buang+air+besar+berwarna+hitam
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
1/58
1
BUANG AIR BESAR BERWARNA HITAM
Kelompok A-4
Ketua : Airiza Aszelea Athira (1102010011)
Sekertaris : Indah Kusumo W.P (1102010129)
FajrinUtami (1102007110)
IstiadiMukharam (1102009147)
BimantoroSaputro (1102010050)
Fenia Indah Rainir (1102010099)FildaAzaliaPamano (1102010101)
Farah FarhanaMaren (1102010094)
KhoirunnisaAndira (1102010145)
Lalu Reza Aldira (1102010147)
FakultasKedokteran
UniversitasYarsi
Jakarta
2012
http://mail.yahoo.com/http://mail.yahoo.com/ -
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
2/58
2
BUANG AIR BESAR BERWARNA HITAM
Ny. N , 55 tahun, datang ke poliklinik Yarsi dengan keluhan buang air besar (BAB)
berwarna hitam. Sejak 2 hari yang lalu. Ny. N sering mengeluhkan nyeri ulu hati sejak ia
kerap mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit. Dokter pernah menyatakan Ny. N
penderita ulkus peptikum. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan epigastrium.Dokter kemudian merawat Ny. N dan melakukan bilasa lambung dengan hasil cairan
berwarna kemerahan dan tidak jernih.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
3/58
3
SASARAN BELAJAR
LI 1 Memahami dan Menjelaskan lambung.
LO 1.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi lambung.
LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Histologi lambung.
LI 2. Memahami dan Menjelaskan fisiologi lambung.
LO 2.1 Memahami dan Menjelaskan Fungsi lambung.
LO 2.2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme pencernaan dari mulut hingga
gaster.
LO 2.3 Memahami dan Menjelaskan Sekresi Lambung.
LO 2.4 Memahami dan Menjelaskan Pembentukan asam lambung.
LI 3. Memahami dan Menjelaskan reaksi biokimia di lambung.
LO 3.1 Memahami dan Menjelaskan sekresi protein, karbohidrat, lemak.
LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan enzim yang terlibat dalam pencernaan.
LI 4. Memahami dan Menjelaskan ulkus peptikum.
LO 4.1 Memahami dan Menjelaskan definisi ulkus peptikum.
LO 4.2 Memahami dan Menjelaskan etiologi ulkus peptikum.
LO 4.3 Memahami dan Menjelaskan epidemiologi ulkus peptikum.
LO 4.4 Memahami dan Menjelaskan patofisiologi ulkus peptikum.
LO 4.5 Memahami dan Menjelaskan manifestasi klinik ulkus peptikum.
LO 4.6 Memahami dan Menjelaskan pemeriksaan fisik dan penunjang ulkus peptikum.
LO 4.7 Memahami dan Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding ulkus peptikum.
LO 4.8 Memahami dan Menjelaskan pencegahan ulkus peptikum.
LO 4.9 Memahami dan Menjelaskan komplikasi ulkus peptikum.
LO 4.10 Memahami dan Menjelaskan prognosis ulkus peptikum.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
4/58
4
LI 5. Memahami dan Menjelaskan farmako terapi untuk ulkus peptikum.
LO 5.1 Memahami dan Menjelaskan farmako dinamik.
LO 5.2 Memahami dan Menjelaskan farmako kinetic.
LO 5.3 Memahami dan Menjelaskan indikasi.
LO 5.4 Memahami dan Menjelaskan efek samping.
LO 5.5 Memahami dan Menjelaskan kontraindikasi.
LO 5.6 Memahami dan Menjelaskan dosis.
LO 5.7 Memahami dan Menjelaskan golongan obat.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
5/58
5
LI 1 Memahami dan Menjelaskan lambung.
LO 1.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi lambung.
Secara umum lambung di bagi menjadi 3 bagian:
1. kardia/kelenjar jantung ditemukan di regia mulut jantung. Ini hanya mensekresi
mukus
2. fundus/gastric terletak hampir di seluruh corpus, yang mana kelenjar ini memilikitiga tipe utama sel, yaitu :
Sel zigmogenik/chief cell, mesekresi pepsinogen. Pepsinogen ini diubahmenjadi pepsin dalam suasana asam. Kelenjar ini mensekresi lipase dan renin
lambung yang kurang penting.
Sel parietal, mensekresi asam hidroklorida dan factor intrinsic. Faktor intrinsicdiperlukan untuk absorbsi vitamin B12 dalam usus halus.
Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel inimensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung
terhadap kerusakan oleh HCL atau autodigesti.
3. pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenjar ini mensekresi gastrin dan
mukus, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi
lambung
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
6/58
6
Lapisan Lapisan Lambung.
Lambung terdiri atas empat lapisan :
1. Lapisan peritoneal luar atau lapisan serosa yang merupakan bagian dari
peritoneum viseralis.
Dua lapisan peritoneum visceral menyatu pada kurvatura minor lambung
dan duodenum, memanjang kearah hati membentuk omentum minus.
Lipatan peritoneum yang kelaur dari organ satu menuju organ lain disebut
ligamentum. Pada kurvatura mayor peritoneum terus kebawah membentuk
omentum mayus.
2. Lapisan berotot yang terdiri atas tiga lapis:
serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan ototesofagus,
serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentukotot sfingter; dan berada di bawah lapisan pertama, dan
serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalandari orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura
minor (lengkung kecil).
3. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah
dan saluran limfe. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan
terdiri atas banyak kerutan atau rugue, yang hilang bila organ itu
mengembang karena berisi makanan.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
7/58
7
4. Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe.
Semua sel-sel itu mengeluarkan sekret mukus.Permukaan mukosa ini
dilintasi saluran-saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung.Semua ini
berjalan dari kelenjar lambung tubuler yang bercabang-cabang dan lubang-
lubang salurannya dilapisi oleh epithelium silinder.Epithelium ini
bersambung dengan permukaan mukosa dari lambung.Epithelium dari bagian
kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-beda di
beberapa daerah lambung.
Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga
abdomen dibawah diafragma.Semua bagian kecuali sebagian kecil, terletak
pada bagian kiri garis tengah.
Ukuran dan bentuknya bervariasi dari satu individu ke individu lain,
tergantung :
Banyaknya isi Lanjutnya pencernaan Kuatnya otototot ventrikulus Keadaan usususus disekelilingnya
Dapat dibedakan :
Curvatura mayor Curvatura minor Paries ventralis Paries dorsalis
Ventriculus dapat dibagi dalam :
Cardia, tempat muara oesophagus kedalam lumen Fundus, bagian yang menonjol ke kranial disebelah kiri oesophagus Corpus, bagian dari tempat muara oesophagus sampai tempat terkaudal Pars pylorica, bagian dari tempat terkaudal sampai akhir ventriculus Pylorus, tempat terakhir ventrikulusBatas antara corpus dan pars pylorica, lengkung ventriculus lebih membuat
sudut atau angulus dengan incisura yang melintang disebut incisura
angularis.Pada pylorus terdapat tempat yang sempit disebut istmus, dengan vena
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
8/58
8
yang berjalan melintang. Terdapat serabut yang berjalan melingkar membentuk
m. Spinchter pylori.
Dinding ventriculus dari luar ke dalam :
Tunika serosa, sebetulnya peritoneum viscerale
Tunika muscularis, 3 lapisan otot dri luar ke dalam : Stratum longitudinale Stratum circulare Stratum obliquum
Tunika mukosaMekanisme kerja tunica muskularis
Kontraksi tunika muskularis, ventriculus tidak pipih lagi, tapi membulatseperti usus
Relaksasi paries ventralis berdekatan dengan paries dorsalis, gerakanyang dilakukan oleh tunika muscularis fundus dan corpus ialah peristole,
yaitu kontraksi tonis yang berulang ulang tetapi tidak keras.
Pars pylorica terjadi gerakan peristaltik yang terjasi karena kontraksiberturut dan berganti stratum circulare dan stratum longitudinale dari
oral ke anal. Gerakan ini dilakukan untuk mengerakan isi pars pylorica
ke arah pylorus, dimulai dari incisura angularis, kemudian semakin
kosong ventriculus, maka oral mulainya/ akhirnya pada ventriculus yang
kosong gerakan peristaltik dimulai dari cardia.
Pada ventriculus yang kosong stratum obliquum dapat berkontraksitersendiri. Bila berkontraksi , daerah curvatura minor dipisah dari daerahcurvatura major, sehingga menjadi suatu canalis antara cardia dan
pylorus, disebut canalis gastricus. Ini terjadi secara reflektoris pada
waktu minum saat venticulus kosong.
Pada waktu muntah terjadi kontraksi m. Sphincter pylori dan otot padapars pylorica, sedangkan otot otot pada corpus, fundus, dan cardia
relaksasi. Karena kontraksi otot pylorica ini yang seharusnya terdorong
ke pyloricus tidak dapat melalui m. Sphinter pylori, pergi ke corpus,
fundus dan cardia, yang otot melakukan relaksasi.
Pada waktu muntah gerakan tersebut didahului oleh gerakan inspirasidengan rima glotidis tertutup, sehingga desakan intrathoracal turun dan
esophagus membuka. Gerakan ventriculus tersebut disertai dengan
kontraksi otot perut yang menyebabkan bertambahnya desakan intra
abdominal, yang membantu masuknya isi ventriculus ke esophagus.
Kemudian terjadi gerakan ekspirasi disertai dengan kontraksi otot perut,
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
9/58
9
sehingga desakan intrathoracal bertambah dan isi esophagus
dikeluarkan.
PerdarahanSuplai darah dilambung berasal dari arteri seliaka. Dua cabang arteri
yang penting dalamklinis adalah arteri duodenalis dan pankreas tikoduodenalis
(retroduodenalis) yang berjalansepanjang bulbus posterior duodenum. Tukak
dinding posterior duodenum dapat mengerosiarteri itu menyebabkan
perdarahan. Darah vena dari lambung dan duodenum serta berasaldari pankreas,
limpa dan bagian lain saluran cerna berjalan ke hati melalui vena porta.
PersyarafanPersarafan pada lambung umumnya bersifat otonom. Suplai saraf
parasimpatis untuk lambung di hantarkan ke dan dari abdomen melalui
saraf vagus. Trunkus vagusmencabangkan ramus gastric, pilorik, hepatic
dan seliaka.Persarafan simpatis melalui saraf splachnicus mayor dan
ganglia seliakum. Serabut-serabutafferent simpatis menghambatpergerakan dan sekresi lambung. Pleksus auerbach dansubmukosa (
meissner ) membentuk persarafan intrinsic dinding lambung
danmengkoordinasi aktivitas motorik dan sekresi mukosa lambung.
LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Histologi lambung.
Lambung, seperti usus halus, merupakan organ gabungan eksokrin dan
endokrin yang mencernakan makanan dan sekresi hormon. Lambung
merupakan segmen saluran pencernaan yang melebar, yang fungsi utamanya
adalah menambah cairan pada makanan yang dimakan, mengubahnya menjadi
bubur yang liat dan melanjutkan proses pencernaan karbohidrat yang diawali di
daerah mulut, menambah cairan asam untuk mencerna makanan,
mentransformasikannya dengan aktivitas otot menjadi massa yang viskus
(chyme), dan memulai pencernaan protein dengan enzim pepsin. Lambung juga
memproduksi enzim lipase lambung yang akan mencerna trigliserida dengan
bantuan lipase ludah.
Pada inspeksi makro terlihat 4 regio, yakni : kardia, fundus, korpus dan
pilorus. Karena fundus dan korpus memiliki struktur histologis yang identik,
hanya 3 regio histologis yang akan dibicarakan.
