budaya korupsi dalam pengaruh kehidupan sosial bermasyarakat

Upload: munawaroh

Post on 07-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Budaya Korupsi Dalam Pengaruh Kehidupan Sosial Bermasyarakat

    1/3

    BUDAYA KORUPSI DALAM PENGARUH KEHIDUPAN SOSIAL BERMASYARAKAT

    Korupsi bukanlah hal yang baru kita dengar dalam kehidupan sosial bermasyarakat,dimana sangat

    mencerminkan mentalitas serta karakter kita yang disebabkan oleh banyak faktor,mungkin telah ada

    sejak awal sejarah manusia kecuali pada masa yang sangat primitif dimana secara konsep perilakubelum dikenal meskipun gejalanya bisa saja sudah ada. Korupsi secara historis merupakan konsep

    dan perilaku menyimpang secara hukum, ketika secara social,budaya,dan politik telah terjadi

    pemisahan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan publik, yang diikuti dengan perasaan

    berhak atas keistimewaan (dengan dukungan diam-diam dari rakyat) maka terdapat kecenderungan

    untuk melihat bahwa pemanfaatan berbagai sumber daya finansial dan non finasial untuk

    kepentingan pribadi sebagai hal yang wajar.Banyak yang telah mencoba mengkaji masalah korupsi

    di Indonesia, dimana menurut saya fenomena korupsi telah ada sejak jaman kerajaan-kerajan di

    indonesia terdahulu.Kedudukan diperjualkan kepada orang atau kelompok yang mampu membayar

    untuk kemudian mereka diberi kedudukan yang berhak melakukan pemungutan pajak yang tanpa

    kontrol hukum sehingga penyimpangan yang terjadi sulit diperbaiki karena lemahnya kontrol

    pemerintah serta pendiaman oleh masyarakat.Kondisi ini jelas menunjukan korupsi mempunyai akar

    historis yang cukup kuat dalam kehidupan masyarakat kita, dan makin meningkat seiring dengan

    upaya pembangunan yang masif yang menggunakan dana besar demi berkembang dan untuk

    meningkatkan mutu hidup masyarakat.Ini adalah salah satu peluang besar bagi para koruptor

    tersebut. Secara istilah banyak para ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jka dilihat dari

    struktur bahasa dan cara penyampaiannya yang berbeda, tetapi pada hakekatnya mempunyai

    makna yang sama bahwa korupsi merupakan penggunaan yang korup secara diam-diam kekuasaan

    yang dialihkan berdasarkan wewenang yang melekat pada kekuasaan itu atau berdasarkan

    kemampuan formal, dengan merugikan tujuan tujuan kekuasaan asli dan dengan menguntungkan

    orang luar atas dalih menggunakan kekuasaan itu dengan sah.Seorang pejabat dikatakan

    melakukan tindakan korupsi bila ia menerima hadiah dari seseorang yang bertujuan

    mempengaruhinya agar ia mengambil keputusan yang menguntungkan kepentingan si pemberi

    hadiah. Kadang-kadang orang yang menawarkan hadiah dalam bentuk balas jasa juga termasuk

    dalam korupsi. Selanjutnya,balas jasa dari pihak ketiga yang diterima atau diminta oleh seorang

    pejabat untuk diteruskan kepada keluarganya atau partainya/ kelompoknya atau orang-orang yang

    mempunyai hubungan pribadi dengannya, juga dapat dianggap sebagai korupsi. Dalam keadaan

    yang demikian, jelas bahwa ciri yang paling menonjol di dalam korupsi adalah tingkah laku pejabat

    yang melanggar azas pemisahan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan masyarakat,

    pemisaham keuangan pribadi dengan masyarakat.Atau bisa juga diartikan bahwa korupsi secara

    umum adalah apabila seorang pegawai negeri menerima pemberian yang disodorkan oleh seorang

    swasta dengan maksud mempengaruhinya agar memberikan perhatian istimewa pada kepentingan

    si pemberi.Dengan demikian korupsi merupakan gejala salah pakai dan salah urus dari kekuasaan,

  • 8/18/2019 Budaya Korupsi Dalam Pengaruh Kehidupan Sosial Bermasyarakat

    2/3

    demi keuntungan pribadi, salah urus dan kesewenangan terhadap sumber-sumber kekayaan negara

    dengan menggunakan wewenang/kekuasaan dan kekuatan kekuatan formal (misalnya dengan

    alasan hukum dan kekuatan senjata) untuk memperkaya diri sendiri. Korupsi terjadi disebabkan

    adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatan/kekuaasaan yang dimiliki oleh pejabat atau

    pegawai demi kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan pribadi dan atau keluarga, sanaksaudara dan teman.

