budidaya-pertanian-singkong1
TRANSCRIPT
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 125
Budidaya Pertanian
( Manihot utilissima Pohl )
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 225
1 SEJARAH SINGKAT
Ketela pohon merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu singkongatau kasape Ketela pohon berasal dari benua Amerika tepatnya dari negara Brazil Penyebarannyahampir ke seluruh dunia antara lain Afrika Madagaskar India Tiongkok Ketela pohon
berkembang di negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada
tahun 18522 JENIS TANAMAN
Klasifikasi tanaman ketela pohon adalah sebagai berikut
Kingdom Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub divisi Angiospermae atau berbiji tertutup
Kelas Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo Euphorbiales
Famili Euphorbiaceae
Genus Manihot
Spesies Manihot utilissima Pohl Manihot esculenta Crantz sin
Varietas-varietas ketela pohon unggul yang biasa ditanam antara lain Valenca Mangi BetawiBasiorao Bogor SPP Muara Mentega Andira 1 Gading Andira 2 Malang 1 Malang 2 danAndira 4
3 MANFAAT TANAMAN
Di Indonesia ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagungManfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau
di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak Dengan perkembanganteknologi ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri
pakan Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan
4 SENTRA PENANAMAN
Di dunia ketela pohon merupakan komoditi perdagangan yang potensial Negaranegara sentraketela pohon adalah Thailand dan Suriname Sedangkan sentra utama ketela pohon di Indonesia diJawa Tengah dan Jawa Timur
5 SYARAT PETUMBUHAN
51
Iklim
a) Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ketela pohon antara 1500-2500 mmtahun b) Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela kohon sekitar 10 derajat C Bila suhunya di
bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat menjadi kerdilkarena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna
c) Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon antara 60-65
d) Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon sekitar 10 jamhari terutamauntuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya
52
Media Tanam
a) Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon adalah tanah yang berstruktur remahgembur tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik Tanah dengan
struktur remah mempunyai tata udara yang baik unsur hara lebih mudah tersedia danmudah diolah Untuk pertumbuhan tanaman ketela pohon yang lebih baik tanah harussubur dan kaya bahan organik baik unsur makro maupun mikronya
b) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon adalah jenis aluvial latosol podsolik merah kuning mediteran grumosol dan andosol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 325
PROYEK PENGEMBANGANBUDI DAYA SINGKONG VARIETAS DARUL HIDAYAH
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN TARAP KEHIDUPANEKONOMI PETANISEKALIGUS MENGINTIP PELUANG
PENGEMBANGAN BAHAN BAKU BIOFUEL
APENDAHULUAN
BismillahirrahmanirrahimAssalamursquoalaikum WrWb
Pengembangan prakarsa kemandirian harus didorong dengan cara mengembangkan berbagai
potensi masyarakat memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki dan mengoptimalkan hasil
ndash hasil dari prakarsa dan pemanfaatan tersebut sehingga berbagai upaya dimaksud harus berujung
dan bertumpu kepada kesejahteraan rakyat dan kemakmuran daerah yang bersangkutan
berdasarkan sendi ndash sendi keadilan dan pemerataaan
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengembangan sector AGROBISNIS yang
memang sudah merupakan ciri utama dan mayoritas kehidupan masyarakat di negara kita dimana
sebagian besar penduduknya bertempat tinggal dipedesaan dengan hidup mengandalkan dari
sector pertanian Berdasarkan Program Menteri Pertanian dengan keputusan Menteri
Pertanian Nomor 867kptsTP2401198 tertanggal 4 Nopember 1998 di Jakarta
perihal PELEPASAN UBI KAYU LOKAL DARUL HIDAYAH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
DENGAN NAMA DARUL HIDAYAH
Hanya saja berbagai upaya yang telah dilakukan baik itu oleh pemerintah maupun berbagai
kelompok lain dalam memberdayakan sektor Pertanian selalu terbentur pada persoalan pokok yaitu
harga jual yang selalu rendah pada saat terjadi panen produktifitas satuan lahan yang kecil dan
persoalan pemasaran
Untuk mewujudkan harapan dan tujuan tersebut kami BIGCASSAVACOM atau
SINGKONGRAKSASACOM telah memulai rintisan sejak lima tahun yang lalu dengan mencoba
mengembangkan budi daya singkong Darul Hidayah ( Singkong Raksasa ) yang merupakan bibit
unggul dari singkong ndash singkong yang ada saat ini dan telah terbiasa dibudidayakan oleh petanisecara konvensional
Pengembangan singkong Darul Hidayah adalah merupakan jawaban dari persoalan dan rendahnya
produktivitas persatuan lahan dimana untuk jenis singkong konvensional biasanyan hanya
dihasilkan sebesar 40 ndash 50 tonha lahan tanaman bahkan terkadang hanya mencapai 20 ndash 25 ton
ha lahan tanam Sedangkan singkong Darul Hidayah setelah melalui uji tanam atau Pilot Project I
diketahui dapat menghasilkan singkong sebagai hasil tanaman sebesar 100 ndash 150 tonha lahan
tanam Bahkan sejak bulan April 2006 sampai dengan September tidak turun hujan ( kemarau )
singkong Darul Hidayah tetap berkembang panjang umbinya mencapai satu meter per batang ubi
kayu Bahkan tidak sedikit jenis singkong Konvensional yang mati daun dan batang sehingga gagal
panen
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 425
Selain itu BIGCASSAVACOM memilih komoditas singkong sebagai garapan utamanya didasarkan
pada hasil survey dan analisa market bahwa kebutuhan berbagai jenis industri yang memanfaatkan
singkong sebagai singkong sebagai bahan bakunya sangat besar seperti industri makanan industri
farmasi industri kimia industri bahan bangungan industri kertas Industri BIOFUEL Akibatnya
beragamnya jenis industri yang memanfaatkan singkong sebagai bahan baku utamanya tidak heran
kalau dari singkong dapat dihasilkan 14 macam produk turunan Kebutuhan bahan baku singkong tersebut bukan
hanya untuk konsumsi dalam negeri juga untuk kebutuhan import dan ironisnya kebutuhan kebutuhan industri
dalam negeri masih mengimport bahan baku industrinya padahal bahan tersebut berasal dari bahan dasar
singkong
Hal lain yang sangat penting dari budi daya singkong ini cenderung dapat ditanam pada jenis tanah
apapun di satu sisi sedangkan pada sisi lain dapat mengoptimalkan lahan ndash lahan yang belum
maksimal produksi sehingga apabila kegiatan ndash kegiatan tersebut tumbuh kembangkan oleh
pemerintah daerah dan masyarakatnya akan diperoleh beberapa keuntungan yaitu
1 Dapat mencegah urbanisasi ke kota ndash kota besar
2 Terbukanya lapangan kerja baru
3 Termanfaatkannya lahan ndash lahan yang belum optimal produksi
4 Meningktanya kesejahteraan masayarkat petani
5 Meningkatkan IPM daerah Kabupaten Sukabumi
Kegiatan pengembangan Budi daya Singkong dengan cara optimalisasi lahan ndash lahan yang belum
dan dalam rangka membangun agro bisnis dan agro industri yang terintegrasi sangat sejalan
dengan PERDA Propinsi Jawa Barat No 1 tahun 2001 Tentang rencana Strategi Propinsi Jawa barat
tahun 2001 ndash 2005 dimana didalamnya memuat aspek pemanfaatan lahan tidur secara optimal
guna meningkatkan prouktivitas pertanian
B PELUANG PASAR KESEMPATAN KERJA amp LUAS AREAL TANAMAN SINGKONG
Sebagaimana diuaraikan di atas peluang pengembangan usaha budi daya singkong sangat terbuka
hal ini tidak lain karena kebutuhan produk dan beragamnya produk olahan dari bahan dasar
singkong seperti Gaplek Chips Pellet tepung dengan pangsa pasar untuk dalam negeri seperti
industri makanan amp minuman ( kerupuk Sirup) industri textile industri bahan bangunan ( Gips amp
Keramik ) Industri kertas industri pakan ternak sedagkan untuk pangsa pasar luar negeri dengan
tujuan eksport adalah Negara Masyarakat Ekonomi Eropa Jepang Korea China Amerika Serikat
Jerman dengan pemanfaatan untuk bahan baku farmasi bahan baku industri lem bahan baku
industri kertas dan bahan baku industri pakan ternak
Potensi Singkong
UNIDO (UN Industrial Development Organization) atau Badan PBB di bidang Pembangunan Industri
sudah sejak awal tahun 1980-an menerbitkan beberapa laporan tentang potensi singkong atau ubi
kayu atau sampeu atau manioc terutama di negara berkembang seperti di Indonesia yang memilikilahan luas dan memungkinkan karena permintaan pasar produk singkong tersebut dalam bentuk
gaplek tepung gaplek dan terutama tepung tapioka sangat tinggi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 525
Dari data UNIDO sejak tahun 1982 Indonesia tercatat sebagai negara penghasil manioc terbesar ke-3
(13300000 ton) setelah Brasil (24554000 ton) kemudian Thailand (13500000 ton) serta disusul oleh negara-
negara seperti Nigeria (11000000 ton) India (6500000 ton) dan sebagainya dari total produk dunia sebesar
122134000 ton per tahun Walau dari hasil kebun per hektar (ha) Indonesia masih rendah yaitu 94 ton
kalau dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 ton) Thailand (1330 ton) Cina (1306 ton) Brasil
(1095 ton) Tetapi lahan yang tersedia untuk budidaya singkong cukup luas terutama dalam bentuk lahan di
dataran rendah serta lahan di dataran tinggi berdekatan dengan kawasan hutan
Pada umumnya di Indonesia masih jarang budidaya singkong berbentuk perkebunan dengan luas di
atas lima hektar karena umumnya masih merupakan kebun sela atau tumpang sari setelah
penanaman padi huma kebun hortikultura ataupun hanya merupakan kebun sambilan yang lebih
banyak ditujukan untuk panenan daunpucuknya yang dapat dijual untuk lalap urab ataupun
makanan lainnya Sedang dari ubinya merasa sudah cukup hanya menjadi makanan panganan
baik dalam bentuk keripik goreng singkong rebus singkong urab singkong ketimus opak sampaike bubuy singkong Kadang-kadang dapat pula ditingkatkan menjadi makanan yang lebih
bergengsi kalau menjadi misro (atau amis di jero di dalam) atau comro (oncom di jero) dan
sebagainya
Ekspor singkong Indonesia dalam bentuk gaplek (keratan ubi singkong yang dikeringkan) tepung
gaplek ataupun tepung tapioka cukup meyakinkan dan dapat bersaing seperti gaplek Indonesia
yang sangat terkenal di mancanegara terutama di Masyarakat Eropa (ME) sehingga harganya
mampu bersaing dengan produk sejenis dari beberapa negara di Afrika juga dari India dan
Thailand yaitu rata-rata dengan harga 65-75 dollar ASton kemudian meningkat sampai 130 dollar
AS ton padahal produk yang sama dari India Thailand dan apalagi dari negara-negara di Afrika
hanya mencapai 60 dollar AS ton dan tidak lebih dari 80 dollar ASton
Akan tetapi berbeda dengan produk tapioka yang semula Indonesia dikenal sebagai penghasil
tepung tapioka terbaik kualitasnya bahkan mendekati kualitas pharmaceutical grade atau produk
bahan baku untuk keperluan farmasi tetapi tiba-tiba pada tahun 1980-an jatuh menjadi kualitas
terendah kalah oleh produk sejenis dari negara-negara Afrika apalagi dari India dan Thailand
Masalahnya adalah bahwa di dalam tepung tapioka hasil Indonesia terdapat residu (sisa) pestisida yang
membahayakan bahkan di atas ambang batas
Memang budidaya singkong pada umumnya di Indonesia tidak menggunakan pestisida terutama
insektisida (pembasmi hama) Tetapi mohon untuk diketahui bahwa pada umumnya pabrik tapioka yaitu
pengolah ubi kayu menjadi tepung umumnya berada di lingkungan kawasan pertanian padi serta untuk keperluan
pabrik sejak mencuci ubi sebelum dihancurkan (diparut) menghasilkan larutan tapioka dari parutan sampai ke
pengendapan dan memisahkan larutan menjadi bubur tapioka dari selokan yang keluar dari kotakan sawah Jadi
kalau dihitung secara teoretis (on paper ) penggunaan pestisida apakah itu organofosfor ataupun lainnya rata-rata
dua kilogram (kg) per ha sawah maka sisa yang terdapat di dalam air sawah sekitar 150-200 ppm (part per
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 625
million atau 1 mg per liter) Dengan begitu wajar saja kalau sisaresidu tersebut akan terdapat antara 20-35 ppm
pada tepung tapioka sedangkan persyaratan WHO harus kurang dari 005 ppm
Saat produk tapioka Indonesia jatuh dan terpuruk maka kalau mau dijadikan komoditas ekspor
khususnya ke Eropa harus dijual dulu melalui Singapura karena di negara tersebut tapioka kita
yang sudah tercemar residu pestisida akan dicuci terlebih dahulu hingga memenuhi syarat
kemudian baru diekspor ke beberapa negara di Eropa dengan nama Made in Singapore padahal
kelakar banyak pakar pertanian di Singapura tersebut jangankan ada kebun singkong mencari
untuk obat saja sudah susah dan baru ada di Malaysia
Tahun 1980-an ekspor produk singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung tapioka
umumnya ke negara-negara ME Sedangkan yang membutuhkan produk singkong Indonesia banyak negara di
luar ME Akibatnya keluar semacam SK Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri tahun 1990 yang
menyatakan bahwa eksportir Indonesia yang mau mengekspor ke luar ME akan dapat rangsangan 12 yaitu
dalam bentuk mereka akan dapat jatah ekspor ke ME sebesar dua kali jumlah ekspornya ke non-ME
Makin menurunnya jumlah ekspor gaplek karena penurunan produk singkong Indonesia misalnya dari
171 juta ton tahun 1989 menjadi 163 juta ton tahun 1990 Ini disebabkan pula karena konsumsi di dalam negeri
untuk banyak kegunaan dalam bentuk singkong mencapai 1265 juta ton sehingga sisa singkong yang akan
digaplekkan hanya sekitar tiga juta ton saja Dengan catatan konversi (perubahan) dari ubi singkong segar menjadi
gaplek sekitar 30 persen saja Karena itu tidak heran kalau ekspor juga ikut anjlok yaitu dari sekitar 790000 ton
ke ME dan 657104 ke luar ME hanya menjadi 122845 ton (tahun 1989-1990) Ternyata penurunan tersebut
terkait dengan banyak petani singkong yang sudah tidak mau lagi menanam singkong disebabkan antara lainkarena tanah bekas singkong menjadi lebih kurus karena selama penanaman tidak pernah dilakukan pemberian
pupuk misalnya pupuk organik dalam bentuk pupuk hijau (tanaman polong-polongan) serta faktor lainnya lagi
antara lain banyak pabrik tapioka daerah yang kemudian gulung tikar sehingga produk para petani kemudian
banyak yang rusak misalnya perubahan warna menjadi kehitam-hitaman ataupun membusuk Juga singkong
untuk bahan baku tapioka berbeda dengan singkong konsumsi yaitu kandungan senyawa cyanida lebih
tinggi dan terasa pahit
Petani bukan saja disebabkan karena keterbatasan lahan untuk budidaya singkong yang
menyebabkan mereka tidak tertarik tetapi juga karena pemasaran yang bertahap sehingga dari
petani bernilai antara Rp 36 - Rp 50kg segar dan para pengumpul menerima sekitar Rp 75-Rp
100kg segar Dulu ketika di hampir tiap daerahdesa banyak bermunculan pabrik pengolah
singkong menjadi tapioka hasil jerih payah mereka banyak membantu pendapatan
Bahwa bertani singkong menguntungkan banyak dialami petani di beberapa daerah di Jawa Barat
mulai dari Kabupaten Purwakarta Subang Sumedang Tasik Ciamis Garut sampai sukabumi dan
Cianjur
Mereka menanam singkong bukan sekadar sambilan tetapi sudah dikhususkan pada lahan yang
sudah ada dengan luas antara 1-4 ha umumnya terletak di lereng pegunungan berbatasan
dengan lahan KehutananPerhutani Lahan untuk tanaman singkong tidak harus khusus dan tidak
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 725
memerlukan penggarapan seperti halnya untuk tanaman hortikultura lainnya misal sayuran Juga
selama penanaman tidak perlu pemupukan dan pemberantasan hama atau penyakit
Ternyata hasil tiap panen (antara 5-6 bulan setelah penanaman) dari luas 1 ha akan dapat diraih
keuntungan sekitar Rp 2500000 yaitu dari hasil penjualan umbinya (4-6 ton) serta pucuk
daunnya Yang perlu diketahui bahwa selama budidaya tidak banyak pekerjaan yang harus
dilakukan misal menyiangi gulma (hama) Tentu saja kalau hal ini dilakukan hasilnya akan dapat lebih baik
lagi Padahal bibit singkong yang mereka tanam masih jenis tradisi yang hanya memberikan hasil ubi sekitar 4-8
tonha
Sekarang seperti yang dilakukan oleh para pengusaha singkong di daerah Lampung Sulawesi
Selatan serta daerah lainnya di samping lahan yang digunakan dapat lebih dari 500 hakebun
bahkan ada yang mencapai ribuan ha juga bibit singkong umumnya merupakan bibit unggul seperti
Manggi (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 16 tonha Valenca (berasal dari Brasil) dengan
hasil rata-rata 20 tonha Basiorao (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Muara
(berasal dari Bogor) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Bogor (asal dari Bogor) dengan hasil rata-
rata 40 tonha Bahkan sekarang ada pula jenis unggul dan genjah (cepat dipanen) seperti
Malang-1 dengan produksi antara 45-59 tonha atau rata-rata 37 ton Malang-2 dengan produksi
rata-rata antara 34 - 35 tonha
Semakin banyak petani berdasi yang saat ini mulai melirik budidaya singkong dengan luas tanam di
atas 50 ha terutama di Sumatera Sulawesi dan Kalimantan karena permintaan produk terutama
dalam bentuk gaplek tepung gaplek dan tepung tapioka terus meningkat dengan tajam Serta
produk olahan singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung gaplek dapat bersaing dengan
produk sejenis dari negara-negara di Afrika juga dari Thailand dan India H UNUS SURIAWIRIA Bioteknologi dan
Agroindustri ITB
C MENANAM BENSIN DIKEBUN SINGKONG
[ ilmu amp Teknologi Gatra No13 Beredar senin 7 Februari 2006]
MENTERI Riset Dan Teknologi Kusmayanto Kadiman ternyata bisa juga jadi supir Mantan Rektor
Institut Teknologi Bandung itu tanpa canggung duduk dibelakang setir Land Rover DiscoveryPenumpangnya Direktur Jenderal Industri Kimia dan Direktur Jenderal Migas Mobil kelas atas ini
meluncur dari Gedung BPPT di jalan M H Thamrin menuju Monumen Nasional lalu kejalan Jenderal
Sudirman dan Memutar lagi di Jembatan semanggi balik lagi ke BPPT
Tak lama Kusmayanto jadi supir kamis terakhir dibulan Januari itu hanya memamerkan kinerja
mobil berbahan bakar Singkong Tapi demo Kusmayanto belum berakhirrdquoSaya akan Promosikan
ke Istana Negarardquokatanya Namun sebelum beranjak ke Istana rupanya gayung sudah bersambut
oleh Gubernur Sutiyoso Ia akan menjajaki penggunaan ldquo Bensin Singkong ldquo itu untuk taksi di
Jakarta
Bensin Singkong Tepatnya bensin dioplos alcohol yang dibuat dari ubi kayu Di dunia dikenal
dengan sebutan gasohol atau gasoline-alkohol Penelitian gasohol giat dilakukan untuk
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 825
mengurangi ketergantungan pada bensin yang diyakini bakal habis ditambang Salah satunya
alternatifnya mencampurkan etanol kedalam bensin Etanol mengandung 35 oksigen sehingga
meningkatkan efisiensi pembakaran Juga menaikkan Oktan seperti zat aditif ( methyl tertiary
buthyl ether ndash MTBE) dan tetra ethyl lead (TEL) yang umum dipakai berbeda dengan TEL Etanol
bisa terurai sehingga mengurangi emisi gas buang berbahaya
Tak mengherankan pemakain Etanol di dunia makin dan makin Besar Produksi etanol dunia untuk
bahan bakar diduga bakal meningkat dari 19 Milyar liter ( 2001) menjadi 31 Milyar liter ( estimasi
2006) Beberapa Negara di Brasil Amerika Serikat Kanada Uni Eropa dan Australia sudah
menggunakan campuran 63 etanol dan 37 bensin Sedangkan yang mengisi tangki Land Rover Pak Menteri
itu adalah gasohol Be-10 artinya porsi Bioetanol 10 dan Bensin 90 Dengan porsi 10 kerja mesinnya bisa
optimal ldquokata Agus Eko Tjahyono Kepala Balai Besar Teknologi Pati Lampung
Di Indonesia sendiri gasohol bukan barang baru di Lampung gasohol sudah bertahun ndash tahun
mengisi tangki mobil dan motor para pegawai Bali Besar Tapi tak pernah dilirik pejabat Jakarta
Teknologi ini mulai diteliti Balai Besar sejak 1983 dengan bantuan teknis dari lembaga penelitian JepangJICA
Mereka terus mengembangkan teknologi itu dengan tekad mengubah sumber pati tak berharga itu ndash di lampung
tiap kilogramnya harganya tak lebih dari harga sepotong ubi goreng di Jakarta ndash menjadi bahan bakar bernilai
tinggi Hasilnya rdquosekarang gasohol ubi kayu kami termurah didunia ldquokata Agus Eko Tjahyono
Sumber Bioetanol memang tak Cuma singkong bisa juga tebusagujagunggandumbahkan limbah
pertanian seperti jerami Di Amerika yang banyak dipakai sebagai sumber pati adalah jagungtapi
Agus yakin bahan bakar Bakar alternative dari singkongnya mampu bersaing di pasar
Teknologi kami makin efisien Ongkos Produksi lebih murah dari minyak tanpa subsidi ldquo katanya
untuk skala kecil kapasitas 60000 liter per hari biaya produksinya Rp 2400 lebih rendahdibandingkan dengan bensin yang berkisar Rp 2600 Menurut Agus Gasohol juga bisa
mensejahterakan Petani Contoh tahun 2004 konsumsi bensin 15 Juta Kilo liter Jika 20 nya
diganti gasohol BE-10 berarti menghemat 3 juta kiloliter bensin Setiap liter alcohol Dihasilkan dari
65 Kilogram Singkong artinya butuh 2 juta ton singkong dari lahan 100000 hektare
Apabila menggunakan singkong Varietas unggul Darul Hidayah hanya memerlukan lahan seluas
13500 Ha Dengan menanam singkong Varietas unggul dapat mengefisiensi
1 Lahan
2 Bibit
3 Pupuk
4 biaya garapan( olah lahan )
5 penyiangan rumput
6 biaya panen
7 biaya angkut
8 Hasil panen lebih optimal dalam waktu yang lebih singkat sebesar 100 sampai 150 ton dalam jangka
waktu 1 tahun dari pada singkong konvensional panen dengan hasil 100 - 150 ton dalam jangka waktu
4 tahun
