brosur opt

2
PENGENDALIAN HAMA WERENG DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TANAH LAUT BIDANG PERLINDUNGAN TANAMAN (SEKSI PERLINTAN PANGAN) TAHUN 2013 . WERENG Wereng coklat Wereng Hijau dan gejala Tungro Status Hama wereng ada beberapa macam diantaranya yaitu wereng coklat, wereng hijau dan wereng loreng. Wereng coklat dalam bahasa latin disebut nilaparvata lugens. Sedangkan wereng hijau dalam bahasa latin di sebut Nephotettix virescens (Distant). wereng loreng dalam bahasa latin di sebut Recilia dorsalis. Hama ini sangat betah hidup di daerah yang lembab dan bersuhu sekitar 20 0 c -30 0 c, mempunyai siklus hidup antara 3-4 minggu yang dimulai dari telur (selama 7-10 hari), Nimfa (8-17 hari) dan Imago (18-28 hari). Serangga wereng dewasa berukuran panjang 0,1-0,4 cm. wereng dewasa bersayap panjang dapat menyebar sampai beratus kilometer. Hama wereng ini menyerang padi mulai dari persemaian sampai padi mau panen, dengan cara menghisap cairan padi pada bagian pelepah daun. Biologi dan Ekologi Infeksi virus tungro menyebabkan tanaman kerdil, daun muda berwarna kuning dari ujung daun, daun yang kuning nampak sedikit melintir dan jumlah anakan lebih sedikit dari tanaman sehat. Secara umum hamparan tanaman padi terlihat berwarna kuning dan tinggi tanaman tidak merata, terlihat spot-spot tanaman kerdil. Penyakit tungro disebabkan oleh dua jenis virus yaitu virus bentuk batang (RTBV: rice tungro bacilliform virus) dan bentuk bulat (RTSV : rice tungro sperical virus) yang hanya dapat ditularkan oleh wereng, terutama yang paling efisien adalah spesies wereng hijau Nephotettix virescens Distant. Wereng hijau dapat mengambil kedua virus tersebut dari singgang, bibit voluntir (ceceran gabah saat panen yang tumbuh), teki, dan eceng. Wereng hijau spesies N. virescens telah mendominasi komposisi spesies wereng hijau di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Populasi N.virescens jarang mencapai kepadatan populasi tinggi sehingga tidak menimbulkan kerusakan langsung. Adanya kebiasaan pemencaran imago terutama di daerah tanam tidak sermpak, meskipun populasinya rendah apabila ada sumber inokulum efektif menyebarkan tungro. Musuh alami wereng Hama ini mempunyai musuh alami yang selalu menjaga populasinya agar selalu seimbang. Berikut ini adalah musuh alami dari wereng: Laba-laba serigala (Pardosa pseudoannulata) Laba-laba bermata jalang (Oxyopes javanus) Laba-laba berahang empat (Tetragnatha maxillosa). Kepik permukaan air (Microvellia douglasi) Kepik mirid (Cyrtorhinus lividipennis) Kumbang stacfilinea (Paederus fuscipes) Kumbang koksinelid (Synharmonia octomaculata) Kumbang tanah atau kumbang karabid (Ophionea nigrofasciata) Belalang bertanduk panjang (Conocephalous longipennis) Capung kecil atau kinjeng dom (Agriocnemis spp.) Gejala Yang ditimbulkan oleh Hama Wereng terhadap tanaman padi : # Penyakit Tungro disebabkan Wreng Hijau ( Nephotettix virescens) - Masa Rentan Tanaman padi yang terinfeksi virus tungro umur 10 - 20 hst (kerusakan bisa mencapai 68 %), umur 40-50 hst (kerusakan bisa mencapai 30 %) dan umur tanaman 70-80 hst (kerusakan bisa mencapai 5%) atur waktu tanamserempak minimal 20 ha luasan sawah. tanam bibit pada saat epat, yaitu dengan menanam bibit sebulan sebelum puncak kepadatan wereng hijau tercapai. tanam jajar legowo.

Upload: jaka-darma-jaya

Post on 22-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

opt

TRANSCRIPT

Page 1: Brosur OPT

PENGENDALIAN HAMA WERENG

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN

KABUPATEN TANAH LAUT

BIDANG PERLINDUNGAN TANAMAN (SEKSI PERLINTAN PANGAN)

TAHUN 2013

.

WERENG

Wereng coklat

Wereng Hijau dan gejala Tungro

Status

Hama wereng ada beberapa macam diantaranya yaitu wereng coklat,

wereng hijau dan wereng loreng. Wereng coklat dalam bahasa latin

disebut nilaparvata lugens. Sedangkan wereng hijau dalam bahasa latin di

sebut Nephotettix virescens (Distant). wereng loreng dalam bahasa latin di sebut Recilia dorsalis.

