bpo
TRANSCRIPT
Pengertian Lapisan Ozon, Bahan Perusak Ozon & Dampaknya Bagi KesehatanHarapan kedepan dari upaya tersebut adalah menjadikan Hidrokarbon salah satu alternative pengganti BPO, yang tidak memiliki potensi merusak ozon dan rendah potensi pemanasan globalnya. Pertamina pada saat ini sedang mengembangkan produk Hidrokarbon sebagai pengganti CFC dan HCFC sebagai bahan pendingin di AC maupun refrigerasi.
25 Nov 2011 06:31 WIB
Berita Terkait
Bazar Dharma Wanita KLH
Pengawasan Peredaran “Bahan Perusak Ozon (BPO)” Di Lintas Pulau dan Batas Negara
KLH Sosialisasikan Pedoman Tata Cara Pengakuan Keberadaan Masyarakat Hukum Adat dan Kearifan Lokal
Penerapan Sangsi Administrasi Paksaan Pemerintah terhadap Perusahaan Pertambangan di Kota Samarinda
Program MENUJU INDONESI HIJAU (MIH) KLH Upaya Menurunkan Laju Deforestasi dan Luasan Lahan Kritis
Ket Foto: Indonesia mendapatkan Penghargaan Internasional
Pengertian lapisan Ozon.Bali – Nusa Dua Convention Center, 21-25 November 2011. Apakah itu Ozon? Ozon adalah gas
yang secara alami terdapat di atmosfir, unsur kimia yang terkandung dalam partikel ozon adalah tiga buah oksigen (O3). Sedangkan keberadaan ozon sendiri di alam terdapat di dua wilayah atmosfer. Ozon di troposfer (sekitar 10 s/d 16 km dr permukaan bumi ) sayangnya kandungan pada lapisan ini hanya 10%. Sedangkan selebihnya berada di lapisan stratosfir (50km dr puncak troposfer) disini kandungan ozon mencapai 90%. Maka seringkali disebut lapisan ozon, karena memiliki kandungan 03 (ozon) yang paling banyak.
Pertanyaannya kemudian bagaimana jika lapisan ozon menipis?, “ Menipisnya lapisan ozon menyebabkan meningkatnya radiasi ultraviolet matahari terutama UV-B yang mampu mencapai permukaan bumi”. Dari data dan pengamatan kondisi ozon di atmosfir kondisi dari bulan Oktober 1980 sampai dengan Oktober 1991 kondisi lubang pada lapisan ozon makin memprihatinkan dan makin membesar, hampir sebesar benua Australia. Kondisi terbaru memang sudah lebih baik menurut data per – 9 September 2011 minimum 164 DU terletak di lokasi 76 derajat selatan dan 108 derajat sebelah barat dengan luas sekitar 18.12 million km2 dan kehilangan partikel ozon sebesar 8.14 megatron. Dari foto satelit lubang ozon di kutub utara masih terlihat terjadi penipisan. penipisan itu berada di sekitar Rusia dan Skandinivia, selain yang juga terlihat di Australia.
Banyaknya Bahan Perusak Ozon (BPO) Disekeliling KitaBahan Perusak Ozon masuk ke Indonesia melalui impor, karena bahan ini diperlukan oleh industri baik untuk manufaktur AC/Refrigerasi dan Industri Busa, maupun untuk kegiatan servis produk (barang) yang menggunakan BPO. Umumnya penggunaan CFC dan HCFC sebagian untuk membantu daya semprot pada peralatan kosmetik (cth. hairspray), semprot nyamuk, peralatan pemeliharaan otomotif, pembersih rumah, cat semprot dan alat kesehatan.
Selain itu CFC dan HCFC dipergunakan untuk membuat busa pelapis insulasi panas yang digunakan untuk menahan panas agar tidak masuk kedalam lemari pendingin dan mencegah dingin tidak keluar dari peralatan pendingin. Penggunaan CFC dan HCFC pada pembuatan busa sol sepatu, tempat tidur, jok kursi dan stereoform pada wadah makanan. SElain CFC dan HCFC, dikenal pula istilah halon, penggunaan halon untuk bahan pemadam kebakaran dan masih banyak seperti dibawah ini;
Penggunaan BPO CFC dan HCFC sebagai bahan pendingin padaAC, Penggunaan BPO CFC dan HCFC sebagai bahan pendingin untuk Refrigerasi.
Penggunaan CFC-11 sebagai bahan pengembang tembakau pada rokok rendah tar.
Penggunaan BPO : CFC, HCFC, CTC dan TCA untuk bahan pelarut digunakan sebagai bahan untuk membantu membersihkan peralatan. Fumigasi Hama : Metil Bromida dan Penggunaan BPO Methil Bromida untuk fumigasi hama
Permasalahan selain merusak lapisan ozon, BPO yang terlepas ke atmosfir memberikan kontribusi terhadap pemanasan global dengan adanya emisi CO2. Semakin banyaknya peralatan yang menggunakan BPO semakin besar tantangan untuk mencegah terjadinya emisi yang merusak lapisan ozon dan menyebabkan pemanasan global. Oleh sebab itu penangan barang-barang bekas yang memiliki BPO dalam sistemnya menjadi penting diperhatikan.
Upaya Pencegahan.Di Indonesia halon yang bekas pakai dapat ditampung di Halon Bank yang terdapat di Garuda Maintenance Facilities. Pada fasilitas ini Halon dapat dikumpulkan dan dimurnikan sehingga dapat dipergunakan kembali untuk penggunaan kritis.
Upaya Pengaturan: Internasional dan Nasional.Sebenarnya upaya sudah dilakukan oleh masyarakat Internasional misalnya dengan adanya Konvensi Wina (Vienna Convention– 1985) yang membahas lebih rinci mengenai perlindungan lapisan ozon. Pertemuan ini sudah sampai pada pertemuan yang ke 9 atau yang dikenal dengan COP-9. Sedangkan Protokol Montreal 1987 yang membahas langkah-langkah untuk membatasi produksi dan konsumsi bahan-bahan kimia perusak lapisan ozon. Sudah sering kali dilakukan, sampai tahun ini MOP sudah yang ke 23 kali pertemuannya dilakukan.
Pemerintah Indonesia sudah berupaya menjalankan tugas dan kewajibannya melaksanakan penghapusan BPO secara bertahap melalui pengurangan impor BPO secara bertahap, Alih teknologi untuk menghentikan penggunaan BPO. Mengelola BPO yang beredar di Indonesia. Mencegah terlepasnya emisi BPO terlepas ke atmosfir. Meningkatkan kesadaran dan peran serta seluruh pemangku kepentingan.
Keberhasilan Indonesia Dari upaya itulah, sukses menghentikan konsumsi BPO jenis : Chlorofluorocarbon (CFC), Metil Bromida , Halon, Carbon Tetra Chloride (CTC) dan methylchloroform (TCA) semenjak Desember 2007 melalui; Penetapan regulasi dan kebijakan nasional, Melakukan pengawasan impor BPO, Kerjasama antar instansi pemerintah, dunia usaha dan Perguruan Tinggi dan Melakukan sosialisasi dan upaya peningkatan kapasitas semua pihak.
Hasilnya 8,989 Metrik Ton CFC telah di phase-out pada akhir 2007, dua tahun lebih awal dari pada target Protokol Montreal. Selain itu Indonesia telah sukses menghentikan impor BPO seperti Halon, CTC, TCA, Metil Bromida untuk aplikasi fumigasi pergudangan dan semua jenis CFC semenjak Desember 2007.
Beberapa kebijakan dikeluarkan antara lain; Hanya BPO jenis HCFC yang masih dapat diimpor dan dalam waktu dekat akan segera diatur importasi dan penggunaannya.
Keberhasilan mem-phase-out sebanyak 8,989 Metrik Ton CFC pada tahun 2007, Indonesia dinilai berhasil karena telah menghapuskan konsumsi CFC lebih cepat dua tahun dari pada target Protokol Montreal.
Keberhasilan Indonesia diatas tidak sampai disitu saja, beberapa rencana Kedepan terus digagas. Antara lain; Implementasi HPMP 2011 – 2018. Rencana Kedepan adalah melaksanakan HCFC Phase-out Management Plan (HPMP) atau Penghapusan konsumsi HCFC.Untuk mencapai target pemerintah Indonesia menghapus konsumsi HCFC secara bertahap pada Freeze, pada baseline levelpada tahun 2013 dengan kriteria baseline : Rata-rata konsumsi 2009 dan 2010. Selanjutnya; 10 % pengurangan impor tahun 2015, 35% pengurangan impor tahun 2020, 67.5 % pengurangan impor tahun 2025, 97.5 % pengurangan impor tahun 2030.
Upaya penghapusan HCFC ini akan diimplementasikan secara bertahap mulai dari tahun 2013 sebagai masa pembekuan konsumsi, yaitu kembali kepada angka baseline rata-rata konsumsi tahun 2009 dengan 2010; kemudian pengurangan konsumsi HCFC sebesar 10% dari baseline pada tahun 2015, pengurangan konsumsi sebesar 35% konsumsi pada tahun 2020, pengurangan sebesar 67.5% pada tahun 2025 dan pengurangan sebesar 97.5% pada tahun 2030.
Langkah-langkah yang akan dilakukan. Langkah-langkah dalam menjalankan program HCFC Phase-out Management Plan (HPMP) Periode Tahun 2011 -2013 dengan cara; Sosialisasi ke pemangku kepentingan pusat dan daerah, Penurunan/pencegahan pertumbuhan konsumsi HCFC, Pembuatan peraturan kendali import HCFC, Pembuatan peraturan penggunaan HCFC di sektor manufaktur, Pembuatan peraturan import produk yang mengandung HCFC, Pengembangan sistem dan mekanisme pemberian bantuan Incremental Capital Cost, Incremental perational Cost, dan Technical Assistances; monitoring, audit dan evaluasi pemberian bantuan pada manufaktur.
Sedangkan untuk periode Tahun 2015 – 2018 dilakukan Implementasi investasi untuk Incremental Capital Cost, Incremental Operation Cost, dan Technical Assistances. Implementasi monitoring, audit dan evaluasi dan Penyusunan proposal HPMP tahap 2: 2018 – 2025 (2030)
Tuan rumah COP 9 dan MOP 23Pemerintah Indonesia menjadi Tuan Rumah Pertemuan Negara Pihak – 9th Conference of the Parties to Vienna Convention for the Protection of Ozone Layer dan 23rd Meeting of the Parties to the Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer yang diselenggarakan di Bali, tanggal 21-25 November 2011 dengan tempat : Bali Nusa Dua Convention Center.
Agenda yang akan dibahas antara lain, Preparatory segment : 21 – 23 November 2011 – 9th COP dan 23rd MOP. High-level segment : 24 -25 November 2011 – Adoption of Decisions for 9th COP dan 23rd MOP dengan isu; “ Sustained mitigation of ODS emissions from feedstock and process agent uses”, “Environmentally sound disposal of ODS”, “ Treatment of ODS used to service ships” , “ Use of Methyl Bromide” , “Proposed amendments to the Montreal Protocol” – terkait dengan HFC yang akan digunakan sebagai pengganti BPO namun berpotensi tinggi untuk pemanasan global, “Phase out of HCFC-23 by-product emissions. “
Hidrokarbon – alternatif pengganti BPOHarapan kedepan dari upaya tersebut adalah menjadikan Hidrokarbon salah satu alternative pengganti BPO, yang tidak memiliki potensi merusak ozon dan rendah potensi pemanasan globalnya. Pertamina pada saat ini sedang mengembangkan produk Hidrokarbon sebagai pengganti CFC dan HCFC sebagai bahan pendingin di AC maupun refrigerasi.