Sedangkan untuk kebutuhan tersebut utnuk memenuhi pasokan kebutuhan lokal saja
BIGCASSAVACOM hanya mengambil 30 dari kebutuhan yang ada atau sekitar 100 ton singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 925
segarhari Apabila target 100 ton singkong segar hari diolah dalam bentuk chips singkong sebagai
bahan frac12 jadi maka bila 50 dari 100 ton diolah dengan cara padat karya berdasarkan
pengalamn Pilot Project I per orang setiap harinya mampu menghasilkan Chip singkong segar
sebanyak 300 Kg artinya apabila setiap harinya dilakukan produksi chip sebesar 50 Ton atau
50000 kg berarti menyerap tenaga kerja sebanyak 167 orang pekerjahari dengan upah chips
sebesar Rp 6000100 Dengan demikian seorang tenaga kerja chips yang bekerja dari jam 0700
pagi sd 1300 siang akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 18000oranghari
Untuk mendukung Program pengembangan budi daya tanaman singkong Darul Hidayah di
Kabupaten Subang sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan maka diperlukan
suatu upaya yang terintegrasi dan Sinergis antara Kopersai Petani dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi maupun Pemerintah Pusat agar dapat tujuan pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat petani dapat tercapai Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah
dengan cara memanfaatkan lahan ndash lahan tidur baik yang dikuasai Pemda maupun dinas
Perkebunan juga Dinas Kehutanan Dimana berdasarkan hasil survey dan pertemuan dengan
beberapa instansi terdapat ribuan Ha lahan yang menganggur tidak dimanfaatkan secara optimal
Untuk pupuk kandang BIGCASSAVACOM telah bekerjasama dengan Koperasi Susu Perah Gunung
Gede Sukabumiamp Peternak Ayam potong di Warung Kiara Kabupaten Sukabumi
Pemasaran singkong (segar Gaplek tepung ) diperuntukan
1Pakan Ternak Sapi Perah yang sangat tinggi akan karbohidrat yang dapat membantu
menambah produksi susu
2 Eksportir Gaplek Tepung untuk MEE amp Asia khususnya China
3 Pabrik Tapioka
4 Pabrik Etanol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1025
Budidaya Singkong Mekarmanik (varietas lokal manglayang) secara intensif
Sistem pemupukan (per Hektar)
bull Pupuk kandang 5 tonbull Pupuk Kimia (N P K) terdiri dari Urea 100kg TSP 60 kg dan KCL 100 kg( Awal tanam 13 1 13 umur 3 bulan 23 0 23)bull Pupuk hayati Golden Harvest 8 liter ( Awal tanam 2 liter kemudian pada umur 2 4 dan 6 bulan
masing-masing 2 liter)bull Rata-rata umbi yang dihasilkan 15kg per pohon
Data lab Ubikayu Mekarmanik (varietas lokal manglayang)Pusat Penelitian Kimia - LIPI No 310ULJAKXII2007
No JenisKode Contoh Parameter Satuan Kadar Keterangan
1
Singkong Basah
Air Berat 6029 SNI 01-2891-1992
2 Pati Berat 3466 SNI 01-2891-1992
3 Gula Total Berat 233 Luff Schoorl
4 Serat Kasar Berat 661 AOAC 96209(2000)
5
Singkong Kering
Pati Berat 8303 SNI 01-2891-1992
6 Gula Total Berat 376 Luff Schoorl
7 Serat Kasar Berat 717 AOAC 96209(2000)
Pemesanan bibit Teguh Rahayu telp 08122040286 email teguh_rsmsagrobostcomSegera hadir Bibit Mekarmanik 2
Ethanol Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Written by Arsjid Mulia
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 225
1 SEJARAH SINGKAT
Ketela pohon merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu singkongatau kasape Ketela pohon berasal dari benua Amerika tepatnya dari negara Brazil Penyebarannyahampir ke seluruh dunia antara lain Afrika Madagaskar India Tiongkok Ketela pohon
berkembang di negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada
tahun 18522 JENIS TANAMAN
Klasifikasi tanaman ketela pohon adalah sebagai berikut
Kingdom Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub divisi Angiospermae atau berbiji tertutup
Kelas Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo Euphorbiales
Famili Euphorbiaceae
Genus Manihot
Spesies Manihot utilissima Pohl Manihot esculenta Crantz sin
Varietas-varietas ketela pohon unggul yang biasa ditanam antara lain Valenca Mangi BetawiBasiorao Bogor SPP Muara Mentega Andira 1 Gading Andira 2 Malang 1 Malang 2 danAndira 4
3 MANFAAT TANAMAN
Di Indonesia ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagungManfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau
di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak Dengan perkembanganteknologi ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri
pakan Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan
4 SENTRA PENANAMAN
Di dunia ketela pohon merupakan komoditi perdagangan yang potensial Negaranegara sentraketela pohon adalah Thailand dan Suriname Sedangkan sentra utama ketela pohon di Indonesia diJawa Tengah dan Jawa Timur
5 SYARAT PETUMBUHAN
51
Iklim
a) Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ketela pohon antara 1500-2500 mmtahun b) Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela kohon sekitar 10 derajat C Bila suhunya di
bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat menjadi kerdilkarena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna
c) Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon antara 60-65
d) Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon sekitar 10 jamhari terutamauntuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya
52
Media Tanam
a) Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon adalah tanah yang berstruktur remahgembur tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik Tanah dengan
struktur remah mempunyai tata udara yang baik unsur hara lebih mudah tersedia danmudah diolah Untuk pertumbuhan tanaman ketela pohon yang lebih baik tanah harussubur dan kaya bahan organik baik unsur makro maupun mikronya
b) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon adalah jenis aluvial latosol podsolik merah kuning mediteran grumosol dan andosol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 325
PROYEK PENGEMBANGANBUDI DAYA SINGKONG VARIETAS DARUL HIDAYAH
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN TARAP KEHIDUPANEKONOMI PETANISEKALIGUS MENGINTIP PELUANG
PENGEMBANGAN BAHAN BAKU BIOFUEL
APENDAHULUAN
BismillahirrahmanirrahimAssalamursquoalaikum WrWb
Pengembangan prakarsa kemandirian harus didorong dengan cara mengembangkan berbagai
potensi masyarakat memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki dan mengoptimalkan hasil
ndash hasil dari prakarsa dan pemanfaatan tersebut sehingga berbagai upaya dimaksud harus berujung
dan bertumpu kepada kesejahteraan rakyat dan kemakmuran daerah yang bersangkutan
berdasarkan sendi ndash sendi keadilan dan pemerataaan
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengembangan sector AGROBISNIS yang
memang sudah merupakan ciri utama dan mayoritas kehidupan masyarakat di negara kita dimana
sebagian besar penduduknya bertempat tinggal dipedesaan dengan hidup mengandalkan dari
sector pertanian Berdasarkan Program Menteri Pertanian dengan keputusan Menteri
Pertanian Nomor 867kptsTP2401198 tertanggal 4 Nopember 1998 di Jakarta
perihal PELEPASAN UBI KAYU LOKAL DARUL HIDAYAH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
DENGAN NAMA DARUL HIDAYAH
Hanya saja berbagai upaya yang telah dilakukan baik itu oleh pemerintah maupun berbagai
kelompok lain dalam memberdayakan sektor Pertanian selalu terbentur pada persoalan pokok yaitu
harga jual yang selalu rendah pada saat terjadi panen produktifitas satuan lahan yang kecil dan
persoalan pemasaran
Untuk mewujudkan harapan dan tujuan tersebut kami BIGCASSAVACOM atau
SINGKONGRAKSASACOM telah memulai rintisan sejak lima tahun yang lalu dengan mencoba
mengembangkan budi daya singkong Darul Hidayah ( Singkong Raksasa ) yang merupakan bibit
unggul dari singkong ndash singkong yang ada saat ini dan telah terbiasa dibudidayakan oleh petanisecara konvensional
Pengembangan singkong Darul Hidayah adalah merupakan jawaban dari persoalan dan rendahnya
produktivitas persatuan lahan dimana untuk jenis singkong konvensional biasanyan hanya
dihasilkan sebesar 40 ndash 50 tonha lahan tanaman bahkan terkadang hanya mencapai 20 ndash 25 ton
ha lahan tanam Sedangkan singkong Darul Hidayah setelah melalui uji tanam atau Pilot Project I
diketahui dapat menghasilkan singkong sebagai hasil tanaman sebesar 100 ndash 150 tonha lahan
tanam Bahkan sejak bulan April 2006 sampai dengan September tidak turun hujan ( kemarau )
singkong Darul Hidayah tetap berkembang panjang umbinya mencapai satu meter per batang ubi
kayu Bahkan tidak sedikit jenis singkong Konvensional yang mati daun dan batang sehingga gagal
panen
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 425
Selain itu BIGCASSAVACOM memilih komoditas singkong sebagai garapan utamanya didasarkan
pada hasil survey dan analisa market bahwa kebutuhan berbagai jenis industri yang memanfaatkan
singkong sebagai singkong sebagai bahan bakunya sangat besar seperti industri makanan industri
farmasi industri kimia industri bahan bangungan industri kertas Industri BIOFUEL Akibatnya
beragamnya jenis industri yang memanfaatkan singkong sebagai bahan baku utamanya tidak heran
kalau dari singkong dapat dihasilkan 14 macam produk turunan Kebutuhan bahan baku singkong tersebut bukan
hanya untuk konsumsi dalam negeri juga untuk kebutuhan import dan ironisnya kebutuhan kebutuhan industri
dalam negeri masih mengimport bahan baku industrinya padahal bahan tersebut berasal dari bahan dasar
singkong
Hal lain yang sangat penting dari budi daya singkong ini cenderung dapat ditanam pada jenis tanah
apapun di satu sisi sedangkan pada sisi lain dapat mengoptimalkan lahan ndash lahan yang belum
maksimal produksi sehingga apabila kegiatan ndash kegiatan tersebut tumbuh kembangkan oleh
pemerintah daerah dan masyarakatnya akan diperoleh beberapa keuntungan yaitu
1 Dapat mencegah urbanisasi ke kota ndash kota besar
2 Terbukanya lapangan kerja baru
3 Termanfaatkannya lahan ndash lahan yang belum optimal produksi
4 Meningktanya kesejahteraan masayarkat petani
5 Meningkatkan IPM daerah Kabupaten Sukabumi
Kegiatan pengembangan Budi daya Singkong dengan cara optimalisasi lahan ndash lahan yang belum
dan dalam rangka membangun agro bisnis dan agro industri yang terintegrasi sangat sejalan
dengan PERDA Propinsi Jawa Barat No 1 tahun 2001 Tentang rencana Strategi Propinsi Jawa barat
tahun 2001 ndash 2005 dimana didalamnya memuat aspek pemanfaatan lahan tidur secara optimal
guna meningkatkan prouktivitas pertanian
B PELUANG PASAR KESEMPATAN KERJA amp LUAS AREAL TANAMAN SINGKONG
Sebagaimana diuaraikan di atas peluang pengembangan usaha budi daya singkong sangat terbuka
hal ini tidak lain karena kebutuhan produk dan beragamnya produk olahan dari bahan dasar
singkong seperti Gaplek Chips Pellet tepung dengan pangsa pasar untuk dalam negeri seperti
industri makanan amp minuman ( kerupuk Sirup) industri textile industri bahan bangunan ( Gips amp
Keramik ) Industri kertas industri pakan ternak sedagkan untuk pangsa pasar luar negeri dengan
tujuan eksport adalah Negara Masyarakat Ekonomi Eropa Jepang Korea China Amerika Serikat
Jerman dengan pemanfaatan untuk bahan baku farmasi bahan baku industri lem bahan baku
industri kertas dan bahan baku industri pakan ternak
Potensi Singkong
UNIDO (UN Industrial Development Organization) atau Badan PBB di bidang Pembangunan Industri
sudah sejak awal tahun 1980-an menerbitkan beberapa laporan tentang potensi singkong atau ubi
kayu atau sampeu atau manioc terutama di negara berkembang seperti di Indonesia yang memilikilahan luas dan memungkinkan karena permintaan pasar produk singkong tersebut dalam bentuk
gaplek tepung gaplek dan terutama tepung tapioka sangat tinggi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 525
Dari data UNIDO sejak tahun 1982 Indonesia tercatat sebagai negara penghasil manioc terbesar ke-3
(13300000 ton) setelah Brasil (24554000 ton) kemudian Thailand (13500000 ton) serta disusul oleh negara-
negara seperti Nigeria (11000000 ton) India (6500000 ton) dan sebagainya dari total produk dunia sebesar
122134000 ton per tahun Walau dari hasil kebun per hektar (ha) Indonesia masih rendah yaitu 94 ton
kalau dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 ton) Thailand (1330 ton) Cina (1306 ton) Brasil
(1095 ton) Tetapi lahan yang tersedia untuk budidaya singkong cukup luas terutama dalam bentuk lahan di
dataran rendah serta lahan di dataran tinggi berdekatan dengan kawasan hutan
Pada umumnya di Indonesia masih jarang budidaya singkong berbentuk perkebunan dengan luas di
atas lima hektar karena umumnya masih merupakan kebun sela atau tumpang sari setelah
penanaman padi huma kebun hortikultura ataupun hanya merupakan kebun sambilan yang lebih
banyak ditujukan untuk panenan daunpucuknya yang dapat dijual untuk lalap urab ataupun
makanan lainnya Sedang dari ubinya merasa sudah cukup hanya menjadi makanan panganan
baik dalam bentuk keripik goreng singkong rebus singkong urab singkong ketimus opak sampaike bubuy singkong Kadang-kadang dapat pula ditingkatkan menjadi makanan yang lebih
bergengsi kalau menjadi misro (atau amis di jero di dalam) atau comro (oncom di jero) dan
sebagainya
Ekspor singkong Indonesia dalam bentuk gaplek (keratan ubi singkong yang dikeringkan) tepung
gaplek ataupun tepung tapioka cukup meyakinkan dan dapat bersaing seperti gaplek Indonesia
yang sangat terkenal di mancanegara terutama di Masyarakat Eropa (ME) sehingga harganya
mampu bersaing dengan produk sejenis dari beberapa negara di Afrika juga dari India dan
Thailand yaitu rata-rata dengan harga 65-75 dollar ASton kemudian meningkat sampai 130 dollar
AS ton padahal produk yang sama dari India Thailand dan apalagi dari negara-negara di Afrika
hanya mencapai 60 dollar AS ton dan tidak lebih dari 80 dollar ASton
Akan tetapi berbeda dengan produk tapioka yang semula Indonesia dikenal sebagai penghasil
tepung tapioka terbaik kualitasnya bahkan mendekati kualitas pharmaceutical grade atau produk
bahan baku untuk keperluan farmasi tetapi tiba-tiba pada tahun 1980-an jatuh menjadi kualitas
terendah kalah oleh produk sejenis dari negara-negara Afrika apalagi dari India dan Thailand
Masalahnya adalah bahwa di dalam tepung tapioka hasil Indonesia terdapat residu (sisa) pestisida yang
membahayakan bahkan di atas ambang batas
Memang budidaya singkong pada umumnya di Indonesia tidak menggunakan pestisida terutama
insektisida (pembasmi hama) Tetapi mohon untuk diketahui bahwa pada umumnya pabrik tapioka yaitu
pengolah ubi kayu menjadi tepung umumnya berada di lingkungan kawasan pertanian padi serta untuk keperluan
pabrik sejak mencuci ubi sebelum dihancurkan (diparut) menghasilkan larutan tapioka dari parutan sampai ke
pengendapan dan memisahkan larutan menjadi bubur tapioka dari selokan yang keluar dari kotakan sawah Jadi
kalau dihitung secara teoretis (on paper ) penggunaan pestisida apakah itu organofosfor ataupun lainnya rata-rata
dua kilogram (kg) per ha sawah maka sisa yang terdapat di dalam air sawah sekitar 150-200 ppm (part per
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 625
million atau 1 mg per liter) Dengan begitu wajar saja kalau sisaresidu tersebut akan terdapat antara 20-35 ppm
pada tepung tapioka sedangkan persyaratan WHO harus kurang dari 005 ppm
Saat produk tapioka Indonesia jatuh dan terpuruk maka kalau mau dijadikan komoditas ekspor
khususnya ke Eropa harus dijual dulu melalui Singapura karena di negara tersebut tapioka kita
yang sudah tercemar residu pestisida akan dicuci terlebih dahulu hingga memenuhi syarat
kemudian baru diekspor ke beberapa negara di Eropa dengan nama Made in Singapore padahal
kelakar banyak pakar pertanian di Singapura tersebut jangankan ada kebun singkong mencari
untuk obat saja sudah susah dan baru ada di Malaysia
Tahun 1980-an ekspor produk singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung tapioka
umumnya ke negara-negara ME Sedangkan yang membutuhkan produk singkong Indonesia banyak negara di
luar ME Akibatnya keluar semacam SK Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri tahun 1990 yang
menyatakan bahwa eksportir Indonesia yang mau mengekspor ke luar ME akan dapat rangsangan 12 yaitu
dalam bentuk mereka akan dapat jatah ekspor ke ME sebesar dua kali jumlah ekspornya ke non-ME
Makin menurunnya jumlah ekspor gaplek karena penurunan produk singkong Indonesia misalnya dari
171 juta ton tahun 1989 menjadi 163 juta ton tahun 1990 Ini disebabkan pula karena konsumsi di dalam negeri
untuk banyak kegunaan dalam bentuk singkong mencapai 1265 juta ton sehingga sisa singkong yang akan
digaplekkan hanya sekitar tiga juta ton saja Dengan catatan konversi (perubahan) dari ubi singkong segar menjadi
gaplek sekitar 30 persen saja Karena itu tidak heran kalau ekspor juga ikut anjlok yaitu dari sekitar 790000 ton
ke ME dan 657104 ke luar ME hanya menjadi 122845 ton (tahun 1989-1990) Ternyata penurunan tersebut
terkait dengan banyak petani singkong yang sudah tidak mau lagi menanam singkong disebabkan antara lainkarena tanah bekas singkong menjadi lebih kurus karena selama penanaman tidak pernah dilakukan pemberian
pupuk misalnya pupuk organik dalam bentuk pupuk hijau (tanaman polong-polongan) serta faktor lainnya lagi
antara lain banyak pabrik tapioka daerah yang kemudian gulung tikar sehingga produk para petani kemudian
banyak yang rusak misalnya perubahan warna menjadi kehitam-hitaman ataupun membusuk Juga singkong
untuk bahan baku tapioka berbeda dengan singkong konsumsi yaitu kandungan senyawa cyanida lebih
tinggi dan terasa pahit
Petani bukan saja disebabkan karena keterbatasan lahan untuk budidaya singkong yang
menyebabkan mereka tidak tertarik tetapi juga karena pemasaran yang bertahap sehingga dari
petani bernilai antara Rp 36 - Rp 50kg segar dan para pengumpul menerima sekitar Rp 75-Rp
100kg segar Dulu ketika di hampir tiap daerahdesa banyak bermunculan pabrik pengolah
singkong menjadi tapioka hasil jerih payah mereka banyak membantu pendapatan
Bahwa bertani singkong menguntungkan banyak dialami petani di beberapa daerah di Jawa Barat
mulai dari Kabupaten Purwakarta Subang Sumedang Tasik Ciamis Garut sampai sukabumi dan
Cianjur
Mereka menanam singkong bukan sekadar sambilan tetapi sudah dikhususkan pada lahan yang
sudah ada dengan luas antara 1-4 ha umumnya terletak di lereng pegunungan berbatasan
dengan lahan KehutananPerhutani Lahan untuk tanaman singkong tidak harus khusus dan tidak
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 725
memerlukan penggarapan seperti halnya untuk tanaman hortikultura lainnya misal sayuran Juga
selama penanaman tidak perlu pemupukan dan pemberantasan hama atau penyakit
Ternyata hasil tiap panen (antara 5-6 bulan setelah penanaman) dari luas 1 ha akan dapat diraih
keuntungan sekitar Rp 2500000 yaitu dari hasil penjualan umbinya (4-6 ton) serta pucuk
daunnya Yang perlu diketahui bahwa selama budidaya tidak banyak pekerjaan yang harus
dilakukan misal menyiangi gulma (hama) Tentu saja kalau hal ini dilakukan hasilnya akan dapat lebih baik
lagi Padahal bibit singkong yang mereka tanam masih jenis tradisi yang hanya memberikan hasil ubi sekitar 4-8
tonha
Sekarang seperti yang dilakukan oleh para pengusaha singkong di daerah Lampung Sulawesi
Selatan serta daerah lainnya di samping lahan yang digunakan dapat lebih dari 500 hakebun
bahkan ada yang mencapai ribuan ha juga bibit singkong umumnya merupakan bibit unggul seperti
Manggi (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 16 tonha Valenca (berasal dari Brasil) dengan
hasil rata-rata 20 tonha Basiorao (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Muara
(berasal dari Bogor) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Bogor (asal dari Bogor) dengan hasil rata-
rata 40 tonha Bahkan sekarang ada pula jenis unggul dan genjah (cepat dipanen) seperti
Malang-1 dengan produksi antara 45-59 tonha atau rata-rata 37 ton Malang-2 dengan produksi
rata-rata antara 34 - 35 tonha
Semakin banyak petani berdasi yang saat ini mulai melirik budidaya singkong dengan luas tanam di
atas 50 ha terutama di Sumatera Sulawesi dan Kalimantan karena permintaan produk terutama
dalam bentuk gaplek tepung gaplek dan tepung tapioka terus meningkat dengan tajam Serta
produk olahan singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung gaplek dapat bersaing dengan
produk sejenis dari negara-negara di Afrika juga dari Thailand dan India H UNUS SURIAWIRIA Bioteknologi dan
Agroindustri ITB
C MENANAM BENSIN DIKEBUN SINGKONG
[ ilmu amp Teknologi Gatra No13 Beredar senin 7 Februari 2006]
MENTERI Riset Dan Teknologi Kusmayanto Kadiman ternyata bisa juga jadi supir Mantan Rektor
Institut Teknologi Bandung itu tanpa canggung duduk dibelakang setir Land Rover DiscoveryPenumpangnya Direktur Jenderal Industri Kimia dan Direktur Jenderal Migas Mobil kelas atas ini
meluncur dari Gedung BPPT di jalan M H Thamrin menuju Monumen Nasional lalu kejalan Jenderal
Sudirman dan Memutar lagi di Jembatan semanggi balik lagi ke BPPT
Tak lama Kusmayanto jadi supir kamis terakhir dibulan Januari itu hanya memamerkan kinerja
mobil berbahan bakar Singkong Tapi demo Kusmayanto belum berakhirrdquoSaya akan Promosikan
ke Istana Negarardquokatanya Namun sebelum beranjak ke Istana rupanya gayung sudah bersambut
oleh Gubernur Sutiyoso Ia akan menjajaki penggunaan ldquo Bensin Singkong ldquo itu untuk taksi di
Jakarta
Bensin Singkong Tepatnya bensin dioplos alcohol yang dibuat dari ubi kayu Di dunia dikenal
dengan sebutan gasohol atau gasoline-alkohol Penelitian gasohol giat dilakukan untuk
