bronko pneumonia

Upload: agust-salim

Post on 14-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BRONKOPNEUMONIADefinisi: peradangan/inflamasi yang mengenai parenkim paruEtiologi: streptococcus group B, E. colli, Pseudomonas sp, Streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenza tipe B, Staphylococcus aureusDiagnosis: Anamnesis: demam, batuk, sesakPem fisik: napas cepat dan dangkal+napas cuping hidung, retraksi dinding dada, bunyi napas vesikuler meningkat sampai bronkial, dan bising tambahan ronki basah halus nyaringKlasifikasi (MTBS): Pneumonia Berat, Pneumonia, dan Bukan PneumoniaDD: bronkiolitis, Bronkitis akutTatalaksana:Antibiotika polifragmasi minimal 10-15 hari:Ampicillin 100 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis, danKloramfenikol 25-50 mg/kgBB/hari (< 6 bulan); 50-75 mg/kgBB/hari (>6 bulan)/Gentamisin 3-5 mg/kgBB/hari dalam 2 dosisSuportif: IVFD, oksigen, pembersihan jalan napas

BRONKIOLITIS AKUTDefinisi: penyakit saluran napas bawah yang ditandai dengan adanya inflamasi pada bronkiolusEtiologi: RSV, Adenovirus, virus influenza,, parainfluenza, rhinovirus, mikoplasmaPenegakan diagnosis:Anamnesis: umur WSD atau multi punctureAntibiotika empiris: ampicillin-cloxacillin 200 mg/kgBB/harigentamisin 3-5 mg/kgBB/harikuman spesifik -> antibiotika spesifik.

CROUP (LARYNGOTRAKEOBRONKITIS AKUT)Definisi: suatu grup penyakit heterogen yang mengenai laring, infra/subglotis, trakea/brokus.Etiologi: human parainfuenza virus, adenovirus, RSV, virus campak.Klasifikasi: Viral croup, spasmodic croupAnamnesis: demam, hidung berair, nyeri menelan, batuk nyaring, suara menjadi parau dan kasarPem fisik: stridor inspirasi, suara sesak, sesak napas ringan sampai berat, retraksi supra dan infra klavikulaDD: laringitis akut, laringotrakeitis akutTatalakasana:Atasi obstruksi jalan napas: terapi inhalasi (uap dingin) + nebulasi epinefrinKortikosteroidAntibiotik (infeksi bakteri [+])

TUBERKULOSISDefinisi: penyakit akibat infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis sistemik sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi terbanyak pada paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primerAnamnesis: demam lama> 2 minggu disertai keringat malam, batuk lama > 3minggu berat badan turun tanpa sebab yang jelas, nafsu makan tidak ada, lesu, diarePem fisik: konjungtiva pucat karena anemia, suhu subfebris, badan kurus atau berat badan menurun. Dapat ditemukan pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit dan biasanya multipel, gejala spesifik sesuai organ yang terkenaDiagnosis:2 atau lebih tanda bintang:-kontak erat dengan penderita TBC terbuka*sering demam + berkeringat malam hari + anoreksia dan gangguan gizi selama 3 bulan terakhir dan BB turun dengan cepat*BCG -- >3-7 hari (+) > 5mm*mantoux test 10-15 mm*scrofuloderma*konjungtivitis pliktenularis*spondilitis/coxitis-pembesaran kelenjar limfe terutama leher-irritable-adanya cairan dalam pleura atau perikard-diare persisten >14 hari yang tidak sembuh sendiri dengan terapi konvensional-laboratorium (LED >>)-rontgen: infiltrat, pembesaran kel limfe, milier TB paru, infiltrat endobronkial hebat, efusi pleura

Tatalaksana:DOTS (direct observe treatment short course)H (INH) 5-10 mg/kgBB max 300 mgR (rifampicin) 10 mg/kgBB diberikan satu jam sebelum makanZ (pirazinamid) 20-30 mg/kgBB max 2 gr/hari

TB berat 4 macam obat:E (Etambutol) dosis 10 15 mg/kgBBS (Streptomisin) dosis 20-50 mg/kgBB max 750 mg

DEMAM TIFOIDDefinisi: demam tifoid salah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh infeksi Salmonella typhii.Anamnesis: Demam lebih dari 7 hari. Demam timbul insidius, naik sevara bertahap setiap hari, mencapai suhu tertinggi pada akhir minggu pertama, setelah itu demam bertahan tinggi, pada minggu keempat demam turun perlahan secara lisis.Anak sering mengigau (delirium), malaise, letargiGangguan GIT: anoreksia, muntak, nyeri perut, konstipasi/diara, kembung, bau napas tak sedap.Pada demam tifoid berat dapat ditemukan penurunan kesadaran, kejang, dan ikterus.Pemeriksaan Fisik:Gejala klinis bervariasi dari ringan sampai berat dengan komplikasiKesadaran menrun mulai dari apatis sampai koma, delirium. Pada demam tifoid berat anak tampak toksikBradikardia relatif jarang dijumpai pada anak. Rhagaden, typhoid tongue (bagian tengah kotor dengan bagian pinggir hiperemis)Meteorismus, hepatomegali lebih sering dijumpai dibandingkan splenomegaliDiagnosis: Klinis tifoid Widal tes titer O Ag >= 1/200 atau peningkatan lebih dari 4 kali dalam interval 1 ming