budaya kerja untuk efektivitas kepemimpinanlan-samarinda.com/diklat/file/2018-05-24-7652.pdf · •...

31
Budaya Kerja Untuk Efektivitas Kepemimpinan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan VII PKP2A III LAN 2018 Muhammad Abdi Rahman, S.Sos., M.Si

Upload: buithuy

Post on 03-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Budaya Kerja Untuk

Efektivitas Kepemimpinan

Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan VII

PKP2A III LAN

2018 Muhammad Abdi Rahman, S.Sos., M.Si

BUDAYA KERJA..?

Sebutkan Contohnya..

BUDAYA

Cara hidup tertentu yang memancarkan identitas

tertentu dari suatu bangsa (Ashley Montagu & Cristoper

Dawson 1993)

Suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirim melalui

kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan, dan segala

hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok

manusia (Kotter& Heskett 1992)

Nilai-nilai yang telah menjadi kebiasaan

3

PENGERTIAN BUDAYA KERJA

• Budaya kerja adalah nilai2 baru yang manjadi sikap

dan perilaku manajemen dalam menghadapi

tantangan baru

• Budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari

oleh pandangan hidup sebagai nilai – nilai yang

menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong

• Budaya kerja mengubah cara kerja lama menjadi

cara kerja baru yang akan berorientasi untuk

memuaskan pelanggan atau masyarakat

• Budaya kerja diupayakan dengan sungguh –

sungguh melalui suatu proses

Budhi Paramita dalam Supriyadi (2003): Budaya Kerja dapat dibagi menjadi,

1. Sikap terhadap pekerjaan yakni kesukaan akan kerja dibandingkan dengan kegiatan lain, seperti bersantai atau semata – mata memperoleh kepuasaan dari kesibukan pekerjaannya sendiri atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya untuk kelangsungan hidupnya.

2. Perilaku pada waktu bekerja, seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, berhati – hati, teliti, cermat, kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas dan kewajibannya, suka membantu sesama karyawan.

Manfaat Budaya Kerja

• Mengubah sikap dan perilaku pegawai untuk

meningkatkan produktivitas kerja.

• Meningkatkan kepuasan kerja dan pelanggan

serta mengurangi pemborosan.

• Menjamin hasil kerja berkualitas

• Memperkuat jaringan kerja ( networking)

• Menjamin keterbukaan ( accountable )

• Membangun kebersamaan

TUJUAN DAN MANFAAT BUDAYA KERJA

BUDAYA KERJA

PERILAKU SDM

PRODUKTIVITAS KERJA

TANTANGAN MASA DEPAN

TUJUAN DAN MANFAAT BUDAYA KERJA

BUDAYA KERJA

KEPUASAN KERJA MENINGKAT

PERGAULAN YG LEBIH AKRAB

DISIPLIN MENINGKAT

PENGAWASAN BERKURANG

INGIN BELAJAR TERUS

NILAI2 BUDAYA KERJA YG DIHARAPKAN DAPAT DIKEMBANGKAN OLEH

APARATUR NEGARA

1. Komitmen dan Konsisten

2. Wewenang dan Tanggungjawab

3. Keiklasan dan Kejujuran

4. Integritas dan Profesionalisme

5. Kreativitas dan Kepekaan

6. Kepemimpinan dan Keteladanan

7. Kerjasama dan Dinamika Kelompok

8. Ketepatan dan Kecepatan

9. Rasionalitas dan Kecerdasan Emosi

10. Keteguhan dan Ketegasan

11. Disiplin dan Keteraturan Kerja

12. Keberanian dan Kearifan

13. Dedikasi dan Loyalitas

14. Semangat dan Motivasi

15. Ketekunan dan Kesabaran

16. Keadilan dan Keterbukaan

17. Penguasaan IPTEK

Berbakti kepada negara melalui industri

Berlaku jujur dan adil

Kerjasama dengan keselarasan

Berjuang untuk perbaikan

Ramah tamah dan ksatria

Menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman

Bersyukur dan berterima kasih

(sumber ;PT MATSUSHITA KOTOBUKI ELEKTRIK INDONESIA)

Budaya Kerja BNI ”PRINSIP 46” merupakan Tuntunan Perilaku Insan BNI, terdiri dari :

4 (Empat) Nilai Budaya Kerja

PROFESIONALISME

INTEGRITAS

ORIENTASI PELANGGAN

PERBAIKAN TIADA HENTI

6 (Enam) Nilai Perilaku Utama Insan BNI : Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik Jujur, Tulus dan Ikhlas Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis Senantiasa Melakukan Penyempurnaan Kreatif dan Inovatif

Identifikasi permasalahan

budaya kerja yang ada

dikantor anda serta

dampak buruk/akibat

buruknya..?

Diskusi Kelompok

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan

Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang

kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk

mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai

tujuan.

Robert Tanembaum

Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal

untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para

bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian

pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

Lao Tzu

Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu

mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak

lagi memerlukan pemimpinnya itu.

Pemimpin

Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi

(1983 : 255)

Pemimpin adalah seseorang yang memiliki

kemampuan memimpin, artinya memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau

kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.

Kartini Kartono (1994 . 33)

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki

kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan

dan kclebihan disatu bidang, sehingga dia mampu

mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-

sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi

pencapaian satu atau beberapa tujuan.