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 825
mengurangi ketergantungan pada bensin yang diyakini bakal habis ditambang Salah satunya
alternatifnya mencampurkan etanol kedalam bensin Etanol mengandung 35 oksigen sehingga
meningkatkan efisiensi pembakaran Juga menaikkan Oktan seperti zat aditif ( methyl tertiary
buthyl ether ndash MTBE) dan tetra ethyl lead (TEL) yang umum dipakai berbeda dengan TEL Etanol
bisa terurai sehingga mengurangi emisi gas buang berbahaya
Tak mengherankan pemakain Etanol di dunia makin dan makin Besar Produksi etanol dunia untuk
bahan bakar diduga bakal meningkat dari 19 Milyar liter ( 2001) menjadi 31 Milyar liter ( estimasi
2006) Beberapa Negara di Brasil Amerika Serikat Kanada Uni Eropa dan Australia sudah
menggunakan campuran 63 etanol dan 37 bensin Sedangkan yang mengisi tangki Land Rover Pak Menteri
itu adalah gasohol Be-10 artinya porsi Bioetanol 10 dan Bensin 90 Dengan porsi 10 kerja mesinnya bisa
optimal ldquokata Agus Eko Tjahyono Kepala Balai Besar Teknologi Pati Lampung
Di Indonesia sendiri gasohol bukan barang baru di Lampung gasohol sudah bertahun ndash tahun
mengisi tangki mobil dan motor para pegawai Bali Besar Tapi tak pernah dilirik pejabat Jakarta
Teknologi ini mulai diteliti Balai Besar sejak 1983 dengan bantuan teknis dari lembaga penelitian JepangJICA
Mereka terus mengembangkan teknologi itu dengan tekad mengubah sumber pati tak berharga itu ndash di lampung
tiap kilogramnya harganya tak lebih dari harga sepotong ubi goreng di Jakarta ndash menjadi bahan bakar bernilai
tinggi Hasilnya rdquosekarang gasohol ubi kayu kami termurah didunia ldquokata Agus Eko Tjahyono
Sumber Bioetanol memang tak Cuma singkong bisa juga tebusagujagunggandumbahkan limbah
pertanian seperti jerami Di Amerika yang banyak dipakai sebagai sumber pati adalah jagungtapi
Agus yakin bahan bakar Bakar alternative dari singkongnya mampu bersaing di pasar
Teknologi kami makin efisien Ongkos Produksi lebih murah dari minyak tanpa subsidi ldquo katanya
untuk skala kecil kapasitas 60000 liter per hari biaya produksinya Rp 2400 lebih rendahdibandingkan dengan bensin yang berkisar Rp 2600 Menurut Agus Gasohol juga bisa
mensejahterakan Petani Contoh tahun 2004 konsumsi bensin 15 Juta Kilo liter Jika 20 nya
diganti gasohol BE-10 berarti menghemat 3 juta kiloliter bensin Setiap liter alcohol Dihasilkan dari
65 Kilogram Singkong artinya butuh 2 juta ton singkong dari lahan 100000 hektare
Apabila menggunakan singkong Varietas unggul Darul Hidayah hanya memerlukan lahan seluas
13500 Ha Dengan menanam singkong Varietas unggul dapat mengefisiensi
1 Lahan
2 Bibit
3 Pupuk
4 biaya garapan( olah lahan )
5 penyiangan rumput
6 biaya panen
7 biaya angkut
8 Hasil panen lebih optimal dalam waktu yang lebih singkat sebesar 100 sampai 150 ton dalam jangka
waktu 1 tahun dari pada singkong konvensional panen dengan hasil 100 - 150 ton dalam jangka waktu
4 tahun
Sedangkan untuk kebutuhan tersebut utnuk memenuhi pasokan kebutuhan lokal saja
BIGCASSAVACOM hanya mengambil 30 dari kebutuhan yang ada atau sekitar 100 ton singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 925
segarhari Apabila target 100 ton singkong segar hari diolah dalam bentuk chips singkong sebagai
bahan frac12 jadi maka bila 50 dari 100 ton diolah dengan cara padat karya berdasarkan
pengalamn Pilot Project I per orang setiap harinya mampu menghasilkan Chip singkong segar
sebanyak 300 Kg artinya apabila setiap harinya dilakukan produksi chip sebesar 50 Ton atau
50000 kg berarti menyerap tenaga kerja sebanyak 167 orang pekerjahari dengan upah chips
sebesar Rp 6000100 Dengan demikian seorang tenaga kerja chips yang bekerja dari jam 0700
pagi sd 1300 siang akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 18000oranghari
Untuk mendukung Program pengembangan budi daya tanaman singkong Darul Hidayah di
Kabupaten Subang sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan maka diperlukan
suatu upaya yang terintegrasi dan Sinergis antara Kopersai Petani dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi maupun Pemerintah Pusat agar dapat tujuan pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat petani dapat tercapai Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah
dengan cara memanfaatkan lahan ndash lahan tidur baik yang dikuasai Pemda maupun dinas
Perkebunan juga Dinas Kehutanan Dimana berdasarkan hasil survey dan pertemuan dengan
beberapa instansi terdapat ribuan Ha lahan yang menganggur tidak dimanfaatkan secara optimal
Untuk pupuk kandang BIGCASSAVACOM telah bekerjasama dengan Koperasi Susu Perah Gunung
Gede Sukabumiamp Peternak Ayam potong di Warung Kiara Kabupaten Sukabumi
Pemasaran singkong (segar Gaplek tepung ) diperuntukan
1Pakan Ternak Sapi Perah yang sangat tinggi akan karbohidrat yang dapat membantu
menambah produksi susu
2 Eksportir Gaplek Tepung untuk MEE amp Asia khususnya China
3 Pabrik Tapioka
4 Pabrik Etanol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1025
Budidaya Singkong Mekarmanik (varietas lokal manglayang) secara intensif
Sistem pemupukan (per Hektar)
bull Pupuk kandang 5 tonbull Pupuk Kimia (N P K) terdiri dari Urea 100kg TSP 60 kg dan KCL 100 kg( Awal tanam 13 1 13 umur 3 bulan 23 0 23)bull Pupuk hayati Golden Harvest 8 liter ( Awal tanam 2 liter kemudian pada umur 2 4 dan 6 bulan
masing-masing 2 liter)bull Rata-rata umbi yang dihasilkan 15kg per pohon
Data lab Ubikayu Mekarmanik (varietas lokal manglayang)Pusat Penelitian Kimia - LIPI No 310ULJAKXII2007
No JenisKode Contoh Parameter Satuan Kadar Keterangan
1
Singkong Basah
Air Berat 6029 SNI 01-2891-1992
2 Pati Berat 3466 SNI 01-2891-1992
3 Gula Total Berat 233 Luff Schoorl
4 Serat Kasar Berat 661 AOAC 96209(2000)
5
Singkong Kering
Pati Berat 8303 SNI 01-2891-1992
6 Gula Total Berat 376 Luff Schoorl
7 Serat Kasar Berat 717 AOAC 96209(2000)
Pemesanan bibit Teguh Rahayu telp 08122040286 email teguh_rsmsagrobostcomSegera hadir Bibit Mekarmanik 2
Ethanol Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Written by Arsjid Mulia
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 325
PROYEK PENGEMBANGANBUDI DAYA SINGKONG VARIETAS DARUL HIDAYAH
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN TARAP KEHIDUPANEKONOMI PETANISEKALIGUS MENGINTIP PELUANG
PENGEMBANGAN BAHAN BAKU BIOFUEL
APENDAHULUAN
BismillahirrahmanirrahimAssalamursquoalaikum WrWb
Pengembangan prakarsa kemandirian harus didorong dengan cara mengembangkan berbagai
potensi masyarakat memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki dan mengoptimalkan hasil
ndash hasil dari prakarsa dan pemanfaatan tersebut sehingga berbagai upaya dimaksud harus berujung
dan bertumpu kepada kesejahteraan rakyat dan kemakmuran daerah yang bersangkutan
berdasarkan sendi ndash sendi keadilan dan pemerataaan
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengembangan sector AGROBISNIS yang
memang sudah merupakan ciri utama dan mayoritas kehidupan masyarakat di negara kita dimana
sebagian besar penduduknya bertempat tinggal dipedesaan dengan hidup mengandalkan dari
sector pertanian Berdasarkan Program Menteri Pertanian dengan keputusan Menteri
Pertanian Nomor 867kptsTP2401198 tertanggal 4 Nopember 1998 di Jakarta
perihal PELEPASAN UBI KAYU LOKAL DARUL HIDAYAH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
DENGAN NAMA DARUL HIDAYAH
Hanya saja berbagai upaya yang telah dilakukan baik itu oleh pemerintah maupun berbagai
kelompok lain dalam memberdayakan sektor Pertanian selalu terbentur pada persoalan pokok yaitu
harga jual yang selalu rendah pada saat terjadi panen produktifitas satuan lahan yang kecil dan
persoalan pemasaran
Untuk mewujudkan harapan dan tujuan tersebut kami BIGCASSAVACOM atau
SINGKONGRAKSASACOM telah memulai rintisan sejak lima tahun yang lalu dengan mencoba
mengembangkan budi daya singkong Darul Hidayah ( Singkong Raksasa ) yang merupakan bibit
unggul dari singkong ndash singkong yang ada saat ini dan telah terbiasa dibudidayakan oleh petanisecara konvensional
Pengembangan singkong Darul Hidayah adalah merupakan jawaban dari persoalan dan rendahnya
produktivitas persatuan lahan dimana untuk jenis singkong konvensional biasanyan hanya
dihasilkan sebesar 40 ndash 50 tonha lahan tanaman bahkan terkadang hanya mencapai 20 ndash 25 ton
ha lahan tanam Sedangkan singkong Darul Hidayah setelah melalui uji tanam atau Pilot Project I
diketahui dapat menghasilkan singkong sebagai hasil tanaman sebesar 100 ndash 150 tonha lahan
tanam Bahkan sejak bulan April 2006 sampai dengan September tidak turun hujan ( kemarau )
singkong Darul Hidayah tetap berkembang panjang umbinya mencapai satu meter per batang ubi
kayu Bahkan tidak sedikit jenis singkong Konvensional yang mati daun dan batang sehingga gagal
panen
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 425
Selain itu BIGCASSAVACOM memilih komoditas singkong sebagai garapan utamanya didasarkan
pada hasil survey dan analisa market bahwa kebutuhan berbagai jenis industri yang memanfaatkan
singkong sebagai singkong sebagai bahan bakunya sangat besar seperti industri makanan industri
farmasi industri kimia industri bahan bangungan industri kertas Industri BIOFUEL Akibatnya
beragamnya jenis industri yang memanfaatkan singkong sebagai bahan baku utamanya tidak heran
kalau dari singkong dapat dihasilkan 14 macam produk turunan Kebutuhan bahan baku singkong tersebut bukan
hanya untuk konsumsi dalam negeri juga untuk kebutuhan import dan ironisnya kebutuhan kebutuhan industri
dalam negeri masih mengimport bahan baku industrinya padahal bahan tersebut berasal dari bahan dasar
singkong
Hal lain yang sangat penting dari budi daya singkong ini cenderung dapat ditanam pada jenis tanah
apapun di satu sisi sedangkan pada sisi lain dapat mengoptimalkan lahan ndash lahan yang belum
maksimal produksi sehingga apabila kegiatan ndash kegiatan tersebut tumbuh kembangkan oleh
pemerintah daerah dan masyarakatnya akan diperoleh beberapa keuntungan yaitu
1 Dapat mencegah urbanisasi ke kota ndash kota besar
2 Terbukanya lapangan kerja baru
3 Termanfaatkannya lahan ndash lahan yang belum optimal produksi
4 Meningktanya kesejahteraan masayarkat petani
5 Meningkatkan IPM daerah Kabupaten Sukabumi
Kegiatan pengembangan Budi daya Singkong dengan cara optimalisasi lahan ndash lahan yang belum
dan dalam rangka membangun agro bisnis dan agro industri yang terintegrasi sangat sejalan
dengan PERDA Propinsi Jawa Barat No 1 tahun 2001 Tentang rencana Strategi Propinsi Jawa barat
tahun 2001 ndash 2005 dimana didalamnya memuat aspek pemanfaatan lahan tidur secara optimal
guna meningkatkan prouktivitas pertanian
B PELUANG PASAR KESEMPATAN KERJA amp LUAS AREAL TANAMAN SINGKONG
Sebagaimana diuaraikan di atas peluang pengembangan usaha budi daya singkong sangat terbuka
hal ini tidak lain karena kebutuhan produk dan beragamnya produk olahan dari bahan dasar
singkong seperti Gaplek Chips Pellet tepung dengan pangsa pasar untuk dalam negeri seperti
industri makanan amp minuman ( kerupuk Sirup) industri textile industri bahan bangunan ( Gips amp
Keramik ) Industri kertas industri pakan ternak sedagkan untuk pangsa pasar luar negeri dengan
tujuan eksport adalah Negara Masyarakat Ekonomi Eropa Jepang Korea China Amerika Serikat
Jerman dengan pemanfaatan untuk bahan baku farmasi bahan baku industri lem bahan baku
industri kertas dan bahan baku industri pakan ternak
Potensi Singkong
UNIDO (UN Industrial Development Organization) atau Badan PBB di bidang Pembangunan Industri
sudah sejak awal tahun 1980-an menerbitkan beberapa laporan tentang potensi singkong atau ubi
kayu atau sampeu atau manioc terutama di negara berkembang seperti di Indonesia yang memilikilahan luas dan memungkinkan karena permintaan pasar produk singkong tersebut dalam bentuk
gaplek tepung gaplek dan terutama tepung tapioka sangat tinggi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 525
Dari data UNIDO sejak tahun 1982 Indonesia tercatat sebagai negara penghasil manioc terbesar ke-3
(13300000 ton) setelah Brasil (24554000 ton) kemudian Thailand (13500000 ton) serta disusul oleh negara-
negara seperti Nigeria (11000000 ton) India (6500000 ton) dan sebagainya dari total produk dunia sebesar
122134000 ton per tahun Walau dari hasil kebun per hektar (ha) Indonesia masih rendah yaitu 94 ton
kalau dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 ton) Thailand (1330 ton) Cina (1306 ton) Brasil
(1095 ton) Tetapi lahan yang tersedia untuk budidaya singkong cukup luas terutama dalam bentuk lahan di
dataran rendah serta lahan di dataran tinggi berdekatan dengan kawasan hutan
Pada umumnya di Indonesia masih jarang budidaya singkong berbentuk perkebunan dengan luas di
atas lima hektar karena umumnya masih merupakan kebun sela atau tumpang sari setelah
penanaman padi huma kebun hortikultura ataupun hanya merupakan kebun sambilan yang lebih
banyak ditujukan untuk panenan daunpucuknya yang dapat dijual untuk lalap urab ataupun
makanan lainnya Sedang dari ubinya merasa sudah cukup hanya menjadi makanan panganan
baik dalam bentuk keripik goreng singkong rebus singkong urab singkong ketimus opak sampaike bubuy singkong Kadang-kadang dapat pula ditingkatkan menjadi makanan yang lebih
bergengsi kalau menjadi misro (atau amis di jero di dalam) atau comro (oncom di jero) dan
sebagainya
Ekspor singkong Indonesia dalam bentuk gaplek (keratan ubi singkong yang dikeringkan) tepung
gaplek ataupun tepung tapioka cukup meyakinkan dan dapat bersaing seperti gaplek Indonesia
yang sangat terkenal di mancanegara terutama di Masyarakat Eropa (ME) sehingga harganya
mampu bersaing dengan produk sejenis dari beberapa negara di Afrika juga dari India dan
Thailand yaitu rata-rata dengan harga 65-75 dollar ASton kemudian meningkat sampai 130 dollar
AS ton padahal produk yang sama dari India Thailand dan apalagi dari negara-negara di Afrika
hanya mencapai 60 dollar AS ton dan tidak lebih dari 80 dollar ASton
Akan tetapi berbeda dengan produk tapioka yang semula Indonesia dikenal sebagai penghasil
tepung tapioka terbaik kualitasnya bahkan mendekati kualitas pharmaceutical grade atau produk
bahan baku untuk keperluan farmasi tetapi tiba-tiba pada tahun 1980-an jatuh menjadi kualitas
terendah kalah oleh produk sejenis dari negara-negara Afrika apalagi dari India dan Thailand
Masalahnya adalah bahwa di dalam tepung tapioka hasil Indonesia terdapat residu (sisa) pestisida yang
membahayakan bahkan di atas ambang batas
Memang budidaya singkong pada umumnya di Indonesia tidak menggunakan pestisida terutama
insektisida (pembasmi hama) Tetapi mohon untuk diketahui bahwa pada umumnya pabrik tapioka yaitu
pengolah ubi kayu menjadi tepung umumnya berada di lingkungan kawasan pertanian padi serta untuk keperluan
pabrik sejak mencuci ubi sebelum dihancurkan (diparut) menghasilkan larutan tapioka dari parutan sampai ke
pengendapan dan memisahkan larutan menjadi bubur tapioka dari selokan yang keluar dari kotakan sawah Jadi
kalau dihitung secara teoretis (on paper ) penggunaan pestisida apakah itu organofosfor ataupun lainnya rata-rata
dua kilogram (kg) per ha sawah maka sisa yang terdapat di dalam air sawah sekitar 150-200 ppm (part per
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 625
million atau 1 mg per liter) Dengan begitu wajar saja kalau sisaresidu tersebut akan terdapat antara 20-35 ppm
pada tepung tapioka sedangkan persyaratan WHO harus kurang dari 005 ppm
Saat produk tapioka Indonesia jatuh dan terpuruk maka kalau mau dijadikan komoditas ekspor
khususnya ke Eropa harus dijual dulu melalui Singapura karena di negara tersebut tapioka kita
yang sudah tercemar residu pestisida akan dicuci terlebih dahulu hingga memenuhi syarat
kemudian baru diekspor ke beberapa negara di Eropa dengan nama Made in Singapore padahal
kelakar banyak pakar pertanian di Singapura tersebut jangankan ada kebun singkong mencari
untuk obat saja sudah susah dan baru ada di Malaysia
Tahun 1980-an ekspor produk singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung tapioka
umumnya ke negara-negara ME Sedangkan yang membutuhkan produk singkong Indonesia banyak negara di
luar ME Akibatnya keluar semacam SK Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri tahun 1990 yang
menyatakan bahwa eksportir Indonesia yang mau mengekspor ke luar ME akan dapat rangsangan 12 yaitu
dalam bentuk mereka akan dapat jatah ekspor ke ME sebesar dua kali jumlah ekspornya ke non-ME
Makin menurunnya jumlah ekspor gaplek karena penurunan produk singkong Indonesia misalnya dari
171 juta ton tahun 1989 menjadi 163 juta ton tahun 1990 Ini disebabkan pula karena konsumsi di dalam negeri
untuk banyak kegunaan dalam bentuk singkong mencapai 1265 juta ton sehingga sisa singkong yang akan
digaplekkan hanya sekitar tiga juta ton saja Dengan catatan konversi (perubahan) dari ubi singkong segar menjadi
gaplek sekitar 30 persen saja Karena itu tidak heran kalau ekspor juga ikut anjlok yaitu dari sekitar 790000 ton
ke ME dan 657104 ke luar ME hanya menjadi 122845 ton (tahun 1989-1990) Ternyata penurunan tersebut
terkait dengan banyak petani singkong yang sudah tidak mau lagi menanam singkong disebabkan antara lainkarena tanah bekas singkong menjadi lebih kurus karena selama penanaman tidak pernah dilakukan pemberian
pupuk misalnya pupuk organik dalam bentuk pupuk hijau (tanaman polong-polongan) serta faktor lainnya lagi
antara lain banyak pabrik tapioka daerah yang kemudian gulung tikar sehingga produk para petani kemudian
banyak yang rusak misalnya perubahan warna menjadi kehitam-hitaman ataupun membusuk Juga singkong
untuk bahan baku tapioka berbeda dengan singkong konsumsi yaitu kandungan senyawa cyanida lebih
tinggi dan terasa pahit
Petani bukan saja disebabkan karena keterbatasan lahan untuk budidaya singkong yang
menyebabkan mereka tidak tertarik tetapi juga karena pemasaran yang bertahap sehingga dari
petani bernilai antara Rp 36 - Rp 50kg segar dan para pengumpul menerima sekitar Rp 75-Rp
100kg segar Dulu ketika di hampir tiap daerahdesa banyak bermunculan pabrik pengolah
singkong menjadi tapioka hasil jerih payah mereka banyak membantu pendapatan
Bahwa bertani singkong menguntungkan banyak dialami petani di beberapa daerah di Jawa Barat
mulai dari Kabupaten Purwakarta Subang Sumedang Tasik Ciamis Garut sampai sukabumi dan
Cianjur
Mereka menanam singkong bukan sekadar sambilan tetapi sudah dikhususkan pada lahan yang
sudah ada dengan luas antara 1-4 ha umumnya terletak di lereng pegunungan berbatasan
dengan lahan KehutananPerhutani Lahan untuk tanaman singkong tidak harus khusus dan tidak
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 725
memerlukan penggarapan seperti halnya untuk tanaman hortikultura lainnya misal sayuran Juga
selama penanaman tidak perlu pemupukan dan pemberantasan hama atau penyakit
Ternyata hasil tiap panen (antara 5-6 bulan setelah penanaman) dari luas 1 ha akan dapat diraih
keuntungan sekitar Rp 2500000 yaitu dari hasil penjualan umbinya (4-6 ton) serta pucuk
daunnya Yang perlu diketahui bahwa selama budidaya tidak banyak pekerjaan yang harus
dilakukan misal menyiangi gulma (hama) Tentu saja kalau hal ini dilakukan hasilnya akan dapat lebih baik
lagi Padahal bibit singkong yang mereka tanam masih jenis tradisi yang hanya memberikan hasil ubi sekitar 4-8
tonha
Sekarang seperti yang dilakukan oleh para pengusaha singkong di daerah Lampung Sulawesi
Selatan serta daerah lainnya di samping lahan yang digunakan dapat lebih dari 500 hakebun
bahkan ada yang mencapai ribuan ha juga bibit singkong umumnya merupakan bibit unggul seperti
Manggi (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 16 tonha Valenca (berasal dari Brasil) dengan
hasil rata-rata 20 tonha Basiorao (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Muara
(berasal dari Bogor) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Bogor (asal dari Bogor) dengan hasil rata-
rata 40 tonha Bahkan sekarang ada pula jenis unggul dan genjah (cepat dipanen) seperti
Malang-1 dengan produksi antara 45-59 tonha atau rata-rata 37 ton Malang-2 dengan produksi
rata-rata antara 34 - 35 tonha
Semakin banyak petani berdasi yang saat ini mulai melirik budidaya singkong dengan luas tanam di
atas 50 ha terutama di Sumatera Sulawesi dan Kalimantan karena permintaan produk terutama
dalam bentuk gaplek tepung gaplek dan tepung tapioka terus meningkat dengan tajam Serta
produk olahan singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung gaplek dapat bersaing dengan
produk sejenis dari negara-negara di Afrika juga dari Thailand dan India H UNUS SURIAWIRIA Bioteknologi dan
Agroindustri ITB
C MENANAM BENSIN DIKEBUN SINGKONG
[ ilmu amp Teknologi Gatra No13 Beredar senin 7 Februari 2006]
MENTERI Riset Dan Teknologi Kusmayanto Kadiman ternyata bisa juga jadi supir Mantan Rektor
Institut Teknologi Bandung itu tanpa canggung duduk dibelakang setir Land Rover DiscoveryPenumpangnya Direktur Jenderal Industri Kimia dan Direktur Jenderal Migas Mobil kelas atas ini
meluncur dari Gedung BPPT di jalan M H Thamrin menuju Monumen Nasional lalu kejalan Jenderal
Sudirman dan Memutar lagi di Jembatan semanggi balik lagi ke BPPT
Tak lama Kusmayanto jadi supir kamis terakhir dibulan Januari itu hanya memamerkan kinerja
mobil berbahan bakar Singkong Tapi demo Kusmayanto belum berakhirrdquoSaya akan Promosikan
