bps pesisir barat - bab ii

Upload: ndank-supriawan

Post on 01-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    1/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G1

    BAB II : GAMBARAN UMUM WILAYAH

    2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

    Kabupaten Pesisir Barat dengan ibukota Krui adalah salah satu dari Lima belas kabupaten/kota di

    wilayah Provinsi Lampung. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2012

    (Lembaran Negara Nomor 231, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5364) tentang Pembentukan

    Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung tertanggal 16 November

    2012 dan diundangkan pada tanggal 17 November 2012, dengan batas :

    a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Ujung Rembun, Desa Pancur Mas, Desa Sukabanjar

    Kecamatan Lumbok Seminung, Desa Kubu Prahu Kecamatan BalikBukit, Desa Kutabesi,

    Desa Sukabumi Kecamatan Batu Brak, Desa Sukamarga, Desa Ringinsari, Desa Sumber

    Agung, Desa Tuguratu, Desa Banding Agung Kecamatan Suoh, Desa Hantatai, DesaTembelang, Desa Gunung Ratu Kecamatan Bandar Negeri Suoh Kabupaten Lampung Barat,

    Desa Gunung Doh Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Desa Ngarit, Desa Rejosari, Desa

    Petekayu, Desa Sirnagalih Kecamatan Ulu Belu, Desa Datar Lebuay Kecamatan Naningan

    Kabupaten Pesisir Barat, Desa Way Beluah, dan Desa Melaya Kecamatan Banding Agung

    Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan;

    b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tampang Tua Kecamatan Pematang Sawa, Desa

    Sedayu, Desa Sidomulyo Kecamatan Semaka Kabupaten Pesisir Barat;

    c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia; dan

    d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur

    Provinsi Bengkulu.

    Wilayah Kabupaten Pesisir Barat memiliki luas 2.907,23 Km2 atau 8,39% dari Luas Wilayah

    Provinsi Lampung, dengan mata pencaharian pokok sebagian besar penduduknya sebagai petani dan

    nelayan.

    Secara geografis letak Kabupaten Pesisir Barat pada koordinat : 4, 40', 0" - 6, 0', 0" Lintang Selatan

    dan 103, 30', 0" - 104 , 50', 0" Bujur Timur.

    Secara Topografi Kabupaten Pesisir Barat dibagi menjadi 3 (tiga) unit topografi yakni:

    a. Daerah dataran rendah (ketinggian 0 sampai 600 meter dari permukaan laut)

    b.

    Daerah berbukit (ketinggian 600 sampai 1.000 meter dari permukaan laut)c. Daerah pegunungan (Daerah ketinggian 1.000 sampai dengan 2.000 meter dari permukaan

    laut)

    Keadaan wilayah sepanjang Pantai Pesisir Barat umumnya datar sampai berombak dengan

    kemiringan berkisar 3% sampai 5%. Di bagian Barat Laut Kabupaten Pesisir Barat terdapat gunung-

    gunung dan bukit, yaitu Gunung Pugung (1.964 m), Gunung Sebayan (1.744 m), Gunung Telalawan

    (1.753 m) dan Gunung Tampak Tunggak (1.744 m).

    Wilayah Pesisir Barat di bagian barat mempunyai sungai-sungai yang mengalir pendek dengan pola

    aliran dendritik yang menyebabkan daerah ini ditandai dengan jarangnya banjir sebab pada saat

    musim hujan datang bersamaan air tidak terkonsentrasi dan timing lagnya menjadi lambat. Delta

    marine ditandai dengan agregat kasar hasil endapan aluvial vulkanik, hal ini menyebabkan bila airbesar muara sungai sering berpindah (meander). Sungai - sungai yang berukuran pendek dan

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    2/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G2

    mengalir di lereng terjal seperti ini sukar dikembangkan untuk irigasi, kecuali yang sudah mengalir di

    daerah delta pantai, umumnya mudah dikembangkan walaupun masih terkena pengaruh pasang surut

    laut. Pada bagian timur wilayah Pesisir Barat merupakan daerah tangkapan air (catchment area)

    sungai-sungai besar yang mengalir ke arah timur antara lain : Way Biha, Way Belambang dan

    sebagainya.

    Untuk mengetahui Daerah Aliran Sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pesisir Barat dapat

    dilihat pada table 2.1 dan peta 2.1 dibawah ini.

