budidaya anggrek

Download Budidaya anggrek

If you can't read please download the document

Upload: febriant-eka-putro

Post on 05-Jul-2015

636 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Budidaya Tanaman AnggrekSumber : http://www.deptan.go.id/ditlinhorti/

A. ASPEK LINGKUNGANSecara alami anggrek (Famili Orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan ranting-ranting tanaman lain, namun dalam pertumbuhannya anggrek dapat ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti faktor lingkungan, antara lain sinar matahari, kelembaban dan temperatur serta pemeliharaan seperti : pemupukan, penyiraman serta pengendalian OPT. Pada umumnya anggrek-anggrek yang dibudidayakan memerlukan temperatur 28 + 2 C dengan temperatur minimum 15 C. Anggrek tanah pada umumnya lebih tahan panas dari pada anggrek pot. Tetapi temperatur yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 6085%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga agar tidak terlalu tinggi, karena dapat mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda. Oleh karena itu diusahakan agar media dalam pot jangan terlampau basah. Sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer. Berdasarakan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh. Kecuali pada anggrek jenis Dendrobium sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga baru di sisi-sisi batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain : Dendrobium sp., Cattleya sp., Oncidium sp. dan Cymbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada umumnya bersifat epifit. Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat di ujung batang, pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang. Bunga ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp., Arachnis sp., Renanthera sp., Phalaenopsis sp., dan Aranthera sp. Habitat tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok sebagai berikut : Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari, misalnya Cattleya sp. memerlukan cahaya +40%, Dendrobium sp. 5060%, Phalaenopsis sp. + 30 %, dan Oncidium sp. 60 75 %. Anggrek terestrial, yaitu anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung, misalnya Aranthera sp., Renanthera sp., Vanda sp. dan Arachnis sp. Tanaman anggrek terestrial membutuhkan cahaya matahari 70 100 %, dengan suhu siang berkisar antara 19 380C, dan malam hari 18210C. Sedangkan untuk anggrek jenis Vanda sp. yang berdaun lebar memerlukan sedikit naungan. Anggrek litofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh, misalnya Dendrobium phalaenopsis. Anggrek saprofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta membutuhkan sedikit cahaya matahari, misalnya Goodyera sp.

SYARAT PERTUMBUHAN 5.1. Iklim 1. Angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek. 2. Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek. 3. Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng). 4. Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %. 5.2. Media Tanam Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu: 1. Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari: 1. Serat Pakis yang telah digodok. 2. 2. Kulit kayu yang dibuang getahnya. 3. Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu. 4. Ijuk. 5. Potongan batang pohon enau. 6. Arang kayu . 7. Pecahan genting/batu bata. 8. Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya. Untuk anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun-daunan. 5.3. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu: 1. Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) : Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah: 1. Dendrobium phalaenopsis 2. Onchidium Papillo 3. Phaphilopedillum Bellatum 2. Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl) : Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 derajat C dan 1521 derajat C,pada malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl. 3. Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) : Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di siang hari dan 915 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian = 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium. 6. PEDOMAN BUDIDAYA 6.1. Pembibitan 1. Persyaratan Bibit : Bibit anggrek yang baik, sehat dan unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat dan indah. 2. Penyebaran Biji : Bibit anggrek berasal dari biji yang disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sebagai berikut: 1. Peralatan yang digunakan untuk penyebaran biji harus bersih. 2. Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dalam 100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukan dalam botol dan digojog 10 menit. (biji anggrek yang semula kuning kecoklatan berubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang dan diganti dengan aquades, digojog berulang kali (23 kali). 3. Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yang telah disterilkan dapat digunakan untuk menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus untuk menghilangkan kuman. Untuk memasukan biji anggrek ke dalam botol digunakan pipet yang dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yang telah terbuka kemudian diisi biji anggrek dan diratakan keseluruh

