bukti permintaan bahan -...

12
BUKTI PERMINTAAN BAHAN CV Gracia Nomor BPB: Tanggal BPB: 5 7 1 1 1 1 0 7 0 5 0 0 Nomor Proyek: 5 7 3 1 0 0 Kode Bahan Nama Bahan Harga/Unit Jumlah Harga 005 Soklin Pembersih Lantai 900 ml 46.000 2 92.000 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml 55.000 2 110.000 001 GM Total 95.000 3 285.000 007 Taksi R 20 125.000 1 125.000 Bahan yang Diminta: Total Harga Rp: 612.000 Nama Pemilik: Alamat: Kota: Buyung Rendra Purnama Surabaya (30) (30) (20) Nama Apartemen: (25) Nomor Apartemen: 1 3 0 4 7 Grand Royal Residence Darmo Harapan 137 CV Gracia FORMULIR APARTEMEN Jumlah Kamar: Jumlah Toilet: Luas (m3): 5 2 2 0 0 Propinsi: Kode Pos: Jawa Timur (5) 60124 LAMPIRAN III MODEL DATA PEGAWAI NIP Nama TanggalMasuk Gaji Kategori TELEPHONE NIP (FK) TelephoneNumber CLEANING-SERVICE NIP (FK) TrainingLevel (O) TanggalTraining (O) TEKNISI NIP (FK) Bidang (O) Keahlian (O) GEDUNG NamaGedung NamaPemilikGedung Alamat (O) Kota (O) Propinsi (O) Kode-Pos (O) APARTEMEN NamaGedung (FK) NomorApartemen NamaPemilikApartemen JumlahKamar (O) JumlahToilet (O) Luas (O) BAHAN KodeBahan NamaBahan Satuan (O) HargaSatuan Keterangan (O) PROYEK NomorProyek TanggalProyek (O) KeteranganProyek (O) TotalJamPerkiraan (O) BiayaTenagaMax (O) BiayaBahanMax (O) NamaGedung (O) (FK,FK) NomorApartemen (O) (FK) SPK NomorProyek (FK) NIP (FK) Keterangan (O) TanggalSPK (O) TanggalReal (O) JamPelaksanaan (O) BPB NomorBPB TanggalBPB (O) NomorProyek (FK) BPB-BAHAN NomorBPB (FK) KodeBahan (FK) Harga Jumlah

Upload: duongdung

Post on 05-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

BUKTI PERMINTAAN BAHANCV Gracia

Nomor BPB: Tanggal BPB:5 7 1 1 1 1 0 7 0 50 0

Nomor Proyek: 5 7 3 10 0

Kode Bahan Nama Bahan Harga/Unit Jumlah Harga005 Soklin Pembersih Lantai 900 ml 46.000 2 92.000

006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml 55.000 2 110.000001 GM Total 95.000 3 285.000

007 Taksi R 20 125.000 1 125.000

Bahan yang Diminta:

Total Harga Rp: 612.000

Nama Pemilik:

Alamat:

Kota:

Buyung Rendra Purnama

Surabaya

(30)

(30)

(20)

Nama Apartemen: (25)

Nomor Apartemen: 1 3 0 4 7

Grand Royal Residence

Darmo Harapan 137

CV Gracia

FORMULIR APARTEMEN

Jumlah Kamar:

Jumlah Toilet:

Luas (m3):

5

2

2 0 0

Propinsi: Kode Pos:Jawa Timur(5)

60124

LAMPIRAN III MODEL DATA

PEGAWAI

NIP

Nama TanggalMasuk Gaji Kategori

TELEPHONE

NIP (FK)TelephoneNumber

CLEANING-SERVICE

NIP (FK)

TrainingLevel (O) TanggalTraining (O)

TEKNISI

NIP (FK)

Bidang (O) Keahlian (O)

GEDUNG

NamaGedung

NamaPemilikGedung Alamat (O) Kota (O) Propinsi (O) Kode-Pos (O)

APARTEMEN

NamaGedung (FK)NomorApartemen

NamaPemilikApartemen JumlahKamar (O) JumlahToilet (O) Luas (O)

BAHAN

KodeBahan

NamaBahan Satuan (O) HargaSatuan Keterangan (O)

PROYEK

NomorProyek

TanggalProyek (O) KeteranganProyek (O) TotalJamPerkiraan (O) BiayaTenagaMax (O) BiayaBahanMax (O) NamaGedung (O) (FK,FK)NomorApartemen (O) (FK)

SPK

NomorProyek (FK)NIP (FK)

Keterangan (O) TanggalSPK (O) TanggalReal (O) JamPelaksanaan (O)

BPB

NomorBPB

TanggalBPB (O) NomorProyek (FK)

BPB-BAHAN

NomorBPB (FK)KodeBahan (FK)

Harga Jumlah

Page 2: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

CV Gracia

Nomor Induk Pegawai:

Nama Pegawai:

Tanggal Masuk:

Gaji Rp.:

