broncho pneumonia

14
BRONCHOPNEUMONIA BRONCHOPNEUMONIA I. Pendahuluan Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru. Pneumonia pada anak dibedakan menjadi 1,2,3 : 1. Pneumonia lobaris 2. Pneumonia interstitial (bronkiolitis) 3. Pneumonia lobularis (Brochopneumonia) Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang menyerang saluran nafas bagian bawah yang terbanyak kasusnya didapatkan dipraktek-praktek dokter atau rumah sakit, yang sering meneybabkan kematian terbesar penyakit saluran nafas bawah, yang menyerang anak-anak dan balita hampir diseluruh KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK Halaman RSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006 1

Upload: raja-alfian-irawan

Post on 11-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PULMONOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

BRONCHOPNEUMONIA

I. Pendahuluan

Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah

yang mengenai parenkim paru. Pneumonia pada anak dibedakan

menjadi 1,2,3 :

1. Pneumonia lobaris

2. Pneumonia interstitial (bronkiolitis)

3. Pneumonia lobularis (Brochopneumonia)

Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang menyerang

saluran nafas bagian bawah yang terbanyak kasusnya didapatkan

dipraktek-praktek dokter atau rumah sakit, yang sering meneybabkan

kematian terbesar penyakit saluran nafas bawah, yang menyerang

anak-anak dan balita hampir diseluruh dunia. Diperkirakan pneumonia

banyak juga terjadi pada bayi yang kurang dari 2 bulan, oleh karena

itu pengobatan penderita pneumonia dapat menurunkan angka

kematian pada bayi dan anak.

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

1

Page 2: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis, yaitu suatu

peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya

mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang

paling sering menyebabkan sakit pada anak-anak dan balita, yang

disebabkan oleh bermacam-macam penyebab, seperti bakteri, virus,

jamur, dan benda asing.

Kebanyakan kasus pneumonia disebakan oleh mikroorganisme,

tetapi sejumlah penyebab non infeksi yang perlu dipertimbangkan.

Bronkopneumonia lebih sering merupakan infeksi sekunder terhadap

berbagai keadaan yang dapat melemahkan daya tahan tubuh, tetapi

bisa juga sebagai infeksi primer yang biasanya kita jumpai pada anak-

anak dan dewasa.1

II. Defenisi

Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang

mana melibatkan bronchus dan bronkiolus yang berupa distribusi

berbentuk bercak-bercak (patchy distribution).1,2,3

III. Epidemiologi

Insiden penyakit ini pada Negara berkembang hampir 30% pada

anak-anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi,

sedangkan di Amerika pneumonia menunjukkan angka 13% dari

seluruh penyakit infeksi pada anak-anak dibawah umur 2 tahun.1,2

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

2

Page 3: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

IV. Etiologi

Penyebab bronkopneumonia yang biasa dijumpai adalah :

1. Factor infeksi

Virus : virus parainfluenza, virus influenza, adenoviruis,.

Cytomegalovirus

Organisme atipikal : clamydia, pneumocytis

Bakteri : streptokokus pneumonia, H. influenza, mycobacterium

TBC, B. pertusis

2. Factor non infeksi

Terjadi akibat disfungsi menelan atau refleks esophagus, yang

meliputi :

1. Bronkopneumonia hidrokarbon. Terjadi karena aspirasi selama

penelanan muntah atau sonde lambung ( pelitur, zat

hidrokarbob, seperti : minyak tanah dan bensin)

2. Bronkopneumonia lipoid. Terjadi akibat pemasukan obat yang

mengandung minyak secara intranasal, termasuk jeli petroleum.

Setiap keadaan yang mengganggu mekanisme menelan, seperti

palatoskizis, pemeberian makanan dengan posisi horizontal, atau

pemaksaan pemberian makanan pada anak yang sedang

menangis.