ke Istana Negarardquokatanya Namun sebelum beranjak ke Istana rupanya gayung sudah bersambut
oleh Gubernur Sutiyoso Ia akan menjajaki penggunaan ldquo Bensin Singkong ldquo itu untuk taksi di
Jakarta
Bensin Singkong Tepatnya bensin dioplos alcohol yang dibuat dari ubi kayu Di dunia dikenal
dengan sebutan gasohol atau gasoline-alkohol Penelitian gasohol giat dilakukan untuk
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 825
mengurangi ketergantungan pada bensin yang diyakini bakal habis ditambang Salah satunya
alternatifnya mencampurkan etanol kedalam bensin Etanol mengandung 35 oksigen sehingga
meningkatkan efisiensi pembakaran Juga menaikkan Oktan seperti zat aditif ( methyl tertiary
buthyl ether ndash MTBE) dan tetra ethyl lead (TEL) yang umum dipakai berbeda dengan TEL Etanol
bisa terurai sehingga mengurangi emisi gas buang berbahaya
Tak mengherankan pemakain Etanol di dunia makin dan makin Besar Produksi etanol dunia untuk
bahan bakar diduga bakal meningkat dari 19 Milyar liter ( 2001) menjadi 31 Milyar liter ( estimasi
2006) Beberapa Negara di Brasil Amerika Serikat Kanada Uni Eropa dan Australia sudah
menggunakan campuran 63 etanol dan 37 bensin Sedangkan yang mengisi tangki Land Rover Pak Menteri
itu adalah gasohol Be-10 artinya porsi Bioetanol 10 dan Bensin 90 Dengan porsi 10 kerja mesinnya bisa
optimal ldquokata Agus Eko Tjahyono Kepala Balai Besar Teknologi Pati Lampung
Di Indonesia sendiri gasohol bukan barang baru di Lampung gasohol sudah bertahun ndash tahun
mengisi tangki mobil dan motor para pegawai Bali Besar Tapi tak pernah dilirik pejabat Jakarta
Teknologi ini mulai diteliti Balai Besar sejak 1983 dengan bantuan teknis dari lembaga penelitian JepangJICA
Mereka terus mengembangkan teknologi itu dengan tekad mengubah sumber pati tak berharga itu ndash di lampung
tiap kilogramnya harganya tak lebih dari harga sepotong ubi goreng di Jakarta ndash menjadi bahan bakar bernilai
tinggi Hasilnya rdquosekarang gasohol ubi kayu kami termurah didunia ldquokata Agus Eko Tjahyono
Sumber Bioetanol memang tak Cuma singkong bisa juga tebusagujagunggandumbahkan limbah
pertanian seperti jerami Di Amerika yang banyak dipakai sebagai sumber pati adalah jagungtapi
Agus yakin bahan bakar Bakar alternative dari singkongnya mampu bersaing di pasar
Teknologi kami makin efisien Ongkos Produksi lebih murah dari minyak tanpa subsidi ldquo katanya
untuk skala kecil kapasitas 60000 liter per hari biaya produksinya Rp 2400 lebih rendahdibandingkan dengan bensin yang berkisar Rp 2600 Menurut Agus Gasohol juga bisa
mensejahterakan Petani Contoh tahun 2004 konsumsi bensin 15 Juta Kilo liter Jika 20 nya
diganti gasohol BE-10 berarti menghemat 3 juta kiloliter bensin Setiap liter alcohol Dihasilkan dari
65 Kilogram Singkong artinya butuh 2 juta ton singkong dari lahan 100000 hektare
Apabila menggunakan singkong Varietas unggul Darul Hidayah hanya memerlukan lahan seluas
13500 Ha Dengan menanam singkong Varietas unggul dapat mengefisiensi
1 Lahan
2 Bibit
3 Pupuk
4 biaya garapan( olah lahan )
5 penyiangan rumput
6 biaya panen
7 biaya angkut
8 Hasil panen lebih optimal dalam waktu yang lebih singkat sebesar 100 sampai 150 ton dalam jangka
waktu 1 tahun dari pada singkong konvensional panen dengan hasil 100 - 150 ton dalam jangka waktu
4 tahun
Sedangkan untuk kebutuhan tersebut utnuk memenuhi pasokan kebutuhan lokal saja
BIGCASSAVACOM hanya mengambil 30 dari kebutuhan yang ada atau sekitar 100 ton singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 925
segarhari Apabila target 100 ton singkong segar hari diolah dalam bentuk chips singkong sebagai
bahan frac12 jadi maka bila 50 dari 100 ton diolah dengan cara padat karya berdasarkan
pengalamn Pilot Project I per orang setiap harinya mampu menghasilkan Chip singkong segar
sebanyak 300 Kg artinya apabila setiap harinya dilakukan produksi chip sebesar 50 Ton atau
50000 kg berarti menyerap tenaga kerja sebanyak 167 orang pekerjahari dengan upah chips
sebesar Rp 6000100 Dengan demikian seorang tenaga kerja chips yang bekerja dari jam 0700
pagi sd 1300 siang akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 18000oranghari
Untuk mendukung Program pengembangan budi daya tanaman singkong Darul Hidayah di
Kabupaten Subang sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan maka diperlukan
suatu upaya yang terintegrasi dan Sinergis antara Kopersai Petani dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi maupun Pemerintah Pusat agar dapat tujuan pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat petani dapat tercapai Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah
dengan cara memanfaatkan lahan ndash lahan tidur baik yang dikuasai Pemda maupun dinas
Perkebunan juga Dinas Kehutanan Dimana berdasarkan hasil survey dan pertemuan dengan
beberapa instansi terdapat ribuan Ha lahan yang menganggur tidak dimanfaatkan secara optimal
Untuk pupuk kandang BIGCASSAVACOM telah bekerjasama dengan Koperasi Susu Perah Gunung
Gede Sukabumiamp Peternak Ayam potong di Warung Kiara Kabupaten Sukabumi
Pemasaran singkong (segar Gaplek tepung ) diperuntukan
1Pakan Ternak Sapi Perah yang sangat tinggi akan karbohidrat yang dapat membantu
menambah produksi susu
2 Eksportir Gaplek Tepung untuk MEE amp Asia khususnya China
3 Pabrik Tapioka
4 Pabrik Etanol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1025
Budidaya Singkong Mekarmanik (varietas lokal manglayang) secara intensif
Sistem pemupukan (per Hektar)
bull Pupuk kandang 5 tonbull Pupuk Kimia (N P K) terdiri dari Urea 100kg TSP 60 kg dan KCL 100 kg( Awal tanam 13 1 13 umur 3 bulan 23 0 23)bull Pupuk hayati Golden Harvest 8 liter ( Awal tanam 2 liter kemudian pada umur 2 4 dan 6 bulan
masing-masing 2 liter)bull Rata-rata umbi yang dihasilkan 15kg per pohon
Data lab Ubikayu Mekarmanik (varietas lokal manglayang)Pusat Penelitian Kimia - LIPI No 310ULJAKXII2007
No JenisKode Contoh Parameter Satuan Kadar Keterangan
1
Singkong Basah
Air Berat 6029 SNI 01-2891-1992
2 Pati Berat 3466 SNI 01-2891-1992
3 Gula Total Berat 233 Luff Schoorl
4 Serat Kasar Berat 661 AOAC 96209(2000)
5
Singkong Kering
Pati Berat 8303 SNI 01-2891-1992
6 Gula Total Berat 376 Luff Schoorl
7 Serat Kasar Berat 717 AOAC 96209(2000)
Pemesanan bibit Teguh Rahayu telp 08122040286 email teguh_rsmsagrobostcomSegera hadir Bibit Mekarmanik 2
Ethanol Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Written by Arsjid Mulia
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 425
Selain itu BIGCASSAVACOM memilih komoditas singkong sebagai garapan utamanya didasarkan
pada hasil survey dan analisa market bahwa kebutuhan berbagai jenis industri yang memanfaatkan
singkong sebagai singkong sebagai bahan bakunya sangat besar seperti industri makanan industri
farmasi industri kimia industri bahan bangungan industri kertas Industri BIOFUEL Akibatnya
beragamnya jenis industri yang memanfaatkan singkong sebagai bahan baku utamanya tidak heran
kalau dari singkong dapat dihasilkan 14 macam produk turunan Kebutuhan bahan baku singkong tersebut bukan
hanya untuk konsumsi dalam negeri juga untuk kebutuhan import dan ironisnya kebutuhan kebutuhan industri
dalam negeri masih mengimport bahan baku industrinya padahal bahan tersebut berasal dari bahan dasar
singkong
Hal lain yang sangat penting dari budi daya singkong ini cenderung dapat ditanam pada jenis tanah
apapun di satu sisi sedangkan pada sisi lain dapat mengoptimalkan lahan ndash lahan yang belum
maksimal produksi sehingga apabila kegiatan ndash kegiatan tersebut tumbuh kembangkan oleh
pemerintah daerah dan masyarakatnya akan diperoleh beberapa keuntungan yaitu
1 Dapat mencegah urbanisasi ke kota ndash kota besar
2 Terbukanya lapangan kerja baru
3 Termanfaatkannya lahan ndash lahan yang belum optimal produksi
4 Meningktanya kesejahteraan masayarkat petani
5 Meningkatkan IPM daerah Kabupaten Sukabumi
Kegiatan pengembangan Budi daya Singkong dengan cara optimalisasi lahan ndash lahan yang belum
dan dalam rangka membangun agro bisnis dan agro industri yang terintegrasi sangat sejalan
dengan PERDA Propinsi Jawa Barat No 1 tahun 2001 Tentang rencana Strategi Propinsi Jawa barat
tahun 2001 ndash 2005 dimana didalamnya memuat aspek pemanfaatan lahan tidur secara optimal
guna meningkatkan prouktivitas pertanian
B PELUANG PASAR KESEMPATAN KERJA amp LUAS AREAL TANAMAN SINGKONG
Sebagaimana diuaraikan di atas peluang pengembangan usaha budi daya singkong sangat terbuka
hal ini tidak lain karena kebutuhan produk dan beragamnya produk olahan dari bahan dasar
singkong seperti Gaplek Chips Pellet tepung dengan pangsa pasar untuk dalam negeri seperti
industri makanan amp minuman ( kerupuk Sirup) industri textile industri bahan bangunan ( Gips amp
Keramik ) Industri kertas industri pakan ternak sedagkan untuk pangsa pasar luar negeri dengan
tujuan eksport adalah Negara Masyarakat Ekonomi Eropa Jepang Korea China Amerika Serikat
Jerman dengan pemanfaatan untuk bahan baku farmasi bahan baku industri lem bahan baku
industri kertas dan bahan baku industri pakan ternak
Potensi Singkong
UNIDO (UN Industrial Development Organization) atau Badan PBB di bidang Pembangunan Industri
sudah sejak awal tahun 1980-an menerbitkan beberapa laporan tentang potensi singkong atau ubi
kayu atau sampeu atau manioc terutama di negara berkembang seperti di Indonesia yang memilikilahan luas dan memungkinkan karena permintaan pasar produk singkong tersebut dalam bentuk
gaplek tepung gaplek dan terutama tepung tapioka sangat tinggi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 525
Dari data UNIDO sejak tahun 1982 Indonesia tercatat sebagai negara penghasil manioc terbesar ke-3
(13300000 ton) setelah Brasil (24554000 ton) kemudian Thailand (13500000 ton) serta disusul oleh negara-
negara seperti Nigeria (11000000 ton) India (6500000 ton) dan sebagainya dari total produk dunia sebesar
122134000 ton per tahun Walau dari hasil kebun per hektar (ha) Indonesia masih rendah yaitu 94 ton
kalau dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 ton) Thailand (1330 ton) Cina (1306 ton) Brasil
(1095 ton) Tetapi lahan yang tersedia untuk budidaya singkong cukup luas terutama dalam bentuk lahan di
dataran rendah serta lahan di dataran tinggi berdekatan dengan kawasan hutan
Pada umumnya di Indonesia masih jarang budidaya singkong berbentuk perkebunan dengan luas di
atas lima hektar karena umumnya masih merupakan kebun sela atau tumpang sari setelah
penanaman padi huma kebun hortikultura ataupun hanya merupakan kebun sambilan yang lebih
banyak ditujukan untuk panenan daunpucuknya yang dapat dijual untuk lalap urab ataupun
makanan lainnya Sedang dari ubinya merasa sudah cukup hanya menjadi makanan panganan
baik dalam bentuk keripik goreng singkong rebus singkong urab singkong ketimus opak sampaike bubuy singkong Kadang-kadang dapat pula ditingkatkan menjadi makanan yang lebih
bergengsi kalau menjadi misro (atau amis di jero di dalam) atau comro (oncom di jero) dan
sebagainya
Ekspor singkong Indonesia dalam bentuk gaplek (keratan ubi singkong yang dikeringkan) tepung
gaplek ataupun tepung tapioka cukup meyakinkan dan dapat bersaing seperti gaplek Indonesia
yang sangat terkenal di mancanegara terutama di Masyarakat Eropa (ME) sehingga harganya
mampu bersaing dengan produk sejenis dari beberapa negara di Afrika juga dari India dan
Thailand yaitu rata-rata dengan harga 65-75 dollar ASton kemudian meningkat sampai 130 dollar
AS ton padahal produk yang sama dari India Thailand dan apalagi dari negara-negara di Afrika
hanya mencapai 60 dollar AS ton dan tidak lebih dari 80 dollar ASton
Akan tetapi berbeda dengan produk tapioka yang semula Indonesia dikenal sebagai penghasil
tepung tapioka terbaik kualitasnya bahkan mendekati kualitas pharmaceutical grade atau produk
bahan baku untuk keperluan farmasi tetapi tiba-tiba pada tahun 1980-an jatuh menjadi kualitas
terendah kalah oleh produk sejenis dari negara-negara Afrika apalagi dari India dan Thailand
Masalahnya adalah bahwa di dalam tepung tapioka hasil Indonesia terdapat residu (sisa) pestisida yang
membahayakan bahkan di atas ambang batas
Memang budidaya singkong pada umumnya di Indonesia tidak menggunakan pestisida terutama
insektisida (pembasmi hama) Tetapi mohon untuk diketahui bahwa pada umumnya pabrik tapioka yaitu
pengolah ubi kayu menjadi tepung umumnya berada di lingkungan kawasan pertanian padi serta untuk keperluan
pabrik sejak mencuci ubi sebelum dihancurkan (diparut) menghasilkan larutan tapioka dari parutan sampai ke
pengendapan dan memisahkan larutan menjadi bubur tapioka dari selokan yang keluar dari kotakan sawah Jadi
kalau dihitung secara teoretis (on paper ) penggunaan pestisida apakah itu organofosfor ataupun lainnya rata-rata
dua kilogram (kg) per ha sawah maka sisa yang terdapat di dalam air sawah sekitar 150-200 ppm (part per
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 625
million atau 1 mg per liter) Dengan begitu wajar saja kalau sisaresidu tersebut akan terdapat antara 20-35 ppm
pada tepung tapioka sedangkan persyaratan WHO harus kurang dari 005 ppm
Saat produk tapioka Indonesia jatuh dan terpuruk maka kalau mau dijadikan komoditas ekspor
khususnya ke Eropa harus dijual dulu melalui Singapura karena di negara tersebut tapioka kita
yang sudah tercemar residu pestisida akan dicuci terlebih dahulu hingga memenuhi syarat
kemudian baru diekspor ke beberapa negara di Eropa dengan nama Made in Singapore padahal
kelakar banyak pakar pertanian di Singapura tersebut jangankan ada kebun singkong mencari
untuk obat saja sudah susah dan baru ada di Malaysia
Tahun 1980-an ekspor produk singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung tapioka
umumnya ke negara-negara ME Sedangkan yang membutuhkan produk singkong Indonesia banyak negara di
luar ME Akibatnya keluar semacam SK Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri tahun 1990 yang
menyatakan bahwa eksportir Indonesia yang mau mengekspor ke luar ME akan dapat rangsangan 12 yaitu
dalam bentuk mereka akan dapat jatah ekspor ke ME sebesar dua kali jumlah ekspornya ke non-ME
Makin menurunnya jumlah ekspor gaplek karena penurunan produk singkong Indonesia misalnya dari
171 juta ton tahun 1989 menjadi 163 juta ton tahun 1990 Ini disebabkan pula karena konsumsi di dalam negeri
untuk banyak kegunaan dalam bentuk singkong mencapai 1265 juta ton sehingga sisa singkong yang akan
digaplekkan hanya sekitar tiga juta ton saja Dengan catatan konversi (perubahan) dari ubi singkong segar menjadi
gaplek sekitar 30 persen saja Karena itu tidak heran kalau ekspor juga ikut anjlok yaitu dari sekitar 790000 ton
ke ME dan 657104 ke luar ME hanya menjadi 122845 ton (tahun 1989-1990) Ternyata penurunan tersebut
terkait dengan banyak petani singkong yang sudah tidak mau lagi menanam singkong disebabkan antara lainkarena tanah bekas singkong menjadi lebih kurus karena selama penanaman tidak pernah dilakukan pemberian
pupuk misalnya pupuk organik dalam bentuk pupuk hijau (tanaman polong-polongan) serta faktor lainnya lagi
antara lain banyak pabrik tapioka daerah yang kemudian gulung tikar sehingga produk para petani kemudian
banyak yang rusak misalnya perubahan warna menjadi kehitam-hitaman ataupun membusuk Juga singkong
untuk bahan baku tapioka berbeda dengan singkong konsumsi yaitu kandungan senyawa cyanida lebih
tinggi dan terasa pahit
Petani bukan saja disebabkan karena keterbatasan lahan untuk budidaya singkong yang
menyebabkan mereka tidak tertarik tetapi juga karena pemasaran yang bertahap sehingga dari
petani bernilai antara Rp 36 - Rp 50kg segar dan para pengumpul menerima sekitar Rp 75-Rp
100kg segar Dulu ketika di hampir tiap daerahdesa banyak bermunculan pabrik pengolah
singkong menjadi tapioka hasil jerih payah mereka banyak membantu pendapatan
Bahwa bertani singkong menguntungkan banyak dialami petani di beberapa daerah di Jawa Barat
mulai dari Kabupaten Purwakarta Subang Sumedang Tasik Ciamis Garut sampai sukabumi dan
Cianjur
Mereka menanam singkong bukan sekadar sambilan tetapi sudah dikhususkan pada lahan yang
sudah ada dengan luas antara 1-4 ha umumnya terletak di lereng pegunungan berbatasan
dengan lahan KehutananPerhutani Lahan untuk tanaman singkong tidak harus khusus dan tidak
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 725
memerlukan penggarapan seperti halnya untuk tanaman hortikultura lainnya misal sayuran Juga
selama penanaman tidak perlu pemupukan dan pemberantasan hama atau penyakit
Ternyata hasil tiap panen (antara 5-6 bulan setelah penanaman) dari luas 1 ha akan dapat diraih
keuntungan sekitar Rp 2500000 yaitu dari hasil penjualan umbinya (4-6 ton) serta pucuk
daunnya Yang perlu diketahui bahwa selama budidaya tidak banyak pekerjaan yang harus
dilakukan misal menyiangi gulma (hama) Tentu saja kalau hal ini dilakukan hasilnya akan dapat lebih baik
lagi Padahal bibit singkong yang mereka tanam masih jenis tradisi yang hanya memberikan hasil ubi sekitar 4-8
tonha
Sekarang seperti yang dilakukan oleh para pengusaha singkong di daerah Lampung Sulawesi
Selatan serta daerah lainnya di samping lahan yang digunakan dapat lebih dari 500 hakebun
bahkan ada yang mencapai ribuan ha juga bibit singkong umumnya merupakan bibit unggul seperti
Manggi (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 16 tonha Valenca (berasal dari Brasil) dengan
hasil rata-rata 20 tonha Basiorao (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Muara
(berasal dari Bogor) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Bogor (asal dari Bogor) dengan hasil rata-
rata 40 tonha Bahkan sekarang ada pula jenis unggul dan genjah (cepat dipanen) seperti
Malang-1 dengan produksi antara 45-59 tonha atau rata-rata 37 ton Malang-2 dengan produksi
rata-rata antara 34 - 35 tonha
Semakin banyak petani berdasi yang saat ini mulai melirik budidaya singkong dengan luas tanam di
atas 50 ha terutama di Sumatera Sulawesi dan Kalimantan karena permintaan produk terutama
dalam bentuk gaplek tepung gaplek dan tepung tapioka terus meningkat dengan tajam Serta
produk olahan singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung gaplek dapat bersaing dengan
produk sejenis dari negara-negara di Afrika juga dari Thailand dan India H UNUS SURIAWIRIA Bioteknologi dan
Agroindustri ITB
C MENANAM BENSIN DIKEBUN SINGKONG
[ ilmu amp Teknologi Gatra No13 Beredar senin 7 Februari 2006]
MENTERI Riset Dan Teknologi Kusmayanto Kadiman ternyata bisa juga jadi supir Mantan Rektor
Institut Teknologi Bandung itu tanpa canggung duduk dibelakang setir Land Rover DiscoveryPenumpangnya Direktur Jenderal Industri Kimia dan Direktur Jenderal Migas Mobil kelas atas ini
meluncur dari Gedung BPPT di jalan M H Thamrin menuju Monumen Nasional lalu kejalan Jenderal
Sudirman dan Memutar lagi di Jembatan semanggi balik lagi ke BPPT
Tak lama Kusmayanto jadi supir kamis terakhir dibulan Januari itu hanya memamerkan kinerja
mobil berbahan bakar Singkong Tapi demo Kusmayanto belum berakhirrdquoSaya akan Promosikan
ke Istana Negarardquokatanya Namun sebelum beranjak ke Istana rupanya gayung sudah bersambut
oleh Gubernur Sutiyoso Ia akan menjajaki penggunaan ldquo Bensin Singkong ldquo itu untuk taksi di
Jakarta
Bensin Singkong Tepatnya bensin dioplos alcohol yang dibuat dari ubi kayu Di dunia dikenal
dengan sebutan gasohol atau gasoline-alkohol Penelitian gasohol giat dilakukan untuk
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 825
mengurangi ketergantungan pada bensin yang diyakini bakal habis ditambang Salah satunya
alternatifnya mencampurkan etanol kedalam bensin Etanol mengandung 35 oksigen sehingga
meningkatkan efisiensi pembakaran Juga menaikkan Oktan seperti zat aditif ( methyl tertiary
buthyl ether ndash MTBE) dan tetra ethyl lead (TEL) yang umum dipakai berbeda dengan TEL Etanol
bisa terurai sehingga mengurangi emisi gas buang berbahaya
Tak mengherankan pemakain Etanol di dunia makin dan makin Besar Produksi etanol dunia untuk
bahan bakar diduga bakal meningkat dari 19 Milyar liter ( 2001) menjadi 31 Milyar liter ( estimasi
2006) Beberapa Negara di Brasil Amerika Serikat Kanada Uni Eropa dan Australia sudah
menggunakan campuran 63 etanol dan 37 bensin Sedangkan yang mengisi tangki Land Rover Pak Menteri
itu adalah gasohol Be-10 artinya porsi Bioetanol 10 dan Bensin 90 Dengan porsi 10 kerja mesinnya bisa
optimal ldquokata Agus Eko Tjahyono Kepala Balai Besar Teknologi Pati Lampung
Di Indonesia sendiri gasohol bukan barang baru di Lampung gasohol sudah bertahun ndash tahun
mengisi tangki mobil dan motor para pegawai Bali Besar Tapi tak pernah dilirik pejabat Jakarta
Teknologi ini mulai diteliti Balai Besar sejak 1983 dengan bantuan teknis dari lembaga penelitian JepangJICA
Mereka terus mengembangkan teknologi itu dengan tekad mengubah sumber pati tak berharga itu ndash di lampung
tiap kilogramnya harganya tak lebih dari harga sepotong ubi goreng di Jakarta ndash menjadi bahan bakar bernilai
tinggi Hasilnya rdquosekarang gasohol ubi kayu kami termurah didunia ldquokata Agus Eko Tjahyono
Sumber Bioetanol memang tak Cuma singkong bisa juga tebusagujagunggandumbahkan limbah
pertanian seperti jerami Di Amerika yang banyak dipakai sebagai sumber pati adalah jagungtapi
Agus yakin bahan bakar Bakar alternative dari singkongnya mampu bersaing di pasar
Teknologi kami makin efisien Ongkos Produksi lebih murah dari minyak tanpa subsidi ldquo katanya
