budidaya rumput laut; suatu investasi yang prosfektif filekembali laporan studi pra fs proyek...

57
B u did a y a R u m pu t Lau t ; S u atu In ves tasi y an gPr os f ek tif

Upload: vantram

Post on 30-Jun-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

Page 2: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

ii

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

KATA PENGANTAR

Salah satu prioritas pembangunan yang ditetapkan Pemerintah Daerah

Provinsi Kalimantan Timur dalam mencapai Visi Daerah Mewujudkan Kaltim

sebagai Pusat Agro Industri dan Energi Terkemuka Menuju Masya rakat Adil dan

Sejahtera adalah pembangunan pertanian dalam arti luas. Dimana potensi yang

cukup besar dari kekayaan sumberdaya dan agroekologi Kalimantan Timur

diantaranya pengembangan komoditi pertanian seperti rumput laut.

Dalam upaya untuk mendorong d unia usaha menanamkan investasinya di

Kalimantan Timur, perlu diberikan informasi yang jelas tentang prospektif

pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut . Untuk memperoleh gambaran yang

komprehensif tentang bagaimana profil investasi budidaya rumput laut Ba dan

Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kalimantan Timur menerbitkan

kembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan

Center For Community Empowerment and Economic (FORCE) yang dilakukan pada

tahun 2007 dengan judu l: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prospektif.

Kami berharap semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi dunia

usaha dan pemerintah sebagai dasar dalam mengambil kebijakan pengembangan

usaha budidaya rumput laut tersebut di Kalimantan Timur.

Akhirnya, kepada Direktur Center Of Community Empowerment and

Economic (FORCE) dan Tim Studinya kami sampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih atas usaha dan sumbangan pemikiran yang diberikan. Ucapan yang

sama juga ditujukan kepada walikota/bupati b eserta jajarannya di daerah studi

dan semua pihak yang telah memberikan kontribusinya sejak awal hingga

tersusunnya laporan.

Terima Kasih.

Samarinda, Juni 2009

Badan Perijinan dan Penanaman Modal

Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Kepala

H. Nusyirwan Ismail

Page 3: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

iii

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN ééééééééééééééééééé.... 1

BAB II SITUASI PEMASARAN

2.1. Pasar Dunia dan Pasar Domestik ééééééééééé...é 4

2.2. Struktur Industri ééééééééééééééééééé. 9

BAB III POTENSI DAERAH DAN TEKNIS PRODUKSI

3.1. Lokasi ééééééééééééééééééééééé. 9

3.2. Teknis Industri ééééééééééééééééééé... 22

BAB IV KEBIJAKAN DAN FASILITAS PENDUKUNG

4.1. Sarana dan Prasarana ééééééééééééééééé.. 34

4.2. Aspek Sosial dan Lingkungan éééééééééééééé 39

4.3. Legalitas éééééééééééééééééééééé. 40

BAB V ANALISIS FINANSIAL ééééééééééééééééé.. 42

PENUTUP

LAMPIRAN

Page 4: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

iv

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1 Kinerja ekspor rumput laut Indonesia periode 2000-2004 4

Tabel 2 Import rumput laut Indonesia 6

Tabel 3 Prediksi peluang pasar rumput laut (ton) tahun 2007-2010 7

Tabel 4 Perkembangan usaha budidaya rumput laut di Kota Bontang tahun 2003-

2005

8

Tabel 5 Nama dan lokasi industri pengolahan rumput laut 11

Tabel 6 Beberapa faktor penentuan lokasi untuk budidaya rumput laut 13

Tabel 7 Luas potensial lahan ukuran minimal untuk pengembangan budidaya laut

Kota Bontang

17

Tabel 8 Perkembangan usaha budidaya rumput laut di Kota Bontang 18

Tabel 9 Asumsi analisis investasi budidaya rumput laut 42

Tabel 10 Proyeksi biaya investasi budidaya rumput laut untuk kantor dan

peralatannya kapasitas 20 ha

43

Tabel 11 Proyeksi biaya investasi peralatan budidaya rumput laut 43

Tabel 12 Proyeksi biaya operasional budidaya rumput laut 44

Tabel 13 Hasil analisis finansial proyek 45

Tabel 14 Hasil analisis sensitivitas kelayakan proyek 46

Page 5: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

v

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1 Rumput laut Eucheuma cottonii banyak dibudidayakan di Kaltim ééé.. 2

Gambar 2 Perkembangan eksport rumput laut Indonesia 4

Gambar 3 Volume dan nilai ekspor rumput laut Indonesia, berdasarkan negara tujuan 5

