertas di seluruh dunia telah meningkat 400% dalam 40
tahun terakhir dengan 35% pohon yang ditebang dan digunakan
untuk pembuatan kertas.
Gambar 26 Pengaturan untuk pencetakan dua sisi
32
b. Dorong semua orang di kampus untuk mengedit di komputer
sebelum mencetak. Langkah ini akan membantu mengurangi jumlah
draf salinan dokumen yang akan dicetak. Jika masih menganggap
draf pencetakan diperlukan, cetaklah di sisi yang tidak terpakai dari
lembaran kertas yang seharusnya dibuang.
c. Simpan seluruh file secara digital.
d. Gunakan potongan kertas kecil untuk memo pendek.
e. Singkirkan laporan yang tidak perlu dan kurangi ukuran laporan.
Jika hanya sesekali membutuhkan laporan, jalankan saja sesuai
permintaan.
f. Pertimbangkan untuk menggunakan kertas yang lebih ringan
sedapat mungkin.
g. Aktifkan penggunaan kembali amplop kertas bekas dengan
meletakkan label di atas alamat lama.
h. Manfaatkan elektronik dan voicemail dan hindari surat kertas
sedapat mungkin.
i. Ambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi surat yang tidak
diminta.
j. Bagikan dan edarkan dokumen, memo, laporan, dan semua
publikasi lainnya.
k. Posting semua pengumuman di tempat kerja di lokasi pusat daripada
mencetak banyak salinan.
l. Gunakan spasi tunggal dan margin lebih sempit untuk dokumen
yang kurang penting.
m. Lipat ulang dan gunakan kembali folder file.
n. Cobalah untuk menemukan duplikasi di milis dan hindari mengirim
salinan yang tidak perlu.
o. Pastikan untuk mendaur ulang kertas bekas.
p. Selain pengaturan pada setting computer, pengurangan kertas untuk
pencetakan juga dapat dilakukan dengan pengendalian penggunaan
kertas. Berikut ini formulasi yang dapat digunakan untuk
mengetahui berapa jumlah kertas yang digunakan per orang
pertahun dan biaya yang telah digunakan.
Tabel 1 Perhitungan berdasarkan penggunaan kertas pertahun dan biaya
per orang
Total rim kertas
yang dibeli per
tahun
: Jumlah staff
administrasi
= Total
penggunaan
kertas
(rim/orang/tahun)
Total biaya kertas
yang dibeli
pertahun
: Jumlah staff
administrasi
= Biaya
(orang/tahun)
33
2. Plastik
Pencemaran plastik telah menjadi masalah penting bagi seluruh negara
di bumi ini dan dapat dipastikan bahwa setiap masyarakat dan negara di
dunia fokus pada upaya bagaimana mengurangi sampah plastik. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa banyak sampah plastik yang tidak
berakhir di tempat pembuangan akhir dan tercecer di sungai dan laut
sehingga membunuh ribuan hewan air tiap tahunnya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh US EPA mencatat setidaknya terdapat
33 juta ton plastik yang dihasilkan oleh orang amerika pada tahun 2003
dan hanya sekitar 9% saja yang didaur ulang. Lebih lanjut, studi tersebut
juga mengungkapkan bahwa dalam setiap jam orang amerika membuang
2.5 juta botol plastik dan hanya 20% saja yang didaur ulang. Beberapa
tips yang dapat dilakukan dalam pengurangan limbah plastik di kampus
antara lain:
a. Buat suatu program kompetisi untuk mengurangi limbah plastic.
Ketika melakukan audit limbah secara teratur, maka informasi
tersebut harus disampaikan juga kepada seluruh staf, memberi
penghargaan kepada mereka untuk kemajuan dan menyoroti bidang
masalah apa pun yang dapat mereka atasi selanjutnya. Berbagi foto
yang diambil - di papan pengumuman, melalui email, atau di intranet
- adalah cara yang bagus untuk menggambarkan masalah dan
membuat orang tetap termotivasi.Atau bahkan mungkin ingin
mengatur tempat sampah di departemen yang berbeda dan
menciptakan sedikit kompetisi persahabatan - memberi penghargaan
kepada tim yang membuat pengurangan terbesar dalam jumlah
sampah plastik yang mereka hasilkan setiap bulan.