permukaan alas makanan yang telah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali. 3. Teknik Penyemaian Benih : 1. Memeriksaan dengan mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek, yang kosong berwarna putih dan yang isi kuning coklat/warna lain. 2. Mempersiapkan botol yang bermulut lebar bersih dan tidak berwarna agar dapat meneruskan cahaya matahari yang dibutuhkan dan mudah dilihat. 3. Tutup botol dari kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali untuk memudahkan dicopot kembali, atau kain sisa yang dipotong potong. Kerapatan tutup botol menjaga agar bakteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi atau terkontaminasi. 4. Mempersiapkan lemari kaca (ent-kas) yang bersih dari bakteri/jamur dengan kain yang sudah dicelup formalin udara dalam lemari disterilkan dengan kapas dipiring dituangi formalin supaya menguap mensterilkan kaca (ent-kas). 5. Pembuatan sterilsasi alas makanan dan untuk membuat alas makanan anggrek biasanya dipakai resep Khudson C (NORTHEN) 12 yaitu: 1. Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram 2. KH2PO4 : 0,25 gram 3. MgSO47H2O : 0,25 gram 4. (NH4)2SO4 : 0,25 gram 5. Saccharose : 20 gram 6. FeSO4 4H2O : 0,25 gram 7. MnSO4 : 0,0075 gram 8. Agar-agar : 1517,5 gram 9. Aquadest : 1000 cc Pembuatan alas makanan diperlukan pH 5,2, dipergunakan pH meter/kertas pH tekstil/Indikator Paper. Sterilisasi dengan cara dipanaskan dalam Autoclaf yang sampai 110 derajat C selama setengah jam atau dengan dandang kemudian diletakan pada tempat bersih, dengan posisi miring, sehingga makanan setinggi 1/22/3 tinggi botol (dari alas sampai ke leher botol) dan didiamkan selama 57 jam untuk mengetahui sterilisasi yang sempurna. 4. Pemindahan Bibit : Setelah tanaman di dalam botol berumur 912 bulan terlihat besar, tumbuh akar. Dalam tingkat ini bibit sudah dapat dipindahkan kedalam pot penyemaian yang berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16 cm yang berlubang. Siapkan pecahan genting, dan akar pakis warna coklat, di potong dengan panjang 530 mm sehingga serabutnya terlepas satu sama lainnya. Sebelum dipakai terlebih dulu dicuci bersih dan biarkan airnya hilang. Akar pakis setelah dicuci, direndam dulu dalam alas makanan selama 24 jam yang berupa: 1. Urea atau ZA : 0,50 mg 2. DS, TS atau ES : 0,25 mg 3. Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg 4. Air : 1000 cc

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2.Tujuan 1.3. Ruang Lingkup atau Batasan Masalah 1.4 Metode Penyusunan BAB II 2.1. Mengenal Anggrek lebih dekat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembuatan karya ilmiah ini sangat diperlukan bagi siswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Kegiatan seperti ini sangat diperlukan oleh semua siswa untuk dapat menerapkan pelajaran teorinya yang ada di Sekolah. Selain itu, juga dapat meningkatkan mutu dan semangat belajar . Dalam penyusunan karya ilmiah ini, saya mendapat bermacam kesulitan, saya tidak akan putus di tengah jalan, karena saya tahu ini semua juga untuk kegiatan saya, demi mencapai prestasi. Karena itu, saya terus berusaha agar karya ilmiah ini hasilnya sempurna dan baik. 1.2 Tujuan Kegiatan 1. Menambah ilmu pengetahuan serta wawasan, 2. Meningkatkan kualitas pendidikan,

3. Mengetahui secara lengkap bagaimana cara membudidayakan bunga anggrek. 1.3 Ruang Lingkup atau Batasan Masalah Adanya kesulitan pada penyusunan karya ilmiah, maka saya mempunyai batasan masalah pengkajian pada karya ilmiah ini. Batasan masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini, antara lain : 1. Mengenal sekilas tentang anggrek. 2. Bagaimana cara memilih dan menyiapkan lahan untuk menanam anggrek? 3. Bagaimana cara penanaman bibit anggrek? 4. Bagaimana cara perawatan tanaman dan pemupukan anggrek? 5. Bagaimana pengendalian hama dan penyakit? 6. Bagaimana penanganan waktu panen dan paskah panen? 1.4 Metode Penyusunan a. Tanya Jawab