Kategori Pegawai: Teknisi

Telepon 1:

Telepon 2:

Telepon 3:

Jika Kategori: Teknisi

Tanggal Training :

Jika Kategori: Cleaning Service

Bidang: Elektrik

Keahlian:

TeleponPenangkalPetir

SoundSystem Security

Bidang: Mekanik

Keahlian:

AC Plumbing Hydran Eskalator

FORMULIR PEGAWAI

91030

(25)

(12)

(12)

(12)

Training Level:

Kasmilyono Soim

305080

000053

CleaningService

506010B

Nama Gedung:

Alamat:

Kota:

Propinsi: Kode Pos:

Grand Royal Residence

Darmo Harapan 137

Surabaya

Jawa Timur

(25)

(30)

(20)

(5)

Nama Pemilik Gedungt: Fuad Amsyari sh, PhD(30)

CV Gracia

FORMULIR GEDUNG

60124

SURAT PERINTAH KERJACV Gracia

Nomor Proyek: 5 7 3 10 0

Tanggal SPK: 1 1 0 7 0 5

Tanggal Pelaksanaan: 1 2 0 7 0 5

Total Jam Pelaksanaan: 2 1

Nomor Induk Pegawai:

Nama Pegawai:

91030

(25)Kasmilyono Soim

Telepon: (12)

Pegawai Pelaksanaan

Keterangan: Membersihkan seluruh ruangan(40)

FORMULIR BAHANCV Gracia

Kode Bahan: 500

Nama Bahan: Soklin Pembersih Lantai 900 ml(40)

Satuan: Botol(15)

Harga Satuan Rp.: 0 0 04 7

Keterangan:Pembersih Lantai(30)

Nomor: Tanggal:

Anggaran dan Pelaksanaan Proyek

Nama Pelanggan:

Alamat:

Kota:

Data Pelanggan

FORMULIR PROYEK

Keterangan:

5 7 3 1 1 1 0 7 0 5

Buyung Rendra Purnama

Darmo Harapan 137

Surabaya

(25)

(30)

(20)

Membersihkan seluruh ruangan(40)

0 0

CV Gracia

Nama Apartemen: (25)

Nomor Apartemen: 1 3 0 4 7

Biaya Tenaga Kerja Maksimum Rp.: 0 0 05 0

Biaya Bahan Maksimum Rp.: 0 0 00

0

57

Grand Royal Residence

Total Jam Perkiraan: 2 4

LAMPIRAN II PERMASALAHAN BERBENTUK FORM

Page 3: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

LAMPIRAN I PERMASALAHAN DESKRIPSTIF

Suatu perusahaan jasa memberi layanan profesional di bidang: pembersih dan pemelihara apartemen. Perusahaan tersebut merencankan sistem terkomputerisasi. Pada kesempatan ini, saudara diminta untuk medesain model data.

Customer perusahaan adalah gedung apartemen dan rumah apartemen. Gedung apartemen adalah pelayanan untuk fasilitas umum gedung apartemen, misalnya: eskalator, lobi, selasar gedung, dan selasar rumah apartemen. Jasa pelayanan akan dibebankan kepada pemilik gedung apartemen. Setiap gedung apartemen memiliki: nama dan alamat gedung apartemen, serta nama pemilik gedung apartemen. Sedangkan rumah apartemen adalah pelayanan bagi rumah di apartemen tersebut. Jasa pelayanan dibebankan kepada pemilik rumah apartemen. Untuk keperluan tersebut, tagihan kepada customer harus bisa dibedakan. Identifikasi rumah apartemen berdasarkan nama gedung dan nomor apartemen. Setiap rumah apartemen memiliki jumlah kamar, jumlah toilet, dan luas yang berbeda walau berada dalam satu gedung apartemen. Data tersebut diperlukan oleh perusahaan untuk menetapkan berapa biaya yang harus dibebankan kepada customer.

Katerogi pegawai lapangan adalah cleaning service dan teknisi. Setiap pegawai hanya dikategorikan pada salah satu. Hanya pegawai cleaning service yang akan menerima training, dengan level training A, B, C, D, dan E. Perusahaan akan mencatat level dan tanggal terakhir training pegawai yang bersangkutan. Sedangkan untuk pegawai teknisi, perusahaan mencatat bidang dan keahlian pegawai tersebut. Untuk melayani pelanggannya, perusahaan membedakan pegawai teknisi menjadi dua bidang, yaitu: elektrik dan mekanik. Pegawai elektrik menangani pekerjaan yang terkait dengan: telepon, penangkal petir, sound system, dan security. Sedangkan pegawai mekanik menangani pekerjaan: AC, plumbing, hydran, dan eskalator. Gaji yang diterima oleh masing-masing pegawai tidak ditentukan oleh katerogi pekerjaannya, tetapi ditentukan berdasarkan wawacara dan prestasi kerja. Perusahaan memberi bonus yang besarnya tidak sama hanya untuk setiap pegawai teknisi.