b. Menganjurkan staf untuk membawa makan siang buatan sendiri dari
rumah. Banyak sampah plastik di kampus berasal dari makan siang
staf. Terkadang terdapat jenis kemasan yang terdiri dari bahan yang
berbeda, seperty Styrofoam dan kertas plastik pembungkus. Ini dapat
diatasi dengan menyediakan sebuah fasilitas bagi staf untuk
menyimpan dan memanaskan kembali makanan.
c. Melakukan audit limbah. Hal ini akan menjadi langkah awal yang
bagus untuk mengurangi limbah plastik. Mengetahui jenis dan
volume limbah yang dihasilkan kampus akan memberikan fokus
bagi upaya pengurangan limbah dan dapat membantu pengelolan
kampus dalam mengidentifikasi tindakan terbaik yang harus
diambil. Misalnya, jika ditemukan ada banyak botol air plastik sekali
pakai di tempat sampah, maka dapat dibuat rencana untuk
menyediakan akses yang lebih mudah ke air minum di kampus.
d. Memberi mug dan botol pada staff yang dapat digunakan kembali.
Hal ini akan dapat benar-benar mendukung upaya kampus untuk
mengurangi gelas dan botol plastik sekali pakai di kantor. Mug dan
botol bermerek perusahaan merupakan tambahan yang bagus untuk
paket selamat datang bagi karyawan baru. Selain itu, kampus juga
34
dapat menyediakan pulpen dan notebook yang dapat terurai secara
hayati.
e. Jika hanya membeli beberapa barang, pertimbangkan untuk tidak
meminta tas kresek tapi cukup langsung dibawa.
f. Saat berbelanja, bawa tas alternatif dari bahan kain atau lainnya yang
dapat digunakan kembali.
g. Gabungkan pembelian ke dalam satu tas daripada meminta tas
plastik baru di setiap toko.
h. Ketahuilah bahwa tas plastik dari department store pada umumnya
lebih tebal dan tidak dapat didaur ulang, jadi tindakan terbaik adalah
menghindari menggunakannya.
i. Hitung jumlah kantong plastik yang telah digunakan setiap
pembelian yang bertujuan untuk mengurangi jumlah itu setiap
minggu.
j. Hindari memasukkan barang-barang yang sudah memiliki pegangan
seperti kertas toilet ke dalam kantong plastik. Sehingga tidak
membutuhkan banyak kantong plastik.
k. Hindari penggunaan kantong plastik kecil sebagai tempat sampah.
Masukkan sampah langsung ke tempat sampah rumah tangga dan
bilas segera setelahnya.
l. Gunakan kembali kantong plastik di rumah untuk: makanan beku,
pengepakan makan siang sekolah anak-anak, penyimpanan pakaian
dan barang-barang rumah tangga lainnya.
m. Simpanlah tas belanja cadangan yang bisa digunakan kembali di tas
untuk saat-saat ketika berpikir tidak akan membutuhkan tas, tetapi
ternyata perlu.
3. Limbah umum
Menurut badan kesehatan dunia mencatat bahwa rata-rata orang
menghasilkan limbah sekitar 0,5 kg setiap hari. Cangkir plastik untuk
kopi panas, styrofoam dan plastik tipis adalah beberapa barang yang
tidak dapat didaur ulang. Rata-rata pekerja kantor menggunakan 500
cangkir kopi setiap tahun di Amerika Serikat. Sekitar 70% dari limbah di
TPA dapat didaur ulang dan merupakan lahan bisnis bagi sekelompok
masyarakat.
a. Pikirkan tentang membeli produk dengan kemasan lebih sedikit atau
tanpa kemasan sama sekali. Atau, minta pengiriman kantor dikirim
dalam wadah yang dapat dikembalikan dan kembalikan wadah kosong
tersebut ke supplier.
b. Gunakan kartrid tinta dan toner printer sebaik mungkin.
c. Pertimbangkan untuk menyewa peralatan yang hanya digunakan
sesekali daripada harus menyimpannya di tempat kerja.
d. Selalu berusaha berinvestasi dalam peralatan berkualitas tinggi yang
tahan lama dan dapat diperbaiki.