Dengan metode ini kami bisa menyatakan masalah yang kurang jelas agar masalah ini bisa cepat terselesaikan, kegiatan tanya jawab ini bisa membantu kita untuk dapat meminta. b. Referensi Dengan metode ini kami bisa tahu lebih jelas dan mengembangkan data yang telah kita dapat, melalui sumber buku yang ada seperti : 1. Budidaya Anggrek. untuk umum hal. 1 52, PT Agro Media Pustaka. BAB II HASIL KEGIATAN 2.1. Mengenal Anggrek Lebih Dekat 2.1.1. Sejarah dan Perkembangan Anggrek Anggrek ( Orehidaceae ), termasuk dalam keluarga tanaman bunga-bungaan. Di seluruh dunia diperkirakan ada sekitar 25000 spesies dan 800 jenis Anggrek. Indonesia sendiri memiliki lebih dari 4000 spesies yang tersebar di hampir semua pulau. Jenis anggrek yang banyak tumbuh

di Indonesia antara lain: Phalaenopsis, Paphiopedilum, Dendrobium, Coelogyne, Cymbidium, Bulbophyllium. Anggrek Indonesia yang terkenal adalah Anggrek Bulan ( Phalaenopsis Amabilis ) yang diangkat sebagai Bunga Nasional dan dijuluki Puspa Pesona, serta Anggrek Kantong ( Paphiopedilum Javanicum ). 2.1.2. Ciri Morfologi Anggrek Sebelum menanam dan membungakan anggrek di pekarangan rumah, ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal ciri fisiknya. Ciri fisik tanaman anggrek sebagai berikut : 1. Akar Akar anggrek lunak, mudah patah, berlendir, dan agak lengket. Bentuknya meruncing di bagian ujung. 2. Batang Ada dua tipe pertumbuhan batang anggrek, yaitu tipe monopodial dan tipe simpodial. Anggrek tipe monopodial umumnya batang tunggal dan tipe simpodial terbatas hingga mencapai ketinggian maksimal. 3. Daun Bentuk daun anggrek berbeda-beda tergantung pada varietasnya. Secara umum bentuknya sempit memanjang hingga bulat memanjang. Letak tubuh daun anggrek saling berhadapan atau berpasangan. 4. Bunga Bunga anggrek dapat muncul dipucuk tanaman ( tipe Acranthe ). Bunga anggrek tersusun atas beberapa bagian meliputi sepal, petal, benang sari, putik dan ovari. 5. Buah dan Biji Anggrek Buah anggrek memiliki bentuk capsular berbelah enam. Sementara itu, bentuk biji anggrek sangat kecil jumlahnya ribuan.

2.1.3 Jenis-jenis Anggrek Pembagian jenis anggrek bertujuan memudahkan pemeliharaan dan perawatannya. Pembagian Anggrek Jenis Anggrek Keterangan Berdasarkan tipe pertumbuhan Anggrek

Simpodial Anggrek tipe ini tumbuh horizontal seperti tanaman merambat. Batang tumbuhnya disebut Rhizoma, akarnya tumbuh disepanjang rhizoma, dengan arah menurun dan membentuk batang vertikal yang disebut umbi semu. Pada pseudobulb yang berbentuk batang tangkai bunga akan muncul dari ujung batangnya. Contohnya Anggrek Dendrobium. Anggrek Monopodial Anggrek tipe ini tumbuh ke atas dari satu batang (stem), daunnya muncul dari ujung batang, terusmenerus selama hidupnya. Anggrek Monopodial tidak mempunyai Rhizoma dan Pseudobulb, tetapi memiliki akar udara. Berdasarkan Tempat Tumbuh Anggrek Epifit Anggrek ini tumbuh menumpang di batang tanaman lain. Akarnya melekat di dahan tanaman inang dan mendapatkan air dari hujan dan kabut. Namun, anggrek epifit tidak mengambil sari makanan dari tanaman inang Anggrek Anggrek ini tumbuh di bebatuan,

Lithophyte menempel dengan cara mencengkeram akar di permukaan batu. Anggrek Saprophyte Anggrek itu tumbuh di humus dan daun-daun kering. Anggrek Terrestrial Anggrek ini tumbuh di padang rumput dan tanah humus yang terdapat di hutan. Berdasarkan Suhu Anggrek suhu dingin