Perusahaan juga mencatat persediaan bahan/barang yang diperlukan dalam rangka pemberian jasanya. Data bahan/barang disimpan berdasarkan kode bahan/barang. Selain itu data bahan/barang lain yang disimpan adalah nama, satuan, dan harga bahan/barang.

Pemintaan jasa pelayanan dicatat dalam Formulir Proyek. Formulir tersebut mencantumkan kode proyek, tanggal proyek diterima, keterangan yang dibutuhkan, status, data customer, total jam perkiraan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan projek, biaya tenaga kerja maksimum, dan biaya bahan maksimum. Setiap proyek ada kemungkinan akan melibatkan lebih dari satu orang pegawai. Setiap pegawai yang terlibat akan diberi surat tugas berupa Surat Perintah Kerja (SPK). Dalam SPK dicantumkan kode proyek, nomor induk pegawai, tanggal pemberian tugas, tanggal pelaksanaan, dan total jam kerja sesungguhnya. Sedangkan bahan/barang yang dibutuhkan untuk proyek tersebut dicantumkan pada Bukti Permintan Barang (BPB). BPB berisi data nomor dan tanggal permintaan, data proyek, dan bahan-bahan/barang-barang yang dibutuhkan.

Page 4: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

Yao S. Bing, Alan R. Hevner, Zhongzhi Shi, and Dawei Luo. 1984. “FORMANAGER: An Office Forms Management System.” ACM Transactions on Office Information Systems, vol. 2, no. 3: 235-262.

Zhang Lei, Roland Kaschek, and Kinshuk. 2005. “Developing A Knowlwdge Management Support System for Teaching Database Normalization.” Proceedings of the Fifth IEEE International Conference on Advanced Learning Technologies (ICALT’05): 344-348.

Page 5: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

pelatihan pemodelan data dengan masukan deskriptif terlebih dahulu, kemudian diberi pelatihan pemodelan data dengan masukan form. Sedangkan kelompok kedua diberi pelatihan sebaliknya, pelatihan pemodelan data dengan masukan form terlebih dahulu, kemudian pelatihan pemodelan data dengan masukan deskriptif. Setiap akhir jenis pelatihan mahasiswa diberi kasus untuk diselesaikan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, ucapan terima kasih ditujukan kepada Mahasiswa PSA Angkatan 2002 dan Angkatan 2003 yang mengambil MBD. Keuletan dan partisipasi aktif responden perlu diberi penghargaan sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Sany Ang, alumnus PSA yang berada di Assumption University of Thailand, atas bantuannya men-download paper dari international journal on line untuk mendukung penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA Choobineh Joobin, Michael V. Mannino, Jay F. Nunamaker, JR., and Benn R. Konsynski.

1988. “An Expert Database Design System Based in Analysis of Forms.” IEEE Transactions on Software Engineering, vol. 14, no. 2: 242-253.

Elmasri Ramez and Navathe Shamkant B. 2007. Fundamentals of database systems, the fifth edition. USA: Prentice Hall.

Kendall Kenneth E. and Kendall Julie E. 2008. Systems Analysis and Design, the sixth edition. USA: Prentice Hall.

Kroenke David D. 2006. Fundamentals, Design, and Implementation Database Processing, tenth edition. USA: Prentice Hall.

Ramakrishman Raghu. 2003. Database management systems, the third edition. New York: McGraw Hill.

Romney Marshall and Paul Steinbart. 2006. Accounting Information Systems, tenth edition. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Santoso Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Shu N. C., V. Y. Lum, F. C. Tung, and C. L. Chang. 1982. “Specification of Forms Processing and Business Procedures for Office Automation.” IEEE Transactions on Software Engineering, vol. SE-8, no. 5: 499-512.

Shu N. C., Harry K.T. Wong, and Vincent Y. Lum. 1983. “Forms Approach to Requirements Specification for Database Design.” Proceeding of the ACM SIGMOD international conference on Management of data 1983: 161-172.

Sinha Atish P. and Iris Vessey. 1999. “An Empirical Investigation of Entity-Based and Object-Oriented Data Modeling: A Development Life Cycle Approach.” Proceeding of the 20th International Conference of Information Systems: 229-244.

Tsichritzis D. 1982. “Form Management.” Communication of the ACM, vol. 25, no. 7: 453-478.

Whitten Jeffery L., Lonnie D. Bentley, and Kevin C. Dittman. 2007. Systems Analysis and Design Methods, the seventh edition. USA: McGraw-Hill.

Page 6: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

umum, mahasiswa JTI kesulitan untuk mengidentifikasi komponen model data, terutama dalam mengidentifikasi relationship (81,82%) dan cardinality (77,27%). Sedangkan mahasiswa PSA mudah mengidentifikasi entity (82,35%), attribute (82,35%), dan relationship (77,27%).