Permukaan lambung ditandai oleh adanya peninggian atau lipatan yangdinamakan rugae. Saat lambung terisi oleh makanan , lipatan-lipatan ini
menjadi rata.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
10/58
10
Mukosa
Mukosa lambung terdiri dari epitel permukaan yang mengalami invaginasi
dengan berbagai kedalaman di dalam lamina propria, membentuk foveola
gastrika. Di seluruh mukosa, sejumlah kelenjar-kelenjar mukosa kecil, yang
terletak jauh di dalam lamina propria, bermuara ke dalam dasar sumur ini.
Masing-masing dari 3 bagian lambung ini mengandung kelenjar-kelenjar gastrik
dengan struktur yang berbeda, sedangkan foveola gastrika mempunyai
morfologi yang sama pada semua bagian lambung. Kelenjar-kelenjar gastrikterletak dalam lamina propria dan tidak pernah meluas melalui muskularis
mukosa sampai ke dalam submukosa. Lamina propria lambung terdiri atas
jaringan penyambung jarang yang diselingi dengan sel-sel otot polos dan
limfoid.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
11/58
11
Gambar 1. Gambaran potongan gaster . Terlihat foveola gastrika yang dalam
dengan kelenjar-kelenjar pylorus pada lamina propria. Pewarnaan H&E.
Pembesaran tingkat rendah.
Aplikasi Medis
Stres dan faktor-faktor psikosomatik lain; konsumsi substansi seperti
aspirin, OAINS atau etanol; makanan yang hiperosmolar; dan beberapa
mikroorganisme misalkan Helicobacter pylori dapat mengganggu permukaan
epitel ini dan membawa ke arah ulkus. Ulkus yang pertama ini dapat sembuh
atau bisa lebih diperparah oleh agen lokal yang agresif.
Daerah Kardia
Kardia merupakan pita sirkuler sempit pada peralihan antara esophagus
dan lambung. Lamina proprianya mengandung kelenjar-kelenjar kardia tubular
simpleks bercabang. Bagian terminal kelenjar-kelenjar ini seringkali bergelung
dan sering mempunyai lumen yang besar. Sel-sel sekresi mereka menghasilkan
mucus dan lisozim (enzim yang berfungsi menyerang dinding bakteri).
Kelenjar-kelenjar ini strukturnya sama seperti kelenjar kardia bagian terminalesophagus.
Daerah Korpus dan Fundus
Lamina propria korpus dan fundus terisi oleh kelenjar gastric tubulosa
bercabang yang bermuara ke dalam dasar foveola gastrika. Sel-sel dan susunan
dalam kelenjar-kelenjar ini tidak uniform. Biasanya mereka dianggap terdiri
atas 3 bagian dari ujung foveola gastrika sampai dasar kelenjar, yakni ; ismus,
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
12/58
12
leher dan basis. Bagian leher dari kelenjar terdiri atas sel stem, sel mukus leher
dan sel parietal (oksintik). Bagian basis kelenjar terdiri dari sel parietal, sel
zimogen dan sel enteroendokrin.
Gambar 2. Gambaran potongan kelenjar lambung di daerah fundus. Sel Parietal (light-stained)
mendominasi di regio atas dan tengah dari kelenjar.Sel zimogen/sel chief (dark-stained)
mendominasi di region bawah dari kelenjar. MM, muskularis mukosa. PT stain. Pembesaran
tingkat rendah
Sel stem
Dijumpai di regio leher dalam jumlah yang sedikit., sel stem merupakan
sel kolumnar pendek dengan nukleus oval dekat ke dasar sel. Sel ini memiliki
kecepatan mitosis yang tinggi; beberapa dari sel ini bergerak ke atas untuk
menggantikan sel mukus pada permukaan dan sumur., yang memiliki masa
turnover 4-7 hari. Sel-sel muda yang lain bermigrasi lebih ke dalam kelenjar
dan berdiferensiasi menjadi sel mukus leher, sel parietal, sel zimogen dan sel
enteroendokrin. Sel-sel ini digantikan lebih lambat dibandingkan sel mukus
permukaan.
Sel Mukus Leher
Sel mukus leher terdapat dalam kelompokan atau sel-sel tunggal
antara sel-sel parietal dalam leher kelenjar gastrik. Sekresi mukus sel ini
sangat berbeda dengan mukus yang disekresikan sel mukus permukaan.
Terdapat perbedaan bentuk sel, dengan nukleus pada dasar sel dan granul
sekresi dekat permukaan apikal. Tidak seperti sekresi mukus netral dari sel-
sel mukus permukaan, sekret sel mukus leher kaya akan glikosaminoglikans.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
13/58
13
Sel Parietal (Oksintik)
Sel ini terutama terdapat pada bagian setengah atas kelenjar dan tersisip antara
sel-sel mukus leher. Mereka jarang terdapat pada dasar kelenjar gastrik. Sel ini
berbentuk bulat atau piramid, dengan satu nukleus sferis di tengah dan
sitoplasma yang jelas eosinofilik. Bila dilihat di bawah mikroskop elektron, selparietal memiliki gambaran sebagai berikut :
1. Invaginasi sirkuler dari membrane plasma apikal, membentuk kanalikuliintraseluler.
2. Sitoplasma eosinofilik mempunyai banyak sekali mitokondria dengan kristayang banyak apparatus Golgi yang tersebar dekat basis sel.
3. Pada sel yang sedang istirahat, dapat dilihat sejumlah strukturtubulovesikuler pada daerah apikal sel tepat di bawah plasmalemmanya..
Bila dirangsang untuk menghasilkan asam klorida, tubulovesikuler ini
bersatu dengan membran sel dan membentuk mikrovili yang menonjol ke
dalam invaginasi sitoplasmik. Filamen-filamen aktin terdapat antara
tubulovesikuler ini, mungkin memegang peranan dalam pengeluaran
struktur ini.
Sel parietal mensekresi asam klorida (pada dasarnya H+
dan Cl-
.) 0,16 mol/L,
Natrium klorida 0,07 mol /L, sedikit elektrolit lainnya dan factor intrinsic gaster.
Ion H+
berasal dari disosiasi H2CO
3yang berasal dari kerja enzim karbonik
anhidrase, sejenis enzim yang sangat banyak terdapat di sel parietal.Ketika
diproduksi, H2CO
3berdisosiasi di dalam sitoplasma menjadi H
+
dan HCO3-
. Sel
parietal yang aktif juga mensekresi KCl di kanalikuli, yang berdisosiasi menjadi
K+
dan Cl-
. K+
bertukar tempat dengan H+
oleh kerja pompa H+
/K+
, sehingga Cl-
membentuk HCl. Adanya mitokondria dalam jumlah besar dalam sel parietal
menunjukkan bahwa proses metabolisme sangat membutuhkan energi. Telah
terbukti bahwa sel ini mempunyai sifat histokimia yang menyatakan bahwa ia
merupakan salah satu sel yang memperlihatkan metabolisme energi yang
terbesar.
Telah terbukti bahwa sel ini mempunyai sifat histokimia yang menyatakan
bahwa ia merupakan salah satu sel yang memperlihatkan metabolisme energi
yang terbesar.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
14/58
14
Gambar 3. Gambaran permukaan epitel yang mensekresi mucus (A) dan sel mukosa leher
terdapat di antara sel parietal yang berlokasi di bagian tengah kelenjar gaster (B). Banyak
kapiler dapat terlihat. PT stain. Pembesaran tingkat menengah.
Gambar 4. Sel parietal dan sel zimogen/sel chief. Dengan fiksasi glutaraldehyde-osmium,
pewarnaan toluidin biru, Pembesaran tingkat tinggi (1416 x).
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
15/58
15
Gambar 5. Diagram komposisi sel parietal, menunjukkan perbedaan ultrastruktur antara sel
istirahat (kiri) dengan sel aktif(kanan). Terlihat bahwa tubulovesikel (TV) di sitoplasma sel
istirahat bergabung membentuk mikrovili (MV) yang terdapat di kanalikulus intraseluler (IC)
G, kompleks Golgi; M, mitokondria.(1)
Gambar 6. Diagram sel parietal, menunjukkan langkah-langkah utama dalam sintesis
asam klorida. Transpor aktif oleh ATPase ini ditunjukkan dengan panah dan difusi
ditunjukkan dengan panah putus-putus. Di bawah pengaruh karbonik anhidrase, CO2darah memproduksi asam karbonat. Asam karbonat berdissosiasi menjadi sebuah ion
bikarbonat sebuah H+, saat dipompakan ke dalam lumen lambung , bertukar dengan K+.
Konsentrasi tinggi K+ intraseluler dijaga oleh Na+,K+ ATPase, saat HCO3digantikan
dengan Cl oleh sebuah antiport. Tubulovesikel dari apeks sel berhubungan dengan
sekresi asam hidroklorat,karena jumlahnya menurun setelah stimulasi sel parietal. Ion
bikarbonat kembali ke darah.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
16/58
16
Aplikasi Medis
Pada kasus gastritis atropikans, jumlah sel parietal dan sel zimogen sangat sedikit,
dan cairan lambung hanya sedikit atau tidak sama sekali tidak memiliki aktivitas asam
dan pepsin. Pada manusia, sel parietal merupakan tempat produksi factor intrinsic, suatu
glikoprotein yang mengikat vitamin B12. Akan tetapi pada spesies lain zat ini mungkin
terdapat pada sel lain.
Adanya factor intrinsic dalam keadaan normal dibutuhkan untuk absorbsi vitamin
B12, dan vitamin ini berikatan dengan kuat dalam lumen lambung dengan faktor
intrinsic. Kompleks ini diabsorbsi oleh sel-sel ileum. Hal ini dapat menerangkan
mengapa kekurangan factor intrinsic dapat mengakibatkan defisiensi vitamin B12
suatu penyakit yang mengakibatkan gangguan mekanisme pembentukan sel darah merah
yang dikenal sebagai anemia pernisiosa dan biasanya disebabkan gastritis atrofikans..
Pada sebagian besar kasus, anemia pernisiosa tampaknya merupakan penyakit autoimun,
karena sering ditemukan adanya antibody terhadap protein sel parietal dalam daerahpenderita penyakit ini..
Sekresi sel parietal diaktifkan oleh berbagai mekanisme. Salah satu di antaranya
melalaui ujung saraf kolinergik. Histamin dan polipeptida gastrin, keduanya disekresi
dalam mukosa lambung, bekerja kuat merangsang pembentukan asam klorida.
Sel Zimogen
Sel ini dominant pada daerah bawah kelenjar-kelenjar tubulosa dann mempunyai
semua sifat sel yang mensintesis dan mengeluarkan protein. Granula-garnula yang
terdapat dalam sitoplasma mengandung enzim inaktif pepsinogen. Sifat basofilnya
disebabkan karena terdapat banyak ribosom dalam sitoplasma dan pada retikulum
endoplasma granular. Pada manusia, sel-sel ini menghasilkan enzim pepsin dan lipase.
Bila granula pepsinogen inaktif dikeluarkan ke dalam lingkungan lambung yang asam,
enzim diubah menjadi enzim proteolitik yang sangat aktif, pepsin. Akan tetapi aktivitas
lipolitik adalah lemah dan dianggap secara fisiologik tidak penting.
Sel Enteroendokrin
Sel ini ditemukan di dasar kelenjar lambung. Pada fundus lambung 5-
hidroksitriptamin (serotonin) merupakan produk sekresi yang paling prinsip. Produk lain
dari sel enteroendokrin dalam saluran gastrointestinal dapat dilihat dalam tabel.