35
4. Sisa makanan
Terdapat sekitar 20-30% dari rata-rata sampah yang dibuang orang dalam
sehari terdiri dari sisa makanan. Biasanya, orang cenderung memesan
dan membeli lebih banyak makanan daripada yang mereka butuhkan,
sehingga menjadikan banyak makanan yang terbuang. Rata-rata orang
membuang sekitar 10 kg makanan per bulan di Amerika Serikat. Selain
itu, 40% makanan di Amerika Serikat bahkan tidak pernah dimakan.
Sehingga, jumlah makanan yang terbuang di Amerika Serikat cukup
signifikan.
Pada jenis limbah organik dapat dilakukan rencana pengomposan untuk
mendaur ulang sisa makanan, kebun dan dari kantin. Limbah organic yang
dapat dijadikan kompos meliputi: potongan sayuran, bubuk kopi, sisa
makanan, kulit buah, bunga dan tanaman.
e. Pemisahan sampah
Pemisahan limbah adalah cara yang sangat efektif untuk mengurangi limbah
dan mengendalikan biaya limbah. Minimal, semua kertas bersih / karton dan
jenis plastik yang dapat didaur ulang harus dipisahkan dari jenis limbah
lainnya sehingga dapat didaur ulang daripada ditimbun. Hal ini berarti
bahwa harus ada tempat sampah bertanda jelas untuk meletakkan kertas /
karton, plastik dan sampah umum di mana pun limbah ini berada. Sediakan
tempat sampah daur ulang di pintu masuk gedung, sehingga staf dapat
segera membuang barang-barang yang telah mereka gunakan dalam
perjalanan ke kantor/kampus seperti gelas kopi dan tutupnya, botol
Gambar 27 Sampah sisa makanan Sumber gambar: https://www.foodwaste.com/
36
minuman plastik, pembungkus makanan, koran dan majalah saat mereka
memasuki tempat kerja.
Pemilahan dan pengolahan sampah dapat dilakukan dengan cara yang
mudah, bahkan teramat mudah. Kegiatan memilah sampah atau
mengolahnya bisa dilakukan oleh setiap orang. Cukup dengan cara yang
sederhana dan mudah, mulai di setiap rumah tangga kita. Meski dengan cara
yang sederhana dan mudah, kegiatan memilah sampah mampu memberikan
yang besar dalam pengelolaan sampah yang kerap kali diabaikan.
Memilah sampah dapat dilakukan dengan memisahkan antara sampah
organik dengan sampah nonorganik. Antara sampah yang mudah
membusuk dengan sampah yang sulit membusuk. Sampah organik dan
mudah membusuk seperti sampah dapur, buah, atau sisa makanan, serta
sampah kebun seperti dedaunan, rumput, mengoceh, dan lain-lain.
Sementara sampah nonorganik atau yang sulit membusuk seperti plastik,
kaca, kertas, kardus, dan logam.
Gambar 28 Pemilahan sampah berdasarkan jenisnya
Sumber gambar: http://www.siarandepok.com
37
f. Daur ulang limbah
Semua jenis kertas, plastik daur ulang termasuk kantong plastik,
polystyrene, kaca, aluminium, dan kardus harus ditempatkan di tempat
sampah khusus. Hindari mencampurkannya dengan bahan yang tidak dapat
didaur ulang.
Banyak orang-orang yang melakukan pemisahan logam, botol, gelas dan
aluminium dan menjual ke pabrik peleburan dan daur ulang. Dalam kegiatan
daur ulang informal ini orang mengumpulkan kertas dan kardus untuk
berbagai kegunaan yang berbeda. Kantor/kampus dapat mendukung daur
ulang ini dengan memisahkan sampah pada tempat sampah yang terpisah.
Daur ulang untuk barang-barang khusus Baterai: kurangi kebutuhan untuk
mendaur ulang baterai dengan membeli yang dapat diisi ulang. Kartrid
toner: gunakan kartrid isi ulang untuk printer. Hal ini disebabkan karena
plastik yang digunakan dalam kartrid printer terbuat dari rekayasa polimer
yang memiliki tingkat penguraian yang sangat lambat berkisar antara 450
hingga 1000 tahun tergantung pada jenis kartrid.
g. Pengomposan limbah dapur
Salah satu cara untuk mengurangi produksi limbah kantor/kampus adalah
melalui pengomposan. Kompos adalah bahan organik yang dapat
ditambahkan ke tanah untuk memperkaya. Sisa makanan, daun / kantong
teh, kulit buah, mungkin merupakan sampah organik utama yang diproduksi
di kantor/kampus dan dapat terdiri hingga 20 hingga 30% dari apa yang
dibuang.