Peran Masyarakat (konsumen)Semua usaha pemerintah tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat, oleh sebab itu pemerintah menghimbau untuk tidak Membeli produk-produk yang mengandung BPO. Melakukan pemeliharan AC rumah tangga, lemari pendingin pada bengkel service yang telah tersertifikas. Mensosialisasikan dampak lingkungan akibat pelepasan BPO ke atmosfer secara langsung. Melakukan pengawasan secara langsung terhadap distribusi dan penggunaan BPO di masyarakat.
Dampak Pada KesehatanNusa dua, 24 November 2011. Pada even diskusi dengan tema ozon dan kesehatan, Laksmi Duarsa pakar kesehatan mengungkapkan dampak penipisan ozon akibat peri laku manusia yang mengakibatkan berbagai dampak kesehatan bagi manusia. WHO pada tahun 2007 sendiri mengumumkan 90% kanker kulit karena sinar matahari.
Sebelumnya Laksmi menjelaskan dampak positif dari sinar ultraviolet antara lain sebagai penghangat, Pembentukan vitamin D untuk tulang, Membasmi & membunuh bakteri, Energi bagi tumbuhan, Menghilangkan depresi, oleh sebab itu disarankan untuk “sering” berjemur secara sehat di pagi hari selama 30 menit. Untuk mendapatkan vitamin D dan agar tak gampang terserang osteoporosis. Itupun disarankan hanya pada muka dan tanggan saja dan hanya dilakukan di pagi hari.
Diatas dijelaskan dampak positif dari sinar Ultraviolet bagi tubuh. Permasalahanya jika lapisan menyaring yaitu O3 (Ozon) tidak dalam kondisi baik hal itu perlu diwaspadai, Terutama Ultraviolet B yang nenembus lapisan kulit dan dapat penyebab kanker dan kerusakan mata secara permanen.
Nah inilah dampak negative dari sinar ultraviolet bagi tubuh yaitu; Katarak, penurunan imunitas tubuh sehingga mudah terserang penyakit, dan Kanker kulit. Misalnya saja di Punta Arenas, Chili terjadi peningkatan kasus kanker kulit sebesar 66% selama 1994 – 2004, di Australia 1000 kasus per 100.000 orang/thn KSB dan KSS (Georgouras dkk. Aust J Dermatol 1997;38(Suppl):S79-S82), Sinar ultraviolet juga dapat menyebabkan, Kelainan retina ‘Age macular degeneration’ dan penuaan dini.
Cara Pencegahan langsung dampak Sinar Ultraviolet Dibawah ini beberapa tips mencegar paparan langsung dari dampak negatif sinar Ultraviolet. Menghindari berjemur dibawah sinar matahari yang terik pada jam 10 – 16 sore. Waspadai SUNBURN respon inflamasi kulit normal yang bersifat akut, lambat dan sementara setelah terjadinya paparan oleh sinar UV. Ditandai dgn eritema pd kulit, jika berat dapat terbentuk vesikel, bula, terjadi edema & nyeri. Menggunakan baju yg mampu menangkal sinar UV (Bahan pakaian terdiri dari SPF 15 – 50 (Georgouras dkk. Aust J Dermatol1997;38(Suppl):S79-S82 yang aman bagi tubuh). Penggunaan Tabir Surya Topikal terbukti mampu menjadi induksi solar keratosis & KSS. Serta gunakan kacamata, topi dan payung pada puncak sinar matahari yaitu pada pukul 10.00 s/d 16.00. (ry)
http://www.menlh.go.id/pengertian-lapisan-ozon-bahan-perusak-ozon-dampak-bagi-
kesehatan/
HAP
HAP adalah propellant ramah lingkungan, dengan bahan dasar dari hidrokarbon murni
yang berfungsi sebagai pendorong produk aerosol dari dalam kemasan sehingga
produk dapat keluar dalam bentuk kabut. HAP merupakan hasil blending hidrokarbon
fraksi ringan yang diformulasikan menjadi produk propellant dengan spesifikasi
disesuaikan kebutuhan di industri pengguna. HAP tersedia dalam berbagai jenis
dengan spesifikasi disesuaikan dengan kelompok industri pengguna seperti : industri
parfum, industri hair spary, industri insektisida, industri cat (paint), dan industri lainnya
yang menggunakan propellant sebagai media pengkabutan produknya.
HAP diproduksi untuk memenuhi kebutuhan industri akan propellant yang ramah
lingkungan (dari bahan hidrokarbon) sebagai pengganti propellant sintetik (yang dapat
merusak lapisan ozon dan menimbulkan efek pemanasan global), sekaligus juga
mendukung kebijakan pemerintah dalam hal penghapusan BPO (Bahan Perusak Ozon)
dan GRK (Gas Rumah Kaca) yang berasal dari penggunaan propellant sintetik di
industri industri produk aerosol.
Dalam upaya perlindungan lapisan ozon ini, pemerintah Indonesia telah meratifikasi
Konvensi Wina dan Protokol Montreal tahun 1987 yang melarang produksi dan
penggunaan bahan yang merusak lapisan ozon dan diikuti dengan telah ditetapkannya
jadwal penghapusan zak perusak ozon kelompok CFC (Chlorofluorocarbon) yang
termasuk BPO pada akhir tahu 2007.
Untuk mendukung kebijakan pemerintah tersebut diatas dan menyediakan produk
penggantinya PT Pertamina (Persero) telah mengembangkan Hydrocarbon Aerosol
Propellant yang dipasarkan dengan nama “Pertamina HAP”.
http://gasdom.pertamina.com/produk_dan_services_hap.aspx
HAP (Hydrocarbon Aerosol Propellant)
HAP adalah propellant ramah lingkungan, dengan bahan dasar dari hidrokarbon murni yang berfungsi sebagai pendorong produk aerosol dari dalam kemasan
sehingga produk dapat keluar dalam bentuk kabut.
HAP merupakan hasil blending hidrokarbon fraksi ringan yang diformulasikan menjadi produk propellant dengan spesifikasi disesuaikan kebutuhan di industri pengguna.
HAP diproduksi untuk memenuhi kebutuhan industri akan propellant yang ramah lingkungan (dari bahan hidrokarbon) sebagai pengganti propellant sintetik (yang dapat merusak lapisan ozon dan menimbulkan efek pemanasan global), sekaligus juga mendukung kebijakan pemerintah dalam hal penghapusan BPO (Bahan Perusak Ozon) dan GRK (Gas Rumah Kaca) yang berasal dari penggunaan propellant sintetik di industri-industri produk aerosol.
Dalam upaya perlindungan lapisan ozon ini Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Wina dan Protokol Montreal tahun 1987 yang melarang produksi dan penggunaan bahan yang merusak lapisan ozon dan diikuti dengan telah ditetapkannya jadwal penghapusan penggunaan zat perusak ozon kelompok CFC (Chlorofluorocarbon) yang termasuk BPO pada akhir tahun 2007.
Untuk mendukung kebijakan pemerintah tersebut di atas dan menyediakan produk penggantinya PT. PERTAMINA (PERSERO) telah mengembangkan Hydrocarbon Aerosol Propellant yang dipasarkan dengan nama “PERTAMINA HAP“.
SPESIFIKASI TEKNISHAP tersedia dalam berbagai grade dengan spesifikasi teknis seperti pada tabel dibawah ini:
Proper
ties
Grade PERTAMINA HAP
Metho
d
H
AP
-
32
H
AP
-
39
H
AP
-
42
H
AP
-
52
H
AP
-
85
Olefin/
ppm
(max)
10
0
10
0
10
00
10
00
10
00
ASTM
D-2163
C5+
(max)
20
0
pp
m
20
0
pp
m
20
0
pp
m
2,
5
%
wt
20
0
pp
m
ASTM
D-2163
Pressu
re at
30°C
(Gauge
) BAR
3-
3,
5
3,
8-
4,
0
4,
0-
4,
5
4,
5-
7,
2
7,
2-
9,
0
PERTA
MINA
Water
Conten
t at 0°C
no
fre
e
no
fre
e
no
fre
e
no
fre
e
no
fre
e
Visual
w
at
er
w
at
er
w
at
er
w
at
er
w
at
er
HAP tersedia dalam berbagai jenis dengan spesifikasi disesuaikan dengan kelompok industri pengguna seperti:industri parfum, industri hair spray, industri insektisida, industri cat (paint), dan industri lainnya yang menggunakan propellant sebagai media pengkabutan mereka.
ASPEK LINGKUNGANDitinjau dari aspek dampak lingkungan terhadap tingkat pengrusakan pada lapisan ozon dan efek rumah kaca, dapat dilihat perpandingan antara propellant sintetik terhadap produk HAP dari parameter seperti yang ditunjukkan oleh tabel dibawah ini:
Deskripsi
Propellant Sintetik
HAPCFC:
R-12
HCFC:
R-22
HFC:
R-
134a
Bahan alam tidak tidak tidak ya
Atmospheric life time
(tahun)130 15 16 <1
Global Warming
Potential (relatif thd
Co2, basis 500th)
4500 510 420 3
Ozon Depleting
Potential (relatif
1.0 0.06 0 0
terhadap R-11=1)
http://www.betjikdjojo.com/front/index.php/products-services/hydrocarbon-aerosol-propellant/144-hydrocarbon-aerosol-propellant
Musicool
Musicool adalah refrigerant hidrokarbon yang ramah lingkungan. Banyak jenis
refrigerant yang merupakan bahan perusak ozon dan dapat menimbulkan efek rumah
kaca. Dengan menggunakan Musicool berarti Anda turut berkontribusi dalam menjaga
kelestarian lingkungan.
Musicool tersedia dalam beberapa varian sesuai kegunaannya, yaitu:
MC-12
MC-22
MC-134
MC-600
MC-600N
Musicool merupakan diversifikasi produk Gas Unit Alkylasi-CD & GP PERTAMINA UP III
Plaju.
Keunggulan khusus produk Musicool adalah:
1. Hemat energi ( + 20%)
2. Lebih irit daripada refrigerant lainnya ( + 30%)
3. Ramah lingkungan (Non-CFC)
4. Awet mesin
5. Memenuhi persyaratan internasional
Musicool dikemas dalam tabung ukuran 3 Kg dan 6 Kg. Musicool dipasarkan melalui
distributor yang menyalurkannya ke bengkel-bengkel, yang kemudian menyalurkannya
ke pelanggan
http://gasdom.pertamina.com/produk_dan_services_musicool.aspx
BAB IIIKegunaan CFC
Pada zaman sekarang, banyak sekali kebutuhan masyarakat yang harus
dipenuhi, barang yang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang banyak sekali yang
menggunakan CFC. Sebagian dari mereka menggunakan CFC dengan cara
yang tidak terkira banyaknya. Selama bertahun-tahun, senyawa-senyawa kimia
tersebut secara luas dipakai untuk berbagai keperluan, seperti:
1. Alat-alat pendingin ruangan (air conditioner/AC)
CFC yang digunakan pada alat pendingin ruangan (air conditioner/AC) lebih
dikenal dengan freon yang digunakan sebagai pendingin.