Tabel 3. Survei Terhadap Persepsi Identifikasi Komponen Model Data JTI PSA Variabel Mudah Sulit Mudah Sulit

Entity 36,36% 63,64% 82,35% 17,65% Attribute 54,55% 45,45% 82,35% 17,65% Relationship 18,18% 81,82% 76,47% 23,53% Cardinality 22,73% 77,27% 41,18% 58,82%

Hasil Uji Korelasi antara nilai SIA dan nilai MBD untuk mahasiswa PSA

ditampilkan pada Tabel 4. Korelasi kedua variabel tersebut adalah 0,176 dengan arah korelasi positif. Artinya semakin tinggi nilai SIA, maka nilai MBD cenderung semakin tinggi. Korelasi kedua variabel tersebut lebih kecil dari 0,5. Artinya nilai SIA berkorelasi lemah dengan nilai MBD. Selain itu pada Tabel 4 tampak signifikasi korelasi adalah 0,266. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel tidak secara nyata berkorelasi (tidak signifikan).

Tabel 4. Hasil Uji Korelasi Keterangan SIA MBD Pearson Correlation 1,000 0,176 Sig. (2-tailed) 0,000 0,266

SIA

N 42 42 Pearson Correlation 0,176 1,000 Sig. (2-tailed) 0,266 0,000

MBD

N 42 42

KESIMPULAN DAN PENELITIAN SELANJUTNYA

Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik beberapa simpulan. Pertama, rata-rata total nilai pemodelan data antara masukan deskriptif dan masukan form adalah berbeda sangat signifikan. Secara detail, variabel Entity, Weak Entity, dan Identifier menunjukkan perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang sangat signifikan ditunjukkan oleh variabel Has-A Relationship dan Cardinality. Sedangkan perbedaan yang tidak signifikan ditunjukkan oleh variabel Attribute. Selain itu variabel Is-A Relationship menunjukkan tidak ada perbedaan. Dengan kata lain, identifikasi Attribute dan Is-A Relationship oleh mahasiswa sudah tepat walau hanya menggunakan masukan deskriptif.

Kedua, masukan form dapat meningkatkan rata-rata nilai pemodelan data secara signifikan. Keseluruhan rata-rata nilai variabel meningkat, kecuali variabel Is-A Relationship. Hal tersebut membuktikan usulan Shu dan Choobineh, form sebagai sumber yang efektif untuk ketepatan pemodelan data.

Ketiga, korelasi antara nilai SIA (prasyarat MBD) dan nilai MBD untuk mahasiswa PSA lemah dan tidak signifikan. Dengan demikian masukan form dapat diujicobakan kepada mahasiswa JTI yang tidak memprasyaratkan SIA untuk BD. Namun pada BD ditambah pemahaman aliran dan keterkaitan form. Selain itu mahasiswa JTI diajarkan pemodelan data berdasarkan masukan form.

Agar dapat meningkatkan ketelitian hasil, penelitian selanjutnya disarankan untuk membagi mahasiswa menjadi dua kelompok secara acak. Kelompok pertama diberi

Page 7: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

Tabel 2. Hasil Uji T Dua Sample Berpasangan Masukan Deskriptif vs. Masukan Form

Korelasi Sample Berpasangan

(Deskriptif vs. Form)

Uji Sample Berpasangan (Deskriptif vs. Form) Variabel

Penelitian Korelasi Signifikansi T Signifikansi

Hipotesis-hipotesis Pendukung

Entity 0,425 0,005 -2,745 0,009 H1a: descriptive ≠ form

secara signifikasi H2a: deskriptif < form

Weak Entity 0,453 0,003 -5,642 0,000 H1b: deskriptif ≠ form

secara signifikasi H2b: deskriptif < form

Attribute 0,162 0,305 -6,619 0,000 H1c: deskriptif ≠ form

tidak signifikasi H2c: deskriptif < form

Identifier 0,335 0,030 -13,712 0,000 H1d: deskriptif ≠ form

secara signifikasi H2d: deskriptif < form

Has-A Relationship 0,578 0,000 -6,073 0,000

H1e: deskriptif ≠ form secara signifikasi

H2e: deskriptif < form Is-A Relationship 0,241 0,124 -1,629 0,111 H1f: deskriptif = form

H2f: deskriptif ≥ form

Cardinality 0,515 0,000 -10,592 0,000 H1g: deskriptif ≠ form

secara signifikasi H2g: deskriptif < form

Total Nilai 0,589 0,000 -11,315 0,000 H1: deskriptif ≠ form

secara signifikasi H2: deskriptif < form

Perbedaan rata-rata nilai signifikansi antara masukan deskriptif dan masukan form

dapat diketahui dari signifikansi korelasi sample berpasangan. Perbedaan dinyatakan signifikan jika signifikansi korelasi sample berpasangan ≤ 0,05. Pada Tabel 2 tampak variabel: Entity (0,005≤0,05), Weak Entity (0,003≤0,05), dan Identifier (0,030≤0,05) berbeda secara signifikan. Selain itu variabel Has-A Relationship (0,000≤0,05) dan Cardinality (0,000≤0,05) menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Sedangkan variabel Attribute (0,305>0,05) menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. Secara umum, rata-rata total nilai pemodelan data antara masukan deskriptif dan masukan form adalah berbeda sangat signifikan. Hal tersebut ditunjukkan oleh signifikasi korelasi sample adalah 0,000 dan T hitung (-11,315) lebih kecil dari -2,020.