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

3

Page 4: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

Selain factor diatas, daya tahan tubuh sangat berpengaruh untuk

terjadinya bronkopneumonia.1,2

V. Patogenesis

Sebagian besar penyakit bronkopneumonia timbul melalui

mekanisme aspirasi kuman atau peneybbaran langsung kuman dari

respiratorik atas, hanya sebagian kecil yang masuk ke dalam saluran

pencernaan.1,2,3

Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran pernafasan dan

paru dapat melalui berbagai cara, antara lain : 1,2,3

o Inhalasi langsung melalui udara

o Aspirasi dari bahan-bahan yang ada di nasofaring dan orofaring

o Perluasan langsung dari tempat-tempat lain

o Penyebaran secara hematogen

Mekanisme daya tahan traktus respiratorius bagian bawah

sangat efisien untuk mencegah infeksi yang terdiri dari :

o Jaringan limfoid di nasofaring

o Bulu getar yang meliputi sebagian besarepitel traktus

respiartorius dan secret liat yang dikeluarkan oleh sel epitel

tersebut

o Reflek batuk

o Reflek epiglottis yang mencegah aspirasi secret yang terinfeksi

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

4

Page 5: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

o Drainase system limfatik dan fungsi menyaring kelenjar limfe

regional

o Fagositosis, aksi enzimatik dan respon imun humoral terutama

dari immunoglobulin A (Ig A)

o Sekresi enzim-enzim dari sel-sel yang melapisi trakeo-bronkial

yang bekerja sebagai antimikroba yang non spesifik.

Bila pertahanan tubuh tidak kuat maka mikroorganisme dapat

melalui jalan nafas sampai ke alveoli yang menyebabkan radang pada

dinding alveoli dan jaringan sekitarnya, setelah itu, mikroorganisme

akan membentuk suatu proses peradangan yang meliputi empat

stadium, yaitu : 1,2,3

a. Stadium I/ kongesti 4-12 jam pertama

disebut hyperemia, mengacu pada respon awal peradangan

pada daerah baru terinfeksi, hal ini ditandai dengan peningkatan aliran

darah dan permeabilitas kapiler di tempat infeksi.

b. Stadium II/hepatisasi merah ( 48 jam berikutnya)

Terjadi sewaktu alveolus terisi sel darah merah, eksudat, dan

fibrin yang dihasilkan oleh penjamu ( host) sebagai bagian dari reaksi

peradangan. Lobus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya

penumpukan leukosit, eritrosit, dan cairan, sehingga warna paru

menjadi merah dan perabaab seperti hepar. Pada stadium ini udara

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

5

Page 6: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

dalam alveoli tidak ada atau sangat minimal sehingga anak akan

bertambah seasak, stadium ini berlangsung sangat yaitu selama 48

jam

c. Stadium III/hepatisasi kelabu ( 3-8 hari)

terjadi sewaktu sel darah putih mengkolonisasi daerah paru yang

terinfeksi. Pada keadaan ini endapan fibrin terakumulasi diseluruh

daerah dan terjadi fagositosis sisa-sisa sel.

Pada stadium ini eritrosit dia lveoli mulai diresorbsi, lobus masih

tetap padat karena berisi fibrin dan leukosit, warna merah menjadi

pucat kelabu dan kapiler darah tidak lagi mengalami kongesti.

d. Stadium IV/ resolusi ( 7-11 hari)

Terjadi sewaktu respon imun dan peradangan mereda, sisa-sias

sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorbsi oleh makrofag sehingga

jaringan kembali ke struktur semula.1,2

Bila organisme penyebab bronkopneumonia masuk ke dalam

saluran pencernaan dapat menyebabkan gejala gastroenteritis, seperti

diare.