Kompos adalah hasil penguraian bahan organik melalui proses biologis
dengan bantuan organisme pengurai. Proses penguraian dapat berlangsung
secara aerob (dengan udara) maupun anaerob (tanpa bantuan udara).
Gambar 29 Pembuatan kompos dari sampah organic
Sumber gambar: http://kebun.net
38
Fungsi utama kompos adalah membantu memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah. Secara fisik kompos dapat menggemburkan tanah, aplikasi
kompos pada tanah akan meningkatkan jumlah rongga sehingga tanah
menjadi gembur. Sementara sifat kimia yang mampu dibenahi dengan
aplikasi kompos adalah meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) pada
tanah dan dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air
(water holding capacity). Sedangkan untuk perbaikan sifat biologi, kompos
dapat meningkatkan populasi mikroorganisme dalam tanah.
h. Konservasi air dan penggunaan air di kantor/kampus
Mengurangi penggunaan air dapat juga menghemat energi - baik melalui
pemanasan air, dan energi yang digunakan untuk memompa air di sekitar
kantor/kampus.
Berbagai upaya harus dilakukan untuk meminimalkan penggunaan air
bersih yang tidak perlu dan tidak efisien di kantor/kampus sambil
memaksimalkan daur ulang dan penggunaan kembali air, termasuk air hujan
yang ditampung, dan air limbah.
Mempertimbangkan pengolahan air limbah yang memungkinkan
penggunaan kembali air limbah untuk irigasi kebun atau mencuci
kendaraan.
Beberapa cara mengurangi konsumsi pemakaian air di kantor/kampus:
Jika memungkinkan gunakan air hujan yang ditampung atau air limbah yang diolah untuk kebun kantor/kampus.
Periksa keran dan pipa apakah ada kebocoran air, hal ini dapat merusak bangunan kantor/kampus dan berdampak signifikan pada biaya
operasional kantor/kampus.
Ganti tangki pembilasan ganda untuk toilet yang umumnya
menggunakan mode setengah pembilasan.
Gunakan air seperlunya saat mencuci mobil kantor/kampus.
i. Penggunaan kembali air limbah
Air limbah dari bak mandi, bak cuci dan bak cuci tangan yang disebut “Grey
Water” adalah sumber air limbah yang tersedia dan dapat digunakan
kembali setelah melalui proses pengolahan. Penampungan air limbah dapat
menggunakan sumber daya yang tersedia di tempat. Hal ini akan dapat
Gambar 30 Strategi mengurangi konsumsi air
Sumber gambar: https://www.clipart.email
39
membantu pelestarian air bersih yang berharga dan mengurangi beban pada
sistem pembuangan air limbah. Jika diterapkan secara tepat pada kebun,
penggunaan kembali air limbah akan mengurangi pencemaran lingkungan.
Salah satu metode sederhana penggunaan kembali air limbah adalah
mengumpulkan air limbah dalam bak penampungan (kolam penampungan)
yang harus bebas dari pembersih kaustik dan sehingga dapat digunakan
untuk mengairi tanaman. Salah satu kelemahan dari metode ini adalah
karena partikel organik yang ditemukan dalam air abu-abu, air ini tidak
boleh disimpan lebih lama dari satu hari.