    Tabel 2.1 : Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Pesisir Barat

    No Nama DAS Panjang

    1 W. Bambang 26.56

    2 W. Ngamburpangkalan 15.59

    3 W. Tembutih 21.74

    4 W. Tenumbang 27.39

    5 W. Belambang 19.51

    6 W. Biha 19.46

    7 W. Menangakiri 25.93

    8 W. Pemerihan 22.84

    9 W. Pintau 17.90

    Sumber : Dinas PU Pengairan Prop. Lampung Tahun 2014

    Menurut Oldeman, Irsal L Darwis (1979), akibat pengaruh dari rantai pegunungan Bukit Barisan, maka

    Pesisir Barat memiliki 2 (dua) zone iklim yaitu:

    1. Zone A (Jumlah bulan basah > 9 Bulan) terdapat di bagian barat Taman Bukit Barisan Selatan

    Termasuk Krui dan Bintuhan.

    2.

    Zone BL (Jumlah bulan basah 7 - 9 bulan) terdapat di bagian timur Taman Nasional Bukit

    Barisan Selatan.

    Berdasarkan curah hujan dari Lembaga Meteorologi dan Geofisika, curah hujan Pesisir Barat berkisar

    antara 2.500 - 3.000 milimeter setahun.

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    3/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G3

    Peta 2.1 : Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Pesisir Barat (ukuran A3)

    Pesisir Barat merupakan hasil pemekaran Kabupaten Lampung Barat, yang disahkan pada tanggal

    25 Okober 2012. Wilayah Kabupaten Pesisir Barat secara administratif terdiri dari 11 kecamatan

    dengan 116 desa (di Pesisir Barat disebut Pekon) dan 2 Kelurahan, dengan jumlah penduduk

    sebesar 136.370 jiwa. Dilihat dari luas wilayah kecamatan Bengkunat Belimbing merupakan

    kecamatan terluas di kabupaten Pesisir Barat dengan luas wilayah 97.122 ha atau 32,69 %dari luas

    total Kabupaten Pesisir Barat. Sedangkan untuk luas wilayah kecamatan terkecil adalah kecamatan

    Krui Selatan dengan luas wilayah 3.625 Ha atau 1,26% dari luas total wilayah Kabupaten Pesisir

    Barat.

    Untuk mengetahui kecamatankecamatan dan jumlah kelurahan/pekon yang ada di Kabupaten

    Pesisir Barat dapat di lihat pada tabel 2.2 berikut ini:

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    4/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G4

    Tabel 2.2 : Nama, luas wilayah dan jumlah pekon per-Kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat

    No Nama Kecamatan

    Jumlah Kelurahan/desaLuas Wilayah

    Administrasi Terbangun

    Kelurahan Desa/Pekon (Ha)(%) thd

    total(Ha)

    (%) thdtotal

    1 Bengkunat Belimbing - 14 97.122 32,69 - -2 Bengkunat - 9 21,503 7,45 - -

    3 Ngambur - 9 24,056 11,33 - -

    4 Pesisir Selatan - 15 40.917 14,17 - -

    5 Krui Selatan - 10 3.625 1,26 - -

    6 Pesisir Tengah 2 6 120.580 4,18 - -

    7 Way Krui - 10 4.283 1,42 - -

    8 Karya Penggawa - 12 9.566 7,31 - -

    9 Pesisir Utara - 12 11.212 2,92 - -

    10 Lemong - 13 39.435 15,76 - -

    11 Pulau Pisang - 6 252.00 1,51 - -

    LUAS KAB. PESISIR BARAT 2 116 - -

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    5/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G5

    Peta 2.2 : Peta Administrasi Kabupaten/Kota (cantumkan orientasi terhadap Provinsiukuran A3)

    Sumber : ........ tahun ......

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    6/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G6

    2.2. Demografi

    Tabel 2.3 : Jumlah dan kepadatan penduduk 3-5 tahun terakhir

    Nama Kecamatan

    Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Pddk

    Tahun Tahun Tahun Tahun

    2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012

    Bengkunat Belimbing 23,783 24,009 5,946 6,002 - 1.0 25.2 25.4

    Bengkunat 7,524 7,620 1,881 1,905 - 1.3 35.0 35.4

    Ngambur 17,770 17,953 4,443 4,488 - 1.03 54.3 54.9

    Pesisir Selatan 21,578 21,762 5,395 5,441 - 0.9 52.7 53.2

    Krui Selatan 8,417 8,531 2,104 2,133 - 1.4 232.2 235.3

    Pesisir Tengah 18,171 18,358 4,543 4,590 - 1.03 150.6 152.2

    Way Krui 8,222 8,328 2,056 2,082 - 1.3 200.9 203.5

    Karya Penggawa 14,138 14,292 3,535 3,573 - 1.1 67.0 67.7

    Pesisir Utara 9,434 8,202 2,359 2,051 - -13.1 112.0 97.3

    Lemong 14,242 14,365 3,561 3,591 - 0.9 31.3 31.6

    Pulau Pisang 1,343 - 336 - - 30.8

    Tabel 2.4 : Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

    Nama KecamatanJumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Pddk

    Tahun Tahun Tahun Tahun

    2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015

    Bengkunat Belimbing 24.089 6.022 5,256

    Bengkunat 9.730 2.433 4.60

    Ngambur 22.589 5.647 13.20

    Pesisir Selatan 24.958 6.240 15.00Krui Selatan 10.639 2.660 34.35

    Pesisir Tengah 18.120 4.530 1,309

    Way Krui 9.470 2.368 31.69

    Karya Penggawa 15.909 3.977 38.59

    Pesisir Utara 9.727 2.432 55.05

    Lemong 16.395 4.099 37.36

    Pulau Pisang 1.858 465 45.33

    2.3.