untuk skala kecil kapasitas 60000 liter per hari biaya produksinya Rp 2400 lebih rendahdibandingkan dengan bensin yang berkisar Rp 2600 Menurut Agus Gasohol juga bisa
mensejahterakan Petani Contoh tahun 2004 konsumsi bensin 15 Juta Kilo liter Jika 20 nya
diganti gasohol BE-10 berarti menghemat 3 juta kiloliter bensin Setiap liter alcohol Dihasilkan dari
65 Kilogram Singkong artinya butuh 2 juta ton singkong dari lahan 100000 hektare
Apabila menggunakan singkong Varietas unggul Darul Hidayah hanya memerlukan lahan seluas
13500 Ha Dengan menanam singkong Varietas unggul dapat mengefisiensi
1 Lahan
2 Bibit
3 Pupuk
4 biaya garapan( olah lahan )
5 penyiangan rumput
6 biaya panen
7 biaya angkut
8 Hasil panen lebih optimal dalam waktu yang lebih singkat sebesar 100 sampai 150 ton dalam jangka
waktu 1 tahun dari pada singkong konvensional panen dengan hasil 100 - 150 ton dalam jangka waktu
4 tahun
Sedangkan untuk kebutuhan tersebut utnuk memenuhi pasokan kebutuhan lokal saja
BIGCASSAVACOM hanya mengambil 30 dari kebutuhan yang ada atau sekitar 100 ton singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 925
segarhari Apabila target 100 ton singkong segar hari diolah dalam bentuk chips singkong sebagai
bahan frac12 jadi maka bila 50 dari 100 ton diolah dengan cara padat karya berdasarkan
pengalamn Pilot Project I per orang setiap harinya mampu menghasilkan Chip singkong segar
sebanyak 300 Kg artinya apabila setiap harinya dilakukan produksi chip sebesar 50 Ton atau
50000 kg berarti menyerap tenaga kerja sebanyak 167 orang pekerjahari dengan upah chips
sebesar Rp 6000100 Dengan demikian seorang tenaga kerja chips yang bekerja dari jam 0700
pagi sd 1300 siang akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 18000oranghari
Untuk mendukung Program pengembangan budi daya tanaman singkong Darul Hidayah di
Kabupaten Subang sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan maka diperlukan
suatu upaya yang terintegrasi dan Sinergis antara Kopersai Petani dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi maupun Pemerintah Pusat agar dapat tujuan pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat petani dapat tercapai Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah
dengan cara memanfaatkan lahan ndash lahan tidur baik yang dikuasai Pemda maupun dinas
Perkebunan juga Dinas Kehutanan Dimana berdasarkan hasil survey dan pertemuan dengan
beberapa instansi terdapat ribuan Ha lahan yang menganggur tidak dimanfaatkan secara optimal
Untuk pupuk kandang BIGCASSAVACOM telah bekerjasama dengan Koperasi Susu Perah Gunung
Gede Sukabumiamp Peternak Ayam potong di Warung Kiara Kabupaten Sukabumi
Pemasaran singkong (segar Gaplek tepung ) diperuntukan
1Pakan Ternak Sapi Perah yang sangat tinggi akan karbohidrat yang dapat membantu
menambah produksi susu
2 Eksportir Gaplek Tepung untuk MEE amp Asia khususnya China
3 Pabrik Tapioka
4 Pabrik Etanol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1025
Budidaya Singkong Mekarmanik (varietas lokal manglayang) secara intensif
Sistem pemupukan (per Hektar)
bull Pupuk kandang 5 tonbull Pupuk Kimia (N P K) terdiri dari Urea 100kg TSP 60 kg dan KCL 100 kg( Awal tanam 13 1 13 umur 3 bulan 23 0 23)bull Pupuk hayati Golden Harvest 8 liter ( Awal tanam 2 liter kemudian pada umur 2 4 dan 6 bulan
masing-masing 2 liter)bull Rata-rata umbi yang dihasilkan 15kg per pohon
Data lab Ubikayu Mekarmanik (varietas lokal manglayang)Pusat Penelitian Kimia - LIPI No 310ULJAKXII2007
No JenisKode Contoh Parameter Satuan Kadar Keterangan
1
Singkong Basah
Air Berat 6029 SNI 01-2891-1992
2 Pati Berat 3466 SNI 01-2891-1992
3 Gula Total Berat 233 Luff Schoorl
4 Serat Kasar Berat 661 AOAC 96209(2000)
5
Singkong Kering
Pati Berat 8303 SNI 01-2891-1992
6 Gula Total Berat 376 Luff Schoorl
7 Serat Kasar Berat 717 AOAC 96209(2000)
Pemesanan bibit Teguh Rahayu telp 08122040286 email teguh_rsmsagrobostcomSegera hadir Bibit Mekarmanik 2
Ethanol Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Written by Arsjid Mulia
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 525
Dari data UNIDO sejak tahun 1982 Indonesia tercatat sebagai negara penghasil manioc terbesar ke-3
(13300000 ton) setelah Brasil (24554000 ton) kemudian Thailand (13500000 ton) serta disusul oleh negara-
negara seperti Nigeria (11000000 ton) India (6500000 ton) dan sebagainya dari total produk dunia sebesar
122134000 ton per tahun Walau dari hasil kebun per hektar (ha) Indonesia masih rendah yaitu 94 ton
kalau dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 ton) Thailand (1330 ton) Cina (1306 ton) Brasil
(1095 ton) Tetapi lahan yang tersedia untuk budidaya singkong cukup luas terutama dalam bentuk lahan di
dataran rendah serta lahan di dataran tinggi berdekatan dengan kawasan hutan
Pada umumnya di Indonesia masih jarang budidaya singkong berbentuk perkebunan dengan luas di
atas lima hektar karena umumnya masih merupakan kebun sela atau tumpang sari setelah
penanaman padi huma kebun hortikultura ataupun hanya merupakan kebun sambilan yang lebih
banyak ditujukan untuk panenan daunpucuknya yang dapat dijual untuk lalap urab ataupun
makanan lainnya Sedang dari ubinya merasa sudah cukup hanya menjadi makanan panganan
baik dalam bentuk keripik goreng singkong rebus singkong urab singkong ketimus opak sampaike bubuy singkong Kadang-kadang dapat pula ditingkatkan menjadi makanan yang lebih
bergengsi kalau menjadi misro (atau amis di jero di dalam) atau comro (oncom di jero) dan
sebagainya
Ekspor singkong Indonesia dalam bentuk gaplek (keratan ubi singkong yang dikeringkan) tepung
gaplek ataupun tepung tapioka cukup meyakinkan dan dapat bersaing seperti gaplek Indonesia
yang sangat terkenal di mancanegara terutama di Masyarakat Eropa (ME) sehingga harganya
mampu bersaing dengan produk sejenis dari beberapa negara di Afrika juga dari India dan
Thailand yaitu rata-rata dengan harga 65-75 dollar ASton kemudian meningkat sampai 130 dollar
AS ton padahal produk yang sama dari India Thailand dan apalagi dari negara-negara di Afrika
hanya mencapai 60 dollar AS ton dan tidak lebih dari 80 dollar ASton
Akan tetapi berbeda dengan produk tapioka yang semula Indonesia dikenal sebagai penghasil
tepung tapioka terbaik kualitasnya bahkan mendekati kualitas pharmaceutical grade atau produk
bahan baku untuk keperluan farmasi tetapi tiba-tiba pada tahun 1980-an jatuh menjadi kualitas
terendah kalah oleh produk sejenis dari negara-negara Afrika apalagi dari India dan Thailand
Masalahnya adalah bahwa di dalam tepung tapioka hasil Indonesia terdapat residu (sisa) pestisida yang
membahayakan bahkan di atas ambang batas
Memang budidaya singkong pada umumnya di Indonesia tidak menggunakan pestisida terutama
insektisida (pembasmi hama) Tetapi mohon untuk diketahui bahwa pada umumnya pabrik tapioka yaitu
pengolah ubi kayu menjadi tepung umumnya berada di lingkungan kawasan pertanian padi serta untuk keperluan
pabrik sejak mencuci ubi sebelum dihancurkan (diparut) menghasilkan larutan tapioka dari parutan sampai ke
pengendapan dan memisahkan larutan menjadi bubur tapioka dari selokan yang keluar dari kotakan sawah Jadi
kalau dihitung secara teoretis (on paper ) penggunaan pestisida apakah itu organofosfor ataupun lainnya rata-rata
dua kilogram (kg) per ha sawah maka sisa yang terdapat di dalam air sawah sekitar 150-200 ppm (part per
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 625
million atau 1 mg per liter) Dengan begitu wajar saja kalau sisaresidu tersebut akan terdapat antara 20-35 ppm
pada tepung tapioka sedangkan persyaratan WHO harus kurang dari 005 ppm
Saat produk tapioka Indonesia jatuh dan terpuruk maka kalau mau dijadikan komoditas ekspor
khususnya ke Eropa harus dijual dulu melalui Singapura karena di negara tersebut tapioka kita
yang sudah tercemar residu pestisida akan dicuci terlebih dahulu hingga memenuhi syarat
kemudian baru diekspor ke beberapa negara di Eropa dengan nama Made in Singapore padahal
kelakar banyak pakar pertanian di Singapura tersebut jangankan ada kebun singkong mencari
untuk obat saja sudah susah dan baru ada di Malaysia
Tahun 1980-an ekspor produk singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung tapioka
umumnya ke negara-negara ME Sedangkan yang membutuhkan produk singkong Indonesia banyak negara di
luar ME Akibatnya keluar semacam SK Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri tahun 1990 yang
menyatakan bahwa eksportir Indonesia yang mau mengekspor ke luar ME akan dapat rangsangan 12 yaitu
dalam bentuk mereka akan dapat jatah ekspor ke ME sebesar dua kali jumlah ekspornya ke non-ME
Makin menurunnya jumlah ekspor gaplek karena penurunan produk singkong Indonesia misalnya dari
171 juta ton tahun 1989 menjadi 163 juta ton tahun 1990 Ini disebabkan pula karena konsumsi di dalam negeri
untuk banyak kegunaan dalam bentuk singkong mencapai 1265 juta ton sehingga sisa singkong yang akan
digaplekkan hanya sekitar tiga juta ton saja Dengan catatan konversi (perubahan) dari ubi singkong segar menjadi
gaplek sekitar 30 persen saja Karena itu tidak heran kalau ekspor juga ikut anjlok yaitu dari sekitar 790000 ton
ke ME dan 657104 ke luar ME hanya menjadi 122845 ton (tahun 1989-1990) Ternyata penurunan tersebut
terkait dengan banyak petani singkong yang sudah tidak mau lagi menanam singkong disebabkan antara lainkarena tanah bekas singkong menjadi lebih kurus karena selama penanaman tidak pernah dilakukan pemberian
pupuk misalnya pupuk organik dalam bentuk pupuk hijau (tanaman polong-polongan) serta faktor lainnya lagi
antara lain banyak pabrik tapioka daerah yang kemudian gulung tikar sehingga produk para petani kemudian
banyak yang rusak misalnya perubahan warna menjadi kehitam-hitaman ataupun membusuk Juga singkong
untuk bahan baku tapioka berbeda dengan singkong konsumsi yaitu kandungan senyawa cyanida lebih
tinggi dan terasa pahit
Petani bukan saja disebabkan karena keterbatasan lahan untuk budidaya singkong yang
menyebabkan mereka tidak tertarik tetapi juga karena pemasaran yang bertahap sehingga dari
petani bernilai antara Rp 36 - Rp 50kg segar dan para pengumpul menerima sekitar Rp 75-Rp
100kg segar Dulu ketika di hampir tiap daerahdesa banyak bermunculan pabrik pengolah
singkong menjadi tapioka hasil jerih payah mereka banyak membantu pendapatan
Bahwa bertani singkong menguntungkan banyak dialami petani di beberapa daerah di Jawa Barat
mulai dari Kabupaten Purwakarta Subang Sumedang Tasik Ciamis Garut sampai sukabumi dan
Cianjur
Mereka menanam singkong bukan sekadar sambilan tetapi sudah dikhususkan pada lahan yang
sudah ada dengan luas antara 1-4 ha umumnya terletak di lereng pegunungan berbatasan
dengan lahan KehutananPerhutani Lahan untuk tanaman singkong tidak harus khusus dan tidak
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 725
memerlukan penggarapan seperti halnya untuk tanaman hortikultura lainnya misal sayuran Juga
selama penanaman tidak perlu pemupukan dan pemberantasan hama atau penyakit
Ternyata hasil tiap panen (antara 5-6 bulan setelah penanaman) dari luas 1 ha akan dapat diraih
keuntungan sekitar Rp 2500000 yaitu dari hasil penjualan umbinya (4-6 ton) serta pucuk
daunnya Yang perlu diketahui bahwa selama budidaya tidak banyak pekerjaan yang harus
dilakukan misal menyiangi gulma (hama) Tentu saja kalau hal ini dilakukan hasilnya akan dapat lebih baik
lagi Padahal bibit singkong yang mereka tanam masih jenis tradisi yang hanya memberikan hasil ubi sekitar 4-8
tonha
Sekarang seperti yang dilakukan oleh para pengusaha singkong di daerah Lampung Sulawesi
Selatan serta daerah lainnya di samping lahan yang digunakan dapat lebih dari 500 hakebun
bahkan ada yang mencapai ribuan ha juga bibit singkong umumnya merupakan bibit unggul seperti
Manggi (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 16 tonha Valenca (berasal dari Brasil) dengan
hasil rata-rata 20 tonha Basiorao (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Muara
(berasal dari Bogor) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Bogor (asal dari Bogor) dengan hasil rata-
rata 40 tonha Bahkan sekarang ada pula jenis unggul dan genjah (cepat dipanen) seperti
Malang-1 dengan produksi antara 45-59 tonha atau rata-rata 37 ton Malang-2 dengan produksi
rata-rata antara 34 - 35 tonha
Semakin banyak petani berdasi yang saat ini mulai melirik budidaya singkong dengan luas tanam di
atas 50 ha terutama di Sumatera Sulawesi dan Kalimantan karena permintaan produk terutama
dalam bentuk gaplek tepung gaplek dan tepung tapioka terus meningkat dengan tajam Serta
produk olahan singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung gaplek dapat bersaing dengan
produk sejenis dari negara-negara di Afrika juga dari Thailand dan India H UNUS SURIAWIRIA Bioteknologi dan
Agroindustri ITB
C MENANAM BENSIN DIKEBUN SINGKONG
[ ilmu amp Teknologi Gatra No13 Beredar senin 7 Februari 2006]
MENTERI Riset Dan Teknologi Kusmayanto Kadiman ternyata bisa juga jadi supir Mantan Rektor
Institut Teknologi Bandung itu tanpa canggung duduk dibelakang setir Land Rover DiscoveryPenumpangnya Direktur Jenderal Industri Kimia dan Direktur Jenderal Migas Mobil kelas atas ini
meluncur dari Gedung BPPT di jalan M H Thamrin menuju Monumen Nasional lalu kejalan Jenderal
Sudirman dan Memutar lagi di Jembatan semanggi balik lagi ke BPPT
Tak lama Kusmayanto jadi supir kamis terakhir dibulan Januari itu hanya memamerkan kinerja
mobil berbahan bakar Singkong Tapi demo Kusmayanto belum berakhirrdquoSaya akan Promosikan
ke Istana Negarardquokatanya Namun sebelum beranjak ke Istana rupanya gayung sudah bersambut
oleh Gubernur Sutiyoso Ia akan menjajaki penggunaan ldquo Bensin Singkong ldquo itu untuk taksi di
Jakarta
Bensin Singkong Tepatnya bensin dioplos alcohol yang dibuat dari ubi kayu Di dunia dikenal
dengan sebutan gasohol atau gasoline-alkohol Penelitian gasohol giat dilakukan untuk
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 825
mengurangi ketergantungan pada bensin yang diyakini bakal habis ditambang Salah satunya
alternatifnya mencampurkan etanol kedalam bensin Etanol mengandung 35 oksigen sehingga
meningkatkan efisiensi pembakaran Juga menaikkan Oktan seperti zat aditif ( methyl tertiary
buthyl ether ndash MTBE) dan tetra ethyl lead (TEL) yang umum dipakai berbeda dengan TEL Etanol
bisa terurai sehingga mengurangi emisi gas buang berbahaya
Tak mengherankan pemakain Etanol di dunia makin dan makin Besar Produksi etanol dunia untuk
bahan bakar diduga bakal meningkat dari 19 Milyar liter ( 2001) menjadi 31 Milyar liter ( estimasi
2006) Beberapa Negara di Brasil Amerika Serikat Kanada Uni Eropa dan Australia sudah
menggunakan campuran 63 etanol dan 37 bensin Sedangkan yang mengisi tangki Land Rover Pak Menteri
itu adalah gasohol Be-10 artinya porsi Bioetanol 10 dan Bensin 90 Dengan porsi 10 kerja mesinnya bisa
optimal ldquokata Agus Eko Tjahyono Kepala Balai Besar Teknologi Pati Lampung
Di Indonesia sendiri gasohol bukan barang baru di Lampung gasohol sudah bertahun ndash tahun
mengisi tangki mobil dan motor para pegawai Bali Besar Tapi tak pernah dilirik pejabat Jakarta
Teknologi ini mulai diteliti Balai Besar sejak 1983 dengan bantuan teknis dari lembaga penelitian JepangJICA
Mereka terus mengembangkan teknologi itu dengan tekad mengubah sumber pati tak berharga itu ndash di lampung
tiap kilogramnya harganya tak lebih dari harga sepotong ubi goreng di Jakarta ndash menjadi bahan bakar bernilai
tinggi Hasilnya rdquosekarang gasohol ubi kayu kami termurah didunia ldquokata Agus Eko Tjahyono
Sumber Bioetanol memang tak Cuma singkong bisa juga tebusagujagunggandumbahkan limbah
pertanian seperti jerami Di Amerika yang banyak dipakai sebagai sumber pati adalah jagungtapi
Agus yakin bahan bakar Bakar alternative dari singkongnya mampu bersaing di pasar
Teknologi kami makin efisien Ongkos Produksi lebih murah dari minyak tanpa subsidi ldquo katanya
untuk skala kecil kapasitas 60000 liter per hari biaya produksinya Rp 2400 lebih rendahdibandingkan dengan bensin yang berkisar Rp 2600 Menurut Agus Gasohol juga bisa
mensejahterakan Petani Contoh tahun 2004 konsumsi bensin 15 Juta Kilo liter Jika 20 nya
diganti gasohol BE-10 berarti menghemat 3 juta kiloliter bensin Setiap liter alcohol Dihasilkan dari
65 Kilogram Singkong artinya butuh 2 juta ton singkong dari lahan 100000 hektare
Apabila menggunakan singkong Varietas unggul Darul Hidayah hanya memerlukan lahan seluas
13500 Ha Dengan menanam singkong Varietas unggul dapat mengefisiensi
1 Lahan
2 Bibit
3 Pupuk
4 biaya garapan( olah lahan )
5 penyiangan rumput
6 biaya panen
7 biaya angkut
8 Hasil panen lebih optimal dalam waktu yang lebih singkat sebesar 100 sampai 150 ton dalam jangka
waktu 1 tahun dari pada singkong konvensional panen dengan hasil 100 - 150 ton dalam jangka waktu
4 tahun
Sedangkan untuk kebutuhan tersebut utnuk memenuhi pasokan kebutuhan lokal saja
BIGCASSAVACOM hanya mengambil 30 dari kebutuhan yang ada atau sekitar 100 ton singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 925
segarhari Apabila target 100 ton singkong segar hari diolah dalam bentuk chips singkong sebagai
bahan frac12 jadi maka bila 50 dari 100 ton diolah dengan cara padat karya berdasarkan
pengalamn Pilot Project I per orang setiap harinya mampu menghasilkan Chip singkong segar
sebanyak 300 Kg artinya apabila setiap harinya dilakukan produksi chip sebesar 50 Ton atau
50000 kg berarti menyerap tenaga kerja sebanyak 167 orang pekerjahari dengan upah chips
sebesar Rp 6000100 Dengan demikian seorang tenaga kerja chips yang bekerja dari jam 0700
pagi sd 1300 siang akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 18000oranghari
Untuk mendukung Program pengembangan budi daya tanaman singkong Darul Hidayah di
Kabupaten Subang sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan maka diperlukan
suatu upaya yang terintegrasi dan Sinergis antara Kopersai Petani dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi maupun Pemerintah Pusat agar dapat tujuan pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat petani dapat tercapai Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah
dengan cara memanfaatkan lahan ndash lahan tidur baik yang dikuasai Pemda maupun dinas
Perkebunan juga Dinas Kehutanan Dimana berdasarkan hasil survey dan pertemuan dengan
beberapa instansi terdapat ribuan Ha lahan yang menganggur tidak dimanfaatkan secara optimal
Untuk pupuk kandang BIGCASSAVACOM telah bekerjasama dengan Koperasi Susu Perah Gunung
Gede Sukabumiamp Peternak Ayam potong di Warung Kiara Kabupaten Sukabumi
Pemasaran singkong (segar Gaplek tepung ) diperuntukan
1Pakan Ternak Sapi Perah yang sangat tinggi akan karbohidrat yang dapat membantu
menambah produksi susu
2 Eksportir Gaplek Tepung untuk MEE amp Asia khususnya China
3 Pabrik Tapioka
4 Pabrik Etanol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1025
Budidaya Singkong Mekarmanik (varietas lokal manglayang) secara intensif
Sistem pemupukan (per Hektar)
bull Pupuk kandang 5 tonbull Pupuk Kimia (N P K) terdiri dari Urea 100kg TSP 60 kg dan KCL 100 kg( Awal tanam 13 1 13 umur 3 bulan 23 0 23)bull Pupuk hayati Golden Harvest 8 liter ( Awal tanam 2 liter kemudian pada umur 2 4 dan 6 bulan
masing-masing 2 liter)bull Rata-rata umbi yang dihasilkan 15kg per pohon
Data lab Ubikayu Mekarmanik (varietas lokal manglayang)Pusat Penelitian Kimia - LIPI No 310ULJAKXII2007
No JenisKode Contoh Parameter Satuan Kadar Keterangan
1
Singkong Basah
Air Berat 6029 SNI 01-2891-1992
2 Pati Berat 3466 SNI 01-2891-1992
3 Gula Total Berat 233 Luff Schoorl
4 Serat Kasar Berat 661 AOAC 96209(2000)
5
Singkong Kering
Pati Berat 8303 SNI 01-2891-1992
6 Gula Total Berat 376 Luff Schoorl
7 Serat Kasar Berat 717 AOAC 96209(2000)
Pemesanan bibit Teguh Rahayu telp 08122040286 email teguh_rsmsagrobostcomSegera hadir Bibit Mekarmanik 2
Ethanol Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Written by Arsjid Mulia
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 625
million atau 1 mg per liter) Dengan begitu wajar saja kalau sisaresidu tersebut akan terdapat antara 20-35 ppm
pada tepung tapioka sedangkan persyaratan WHO harus kurang dari 005 ppm
Saat produk tapioka Indonesia jatuh dan terpuruk maka kalau mau dijadikan komoditas ekspor
khususnya ke Eropa harus dijual dulu melalui Singapura karena di negara tersebut tapioka kita
yang sudah tercemar residu pestisida akan dicuci terlebih dahulu hingga memenuhi syarat
kemudian baru diekspor ke beberapa negara di Eropa dengan nama Made in Singapore padahal
kelakar banyak pakar pertanian di Singapura tersebut jangankan ada kebun singkong mencari
untuk obat saja sudah susah dan baru ada di Malaysia
Tahun 1980-an ekspor produk singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung tapioka
umumnya ke negara-negara ME Sedangkan yang membutuhkan produk singkong Indonesia banyak negara di
luar ME Akibatnya keluar semacam SK Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri tahun 1990 yang
menyatakan bahwa eksportir Indonesia yang mau mengekspor ke luar ME akan dapat rangsangan 12 yaitu
dalam bentuk mereka akan dapat jatah ekspor ke ME sebesar dua kali jumlah ekspornya ke non-ME
Makin menurunnya jumlah ekspor gaplek karena penurunan produk singkong Indonesia misalnya dari
171 juta ton tahun 1989 menjadi 163 juta ton tahun 1990 Ini disebabkan pula karena konsumsi di dalam negeri