Kapan seseorang menjadi

pemimpin?

• Dilahirkan untuk jadi pemimpin (Rosul/Nabi)

• Faktor keturunan (raja/ratu)

• Dipilih oleh kelompok, karena: a. Kharismatik

b. Kaya

c. Sebelumnya telah menjadi pemimpin pada bagian kelompok itu

d. Memiliki pengetahuan, keterampilan yang lebih dari yang lain

e. Dapat dipercaya, jujur dsb.

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

Kepemimpinan adalah proses

mengarahkan orang dan mempengaruhi

aktivitas-aktivitas yang berhubungan

dengan tugas dari anggota-anggota

kelompok.

Memimpin orang atau mengarahkan

orang atau mengatur orang adalah

suatu hal yang “gampang-gampang

susah”

(bawahan sering mempunyai

pendapat, pengalaman,

kematangan jiwa, kemauan, dan

kemampuan yang berbeda bahkan

di atas pemimpin)

Variasi kemauan dan kemampuan

bawahan :

• Ada bawahan yang tidak mau dan tidak

mampu

• Ada bawahan yang mau, tetapi tidak

mampu

• Ada bawahan yang tidak mau, tetapi

mampu

• Ada bawahan yang mau dan mampu

Bagaimanakah gaya kepemimpinan

yang efektif ?

• Tidak ada satu cara yang terbaik untuk

mempengaruhi perilaku orang-orang.

• Gaya kepemimpinan yang efektif adalah

kepemimpinan yang disesuaikan dengan

tingkat kedewasaan (maturity) bawahan.

• Kedewasaan bawahan terkait dengan dua

hal, kematangan pekerjaan dan

kematangan psikologis.

Gaya Kemepimpinan

• Teori X (McGregor): dg asumsi bahwa orang harus dipaksa, dikendalikan dan diancam dengan hukuman untuk mau bekerja

• Teori Y (McGregor): dg asumsi bahwa bekerja pada hakikatnya sama dengan bermain atau beristirahat; orang-orang akan mengen-dalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan; mereka mempunyai potensi,kepandaian, dan kreativitas.

• Terori Z(Fiedler): kombinasi dari keduanya (situasional/kontingensi)

Disarankan kepada Pemimpin:

• Mengkaji situasi mereka-orang-orang,

tugas, dan organisasi

• Luwes dalam menggunakan berbagai

keterampilan dalam keseluruhan gaya

• Mempertimbangkan untuk memodifikasi

unsur-unsur pekerjaan mereka guna

memperoleh kesesuaian yang lebih baik

dengan gaya yang mereka sukai.

Bila ingin memimpin, kenali 6 hal:

• Kenali dirimu sendiri

• Kenali situasi yang dihadapi

• Pilih gaya yang cocok dengan situasi

tersebut

• Penuhi kebutuhan tugas

• Penuhi kebutuhan kelompok

• Penuhi kebutuhan individu

Gaya kepemimpinan versi Ki Hadjar

Dewantara

• Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan

memberi contoh)

• Ing Madyo mangun karso (di tengah

memberikan memotivasi)

• Tut Wuri Handayani (di belakang memberi

dorongan/support)

Pemimpin yang efektif (Sunindhia dan Widiyanti diacu

dalam Hakiem 2003):

• Pemimpin harus peka terhadap lingkungannya,

harus mendengarkan saransaran dan nasehat dari

orang-orang di sekitarnya.

• Pemimpin harus menjadi teladan dalam

lingkungannya.

• Pemimpin harus bersikap dan bersifat setia kepada

janjinya, kepada organisasinya.

• Pemimpin harus mampu mengambil keputusan,

harus pandai, cakap dan berani setelah semua

faktor yang relevan diperhitungkan.

Ciri-ciri pemimpin efektif (Siagian, 2003):

• Pengetahuan umum yang luas.

• Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang.

• Kemampuan analitik.

• Sifat inkuisitif atau rasa ingin tahu.

• Keterampilan berkomunikasi secara efektif.

• Kemampuan menentukan skala prioritas.

• Rasionalitas.

• Keteladanan.

• Ketegasan.

• Orientasi masa depan.

Ciri-ciri kepemimpinan yang efektif menurut

Keith Davis memiliki 4 hal, yaitu

1. Intelegensinya tinggi (intellegence), seorang pemimpin harus

memiliki tingkat intelegensi yang lebih tinggi dari bawahannya.

2. Kematangan jiwa sosial (social maturity and breadth) Pemimpin

biasanya memiliki perasaan/jiwa yang cukup matang dan

mempunyai kepentingan serta perhatian yang cukup besar

terhadap bawahannya.

3. Motivasi terhadap diri dan hasil (inner motivation and achievment

drives) Para pemimpin senantiasa ingin membereskan segala

sesuatu yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

4. Menjalin hubungan kerja manusiawi (human relation attides)

Pemimpin harus dapat bekerja secara efektif dengan orang lain

atau dengan bawahannya

Membangun Budaya Kerja

• Mengatur Kompetisi

• Beri waktu jeda yang sesuai

• Membangun hubungan yang cair

• Rayakan keberhasilan

• Visi dan standar kerja dipahami bersama