Sejumlah sistem pengolahan air limbah yang lebih rumit saat ini sudah
banyak diaplikasikan yang memungkinkan air limbah untuk didistribusikan
melalui sistem parit bawah tanah yang saling berhubungan untuk menyirami
pohon di kantor/kampus. Penggunaan kembali air limbah untuk irigasi
kebun seyogyanya didorong pada kantor/kampus karena hal ini merupakan
salah satu solusi yang baik untuk kantor/kampus dalam strategi pengelolaan
air.
j. Menciptakan lingkungan kantor/kampus yang sehat
Tanaman hias dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang. Dengan
adanya tanaman hias di sekitar kantor/kampus dapat meningkatkan suasana
hati orang dan mengurangi kemungkinan depresi terkait stress. Hal ini
disebabkan tanaman menghasilkan oksigen dan meningkatkan kadar O2
untuk orang di sekitarnya. Tanaman hias dapat meningkatkan tingkat
kebahagiaan orang dan membantu orang merasa aman dan santai. Mulsa
Pipa saluran 10 cm di bawah tanah
Tanaman yang ditanam horisontal pada filter air limbah
rumah dengan saluran pipa keluar yang rendah
2 Penutup lubang yang dieseuaikan dengan ukuran dari dua ruang
Pipa saluran bawah yang diarahkan ke bagian bawah taman
Level ketinggian air tanah
Gambar 31 Penggunaan kembali air limbah
40
yang sangat baik untuk alas pada permukaan taman adalah batu, atau kerikil.
Hal ini akan dapat memantulkan sinar panas saat musim kemarau, menjaga
kelembaban tanah, mengurangi kebutuhan irigasi dan mudah diperoleh.
Permukaan batu di bawahnya juga dapat mengumpulkan embun pada
malam yang dingin.
Sebuah studi oleh University of Michigan yang diterbitkan pada 2008
menemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan oleh seseorang
di luar yang berdekatan dengan tanaman dapat membantu meningkatkan
retensi memori hingga 20%. Penelitian juga menunjukkan bahwa waktu
yang dihabiskan di sekitar tanaman dapat meningkatkan rentang perhatian
karyawan dan meningkatkan konsentrasi serta produktivitas.
Kesehatan dan Rekreasi. Akses ke taman dan kegiatan rekreasi
berhubungan secara signifikan terhadap tingkat aktivitas fisik. Selain itu
dapat meningkatkan suasana hati dan berkontribusi terhadap kesehatan
secara keseluruhan. Dengan demikian, biaya perawatan kesehatan dapat
menurun.
Meningkatkan hubungan kepedulian antar karyawan. Penelitian
menunjukkan bahwa orang yang menghabiskan banyak waktu di sekitar
tanaman cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Ini disebabkan oleh peningkatan perasaan kepedulian yang lebih terukur
sebagai efek lain dari paparan tanaman hias.
Peningkatan kinerja manusia. Menghabiskan waktu di lingkungan alami
membuat orang lebih baik dalam melakukan pekerjaan mereka. Ini juga
meningkatkan tingkat energi dan perasaan vitalitas seseorang.
Gambar 32 Penggunaan tanaman hias di taman kantor
Sumber gambar: https://www.countryliving.com
41
Tumbuhan dapat menghilangkan kontaminan di udara. Setiap hari manusia
menghirup udara yang berpotensi menghirup zat berbahaya yang
terperangkap di dalam ruangan. Tanaman dalam ruangan dapat membantu
mengurangi paparan polutan termasuk VOC (Volatile Organic Compounds)
yang menyebabkan sakit kepala, mual, dan banyak lagi.
Tumbuhan dapat mengurangi karbon dioksida. Selama fotosintesis,
tanaman mengambil karbon dioksida dari udara. Menghilangkan zat ini
dapat membantu mencegah kantuk.
Tumbuhan dapat membuat otak bekerja lebih baik. Tanaman dan bunga
dapat meningkatkan ide, kreativitas, suasana hati, dan banyak lagi.
Gambar 33 Penggunaan taman kantor sebagai peningkatan kinerja
Sumbe gambar: https://hbr.org/
Gambar 34 Penggunaan tanaman dalam kantor
Sumber gambar: http://time.com/
42
k. Kualitas udara dalam ruangan
Kualitas udara dalam ruangan adalah kualitas udara di dalam dan di sekitar
bangunan. Kualitas udara dalam ruangan diketahui memberikan kontribusi
pada kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan penghuni gedung. Kualitas
udara dalam ruangan yang buruk selalu dikaitkan dengan Sick Building
Syndrome, mengurangi produktivitas dan gangguan belajar di kampus.