Carcinoid merupakan tumor yang ditandai dengan adanya peningkatan sel
enteroendokrin, gejala klinisnya sangat jelas , yang disebabkan oleh produksi serotonin
yang berlebih. Serotonin meningkatkan motilitas usus, tetapi level tinggi dari
hormone/neurotransmitter ini memiliki hubungan dengan vasokonstriksi dan kerusakan
mukosa.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
17/58
17
Gambar 7. Gambaran mikroskop electron potongan kelenjar lambung pada daerah
fundus. Terlihat lumen dan sel parietal, berisi sangat banyak mitokondria ; sel zimogen,dengan retikulum endoplasma yang kasar dan sel enteroendokrin dengan granul yang
disekresi di basal. Pembesaran tingkat tinggi . (5300x).
LI 2. Memahami dan Menjelaskan fisiologi lambung.
LO 2.1 Memahami dan Menjelaskan Fungsi lambung.
Penyimpan makanan. Kapasitas lambung normal memungkinkan adanya
interval yang panjang antara saat makan dan kemampuan menyimpan makanan
dalam jumlah besar sampai makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah
saluran cerna.
a. Produksi kimus. Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimus(massa homogen setengah cair berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus)
dan mendorongnya ke dalam duodenum.
b. Digesti protein. Lambung mulai digesti protein melalui sekresi tripsin danasam klorida.
c. Produksi mukus. Mukus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barriersetebal 1 mm untuk melindungi lambung terhadap aksi pencernaan dan
sekresinya sendiri.
d. Produksi faktor intrinsik.
Faktor intrinsik adalah glikoprotein yang disekresi sel parietal. Vitamin B12, didapat dari makanan yang dicerna di lambung, terikat pada
faktor intrinsik. Kompleks faktor intrinsik vitamin B12 dibawa ke ileum
usus halus, tempat vitamin B12 diabsorbsi.
e. Absorbsi. Absorbsi nutrien yang berlangsung dalam lambung hanya sedikit.Beberapa obat larut lemak (aspirin) dan alkohol diabsorbsi pada dinding
lambung. Zat terlarut dalam air terabsorbsi dalam jumlah yang tidak jelas.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
18/58
18
1. Fungsi motorik lambung
Fungsi menampung : menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikt
demi sedikit dicerna dan bergerak pada saluran cerna. Menyesuaikan
peningkatan volume tekanan dengan relaksasi reseptif otot polos yang
diperantarai oleh nervus vagus dan dirangsang oleh gastrin.
Fungsi mencampur: memecahkan makanan menjadi partikel-partikel kecil dan
mencampurnya dengan getah lambung melalui kontraksi otot yang
mengelilingi lambung. Kontraksi peristaltik diatur oleh suatu irama listrik
intrinsik dasar.
Fungsi pengosongan lambung : diatur oleh pembukaan sfingter pilorus yang
dipengaruhi viskositas, volume, keasamam, aktivitas osmotik, keadaan fisik,
serta emosi, obat-obatan, dan olahraga. Pengosongan lambung juga diatur oleh
faktor saraf dan hormonal, seperti kolesistokinin.
2. Fungsi pencernaan dan sekresi
Pencernaan protein oleh pepsin dan HCL dimulai disini : pencernaan
karbohidrat dan lemak oleh amilase dan lipase dalam lambung kecil
peranannya.
Sintesis dan pelepasan gastrin dipengaruhi oleh protein yang dimakan,
peregangan antrum, alkalinisasi antrum, dan rangsangan vagus.
Sekresi faktor intrinsikmemungkinkan absorpsi vitamin B12 dari usus halusbagian distal.
Sekresi mukus membentuk selubung yang melindungi lambung serta berfungsi
sebagai pelumas sehingga makanan lebih mudah diangkut.
Sekresi bikarbonat, bersama dengan sekresi gel mukus, tampaknya berperan
sebagai barrier dari asam lumen dan pepsin.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
19/58
19
LO 2.2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme pencernaan dari mulut hingga
gaster.
Ada 4 aspek yang motilitas lambung :
1. Pengisian lambung
Jika kosong, lambung memiliki volume sekitar 50 ml, tetapi organ inidapat mengembang hingga kapasitasnya mencapai sekitar 1000 ml ketika
makan. Akomodasi perubahan volume yang besarnya hingga 20x lipat
tersebut akan menimbulkan ketegangan pada dinding lambung dan sangat
meningkatkan tekanan intralambung jika tidak terdapat dua faktor ini : (1)
plastisitas otot polos lambung dan (2) relaksasi reseptif lambung pada saat ia
terisi.
Plastisitas mengacu pada kemampuan otot polos mempertahankan
ketegangan konstan dalam rentang panjang yang lebar. Dengan demikian,
pada saat serat-serat otot polos lambung teregang pada pengisian lambung,
serat-serat lambung menyerah (melemas) tanpa menyebabkan peningkatan
ketegangan otot. Namun, peregangan yang melebihi batas akan memicu
kontraksi yang dapat menutupi perilaku plastisitas yang pasif tersebut.
Interior lambung membentuk lipatan-lipatan dalam yang dikenal sebagai
rugae. Selama makan lipatan-lipatan tersebut mengecil dan mendatar pada
saat lambung sedikit demi sedikit melemas karena terisi, seperti
pengembangan perlahan-lahan kantung es yang semula kolaps lalu
terisi.Relaksasi refleks lambung sewaktu menerima makanan ini disebut
relaksaksi reseptif.
2. Penyimpanan lambung
Pola depolarisasi spontan ritmik di sepanjang lambung menuju sfingter
pylorus dengan kecepatan tiga gelombang per menit disebut Basic Electrical
Rhythm (BER) lambung, berlangsung secara terus-menerus dan mungkin
disertai oleh kontraksi lapisan otot polos sirkuler lambung.Salah satu
kelompok sel-sel pemacu tersebut terletak di lambung bagian fundus bagian
atas.Di fundus dan korpus gerakan mencampur yang terjadi kurang kuat,
makanan yang masuk ke lambung dari esophagus tersimpan relatif tenang
tanpa mengalami pencampuran.Daerah fundus biasanya tidak menyimpan
makanan, tetapi hanya berisi sejumlah gas.Makanan secara bertahapdisalurkan dari korpus ke antrum, tempat berlangsungnya pencampuran
makanan.
3. Pencampuran lambung
Kontraksi peristaltic lambung yang kuat merupakan penyebab makanan
bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Setiap gelombang
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
20/58
20
peristaltic antrum mendorong kimus ke depan ke arah sfingter pylorus. Kontraksi
tonik sfingter pylorus dalam keadaan normal menjaga sfingter hampir tetapi tidak
seluruhnya tertutup rapat. Lubang yang tersedia cukup besar untuk air dan cairan
lain lewat, tetapi terlalu kecil untuk kimus yang kental untuk lewat, kecuali
apabila kimus terdorong oleh kontraksi peristaltic yang kuat. Walaupun
demikian, dari 30 ml kimus yang dapat ditampung antrum, hanya beberapa ml isi
antrum yang terdorong ke duodenum oleh setiap gelombang peristaltik.Sebelum
lebih banyak kimus yang dapat diperas keluar, gelombang peristaltic sudah
mencapai sfingter pylorus dan menyebabkan sfingter tersebut berkontraksi lebih
kuat, menutup pintu keluar dan menghambat aliran kimus lebih lanjut ke dalam
duodenum.Gerakan maju mundur tersebut disebut retropulsi, menyebabkan kimus
bercampur secara merata di antrum.
4. Pengosongan lambung
Kontraksi peristaltic antrum, selain menyebabkan pencampuran lambung, jugamenghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. Jumlah kimus
yang lolos ke duodenum pada setiap gelombang peristaltic sebelum sfingter
pylorus tertutup erat terutama bergantung pada kekuatan peristaltic.Semakin
tinggi eksitabilitas, semakin sering BER menghasilkan potensial aksi, semakin
besar aktifitas peristaltic di antrum dan semakin cepat pengosongan lambung.
Faktor di lambung yang mempengaruhi kecepatan pengosongan
lambung.Faktor lambung utama yang mempengaruhi kekuatan kontraksi adalah
jumlah kimus di dalam lambung.
Selain itu, derajat keenceran (fluidity) kimus di dalam lambung juga
mempengaruhi pengosongan lambung.Isi lambung harus diubah menjadi bentukcairan kental merata sebelum dikosongkan.Semakin cepat derajat keeenceran
dicapai, semakin cepat isi lambung siap dievakuasi.
Faktor di duodenum yang mempengaruhi kecepatan pengosongan
lambung.Walaupun terdapat pengaruh lambung, faktor di duodenum lah yang
lebih penting untuk mengontrol kecepatan pengosongan lambung.
4 faktor duodenum terpenting yang mempengaruhi pengosongan lambung adalah
1. Lemak
Lemak, dicerna dan diserap lebih lambat dibandingkan dengan
nutrien lain. Selain itu, pencernaan dan penyerapan lemak hanya
berlangsung di dalam lumen usus halus.Oleh karena itu, apabila di
duodenum sudah terdapat lemak, pengosongan isi lambung yang
berlemak lebih lanjut ke dalam duodenum ditunda sampai usus halus
selesai mengolah lemak yang sudah ada disana.
2. Asam
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
21/58
21
Asam, karena lambung mengeluarkan asam Hidroclorida, kimus yang
sangat asam dikeluarkan ke dalam duodenum, tempat kimus tersebut
mengalami netralisasi oleh natrium bikarbonat (NaHCO3) yang
disekresikan ke dalam lumen duodenum oleh pancreas. Dengan
demikian, asam yang tidak dinetralkan di duodenum menghambat
pengosongan isi lambung yang asam lebih lanjut sampai proses
netralisasi selesai.
3. Hipertonisitas
Hipertonisitas dan peregangan maksudnya bergantung pada jumlah
dan tingkat keenceran dari kimus yang nantinya berpengaruh pada kerja
duodenum. Semakin banyak dan semakin pekat maka duodenum akan
semakin ekstra bekerja untuk menyerap makanan dan berusaha
memperlambat pengosongan lambung. Namun sebaliknya, semakin
encer dan sedikit kimus yang ada semakin ringan pula kerja dari
duodenum dan semakin cepat melakukan pengosongan lambung4. Peregangan
Adanya satu atau lebih rangsangan tersebut di duodenum mengaktifkan
reseptor duodenum yang sesuai, kemudian memicu respon syaraf atau
hormon untuk mengerem motilitas lambung dan memperlambat
pengosongan lambung dengan menurunkan eksitabilitas otot polos
lambung.Respon syaraf diperantai oleh pleksus syaraf intrinsic (refleks
pendek) dan syaraf otonom (refleks panjang).Secara kolektif, refleks-
refleks tersebut disebut refleks enterogastric.
Refleks hormon melibatkan pengeluaran dari mukosa duodenum
beberapa hormon yang secara kolektif disebut enterogastron.Hormon-hormon itu diangkut oleh darah ke lambung, tempat mereka menghambat
kontraksi antrum untuk mengurangi pengosongan lambung. 3 dari
enterogastron tersebut sudah diketahui mendalam : sekretin, kolesistokini ,
dan peptida inhibitorik lambung.
Juga terdapat faktor diluar sistem pencernaan yang mempengaruhi
pengosongan lambung, yaitu : emosi yang dapat merangsang atau pun
menghambat pengosongan lambung, nyeri hebat yang dapat menghambat
motilitas dan pengosongan, penurunan pemakaian glukosa di
hipothalamus yang dapat merangsang motilitas.