Hama ini sangat betah hidup di daerah yang lembab dan bersuhu sekitar

200c -300c, mempunyai siklus hidup antara 3-4 minggu yang dimulai dari

telur (selama 7-10 hari), Nimfa (8-17 hari) dan Imago (18-28 hari).

Serangga wereng dewasa berukuran panjang 0,1-0,4 cm. wereng dewasa

bersayap panjang dapat menyebar sampai beratus kilometer.

Hama wereng ini menyerang padi mulai dari persemaian sampai padi mau panen, dengan cara menghisap cairan padi pada bagian pelepah daun.

Biologi dan Ekologi

Infeksi virus tungro menyebabkan tanaman kerdil, daun muda berwarna kuning dari ujung daun, daun yang kuning nampak sedikit melintir dan jumlah anakan lebih sedikit dari tanaman sehat. Secara umum hamparan tanaman padi terlihat berwarna kuning dan tinggi tanaman tidak merata, terlihat spot-spot tanaman kerdil.

Penyakit tungro disebabkan oleh dua jenis virus yaitu virus bentuk batang (RTBV: rice tungro bacilliform virus) dan bentuk bulat (RTSV : rice

tungro sperical virus) yang hanya dapat ditularkan oleh wereng, terutama yang paling efisien adalah spesies wereng hijau Nephotettix virescens Distant. Wereng hijau dapat mengambil kedua virus tersebut dari singgang, bibit voluntir (ceceran gabah saat panen yang tumbuh), teki, dan eceng. Wereng hijau spesies N. virescens telah mendominasi komposisi spesies wereng hijau di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Populasi N.virescens jarang mencapai kepadatan populasi tinggi sehingga tidak menimbulkan kerusakan langsung. Adanya kebiasaan pemencaran imago terutama di daerah tanam tidak sermpak, meskipun populasinya rendah apabila ada sumber inokulum efektif menyebarkan tungro.

Musuh alami wereng

Hama ini mempunyai musuh alami yang selalu menjaga populasinya agar selalu seimbang. Berikut ini adalah musuh alami dari wereng:

Laba-laba serigala (Pardosa pseudoannulata)

Laba-laba bermata jalang (Oxyopes javanus)

Laba-laba berahang empat (Tetragnatha maxillosa).

Kepik permukaan air (Microvellia douglasi)

Kepik mirid (Cyrtorhinus lividipennis)

Kumbang stacfilinea (Paederus fuscipes)

Kumbang koksinelid (Synharmonia octomaculata)

Kumbang tanah atau kumbang karabid (Ophionea nigrofasciata)

Belalang bertanduk panjang (Conocephalous longipennis)

Capung kecil atau kinjeng dom (Agriocnemis spp.)

Gejala Yang ditimbulkan oleh Hama Wereng terhadap tanaman padi :

# Penyakit Tungro disebabkan Wreng Hijau (Nephotettix

virescens)

- Masa Rentan Tanaman padi yang terinfeksi virus tungro umur 10 -

20 hst (kerusakan bisa mencapai 68 %), umur 40-50 hst (kerusakan

bisa mencapai 30 %) dan umur tanaman 70-80 hst (kerusakan bisa mencapai 5%)

• atur waktu tanamserempak minimal 20 ha luasan sawah.

• tanam bibit pada saat epat, yaitu dengan menanam bibit sebulan

sebelum puncak kepadatan wereng hijau tercapai.

• tanam jajar legowo.

Page 2: Brosur OPT

• pada saat tanaman umur 2-3 minggu setelah tanam bila dijumpai 2

tanaman bergejala dari 10 rumpun segera aplikasi insektisida yang

efektif mematikan wereng hijau.

• sawah jangan dikeringkan,biarkan kondisi air pada kapasitas

lapang

agar wereng hijau tidak aktif berpencar menyebarkan tungro.

• atur waktu tanamserempak minimal 20 ha luasan sawah.

• Daun mengalami perubahan warna menjadi kuning dimulai dari

ujung daun-daun tua.

Kerdil rumput (grassy stunt)

Tanaman yang terinfeksi berat akan menjadi kerdil dengan

anakan yang berlebihan, sehingga tampak seperti rumput

(Gambar 61). Daun tanaman padi menjadi sempit, pendek,

kaku, berwarna hijau pucat sampai hijau, dan kadang-kadang

terdapat bercak karat (Gambar 62). Tanaman yang terinfeksi

biasanya dapat hidup sampai fase pemasakan tetapi tidak

memproduksi malai. Stadia pertumbuhan tanaman yang

paling rentan adalah pada saat tanam pindah sampai bunting.

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh

wereng coklat, dan tanaman inangnya hanya padi.

Cara pengendalian

• Pengendalian dilakukan terhadap vektornya yaitu wereng coklat Nilaparvata lugens.

