bpom dan lppm

13
A. Pendahuluan Keamanan pangan penting dalam menjamin pangan yang aman dan layak dikonsumsi. Suplai pangan yang aman tidak hanya melindungi kesehatan masyarakat Indonesia, tetapi juga meningkatkan kualitas generasi muda kita dengan pangan yang aman dan layak dikonsumsi. Indonesia telah mempunyai standar nasional yang berkaitan dengan keamanan pangan, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar ini diantaranya memuat bagaimana memproduksi bahan pangan yang benar, bagaimana mengukur cemaran, dan menyajikan batas maksimum cemaran yang diperkenankan. Standar ini diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan produk pangan Indonesia. Mengkonsumsi produk pangan bermutu lebih menjamin keamanan pangan. Standar mutu pangan yang dikeluarkan oleh SNI dapat membantu konsumen untuk menentukan mutu produk pangan yang akan dibelinya. Standar mutu bahan pangan merupakan pedoman yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya pemilihan bahan pangan atau menghasilkan bahan pangan berdaya saing tinggi. Indonesia telah memiliki standar mutu, yaitu standar yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional Indonesia atau SNI. Pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun industri pangan. Dapat dikatakan bahwa industri pangan merupakan salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapakan oleh pemerintah. Pemerintah juga telah melakukan sederetan usaha atau langkah pengendalian kontaminan pangan melalui inspeksi, registrasi, analisa

Upload: juju-junengsih

Post on 29-Dec-2014

143 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bpom Dan Lppm

A. Pendahuluan

Keamanan pangan penting dalam menjamin pangan yang aman dan layak

dikonsumsi. Suplai pangan yang aman tidak hanya melindungi kesehatan masyarakat

Indonesia, tetapi juga meningkatkan kualitas generasi muda kita dengan pangan yang

aman dan layak dikonsumsi. Indonesia telah mempunyai standar nasional yang berkaitan

dengan keamanan pangan, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar ini diantaranya

memuat bagaimana memproduksi bahan pangan yang benar, bagaimana mengukur

cemaran, dan menyajikan batas maksimum cemaran yang diperkenankan. Standar ini

diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan produk pangan Indonesia.

Mengkonsumsi produk pangan bermutu lebih menjamin keamanan pangan. Standar

mutu pangan yang dikeluarkan oleh SNI dapat membantu konsumen untuk menentukan

mutu produk pangan yang akan dibelinya. Standar mutu bahan pangan merupakan

pedoman yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya pemilihan bahan

pangan atau menghasilkan bahan pangan berdaya saing tinggi. Indonesia telah memiliki

standar mutu, yaitu standar yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional Indonesia

atau SNI.

Pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun

industri pangan. Dapat dikatakan bahwa industri pangan merupakan salah satu faktor

penentu beredarnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah

ditetapakan oleh pemerintah. Pemerintah juga telah melakukan sederetan usaha atau

langkah pengendalian kontaminan pangan melalui inspeksi, registrasi, analisa produk

akhir untuk menentukan apakah produk yang dihasilkan oleh suatu industri pangan

merupakan produk yang aman dikonsumsi.

Untuk melindungi masyarakat dari produk pangan olahan yang berbahaya,

pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

masalah keamanan pangan. Instansi pemerintah yang bertugas dan bertanggung jawab

terhadap peredaran produk pangan olahan diseluruh Indonesia adalah Badan Pengawasan

Obat dan Makanan (BPOM). Menanggapi hal-hal tersebut maka paraktikum Teknik

Pengujian Mutu hasil Perikanan memilih mengambil tempat kunjungan di Balai Besar

Pengawasan Obat dan Makanan dan Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil

Perikanan Yogyakarta.

Page 2: Bpom Dan Lppm

B. Pembahasan

Praktikum Teknik pengujian Mutu Hasil Perikanan acara Kunjungan Lembaga

dilaksanakan pada 2 tempat berbeda yaitu BBPOM dan LPPMHP. BBPOM merupakan

singkatan dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan, sedangkan LPPMHP

singkatan dari Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan. Keduanya

terletak di provinsi DIY, namun BBPOM beralamatkan di Jl. Tompeyan Tegalrejo,

Yogyakarta, sedangkan LPPMHP di Jl. Sagan III/4. Meskipun letaknya berjauhan, kedua

organisasi ini mempunyai tugas utama yang sama yaitu mengawasi keamanan pangan

yang ada. Perbedaannya terletak pada jenis produk yang diawasi, pada LPPMHP lebih

berfokus pada hasil-hasil perikanan dan organisasi ini bergerak langsung dibawah Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BBPOM juga mengawasi

keamanan suatu produk, namun produk yang harus diawasi oleh BPOM tidak sefokus dari

LPPMHP, BBPOM harus mengawasi semua obat dan makanan yang beredar di

Yogyakarta, dan merupakan instansi pemerintah yang bekerja dibawah BBPOM pusat.