Dengan adanya perbedaan rata-rata nilai antara masukan deskriptif dan masukan form, maka dalam penelitian ini ingin diketahui apakah perubahan masukan masalah dapat meningkatkan rata-rata nilai. Rata-rata nilai dari masukan form dinyatakan meningkat, jika T hitung lebih kecil dari T tabel. T tabel dengan derajat kebebasan 41 untuk satu sisi adalah -1,683. Pada Tabel 2 tampak nilai T hitung lebih kecil dari -1,683. Enam hipotesis, yakni H2a (Entity -2,745<-1,683), H2b (Weak Entity -5,642<-1,683), H2c (Attribute -6,619<-1,683), H2d (Identifier -13,712<-1,683), H2e (Has-A Relationship -6,073<-1,683), dan H2g (Cardinality -10,592<-1,683) menunjukkan ada peningkatan rata-rata nilai dengan masukan form. Kecuali H2f (Is-A relationship) menunjukkan tidak ada peningkatan rata-rata nilai dengan masukan form. Hal tersebut ditunjukkan dengan T hitung lebih besar dari T tabel (-1,629≥-1,683). Secara umum, masukan form meningkatkan rata-rata total nilai pemodelan data (-11,315<-1,683).

Setelah mahasiswa PSA dibekali pemodelan data melalui masukan form, penelitian dilanjutkan dengan survei persepsi identifikasi komponen model data kepada mahasiswa PSA dan JTI. Tabel 3 menunjukkan frekuensi identifikasi komponen model data. Secara

Page 8: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

Metoda Penarikan Sampel

Pemodelan data dengan masukan deskriptif dan masukan form diajarkan untuk membekali mahasiswa yang akan menjadi responden. Tujuannya agar responden memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengerjakan pemodelan data dari kasus yang diberikan.

Mengingat MBD di PSA hanya dibuka pada semester genap dan jumlah Mahasiswa PSA yang mengambil konsentrasi Audit Sistem Informasi sedikit. Untuk itu keseluruh mahasiswa yang mengambil MBD pada semester Genap 2005/2006 dan Genap 2006/2007 dijadikan sampel untuk penelitian ini. Jumlah sampel adalah 42. Santoso menyatakan Uji t dapat digunakan untuk jumlah sampel kecil.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nilai pemodelan data diolah untuk menghasilkan informasi deskriptif, hasil uji t dua sampel berpasangan, dan hasil uji korelasi . Tabel 1 menunjukkan informasi deskriptif untuk variabel penelitian: entity, weak entity, attribute, identifier, Has-A relationship, Is-A relationship, dan cardinality. Rata-rata total nilai untuk masukan desktipftif adalah 43,373 dengan standar deviasi 16,322. Sedangkan rata-rata total nilai untuk masukan form adalah 69,133 dengan standar deviasi 16,239.

Tabel 1. Rata-rata Nilai dan Standar Deviasi Masukan Deskriptif vs Masukan Form Masukan Masalah

Deskriptif Masukan Masalah Form Variabel Penelitian

Rata-rata Standar Deviasi Rata-rata Standar Deviasi

Entity 14,325 3,961 16,008 3,399Weak Entity 3,286 3,140 6,101 3,039Attribute 7,810 5,517 14,583 4,683Identifier 1,929 2,889 8,286 2,239Has-A Relationship 5,857 4,002 9,702 4,796Is-A Relationship 7,119 3,588 8,191 3,324Cardinality 3,048 1,899 6,262 2,081Total Nilai 43,373 16,322 69,133 16,239

Uji T untuk dua sample berpasangan dilakukan pada setiap variabel penelitian

berpasangan antara nilai masukan deskriptif dan nilai masukan form untuk mahasiswa yang sama. Rata-rata nilai dianggap berbeda jika T hitung lebih kecil dari T tabel. T tabel dengan derajat kebebasan 41 untuk dua sisi adalah -2,020. Tabel 2 menunjukkan hasil Uji T untuk dua sample berpasangan, tampak hampir seluruh nilai T hitung lebih kecil dari -2,020. Ada enam hipotesis yang nilai T hitung lebih kecil dari -2,020, yakni: H1a (Entity -2,745<-2,020), H1b (Weak Entity -5,642<-2,020), H1c (Attribute -6,619<-2,020), H1d (Identifier -13,712<-2,020), H1e (Has-A Relationship -6,073<-2,020), dan H1g (Cardinality -10,592<-2,020). Hal tersebut menunjukkan ada perbedaan rata-rata nilai antara masukan deksriptif dan masukan form. Kecuali hipotesis H1f (Is-A relationship) yang menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata nilai antara masukan deksriptif dan masukan form. Hal tersebut ditunjukkan oleh T hitung lebih besar dari T tabel (-1,629>-2,020).