Kualitas udara dalam ruangan dapat dipengaruhi oleh gas (termasuk karbon
monoksida, radon, senyawa organik yang mudah menguap), partikulat,
kontaminan mikroba (jamur, bakteri), atau energi yang dapat menyebabkan
kondisi kesehatan yang buruk. Kontrol sumber, penyaringan, dan
penggunaan ventilasi untuk mencairkan kontaminan adalah metode utama
untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan di sebagian besar
bangunan. Unit residensial dapat lebih meningkatkan kualitas udara dalam
ruangan dengan membersihkan karpet dan lantai area secara rutin. Kualitas
udara dalam ruangan merupakan bagian dari kualitas lingkungan dalam
ruangan, yang meliputi kualitas udara dalam ruangan serta aspek fisik dan
psikologis lainnya di dalam ruangan (misalnya, pencahayaan, kualitas
visual, akustik, dan kenyamanan termal).
Di bawah ini adalah beberapa tip umum untuk menjaga kualitas udara dalam
ruangan yang baik di kantor/kampus. Strategi paling efektif untuk
mengurangi polusi udara dalam ruangan adalah menghilangkan atau
mengurangi sumber kontaminan.
Maksimalkan penggunaan pencahayaan alami. Mengoptimalkan orientasi matahari dan merancang bangunan untuk memaksimalkan
penetrasi cahaya alami ke dalam ruang interior. Berikan kontrol warna
atau cahaya siang hari jika diperlukan.
Jendela dapat ditutup dengan rapat di musim hujan. Membuka jendela juga bukan hal yang baik karena udara dari luar mengandung emisi gas
dari mobil dan truk serta kotoran dan jamur dapat masuk ke dalam
ruangan. Sehingga solusi terbaik adalah menggunakan filter udara di
kantor/kampus untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
Selain itu, dapat juga menggunakan tanaman hidup yang memiliki
kemampuan untuk mereduksi polutan.
Maksimalkan penggunaan jendela dan ventilasi alami.
Jangan merokok di dalam kantor/kampus; gunakan area taman untuk merokok atau tempat yang disediakan.
Penelitian telah menemukan jenis tanaman yang terbaik dalam menyaring
udara dalam ruangan, tetapi tanaman tertentu dapat menghilangkan
sejumlah besar racun dan tanaman terbaik untuk menyaring udara dalam
ruangan ditunjukkan pada gambar.
43
l. Kebersihan
Terdapat banyak alasan mengapa ada keinginan untuk mempertahankan
kantor/kampus yang bersih. Tidak hanya ruang yang rapi dan lebih menarik
secara visual daripada berantakan, tetapi juga dapat menimbulkan kesan
yang baik pada pengunjung dan tamu. Selain itu, kebersihan ruangan dapat
meningkatkan produktivitas yang kondusif di tempat kerja. Beberapa
langkah berikut ini dapat dijadikan pedoman dalam menjaga kebersihan di
kantor/kampus:
Mengatur kertas kerja/dokumen. Dokumen yang menumpuk di seluruh ruang kantor tidak hanya terlihat
berantakan, tetapi juga menyulitkan dan menyita waktu untuk mencari
kembali dokumen-dokumen penting ketika dibutuhkan. Pengaturan
kertas kerja/dokumen sebaiknya dilakukan berdasarkan jenis
dokumennya. Apabila diperlukan dapat menggabungkan file dokumen
yang sejenis kemudian dimasukkan ke dalam folder map.
Bersihkan kamar mandi. Kebersihan kamar mandi tidak hanya diperlukan untuk kantor/kampus,
tetapi juga untuk kesehatan seluruh karyawan. Toilet adalah area yang
harus dibersihkan setiap hari mengingat arus keluar masuk ke area ini
cukup tinggi. Bersihkan toilet dengan pembersih desinfektan dan sikat
toilet. Bersihkan pula dudukan, tutupnya, lingkar luar, tangki dan
pangkal toilet dengan disinfektan. Bersihkan area wastafel dengan
pembersih disinfektan. Bersihkan juga lantai dengan desinfektan guna
mengurangi perpindahan bakteri dan kuman ke area yang lain. Isi ulang
dispenser sabun dan ganti tisu toilet.