LPPMHP berada di bawah pengawasan langsung dari Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang bertugas memonitoring produk perikanan atau

dengan cara pengambilan sampel pada suatu pasar tradisional dan pasar modern seperti

supermarket maupun swalayan. Lembaga ini melakukan pengujian, pengawasan dan

melakukan pembinaan suatu mutu produk perikanan khusus di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta. BBPOM juga mengawasi keamanan suatu produk, namun produk yang harus

diawasi oleh BBPOM tidak sefokus dari LPPMHP, BBPOM harus mengawasi semua obat

dan makanan yang beredar di Yogyakarta, dan merupakan instansi pemerintah yang

bekerja dibawah BBPOM pusat.

. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan POM RI No: HK.04.01.21.11.10.10509

Tahun 2010, visi dan misi lembaga yang berstatus instansi pemerintah adalah sebagai

berikut :

a. Visi :

Menjadi institusi pengawas obat dan makanan yang inovatif, kredibel dan diakui

secara internasional untuk melindungi masyarakat.

b. Misi :

1. Melakukan pengawasan pre-market dan post-market berstandar internasional

2. Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten

3. Mengoptimalkan kemitraan dengan pemangku kepentingan di berbagai lini

Page 3: Bpom Dan Lppm

4. Memberdayakan masyarakat agar mampu melindungi diri dari obat dan makanan

yang berisiko terhadap kesehatan

5. Membangun organisasi pembelajar (learning organization)

Kedua instansi ini mempunyai kegiatan yang yang notabene sama yaitu melakukan

pengawasan dan pengujian terhadap produk makanan. Pada LPPMHP ruang lingkupnya

lebih sempit yaitu monitoring/ pengambilan sampel, melakukan pengujian, dan melakukan

pembinaan dan pengawasan mutu terhadap semua produk perikanan yang tersebar di

Yogyakarta, pengujian yang dilakukan antara lain uji organoleptik dengan panelis kurang

lebih 6 orang, uji formalin dengan cara formaldehid test yang harus dilakukan di

laboratorium dan uji Fraser yang biasanya langsung di lapangan, Uji Mikrobiologi seperti

ALT, E.coli, Salmonella, Staphylococcus. BBPOM sendiri mempunyai tugas yang serupa,

hanya saja karena produk yang diawasi lebih banyak jenisnya, maka kegiatan yang

diakukan cenderung lebih banyak.

Struktur organisasi BBPOM adalah sebagai berikut (Arifah, 2010) :

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional

Pusat Penyidikan Obat dan Makanan

Pusat Riset Obat dan Makanan Pusat Informasi

Obat dan Makanan

1. Biro Perencanaan dan Keuangan2. Biro Kerjasama Luar Negeri3. Biro Hukum dan Humas4. Biro Umum

Inspektorat

Deputi IIBidang Pengawasan OT, Kosmetik, dan Produk

Deputi IIIBidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

Deputi I Bidang Pengawasan Produk

1. Direktorat Penilaian Obat dan Produk Biologi

2. Direktorat Penilaian Alkes, Produk Diagnostik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

3. Direktorat Standardisasi Produk Terapetik

4. Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Produk Terapetik

5. Direktorat Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif

1. Direktorat Penilaian OT, Suplemen Makanan dan Kosmetik

2. Direktorat Standardisasi OT, Kosmetik dan Produk Komplimen

3. Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi OT, Kosmetik dan Produk Komplimen

4. Direktorat Obat Asli Indonesia

1. Direktorat Penilaian Keamanan Pangan

2. Direktorat Standardisasi Produk Pangan

3. Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan

4. Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan

5. Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Unit Pelaksana Teknis BPOM BBPOM Seluruh Indonesia

Page 4: Bpom Dan Lppm

1. Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk

Komplimen

Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotika, Obat Tradisional, Kosmetik dan

Produk Komplemen mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program

serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium,

pengujian dan penilaian mutu di bidang produk terapetik, narkotika, obat tradisional,

kosmetik dan produk komplemen.

2. Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya

Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan

pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu di bidang pangan dan

bahan berbahaya.

3. Bidang Pengujian Mikrobiologi

Bidang Pengujian Mikrobiologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

rencana dan program serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pemeriksaan

secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu secara mikrobiologi.

4. Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan

Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan penyusunan laporan pemeriksaan

setempat, pengambilan contoh untuk pengujian dan pemeriksaan sarana produksi,

distribusi dan instansi kesehatan serta penyidikan kasus pelanggaran hukum di bidang

produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional,

kosmetika, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya. Dalam melaksanakan

tugas, Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan rencana dan program pemeriksaan dan penyidikan obat dan makanan.