Page 9: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

Jika terdapat perbedaan rata-rata total nilai antara masukan deskriptif dan masukan form, ingin diketahui lebih lanjut variabel penelitian apa yang berbeda. Hipotesis dinyatakan sebagai berikut:

H1a: Terdapat perbedaan rata-rata nilai entity dalam model data yang dihasilkan dari masukan deskriptif dan masukan form.

H1b: Terdapat perbedaan rata-rata nilai weak entity dalam model data yang dihasilkan dari masukan deskriptif dan masukan form.

H1c: Terdapat perbedaan rata-rata nilai attribute dalam model data yang dihasilkan dari masukan deskriptif dan masukan form.

H1d: Terdapat perbedaan rata-rata nilai identifier dalam model data yang dihasilkan dari masukan deskriptif dan masukan form.

H1e: Terdapat perbedaan rata-rata nilai Has-A relationship dalam model data yang dihasilkan dari masukan deskriptif dan masukan form.

H1f: Terdapat perbedaan rata-rata nilai Is-A relationship dalam model data yang dihasilkan dari masukan deskriptif dan masukan form.

H1g: Terdapat perbedaan rata-rata nilai cardinality dalam model data yang dihasilkan dari masukan deskriptif dan masukan form.

Jika terdapat perbedaan rata-rata total nilai antara masukan deskriptif dan masukan form, lebih lanjut peneliti ingin mengetahui apakah rata-rata nilai dengan masukan form meningkat. Hipotesis dinyatakan sebagai berikut:

H2: Rata-rata total nilai dapat ditingkatkan melalui Masukan form. H2a: Rata-rata nilai variabel entity dapat ditingkatkan melalui Masukan form. H2b: Rata-rata nilai variabel weak entity dapat ditingkatkan melalui Masukan form. H2c: Rata-rata nilai variabel attribute dapat ditingkatkan melalui Masukan form. H2d: Rata-rata nilai variabel identifier dapat ditingkatkan melalui Masukan form. H2e: Rata-rata nilai variabel Has-A relationship dapat ditingkatkan melalui Masukan

form. H2f: Rata-rata nilai variabel Is-A relationship dapat ditingkatkan melalui Masukan

form. H2g: Rata-rata nilai variabel cardinality dapat ditingkatkan melalui Masukan form.

Selain itu untuk diketahui apakah ada hubungan (korelasi) antara SIA dan MBD, maka ditetapkan hipotesis:

H3: Ada korelasi antara viriabel nilai SIA dan nilai MBD.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini tergolong dalam penelitian konklusif kausal. Maksudnya adalah penelitian yang digunakan untuk melihat sebab dan akibat dari suatu hubungan. Dalam penelitian ini akan diuji perbedaan rata-rata nilai setelah Mahasiswa PSA mendapatkan kuliah pemodelan data menggunakan masukan deskriptif dan masukan form. Statistik yang digunakan untuk mengetahui apa ada perbedaan rata-rata nilai adalah Uji T untuk Dua Sampel Berpasangan. Sedangkan untuk diketahui apakah ada korelasi antara nilai SIA dan nilai MBD digunakan Uji Korelasi. Dalam pengujian ditetapkan tingkat signifikansi 5% dengan tingkat kepercayaan 95%. Populasi dan Sampel Penelitian

Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan obyek pengamatan yang memiliki karakter tertentu yang menjadi fokus penelitian. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah Mahasiswa PSA yang mengambil MBD. Mahasiswa PSA yang mengambil MBD yang dijadikan sampel adalah MBD pada semester Genap 2005/2006 dan Genap 2006/2007. Di mana, mahasiswa mendapatkan metode pemodelan data berdasarkan masukan deskriptif dan masukan form.

Page 10: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

model. Model-model tersebut dinilai dari ketepatan pemodelan entity/class dan attribute, association relationship, dan generalization relationships.

Sejauh ini penelitian yang menguji ketepatan model data dengan masukan masalah deskriptif vs masukan masalah berbentuk form belum dilakukan. Masukan masalah deskriptif dan masukan masalah berbentuk form selanjutnya secara berturut-turut disingkat menjadi masukan deskriptif dan masukan form. Hal tersebut memotivasi untuk mengetahui apakah rata-rata nilai pemodelan data berbeda antara masukan deskriptif dan masukan form. Selain itu motivasi tersebut di atas, juga ingin diketahui apakah ada peningkatan rata-rata nilai pemodelan data dengan masukan form. Kontribusi dari penelitian ini adalah pembuktikan metode pemodelan data yang diusulkan oleh Shu dan Choobineh, form sebagai sumber yang efektif untuk pemodelan data.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: • Apakah terdapat perbedaan rata-rata nilai pemodelan data antara masukan deskriptif

dan masukan form? • Apakah masukan form dapat meningkatkan rata-rata nilai pemodelan data? Konsep Penyelesaian Masalah