Gambar 35 Berbagai tanaman dalam ruangan
Sumber gambar: https://www.mashrita.com/
44
Lindungi barang elektronik dengan menjaganya tetap bersih dan bebas debu.
Gunakan kain lap untuk mengeluarkan debu dari ruang sempit seperti
tombol keyboard, dan kipas. Bersihkan produk elektronik dengan lap
lembut yang dibasahi dengan semprotan desinfektan.
Bersihkan ruang istirahat / Dapur. Terkadang makanan yang dibawa dari rumah atau dibeli sebelum
masuk ke kantor/kampus sering disimpan di ruang istirahat. Ruang
istirahat yang bersih diperlukan untuk kesehatan karyawan dan semua
orang. Pembersihan ruang istirahat dapat dilakukan sebelum dan
sesudah orang-orang beristirahat dan makan. Perlu diperhatikan bahwa
kebersihan ruangan istirahat bukan hanya menjadi tanggung jawab
cleaning service tetapi juga seluruh karyawan yang menggunakannya.
Gambar 36 Kebersihan toilet
Sumber gambar: https://www.besttoiletguide.net/
Gambar 37 Kebersihan ruang istirahat dan makan
Sumbe gambar: https://www.pressherald.com/
45
Keranjang sampah kosong setiap hari. Keranjang sampah harus diambil dan dibersihkan setiap hari.
Sebaiknya keranjang sampah diberi plastic sampah guna memudahkan
pemindahan dan menjaga estetika. Keranjang sampah harus sesuai
dengan standar yang ada. Lebih lanjut, pembersihan sampah termasuk
sampah di ruang istirahat, ruang kantor, ruang konferensi, area umum
dan toilet.
Pastikan area publik rapi.
Jika kedatangan tamu yang mengunjungi kantor/kampus, maka kantor
yang bersih adalah kesan pertama yang akan mereka dapatkan. Tempat
duduk harus bebas dari debu, remah dan noda. Jika memajang majalah,
buku, pamflet atau brosur untuk menunggu tamu membaca, bahan
bacaan tersebut harus rapi dan terbaru. Buang bahan-bahan bacaan
kotor dan usang yang sudah robek.
Bersihkan meja agar tetap nampak rapi dan bersih. Manfaatkan tempat pensil, baki kertas, rak buku, keranjang dan laci
untuk menyimpan semua yang ada di atas meja. Bersihkan meja dari
debu, remah makanan, dan noda.
m. Latihan dua menit
Sebagian besar orang melakukan pekerjaan kantor/kampus setiap hari dan
duduk di meja sepanjang hari. Hal ini berpotensi menciptakan komplikasi
kesehatan. Sebaiknya mempelajari beberapa latihan yang bisa dilakukan
sambil duduk. Aktivitas ini dapat terus melakukannya sepanjang hari secara
berkala atau kapan pun dirasa perlu. Jangan melakukan aktivitas ini
Gambar 38 Kebersihan meja kerja
Sumber gambar: http://www.cleaning-services.com.sg
46
berlebihan karena hal itu dapat menimbulkan gangguan di kantor/kampus.
Itulah sebabnya kegiatan ini disebut latihan dua menit.
1. “Stretching exercises”
Ini terdiri dari beberapa aktivitas mudah yang dapat dilakukan kapan
saja.
Pegang tangan Anda di belakang dan kaitkan jari-jari. Coba rentangkan tangan sejauh mungkin ke belakang dalam posisi ini.
Saat melakukannya, luruskan punggung bagian atas dan selipkan di
perut.
Regangkan kaki di bawah kaki dan kencangkan selama beberapa
detik. Lakukan ini sebanyak 5 kali akan memberi hasil yang baik.
Rentangkan tangan ke depan sejauh mungkin dan kaitkan kepalan dengan cepat. Lakukan langkah ini sebanyak 5 kali.
Gambar 39 Peregangan otot
Sumber gambar: https://draxe.com
47
2. “Chair Dip”
Duduk di kursi dengan nyaman dan jaga masing-masing tangan di tengah sandaran tangan.
Angkat kaki Anda beberapa inci dari tanah dan pertahankan posisi otot perut.
Angkat tubuh dari kursi dengan tangan sampai lurus.
Hitung sampai satu dan turunkan badan ke kursi.