    Keuangan dan Perekonomian Daerah

    Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Pesisir Barat Tahun 20102014

    No Realisasi AnggaranTahun Rata2

    pertumb.2010* 2011* 2012* 2013* 2014

    A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3)

    a.1Pendapatan Asli Daerah(PAD)

    a.1.1 Pajak daerah 3.285.832.687,00 1.672.842.332,00 4.545.683.444,00

    a.1.2 Retribusi daerah 3.283.713.332,00 3.219.839.392,00 9.129.023.254,00

    a.1.3Hasil pengolahan kekayaan

    daerah yang dipisahkan

    1.091.608.569,52 1.887.192.478,00 2.226.495.348,00

    a.1.4 Lain-lain pendapatan daerah 9.588.286.210,32 7.798.152.672,00 9.350.221.999,12

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    7/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G7

    yang sah

    a.2Dana Perimbangan(Transfer)

    a.2.1 Dana bagi hasil 32.670.395.933,00 49.902.455.580,00 51.830.799.936,00

    a.2.2 Dana alokasi umum 347.589.688.000,00 405.399.190.000,00 486.998.706.000,00

    a.2.3 Dana alokasi khusus 42.369.700.000,00 59.207.000.000,00 64.868.770.000,00

    a.3Lain-lain Pendapatan yangSah

    a.3.1 Hibah 57.725.959.131,00 50.278.634.000,00 23.235.746.000,00

    a.3.2 Dana darurat - - -

    a.3.3Dana bagi hasil pajak dariprovinsi kepada kab./kota

    19.799.605.080,00 - 32.024.005.143,49

    a.3.4Dana penyesuaian dan danaotonomi khusus

    28.455.148.800,00 - 55.548.201.000,00

    a.3.5Bantuan keuangan dariprovinsi/pemerintah daerahlainnya

    30.000.000.000,00 - 16.981.000.000,00

    B Belanja (b1 + b.2)b.1 Belanja Tidak Langsung

    b.1.1 Belanja pegawai

    b.1.2 Bunga

    b.1.3 Subsidi

    b.1.4 Hibah

    b.1.5 Bantuan sosial

    b.1.6 Belanja bagi hasil

    b.1.7 Bantuan keuangan

    b.1.8 Belanja tidak terduga

    b.2 Belanja Langsung

    b.2.1 Belanja pegawai

    b.2.2 Belanja barang dan jasa

    b.2.3 Belanja modal

    C Pembiayaan

    c.1 Pembiayaan Daerah

    c.1.1Penerimaan PembiayaanDaerah

    c.1.2 Pinjaman Daerah

    c.2Pengeluaran PembiayaanDaerah

    c.2.1Penyertaan Modal (Investasi)PEMDA

    c.2.2 Pembayaran Pokok Utang

    c.2.3 Pemberian Pinjaman Daerah

    Surplus/Defisit Anggaran

    *Sumber : Lampung Barat Dalam Angka tahun 2013

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    8/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G8

    Tabel 2.6 : Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2010 - 2014

    No SKPDTahun Rata2

    pertumb.2010 2011 2012 2013 2014

    1 PU-CK

    1.a Investasi1.b operasional/pemeliharaan (OM)

    2 KLH

    2.a Investasi

    2.b operasional/pemeliharaan (OM)

    3 Bappeda

    3.a Investasi

    3.b operasional/pemeliharaan (OM)

    4 Dinkes

    4.a Investasi4.b operasional/pemeliharaan (OM)

    5 SKPD lainnya

    5.a Investasi

    5.b operasional/pemeliharaan (OM)

    8 Belanja Sanitasi (1+2+3+n)

    9Pendanaan investasi sanitasi Total(1a+2a+3a+na)

    10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+nb)

    11 Belanja Langsung

    12 Proporsi Belanja SanitasiBelanjaLangsung(8/11)

    13Proporsi Investasi SanitasiTotalBelanja Sanitasi (9/8)

    14Proporsi OM SanitasiTotal BelanjaSanitasi (10/8)

    Sumber : Realisasi APBD tahun 20102014, diolah

    Keterangan: Investasi termasuk didalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan,

    koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi

    Tabel 2.7 : Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2010-2014

    No U r a i a n

    Belanja Sanitasi (Rp.)

