bpk minyak

4
C. Pembuatan Emulsi 1. Memasukkan 1 ml minyak goreng dan 5 ml air ke dalam tabung reaksi. Menggoncangkan tabung reaksi dengan keras. Meletakkan tabung itu di rak tabung reaksi dan memperhatikan yang terjadi. 2. Menambahkan 25 tetes larutan sabun. Menggoncangkan tabung reaksi dengan keras. Kemudian meletakkan tabung itu dalam rak dan memperhatikan yang terjadi. Kemudian, hasil pencampuran tersebut merupakan koloid jenis emulsi Pencampuran air dan minyak goreng Air dan minyak goreng tidak tercampur. Keduduka minyak goreng di permukaan air. Pencampuran air, minyak goreng, dengan air sabun Minyak goreng dapat tercampur rata dalam air. Minyak dan air adalah emulsi (cair bertemu cair namun bersifat antagonis/ tolak – menolak) sehingga tidak bisa larut dalam air. Kedudukan minyak berada di permukaan air, hal ini disebabkan oleh massa jenis minyak yang lebih kecil dari pada massa jenis air. Agar minyak larut dalam air maka ditambahkan emulgator yaitu larutan sabun. Kemudian air dan minyak tersebut dapat bercampur. Sabun disebut sebagai emulgator karena dapat menggabungkan dua buah fese yang tidak bisa bersatu. Pertanyaan dan Jawaban : a. Pertanyaan :

Upload: wening-ok

Post on 26-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

C.Pembuatan Emulsi1.Memasukkan 1 ml minyak goreng dan 5 ml air ke dalam tabung reaksi. Menggoncangkan tabung reaksi dengan keras. Meletakkan tabung itu di rak tabung reaksi dan memperhatikan yang terjadi.2.Menambahkan 25 tetes larutan sabun. Menggoncangkan tabung reaksi dengan keras. Kemudian meletakkan tabung itu dalam rak dan memperhatikan yang terjadi. Kemudian, hasil pencampuran tersebut merupakan koloid jenis emulsiPencampuran air dan minyak gorengAir dan minyak goreng tidak tercampur. Kedudukan minyak goreng di permukaan air.

Pencampuran air, minyak goreng, dengan air sabunMinyak goreng dapat tercampur rata dalam air.

Minyak dan air adalah emulsi (cair bertemu cair namun bersifat antagonis/ tolak menolak) sehingga tidak bisa larut dalam air. Kedudukan minyak berada di permukaan air, hal ini disebabkan oleh massa jenis minyak yang lebih kecil dari pada massa jenis air.Agar minyak larut dalam air maka ditambahkan emulgator yaitu larutan sabun. Kemudian air dan minyak tersebut dapat bercampur. Sabun disebut sebagai emulgator karena dapat menggabungkan dua buah fese yang tidak bisa bersatu.

Pertanyaan dan Jawaban:a.Pertanyaan:1.Apakah perbedaan pembuatan sol cara dispersi dengan cara kondensasi?2.Bagaimanakah pengaruh larutan sabun terhadap campuran air dengan minyak goreng?3.Beri masing masing dua contoh yang termasuk koloid liofil dan liofob!4.Pada koloid hidrofil perlu ditambahkan koloid pelindung. Apa manfaat penambahan koloid itu?5.Dari berbagi pembuatan cara koloid dengan dispersi dan kondensasi, kelompokkan cara cara tersebut ke dalam kelompok yang termasuk proses fisika dan proses kimia!6.Jelaskan pembuatan koloid dengan cara peptisasi!7.Sebutkan cara pembuatan sol belerang yang termasuk cara kondensasi dan cara dispersi!b.Jawaban:1.Perbedaan pembuatan sol cara dispersi dengan cara kondensasi:Pembuatan sol caradispersiadalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatansoldengan cara dispersi meliputi cara mekanik, peptisasi, busur bredig, dan ultrasonik.Pembuatan sol carakondensasiadalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia, yaitu melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut.2.Pengaruh larutan sabun terhadap campuran air dan minyak goreng:Karena hasil emulsi minyak dalam air (saat minyak dimasukkan dalam air) tidak bisa terlarut, maka kemudian sabun dimasukkan kedalam campuran tersebut. Sabun berfungsi sebagai emulgator, yang artinya mengikat partikel partikel koloid hidrofob agar tidak terjadi koagulasi atau penggumpalan (menyatukan).3.Contoh koloid liofil dan koloid liofob:a.Contoh koloid liofil yaitu sol kanji dan agar agar.b.Contoh koloid liofob yaitu sol belerang dan sol emas. 4.Pada koloid hidrofil perlu ditambahkan koloid pelindung, manfaat penambahan koloid tersebut adalahagar diperoleh koloid yang stabil, tapi tidak menyebabkan koagulasi karena melapisi partikel koloid sehingga melindungi muatan koloid. Misalnya pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukkan kristal besar es atau gula dan cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung.5.Yang termasuk proses fisika adalah cara mekanik, peptisasi, dan busur Bredig.Yang termasuk proses kimia adalah reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.6.Pembuatan koloid dengan cara peptisasi ini dilakukan menggunakan zat kimia untuk memecah partikel besar menjadi partikel koloid.7.Cara pembuatan sol belerang yang termasuk cara kondensasi dan cara dispersia.Cara Kondensasi: Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.2 H2S(g) + SO2(aq) 2 H2O(l) + 3 S (koloid)b.Cara Dispersi: Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersamasama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.X.Kesimpulan:Dari hasil praktikum di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa :Ada beberapa cara dalam membuat koloid, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi yaitu dengan menggabungkan partikel-partikel halus menjadi lebih kasar melalui suatu reaksi kimia. Dalam percobaan ini dapat dilakukan dengan cara hidrolisis. Sedangkan cara dispersi yaitu dengan memecah partikel-partikel kasar menjadi partikel yang lebih halus atau partikel koloid.