    Korupsi selalu terjadi dalam suatu konteks sosial yang membentuk konsep diri dan definisi situasi

    seseorang yang ketika terjadi proses sosial akan mendorong berbagai kecenderungan muncul

    sejalan dengan kebiasaan yang ada baik yang terbuka maupun tertutup. Korupsi cenderung terjadi

    secara tertutup dan kalaupun terbuka selalu ada upaya untuk menutupinya. Yang pertama terkait

    dengan atribut kelembagaan dan yang kedua dengan atribut masyarakat.Faktor-faktor penyebab

    terjadinya korupsi adalah : Ketiadaan atau kelemahan kepemimpinan dalam posisi posisi kunci

    yangg mampu memberikan ilham dan mempengaruhi tingkah laku yang menjinakkan

    korupsi,kelemahan pengajaran agama dan etika,kolonialisme,kurangnya

    pendidikan,kemiskinan,tiadanya tindak hukum yang keras,kelangkaan lingkungan yang subur untuk

    prilaku anti korupsi,struktur pemerintahan,perubahan radikal,dan keadaan sosial budaya

    masyarakat.Penyebab tersebut ada yang bersifat kelembagaan, ekonomi, sosial dan individual serta

    ada yang bersifat mandiri dan yang bersifat kausal, namun demikian hal yang dapat dicatat adalah

    bahwa menghilangkan penyebab secara sebagian akan sulit untuk menjamin korupsi akan hilang,

    paling tidak hanya mengurangi tingkat kemerajalealaannya dalam kehidupan bangsa dan bernegara.

    Korupsi dilihat dalam sudut pandang sosial dan budaya akan bervariasi tergantung apa yang

    dimaksud dengan sosial budaya serta kekuatan ikatannya dalam menentukan pola dan norma

    kehidupan sosial masyarakat. Korupsi di indonesia telah menjadi budaya dengan melihat fenomena

    yang terjadi, namun bila budaya itu diwariskan apakah nenek moyang kita mengajarkan korupsi atau

    suatu perbuatan yang kemudian dalam masa modern disebut korupsi ?, masalahnya jelas jadi rumit

    oleh karena itu penyebutan tersebut perlu dilakukan hati-hati atau harus dengan referensi

    pemaknaan sosial budaya yang spesifik.Dalam periode awal pada setiap daerah/bangsa termasuk

    Indonesia umumnya melalui fase-fase kehidupan sosial.Sosial dan budaya dalam arti nilai yang

    umum dijalankan dalam guna mengendalikan berbagai kejadian yang merugikan/merusak

    kehidupan masyarakat merupakan instrumen penting untuk menenangkan dan memperkuat posisi

    kehidupan manusia.

    Namun demikian, hal yang jelas adalah bahwa korupsi yang terjadi dalam level manapun

    merupakan hal yang dapat menghancurkan nilai-nilai etika serta norma sosial budaya dan nilai

    agama, sehingga dapat menjadi prilaku yang mengkorupsi budaya, dan ketika secara bertahap atau

  • 8/18/2019 Budaya Korupsi Dalam Pengaruh Kehidupan Sosial Bermasyarakat

    3/3

    sekaligus diterima oleh masyarakat sebagai sesuatu yang wajar, maka disitu telah terjadi korupsi

    budaya yang kemudian membentuk budaya korupsi. Dengan demikian jika pun benar ada budaya

    korupsi, maka itu sebenarnya terjadi karena korupsi budaya akibat makin lemahnya kontrol

    sosial/pengabaian terhadap upaya mementingkan pribadi diatas kepentingan publik pada saat

    mereka mempunyai kedudukan/jabatan atas mandat publik baik langsung maupun tak langsung.Kebijakan pemberantasan korupsi dengan melibatkan masyarakat diperlukan suatu kerja untuk

    mengubah keadaan masyarakatnya itu sendiri. Di masyarakat, sekalipun mereka mengalami

    dampak yang tidak sedikit dari praktek korupsi berupa pelayanan umum yang buruk misalnya,

    namun sejauh itu masalah ini hanya menjadi sumber pergunjingan dan keluh kesah semata.

     Mereka tidak mau mencatat pemerasan-pemerasan yang mereka alami ketika berhadapan dengan

    aparat pemerintah atau praktek korupsi yang terjadi di sekitarnya. Alasannya pasti mereka tidak

    cukup punya kebernaian melawan para koruptor yang memiliki senjata dan uang untuk melakukan

    apa saja,selain tidak percaya terhadap lembaga penegak hukum itu sendiri.

    Menurut saya korupsi sudah membudidaya sekali di Indonesia.Korupsi merupakan penyalahgunaan

    wewenang yang harus dicegah dan ditanggulangi.Cara penanggulangan korupsi adalah

    pencegahan yang dimulai dari pola pikir diri kita sendiri yang perlu dilakukan adalah dengan

    menumbuhkan dan membangun etos kerja maupun tentang pemisahan yang jelas antara milik

    negara atau perusahaan dengan milik pribadi, mengusahakan perbaikan

    penghasilan,menumbuhkan kebanggaan-kebanggaan dan atribut kehormatan diri setiap jabatan dan

    pekerjaan, teladan dan pelaku pimpinan atau atasan lebih efektif dalam memasyarakatkan

    pandangan, penilaian dan kebijakan, terbuka untuk kontrol, adanya kontrol sosial dan sanksi

    sosial,dan pendidikan dapat menjadi instrumen penting bila dilakukan dengan tepat bagi upaya

    pencegahan tumbuh dan berkembangnya korupsi karena sangat berpengaruh buruk terhadap

    kehidupan sosial dan mentalitas kebudayaan bagi generasi penerus dalam timgkat kenhidupan

    bermasyarakat.