budaya bali

26
KEBUDAYAAN BALI

Upload: mira-sandrana

Post on 13-Aug-2015

908 views

Category:

Education


225 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUDAYA BALI

KEBUDAYAAN BALI

Page 2: BUDAYA BALI

Loading Loading

Loading CompleteLoading CompletePower Point is starting up...Power Point is starting up...

Mira Sandrana

Nella Suwarno

Epi Prahma sari

Muhammad Ihsan

Dwi Suryanto

Umi SafitriXII IPA 1

Page 3: BUDAYA BALI
Page 4: BUDAYA BALI

STANDAR KOMPETENSI

ADAT ISTIADAT PERNIKAHANPAKAIAN ADAT BALIMAKANAN DAN MINUMAN KHAS BALIRUMAH ADATMITOSTARIAN BALI

Budaya Bali

Page 5: BUDAYA BALI

ADAT PERNIKAHAN BALIADAT PERNIKAHAN BALI

sangat diwarnai dengan pengagungan kepada Tuhan sang pencipta, semua tahapan pernikahan dilakukan di rumah mempelai pria, karena masyarakat Bali memberlakukan sistem patriarki, sehingga dalam pelaksanan upacara perkawinan semua biaya yang dikeluarkan untuk hajatan tersebut menjadi tanggung jawab pihak keluarga laki – laki. hal ini berbeda dengan adat pernikahan jawa yang semua proses pernikahannya dilakukan di rumah mempelai wanita. Pengantin wanita akan diantarkan kembali pulang ke rumahnya untuk meminta izin kepada orang tua agar bisa tinggal bersama suami beberapa hari setelah upacara pernikahan.

Page 6: BUDAYA BALI

Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin wanita dari kehidupan remaja menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bersedia menurunkan kebahagiaan kepada pasangan ini serta nantinya mereka diberikan anugerah berupa keturunan yang baik.Setelah itu pada sore harinya, seluruh tubuh calon pengantin wanita diberi luluran yang terbuat dari daun merak, kunyit, bunga kenanga, dan beras yang telah dihaluskan. Dipekarangan rumah juga disediakan wadah berisi air bunga untuk keperluan mandi calon pengantin. Selain itu air merang pun tersedia untuk keramas. Sesudah acara mandi dan keramas selesai, pernikahan adat bali akan dilanjutkan dengan upacara di dalam kamar pengantin. Sebelumnya dalam kamar itu telah disediakan sesajen. Setelah masuk dalam kamar biasanya calon pengantin wanita tidak diperbolehkan lagi keluar dari kamar sampai calon suaminya datang menjemput. Pada saat acara penjemputan dilakukan, pengantin wanita seluruh tubuhnya mulai dari ujung kaki sampai kepalanya akan ditutupi dengan selembar kain kuning tipis. Hal ini sebagai perlambang bahwa pengantin wanita telah bersedia mengubur masa lalunya sebagai remaja dan kini telah siap menjalani kehidupan baru bersama pasangan hidupnya.

Upacara Ngekeb

Page 7: BUDAYA BALI

Seorang utusan Mungkah Lawang bertugas mengetuk pintu kamar tempat pengantin wanita berada sebanyak tiga kali sambil diiringi oleh seorang Malat yang menyanyikan tembang

Bali. Isi tembang tersebut adalah pesan yang mengatakan jika pengantin pria telah datang menjemput pengantin wanita dan memohon agar segera dibukakan pintu.

Mungkah Lawang ( Buka Pintu )

Sesampainya kedua pengantin di pekarangan rumah pengantin pria, keduanya turun dari tandu untuk bersiap melakukan upacara Mesegehagung yang tak lain bermakna sebagai ungkapan selamat datang kepada pengantin wanita. kemudian keduanya ditandu lagi menuju kamar pengantin. Ibu dari pengantin pria akan memasuki kamar tersebut dan mengatakan kepada pengantin wanita bahwa kain kuning yang menutupi tubuhnya akan segera dibuka untuk ditukarkan dengan uang kepeng satakan yang ditusuk dengan tali benang Bali dan biasanya berjumlah dua ratus kepeng

Upacara Mesegehagung

Page 8: BUDAYA BALI

• Madengen–dengenUpacara ini bertujuan untuk membersihkan diri atau mensucikan kedua pengantin dari

energi negatif dalam diri keduanya. Upacara dipimpin oleh seorang pemangku adat atau Balian

• Mewidhi WidanaDengan memakai baju kebesaran pengantin, mereka melaksanakan upacara Mewidhi

Widana yang dipimpin oleh seorang Sulingguh atau Ida Peranda. Acara ini merupakan penyempurnaan pernikahan adat bali untuk meningkatkan pembersihan diri

pengantin yang telah dilakukan pada acara – acara sebelumnya. Selanjutnya, keduanya menuju merajan yaitu tempat pemujaan untuk berdoa mohon izin dan restu Yang

Kuasa. Acara ini dipimpin oleh seorang pemangku merajan• Mejauman Ngabe Tipat BantalBeberapa hari setelah pengantin resmi menjadi pasangan suami istri, maka pada hari yang telah

disepakati kedua belah keluarga akan ikut mengantarkan kedua pengantin pulang ke rumah orang tua pengantin wanita untuk melakukan upacara Mejamuan. Acara ini dilakukan untuk memohon pamit kepada kedua orang tua serta sanak keluarga pengantin wanita, terutama kepada para leluhur, bahwa mulai saat itu pengantin wanita telah sah menjadi bagian dalam keluarga besar suaminya. Untuk upacara pamitan ini keluarga pengantin pria akan membawa sejumlah barang bawaan yang berisi berbagai panganan kue khas Bali seperti kue bantal, apem, alem, cerorot, kuskus, nagasari, kekupa, beras, gula, kopi, the, sirih pinang, bermacam buah–buahan serta lauk pauk khas bali.