Gambar 4 Produsen rumput laut dunia 6

Gambar 5 Melahing dengan hamparan budidaya rumput laut 15

Gambar 6 Lokasi peruntukan usaha budidaya rumput laut di Bontang 17

Gambar 7 Metode rawai/jalur 27

Gambar 8 Perahu sebagai alat untuk mengangkut hasil rumput laut 28

Gambar 9 Panen rumput laut dapat dilakukan kaum wanita 28

Gambar 10 Panen dapat menggunakan sarana sederhana 29

Gambar 11 Perahu dan pelampung untuk budidaya rumput laut 30

Gambar 12 Rumput laut hasil panen 30

Gambar 13 Rumput laut siap dijemur 31

Gambar 14 Penjemuran dilakukan di waring 31

Gambar 15 Mesin pengering rumput laut tenaga surya 32

Gambar 16 Rumput laut serangan óIce iceô 33

Gambar 17 Rumput laut serangan Bulu Babi 33

Page 6: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

Pendahuluan

Rumput laut merupakan salah satu komoditi hasil laut yang penting.

Tumbuhan ini bernilai ekonomis tinggi karena penggunaannya yang sangat luas

dalam industri kembang gula, kosmetik, es krim, media cit a rasa, roti, saus,

sutera, pengalengan ikan/daging, obat - obatan, dan batang besi untuk

solder/las. Di samping banyak kegunaa nnya, rumput laut juga sebagai

penghasil devisa negara dengan nilai ekspor yang terus mening kat setiap tahun.

Pada tahun 200 0, nila i ekspor rumput lau t Indonesia mencapai US $ 15,670 juta

meningkat menjadi US $ 25,296 juta pada tahun 2004. Negara tujuan utama

ekspor rumput laut Indonesia adalah Hongkong, Cina, Denmark, Spanyol, USA

dan Filipina . Untuk waktu mendatang, kebutuhan rump ut laut dunia semakin

meningkat. Hal ini merupakan peluang pasar yang menjanjikan bagi para

pengusaha untuk menanamkan modalnya di sektor rumput laut. Mengingat

besarnya potensi wilayah perairan di Indonesia untuk pengembangan budidaya

rumput laut, maka peme rintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan

ketrampilan petani nelayan dalam hal teknik budidaya, pengolahan, dan

pemasaran rumput laut. Upaya ini dilakukan pemerintah melalui Dirjen

Perikanan dan beberapa instansi terkait yang bekerja sama dengan pihak - pihak

swasta. Caranya dengan memberikan informasi dan pembinaan langsung pada

petani atau nelayan dalam bentuk bantuan teknis budidaya rumput laut ,

penanganan pascapanen, dan bantuan per modal an, sehingga nelayan semakin

giat meng embangkannya. Menurut Kalti m Post (Jumõat, 15 September 2006)

pada tahun 2007, Kalimantan Timur diperkirakan mendapat dana APBN 6,5 - 12

milliar untuk pengembangan budidaya perikanan, diantaranya Rp 500 juta

hingga 1 milliar digunakan untuk pengembangan budidaya rumput laut.

Page 7: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

2

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

Keanekara gaman jenis rumput laut di perairan Indonesia cukup tinggi ,

tetapi pada saat ini baru dikenal lima jenis yang bernilai eksport tinggi, yakni

Gelidium, Gelidiella, Hypnea, Eucheuma, dan Gracilaria . Dua jenis di antaranya

sudah dibudidayakan dan berkembang d i masyarakat, yaitu Eucheuma dan

Gracilaria (Gambar 1). Jenis- jenis rumput laut secara ekonomi menjadi penting

karena mengandung senyawa polisakarida. Rumput laut penghasil karaginan

(karaginofit) dan penghasil agar (agarofit) termasuk kelas alga merah

(Rhodophyceae) dan penghasil alginat (alginofit) dan kelas algae coklat

(Phaeophyceae) . Secara umum rumput laut yang tersebar luas di perairan

Indonesia sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir untuk makanan

dan obat tradisional.

Rumput laut termas uk 10 komoditi unggulan di Kalimantan Timur selain

Udang, Ikan Nila, Kerapu, Bandeng, Patin, Betutu, Lele, Gurami dan Ikan Hias.

Kelompok pembudidaya rumput laut di Kalimantan Timur sampai tahun 2005

sebanyak 66 unit, masing - masing kelompok beranggota 10 ð 35 orang tersebar

di hampir wilayah Kalimantan Timur terutama kabupaten atau kota yang

memiliki garis pantai potensia l bagi pengembangan rumput laut .