    Rata2pertumb.2010 2011 2012 2013 2014

    1 Belanja Sanitasi (1.1+1.2+1.3+1.4)

    1.1 Investasi

    1.2 operasional/pemeliharaan (OM)

    1.3 KLH

    1.4 Investasi

    2 Dana Alokasi Khusus (2.1+2.2+2.3)

    2.1 DAK Sanitasi

    2.2 DAK Lingkungan Hidup

    2.3 DAK Perumahan dan Permukiman

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    9/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G9

    3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi

    4Bantuan Keuangan Propinsi untukSanitasi

    Belanja APBD Murni untuk Sanitasi (1-2-3)

    Total Belanja Langsung

    % APBD murni terhadap Belanja Langsung

    Sumber : APBD tahun 2010-2014, diolah

    Tabel 2.8 : Belanja APBD Perkapita Kabupaten Pesisir Barat tahun 2010-2014

    No D e s k r i p s iBelanja Sanitasi (Rp.)

    Rata-rata2010 2011 2012 2013 2014

    1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten

    2 Investasi

    Sumber : .........

    Tabel 2.9 : Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita

    No SKPDRetribusi Sanitasi Tahun (Rp.) Pertumbuhan

    (%)2010 2011 2012 2013 2014

    1 Retribusi Air Limbah

    1.a Realisasi retribusi

    1.b Potensi retribusi

    2 Retribusi Sampah

    2.a Realisasi retribusi

    2.a Potensi retribusi

    3 Retribusi Drainase

    3.a Realisasi retribusi

    3.b Potensi retribusi

    4Total Realisasi Retribusi Sanitasi(1a+2a+3a)

    5Total Potensi Retribusi Sanitasi(1b+2b+3b)

    6Proporsi Total RealisasiPotensiRetribusi Sanitasi (4/5)

    Sumber : .......

    Tabel 2.10 : Tabel Peta Perekonomin Kabupaten Pesisir Barat tahun 2010-2014

    No D e s k r i p s iRetribusi Sanitasi Tahun (Rp.) Pertumbuhan

    (%)2010 2011 2012 2013 2014

    1PDRB harga Konstan (strukturperekonomian) (Rp.)

    2 Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp.)

    3 Pertumbuhan Ekonomi (%)

    Sumber : .....

    2.4. Tata Ruang Wilayah

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    10/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G10

    Peta 2.3 : Rencana struktur ruang Kabupaten (Ukuran A3)

    Sumber : .....

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    11/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G11

    Peta 2.4 : Rencana pola ruang Kabupaten (Ukuran A3)

    Sumber : RTRW Kab. Lampung Barat tahun 2010

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    12/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G12

    2.5. Sosial dan Budaya

    Untuk kondisi pendidikan di kabupaten Pesisir Barat berdasarkan data dari Pesisir Barat Dalam

    Angka tahun 2014 jumlah Sekolah Dasar (SD) terdapat 109 buah yang tersebar di seluruh

    kecamatan. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) berjumlah 31 buah, Sekolah Manengah Atas

    (SMA) berjumlah 13 buah. Sedangkan untuk sekolah keagamaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) berjumlah26 buah dan Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 8 buah.

    Kondisi Pendidikan dikabupaten tanggamus dapat dilihat pada tabel 2.11 berikut ini :

    Tabel 2.11 : Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Pesisir Barat

    Nama Kecamatan

    Jumlah Sarana Pendidikan

    Umum Agama

    SD SLTP SMA SMK MI MTs MA

    Bengkunat Belimbing 12 5 1 * 6 * 1

    Bengkunat 5 2 1 * 2 * -

    Ngambur 10 4 2 * 8 * 1

    Pesisir Selatan 17 5 1 * 6 * 1

    Krui Selatan 8 1 - * - * 1

    Pesisir Tengah 11 3 5 * 2 * 2

    Way Krui 5 1 - * - * -

    Karya Penggawa 11 1 1 * - * 1

    Pesisir Utara 14 3 1 * - * 1

    Lemong 16 6 1 * 2 * -

    Pulau Pisang * * * * * * *

    *) Data masih bergabung dengan Kabupaten Induk

    Sumber : Kab. Pesisir Barat Dalam Angka tahun 2014

    Kondisi penduduk miskin dilihat dari Jumlah Kepala Keluarga (KK) di kabupaten Pesisir Barat

    berdasarkan data dari Dinas Kesehatan tahun 2014 yang terbesar adalah kecamatan Bengkunat

    Blimbing dengan jumlah penduduk miskin 1.571 kk, sedangkan yang penduduk miskin yang terkecil

    adalah kecamatan Pulau Pisang dengan jumlah penduduk miskin 120 kk.