2) Pelaksanaan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh dan pemeriksaan sarana

produksi, distribusi dan instansi kesehatan di bidang produk terapetik, narkotika,

psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik dan produk komplimen.

3) Pelaksanaan Pemeriksaan setempat, pengambilan contoh dan pemeriksaan sarana

produksi dan distribusi di bidang pangan dan bahan berbahaya.

4) Pelaksanaan penyidikan terhadap kasus pelanggaran hukum

5) Evaluasi dan penyusunan laporan pemeriksaan dan penyidikan obat dan makanan.

Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan terdiri dari :

Page 5: Bpom Dan Lppm

1) Seksi Pemeriksaan, mempunyai tugas melakukan pemeriksaan setempat,

pengambilan contoh untuk pengujian, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi

produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional,

kosmetik, produk komplimen, pangan dan bahan berbahaya.

2) Seksi Penyidikan, mampunyai tugas melakukan penyidikan terhadap kasus

pelanggaran hukum di bidang produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat

adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk komplimen, pangan dan bahan

berbahaya.

5. Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen

Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan penyusunan laporan

pelaksanaan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu dan layanan

informasi konsumen.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen

menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan rencana dan program sertifikasi produk dan layanan informasi

konsumen.

2) Pelaksanaan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu.

3) Pelaksanaan layanan informasi untuk konsumen.

4) Evaluasi dan penyusunan laporan sertifikasi produk dan layanan informasi

konsumen

Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen terdiri dari :

1) Seksi Sertifikasi, mempunyai tugas melakukan sertifikasi produk, sarana produksi

dan distribusi tertentu.

2) Seksi Layanan Informasi Konsumen, mempunyai tugas melakukan informasi

konsumen.

6. Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan

administrasi di Lingkungan Balai Besar POM di Yogyakarta.

Struktur organisasi LPPMHP (Laboratorium Pembinaan daan Pengujian Mutu

Hasil Perikanan) adalah sebagai berikut :

Page 6: Bpom Dan Lppm

Sampel yang diuji di LPPMHP Yogyakarta didapat dengan beberapa cara, yaitu

melakukan sampling dalam rangka post market (dipa), swasta (registrasi, penelitian, mutu

produk), kasus khusus (pemeriksaan&penyidikan), kepolisian (keracunan, tindak pidana),

dan pihak ke-3 (dinkes). Pengambilan sampel tidak tentu bisa 1 minggu sekali, 2 minggu

sekali, bahkan sebulan sekali. Pengujian sampel oleh lembaga ini yaitu terdapat 2 metode,

yaitu metode pengujian lapangan maupun metode pengujian di laboratorium dengan

membawa sampel dari pasar maupun supermarket. Namun ada juga para pengusaha di

bidang perikanan membawa sampelnya untuk di uji di laboratorium LPPMHP dan

biasanya untuk mendapatkan sertifikat mutu. Pengujian mutu diuji sesuai jenis pengujian

yang diminta. LPPMHP menyediakan tarif harga untuk organoleptik harganya Rp

7.500,-/sampel, pengujian E.coli harganya Rp 36.000,-/sampel, pengujian ALT harganya

Rp 22.500,-/sampel, pengujian ET harganya Rp 10.000,-/sampel, dan pengujian Vibrio sp.

dan Salmonella sp. harganya masing – masing Rp 45.000,-/sampel. Sampel-sampel yang

diujikan di BPOM diperoleh dari hasil sampling bidang pemeriksaan dan penyidikan,

pihak swasta, kepolisian, instansi lain, kasus keracunan dan hidangan tamu untuk negara

VVIP/VIP.

Struktur organisasi dari BBPOM lebih kompleks dibandingkan dengan struktur

organisasi LPPMHP. Hal ini tentunya BBPOM mempunyai tenaga kerja yang lebih

banyak dibandingkan LPPMHP. Jumlah tenaga kerja di BBPOM sebanyak 117 orang,

sebagian besar karyawan mempunyai background apoteker, namun juga didapat tenaga

kerja lulsam D3, S1, S2, SAA/SMF, SMA/SMK dan lain-lain. Sebanyak 32 orang menjadi

KEPALA LPPMHPManajer Mutu

MANAJER MUTU MANAJER TEKNIS

PENYELIAORGANOLEP

TIK

ANALIS

PENYELIA MIKROBIOLO

GI

ANALIS

MANAJER UMUM

PPC

Page 7: Bpom Dan Lppm

tenaga di bidang Teranokoko, 17 orang di bidang pangan, 12 orang di bidang

mikrobiologi, 17 orang di bidang pemeriksaan dan penyidikan, 10 orang di bidang

sertifikasi dan layanan informasi konsumen, dan 27 orang di bidang tata usaha. Di

LPPMHP kebanyakan seorang pekerja merangkap beberapa pekerjaan sekaligus, hal ini

dikarenakan uji yang dilakukan tidak sebanyak dari BBPOM dan struktur organisasi dari

LPPMHP yang masih sederhana.