Gambar 1 Rumpu t l aut Eucheuma cottonii banyak d ibudidaya kan di Kaltim

Page 8: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

3

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

Budidaya rumput l aut tergolong usaha yang relatif mudah untuk

dikembang kan teru tama di wilayah garis pantai. D itinjau dari aspek teknis,

Kalimantan Timur khususnya daerah perairan Bontang, Kabupaten Kutai Timur

dan Kabupaten Berau mempunyai potensi besar untuk pengembanga n budidaya

rumput laut . Di Wilayah ini sudah banyak nelayan yang mengusahakan rumput

laut dan k ecenderungan nya semakin bertambah, apalagi masing - masing

pemerintah daerah sangat mendukung dan mendorong usaha ini untuk semakin

berkembang . Menariknya usaha budidaya rumput laut ini didukung oleh

semakin meningkatnya permintaan dan harga jual yang relatif stabil . Potensi

bibit cukup tersedia karena dapat diproduksi sendiri oleh nelayan dari budidaya

sebelumnya atau dibeli dari pembudidaya di daerah lain denga n harga yang

cukup murah .

Page 9: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

4

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

Tabel 1.

Kinerja ekspor rumput laut

Indonesia periode 2000 - 2004

Tahun Volume

(ton)

Nilai (US $

000)

2000 23.074 15.670

20 01 27.874 17.230

2002 28.560 15.785

2003 39.162 20.511

2004 51.011 25.296

Rata- rata 33.936 18.898

Average

Growth(%) 23,00 10,21

Sumber : BPS,2005

SITUASI PEMASARAN

2.1. Pasar Dunia dan Pasar Domestik

Rumput laut merupakan komoditas ekspor yang mempunyai nilai

komersial tinggi. Hasil produksinya sebagian besar diekspor ke luar ne geri.

Perkembangan jumlah rumput laut yang diekspor dari tahun 2000 - 200 4

cenderung semakin meningkat. Pada tahun 2000 , banyaknya rumput laut yang

diekspor sebesar 23.073 ton meningkat menjadi 51.011 ton kg pada tahun

2004 atau rata - rata pertumbuhan per tah un sebesar 23% (Gambar 2 dan Tabel

1).

23.074

27.874 28.560

39.162

51.011

15.670 15.785

20.511

25.296

17.230

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

2000 2001 2002 2003 2004

Tahun

volume (ton) US$(000)

Gambar 2. Perkembangan eksport rumput laut Indonesia

Peranan rumput laut dalam menghasilkan devisa bagi negara Indonesia nilainya

juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2000 nilai ekspornya

menc apai US dollar 15,67 0 juta meningkat menjadi US Dollar 25,296 juta pada

tahun 2004 dengan rata - rata pertahunnya sebesar US Dollar 18,898 juta Tabel

1). Rata- rata pertumbuhan nilai ekspor rumput laut Indonesia adalah 10,21 %.

Selama kurun waktu lima tahun tersebut, nilai ekspor rumput laut ke

mancanegara sudah mencapai US Dollar 94,492 juta . Negara yang paling besar

Page 10: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

5

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

mengimpor rumput laut dari Indonesia adalah Negara Cina, Hongkong,

Denmark, Spanyol, USA dan Filipina.

Importer rumput laut dari Indonesia Th 2003

7867030

9337005

4573855

255604

2127773

400000

1355000

338651

4499002

3363585

116760

4536031

3051593

3138937

2447270

195412

1082704

478584

397619

309179

2643394

1768277

522696

2216936

0 1.000.0002.000.0003.000.0004.000.0005.000.0006.000.0007.000.0008.000.0009.000.00010.000.000

Hongkong

Cina

Filippina

Australia

USA

UK

Perancis

Jerman

Denmark

Spanyol

Chili

Lainnya

volume(kg) US $

Gambar 3. Volume dan nila i ekspor r umput laut Indonesia, berdasarkan

negara tujuan

Perdagangan internasional rumput laut mengalami peningkatan rata - rata

6% dari sisi demand dan 5% dari sisi supply. Hal ini menunjukkan adanya

kecenderungan harga rum put laut yang me ningkat. Pada tahun 2003, Negara

Cina adalah negara yang paling besar menerima rumput laut Indonesia yaitu

sebesar 9. 337 ton atau senilai US $ 3,139 juta. Besarnya permintaan cina

terhadap komoditi rumput laut didorong oleh permintaan masyarakat Cina akan

pemenuhan kebutuhan makanan dan produk farmasi yang bahan bakunya

berasal dari rumput laut.