Kerdil hampa (ragged stunt)

Patogen penyebab penyakit kerdil hampa adalah virus yang

ditularkan oleh wereng coklat. Tanaman yang terinfeksi

menjadi kerdil. Gejala lainnya bervariasi tergantung fase

pertumbuhan tanaman. Tanaman sehat dan sakit mempunyai

anakan yang

sama pada awalnya, tanaman sakit tetap hijau pada fase

pemasakan dan mempunyai lebih banyak anakan daripada

tanaman sehat. Daun-daun bergerigi merupakan gejala awal

yang jelas pada fase awal tanaman muda (Gambar 63).

Pinggir daun yang tidak rata atau pecah-pecah dapat terlihat

sebelum daun menggulung. Bagian helai daun yang rusak

menunjukkan gejala khlorotik, menjadi kuning atau kuning

kecoklat-coklatan, dan terpecah-pecah. Infeksi pada daun

bendera menyebabkan daun melintir, berubah bentuk, dan

memendek pada fase bunting .

Cara pengendalian

• Karena ditularkan oleh wereng coklat, maka pengendalian yang

tepat adalah dengan mengendalikan wereng coklat.

Kerdil hampa (ragged stunt)

Patogen penyebab penyakit kerdil hampa adalah virus yang

ditularkan oleh wereng coklat. Tanaman yang terinfeksi menjadi

kerdil. Gejala lainnya bervariasi tergantung fase pertumbuhan

tanaman. Tanaman sehat dan sakit mempunyai anakan yang

sama pada awalnya, tanaman sakit tetap hijau pada fase emasakan

dan mempunyai lebih banyak anakan daripada tanaman sehat. Daun-daun bergerigi merupakan gejala awal yang jelas pada fase

awal tanaman muda (Gambar 63). Pinggir daun yang tidak rata

atau pecah-pecah dapat terlihat sebelum daun menggulung. Bagian

helai daun yang rusak menunjukkan gejala khlorotik, menjadi

kuning atau kuning kecoklat-coklatan, dan terpecah-pecah.

Infeksi pada daun bendera menyebabkan daun melintir, berubah

bentuk, dan memendek pada fase bunting.

Cara pengendalian

• Karena ditularkan oleh wereng coklat, maka pengendalian yang tepat adalah dengan mengendalikan wereng coklat.

Langkah Pencegahan

Untuk mencegah serangan hama wereng perlu dilakukan beberapa

tindakan. Diantaranya:

Bersihkan gulma,singgang dari sawah dan areal sekitarnya.

Hindari penggunaan pestisida secara tidak tepat yang dapat

menyebabkan terbunuhnya musuh alami.

Gunakan varietas tahan wereng seperti Ciherang, Mekongga,

dan Cigeulis.

Gunakan varietas tahan tungro seperti IR-50, IR-64, Citanduy,

Dodokan, IR –66, IR-70, Barumun, kelara, memberamo, IR-36,

IR-42, Semeru, Ciliwung , Kr. Aceh, Sadang, Cisokan,

Bengawan , Citarum dan terakhir adalah serayu.

Jumlah kritis: pada kepadatan 1 wereng coklat/batang atau

kurang, masih ada peluang menekan populasi.

Amati wereng di persemaian setiap hari, atau setiap minggu

setelah tanam pindah pada batang dan permukaan air. Periksa

kedua sisi persemaian. Pada tanaman yang lebih tua, pegang

tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan pelan dekat

bagian basal untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke

permukaan air.

Gunakan perangkap cahaya waktu malam ketika terlihat ada

gejala serangan wereng. Jangan tempatkan cahaya dekat

persemaian atau sawah. Bila perangkap cahaya diserbu oleh

berates wereng, berarti persemaian dan sawah perlu segera

diperiksa; lalu amati setiap hari dalam beberapa minggu

berikutnya.

Pupuk lengkap (NPK), dosis 250 kg urea, 100 kg

SP36, dan 100 kg KCl/ha dapat membantu upayaSP36, dan

100 kg KCl/ha dapat membantu upaya pencegahan

Langkah Pengendalian

Langkah pengendalian ini dilakukan setelah jumlah wereng per

rumpun sudah melebihi ambang ekonomi. Untuk hama wereng

ambang ekonominya yaitu 2-5 ekor per rumpun (tergantung

masing-masing daerah, bila endemik bisa lebih rendah lagi).

Apabila sudah melebihi ambang ekonomi tersebut, maka harus

dilakukan penyemprotan yang bertujuan untuk menekan populasi

hama wereng tersebut. Jenis pestisida yang dianjurkan untuk

mengendalikan hama wereng ini adalah insektisida yang berbahan

aktif: amitraz,,buprofezin,beauveria bassiana 6.20 x 1010 cfu/ml,

BPMC,fipronil,imidakloprid,karbofuran,karbosulfan,metolkarb,MIPC,pro

poksur,tiametoksam.

Ketika melakukan penyemprotan sebaiknya dimulai dengan

membuka (“membiak”) antara barisan tanaman, kemudian

menyemprot tanaman dengan mengarahkan semprotan ke bagian

batang bawah. Hal ini dilakukan karena biasanya wereng berada

di bagian batang bawah.