Tumbuh dengan baik pada suhu 15 210C (siang hari) dan 10 130C (malam hari). Lokasi tumbuh di daerah dengan ketinggian 2000 4000 m di atas permukaan laut. Suhu Sedang Tumbuh dengan baik pada suhu 21 320C (siang hari) dan 13 180C (malam hari). Lokasi tumbuh di daerah dengan ketinggian 750 2000 m di atas permukaan laut. Anggrek Suhu Panas Tumbuh dengan baik pada suhu 26 350C (siang hari) dan 18 240C (malam hari). Lokasi tumbuh di daerah dengan ketinggian 0 750 m di atas permukaan laut. 2.2 Merawat dan Membungakan Anggrek 2.2.1. Menjaga Lingkungan Anggrek Lingkungan anggrek adalah area disekitar lokasi tumbuh anggrek baik itu lingkungan pot maupun di sekitar pot ditempatkan. Tanaman anggrek dapat tumbuh dimanapun tapi untuk menciptakan anggrek yang prima dan terus berbunga, faktor lingkungan harus diperhatikan. a. Iklim dan sirkulasi Udara Pemantauan suhu lingkungan harus terus dilakukan. Selain itu, sirkulasi udara juga harus selalu lancar mengalir agar pertumbuhan anggrek dijamin akan maksimal. b. Cahaya Matahari Tanaman anggrek membutuhkan cahaya matahari, terutama pada pagi hari dan siang hari saat stomata atau mulut daunnya terbuka untuk memasak. c. Kebersihan Lingkungan Gulma yang tumbuh harus selalu disiangi dengan cara mencabut beserta akar-akarnya agar tidak tumbuh kembali. d. Kelembaban Anggrek sangat menyenangi daerah yang lembab. Untuk menciptakan suasana yang lembab adalah dengan meletakkan tanaman lain di bawah rak-rak tempat pot enggrek diletakkan. 2.2.2. Pemilihan Media Tanam Media tanam sangat memengaruhi pertumbuhan dan produksi bunga. Untuk itu, perlu terus dilakukan usaha mencari media tanam yang paling cocok. Berikut ini beberapa media tanam yang umum digunakan oleh para penganggrek di Indonesia. Pecahan Batu Bata Digunakan sebagai dasar pot, karena mempunyai kemampuan drainase dan aerase yang baik. Media tanam ini cocok digunakan sebagai media tanam anggrek Dendrobium. Moss Digunakan sebagai media tanam anggrek karena memiliki daya ikat air, serta sistem aerase dan drainase yang baik. Baik digunakan sebagai media tanam anggrek phalaenopsis. Pakis

Memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik, serta masa lapuknya tergolong lama, cocok digunakan sebagai media tanam anggrek Phalaenopsis. Serabut Kelapa Media tanam ini juga mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan anggrek, cocok digunakan sebagai media tanam anggrek phalaenopsis. Serutan Kayu / Potongan Kayu Media ini tidak mudah lapuk karena banyak mengandung senyawa- senyawa yang sulit terdekomposisi seperti selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Selain itu, serutan kayu atau potongan kayu memiliki tingkat aerasi dan drainase yang baik, tetapi daya menyimpan airnya kurang dan miskin. Media serutan kayu, sangat baik digunakan sebagai media tanam anggrek Arantera. Pecahan Arang Pecahan arang tidak mudah lapuk, serta tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri. Namun, media ini sulit mengikat air dan miskin zat hara. Media tanam ini cocok digunakan sebagai media tanam anggrek Dendrobium. 2.2.3. Penyiraman dan Pemupukan Penyiraman yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan, terutama untuk anggrek yang di tanam di daerah yang lembab karena dapat mengakibatkan pembusukan bahkan kematian pada anggrek. Karena itu, frekuensi penyiraman disesuaikan dengan jenis anggrek, media tanam yang digunakan dan temperatur saat itu. Untuk anggrek monopodial, penyiraman dilakukan 2 3 kali sehari. Untuk anggrek simpodial, penyiraman cukup dilakukan 1 2 kali sehari. Tanaman anggrek Vanda sp, yang termasuk anggrek tipe monopodial perlu disiram lebih dari dua kali sehari, terutama pada musim kemarau. Untuk anggrek yang ditanam di media yang mudah menyerap air, seperti serabut kelapa, pakis dan moss, penyiraman cukup dilakukan sehari sekali. Untuk anggrek yang ditanam di media yang sulit menyerap air, seperti pecahan arang, potongan kayu, penyiraman cukup dilakukan 2 3 kali sehari. Cara menyiram anggrek yang paling baik adalah dengan menyemprotnya menggunakan nozzle yang dapat diatur besar- kecilnya butiran air yang keluar. Penyiraman dapat ditujukan ke seluruh bagian tanaman, tetapi jangan sampai menciptakan genangan dipermukaan media tanam. Pemupukan Tanaman anggrek membutuhkan unsur hara untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Ada 16 unsur hara yang dibutuhkan oleh anggrek. Tiga unsur diperoleh dari udara dan air, yaitu Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). 13 unsur