Kedua instansi rutin mengambil sampel secara mendadak ke pasaran, baik pasar

tradisional maupun ke modern. Hal ini dilakukan secara rutin setiap tahunnya.

Pengambilan sampel ini bila nantinya ditemukan ada kandungan zat-zat berbahaya pada

produk tersebut, maka akan dilakukan peringatan kemudian penghimbauan terutama

kepada pedagang-pedagang kecil. Perbedaanya terletak pada otoritas yang dimiliki,

BPOM berhak mencabut izin beredar suatu produk pada suatu perusahaan bila tidak sesuai

dengan GMP dan standar yang ada, BBPOM akan melakukan pengawasan sebelum

proses, pada saat proses, dan setelah produk tersebut dijual di pasaran, LPPMHP hanya

melakukan pengujian tehadap produk yang sudah jadi. Kinerja BPOM dan LPPMHP

sudah rutin terjadwal setiap tahunnya, sehingga sebenarnya walaupun kedua instansi ini

selalu sibuk menguji sampel-sampel produk yang ada di pasaran.

Standar yang digunakan oleh LPPMHP ini dalam pengujian laboratorium hanyalah

SNI 19-17025-2005 tentang pengujian laboratorium. Namun untuk BPOM sendiri telah

mendapatkan sertifikasi juga mendapat sertifikasi dari ISO 9001:2008. Pengujian mutu

produk, LPPMHP dapat bekerja sama dengan BBPOM, dinas perindustrian dan

perdagangan, PPNS, dinas kesehatan maupun dari pihak LPPMHP saja. LPPMHP hanya

dapat melakukan pengujian dan pembinaan, tidak dapat melakukan penarikan bila sampel

tidak ada di SNI, namun lembaga BBPOM dapat memberi teguran bila terdapat produk

yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan atau GMP yang tidak terpenuhi dan

dapat melakukan pencabutan ijin. BBPOM melakukan bersama – sama dengan instansi

pemerintahan lain seperti pihak berwenang.

Berdasarkan perbandingan yang dilakukan, didapat kesimpulan bahwa secara

keseluruhan struktur organisasi dari BBPOM lebih baik dari LPPMHP, karena manajemen

pembagian tugas lebih jelas dan merata setiap bagiannya. BBPOM lebih banyak menyerap

tenaga kerja ahli dibandingkan dari LPPMHP, kebanyakan tenaga kerja yang ada di

BBPOM mempunyai kualifikasi yang baik dan pekerjaan spesifik sehingga lebih fokus

pada bidang yang sesuai personalnya. Di LPPHMP meskipun digunakan tenaga kerja ahli,

namun pekerjaannya kurang spesifik, sehingga sering kali ada beberapa pekerjaan

Page 8: Bpom Dan Lppm

terbengkalai karena sebagian besar tenaga ahlinya banyak yang bekerja merangkap 2

bidang pekerjaan.

Berdasarkan perbandingan yang dilakukan, didapat kesimpulan bahwa secara

keseluruhan struktur organisasi dari BBPOM lebih baik dari LPPMHP, hal ini dikarenakan

pembagian tugas yang lebih jelas dan merata setiap bagiannya. Hal ini tentunya

menyebabkan duplikasi pekerjaan pada tenaga kerjanya akibatnya kemungkinan terjadi

kesalahan pada pekerjaan.

C. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

1. LPPMHP memiliki tugas dan fungsi yaitu mengawasi produk hasil perikanan baik

segar maupun olahan dan organisasi ini bergerak langsung dibawah Dinas Kelautan

dan Perikanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. BBPOM juga mengawasi keamanan suatu produk, namun produk yang harus diawasi

oleh BPOM tidak sefokus dari LPPMHP, BBPOM harus mengawasi semua obat dan

makanan yang beredar di Yogyakarta, dan merupakan instansi pemerintah yang

bekerja dibawah BBPOM pusat

B. Saran

Praktikan seharusnya dapat praktek secara langsung terhadap pengujian yang dilakukan

tidak hanya sekedar mendengarkan pemaparan dari pembicara.

DAFTAR PUSTAKA

Arifah, I. N. 2010. Tugas Akhir Magang di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan ;

Analisis Mikrobiologi pada Makanan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Page 9: Bpom Dan Lppm