    Untuk lebih jelasnya tentang kondisi penduduk miskin per kecamatan dilihat dari jumlah kepala

    keluarga yang terdapat di kabupaten Pesisir Baat dapat dilihat pada tabel 2.12 berikut ini :

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    13/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G13

    Tabel 2.12 : Jumlah penduduk miskin per kecamatan

    Nama Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin

    Bengkunat Belimbing 1.571

    Bengkunat 374

    Ngambur 1.260

    Pesisir Selatan 1.000

    Krui Selatan 581

    Pesisir Tengah 887

    Way Krui 686

    Karya Penggawa 468

    Pesisir Utara 633

    Lemong 1.432

    Pulau Pisang 120

    Sumber : ........ tahun .....

    Untuk sebaran bangunan rumah di kabupaten Pesisir Barat berdasarkan data yang diambil dari Profil

    Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 kecamatan yang memiliki jumlah rumah paling

    banyak adalah kecamatan Pesisir Selatan sebanyak 5.563 rumah dan paling sedikit adalah

    kecamatan Pulau Pisang sebanyak 429 buah rumah.

    Kondisi jumlah rumah per kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat dapat dilihat pada tabel 2.13 berikut

    ini :

    Tabel 2.13 : Jumlah rumah per Kecamatan

    Nama Kecamatan Jumlah Rumah

    Bengkunat Belimbing 5.338

    Bengkunat 2.466

    Ngambur 4.344

    Pesisir Selatan 5.563

    Krui Selatan 483

    Pesisir Tengah 804

    Way Krui 322

    Karya Penggawa 1.445

    Pesisir Utara 2556

    Lemong 3.229

    Pulau Pisang 429

    Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat tahun 2014

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    14/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G14

    2.6. Kelembagan Pemerintahan Daerah

    Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat

    PLT BUPATIDPRD

    SEKRETARIAT

    DPRD

    SEKRETARIAT DAERAH

    STAF AHLI

    - Pemerintahan

    - Pembangunan

    - Ekonomi &Keuangan

    Asisten BidangPemerintahan &

    Kesejahteraan Rakyat

    -Bagian TataPemerintahan

    - Bagian Hukum danOrganisasi

    - Bagian KesejahteraanRakyat

    Asisten Bidang Administrasi

    Umum

    - Bagian Umum

    -Bagian HubunganMasyarakat dan Protokol

    KELURAHAN

    KECAMATAN

    Dinas Daerah

    - Dinas Pendidikan

    - Dinas Kesehatan

    - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

    - Dinas PU

    - Dinas Perhubungan dan Kominfo

    - Dinas Pertambangan dan Energi

    - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

    Pasar

    - Dinas Pertanian

    Lembaga Teknis Daerah

    - Inspektorat Kabupaten- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah- Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintah

    Pekon

    -Badan Kepegawaian Daerah

    - Badan Pemberdayaan Perempuan dan KeluargaBerencana

    - Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan danPertamanan

    - Badan Penanggulangan Bencana Daerah- Badan Penyuluh Pertanian, Perkebunan,

    Peternakan dan Kehutanan- Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan

    Masyarakat- Kantor Perpustakaan Dokumentasi dan Arsip

    Daerah- Kantor Rumah Sakit Umum Daerah- Kantor Ketahanan Pangan

    Asisten Bidang

    Ekonomi , Keuangan

    &Pembangunan

    -Bagian Perekonomian

    -Bagian Pembangunan

    SAT

    POL

    PP

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    15/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G15

    Bagan Struktur Organisasi SKPD Yang Mempunyai Tupoksi Pembangunan

    Sanitasi Di Kabupaten Pesisir Barat

    Pada awalnya Penataan perangkat Daerah Kabupaten Pesisir Barat menggunakan pola minimal yang

    pada prinsipnya mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

    Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). Organisasi perangkat daerah Kabupaten

    dibentuk berdasarkan pertimbangan antara lain; kewenangan pemerintah yang dimiliki oleh daerah

    Kabupaten, kemampuan keuangan daerah, ketersediaan sumberdaya aparatur, serta pengembangan

    pola kerjasama antar daerah dan atau dengan pihak ketiga.

    Berdasarkan hal tersebut, sesuai dengan tugas dan kewenangan Penjabat Bupati Pesisir Barat yang

    salah satu tugas pokoknya adalah mempersiapkan struktur dan mekanisme pemerintahan daerah dan

    sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138/2051/SJ/ tanggal 31 Agustus 2007,

    tentang Pedoman Pelaksanaan Undang-undang tentang Pembentukan Kabupaten/kota, maka

    pembentukan struktur Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat

    menggunakan pola minimal dan bersifat ramping, yang kemudian ditetapkan dengan Peraturan

    Penjabat Bupati Pesisir Barat Nomor : 01 Tahun 2013 tentang Pembentukan, Organisasi dan tatakerja Perangkat Daerah Kabupaten Pesisir Barat.

