botani mangrove dhira untuk pdf

Mangrove Pengantar matkul biola tropis -botani

ILMU KELAUTAN | 2012

Definisi Kawasan Struktur Fungsi Status Outline

Definisi mangrove

Kawasan Mangrove di SEA

Struktur dan adaptasi

Fungsi mangrove

Status dan kondisi

Definisi Kawasan Struktur Fungsi Status

Apa itu Mangrove?

Tidak ada pohon namanya Mangrove

Garis pasang terendah

Garis pasang tertinggi

Daerah Pasang Surut Mangrove adalah nama untuk sekelompok pohon yang tumbuh di daerah pasang surut


Tipe vegetasi baik pohon maupun semak yang terdapat dan mampu beradaptasi di lingkungan laut dan payau Mangrove digunakan untuk mendefinisikan baik tumbuhan yang terdapat di hutan pada daerah pasang surut, atau juga untuk menjelaskan komunitas itu sendiri (Tomlinson, 1986; Wightman, 1989).


True mangrove and associates

Mangrove components:

Mayor

Minor

Asosiasi

Hidup di daerah mangal Memiliki sistem adaptasi fisiologis khusus

terhadap kondisi lingkungan; akar nafas (miskin oksigen), kelenjar ekskresi garam (salinitas tinggi) dan repro vivipar

Mampu membentuk tegakan murni Secara taksonomi terisolasi dari tumbuhan

terrestrial, baik genus atau sampai dengan sub-family

Maj: 34 species in 9 genera and 5 families

Min: 20 species in 11 genera and 11 families

Bersifat noneksklusif, yi habitat utama di terrestrial atau akuatik, tapi terdapat juga di ekosistem mangrove


Famili mangrove di SEA Leguminosae (Fabaceae) or legumes (22

species),

Cyperaceae or sedges (17 species),

Rhizophoraceae usually regarded as the family of mangrove trees, many with stilt roots and other adaptations (12 species), include non mangrove (e.g. the Southeast Asian Carallia brachiata),

Orchidaceae or orchids (11 species),

Sclepiadaceae or Milk Weed family in the mangrove habitat consisting mainly of climbers and epiphytes, all with characteristic white latex (10 species),

Polypodiaceae or Polypody fern family one of the main fern families world-wide (10 species),

Sonneratiaceae, another family consisting predominantly of mangrove tree species (5 species).

Poaceae or true grasses (9 species), Arecaceae or palms (7 species), Rubiaceae the coffee family; in the

mangrove habitat consisting mainly of trees and shrubs (7 species),

Combretaceae or Terminalia family (6 species),

Euphorbiaceae or Spurge family, with many species containing a toxic white latex (6 species),

Loranthaceae or Mistletoe family, consisting entirely of parasitic epiphytes (6 species),

Avicenniaceae, another family of true mangrove trees, characterised by pneumatophores, i.e. roots that emerge, peg-like, from the mangrove soil (5 species),


Zonasi mangrove

B.c. - Bruguiera cylindrica C.b. - Cerbera odollam

C.t. - Ceriops tagal E.a. - Excoecaria agallocha

H.l. - Heritiera littoralis I.b. - Intsia bijuga

L.l. - Lumnitzera littorea L.r. - Lumnitzera racemosa

N.f. - Nypa fruticans O.t. - Oncosperma tigillarium

P.a. - Pemphis acidula R.a. - Rhizophora apiculata

R.s. - Rhizophora stylosa Sc. - Scyphiphora hydrophyllacea

S.a. - Sonneratia alba

Lima Zona utama mangrove

Highly exposed mangrove,

Spec: Rhizophora mucronata

Zone

2

Zone

3

Zone

4

Zone

5

Brackish stream mangroves, Spec. Nypa fruticans,

Xylocarpus, S. caseolaris

Central

mangroves,

Spec. B.

gymnorrhiza, R.

mucronata,

Xylocarpus

Rear mangrove, Spec.