VI. Gambaran klinik

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

6

Page 7: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas

bagian atas selama beberapa hari. Suhu dapat naik secara mendadak

sampai 39-40 derajat Celsius dan mungkin disertai dengan kejang

karena demam yang tinggi. Anak tampak sangat gelisah, dyspnoe,

pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan

sianosis di hidung dan mulut, kadang-kadang disertai dengan diar dan

muntah.1,2

Pemeriksaan pada pasien

Pada pemeriksan fisik bronkopneumonia didapatkan :1,2

Inspeksi : Pernafasan cuping hidung (+), sianosis disekitar

hidung dan mulut, retraksi sela iga

Palpasi : stem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit

Perkusi : sonor memendek sampai beda

Auskultasi : suara pernafasan mengeras disertai ronchi basah

gelembung halus sampai sedang pada bagian basal paru

Pada bronkopneumonia, hasil pemeriksaan fisik tergantung pada

luasnya daerah yang terkena, bila sarang bronkopneumonia menjadi

satu (konfluens) mungkin pada perkusi terdengar suara yang meredup

dan suara pernafasan pada auskultasi terdengar mengeras, tanpa

pengobatan biasanya proses penyembuhan dapat terjadi antara 2-3

minggu.1,2

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

7

Page 8: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

VII. Pemeriksaan penunjang

1. Gambaran darah menunjukkan leukositosis

2. Nilai Hb biasanya tetap normal

3. Peningakatan jumlah LED

4. Kultur dahak dapat positip pada 20-50% pada penderita yang

tidak terobati

5. analisa gas darah (AGDA) menunjukkan hipoksemia dan

hiperkapnea. Pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis

metabolic

6. pada pemeriksan radiologist dijumapi gambaran infiltrate pada

basal paru

VIII. Diagnosis

Diagnosis bronkopneumonia ditegakkan berdasarkan riwayat

keluhan pasien dan ditambah dengan pemeriksan fisik dan ditunjang

dengan adanya pemeriksaan penunjang.

Langkah-langkah dalam mendiagnosis penyakit

bronkopneumonia adalah sebagai berikut :

Ananesis : dijumapai demam yang tinggi dan batuk yang

produktif yang berlangsung selama 7 hari

Pemeriksaan fisik : dijumpai nafas cepat dan dalam, sianosis,

suara pernafasan mengeras dan dijumpai infiltrate pada basal

paru

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

8

Page 9: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

Pemeriksaan laboratorium. Darah rutin. Dijumpai leukosistosis,

peningkatan jumlah LED

Pemeriksaan penunjang, seperti foto thoraks AP/Lat dijumpai

infiltrate pada paru.

IX. Diagnosis banding

1. Bronkiolitis

2. TB paru

X. Penatalaksanaan

1. Bed rest

2. Anak dengan sesak nafas, memerlukan cairan intravena dan

oksigen ( 1-2 liter/menit).

3. Cairan disesuaikan dengan berat badan dan kenaikan suhu

4. Pemberian antibiotika

Kombinasi I

- Ampicillin 50-100 mg/KgBB/4dosis/iv (test dahulu)

- Kloramfenikol 50-100 mg/KgBB/4 dosis/iv

Kombinasi II

- Ampicillin 50-100 mg/KgBB/4dosis/iv (test dahulu)

- Gentamicin 5-7 mg/KgBB/4dosis/iv

5. Antipiretik : paracetamol 10-15mg/KgBB/x beri

6. Mukolitik : ambroksol 1,2-1,6mg/KgBB/2dosis/oral

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

9

Page 10: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

XI. Komplikasi

Bronkiektasis

Abses paru

Emfisema

XII. Prognosis

Baik, mortalitas < 1%, mortalitas biasanya lebih tinggi

didapatkan pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi

protein dan datang terlambat untuk pengobatan

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

10

Page 11: Broncho Pneumonia

BRONCHOPNEUMONIA

DAFTAR PUSTAKA

1. Behran R.E. Voughan V.C: Bronkopneumonia. Dalam Buku

Nelson: Ilmu Kesehatan Anak. Vol II Edisi 15. EGC, Jakarta 2000;

883-889

2. Staf Pengajar FKUI. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid III.

Jakarta 1985;1228-1233

3. Manjoer A. dkk; Pneumonia. Dalam Buku Kapita Selekta

Kedokteran. Jilid II. Edisi III. Penerbit Media Aeskulapius. Jakarta.

2002; 470-474

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK HalamanRSU DR. PIRNGADI MEDAN 2006

11