Disamping kemampuan Indonesia mengekspor rumput laut, ternyata

untuk kebutuhan industri pengolahan dalam negeri masih kekurangan bahan

Page 11: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

6

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

Tabel 2 Import rumput laut Indonesia

Tahun Berat Netto

(Kg) Nilai CIF (US $)

2000 125,309 100,860

2001 169,403 107,896

2002 333,602 233,322

2003 270,301 185,281

2004 496,929 462,837

Total 1.395.544 1.090.196

Rata-rata 279.109 218.039

Sumber: BPS,2005

Gambar 4. Produsen rumput laut

dunia

Gambar 4. Produsen rumput laut dunia

baku, sehingga harus mengimp or rumput laut terutama dari negara seperti

Filipina, Cili, dan India untuk jenis Eucheuma dan Gracilaria. Disamping, itu,

impor dilakukan karena ada beberapa jenis rumput laut yang tidak dapat

tumbuh di perairan Indonesia seperti jenis Nori dari Jepang, K orea, Eropa dan

Amerika Latin.

Rumput laut ini diimpor dan

dimanfaatkan sebagai edible seaweeds

(tidak diekstrak) yaitu sebagai

pembungkus makanan atau langsung

dapat dimakan sebagai penyedap rasa.

Pada tahun 2004, jumlah impor rumput

laut dari luar neg eri mencapai 496.929

kg dengan nilai 462.837 US Dollar

(Tabel 2). Pada tahun yang sama, v olume dan nilai impor tersebut masih lebih

kecil dibandi ngkan dengan jumlah dan nilai ekspornya . Selisih Ekspor - Impor

mencapai sekitar 49,62 juta kg dengan nilai 23,8 6 juta US Dollar.

Khusus jenis Eucheuma dan Kappaphycus , produsen utama dunia adalah

Filipina yang mampu memproduksi 115.000 ton kering atau 77,2 %

dibandingkan dengan hasil produksi negara lain. Indonesia menduduki

peringkat 2 (dua) dunia dengan mengha silkan produksi rumput laut sebesar

25.000 ton kering atau 16,70 %

dibandingkan dengan negara dunia

lainnya. Sedangka n Tanzania

merupakan produsen rumput laut

dunia ketiga dengan total produksi

Pr o d u s e n r u m p u t lau t d u n ia

17%

77%

5% 1%

Indones ia Filippina Tanz ania (Z anz ibar) Lainny a

Page 12: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

7

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

sebanyak 8.000 ton berat kering atau 5,4% dan negara lainnya menambah stok

rumput laut dunia jenis Eucheuma dan Kappaphycus sebanyak 1.000 ton berat

kering atau 0,7%.

Semakin berkembangnya peng gunaan rumput laut sebagai bahan baku

industri telah membuka peluang pasar yang cukup luas bagi para investor yang

bergerak menanamkan modalnya mengusahakan rumput laut. Diperkirakan

kebutuhan rumput laut terutama jenis Eucheuma dan Gracilaria yang banyak

dibudidayakan di Indonesia semakin tinggi. Prediksi peluang pasar rumput laut

tahun 2 007 - 2010 disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Prediksi peluang pasar rumput laut (ton) tahun 2007 - 2010

Jenis Bahan Baku 2007 2008 2009 2010

Jenis Eucheuma sp. 218.100 235.300 253.300 2714.100

Produksi luar negeri 140.000 145.000 155.000 165.000

Peluang pasar 78.100 90.300 98.900 109.100

Jenis Gracilaria sp. 87.040 95.840 105.440 116.000

Produksi luar negeri 44.000 48.500 54.000 61.000

Peluang pasar 43.040 47.340 51.440 55.000

Sumber: Jana TA,Tim RL BPPT ( 2005 )

Hasil produksi rumput laut di Propinsi Kalimantan Timur disumbang

terutama dari 3 daerah kabupate n/kota yaitu Kota Bontang, Kabupaten Kutai

Timur, dan Kabupaten Berau. Sedangkan daerah lain belum banyak

mengembangkan rumput laut secara intensif dibandingkan dengan 3 (tiga)

daerah tersebut. Bahkan rumput laut yang berasal dari kabupat en Berau

sebagian besar bukan hasil dari budidaya, tetapi diperoleh dari laut bebas.