Excoecaria, Ficus microcarpa, Intsia bijuga,

Nypa fruticans, Lumnitzera

Zone

1

Exposed

mangrove,

Spec. Sonneratia

dan Avicennia


Leve

l Ab

ove

MLW

L


Klasifikasi hutan Mangrove

Menurut Soemodihardjo et al (1986) :

1. Delta, terbentuk di muara sungai yang berkisaran pasang surut rendah

2. Dataran lumpur, terletak di pinggiran pantai

3. Dataran pulau, berbentuk sebuah pulau kecil yang pada waktu surut rendah muncul diatas permukaan air

4. Dataran pantai, jalur sempit memanjang sejajar garis pantai

LUASAN MANGROVE DUNIA (FAO, 2003)


Indonesia; 59,8

Singapore ; 1 Brunei; 3

Timor; 3

Vietnam; 2,1

Cambodia; 1,3

Filipina; 2,2

Thailand; 5

PNG; 8,7

Myanmar; 8,8

Malaysia ; 11,7

Luasan Mangrove di Asia Tenggara (%)


Komposisi species Indonesia 202 jenis mangrove : 89

jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis tumbuhan memanjat, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit dan 1 jenis tumbuhan paku

52 spesies mangrove sejati, termasuk dalam 20 genera dan 16 famili

Dari 30 spesies yang termasuk dalam tegakan mayor, 25 tergabung hanya dalam 2 spesies, Avicenniaceae dan Rhizoporaceae


Acanthus


Aegiceras


Avicennia marina


Brugueira


Rhizopora


Sonneratia


Spin


Kondisi Lingkungan = masalah

Oksigen rendah di sediment

Salinitas tinggi

Evaporasi tinggi (terkait suhu)

Substrat labil/lembut

Masalah reproduksi


Adaptasi: kandungan oksigen rendah

Mangrove mengatasi kandungan oksigen saat air pasang dengan memiliki akar khusus. Ada 2 macam, akar nafas & lutut.

Pneumatofora


Adaptasi: keadaan substrat yang lembut

Mangrove memiliki sistem akar yang khas untuk mencengkeram dan menstabilkan diri di dalam tanah yang berlumpur dan lembut

Bentuk akar: akar banir / papan (Xylocarpus), akar tunjang (Rhizopora), akar nafas (Avicennia, Sonneratia)


Adaptasi: kekeringan akibat panas & Salinitas tinggi

Daun kuat, tebal dan mengandung banyak air

Daun mempunyai jaringan internal penyimpan air dan konsentrasi garam yang tinggi

Beberapa bakau mempunyai kelenjar garam yang membantu menjaga keseimbangan osmotik dengan mengeluarkan garam

Sisi putih di bawah permukaan daun, menurunkan suhu

Memiliki membran akar khas yang mencegah garam masuk (menyaring 90% garam di akar)


Adaptasi: kekeringan akibat panas & Salinitas tinggi

Strategi adaptasi: Tumbuhan berada pada range salinitas yang berbeda

e.g. Nypa fruticans pada batas akhir air tawar

Mengeluarkan garam pada akar (Exclusion)

e.g. Rhizophora

Mengeluarkan garam pada daun (Extrusion)

e.g. Avicennia, Sonneratia


Repro Vivipary-> After fertilization, the

embryo develops within a small fruit. Hypocotyl, elongates, it bursts through the surrounding pericarp and develops into a spindle-shaped structure Ex: Rhizoporaceae

Cryptovivipary-> the developing hypocotyl fails to penetrate the pericarp. Cryptoviviparous offsprings are only attached for 12 months, Ex: Avicennia

Normal reproduction, Ex: Xylocarpus


Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Iklim (cahaya, curah hujan, suhu, angin) Cahaya = fotosintesis, respirasi, fisiologi dan struktur fisik mangrove Curah hujan (air tawar)= optimum, mempengaruhi pertumbuhan pada

kisaran 1500-3000 mm/tahun

Suhu = produksi daun baru Avicennia marina pd suhu 18-20 C; Rhizophora stylosa, Ceriops, Excocaria, Lumnitzera tumbuh optimal pada suhu 26-28C ; Bruguiera 27C, dan Xylocarpus 21-26 C

Angin = Angin mempengaruhi terjadinya gelombang dan arus ; Angin merupakan agen polinasi dan diseminasi biji sehingga membantu terjadinya proses reproduksi tumbuhan mangrove


Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Salinitas

Salinitas optimum = 10-30 ppt, beberapa spesies mampu beradaptasi sampai salinitas hampir nol (tawar)

Oksigen terlarut

Bakteri dan fungi yang berperan dalam dekomposisi serasah membutuhkan oksigen untuk kehidupannya, penting untuk respirasi dan fotosintesis

