bu lenny
DESCRIPTION
apa kekTRANSCRIPT
"Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian fraksi air ekstrak etanol daunkaramunting (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk.) dengan dosis 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB,dan 40 mg/kgBB tidak mempengaruhi gambaran histologi hati dan jantung mencit putih tetapimemberikan pengaruh yang nyata terhadap gambaran histologi dan berat rasio organ ginjalrelatif terutama pada dosis 40 mg/kgBB."(Hidayati. 2011. Efek Fraksi Air Ektsrak Etanol Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk.)terhadap Histologi Hati, Ginjal, dan Jantung Mencit Putih. Fakultas Farmasi: Universitas Andalan. Padang.)
1. Karakteristik simplisia daun karamunting secara mikroskopik adalah
trikoma pada epidermis bawah daun, stomata tipe anomositik dan berkas
pembuluh yang menyebar pada parenkim silinder pusat.
2. Simplisia daun karamunting mengandung senyawa aleuron, tanin, katekol,
alkaloid, dan saponin.
3. Parameter farmakognostik spesifik yang diperoleh yaitu kadar abu total
sebesar 3,1%, untuk kadar abu tidak larut asam dan kadar abu larut air
masing-masing 2,89% dan 1,69%. Kadar sari larut air lebih besar yaitu
0,48 % dibanding kadar sari larut etanol sebesar 0,36%. Penetapan susut
pengeringan 14% dan kadar bahan organik asing adalah 0 %.
4. Senyawa spesifik yang diperoleh dari hasil KLT pada fase gerak
kloroform:metanol:butanol (15:2:1) dengan nilai Rf 0,72 pada pengamatan
dibawah lampu UV254 dan UV366. Pada fase gerak n-heksana:etil asetat
(8:2) diperoleh dua senyawa yang spesifik dengan nilai Rf masing-masing
0,65 dan 0,78 pada pengamatan dibawah lampu UV254 dan UV366.
(Sutomo. 2010. Kajian Farmakognostik Simplisia Daun Karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa) Asal Pelaihari Kalimantan Selatan. Program Studi Farmasi Fmipa Unlam)
Karamunting ( Melastoma malabathricum) Bisa Menetralkan RacunPosted by lalong under Flora
Leave a Comment
Karamunting (Melastoma malabathricum) adalah tumbuhan yang tumbuh liar pada tempat
yang mendapat sinar matahari yang cukup, seperti di lereng gunung, semak belukar, lapangan
yang tidak terlalu gersang. Tumbuhan ini biasanya ditemukan sampai pada ketinggian 1.650
m dpl. Ciri-ciri termasuk dalam kelompok perdu, daun tunggal, bangun elips memanjang
sampai lonjonng, duduk daun berhadapan bersilang, permukaan daun berambut bila diraba
terasa kasar, pangkal daun membulat, tepi daun rata, ujung daun meruncing. Bunga termasuk
bunga majemuk berwarna ungu kemerah-merahan, buahnya dapat dimakan mempunyai biji
berukuran kecil.
Ternyata karamunting juga bisa di jadikan sebagai penetral racun . Bagian yang digunakan
adalah daun, buah, biji dan akar. Carannya daun karamunting sebanyak 60 gram direbus
dengan air sebanyak 3 gelas sampai tersisa 1 gelas . Setelah itu disaring dan didinginkan
kemudian diminum sampai habis. Selain itu karamunting juga bisa digunakan untuk
mengobati beberapa macam penyakit seperti gangguan pencernaan (dispepsi), disentri
basiler, diare, hepatitis, kepiutihan(leukorea), sariawan , haid, wasir darah, pendarahan rahim,
berak darah, radang dinding pembuluh darah, pembekuan (tromboangitis).
Komposisi sifat kimiawi dan efek farmakologis daun karamunting sangat pahit. Kandungan
kimia daun karamunting mengandung saponin, flafonoida dan tannin.
(http://lalong.wordpress.com/2007/08/28/karamunting-melastoma-malabathricum-bisa-menetralkan-racun/)
Karamunting, Alternatif untuk Si “Manis”Posted on June 18, 2011 by bsd015
Postingan yang akan penulis tampilkan untuk kesempatan kali ini terkait dengan tumbuhan
Karamunting. Karamunting merupakan tumbuhan yang akan penulis teliti dalam menuntaskan Tugas
Akhir yang merupakan langkah akhir untuk meraih gelar Sarjana.