(kimus meninggalkan lambung menuju duodenum)
LO 2.3 Memahami dan Menjelaskan Sekresi Lambung.
Pengaturan sekresi lambung dapat dibagi menjdi fase sefalik, gastrik,
dan intestinal. Fase sefalik sudah dimulai bahkan sebelum makanan masuk
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
22/58
22
lambung, yaitu akibat melihat, mencium, memikirkan atau mengecap makanan.
Fase ini seluruhnya diperntarai oleh saraf vagus dan dihilangkan dengan
vagotomi. Sinyal neurogenik yang menyebabkan fase sefalik berasal dari
korteks serebri atau pusat nafsu makan. Hal ini mengakibatkan kelenjar gastrik
terangsang dan menyeksresikan HCl, pepsinogen, dan menambah mukus. Fase
sefalik menghasilkan sekitar 10 % dari sekresi lambung normal yang
berhubungan dengan makanan.
Fase gastrik dimulai saat makanan mencapai antrum pilorus. Distensi
antrum juga menyebabkan terjadinya rangsangan mekanis dari reseptor-reseptor
pada dinding lambung. Impuls tersebut berjalan menuju medula melalui aferen
vagus dan kembali ke lambung melalui eferen vagus. Impuls ini merangsang
pelepasangastrin secara langsung juga merangsang kelenjar-kelenjar lambung.
Gastrin dilepas dari antrum dan kemudian dibawwa oleh aliran darah menuju
kelenjar lambung, untuk merangsang sekresi. Fase sekresi gastrik menghasilkan
lebih dari duapertiga sekresi lambung total setelah makan.
Fase intestinal dimulai oleh gerakan kimus dari lambung ke duodenum.
Fase sekresi lambung diduga sebagian besar bersifat hormonal. Adanya protein
yang tercerna sebagian dala duodenum tampaknya merangsang pelepasan
gastrin usus, suatu hormon yang menyebabkan lambung terus menerus
menyekskresikan sejumlah kecil cairan lambung. Meskipun demikian, peranan
usus kecil sebagai penghambat sekresi lambung jauh lebih besar.
Distensi usus halus menimbulkan refleks enterogastrik, diperantarai oleh
pleksus mientrikus, saraf simpatis dan vagus, yang menghambat sekresi dan
pengosongan lambung. Adanya asam, lemak dan hasil-hasil pemecahan protein
menyebabkan lepasnya beberapa hormon usus. Sekretin, kolesitokinin, dan
peptida pengahambat gastrik, semuanya memiliki efek inhibisi terhadap
sekresi lambung.
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar
yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap
suatu makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung (cairan
lambung)Cairan lambung terdiri atas 99,4% air dan sisanya terdiri dari zat
anorganik maupun zat organic. Zat anorganik pada lambung antara lain HCl,
NaCl, Cl, fosfat, sedangkan zat organic yang terdapat pada lambung antara lainenzim peptin, renin, dan lipase.
Cairan lambung dihasilkan oleh 2 macam kelenjar yang memiliki sel-sel yang
disebut sel utama dan sel parietal.
Mucus atau lendir
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
23/58
23
Mucus merupakan suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh sel-sel pada
dinding usus. Mucus berfungsi melindungi dinding lambung dari asam
lambung dan enzim pemecah protein. Namun apabila produksi asam
lambung sedang berlebihan (asidosis) atau lambung dalam keadaan
kosong maka dinding lambung tetap akan terkena dampaknya dan
menyebabkan nyeri pada lambung.
PepsinYang juga ditemukan dalam getah lambung adalah pepsin, enzim yang
memulai hidrolisis protein. Pepsin memecah ikatan peptide yang
berdekatan dengan asam amino tertentu, sehingga memotong-motong
protein menjadi polipeptida yang lebih kecil. Pepsin merupakan salah
satu di antara sedikit enzim yang bekerja paling baik dalam lingkungan
yang sangat asam. Sesungguhnya pH getah lambung yang rendah
mendenaturasi protein dalam makanan, yang menigkatkan pemaparanikatan peptidanya ke pepsin.
Sel-sel terspesialisasi yang berlokasi di ceruk-ceruk lambung
mensintesis dan mensekresikan pepsin dalam bentuk inaktif yang
disebut pepsinogen. Pepsinogen memiliki bobot molekul 42.500,
sedangkan bobot molekul pepsin 34.500, itu artinya pada proses
pengaktifan enzim ada sebagian molekul pepsinogen yang lepas, bagian
yang lepas itulah yang semula menutupi bagian aktif enzim.
Dengan terbentuknya bagian aktif enzim maka terjadilah kontak antara
enzim substrat, yang selanjutnya akan membentuk hasil reaksi
pemecahan molekul pepsin. Pepsin juga dapat menggumpalkan susu,
kasein dalam susu diubah menjadi parakasein oleh ion Ca+, baru
kemudian terjadi pemecahan.
LipaseEnzim ini merupakan katalis pada proses pemecahan lipid. Lipase
bekerja optimal pada pH antara 5.5-7.5, dengan demikian tidak bekerja
efektif pada lambung. Akan tetapi ia masih biasa terus bekerja
melangsungkan reaksi hidrolisis terhadap molekul triasil gliserol atau
trigliserida yang mengandung asam lemak pendek atau sedang.
ReninRenin berasal dari prorenin(zimogen) dalam suasana asam diubah
menjadi renin. Renin hanya terdapat pada lambung bayi, penting karena
dapat mengubah kasein dalam susu menjadi parakasein (dengan bantuan
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
24/58
24
ion Ca+). Dengan perubahan ini maka protein susu yang sudah ada
dalam lambung bayi tidak akan keluar terlalu cepat dan parakasein dapat
dihidrolisis lebih lanjut dan digunakan sebagai makanan oleh bayi.
LO 2.4 Memahami dan Menjelaskan Pembentukan asam lambung.
Asam ini dihasilkan oleh sel parietal. Proses pembentukannya adalah sebagai
berikut :
Proses pembentukan asam HCl ini diawali oleh reaksi pembentukan asam
karbonat dari CO2 dan H2O dengan enzim karbonik anhidrase. H2CO3 yang
terbentuk dalam sel parietal melepaskan ion H+
keluar, sedangkan ion HCO3-
mengalami perpindahan menggantikan ion Cl dalam plasma. Ion Cl dikeluarkan
dari dalam sel parietal dan dengan adanya ion H+
maka terbetuk asam HCl
dalam lambung.
Adanya asam HCl menyebabkan cairan dalam lambung bersifat asam dengan
pH antara 1,0 dan 2,0.
Asam HCl berfungsi sebagai :
1. Membuat pH yang baik untuk proses pemecahan molekul protein olehenzim pepsin dengan cara hidrolisis.
2. Merupakan kerja pendahuluan terhadap protein sebelum dipecah olehpepsin, yaitu berupa denaturasi dan hidrolisis.
3. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.4. Mempermudah penyerapan Fe.5. Sedikit menghidrolisis suatu disakarida.6. Merangsang pengeluaran sekretin, suatu hormone yang terdapat dalam
usus 12 jari (duodenum).
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
25/58
25
7. Mencegah terjadinya fermentasi dalam lambung oleh mikroorganisme.LI 3. Memahami dan Menjelaskan reaksi biokimia di lambung.
LO 3.1 Memahami dan Menjelaskan sekresi protein, karbohidrat, lemak.
PENCERNAAN KARBOHIDRAT
Pencernaan karbohidrat dalam mulut : Proses pencernaan makanan
karbohdrat dimulai di dalam mulut, ketika makanan dikunyah makanan
bercampur dengan saliva, yang terdiri atas enzim ptyalin (suatu amylase) yang
terutama disekresikan oleh kelenjar parotis. Enzi mini menghidrolisis tepung
menjadi disakarida maltose dan polimer glukosa kecil lainnya yang
mengandung 3 sampai 9 molekul glukosa (seperti maltotriosa dan limit
dekstrin) yang merupakan titik cabang molekul tepung.
Tetapi makanan berada dalam mulut hanya untuk waktu yang singkat, dan
mungkin tidak lebih dari 5 % dari semua tepung yang dimakan telah dihidrolisis
pada saat makanan ditelan. Pencernaan makanan berlanjut di usus halus.
Pencernaan oleh amylase Pankreas : Sekresi pancreas mengandung sejumlah
besar amylase yang fungsinya hamper mirip dengan amylase saliva tetapi
beberapa kali lebih kuat. Oleh karena itu dalam waktu 15 sampai 30 menit
setelah kimus dikosongkan dari lambung ke dalam duodenum dan bercampur
dengan getah pancreas , sebenarnya semua tepung telah dicernakan. Pada
umumnya hamper semua tepung diubah menjadi maltose dan polimerpolimerglukosa yang sangat kecil lainnya sebelum keduanya melewati duodenum atau
jejunum bagian atas.
Hidrolisis disakarida dan polimer polimer glukosa kecil menjadi
monosakarida oleh enzim enzim epitel : Terdapat 4 enzim yang terletak
pada vili usus halus, yaitu enzim lactase, sukrase , maltase dan dekstrinase,
yang mampu memecahkan disakarida laktosa, sukrosa, dan maltose demikian
juga polimerpolimer glukosa lainnya menjadi unsure monosakarida .
Amylase pancreas menghidrolisis pati , glikogen dan polisakharida menjadidisakarida , termasuk maltosa.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
26/58
26
PENCERNAAN PROTEIN
Protein dalam makanan dibentuk dari rantai panjang amino yang diikat bersama
oleh ikatan peptide. Ikatan yang khas adalah sebagai berikut :
http://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/pencernaan-karbohidrat-copy.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/MONOSAKARIDA.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/pencernaan-karbohidrat-copy.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/MONOSAKARIDA.jpg -
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
27/58
27
Pencernaan protein dalam lambung : Pepsin enzim peptic lambung yang
penting ,paling aktif pada pH 2,0 sampai 3,0 dan tidak aktif pada kira kira pH di
atas 5. Akibatnya agar enzim ini dapat melakukan kerjanya terhadap
pencernaan protein, maka cairan getah lambung harus bersifat asam. Kelenjar
lambung mensekresi sejumlah besar asam hidroklorida. Asam hidroklorida ini
disekresikan oleh sel-sel parietal pada pH kira kira 0,8, tetapi pada saat asam
hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama dengan sekresi dari
sel-sel kelenjar nonparietal lambung, pH berkisar antara 2,0 sampai 3,0 suatu
batas asiditas yang cukup tinggi untuk aktivitas pepsin.
http://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/gastric-glands.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/rangkaian-peptida.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/gastric-glands.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/rangkaian-peptida.jpg -
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
28/58
28
LIPID DIGESTION
Pencernaan lemak dalam usus : Sejumlah kecil trigliserida dicernakan di
dalam lambung oleh lipase gaster. Pada dasarnya semua pencernaan lemak
terjadi di dalam usus halus , sebagai berikut :
Emulsifikasi lemak oleh asam empedu : Tahap pertama dalam pencernaan
lemak adalah memecahkan gelembung lemak menjadi ukuran yang lebih kecil,
sehingga enzim pencernaan yang larut dalam air dapat bekerja pada permukaan
gelembung lemak. Proses ini disebut emulsifikasi lemak, dan dicapai sebagian
malalui pergolakan di dalam usus halus di bawah pengaruh empedu, sekresi hati
yyang tidak mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi , empedu
mengandung sejumlah besar garam empedu juga fosfolipid lesitin , yang
keduanya , tetapi terutama lesitin sangat penting untuk emulsifikasi lemak .