Untuk menjawab masalah tersebut, studi kasus perusahaan pemberi jasa pembersih dan pemeliharan gedung secara deskriptif dibuat. Masalah deskriptif dapat dilihat pada Lampiran I. Setelah itu dirancang tujuh form untuk studi kasus tersebut, yaitu: Formulir Pegawai, Formulir Gedung, Formulir Bahan, Formulir Apartemen, Formulir Proyek, Surat Perintah Kerja, dan Bukti Permintaan Bahan. Form-form tersebut dapat dilihat Lampiran II. Model data sebagai kunci jawaban dibuat untuk menilai model data yang dibuat oleh mahasiswa. Model data tersebut dapat dilihat pada Lampiran III.

Desain model data berdasarkan masukan deskriptif diajarkan kepada keseluruhan mahasiswa MBD di PSA. Setelah itu keseluruhan mahasiswa diberi kasus berupa deskriptif dan mahasiswa diminta untuk membuat model data. Kemudian keseluruhan mahasiswa diajari perancangan model data dengan masukan form. Selanjutnya mahasiswa diberi kasus yang sama tetapi dalam bentuk form dan mahasiswsa diminta untuk membuat model data.

Kemampuan form untuk menghasilkan model data yang tepat dibandingkan dengan masukan deskriptif adalah berdasar pada rata-rata nilai MBD. Komponen nilai MBD (variabel penelitian) yang digunakan dalam penelitian ini seperti yang diusulkan oleh Choobineh, yaitu: entity, attribute, relationship, cardinality. Dalam penelitian ini dibedakan antara entity dan weak entity, serta dibedakan antara Has-A relationship dan Is-A relationship. Dalam penelitian ini juga ditambah satu variabel penelitian: identifier. Jadi variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah entity, weak entity, attribute, identifier, Has-A relationship, Is-A relationship, dan cardinality. Peneliti memberi bobot nilai untuk masing-masing variabel penelitian secara berturut-turut: 20, 10, 20, 10, 20, 10, dan 10. Selanjutnya model data yang dibuat oleh mahasiswa diperiksa dan diberi nilai. Nilai MBD diolah untuk menarik kesimpulan atas penelitian yang dilakukan. Hipotesa Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: H1: Terdapat perbedaan rata-rata total nilai pemodelan data antara masukan deskriptif

dan masukan form.

Page 11: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

data dan implementasi model data ke dalam aplikasi basis data. BD diajarkan pada dua jurusan di Universitas Kristen Petra, yaitu: Program Studi Akuntansi (PSA) mewakili jurusan bisnis dan Jurusan Teknik Informatika (JTI) mewakili jurusan teknik. Kedua jurusan tersebut menggunakan metode pemodelan data dan buku teks yang berbeda.

BD di PSA disebut dengan Mata Kuliah Manajemen Basis Data (MBD). MBD merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang mengambil Konsentrasi Audit Sistem Informasi. Prasyarat MBA adalah Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Dalam SIA, mahasiswa dikenalkan konsep Resource Event Agent yang dikenalkan oleh Romney (2006) untuk membuat model data. Konsep tersebut menekankan apa yang menjadi sumber daya (resource), apa aktifitasnya (event), dan siapa yang terlibat dalam sistem (agent). Semua data tersebut perlu dicatat pada form. Selain itu dalam SIA, mahasiswa diajari Dokumen Flowchart untuk menggambarkan aliran form dan keterkaitan antara form (pendekatan bisnis). Untuk itu MBD menggunakan buku teks karangan Kroenke (2006), pendekatan form-report sebagai masukan untuk pemodelan data.

Sedangkan prasyarat BD di JTI adalah Mata Kuliah Pemrograman Berorientasi Obyek (PBO). Tujuan PBO adalah memampukan mahasiswa untuk berpikir algoritmis dan memecahkan masalah pemrograman dengan konsep pemrograman berorientasi obyek (pendekatan sain atau teknik). Untuk itu BD menggunakan buku teks karangan Elmasri (2007) dan Ramakrishman (2003). Buku tersebut menggunakan masukan permasalahan deskriptif untuk pemodelan data.

Tingkat kelulusan MBD dan BD pada kedua jurusan tersebut rendah. Padahal kedua mata kuliah tersebut menjadi prasyarat untuk Mata Kuliah Analisis dan Desain Sistem (ADS). Baik pada PSA maupun pada JTI, ADS menggunakan buku teks karangan Whitten (2007) dan Kendall (2008). Whitten membahas pemodelan data yang mendahului desain keluaran (report) dan masukan (form). Sedangkan Kendall membahas report dan form terlebih dahulu kemudian membahas pemodelan data. Form digunakan untuk menentukan data apa saja yang harus dimasukkan ke dalam sistem melalui form.

TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU DAN MOTIVASI

Form dimanfaatkan untuk mengelola data dalam suatu aplikasi kantor oleh Tsichritzis (1982), Yao (1984), dan Shu (1983). Teknik analisa aliran form, apa yang harus dilakukan pada form, data mana yang dapat dilakukan secara otomatis bila prasyarat tertentu dipenuhi ditetapkan oleh Tsichritzis dan Shu. Sedang struktur form untuk menampilkan data kepada pemakai sehingga data menjadi mudah dipahami dan form menjadi mudah digunakan diteliti oleh Yao. Ketiga peneliti tersebut menggolongkan form ke dalam tiga dimensi, yakni: struktur data, interface, dan pemrograman interface.

Form diusulkan sebagai spesifikasi kebutuhan sistem oleh Shu (1983) dan Choobineh (1988). Form digunakan sebagai fasilitas formal untuk menangkap informasi rumit dalam mendesain model data. Form mendeskripsikan property dari field-field form, seperti: asal field, struktur hierarkis, dan cardinality. Lebih lanjut, teknik analisa sekumpulan form yang saling terkait untuk membuat suatu model data diusulkan oleh Choobineh. Teknik analisa terbagi atas enam tahap: 1) memilih form, 2) mengidentifikasi entity, 3) melengkapi attribute, 4) mengidentifikasi relationship, 5) mengidentifikasi cardinality, dan 6) mengidentifikasi constraints. Kendall, Shu dan Choobineh memiliki pendapat yang berbeda dengan Kroenke. Ketiga peneliti sependapat, form dapat digunakan sebagai sumber untuk mendesain model data. Sedangkan Kroenke memanfaatkan report selain form sebagai masukan untuk pemodelan data.

Penelitian yang menguji ketepatan pemodelan data dalam konteks siklus pengembangan basis data telah dilakukan oleh Sinha (1999). Metode pertama menggunakan model extended entity relationship dan model relational data. Sedangkan metode yang kedua menggunakan object oriented diagram dan object-oriented text

Page 12: BUKTI PERMINTAAN BAHAN - fportfolio.petra.ac.idfportfolio.petra.ac.id/user_files/94-014/MakalahPirantiWarta.pdf · 006 Ambipur Oxygen Penyegar Euangan 4.5ml ... untuk fasilitas umum

PENELITIAN EMPIRIS KETEPATAN PEMODELAN DATA DENGAN MASUKAN MASALAH: DESKRIPTIF VS FORM

Oviliani Yenty Yuliana

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra e-mail: [email protected]

ABSTRACT

In general, Database Management Course (MBD) is a prerequisite course for

other courses and passing grades are not high. Students feel difficult, especially in data modeling. Therefore, several researches were conducted for improving data modeling method. Several researchers proposed forms as source for data modeling. This research conducts examination the difference of mean grade between problem by descriptive and by form at Accounting Department in Petra Christians University. The result shows that the data modeling total grade mean between problems by descriptive and by form is different and increase significantly. Entity, Weak Entity, and Identifier variables show difference significantly. The difference is very significant in Has-A Relationship and Cardinality variables. The difference of Attribute variable is not significant. In addition, this research tests the correlation between MBD course and Accounting Information Systems course as prerequisites for MBD. The result shows, there is no correlation between MBD and SIA. Thereby, forms can be used generally as source for data modeling. Keywords: Descriptive Problem, Form Problem, Data Modeling

ABSTRAK

Umumnya Mata Kuliah Manajemen Basis Data (MBD) menjadi prasyarat mata kuliah lain dan tingkat kelulusan mata kuliah ini tidak tinggi. Mahasiswa kesulitan dalam membuat model data. Untuk itu beberapa peneliti menyempurnakan metode pemodelan data dengan mengubah masalah deskriptif menjadi masalah berbentuk form sebagai sumber pemodelan data. Pengujian dilakukan dalam penelitian untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata nilai model data berdasarkan kedua masukan tersebut kepada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra. Hasilnya menunjukkan rata-rata total nilai pemodelan data berdasarkan kedua masukan tersebut berbeda dan meningkat signifikan. Variabel Entity, Weak Entity, dan Identifier menunjukkan perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang sangat signifikan ditunjukkan oleh variabel Has-A Relationship dan Cardinality. Sedangkan perbedaan yang tidak signifikan ditunjukkan oleh variabel Attribute. Selain itu dalam penelitian ini, diuji apakah ada korelasi antara MBD dengan mata kuliah prasyarat MBD, Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara MBD dan SIA. Dengan demikian, masukan form dapat digunakan sebagai sumber untuk pemodelan data secara umum. Kata kunci: Masalah Deskriptif, Masalah Berbentuk Form, Pemodelan Data

PENDAHULUAN

Mata Kuliah Basis Data (BD) dinyatakan sangat populer oleh Zhang (2005) untuk mahasiswa jurusan: bisnis, sain, dan teknik. Mahasiswa tersebut dibekali desain model