Ulangi latihan ini selama 30 detik.
Gambar 40 Bermacam-macam jenis peregangan otot
Sumbe gambar: https://cellcode.us/
Gambar 41 Posisi Chair Dip
Sumber gambar: https://www.perfectcurves.com
48
3. “Desk Pushup”
Bergeser agak jauh dari meja (sesuaikan dengan tinggi badan).
Jaga agar lengan dan kaki lurus.
Sekarang, condong ke meja dan lakukan push up.
Turunkan sampai dada mencapai tepi meja dan kemudian dorong kembali.
4. “Reverse crunch”
Geser diri lebih dekat ke tepi kursi.
Tempatkan lengan pada sandaran lengan.
Letakkan lutut.
Cobalah mengangkatnya ke arah dada sedekat mungkin.
Tahan sebentar dan kemudian turunkan ke tanah secara bertahap.
Punggung harus terjaga tetap lurus saat melakukan langkah-langkah ini kemudian bergerak maju dan mundur. Ulangi langkah
ini beberapa kali.
Gambar 42 Posisi Desk Pushup
Sumber gambar: https://hitchfit.com
Gambar 43 Posisi Reverse crunch
Sumber gambar: https://www.youtube.com/watch?v=3q070bexRC4
49
Daftar Pustaka
Bodroghelyi,C. Mouazan,E. (2010), European green office
Bruce, N; Perez-Padilla, R; Albalak, R (2000). "Indoor air pollution in developing
countries: a major environmental and public health challenge". Bulletin of the
World Health Organization. 78 (9): 1078–92. PMC 2560841. PMID 11019457.
Fauzi, A., Oxtavianus, A., (2014), The Measurement of Sustainable Development
in Indonesia, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Volume 15, Nomor 1, Juni 2014, hlm.
68-83
Fauzi A., (2009). Rethinking Pembangunan Ekonomi Sumberdaya Alam dan
Lingkungan. Artikel dalam buku Orange Book: Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global. Editor Rina Oktaviani,
dkk. Bogor: IPB Press.
Gutterer, B. Sasse, L. Reckerzugel, T. (2009). Decentralised Wastewater Treatment
Systems and Sanitation in Developing Countries
Green Office Resources Guide for ClimateSmart Buildings (2009)
Julkunen, H. (2011): Green office environmental management system for
sustainable organisations
Kellner, C. Krimmel, T. (2014). Certificaiton of Biogas Units and Biogas
Technicians.
KMC Controls. "What's Your IQ on IAQ and IEQ". Archived from the original on
16 May 2016. Diakses 15 Februari 2019.
Kondyli, J., (2010). Measurement and evaluation of sustainable development A
composite indicator for the islands of the North Aegean region, Greece.
Environmental Impact Assessment Review 30: 347–356
Moldan, B., dan Dahl, AL., (2007). Meeting Conceptual Challenges dalam Hak T,
Moldan B, Dahl AL (Ed.) Sustainability Indicators: A Scientific Assessment.
Scientific Committee on Problem of the Environment (SCOPE).
Lang Lasaile, J. (2009): Green Office Guide
Sarantis, H.(2002): Business Guide to Paper Reduction
Schiessler, N. Thorpa, E. Jones, W. Philips, L. (2007): Life and Waste recycling
50
Stanner, D., Dom, A., Gee, D., Martin, J., Riberio, T., Rickard, L., dan Weber, JL.,
(2009). Frameworks for Policy Integration Indicator for Sustainable Development
ang for Evaluating Complex Scientific Evidence. Dalam Hak T, Moldan B, Dahl
AL (Ed.) Sustainability Indicators: A Scientific Assessment. Scientific Committee
on Problem of the Environment (SCOPE).
Tusianti, E., (2013). Synergistic Development Performance In Indonesia Making
Sustainable Development Practical.[Tesis]. Bandung: Insitut Teknologi Bandung
dan University of Groningen
www.wrap.org.uk/brehub
www.ecu.edu.au/fas/ecoecu
www.umanitoba.ca/sustainability
https://www.xerox.com/downloads/usa/en/t/TL_whitepaper_less_paper_office_Fr
ancois_Ragnet.pdf
www.saferenvironment.wordpress.com/2009/09/05