Pencernaan trigliserida oleh lipase pancreas : Sejauh ini enzim yang paling
penting untuk pencernaan trigliserida adalah lipase pancreas di dalam getah
pancreas. Enzi mini terdapat dalam jumlah sangat banyak di dalam getah
pancreas, cukup untuk mencernakan semua trigliserida yang dapat dilakukan
dalam beberapa menit.
http://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/CERNA-PROTEIN-1.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/sekresi-hcl-lambung.gifhttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/CERNA-PROTEIN-1.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/sekresi-hcl-lambung.gif -
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
29/58
29
Produk akhir pencernaan lemak : Sebagian besar trigliserida dalam makanan
dipecahkan oleh getah pancreas menjadi asam lemak bebas dan 2-
monogliserida.
http://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/sekresi-cairan.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/pensernaan-lemak.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/sekresi-cairan.jpghttp://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2011/01/pensernaan-lemak.jpg -
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
30/58
30
LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan enzim yang terlibat dalam pencernaan.
Getah Lambung
- Cairan jernih-
Berwarna kuning pucat- Mengandung HCl 0,20,5 %- PH sekitar 1.0- Terdiri atas sekitar 97-99% air. Sisanya terdiri atas musin (lendir) serta
garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin serta renin) dan lipase
HCl Berasal dari sel-sel parietal Sekresi H+ ke dalam lumen lambung merupakan proses aktif yang
digerakan oleh enzim H+-K
+ATPase pada membran
Sel-sel parietal mengandung banyak mitokondria yang diperlukanbagi pembentukan ATP untuk menggerakan H+- K+ ATPase
HCO3- melintas ke dalam plasma melalui pertukaran dengan Cl -yang dirangkai pada sekresi H
+ke dalam lumen sel-sel parietal
Akibat berkontak dengan HCl lambung, protein mengalamidenaturasi, yaitu struktur protein tersier hilang akibat penghancuran
ikatan hidrogen. Proses ini memungkinkan terbukanya lipatan rantai
polipeptida menjadikan lebih mudah dijangkau oleh enzim
proteolitik (protease).
Pepsin
Pepsin dihasilkan oleh chief cell sebagai zimogen yang inaktif, yaitupepsinogen
Pepsinogen ini diaktifkan menjadi pepsin oleh H+, yang memecahsuatu polipeptida pelindung untuk memajan pepsin aktif, dan oleh
pepsin itu sendiri, yang secara cepat engaktifkan molekul pepsinogen
(autokatalis)
Pepsin memecah protein yang terdenaturasi menjadi derivatpolipeptida berukuran besar
Merupakan enzim endopeptidase yang menghidrolisis ikatan peptidauntuk terletak di dalam struktur polipeptida utama
Renin Berperan penting pada proses pencernaan pada bayi karena
mencegah susu melintas secara cepat dari dalam lambung
Dengan ada Ca, renin mengubah kasein di dalam susu secaraireversibel menjadi parakasein. Peptida kemudian bekerja pada
parakasein ini.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
31/58
31
Lipase Panas lambung merupakan faktor penting untuk mencairkan massa
lemak yang berasal dari makanan, proses emulsifiksi terjadi dengan
bantuan kontraksi peristaltik.
Merupakan lipase preduodenal utama Lipase lingual dan gastrik memulai pencernaan lemak dengan
menghidrolisis triarigliserol yang mengandung asam lemak rantai
pendek, -sedang, dan umumnya asam lemak tak jenuh rantai panjang
untuk membentuk terutama asam lemak bebas serta 1,2-diarigliserl
dengan ikatan sn-3 ester sebagai tempat hidrolisis utamanya.
Enzim ini hancur pada nilai PH rendah, tetapi bekerja aktif sesudahmakan karena kerja pendaparan yang dimiliki protein makanan di
dalam lambung.
Nilai PH optimal 3.0-6.0 Lemak susu tampaknya merupakan substrat yang baik bagi enzim
lipase.
Asam lemak hidrofilik rantai-pendek, -sedang yang dilepas akandiserap melalui dinding lambung dan masuk ke dalam vena porta,
sementara asam lemak rantai panjang larut di dalam droplet lemak
dan terus melintas ke dalam duodenum.
Pencernaan lemak dan enzim yang terlibat
1. Untuk mencairkan lemak dibutuhkan panas lambung dengan bantuan
kontraksi peristaltic
2. Lemak(triasilgliserol) dihidrolisis menjadi asam lemak bebas + 1,2diasilgliserol
3. Enzim lipase pada ph rendah(hancur)
4. Lemak dapat dicerna dalam waktu 2-4 jam
5. Asam lemak hidrofilik diserap masuk kedalam v.porta
6. Asam lemak hidrofobik(rantai panjang) akan diteruskan ke doedunum
LI 4. Memahami dan Menjelaskan ulkus peptikum.
LO 4.1 Memahami dan Menjelaskan definisi ulkus peptikum.
Ulkus peptikum adalah ekskavasasi (area berlubang) yang terbentuk dalam
dinding mukosal lambung, pilorus, duodenum atau esofagus. Ulkus peptikum
disbut juga sebagai ulkus lambung, duodenal atau esofageal, tergantung pada
lokasinya. (Bruner and Suddart, 2001).
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
32/58
32
Ulkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas
mukosa lambung yang meluas sampai di bawah
epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas
sampai ke bawah epitel disebut sebagai erosi,
walaupun sering dianggap sebagai ulkus
(misalnya ulkus karena stres). Menurut definisi,
ulkus peptikum dapat terletak pada setiap bagian
saluran cerna yang terkena getah asam lambung,
yaitu esofagus, lambung, duodenum, dan setelah
gastroenterostomi, juga jejenum.(Sylvia A. Price,
2006).
Ulkus peptikum atau tukak peptic adalah ulkus yang terjadi pada mulkosa,
submukosa dan kadang-kadang sampai lapisan muskularis dari traktus
gastrointestinalis yang selalu berhubungan dengan asam lambung yang cukup
mengandung HCL. Termasuk ini ialah ulkus (tukak) yang terdapat pada bagianbawah dari oesofagus, lambung dan duodenum bagian atas (first portion of the
duodeum). Mungkin juga dijumpai tukak di yeyenum, yaitu penderita yang
mengalami gastroyeyenostomy. (Sujono Hadi, 1999: 204).
LO 4.2 Memahami dan Menjelaskan etiologi ulkus peptikum.
Sebab-sebab yang pasti dari ulkus peptikum belum diketahui. Beberapa teori
yang menerangkan terjadinya tukak peptic, antara lain sebagai berikut :
1. Asam getah lambung terhadap resistensi mukosa.Tukak peptik kronia tidak mungkin terjadi lama tanpa adanya getah
lambung. Sebagai contoh berdasarkan penyelidikan yang mengumpulkan
banyak penderita dengan anemia pernisiosa disertai dengan aklorida.
2. Golongan darah.Penderita dengan darah O lebih banyak menderita tukak duodeni jika
dibandingkan dengan pada tukak lambung. Adapun sebab-sebabnya belum
diketahui benar. Dan hasil penelitian dilaporkan bahwa pada penderita
dengan golongan darah O kemungkinan terjadinya tukak duodeni adalah
38% lebih besar dari pada golongan lainnya. Kerusakan di daerah piepilorusdapat dihubungkan dengan golongan darah A, baik berupa tukak yang biasa
ataupun karsinoma. Sedangkan pada golongan darah O sering ditemukan
kelainan pada korpus lambung.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
33/58
33
3. Susunan saraf pusatTeori nerogen pada tukak peptik telah dibicarakan tahun 1959. berdasarkanpengalaman dari Chusing, erosi akut dan tukak pada edofagus, lambung dan
duodenum dapat dihubungkan dengan kerusakan intrakranial, termasuk
neoplasma primer atau sekunder dan hiperensi maligna. Faktor kejiwaan
dapat menyebabkan timbulnya tukak peptik. Misalnya pada mereka yang
psikisnya sangat labil, pada ketegangan jiwa, emosi, mempunyai ambisi
besar dan lain-lainnya yang menyebabkan untuk hidup tidak wajar.
4. Inflamasi bakterial.Dari dasar tukak telah dibiakkan untuk menyelidiki mikroorganisme yang
diduga sebagai penyebabnya, tetapi tidak ditemukan satu macam bakteripun.
Selanjutnya pada hasil pemeriksaan didapat bahwa inflamasi non bakteriatau inflamasi khemis lebih besar dari pada inflamasi bakterial. Tukak yang
spesifik misalnya pada TBC dan sipilis disebabkan spesifik
mikroorganisme.
5. Inflamasi nonbakterial.Teori yang mengatakan bahwa inflamasi nonbakterial sebagai penyebab
didasarkan pada inflamasi dari kurvatura minor, antrum dan bulbus duedeni
yang mana dapat disebutkan juga antaral gastritis, sering ditemukan dengan
tukak. Dan sebagai penyebab dari gastritis sendiri belum jelas. Tukak yang
kronis ialah sebagai kelanjutan dari tukak yang akut. Berdasarkan
pemeriksaan histologis ditemukan perubahan yang nyata dari erosi akut ke
tukak yang akut.
6. Infark.Teori infark yang berdasarkan timbulnya kerusakan semacam kawah, sering
ditemukan pada otopsi. Adanya defek pada dinding lambung serta
timbulnya infark, karena asam gelah lambung dan dapat pula ditunjukkan
Tukak
Peptik
Agresif
:HCl danpepsin
Defensif:
mukus,
bikarbona
t, aliran
darah, PG
OAINSStress
Helicoba
cter
pylori
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
34/58
34
adanya jaringan trombose di dasar tukak. Sekarang diketahuai bahwa
jaringan trombose ialah sebagai hasil daripada sebagian penyebab
kerusakan, yang tidak akan dijumpai pada tukak yang akut.
7. Faktor hormonal.Banyak teori yang menerangkan adanya pengaruh-pengaruh hormonal yang
dapat menimbulkan tukak peptik.
8. Obat-obatan (drug induced peptic ulcer).9. Aspirin, alkohol, tembakau dapat menyebabkan kerusakan sawar mukosa
lambung. Dari sekian banyak obat-obatan, yang paling sering menyebabkan
adalah golongan salisilat, yaitu menyebabkan kelainan pada mukosa
lambung. Phenylbutazon juga dapat menyebabkan timbulnya tukak peptik,
seperti halnya juga histamin, reseprin akan merangsang sekresi lambung.
Berdasarkan penyelidikan, ternyata golongan salisilat hanya akan
menyebabkan erosi lokal.10.Herediter.
Berdasarkan penelitian di dalam keluarga ternyata bahwa tukak peptik ini
ada pengaruhnya dengan herediter. Terbukti bahwa dengan orang tua/ famili
yang menderita tukak, jika dibandingkan dengan mereka yang orang tuanya
sehat. Oleh sebab itu, family anamnesa perlu ditegakkan.
11.Berhubungan dengan penyakit lain.a. Hernia diafrakmatika.
Pada hernia diafrakmatika, mukosa pada lingkaran hernia mungkin
merupakan tempat timbulnya erosi atau tukak.
b. Sirosis hati.Tukak peptik ditemukan juga pada penderita penyakit hepar terutama
pada sirosis lebih banyak jika dibandingkan dengan orang normal.