untuk banyak kegunaan dalam bentuk singkong mencapai 1265 juta ton sehingga sisa singkong yang akan
digaplekkan hanya sekitar tiga juta ton saja Dengan catatan konversi (perubahan) dari ubi singkong segar menjadi
gaplek sekitar 30 persen saja Karena itu tidak heran kalau ekspor juga ikut anjlok yaitu dari sekitar 790000 ton
ke ME dan 657104 ke luar ME hanya menjadi 122845 ton (tahun 1989-1990) Ternyata penurunan tersebut
terkait dengan banyak petani singkong yang sudah tidak mau lagi menanam singkong disebabkan antara lainkarena tanah bekas singkong menjadi lebih kurus karena selama penanaman tidak pernah dilakukan pemberian
pupuk misalnya pupuk organik dalam bentuk pupuk hijau (tanaman polong-polongan) serta faktor lainnya lagi
antara lain banyak pabrik tapioka daerah yang kemudian gulung tikar sehingga produk para petani kemudian
banyak yang rusak misalnya perubahan warna menjadi kehitam-hitaman ataupun membusuk Juga singkong
untuk bahan baku tapioka berbeda dengan singkong konsumsi yaitu kandungan senyawa cyanida lebih
tinggi dan terasa pahit
Petani bukan saja disebabkan karena keterbatasan lahan untuk budidaya singkong yang
menyebabkan mereka tidak tertarik tetapi juga karena pemasaran yang bertahap sehingga dari
petani bernilai antara Rp 36 - Rp 50kg segar dan para pengumpul menerima sekitar Rp 75-Rp
100kg segar Dulu ketika di hampir tiap daerahdesa banyak bermunculan pabrik pengolah
singkong menjadi tapioka hasil jerih payah mereka banyak membantu pendapatan
Bahwa bertani singkong menguntungkan banyak dialami petani di beberapa daerah di Jawa Barat
mulai dari Kabupaten Purwakarta Subang Sumedang Tasik Ciamis Garut sampai sukabumi dan
Cianjur
Mereka menanam singkong bukan sekadar sambilan tetapi sudah dikhususkan pada lahan yang
sudah ada dengan luas antara 1-4 ha umumnya terletak di lereng pegunungan berbatasan
dengan lahan KehutananPerhutani Lahan untuk tanaman singkong tidak harus khusus dan tidak
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 725
memerlukan penggarapan seperti halnya untuk tanaman hortikultura lainnya misal sayuran Juga
selama penanaman tidak perlu pemupukan dan pemberantasan hama atau penyakit
Ternyata hasil tiap panen (antara 5-6 bulan setelah penanaman) dari luas 1 ha akan dapat diraih
keuntungan sekitar Rp 2500000 yaitu dari hasil penjualan umbinya (4-6 ton) serta pucuk
daunnya Yang perlu diketahui bahwa selama budidaya tidak banyak pekerjaan yang harus
dilakukan misal menyiangi gulma (hama) Tentu saja kalau hal ini dilakukan hasilnya akan dapat lebih baik
lagi Padahal bibit singkong yang mereka tanam masih jenis tradisi yang hanya memberikan hasil ubi sekitar 4-8
tonha
Sekarang seperti yang dilakukan oleh para pengusaha singkong di daerah Lampung Sulawesi
Selatan serta daerah lainnya di samping lahan yang digunakan dapat lebih dari 500 hakebun
bahkan ada yang mencapai ribuan ha juga bibit singkong umumnya merupakan bibit unggul seperti
Manggi (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 16 tonha Valenca (berasal dari Brasil) dengan
hasil rata-rata 20 tonha Basiorao (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Muara
(berasal dari Bogor) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Bogor (asal dari Bogor) dengan hasil rata-
rata 40 tonha Bahkan sekarang ada pula jenis unggul dan genjah (cepat dipanen) seperti
Malang-1 dengan produksi antara 45-59 tonha atau rata-rata 37 ton Malang-2 dengan produksi
rata-rata antara 34 - 35 tonha
Semakin banyak petani berdasi yang saat ini mulai melirik budidaya singkong dengan luas tanam di
atas 50 ha terutama di Sumatera Sulawesi dan Kalimantan karena permintaan produk terutama
dalam bentuk gaplek tepung gaplek dan tepung tapioka terus meningkat dengan tajam Serta
produk olahan singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung gaplek dapat bersaing dengan
produk sejenis dari negara-negara di Afrika juga dari Thailand dan India H UNUS SURIAWIRIA Bioteknologi dan
Agroindustri ITB
C MENANAM BENSIN DIKEBUN SINGKONG
[ ilmu amp Teknologi Gatra No13 Beredar senin 7 Februari 2006]
MENTERI Riset Dan Teknologi Kusmayanto Kadiman ternyata bisa juga jadi supir Mantan Rektor
Institut Teknologi Bandung itu tanpa canggung duduk dibelakang setir Land Rover DiscoveryPenumpangnya Direktur Jenderal Industri Kimia dan Direktur Jenderal Migas Mobil kelas atas ini
meluncur dari Gedung BPPT di jalan M H Thamrin menuju Monumen Nasional lalu kejalan Jenderal
Sudirman dan Memutar lagi di Jembatan semanggi balik lagi ke BPPT
Tak lama Kusmayanto jadi supir kamis terakhir dibulan Januari itu hanya memamerkan kinerja
mobil berbahan bakar Singkong Tapi demo Kusmayanto belum berakhirrdquoSaya akan Promosikan
ke Istana Negarardquokatanya Namun sebelum beranjak ke Istana rupanya gayung sudah bersambut
oleh Gubernur Sutiyoso Ia akan menjajaki penggunaan ldquo Bensin Singkong ldquo itu untuk taksi di
Jakarta
Bensin Singkong Tepatnya bensin dioplos alcohol yang dibuat dari ubi kayu Di dunia dikenal
dengan sebutan gasohol atau gasoline-alkohol Penelitian gasohol giat dilakukan untuk
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 825
mengurangi ketergantungan pada bensin yang diyakini bakal habis ditambang Salah satunya
alternatifnya mencampurkan etanol kedalam bensin Etanol mengandung 35 oksigen sehingga
meningkatkan efisiensi pembakaran Juga menaikkan Oktan seperti zat aditif ( methyl tertiary
buthyl ether ndash MTBE) dan tetra ethyl lead (TEL) yang umum dipakai berbeda dengan TEL Etanol
bisa terurai sehingga mengurangi emisi gas buang berbahaya
Tak mengherankan pemakain Etanol di dunia makin dan makin Besar Produksi etanol dunia untuk
bahan bakar diduga bakal meningkat dari 19 Milyar liter ( 2001) menjadi 31 Milyar liter ( estimasi
2006) Beberapa Negara di Brasil Amerika Serikat Kanada Uni Eropa dan Australia sudah
menggunakan campuran 63 etanol dan 37 bensin Sedangkan yang mengisi tangki Land Rover Pak Menteri
itu adalah gasohol Be-10 artinya porsi Bioetanol 10 dan Bensin 90 Dengan porsi 10 kerja mesinnya bisa
optimal ldquokata Agus Eko Tjahyono Kepala Balai Besar Teknologi Pati Lampung
Di Indonesia sendiri gasohol bukan barang baru di Lampung gasohol sudah bertahun ndash tahun
mengisi tangki mobil dan motor para pegawai Bali Besar Tapi tak pernah dilirik pejabat Jakarta
Teknologi ini mulai diteliti Balai Besar sejak 1983 dengan bantuan teknis dari lembaga penelitian JepangJICA
Mereka terus mengembangkan teknologi itu dengan tekad mengubah sumber pati tak berharga itu ndash di lampung
tiap kilogramnya harganya tak lebih dari harga sepotong ubi goreng di Jakarta ndash menjadi bahan bakar bernilai
tinggi Hasilnya rdquosekarang gasohol ubi kayu kami termurah didunia ldquokata Agus Eko Tjahyono
Sumber Bioetanol memang tak Cuma singkong bisa juga tebusagujagunggandumbahkan limbah
pertanian seperti jerami Di Amerika yang banyak dipakai sebagai sumber pati adalah jagungtapi
Agus yakin bahan bakar Bakar alternative dari singkongnya mampu bersaing di pasar
Teknologi kami makin efisien Ongkos Produksi lebih murah dari minyak tanpa subsidi ldquo katanya
untuk skala kecil kapasitas 60000 liter per hari biaya produksinya Rp 2400 lebih rendahdibandingkan dengan bensin yang berkisar Rp 2600 Menurut Agus Gasohol juga bisa
mensejahterakan Petani Contoh tahun 2004 konsumsi bensin 15 Juta Kilo liter Jika 20 nya
diganti gasohol BE-10 berarti menghemat 3 juta kiloliter bensin Setiap liter alcohol Dihasilkan dari
65 Kilogram Singkong artinya butuh 2 juta ton singkong dari lahan 100000 hektare
Apabila menggunakan singkong Varietas unggul Darul Hidayah hanya memerlukan lahan seluas
13500 Ha Dengan menanam singkong Varietas unggul dapat mengefisiensi
1 Lahan
2 Bibit
3 Pupuk
4 biaya garapan( olah lahan )
5 penyiangan rumput
6 biaya panen
7 biaya angkut
8 Hasil panen lebih optimal dalam waktu yang lebih singkat sebesar 100 sampai 150 ton dalam jangka
waktu 1 tahun dari pada singkong konvensional panen dengan hasil 100 - 150 ton dalam jangka waktu
4 tahun
Sedangkan untuk kebutuhan tersebut utnuk memenuhi pasokan kebutuhan lokal saja
BIGCASSAVACOM hanya mengambil 30 dari kebutuhan yang ada atau sekitar 100 ton singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 925
segarhari Apabila target 100 ton singkong segar hari diolah dalam bentuk chips singkong sebagai
bahan frac12 jadi maka bila 50 dari 100 ton diolah dengan cara padat karya berdasarkan
pengalamn Pilot Project I per orang setiap harinya mampu menghasilkan Chip singkong segar
sebanyak 300 Kg artinya apabila setiap harinya dilakukan produksi chip sebesar 50 Ton atau
50000 kg berarti menyerap tenaga kerja sebanyak 167 orang pekerjahari dengan upah chips
sebesar Rp 6000100 Dengan demikian seorang tenaga kerja chips yang bekerja dari jam 0700
pagi sd 1300 siang akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 18000oranghari
Untuk mendukung Program pengembangan budi daya tanaman singkong Darul Hidayah di
Kabupaten Subang sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan maka diperlukan
suatu upaya yang terintegrasi dan Sinergis antara Kopersai Petani dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi maupun Pemerintah Pusat agar dapat tujuan pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat petani dapat tercapai Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah
dengan cara memanfaatkan lahan ndash lahan tidur baik yang dikuasai Pemda maupun dinas
Perkebunan juga Dinas Kehutanan Dimana berdasarkan hasil survey dan pertemuan dengan
beberapa instansi terdapat ribuan Ha lahan yang menganggur tidak dimanfaatkan secara optimal
Untuk pupuk kandang BIGCASSAVACOM telah bekerjasama dengan Koperasi Susu Perah Gunung
Gede Sukabumiamp Peternak Ayam potong di Warung Kiara Kabupaten Sukabumi
Pemasaran singkong (segar Gaplek tepung ) diperuntukan
1Pakan Ternak Sapi Perah yang sangat tinggi akan karbohidrat yang dapat membantu
menambah produksi susu
2 Eksportir Gaplek Tepung untuk MEE amp Asia khususnya China
3 Pabrik Tapioka
4 Pabrik Etanol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1025
Budidaya Singkong Mekarmanik (varietas lokal manglayang) secara intensif
Sistem pemupukan (per Hektar)
bull Pupuk kandang 5 tonbull Pupuk Kimia (N P K) terdiri dari Urea 100kg TSP 60 kg dan KCL 100 kg( Awal tanam 13 1 13 umur 3 bulan 23 0 23)bull Pupuk hayati Golden Harvest 8 liter ( Awal tanam 2 liter kemudian pada umur 2 4 dan 6 bulan
masing-masing 2 liter)bull Rata-rata umbi yang dihasilkan 15kg per pohon
Data lab Ubikayu Mekarmanik (varietas lokal manglayang)Pusat Penelitian Kimia - LIPI No 310ULJAKXII2007
No JenisKode Contoh Parameter Satuan Kadar Keterangan
1
Singkong Basah
Air Berat 6029 SNI 01-2891-1992
2 Pati Berat 3466 SNI 01-2891-1992
3 Gula Total Berat 233 Luff Schoorl
4 Serat Kasar Berat 661 AOAC 96209(2000)
5
Singkong Kering
Pati Berat 8303 SNI 01-2891-1992
6 Gula Total Berat 376 Luff Schoorl
7 Serat Kasar Berat 717 AOAC 96209(2000)
Pemesanan bibit Teguh Rahayu telp 08122040286 email teguh_rsmsagrobostcomSegera hadir Bibit Mekarmanik 2
Ethanol Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Written by Arsjid Mulia
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 725
memerlukan penggarapan seperti halnya untuk tanaman hortikultura lainnya misal sayuran Juga
selama penanaman tidak perlu pemupukan dan pemberantasan hama atau penyakit
Ternyata hasil tiap panen (antara 5-6 bulan setelah penanaman) dari luas 1 ha akan dapat diraih
keuntungan sekitar Rp 2500000 yaitu dari hasil penjualan umbinya (4-6 ton) serta pucuk
daunnya Yang perlu diketahui bahwa selama budidaya tidak banyak pekerjaan yang harus
dilakukan misal menyiangi gulma (hama) Tentu saja kalau hal ini dilakukan hasilnya akan dapat lebih baik
lagi Padahal bibit singkong yang mereka tanam masih jenis tradisi yang hanya memberikan hasil ubi sekitar 4-8
tonha
Sekarang seperti yang dilakukan oleh para pengusaha singkong di daerah Lampung Sulawesi
Selatan serta daerah lainnya di samping lahan yang digunakan dapat lebih dari 500 hakebun
bahkan ada yang mencapai ribuan ha juga bibit singkong umumnya merupakan bibit unggul seperti
Manggi (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 16 tonha Valenca (berasal dari Brasil) dengan
hasil rata-rata 20 tonha Basiorao (berasal dari Brasil) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Muara
(berasal dari Bogor) dengan hasil rata-rata 30 ton ha Bogor (asal dari Bogor) dengan hasil rata-
rata 40 tonha Bahkan sekarang ada pula jenis unggul dan genjah (cepat dipanen) seperti
Malang-1 dengan produksi antara 45-59 tonha atau rata-rata 37 ton Malang-2 dengan produksi
rata-rata antara 34 - 35 tonha
Semakin banyak petani berdasi yang saat ini mulai melirik budidaya singkong dengan luas tanam di
atas 50 ha terutama di Sumatera Sulawesi dan Kalimantan karena permintaan produk terutama
dalam bentuk gaplek tepung gaplek dan tepung tapioka terus meningkat dengan tajam Serta
produk olahan singkong Indonesia terutama dalam bentuk gaplek dan tepung gaplek dapat bersaing dengan
produk sejenis dari negara-negara di Afrika juga dari Thailand dan India H UNUS SURIAWIRIA Bioteknologi dan
Agroindustri ITB
C MENANAM BENSIN DIKEBUN SINGKONG
[ ilmu amp Teknologi Gatra No13 Beredar senin 7 Februari 2006]
MENTERI Riset Dan Teknologi Kusmayanto Kadiman ternyata bisa juga jadi supir Mantan Rektor
Institut Teknologi Bandung itu tanpa canggung duduk dibelakang setir Land Rover DiscoveryPenumpangnya Direktur Jenderal Industri Kimia dan Direktur Jenderal Migas Mobil kelas atas ini
meluncur dari Gedung BPPT di jalan M H Thamrin menuju Monumen Nasional lalu kejalan Jenderal
Sudirman dan Memutar lagi di Jembatan semanggi balik lagi ke BPPT
Tak lama Kusmayanto jadi supir kamis terakhir dibulan Januari itu hanya memamerkan kinerja
mobil berbahan bakar Singkong Tapi demo Kusmayanto belum berakhirrdquoSaya akan Promosikan
ke Istana Negarardquokatanya Namun sebelum beranjak ke Istana rupanya gayung sudah bersambut
oleh Gubernur Sutiyoso Ia akan menjajaki penggunaan ldquo Bensin Singkong ldquo itu untuk taksi di
Jakarta
Bensin Singkong Tepatnya bensin dioplos alcohol yang dibuat dari ubi kayu Di dunia dikenal
dengan sebutan gasohol atau gasoline-alkohol Penelitian gasohol giat dilakukan untuk
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 825
mengurangi ketergantungan pada bensin yang diyakini bakal habis ditambang Salah satunya
alternatifnya mencampurkan etanol kedalam bensin Etanol mengandung 35 oksigen sehingga
meningkatkan efisiensi pembakaran Juga menaikkan Oktan seperti zat aditif ( methyl tertiary
buthyl ether ndash MTBE) dan tetra ethyl lead (TEL) yang umum dipakai berbeda dengan TEL Etanol
bisa terurai sehingga mengurangi emisi gas buang berbahaya
Tak mengherankan pemakain Etanol di dunia makin dan makin Besar Produksi etanol dunia untuk
bahan bakar diduga bakal meningkat dari 19 Milyar liter ( 2001) menjadi 31 Milyar liter ( estimasi
2006) Beberapa Negara di Brasil Amerika Serikat Kanada Uni Eropa dan Australia sudah
menggunakan campuran 63 etanol dan 37 bensin Sedangkan yang mengisi tangki Land Rover Pak Menteri
itu adalah gasohol Be-10 artinya porsi Bioetanol 10 dan Bensin 90 Dengan porsi 10 kerja mesinnya bisa
optimal ldquokata Agus Eko Tjahyono Kepala Balai Besar Teknologi Pati Lampung
Di Indonesia sendiri gasohol bukan barang baru di Lampung gasohol sudah bertahun ndash tahun
mengisi tangki mobil dan motor para pegawai Bali Besar Tapi tak pernah dilirik pejabat Jakarta
Teknologi ini mulai diteliti Balai Besar sejak 1983 dengan bantuan teknis dari lembaga penelitian JepangJICA
Mereka terus mengembangkan teknologi itu dengan tekad mengubah sumber pati tak berharga itu ndash di lampung
tiap kilogramnya harganya tak lebih dari harga sepotong ubi goreng di Jakarta ndash menjadi bahan bakar bernilai
tinggi Hasilnya rdquosekarang gasohol ubi kayu kami termurah didunia ldquokata Agus Eko Tjahyono
Sumber Bioetanol memang tak Cuma singkong bisa juga tebusagujagunggandumbahkan limbah
pertanian seperti jerami Di Amerika yang banyak dipakai sebagai sumber pati adalah jagungtapi
Agus yakin bahan bakar Bakar alternative dari singkongnya mampu bersaing di pasar
Teknologi kami makin efisien Ongkos Produksi lebih murah dari minyak tanpa subsidi ldquo katanya
untuk skala kecil kapasitas 60000 liter per hari biaya produksinya Rp 2400 lebih rendahdibandingkan dengan bensin yang berkisar Rp 2600 Menurut Agus Gasohol juga bisa
mensejahterakan Petani Contoh tahun 2004 konsumsi bensin 15 Juta Kilo liter Jika 20 nya
diganti gasohol BE-10 berarti menghemat 3 juta kiloliter bensin Setiap liter alcohol Dihasilkan dari
65 Kilogram Singkong artinya butuh 2 juta ton singkong dari lahan 100000 hektare
Apabila menggunakan singkong Varietas unggul Darul Hidayah hanya memerlukan lahan seluas
13500 Ha Dengan menanam singkong Varietas unggul dapat mengefisiensi
1 Lahan
2 Bibit
3 Pupuk
4 biaya garapan( olah lahan )
5 penyiangan rumput
6 biaya panen
7 biaya angkut
8 Hasil panen lebih optimal dalam waktu yang lebih singkat sebesar 100 sampai 150 ton dalam jangka
waktu 1 tahun dari pada singkong konvensional panen dengan hasil 100 - 150 ton dalam jangka waktu
4 tahun
Sedangkan untuk kebutuhan tersebut utnuk memenuhi pasokan kebutuhan lokal saja
BIGCASSAVACOM hanya mengambil 30 dari kebutuhan yang ada atau sekitar 100 ton singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 925
segarhari Apabila target 100 ton singkong segar hari diolah dalam bentuk chips singkong sebagai
bahan frac12 jadi maka bila 50 dari 100 ton diolah dengan cara padat karya berdasarkan
pengalamn Pilot Project I per orang setiap harinya mampu menghasilkan Chip singkong segar
sebanyak 300 Kg artinya apabila setiap harinya dilakukan produksi chip sebesar 50 Ton atau
50000 kg berarti menyerap tenaga kerja sebanyak 167 orang pekerjahari dengan upah chips
sebesar Rp 6000100 Dengan demikian seorang tenaga kerja chips yang bekerja dari jam 0700
pagi sd 1300 siang akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 18000oranghari
Untuk mendukung Program pengembangan budi daya tanaman singkong Darul Hidayah di
Kabupaten Subang sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan maka diperlukan
suatu upaya yang terintegrasi dan Sinergis antara Kopersai Petani dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi maupun Pemerintah Pusat agar dapat tujuan pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat petani dapat tercapai Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah
dengan cara memanfaatkan lahan ndash lahan tidur baik yang dikuasai Pemda maupun dinas
Perkebunan juga Dinas Kehutanan Dimana berdasarkan hasil survey dan pertemuan dengan
beberapa instansi terdapat ribuan Ha lahan yang menganggur tidak dimanfaatkan secara optimal
Untuk pupuk kandang BIGCASSAVACOM telah bekerjasama dengan Koperasi Susu Perah Gunung
Gede Sukabumiamp Peternak Ayam potong di Warung Kiara Kabupaten Sukabumi
Pemasaran singkong (segar Gaplek tepung ) diperuntukan
1Pakan Ternak Sapi Perah yang sangat tinggi akan karbohidrat yang dapat membantu
menambah produksi susu
2 Eksportir Gaplek Tepung untuk MEE amp Asia khususnya China
3 Pabrik Tapioka
4 Pabrik Etanol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1025
Budidaya Singkong Mekarmanik (varietas lokal manglayang) secara intensif
Sistem pemupukan (per Hektar)
bull Pupuk kandang 5 tonbull Pupuk Kimia (N P K) terdiri dari Urea 100kg TSP 60 kg dan KCL 100 kg( Awal tanam 13 1 13 umur 3 bulan 23 0 23)bull Pupuk hayati Golden Harvest 8 liter ( Awal tanam 2 liter kemudian pada umur 2 4 dan 6 bulan
masing-masing 2 liter)bull Rata-rata umbi yang dihasilkan 15kg per pohon
Data lab Ubikayu Mekarmanik (varietas lokal manglayang)Pusat Penelitian Kimia - LIPI No 310ULJAKXII2007
No JenisKode Contoh Parameter Satuan Kadar Keterangan
1
Singkong Basah
Air Berat 6029 SNI 01-2891-1992
2 Pati Berat 3466 SNI 01-2891-1992
3 Gula Total Berat 233 Luff Schoorl
4 Serat Kasar Berat 661 AOAC 96209(2000)
5
Singkong Kering
Pati Berat 8303 SNI 01-2891-1992
6 Gula Total Berat 376 Luff Schoorl
7 Serat Kasar Berat 717 AOAC 96209(2000)
Pemesanan bibit Teguh Rahayu telp 08122040286 email teguh_rsmsagrobostcomSegera hadir Bibit Mekarmanik 2
Ethanol Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Written by Arsjid Mulia
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 825
mengurangi ketergantungan pada bensin yang diyakini bakal habis ditambang Salah satunya
alternatifnya mencampurkan etanol kedalam bensin Etanol mengandung 35 oksigen sehingga
meningkatkan efisiensi pembakaran Juga menaikkan Oktan seperti zat aditif ( methyl tertiary
buthyl ether ndash MTBE) dan tetra ethyl lead (TEL) yang umum dipakai berbeda dengan TEL Etanol
bisa terurai sehingga mengurangi emisi gas buang berbahaya
Tak mengherankan pemakain Etanol di dunia makin dan makin Besar Produksi etanol dunia untuk
bahan bakar diduga bakal meningkat dari 19 Milyar liter ( 2001) menjadi 31 Milyar liter ( estimasi
2006) Beberapa Negara di Brasil Amerika Serikat Kanada Uni Eropa dan Australia sudah
menggunakan campuran 63 etanol dan 37 bensin Sedangkan yang mengisi tangki Land Rover Pak Menteri
itu adalah gasohol Be-10 artinya porsi Bioetanol 10 dan Bensin 90 Dengan porsi 10 kerja mesinnya bisa
optimal ldquokata Agus Eko Tjahyono Kepala Balai Besar Teknologi Pati Lampung
Di Indonesia sendiri gasohol bukan barang baru di Lampung gasohol sudah bertahun ndash tahun