lain dibagi menjadi 2 bagian yaitu unsur makro seperti Nitrogen (N), Posfor (F), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S), dan unsur mikro seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Boron (B), Molybdinum (Mo), dan Klorin (Cl). Unsur makro dan mikro dipenuhi dari makanan yang didapat oleh akar atau dihasilkan dari proses fotosintesis. Tanaman harus diberi pupuk, baik organik maupun anorganik. Pupuk terbaik yang diberikan adalah pupuk majemuk, yakni pupuk yang mengandung unsur makro dan mikro sekaligus. Kualitas dan kuantitas pupuk yang diberikan sangat mempengaruhi keseimbangan perubahan vegetatif dan generatif tanaman. Oleh karena itu, pupuk yang diberikan harus mengandung tiga unsur makro : N, P dan K dengan komposisi tergantung pada unsur anggrek.

Pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk daun atau pupuk akar. Namum, agar pupuk lebih cepat terserap sebaiknya gunakan pupuk daun. Pemberian pupuk dilakukan dengan penyemprotan menggunakan nozzle. Jenis pupuk daun yang banyak tersedia di pasaran antara lain Gandasil, Hyponex, Vitabloom, Gaviota, atau Mamigro. 2.2.4. Tabel 1. Jadwal Pemupukan Anggrek Umur Anggrek Jadwal pemupukan Keterangan 1. Bibit Seedling Satu minggu sekali, pupuk dicampur dengan vitamin B1 atau atronik. Dua minggu sekali, pupuk dicampur dengan fungisida. Bibit seedling membutuhkan pupuk dengan kandungan N tinggi. 2. Anggrek remaja ( akan berbunga ) Satu minggu dua kali. Satu minggu sekali pupuk dicampur dengan vitamin B1 dan fungisida. Untuk merangsang pembungaan, satu minggu sekali berikan pupuk yang mengandung P. tinggi. Dua minggu sekali aplikasikan

insektisida untuk pencegahan hama dan penyakit. 3. Anggrek berbunga Satu minggu sekali Pemupukan dapat dilakukan lebih sering, tetapi dosisnya dikurangi. Tabel 2. Jadwal Pemupukan Anggrek. Jenis Unsur Nama Unsur Kegunaan

Makro Nitrogen (N)

Dibutuhkan untuk sintesa asam amino, protein, asam nukleat, berbagai koenzim, serta berfungsi sebagai konstituen molekul klorofil ( zat hijau daun ). Posfor (P) Merupakan komponen gula fosfat, asam nukleat, nukleotida, koenzim, dan fofolit, fungsi utama P adalah mentransfer energi reaksi-reaksi kimia dalam tubuh anggrek. Unsur P secara nyata mempengaruhi pertumbuhan seluruh bagian anggrek. Kalium (K) Kalium mempengaruhi enzim yang membantu proses fotosintesis dan respirasi metabolisme karbohidrat. Kalsium (Ca) Dibutuhkan sebagai bahan pengisi dinding sel, mempengaruhi tingkat hormon yang berfungsi sebagai dektosifikasi racun dari unsur lain, terutama unsur mikro. Magnesium (Mg) Merupakan inti molekul klorofil yang memegang peran penting dalam proses fotosintesis. Sulfur (S) Diperlukan sebagai unsur asam amino yang mengandung vitamin dan koenzim penting. Mikro Besi (Fe) Unsur mikro jarang diberikan secara khusus karena dianggap tercukupi oleh campuran atau ketidakmurnian pupuk makro. Unsur mikro yang paling sering kekurangan adalah Besi ( Fe ), karena oksidasi unsur Fe berubah menjadi

senyawa yang tidak tersedia bagi anggrek. 2.2.5. Repotting Repotting merupakan proses penggantian pot dan media tanam anggreknya. Pekerjaan ini sebaiknya dilakukan setelah masa berbunga selesai dan mulai tumbuh akar baru. Alat yang digunakan antara lain pisau tipis (cutter atau silet). Sementara itu, waktu yang tepat melakukan repotting adalah setiap 2 3 tahun, atau jika salah satu dari beberapa keadaan di bawah ini telah terjadi. Media tanam telah rusak, hancur, atau membusuk. Media tanam sudah terlalu asam ( PH