Tukak duodeni pada kaum wanita dengan sirosis biliaris ternyata
bertambah, jika neutralisasi dari isi duodenum berkurang.
c. Penyakit paru-paru.Frekuensi dari tukak yang kronis dengan TBC paru-paru sering
ditemukan. Bertambah banyaknya tukak peptik dapat dihubungkan
dengan bertambah beratnya emfisema dan corpulmonale.
12.Faktor daya tahan jaringan.Penurunan daya tahan jaringan mempermudah timbulnya ulkus. Daya tahan
jaringan dipengaruhi oleh banyaknya suplay darah dan cepatnya regenerasi.
Penyebab ulkus peptikum kurang dipahami, meskipun bakteri gram
negatif H. Pylori telah sangat diyakini sebagai factor penyebab. Diketahui
bahwa ulkus peptik terjadi hanya pada area saluran GI yang terpajan pada
asam hidrochlorida dan pepsin. Faktor predisposisinya menurut beberapa
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
35/58
35
pendapat mengatakan stress atau marah yang tidak diekspresikan adalah
factor predisposisi. Ulkus nampak terjadi pada orang yang cenderung
emosional, tetapi apakah ini factor pemberat kondisi, masih tidak pasti.
Kecenderungan keluarga yang juga tampak sebagai factor predisposisi
signifikan. Hubungan herediter selanjutnya ditemukan pada individu dengan
golongan darah lebih rentan daripada individu dengan golongan darah A, B,
atau AB. Factor predisposisi lain yang juga dihubungkan dengan ulkus
peptikum mencakup penggunaan kronis obat antiinflamasi non
steroid(NSAID). Minum alkohol dan merokok berlebihan. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa ulkus lambung dapat dihubungkan dengan infeksi
bakteri dengan agens seperti H. Pylori. Adanya bakteri ini meningkat sesuai
dengan usia. Ulkus karena jumlah hormon gastrin yang berlebihan, yang
diproduksi oleh tumor(gastrinomas-sindrom zolinger-ellison)jarang terjadi.
Ulkus stress dapat terjadi pada pasien yang terpajan kondisi penuh stress.
LO 4.3 Memahami dan Menjelaskan epidemiologi ulkus peptikum.
Jumlah kasus ulkus peptikum pada anak yang muncul tampak sedikit,
hal ini disebabkan kurangnya penelitian epidemiologi yang berbasis pada
jumlah populasi yang banyak.Dari penelitian pediatric dilaporkan insidens
dari ulkus gaster maupun duodenum yaitu 5-7 anak per 2500 rumah sakit
setiap tahun. Dari segi umur dan jenis kelamin, pada anak umur 3 hari-16
tahun, penderita ulkus peptikum kebanyakan laki-laki dengan perbandingan
8:1 dan sekitar 83,3% pasien berusia 7 tahun atau lebih. Pada umur di bawah
7 tahun, insidens ulkus gas terlebih banyak disbanding ulkus duodenum,
sedang kan untuk usia di atas 7 tahun ulkus duodenal 2,6 kali lebih sering
dibanding ulkus gaster. Pasien dengan golongan darah O lebih sering
mengalami ulkus duodenum (53,8%). Ulkus peptikum banyak terutama pada
bayi baru lahir setelah terjadi asfiksiadan perawatan dengan
penghangatan.Enam belas bayi yang berumur di bawah 11 minggu dilaporkan
mengalami ulkus peptikum selama periode 8 tahun di NICU.Gejala klinis
berupa perdarahan gastrointestinal dan perforasi yang sering dikaitkan dengan
ulkus peptikum, yaitu berjumlah tujuh dari enam belas bayi (44%).Pada
Sembilan bayi lainnya (56%), gejala klinis yang muncul berupa muntah yangberulang.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
36/58
36
LO 4.4 Memahami dan Menjelaskan patofisiologi ulkus peptikum.
Ulkus peptikum terjadi pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidakdapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam hidrochlorida dan
pepsin). Erosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja
asam peptin, atau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa.
1. Peningkatan Konsentrasi atau Sekresi Lambung dan Kerja Asam PeptinSekresi lambung terjadi pada 3 fase yang serupa :
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
37/58
37
a. SefalikFase pertama ini dimulai dengan rangsangan seperti pandangan, bau
atau rasa makanan yang bekerja pada reseptor kortikal serebral yang pada
gilirannya merangsang saraf vagal. Intinya, makanan yang tidak
menimbulkan nafsu makan menimbulkan sedikit efek pada sekresi lambung.
Inilah yang menyebabkan makanan sering secara konvensional diberikan
pada pasien dengan ulkus peptikum. Saat ini banyak ahli gastroenterology
menyetujui bahwa diet saring mempunyai efek signifikan pada keasaman
lambung atau penyembuhan ulkus. Namun, aktivitas vagal berlebihan
selama malam hari saat lambung kosong adalah iritan yang signifikan.
b. Fase lambungPada fase ini asam lambung dilepaskan sebagai akibat dari
rangsangan kimiawi dan mekanis terhadap reseptor dibanding lambung.
Refleks vagal menyebabkan sekresi asam sebagai respon terhadap distensi
lambung oleh makanan.c. Fase usus
Makanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormon
(dianggap menjadi gastrin) yang pada waktunya akan merangsang sekresi
asam lambung. Pada manusia, sekresi lambung adalah campuran
mukokolisakarida dan mukoprotein yang disekresikan secara kontinyu
melalui kelenjar mukosa. Mucus ini mengabsorpsi pepsin dan melindungi
mukosa terhadap asam. Asam hidroklorida disekresikan secara kontinyu,
tetapi sekresi meningkat karena mekanisme neurogenik dan hormonal yang
dimulai dari rangsangan lambung dan usus. Bila asam hidroklorida tidak
dibuffer dan tidak dinetralisasi dan bila lapisan luar mukosa tidakmemberikan perlindungan asam hidroklorida bersama dengan pepsin akan
merusak lambung. Asam hidroklorida kontak hanya dengan sebagian kecil
permukaan lambung. Kemudian menyebar ke dalamnya dengan lambat.
Mukosa yang tidak dapat dimasuki disebut barier mukosa lambung. Barier
ini adalah pertahanan untama lambung terhadap pencernaan yang dilakukan
oleh sekresi lambung itu sendiri. Factor lain yang mempengaruhi pertahanan
adalah suplai darah, keseimbangan asam basa, integritas sel mukosa, dan
regenerasi epitel. Oleh karena itu, seseorang mungkin mengalami ulkus
peptikum karena satu dari dua factor ini : 1. hipersekresi asam pepsin
2. Kelemahan Barier Mukosa LambungApapun yang menurunkan yang mukosa lambung atau yang merusak
mukosa lambung adalah ulserogenik, salisilat dan obat antiinflamasi non
steroid lain, alcohol, dan obat antiinflamasi masuk dalam kategori ini.Sindrom
Zollinger-Ellison (gastrinoma) dicurigai bila pasien datang dengan ulkus
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
38/58
38
peptikum berat atau ulkus yang tidak sembuh dengan terapi medis standar.
Sindrom ini diidentifikasi melalui temuan berikut : hipersekresi getah lambung,
ulkus duodenal, dan gastrinoma(tumor sel istel) dalam pancreas. 90% tumor
ditemukan dalam gastric triangle yang mengenai kista dan duktus koledokus,
bagian kedua dan tiga dari duodenum, dan leher korpus pancreas. Kira-kira
dari gastrinoma adalah ganas(maligna).
Diare dan stiatore(lemak yang tidak diserap dalam feces)dapat ditemui.
Pasien ini dapat mengalami adenoma paratiroid koeksisten atau hyperplasia,
dan karenanya dapat menunjukkan tanda hiperkalsemia. Keluhan pasien paling
utama adalah nyeri epigastrik. Ulkus stress adalah istilah yang diberikan pada
ulserasi mukosa akut dari duodenal atau area lambung yang terjadi setelah
kejadian penuh stress secara fisiologis. Kondisi stress seperti luka bakar, syok,
sepsis berat, dan trauma dengan organ multiple dapat menimbulkan ulkus
stress. Endoskopi fiberoptik dalam 24 jam setelah cedera menunjukkan erosi
dangkal pada lambung, setelah 72 jam, erosi lambung multiple terlihat. Bilakondisi stress berlanjut ulkus meluas. Bila pasien sembuh, lesi sebaliknya. Pola
ini khas pada ulserasi stress.
Pendapat lain yang berbeda adalah penyebab lain dari ulserasi mukosa.
Biasanya ulserasi mukosa dengan syok ini menimbulkan penurunan aliran
darah mukosa lambung. Selain itu jumlah besar pepsin dilepaskan. Kombinasi
iskemia, asam dan pepsin menciptakan suasana ideal untuk menghasilkan
ulserasi. Ulkus stress harus dibedakan dari ulkus cushing dan ulkus curling,
yaitu dua tipe lain dari ulkus lambung. Ulkus cushing umum terjadi pada pasien
dengan trauma otak. Ulkus ini dapat terjadi pada esophagus, lambung, atau
duodenum, dan biasanya lebih dalam dan lebih penetrasi daripada ulkus stress.Ulkus curling sering terlihat kira-kira 72 jam setelah luka bakar luas.
Patogenesis dan Pathways
Obat-obatan golongan NSAID (aspirin), alcohol, garam empedu, dan
obat-obatan lain yang merusak mukosa lambung, mengubah permeabilitas
sawar epitel, memungkinkan difusi balik asam klorida dengan akibat kerusakan
jaringan (mukosa) dan khususnya pembuluh darah. Hai ini mengakibatkan
pengeluaran histamin. Histamine akan merangsang sekresi asam dan
meningkatkan pepsin dari pepsinogen. Histamine ini akan mengakibatkan juga
peningkatan vasodilatasi kapilerm sehingga membrane kapiler menjadi
permeable terhadap protein, akibatnya sejumlah protein hilang dan mukosa
menjadi adema.
Peningkatan asam akan merangsang syaraf kolinergik dan syaraf
simpatik. Perangsangan terhadap kolinergik akan berakibat terjadinya
peningkatan motilitas sehingga menimbulkan rasa nyeri (MK I), sedangkan
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
39/58
39
rangsangan terhadap syaraf simpatik dapat mengakibatkan reflek spasme
esophageal sehingga timbul regurgitasi asam Hcl yang menjadi pencetus
timbulnya rasa nyeri berupa rasa panas seperti terbakar yang mengandung
diagnosa (keperawatan I). Selain itu, rangsangan terhadap syaraf sympatik juga
dapat mengakibatkan terjadinya pilorospasme yang berlanjut menjadi
pilorustenosis yang berakibat lanjut makanan dari lambung tidak bisa masuk ke
saluran berikutnya. Oleh karena itu pada penderita ulkus peptikum setelah
makan mengalami mual, anoreksia, kembung dan kadang vomitus. Resiko
terjadinya kekurangan nutrisi bisa terjadi sebagai manifestasi dari gejala-gejala
tersebut.
Pada penderita tukak lambung mengalami peningkatan pepsin yang
berasal dari pepsinogen. Pepsin menyebabkan degradasi mucus yang
merupakansalah satu factor lambung. Oleh karena itu terjadilah penurunan
fungsi sawar sehingga mengakibatkan penghancuran kapiler dan vena kecil.
Bila hal ini terus berlanjut akan dapat memunculkan komplikasi berupapendarahan.
Perdarahan pada ulkus peptikum bisa terjadi disetiap tempat, namun
yang tersering adalah dinding bulbus duodenum bagian posterior, karena dekat
dengan arterigastroduodenalis atau arteri pankreatikoduodenalis. Kehilangan
darah ringan dan kronik dapat mengakibatkan anemi defisiensi besi. Disamping
itu perdarahan juga dapat memunculkan gejala hemateneses dan melena. Pada
pendarahan akut akibat ulkus peptikum dapat mengakibatkan terjadinya
kekurangan volume cairan (MK III).