    Mandat Tupoksi Langsung

    (Stakeholder Utama)Mandat Tupoksi Tidak

    Langsung (Stakeholder Mitra)

    Plt BUPATI

    DINAS PU

    Bidang CiptaKarya

    DINASKESEHATAN

    Pencegahan

    Penyakit dan

    Penyehatan

    Lingkungan

    Badan

    Lingkungan

    Hidup,

    kebersihan

    danPertamanan

    Bidang

    Pengendalia

    n

    Pencemaran

    Lingkungan

    DINASPENDIDIKAN

    Bidang

    Sarana dan

    Prasarana

    BAPPEDA

    - Bidang

    Fisik dan

    Prasarana

    - Bidang

    Sosial

    Budaya

    Badan

    Lingkungan

    Hidup,

    kebersihan dan

    Pertamanan

    Bidang

    Kebersihan

    BAGIAN

    HUMAS DAN

    PROTOKOL

    SEKRETARIAT

    DAERAH

    Sub Bagian

    Humas

    BadanPEMBERDA

    YAAN MASYA

    RAKAT DAN

    PEMERINTAHAN PEKON

    Bidang

    Pengemban

    gan desa

    dan

    Teknologi

    Tepat Guna

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    16/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G16

    Saat ini penyusunan Organisasi Tata Kerja terbaru di lingkungan Kabupaten Pesisir Barat telah

    berdasarkan kepada Peraturan Penjabat Bupati Pesisir Barat Nomor 06 Tahun 2013 tentang

    Perubahan atas Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 01 Tahun 2013 tentang Pembentukan

    Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pesisir Barat.

    A.

    SEKRETARIAT DAERAH

    Berdasarkan Peraturan Penjabat Bupati Pesisir Barat Nomor Nomor 06 Tahun 2013 tentang

    Perubahan atas Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 01 Tahun 2013 tentang Pembentukan

    Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pesisir Barat,

    Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang

    Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati.

    Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun

    kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan Lembaga Teknis Daerah.

    Untuk menyelenggarakan tugas dan kewajiban, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi :

    a.

    Penyusunan kebijakan pemerintah daerah;b. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah;

    c. Pemantuan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah;

    d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; dan

    e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten terdiri dari:

    a. Sekretaris Daerah Kabupaten.

    b. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari:

    1. Bagian Tata Pemerintahan, membawahi:

    i. Sub Bagian pemerintahan umum;

    ii.

    Sub Bagian Pertanahan; daniii. Sub Bagian Otonomi dan Pengembangan Daerah.

    2. Bagian Hukum dan Organisasi, membawahi:

    i. Sub Bagian Perundang-undangan;

    ii. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Azasi Manusia; dan

    iii. Sub Bagian Organisasi.

    3. Bagian Kesejahteraan Rakyat, membawahi:

    i. Sub Bagian Sosial dan Partisipasi Masyarakat;

    ii. Sub Bagian Agama, Pendidikan dan Kebudayaan; dan

    iii. Sub Bagian Pemuda dan Olahraga.

    c.

    Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, terdiri dari:1. Bagian Perekonomian, membawahi:

    i. Sub Bagian Administrasi Perekonomian;

    ii. Sub Bagian Perekonomian dan Produk Daerah; dan

    iii. Sub Bagian Data dan Pelaporan Perekonomian.

    2. Bagian Pembangunan, membawahi:

    i. Sub Bagian Penyusunan Program;

    ii. Sub Bagian Sumber Daya Alam; dan

    iii. Sub Bagian Data dan Pelaporan Pembangunan.

    d. Asisten Bidang Administrasi Umum, terdiri dari:

    1. Bagian Umum, membawahi:

    i. Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga;

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    17/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G17

    ii. Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat; dan

    iii. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan Sekretariat.

    2. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, membawahi:

    i. Sub Bagian Tamu Pemda dan Upacara;

    ii. Sub Bagian Perjalanan Pimpinan; dan

    iii.

    Sub Bagian Hubungan Masyarakat.e. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam

    berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya.

    B.

    ORGANISASI DINAS-DINAS DAERAH

    Dinas Daerah adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh Kepala

    Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

    (1) Dinas Daerah mempunyai tugas melaksanakan unsur pemerintahan daerah berdasarkan

    asas otonomi dan tugas pembantuan.