Kota Bontang sebagai sentra penghasil rumput di Propinsi Kalimantan

Timur telah mengalami perkembangan hasil produksi yang semakin meningkat.

Pada tahun 2003, hasil pro duksi rumput lautnya mencapai 1,82 ton meningkat

Page 13: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

8

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

tajam menjadi 118,5 ton pada tahun 2005. Menurut pihak Dinas Perikanan dan

Kelautan Kota Bontang, data ini dimungkinkan masih lebih besar karena

terdapat banyak transaksi rumput laut yang dilakukan oleh nela yan dengan

pedagang belum tercatat. Peni ngkatan yang cukup signifikan tersebut karena

dalam kurun waktu 2 tahun terdapat peningkatan rumah tangga perikanan ( RTP)

budidaya rumput laut dari 15 RTP pada tahun 2003 menjadi 162 RTP pada

tahun 2005. Perkembang an usaha budidaya rumput laut di Kota Bontang tahun

2003 - 2005 disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Perkembangan usaha budidaya rumput l aut di Kota Bontang tahun

2003 - 2005

NO URAIAN 2003 2004 2005

1. Luas areal budidaya rumput laut (ha) 8 41,9 67,5

2. Bibi t rumput laut (ton) 4,28 12,44 236,25

3. Produksi rumput laut kering (ton) 1.82 7.52 118.5

4. Jumlah RTP budidaya rumput laut 15 30 162

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Bontang , 2006

Kabupaten Kutai Timur adalah kabupaten yang rel atif baru dal am

membudidayakan r umput laut dibandingkan dengan Kota Bontang. Budidaya

rumput laut yang diusahakan oleh nelayan sebagian besar adalah bantuan dari

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Timur dan masih bersifat

pekerjaan sampingan. Ada 3 (tiga) kec amatan yang membudidayakan rumput

laut yaitu Kecamatan Sangatta, Sangkulirang, dan Sandaran dengan total

produksi sebanyak 4,75 ton berat kering.

Page 14: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

9

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

2.2 Struktur Industri

Industri pengolahan rumput laut di Indonesia dimulai dari produksi agar ,

yang dila kukan dengan cara tradisional sekitar seabad yang lalu. Produksi agar

ini dilakukan dengan memanfaatkan bahan baku dari alam (wild cro ps). Dari

segi usaha budi daya, baru dikembangkan pada sekitar tahun 1984 yang

didahului dengan penelitian dan uji coba se kitar tahun 1983. Pengembangan

industri agar dan karaginan di Indonesia secara modern menggunakan

teknologi mutakhir baru dimulai pada akhir dekade 1980 - an, dimulai dengan

industri karaginan semirefine , baik dalam bentuk chips maupun tepung dan

industri a gar tepung refine . Sementara, industri alginat belum berkembang

karena ketersediaan sumber bahan baku yang belum terjamin pasokannya

(masih harus memanfaatkan panen alam).

Walaupun perdagangan rumput laut Indonesia telah dimulai oleh nenek

moyang kita seja k lebih dari seabad yang lalu, tetapi industrinya baru dimulai

sejak tahun 1930 dengan berdirinya industri agar di Kudus dengan

memanfaatkan bahan baku dari alam. Selanjutnya, PT Sinar Kencana berdiri di

Surabaya pada tahun 1947 dan memproduksi agar dengan teknologi dan

peralatan cukup baik pada zamannya. Perkembangan selanjutnya ditandai

dengan berdirinya perusahaan serupa di berbagai daerah Pulau Jawa. Pada

tahun 1955, terdapat 5 industri agar, umumnya dalam bentuk agar batang dan

kertas dengan berat tota l produksi 13,7 ton per tahun. Dua puluh tahun

kemudian, tahun 1975, jumlah industri pengolah agar - agar menjadi 10 dengan

total produksi 108,7 ton per tahun. Namun, sebagian di antaranya merupakan

industri yang hanya melakukan formulasi atau blending, kemu dian dipasarkan

dalam berbagai bentuk kemasan, sedangkan produk agarnya diperoleh dari

impor.

Page 15: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

10

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

Awal dekade tahun 1980 - an, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

(BPPT) mulai mengamati sumber daya rumput laut ini dan menyimpulkan bahwa

untuk mendorong berk embangnya industri pengolahan rumput laut di

Indonesia - di mana impor hasil olahannya (agar, alginat, dan karaginan) yang

terus meningkat - terlebih dahulu diperlukan upaya pengembangan budi daya

untuk menjamin pasokan bahan baku. Tahun 1983, BPPT mengajak mitra kerja

P3O LIPI (Lembaga Oseanologi Nasional LIPI) dan Balai Penelitian Perikanan Laut

(Balikanlut) DEPTAN bersama CV Eucheuma dan CV Bima Sakti melaksanakan uji

coba budi daya rumput laut di Bali. Budi daya dimulai dengan jenis Eucheuma

spinosum dan Eucheuma cottonii. Hasil uji coba langsung diimplementasikan

kepada masyarakat dengan bimbingan CV Bima Sakti dan CV Eucheuma. Budi

daya dimulai dengan jenis Eucheuma spinosum dan Eucheuma cottonii dan

pada tahun 1986 dimulai dengan budi daya Gracilaria s p., di mana BPPT

bermitra dengan PT Agarindo Bogatama (PT Dunia Bintang Walet). Pada tahun

1988, berdiri PT Galic Arthabahari, industri karaginan Semirefine di Cibitung,

Bekasi.

Tahun 1989, PT Agarindo Bogatama mulai mendirikan industri agar

refine di Pasar Kemis, Tanggerang yang seluruh produk agarnya diserap oleh PT

Dunia Bintang Walet di Jelambar, Jakarta Barat, yang melakukan formulating dan

blending produk agar untuk dipasarkan. Beberapa catatan industri pengolahan

rumput laut antara lain PT Dharma Nirmala Sakti di Klungkung, Bali (karaginan

semirefine ), PT Agarin Murni di Malang, Jawa Timur (karaginan refine ), PT Sriti di

Malang (agar refine ), PT Bantimurung Indah di Maros, Sulawesi Selatan (semula

produksi alkali treated Gracilaria dan sekarang pro duksi karaginan semirefine ).

Pada tahun 1993, industri agar berkembang menjadi 12 industri menengah

sampai besar dan 3 industri tradisional dengan total produksi 888,5 ton per

tahun. Pada tahun 1998, tercatat 7 industri karaginan semirefine , 1 industri

Page 16: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

11

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

kar aginan refine , dan 1 industri alginate. Nama dan lokasi industri pengolahan

rumput laut disajikan pada Tabel 5.

Dari segi jumlah, perkembangan industri rumput laut di Indonesia cukup

menggembirakan, tetapi produknya lebih banyak masih terbatas pada produ k

dasar ( base product ), bukan merupakan end products yang langsung dapat

digunakan oleh industri pengguna. Dengan demikian, peningkatan jumlah

industri tersebut tidak dengan sendirinya mengurangi impor hasil olahan

rumput laut dalam bentuk end products. Impor hasil olahan rumput laut pun

masih terus berlanjut. Hal ini terjadi karena belum berkembang dan dikuasainya

teknologi formulasi untuk menghasilkan end products yang siap digunakan oleh

berbagai industri, seperti industri makanan dan minuman (yoghurt, s usu

cokelat, sirop, es krim, roti, saus, serta makanan dalam kaleng) dan industri

lainny, seperti industri tekstil, cat, kertas, farmasi, pasta gigi, dan pet foods .

Produk karaginan saat ini di ekspor ke antara lain Jepang, Cina, Selandia Baru,

Inggris, Pe rancis, Jerman, Austria, Singapura, dan Arab Saudi.

Tabel 5. Nama dan lokasi industri pengolahan rumput l aut

Jenis Produk Nama Perusahaan / Industri Lokasi

Karaginan Sulawesi

PT Bantimurung Indah Kab. Maros

CV Cahaya Cemerlang Makassar

PT Giwang Citra Laut Takalar

Jawa Timur

PT Centram Surabaya

PT Seamatec Surabaya

PT Suryo Indo Algas Surabaya

PT Amarta Carrageenan Surabaya

PT Algalindo Surabaya

Jawa Tengah

PT Michelindo Pekalongan

NTB/NTT

PT Phoenix Mas Lombok Barat

Page 17: Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif filekembali laporan studi Pra FS Proyek Investasi Daerah dari hasil kerjasama dengan ... usaha budidaya rumput laut tersebut di

12

Budidaya Rumput Laut; Suatu Investasi yang Prosfektif

Jawa Barat ð Banten

PT Galic Artabahari Bekasi

PT Gumindo Perkasa Ind. Banten

Agar Sumatera

PT Indoking Aneka Agar - agar Medan

Banten

PT Agarindo Bogatama Tangerang

Jawa Timur

PT Sriti Malang

Alginat Jawa Barat

PT Merlindo Rekamatra Bandung

Sumber : Tim Rumput laut BPPT, 2000