Proses ulkus peptikum yang terus berlanjut, selain berakibat pendarahan dapatpula berakibat terjadinya perforasi.perforasi yang berlanjut dapat menembus
organ sekitarnya, termasuk peritoneum. Bila ulkus telah sampai diperitonium
dapat terjadi peritonitis akibat infasi kuman. Obstruksi merupakan salah satu
komplikasi dariulkus peptikum. Obstruksi biasanya dijumpai di daerah pylorus,
yang disebabkan oleh peradangan, edema, adanya pilorusplasme dan jaringan
parut yang terjadi pada proses penyembuhan ulkus. Akibat adanya obstruksi
bisa timbul gejala anoreksia, mual, kembung dan vomitus setelah makan.
LO 4.5 Memahami dan Menjelaskan manifestasi klinik ulkus peptikum.
Gejala-gejala ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu, atau
beberapa bulan dan bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali,
sering tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Banyak individu mengalami
gejala ulkus, dan 20-30% mengalami perforasi atau hemoragi yang tanpa
adanya manifestasi yang mendahului.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
40/58
40
1. Nyeri : biasanya pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, sepertitertusuk atau sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. Hal
ini diyakini bahwa nyeri terjadi bila kandungan asam lambung dan
duodenum meningkat menimbulkan erosi dan merangsang ujung saraf
yang terpajan. Teori lain menunjukkan bahwa kontak lesi dengan asam
merangsang mekanisme refleks local yang mamulai kontraksi otot halus
sekitarnya. Nyeri biasanya hilang dengan makan, karena makan
menetralisasi asam atau dengan menggunakan alkali, namun bila lambung
telah kosong atau alkali tidak digunakan nyeri kembali timbul. Nyeri
tekan lokal yang tajam dapat dihilangkan dengan memberikan tekanan
lembut pada epigastrium atau sedikit di sebelah kanan garis tengah.
Beberapa gejala menurun dengan memberikan tekanan local pada
epigastrium.
2. Pirosis (nyeri uluhati) : beberapa pasien mengalami sensasi luka bakarpada esophagus dan lambung, yang naik ke mulut, kadang-kadang disertaieruktasi asam. Eruktasi atau sendawa umum terjadi bila lambung pasien
kosong.
3. Muntah : meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntahdapat menjadi gejala ulkus peptikum. Hal ini dihubungkan dengan
pembentukan jaringan parut atau pembengkakan akut dari membran
mukosa yang mengalami inflamasi di sekitarnya pada ulkus akut. Muntah
dapat terjadi atau tanpa didahului oleh mual, biasanya setelah nyeri berat
yang dihilangkan dengan ejeksi kandungan asam lambung.
4. Konstipasi dan perdarahan : konstipasi dapat terjadi pada pasien ulkus,kemungkinan sebagai akibat dari diet dan obat-obatan. Pasien dapat jugadatang dengan perdarahan gastrointestinal sebagian kecil pasien yang
mengalami akibat ulkus akut sebelumnya tidak mengalami keluhan, tetapi
mereka menunjukkan gejala setelahnya.
LO 4.6 Memahami dan Menjelaskan pemeriksaan fisik dan penunjang ulkus
peptikum.
Pemeriksaan Fisik
Tukak tanpa komplikasi jarang menunjukkan kelainan fisik.Rasasakit/nyeri ulu hati, di kiri garis tengah perut, terjadi penurunan berat badan
merupakan tanda fisik yang dapat dijumpai pada tukak lambung tanpa
komplikasi.Perasaan sangat nyeri, nyeri tekan perut, perut diam tanpa terdengar
peristaltic usus merupakan tanda peritonitis.Goncangan perut atau succusion
splashing dijumpai 4-5 jam setelah makan disertai muntah-muntah yang
dimuntahkan biasanya makanan beberapa jam sebelumnya, merupakan tanda
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
41/58
41
adanya retensi cairan lambung akibat dari komplikasi tukak/ gastric outlet
obstruction atau stenosis pylorus.Takikardi, syok hipovolemik, tanda dari suatu
perdarahan.
Pemeriksaan Penunjang
Anemia dapat terjadi akibat perdarahan tukak, leukositosis menandakan adanya
penetrasi tukak atau perforasi.Peningkatan serum amylase pada penderita dengan
nyeri epigastrium hebat menandakan penetrasi pada pankreas. Pemeriksaan kadar
gastrin serum untukZollinger-Ellison syndrome, dilakukan dengan menghentikan
H2- receptor antagonis selama 24 jam danproton pump inhibitorselama 1 minggu
sebelum pemeriksaan.
Radiologi
Pemeriksaan radiologi dengan barium meal kontras ganda dapat digunakan
dalam menegakkan diagnosis tukak peptic, tetapi akhir-akhir ini berhubung paraahli sudah memantapkan diri pada radiologi intervensional dan pakar
gastroenterology sudah mengembangkan diri sedemikian maju dalam bidang
diagnostic dan terapi endoskopi maka untuk diagnostic tukak peptic lebih
dianjurkan pemeriksaan endoskopi. Untuk memeriksa keganasan tukak lambung
harus dilakukan pemeriksaan histopatologi, sitology brushingdengan biopsy
melalui endoskopi. Radiologi memiliki keterbatasan dalam membedakan keganasan
atau tidak, sehingga penderita di atas umur 45 tahun yang terdiagnosis dengan x-ray
sebaiknya direevaluasi dengan endoskopi, 8-12 minggu setelah terapi.
EndoskopiMemberikan gambaran diagnostic yang lebih baik disbanding barium radiografi
dan memungkinkan untuk dilakukan biopsy.3-5% tukak yang secara makroskopis
jinak menunjukkan keganasan pada pemeriksaan biopsy. Biopsy diambil dari
pinggiran dan dasar tukak minimal 4 sampel untuk 2 kuadran, bila ukuran tukak
besar diambil sampel 3 kuadran dari dasar, pinggir dan dan sekitar tukak (minimal
3x2=6 sampel). Dengan ditemukan H. pylori sebagai etiologi tukak peptic maka
dianjurkan pemeriksaan tes CLO, serologi, dan UBT dengan biopsy melalui
endoskopi.
Gambaran radiologi suatu tukak berupa crater/kawah dengan batas jelas disertai
lipatan mukosa yang teratur keluar dari pinggiran tukak dan niche, sedang
gambaran suatu proses keganasan lambung biasanya dijumpai suatu filling defect.
Gambaran endoskopi untuk suatu tukak jinak jika berupa luka terbuka dengan
pinggiran teratur, mukosa licin dan normal disertai lipatan yang teratur keluar dari
pinggiran tukak.Kelebihan endoskopi disbanding radiologi; 1). Lesi kecil diameter
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
42/58
42
Lesi yang ditutupi oleh gumpalan darah dengan penyemprotan air dapat dilihat. 3).
Radiologi tidak dapat memastikan apakah tukak ganas atau tidak, tidak dapat
menentukan adanya kuman HP sebagai penyebab tukak.
UjiH. plylori
Pada pasien dengan ulkus pada endoskopi, biopsy mukosa sebaiknya dilakukan
baik untukrapid test urease dan pemeriksaan histologi.Pemeriksaan histologi tidak
perlu dilakukan bila hasiltes urease ternyata positif.
Pasien dengan riwayat ulkus peptikum atau bila ulkus didiagnosis melalui serial
foto rontgen saluran cerna bagian atas, pemeriksaan noninvasive untukH. pylori
denganfecal antigen assay atau Urea breath testing sebaiknya dilakukan. PPI dapat
menyebabkan hasil negative palsu pada UBT dan FAT, karenanya harus dihentikan
7 hari sebelumnya.Karena sensitivitas dan spesifitasnya yang rendah, uji serologi
sebaiknya tidak dilakukan kecuali bila UBT atau FAT tidak dapat dilakukan.
Kecurigaan seorang menderita penyakit tukak perlu dipikirkan bila ditemukan:1). Adanya riwayat pasien tukak dalam keluarga, 2). Pada pemakaian OAINS,
perokok berat dan alcohol, 4). Adanya penyakit kronis seperti PPOK dan sirosis
hati, 5). Adanya hasil positif kuman HP dari serologi/IgG anti HP atau UBT.Tukak
dengan ukuran lebih besar dari 2 cm tergolong indeterminate oleh karena
kemungkinan ganas adalah jauh lebih besar. Tukak yang digolongkan dalam
indeterminate
1. Tukak besar (diatas 2 cm)2. Tukak dengan batas tepi berkelok-kelok3. Tukak pada suatu penonjolan4. Tukak yang termasuk golongan indeterminate ini sekitar 20% adalah ganas
(Black-stone, 1984)
Invasive Test :
Rapid Urea Test adalah tes kemampuan H.pylori
untuk menghidrolisis urea. Enzim urea katalase
menguraikan urea menjadi amonia bikarbonat,
membuat suasana menjadi basa, yang diukur dengan
indikator pH. Spesimen biopsi dari mukosa lambung
diletakkan pada tempat yang berisi cairan atau
medium padat yang mengandung urea dan pH
indikator, jika terdapat H.Pylori pada spesimen
tersebut maka akan diubah menjadi ammonia,terjadi
perubahan pH dan perubahan warna.
Untuk pemeriksaan histologi, biopsi diambil dari pinggiran dan dasar tukak
minimum 4 sampel untuk 2 kuadran, bila ukuran tukak besar diambil sampel dari 3
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
43/58
43
kuadran dari dasar, pinggir dan sekitar tukak, minimal 6 sampel. Pemeriksaan
kultur tidak biasa dilakukan pada pemeriksaan rutin
Non Invasive Test.
Urea Breath Test adalah untuk mendeteksi adanya infeksi H.pylori dengan
keberadaan urea yang dihasilkan H.pylori, labeled karbondioksida (isotop
berat,C-13,C-14) produksi dalam perut, diabsorpsi dalam pembuluh darah,
menyebar dalam paru-paru dan akhirnya dikeluarkan lewat pernapasan. Stool
antigen test juga mengidentifikasi adanya infeksi H.Pylori melalui mendeteksi
keadaan antigenH.Pylori dalam faeces.
LO 4.7 Memahami dan Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding ulkus
peptikum.
secara radiografik. Baik tukak lambung yang jinak maupun yang ganas lebih
sering pada kurvatura minor dari pada kurvatura mayor. Radiasi lipatan mukosa
lambung dari pinggiran kawah tukak memberi kesan lebih jinak. Tukak
lambung yang besar, yaitu yang berdiameter lebih besar dari 3 cm lebih sering
ganas dari pada yang lebih kecil. Tukak dalam suatu massa seperti ditentukan
secara radiogenik juga memberi kesan keganasan. Kira-kira 4% tukak lambungyang tampaknya jinak secara radiologik terbukti ganas (dengan biopsy
endoskopik atau pada operasi) (McGuigan, 2000).
Upaya penegakan diagnosis tukak peptik yang lain adalah dengan
pemeriksaan H. pylori sebagai penyebab utama seharusnya diperiksa sebelum
memberikan pengobatan. Pemeriksaan H. pylori dapat dilakukan secara
invasive atau non invasif. Cara invasif dengan endoskopi sekaligus dilakukan
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
44/58
44
biopsy mukosa pada lambung atau duodenum, pemeriksaan histopatologis
(golden standard) dengan pewarnaan Warthin-Starry, Hematoxylin Eosin (HE),
Giemsa (jaringan difiksasi dalam larutan formalin 10% atau dengan larutan
Carnoy). Cara non invasif dengan urea breath test yang memiliki sensitivitas
90-95% dan specifitas 98-99%, tes serologis dengan kits untuk mengukur
antibody IgA, dan tes deteksi DNA sebagai teknik biologi molekuler (Akil,
2001).
Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya nyeri, nyeri tekan
epigastrik atau distensi abdominal. Bising usus mungkin tidak ada. Pemeriksaan
dengan barium terhadap saluran GI atas dapat menunjukkan adanya ulkus,
namun endoskopi adalah prosedur diagnostic pilihan. Endoskopi GI atas
digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi, ulkus dan lesi. Melalui
endoskopi mukosa dapat secara langsung dilihat dan biopsy didapatkan.
Endoskopi telah diketahui dapat mendeteksi beberapa lesi yang tidak terlihat
melalui pemeriksaan sinar X karena ukuran atau lokasinya. Feces dapat diambilsetiap hari sampai laporan laboratorium adalah negatif terhadap darah samar.
Pemeriksaan sekretori lambung merupakan nilai yang menentukan dalam
mendiagnosis aklorhidria(tidak terdapat asam hdroklorida dalam getah
lambung) dan sindrom zollinger-ellison. Nyeri yang hilang dengan makanan
atau antasida, dan tidak adanya nyeri yang timbul juga mengidentifikasikan
adanya ulkus. Adanya Helicobacter Pylory dapat ditentukan dengan biopsy dan
histology melalui kultur, meskipun hal ini merupakan tes laboratorium khusus.
Ada juga tes pernafasan yang mendeteksi Helicobacter Pylori, serta tes serologis
terhadap antibody pada antigen Helicobacter Pylori.
Selain pemeriksaan fisik dapat pula dilakukan pemeriksaan endoskopigastrointestinal serat optik. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara penderita
dipuasakan sejak jam 12.00 malam dan pada saat akan dilakukan pemeriksaan
diberikan sulfas atropin 0,5 mg dan 20 mg Buscopan secara intramuskuler
serta anestesi lokal pada orofaring.
Alat endoskopi yang dapat dipergunakan adalah Olympus CIF P2 atau GIF Q
dengan cold-light source. Penilaian terhadap varises esofagus berdacarkan
warna (colour), tanda wama merah (red colour sign), bentuk (form) dan lokasi
varises.
Diagnosis endoskopis : gastritis, bila ditemukan mukosa lambung hiperemis;
"bile reflux gastritis" bila terdapat cairan empedu pada lambung yang berasal
dari duodenum; gastritis kronis bila terdapat mukosa lambung hipertrofi/atrofi
disertai bercak-bercak hiperemis; esofagitis bila mukosa esofagus mengalami
hiperemis.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
45/58
45
Radiologi : Terlihat gambaran niche atau crater.
Endoskopi : Terlihat tukak gaster engan pinggir teratur, mukosa licin,
lipatan radiasi keluar dari pinggir tukak secara teratur.
Hasil Biopsi : Tidak menunjukkan adanya keganasan
Pemeriksaan tes CLO (Compylobacter LikeOrganism) /PA (Pyloric Antrum) :
Untuk mennjukkan apakah ada infeksi Helicobacter pylori dalam rangka
eradikasi kuman (Tarigan, 2001).
Pemeriksaan endoskopik saluran makanan memudahkan diagnosis tepat ulkus
duodenum. Endoskopik tidak diperlukan untuk diagnosis ulkus duodeum jikatelah dikenali dengan pemeriksaan radiografik barium. Akan tetapi endoskopi
mungkin paling besar nilainya: (1) dalam mendektesi ulkus duodenum yang
dicurigai pada tiadanya ulkus yang dapat diperlihatkan secara radiografik, (2)
pada pasien dengan deformitas radiografik dan ketidakpastian mengenai
aktivitas ulkus, (3) dalam mengenali ulkus yang terlampau kecil atau terlampau
dangkal untuk dikenali dengan sinarx dan (4) dalam mengenali (atau
meniadakan), ulkus sebagai sumber pendarahan saluran makanan yang aktif.
Endoskopi memungkinkan visualisasi dan dokumentasi fotografik sifat ulkus,
ukuran, bentuk dan lokasinya dan dapat memberikan suatu dasar/ basis referensi
untuk penilaian penyembuhan ulkus (Mc.Guigan, 2001).
diagnosis banding
1. Dispepsia non-tukak2. Dispepsia fungsional3. Tumor lambung/saluran cerna atas proksimal
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
46/58
46
4. Gastro esophageal refluks disease (GERD)5. Penyakit vascular6. Penyakit pankreato bilier7. Penyakit gastroduodenal Crohns.
LO 4.8 Memahami dan Menjelaskan pencegahan ulkus peptikum.
Beberapa metode dapat digunakan untuk mengontrol keasaman lambung
termasuk perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan tindakan pembedahan :
1. Penurunan stress dan istirahat.
2. Penghentian merokok
3. Modifikasi diet
4. Obat-obatan
5. Intervensi bedah
Jika penyebabnya adalah NSAIDs, sebaiknya hindari pemakaian
NSAIDs, termasuk setiap obat yang mengandung ibuprofen maupun aspirin.
Jika tidak ada makanan tertentu yang diduga menjadi penyebab maupun
pemicu terjadinya ulkus, biasanya tidak dianjurkan untuk membatasi pemberian
makanan kepada anak-anak yang menderita ulkus. Makanan yang bergizi
dengan berbagai variasi makanan adalah penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Alkohol dan merokok dapat memicu terbentuknya ulkus. Selain itu, kopi, teh,
soda dan makanan yang mengandung kafein dapat merangsang pelepasan asam
lambung dan memicu terbentuknya ulkus, jadi sebaiknya makanan tersebut
tidak diberikan kepada anak-anak yang menderita ulkus.
Langkah-langkah perawatan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
mengatasi tukak lambung antara lain :
1. Istirahat yang cukup sampai gejala mereda hindari stres, tekananemosional, dan kerja berat jangan sampai terlambat makan dan jangan
makan yang berlebihan jangan biarkan lambung kosong, makan sedikit-
sedikit dengan jenjang waktu yang sering.
2.
Konsumsi makanan yang ringan dan lunak3. Hindari makanan yang pedas, asam, keras, dan lain-lain yang dapat
memperparah radang lambung seperti alkohol, kopi, buah yang mentah
dan masam, nangka, durian, salak.
4. Hindari merokok karena rokok dapat mengiritasi dinding lambung danduodenum.
5. Hindari obat-obatan yang mengandung aspirin.
http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=ibuprofen&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=aspirin&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=aspirin&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=ibuprofen&inpIndikasi=&go=+go+ -
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
47/58
47
6. usahakan buang air besar secara teratur7. Untuk menurunkan asam lambung yang berlebihan yang dapat mengiritasi
lambung biasanya minum obat antasida.
8. Obat-obatan bersifat antasid yang banyak dijual bebas di warung berfungsimenurunkan keasaman cairan di lambung dengan cara menaikan pH,
sehingga untuk sementara gejala sakit akan hilang. Namun hal tersebut
hanya bersifat sementara karena luka pada lambung belum pulih dan
sekresi kelenjar-kelenjar lambung belum seimbang.
9. Dengan perawatan yang baik dan memperhatikan pola hidup dan polamakan yang sesuai, kebanyakan tukak lambung dapat sembuh sama sekali.
Namun seringkali meninggalkan bekas jaringan parut yang dapat robek
dan terjadi ulkus/luka kembali sehingga serangan dapat berulang kembali.\
10.Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi tukak lambungberfungsi untuk mengurangi peradangan dan infeksi, memperkuat dinding
mukosa lambung, mengurangi kepekaan dinding lambung, danmemperbaiki fungsi pencernaan secara umum.
LO 4.9 Memahami dan Menjelaskan komplikasi ulkus peptikum.
Perdarahan gastrointestinal adalah komplikasi yang paling umum.Perdarahan besar mendadak dapat mengancam jiwa. Ini terjadi ketika ulkus
mengikis salah satu pembuluh darah. Gejala dari perdarahan karena ulkus
adalah:
- muntah darah segar atau gumpalan coklat kemerahan yang berasal dari
makanan yang sebagian telah dicerna, yang menyerupai endapan kopi
- tinja berwarna kehitaman atau tinja berdarah.
Dengan endoskopi dilakukan kauterisasi ulkus.Bila sumber perdarahan
tidak dapat ditemukan dan perdarahan tidak hebat, diberikan pengobatan
dengan antagonis-H2 dan antasid.Penderita juga dipuasakan dan diinfus,
agar saluran pencernaan dapat beristirahat.Bila perdarahan hebat atau
menetap, dengan endoskopi dapat disuntikkan bahan yang bisa
menyebabkan pembekuan.Jika hal ini gagal, diperlukan pembedahan.
Perforasi (lubang di dinding) sering mengarah ke konsekuensi bencana.Erosi dinding gastro-usus oleh ulkus menyebabkan tumpahan isi perut atau
usus ke dalam rongga perut. Perforasi pada permukaan anterior perut
menyebabkan peritonitis akut, awalnya kimia dan kemudian bakteri
peritonitis. Tanda pertama adalah sering nyeri perut tiba-tiba intens.
-
7/30/2019 Buang+Air+Besar+Berwarna+Hitam
48/58
48
Perforasi dinding posterior menyebabkan pankreatitis, sakit dalam situasi
ini sering menjalar ke punggung. Ulkus di permukaan depan duodenum
atau (lebih jarang) di lambung bisa menembus dindingnya dan membentuk
lubang terbuka ke rongga perut.
Nyeri dirasakan secara tiba-tiba, sangat hebat dan terus menerus, dan
dengan segera menyebar ke seluruh perut.Penderita juga bisa merasakan
nyeri pada salah satu atau kedua bahu, yang akan bertambah berat jika
penderita menghela nafas dalam. Perubahan posisi akan memperburuk
nyeri sehingga penderita seringkali mencoba untuk berbaring mematung.
Bila ditekan, perut terasa nyeri.Demam menunjukkan adanya infeksi di
dalam perut.Jika tidak segera diatasi bisa terjadi syok.Keadaan ini
memerlukan tindakan pembedahan segera dan pemberian antibiotik
intravena.
Penetrasi adalah ketika ulkus berlanjut ke organ-organ yang berdekatanseperti hati dan pankreas. Sebuah ulkus dapat menembus dinding otot dari
lambung atau duodenum dan sampai ke organ lain yang berdekatan, seperti
hati atau pankreas.Hal ini akan menyebabkan nyeri tajam yang hebat dan
menetap, yang bisa dirasakan diluar daerah yang terkena (misalnya di
punggung, karena ulkus duodenalis telah menembus pankreas).Nyeri akan
bertambah jika penderita merubah posisinya.Jika pemberian obat tidak
berhasil mengatasi keadaan ini, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Penyumbatan.Pembengkakan atau jaringan yang meradang di sekitar ulkus atau jaringanparut karena ulkus sebelumnya, bisa mempersempit lubang di ujung
lambung atau mempersempit duodenum.Penderita akan mengalami muntah
berulang, dan seringkali memuntahkan sejumlah besar makanan yang
dimakan beberapa jam sebelumnya.Gejala lainnya adalah rasa penuh di
perut, perut kembung dan berkurangnya nafsu makan. Lama-lama muntah
bisa menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi dan
ketidakseimbangan