    (2)

    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Daerahmempunyai fungsi:

    a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

    b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup

    tugasnya;

    c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

    d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan lingkup tugasnya;

    dan

    e. Pengelolaan administratif.

    1.

    DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGADinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok

    menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan,

    pemuda dan olahraga berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan serta

    tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan

    Olahraga mempunyai fungsi:

    a. perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga;

    b.

    penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan,kebudayaan, pemuda dan olahraga;

    c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan

    olahraga;

    d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

    fungsinya; dan

    e. pelaksanaan pelayanan administratif.

    Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga terdiri dari:

    a. Kepala Dinas.

    b. Sekretariat, membawahi:

    i.

    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;ii. Sub Bagian Keuangan; dan

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    18/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G18

    iii. Sub Bagian Perencanaan.

    c. Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, membawahi:

    i. Seksi TK/SD/MI ;

    ii. Seksi Pendidikan menengah dan kejuruan; dan

    iii. Seksi Pendidikan luar Sekolah.

    d.

    Bidang Pendidikan Khusus, Non Formal dan Informal, membawahi:i. Seksi Kurikulum;

    ii. Seksi ketenagaan ; dan

    iii. Seksi Sarana dan Prasarana.

    e. Bidang Kebudayaan, membawahi:

    i. Seksi Kebudayaan dan Tradisi;

    ii. Seksi Sejarah, Kepurbakalaan dan Permusiuman; dan

    iii. Seksi Kesenian dan Perfilman.

    f. Bidang Pemuda dan Olahraga, membawahi:

    i. Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda;

    ii.

    Seksi Peningkatan dan Pembinaan Prestasi Pemuda dan Olahraga; daniii. Seksi Pembudayaan Olahraga.

    g. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD).

    h. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi

    dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya.

    2.

    DINAS KESEHATAN

    Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang

    pelayanan kesehatan berdasarkan asas otonomi yang menjadi kewenangan dan tugas

    pembantuan yang diberikan pemerintah kepada Bupati serta tugas lain sesuai dengan

    kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

    Untuk menyelenggarakan tugas Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:

    a. Perumusan kebijakan bidang kesehatan;

    b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

    kesehatan;

    c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesehatan;

    d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

    fungsinya; dan

    e.

    Pelayanan administratif.

    Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:

    a. Kepala Dinas.

    b. Sekretariat, membawahi:

    i. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    ii. Sub Bagian Keuangan; dan

    iii. Sub Bagian Perencanaan.

    c. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi:

    i.

    Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan; danii. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat.

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    19/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G19

    d. Bidang Penangulangan Masalah Kesehatan, membawahi:

    i. Seksi Pengendalian Penyakit; dan

    ii. Seksi penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Matra.

    e. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Sehat, membawahi:

    i.

    Seksi Promosi Kesehatan dan Kemitraan; danii. Seksi Jaminan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat.

    f. Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan, membawahi:

    i. Seksi Pengembangan SDM Kesehatan;

    ii. Seksi Pengendalian Makanan, Minuman dan Matra; dan

    iii. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

    g. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD).

    3.

    DINAS PEKERJAAN UMUM, PERTAMBANGAN DAN ENERGI

    Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi mempunyai tugas melaksanakanurusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum, pertambangan dan energi berdasarkan

    asas otonomi yang menjadi kewenangan dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah

    kepada Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati

    berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Pekerjaan

    Umum, Pertambangan dan Energi mempunyai fungsi:

    a. Perumusan kebijakan bidang pekerjaan umum, pertambangan dan energi;

    b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pekerjaan

    umum, pertambangan dan energi;

    c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum, pertambangan dan

    energi;

    d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan

    fungsinya; dan

    e. Pelayanan administratif.

    Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi, terdiri dari:

    a. Kepala Dinas.

    b. Sekretariat, membawahi:

    i. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    ii.

    Sub Bagian Keuangan; daniii. Sub Bagian Perencanaan.

    c. Bidang Bina Marga, membawahi:

    i. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; dan

    ii. Seksi Pengaturan dan Pemberdayaan Jasa Kontruksi.

    d. Bidang Pengairan, Cipta Karya dan Tata Ruang, membawahi:

    i. Seksi Pengairan; dan

    ii. Seksi Cipta Karya dan Penataan Ruang.

    e. Bidang Pertambangan dan Energi, membawahi:

    i. Seksi Geologi;

    ii.

    Seksi Pertambangan dan Migas; daniii. Seksi Ketenagalistrikan.

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    20/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G20

    f. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD).

    g. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi

    dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya.