mengisi tangki mobil dan motor para pegawai Bali Besar Tapi tak pernah dilirik pejabat Jakarta
Teknologi ini mulai diteliti Balai Besar sejak 1983 dengan bantuan teknis dari lembaga penelitian JepangJICA
Mereka terus mengembangkan teknologi itu dengan tekad mengubah sumber pati tak berharga itu ndash di lampung
tiap kilogramnya harganya tak lebih dari harga sepotong ubi goreng di Jakarta ndash menjadi bahan bakar bernilai
tinggi Hasilnya rdquosekarang gasohol ubi kayu kami termurah didunia ldquokata Agus Eko Tjahyono
Sumber Bioetanol memang tak Cuma singkong bisa juga tebusagujagunggandumbahkan limbah
pertanian seperti jerami Di Amerika yang banyak dipakai sebagai sumber pati adalah jagungtapi
Agus yakin bahan bakar Bakar alternative dari singkongnya mampu bersaing di pasar
Teknologi kami makin efisien Ongkos Produksi lebih murah dari minyak tanpa subsidi ldquo katanya
untuk skala kecil kapasitas 60000 liter per hari biaya produksinya Rp 2400 lebih rendahdibandingkan dengan bensin yang berkisar Rp 2600 Menurut Agus Gasohol juga bisa
mensejahterakan Petani Contoh tahun 2004 konsumsi bensin 15 Juta Kilo liter Jika 20 nya
diganti gasohol BE-10 berarti menghemat 3 juta kiloliter bensin Setiap liter alcohol Dihasilkan dari
65 Kilogram Singkong artinya butuh 2 juta ton singkong dari lahan 100000 hektare
Apabila menggunakan singkong Varietas unggul Darul Hidayah hanya memerlukan lahan seluas
13500 Ha Dengan menanam singkong Varietas unggul dapat mengefisiensi
1 Lahan
2 Bibit
3 Pupuk
4 biaya garapan( olah lahan )
5 penyiangan rumput
6 biaya panen
7 biaya angkut
8 Hasil panen lebih optimal dalam waktu yang lebih singkat sebesar 100 sampai 150 ton dalam jangka
waktu 1 tahun dari pada singkong konvensional panen dengan hasil 100 - 150 ton dalam jangka waktu
4 tahun
Sedangkan untuk kebutuhan tersebut utnuk memenuhi pasokan kebutuhan lokal saja
BIGCASSAVACOM hanya mengambil 30 dari kebutuhan yang ada atau sekitar 100 ton singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 925
segarhari Apabila target 100 ton singkong segar hari diolah dalam bentuk chips singkong sebagai
bahan frac12 jadi maka bila 50 dari 100 ton diolah dengan cara padat karya berdasarkan
pengalamn Pilot Project I per orang setiap harinya mampu menghasilkan Chip singkong segar
sebanyak 300 Kg artinya apabila setiap harinya dilakukan produksi chip sebesar 50 Ton atau
50000 kg berarti menyerap tenaga kerja sebanyak 167 orang pekerjahari dengan upah chips
sebesar Rp 6000100 Dengan demikian seorang tenaga kerja chips yang bekerja dari jam 0700
pagi sd 1300 siang akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 18000oranghari
Untuk mendukung Program pengembangan budi daya tanaman singkong Darul Hidayah di
Kabupaten Subang sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan maka diperlukan
suatu upaya yang terintegrasi dan Sinergis antara Kopersai Petani dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi maupun Pemerintah Pusat agar dapat tujuan pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat petani dapat tercapai Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah
dengan cara memanfaatkan lahan ndash lahan tidur baik yang dikuasai Pemda maupun dinas
Perkebunan juga Dinas Kehutanan Dimana berdasarkan hasil survey dan pertemuan dengan
beberapa instansi terdapat ribuan Ha lahan yang menganggur tidak dimanfaatkan secara optimal
Untuk pupuk kandang BIGCASSAVACOM telah bekerjasama dengan Koperasi Susu Perah Gunung
Gede Sukabumiamp Peternak Ayam potong di Warung Kiara Kabupaten Sukabumi
Pemasaran singkong (segar Gaplek tepung ) diperuntukan
1Pakan Ternak Sapi Perah yang sangat tinggi akan karbohidrat yang dapat membantu
menambah produksi susu
2 Eksportir Gaplek Tepung untuk MEE amp Asia khususnya China
3 Pabrik Tapioka
4 Pabrik Etanol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1025
Budidaya Singkong Mekarmanik (varietas lokal manglayang) secara intensif
Sistem pemupukan (per Hektar)
bull Pupuk kandang 5 tonbull Pupuk Kimia (N P K) terdiri dari Urea 100kg TSP 60 kg dan KCL 100 kg( Awal tanam 13 1 13 umur 3 bulan 23 0 23)bull Pupuk hayati Golden Harvest 8 liter ( Awal tanam 2 liter kemudian pada umur 2 4 dan 6 bulan
masing-masing 2 liter)bull Rata-rata umbi yang dihasilkan 15kg per pohon
Data lab Ubikayu Mekarmanik (varietas lokal manglayang)Pusat Penelitian Kimia - LIPI No 310ULJAKXII2007
No JenisKode Contoh Parameter Satuan Kadar Keterangan
1
Singkong Basah
Air Berat 6029 SNI 01-2891-1992
2 Pati Berat 3466 SNI 01-2891-1992
3 Gula Total Berat 233 Luff Schoorl
4 Serat Kasar Berat 661 AOAC 96209(2000)
5
Singkong Kering
Pati Berat 8303 SNI 01-2891-1992
6 Gula Total Berat 376 Luff Schoorl
7 Serat Kasar Berat 717 AOAC 96209(2000)
Pemesanan bibit Teguh Rahayu telp 08122040286 email teguh_rsmsagrobostcomSegera hadir Bibit Mekarmanik 2
Ethanol Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Written by Arsjid Mulia
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 925
segarhari Apabila target 100 ton singkong segar hari diolah dalam bentuk chips singkong sebagai
bahan frac12 jadi maka bila 50 dari 100 ton diolah dengan cara padat karya berdasarkan
pengalamn Pilot Project I per orang setiap harinya mampu menghasilkan Chip singkong segar
sebanyak 300 Kg artinya apabila setiap harinya dilakukan produksi chip sebesar 50 Ton atau
50000 kg berarti menyerap tenaga kerja sebanyak 167 orang pekerjahari dengan upah chips
sebesar Rp 6000100 Dengan demikian seorang tenaga kerja chips yang bekerja dari jam 0700
pagi sd 1300 siang akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 18000oranghari
Untuk mendukung Program pengembangan budi daya tanaman singkong Darul Hidayah di
Kabupaten Subang sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan maka diperlukan
suatu upaya yang terintegrasi dan Sinergis antara Kopersai Petani dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi maupun Pemerintah Pusat agar dapat tujuan pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat petani dapat tercapai Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah
dengan cara memanfaatkan lahan ndash lahan tidur baik yang dikuasai Pemda maupun dinas
Perkebunan juga Dinas Kehutanan Dimana berdasarkan hasil survey dan pertemuan dengan
beberapa instansi terdapat ribuan Ha lahan yang menganggur tidak dimanfaatkan secara optimal
Untuk pupuk kandang BIGCASSAVACOM telah bekerjasama dengan Koperasi Susu Perah Gunung
Gede Sukabumiamp Peternak Ayam potong di Warung Kiara Kabupaten Sukabumi
Pemasaran singkong (segar Gaplek tepung ) diperuntukan
1Pakan Ternak Sapi Perah yang sangat tinggi akan karbohidrat yang dapat membantu
menambah produksi susu
2 Eksportir Gaplek Tepung untuk MEE amp Asia khususnya China
3 Pabrik Tapioka
4 Pabrik Etanol
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1025
Budidaya Singkong Mekarmanik (varietas lokal manglayang) secara intensif
Sistem pemupukan (per Hektar)
bull Pupuk kandang 5 tonbull Pupuk Kimia (N P K) terdiri dari Urea 100kg TSP 60 kg dan KCL 100 kg( Awal tanam 13 1 13 umur 3 bulan 23 0 23)bull Pupuk hayati Golden Harvest 8 liter ( Awal tanam 2 liter kemudian pada umur 2 4 dan 6 bulan
masing-masing 2 liter)bull Rata-rata umbi yang dihasilkan 15kg per pohon
Data lab Ubikayu Mekarmanik (varietas lokal manglayang)Pusat Penelitian Kimia - LIPI No 310ULJAKXII2007
No JenisKode Contoh Parameter Satuan Kadar Keterangan
1
Singkong Basah
Air Berat 6029 SNI 01-2891-1992
2 Pati Berat 3466 SNI 01-2891-1992
3 Gula Total Berat 233 Luff Schoorl
4 Serat Kasar Berat 661 AOAC 96209(2000)
5
Singkong Kering
Pati Berat 8303 SNI 01-2891-1992
6 Gula Total Berat 376 Luff Schoorl
7 Serat Kasar Berat 717 AOAC 96209(2000)
Pemesanan bibit Teguh Rahayu telp 08122040286 email teguh_rsmsagrobostcomSegera hadir Bibit Mekarmanik 2
Ethanol Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Written by Arsjid Mulia
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1025
Budidaya Singkong Mekarmanik (varietas lokal manglayang) secara intensif
Sistem pemupukan (per Hektar)
bull Pupuk kandang 5 tonbull Pupuk Kimia (N P K) terdiri dari Urea 100kg TSP 60 kg dan KCL 100 kg( Awal tanam 13 1 13 umur 3 bulan 23 0 23)bull Pupuk hayati Golden Harvest 8 liter ( Awal tanam 2 liter kemudian pada umur 2 4 dan 6 bulan
masing-masing 2 liter)bull Rata-rata umbi yang dihasilkan 15kg per pohon
Data lab Ubikayu Mekarmanik (varietas lokal manglayang)Pusat Penelitian Kimia - LIPI No 310ULJAKXII2007
No JenisKode Contoh Parameter Satuan Kadar Keterangan
1
Singkong Basah
Air Berat 6029 SNI 01-2891-1992
2 Pati Berat 3466 SNI 01-2891-1992
3 Gula Total Berat 233 Luff Schoorl
4 Serat Kasar Berat 661 AOAC 96209(2000)
5
Singkong Kering
Pati Berat 8303 SNI 01-2891-1992
6 Gula Total Berat 376 Luff Schoorl
7 Serat Kasar Berat 717 AOAC 96209(2000)
Pemesanan bibit Teguh Rahayu telp 08122040286 email teguh_rsmsagrobostcomSegera hadir Bibit Mekarmanik 2
Ethanol Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Written by Arsjid Mulia
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1125
I TEROBOSAN TEKNOLOGI
Terobosan Bio ndashTeknologi merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannyalsquotransistorrsquo yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini ditemukannyalsquopetroleum crackingrsquo yang mengembangkan industri BBM dan lsquopetrokimiarsquo danditemukannya mesin uap yang mengalirkan lsquorevolusi industrirsquo
PT Sumber Daya Hijau bersama PDBI dan rekan-rekan berusaha memanfaatkan terobosan-terobosanteknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas limbah pertanianyang ramah lingkungan sebagai bahan baku
II ETHANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR KENDARAAN
Ethanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai sejak per-mulaan abad ke 20 di BrazilPerancis Jerman Swedia USA India dsb
Henry Ford melihat lsquoEthanolrsquo sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari de-pan namun dalam
pengembangan lebih lanjut BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan
Kini Ethanol dipakai secara luas di Brazil dan USA Semua kendaraan bermotor di Brazil saat inimenggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar 20 Pertengahan1980 lebih dari 90 dari mobil baru dirancang untuk memakai ethanol murni
Di USA lebih dari 1 trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBMdengan kandungan ethanol sebesar 10 dan ken-daraan FFV (Flexible Fuel Vehicle) yangmenggunakan BBM dengan kand-ungan 85 ethanol (E85 lihat halaman - 2)Tahun 1999 ethanol merupakan pangsa pasar sebesar 12 dari pasaran BBM
III BUTIR-BUTIR ALASAN PENTING MENGAPA lsquoETHANOLrsquo
31 Teknologi Revolusioner
Selama ribuan tahun hingga kini manusia membuat ethanol (alkohol) dari tanaman pangan yang diberiragi seperti buah anggur menjadi arak barley jadi bir dan beras jadi sake tergantung dari adat istiadatsetempat Ethanol untuk konsumsi dunia besarnya 256 juta ton dimana nilai untuk non-minuman bernilaiUS$ 10 miliar (harga sekarang)Teknologi yang kini sudah maju bukan saja mengkonversi hasil pangan menjadi ethanol tapimengkonversi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian menjadi ethanol dan produk-produk lain
yang dibuat dari ethanol Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat hargaethanol lebih rendah lagi
32 Dengan dipakainya 23 lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor maka
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1225
ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia
Ini mencakup 41 dari pasaran bensin di Brazil dan 12 dari pasaran bensin di USA Potensi ethanoldi pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di USA adalah 570 juta ton atau 100 kali dari jumlah
produksi saat kini se-cara global maka pasaran ethanol yang cukup murah (ex limbah pertanian)
diperkirakan mencapai 2000 juta ton (sama dengan 80 kali produksi dunia sekarang)
33 Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi sedangkan ethanol dari pertanian (bio-ethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) ramah lingkungan mengurangi import BBM dankhususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin (sektor yang te-patmenerimanya) melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustain-able di perkebunan tanamanenergi
34 Alkimia Baru
Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lanjut pembuatan produk- produk seperti lactic-acid dan lain-lain bahan kimia yang bernilai tinggi (lihlampiran I)
IV STRATEGY
41 Mempelajari teknologi-teknologi pembuatan ethanol yang siap pakai proven
42 Merencanakan dan membangun (under license) pilot project untuk menunjukan ke-ekonomian dankelancaran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir (41)
43 Pilot Project dirancang untuk mampu mengolah multi-crops (sebagai bahan baku ethanol singkong jagung bagasse jerami)
44 Mengembangkan budi-daya singkong sedemikian rupa sehingga pro-duktivitas singkong menjaditinggi dan harga singkong menjadi lebih murah karena 60 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan
baku
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1325
V CONTOH PROSES BIOMASS MULTI CROPS
Di Thailand sedang dikembangkan pesat lsquoThermophilic Bacillirsquoyang mem-produksi lactate Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik seperti polyacrylate polyactide (lihcontohGolf Tee dari Jagung)
Pasaran lactic acid dunia bernilai US$ 80 juta Jika harga lactic acid dapat ditekan melalui proses biomas
ethanol maka industri bio-degradable plastic akan cepat berkembang luas
MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SINGKONG
(Bahan Baku Utama)
JANGKA PENDEK 200 Ha
I Eksperimen 2003 membuka jalan Ethanol yang murahMengingat harga Ethanol terutama ditentukan (60) oleh harga singkong sebagai bahan baku makausaha difokuskan kepada peninggian produktivi-tas per Ha namun pendapatan petani tetap lebih baik dariyang kini ada walau harga singkong dapat ditekan menuju ke tingkat harga Rp 70 Kg
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1425
Dalam th 2003 Ir Arsjid Mulia Ir Harefah Drs Yordan Bangsaratoe and TukulSufianto (Anton) menanda tangani Perjanjian Kerja Sama untuk menanam Singkongdengan menggunakan pertanian intensif agar produktivitas tanaman singkong per Ha diLampung meningkat Dengan demikian pendapatan Petani diharapkan juga meningkatdan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih cukup namun semuanya tetap
layak usaha Ethanol bisa dibuat dengan harga dibawah Rp1600 liter Berarti sudahlebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini dijual dengan harga SPBU Pertamina Rp 1800liter (Pre-mium oktan 88) Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan 115 Terobosan dalam
pertanian ini harus menjadi terobosan bagi BPPT Sulusuban untuk men-jadi ujung tumbak dalammemproduksi bahan bakar kendaraan Ethanol Singkong dan akhirnya menjadi terobosan bangkitnya
sektor riel seluruh Indone-siaHasil panen 5 Januari 2004 dari cultivar lsquoAldira Plusrsquomenghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 207 Kg
per pohon dimana hasil terbesar per pohon asalah 27Kg umbi (lihat foto terlampir) Usia panen adalah 12
bulan dan jumlah po-hon yang ditanam adalah 277
batang dengan jarak tanam 15m x 10m Produk-tivitasini setara dengan 120 Ton Ha Lampung rata-rata saatini = 124 ton per HaKondisi tanah adalah marginal (Podzolik merah -kuning) dan klimat tipendash C menurut OldermanKadar pati yang diuji 29 untuk usia panen 12 bulandan 21 untuk usia panen 5 bulan
II Ke-Ekonomian Dari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik ( dari catatan biaya
yang dikeluarkan dan hasil penjualan ke pabrik tapioca)Hasilnya sebagai berikut Investasi per Ha = Rp 127 juta siklus proyek = 36 tahun ( 3 x panen) IRR = 68 ROI = 35 danROA = 85Pendapatan petani diproyeksikan = Rp 7 juta tahun (tidak memiliki lahan) Jika petani memiliki lahan 1ha maka pendapatannya = Rp 115 juta tahunHarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar Rp 70Kg dengan pendapatan rata-rata petani= Rp 79 juta (Lampung rata-rata Petani penghasilannya dibawah Rp 7 juta)
III Perlu Pilot Proyek yang lebih luas (200 Ha)
Hasil dari eksperimen 2003 diatas cukup memberi harapan oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih
lanjut untuk penanaman le-bih lanjut pada lahan yang lebih luas 200 Ha Melalui kerja sama dengan partner strategik yang mencakup budi daya singkong dan permodalan Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong secara intensif menurun (mutu dan disiplin kerja petani) Pilot proyek ini sedangdalam persiapanHasil dari pilot proyek semacam ini akan sangat penting artinya karena akan membuka jalan menuju
pelaksanaan program Penciptaan Lapangan Kerja se-cara nasional khususnya menjawab pertanyaanlsquoberapa biaya yang bisa dilak-sanakan untuk menerapkannya di seluruh Provinsi Lampungrsquo yangkemudian akan menjadi model untuk seluruh Indonesia
Untuk memperluas lapangan kerja yang berkesinambungan diselu-ruh Nusantara maka didalam
Jangka Panjang
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1525
Rencana Pembangunan 380 Kilang Ethanol 15000 KL tersebar di seluruh Indonesia
Lapangan Kerja buat 380000 petaniKK dan 2280 sarjana
Sekilas tentang Arsyid Mulia
Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol
sebagai energi alternatif Beliau juga menjadi PresDir PDBI (Pusat Data Bisnis Indonesia) Pak Arsyid Mulia adalah angkatan 1962 Teknik Fisika ITBLast Updated ( Monday 12 April 2004 )
Comments
pakdidaerah saya banyak petani singkong tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanolskala 100 Ltrhariterima kasih Posted by Khairul Bahri on Friday 13 June 2008 at 1215
tolong minta cara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri kecil dan
jualnya kemana terimakasih Posted by erik on Wednesday 11 June 2008 at 1020
saya tertarik dengan usaha bio-ethanol saya mau bertanya bagaimana proses cara pembuatan bio-ethanol
dan berapa harga mesin pembuatan bio-ethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besar dansatu pertanyaan lagi dimanaDitoko apa dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio-ethanol terima kasih putra gunawan ( p_gun87yahoocom ) Posted by putra gunawan on Thursday 05 June 2008 at 538
minta info tentang cara pembuatan bioethanol skala kecilsemoga dapat membantu orang yangmemerlukannyamengapa sampai sekarang belum dijalankan proyek ini Posted by arief on Thursday 22 May 2008 at 1231
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanol apadampak kesehatan bagi manusia lingkungan dan biota sungai bagaimana solusi untuk menghilangkan
bau yg sangat mengganggu tsb atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih Posted by Pu3 on Monday 28 April 2008 at 1255
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat jika kita mempropagandakan pemakaian bio-energi yang nota
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1625
bene barasal dari pertanian dan perkebunan jk lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bio-energi sedangkan manusia jg butuh jg untuk lahan-pertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan2 konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio-energi trus bagaimn nasib manusianegara miskin harga kebutuhan pokok melambung manusiatahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparan untuk apa berbuatsesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah
mengorbankan orang2 kecilkemanusiannya dengan kelaparan jadilah pengembil keputusan dankebijakan yang slalu membawa keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukansegelintirhiduplah dengan keadilan bukan keserakahan kt semua bakal mati apa yang akan kt bawa saatajal menjemput selain amal kebajiakan tiap2 amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung jawabansekecil apapun kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam Posted by Riduwan on Wednesday 23 April 2008 at 813
Produksi Singkong Meningkat dengan Pupuk Organik
Ani Purwati
14 January 2007Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanahBahan organik (kompos) yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara danmemperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah Demikian disampaikan DR Ir Basuki Sumawinata dariFakultas Pertanian Departemen Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam sebuah seminar yangdiselenggarakan BPPT di Jakarta pada Desember 2006 yang lalu
Organisme tanah menurut Basuki memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi Lalu melaluiasam humiknya organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah sehingga sifat fisik tanah seperti
infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman
Selain itu asam humik juga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senyawa racun sepertialuminium Sehingga walaupun tanah berjenis masam (seperti di Bogor) dengan bahan organik yangcukup tinggi ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi
Masih menurut Basuki pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bahwa singkongmerupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara Sehingga sering menyurutkan niat investor untuk
berkecimpung di bidang tanaman ini Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kanapathy(1974) Pnelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibatdari proses pemanenan pada tanaman singkong lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya
seperti kelapa sawit karet atau jagung
Akan tetapi menurutnya data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan Mengingattotal unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan jumlahsingkong yang diproduksi Lalu Howler (1981) mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur harayang diangkut per ton singkong yang dihasilkan
Informasi itu menunjukkan bahwa jumlah unsur hara yang terangkut erat hubungannya dengan produktivitas Sehingga jika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah maka unsur hara yang hilang sebenarnya jauh lebih kecil daripada tanaman seperti padi dan jagung Apabila ampas
dari proses pembuatan tepung juga dikembalikan maka unsur hara yang hilang akibat proses produksisingkong ini sangat kecil
Hasil penelitian Nijholt (1933) juga menunjukkan bahwa produksi singkong mencapai 52 - 646 ton
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1725
umbi Jumlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar 15-20 tonhektar Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea TSPSP 36 dan kadang-kadang KCL maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalunyata
Satu-satunya kemungkinan yang dapat menjadi dasar perbedaan produktivitas singkong yang sangat
nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik
Sementara itu dijelaskannya lagi produktivitas lahan rata-rata di Thailand meningkat 15 ton per hektar pada 1995 menjadi 203 ton per hektar pada 2005 Hal ini juga memastikan peranan pemberian bahanorganik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produktivitas Di mana pengusahatepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha
biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas
Strategis hasilkan zat tepungPeningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan Sementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel juga
sangat besar Sebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras singkong merupakantanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun Selain itu dapat tumbuh di lahan yang kurangsubur
Walaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahan-lahanyang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia namun data produksi singkong di Indonesia lebihrendah daripada Thailand
Hasil ini menjadi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong DiIndonesia rendemen zat tepung pada singkong berkisar 16 persen ndash 17 persen Sedangkan di Thailanddapat mencapai rata-rata 19 persen Padahal varietas singkong yang ditanam umumnya sama yaituKasesat 4 dan UJ 4 dan 5
Iklim dan tanah bervariasiSingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang cukup bervariasi Umumnya para
peneliti yakin dengan suhu tanah rata-rata di atas 18 derajat Celcius Sedangkan kebutuhan curah hujanminimum harus di atas 1000 mm Meski demikian ada juga yang berpendapat bahwa singkong dapattumbuh dengan baik pada lahan bercurah hujan lebih rendah dari 1000 mm asalkan dua bulan pertamadari penanaman tidak mengalami kekurangan air
Sebagai tanaman umbi-umbian singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur
lempung berpasir sampai lempung berliat Akan tetapi beberapa data menunjukkan bahwa tanamansingkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi
Singkong juga jauh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan keracunan aluminium daripada tanamanlahan kering lainnya seperti jagung dan kedelai Tapi kondisi yang paling optimum adalah bila singkong
berkembang pada tanah ber-pH 6 - 7 Hasil penelitian CIAT pada 1976 menunjukkan bahwa pada tanahmasam umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan Itu disebabkan keracunan aluminiumatau mangan kekurangan fosfor dan kalsium
Kurangnya pemberian bahan organik dan tidak dikembalikannya sisa-sisa tanaman juga menyebabkanmenurunnya aktivitas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah
menjadi padat Sebagai akibatnya akar tanaman menjadi kurang berkembang Terlebih lagi pupuk kimiamenjadi sangat beracun dan menurunkan produktivitas
Sumber httpberitabumioridberita3phpidberita=642 Diedit oleh Ardi Bramantyo
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1825
DPD Jadikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional30 Nov 2005 092551
Panitia Ad Hoc II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan mendesak pemerintah menjadikan penggunaanenergi alternatif sebagai gerakan nasional
Menurut Ikhwan Mansyur Situmeang Staf DPD mengungkapkan bahwa pernyataan tersebutmengemuka dalam sesi rapat PAH II DPD Rapat mengagendakan Laporan Tim Kerja PAH II DPD yangmengadakan kunjungan kerja ke NTT dan Lampung Rapat PAH II berlangsung di Ruang Rapat PAH IIGedung DPD Senayan Senin (2811)
Dalam laporannya Kasmir Tri Putra (Lampung) dan M Lalu Yusuf (NTT) menyatakan pengembanganenergi alternatif yang sudah berjalan di daerah tersebut adalah minyak jarak dan briket batu bara
Menurut Kasmir kunjungan kerja Tim Kerja PAH II DPD ke Lampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol Ia mengatakan Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lampung berhasil membuat bioetanol dari bahan bakusingkong atau ketela pohon sejak 1983 bekerja sama dengan lembaga penelitian Jepang JICA
Bioetanol jika dicampur dengan bensin premium (komposisi 1090) memiliki kinerja lebih baik ketimbang bensin premium maupun Petramax Bensin campur bioetanol yang dinamakan Gashol BE-10itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan
besnin premium dan petramax
Lokasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di Desa Selusuban Bandar Jaya LampungTengah tulis Situmeang dalam rilisnya
Sebagai sumber biofuel harga singkong Rp500 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa dijadikansebagai basis harga pasar lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya Rp300 per kgKeadaan ini kata Kasmir patut menjadi perhatian Mengapa di tengah kita mencari energi alternatif tetapi yang disubsidi justru BBM yang mau digantikan
Kasmir juga melaporkan potensi butu bara di Lampung yang masih sangat besar hanya saja belumdieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah Kualitas batu bara seperti ini justru cocok untuk briket Kalau bisa dikembangkan sekaligus kita mengembangkan batu bara
Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga Rp40 ribu per
unit Jika ingin pengembangan tungku briket 1 juta butuh subsidi cukup besar dengan catatan setiapkeluarga mendapat 2 unit tungku
Kasmir juga menjelaskan potensi biothermal di Lampung yang mencapai 20 titik tetapi belum dilirik menjadi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lanjut Jika proyek PLPB Beduguldi Bali dibatalkan Lampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 400 MW Kalau ingindimasukkan dalam jalur kelistrikan Jawa-Bali tinggal lempar kabel saja ke Suralaya
Potensi yang juga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif air di bendungandan waduk Menurut Kasmir yang belum dikembangkan pemanfaatannya waduk yang besar-besar Jikadikampanyekan penggunaan energi alternatif ini kata dia banyak potensi yang bisa dikembangkan
Anggota DPD dari Jawa Tengah Budi Santoso dalam tanggapannya menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paru-paru seperti di RRC
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 1925
Kasmir mengaku juga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di Lampung Kalaumelihat hasil tungku kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sekalipun bukan dalam kapasitassebagai ahli kesehatan hasil panas briket diyakini tak membahayakan
Kasmir menegaskan kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung sehingga sangat layak menjadi isu utama DPD ke depan Saya cenderung ingin menjadikan ini sebagai isu utama terutama
ketika DPD bertemu eksekutif daripada ikut membahas isu lain yang hanya menjadi tong sampah DPR
Sarwono Kusumaatmadja anggota DPD dari DKI Jakarta menyatakan bahan kunjungan kerja ini akanmenjadi Terms of Reference (ToR) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ia setuju akanmenjadikan energi alternatif sebagai isu utama DPD karena alasan pengembangan energi alternatif ini
berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2025
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MASALAH KHUSUS AGRONOMI
PNA 620
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI
SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
Oleh
Purwanto
07260162PPN3219
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGJAKARTA
2007
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2125
A Pendahuluan
Dalam sejarah manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi Konsumsi energidalam jumlah besar merupakan ciri dari peradaban modern Sejak ditemukannya api manusia melaimerekayasa energi Seiring dengan kebutuhan tingkat rekayasa energi semakin besar Hal ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumber-sumber energi yang semakin besar dan gencar Namun hal ini masih
terbatas pada sumber-sumber energi tak terbarukan (minyak bumi gas alam dan Batubara) (Anonim2007)
Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yangdisebabkan secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi Dilain pihak
pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitasindustri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import
Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah Ketika hargaminyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini mencapai 90 $ US mengakibatkan semaikin berat
beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknyaharga bahan bakar minyak
Melihat kodisi ini Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Walaupun kebijakan ini menekankan penggunaan batubara dangas sebagai pengganti bahan bakar minyak kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapatdiperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak Selain itu pemerintah seriusuntuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan INPRES No 1 tahun 2006 tanggal 25Juni 206 tentang penyediaan bahan bakar nabati ( Biofuel ) sebagai sumber bahan bakar (Martono dan
Sasongko 2007)
Tabel 1 Jenis Tumbuhan Penghasil Energi
Jenis Tumbuhan Produksi
Minyak (Liter
per Ha)
Ekivalen
Energi(kWh per
Ha)
Elaeis guineensis (kelapa sawit) 3600-4000 33900-37700
Jatropha curcas (jarak pagar) 2100-2800 19800-26400
Aleurites fordii (biji kemiri) 1800-2700 17000-25500
Saccharum officinarum (tebu) 2450 16000
Ricinus communis (jarak kepyar) 1200-2000 11300-18900
Manihot esculenta (ubi kayu) 1020 6600
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produk-produk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia
Saat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksiethanol Ethanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna bernilaioktan lebih tinggi ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendahdibandingkan dengan bahan bakar minyak (Anonim 2007)
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2225
Tabel 2 Konvensi biomasa menjadi bioethanol
Biomasa (kg) Kandungan gula (Kg) Jumlah hasil bioethanol
(Liter)
Biomasa Bioethanol
Ubi kayu 1000 250-300 1666 65 1Ubi jalar 1000 150-200 125 8 1
Jagung 1000 600-700 400 25 1
Sagu 1000 120-160 90 12 1
Tetes 1000 500 250 4 1
Menurut Martono dan Sasongko (2007) Indonesia memiliki 60 jenis tanaman yang berpotensimenjadi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sawit kelapa jarak pagar kapuk yang bisa dijadikan
biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar dan tebu jagung singkong ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioethanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium Bahan baku biofuel
yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah Ubi kayu
B Potensi Produksi Singkong Sebagai Penyedia Bahan Baku Bioethanol
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasilsingkong yaitu Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara MalukuSumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 8947 dari produksi Nasional sedangkan
produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 (Agrica 2007)
Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13300000 ton) setelah Brazil(25554000 ton) Thailand (13500000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11000000 ton)
India (6500000 ton)dari total produksi dunia sebesar 122134000 ton per tahun (Bigcassavacom2007)
Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan didataran tinggi dekat kawasan hutan Dalam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk
bioethanol pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diataslima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsariataupun hanya merupakan kebun sambilan
Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 122tonha (Agrica 2007) dibandingkan dengan India (1757 ton) Angola (1423 tonha) Thailand (1330tonha) dan China (1306 tonha) (bigcasssavacom 2007) Disamping itu produktivitas ubi kayu diIndonesia masih sangat berfluktuatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten GunungKidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi produktivitas anatar 127 kwha samapi174 kwha dan produksi tertinggi sebesar 812321 ton (Martono dan Sasongko 2007)
Grafik 1 Trend Luas Panen Ubi Kayu (Hektar) di Kabupaten se Daerah IstimewaYogyakarta
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2325
Grafik 3 Trend ProduksiUbi Kayu (Hektar) Kabupaten Gunung Kidul
Tahun 1998 sd 2005
Dalam upaya penyediaan bahan baku bioethanol usaha yang perlu diperhatikan terutama adalah
peningkatan produksi dan produktivitas ubi kayu dengan masukan teknologi budidaya yang tepatRendahnnya produktivitas disebabkan oleh pengunaan varietas lama dan produksinya masih sampinganOleh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan secara perkebunan dengan bibit yang memilikikapasitas sink dan source yang kuat
C Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Melalui Teknologi Singkong Mukibat
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan secara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahan-lahan marjinal Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produktivitas tanaman yang masih rendah
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapatmeningkatkan hasil per tanaman ubi kayu Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalamrangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klon-klon ubi kayu yang mempunyai kapasitassumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang
besar pula sehingga produktivitas tanaman meningkat salah satunya adalah dengan menggunakanteknologi mukibat
Ubi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batangatas dan ubi biasa sebagai batang bawah Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bahwa ubi
karet kapasitas sumber besar daun besar dan warna hijau tua sehingga tanaman mempunyai luas daunlebih luas dan laju fotosintesis lebih besar Menurut Glodsworthy dan Fisher (1992) ubi kayu secara bersama-sama mengembangkan luas daun dan akar yang secara ekonomi berguna sehingga persediaanfotosintatasimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar Hal ini berarti ada indek luas daunoptimum untuk pertumbuhan akar Rekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman
Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hijau diharapkan dapat memanfaatlkan radiasisinar matahari secara efisien Menurut Gardner et al 1991) spesies tanaman budidaya yang efisiencenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daunyang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien Cock (1992) menyatakan bahwa beberapa sifat
tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari500 cm2 cabang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman dan umur daunindividual harus lebih dari seratus hari sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimumantara luas daun ( source) dan pertumbuhan akar ( sink ) Dengan demikian untuk meningkatkan hasiltanaman dilakukan dengan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman per satuan luas daun Penggunaanubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hijau berarti mempunyaikemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai laju maksimum untuk jangka waktu yang
panjang Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun secara fotosintesis aktif bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman Laju pertumbuhan yang meningkatakan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan jugaakan meningkatkan LAI optimum Menurut Alves (2002) pada tanaman singkong terdapat korelasi yang
positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi hal ini mengindikasikan bahwa luasdaun merupakan hal penting yang menentukan laju pertumbuhan tanaman dan laju akumulasi fotosintat
pada bagian penyimpanan pada tanaman singkong
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2425
Hasil penelitian Ahit et al (1981) menunjukan bahwa penggunaan teknologi mukibat dapatmeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanamanlebih tinggi diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta LAI yang lebih tinggidibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa De Bruijn dan Guritno (1990) menyatakan bahwa
peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat 30 dan bahkan dapat mencapai lebih dari 100 tergantung pada kondisi wilayah penanaman
D Penutup
Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan mencari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati Bioethanol berbahan baku singkong cukup potensial untuk dikembangkan mengingat masihtersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi budidaya Teknologi
singkong
mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi singkong untuk bioethanol Penggunaanteknologi mukibat dapat meningkatkan produksi singkong antara 30 sampai dengan 100
DAFTAR PUSTAKA
Agrica 2007 Bensin Singkong Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas PertanianUnsoed Purwokerto Edisi XIXTahun XXI September 2007
Ahit OP SE Abit and MB Posas Growth and development of Cassava Under TheTraditional and The Mukibat System of Planting Annal of Tropical Research 3(3) 187-198
Alves AAC 2002 Cassava Botany and Physiology CAB International
Anonim 2007 Saatnya Eksplorasi Bahan Bakar Hayati httpwwwbpptgoid
Bigcassavacom 2007 Proyek Pengembangan Budi Daya
Singkong Varietas DarulHidayah Sebagai Upaya Meningkatkan Tarap Kehidupan Ekonomi Petani SekaligusMengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel httpwwwbigcassavacom
Cock JH 1992 Ubi Kayu in Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 FisiologiTanaman
Budidaya Tropik Gadjah Mada University Press Yogyakarta
De Bruijn GH and Bambang Guritno 1990 Farmer Experimentation With Cassava
Planting in Indonesia Departemen of Tropical Crop Science Wageningen AgricultureUniversity Netherlands
Gardner FP RB Pearce dan RL Mitchell 1991 Fisiologi Tanaman BudidayaPenerbit Universitas Indonesia Jakarta
Goldsworthy PR dan NM Fisher 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik GadjahMada University Press Yogyakarta
Martono B dan Sasongko 2007 Prospek Pengembangan Ubi Kayu Sebagai Bahan BakuBioethanol httpwwwdiygoid
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI
582018 budidaya-pertanian-singkong1 - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbudidaya-pertanian-singkong1-559abf55b36fb 2525
China Akan Garap Produk SINGKONG WonogiriOleh adminKamis 18 Januari 2007 062017 Klik 139Saat ini jelas Budiyasa China kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak 35 juta tontahun Menurut
Budiyasa kebutuhan itu akan bisa tercukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut rdquoKami sudah keGunungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di Gunungkidul mencapai 800000 tontahunKekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Wonogiri dan PacitanrdquoLebih lanjut Budiyasa menjelaskan sistem yang dibangun adalah pola kerja sama antara BUMD denganUKM di China rdquoKerja sama awal akan berlangsung selama tiga tahun Tahun kedua China akan keWonogiri untuk menanamkan investasi dengan membangun pabrik Pembangunan pabrik didasarkan atastercukupinya bahan baku Untuk bibit singkong ICSME yang menyediakan dan petani bisa membeli diBUMDrdquoKonsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel Suyono memberikan analisis usaha tani budidaya ketela
pohon atau singkongDia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai Rp 52 juta Pendapatan
per hektare dengan produksi 20 ton mencapai Rp 12 juta sehingga petani akan untung Rp 68 jutahaStaf ahli utama bidang ekonomi pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Wonogiri Damiri menyatakan Pemkab menyambut positif investor negara asing rdquoBioethanol nantimenjadi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan dicukupi oleh negara Vietnam Jadi
budi daya singkong ini cukup bagus dan menghasilkanrdquoAsisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Suprapto mengatakan produksi singkong di Wonogirisaat ini mencapai 1 juta ton per tahunrdquoKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang cukup penting di Wonogiri Luas areal ketela pohondi Wonogiri mencapai 73000 ha per tahun Saat ini singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industritapioka pakan ternak dan bahan panganrdquo - tus
SOLOPOS Edisi Kamis 18 Januari 2007 HalVI