2. Media pendingin di lemari es
Sama halnya seperti AC, pada kulkas terdapat CFC yang digunakan sebagai
pendingin walaupun tidak berpengaruh terlalu banyak coba bayangkan apabila
seluruh masyarakat di dunia ini menggunakan lemari es berapa banyak CFC
yang terbuang tiap harinya.
3. Bahan pelarut
CFC yang terdapat pada bahan pelarut banyak digunakan bagi kilang-kilang
elektronik. sebagai pelarut untuk pembersih dan untuk tujuan pengeringan
minyak.
4. Bahan dorong
CFC digunakan sebagai bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya
kaleng semprot pengharum ruangan, penyemprot rambut, minyak wangi
(parfum).
5. Proses pembuatan plastik
untuk menghasilkan plastik busa seperti busa polistirena atau poliuretana yang
memuai
Selain itu CFC juga banyak digunakan sebagai blowing agent dalam proses
pembuatan foam (busa), sebagai cairan pembersih (solvent), bahan aktif untuk
pemadam kebakaran, bahan aktif untuk fumigasi di pergudangan, pra-
pengapalan, dan produk-produk pertanian dan kehutanan.
BAB IVDampak dari Penggunaan CFC
CFC dapat merusak lapisan ozon. Pada lapisan atmosfir yang tinggi,
ikatan C-Cl akan terputus menghasilkan radikal-radikal bebas klorin. Radikal-
radikal inilah yang merusak ozon. CFC sekarang ini telah digantikan oleh
senyawa-senyawa yang lebih ramah lingkungan.
CFC juga bisa menyebabkan pemanasan global. Satu molekul CFC-11
misalnya, memiliki potensi pemanasan global sekitar 5000 kali lebih besar
ketimbang sebuah molekul karbon dioksida. Di Indonesia, manifestasi
pemanasan global, antara lain, terganggunya siklus hidro-orologis yang telah
merusak sebagian besar sumber daya air (SDA) di Indonesia. Juga, meluasnya
areal lahan kering. Itu harus disikapi dengan pencarian bibit unggul tanaman
pangan lahan kering. Juga, meluasnya lahan bera (lahan yang tidak bisa
ditanami) sebagai akibat terjangan intrusi air laut.
Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC)
memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat
mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu
merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 - 0,3 C. Jika peningkatan suhu itu
terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (32 tahun dari sekarang) lapisan
es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh.
Jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi
kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat.
Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas
tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut.
Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh
pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.
Ozon mengabsorpsi radiasi ultraviolet yang dipancarkan matahari.
Radiasi ini mempunyai panjang gelombang di bawah 400 nm. Spektrum dari
radiasi ini, yang terletak pada panjang gelombang di antara 290 nm - 320 nm,
lebih dikenal dengan istilah radiasi UV-B. Telah terbukti bahwa peningkatan
dosis radiasi UV-B yang mencapai bumi mengakibatkan meningkatnya kasus
penyakit kanker kulit, menurunkan hasil panen, dan sangat mempengaruhi
kehidupan plankton dan larva ikan laut Di lapisan stratosfer ozon merupakan
lapisan pelindung yang melindungi bumi dari spektrum radiasi matahari yang
berbahaya untuk kehidupan.
Tanpa adanya filter dari lapisan ozon, akan lebih banyak radiasi UV-B
yang menembus atmosfer dan akan mencapai ke permukaan bumi. Beberapa
studi eksperimen terhadap tumbuhan, binatang, dan uji klinis terhadap manusia
menunjukkan adanya efek yang berbahaya bila terpapar radiasi UV-B secara
berlebihan. Di permukaan bumi atau di lapisan troposfer ozon merupakan gas
polutan yang keberadaannya harus diusahakan minimum. Karena di permukaan
bumi, ozon bisa berkontak langsung dengan lingkungan atau kehidupan dan
menunjukkan sisi destruktifnya. Oleh karena itu, ozon di lapisan iniBiasa disebut
“ozon Jelek” karena ozon bereaksi sangat kuat dengan molekul lain, ozondengan
konsentrasi tinggi berbahaya bagi kehidupan
Beberapa studi mendokumentasikan adanya efek yang berbahaya dari
ozon terhadap produksi panen, pertumbuhan, hutan dan kesehatan manusia.
Efek ini kontras dengan efek ozon stratosfer yang menguntungkan. Oleh sebab
itu, keberadaan ozon di atmosfer mempunyai arti yang sangat penting bagi
kehidupan di bumi ini. Mengingat hal tersebut maka keberadaan ozon di
atmosfer harus selalu dipantau agar dapat diupayakan tindakan-tindakan
antisipasi yang diperlukan.
BAB VPenanggulangan CFC
Seperti yang telah kita ketahui, Dunia mulai memperhatikan dampak CFC
terhadap bumi kita. Sejak tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan
mengancam lapisan ozon. Oleh karena itu, atas permintaan “United Nations
Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global
dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan
ozon dalam jangka panjang. Semua data dari pemantauan di seluruh dunia
diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada
masyarakat ilmiah internasional.
Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana
Dunia terhadap lapisan ozon. Dan tahun 1987, ditandatangani Protokol
Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol
ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat.
Pada tahun 1990 Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak
diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang
juga disetujui oleh Presiden AS, George Bush. Dan tahun 1991, untuk
memonitor berkurangnya ozon secara global, National Aeronautics and Space
Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer yang digunakan
untuk mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan
gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.
Pada tahun 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap
menghentikan produksi pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini
diperkirakan dapat menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen
pada tahun 2000. Kemudian ditahun yang sama, disetujui CFC tidak diproduksi
lagi di negara maju pada akhir tahun dan dihentikan secara bertahap di negara
berkembang hingga tahun 2010. Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih
sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan
sementara sebagai pengganti CFC.
Indonesia telah menjadi negara yang turut menandatangani Konvensi
Vienna maupun Protokol Montreal sejak ditetapkannya Keputusan Presiden No
23 Tahun 1992. Berdasarkan Keputusan Presiden itu, Indonesia juga punya
kewajiban untuk melaksanakan program perlindungan lapisan ozon (BPO)
secara bertahap.
Secara nasional Indonesia telah menetapkan komitmen untuk
menghapus penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada akhir tahun
2007, termasuk menghapus penggunaan freon dalam alat pendingin pada tahun
2007. Untuk mencapai target penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia
telah menyelenggarakan beberapa program. Dana untuk program penghapusan
CFC diperoleh dalam bentuk hibah dari Dana Multilateral Montreal Protocol
(MLF), di mana UNDP menjadi salah satu lembaga pelaksana. Dengan
dukungan dari UNDP, Indonesia telah melaksanakan 29 proyek investasi
tersendiri di sektor busa dan 14 proyek investasi tersendiri di sektor
pendinginan. Pekerjaan di kedua sektor ini telah membantu mengurangi produksi
CFC Indonesia sebanyak 498 ton metrik dan 117 ton metrik di masing-masing
sektor.
Hal ini juga didukung oleh Peraturan Departemen Industri No.33 Tahun
2007 yang akan melarang penggunaan CFC (klorofloro karbon atau freon) untuk
proses manufaktur mulai Juli 2008. Indonesia berencana untuk melarang impor
metil bromida dan CFC yang merupakan BPO, mulai 1 Januari 2008, atau dua
tahun lebih cepat dari tenggat waktu yang ditargetkan Protokol Montreal untuk
penghapusan CFC di negara-negara berkembang, dan tujuh tahun lebih cepat
untuk penghapusan metil bromida.
Sesungguhnya penipisan ozon ini dipicu dari tingginya pemakaian CFC,
namun guna menormalkan kembali kondisi ozon, diperlukan kerja sama yang
baik dari semua pihak. Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini demi
memelihara lapisan ozon, misalnya mulai mengurangi atau tidak menggunakan
lagi produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak
lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini. Untuk itu, diperlukan upaya
meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program
perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan
lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak
merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan semakin
meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini tidak dapat
dikembalikan lagi ke bentuk aslinya.
Walaupun begitu, tetap saja penggunaan CFCtidak akan mudah lepas
begitu saja dari kehidupan manusia. Penghapusan penggunaan CFC di
Indonesia, tampaknya tidak mudah dilakukan. Terutama karena alat-alat
pendingin yang ada sekarang, misalnya kulkas dan AC, mayoritas masih
menggunakan tekhnologi berbasis CFC. Untuk mengantisipasi penggunaan
CFC berlebihan, telah ditemukan cara yang dinilai sangat bermanfaat. Yakni
melakukan daur ulang CFC, dan mencari bahan alternatif pengganti.
Mendaur ulang CFC, dibutuhkan alat yang disebut Recovery CFC. Alat
canggih seharga 60 juta rupiah ini, dinilai sangat membantu mengurangi
kebocoran molekul CFC ke udara. Cara kerja alat Recovery CFC, sangat
sederhana. CFC lama di dalam alat pendingin, tak perlu lagi diganti. Tapi cukup
mendaur ulang, sehingga menghasilkan CFC baru. Namun mengurangi dampak
penggunaan CFC, tak hanya dilakukan dengan cara daur ulang. Namun juga
dapat melalui penggunaan bahan alternatif pengganti. Salah satunya Hydro
Floro Carbon atau HFC.
Oleh karena itu, penggunaan CFCs dalam sebagai aeorosol maupun non aerosol
dilarang di berbagai negara di dunia. Saat ini pada berbagai produk yang menggunakan
CFCs telah digantikan posisinya oleh HCFC, zat serupa CFCs yang terbuat dari air.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Chlorofluorocarbons (CFCs) adalah
bahan kimia yang tidak beraksi, tidak berbau, sulit terurai dan berumur panjang. Bahan
kimia ini dapat meningkatkan kadar penipisan ozon (O3) dan meningkatkan kadar
penipisan ozon (O3) dan menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat
ozon (O3) global.
Chlorofluorocarbons sekarang banyak digunakan sebagai gas pendorong memiliki sifat
inert, karena sifatnya ini senyawa ini terus membumbung ke atas sampai ke lapisan
Stratosfer. Pada lapisan ini senyawa tersebut pecah menjadi klorin dan florin oleh sinar
Ultraviolet (UV) . Hasil dari pemecahan ini mempunyai sifat antara lain merusak ozon
(O3) yaitu mengubahnya menjadi oksigen, sifat reaksinya sebagai katalik; tidak lebur
dalam reaksi tetapi hanya mempercepat reaksi, terus merusak ozon (O3) baru yang
mencapai puluhan ribu molekul O3, merupakan gas kimia yang sangat aktif terhadap
ozon (O3). Setiap khlor diperkirakan dapat merusak 100 ribu molekul ozon.
Dampak dari kerusakan ozon (O3) terhadap kehidupan di permukaan bumi antara lain
luka bakar, kanker kulit, katarak dan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Kerusakan ozon
(O3) juga dapat meningkatkan karbondioksida akan membuat bumi semakin panas
menyebabkan terjadinya perubahan iklim secara global.
Oleh karena itu, penggunaan CFCs dalam sebagai aeorosol maupun non aerosol
dilarang di berbagai negara di dunia. Saat ini pada berbagai produk yang menggunakan
CFCs telah digantikan posisinya oleh HCFC, zat serupa CFCs yang terbuat dari air. Zat
ini lebih aman dan tidak begitu berbahaya terhadap lapisan ozon (O3).
http://dentinganwaktu.blogspot.com/2011/12/pengaruh-penggunaan-senyawa-
organik.html
7 Macam Aplikasi dan Kegunaan Brom (Bromin) Bumbata | Buka Mata Buka Telinga
Brom atau bromin (Br) merupakan unsur dalam kelompok halogen bersama dengan yodium, fluor, klorin, dan astatin.
Brom memiliki nomor atom 35 dan nomor massa 79,90 Amu.
Brom merupakan eleman unik karena satu-satunya unsur non logam yang berwujud cair pada suhu kamar.
Brom dikenal berbahaya bagi manusia karena dapat mempengaruhi mata, kulit, dan saluran pernapasan sehingga membutuhkan penanganan hati-hati.
Kegunaan Brom
Dalam bentuk cair, brom berwarna coklat kemerahan, sedangkan dalam bentuk uap berwarna kemerahan dengan bau menyengat.
Brom lebih mudah larut dalam karbon disulfida dan pelarut organik seperti metanol dan asam asetat daripada dalam air.
Berikut adalah berbagai kegunaan brom:
1. Unsur anti api
Salah satu aplikasi penting brom adalah sebagai bahan pembuat bahan anti api.
Brom digunakan pada industri plastik dan pada berbagai produk seperti kabel, konektor, karpet, cat pelapis, dan peralatan dapur.
Brom juga digunakan dalam industri pakaian dan furnitur untuk mencegah berbagai produk agar tidak mudah terbakar.
Polybrominated diphenyl ether, polybrominated biphenyl, decabromodiphenyl ether, hexabromocyclododecane, tetrabromobisphenol adalah beberapa contoh bahan kimia anti api yang dibuat menggunakan brom.
2. Disinfektan
Brom adalah agen pemutih dan umum digunakan untuk mensterilkan air misalnya pada kolam renang.
Strip tes bromin juga digunakan untuk mendeteksi fenol, alkalinitas, pH, dan kesadahan air.
Di rumah sakit dan rumah tangga, brom digunakan sebagai pembersih dan bahan pembasmi kuman untuk menetralisir bakteri, alga, dan jamur.
3. Pemurnian air
Anda dapat menemukan brom dalam produk yang digunakan dalam sistem pemurnian air.
Tralomethrin adalah salah satu produk mangandung brom yang digunakan untuk memurnikan air minum.
Jumlah brom dalam air tidak boleh melebihi 100mg/deciliter agar tidak justru meracuni air.
4. Pestisida
Brom juga digunakan dalam produk pertanian seperti pestisida untuk menghancurkan hama.
Metil bromida adalah senyawa kimia yang bertindak sebagai fumigate yang digunakan untuk melindungi biji-bijian yang disimpan dengan memusnahkan hama.
5. Fotografi
Penggunaan brom yang paling terkenal adalah dalam pembuatan film fotografi.
Bromida perak merupakan senyawa peka cahaya yang digunakan untuk memproduksi pelat (film) fotografi.
Bromida perak bertanggung jawab merekam gambar ketika film fotografi terkena cahaya saat Anda mengklik shutter kamera.
Kalium bromida juga digunakan dalam fotografi untuk mencegah pengurangan kandungan perak yang menyebabkan foto tampak berkabut.
6. Obat-obatan
Brom telah digunakan sebagai obat untuk waktu yang lama.
Senyawa kimia yang mengandung brom digunakan sebagai obat penenang oral untuk mengobati epilepsi dan sebagai diuretik.
7. Pewarna
Pada tahun 1909, seorang kimiawan Jerman, Paul Friedlander, menemukan bahwa pewarna ungu Tyrian (merah-ungu hingga ungu gelap ) mengandung brom.
Pewarna ini telah dikenal manusia selama ratusan tahun. Pewarna ungu Tyrian merupakan senyawa 6,6 ‘-dibromoindigo.
Tetrabutilamonium bromida adalah pewarna lain yang banyak digunakan dalam industri tekstil.[]
http://bumbata.co/23916/7-macam-aplikasi-dan-kegunaan-brom-bromin/
BAHAN BAHAN KIMIA YANG DAPAT MERUSAK LAPISAN OZON
November 14, 2010 · by bodosajakok · in Go Green. ·
Pemerintah, melalui Departemen Perindustrian, telah menetapkan daftar
bahan perusak lapisan ozon (BPO) atau ozon depleting substance (ODS). Daftar
tersebut tercantum dalam peraturan menteri perindustrian nomor
331M-IND/PER/4/2007, yang mulai berlaku tanggal 17 April 2007.
Adapun bahan-bahan yang termasuk kategori bahan perusak lapisan ozon seperti
dimaksud adalah sebagai berikut:
* Karbon Tetraklorida (Carbon Tetrachloride) atau CCl4
* 1.1.1 Trikloroetana (Trichloroethane MeNl) atau CH3CCl3
* Turunan Fluorinasi, Brominasi atau Iodinasi dari HC asiklik (Fluorinated, Brominated
or Iodinated derivatives or Cyclic HC) atau CH3Br
* Trikloro Fluoro Metana (Trichloro Fluoro Methane) atau CFC-11
* Dikloro Difluoro Metana (Dichloro Difluoro Methane) atau CFC-12
* Trikloro Trifluoro Etana (Trichloro Fluoro Ethane) atau CFC-113
* Dikloro Tetra Fluoro Etana (Dichloro Tetra Fluoro Ethane) atau CFC-114
* Kloro Pentafluoro Etana (Chloro Pentafluoro Ethane) atau CFC-115
* Klorotrifluoro Metana (Chlorotrifluoro Methane) atau CFC-13
* Tetrakloro Difluoro Etana (Tetrachloro Difluoro Ethane) atau CFC-112
* Pentakloro Fluoro Etana (Pentachloro Fluoro Ethane) atau CFC-111
* Kloro Heptafluoro Propana (Chloro Heptafluoro Propane) atau CFC-217
* Dikloro Hexafluoro Propana (Dichloro Hexafluoro Propane) atau CFC-216
* Trikloro Pentafluoro Propana (Trichloro Pentafluoro Propane) atau CFC-215
* Tetrakloro Tetrafluoro Propana (Tetrachloro Tetrafluoro Propane) atau CFC-214
* Pentakloro Trifluoro Propana (Pentachloro Trifluoro Propane) atau CFC-213
* Heksakloro Difluoro Propana (Hexachloro Difluoro Propane) atau CFC-212
* Heptakloro Fluoro Propana (Heptachloro Fluoro Propane) atau CFC-211
* Bromo Klorodifluoro Metana (Bromo Chlorodifluoro Methane) atau Halon-1211
* Bromo Trifluoro Metana (Bromo Trifluoro Methane) atau Halon-1301
* Dibromo Tetrafluoro Etana (Dibromo Tetrafluoro Ethane) atau Halon-2402
* Blended antara CFC-12/HFC-152a atau R-500
* Campuran mengandung turunan perhalogenasi dari HC Asiklik (acylic hydrocarbons)
mengandung dua atau lebih Halogen berbeda:
-mengandung HC Asiklik Perhalogenasi (acylic hydrocarbon perhalogenated) hanya
flour (fluorine) dan klor (chlorine)
-mengandung R-115/CFC-22 (Klorodifluoro Etana)
http://industrikimia.com/legal/daftar-bahan-perusak-lapisan-ozon-berdasarkan-permen-
perindustrian-no-33m-indper42007
http://raoulsalsabil.wordpress.com/2010/11/14/bahan-bahan-kimia-yang-dapat-
merusak-lapisan-ozon/
E. KEGUNAAN HALOGEN DAN SENYAWANYA
Jenis Halogen
Kegunaan
Halogen
Senyawa Halogen
Fluorin
v Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan
nama Freon.
v Membuat Teflon
v Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
Ø CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin
pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai
propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon
dapat merusak lapisan ozon.
Ø Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2 = CF2, yaitu sejenis
plastic yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia,
digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan
panas dan anti lengket.
Ø Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat
digunakan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
Ø Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk
mencegah kerusakan gigi.
Klorin
§ Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta
karet sintesis.
§ Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
§ Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada
pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
§ Untuk industri sebagai jenis pestisida.
§ Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
§ Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas)
dan tekstil.
§ Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan
bromin.
o Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat
pemutih pada pakaian.
o Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan
klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan
mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
o Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari
karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai
proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastic, dan zat
warna.
o Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai
bahan pengelantang atau pemutih pada kain.
o Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
o Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
o Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
o Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organic.
o KCl untuk pembuatan pupuk.
o KClO3 untuk bahan pembuatan korek api
Bromin
ü Untuk membuat etil bromide (C2H4Br2).
ü Untuk pembuatan AgBr.
ü Untuk pembuatan senyawa organic misalnya zat warna, obat-
obatan dan pestisida
· Etil bromide (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam
bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat
pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2
yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas
buangan dan akan mencemarkan udara.
· AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan
digunakan dalam film fotografi.
· Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
Iodin
Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodine dalam alcohol
yang dikenal dengan iodium tingtur)
Sebagai bahan untuk membuat perak iodide (AgI)
Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioca.
KI digunakan sebagai obat anti jamur.
Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptic
AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi
NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah
penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan
mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
Kegunaan dan Dampak Beberapa Senyawa Turunan Alkana1. Kegunaan Haloalkanaa. Haloalkana sebagai zat anestesiKloroform (CHCl3) pernah digunakan secara luas sebagai zat anestesi (pembius), tetapi kini sudah ditinggalkan. Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai bahan anestesi lokal.b. Haloalkana sebagai antiseptik
Iodoform (CHI3) adalah suatu zat berwarna kuning, berbau khas, dan digunakan sebagai antiseptik.c. Haloalkana sebagai pelarutTetraklorometana (CCl4) digunakan sebagai pelarut untuk oli dan lemak serta dalam pencucian kering (dry cleaning)d. Haloalkana sebagai bahan pemadam apiAlkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon tetraklorida (CCl4), dan bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api.e. Senyawa klorofluorokarbon (CFC) dan freonFreon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan sebagai cairan pendingin (refrigerant) atau sebagai propelan aerosol.f. Berbagai jenis senyawa haloalkenaVinilklorida dan kloropena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintetis.
2. Kegunaan alkohola. Metanol1) Sebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal (formaldehida) yang digunakan untuk membuat polimer (plastik).2) Metanol juga digunakan sebagai pelarut dan untuk membuat senyawa organik lain, seperti ester.3) Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai kadar 15% tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan.b. EtanolDalam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam spiritus, dalam alkohol rumah tangga (alkohol 70% yang digunakan sebagai pembersih luka), dalam minuman beralkohol (bir, anggur, dan wiski) atau dalam air tape.
3. Kegunaan eterEter yang terpenting adalah dietil eter yang dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perdagangan disebut eter.a. Sebagai pelarutb. Obat bius (anestesi) pada operasi.Dietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti halnya kloroform atau siklopropana.c. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan sebagai aditif bensin, yaitu untuk menaikan nilai oktan.4. Kegunaan adelhidaFormaldehida merupakan adelhida yang paling banyak diproduksi dan mempunyai banyak kegunaan antara lain:a. Untuk membuat formalinFormalin yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh digunakan untuk mengawetkan makanan.b. Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan)
5. Kegunaan ketonKeton yang paling banyak penggunaanya adalah propanon, yang dalam dunia perdagangan dan kehidupan sehari-hari disebut aseton.Kegunaan utama aseton antara lain:a. Sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar dan nonpolar.b. Sebagai pembersih pewarna kuku (kutek)c. Bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.6. EsterBerdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunya, ester lazim dikelompokkan ke dalam 3 golongan berikut:a. Ester buah-buahanEster yang memiliki 10 atom karbon atau kurang pada suhu kamar berupa zat cair yang mudah menguap dan mempunyai aroma sedap.b. LilinLilin (wax) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang.c. Lemak dan minyakLemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Kegunaan utama lemak adalah sebagai bahan makanan (minyak goreng dan margarin) dan untuk membuat sabun.
http://eviberbagi.blogspot.com/2013/01/kegunaan-dan-dampak-beberapa-
senyawa_1897.html
Karbon Tetra Klorida (CCl4)
- Berat Molekul : 153.84 g/mol
- Titik Leleh : - 22.6 ºC
- Titik Didih : 76.8 ºC
- Density : 1.59 g/ml
- Limit Beracun : 25 ppm
- Kelarutan : sedikit larut dalam air (0.08% 20 ºC), larut sempurna dalam alcohol, senyawa aromatic dan eter
http://amna-ika.blogspot.com/2011/10/industri-chloromethana.html#.UYJzMKI3Bws
metil bromida
Metil bromida adalah fumigan yang sangat beracun, tidak berwarna
dan tidak berbau serta tidak terbakar pada suhu normal. Peraturan di
beberapa negara mensyaratkan agar metil bromida yang digunakan
dalam perlakuan fumigasi harus mengandung zat indikator, misalnya
kloropikrin sebanyak 2%. Metil bromida mengandung kloropikrin bersifat
fototoksik terhadap tanaman hidup, bunga potong, buah segar dan
sayuran serta biji-bijian. Di beberapa negara, residu kloropikrin pada
bahan makanan tidak diperkenankan.
Metil bromida merupakan salah satu bahan pestisida terbatas yang
dapat merusak ozon dan biasa digunakan untuk melakukan
fumigasi keperluan Karantina & Pra Pengapalan / Quarantine & Pre
Shipment (QPS). Peraturan tentan metal bromide tercantum pada
Peraturan Menteri Perdagangan No. 51/M-DAG/12/2007 tentang :
Ketentuan Impor Metil Bromida untuk Karantina & Pra Pengapalan dan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 37/Permentan /OT.140/7/2009
tentang : Penggunaan Pestisida Berbahaya berbahan aktif Metil Bromida
untuk Tindakan Karantina Tumbuhan dan Pra Pengapalan.
Kemasan metil bromida berupa tabung silinder, warna tabung biru
tua, Biru muda dan Hijau, ukuran tabung MB lebih besar dari tabung LPG,
terdapat label pada kemasan dan diperuntukan QPS. Isi Kemasan (MB)
berbentuk cair di dalam tabung akan berbentuk gas setelah bercampur
udara bebas, Tidak berbau dan mengandung 2 % Cloroficrin sebagai
warning agent, Cloroficrin menyebabkan mata perih.
Perlaukan dengan metil bromida secara berulang-ulang dapat
meninggalkan residu bromida yang melebihi batas yang diperbolehkan
pada bahan makanan. Residu bromida yang tinggi pada bahan makanan
dapat berakobat buruk pada kesehatan konsumen. Sesuai dengan
ketentuan Codex Alimentarius, batas residu untuk inorganic bromide yang
diperbolehkan pada bahan makanan berkisar antara 0,01-20 mg/kg,
tergantung pada jenis bahan makanan tersebut.
Gambar 3.1. Bentuk tabung metil bromida
Gambar 3. 2. Label kemasan metil bromida
Tabel 3.1. Nama dagang metil bromida di pasaran
Adapun penggunaan metal bromida sebagai fumigan karena MB
relatif lebih murah, exposure time yang lebih cepat, relatif tidak
meninggalkan residu, kecuali pada bahan yang mengandung lemak dan
protein tinggi dan tidak menyebabkan korosi pada bahan yang
mengandung besi, perak, emas dan tembaga. Penggunaan metil bromida
beresiko karena termasuk bahan karsinogenik dan perusak ozon.
Daftar pustaka
Anonim. Manual Fumigasi Fosfin. Departemen Pertanian. Badan Karantina
Pertanian Pusat Karantina Tumbuhan. 2007.
Singh, V.S., and S.K. Bhatia. Inheritance of Resistance to Rice Weevil. Proc.
15th Int. Wheat Genet Symp. 2 : 1105−1113, 1979
Santos, J.D., P.E.O. Guimaraes, J.M. Waquil, and J.E. Foster. Resistance to
maize weevill in quality protein maize lines and commercial corn
Hybrids. 1992.
Soekarna, D. Serangga-serangga gudang dan pengendaliannya. Makalah
Coaching Pengendalian Hama Gudang. Direktorat Perlindungan
Tanaman Pangan. Bogor. 1982, hlm. 1−5.
Ortega, A. S.K. Vasal, J. Milton, and C. Hershey. Breeding for insect resistance in
maize. In: F.G. Maxwell and P.R. Jennings (Eds.). Breeding Plants
No. Nama dagang Pemegang Pendaftaran
1 ANTABROM 98 LG PT. ANTARNIAGA NUSANTARA
2 BIOMETH 98 LG PT. BIOTEK SARANA INDUSTRI
3 DUPIBROM 98 LG PT. DUA PILAR
4 MEBROM 98 LG PT. GRASSE ARUM
5 METABROM 98 LG PT. ASOMINDO RAYA
6 METHYBROM 98 LG PT. SARANA UTAMA JAYA
7 METIL-GAS 98 LG PT. NIDA AGRO MANDIRI
8 PUSKOBROM 98 LG PT. PUSKOPAL JAKARTA
9 SINOBROM 98 LG PT. KIRANA EKANUSA CHEMINDO
Resistant to Insects. A volume in Environmental Science and
Technology: A Wiley-Interscience Publication. Canada. 1980,
hlm 392−396 dan 402.
b. Senyawa yang berbahaya bagi lingkungan
CFC
CFC atau klorofluoro karbon, yaitu senyawa-senyawa yang mengandung
atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat padanya.
CFC merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak terlalu
toksik. Dengan demikian zat ini memiliki banyak kegunaan. CFC
digunakan sebagai pendingin, bahan bakar untuk aerosol, untuk
menghasilkan plastic busa seperti busa polistirena atau poliuretana yang
memuai, dan sebagai pelarut untuk pembersih keringan dan untuk tujuan-
tujuan minyak.
o Kegunaan CFC
Pada zaman sekarang, banyak sekali kebutuhan masyarakat yang harus
dipenuhi, barang yang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang banyak
sekali yang menggunakan CFC. Sebagian dari mereka menggunakan
CFC dengan cara yang tidak terkira banyaknya. Selama bertahun-tahun,
senyawa-senyawa kimia tersebut secara luas dipakai untuk berbagai
keperluan, seperti:
Alat-alat pendingin ruangan (air conditioner/AC)
CFC yang digunakan pada alat pendingin ruangan (air conditioner/AC)
lebih dikenal dengan freon yang digunakan sebagai pendingin.
Media pendingin di lemari es
Sama halnya seperti AC, pada kulkas terdapat CFC yang digunakan
sebagai pendingin walaupun tidak berpengaruh terlalu banyak coba
bayangkan apabila seluruh masyarakat di dunia ini menggunakan lemari
es berapa banyak CFC yang terbuang tiap harinya.
Bahan pelarut
CFC yang terdapat pada bahan pelarut banyak digunakan bagi kilang-
kilang elektronik. sebagai pelarut untuk pembersih dan untuk tujuan
pengeringan minyak.
Bahan dorong
CFC digunakan sebagai bahan dorong dalam penyembur (aerosol),
diantaranya kaleng semprot pengharum ruangan, penyemprot rambut,
minyak wangi (parfum).
Proses pembuatan plastik
untuk menghasilkan plastik busa seperti busa polistirena atau poliuretana
yang memuai
Selain itu CFC juga banyak digunakan sebagai blowing agent dalam
proses pembuatan foam (busa), sebagai cairan pembersih (solvent),
bahan aktif untuk pemadam kebakaran, bahan aktif untuk fumigasi di
pergudangan, pra-pengapalan, dan produk-produk pertanian dan
kehutanan.
Selain memiliki banyak kegunaan, CFC juga dapat merusak lingkungan.
CFC dapat merusak lapisan ozon, pada lapisanatmosfir yang tinggi ikatan
C-Cl akan terputus menghasilkan radikal-radikal bebas klorin. Radikal-
radikal ini yang merusak ozon. CFC juga bisa menyebabkan pemanasan
global. Satu molekul CFC misalnya, memiliki potensi pemanasan global
sekitar 5000 kali lebih besar ketimbang molekul karbondioksida.
Dalam kurun waktu 5 tahun , CFC bergerak naik secara perlahan kedalam
stratosfer (10 km – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur
dengan sinar UV yang kemudian membebaskan atom klorin. Atom klorin
dapat menyebabkan pemanasan global. Pemanasan global dapat
dikurangi dengan cara melakukan reboisasi di tempat sekitar kita.
CCl4
CCl4 atau karbontetraklorida atau tetraklorometana, banyak digunakan
dalam sintesis kimia organik. Dulunya karbontetraklorida juga digunakan
dalam pemadam api dan refigerasi, namun sekarang sudah ditinggalkan.
Pada keadaan standar (suhu kamar) CCl4 adalah cairan tak berwarna
dengan bau yang manis yang dapat dideteksi pada tingkat rendah.
Karbontetraklorida merupakan cairan bening yang sangat mudah
menguap, kebanyakan karbontetraklorida yang lolos ke lingkungan karena
itu ditemukan sebagai gas. Karbontetraklorida ini tidak mudah terbakar.
Karbontetraklorida lazim dipakai sebagai penginduksikerusakan hati.
Dimasa lalu, karbontetraklorida secara luas digunakan sebagai cairan
pembersih, dalam industry dan perusahaan dry cleaning sebagai agen
pembersih, dan dalam rumah tangga sebagai spot remover untuk pakaian,
mebel dan karpet. Karbontetraklorida tidak terjadi secara alami, tetapi
telah diproduksi dalam jumlah untuk membuat cairan pendingin dan
propelan untuk kaleng aerosol.
Hati sangat sensitive terhadap CCl4, untuk kesehatan. Pada kasus ringan,
hati menjadi bengkak dan sakit, dan lemak menumpuk di dalam organ.
Pada kasus uang parah, sel-sel hati mungkin rusak atau hancur,
menyebabkan penurunan fungsi hati. Efek tersebut biasanya reversibel
sudah terlalu tinggi atau terlalu lama.
Ginjal juga sensitif terhadap karbontetraklorida. Kurang urin dapat
terbentuk. Yang mengarah ke penumpukan air dalam tubuh (terutama di
paru-paru) dan penumpukan produk-produk limbah dalam darah. Gagal
ginjal sering menjadi penyebab utama kematian pada orang yang
meninggal setelah terpapar sangat tinggi untuk karbontetraklorida.
Pencegahan dilakukan dengan memberikan antioksidan untuk antioksidan
untuk meredam reaksi berbahaya senyawa toksik CCl4.
1. Manfaat
2. Flourin
Gas flourin (F2) terutama digunakan dalam proses pengolahan isotop
Uranium235 yang merupakan bahan bakar reaksi nuklir. Dalam bijih
uranium, isotop 235U bercampur dengan 238U. jika bijih itu direaksikan
dengan F2(g), terbentuklah gas 235UF6 dan gas 238UF6, untuk selanjutnya
fiolah menjadi unsur 235U.
Fluor unsure maupun klor pentaflorida, telah dipakai sebagai zat
pengoksid dalam beberapa roket. Fluor digunakan untuk membuat
berbagai macam senyawa fluorin organik. Ini yang termasuk gas Freon,
seperti CCl2F2 dan plastic yang tahan panas, teflon C2F2 untuk membuat
Poli-PTFE jenis plastic tahan panas yang banyak digunakan pada
peralatan mesin. Teflon dapat terurai pada suhu sekitar 250°C (482°F)
yang dicapai dalam beberapa oven yang dapat bersih lagi dengan
sendirinya, produk-produk pengurainya beracun.
Fluorin juga dapat digunakan untuk mengukir gelas, yakni asam fluoride
(HF) yang dapat bereaksi dengan gelas (CaSiO3) dengan reaksi :
CaSiO3(s) + 8HF (aq) H2SiF(aq) + CaF2(s) + 3H2O(l)
Natrium fluoride, untuk mengawetkan kayu dari gangguan
serangga. Belerang heksafluorida (SF6) yang dipakai sebagai isolator.
Kriolit (Na3AlF6), untuk pelarut dalam pengolahan logam aluminium secara
elektrolisis. CCl3F untuk insektisida, Freon -12 (CF2Cl2), sebagai zat
pendingin pada kulkas dan AC, serta zat pendorong pada kosmetika
aerosol (spray). Freon – 22 (CHClF2) sebagai zat pendingin rendah bahan
makanan. CBrF3 dan CBr2F2, sebagai pemadam kebakaran dalam pesawat
Hidrofluorokarbon (HFC – 1340) jenis bahan bakar dalam aerosol.
Natrium heksafluorosilikat (Na2SiF6) ditambahkan dalam pasta gigi untuk
mencegah kerusakan gigi.
1. Klorin
Gas Cl2 sering digunakan sebagai desinfektan dan digunakan untuk
menarik timah dari kaleng bekas membentuk SnCl4 kemudian direduksi
menjadi timah yang murni. Klor merupakan halogen yang paling banyak
dihasilkan dan jumlahnya jauh diatas yang lainnya. Dapat digunakan,
misalnya : Asam Klorida (HCl), merupakan asam peringkat ketiga yang
banyak diproduksi sesudah asam sulfat dan asam nitrat. HCl terutama
digunakan pada industri logam untuk membersihkan permukaan logam,
serta mengekstraksi logam-logam tertentu dari bijihnya.
Sebagai garam dapur dan dipakai sebagai bahan baku pada berbagai
jenis industri kimia, digunakan Natrium Klorida (NaCl). Kalium Klorida
(KCl) banyak digunakan sebagai pupuk tanaman. Amonium Klorida
(NH4Cl) sebagai elektrolit pengisi batu baterai. Natrium Hipoklorit (NaClO)
yang dapat mengoksidasi zat warna, sehingga digunakan sebagai zat
pengelantang untuk kain dan kertas, dengan reaksi:
ClO- + zat berwarna Cl- + zat tak berwarna
CaOCl2 atau (Ca2+) (Cl-) (ClO-), dikenal sebagai serbuk pengelantang
dengan nama kapul klor. Kalsium hipoklorit disingkat kaporit
Ca(ClO)2 dikenal sebagai zat disenfektan pada air leding dan pemutih
pakaian,kalsium klorat (KClO3), bahan pembuat koret\k api dan kembang
api atau mercun.seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan
pematri/solder.Berbagai senyawa organic , seperti
plastic(PVC),insektisida,DDT,CHCl3,pelarut CCl4 dll.
1. Bromin
Br2 merupakan bahan baku untuk membuat senyawa- senyawa
bromine,misalnya natrium bromide sebagai zat sedative/obat penenang
saraf,Br dalam sejumlah besar digunakan untuk membuat perak
bromide,yang disuspensikan dengan gelatin untuk dipakai sebagai film
fotografi . AgBr pada film akan terurai menjadi perak (Ag) dan bromide
(Br),jika terkena sinar matahari.kemudian film dicuci dengan larutan hipo
natriumtiosilfat,Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan
AgBr.selanjutnya,AgBr diubah menjadi ion kompleks Ag(S2O3)23- yang
larut,sehingga perak (Ag) tertinggal pada film sebagai bayangan
hitam,metal bromide,(CH3Br) suatu bahan zat pemadam kebakaran.
Etilena bromide (C2H4Br2),selama bertahun-tahun kira-kira separuh dari
ribuan ton brom yang di hasilkan setiap tahun digunakan untuk membuat
senyawa ini. Etilan bromide sebuah komponen bensin etil yang sering
ditambahkan poada bensin, agar senyawa Pb dalam bensin diubah
menjadi PbBr2 sehingga logam Pb tidak mengendap dalam silinder.
Dengan cara senyawa timbel ditambahkan kepada bensin etil sebagai zat
antikeruk (anti knock), tetapi timbel yang terbentuk sewaktu pembakaran
mereka cenderung merusak. Dengan adanya etilena bromide, timbel ini
membentuk timbel bromide yang mudah menguap, yang lolos bersama
gas-gas buangan dengan pencemaran atmosfer dan bukan mesinnya.
1. Iodine
Larutan I2 dalam alcohol disebut tingtur iodium, merupakan obat anti septic
bagi luka-luka agar tidak kena infeksi. Dalam industry tapioca, maizena,
dan terigu, larutan I2 dengan amilum akan memberikan warna biru.
Senyawa-senyawa iodine yang penting dan dapat dimanfaatkan,
misalnya: Kalium Iodat (KIO3) yang ditambahkan kedalam garam dapur,
agar tubuh kita memperoleh iodine. Pembuatan emulasi fotografi sebagai
AgI (perak Iodida). Quartz-Iod untuk bola lampu. Ammonium Iodida (NH4I)
untuk lensa Polaroid. Iodoform (CHI3) untuk anseptik. Dalam laboratorium
dapat digunakan untuk mentitrasi senyawa pengoksida kuat
“Menurut saya senjata kimia itu bisa sangat bermanfaat bagi
penggunanya dan juga bisa membahayakan penggunanya jika dalam
penggunaan senjata tersebut tidak sesuai aturan”
http://ramaamr.wordpress.com/author/bullracing18/
BAHAN BAHAN PERUSAK LAPISAN OZON BUMI
November 14, 2010 · by bodosajakok · in Go Green. ·
Bahan-bahan perusak lapisan ozon (BPO) yang dipakai
di Indonesia dan penggolongannya berdasarkan Protokol Montreal adalah:
1. Annex A Group I: CFC-11, CFC-12, CFC-113, dan CFC-115. CFC pertama sekali
ditemukan tahun 1930-an. Masyarakat dunia bisa menikmatinya sebagai gas freon
yang dipakai dalam lemari es, AC, dan aerosol, dalam produksi busa (foam) dan untuk
sterilisasi.
2. Annex A Group II: Halon-1211, Halon-1301. Halon digunakan untuk pemadaman
kebakaran.
3. Annex B Group II: Carbon Tetra Chloride (CTC). Carbon tetra klorida (CCl4)
digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan CFC-11 dan CFC-12, untuk
pembuatan beberapa jenis pestisida, sebagai pelarut dalam produksi karet dan zat
warna sintetis, sebagai metal dereaser, dry-cleaning agent, pemadam kebakaran, dan
juga untuk fumigasi biji-bijian.
4. Annex B Group III: Methylchloroform. Methylchloroform juga dikenal sebagai
Trichloroethane digunakan untuk pelarut dan pencucian logam di berbagai industri,
untuk dry-cleaning, penghilang debu pada industri tekstil, untuk aerosol, pembuatan
senyawa fluorokarbon dan bahan kimia lain, untuk industri semi- konduktor, industri
baja, industri tinta, dan sebagainya.
5. Annex E: Methyl Bromide .
Dari BPO di atas, yang terbanyak dikonsumsi adalah CFC. Indonesia termasuk dalam
katagori negara artikel 5 karena konsumsi CFC dan Halon kurang dari 0,3 kg/kapita/
tahun.
Kebijakan dalam Perlindungan Lapisan Ozon Pada tahun
1981, melalui keputusan UNEP Governing Council yang merupakan Working Group
beranggotakan wakil dari berbagai negara, telah menyusun konsep “Konvensi untuk
Perlindungan Lapisan Ozon”. Dan, pada tahun 1985, dokumen ini yang dikenal sebagai
Konvensi Wina tentang Perlindungan Ozon telah diadopsi oleh negara-negara Uni
Eropa dan 21 negara lainnya. Protokol Montreal yang berisi tentang Bahan Perusak
Lapisan Ozon (Ozone Depleting Substances) ditetapkan pada tanggal 16 September
1987 dan berlaku sejak Januari 1989. Tanggal tersebut dijadikan dasar dalam
memperingati hari ozon sedunia. Disetujuinya Amandemen Copenhagen pada tahun
1992 yang menetapkan penghentian produksi CFC di negara maju pada tahun 1996
dan di negara berkembang pada tahun 2010. Belanda, Jerman, dan Denmark yang
memutuskan menghapus penggunaan bahan perusak ozon pada tahun 1994. Amerika
melakukannya pada tahun 1996.
Pada tahun 1992, Indonesia meratifikasi Protokol Montreal dan Konvensi Wina melalui
Keppres Nomor 23 Tahun 1992 tentang Pengesahan Konvensi Wina dan Protokol
Montreal. Pada tanggal 1 Agustus 1994, lahir UU No 6 Tahun 1994 mengenai
Pengesahan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim. Kemudian PP No
41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Indonesia menargetkan
penghapusan bahan perusak ozon pada tahun 2007.
Pada bulan Desember 1997 di Kyoto, Jepang disepakati Protokol Kyoto yang berisikan
bahwa negara-negara industri harus mengurangi emisi-emisi dari 6 gas rumah kaca
dengan rata-rata lebih dari 5,2 persen selama 2008-2012. Uni Eropa dan Australia
berkomitmen mengurangi CO2 sebesar 8 persen, Iceland sebesar 10 persen, dan
Amerika Serikat sebesar 7 persen. Hasil penelitian para ahli lingkungan dan
meteorologi AS menemukan bahwa akan terjadi bencana efek rumah kaca yang
diakibatkan oleh peningkatan CO2. Namun, Amerika Serikat membatalkan
kesepakatannya mengenai protokol tersebut melalui surat tertanggal 12 Maret 2001,
dengan alasan mengganggap CO2 bukan salah satu zat pencemar (emiten) dan akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi AS.
FUMIGATION UPDATEFumigasi dari kata dasar dalam bahasa Inggris, fume yang berarti asap, Fumigasi adalah salah satu teknik pengendalian hama dengan cara mengaplikasikan fumigan / gas beracun pada ruang kedap udara dengan dosis dan temperatur tertentu selama waktu tertentu. Fumigasi dapat membunuh seluruh stadia hama dari mulai jenjang kehidupan telor /pupa / larva hingga
dewasa.Fumigan adalah bahan kimia yang pada tekanan, suhu dan waktu tertentu berubah menjadi gas dan mampu mengendalikan hama secara efektif. Bentuk gas ini akan mampu menembus semua celah di suatu ruang (tertutup) yang tidak mampu dilakukan oleh insektisida konvensional.
Ada beberapa jenis fumigan yang digunakan dalam melakukan kegiatan fumigasi antara lain :- Metil Bromida (CH3Br)- Phosfin (PH3)- Karbon dioksida (CO2)- Sulfuril Florida (SO2F2)- Asam sianida (HCN), penggunaan fumigan ini harus mendapat pengawasan khusus dari Departemen Pertanian dan Departemen kesehatan.
Namun yang paling sering digunakan adalah metil bromida dan phosfin.
Fumigasi merupakan pekerjaan pembasmian hama pada komoditi ekspor, tempat-tempat penyimpanan barang/komoditi (pergudangan), gudang arsip, kapal dan container. Dengan sasaran hama yang dibasmi : Tikus, kutu, kecoa, serangga, bubuk kayu ( Rotan ), dan hama gudang lainnya.Dari realitas yang terjadi di lapangan, pelaksanaan fumigasi dapat dikategorikan sebagai berikut yaitu Fumigasi Standar. Untuk melaksanakan Fumigasi Standar tersebut diperlukan peralatan yang memadai.
1.Penerbitan Fumigation Certificate bernomor registrasi AFASID yang merupakan registrasi resmi pemerintah dan diakui sah secara internasional.
2.Sertifikat fumigasi wajib ditanda tangani oleh tenaga teknis kompetensi fumigasi (authorized competence) beregister internasional;
3.Ketentuan dan tatacara pelaksanaan fumigasi standar pemerintah dan standar internasional yang berlaku, a.l.:a.Fumigasi wajib dilaksanakan oleh perusahaan fumigasi yang telah terdaftar dalam Program Pemerintah cq. Badan Karantina Pertanian Departemen Pertanian (mempunyai nomor registrasi resmi pemerintah)b.Container atau komoditi yang akan di fumigasi harus bersih, bebas dari kontaminasi hama dan organisme pengganggu lainnya, tanah atau lumpur serta kotoran lainnya.c.fumigasi yang menggunakan container, maka container wajib diturunkan dari sasis kendaraan, karena fumigasi harus menggunakan cungkup atau coversheet, serta peralatan standar yang berlaku lainnya, khusus container untuk ekspor, maka fumigasi wajib dilakukan di depo fumigasi yang telah memperoleh rekomendasi dari Badan Karantina pertanian (untuk DKI di depo KBN Marunda atau depo Transporindo)d.Beberapa syarat depo fumigasi yang wajib mendapat rekomendasi dari pemerintah adalah : lantai kedap dan rata, aman dari lalu lintas orang, terhindar dari kemungkinan reinvestasi hama/penyakit/organisme pengganggu lainnya.e.Fumigant (obat /pestisida) yang dipakai adalah Methyl Bromide (Ch3Br) dengan dosis yang umum dipakai adalah 48 gram/m3/24 jam. Apabila terjadi penambahan atau pengurangan dosis, dikenakan biaya sesuai tambahan/pengurangan jumlah obat yang dipakai.f.Proses fumigasi efektif memerlukan waktu paling sedikit 1 x 24 jam. g.Kualitas hasil terjamin, mengurangi tingkat resiko re-fumigasi (atau claim) dari negara tujuan.h.Pemberitahuan atau order fumigasi agar disampaikan paling lambat 24 jam sebelum clossing kapal.i. fumigasi dapat dilakukan untuk keperluan lainnya seperti kemasan kayu atau komoditas. Untuk komoditas dalam gudang, fumigasi juga wajib menggunakan cungkup atau coversheet.j. Tempat penumpukan atau depo fumigasi, lokasi pabrik/gudang, atau dermaga pemuatan, harus bersih dan bebas dari berbagai hama dan organisme pengganggu lainnya, khusus untuk fumigasi diluar container (seperti di gudang), maka wajib dilakukan ditempat/lokasi yang terhindar dari panas dan hujan, kondisi bersih, dan jauh dari lalu lintas orang.k. Container atau komoditi yang telah selesai di fumigasi, harus diletakan terpisah dari container atau komoditi lain yang belum di fumigasi untuk mencegah terjadinya kontaminasi kembali selama di tempat penumpukan/penyimpanan.l. Komoditi yang telah selesai di fumigasi, disarankan tidak berada terlalu lama dalam tempat penyimpanan, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kontaminasi kembali. Dalam hal ini apabila penyimpanan melewati batas resistensi fumigant (21 hari), maka harus dilakukan refumigasi.m. Dosis fumigasi bervariasi tergantung jenis komoditi yang di fumigasi atau atas persyaratan negara tujuan.
4.Tarif / biaya fumigasi terbagi dalam beberapa kategori, disesuaikan dengan tatacara dan lokasi fumigasi yang akan dilakukan. Beberapa kategori dan kriteria untuk menetapkan tarif tersebut adalah:
4.1.Fumigasi dalam container yang dilakukan di depo container yang telah ditetapkan. Posisi container diletakkan diatas lantai yang kedap (diturunkan dari sasis kendaraan). Untuk jenis fumigasi ini, pengenaan tarif fumigasi sudah termasuk:a). Biaya sewa depo container.b). Lift on/off selama di depo container. c). Biaya trucking dari depo container sampai CY.
4.2.Fumigasi LCL atau fumigasi yang dilaksanakan diluar container (sebelum stuffing). Untuk fumigasi jenis ini, dapat dilakukan di pabrik atau lokasi lain yang disepakati bersama. Tarif biaya fumigasi dihitung berdasarkan volume komoditi yang di fumigasi.
Untuk melengkapi kegiatan fumigasi, diperlukan peralatan yang memadai. Peralatan tersebut antara lain adalah: 1 Interferometer (Alat Pengukur Konsentrasi Gas) 2 Gas Leak Detector (Alat Pendeteksi Kebocoran Gas) 3 Coversheet (Penutup Container) 4 Masker Full Face 5 Canister 6 Topi Keselamatan / Helm 7 Safety Shoes 8 Gas Methyl Bromide 9 Timbangan 10 Tangga Lipat 11 Hazard Tape / Police Line 12 Tanda Awas Bahaya Racun / Sticker Danger 13 Pemanas / Evaporizer 14 Selang Monitor 15 Sarung Tangan Katun 16 Kunci Inggris 17 Nozzles 18 Meteran 19 Termometer (Alat pengukur Suhu) 20 Selang Gas Fumigan 21 Seal Tape 22 Tali / Tambang 23 Kain pel 24 Kipas Angin 25 Sand Snake 26 Alat Bantu Penempatan Selang 27 Tiang Police Line
28 Belalai 29 Klem 30 Lakban Putih 31 Lakban Hitam 32 Kabel Rol 33 Troli 34 Tangga Lipat 35 Obeng 36 Blower 37 Tube Detector
Perencanaan Pelaksanaan Fumigasi
Penanganan pelayanan fumigasi diawali dengan kegiatan perencanaan pelaksanaan fumigasi yang dimaksudkan agar proses fumigasi berjalan dengan baik dan dapat mencapai hasil yang maksimal sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada pelanggan / customer yang pada akhirnya dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
Proses perencanaan tersebut meliputi :
a. Verifikasi Surat Permintaan (Order Fumigasi)Permintaan fumigasi (order) dari pelanggan perlu diverifikasi terlebih dahulu untuk menentukan apakah pelaksanaan fumgasi bisa dilakukan atau tidak. Kegiatan verifikasi ini dilakukan dengan meminta informasi selengkap-lengkapnya kepada pengguna jasa / klien tentang komoditi yang akan difumigasi. Informasi yang perlu diperoleh antara lain meliputi : Jenis, jumlah dan lokasi komoditi. Waktu pengapalan/pemuatan ke alat angkut. Apakah komoditi akan di ekspor atau merupakan impor dari negara lain. Dosis yang direkomendasikan. Apakah komoditi dapat difumigasi dengan Methyl Bromide, Phospine, Sulfuryl Fluoride Ketersediaan waktu fumigasi. Informasi lainnya yang dipandang perlu, terutama yang terkait dengan data yang akan dicantumkan dalam sertifikat fumigasi.
b. Penyusunan Rencana KerjaOrder yang diterima kemudian ditindak lanjuti dengan membuat rencana kerja. Rencana tersebut menjelaskan secara terperinci kepada orang – orang yang akan terlibat dalam kegiatan fumigasi. Selain itu melakukan pembagian tugas terutama untuk hal-hal yang khusus.
c. Penetapan PersonilMenetapkan personil yang terlibat dalam pelaksanaan fumigasi. Jumlah personil perlu disesuaikan dengan besarnya volume pekerjaan serta harus menunjuk salah satu sebagai penanggungjawab kerja.
d. Penyiapan Peralatan dan Bahan Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan dibawa. Memastikan bahwa semua peralatan berfungsi dengan baik. Menyimpan peralatan dan bahan fumigasi dalam kondisi “siap bawa”. Fumigator dan logistik berkoordinasi untuk mempersiapkan alat dan bahan, setelah alat dan bahan dipersiapkan, fumigator berangkat ke lokasi fumigasi.
e. Pemberitahuan Pelaksanaan FumigasiManajer Teknik memberitahukan pelaksanaan fumigasi kepada pihak – pihak yang berkepentingan.Pemberitahuan dialakuan secara tertulis, dan disampaikan setidaknya 24 jam sebelum fumigasi dilaksanakan.Pihak-pihak yang perlu diberitahu diantaranya : Petugas karantina tumbuhan setempat. Petugas keamanan setempat (satpam di lokasi fumigasi) Pengelola / orang yang bertanggungjawab dilokasi fumigasi (seperti penguasa pelabuhan, manajer gudang, manajer pabrik, dan sebagainya) Penghuni sekitar area fumigasi, jika fumigasi dilakukan dekat tempat hunian atau kantor.
Verifikasi Waktu dan Tempat
Verifikasi waktu dilakukan untuk memastikan apakah waktu yang tersedia cukup untuk melaksanakan kegiatan fumigasi sesuai standar. Waktu yang diperlukan mencakup waktu untuk persiapan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan fumigasi.Lamanya waktu fumigasi tergantung dari jenis hama sasaran.Verifikasi tempat dilakukan untuk memastikan kelayakan tempat fumigasi. Verifikasi tempat pelaksanaan fumigasi meliputi : • Sumber/daya listrik dan air • Terlindung dari angin kencang dan hujan • Ventilasi dan pencahayaan yang cukup• Kondisi keamanan lingkungan • Bebas genangan air atau banjir • Kondisi lantai harus kedap,tidak dapat ditembus gas sehingga mampu mempertahankan konsentrasi fumigan pada tingkat minimal selama masa perlakuan. Beton yang tidak bercelah (tertutup rapat dan dalam kondisi baik) atau aspal baik untuk digunakan sebagai lantai fumigasi. • Apabila lantai tidak kedap gas, harus dilakukan penutupan dengan menggunakan lembaran (tarpauline/sheet fumigation), untuk itu lantai tersebut harus :a. Datar dan bersih dari batu atau benda tajam atau kotoran lainnya sehingga penempatan lembaran pada permukaan lantai dapat dilakukan dengan baik untuk mencegah kebocoran gas.b. Bebas dari retakan-retakan dan saluran air atau celah lainnya yang dapat mengurangi sifat kedap gas ruangan tersebut.
VERIFIKASI KOMODITAS Kondisi komoditas Memastikan komoditas tidak terbungkus/terlapisi bahan yang kedap gas. Lakukan pelubangan apabila komoditas terlapisi oleh bahan kedap gas. Pelubangan yang memenuhi persyaratan fumigasi adalah sebagai berikut : Minimal 4 (empat) lubang dengan diameter 0,6 cm atau 5 (lima) lubang dengan diameter 0,5 cm setiap 100 cm2. Contoh dengan PH3 : Kacang hijau : 1.5 tablet/m3 Kacang kedelai : 2.6 tablet/ton (1.5 m3) Bungkil kedelai : 2.6 tablet/ton (1.5 m3) Gas Standar normal temperatur fumigasi dengan CH3Br adalah 21oC–25oC. Temperatur minimum adalah 10oC. Untuk setiap penurunan temperatur sampai 5oC dibawah 21oC dilakukan penambahan dosis sebesar 8 gr/m3. Diatas 25oC tidak dilakukan penambahan.
VERIFIKASI TUMPUKAN KOMODITAS (STACKING) Verifikasi tumpukan komoditas untuk memastikan kondisi tumpukan komoditas cukup baik untuk sirkulasi gas di ruang fumigasi dan untuk memudahkan penempatan selang monitor. Komoditas harus ditumpuk sedemikian rupa dan diberi jarak dengan lantai minimal 5 cm sehingga memungkinkan sirkulasi gas berjalan dengan baik di dalam ruang fumigasi dan memudahkan peletakan Fosfin secara merata.Bila volume tumpukan relatif besar, komoditas hendaknya disusun dengan menggunakan palet untuk memungkinkan penetrasi gas ke dalam tumpukan. Antara satu palet dengan lainnya harus diberi jarak minimal 5 cm. Tinggi, lebar dan panjang tumpukan dalam setiap palet hendaknya tidak melebihi 2,5 m. Untuk fumigasi dalam peti kemas atau kamar, sebaiknya juga menggunakan palet untuk menyusun/menyangga komoditas. Jarak antara tumpukan komoditas dengan dinding peti kemas atau kamar pada bagian atas dan sisi harus tidak kurang dari 10 cm. Untuk komoditas yang mudah menyerap gas (sorpsi) seperti rumput pakan ternak (baled hay), tumpukan dapat dimuat hingga memenuhi seluruh ruangan peti kemas atau kamar, tanpa ada jarak antara tumpukan dengan dinding.Untuk komoditi kayu agar diberi space setiap penyusunan kayu setebal 8 inc (20 cm) apabila menggunakan fumigan CH3Br
http://kretayuga.blogspot.com/2011/06/fumigation-update.html
HALOTRONTM I FIRE EXTINGUISHER | ALAT PEMADAM API RINGAN
Alat pemadam
kebakaran
jenis Halotron, clean
agent,
efektif dan aman
untuk manusia serta
lingkungan.
Kayu, Kertas,Kain, Plastik,Karet, dll.
Bensin, Gas, Oil, CatSolvents, Methanol,Propane, dll.
Komputer, Panel Listrik,Genset, Gardu
Listrik, dll.
Elektrikal.
Gas Halotron merupakan gas pengganti Halon. Sesuai ketetapanPeraturan Kementrian Perindustrian No.: 33/M-IND/PER/4/2007, tentang Larangan Memproduksi Bahan Perusak Lapisan Ozon Serta Memproduksi Barang yang Menggunakan Bahan Perusak Lapisan Ozon.
Bahwasanya HALON dilarang keras untuk dipergunakan. Sebagai alternatif Halon, Alat Pemadam Chubb Halotron direkomendasikan sebagai Clean Agent pengganti Halon. Karena Chubb Halotron benar-benar sangat ramah lingkungan, dan tidak mengandung CFC sebagai bahan perusak lapisan ozon. Bahkan aman jika terhirup manusia dan tidak meninggalkan residu. Tingkat pemadaman api yang sangat efektif dan efisien.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Halotron Chubb ini menggunakan media gas pendorong yang berjenis Argon dilengkapi dengan alat pengukur tekanan. APAR Chubb ini memerlukan pemeliharaan minimum 1 tahun dan Alat pemadam Api Ringan CHUBB Halotron™ I ini juga bergaransi 1 tahun. Efektif pada semua jenis kebakaran dan semua kelas api. Dapat diisi ulang dan tahan hingga 10 tahun.
Alat Pemadam Api Ringan Halotron Chubb salah satu bahan pemadam api yang paling bersih sekaligus tidak meninggalkan residu, bahkan aman jika terhirup manusia. Semua pemadam api berbahan Halotron produksi Chubb memiliki aplikasi tipe jet yang mampu
menghasilkan arus yg terkonsentrasi sehingga membuat pengguna mampu melawan api dari jarak yang lebih jauh dari pada Nozzle semprot biasa. Chubb juga menyediakan pemadam api berbahan Halotron dengan sistem discharge atau sistem semprot otomatis, yang menjamin sepenuhnya keamanan aset Anda dan juga tidak dapat dijangkau oleh banjir.
Pemadam Api berbahan Halotron dari Chubb memperoleh Tingkat pemadaman Api rating 5A/34B dan 8A/55B dan tersedia baik dalam tipe Stored Pressure atau Thermatic Halotron.
Features
Logo BS EN 3 menjamin kesempurnaan produk yang terus menerus.
Kepala kuningan kelas tinggi menjamin kekuatan dan efisiensi yang optimal.
Tuas besi berpelapis dibuat untuk menahan benturan keras. Tekanan kerja sebesar 15 bar untuk perlawanan maksimum terhadap api yang mampu mencapai tingkat keselamatan pengguna yang tinggi. (Tipe Stored-pressure)
Tabung berbahan besi kelas tinggi untuk kekuatan optimal.
Lapisan luar Polyester menambah proteksi ekstra untuk menahan suhu ekstrim, lingkungan kotor dan degradasi sinar UV.
Polyethylene, perlindungan lapisan internal terhadap korosi.
Pengukur tekanan mekanik yang dibuat sangat presisi menyediakan indikasi status tekanan pemadam yang sangat akurat. (hanya untuk model EW9 saja)
Garansi produk 1 tahun.
Alat pemadam berbahan Halotron sangat efektif untuk penurunan oksigen dan menekan api dengan sangat cepat.
Jet-Nozzle memberikan jangkauan perlawanan api yang lebih jauh.
Tatakan plastik yang tidak mudah rusak.
Bentuk Safety Pin yang jelas dan unik dengan indikator untuk mengurangi kecelakaan dalam pelepasan.
Halotron tetap merupakan salah satu bahan pemadam api yang paling cepat dalam memadamkan api. Gas cair tersebut bekerja melalui efek penurunan kadar oksigen terhadap api dan dengan tekanan yang dapat dikontrol dari penyemprot, dapat menekan dan dapat melumpuhkan semua jenis kelas api.
Peringkat Api menyediakan cara untuk mengukur efektivitas dari suatu alat pemadam dalam hal ukuran maksimum api yang bisa dipadamkan.
Kelas A contohnya kotak api kayu yang terbakar dengan lebar 0.5m x tinggi 0.56m x panjang.
Angka kelas menunjukkan perkalian sepuluh kali dalam meter, contoh: 13A adalah kotak kayu dengan panjang 1,3 meter.
http://www.store.chubb.co.id/fire-protection/fire-extinguisher/halotron-clean-
agent.html
Keungulan :
* Go Green
* Mudah di bersihkan,
tidak korosif
* Tidak menyebabkan iritasi
pada kulit
Cocok digunakan untuk:
industri makanan,
industri obat, restoran, dll.
Halotron adalah gas pengganti Halon (Halotron = AF11E). Halotron merupakan
Clean Agent Hydro Chloro Fluoro Carbon (HCFC), memiliki GWP (Global Warming
Potensial) yang rendah, ODP (Ozone Depletion Potential) yang rendah, dan waktu
untuk mengurai di udara yang tidak terlalu lama (sekitar 3.5 – 11 tahun)
Sesuai ketetapan Peraturan Kementrian Perindustrian No.: 33/M-IND/PER/4/2007,
tentang Larangan Memproduksi Bahan Perusak Lapisan Ozon Serta Memproduksi
Barang yang Menggunakan Bahan Perusak Lapisan Ozon.
Bahwasanya HALON dilarang keras untuk dipergunakan. Sebagai alternatif Halon,
Alat Pemadam dengan Media gas Halotron direkomendasikan sebagai Clean Agent
pengganti Halon. Karena Halotron benar-benar sangat ramah lingkungan, dan tidak
mengandung CFC (Non CFC) sebagai bahan perusak lapisan ozon. Bahkan aman
jika terhirup manusia dan tidak meninggalkan residu, memiliki tingkat pemadaman
api yang sangat efektif dan efisien.
Halotron merupakan salah satu bahan pemadam api yang paling cepat dalam
memadamkan api. Gas cair tersebut bekerja melalui efek penurunan kadar oksigen
terhadap api dan dengan tekanan yang dapat dikontrol dari penyemprot, dapat
menekan dan dapat melumpuhkan semua jenis kelas api.
Alat pemadam Api - AF 11
VULCAN AF 11 adalah media pemadam api pengganti Halon yang berwawasan lingkungan dan non CFC dan naon Halon.
VULCAN AF 11 serbaguna & efektif memadamkan api jenis A (material), B (bahan cair yang mudah terbakar), C (listrik). Cocok digunakanpada gedung perkantoran, hotel, industri yang bersih (clean industri) dan tidak ada kadaluarsa. Sudah mendapat rekomendasi dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta & Lemigas ODP = O (Ozone Depletion Potential / Potensi Perusak Ozone = O).
http://www.alatalatpemadamapi.com/2012/10/alat-pemadam-api-af-11.html
HALONAlat pemadam kebakaran Halon digunakan secara luas untuk kebakaran pada komputer dan
peralatan elektronik. Alat pemadam portabel berisi 'Halon 1211 dan sistem tetap yang digunakan'
Halon 1301 '. Ketika disadari bahwa gas yang digunakan adalah yang paling merusak lingkungan
dalam hal penipisan lapisan ozon, penggunaan sebagian besar dilarang.Halon merupakan salah satu kelompok Bahan Perusak Ozon (BPO) yang diatur produksi dan konsumsinya dalam Protokol Montreal
Halon merupakan salah satu dari Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yaitu diantaranya:
1. APAR Jenis Air
2. APAR Jenis Busa
3. APAR Jenis Karbon Dioksida
4. APAR Jenis Serbuk Kimia Kering (dry chemical powder)5. APAR Jenis Gas Halon dan Pasca Halon
http://ibtadago.blogspot.com/2012/03/k3mendemonstrasikan-penggunaaan.html