    C. LEMBAGA TEKNIS DAERAH

    Lembaga Teknis Daerah adalah merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah. Lembaga

    Teknis Daerah berbentuk Inspektorat dipimpin oleh Inspektur, berbentuk Badan dipimpin oleh

    Kepala Badan, berbentuk Kantor dipimpin oleh Kepala Kantor dan berbentuk Satuan dipimpin

    oleh Kepala Satuan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui

    Sekretaris Daerah Kabupaten.

    Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

    kebijakan daerah yang bersifat spesifik dan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan

    oleh Bupati berdasarkan peraturan Perundang-undangan.

    Untuk menyelenggarakan tugas Lembaga Teknis Daerah Kabupaten mempunyai fungsi:

    a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

    b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup

    tugasnya;

    c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

    d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

    dan

    e. Pengelolaan administratif

    1. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

    dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah.

    Untuk menyelenggarakan tugas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, mempunyai

    fungsi:

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan;

    b. Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

    c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;

    d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan

    fungsinya; dan

    e.

    Pelayanan administratif.

    Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari:

    a. Kepala Badan.

    b. Sekretariat, membawahi:

    i. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    ii. Sub Bagian Keuangan;

    iii. Sub Bagian Perencanaan.

    c. Bidang Perekonomian dan Pembangunan, membawahi:

    i. Sub Bidang Perekonomian; dan

    ii.

    Sub Bidang Pembangunan.

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    21/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    P R O V I N S I L A M P U N G21

    d. Bidang Pemerintahan, membawahi:

    i. Sub Bidang Pemerintahan dan Hukum; dan

    ii. Sub Bidang Sosial Budaya.

    e. Bidang Prasarana Wilayah, membawahi:

    i.

    Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah; danii. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

    f. Bidang Penelitian dan Pengembangan, membawahi:

    i. Sub Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan;

    ii. Sub Bidang Pengembangan Ekonomi dan Dunia Usaha.

    g. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT).

    h. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi

    dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya.

    2.

    BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN PEKON

    Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon mempunyai tugas

    melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan

    masyarakat dan Pemerintahan Pekon.

    Untuk menyelenggarakan tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

    Pekon, mempunyai fungsi:

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan

    Pekon ;

    b. Pengoordinasian penyusunan bidang pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan

    Pekon;c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan

    Pemerintahan Pekon;

    d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

    fungsinya; dan

    e. Pelayanan administratif.

    Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon, terdiri

    dari:

    a. Kepala Badan.

    b.

    Sekretariat, membawahi:

    i. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    ii. Sub Bagian Keuangan;

    iii. Sub Bagian Perencanaan.

    c. Bidang Pemerintahan Pekon, membawahi:

    i. Sub Bidang Kelembagaan pekon dan kelurahan; dan

    ii. Sub Bidang pemberdayaan pemerintah pekon.

    d. Bidang Usaha Ekonomi Keluarga dan Masyarakat, membawahi:

    i. Sub Bidang ekonomi Masyarakat pekon; dan

    ii. Sub Bidang bantuan pembangunan dan program khusus.

    e.

    Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, membawahi:i. Sub Bidang kawasan potensial dan terisolir; dan

  • 7/26/2019 Bps Pesisir Barat - Bab II

    22/22

    B U K U P U T I H S A N I T A S I

    P O K J A S A N I T A S I K A B U P A T E N P E S I S I R B A R A T

    ii. Sub Bidang teknologi tepat guna.

    f. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi

    dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya.

    3.

    KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

    Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

    kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.

    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor Lingkungan

    Hidup, mempunyai fungsi:

    a. Perumusan kebijakan teknis lingkungan hidup

    b. Pengoordinasian penyusunan lingkungan hidup;

    c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup;

    d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan

    fungsinya; dan

    e.

    Pelayanan administratif.

    Susunan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup, terdiri dari :

    a. Kepala;

    b. Sub Bagian Tata Usaha;

    c. Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan;

    d. Seksi Pengelolaan Kualitas Lingkungan;

    e. Seksi Pengawasan dan Penanggulangan Pencemaran;

    f. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi

    dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan.

    2.7.

    Komunikasi dan Media

    Tabel 2.14 : Kegiatan Komunikasi terkait Sanitasi*

    No Kegiatan TahunDinas

    PelaksanaTujuan

    KegiatanKhalayakSasaran

    PesanKunci

    Pembelajaran

    *Data masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat

    Tabel 2.15 : Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Sanitasi*

    No Jenis Media Khalayak Pendanaan Isu yang Diangkat Pesan Kunci Efektifitas

    1 Poster, leaflet Masyarakat APBD I Sarana KesehatanLingkungan

    Penyuluhan Efektif

    2 Poster, leaflet Masyarakat APBD I PHBS Perubahanperilaku

    Efektif

    3 Poster, leaflet Masyarakat APBD IILambar

    STBM Bebas BABS Efektif

    *Data masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat