budidaya lele kolam terpal mmc

Upload: agrokompleksmmc

Post on 21-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Budidaya Lele Kolam Terpal Mmc

    1/3

    Mosa Mandiri Corporation 48

    Pedoman Budidaya Lele Kolam Terpal (Clarias sp.)

    I. PENDAHULUAN :

    II. PERSIAPAN KOLAM :

    Ikan lele sangat disukai terutama masyarakat jawa, hal ini bisa dilihat adanya warung warung yang menyajikan masakan lele terutama pecel lele goreng di berbagai kota diJawa.

    Lele mudah dibudidayakan dan pertumbuhannya cepat dan mampu hidup di perairan

    yang kurang baik dan tidak memerlukan air mengalir.

    Untuk perkembangbiakan, lele dapat dipijahkan sepanjang tahun dengan fekunditastelur yang besar.

    Kolam tempat budidaya lele bisa dibuat dari terpal. Kelebihan kolam terpal adalah :

    1. Menghemat biaya konstruksi dibanding kolam permanen

    2. Tidak memakan lahan yang luas

    3. Mudah dalam perawataan

    4. Dapat meminimalisir serangan hama pemangsa ikan budidaya

    5. Memudahkan dalam pergantian air ataupun pemanenan6. Lele yang dibudidayakan tampak bersih sehingga diminati konsumen

    1. Pembangunan Konstruksi Kolam Terpal

    Persiapan terpal

    Terpal yang digunakan bisa bervariasi sesuai dengan kondisi/luas lahan dankemampuan pembudidayanya. Biasanya digunakan terpal ukuran 12 x 8 m2, 10 x 8m2, 8 x 6 m2, atau ukuran yang lainnya

    Pencucian terpalDitujukan untuk mengeliminir zat zat kontaminan yang mungkin ada padapermukaan terpal

    Pembangunan konstruksi kolam :

    - Kolam diatas permukaan tanah

    - Kolam di dalam tanah

    2. Isi kolam dengan air sekitar 25-35 cm, usahakan menggunakan air tanah yangbersih.

    3. Diamkan/peram air selama 4-7 hari.

    4. Selama kolam didiamkan usahakan untuk melakukan pemupukan dengan pupukorganik untuk menumbuhkan palnkton agar stabil airnya seperti di kolam tanahbiasa. Dosis pemupukan adalah 0,5-1kg/m2, ppupuk organik dimasukan kedalamkarung/sak yang kemudian dimasukan kedalam air kolam. Tambahkan katalisplankton (probiotik) MMC MINAdosis 10 ml/m2. Setelah 4-7 hari air akan berubahwarna menjadi kuning kehijauan.

    5. Volume air ditambah hingga 60-70 cm dan biibit siap ditebar.

    6. Berikan MMC MINAdengan dosis yang sama 20-25hari sekali atau bilaa terjadi

    Mosa Mandiri Corporation 01

  • 7/24/2019 Budidaya Lele Kolam Terpal Mmc

    2/3

    Mosa Mandiri Corporation 02

    kondisi air mencerah/pertumbuhan plankton terhambat, terlalu lama hujan terusmenerus dll.

    a. Ukuran benih seragam, direkomendasikan ukuran benih 3-5 cm. Untukpembudidaya pemula dianjurkan benih berukuran 4-6 cm atau 5-7 cm.

    b. Usahakan asal benih berasaal dari tetasan induk yang sama.

    c. Benih sehat dengan indikator gerakan lincah, warna cerah, tubuh tidak luka/cacat.

    a. Masukan wadah benih ke dalam kolam.

    b. Tambahkan sedikit demi sedikit air ke dalam wadah benih denagan caramemiringkan wadah benih sehingga air masuk secara perlahan hingga penuh.

    c. Tunggu sampai benih dengan sendirinya secara aktif keluar dari wadah masuk kedalam kolam.

    Pakan merupakan bagian yang membutuhkan biaya operasional tertinggi dalambudidaya lele secara intensif, sehingga pengelolaannya harus secara tepat dan cermat.

    Pakan dibagi dalam 2 kategori :

    a. Pakan Alami, contoh : Moina, Daphnia, Tetraselmis, Artemia, Rotifera, Chlorella,Infusoria, Diatomae, Tubifex, dll

    b. Pakan BuatanKandungan nutrisinya harus tinggi, terutama kadar proteinnya (minimal 30%).Ukuran pakan lele disesuaikan dengan umur lele. Lele yang masih kecil diberi pakantepung, kemudian lele muda dengan pakan crumble, selanjutnya diberi pakan pelet.Dalam sehari lele diberi pakan 3 5 kali.

    Saat pemberian pakan di pagi hari pakan ditambah suplemen organikVIT TO TERNA.Cara aplikasi yaitu dengan menyemrot pakan 5 kg denganVIT TO TERNA10 cc atau1 tutup botol. Jadi tiap 1 kg pakan diperlukan 2 cc VIT TO TERNA. VIT TO TERNAmengandung probiotik, asam amino, dan mineral yang berguna untuk pertumbuhanlele.

    Cara pemberian pakan :

    a. Demand feeding, pemberian pakan secara adlibitum, yaitu pemberian pakan secarasedikit demi sedikit tetapi terus menerus sampai ikan kenyang dengan indikasi ikanterlihat malas untuk makan.

    b. Blind feeding, pemberian pakan dengan estimasi biomassa, yaitu 2-4% totalbiomassa setiap pemberian pakan selama satu hari.

    III. BENIH DAN PENEBARAN BENIH :

    Pemilihan Benih :

    Penebaran Benih :

    IV. PENGELOLAAN PAKAN

    Pedoman Budidaya Lele Kolam Terpal (Clarias sp.)

  • 7/24/2019 Budidaya Lele Kolam Terpal Mmc

    3/3

    Mosa Mandiri Corporation 03

    Pedoman Budidaya Lele Kolam Terpal (Clarias sp.)

    V. HAMA DAN PENYAKIT :

    VI. PANEN DAN PASCA PANEN :

    Hama yang umum menyerang adalah ular, kepiting, belut dan lain lainya. Bisa ditanganisecara manual dengan ditangkap dan disingkirkan.

    Pada dasarnya, benih lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanantubuh yang tinggi. Benih lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi

    lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuh danberkembangnya bibit penyakit baik yang berupa protoazoa (Ichthyopthirius sp,Trichodina sp, Chilodella sp dan lain-lain), Jamur dan bakteri (Aeromonas sp,Pseudomonas sp,Mycobacterium spdan lain-lain )

    Dalam pengelolaan kesehatan lele yang paling penting dilakukan adalah pencegahandan penjagaan (tindakan preventif) serta pemberian nutrisi yang tepat.

    Contoh penanganan penyakit :

    1. Ikan direndam dalam larutan kalium permanganat (PK) 1 gram per 100 liter airselama 60-90 menit.

    2. Ikan direndam dalam larutan garam dapur (10 gram per 1 liter air) selama 1 menit.

    Lele dipanen setelah dipelihara selama 50-60 hari, panen dilakukaan pada pagi atausore hari saat suhu rendah. Prinsip pelaksanaan panen adalah cepat dan cermatsehingga lele tidak rusak, mati ataupun hilang/lepas.

    Langkah pemanenan:

    1. Pemanenan dimulai dengan mempersiapkan alat-alat panen (serok/seser), tempatpenampungan hasil panen (ember besar, wadah/blong) dan timbangan.

    2. Kolam dikeringkan secara perlahan lahan sampai air yang tersisa hanya tinggal disisikolam terendah sehingga ikan terakumulasi

    3. Angkat ikan dengan serok dan kumpulkan ke dalam ember secukupnya untukditimbang dalam keadaan kering (tanpa air), lakukan dengan cepat dan hati-hati.

    4. Segera pindahkan ikan ke wadah pengangkutan yang telah diisi air bersih.

    5. Ikan siap diangkut.