Page 9: BUDAYA BALI

PAKAIAN ADAT BALI

Pakaian daerahPakaian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya.

PriaAnak-anak Ubud mengenakan udeng, kemeja putih dan kain.Busana tradisional pria umumnya terdiri dari:•Udeng (ikat kepala)•Kain kampuh•Umpal (selendang pengikat)•Kain wastra (kemben)

• Sabuk• Keris• Beragam ornamen perhiasan• Sering pula dikenakan baju

kemeja, jas dan alas kaki sebagai pelengkap

Page 10: BUDAYA BALI

WanitaPara penari cilik mengenakan gelung, songket dan kain prada.Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari:•Gelung (sanggul)•Sesenteng (kemben songket)•Kain wastra•Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada•Selendang songket bahu ke bawah•Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam•Beragam ornamen perhiasan•Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki sebagai pelengkap.

Page 11: BUDAYA BALI

Makanan Khas Bali

1. Es BirMinuman satu ini 100% bukan minuman keras atau minuman yang memabukkan. Minuman ini bahan dasarnya adalah kelapa muda dicampur perasan jeruk nipis. Rasanya, Uadem, seger, uenak, nyess, pokoknya fresh banged deh. Es ini banyak dijual di daerah Bali Utara yaitu Singaraja-Buleleng.

2. BulungMakanan khas Bali yang satu ini adalah rumput laut yang disajikan dengan parutan kelapa. Ada dua jenis rumput laut (Bulung) yang biasa dijual. Kita dapat membedakan dari warnanya yaitu warna putih dan warna hijau. Kalau anda berminat dan ingin mencicipi bulung datang aja ke Bali.

Page 12: BUDAYA BALI

3. Es DalumanMungkin anda pernah melihat atau bahkan menikmati minuman ini, karena minuman ini juga saya temukan di daerah Bandung dengan nama Es Cincau. Kalau di Bali minuman ini namanya Es Daluman, disajikan dengan gula sirup berwarna merah, santan dan es batu. Minuman ini sangat bagus untuk panas dalam. Kalau istilah orang Bali minuman ini membuat tenggorokan menjadi dingin (Tis kololongane).

4. Plecing KangkungPlecing kangkung adalah makanan khas daerah Bali yang terbuat dari sayur kangkung dengan bumbu khas bali yang sangat pedas. Untuk dapat menikmati plecing kangkung, anda tak perlu jauh-jauh datang ke Bali, karena plecing kangkung dapat kita jumpai di rumah makan atau restoran Bali yang ada di seluruh nusantara ini.Menurut saya, plecing kangkung yang dijual di rumah makan / resturan tidak senikmat plecing kangkung buatan ibu saya, he..he.. karena di rumah makan harganya mahal sedangkan buatan ibu saya GRATIS.

Page 13: BUDAYA BALI

Gapura Candi Bentar merupakan nama dari rumah adat Bali. Pengambilan nama Gapura Candi Bentar berdasar dari bentuk bangunannya yaitu berupa gapura. Gapura tersebut terdiri dari 2

bangunan candi dibangun sejajar dan serupa yang merupakan gerbang pintu masuk kepekarangan rumah. Gapura tersebut tidak memiliki atap atas yang memisahkan kedua bangunan candi, sehingga kedua bangunan gapura candi tersebut terlihat tampak jelas

terpisah, yang menghubungkan bangunan gapura tersebut adalah berupa anak-anak tangga dan pagar besi yang menjadi pintu jalan masuk. Disekitar bangunan gapura terdapat patung-

patung yang merupakan simbol dari kebudayaan Bali.

Rumah Adat Bali

Page 14: BUDAYA BALI
Page 15: BUDAYA BALI

TARI PENDET

Page 16: BUDAYA BALI

Pada awalnya, tarian ini ditujukan untuk ibadah di pura, yang melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke dunia. Tari Pendet diciptakan oleh dua orang maestro tari Bali yaitu I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng pada tahun 1950. Pada awalnya tari Pendet merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Menurut tradisi Bali, para penari Pendet haruslah gadis yang belum menikah, karena dalam tarian tersebut mereka membawa saji-sajian suci untuk para dewa. Namun lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah tari Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern pada tari ini adalah I Wayan Rindi pada tahun 1967.

Page 17: BUDAYA BALI

Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik. Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya. Adapun orkes gamelan yang mengiringi tari Pendet ini ialah gamelan gong, atau gamelan palegongan, atau gamelan semar pagulingan. Tari Pendet merupakan tarian masal yang bisa dibawakan oleh empat penari, enam penari, delapan atau lebih.

Page 18: BUDAYA BALI

MITOS BALI

Page 19: BUDAYA BALI

MITOS BALI

Page 20: BUDAYA BALI
Page 21: BUDAYA BALI

Mitos L

eak Bali dan

Rangda

Page 22: BUDAYA BALI

Mitos dalam Dunia Kesehatan

Page 23: BUDAYA BALI
Page 24: BUDAYA BALI

Mitos bagi Wanita Hamil

Mitos bagi Wanita Hamil

Page 25: BUDAYA BALI

Ragam Mitos Lainnya

Page 26: BUDAYA BALI

T H A N K Y O U