Si “Manis”, ya itulah panggilan lain penyakit Diabetes. penyakit yang disebabkan oleh kurangnya
tubuh menghasilkan Hormon Insulin ini prevalensinya terus meningkat tiap tahunnya. Indonesia
merupakan pengidap penyakit Diabetes no 4 didunia dengan jumlah penderita kurang lebih 16 Juta
orang.
Penggunaan obat obatan alternatif untuk penyakit yang sifatnya seumur hidup ini sudah mulai
digalakan. salah satu tanaman yang digunakan masyarakat adalah Daun Karamaunting. saat ini
penggunaan daun karamunting yang berkembang di masyarakat adalah dengan cara di rebus.
Karamunting merupakan tumbuhan yang sifatnya belukar. Banyak di jumpai didaerah perbukitan. Di
Universitas Andalas, dimana penulis menempuh perkuliahan merupakan salah satu tempat yang
banyak ditemui tumbuhan ini. Bahkan bukit tempat Unand didirikan dinamai dengan Bukit
Karamuntiang.
Tumbuhan ini banyak mempunyai nama daerah, di Sumatera Barat dikenal dengan Karamuntiang, di
Kalimantan dikenal dengan Anggur Kalimantan, sedangkan nama latin dari tumbuhan yang
mempunyai buah dengan rasa asam manis ini adalah Rhodomyrtus tomentosa (W.Ait), Myrtaceae.
Klasifikasi:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Rhodomyrtus
Jenis : Rhodomyrtus tomentosa
Setelah di teliti oleh teman teman dari Universitas Lambung Mangkurat, ternyata rebusan dari daun
tanaman ini memberikan efek berarti jika diberikan dengan 0,0819 g/kg BB; 0,1638 g/kg BB dan
0,3276 g/kg BB dapat menurunkan kadar glukosa yang berarti pada darah mencit yang telah di-
diabeteskan pada pemberian satu jam pertama (M. Arif Rahman, Lily Shafwatunnida, dan Febry
Hernawaty, Farmasi FMIPA UNLAM)
Pada pemeriksaan pendahuluan, ternyata ditemukan senyawa golongan flavonoid, steroid,
triterpenoid, tanin galat, tanin katekat, kuinon dan unsur natrium, kalsium, kalium serta magnesium.
Dari ekstrak etanol 95% diisolasi golongan flavonoid yang diduga mirisetin dalam bentuk glikosida,
serta golongan asam fenolat yang diduga asam p-hidroksibenzoat dan asam p-kumarat dalam bentuk
ester.
Di Universitas Andalas sudah ada yang meneliti terkait dengan efek dari daun karamuntiang ini.
Terutama pada bagian daunnya. Penelitian yang dilakukan oleh Novia Sinata dari Fakultas Farmasi
Universitas Andalas ini mencoba mengekstrak daun Karamunting ini dan melihat pada fraksi apa dan
dosis berapa daun karamunting ini memberikan efek berarti pada penurunan kadar gula dalam darah
dengan hasil bahwa fraksi yang berkhasiat adalah fraksi sisa atau fraksi air dengan dosis 10 mg/kg
BB, 20 mg/kg BB dan 40 mg/kg BB.
Kemudian penelitian juga telah dilakukan terhadap pengaruh pemberian dari Fraksi Air ini terhadap
Fungsi Hati Mencit putih jantan dengan dosis 10 mg/kg BB, 20 mg/kg BB dan 40 mg/kg BB dengan
hasil bahwa pemberian Fraksi ini tidak mempengaruhi fungsi dan struktur Hati mencit putih jantan
(Aulia Nilam Sari, Fakultas Farmasi Universitas Andalas)
Tumbuhan Karamuntiang ini ternyata belum banyak di teliti oleh peneliti. Masih banyak khasiat alami
yang belum di temukan secara detailnya. Karakterisasi terhadap tumbuhan ini juga baru dilakukan
mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Andalas oleh Mela Yulianti. Saat postingan ini di buat,
beliau masih menyelesaikan fixsasi akhir dari Karakterisasi tersebut.
Untuk kedepannya, Penulis sendiri akan melakukan penelitian dengan tanaman yang sama dengan
judul: PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN KARAMUNTING (Rhodomyrtus
tomentosa(W.Ait), Myrtaceae) TERHADAP FUNGSI GINJAL MENCIT PUTIH JANTAN DIABETES.
(http://udaberly.wordpress.com/2011/06/18/20/)