Tanah

Rhizophora mucronata dapat tumbuh baik pada substrat yang dalam/tebal dan berlumpur ; Avicennia marina dan Bruguiera hidup pada tanah lumpur berpasir

Hara (Nutrien)

Inorganik : P,K,Ca,Mg,Na dan Organik : Allochtonous dan Autochtonous (fitoplankton, bakteri, alga), diperngaruhi oleh gerakan pasut


FUNGSI EKOLOGIS HUTAN MANGROVE


Di pohon mangrove terdapat Berbagai reptti, insect,, kepiting dan organisme lain yang menjadikannya sebagaii rumah nya.. + 75% ikan dan udang yang tertangkap di lautt dangkal menjalani sebagian dari siklus hiidupnya di dalam huttan mangrove Dalam 1 sendok tteh lumpur mangrove terdapatt 10^13 bakteri paling banyak di antara lumpur laut dimanapun Terdapat siklus nutrien

Mangrove: Salah satu habitat terpenting di dunia

Di dalam lumpur mangrove terdapat 70 spesies fungi Di lapisan atas permukaan lumpur terdapat > 230 spesies diatom dan algae dasar lainnya Lebih dari 230 spesies burung yang hinggap di hutan mangrove, di antaranya 8 atau 9 spesies yang berdiam di hutan mangrove


Fungsi Mangrove: Menyediakan sumberdaya hutan bagi

masyarakat sekitar seperti kayu dan buah sebagai bahan baku produksi, tempat tinggal dan tempat wisata

Mereduksi kekuatan gelombang tsunami

tahun 2004 di beberapa lokasi Sedimen mangrove merupakan deposit

karbon organik dan ekspor nutrien, sehingga berperan dalam mitigasi climate change

Preliminary estimates indicate that the total above-ground biomass for the worlds mangrove forests may be over 3700Tg of carbon, and that carbon sequestration directly into mangrove sediments is likely to be in the range of 1417Tg of carbon per year.

Mangrove merupakan salah satu habitat intertidal yang paling penting bagi SD pesisir dan laut. Hampir 100% udang komersial dan 75% ikan tangkapan di Asia Tenggara menghabiskan sebagian fase hidupnya di hutan mangrove.

Mangrove as a feeding ground, spawning ground, nursery ground

Mangrove= biodiversity hot spot

they provide important and valuable ecosystem functions, including a large carbon sink capacity, and they are experiencing a steep global decline

(Duarte et al., 2008, Duarte, 2009)

Mangrove Cover Spatial Distribution in Indonesia

Mangrove Cover Area 3.427.475 Ha (2005)

Base on Landsat 7 ETM+, 2000/2004

Papua

Kalimantan

Sulawesi

75 % asia tenggara 21 % dunia data KKP: 48 % rusak 23 % rusak berat


July 14, 2010, London/Nairobi

The first global assessment of mangroves in over a decade reveals

that rare and critically important mangrove forests continue to be lost at a rate three to four times higher

than land-based global forests, despite positive restoration efforts

by some countries.


In order to achieve successful mangrove restoration, the following five critical steps need to be taken: a. Understand the autoecology (i.e. individual species ecology) of the mangrove species at the site, in particular the patterns of reproduction, propagule distribution, and successful seedling establishment. b. Understand the normal hydrologic patterns that control distribution and successful establishment and growth of targetedmangrove species. c. Design the restoration programme to restore appropriate hydrology and, if possible, utilise natural volunteer mangrove propagule recruitment for plant establishment. d. Only utilise actual planting of propagules, collected seedlings, or cultivated seedlings after determining (through steps a-d) that natural recruitment will not provide the quantity of successfully established seedlings, rate of stabilisation, or rate of growth of saplings established as objectives for restoration (Lewis & Streever, 2000).


Mangrove is not everything, but everything Without mangrove is nothing

Terimakasih matursuwun


Tomlinson, P.B. 1994. The botany of mangrove

Spalding M., M, kaimuna and L. Collins. 2010. World atlas of mangrove

Fao. 2003. Status and trends in mangrove area extent worldwide

Giesen. 2007. Mangrove guidebook for southeast asia

Hogart. 2007. The biology of mangrove and seagrasses

MIC (mangrove information centre)

English et.Al. 1997. Survey manual for tropical marine ressources

Special acknowledgement: DR. Babeh Rudhi, DR. Boedhi H, KeSEMaT, Bp. Helmi

Refferences:

botani mangrove dhira untuk pdf

Documents